bab iii metode penelitian 3.1 jenis...
Post on 05-May-2019
217 Views
Preview:
TRANSCRIPT
21
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Umar (1997) menjelaskan, bahwa rancangan penelitian dalam
penelitian sosial umumnya terbagi atas tiga bentuk yakni penelitian
eksploratif (explorative research), penelitian deskriptif (descriptive
research), dan penelitian eksplanatori (explanatory research). Penelitian
eksploratif adalah jenis penelitian yang berusaha untuk mencari ide-ide atau
hubungan-hubungan yang baru. Sedangkan penelitian deskriptif merupakan
penelitian yang bertujuan untuk menguraikan sifat atau karakteristik dari
suatu fenomena tertentu. Terakhir, penelitian eksplanatori adalah penelitian
yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan
variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel
lainnya.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat diketahui bahwa tipe penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif, dimana
dalam penelitian ini penulis menghimpun data, dan menyusun secara
sistematis, faktual dan cermat, bernegatif dan positif memberikan
kesimpulan serta saran. Metode penelitian yang digunakan adalah survey,
yaitu penelitian yang mengambil sample dari suatu populasi dan
menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpulan yang pokok.
Menurut Nazir, metode penelitian deskriptif adalah metode penelitian
untuk membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian, sehingga metode
ini berkehendak mengadakan akumulasi data. Yang bertujuan untuk
membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan
akurat mengenai fakta – fakta, sifat – sifat, serta hubungan antar fenomena
yang diselidiki (Nazir,2005:64)
Azwar (2000) menjelaskan bahwa dalam pendekatan kuantitatif data
penelitian hanya akan dapat diintepretasikan dengan lebih objektif apabila
22
diperoleh lewat suatu proses pengukuran yang disamping valid dan reliabel,
juga objektif.
3.2 Objek Penelitian
Objek penelitian pendengar Lintas Nusantara radio Sasando FM Subjek
penelitian yang direncanakan akan digunakan dalam penelitian ini yaitu
mereka yang merupakan pendengar setia acara LINUS yang berdomisili di
Yogyakarta dan sekitarnya yang mendapatkan siaran radio Sasando FM.
Dari seluruh pendengar yang ada, peneliti mengambil 100 orang pendengar
sebagai sampel dalam penelitian ini. 100 orang responden mengisi kuisioner
yang telah disediakan oleh peneliti dan peneliti melakukan observasi
selama responden mengisi kuisioner tersebut.
3.3 Persiapan Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada 100 respoden yang merupakan pendengar
LINUS dari radio Sasando FM yang berlokasi di Yogyakarta. Persiapan
penelitian dimulai dengan penyusun alat ukur serta penyebaran skala
penelitian.
Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner
kualitas layanan dan kepuasan pendengar yang disusun dalam bentuk skala
Likert dengan empat butir pilihan. Nurul Zuriah (2007) mengungkapkan
bahwa skala Likert merupakan sejumlah pertanyaan atau pernyataan
mengenai suatu obyek sikap. Pengukuran variabel program kepuasan
pendengar menggunakan metode pengisian kuesioner. Kuesioner kepuasan
pendengar terdiri dari 26 pernyataan. Kuesioner kepuasan pendengar
disusun dalam bentuk skala Likert dengan empat pilihan, yaitu SP (sangat
puas/penting), P (puas/penting), TP (tidak puas/penting), dan STP (sangat
tidak puas/penting). Sedangkan pemberian skor untuk masing-masing
pilihan jawaban disusun sebagai berikut:
SP (sangat Puas / penting) = 4
P (Puas / penting) = 3
TP (tidak Puas / penting) = 2
STP (sangat tidak puas / penting) = 1
23
Tabel 3.1
Sebaran Item Pertanyaan
Komponen No. Pertanyaan Jumlah
Motif Informasi 1,2,4,7,9,11 6
Motif Identitas Pribadi 3,5,16,19 4
Motif Integrasi dan interaksi sosial 6,8,10,12,13,14,15,24 8
Motif Hiburan 17,18,20,21,22,23,24,25,26 8
Total Pertanyaan 26 24
Sumber Data :Analisa Data Primer 2013
Sebaran item diatas merupakan sebaran item yang digunakan untuk
mendapatkan data mengenai harapan responden terhadap acara LINUS
(Gratifications Sought) dan juga untuk medapatkan data mengenai
kepuasan responden terhadap acara LINUS (Gratifications Obtained). Item
tersebut terdiri dari 13 item pertanyaan utama yang dijadikan nilai skor
responden dan 13 item sebagai item yang digunakan untuk mengecek
jawaban responden terhadap 13 item pertanyaan utama sehingga tidak
diberikan skor.
