bab i pendahuluan 1.1 gambaran umum objek penelitian … · produk mie instan di indonesia. pt....
Post on 22-Jan-2021
11 Views
Preview:
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
1.1.1 Sejarah Perusahaan
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk didirikan di republik Indonesia pada
tanggal 14 Agustus 1990 dengan nama PT Pangan Jaya Intikusuma, berdasarkan akta
notaris Benni kristianto, SH. No 228. Akta pendirian ini disahkan oleh mentri
kehakiman dalam suran keputusan no C2 – 2915.HT.0101,tahun 1991, tanggal 12 Juli
1991 dan diumumkan dalam berita Negara republik Indonesia no 12 tambahan no 61
tanggal 11 Februari 1992.
Kegiatan usaha Indofood dibagi menjadi empat kelompok usaha strategis
yaitu : produk konsumen bermerek Bogasari, minyak goreng dan lemak nabati, serta
distribusi kelompok produk konsumen bermerek terdiri dari divisi mie instan, divisi
makanan ringan, divisi nutrisi dan makanan khusus, divisi bumbu penyedap
makanan, serta divisi kemasan, adapun kelompok minyak goreng dan lemak nabati
terdiri dari divisi perkebunan, divisi minyak goreng dan margarin serta divisi
komuditas.
Kantor pusat perusahaan berlokasi di gedung Indofood tower lantai 27 jalan
Jendral Sudirman kavling 70 sampai 76, Jakarta Selatan, Indonesia. Sedangkan
pabriknya berlokasi diberbagai tempat dipulau Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi.
Perusahaan mulai beroperasi secara komersil pada tahun 1990, tahun 1994
perusahaan mengganti nama dari PT Pangan Jaya Intikusuma Tbk menjadi PT
Indofood Sukses Makmur Tbk dengan langsung terdaftar di bursa efek Jakarta dan
bursa efek Surabaya. perusahaan melakukan penawaran umum 21,0 juta saham baru
kepada masyarakat dengan harga penawaran sebesar Rp 6.200 per saham.
Tahun 1995 perusahaan mngakuisisi perusahaan Bogasari, kemudian tahun
1996 pemegang saham menyetujui pemecahan nilai nominal saham perusahaan (stock
split) dari Rp 1.000 per saham menjadi Rp 500 per saham, sehubungan dengan hal
itu, jumlah modal dasar perusahaan meningkat dari 1,0 milliar saham menjadi 2.0
milliar saham, sedangkan jumlah saham yang diterbitkan meningkat dari 763,0 juta
menjadi 1526,0 juta saham pada tanggal 31 Desember 1996.
Tahun 1997 jumlah modal dasar perusahaan meningkat dari 2,0 milliar saham
menjadi 6,0 milliar saham, perusahaan juga melaksanakn penawaran umum terbatas
1, dimana setiap pemegang saham berhak untuk memesan satu saham baru atas setiap
5 saham yang dimiliki dengan harga penawaran sebesar Rp 330 per saham, jumlah
saham baru diterbitkan sehubungan dengan penawaran umum terbatas tersebut adalah
Rp 305,2 juta saham hal ini menyebabkan jumlah keselurahan saham yang diterbitkan
menjadi 1.831,2 juta saham pada tanggal 31 Desember 1997, tahun 1997 ini juga
perusahaan mengakuisisi 80% saham diperusahaan perkebunan, minyak goreng dan
nabati serta distribusi.
Bulan Juli 2000 perusahaan menawarkan kepada masyarakat obligasi tanpa
hak konversi dengan tingkat bunga tetap dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp
1.000.000, pada bulan ini juga para pemegang saham menyetujui pemecahan nominal
saham (stock split) dari Rp 500 per saham menjadi Rp 100 persaham, oleh karena itu
jumlah modal dasar perusahaan meningkat dari 6 milliar saham menjadi 30,0 milliar
saham, sedangkan jumlah saham yang diterbitkan perusahaan meningkat dari 1.831,2
juta saham menjadi 9.156,0 juta saham.
