bab iii metode penelitian 3.1 jenis...
Post on 06-Mar-2019
223 Views
Preview:
TRANSCRIPT
26
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen
ini pada prinsipnya didefinisikan sebagai metode sistematis guna membangun
hubungan yang mengandung fenomena sebab akibat (casual-effect relationship).
Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan
tujuan mengatur situasi di mana pengaruh beberapa variabel terhadap satu atau
variabel terikat dapat diidentifikasi. Penelitian eksperimen yang digunakan yaitu
jenis Quasi Ekperimental Design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi
tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang
mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Sedangkan penelitian ini menggunakan
penelitian eksperimen jenis Quasi Ekperimental Design digunakan karena pada
kenyataannya sulit mendapatkan kelompok kontrol yang digunakan untuk
penelitian (Sugiyono, 2010: 114).
Desain eksperimen dalam penelitian ini digunakan bentuk Nonequevalent
Control Group Design. (Sugiyono, 2013)
Tabel 3.1
Desain Penelitian
Dalam desain terdapat dua kelompok, kemudian diberi pretes untuk
mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen ( )
X
27
dan kelompok kontrol ( ). Hasil pretes yang baik bila nilai kelompok
eksperimen dan nilai kelompok kontrol tidak berbeda secara signifikan.
27
Penjelasan desain penelitian pada tabel 3.1 di atas sebagai berikut :
& = Kedua kelompok diberi pretes untuk mengetahui keadaan awal
= Hasil belajar dari kelompok eksperimen setelah mengikuti pembelajaran
kooperatif tipe Numbered Head Together
= Hasil belajar dari kelompok kontrol setelah mengikuti pembelajaran tanpa
menggunakan Numbered Head Together
= Hasil keaktifan kelas eksperimen
= Hasil keaktifan kelas kontrol
X = Perlakuan kelompok atas sebagai kelompok eksperimen diberi perlakuan,
yaitu pembelajaran dengan pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head
Together, sedangkan kelompok bawah sebagai kelompok kontrol tidak
menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together.
Setelah melakukan pembelajaran antara kelas eksperimen, yaitu kelas yang
menggunakan pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together)
dan kelas kontrol yang menggunakan pendekatan pembelajaran konvensional.
Selanjutnya kedua kelas tersebut dievaluasi untuk melihat perubahan yang terjadi
terhadap hasil belajar IPA pada kelas setelah mendapat perlakuan pembelajaran
kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together) dengan yang belum
mendapatkan perlakuan.
Model eksperimen ini melalui 3 langkah :
1. Memberikan pre-test untuk mengukur variabel terikat sebelum
treatment atau perlakuan diberikan.
2. Memberikan perlakuan eksperimen kepada para subyek yaitu berupa
pembelajarann kooperatif tipe NHT (Number Head Together) pada
mata pelajaran IPA kelas IV SD Negeri Dadapayam 02 Kecamatan
Suruh Kabupaten Semarang.
28
3. Memberikan post-test untuk mengukur variabel terikat setelah
perlakuan.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Dadapayam 02 Kecamatan Suruh
Kabupaten Semarang sebagai kelas eksperimen dan di SD Negeri Cukilan 01
Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang sebagai kelas kontrol. Kelas yang
digunakan untuk eksperimen pada kelas IV Semester II Tahun Pelajaran
2013/2014.
3.2.1 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Dadapayam 02 Kecamatan Suruh
Kabupaten Semarang sebagai kelas eksperimen dan di SD Negeri Cukilan 01
Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang sebagai kelas kontrol. Kelas yang diambil
pada kelas IV Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Kelas yang digunakan
untuk eksperimen pada kelas IV Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014.
3.2.2 Waktu Penelitian
Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2014 sampai
dengan bulan April 2014 dan dilakukan secara bertahap.
a. Tahap persiapan
Pada tahap ini mencakup pembuatan judul, pembuatan proposal,
pembuatan instrumen, permohonan izin yang direncanakan sebagai
tempat penelitian.
b. Tahap pelaksnaaan
Tahap ini mencakup kegiatan-kegiatan yang dilakukan di sekolah
yang meliputi uji coba instrument dan pengambilan data.
