bab iii metode penelitian 3...2. variabel bebas: media papan geometri dari flanel adalah media yang...
Post on 04-Feb-2021
3 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
23
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Dimana
penelitian ini merupakan jenis penelitian kalaborasi antara peneliti dan guru.
Menurut Bahri (2012), penelitian tindakan kelas merupakan sebuah kegiatan
yang dilaksanakan untuk mengamati kejadian-kejadian dalam kelas untuk
memperbaiki praktek dalam pembelajaran agar lebih berkulaitas dalam
proses sehingga hasil belajarpun menjadi lebih baik.
3.2 Subjek Penelitian
Subjek penelitian dari penelitian ini adalah siswa kelompok A TK
Pertiwi Purworejo I Kec. Bae Kab.Kudus tahun ajaran 2014/2015 berjumlah
19 siswa yang terdiri dari 10 siswa perempuan dan 9 siswa laki-laki.
3.3 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kelompok A TK Pertiwi Purworejo I Kec.
Bae Kab.Kudus pada semester II tahun ajaran 2014/2015 dengan
menyesuaikan jam pembelajaran pada kelompok A TK Pertiwi Purworejo I
kec. Bae Kab. Kudus.
3.4 Variable Penelitian dan Definisi Operasional
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang menjadi objek
penelitian, yaitu :
-
24
1. Variabel Terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain
yang sifatnya tidak berdiri sendiri. Dalam penelitian ini yang
menjadi variable terikat adalah kemampuan visual spasial.
2. Variabel Bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain
yang sifatnya berdiri sendiri. Dalam penelitian ini variable
bebasnya adalah media papan geometri dari flanel.
Definisi Operasional dibagi menjadi 2, yaitu:
1. Variabel terikat: kemampuan visual spasial untuk mengenal bentuk
merupakan kemampuan kepekaan terhadap bentuk, garis, warna
dan ruang secara akurat.
2. Variabel bebas: media papan geometri dari flanel adalah media
yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan visual spasial
anak untuk mengenal bentuk, karena dengan papan geometri dari
flanel anak dapat mengenal bentuk serta ukuran bentuk dan anak
dapat mengekspresikan gagasan atau perasaan serta membuat anak
lebih kreatif.
3.5 Rancangan Penelitian dan Prosedur Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian yang berbentuk penelitian
tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus. Secara garis besar,
terdapat empat tahapan dalam siklus penelitian tindakan kelas yang lazim
digunakan, yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi
-
25
(Arikunto dkk 2014). Adapun penjelasan untuk masing-masing tahap adalah
sebagai berikut:
1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan merupakan tahapan awal yang berupa menyusun
rancangan tindakan yang menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di
mana, oleh siapa dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan (Arikunto,
Suhardjono, dan Supardi, 2014).
2. Pelaksanaan (Acting)
Tahap pelaksanaan merupakan tahap implementasi atau penerapan
isi rancangan (Arikunto dkk, 2014). Pada tahap pelaksanaan, peneliti
melakukan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan rumusan yang ada
dalam rancangan.
3. Pengamatan (Observing)
Tahap pengamatan merupakan tahapan kegiatan pengamatan yang
dilakukan oleh pengamat (Arikunto dkk 2014). Kegiatan tersebut
dilaksakan sesuai dengan pedoman observasi yang telah dirancang oleh
peneliti. Selanjutnya, hasil pengamatan dikaji secara menyeluruh untuk
mengukur seberapa jauh efek tindakan dalam mencapai sasaran. Dalam
penelitian ini, kegiatan pengamatan difokuskan pada aktivitas belajar
siswa, dalam proses pembelajaran, pengamatan dalam proses
pembelajaran.
