bab iii metode penelitian - upi...
Post on 30-Nov-2020
8 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Sri Wulan Damayanti, 2015 PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS TERHADAP EFISIENSI KERJA PEGAWAI DI DIREKTORAT SUMBER DAYA MANUSIA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
kuantitatif, dimana Sugiyono (2010, hlm. 14) mengatakan bahwa:
Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi
atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan
secara random, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis
data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang
telah ditetapkan.
Berdasarkan analisis data yang bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan
untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan maka penelitian ini menggunakan tingkat
eksplanasi deskriptif. Sebagaimana yang telah diungkapkan oleh Nazir (2005, hlm. 55)
mengatakan bahwa “ciri dari penelitian deskriptif adalah memberikan gambaran
terhadap fenomena-fenomena, menerangkan hubungan, menguji hipotesis-hipotesis,
membuat prediksi serta mendapatkan makna dan implikasi dari suatu masalah yang
ingin dipecahkan.”
Adapun Sambas, dkk (2014, hlm. 41) menerangkan bahwa “penelitian deskriptif
yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui gambaran suatu variabel baik satu
variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan atau menghubungkannya dengan
variabel lain.” Penelitian deskriptif sangatlah beragam, namun dalam penelitian ini
menggunakan deskriptif analitis. Menurut Danial (2009, hlm. 62) mengatakan bahwa:
Metode deskriptif analitis adalah metode yang bertujuan untuk menggambarkan
secara sistematik suatu situasi, kondisi objek bidang kajian pada suatu waktu
63
Sri Wulan Damayanti, 2015 PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS TERHADAP EFISIENSI KERJA PEGAWAI DI DIREKTORAT SUMBER DAYA MANUSIA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
secara akurat. Tujuan metode ini adalah untuk memperlihatkan keberadaan suatu
fenomena yang ada.
Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan penggunaan metode
deskriptif analitis didasarkan pada asumsi bahwa penelitian ini bermaksud untuk
mendapatkan keterangan atau gambaran secara aktual dan faktual pada pemecahan
masalah yang terjadi saat ini yaitu tentang pengaruh efektivitas pengelolaan arsip
dinamis terhadap efisiensi kerja pegawai di Direktorat Sumber Daya Manusia
Universitas Pendidikan Indonesia.
3.2 Partisipan
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai Direktorat Sumber Daya
Manusia Universitas Pendidikan Indonesia (SDM UPI) yang berjumlah 21 orang.
Berikut ini akan diuraikan karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dan
golongan, yaitu:
Tabel 3.1
Partisipan Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah Responden Presentase
1 Laki-laki 12 orang 55%
2 Perempuan 9 orang 45%
Jumlah 100%
Sumber: Direktorat SDM UPI
Adapun pegawai Direktorat SDM UPI apabila berdasarkan golongan adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.2
Partisipan Berdasarkan Golongan
64
Sri Wulan Damayanti, 2015 PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS TERHADAP EFISIENSI KERJA PEGAWAI DI DIREKTORAT SUMBER DAYA MANUSIA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No Golongan Jumlah Responden Presentase
1 I - 0%
2 II 7 orang 30%
3 III 12 orang 55%
4 IV 2 orang 15%
Jumlah 21 orang 100%
Sumber: Direktorat SDM UPI
3.3 Populasi Penelitian
Menurut Sambas, dkk (2014, hlm. 42) mengatakan bahwa “populasi penelitian
adalah semua objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan
lengkap, bisa orang, institusi atau benda yang akan dikenai simpulan.” Sementara itu,
Sugiyono (2010, hlm. 117) mengatakan bahwa “populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”
Adapun dalam sebuah populasi, Jainuri (2014, hlm. 3) menuturkan bahwa
“populasi dalam penelitian dapat diartikan sebagai keseluruhan unit analisis yang ciri-
cirinya akan diduga.” Berdasarkan definisi di atas, maka dalam penelitian ini yang
menjadi populasi adalah seluruh pegawai Direktorat Sumber Daya Manusia Universitas
Pendidikan Indonesia yang berjumlah 21 orang. Hal ini sejalan dengan pendapat dari
Arikunto (2002, hlm. 107) yang mengemukakan bahwa:
Untuk sekedar ancer-ancer, maka apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik
diambil semua sehingga penelitiannya adalah merupakan penelitian populasi.
