bab ii - repository.bsi.ac.id fileyaitu database, xampp, mysql, v isual basic 6.0, odbc, erd (entity...
Post on 03-May-2019
229 Views
Preview:
TRANSCRIPT
11
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Program
Konsep dasar program berisi tentang teori-teori yang berhubungan
pengertian program, pengertian aplikasi, pengertian pendapatan, pengertian jasa.
2.1.1. Pengertian Program
Program menurut Kurniawan ( 2011:65) Adalah “kumpulan Instruksi yang
disusun dengan urutan nalar yang tepat untuk menyelesaikan suatu persoalan”.
Menurut Kadir (2015:1) mendefinisikan bahwa, “Program adalah kumpulan
instruksi yang ditunjukan untuk komputer supaya peralatan tersebut dapat
melakukan tindakan-tindakan yang dikehendaki oleh pemakai program (user)” .
Berdasarkan definisi diatas bahwa dapat disimpulkan bahwa program
merupakan instruksi-instruksi yang dirangkai agar dapat melakukan suatu fungsi
pada komputer dan dapat menjalankan fungsinya sebagai komputer.
2.1.2. Aplikasi
Menurut Hendrayudi (2009:143) “Aplikasi adalah kumpulan perintah
program yang digunakan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu (khusus)”.
Menurut Arifin (2009:13) “Aplikasi merupakan perangkat lunak pendukung
yang memiliki fungsi tertentu untuk membantu pengguna dalam menyelesaikan
tugas tertentu untuk membantu pengguna dalam menyelesaikan tugas dan
pekerjaan-pekerjaan tertentu”.
12
Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa aplikasi adalah suatu
perangkat lunak yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan diberbagai aktivitas dan
pekerjaan tertentu.
2.1.3. Pendapatan
Menurut Wibowo dan Arif (2008:3) menyimpulkan bahwa “Pendapatan
merupakan kenaikan harta yang disebabkan oleh adanya transaksi dengan pihak
ketiga, misalnya penjualan (sales), pendapatan sewa (rent revenue), pendapatan
deviden (devivend revenue), dan pendapatan komisi (commission revenue)”.
Menurut Shatu (2016:25) menjelaskan bahwa “Pendapatan merupakan
penghasilan yang timbul dari pelaksanaan aktifitas perusahaan yang biasa (reguler)
dan dikenal dengan sebutan yang berbeda-beda, seperti, penjualan, penghasilan jasa
(fee), bunga, deviden, royalti dan sewa”.
Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pendapatan adalah
penyataan yang berhubungan dengan keuangan hasil dari usaha pokok yaitu barang
dan jasa yang dilakukan oleh pihak perusahaan.
2.1.4 Jasa
Menurut Prasetya dan Lukiastuti (2009:72) mendefinisikan bahwa “Jasa
adalah suatu yang diproduksi dan dikonsumsi secara simultan. Jadi, jasa tidak
pernah ada dan hasilnya dapat dilihat setelah terjadi.
Menurut College (2009:84) “Jasa merupakan suatu aktifitas ekonomi yang
hasilnya bukan produk yang berbentuk fisik atau konstruksi, dikonsumsi pada saat
yang sama dengan waktu yang dihasilkan dan memberikan nilai tambah atau
pemecah masalah yang dihadapi konsumen.
13
Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa jasa merupakan
aktifitas di produksi kemudian dikonsumsi oleh konsumen yang membeli sebuah
jasa. Hasil dari jasa tersebut akan terasa apabila terselesaikan.
2.1.5. Pendapatan Jasa
Menurut Fess (2008:21) menyimpulkan bahwa pendapatan jasa adalah
“Beberapa istilah dapat digunakan untuk menjelaskan jenis pendapatan tertentu,
seperti penjualan (sales) untuk penjualan barang dagangan. Pendapatan dari
penjualan jasa disebut pendapatan jasa (fees earned)”.
Menurut Himayati (2008:12) pendapatan jasa adalah “Peningkatan ekuitas
pemilik yang diakibatkan oleh proses penjualan barang atau jasa kepada pembeli.
Aktiva atau jasa yang digunakan dalam menghasilkan pendapatan disebut beban”.
Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pendapatan jasa
merupakan timbal balik dari jasa yang telah dijual dan terselesaikan terhadap
pelanggan. Untuk mengetahui jumlah pendapatan maka perlu adanya perhitungan
jumlah pendapatan dikurang dengan jumlah seluruh biaya.
2.2. Peralatan Pendukung
Peralatan Pendukung mampu mendeskripsikan sistem yang sedang berjalan
yaitu Database, Xampp, MySQL, V isual Basic 6.0, ODBC, ERD (Entity
Realationship Diagram), Crystal Report, LRS (Logical Relational Structure), UML
(Unified Modelling Language) yang meliputi Activity Diagram, Use case, dan
balckbox testing.
14
2.2.1. Database / Basisdata
Menurut Anhar (2010:45), “ Database adalah sekumpulan tabel-tabel yang
berisi data dan merupakan kumpulan dari field atau kolom.”
Menurut Anhar (2010:45), ada 3 struktur file yang menyusun sebuah
database adalah Data, Record dan Field, yaitu :
1. Data adalah satu satuan informasi yang akan diolah. Sebelum diolah, data
dikumpulkan di dalam suatu file database.
2. Record adalah data yang isinya merupakan satu kesatuan seperti Nama User
dan Password. Setiap keterangan yang mencakup Nama User dan Password
dinamakan satu record, dan setiap record diberikan nomor urut yang disebut
nomor record (Record Number).
3. Field adalah sub bagian dari Record.
Menurut Binarto (2012:21) “Database adalah kumpulan informasi yang
disimpan didalam komputer secara sistematik untuk memperoleh informasi dari
basis data tersebut”.
Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa database / basisdata
merupakan suatu system file yang terintegrasi dan disimpan dalam komputer atau
media elektronik secara sistematik, dan diolah sedemikian rupa agar dapat
digunakan dengan mudah.
2.2.2. Visual Basic 6.0
Menurut Thabrani (2007:2) “Visual basic 6 merupakan salah satu software
pembuat program yang sangat handal hingga saat ini. Software ini diambil dari
bahasa yaitu Visual Basic. Bahasa pemograman adalah printah-perintah yang dapat
dimengerti komputer untuk melakukan tugas tertentu”.
15
Menurut Kusrini dan Koniyo (2007:171) “ Visual Basic merupakan
salah satu development tool, yaitu alat bantu untuk membuat berbagai macam
program komputer khusus yang menggunakan sistem operasi windows”.
2.2.3. ODBC
Menurut Fauzi dan Amin (2012:59), “Open Database Connectivity (ODBC)
merupakan Application Programming Interface (API) yang khusus digunakan
untuk mengakses database relasional.”
Ada 2 hal penting yang berkaitan dengan koneksi database, yaitu :
1. Database Driver
Database Driver adalah software/driver yang berfungsi untuk membuat
koneksi ke database yang sesuai dengan database tersebut. Setiap database
memiliki driver yang spesifik, sehingga dalam sebuah ODBC data berisi lebih
dari 1 databasedriver.
2. Data Source Name (DSN)
Data Source Name (DSN) adalah nama/ alias dari database yang digunakan
oleh program, yang koneksinya melalui ODBC.
Dalam ODBC terdapat beberapa jenis Data Source Name yang akan
menentukan otoritas pemakai database, yaitu :
1. User DSN, bersifat private bagi user pembuatnya.
2. System DNS, bersifat public dalam sebuah komputer.
3. File DSN, satu-satunya yang bias di-share dan dapat dipergunakan komputer
lain yang memiliki driverdatabase yang sama.
16
2.2.4. MySQL
Menurut Anhar (2010:21) “MySQL (My Structure Query Language) adalah
sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (Data Management
System) atau DBMS dari sekian banyak DBMS, seperti Oracal, MS SQL, Postagre
SQL”.
Menurut Saputra (2010:3), MySQL adalah suatu software yang digunakan
dalam menghubungkan database SQL dengan software aplikasi yang akan kita
pergunakan.”
Menurut Andi (2010:5) adalah “program database yang mampu mengirim
dan menerima data dengan sangat cepat dan multi user. MySQL memiliki dua
bentuk lisensi, yaitu free software dan shareware”.
Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa MySQL merupakan
software sistem manajemen basis data SQL yang merupakan turunan dari salah satu
konsep utama dalam database untuk menyeleksi data dan pemasukan data yang
memungkinkan proses operasi data dilakukan secara mudah.
2.2.5 XAMPP
Menurut Wicaksono (2008:7) “XAMPP adalah sebuah software yang
berfungsi untuk menjalan kan website berbasis PHP dan menggunakan pengolahan
data MySQL di komputer lokal. XAMPP berperan sebagai server web pada
komputer anda. XAMPP juga dapat disebut sebuah Cpanel server virtual, yang
dapat membantu anda melakukan preview sehingga dapat memodifikasi website
tanpa harus online atau terakses dengan internet”.
17
Menurut Kurniawan, (2008:118) Xampp adalah “perangkat lunak yang
memaketkan Apache, MySQL, PHP, dan Perl sekaligus”.
Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa XAMPP adalah
software yang mendukung sistem informasi. XAMPP mempunyai fungsi sebagai
server yang berdiri sendiri (localhost) yang terdiri dari MySQL database, Apache
HTTP Server, dan menerjemahkan tulisan dalam bahasa pemograman PHP dan
Perl.
2.2.6. Crystal Report
Menurut Kusrini dan Kuniyo (2007:264) “Crystal Report merupakan
program dapat digunakan untuk membuat, menganalisis dan menerjemahkan
informasi yang terkandung dalam database atau program kedalam berbagai jenis
laporan yang sangat fleksibel. Beberapa kelebihan Crystal Report adalah
Pembuatan laporannya tidak terlalu rumit sehingga memungkinkan pemograman
pemula sekalipun untuk membuat laporan tanpa harus melibatkan banyak kode
pemograman”.
1. Pembuatan laporannya tidak terlalu rumit sehingga memungkinkan
pemograman pemula sekalipun untuk untuk membuat laporan tanpa harus
melibatkan banyak kode program.
2. Terintegrasi dengan berbagai bahasa pemograman lain sehingga
memungkinkan pemograman memanfaatkan dengan keahliannya sendiri-
sendiri.
3. Fasilitas impor hasil laporan yang mendukung format yang populer seperti
Microsoft Word, Excell, Acces, Adobe Acrobat Reader, HTML dan
Sebagainya.
18
Menurut Alam (2005:233), “Crystal Report merupakan program yang
digunakan untuk pembuatan report (laporan) dari berbagai format database.”
Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Crystal Report
merupakan program yang dapat digunakan bagi pemula dan mempermudah
pembuatan laporan tanpa harus melibatkan banyak kode pemograman.
2.2.7. ERD (Entity Relationship Diagram)
ERD menurut Alfatta (2007:121) adalah “gambar atau diagram yang
menunjukan informasi dibuat, disimpan, dan digunakan dalam sistem bisnis”.
ERD menurut Kusrini dan Koniyo (2007:99) “merupakan notasi grafis dalam
pemodelan data konseptual yang mendeskripsikan hubungan antar penyimpanan”.
Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2015:49) “ERD (Entity Realationship
Diagram) adalah diagram yang menggambarkan keterkaitan antartabel beserta
dengan field di dalamnya pada suatu database sistem. Sebuah database memuat
minimal sebuah tabel dengan sebuah atau beberapa buah field (kolom) di dalamnya.
Namun pada kenyataannya, database lebih sering memiliki lebih dari satu buah
tabel (dengan beberapa field di dalamnya). Setiap tabel umumnya memiliki
keterkaitan hubungan. Keterkaitan antartabel ini bisa disesebut dengan Relasi.
Terdapat tiga buah jenis relasi antar table didalam bagan ERD”.
1. One to One (Satu ke Satu)
Relasi ini menggambarkan hubungan satu field pada tabel pertama ke satu
field pada tabel kedua. Relasi ini paling sederhana. Sebagai contoh, pada
sistem informasi perpustakaan terdapat tabel Buku (dengan field Kode_Buku,
Kode_Katagori, Kode_Penulis, Nama_Penulis, Judul, Penerbit) dan tabel
19
Katagori (Kode_Katagori, Nama_Katagori, Alamat). Field Kode_Katagori
memilki keterkaitan (relasi) satu ke satu pada table Buku dan table Katagori.