-
26
4. Refleksi (Reflecting)
Refleksi merupakan tahapan kegiatan untuk mengemukakan
kembali apa yang sudah dilakukan (Arikunto dkk 2014). Kegiatan refleksi
dilakukan setelah peneliti melakukan tindakan. Pada tahap ini, kegiatan
yang dilakukan yaitu mengevaluasi dan menganalisis hasil observasi untuk
mengukur tingkat keberhasilan pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Selain itu, kekurangan yang diperoleh dari hasil refleksi digunakan sebagai
bahan pertimbangan untuk memperbaiki siklus berikutnya. Bagan alur
penelitian tindakan kelas dalam Arikunto, dkk (2014):
Gambar PTK Model Arikunto Suharsimi, dkk (2014)
Perencana
an Siklus I
pengamata
n
Siklus II
Perencana
an
Pengamata
n
Tindakan Refleksi
Refleksi Tindakan
-
27
Siklus I
1. Perencanaan
Tahap perencanaan ini meliputi:
a) Mempersiapkan perencanaan pembelajaran dengan menggunakan
media papan geometri dari flanel pada siklus I.
b) Membuat rencana kegiatan harian.
c) Menyiapkan ruang kelas dengan penataan lingkungan belajar yang
mendukung pembelajaran.
d) Menyiapkan bahan mainan atau media yang akan digunakan.
e) Membuat lembar observasi untuk mengamati aktifitas anak didik
dan kegiatan pembelajaran
2. Tindakan
Tahap pelaksanaan di lapangan meliputi :
a. Mengenal bentuk
- Mengenal bentuk menggunakan media kepingan geometri dan
papan geometri dari flanel warna merah
- Guru meminta anak mengidentifikasi bentuk-bentuk yang baru
saja dikenalkan
- Guru meminta anak mengelompokkan bentuk-bentuk yang
baru saja dikenalka
-
28
b. Mengenal ukuran bentuk
- Mengenal ukuran bentuk geometri menggunakan media
kepingan geometri dan papan geometri dari flanel warna
kuning
- Guru meminta anak mengidentifikasi ukuran-ukuran bentuk
yang baru saja dikenalkan
- Guru meminta anak mengelompokkan ukuran-ukuran bentuk
yang baru saja dikenalkan
c. Mengenal bentuk dan ukuran
- Mengenal bentuk dan ukuran menggunakan media kepingan
geometri dan papan geometri dari flanel warna biru
- Guru meminta anak mengidentifikasi bentuk dan ukuran yang
baru saja dikenalkan
- Guru meminta anak mengelompokkan bentuk dan ukuran yang
baru saja dikenalkan
3. Observasi
Pada tahap ini peneliti juga melakukan observasi terhadap
pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi pahaman
anak yang bertujuan untuk mengukur peningkatan kemampuan vsiual
spasial anak untuk mengenal bentuk dalam kegiatan bermain dengan
media papan geometri dari flanel yang di ukur dalam indikator-indikator
yang telah ditentukan.
-
29
4. Refleksi
Pada tahap refleksi peneliti segera menganalisa pelaksanaan PTK
setelah kegiatan belajar mengajar berakhir. Refleksi berkaitan dengan apa
yang telah dicapai anak dalam peningkatan kemampuan visual spasial
anak untuk mengenal bentuk melalui media papan geometri dari flanel,
apa yang belum dicapai anak dalam keaktifannya melakukan kegiatan
bermain dengan media papan geometri dari flanel dan Apa yang perlu
diperbaiki dalam pembelajaran dalam siklus berikutnya. Hasil refleksi
tersebut digunakan untuk menentukan tindakan pada siklus berikutnya.
Siklus II
Pada siklus II kegiatan pembelajaran akan dilakukan sama seperti
pada siklus I hanya saja peneliti memodifikasi beberapa kegiatan dalam
bermain papan geometri dari flanel, yang didasarkan pada permasalahan
baru yang muncul pada siklus I dan pada siklus ke II anak membuat
bentuk baru dari kepingan geometri di papan geometri dari flanel. Siklus II
merupakan penyempurnaan dari kelemahan dan kekurangan pada siklus
sebelumnya. Hasil refleksi pada siklus I dijadikan dasar menyusun rencana
perbaikan pembelajaran di RKH pada siklus II.