Total skor menunjukkan tingkat harapan dan kepuasan responden
pendengar LINUS. Semakin tinggi skor berarti semakin tinggi pula tingkat
harapan dan kepuasan yang dialami oleh responden.
3.4 Unit Amatan dan Unit Analisis
Unit amatan adalah sesuatu yang dijadikan sumber untuk memperoleh
data dalam rangka menggambarkan atau menjelaskan tentang suatu analisa
(Ihalauw, 2003:174). Unit amatan dalam penelitian ini yaitu pendengar setia
Lintas Nusantara radio Sasando FM
Unit analisa menurut Abell (Ihallauw, 2003:174) menyatakan bahwa
satuan analisis yaitu hakekat dari populasi tentang hasil penelitian berlaku.
Sehingga unit analisa dalam penelitian ini adalah sejauh mana kepuasan
pendengar program acara Lintas Nusantara radio Sasando FM.
24
3.5 Populasi dan Sampel
3.5.1 Populasi
Sugiyono (2010) menyebutkan, bahwa populasi merupakan wilayah
generaliasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
kemudian ditarik kesimpulan. Sedangkan Hadi (2000) menjelaskan bahwa
populasi adalah sejumlah individu yang setidaknya mempunyai satu ciri
atau sifat yang sama. Populasi dalam penelitian ini adalah pendengar
program acara Lintas Nusantara. Dari data yang ada populasi yang ada
dilihat dari data pendengar yang dimiliki oleh Radio Sasando yaitu
sebanyak 156 orang
3.5.2 Sample
Dari populasi yang berjumlah 156 orang, kemudian diambil sampel
yang diharapkan dapat mewakili keseluruhan populasi. Sebagaimana yang
diungkapkan oleh Sugiyono (2010), bahwa sampel adalah bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Oleh karena itu, agar
diperoleh sampel yang benar-benar mewakili populasi, maka diperlukan
teknik pengambilan sampel sehingga hasil penelitian terhadap sampel ini
diharapkan dapat digeneralisasikan pada populasi. Oleh karena itu sampel
harus betul-betul mewakili populasinya. Pada penelitian ini, sampel yang
digunakan sebanyak 100 orang responden yang dianggap mewakili
populasi.
25
3.6 Definisi Konsep dan Definisi Operasional
3.6.1 Gratifications Sought (Kepuasan yang Diharapkan)
Gratifications Sought (GS) didefinisikan sebagai kepuasan yang dicari
atau diinginkan individu ketika mengkonsumsi media tertentu (radio, tv,
koran). Dalam penelitian ini gratifications sought merupakan pemenuhan
kepuasan yang diharapkan pendengar dari program acara Lintas Nusantara
di Sasando FM
3.6.2 Gratifications Obtained (Kepuasan yang Diperoleh)
Gratifications Obtained (GO) merupakan tingkat kepuasan nyata yang
diperoleh seseorang setelah mengkonsumsi suatu jenis Pada Gratifications
Obtained, tingkat kepuasan menunjuk pada seberapa jauh acara Lintas
Nusantara di Sasando FM memberikan sumbangan berupa kepuasan nyata
yang diperoleh responden setelah mendengarkan acara tersebut.
3.6.3 Gratifications Discrepancy
Gratifications Discrepancy yaitu kesenjangan kepuasan antara
kepuasan yang diperoleh khalayak dari penggunaan suatu media. Pada
penelitian ini, Gratifications Discrepancy dihitung berdasarkan
ketidaksesuaian antara kepuasan yang diharapkan (GS) dengan kepuasan
yang diperoleh (GO) dari penilaian responden terhadap acara Lintas
Nusantara di Sasando FM, dimana GS lebih besar daripada GO.