2. One to Many (Satu ke Banyak)
Relasi ini menggambarkan hubungan satu field pada tabel pertama ke dua
atau beberapa buah field di tabel kedua.
3. Many to Many (Banyak ke Banyak)
Sebagai contoh, sebuah sistem informasi sekolah memiliki penggunaan guru
dan siswa di dalamnya. Sistem informasi ini memiliki sebuah database
bernama sisfosekolah dengan tiga buah tabel didalamnya. Ketiga tabel
tersebut adalah tabel Guru(memuat field NIP, Nama_Guru, Jabatan,
Pangkat_Golongan, Alamat), tabel Mata Pelajaran (memuat field
Kode_Mata_Pelajaran, Nama_Mata_Pelajaran), dan tabel Mengajar (memuat
field NIP , Kode_Mata_Pelajaran, Kelas)”.
Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa ERD adalah Suatu
model yang digunakan untuk membuat desain database yang bertujuan
menunjukan data yang berelasi pada database.
2.2.8. LRS (Logical Relational Structure)
Menurut Hasugian (2012:608) (Sebuah model system yang digambarkan
dengan sebuah diagram ER akan mengikuti pola / aturan permodelan tertentu dalam
kaitannya dengan konversi ke LRS, maka perubahan yang terjadi adalah mengikuti
aturan – aturan berikut ini : setiap entitas akan diubah kebentuk kotak, sebuah
atribut relasi disatukan dalam sebuah kotak bersama entitas jika hubungan yang
terjadi pada diagram ER 1:M (relasi bersatu dengan cardinality M) atau tingkat
hubungan 1:1 (relasi bersatu dengan cardinality yang saling membutuhkan
20
referensi), sebuah relasi dipisah dalam sebuah kotak tersendiri (menjadi entitas
baru) jka tingkat hubunganya M:M (many to many) dan memiliki foreign key
sebagai primary key yang diambil dari kedua entitas yang sebelumnya saling
berhubungan.
Sedangkan menurut Frieyadi dalam Rahmayu (2015:162) “LRS merupakan
hasil dari pemodelan Entity Relationship (ER) beserta atributnya sehingga bisa
terlihat hubungan antar entitas”.
Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Logic Relational
Stucture (LRS) merupakan diagram yang dibentuk dari hasil antar himpunan entitas
yang mengikuti pola pemodelan tertentu.
2.2.9. UML (Unified Modeling Language)
Menurut Nugroho (2010:6), “UML (Unified Modeling Language) adalah
‘bahasa’ pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma
‘berorientasi objek’ ”.
UML (Unified Modeling Languange) menurut Mulyani. (2016:42) adalah
“sebuah teknik pengembangan sistem yang menggunakan bahasa grafis sebagai alat
untuk pendokumentasian dan melakukan spesifikasi pada sistem”.
2.2.10. Use Case Diagram
Menurut Alfatta (2007:91) “Use case adalah metode berbasis teks untuk
menggambarkan dan mendokumentasikan proses yang kompleks. Use case
menambahkan detail untuk kebutuhan yang telah dituliskan pada defenisi sistem
kebutuhan. Use case dikembangkan oleh analisa sistem bersama-sama dengan
pengguna. Pada tahapan selanjutnya, berdasarkan use case ini analisa menyusun
model data dan model proses”.
21
Menurut Nugroho (2009:10) “Use Case Diagram merupakan gambaran
menyeluruh dan pada umumnya sangatlah tidak terperinci oleh karena itu kita harus
memeperinci lagi perilaku sistem untuk masing-masing use case yang ada.”
Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2015:155)”Use Case atau Diagram use
case merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan
dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor
dengan sistem informasi yang akan dibuat. Secara kasar, use case digunakan untuk
mengetahui fungsi apa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu”.
Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan Use case merupakan model
untuk menggambarkan kelakuan sistem yang akan dibuat. Use case digunakan
untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada didalam sistem dan siapa saja yang
dapat menjalankan fungsi.
2.2.11. Activity Diagram
Menurut Andi (2010:62) “Diagram aktivitas (activity diagram)
sesungguhnya merupakan bentuk khusus dari state machine yang bertujuan
memodelkan komputasi-komputasi dan aliran kerja yang terjadi dalam
sistem/perangkat lunak yang sedang dikembangkan”.
Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2015:161) “Diagram aktivitas atau
activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah
sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak. Yang
perlu diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas
sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh
sistem”.
22
Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Activity diagram
adalah Diagram yang menggambarkan aliran kerja atau aktivitas yang
menggambarkan alur sistem dam menggambarkan aktivitas sistem bukan aktor.
Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan
aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan
oleh sistem.
Diagram aktivitas juga banyak digunakan untuk mendefinisikan hal-hal berikut:
a. Rancangan proses bisnis dimana setiap urutan aktivitas yang digambarkan
merupakan proses bisnis sistem yang didefinisikan
b. Urutan atau pengelompokan tampilan dari sistem / user interface dimana
setiap aktivitas dianggap memiliki sebuah rancangan antarmuka tampilan.
c. Rancangan pengujian dimana setiap aktivitas dianggap memerlukan sebuah
pengujian yang perlu didefinisikan kasus ujinya.
d. Rancangan menu yang ditampilkan pada perangkat lunak.
2.2.12. Unit Pengujian
Black Box Testing (pengujian kotak hitam) yaitu pengujian perangkat lunak
dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode program. Pengujian
dimaksudkan untuk mengetahui terhadap fungsi-fungsi, masukan, dan keluaran dari
perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Membuat kasus uji
yang bersifat mencoba semua fungsi dengan memakai
perangkat lunak apakah sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Kasus uji
dibuat dengan kasus benar dan kasus salah, misalkan kasus proses login (Sukamto
dan Shalahuddin, 2013:275), adalah:
23
1. Jika user memasukkan nama pemakai (username) dan kata sandi (password)
yang benar.
2. Jika user memasukkan nama pemakai (username) dan kata sandi (password)
yang salah, misalnya nama pemakai benar tapi kata sandi salah, atau
sebaliknya, atau keduanya salah.
Sedangkan menurut Rizky dalam Rahayu (2011:264) “blackbox testing
adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui
kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti
layaknya sebuah ‘kotak hitam’ yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai
proses testing di bagian luar”.
Klasifikasi black box testing mencakup beberapa pengujian menurut
Simarmata dalam Rahayu (2010:316), yaitu:
1. Pengujian fungsional (functional testing)
Pengujian dilakukan dalam bentuk tertulis untuk memeriksa apakah aplikasi
berjalan seperti yang diharapkan. Pengujian fungsional meliputi seberapa baik
sistem melaksanakan fungsinya, termasuk perintah-perintah pengguna,
manipulasi data, pencarian dan proses bisnis, pengguna layar, dan integrasi.
Pengujian fungsional juga meliputi permukaan yang jelas dari jenis fungsi-
fungsi, serta operasi back-end (seperti, keamanan dan bagaimana
meningkatkan sistem).
2. Pengujian tegangan (stress testing)
24
Pengujian tegangan berkaitan dengan kualitas aplikasi didalam lingkungan.
Idenya adalah untuk menciptakan sebuah lingkungan yang lebih menurut
aplikasi, tidak seperti saat aplikasi dijalankan pada beban kerja normal.
3. Pengujian beban (load testing)
Pada pengujian beban, aplikasi akan diuji dengan beban berat atau masukan,
seperti yang terjadi pada pengujian situs web, untuk mengetahui apakah
aplikasi atau kinerjanya menurun. Pengujian beban beroperasi pada tingkat
beban standar, biasanya beban tertinggi akan diberikan ketika sistem dapat
menerima dan tetap berfungsi dengan baik.
4. Pengujian khusus (ad-hoc testing)
Jenis pengujian ini dilakukan tanpa penciptaan rencana pengujian (test plan)
atau kasus pengujian (test case). Pengujian khusus membantu dalam
menentukan lingkup dan durasi dari berbagai pengujian lainnya dan juga
mambantu para penguji dalam mempelajari aplikasi sebelum memulai
pengujian dengan pengujian lainnya. Pengujian ini merupakan metode
pengujian formal yang paling sedikit. Membaca persyaratan atau spesifikasi
(jika ada) jarang memberikan panduan yang jelas mengenai bagaimana sebuah
program benar-benar bertindak, bahkan dokumentasi pengguna tidak
menangkap “look and feel” dari sebuah program.
