bab i pendahuluan - repository.bsi.ac.id · mysql untuk website. hasil penelitian ini adalah sebuah...

Post on 25-Oct-2020

2 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Menurut Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia

Nomor: 9 Tahun 2014 tentang klinik menjelaskan klinik adalah

fasilitas pelayangan kesehatan yang meyelenggarakan

pelayanan kesehatan perorangan yangt menyediakan pelayanan

medis dasar dan atau spesialistik. Dan menurut Peraturan

Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 269 Tahun 2008

tentang rekam medis menjelaskan rekam medis adalah berkas

yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien,

pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain yang

telah diberikan kepada pasien (Menteri et al., 2014)

Rekam medis rawat jalan merupakan berkas yang

berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien,

pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain yang

telah diberikan kepada pasien rawat jalan. Pencatatan Rekam

Medis di Klinik tersebut masih dilakukan dengan konvensional

2

yaitu dengan cara mencatat pada buku rekam medis, sehingga

sering terjadi kesalahan dan proses pencarian data pasien

memakan waktu yang lama. Penelitian ini bertujuan membuat

sistem informasi rekam medis yang terkomputerisasi untuk

memudahkan pencarian rekam medis pasien. Pengembangan

sistem informasi ini menggunakan script pemrograman PHP dan

MySQL untuk website. Hasil penelitian ini adalah sebuah sistem

informasi yang dapat menampilkan rekam medis pasien rawat

jalan secara cepat dan relevan. Sistem informasi ini juga dapat

membantu pasien untuk berinteraksi dengan sistem tetapi

hanya sebatas pendaftaran pasien dan kunjungan

saja.(Hendrawan, Winardi, & Surbakti, 2014)

Dengan ini maka Klinik harus meningkatkan kualitas

pelayanannya, termasuk kualitas pelayanan kesehatan yaitu

pada administrasi rekam medik maupun rawat jalanya. Tingkat

kesehatan masyarakat sangat menentukan kualitas sumber

daya manusia. Namun, pelayanan kesehatan masyarakat tidak

dapat dilakukan sepenuhnya oleh pemerintah baik dalam aspek

teknis maupun finansial.

3

Partisipasi aktif sektor swasta (klinik) mutlak dibutuhkan

baik dalam penyediaan sistem pelayanan, fasilitas kesehatan,

tenaga kesehatan maupun obat-obatan. Keberadaan klinik

memang lebih fleksibel dibandingkan rumah sakit. Klinik juga

lebih efisien dalam menarik minat konsumen serta

mempermudah pelayanan.

Disisi lain klinik juga lebih inovatif dalam menciptakan

layanan baru sesuai dengan tuntutan kebutuhan dan kemajuan

teknologi dibidang kesehatan dengan berkembangnya teknologi

dibidang kesehatan ini dapat memudahkan klinik memberikan

mutu pelayanan yang lebih baik lagi, dan akan mempermudah,

mempercepat kinerja dari klinik. Namun tidak dipungkiri bahwa

masih banyak kendala dalam penerapan teknologi informasi

untuk manajemen kesehatan.

Apabila masih dalam pengembangan sistem informasi

transaksi misalnya data administratif, keuangan dan demografis.

Pemahaman tenaga kesehatan di rumah sakit terhadap potensi

Teknologi Informasi sangat lemah, karena pemahan yang salah

dalam penerapan Teknologi Informasi tersebut. Oleh karena itu

penguatan pada aspek pengetahuan dan ketrampilan

4

merupakan salah satu kuncinya. Tanpa disertai dengan bantuan

tenaga ahli yang baik, investasi Teknologi informasi hanya akan

memberikan pemborosan saja tanpa ada nilai lebihnya.

Berdasarkan data pada dinas kesehatan kabupaten

Bekasi klinik yang sudah menerapkan teknologi itu baru sekitar

75 dari ratusan klinik terdaftar yang ada di dikabupaten Bekasi.

