bab iii obyek dan metode penelitian 3.1. obyek...
Post on 28-May-2019
240 Views
Preview:
TRANSCRIPT
45
Syarif Hidayat, 2015
PENGARUH PROFITABILITAS DAN KINERJA LINGKUNGAN TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
OBYEK DAN METODE PENELITIAN
3.1. Obyek Penelitian
Obyek dalam penelitian ini adalah pengaruh profitabilitas dan kinerja
lingkungan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial pada perusahaan
manufaktur khususnya industri pulp dan kertas. Untuk itu dalam penelitian ini
data yang digunakan adalah laporan PROPER dan annual report perusahaan
manufaktur khususnya industri pulp & kertas dan kayu tahun 2010-2013 yang
tedaftar di BEI.
3.2. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan suatu cara ilmiah yang digunakan untuk
mendapatkan data dan tujuan untuk menemukan jawaban, untuk membuktikan
suatu hal atau untuk memecahkan masalah. Dalam melakukan suatu penelitian
ilmiah seorang peneliti harus mempunyai metode yang sesuai dengan kebutuhan
penelitian sehingga mempermudah pencapaian tujuan peneliti. Pernyataan
tersebut sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Sugiyono (2008:2) yaitu:
“Penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu”.
46
Syarif Hidayat, 2015
PENGARUH PROFITABILITAS DAN KINERJA LINGKUNGAN TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian kausalitas. menurut Indriantoro dan Supomo (2011:90), mengemukakan
bahwa:
Desain kausal berguna untuk mengukur hubungan antara variabel X dengan
variabel Y dimana variabel dependen (sebut: variabel Y) dijelaskan atau
dipengaruhi oleh variabel independen tertentu (sebut: variabel X), maka dapat
dinyatakan bahwa variabel X menyebabkan variabel Y.
.
3.2.1. Definisi dan Operasinalisasi Variabel
Menurut Sugiyono (2008:59) variabel penelitian adalah ”suatu atribut atau
sifat atas nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk kemudian dipelajari dan ditarik
kesimpulannya”.
Menurut Sugiyono (2008:59) mendefinisikan variabel bebas dan terikat
sebagai :
a. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat.
b. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat karena adanya variabel bebas.
Dalam penelitian ini terdiri dari variabel sebagai berikut:
1. Variabel bebas: profitabilitas (X1) dan kinerja lingkungan (X2) dimana
variabel ini tidak dipengaruhi oleh variabel lain, akan tetapi variabel ini akan
mempengaruhi variabel lain.
47
Syarif Hidayat, 2015
PENGARUH PROFITABILITAS DAN KINERJA LINGKUNGAN TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Variabel terikat: Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Y),
dimana variabel ini merupakan suatu akibat yang ditimbulkan oleh reaksi
variabel bebas.
Sedangkan operasionalisasi variabel dalam penelitian ini akan dijelaskan
dalam tabel di bawah ini :
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Indikator Variabel Skala Data
Variabel X1 :
Profitabilitas Perusahaan
Return On Equity : 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 (𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦)
(Hanafi dan Halim (2008 : 179))
Rasio
Variabel X2 :
Kinerja Lingkungan
Perusahaan
Peringkat PROPER:
Emas = 5
Hijau = 4
Biru = 3
Merah = 2
Hitam = 1
(Pemberian Score dari Hasil
Penilaian PROPER yang Dilakukan
Oleh Kementrian ingkungan
Hidup)
Ordinal
Variabel Y :
Pengungkapan
Tanggung Jawab Sosial
Index CSR :
𝐶𝑆𝑅𝐼𝑗 =∑ 𝑋𝑖𝑗
𝑛𝑗
(Global Reporting Intiative)
Rasio
48
Syarif Hidayat, 2015
PENGARUH PROFITABILITAS DAN KINERJA LINGKUNGAN TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Definisi operasionalisasi dari masing-masing variabel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah :
a. Profitabilitas Perusahaan
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
keuntungan pada tingkat penjualan, aset dan modal saham tertentu (Ricky dan
jesica, 2009). Penelitian ini mengukur profitabilitas dengan menggunakan salah
satu rasio profitabilitas yaitu Return On Equity. Dalam Hanafi dan Halim (2008 :
179) menyatakan bahwa perusahaan yang memiliki tingkat rasio pengembalian
modal (ROE) tinggi sebagai pengukur profitabilitas, perusahaan akan
meningkatkan pengungkapan pertanggungjawaban sosialnya.
