bab iii metode penelitian a. 1. a. variabel...
Post on 23-Oct-2020
3 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
37
Tiara Linduk Intany, 2013 Pengaruh Penggunaan Media Mal Angka Terhadap Peningkatan Kemampuan Menulis Angka Anak Tunagrahita Ringan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Variabel Penelitian
1. Definisi Konsep
a. Variabel Bebas
Variabel bebas adalah yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan
ataupun timbulnya variabel terikat, atau disebut juga target behavior. Dalam
penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah mal angkal. Mal angka adalah
perlengkapan gambar yang digunakan untuk ngemal angka atau menyablon atau
mencetak angka.
b. Variabel Terikat
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena
adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah menulis angka.
Menulis adalah menuangkan ide ke dalam bentuk visual. Angka adalah nomer,
nilai untuk bilangan.
2. Defini Operasional variabel
a. Variabel Bebas
Yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah mal angka. Mal
angka adalah perlengkapan gambar yang digunakan untuk ngemal atau
menyablon atau mencetak angka, yang berfungsi mencetak gambar maupun
tulisan dengan hasil yang rapi.
Media pembelajaran ini membantu anak tunagrahita ringan dalam pelajaran
menulis angka dengan menggunakan media mal angka ini, anak belajar mengenal
angka. Sehingga melalui mal angka ini dimaksudkan untuk memberikan variasi
dalam cara – cara mengajar, memberikan lebih banyak realitas dalam mengajar
dan menghemat waktu belajar.
Media pembelajaran ini terbuat dari kayu. Manfaat mal angka untuk membantu
menyetak angka. Cara penggunaan media mal angka ini adalah media mal angka
dsimpan diatas kertas, kemudian anak mulai mencetak angka dengan mengikuti
pola yang terdapat pada media mal angka tersebut, tata cara dalam mencetak pola
-
38
Tiara Linduk Intany, 2013 Pengaruh Penggunaan Media Mal Angka Terhadap Peningkatan Kemampuan Menulis Angka Anak Tunagrahita Ringan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
mal angka tersebut adalah dari atas kebawah, mal angka ditutup bagian bawahnya
yang terlihat hanya bagian atasnya, hal ini bertujuan agar tidak terjadi kesalahan
tata cara menulis seperti menulis dari bawah ke atas.
b. Variabel Terikat
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikatnya adalah menulis angka.
Menulis adalah menuangkan ide ke dalam bentuk visual. Angka adalah nomer,
nilai untuk bilangan. Menulis angka merupakan suatu penggambaran visual
tentang pikiran, perasaan, dan ide dengan menggunakan simbol – simbol sistem
bahasa penulisannya untuk keperluan komunikasi atau mencatat. Kegiatan
pembelajaran menulis angka yang dilakukan anak tunagrahita ringan mencakup
angka dasar, angka 0 – 9.
B. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data untuk memperoleh pengetahuan atau pecahan suatu
permasalahan yang dihadapi, yang dilakukan secara ilmiah, sistematis, dan logis.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
experimen. Metode eksperimen bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya akibat
dari suatu perlakuan sebagaimana dikemukakan oleh Sukardi ( 2003 : 179 )
menyatakan bahwa “ metode penelitian eksperimen merupakan metode penelitian
yang paling produktif, karena jika penelitian tersebut dilakukan dengan baik dapat
menjawab hipotesis yang utamanya berkaitan dengan hubungan sebab akibat “.
Sementara Sugiyono ( 2006 : 107 ) metode penelitian eksperimen adalah “ metode
penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap
yang lain dalam kondisi yang terkendalikan”.
Selanjutnya, Arikunto, S ( 2006 : 3) megemukakan pendapatnya tentang
eksperimen sebagai berikut :
Eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat
( hubungan kausal ) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh
peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihkan
faktor – faktor lain yang bisa mengganggu. Eksperiment selalu dilakukan
dengan maksud untuk meihat akibat dari suatu perlakuan.