26
Agar konsep-konsep dapat diteliti secara empiris, mereka harus
dioperasionalisasikan dengan mengubahnya menjadi variabel, yang berarti
sesuatu yang mempunyai variasi nilai. Variabel-variabel dalam penelitian
ini dioperasionalkan sebagai berikut :
1. Gratifications Sought (Kepuasan yang Diharapkan)
Untuk mengukur Gratifications Sought (GS), diajukan beberapa
pertanyaan tentang kepuasan yang dicari dari mendengarkan program acara
Lintas Nusantara di Sasando FM Pembagian tingkat GS ini mengikuti
pendapat Denis McQuail yang membagi motif penggunaan media oleh
individu ke dalam empat kelompok. Keempat kelompok motif tersebut
kemudian dioperasionalisasikan dalam 26 pertanyaan sebagai berikut:
a. Motif Informasi
- Untuk mengetahui peristiwa yang terjadi saat ini.
- Untuk memperoleh informasi yang mendalam mengenai suatu
peristiwa.
- Untuk memperoleh cerita-cerita tentang kebudayaan.
b. Motif Identitas Pribadi
- Untuk membentuk kepribadian yang peka terhadap lingkungan
sekitar.
- Untuk menemukan idola yang dapat dijadikan sebagai panutan.
c. Motif Integrasi dan Interaksi Sosial
- Untuk mendapatkan bahan perbincangan dengan orang lain.
- Untuk menambah kepercayaan diri.
- Agar bisa memberikan informasi kepada orang lain.
- Untuk dapat berkumpul dengan orang lain.
d. Motif Hiburan
- Untuk melepaskan diri dari masalah.
- Untuk bersantai.
- Untuk mengisi waktu.
- Untuk menyalurkan emosi.
27
Pada masing-masing item pernyataan kebutuhan diberikan empat
alternatif jawaban dengan 4 skor yang dapat dipilih responden yang
menyatakan kuatnya keinginan responden untuk memuaskan kebutuhannya
melalui tayangan tersebut. Keempat skala dimaksud adalah:
- Sangat penting (skor 4), artinya responden sangat ingin mencarikan
pemuasan kebutuhannya melalui tayangan tersebut.
- Penting (skor 3), artinya responden ingin mencarikan pemuasan
kebutuhannya melalui tayangan tersebut.
- Tidak penting (skor 2), artinya responden kurang begitu ingin
mencarikan pemuasan kebutuhannya melalui tayangan tersebut.
- Sangat tidak penting (skor 1), artinya responden sama sekali tidak
ingin mencarikan pemuasan kebutuhannya melalui tayangan tersebut.
Dari ketentuan skor tersebut akan diperoleh nilai tertinggi 26 x 4 = 104
(sebagai batas atas) dan nilai terendah 26 x 1 = 26 (sebagai batas bawah).
Untuk menentukan 4 kelas yang menyatakan tingginya harapan responden
untuk memuaskan kebutuhannya tersebut maka diperoleh range (jarak)
interval:
= 104 – 26
4
=19.5
Berdasarkan perhitungan di atas dapat dihitung nilai interval yang akan
digunakan adalah sebesar 19.5 maka dapat ditentukan kategori sebagai
berikut :
26 ≤ x < 45.5 Sangat Rendah
45.5 ≤ x < 65 Rendah
65 ≤ x < 84.5 Tinggi
84.5 ≤ x < 104 Sangat Tinggi
kategoribanyaknya
terendahskortertinggiskorI
28
Kategorisasi keempat kelas tingkat kepuasan yang diharapkan
responden tersebut adalah:
a. Sangat tinggi : artinya responden sangat mengharapkan pemuasan
kebutuhannya melalui acara tersebut.
b. Tinggi : artinya responden mengharapkan pemuasan
kebutuhannya melalui acara tersebut.
c. Rendah : artinya responden kurang mengharapkan
pemuasan kebutuhannya melalui tayangan tersebut.
d. Sangat rendah : artinya responden tidak mengharapkan pemuasan
kebutuhannya melalui acara tersebut.
