bab iii metodologi dan perancangan karya 3.1...
Post on 15-May-2019
219 Views
Preview:
TRANSCRIPT
21
BAB III
METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA
Langkah langkah metodologi dan perancangan karya yang digunakan dalam
Kerja praktik ini adalah :
3.1 Metode Penelitian
. Metodologi penelitian merupakan sekumpulan peraturan , kegiatan dan
prosedur yang digunakan oleh peneliti dalam menelti karyanya. Metodologi juga
merupakan analisis teoritis mengenai suatu cara atau metode. Penelitian
merupakan suatu usaha yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki suatu
masalah yang memerlukan jawaban.
Penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan
data-data berupa pernyataan.sedangkan penelitian kuantitatif menghasilkan data
data berupa angka-angka Metode yang digunakan adalah metode penelitian
kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan
data-data berupa pernyataan.
3.2 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan sekumpulan cara untuk memperoleh
data dan informasi mengenai masalah atau objek yang akan diteliti. Dalam teknik
pengumpulan data ini digunakan metode sebagai berikut
Beberapa teknik pengambilan data yang digunakan dalam penyusunan
laporan ini adalah:
22
A. Observasi
Metode observasi merupakan cara pengumpulan data dengan mengadakan
pengamatan langsung terhadap program acara BBS TALK yaitu sistem EFP
(Electronic Field Production) dan teknik pengambilan gambarnya dalam periode
satu bulan dan Melakukan praktik langsung untuk mengambil gambar
menggunakan sistem EFP (Electronic Field Production) dan teknik penyiaran
program talkshow BBS TALK pada periode tersebut.
B. Wawancara
Menurut Robert Kahn dan Channel wawancara adalah suatu pola yang
dikhususkan dari interaksi verbal-diprakarsai untuk suatu tujuan tertentu, dan
difokuskan pada sejumlah bidang kandungan tertentu, dengan proses eliminasi
materi yang tak ada kaitannya secara berkelanjutan
Metode wawancara ini dilakukan oleh penulis guna mencari informasi
mengenai dunia pertelevisian, pengoperasian alat-alat di studio dan alat apa saja
yang diperlukan untuk sebuah penyiaran dari beberapa narasumber:
a) Bapak Yudistira, beliau adalah salah satu karyawan BBS TV bagian
Master Control Room yang membantu menjelaskan masing-masing
Control Panel, seperti Mixer, Switcher, dan lain-lainnya sebelum
program acara disiarkan di televisi.
b) Bapak yahya , beliau merupakan PD (Program Director) dalam program
acara BBS TALK yang banyak membantu tentang bagaimana
pemindahan posisi kamera yang benar
23
c) Bapak Ervan, merupakan salah seorang karyawan BBS TV serta bekerja
sebagai cameramen yang dengan sabar membimbing penulis dalam
pengambilan gambar BBS TALK dan membantu mengenalkan
komponen komponen dalam kamera yang harus di ketahui.
C. Studi Pustaka
Studi pustaka adalah suatu metode pengumpulan data dengan cara mencari
referensi, literatur atau bahan-bahan teori yang diperlukan dari berbagai sumber
wacana yang berkaitan dengan penyusunan laporan kerja praktik ini.
Studi pustaka dalam penyusunan laporan kerja praktik ini dilakukan dengan
cara mengumpulkan data melalui internet, mencari buku-buku yang membahas
sistem peroduksi televisi, serta materi tentang kamera dan pengambilan gambar.
3.3 Analisa Data
Proses analisis data dimulai dengan membaca beberapa sumber (hasil-hasil
metode penelitian) kemudian dipelajari, dan dipahami secara signifikan. Langkah
selanjutnya adalah mengurutkan, mengkategorikan, dan mengumpulkannya
menjadi satu
Sekumpulan informasi yang memungkinkan adanya penarikan kesimpulan
dari hasil wawancara dan dokumentasi. Setelah ditarik kesimpulan, hasil
wawancara dan dokumentasi akan dianalisis ulang agar dapat mudah dipahami,
dan dilanjutkan dengan pencatatan,
.
24
3.4 Metode Peracancangan Karya
Program talkshow BBS TALK yang akan ditayangkan merupakan program
Talkshow yang dikemas ringan dan progam talkshow ini membahas topik topik
yang sedang hangat dibicarakan masyarakat termasuk komunitas komunitas yang
berkembang di masyarakat dengan menghadirkan narasumber-narasumber
terpercaya agar program talkshow ini dapat menjadi sumber referensi informasi
bagi masyarakat.