-
39
Tiara Linduk Intany, 2013 Pengaruh Penggunaan Media Mal Angka Terhadap Peningkatan Kemampuan Menulis Angka Anak Tunagrahita Ringan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Hal senada juga dikemukakan oleh Hadari ( 1993 : 82 ) :
Metode eksperimen adalah prosedur penelitian yang dilakukan untuk
mengungkapkan hubungan sebab akibat dua variabel atau lebih, dengan
mengendalikan pengaruh variabel lain, dengan mencoba secara cermat
untuk mengetahui hubungan sebab akbat antara gejala yang timbul
dengan variabel yang sengaja diadakan.
Berdasarkan pernyataan diatas, pada metode eksperimen harus ada suatu faktor
atau kondisi yang dicobakan untuk mengetahui hasil dari suatu percobaan. Dalam
penelitian ini sebagai faktor atau kondisi yang dicobakan terhadap subyek adalah
pengaruh penggunaan media mal angka terhadap peningkatan kemampuan
menulis angka anak tunagrahita ringan.
Dalam penelitian ini rancangan eksperimen yang digunakan adalah metode
eksperimen dengan Single Subject Research ( SSR ) yaitu penelitian eksperimen
yang dilaksanakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari suatu
perlakuan ( intervensi ) yang diberikan kepada subjek secara berulang – ulang
dalam waktu tertentu.
Tawney dan Gast ( 1984 : 10 ) menjelaskan lebih lanjut, sebagai berikut :
Single Subject Research design is an integral part of the behaviour
analytic tradition. The term refers to a research strategy developed to
document changes in the behaviour of individul subject. Through the
accurate selection an utilization of the family design, it is possible to
demonstrate a functional between intervention and a change in
behaviour.
Definisi di atas diartikan secara bebas bahwa Single Subject Research
merupakan bagian yang integral dari analisis tingkah laku. SSR mengacu pada
strategi penelitian yang dikembangkan untuk mendokumentasikan perubahan
tentang tingkah laku subjek secara perorangan. Melalui seleksi yang akurat
melalui pemanfaatan pola desain kelompok yang sama, hal ini memungkinkan
untuk memperlihatkan hubungan fungsional antara perlakuan dan perubahan
tingkah laku.
-
40
Tiara Linduk Intany, 2013 Pengaruh Penggunaan Media Mal Angka Terhadap Peningkatan Kemampuan Menulis Angka Anak Tunagrahita Ringan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
C. Desain Penelitian
Dalam penelitian dengan subjek tunggal ini ( SSR ), desain yang digunakannya
desain A – B – A, dimana dimana desain ini dapat menunjukkan adanya hubungan
sebab akibat antara variabel bebas dan variabel terikat. Sunanto ( 2006 : 44 )
mengemukakan :
“ Desain A – B – A merupakan salah satu pengembangan dari desain
dasar A – B. Mula – mula perilaku sasaran diukur secara kontinu pada
kondisi baseline ( A – 1 ) dengan periode waktu tertenu kemudian pada
kondisi intervensi ( B ). Berbeda dengan desain A – B, pada desain
A – B – A setalah pengukuran pada kondisi intervensi ( B ) pengukuran
pada kondisi baseline ke ( A2 ) ini dimaksudkan sebagai kontrol untuk
kondisi intervensi sehingga kenyakinan untuk menarik lesimpulan ada
hubungan fungsional antara variabel bebas dengan variabel terikat lebih
kuat “.
Prosedur pelaksanaan desain A – B – A adalah target behavior diukur secara
kontinyu pada kondisi baseline ( A1 ) dengan periode waktu 30 menit per sesi.
Setelah data menjadi stabil pada kondisi baseline, intervensi ( B ) diberikan
dengan periode waktu 30 menit persesi. Pengumpulan data dilakukan secara
kontinyu sampai data mencapai level stabil atau jelas.
Setelah pengukuran pada kondisi intervensi, dilakukan pengukuran pada
kondisi baseline kedua ( A – 2 ). Baseline kedua ( A – 1 ) ini dilakukan sebagai
kontrol kondisi intervensi sehingga memungkinkan peneliti menarik kesimpulan
bahwa terdapat hubungan yang fungsional antara variabel terikat dan variabel
bebas. Apabila secara visual desain A-B-A digambarkan sebagai berikut :
Gambar 3.1
Desain Penelitian A-B-A
-
41
Tiara Linduk Intany, 2013 Pengaruh Penggunaan Media Mal Angka Terhadap Peningkatan Kemampuan Menulis Angka Anak Tunagrahita Ringan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Ketetangan :
A-1 ( Baseline-1 ) adalah kondisi awal perlakuan sasaran ( target behavior )
sebelum seorang BA tunagrahita ringan di SLB Chahya Putra mendaapatkan
perlakuan ( intervensi ) terkait dengan kemampuan menulis angka. Fase ini
dilakukan selama 4 sesi.