Selanjutnya jika jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10% - 15% atau
dengan 20% - 25%.
65
Sri Wulan Damayanti, 2015 PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS TERHADAP EFISIENSI KERJA PEGAWAI DI DIREKTORAT SUMBER DAYA MANUSIA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.4 Instrumen Penelitian
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner/angket, dimana
kuesioner/angket merupakan teknik pengumpulan data secara tertulis yang selanjutnya
objek akan mengisi secara langsung pertanyaan/pernyataan tertulis yang sudah
disediakan dan disusun sedemikian rupa. Adapun langkah-langkah penyusunan angket
adalah sebagai berikut:
1. Menyusun kisi-kisi daftar pertanyaan/pernyataan.
Yaitu merumuskan item-item pertanyaan/pernyataan dengan alternative
jawabannya. Adapun dalam penelitian ini menggunakan alternative jawaban dengan
skala Likert. Menurut Soemantri & Sambas (2006, hlm. 35) mengatakan bahwa:
Skala Likert adalah skala pengukuran yang digunakan untuk mengukur sikap
seseorang dengan menempatkan kedudukan sikapnya pada kesatuan perasaan
kontinum yang berkisar dari “sangat positif” hingga ke “sangat negative”
terhadap sesuatu (objek psikologis).
Tabel 3.3
Skor Kategori Skala Likert
Option Skor Item Positif Skor Item Negatif
Sangat Setuju 5 1
Setuju 4 2
Ragu-ragu 3 3
Tidak Setuju 2 4
Sangat Tidak Setuju 1 5
Sumber: Ating dan Sambas (2006, hlm. 38)
2. Menetapkan skala penilaian kuesioner/angket
Alat ukur yang digunakan adalah skala Likert, dimana mempunyai lima alternative
jawaban dengan ukuran ordinal.
3. Melakukan uji coba kuesioner/angket
Sebelum mengumpulkan data yang sebenarnya, dilakukan uji coba kuesioner/angket
terlebih dahulu untuk mengetahui keakuratan item kuesioner/angket.
66
Sri Wulan Damayanti, 2015 PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS TERHADAP EFISIENSI KERJA PEGAWAI DI DIREKTORAT SUMBER DAYA MANUSIA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Guna lebih jelas lagi mengenai instrumen penelitian ini, berikut akan dijabarkan
penjelasannya sebagai berikut:
a. Kuesioner (Angket)
Menurut Sugiyono (2010, hlm. 199) mengatakan bahwa “kuesioner (angket)
merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya.” Kuesioner (angket) disebar kepada responden untuk menjaring data
variabel X dan Y. Adapun responden yang akan diberikan kuesioner (angket) adalah
pegawai Direktorat Sumber Daya Manusia Universitas Pendidikan Indonesia.
b. Wawancara
Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data secara lisan baik
terstruktur maupun tidak terstruktur dengan mengadakan tanya jawab dengan pihak
instansi untuk mendapatkan data dan informasi mengenai profil instansi, gambaran
efektivitas pengelolaan arsip dan gambaran efisiensi kerja pegawai di Direktorat
Sumber Daya Manusia Universitas Pendidikan Indonesia. Sugiyono (2010, hlm.
194) mengatakan bahwa:
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin
melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus
diteliti dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang
lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit atau kecil.
3.4.1 Pengujian Instrumen Penelitian
Guna mendapatkan hasil penelitian yang tepat dan akurat maka alat ukur untuk
menguji tersebut harus valid dan reliabel. Oleh karena itu, kuesioner/angket yang
diberikan kepada responden dilakukan 2 macam tes yaitu tes validitas dan tes
67
Sri Wulan Damayanti, 2015 PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS TERHADAP EFISIENSI KERJA PEGAWAI DI DIREKTORAT SUMBER DAYA MANUSIA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
reliabilitas. Hasil penelitian yang valid apabila terdapat kesamaan antara data yang
terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti, sedangkan
untuk hasil penelitian yang reliabel apabila terjadi kesamaan data dalam waktu yang
berbeda. Penjelasan lebih lanjut adalah sebagai berikut:
3.4.1.1 Tes Validitas
Menurut Arikunto (2010, hlm. 211) mengatakan bahwa “validitas adalah suatu
ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument.”