29
c. Tahap penyusunan
Pada tahap penyusunan ini adalah tahap pengelolaan data dan
konsultasi yang diikuti penyusunan laporan serta persiapan ujian.
3.3 Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini menggunakan
dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas merupakan
variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahahannya atau
timbulnya variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi
atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2010: 61).
Berdasarkan judul dan rumusan masalah yang ditulis oleh peneliti, maka
peneliti merumuskan variabel penelitiannya adalah sebagai berikut :
Variabel bebas/Independen (X) = Model Pembelajaran Numbered Head Together
Variabel terikat/Dependen (Y) = Hasil belajar (Y1)
Keaktifan siswa (Y2)
3.4 Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah semua siswa yang ada di kelas IV SD
Negeri Dadapayam 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang sebagai kelas
eksperimen dan siswa kelas IV SD Negeri Cukilan 01 sebagai kelas kontrol.
Subjek penelitian diambil atas dasar ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu. Yaitu
memiliki nilai rata-rata yang seimbang pada mata pelajaran IPA dengan uji
homogenitas.
30
3.5 Populasi dan Sampel Penelitian
3.5.1 Populasi Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas :objek/subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013). Populasi dalam
penelitian ini adalah siswa SD Negeri Dadapayam 02 dan SD Negeri Cukilan 01
Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang.
3.5.2 Sampel Penelitian
Menurut Sugiyono (2013), sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah 2 kelas, yaitu kelas IV SD Negeri Dadapayam 02 sebanyak
25 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas IV SD Negeri Cukilan 01 sebanyak
27 siswa sebagai kelas kontrol.
3.6 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
3.6.1 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini digunakan teknik pengumpulan data yang berupa
teknik tes dan observasi. Kedua teknik ini digunakan untuk mengukur tingkat
hasil belajar dan keaktifan yang diperoleh siswa dari hasil pembelajaran.
Penelitian ini dilakakukan dengan memberikan pretest terlebih dahulu kepada
kedua kelas baik kelas kontrol maupun eksperimen kemudian dilanjutkan dengan
pemberian perlakuan pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Setelah perlakuan
diberikan kedua kelas diberikan posttest untuk mengetahui hasil belajar yang
diperoleh dari perlakuan yang dilakukan.
a. Tes
Bentuk tes yang digunakan berupa beberapa peryataan yang berbentuk
lisan, tulisan maupun tindakan yang berhubungan dengan materi yang
diajarkan. Tes ini digunakan untuk mengukur hasil belajar kognitif siswa
sesuai dengan materi pembelajaran yang disampaikan. Jenis tes yang
31
digunakan dalam tes sumatif adalah pilihan ganda yang terdiri dari pre-test
dan post-test.
b. Observasi
Nasution (dalam Sugiono 2010:310) menyatakan bahwa, observasi adalah
dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja
berdasarkan data, yaitu fakta yang mengenai dunia kenyataan yang
diperoleh melalui observasi. Marshall (dalam Sugiono 2010:310)
menyatakan bahwa “through observation, the researcher learn about
behavior and the meaning attached to those behavior”. Melalui observasi,
peneliti belajar tentang perilaku dan makna dari perilaku tersebut.
Dalam peneletian ini digunakan observasi yang dilakukan oleh guru untuk
mendapatkan infornasi mengenai proses pembelajaran yang dilakukan pada kelas
yang digunakan untuk penelitian yaitu kelas yang menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together dan kelas yang
menggunakan model pembelajaran konvensional.
3.6.2 Instrumen Pengumpulan Data
3.6.2.1 Observasi
Untuk mengetahui perkembangan aktivitas belajar siswa dilakukan dengan
cara observasi selama proses pembelajaran oleh guru kelas. Observer bertugas
untuk melakukan pengamatan dan penilaian melalui pengisian lembar aktivitas
siswa dan kegiatan mengajar guru selama pertemuan. Lembar observasi terdiri
dari lembar observasi keaktifan siswa dan lembar observasi pada saat guru
mengajar di kelas dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe
Numbered Head Together (NHT) yang dilakukan di kelas IV Semester II SD
Negeri Dadapayam 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun 2013/2014.