Return On Equity = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 (𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦)
b. Kinerja Lingkungan Perusahaan
Kinerja lingkungan ini diukur dengan melihat peringkat perusahaan tersebut
yang mengikuti program PROPER. Program PROPER ini merupakan salah satu
upaya Kementrian Lingkungan Hidup untuk mendorong penataan perusahaan
dalam pengelolaan lingkungan hidup. Sistem peringkat PROPER dibagi menjadi
lima peringkat yaitu :
- Emas : sangat baik Skor = 5
49
Syarif Hidayat, 2015
PENGARUH PROFITABILITAS DAN KINERJA LINGKUNGAN TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
- Hijau : baik Skor = 4
- Biru : rata-rata Skor = 3
- Merah : kurang baik Skor = 2
- Hitam : Tidak baik Skor = 1
c. Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan pada penelitian ini diukur
dengan menggunakan CSR index yang merupakan luas pengungkapan relatif
setiap perusahaan sampel atas pengungkapan sosial yang dilakukannya, dimana
instrumen pengukuran dalam checklist yang akan digunakan dalam penelitian ini
mengacu pada instrumen yang ditetapkan oleh Global Reporting Intiative (GRI).
Pendekatan untuk menghitung CSRI pada dasarnya menggunakan
pendekatan dikotomi yaitu setiap item CSR dalam instrumen penelitian diberi
nilai 1 jika diungkapkan, dan nilai 0 jika tidak diungkapkan. Selanjutnya, skor
dari setiap item dijumlahkan untuk memperoleh keseluruhan skor untuk setiap
perusahaan. Rumus perhitungan CSRI adalah sebagai berikut:
𝐶𝑆𝑅𝐼𝑗 =∑ 𝑋𝑖𝑗
𝑛𝑗
Keterangan:
CSRIj : Corporate Social Responsibility Disclosure Index perusahaan j
nj : jumlah item untuk perusahaan j, nj ≤ 79
Xij : dummy variabel: 1 = jika item i diungkapkan; 0 = jika item i tidak
diungkapkan
50
Syarif Hidayat, 2015
PENGARUH PROFITABILITAS DAN KINERJA LINGKUNGAN TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.2.2. Populasi dan Sampel Penelitian
Menurut Sugiyono (2008:115) populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.
Populasi dalam penelitian ini yaitu industri Pulp & Kertas dan kayu yang terdaftar
di PROPER tahun 2010-2013 sebanyak 46 perusahaan.
Menurut Sugiono (2008:116) sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel dalam penelitian ini
diambil dengan menggunakan metode purposive sampling. Artinya, setiap bagian
dari populasi memiliki kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi sampel,
asalkan telah memenuhi kriteria yang ditetapkan. Adapun kriteria yang dijadikan
dasar dalam pengambilan sampel adalah sebagai berikut:
1. Sampel adalah perusahaan-perusahaan manufaktur khusunya industri
pulp & kertas dan kayu yang telah melakukan penilaian kinerja
lingkungan melalui program PROPER yang dilakukan Kementrian
Lingkungan Hidup tahun 2010-2013,
2. Sampel adalah perusahaan manufaktur khusunya industri pulp & kertas
dan kayu yang terdaftar di BEI yang telah mempublikasikan laporan
tahunan periode tahun 2010-2013.