5. Pengujian penyelidikan (exploratory testing)
Pengujian penyelidikan mirip dengan pengujian khusus dan dilakukan untuk
mempelajari atau mencari aplikasi.
6. Pengujian usabilitas (usability testing)
25
Pengujian ini dilakukan jika antarmuka pengguna dari aplikasinya penting dan
harus spesifik untuk jenis pengguna tertentu. Pengujian usabilitas adalah proses
yang bekerja dengan pengguna akhir secara langsung maupun tidak langsung
untuk menilai bagaimana pengguna merasakan paket perangkat lunak dan
bagaimana mereka berinteraksi dengannya. Tujuan dari pengujian usabilitas
harus membatasi dan menghilangkan kesulitan bagi pengguna dan untuk
mempengaruhi area yang kuat untuk usabilitas maksimum.
7. “Pengujian Asap” (smoke testing)
Pengujian ini dilakukan untuk memeriksa apakah aplikasi tersebut sudah siap
untuk pengujian yang lebih besar dan bekerja dengan baik tanpa cela sampai
tingkat yang paling diharapkan.
8. Pengujian pemulihan (recovery testing)
Pengujian pemulihan (recovery testing) pada dasarnya dilakukan untuk
memeriksa seberapa cepat dan baiknya aplikasi bisa pulih terhadap semua jenis
crash atau kegagalan hardware, masalah bencana, dan lain-lain.
9. Pengujian volume (volume testing)
Pengujian volume dilakukan terhadap efisiensi dari aplikasi. Pengujian volume,
seperti namanya, adalah pengujian sebuah sistem (baik perangkat keras dan
perangkat lunak) untuk serangkaian pengujian dengan volume data yang
diproses adalah subjek dari pengujian, seperti sistem yang dapat menangkap
sistem pengolahan transaksi penjualan real-time atau dapat membarui basis
data atau pengembalian data (data retrieval).
10. Pengujian domain (domain testing)
26
Pengujian domain merupakan penjelasan yang paling sering menjelaskan
teknik pengujian.
11. Pengujian skenario (scenario testing)
Pengujian skenario adalah pengujian yang realistis, kredibel dan memotivasi
stakeholders, tantangan untuk program dan mempermudah penguji untuk
melakukan evaluasi. Pengujian ini menyediakan kombinasi variable-variable
dan fungsi yang sangat berarti dari pada kombinasi buatan yang didapatkan
dengan pengujian domain atau desain pengujiann kombinasi.
12. Pengujian regresi (regression testing)
Pengujian regresi adalah gaya pegujian yang berfokus pada pengujian ulang
(retesting) setelah ada perubahan. Pada pengujian regresi berorientasi risiko
(risk-oriented regression testing), daerah yang sama yang sudah diuji, akan kita
uji lagi dengan pengujian yang berbeda (semakin kompleks). Usaha pengujian
regresi bertujuan agar mengurangi risiko berikut ini:
a. Perubahan yang dimaksudkan untuk memperbaiki bug yang gagal.
b. Beberapa perubahan memiliki efek samping, tidak memperbaiki bug lama
atau memperkenalkan bug baru.
13. Penerimaan pengguna (user acceptance)
Pada jenis pengujian ini, perangkat lunak akan diserahkan kepada pengguna
untuk mengetahui apakah perangkat lunak memenuhi harapan pengguna dan
bekerja seperti yang diharapkan.
14. Pengujian alfa (alpha testing)
27
Pengguna akan menggunakan aplikasi dan pengembang mencatat setiap
masukan atau tindakan yang dilakukan oleh pengguna. Semua jenis perilaku
yang tidak normal dari sistem dicatat dan dikoreksi oleh para pengembang.
15. Pengujian beta (beta testing)
Pada jenis ini, perangkat lunak didistribusikan sebagai sebuah versi beta
dengan pengguna yang menguji aplikasi di situs mereka. Pengecualian atau
cacat yang terjadi akan dilaporkan kepada pengembang. Pengujian beta
dilakukan setelah pengujian alfa.
top related