Arikunto (2010, hlm. 213) menuturkan pula untuk menguji validitas instrumen,
digunakan teknik korelasi product moment dari Pearson dengan rumus sebagai berikut:
𝑟𝑥𝑦 = 𝑛 (∑𝑋𝑌)
√{𝑛. ∑ 𝑋2 − (∑𝑋2 )}. {𝑛. ∑𝑌2 − (∑𝑌)2}
Keterangan:
𝑟𝑥𝑦 = Koefisien validitas yang dicari
𝑋 = Skor yang diperoleh dari subjek tiap item
Y = Skor total item instrumen
∑X = Jumlah skor dalam distribusi X
∑Y = Jumlah skor dalam distribusi Y
∑𝑋2 = Jumlah kuadrat pada masing-masing skor X
∑𝑌2 = Jumlah kuadrat pada masing-masing skor Y
N = Jumlah responden
Dalam hal ini, kriteria validitasnya adalah sebagai berikut:
𝑟𝑥𝑦 < 0,20 = Sangat rendah
0,20 – 0,39 = Rendah
0,40 – 0,59 = Sedang/cukup
68
Sri Wulan Damayanti, 2015 PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS TERHADAP EFISIENSI KERJA PEGAWAI DI DIREKTORAT SUMBER DAYA MANUSIA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
0,60 – 0,89 = Tinggi
0,90 – 1,00 = Sangat tinggi
Dengan menggunakan taraf signifikan α = 0,05 koefisien korelasi yang diperoleh
dari hasil perhitungan dibandingkan dengan tabel korelasi tabel nilai r dengan derajat
kebebasan (N-2) dimana N menyatakan jumlah baris atau banyak responden. Jika 𝑟𝑥𝑦
> 𝑟0,05 maka valid dan jika 𝑟𝑥𝑦 < 𝑟0,05 maka tidak valid.
3.4.1.2 Tes Reliabilitas
Menurut Arikunto (2010, hlm. 221) menyatakan bahwa “reliabilitas menunjukan
pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan
sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik.” Adapun Suharsimi
Arikunto (2010, hlm. 224) mengatakan untuk menghitung rumus reliabilitas angket
adalah:
𝑟11 = 2 x 𝑟 1
21/2
1 x 𝑟 1
21/2
Keterangan:
𝑟11 = Reliabilitas instrumen.
𝑟 1
21/2
= 𝑟𝑥𝑦 yang disebutkan sebagai indeks korelasi antara dua belahan instrumen.
Selanjutnya dengan taraf signifikasi α = 0,05 nilai reliabilitas yang diperoleh dari
hasil perhitungan dibandingkan dengan nilai dari tabel korelasi nilai r dengan derajat
kebebasan (N-2) dimana N menyatakan jumlah baris atau banyak responden. Jika 𝑟11 >
𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka reliabel dan jika 𝑟11 < 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka tidak reliabel.
69
Sri Wulan Damayanti, 2015 PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS TERHADAP EFISIENSI KERJA PEGAWAI DI DIREKTORAT SUMBER DAYA MANUSIA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.5 Prosedur Penelitian
Suatu penelitian akan terdapat operasionalisasi varibel penelitian, dimana dalam
hal ini suatu variabel penelitian akan dijabarkan tentang bagaimana indikator, ukuran
dan skalanya. Menurut Nazir (2005, hlm. 126) mengatakan bahwa “operasional variabel
adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel atau konstrak dengan cara
memberikan arti atau menspesifikasikan kegiatan ataupun memberikan suatu
operasional yang diperlukan untuk mengukur konstrak atau variabel tersebut.”
Sementara itu, Sugiyono (2010, hlm. 60) menyatakan bahwa “variabel penelitian
adalah segala sesuatu yang terbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik
kesimpulannya.” Penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas (variabel
independen) dan variabel terikat (variabel dependen).
Menurut Sugiyono (2010, hlm. 61) mengatakan bahwa “variabel bebas (variabel
independen) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan
atau timbulnya variabel terikat (variabel dependen)”, sedangkan variabel terikat
(variabel dependen) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena
adanya variabel bebas (variabel independen).”