Angka ini relatif kecil melihat dari goegrafis serta pertumbuhan

masyarakat di kabupaten bekasi cukup besar, sehingga

membuat pelayanan terkendala dan kurang optimal. Salah satu

contoh klinik yang belum menerapkan teknologi dibidang

kesehatan adalah klinik Dwi Ananda.

Klinik Dwi Ananda melayani pasien di wilayah cikarang

terutama diwilayah Jl. Raya Sukamantri No.152, Sukaraya,

Karangbahagia, Bekasi, Jawa Barat 17530, Klinik Dwi Ananda

sudah melayani pasien diwilayah tersebut lebih dari 15 tahun,

dengan jumlah pasien yang cukup banyak 35-50 orang per hari.

namun sayang belum didukung dengan teknologi yang dapat

mempermudah proses pelayanan.

Selama ini sistem pelayanan yang dijalankan Klinik Dwi

ananda ini dilakukan dengan menggunakan buku atau

5

menggunakan media kertas, sehingga tidak efisien dalam

pencarian data, banyak data yang hilang atau rusak sehingga

menyulitkan para pegawai untuk mengolah data, mencari data

yang pasti juga akan menghambat proses selanjutnya, sehingga

akan menyebabkan masalah baru seperti contohnya adanya

antrian karna proses pencatatan atau pencarian data yang

memakan waktu lama dan akan menyulitkan dalam pembuatan

laporan nantinya.

Dalam tahap penyediaan sistem pelayanan terdapat salah

satu tahap yang penting yaitu tahap pembuatan aplikasi rekam

medis. Dalam penulisan ini, penulis membuat sebuah aplikasi

tentang sistem rekam medis pada Klinik Dwi ananda . Disini

kami coba membuat semaksimal mungkin dengan

memperioritaskan kepada masalah yang terdapat pada klinik.

agar masalah yang terdapat pada Klinik Dwi Ananda Dapat

terselesaikan.

6

1.2. Analisis Kebutuhan Sistem

Tahapan analisis kebutuhan dilakukan untuk

memspesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agak dapat

dipahami perangkat seperti apa yang diinginkan User dan

dideskripsikan dengan jelas dan lengkap.

1.2.1. Kebutuhan Pengguna

Setelah mendeskripsikan tahapan kerja dan disertai

informasi serta kendala yang ada, didapatkan kebutuhan untuk

kemudahan memanajemen data pada Klinik Dwi Ananda. Dan

erdapat beberapa aktor yang terlibat dalam pembuatan aplikasi

manajemen ini, yaitu:

1. Skenario Kebutuhan Petugas

Petugas yang memiliki wewenang untuk:

a. Mengelola data master

b. Mengelola data dokter

c. Mengelola data pasien

d. Mengelola data poliklinik

e. Mengelola pendaftaran

f. Mengelola Rekamedis

7

2. Skenario Kebutuhan Apoteker/Kasir

Apoteker/Kasir yang memiliki wewenang untuk:

a. Mengelola data master obat

b. Mengelola data pemeriksaan

c. Mengelola medis resep

d. Mengelola pembayaran

1.2.2. Kebutuhan Sistem

1. Kebutuhan Sistem Petugas

a. Petugas harus melakukan login terlebih dahulu agar

dapat mengakses aplikasi ini dengan memasukan

Username dan Password.

b. Kemudian petugas bisa mengelola profil petugas,

Mengelola Data Master, mengelola Transaksi

Pendaftaran, mengelola Transaksi Pembayaran, dan

mengelola Data Pemeriksaan.

c. Setelah petugas selesai menggunakan aplikasi ini petugas

harus melakukan logout agar data yang telah ter-input

terjaga keamanannya.

8

2. Kebutuhan Sistem Apoteker/Kasir

a. Sebelum apoteker/kasir menggunakan aplikasi ini

diharuskan login terlebih dahulu agar dapat mengakses

aplikasi ini.

b. Kemudian apoteker/kasir dapat mengakses Mengelola

Data Master Obat, mengelola Transaksi Pembayaran,

mengelola Medis Resep.

c. Setelah apoteker/kasir selesai melakukan menggunakan

aplikasi ini apoteker/kasir harus melakukan logout agar

keamanan data tetap terjaga.