32
i. Kisi-kisi lembar observasi guru
Tabel 3.2
Kisi-kisi Lembar Observasi Pembelajaran Numbered Head Together
No Aspek Indikator Nomor
I Pra Pembelajaran 1. Kesiapan guru dalam
menyiapkan ruang, alat, dan
media pembelajaran
2. Mengatur tempat duduk
siswa
1
2
II Kegiatan Awal 1. Guru membuka pelajaran dan
memberikan apersepsi dan
motivasi kepada siswa
2. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran
3. Menjelaskan langkah-langkah
pembelajaran menggunakan
Model Pembelajaran
Numbered Head Together
1
2
3
III KegiatanInti 1. Membagi siswa ke dalam
kelompok
2. Jumlah anggota kelompok 5
orang
3. Membagikan nomor kepada
setiap siswa
4. Membagikan nama pada
1
2
3
4
33
setiap kelompok
5. Membagikan LKS kepada
setiap kelompok
6. Pertanyaan yang diberikan
sesuai dengan nomor kepala
siswa
7. Memberikan kesempatan
kepada siswa untuk
berdiskusi
8. Mengawasi dan memonitor
proses pembelajaran
9. Membahas hasil diskusi
dengan menunjuk satu nomor
kepala untuk
mempresentasikan hasil
diskusi secara acak hingga
semua nomor terpanggil
10. Guru bersama siswa
menyimpulkan jawaban akhir
dari semua pertanyaan
11. Bertanya jawab tentang
materi yang belum dipahami
5
6
7
8
9
10
11
34
siswa
IV Kegiatan Akhir 1. Guru meminta siswa
mempelajari materi
berikutnya dan memberi
pekerjaan rumah
2. Menutup pembelajaran
1
2
Pengisian lembar observasi mengajar guru diisi oleh teman sejawat selama
guru melaksanakan proses belajar mengajar menggunakan model pembelajaran
Kooperatif tipe Numbered Head Together.
ii. Kisi-kisi lembar observasi keaktifan siswa
Untuk mengetahui keaktifan siswa selama proses pembelajaran IPA materi
Sumber Daya Alam aspek yang digunakan dalam lembar observasi keaktifan
siswa adalah menurut Sardiman (dalam Sari, 2008) :
a. Kegiatan visual : seperti membaca, melihat gambar, mengamati
eksperimen, demonstrasi.
b. Kegiatan-kegiatan lisan (oral) : seperti mengemukakan suatu pendapat,
mengajukan pertanyaan, memberi saran, wawancara, diskusi dan
interupsi.
c. Kegiatan-kegiatan mendengarkan : seperti mendengarkan penyajian
bahan, mendengarkan percakapan dan diskusi kelompok.
d. Kegiatan-kegiatan menulis : seperti menulis cerita, menulis laporan,
menulis karangan, membuat rangkuman, mengerjakan tes dan mengisi
angket.
e. Kegiatan-kegiatan menggambar : seperti menggambar,membuat
grafik,chart, diagram, peta, dan pola.
35
f. Kegiatan mental : seperti merenungkan, mengingatkan, memecahkan
masalah, menganalisa faktor-faktor, melihat hubungan-hubungan, dan
membuat keputusan.
g. Kegiatan-kegiatan emosional : seperti minat, membedakan, berani,
tenang, dan lain-lain.
Sistem skoring dalam penelitian ini menggunakan Skala Lajuan (Rating
Scale)tipe Numerical Rating Scale dengan 5 jawaban alternatif yaitu 1, 2, 3, 4, 5.
Keterangan dalam rating scale :
1 = sangat rendah
2 = rendah
3 = cukup
4 = tinggi
5 = sangat tinggi
Tabel 3.3
Kisi-kisi Keaktifan Siswa
Aspek Keaktifan No Item
a. Kegiatan visual : seperti membaca, melihat
gambar, mengamati eksperimen, demonstrasi.
1, 15
b. Kegiatan-kegiatan lisan (oral) : seperti
mengemukakan suatu pendapat, mengajukan
pertanyaan, memberi saran, wawancara,
diskusi dan interupsi.