2. Gratification Obtained (Kepuasan yang Diperoleh)
Dalam penelitian ini variabel kepuasan yang diperoleh (GO) diukur
dengan mengajukan kembali pertanyaan-pertanyaan yang dioperasionalkan
dari 26 item pernyataan kebutuhan dalam 4 kelompok yang berkaitan
dengan jenis kebutuhan menusia seperti pada GS, tetapi lebih dikhususkan
lagi dalam arti telah menunjuk pada stasiun radio tertentu yaitu Sasando
FM. langkah ini untuk mengetahui besarnya nilai GO yang diperoleh untuk
program acara Lintas Nusantara di Sasando FM. Seperti pada GS, untuk
mengoperasionalkan GO, diajukan pula pertanyaan-pertanyaan dengan
empat alternatif jawaban dalam 4 skor yang dapat dipilih responden. Meski
keempat alternatif jawaban yang diberikan berbeda-beda untuk setiap
itemnya (sesuai dengan kepuasan nyata yang diperoleh responden setelah
mendengarkan program acara Lintas Nusantara di Sasando FM), namun
sebelumnya telah ditetapkan terlebih dahulu ketentuan pemberian skor
untuk masing-masing alternatif jawaban sebagai berikut:
a. Sangat Puas (skor 4), artinya responden sangat terpenuhi
kebutuhannya setelah mendengarkan acara LINUS tersebut
b. Puas (skor 3), artinya responden cukup terpenuhi kebutuhannya
setelah mendengarkan acara LINUS tersebut
c. Tidak Puas (skor 2), artinya responden kurang terpenuhi
kebutuhannya setelah mendengarkan acara LINUS tersebut
29
d. Sangat Tidak Puas (skor 1), artinya responden sama sekali tidak
terpenuhi kebutuhannya setelah mendengarkan acara LINUS tersebut
Dari ketentuan tersebut akan diperoleh batas-batas interval seperti pada
GS. Dengan demikian kategorisasi tingkat kepuasan nyata yang diperoleh
responden setelah mendengarkan programa acara Lintas Nusantara dalam
skala 4 adalah:
Sangat tinggi : artinya responden sangat terpuaskan kebutuhannya
melalui tayangan tersebut.
a. Tinggi : artinya responden cukup terpuaskan kebutuhannya
melalui tayangan tersebut.
b. Rendah : artinya responden kurang terpuaskan kebutuhannya
melalui tayangan tersebut.
c. Sangat rendah : artinya responden tidak terpuaskan kebutuhannya
melalui tayangan tersebut.
3 . Gratification Discrepancy (Kesenjangan Kepuasan)
Variabel kesenjangan kepuasan merupakan perbedaan kepuasan yang
diperoleh responden setelah menggunakan media. Diukur dengan
menyilangkan nilai GS dengan nilai GO yang diperoleh sehingga akan
nampak kesenjangan kepuasan yang dialami responden setelah
mendengarkan acara Lintas Nusantara. Adanya kesenjangan kepuasan kedua
media tersebut dibuktikan dengan Statistik Discrepancy.
30
3.7 Identifikasi Variabel Penelitian dan Skala Pengukuran
Variabel adalah fenomena yang bervariasi dalam bentuk, kualitas,
kuantitas, mutu dan sebagainya (Burhan Bungin, 2008 :59). Untuk dapat
mengoprasionalkan variabel, perlu adanya indikator – indikator tertentu.
Pada penelitian ini variabel yang ada adalah motif, kepuasan dan
pengukuran kesenjangan antara motif dan kepuasan dan pengukuran
kesenjangan atara motif dan kepuasan dengan indikator sesuai yang
diuraikan oleh Dennis Mcquail. Berikut urainnya :
3.7.1 Hubungan Antara Tarkif Konsep, Epistemic Correlations,
indikator Empirik dan Aras Pengukuran Konsep
Table 3.2
Data Variabel Motif
Tarkif Konsep Epistemic
Correlations
Indikator Empirik Aras
Pengukuran
Konsep
Motif Informasi 1. Untuk mengetahui
Peristiwa yang terjadi saat ini.