1.3. Rancangan Diagram Use Case

Usecase atau diagram usecase merupakan permodelan

untuk sebuah tingkah laku sistem informasi yang akan dibuat.

Usecase mendeskripsikan sebuah interaksi yang terjadi antara

aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Usecase

digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada didalam

sebuah sistem informasi tersebut.

Menurut (Sulianta, 2017 : 216) Diagram Use Case

merupakan diagram yang harus dibuat pertama kali saat

pemodelan perangkat lunak berorientasi objek dilakukan.

9

Diagram Use Case akan menggambarkan apa saja yang

dikerjakan aktor.

1.3.1. Usecase Klinik Dwi Ananda

Petugas

Apoteker

Login

Data Dokter

Data Pasien

Data Obat

Data Poliklinik

Rekamedis

Resep

Pendaftaran

Pembayaran

Username,

Password

<<extend>>

<<extend>>

<<extend>><<extend>>

<<include>>

Gambar I.1. Use Case klinik dwi ananda

10

Tabel I.1.

Deskripsi Use Case Login

Use Case Name Login

Description Aktor Melakukan login

Actors Apoterker dan petugas

Pre-condition Aktor masuk keaplikasi sipoli

Basic Flow − Aktor membuka halaman login

− Aktor memasukan username & password

− Sistem memvalidasi

− Jika valid, Sistem menampilkan dashboard

− Jika tidak, Sistem mengkonfirmasi bahwa username & password salah dihalaman login

Post-condition Aktor dapat mengakses menu yang ada diaplikasi

Tabel I.2.

Deskripsi Use Case Data Dokter

Use Case Name Data Dokter

Description Petugas mengelola data dokter

Actor Petugas

Pre-condition Petugas telah melakukan login

Basic Flow − Petugas mencari data dokter

− Jika blm terdaftar petugas menambahkan data dokter

11

− Petugas menyimpan data dokter

Post-condition Bagian petugas dapat melihat dan mengupdatae data dokter

Tabel I.3.

Deskripsi Use Case Data Pasien

Use Case Name Data Pasien

Description Petugas mengelola data pasien

Actor Petugas

Pre-condition Petugas telah melakukan login

Basic Flow − Petugas mencari pasien

− Jika pasien blm terdaftar, Petugas menambahkan pasien baru

− Petugas mengisi data pasien

− Petugas mencetak kartu pasien

Post-condition Bagian petugas dapat melihat dan mengupdate data pasien

Tabel I.4.

Deskripsi Use Case Data Poliklinik

Use Case Name Data Poliklinik

Description Petugas mengelola data petugas

Actor Petugas

Pre-condition Petugas melakukan login

12

Basic Flow − Petugas mencari data poliklinik

− Jika data poliklinik belum ada, petugas menambahkan data poliklinik baru

Post-condition Bagian petugas dapat melihat dan mengupdate data poliklinik

Tabel I.5.

Deskripsi Use Case Pendaftaran

Use Case Name Pendaftaran

Description Petugas mengelola pendaftaran

Actor Petugas

Pre-condition Petugas melakukan login

Basic Flow − Petugas Mengisi form pendaftaran pasien

− Jika pasien sudah terdaftar, petugas mencari data pasien yang sudah ada

− Jika pasien belum terdaftar, petugas mengisi data pasien baru

− Petugas memilih poliklinik dan dokter

Post-condition Jika pasien baru maka cetak pasien, jika pasien lama masuk ke menu rekamedis

13

Tabel I.6.

Deskripsi Use Case Rekamedis

Use Case Name Rekamedis

Description Apoteker/Petugas mengisi form rekamedis

Actor Apoteker dan Petugas

Pre-condition Apoteker/Petugas telah melakukan login

Basic Flow − Apotek/Petugas mencari data pasien pendaftaran

− Apoteker/Petugas mengisi form data rekamedis

Post-condition Bagian apoteker membuka menu resep

Tabel I.7.