51
Syarif Hidayat, 2015
PENGARUH PROFITABILITAS DAN KINERJA LINGKUNGAN TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan paparan kriteria di atas, maka dari total pengamatan sejumlah
46 Industri pulp & kertas dan kayu, diperoleh sampel penelitian yang memenuhi
kriteria tersebut yaitu dapat dilihat pada tabel 3.2 di bawah ini :
Tabel 3.2
Jumlah Pengamatan Industri Pulp & Kertas dan kayu
Jumlah perusahaan industri pulp & kertas dan kayu yang
mengikuti PROPER
46 Perusahaan
Industri pulp & kertas dan kayu yang tidak terdaftar pada
Bursa Efek Indonesia
(37 Perusahaan)
Industri pulp & kertas dan kayu yang terdaftar di BEI tidak
tersedia data laporan tahunan secara konsisten tahun 2010-
2013
(2 Perusahaan)
Total Sampel Penelitian 7 Perusahaan
Sumber : www.idx.co.id dan website masing-masing perusahaan (diolah)
Adapun 7 sampel dari penelitian ini yaitu sebagai berikut :
Tabel 3.3
Sampel Penelitian
No Perusahaan Kode Perusahaan
1 PT. Fajar Surya Wisesa, Tbk FASW
2 PT. Indah Kiat Pulp & Paper, Tbk INKP
3 PT. Toba Pulp Lestari, Tbk INRU
4 PT. Kertas Basuki Rachmat Indonesia, Tbk KBRI
52
Syarif Hidayat, 2015
PENGARUH PROFITABILITAS DAN KINERJA LINGKUNGAN TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5 PT. Suparma, Tbk SPMA
6 PT. Sumalindo Lestari Jaya, Tbk SULI
7 PT. Tirta Mahakam Resources, Tbk TIRT
Sumber : www.idx.co.id
3.2.3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Ada dua
tahap dalam melakukan melakukan teknik pengumpulan data. Tahap pertama
dilakukan melalui studi pustaka dengan cara pengkajian dari literatur-literatur,
seperti buku, jurnal akuntansi dan laporan penelitian yang berkaitan dengan
masalah yang diteliti guna memperoleh dasar teoritis. Pada tahap kedua,
pengumpulan data sekunder. Data sekunder adalah sumber yang tidak langsung
memberikan data kepada pengumpul data. (sugiyono, 2008:402). Data sekunder
tersebut diperoleh dari media internet dengan cara mengunduh melalui situs
www.idx.co.id untuk memperoleh data mengenai laporan keuangan dan
mengunduh laporan hasilan PROPER dari situs Kementrian Lingkungan Hidup.
3.2.4. Teknik Analisis Data
53
Syarif Hidayat, 2015
PENGARUH PROFITABILITAS DAN KINERJA LINGKUNGAN TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Selanjutnya data yang telah terkumpul dianalisis untuk dapat memberikan
jawaban dari masalah yang dibahas dalam penelitian ini. Analisis ini dilakukan
pada data yang diperoleh dari laporan tahunan perusahaan-perusahaan yang
diteliti. Menurut Sugiyono (2008:428) analisis data adalah
proses mencari dan menyusun secara sistemastis data yang diperoleh dari
hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara
mengorganisasikan data ke dalam kategori,menjabarkan ke dalam unit-unit,
melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting
dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah
difahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Metode analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah dengan analisis kuantitatif.
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan analisis
kuantitatif. Data ini berupa angka-angka yang kemudian diolah menggunakan
metode statistik dengan menggunakan software SPSS (Statistik Product and
Service Solution). Peneliti melakukan terlebih dahulu uji asumsi klasik sebelum
melakukan pengujian hipotesis.
3.2.4.1. Uji Asumsi Klasik
3.2.4.1.1. Uji Normalitas
Uji normalitas data digunakan untuk melakukan pengujian data observasi
apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak. (Sarwono, 2012:96). Uji
normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara uji statistika
nonparametrik Kolmogorov Smirnov. Menurut Sarwono (2012:97) Apabila nilai
probabilitas signifikansinya lebih besar dari 0,05 (>0,05), maka data tersebut
terdistribusi secara normal. Sedangkan apabila nilai probabilitas signifikansi lebih
kecil dari 0,05 (<0,05), maka data tersebut tidak terdistribusi secara normal.
54
Syarif Hidayat, 2015
PENGARUH PROFITABILITAS DAN KINERJA LINGKUNGAN TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Selain itu, untuk mendeteksi normalitas juga dapat menggunakan program
IBM SPSS Versi 20.0. Pengujian dapat dilakukan dengan melihat grafik distribusi
normal atau Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual. Dasar
pengambilan keputusan adalah:
a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal, maka model regresi mempunyai residual yang normal.
b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti garis
normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
3.2.4.1.2. Uji Multikolinieritas
Menurut Imam Ghozali (2007:91), multikolinearitas adalah untuk menguji
apakah terdapat korelasi antar variabel independen. Sedangkan model regresi
yang baik adalah model regresi yang tidak terdapat problem multikolinearitas
(nonmultikolinearitas) yang tidak terdapat korelasi antar variabel independennya
atau tidak berhubungan secara sempurna antar variabel independen.
Jika variabel independen saling berkorelasi (multikolinearitas) maka
keslahan standar estimasi akan cenderung meningkat dengan bertambahnya
variabel independen atau dengan kata lain tidak orthogonal. Sedangkan menurut
Imam Ghozali (2007:91) pengertian ortogonal adalah “variabel independen yang
nilai korelasi antar semua variabel independen sama dengan nol”.