2, 3, 4, 20
c. Kegiatan-kegiatan mendengarkan : seperti
mendengarkan penyajian bahan,
mendengarkan percakapan dan diskusi
kelompok.
5, 7. 10
d. Kegiatan-kegiatan menulis : seperti menulis 8, 9
36
cerita, menulis laporan, menulis karangan,
membuat rangkuman, mengerjakan tes dan
mengisi angket.
e. Kegiatan-kegiatan menggambar : seperti
menggambar,membuat grafik,chart, diagram,
peta, dan pola.
18
f. Kegiatan mental : seperti merenungkan,
mengingatkan, memecahkan masalah,
menganalisa faktor-faktor, melihat hubungan-
hubungan, dan membuat keputusan.
13, 17
g. Kegiatan-kegiatan emosional : seperti minat,
membedakan, berani, tenang, dan lain-lain.
6, 11, 12,14,16, 19
Pengisian lembar observasi mengajar guru diisi oleh guru kelas selama
proses belajar mengajar berlangsung.
3.6.2.2 Tes
Tes dilakukan du kali yaitu pre test untuk mengetahui keadaan awal dan
post test untuk mengetahui keadaan akhir setelah diberi perlakuan yaitu
pembelajaran menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Head
Together.
Tabel 3.4
Kisi-kisi Soal Pre Tes Kelas IV IPA
StandarKompetensi
KompetensiDasar
MateriAjar
Indikator JenisSoal
NomorSoal
8. Memahamiberbagaibentuk energidan carapenggunaannya dalamkehidupansehari-hari
8.1Mendeskripsikan energipanas danbunyi yangterdapat dilingkungansekitar serta
Energipanasdan
energibunyi
Menyebutkancontohsumberenergi panasdankegunaannyaMenyebutkanmacam-
Pilihanganda
1,2,3,4,5,6,7,8,9,10
11,12,13,14
37
sifat-sifatnya macamperpindahanpanas sertacontohnya
,15,16,17,18,19,20
Tabel 3.5
Kisi-kisi Soal Post Tes Kelas IV IPA
StandarKompetensi
KompetensiDasar
MateriAjar
Indikator JenisSoal
NomorSoal
11.memahamihubunganantarasumber dayaalam denganlingkungan,teknologi,danmasyarakat
11.1Menjelaskanhubunganantarasumber dayaalam denganlingkungan
SumberDayaAlam
Membericontohberbagai jenissumber dayaalam diIndonesia
Menggolongkan bendamenurutasalnya
Pilihanganda
1,2,3,4,5,6,7,8,9,10
11,12,13,14,15,16,17,1
8,19,20
3.7 Instrumen Penelitian
3.7.1 Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan
suatu instrument. Sebuah instrumen dinyatakan valid apabila mempu mengukur
apa yang didinginkan dan dapat mengungkap data dari vaiabel yang diteliti secara
tepat.(Sugiyono, 2013:121).
Uji validitas dilakukan dengan bantuan SPSS 16 for windows dengan cara
Analyze – Scale – Reliability Analysis. Dasar pengambilan keputusan item yang
valid berdasarkan kriteria Sugiyono (2013:126) bahwa suatu item instrument
38
penelitian dianggap valid jika memiliki koefisien corrected item to total
correlation ≥ 0,3.
3.7.2 Uji Reliabilitas
Menurut Widoyoko (2012 : 157) reliabel berarti dapat dipercaya.
Instrumen tes dikatakan dapat dipercaya jika memberikan hasil yang tetap atau
ajeg (konsisten) apabila diteskan berkali-kali. Taraf reliabilitas suatu tes
dinyatakan dalam suatu koefisien yang disebut koefisien reliabilitas. Salah satu
koefisien reliabilitas yang paling sering digunakan adalah Alpha Cronbach.