Deskripsi Use Case Resep

Use Case Name Resep

Description Apoteker membuat resep

Actor Apoteker

Pre-condition Apoteker melengkapi form rekamedis

Basic Flow − Apoteker mencari data rekamedis

− Apoteker mengisi data resep

− Apoteker menyimpan dan mencetak resep

Post-condition Bagian apoteker mengisi form pembayaran rekamedis pasien

14

Tabel I.8.

Deskripsi Use Case Pembayaran

Use Case Name Pembayaran

Description Apoteker mengelola pembayaran

Actor Apoteker

Pre-condition Bagian apoteker telah melengkapi form resep

Basic Flow − Apoteker mencari data pasien pendaftaran

− Apoteker megisi form pembayaran

− Apoteker mencetak bukti pembayaran

Post-condition Bagian apoteker dapat melihat laporan pembayaran

1.4. Rancangan Diagram Aktivitas

Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan

berbagai aliran aktivitas dalam sebuah sistem yang sedang

dirancang dan bagaimana masing-masing aliran berawal,

keputusan yang mungkin terjadi, dan bagaimana aktivitas

tersebut berakhir.

Menurut (Yuni Sugiarti, S.T., 2018:133-134) Diagram

aktivitas atau activity diagram menggambarkan workflow

(aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses

bisnis. Hal yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa diagram

15

aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang

dilakukan actor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem.

Diagram aktivitas mendukung perilaku parallel.

Diagram aktivitas juga banyak digunakan untuk mendefinisikan

hal-hal berikut:

1. Rancangan proses bisnis dimana setiap urutan aktivitas

yang digambarkan merupakan proses bisnis sistem yang

didefinisikan.

2. Urutan atau pengelompokan tampilan dari sistem / user

interface dimana setiap aktivitas dianggap memiliki

sebuah rancangan antarmuka tampilan.

3. Rancangan pengujian dimana setiap aktivitas dianggap

memerlukan sebuah pengujian yang perlu didefinisikan

kasus ujinya.

4. Rancangan menu ynag ditampilkan pada perangkat

lunak.

16

1.4.1. Activity Login petugas

Diagram Aktivitas Petugas Login

Petugas Sistem

Menampilkan

halaman login

Memasukan

username, password

Mengirim data

login

Validasi data

Tidak

Menampilkan

halaman utama

Petugas

Ya

Membuka

aplikasi

Gambar I.2. Activity Diagram Login petugas

17

1.4.2. Activity Petugas mengelola data dokter

Diagram Aktivitas Petugas engelola data dokter

Petugas Sistem

Menampilkan

halaman dashboard

petugas

Melihat data dokter

Membuka

aplikasi

Mengisi data dokter

Menyimpan data dokter

Menampilkan update

data dokter

Data Lengkap ?