2. Untuk memperoleh
informasi yang mendalam
mengenai suatu peristiwa.
3. Untuk memperoleh cerita
tetntang kebudayaan
1. Yang saya inginkan dari acara
radio adalah mendapatkan informasi
mengenai masalah-masalah actual
yang terjadi saat ini
1. 2.Saya kurang mendapatkan informasi
yang memadai mengenai masalah
actual seperti yang saya inginkan
2. 3. Saya mau ketika mendengarkan
radio, saya semakin paham
mengenai suatu peristiwa
3. 4. Ketika saya mendengarkan LINUS,
saya kurang mengerti mengenai
informasi yang diberikan
4. 5. Dengan mendengarkan radio, saya
juga ingin tetap mendapatkan cerita
kebudayan yang unik dan menarik
5. 6. Cerita kebudayaan yang unik kurang
saya dapatkan dari LINUS
Ordinal
Motif 1. 1.Untuk membentuk kepribadian 1. Dengan mendengarkan LINUS, Ordinal
31
Identitas
Pribadi
yang peka terhadap lingkungan
sekitar.
2. 2. Untuk menemukan idola yang
dapat dijadikan sebagai panutan
saya ingin lebih peka terhadap
sekitar saya
2. LINUS membuat saya lebih egois
terhdap lingkungan saya
3.Ketika mendengarkan LINUS, saya
berharap mendapatkan idola baru
yang dapat saya jadikan panutan
dalam menjalani hidup
4.Saya menjadi kehilangan kesan
positif dari idola saya ketika saya
mendengarkan LINUS
Motif Integrasi dan
Interaksi Sosial
1.Untuk mendapatkan bahan
perbincangan dengan orang lain.
2.Untuk menambah kepercayaan
diri.
3.Agar bisa memberikan informasi
kepada orang lain.
4.Untuk dapat berkumpul dengan
orang lain.
1. Saya mendapatkan bahan untuk
saya obrolkan dengan
tetangga/teman saya setelah saya
mendengarkan LINUS
2. Dengan mendengarkan LINUS,
saya lebih percaya diri ketika
berhubungan/bersosialisasi dengan
lingkungan saya
3. Saya dapat membagi banyak
informasi terbaru kepada orang
lain setelah saya mendengarkan
LINUS
4. Dengan mendengarkan LINUS
saya dapat berkumpul dengan
orang lain
5. Saya mengalami kesulitan
berinteraksi dengan teman-teman
saya semenjak saya mendengarkan
LINUS
6. Saya justru menjadi lebih pendiam
ketika bersosialisasi setelah saya
mendengarkan LINUS
7. Saya sedikit mendapatkan
informasi dari LINUS sehingga
saya tidak dapat membagi banyak
cerita kepada orang lain
8. Dengan mendengarkan LINUS
saya dapat berkumpul dengan
Ordinal
32
TOTAL 13 26
Sumber Data : Analisa Data Primer 2013
orang lain dengan lebih mudah
dan interaktif
Motif Hiburan
1. 1. Untuk melepaskan diri dari
masalah.
2. 2. Untuk bersantai.
3. 3. Untuk mengisi waktu.