Adapun dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas (variabel independen)
yaitu efektivitas pengelolaan arsip dinamis (X) dan variabel terikat (variabel dependen)
yaitu efisiensi kerja (Y). Guna menghindari terjadinya kekeliruan dalam menafsirkan
permasalahan yang diteliti maka penulis membuat penjabaran konsep yang dapat
dijadikan sebagai pedoman dalam menemukan aspek-aspek yang diteliti, berikut ini
adalah penjabaran operasional variabel penelitian:
3.5.1 Operasional Variabel Efektivitas Pengelolaan Arsip Dinamis
(Variabel X)
Menurut Sedarmayanti (2005, hlm.43) mengatakan bahwa “arsip dinamis adalah
setiap catatan tertulis atau bergambar yang memuat keterangan mengenai sesuatu hal
70
Sri Wulan Damayanti, 2015 PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS TERHADAP EFISIENSI KERJA PEGAWAI DI DIREKTORAT SUMBER DAYA MANUSIA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
atau peristiwa yang dibuat untuk sesuatu keperluan.” Guna mengukur efektiv atau
tidaknya dalam sebuah pengelolaan arsip dinamis, maka Sedarmayanti (2001, hlm. 204)
mengatakan bahwa indikator pengelolaan arsip dinamis dapat dilihat berdasarkan:
1. Kesederhanaan
Sistem penataan arsip yang dipilih dan diterapkan harus mudah supaya bukan hanya
dimengerti oleh sekretaris saja melainkan juga dapat dimengerti oleh orang atau
pegawai lain.
2. Kecepatan menyimpan dan mengambil kembali arsip
Berdasarkan sistem yang digunakan harus memungkinkan penyimpanan dan
penemuan kembali arsip dengan cepat dan tepat.
3. Memenuhi persyaratan ekonomis
Yaitu harus memanfaatkan ruangan, tempat dan peralatan yang ada serta biaya yang
tidak terlalu tinggi.
4. Menjamin keamanan
Arsip harus terhindar dari kerusakan, pencurian atau kemusnahan dan harus aman
dari bahaya api, air, gangguan binatang, kecurian, udara yang lembab dan lain-lain
sehingga menyimpannya harus di tempat yang benar-benar aman dari segala
gangguan.
5. Penempatannya harus strategis
Yaitu agar tempat penyimpanan mudah dicapai oleh setiap unit atau yang
memerlukannya tanpa membuang banyak waktu.
6. Sistem yang digunakan harus fleksibel
Yaitu harus memberikan kemungkinan adanya perubahan-perubahan dalam rangka
penyempurnaan dan peningkatan efisiensi.
7. Memahami pengetahuan di bidang kearsipan.
Tabel 3.4
Operasional Variabel Efektivitas Pengelolaan Arsip Dinamis (X)
71
Sri Wulan Damayanti, 2015 PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS TERHADAP EFISIENSI KERJA PEGAWAI DI DIREKTORAT SUMBER DAYA MANUSIA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Variabel Indikator Ukuran Skala No. Item
Arsip
Dinamis (X)
Arsip dinamis
adalah setiap
catatan tertulis
atau
bergambar
yang memuat
keterangan
mengenai
sesuatu hal
atau peristiwa
yang dibuat
untuk sesuatu
keperluan.
Sumber:
Sedarmayanti
(2005, hlm.
43)
Kesederhanaan. 1. Tingkat kemudahan
dipahami.
2. Tingkat kemudahan
dilaksanakan.
Ordinal 1
2
Kecepatan
menyimpan dan
mengambil
kembali arsip.
1. Tingkat kecepatan
dan ketepatan
menyimpan arsip.
2. Tingkat kecepatan
dan ketepatan
menemukan kembali
arsip.
Ordinal 3
4
Ekonomis. 1. Tingkat efisiensi
penyediaan dan
penggunaan ruangan/
tempat untuk
pengelolaan arsip.
2. Tingkat efisiensi
penyediaan dan
penggunaan peralatan
arsip.
Ordinal 5
6
Menjamin
Keamanan.
1. Tingkat pemeliharaan
arsip.
2. Tingkat keamanan
arsip.
Ordinal 7
8
72
Sri Wulan Damayanti, 2015 PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS TERHADAP EFISIENSI KERJA PEGAWAI DI DIREKTORAT SUMBER DAYA MANUSIA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penempatan arsip
yang strategis.
1. Tingkat penyusunan
ruangan/tempat .