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Teknik atau media yang akan digunakan dalam pengumpulan data dalam
tindakan ini terdiri dari :
-
30
1. Observasi
Observasi adalah pengamatan yang meliputi kegiatan pemusatan
perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra,
dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik observasi karena
observasi merupakan suatu pengamatan yang melibatkan panca indra
sehingga dapat digunakan sebagai media pengumpulan data yang akurat
serta komprehensif dan penelitian akan memperoleh hasil yang optimal.
Sedangkan yang diobservasi dalam penelitian ini adalah segala hal yang
berkaitan dengan pengenalan konsep bentuk, ukuran, dan hasil karya anak
dalam membuat bentuk baru dari bentuk-bentuk tersebut.
2. Dokumentasi
Dokumentasi adalah mengumpulkan data. Data yang diambil
adalah RKH (Rencana Kegiatan Harian), saat proses pembelajaran dan
hasil karya anak.
3. Wawancara
Wawancara dilakukan menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang
ditujukan pada siswa yang terlibat dalam kegiatan merancangan dan dalam
membuat bentuk baru menggunakan bentuk-bentuk tersebut di papan
geometri dari flanel. Wawancara ini dilakukan oleh peneliti untuk
memperoleh data kemampuan anak dalam mengutarakan ide atau gagasan,
pendapat atau alasan anak dalam karya yang dibuat serta perasaan anak
setelah melakukan kegiatan berkreasi dalam membuat bentuk baru di
papan geometri dari flanel.
-
31
3.7 Indikator Keberhasilan
Dalam rangka mengetahui apakah sebuah penelitian dapat dikatakan
berhasil atau tidak maka diperlukan indikator keberhasilan. Pada Penelitian kali
ini peneliti menetapkan indikator keberhasilan pada hasil meningkatnya
kemampuan visual spasial anak untuk mengenal bentuk melalui media papan
geometri dari flanel di kelompok A semester II di TK Pertiwi Purworejo I Kec.
Bae Kab. Kudus Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah 80% dari
jumlah subjek yang diteliti yang telah mampu mengenal bentuk serta mengenal
dan mengurutkan ukuran dan mampu membuat bentuk baru dengan menggunakan
media papan geometri dari flanel secara mandiri.
Penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil apabila:
1. 80% dari jumlah 19 orang anak mampu mengenal konsep bentuk
secara tepat.
2. 80% dari jumlah 19 orang anak mampu mengenal ukuran secara
benar.
3. 80% dari jumlah 19 orang anak mampu membuat bentuk baru
dari bentuk-bentuk tersebut.
3.8 Teknik Analisis Data
Analisa data merupakan lanjutan dari kegiatan pengumpulan data. Untuk
itu seseorang peneliti perlu memahami teknis analisis data yang tepat agar
penelitiannya memiliki nilai tinggi. Beberapa data yang diperoleh dalam
penelitian ini adalah data aktivitas anak terhadap model pembelajaran dengan
-
32
menggunakan media papan geometri dari flanel untuk meningkatkan kemampuan
visual spasial dalam mengenal bentuk. Data yang sudah terkumpul kemudian
dianalisis dan dapat dihitung dengan menggunakan statistik sederhana,
sebagaimana yang dikemukakan oleh Sodijono (2006) adalah sebagai berikut:
𝑷 =𝑭
𝑵𝑿𝟏𝟎𝟎%
Keterangan:
P : Angka persentase
F : Frekuensi yang sedang dicari persentasenya
N: Jumlah frekuensi/ banyaknya individu
3.9 Indikator Hasil Belajar
Indikator keberhasilan penelitian ini adalah peningkatan kemampuan
visual spasial anak untuk mengenal bentuk melalui media papan geometri dari
flanel di kelompok A TK Pertiwi Purworejo I Kec.Bae Kab. Kudus. Peningkatan
kemampuan visual spasial anak untuk mengenal bentuk selama kegiatan belajar
mengajar berlangsung dapat dilihat dari observasi dan hasil karya anak dalam
membuat bentuk baru melalui media papan geometri dari flanel dalam
pembelajaran peningkatan kemampuan visual spasial menggunakan kriteria baik
(B) anak memperoleh nilai sempurna artinya baik.