4. 4. Untuk menyalurkan emosi
1. Saya merasa bebas sejenak dari
beban/masalah saya ketika
mendengarkan LINUS
2. LINUS membuat saya semakin
memikirkan masalah yang saya
alami ketika saya mendengarkan
LINUS
3. LINUS mampu membuat saya santai
sejenak ketika lelah melakukan
aktivitas
4. LINUS membuat saya jenuh ketika
melakukan aktivitas
5. Saat saya tidak punya banyak
aktivitas saya memilih LINUS untuk
mengisi kekosongan waktu saya
6. Saya lebih memilih membaca buku
atau tidur daripa mendengarkan
LINUS ketika saya memiliki waktu
luang
7. Dengan mendengarkan maupun
merequest lagu di LINUS saya sapat
menyalurkan emosi saya
8. Lagu-lagu di LINUS menghambat
penyaluran emosi saya
33
3.8 Jenis Dan Sumber Data.
3.8.1.Data Primer
Data primer, Sugiyono (2010) menjelaskan bahwa data primer
merupakan data yang dikumpulkan secara langsung dari obyeknya. Dalam
penelitia ini data primer diperoleh secara langsung dari obyek penelitian
dengan cara membagikan kuesioner secara langsung dan diisi oleh
responden mengenai efektifitas program acara lintas Nusantra terhadap
kepuasan pendengar.
3.8.2.Data Sekunder
Data, Sugiyono (2010) menjelaskan bahwa data sekunder adalah data
yang diperoleh secara tidak langsung atau melalui media perantara. Dalam
penelitian ini data sekunder didapatkan dari arsip yang dimiliki oleh
sekolah, studi pustaka, penelitian terdahulu, literatur, dan jurnal yang
berhubungan dengan permasalahan yang diteliti.
3.9 Teknik Pengumpulan Data
3.9.1 Kuisioner
Kuisioner adalah salah satu cara pengumpulan data dengan
menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden, dengan harapan mereka
akan memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut. Daftar pertanyaan
bisa bersifat terbuka, jika jawaban tidak ditentukan sebelumnya, dan bersifat
tertutup jika alternative-alternatif jawaban telah disediakan (Umar,
2002:88). Tujuan dari penyebaran kuisioner adalah mencari informasi yang
lengkap mengenai suatu masalah dari responden tanpa merasa khawatir bila
responden memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam
pengisian daftar pertayaan. (Krisyantono, 2006:95)
3.9.2 Observasi
Observasi adalah kegiatan mengamati secara langsung (tanpa mediator)
suatu objek untuk melihat dengan dekat kegiatan yang dilakukan objek itu.
Penulis akan melakukan pengamatan mengenai kegiatan yang
diselenggarakan oleh perusahaan yang berhubungan dengan masalah yang
34
diteliti (Krisyantono, 2006:108)..
3.9.3 Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu, dilakukan oleh
dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan
dan terwawancara (interview) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu
(Moleong, 2009:186).
Untuk mendapatkan data seakurat mungkin, penulis melakukan
wawancara dengan Pendiri Radio Sasando FM Yogyakarta, Bapak Daniel
Damaledo, SE
3.9.4 Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk melengkapi hasil wawancara dan
observasi. Dokumentasi dapat berupa rekaman wawancara dengan informan
kunci, foto-foto serta dokumen penunjang lainnya.
4.0 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data merupakan cara yang dipakai oleh peneliti
dalam memperoleh data yang diperlukan dalam penelitiannya berkaitan
dengan variabel-variabel penelitian. Kualitas data ditentukan oleh kualitas
alat pengambilan data atau alat ukur yang digunakan. Metode pengambilan
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi dan survei
dengan menggunakan alat berupa kuesioner yang terdiri dari butir-butir
pernyataan yang dipergunakan untuk mengumpulkan data berkaitan dengan
variabel kepuasan pendengar.
Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner
kualitas layanan dan kepuasan siswa yang disusun dalam bentuk skala
Likert dengan empat butir pilihan. Nurul Zuriah (2007) mengungkapkan
bahwa skala Likert merupakan sejumlah pertanyaan atau pernyataan
mengenai suatu obyek sikap. Pengukuran variabel program kepuasan
pendengar menggunakan metode pengisian kuesioner. Kuesioner kepuasan
pendengar terdiri dari 10 pernyataan. Kuesioner kepuasan pendengar
disusun dalam bentuk skala Likert dengan empat pilihan, yaitu SS (sangat
sesuai), S (sesuai), TS (tidak sesuai), dan STS (sangat tidak sesuai).
35
Sedangkan pemberian skor untuk masing-masing pilihan jawaban disusun
sebagai berikut:
SS (sangat Puas) = 4
S (Puas) = 3
TS (tidak Puas) = 2
STS (sangat tidak puas) = 1
4.1 Metode Analisis Data
Data diperoleh dengan menyebarkan kuesioner kepada responden.