2. Tingkat kerapihan
dan keteraturan.
Ordinal 9
10
Sistem fleksibel. 1. Tingkat kesesuaian
pengelolaan atau
sistem arsip yang
digunakan dengan
kebutuhannya.
2. Tingkat kemungkinan
ekspansi pengelolaan
atau sistem arsip
yang digunakan.
Ordinal 11
12
Paham bidang
kearsipan.
1. Tingkat pemahaman
terhadap jadwal
penghapusan (retensi)
arsip.
2. Tingkat pemahaman
terhadap peralatan
dan perlengkapan
pengelolaan arsip.
Ordinal 13
14
Diadaptasi dari : Sedarmayanti (2001, hlm. 204)
3.5.2 Operasional Variabel Efisiensi Kerja Pegawai (Variabel Y)
Menurut Sedarmayanti (2005, hlm.150) mengatakan bahwa “efisiensi kerja
adalah pelaksanaan cara-cara tertentu dengan tanpa mengurangi tujuannya. Pelaksanaan
73
Sri Wulan Damayanti, 2015 PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS TERHADAP EFISIENSI KERJA PEGAWAI DI DIREKTORAT SUMBER DAYA MANUSIA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
efisiensi kerja pegawai menurut Sedarmayanti (2001, hlm. 114-115) dapat dilihat
berdasarkan indikator sebagai berikut:
1. Berhasil guna atau efektif yaitu untuk menyatakan bahwa kegiatan telah
dilaksanakan dengan tepat artinya target tercapai sesuai dengan waktu yang
ditetapkan.
2. Ekonomis untuk menyebutkan bahwa di dalam usaha pencapaian efektif termaksud
maka biaya, tenaga kerja, material, peralatan, waktu, ruangan dan lain-lainnya telah
dipergunakan dengan setepat-tepatnya.
3. Pelaksanaan kerja yang dapat dipertanggungjawabkan yakni untuk membuktikan
bahwa di dalam pelaksanaan kerja, sumber-sumber telah dimanfaatkan dengan
setepat-tepatnya dan dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab sesuai dengan yang
telah ditetapkan.
4. Pembagian kerja yang nyata yakni berdasarkan pemikiran bahwa tidak mungkin
manusia seorang diri mengerjakan segala macam pekerjaan dengan baik, sebab
bagaimanapun juga kemauan setiap orang pasti terbatas. Oleh karena itu harus ada
pembagian kerja yang nyata berdasarkan beban kerja dan ukuran kemampuan kerja
yang tersedia.
5. Rasionalitas wewenang dan tanggungjawab artinya jangan sampai terjadi seseorang
mempunyai wewenang yang lebih besar dari tanggungjawabnya (W>T). Wewenang
harus sama dan seimbang dengan tanggungjawabnya.
6. Prosedur kerja yang praktis, dapat dilaksanakan yaitu pelaksanaan kerja yang dapat
dipertanggungjawabkan serta pelayanan kerja yang memuaskan tersebut haruslah
merupakan kegiatan operasional yang dapat dilaksanakan dengan lancar.
Tabel 3.5
Operasional Variabel Efisiensi Kerja Pegawai (Y)
74
Sri Wulan Damayanti, 2015 PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS TERHADAP EFISIENSI KERJA PEGAWAI DI DIREKTORAT SUMBER DAYA MANUSIA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Variabel Indikator Ukuran Skala No.
Item
Efisiensi Kerja
(Y)
Efisiensi kerja
adalah
pelaksanaan
cara-cara
tertentu dengan
tanpa
mengurangi
tujuannya.
Sumber:
Sedarmayanti
(2005, hlm. 150)
Berhasil guna atau
efektif.
1. Tingkat ketepatan
dalam
melaksanakan
pekerjaan.
2. Tingkat kelancaran
arus kerja.
Ordinal 1
2
Ekonomis. 1. Tingkat
pemanfaatan
waktu dalam
bekerja.
2. Tingkat
pemanfaatan
ruangan dalam
bekerja.
Ordinal 3
4
Pelaksanaan kerja
yang dapat
dipertanggungjawab
kan.
1. Tingkat
pemanfaatan
sumber daya oleh
pegawai selama
bekerja.