Metode yang akan digunakan untuk melihat adanya multikolinearitas
dalam penelitian ini adalah dengan melihat besaran nilai tolerance dan nilai
Variance Inflation Factor (VIF). Nilai tolerance digunakan untuk mengukur
55
Syarif Hidayat, 2015
PENGARUH PROFITABILITAS DAN KINERJA LINGKUNGAN TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
variabilitas variabel yang dipilih yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel
independen lainnya (Imam Ghozali, 2007:91).
Nilai tolerance dan nilai Variance Inflation Factor (VIF) berbanding
terbalik, dengan kata lain yaitu jika nilai tolerance rendah maka nilai Variance
Inflation Factor (VIF) akan tinggi. Nilai yang dipakai untuk menunjukkan adanya
multikolinearitas adalah nilai tolerance value < 0,10 dan nilai Variance Inflation
Factor (VIF) > 10.
3.2.4.1.3. Uji Heterokedastisitas
Menurut Imam Ghozali (2007:105) tujuan dilakukan uji asumsi
heterokedastisitas adalah “untuk menguji apakah dalam sebuah regresi terjadi
ketidaksamaan varians dan residual dari suatu pengamatan yang lain”. Jika nilai
residualnya tetap, maka disebut homoskedastisitas sedangkan jika berbeda disebut
dengan heterokedastisitas.
Pengujian asumsi heterokedastisitas adalah dengan melihat adanya pola
tertentu pada Grafik Plot antara prediksi variabel dependen yaitu ZPRED dengan
residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan
dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik Sarterplot antara SRESID
dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah
residual (Y Prediksi – Y sesungguhnya). Sedangkan dasar analisisnya menurut
Imam Ghozali (2007:105) adalah sebagai berikut:
56
Syarif Hidayat, 2015
PENGARUH PROFITABILITAS DAN KINERJA LINGKUNGAN TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu
yang teratur,maka mengidentifikasikan telah terjadi heterokedastisitas.
b. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di bawah dan di
atas 0 pada sumbu Y, maka hal ini tidak terjadi heterokedastisitas.
3.2.4.1.4. Uji Autokorelasi
Pada data time series sering ditemukan adanya masalah autokorelasi.
Menurut Imam Ghozali (2007:95), uji autokorelasi bertujuan untuk menguji
apakah dalam model regresi ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada
periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika
terdapat korelasi, maka akan dinamakan ada problem autokorelasi. Sedangkan
cara untuk mengetahui adanya autokorelasi adalah dengan menggunakan Durbin-
Watson (DW) Statistic dengan kriteria melihat tabel sebagai berikut:
Tabel 3.4
Kriteria Nilai Durbin-Watson (DW) Statistic
Kurang dari 1,10 Ada Korelasi
1,10 – 1,54 Tanpa Kesimpulan
1,55 – 2,45 Tidak ada autokorelasi
2,46 – 2,90 Tanpa Kesimpulan
Lebih dari 2,91 Ada Korelasi
3.2.4.2. Rancangan Pengujian Hipotesis
Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara
terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul
57
Syarif Hidayat, 2015
PENGARUH PROFITABILITAS DAN KINERJA LINGKUNGAN TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(Suharsimi Arikunto, 2006:71). Hipotesis yang telah dibuat tersebut harus
dilakukan pengujian. Pengujian hipotesis menurut Suharyadi dan Purwanto
(2008:82), adalah “prosedur yang didasarkan pada bukti sampel yang dipakai
untuk menentukan apakah hipotesis merupakan suatu pernyataan yang wajar dan
oleh karenanya tidak ditolak, atau hipotesis tersebut tidak wajar dan oleh karena
itu harus ditolak”. Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Hipotesis 1
H0-1 : β1 ≤ 0 Tidak ada pengaruh positif profitabilitas terhadap
Pengungkapan Tanggung Jawab sosial Perusahaan.
Ha-1 : β1 > 0 Ada pengaruh positif Profitabilitas terhadap
Pengungkapan Tanggung Jawab sosial Perusahaan.
2. Hipotesis 2
H0-2 : β2 ≤ 0 Tidak ada pengaruh positif Kinerja Lingkungan
terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab sosial
Perusahaan.
Ha-2 : β2 > 0 Ada pengaruh positif Kinerja Lingkungan terhadap
Pengungkapan Tanggung Jawab sosial Perusahaan.
Data-data yang dipergunakan untuk pengujian statistik ini merupakan data-
data yang berasal dari variabel dependen yaitu pengungkapan tanggung jawab
sosial perusahaan dan data yang berasal dari variabel independen yaitu
58
Syarif Hidayat, 2015
PENGARUH PROFITABILITAS DAN KINERJA LINGKUNGAN TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
profitabilitas dan kinerja lingkungan. Variabel pengungkapan tanggung jawab
sosial perusahaan dan profitabilitas menggungakan skala rasio sedangkan variabel
kinerja lingkungan menggunakan skala ordinal.