Setelah semua data yang diperoleh di lapangan terkumpul, langkah pertama
yang dilakukan adalah mengkoding data. Tujuannya untuk
menyederhanakan data yang diperoleh. Pengkodingan dilakukan secara
manual dengan menggunakan coding sheet. Langkah berikutnya adalah
mengklasifikasikan data, baru kemudian menginterpretasikannya. Untuk
mengukur kesenjangan kepuasan mengacu pada rumus statistik discrepancy
yang diberikan Palmgreen sebagai berikut :
Σ n.i.j
i ≠ j
Σ Σ n.i.j
i j
Dimana :
D : discrepancy / kesenjangan
n : jumlah sampel
i : kepuasan yang dicari (GS)
j : kepuasan yang diperoleh (GO)
dimana i ≠ j
Rumus discrepancy tersebut lalu dioperasionalkan dengan tabulasi
silang, dimana item-item dalam GS dicrosskan dengan item-item dalam GO.
Dari tabulasi silang tersebut akan diketahui persentase tingkat kesenjangan
36
kepuasan yang terjadi dengan menghitung jumlah responden yang
mengalami ketidaksesuaian antara GS dan GO-nya.
Kesenjangan kepuasan yang dihitung dalam penelitian ini adalah
kesenjangan yang terjadi saat responden tidak mendapatkan kepuasan
seperti yang mereka harapkan. Oleh karena itu, penghitungan difokuskan
pada angka-angka yang menyatakan GS lebih besar daripada GO. Angka-
angka ini terletak pada kotak di atas garis impas pada tabulasi silang,
dimana GS lebih besar dari GO. Sedangkan angka-angka yang menyatakan
”GS sama dengan GO” (angka-angka pada garis impas) maupun ”GS lebih
kecil daripada GO” (angka-angka dibawah garis impas) dianggap sebagai
tingkat kemampuan media dalam memenuhi kebutuhan penonton. Setelah
diketahui tingkat kesenjangan yang terjadi, maka akan dapat pula diketahui
tingkat kepuasan yang diperoleh responden. Besarnya kepuasan yang
mampu diberikan oleh acara Lintas Nusantara kepada responden dapat
dihitung dengan mengurangi tingkat kepuasan maksimal (ditetapkan 100%)
dengan tingkat kesenjangan kepuasan yang dialami responden pada tiap-tiap
item-itemnya. Merujuk pada penelitian terdahulu, ditetapkan batasan
kepuasan minimal sebesar 70%. Dengan kata lain, jika responden
menyatakan bahwa kepuasan yang diperoleh untuk tiap jenis kebutuhan
berkisar antara 70 - 100% atau bila kesenjangan kepuasan berkisar antara 0
- 30%, maka kebutuhan tersebut dianggap terpuaskan. Jika kesenjangan
kepuasan menunjukkan persentase di atas 30% berarti media tidak mampu
memuaskan responden. Sebaliknya, apabila kesenjangan kepuasan
menunjukkan angka di bawah 30% berarti media tersebut mampu
memuaskan responden. Semakin besar angka kesenjangan, berarti suatu
media semakin tidak mampu memenuhi kebutuhan. Sebaliknya, semakin
kecil angka kesenjangan, semakin besar kemampuan suatu media dalam
memenuhi kebutuhan responden.
37
4.2 Uji Validitas Dan Reliabilitas
Salah satu unsur penting dalam penelitian adalah menentukan validitas
dan reliabilitas satu alat ukur. Dalam penelitian ini, alat ukur yang dimaksud
adalah kuesioner (angket). Alat ukur yang baik harus memenuhi persyaratan
validitas dan reliabilitas yang ditunjukkan dengan tingginya validitas dan
reliabilitas alat ukur tersebut (Azwar, 1999).