B ( Treatment ) dimaksud dimana kondisi BA tunagrahita ringan di SLB
Chahya Putra selama mendapatkan perlakuan ( intervensi ) dengan
menggunakan media mal angka untuk meningktkn kemampuan menulis
angka. Intervensi diberikan selama 8 sesi.
A-2 ( Baseline-2 ) kondisi pengulangan baseline setelah seorang BA
tunagrahita ringan di SLB Chahya Putra diberikan perlakuan ( intervensi )
terkait dengan kemampuan menulis angka. Fase ini dilakukan selama 4 sesi.
D. Subyek Dan Lokasi Penelitian
1. Subjek penelitian
Subjek yang diambil dalam penelitian ini adalah satu siswa tunagrahita ringan
kelas 1 SDLB-C. siswa ini berinisial DJ dengan jenis kelamin laki – laki berumur
8 tahun. Penentuan subjek yang akan diteliti sangat penting karena berhubungan
dengan sumber data yang akan diperlukan. Subjek yang di ambil dalam penelitian
ini, DJ dengan pertimbangan karena DJ masih dapat mengikuti pembelajaran
akademik disekolah. Karakteristiknya yaitu mudah beralih perhatiannya, cepat
bosan, minat belajarnya harus dipancing dengan pemberian reward, dalam hal
menulis belum dapat menulis dengan baik, memegang pinsil terlalu kuat
motoriknya kaku.
Identitas Subjek
Nama Siswa (inisial) : DJ
Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 12 April 2006
Usia : 8 tahun 1 bulan
Jenis Kelamin : Laki – laki
-
42
Tiara Linduk Intany, 2013 Pengaruh Penggunaan Media Mal Angka Terhadap Peningkatan Kemampuan Menulis Angka Anak Tunagrahita Ringan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Kelas : 1 (satu)
Alamat Siswa : Kp. Cipeundeuy Kec. Cipeundeuy Kab. Bandung
Barat
2. Lokasi penelitian
Lokasi yang akan diambil dalam penelitian ini adalah di SDLB – C Chahya
Putra Cipeundeuy Kab. Bandung Barat.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan guna mengumpulkan informasi atau data
yang dibutuhkan dalam penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah berupa tes dan dokumentasi.
Tes merupakan suatu instrument yang digunakan untuk mengetahui
kemampuan siswa. Menurut Ridwan (2004: 76) dalam Ramadhany (2011: 43),
“ Tes yaitu serentetan pertanyaan atau latihan serta alat yang digunakan untuk
mengukur keterampilan pengetahuan dan intelegensi, kemampuan atau bakat yang
dimiliki oleh individu atau kelompok.”
Tes yang diberikan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
kemampuan sosial pada kedua subjek penelitian yang akan diberikan pada tiga
fase atau tahapan, masing-masing tahapan tersebut adalah tahap baseline-1 (A-1)
untuk mengetahui kemampuan awal subjek, lalu intervensi (B) untuk mengetahui
ketercapaian kemampuan selama mendapatkan perlakuan, dan terakhir baseline-2
(A-2) untuk mengetahui kemampuan kedua subjek setelah diberi perlakuan.
Kriteria penilaian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Nilai 0 = siswa
tidak dapat mengerjakan soal sama sekali. Nilai 1 = Jika siswa tidak selesai
menuliskan angka. Nilai 2 = jika siswa dapat menuliskan angka dengan bentuk
angka yang tidak rapi. Nilai 3 = jika siswa dapat menuliskan angka dengan
bentuk angka yang sesuai
Kemudian setelah data terkumpul maka skor akan dihitung dengan
menggunakan persentase sebagai berikut:
-
43
Tiara Linduk Intany, 2013 Pengaruh Penggunaan Media Mal Angka Terhadap Peningkatan Kemampuan Menulis Angka Anak Tunagrahita Ringan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Persentase = Σ Skor yang diperoleh X100 %
Σ Skor maksimal
Teknik dokumentasi merupakan kegiatan dimana peneliti menggunakan
dokumen-dokumen untuk mengumpulkan dan mencatat informasi tentang subjek
penelitian. Peneliti mengumpulkan informasi mengenai kemampuan menulis
angka subjek melalui hasil asesmen dengan guru yang bersangkutan, foto-foto dan
hasil wawancara dengan guru kelas.