Pengujian reliabilitas pada penelitian ini menggunakan program komputer SPSS
16 for windows dengan cara Analyze – Scale – Reliability Analysis. Batasan untuk
menentukan tingkat reliabilitas instrumen yang dikembangkan oleh George dan
Mallery (Gesang, 2013 : 23-24) adalah sebagai berikut:
Tabel 3.6
Koefisien Reliabilitas Cronbach Alpha
Koefisien Reliabilitas (α) Kategori
α ≤ 0,7 Tidak dapat diterima
0,7 <α ≤ 0,8 Dapat diterima
0,8 <α ≤ 0,9 Reliabilitas bagus
α > 0,9 Reliabilitas memuaskan
3.8 Teknik Analisis Data
3.8.1 Statistik Deskriptif
Data yang telah terkumpul dari hasil pre test dan post test pada
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dilakukan pengujian deskriptif untuk
mengetahui nilai minimum, nilai maksimum, dan rata-rata nilai kelas kontrol dan
kelas eksperimen. Pengujian deskriptif dilakukan dengan bantuan SPSS versi
16,0.
39
3.8.2 Uji Prasyarat Analisis
3.8.2.1 Uji Normalitas
Untuk menguji apakah data yang diperoleh berasal dari populasi
berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas data menggunakan uji
Kolmogorov-Smirnov kriterianya adalah data dikatakan berdistribusi normal
jika signifikansi hasil perhitungan lebih besar dari > 0,05 (nilai ρ > 0.05)
dengan menggunakan program komputer SPSS 16 for windows.
3.8.2.2 Uji Homogenitas
Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah kedua kelas yang
dijadikan penelitian merupakan kelas yang homogen. Hal ini sangat penting
dilakukan, karena kedua kelas yang dipakai harus seimbang (homogen). Maka
sebelum memilih dua kelas eksperimen yaitu satu kelas eksperimen dan satu kelas
kontrol, dilakukan dulu uji homogenitas.
Data yang digunakan untuk menguji homogenitas sampel penelitian ini
adalah dengan memberikan pre-test kepada siswa kelas kontrol dan kelas
eksperimen. Uji homogenitas menggunakan rumus t-test. Dengan F hitung levene
test dan ketentuan probabilitas jika signifikasi > 0,05 maka kedua kelas tersebut
memiliki variance sama atau dengan kata lain kedua kelas tersebut homogen.Uji
homogenitas dilakukan dengan bantuan SPSS versi 16,0.
3.8.2.3 Uji Hipotesis
Uji hipotesis dengan uji perbedaan dua rerata dilakukan untuk mengetahui
apakah terdapat perbedaan rata-rata (mean) antara kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen secara signifikan antara dua populasi dengan melihat rata-
rata dua sampelnya, adapun hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut:
a. Hasil Belajar
H0 : Rata-rata nilai kelompok eksperimen = Rata-rata nilai kelompok kontrol.
40
Artinya bahwa tidak terdapat pengaruh rerata hasil belajar siswa yang
menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Head
Together).
: Nilai rata-rata eksperimen > Nilai rata-rata kontrol.
Artinya bahwa, terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap rerata hasil
belajar siswa yang menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT
(Numbered Head Together)
b. Keaktifan
: Rata-rata keaktifan siswa kelompok eksperimen = Rata-rata keaktifan
kelompok kontrol.
Artinya bahwa tidak terdapat pengaruh rerata keaktifan siswa yang menggunakan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Head Together).
: Rata-rata keaktifan siswa kelompok eksperimen > Rata-rata keaktifan
kelompok kontrol
Artinya bahwa, terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap rerata keaktifan
siswa yang menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered
Head Together)
Jika data yang diperoleh terdistribusi normal dan homogen, maka pengujian
menggunakan uji statistik parametik, yaitu menggunakan uji-t
denganmenggunakan bantuan software SPSS (statistical product and service
solution) yaitu dengan langkah-langkah Analyze-Comparmean-Indepenent-
Simple T Test. Melalui uji t dalam penelitian ini diharapkan dapat menemukan
perbedaan hasil belajar IPA yang diajarkan dengan model pembelajaran NHT dan
hasil belajar yang diajar dengan pembelajaran konvensional. Uji t ini dilakukan
dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel pada tingkat Alpha 5 %. Jika
thitung ≥ ttabel dan sig ≤ 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak. Pembelajaran
dikatan efektif jika ada pengaruh dari model pembelajaran NHT terhadap hasil
belajar dan keaktifan siswa saat mengikuti pelajaran IPA materi tentang Sumber
Daya Alam.
top related