2. Tingkat
penggunaan
peralatan kantor
Ordinal 5
6
Pembagian kerja 1. Tingkat
melaksanakan
Ordinal 7
75
Sri Wulan Damayanti, 2015 PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS TERHADAP EFISIENSI KERJA PEGAWAI DI DIREKTORAT SUMBER DAYA MANUSIA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang nyata. pekerjaan.
2. Tingkat hambatan
dalam
melaksanakan
pekerjaan.
8
Rasionalitas
wewenang dan
tanggungjawab.
1. Tingkat
pelaksanaan
pekerjaan sesuai
dengan standar.
2. Tingkat
rasionalitas dan
wewenang
pekerjaan.
Ordinal 9
10
Prosedur kerja yang
praktis.
1. Tingkat
penyusunan
dokumen untuk
kemudahan
bekerja.
2. Tingkat pelayanan
kerja yang
memuaskan.
Ordinal 11
12
Diadaptasi dari: Sedarmayanti (2001, hlm. 114-115)
76
Sri Wulan Damayanti, 2015 PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS TERHADAP EFISIENSI KERJA PEGAWAI DI DIREKTORAT SUMBER DAYA MANUSIA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.6 Uji Asumsi
3.6.1 Uji Normalitas
Sebuah penelitian harus dibuktikan terlebih dahulu, apakah data yang akan
dianalisis itu didistribusi normal atau tidak. Menguji normalitas data menggunakan uji
kenormalan lilliefors. Proses pengujian liliefors test dapat mengikuti langkah-langkah
berikut seperti yang diungkapkan oleh Muhidin (2010, hlm. 93)
1. Susunlah data dari yang terkecil ke besar. Setiap data ditulis sekali, meskipun ada
beberapa data.
2. Periksa data, beberapa kali munculnya bilangan-bilangan itu (frekuensi harus
ditulis).
3. Dari frekuensi susun frekuensi kumulatifnya.
4. Berdasarkan frekuensi kumulatif, hitunglah proporsisi empirik (observasi).
5. Hitung nilai z untuk mengetahui theoritical proportion pada tabel z.
6. Menghitung theoritical proportion.
7. Bandingkan emperical proportion dengan theoritical proportion, kemudian carilah
selisih terbesar titik observasinya.
8. Buatlah kesimpulan, dengan kriteria uji, tolak H0 jika D>D(n,α).
3.6.2 Uji Homogenitas
Menurut Muhidin (2010, hlm. 96), menjelaskan mengenai langkah-langkah yang
harus dilakukan dalam pengujian homogenitas, yaitu sebagai berikut:
1. Menentukan kelompok-kelompok data dan menghitung varians untuk tiap kelompok
tersebut.
2. Membuat tabel pembantu untuk memudahkan proses perhitungan dengan model
tabel sebagai berikut:
Tabel 3.6
Model Tabel Uji Barlett
Sampel Dn=n-1 S𝟏𝟐 𝐋𝐨𝐠 𝐒𝟏𝟐 𝐝𝐛. 𝐋𝐨𝐠 𝐒𝟏
𝟐 db.𝑺𝟏𝟐
1
2
77
Sri Wulan Damayanti, 2015 PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS TERHADAP EFISIENSI KERJA PEGAWAI DI DIREKTORAT SUMBER DAYA MANUSIA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3
….
….
∑
3. Menghitung varians gabungan.
4. Menghitung log dari varians gabungan.
5. Menghitung nilai Barlett.
6. Menghitung nilai χ2.
7. Menentukan nilai dan titik kritis.
8. Membuat Kesimpulan.
Kriteria uji yang dilakukan adalah apabila nilai χ 2hitung < χ 2
tabel, maka H0 diterima
atau variasi data dinyatakan homogen.