3.2.4.3. Pengujian Hipotesis
Hipotesis diuji dengan menggunakan analisis regresi berganda. Analisis
regresi berganda pada dasarnya menurut Indriantoro dan Supomo (20011:211),
merupakan ekstensi dari model regresi dalam analisis bivariate yang umumnya
digunakan untuk menguji pengaruh dua atau lebih variabel independen terhadap
variabel dependen dengan skala pengukuran interval atau rasio dalam suatu
persamaan linier. Karena data yang diperoleh dari variabel ada yang masih dalam
bentuk skala ordinal, sementara pada analisis bivariate diperlukan data yang
memiliki skala interval maka dilakukan transformasi tingkat pengukuran dari
skala ordinal ke skala interval melalui Methode of Successitive Intervals.
Metode Successitive Intervals dapat dioperasikan dengan salah satu
program tambahan pada Microsoft Excel, yaitu Program Successitive Intervals
dengan langkah kerja menurut Sambas Ali (2007 : 70) adalah sebagai berikut :
a. Double klik di stat97.xla, kemudian klik "enable macros"
b. Input skor yang diperoleh pada lembar kerja (worksheet) Excel
c. Pilih Add-ins, klik “Statistics” pada Menu Bar
d. Klik “Succesive interval” pada Menu Analize
e. Klik “Drop Down” untuk mengisi Data Range pada kotak dialog
input, dengan cara memblok skor yang akan di ubah skalanya
f. Pada kotak dialog di atas, kemudian check list (√) Input Label in first
now
g. Pada Option Min Value isikan atau pilih 1 dan Max Value isikan atau
pilih 5
h. Masih pada Option, check list (√) Display Summary
59
Syarif Hidayat, 2015
PENGARUH PROFITABILITAS DAN KINERJA LINGKUNGAN TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
i. Selanjutnya pada Output, tentukan Cell Output, hasilnya akan
ditempatkan di sel mana kemudian klik “next”
j. Pilih variabel yang akan di transformasi kemudian klik “next” dan
“finish”
Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui signifikan tidaknya
pengaruh variabel bebas profitabilitas dan kinerja lingkungan terhadap variabel
terikat yaitu pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Persamaan
fungsinya dapat dirumuskan sebagai berikut:
Ŷ = a + b1X1 + b2X2
Dimana :
Ŷ = pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan
a = harga Y bila X=0 (konstan)
b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan
ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel
independen. Bila b (+) maka naik, bila (-) maka terjadi penurunan.
X1 = Profitabilitas
X2 = Kinerja Lingkungan
3.2.4.4. Menghitung Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (KD) menurut Suharyadi dan Purwanto (2008)
merupakan “ukuran untuk mengetahui kesesuaian atau ketepatan hubungan antara
variabel independen dengan variabel dependen dalam suatu persamaan regresi.
Dengan kata lain, keofisien determinasi menunjukkan kemampuan variabel X
60
Syarif Hidayat, 2015
PENGARUH PROFITABILITAS DAN KINERJA LINGKUNGAN TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang merupakan variabel bebas menerangkan atau menjelaskan variabel Y yang
merupakan variabel tidak bebas. Nilai koefisien determinasi berada anatara 0
sampai 1 (0 ≤ KD ≤ 1)
a. Jika nilai koefisien determinasi (KD) = 0, berarti tidak ada hubungan
variabel independen terhadap variabel dependen.
b. Jika nilai koefisien determinasi (KD) = 1, berarti variansi (naik/turunnya)
variabel dependen adalah 100% dipengaruhi oleh variabel independen.
c. Jika nilai koefisien determinasi (KD) berada diantara 0 dan 1 maka
besarnya hubungan variabel independen terhadap variasi variabel
independen adalah sesuai dengan nilai KD itu sendiri, dan selebihnya
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Formulasi koefisien determinasi
menurut Sugiyono (2010):
KD = (r2) x 100%
Dimana: KD = Koefisien Determinasi
r = Koefisien Korelasi
3.2.4.5. Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan didasarkan atas analisis tiap variabel dan pengujian
hipotesis atas variabel penelitian. Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh penulis
selanjutnya akan mencoba memberikan pandangan dan saran-saran yang
bermanfaat untuk penelitian ini.
top related