Tidak Ya

Gambar I.3. Activity diagram petugas mengelola data dokter

18

1.4.3. Activity Petugas mengelola data pasien

Diagram Aktivitas Petugas mengelola data pasien

Petugas Sistem

Menampilkan

halaman dashboard

petugas

Melihat data petugas

Membuka

aplikasi

Mengisi data petugas

Menyimpan data

petugas

Menampilkan update

data petugas

Data Lengkap ?Tidak

Ya

Gambar I.4. Activity Diagram Petugas mengelola data pasien

19

1.4.4. Activity Petugas mengelola data poliklinik

Diagram aktivitas petugas mengelola data poliklinik

Petugas Sistem

Menampilkan

halaman dashboard

petugas

Melihat data

poliklinik

Membuka

aplikasi

Mengisi data poliklinik

Menyimpan data

poliklinik

Menampilkan update

data poliklinik

Data Lengkap ?Tidak

Ya

Gambar I.5. Activity Diagram Petugas mengelola data poliklinik

20

1.4.5. Activity Petugas mengelola pendaftaran

Diagram Aktivitas Petugas mengelola pendaftaran

Petugas Sistem

Membuka

aplikasi

Menampilkan

halaman petugas

Melihat data

pendaftaran

Menampilkan data

form pendaftaran

Mengisi data

pendaftaran

Menyimpan data

pendaftaran

Menampilkan update

data pendaftaran

Data Lengkap ? Ya

Tidak

Gambar I.6. Activity Diagram Petugas mengelola pendaftaran

21

1.4.6. Activity Login apoteker

Diagram Aktivitas Apoteker login

Apoteker Sistem

Menampilkan

halaman login

Memasukan username,

password

Mengirim data

login

Validasi data

Tidak

Menampilkan

halaman utama

apoteker

Membuka

Aplikasi

Ya

Gambar I.7. Activity Diagram Apoteker login

22

1.4.7. Activity Apoteker mengelola rekamedis

Diagram Aktivitas Apoteker mengelola rekamedis

Apoteker Sistem

Membuka

aplikasi

Menampilkan

halaman login

Memasukan

username, password

Validasi data

Tidak

Ya

Menampilkan

dashboardPilih rekamedis

Menampilkan

form rekamedis

Mengisi data

rekamedis

Data lengkap ?

YaMenyimpan data

rekamedis

Update data

Menampilkan

data terbaru

Tidak

Gambar I.8. Activity Diagram Apoteker mengelola rekamedis

23

1.4.8. Activity Apoteker mengelola data obat

Diagram aktivitas apoteker mengelola data obat

Apoteker Sistem

Menampilkan

halaman dashboard

apoteker

Melihat data obat

Membuka

aplikasi

Mengisi data obat

Menyimpan data obat

Ya

Menampilkan update

data obat

Data Lengkap ?

Tidak

Gambar I.9. Activity Diagram Apoteker mengelola data obat

24

1.4.9. Activity Apoteker mengelola resep

Diagram aktivitas apoteker mengelola data resep

Apoteker Sistem

Menampilkan

halaman dashboard

apoteker

Melihat data resep

Membuka

aplikasi

Mengisi data resep

Menyimpan data resep

Menampilkan update

data resep

Data Lengkap ?

Tidak

Ya

Gambar I.10. Activity Diagram Apoteker mengelola data resep

25

1.4.10. Activity Apoteker mengelola pembayaran

Diagram Aktivitas Apoteker mengelola pembayaran

Apoteker Sistem

Membuka

aplikasi

Menampilkan

dashboard

Pilih pembayaran

Menampilkan

data pembayaran

Mengisi data

pembayaran

Menyimpan data

pembayaran

Update data

Menampilkan

data terbaru

Pembayaran Lunas

Ya

Tidak

Cetak data

Gambar I.11. Activity Diagram Apoteker mengelola pembayaran

26

1.5. Entity Relationship Diagram (ERD)

Menurut (Sulianta, 2017 : 158) Entity Relationship

Diagram (ERD) Merupakan diagram yang digunakan untuk

merancang tabel-tabel yang nantinya akan diimplementasikan

pada basis data.

Sedangkan menurut Suprapto (2018:47), “ Entitiy

Relationship Diagram (ERD) merupakan salah satu cara umum

untuk menyatakan hasil analisis kebutuhan data (requirement

analysis) pada fase awal perancangan database.

27

Gambar I.12. ERD SIPOLI

28

1.6. Logical Record Structure (LRS)

Menurut Friyade dalam Taufik & Ermawati (Taufiq dan

Ermawati, 2017) “Sebelum tabel dibentuk dari field atau atribut

entitas secara fisik atau level internal, maka harus dibuatkan

suatu bentuk relational model yang dibuat secara logic atau level

external dan konsep, dari pernyataan tersebut dibutuhkan yang

disebut dengan Logical Record Structure (LRS)”.