4.2.1.Validitas
Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana
ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya
(Azwar, 1999). Suatu alat ukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang
tinggi apabila alat ukur tersebut mampu menunjukkan fungsi ukurnya dan
mampu memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya
pengukuran tersebut. Validitas alat ukur diketahui dengan mengkorelasikan
skor item dengan skor total. Sedangkan untuk kriteria validitas digunakan
kriteria yang menyebutkan bahwa suatu alat tes dikatakan valid atau gugur
berdasarkan syarat korelasi minimal sebesar 0,25 (Azwar, 1999). Jadi, item
yang berada di bawah 0,25 digugurkan, sedangkan yang lebih besar atau
sama dengan 0,25 dapat dikatakan valid. Untuk perhitungan validitas
dihitung dengan menggunakan Korelasi Product Moment dari Pearson
dengan rumus :
38
rit =
2222 )( )(
)( )(-
ttniin
tiitn
Keterangan :
Σit = jumlah dari setiap skor x dikalikan dengan setiap skor y
Σ i = jumlah skor i
Σ t = jumlah skor t
n = banyaknya subjek
Σ i² = jumlah skor i²
Σ t² = jumlah skor t²
39
Untuk pengujian validitas yang dilakukan pada penelitian ini
didapatkan hasil yang dapat dilihat dalam tabel 3.1.
Tabel 3.3
Tabel Validitas Item GS-GO
No Item Validitas Arti
1 .382 Valid
2 .256 Valid
3 .250 Valid
4 .254 valid
5 .340 Valid
6 .327 Valid
7 .333 Valid
8 .277 valid
9 .270 valid
10 .308 Valid
11 .254 valid
12 .251 Valid
13 .283 Valid
14 .282 Valid
15 .290 Valid
16 .329 Valid
17 .275 Valid
18 .292 Valid
19 .305 Valid
20 .226 Valid
21 .282 Valid
22 .280 Valid
23 .296 Valid
24 .621 Valid
25 .293 Valid
26 .269 Valid
Sumber Data : Analisis data Primer 2013
40
4.2.2 Reliabilitas
Reliabilitas alat ukur menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran
dengan alat tersebut dapat dipercaya. Hal ini ditunjukkan oleh taraf keajegan
(konsisten) skor yang diperoleh para subjek yang diukur dengan alat yang
sama atau diukur dengan alat yang setara pada kondisi yang berbeda. Dalam
artinya yang paling luas reliabilitas alat ukur menunjuk kepada sejauh mana
perbedaan-perbedaan atribut yang sebenarnya (Suryabrata, 2000).
Pengukuran reliabilitas pada penelitian ini menggunakan teknik koefisien
Alpha Cronbach yang digunakan untuk menguji reliabilitas. Adapun rumus
yang digunakan adalah :
α =
2
2
totS
Sx-1
1)-(k
k
Keterangan :
α = koefisien alpha cronbach
k = jumlah item
Σ Sx² = jumlah varians item
S²1 = varians total
Untuk melihat apakah reliabilitas angket baik atau tidak maka peneliti
menggunakan standar variable dari Azwar (2000) sebagai berikut :
α < 0,7 : Tidak Reliabel
0,7 ≤ α ≤ 0.6 : Cukup
0.8 ≤ α ≤ 0,9 : Baik
0,9 ≤ α < 1,0 : Sangat Baik
41
Table 3.4
Analisis Reliabilitas Instrumen Penelitian
Instrumen Koefisien
Reliabilitas
Status
GS .6023 Cukup Reliabel
GO .6005 Cukup Reliabel
Sumber Data : Analisis data Primer 2013
Reliabilitas dari keseleruhan item skala kepuasan GS adalah ,6023 dan
skala GO adalah .6005 yang artinya skala GS-GO yang digunakan dalam
penelitian ini berada pada standar cukup reliable. Pada penelitian ini, skala
yang digunakan memiliki kemampuan untuk mengukur aspek GS dan GO
dengan cukup baik walaupun digunakan untuk responden yang lain. Data
instrumen GS dan GO dengan koofisiensi reliabilitas maka data ini dapat
dikatakan cukup Reliabel karena berada pada standart variabel 6023 0,7 ≤ α
≤ 0.6.
top related