3.6.3 Uji Linearitas
Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel terikat
dengan variabel bebas bersifat linier. Uji linearitas dilakukan dengan uji kelinieran
regresi. Langkah-langkah uji linearitas regresi adalah :
1. Menyusun tabel kelompok data variabel X dan variabel Y
2. Menghitung Jumlah Kuadrat Regresi (JKreg(a)) dengan rumus:
𝐽𝐾𝑟𝑒𝑔(𝑎) =(∑ 𝑌)
2
𝑛
3. Menghitung Jumlah Kuadrat Regresi (JKreg(b/a)) dengan rumus:
𝐽𝐾𝑟𝑒𝑔(𝑏/𝑎) = 𝑏. (∑ 𝑋𝑌 −∑ 𝑋 ∑ 𝑌
𝑛)
4. Menghitung Jumlah Kuadrat Residu (JKres)
𝐽𝐾𝑟𝑒𝑠 = ∑ 𝑌2 − 𝐽𝐾𝑟𝑒𝑔(𝑏/𝑎) − 𝐽𝐾𝑟𝑒𝑔(𝑎)
5. Menghitung rata-rata Jumlah Kuadrat Regresi (RJKreg(a))
78
Sri Wulan Damayanti, 2015 PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS TERHADAP EFISIENSI KERJA PEGAWAI DI DIREKTORAT SUMBER DAYA MANUSIA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
𝑅𝐽𝐾𝑟𝑒𝑔(𝑎) = 𝐽𝐾𝑟𝑒𝑔(𝑎)
6. Menghitung rata-rata Jumlah Kuadrat Regresi (RJKreg(b/a))
𝑅𝐽𝐾𝑟𝑒𝑔(𝑏/𝑎) = 𝐽𝐾𝑟𝑒𝑔(𝑏/𝑎)
7. Menghitung rata-rata Jumlah Kuadrat Residu (RJKres)
𝑅𝐽𝐾𝑟𝑒𝑠 =𝐽𝐾𝑟𝑒𝑠
𝑛 − 2
8. Mengurutkan data mulai dari data terkecil sampai data terbesar disertai
pasangannya.
9. Mencari Jumlah Kuadrat Error (JKE)
𝐽𝐾𝐸 = ∑ {∑ 𝑌2 −(∑ 𝑌)2
𝑛}
𝑘
10. Mencari Jumlah Kuadrat Tuna Cocok (JKTC)
𝐽𝐾𝑇𝐶 = 𝐽𝐾𝑅𝐸𝑆 − 𝐽𝐾𝐸
11. Mencari rata-rata Jumlah Kuadrat Tuna Cocok (RJKTC)
𝑅𝐽𝐾𝑇𝐶 =𝐽𝐾𝑇𝐶
𝑘 − 2
12. Mencari rata-rata Jumlah Kuadrat Error (RJKE)
𝑅𝐽𝐾𝐸 =𝐽𝐾𝐸
𝑛 − 𝑘
13. Mencari nilai Fhitung
𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =𝑅𝐽𝐾𝑇𝐶
𝑅𝐽𝐾𝐸
14. Menentukan kriteria pengukuran: jika nilai uji F < nilai tabel F , maka distribusi
berpola linier.
15. Mencari nilai Ftabel pada taraf signifikansi 95% atau α = 5% menggunakan rumus:
Ftabel = F(1- α)(db TC, db E) dimana db TC = k – 2 dan db E = n – k.
79
Sri Wulan Damayanti, 2015 PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS TERHADAP EFISIENSI KERJA PEGAWAI DI DIREKTORAT SUMBER DAYA MANUSIA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
16. Membandingkan nilai uji F dengan nilai tabel F kemudian membuat kesimpulan,
yakni Fhitung < Ftabel berarti linier.
3.7 Teknik Analisis Data
Sebuah teknik analisis data sangatlah diperlukan untuk mengumpulkan data
dalam pengujian dan hipotesis karena teknik analisis data tersebut dapat menentukan
jalannya suatu penelitian. Guna mendapatkan data yang diperlukan, maka teknik dan
alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Analisis data menurut Tatang Sontani dan Muhidin (2011, hlm. 158), yaitu:
“upaya mengolah data menjadi informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat data
tersebut dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-
masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian”.