F. Instrumen Penelitian
Pada dasarnya dalam melakukan penelitian adalah melakukan pengukuran,
maka dalam meneliti harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam suatu
penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian. Instrumen penelitian adalah
alat untuk memperoleh atau mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam suatu
penelitian. Menurut Sugiyono ( 2008 : 102 ) “ instrumen penelitian adalah suatu
alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun social yang diamati “.
Secara spesifik fenomena ini disebut variabel penelitian.
Instrumen penelitian merupakan bagian penting dalam penelitian karena
berfungsi sebagai sarana untuk mengumpulkan data yang banyak menentukan
keberhasilan suatu penelitian. Pengumpulan data merupakan sebuah prosedur
untuk memperoleh data dalam usaha memecahkan permasalahan dengan
menggunakan teknik tertentu. Sehingga data yang diharapkan dapat terkumpul
dan benar – benar relevan dengan permasalahan yang hendak dipecahkan.
Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes.
Arikunto, S ( 2006 : 150 ) menyatakan “ tes adalah serentetan pernyataan atau
latihan serta alat lain yang digunakan unutk mengukur keterampilan, pengetahun,
intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok “.
Tes yang dibuat berupa tes berbentuk isian 10 soal dengan ketentuan mudah,
sedang sampai dengan sulit. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes
-
44
Tiara Linduk Intany, 2013 Pengaruh Penggunaan Media Mal Angka Terhadap Peningkatan Kemampuan Menulis Angka Anak Tunagrahita Ringan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
yang dibuat sendiri, peneliti menggunakan tes isian atau essay agar siswa dalam
menjawab soal sesuai dengan apa yang peneliti harapkan sehingga sangat tepat
untuk mengetahui dan menilai proses berfikir siswa tunagrahita ringan.
Langkah – langkah penyusunan instrumen penelitian adalah sebagai berikut :
1. Membuat kisi – kisi
Kisi – kisi merupakan rangkuman rancangan penyusunan butir – butir
instrumen sesuai dengan bangun setiap variabel yang diukur.
2. Penyusunan butir soal
Butir soal yang dibuat disesuaikan dengan tujuan yang telah ditentukan dalam
kisi – kisi, soal yang dibuat berjumlah 10 soal. Sebelumnya, untuk mengukur
tingkat validitas tes dilakukan dengan cara judgement atau digunakan teknik
penelitian oleh ahli atau guru mata pelajaran Matematika sehingga soal yang
dibuat sesuai dengan tujuan pembelajaran.
3. Kriteria penilaian
Setelah pembuatan butir soal maka dibuat suatu penilaian pada butir soal
tersebut. Penelitian digunakan untuk mendapat skor hasil belajar dengan
menggunakan media mal angka sebagai data dalam peneliatian ini. Pada
perhitungan atau penilaian butir soal digunakan dengan cara sederhana, yaitu :
1) Nilai 0 = siswa tidak dapat mengerjakan soal sama sekali
2) Nilai 1 = Jika siswa tidak selesai menuliskan angka
3) Nilai 2 = jika siswa dapat menuliskan angka dengan bentuk angka yang tidak
rapi
4) Nilai 3 = jika siswa dapat menuliskan angka dengan bentuk angka yang
sesuai
G. Uji Validitas Instrumen
Uji coba instrumen dilaksanakan dengan maksud untuk mengetahui tingkat
validitas dari instrumen yang digunakan untuk penelitian. Setelah dilakukan uji
coba maka kita dapat mengetahui apakah instrumen yang telah dibuat tersebut
perlu diperbaiki atau layak tidaknya digunakan untuk penelitian ini. Untuk
mengukur tingkat validitas, peneliti menggunakan validitas isi berupa
-
45
Tiara Linduk Intany, 2013 Pengaruh Penggunaan Media Mal Angka Terhadap Peningkatan Kemampuan Menulis Angka Anak Tunagrahita Ringan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
expert – judgement dengan teknik penilaian oleh para ahli. Para ahli dalam
penelitian ini adalah ahli dalam bidang PLB ( Pendidikan Luar Biasa ) baik guru
maupun dosen yang telah berpengalaman. Pada penelitian ini validitas instrumen
akan dilakukan oleh 1 orang dosen dan 2 orang guru.