Proses produksi yang paling di perhatikan dalam produksi acara talkshow
pada saat pengambilan gambar dengan menggunakan sistem EFP (Electronic
Field Production) dengan menswicth gamabr dari kameraman untuk memilih
gambar-gambar mana saja yang bagus untuk diambil dan disiarkan agar terjadi
kesinambungan antar adegan dan dapat menjadi sumber informasi dan menjadi
tayangan talkshow yang menarik . Tahapan-tahapan dalam perancangan program
BBS TALK dapat digambarkan, seperti pada gambar 3.1.
25
Gambar 3.1 Skema Tahapan Kerja Proses Produksi BBS TALK
(Sumber: Dokumen Pribadi)
Pra Produksi
Produksi
Pasca Produksi
Ide
Pembuatan konsep, tema, dan script
(Producer dan PD)
Production Meeting & List Properties
Penjadwalan, Budgeting,calling narasumber (Producer dan PD)
Eksekusi
PD (Program Director)
Producer
Supervisi penataan set lokasi dan peralatan yang digunakan
Cameraman
Pengoperasian kamera dengan komando dari PD
Soundman
Pengoperasian mixer audio& kontrol audio
Time Keeper
Menjaga waktu tiap segmen dan koordinasi PD & FD
FD (Floor Director)
Koordinasi dengan PD & Time Keeper, memandu
produksi, dan mengarahkan talent
Editing
ttttidak Live
Pengambilan Gambar dengan Sistem EFP
(ELECTRONIC FIELD PRODUCTION)
Memberi komando pada cameraman untuk pengambilan
gambar melalui kamera
26
Dari skema tahapan proses produksi program BBS TALK di atas, penulis
akan membahas mengenai pengambilan gambar dengan menggunakan sistem EFP
(Electronic Field Production) yang memiliki tanda warna merah dalam skema
tersebut.
3.5 Produksi dengan Sistem EFP
Dalam proses produksi program acara talkshow BBS TALK.proses produksi
dilakukan dengan sistem EFP (Electronic Field Production) dan disiarkan secara
live dan perlu berbagai alat.Berikut penjelasan dari alat alat produksi program
acara talkshow BBS TALK di BBS TV:
Gambar 3.2 Switcher Sistem EFP (Electronic Field Production)
(Sumber: Dokumen Pribadi)
27
Switcher adalah suatu alat yang berfungsi untuk memindah-mindahkan
pemilihan gambar dari kamera yang digunakan sebagai media pengambilannya.
Setiap kamera memiliki tombol tersendiri untuk proses pemilihan gambar secara
cepat untuk mengejar adegan yang dilakukan pemain.
Gambar 3.3 VTR (Video Tape Recorder)
(Sumber: Dokumen Pribadi)
VTR adalah alat yang digunakan untuk merekam (rcord), menyimpan
hasil produksi atau rekaman (video), dan memutar (playback) dari program acara
yang diproduksi di dalam Studio. Sebelum memulai proses tayang, VTR harus
disiapkan. Sebelum memulai produksi PD (Program Director) harus mengecek
terlebih dahulu berapa giga sisa dari VTR (Video Tape Recorder) agar tidak
mengganggu proses produksi. Setelah proses produksi program acara selesai data
video yang telah diproduksi akan dicopy untuk proses editing insert.
28
Gambar 3.4 Sistem EFP (Electronic Field Production)
(Sumber: Dokumen Pribadi)
Seperti yang dijelas sebelumnya, merupakan satu-kesatuan dari sistem
EFP. EFP (Electronic Field Production) adalah sebuah sistem yang merupakan
gabungan dari beberapa alat seperti, VTR (Video Tape Recorder), Comunicator,
Mixer Video, dan lain-lain menjadi satu kesatuan alat yang kemudian berfungsi
sebagai switcher atau pemilih gambar dari berbagai sudut pandang kamera pada
sebuah produksi suatu program.