Menurut peraturan menteri pendidikan nasional tentang standar pendidikan
anak usia dini (Indikator PERMENDIKBUD NO 137 Tahun 2014) dan program
-
33
semester (promes) dari TK tersebut terdapat indikator kemampuan visual spasial
anak untuk mengenal bentuk usia 4-5 tahun yaitu :
Indikator Hasil Belajar
No Indikator
PERMENDIKBUD
NO 137 TAHUN 2014
Indikator
Hasil Belajar
Baik
(B)
Cukup
(C)
Kurang
(K)
1
2
3
4
5
Mengklasifikasikan
benda berdasarkan
fungsi, bentuk atau
warna atau ukuran
Mengenal gejala sebab-
akibat yang terkait
dengan dirinya
Mengklasifikasikan
benda ke dalam
kelompok yang sama
atau kelompok yang
sejenis atau kelompok
yang berpasangan
dengan 2 variasi
Mengenal pola (misal,
AB-AB dan ABC-ABC)
dan mengulanginya
Mengurutkan benda
berdasarkan 5 seriasi
ukuran atau warna
1. Anak dapat mengenal bentuk dari kepingan
bentuk geometri
(lingkaran, persegi,
persegi panjang, dan
segitiga)
2. Anak dapat mengenal dan mengurutkan
ukuran bentuk dari
kecil hingga tebesar
3. Anak dapat membuat bentuk baru dari
kepingan geometri di
papan geometri dari
flanel
Keterangan :
Kategori B (Baik) dengan nilai : 3
Kategori C (Cukup) dengan nilai : 2
Kategori K (kurang) dengan nilai :1
-
34
Keterangan :
No Indikator Keterangan Kategori Nilai
1 Anak dapat mengenal
bentuk dari kepingan
bentuk geometri
(lingkaran, persegi,
persegi panjang, dan
segitiga)
- Anak mampu mengenali 4 bentuk
geometri (lingkaran,
persegi, persegi
panjang, dan segitiga)
B
3
- Anak mampu menyebutkan 4 bentuk
geometri (lingkaran,
persegi, persegi
panjang, dan segitiga)
B 3
- Anak mampu mengenali 2 – 3
bentuk geometri
(lingkaran, persegi,
dan segitiga)
C
2
- Anak mampu menyebutkan 2 – 3
bentuk geometri
(lingkaran, persegi,
dan segitiga)
C 2
- Anak mampu mengenali 0 – 1
bentuk geometri
(lingkaran)
K 1
-
35
- Anak mampu menyebutkan 0 – 1
bentuk geometri
(lingkaran)
K 1
2 Anak dapat mengenal
dan mengurutkan
ukuran bentuk dari
kecil hingga terbesar
- Anak mampu mengenali 3 ukuran
bentuk geometri
(kecil–sedang– besar )
B
3
- Anak mampu membedakan 3 ukuran
bentuk geometri (kecil
– sedang – besar )
B 3
- Anak mampu mengenali 2 ukuran
bentuk geometri (kecil
– besar )
C
2
- Anak mampu membedakan 2 ukuran
bentuk geometri (kecil
– besar )
C 2
- Anak mampu mengenali 1 ukuran
bentuk geometri (kecil
/ besar )
K 1
- Anak mampu membedakan 1 ukuran
bentuk geometri (kecil
/ besar )
K 1
-
36
3 Anak dapat membuat
bentuk baru dari
kepingan geometri di
papan geometri dari
flanel
- Anak mampu mengkombinasi 4
bentuk geometri
(lingkaran, segitiga,
persegi, dan persegi
panjang)
B
3
- Anak mampu mengkombinasi 3
bentuk geometri
(lingkaran, persegi,
dan segitiga)
C
2
- Anak mampu mengkombinasi 2
bentuk geometri
(lingkaran dan persegi)
K 1
top related