Hasil expert – judgement dikatakan valid jika perolehan skornya diatas 50%.
Adapun perhitungannya dihitung dengan menggunakan rumus :
Keterangan :
F : jumlah cocok
N : jumlah penilaian ahli
P : persentasi
Apabila semua item dinyatakan valid dan tidak ada yang diperbaiki maka
instrumen tersebut dapat digunakan dalam penelitian yang akan dilakuakan.
( Hasil perhitungan dapat dilihat pada lampiran )
Tabel 3.1
Kisi – Kisi Instrumen Penelitian
Untuk Mengukur Kemampuan Menulis Angka
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar Materi Pokok Materi Pokok
1. Mengenal
bilangan
sampai 0-9
1.3 Menulis
lambang
bilangan
0-9
Menulis angka
0-9
Siswa dapat
menulis angka
dasar 0-9
-
46
Tiara Linduk Intany, 2013 Pengaruh Penggunaan Media Mal Angka Terhadap Peningkatan Kemampuan Menulis Angka Anak Tunagrahita Ringan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
H. Teknik Pengolahan Data Dan Analisis Data
Teknik pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan persentase.
Persentse merupakan satuan pengukuran yang sering digunakan oleh para peneliti
dan dan guru untuk mengukur perilaku dalam bidang akademik maupun sosial.
Data yang dikumpulkan akan diolah dengan persentase, sedangkan datanya di
analisis dengan menggunakan grafik garis sederhana ( Type Simple Line Graph )
dengan tujuan untuk memperoleh gambaran secara jelas tentang hasil intervensi,
adakah tingkat kemampuan menulis angka DJ tunagrahita ringan setelah diberikan
perlakuan tertentu dalam jangka waktu tertentu dengan penggunaan media mal
angka. Sedangkan datanya dijabarkan dalam bentuk grafik atau diagram.
Menurut Paksi ( 2000 : 150 ) “ Grafik merupakan suatu cara untuk
menggmbarkan suatu keadaan yang bersangkutan dengan bilangan agar lebih
mudah untuk dimengerti dan ditafsirkan “. Tujuan penggunaan grafik yaitu
(1) membantu pengelompokkan data selama proses pengumpulan data utuk
memudahkan pemberian penelitian, (2) dapat memperlihatkan ringkasan atau
rangkuman berbentuk angka secara detail dan menggambarkan tingkah laku.
Menurut Sunanto ( 2005 : 36-37 ) terdapat beberapa komponen yang harus
dipenuhi dalam grafik garis antara lain sebagai berikut :
1. Absis adalah sumbu X merupakan sumbu mendatar yang menunjukkan satuan variabel bebas ( misalnya sesi, hari, tanggal )
2. Ordinat adalah sumbu Y merupakan sumbu vertikal yang menunjukkan satuan variabel terikat ( misalnya persen, frekuensi, durasi )
3. Titik awal merupakan pertemuan antara sumbu X dan Y sebagai titik awal suatu variabel bebas dan terikat
4. Skala garis – garis pendek pada sumbu X dan sumbu Y yang menunjukkan ukuran ( misalnya : 0%, 25%, 50%, 75%, 100% )
5. Label kondisi, yaitu keterangan yang menggambarkan kondisi eksperimen. Misalnya baseline atau treatment
6. Garis perubahan kondisi, yaitu garis vertikal yang menunjukkan adanya perubahan kondisi ke kondisi
7. Judul grafik, judul yang mengarahkan perhatian pembaca agar segera diketahui hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat
-
47
Tiara Linduk Intany, 2013 Pengaruh Penggunaan Media Mal Angka Terhadap Peningkatan Kemampuan Menulis Angka Anak Tunagrahita Ringan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
1. Pengolahan data
Dalam penelitian penggunaan media mal angka untuk menigkatkan
kemampuan menulis angka pada anak tunagrahita ringan ini perhitungan
pengolahan datanya menggunakan persentase (%) yng merupakan suatu
pengukuran variabel untuk mengukur perilaku dalam bidang akademik maupun
sosial yang pada skripsi ini digunaskan untuk mengukur dalam bidang
akademmiknya. Tujuan menggunakan persentase karena akan mencari skor hasil
tes sebelum dan setelah diberikannya intervensi, dengan cara menghitung skor
yang dikerjakan, kemudian dibagi jumlah skor atau skor keseluruhan dikali 100%.