29

Gambar I.13. LRS SIPOLI

30

1.7. Class Model / Class Diagram

Menurut (Sulianta, 2017) Class diagram dibuat setelah

Use Case dibuat terlabih dahulu. Class diagram menjelaskan

hubungan apa saja yang terjadi pada suatu objek satu dengan

objek lainnya. Class diagram juga menunjukan property dan

operasi sebuah class dan batasan yang terdapat dalam suatu

hubungan antar objek tersebut.

31

Gambar I.14. Class Diagram SIPOLI

32

1.8. Sequence Diagram

Menurut (Sulianta, 2017 : 221) Diagram Sequence adalah

diagram yang dibuat untuk mengetahui alur dari interaksi antar

objek. Isi Diagram Sequence harus sama dengan use case dan

class diagram. Berikut merupakan beberapa sequence diagram

dari beberapa aktor :

1.8.1. Sequence Login

Gambar I.15. Sequence Login

33

1.8.2. Sequence Master data dokter

Gambar I.16. Sequence Master data dokter

34

1.8.3. Sequence Master data poliklinik

Gambar I.17. Sequence Master data poliklinik

35

1.8.4. Sequence Master data tindakan

Gambar I.18. Sequence master data tindakan

36

1.8.5. Sequence Master data obat

Gambar I.19. Sequence Master data obat

37

1.8.6. Sequence Master data pasien

Gambar I.20. Sequence Master data pasien

38

1.8.7. Sequence Pendaftaran pasien baru

Gambar I.21. Sequence Pendaftaran pasien baru

1.8.8. Sequence Pendaftaran pasien lama

Gambar I.22. Sequence Pendaftaran pasien lama

39

1.8.9. Sequence Rekamedis

Gambar I.23. Sequence Rekamedis

40

1.8.10. Sequence Resep

Gambar I.24. Sequence Resep

1.8.11. Sequence Pembayaran

Gambar I.25. Sequence Pembayaran

41

1.8.12. Sequence Laporan dokter

Gambar I.26. Sequence Laporan dokter

42

1.8.13. Sequence Laporan detail dokter

Gambar I.27 Sequence Laporan detail dokter

43

1.8.14. Sequence Laporan obat

Gambar I.28. Sequence Laporan obat

1.8.15. Sequence Laporan pendaftaran

Gambar I.29. Sequence Laporan pendaftaran

44

1.8.16. Sequence Laporan rekamedis

Gambar I.30. Sequence Diagram Laporan rekamedis

1.8.17. Sequence Laporan pembayaran

Gambar I.31. Sequence Diagram Laporan pembayaran

45

1.9. Spesifikasi Hardware dan Software

1.9.1. Spesifikasi Hardware

1. Server

a. CPU

(1) Processor Intel(R) Core(TM) i5-5200U CPU @

2.20Ghz(4CPUs), ~2.2Ghz

(2) Ram 4Gb DDR3

(3) Hardisk 500Gb

b. Mouse

c. Keyboard

d. Monitor

e. Koneksi internet dengan kecepatan 10Mbps

2. Client

a. CPU

(1) Processor Intel(R) Core(TM) i3- 4320 CPU @1.80GHz

(2) Ram 2Gb DDR3

(3) Hardisk 500gb

b. Mouse

c. Keyboard

d. Monitor

46

e. Koneksi internet dengan kecepatan 10Mbps.

1.9.2. Spesifikasi Software

1. Server

a. Sistem operasi yang umum digunakan seperti: Microsoft

Windows atau Linux.

b. Aplikasi bundle server seperti:Xampp, WampServer,

php2triad yang terdiri dari beberapa komponen,

diantaranya:

(1) Aplikasi Apache Server

(2) Aplikasi PHP Server

(3) Aplikasi MySQL

(4) Aplikasi phpMyAdmin

c. Framework CodeIgniter (CI)

d. Aplikasi web browser seperti: Mozilla Firefox, Internet

Explorer, Google Chrome.

2. Client

a. Sistem operasi yang umum digunakan seperti: Microsoft

Windows atau Linux.

b. Aplikasi web browser seperti: Mozila Firefox, Internet

Explorer, Google Chrome, dan Opera.

top related