29
3.6 Kamera
Kamera adalah komponen penting dalam sebuah siaran pprogram
news.kamera yang digunakan dalam proses siaran program talkshow di BBS TV
adalah 3 kamera dan setiap program news letak kamera fungsi masing masing
Berikut adalah fungsi dan letak kamera pada BBS TALK sebagai berikut:
1 .Kamera 1 : untuk mengambil gambar presenter,
2. Kamera 2 : untuk camera master untuk sudut pandang luas
3. Kamera 3 : untuk mengambil gambar narasumber yang sedang berdialog
Gambar 3.5 Kamera
(Sumber:Dokumen Pribadi)
Dalam Proses Produksi Ini peran cameramen sangatlah penting. Seseorang
cameraman harus menguasai teknik-teknik pengambilan gambar dan komposisi
gambar dan dituntut cekatan dalam mengambil gambar untuk menangkap momen
yang terjadi.cameramen erat hubunganya dengan piranti kamera
30
kamera.yang digunakan dalam proses siaran program talkshow di BBS TV
adalah 3 kamera dan setiap program news letak kamera fungsi masing masing
Berikut adalah fungsi dan letak kamera pada BBS TALK sebagai berikut:
1 .Kamera 1 : untuk mengambil gambar presenter,
2. Kamera 2 : untuk camera master untuk sudut pandang luas
3. Kamera 3 : untuk mengambil gambar narasumber yang sedang berdialog
Untuk memperjelas pernyataan diatas,dibawah ini adalah set lokali untuk
program Talkshow BBS TALK
Gambar 3.6 set studio BBS TALK
3.7 Teknik Pengambilan Gambar
A. Shot Size (Ukuran Gambar)
Dalam setiap pengambilan gambar perlu memperhatikan shot size. Agar
gambar terasa lebih dinamis dan menarik untuk dilihat masyarakat, sehingga
memerlukan variasi shot size dari berbagai angle
Ukuran shot size:
31
a. Long Shot
Gambar 3.7 Long Shot
Keterangan: Long Shot adalahmemperlihatkan kepala hingga kaki obyek.
(Sumber: Dokumen BBS TV)
b. Medium Shot
Gambar 3.8 Medium Shoot
Keterangan: Medium Shot adalah gambar yang memperlihatkan kepala hingga
perut dari talent.
(Sumber: Dokumen BBS TV)
32
c. Two Shot
Gambar 3.9 Two Shot
Keterangan: Two Shot adalah pengambilan gambar untuk dua obyek dalam satu
frame
(Sumber: Dokumen BBS TV)
B. Komposisi Gambar
Komposisi yang baik harus terdiri dari unsur-unsur yang tampil menarik
dan saling bersinergi. Kesemuanya berpadu menjadi kesatuan yang jelas, selaras
dan harmonis. Menurut Gerald Millerson dalam Television Production, ada tiga
hal yang bisa dilakukan dalam membuat komposisi gambar, yakni :
1. Komposisi by Design
2. Komposisi by Arrangement
3. Komposisi by Selection
33
C. Prinsip Komposisi
Sebenarnya tidak ada aturan khusus tentang komposisi. Apapun yang anda
letakan dalam sebuah scene tidaklah terlalu penting. Yang paling penting adalah
bagaimana cara anda meletakan benda tersebut. Bagaimana anda mengorganisir
gambar sehingga penonton bisa menikmati gambar tersebut. Komposisi shot tidak
hanya masalah pengemasan gambar saja, tapi harus diingat bagaimana gambar-
gambar tersebut bisa berkesinambungan
.Ada beberapa untuk menghasilkan komposisi yang baik, diantaranya
Looking room dan Walking room, Head Room, out dan in of, potongan gambar,
Rule of Thirds, Aturan Sepertiga.
Walking room dan Looking room merupakan saat pengambilan obyek pada
visual yang sedang berjalan, maka perlu juga memperhatikan ruang dimana obyek
tersebut menghadap. Head Room adalah komposisi pada bagian atas kepala dari
obyek, hal ini perlu diperhatikan agar mendapatkan sisi estetika yang pas dan
enak unttuk dilihat. In dan Out of adalah komposisi yang menunjukkan jika obyek
tersebut bergerak mendekat atau menjauh dari kamera. Potongan gambar perlu
juga diperhatikan sehingga tidak memotong gambar pada persendian atau bagian
yang penting, agar gambar tidak seakan dipenggal. Rule of Thirds merupakan
acuan dalam membuat komposisi, komposisinya dibagi menjadi 3 bagian.
Sepertiga bagian adalah teknik dalam penempatan objek menjadi fokus, berada
diantara salah satu dari 3 bagian yang ada.
34
D. Proporsi Gambar
Tidak ada cara khusus untuk menghasilakn proporsi gambar yang indah,
namun beberapa abad silam seniman lukis menemukan formula yang bisa
diterima sebagai prinsip dasar panduan membuat gambar yang harmonis. Prinsip
dasar ini dinamakan Golden Section atau biasa juga disebut Golden Mean.
top related