Persentase = tes yang dikerjakan dengan benar
100%jumlah soal
2. Analisis data
Analisis data merupakan tahap terakhir sebelum menarik kesimpulan. Menurut
Sunanto pada penelitian dengan kasus tunggal biasanya digunakan statistik
deskriptif yang sederhana.
Setelah terkumpul, selanjutnya data dianalisis dengan perhitungan tertentu
yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Perhitungan ini dilakukan
dengan menganalisis data setiap kondisi dan antarkondisi.
Analisis dalam kondisi memiliki komponen yang meliputi:
a. Panjang kondisi
Panjang kondisi adalah banyaknya data dalam kondisi yang juga
menggambarkan banyaknya sesi dalam kondisi tersebut.
b. Kecenderungan arah
Kecenderungan arah digambarkan oleh garis lurus yang melintasi semua data
dalam kondisi di mana banyaknya data yang berada di atas dan di bawah garis
yang sama banyak.
-
48
Tiara Linduk Intany, 2013 Pengaruh Penggunaan Media Mal Angka Terhadap Peningkatan Kemampuan Menulis Angka Anak Tunagrahita Ringan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
c. Tingkat stabilitas (level stability)
Menunjukkan tingkat homogenitas data dalam suatu kondisi. Tingkat
kestabilan dapat ditentukan dengan menghitung banyaknya data yang berada di
dalam rentang 50% di atas dan di bawah mean.
d. Tingkat perubahan (level change)
Tingkat perubahan menunjukkan besarnya perubahan data antara dua data.
Tingkat perubahan merupakan selisih antara data pertama dengan data terakhir.
e. Jejak data (data path)
Jejak data merupakan perubahan dari data satu ke data lain dalam suatu kondisi
dengan tiga kemungkinan yaitu menaik, menurun, dan mendatar.
f. Rentang
Rentang adalah jarak antara data pertama dengan data terakhir sama halnya
pada tingkat perubahan (level change).
Sedangkan komponen – komponen analisis antar kondisi dalam menganalisis
antar kondisi meliputi komponen sebagai berikut:
a. Variabel yang diubah
Merupakan variabel terikat atau sasaran yang difokuskan.
b. Perubahan kecenderungan arah dan efeknya
Merupakan perubahan kecenderungan arah grafik antara kondisi baseline dan
intervensi.
c. Perubahan stabilitas dan efeknya
Stabilitas data menunjukkan tingkat kestabilan perubahan dari sederetan data.
d. Perubahan level data
Menunjukkan seberapa besar data diubah.
e. Data yang tumpang tindih
Data yang tumpang tindih antara dua kondisi terjadi akibat dari keadaan data
yang sama pada kedua kondisi.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam menganalisis data tersebut
adalah:
a. Menskor hasil penilaian pada kondisi baseline-1.
b. Menskor hasil penilaian pada kondisi treatmen/intervensi.
-
49
Tiara Linduk Intany, 2013 Pengaruh Penggunaan Media Mal Angka Terhadap Peningkatan Kemampuan Menulis Angka Anak Tunagrahita Ringan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
c. Menskor hasil penilaian pada kondisi baseline-2.
d. Membuat tabel penilaian untuk skor yang telah diperoleh pada kondisi
baseline-1, kondisi intervensi, dan kondisi baseline-2.
e. Membandingkan hasil skor pada kondisi baseline-1, skor intervensi, dan skor
pada kondisi baseline-2.
f. Membuat analisis dalam bentuk grafik garis sehingga dapat dilihat secara
langsung perubahan yang terjadi dari ketiga fase.
g. Membuat analisis kondisi dan antar kondisi.
top related