Tujuan dilakukannya analisis data adalah untuk mendeskripsikan data dan
membuat induksi atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi. Teknik
analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data deskriptif,
teknik analisis data inferensial dan uji hipotesis. Guna mempermudah dalam
mendeskripsikan variabel penelitian, maka penulis menggunakan skor kategori dengan
lima kategori (skala Likert) yang mengacu pada rata-rata skor kategori kuesioner
(angket) yang didapat. Adapun kriterianya adalah sebagai berikut:
Tabel 3.7
Skala Penafsiran Skor Rata-rata
No Skor Kriterium Kategori Penafsiran
1 1,00 – 1,79 Sangat Rendah Sangat Buruk
2 1,80 – 2,59 Rendah Buruk
3 2,60 – 3,39 Sedang Cukup
4 3,40 – 4,19 Tinggi Baik
80
Sri Wulan Damayanti, 2015 PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS TERHADAP EFISIENSI KERJA PEGAWAI DI DIREKTORAT SUMBER DAYA MANUSIA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5 4,20 – 5,00 Sangat Tinggi Sangat Baik
Sumber: Diadaptasi dari skor kategori Likert skala 5 (dalam Muhidin
dan Maman, 2007, hlm. 146)
3.7.1 Teknik Analisis Data Deskriptif
Salah satu teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis data deskriptif. Menurut Sugiyono (2011, hlm. 169), mengungkapkan bahwa
“statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul dengan sebagaimana
adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau genaralisasi”.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini merujuk kepada tujuan
penelitian yang sudah di rumuskan, yaitu (1) untuk melihat bagaimana gambaran
variabel X yang diteliti (2) untuk melihat bagaimana gambaran variabel Y yang diteliti.
Berdasarkan tujuan tersebut maka teknik analisis data yang digunakan adalah dengan
teknik analisis data deskriptif yaitu untuk menganalisis gambaran variabel.
3.7.2 Teknik Analisis Data Inferensial
Selanjutnya dilakukan pengujian teknik analisis inferensial yaitu digunakan
sebagai alat untuk menarik kesimpulan terdapat pengaruh atau tidaknya antar variabel
yang diteliti. Penelitian ini analisis data inferensial yang digunakan adalah analisis
regresi sederhana. Analisis regresi sederhana ini digunakan karena tujuan penelitian
hendak mengkaji ada atau tidaknya pengaruh antar variabel dan jenis data yang
diperoleh berbentuk ordinal.
Langkah kerja analisis data inferensial (analisis regresi) yaitu:
1. Melakukan editing data, yaitu memeriksa kelengkapan jawaban responden, meneliti
konsistensi jawaban, dan menyeleksi keutuhan kuesioner sehingga data siap
diproses.
2. Melakukan input data (tabulasi), berdasarkan skor yang diperoleh responden.
81
Sri Wulan Damayanti, 2015 PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS TERHADAP EFISIENSI KERJA PEGAWAI DI DIREKTORAT SUMBER DAYA MANUSIA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Menghitung jumlah skor yang diperoleh oleh masing-masing responden.
4. Menghitung nilai koefisien regresi.
5. Menghitung nilai uji statistik F.
6. Menentukan titik kritis atau nilai tabel r atau nilai tabel F, pada derajat bebas (db =
N- k - 1) dan tingkat signifikansi 95% atau α = 0,05.
7. Membandingkan nilai hitung r atau nilai hitung F dengan nilai r atau nilai F yang
terdapat dalam tabel.
8. Membuat kesimpulan, kriteria kesimpulan: jika nilai hitung r atau F lebih besar dari
nilai tabel r atau F, maka item angket dinyatakan signifikan.
3.8 Pengujian Hipotesis
Hipotesis merupakan pernyataan/jawaban yang masih perlu diuji kebenarannya.
Tujuan dilakukannya uji hipotesis adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh
yang cukup jelas antar variabel independen dan variabel dependen, dengan
dilakukannya pengujian hipotesis ini akan didapat suatu keputusan menerima atau
menolak hipotesis. Adapun alat yang digunakan untuk mengetahui pengaruh antar
variabel independen dan variabel dependen yaitu analisis regresi sederhana. Menurut
Muhidin (2010, hlm. 43), langkah-langkah pengujian hipotesis untuk penelitian populasi
(sensus), adalah sebagai berikut:
1. Menentukan rumusan hipotesis H0 dan H1
𝐻0 : 𝛽 < 0 : Tidak terdapat pegaruh positif variabel X terhadap variabel Y.
H1 : β > 0 : Terdapat pengaruh positif variabel X terhadap variabel Y.
2. Menentukan taraf kemaknaan/nyata α (lefel of significant α).
3. Menghitung nilai koefisien tertentu (dalam penelitian ini menggunakan analisis
regresi).
4. Menentukan titik kritis dan daerah kritis (daerah penolakan) H0.
5. Perhatikan apakah nilai hitung jatuh di daerah penerimaan atau penolakan.
6. Berikan kesimpulan.
top related