Sehubungan dengan pelaksanaan program kepemilikan saham karyawan
perusahaan (ESOP) tahap I,II, dan III yang telah disetujui oleh pemegang saham
perusahaan dalam rapat umum pemegang saham perusahaan luar biasa (RUPSLB)
yang diadakan pada tanggal 16 Mei 2001 yang telah diaktakan dengan akta notaries
Benni Kristianto, SH. No 30. Pada tanggal yang sama perusahaan menerbitkan saham
baru masing – masing sejumlah 288.900.000 saham pada tahun 2003 dan 919.500
saham pada tahun 2004 untuk karyawan perusahan, anak perusahaan dan asosiasi
yang memenuhi persyaratan. Hal ini menyebabkan jumlah saham keseluruhan yang
diterbitkan menjadi 9.444.189.000 saham.
Pada bulan Juni 2003 perusahaan menawarkan pada masyarakat obligasi tanpa
hak konversi dengan tingkat suku bunga tetap dengan nilai nominal keseluruhan
sebesar Rp 1.500.000. kemudian pada bulan Juli 2004 perusahaan kembali
menawarkan kepada masyarakat obligasi tanpa hak konversi dengan tingkat suku
bunga tetap dengan nilai nominal Rp 1.000.000 saham perusahaan terdaftar pada
Bursa Efek Jakarta, sedangkan obligasi dalam perusahaan terdapat pada Bursa Efek
Surabaya.
Pada tahun 2005 Indofood Membentuk perusahaan patungan dengan
Nestlé.Mengakuisisi perusahaan perkebunan di Kalimantan Barat. Mengakuisisi
Convertible Bonds yang diterbitkan oleh perusahaan perkapalan, setara dengan 90,9%
kepemilikan saham. Dan pada tahun 2006 Melakukan pelunasan Eurobonds sebesar
US$143,7 juta. Mengakuisisi 55,0% saham perusahaan perkapalan Pacsari Pte. Ltd.
Mengakuisisi beberapa perusahaan perkebunan di Kalimantan Barat.
Pada tahun 2007 Indofood Mencatatkan saham Grup Agribisnis di Bursa Efek
Singapura dan menempatkan saham baru. Menerbitkan Obligasi Seri IV sebesar Rp2
triliun. Mengakuisisi 60% kepemilikan saham di perusahaan perkebunan Rascal
Holding Limited. Partisipasi dalam pengeluaran saham baru PT Mitra Inti Sejati
Plantation dan memiliki sebesar 70% kepemilikan. Mengakuisisi 64,41%
kepemilikan saham PT PP London Sumatra Indonesia Tbk. Dan pada tahun 2008
Partisipasi dalam pengeluaran saham baru PT Lajuperdana Indah dan memiliki
sebesar 60% kepemilikan. Menjual kembali 251.837.500 lembar treasury stock dan
menarik kembali 663.762.500 lembar treasury stock. Mengakuisisi 100% saham
Drayton Pte. Ltd. yang memiliki secara efektif 68,57% saham di PT Indolakto,
sebuah perusahaan dairy terkemuka. Mengakuisisi 100% saham di beberapa
perusahaan perkebunan yang memiliki fasilitas bulking.
Pada tahun 2009 Indofood Menerbitkan Obligasi Seri V sebesar Rp1,6 triliun.
Pemekaran kegiatan usaha mi instan dan bumbu menjadi PT Indofood CBP Sukses
Makmur (ICBP). Grup Agribisnis menerbitkan Obligasi Rupiah Seri I sebesar Rp452
miliar dan Sukuk Ijarah I sebesar Rp278 miliar. Melakukan penggabungan usaha
seluruh anak perusahaan di Grup Produk Konsumen Bermerek (CBP) yaitu PT
Gizindo Prima Nusantara (Nutrisi & Makanan Khusus), PT Indosentra Pelangi
(Penyedap Makanan), PT Cipta Kemas Abadi (Kemasan Fleksibel) dan PT
Indobiskuit Mandiri Makmur (Biskuit) ke dalam ICBP. Dan pada tahun 2010
Menyelesaikan restrukturisasi internal Grup CBP melalui pengalihan kepemilikan
saham anak perusahaan di Grup CBP, dengan jumlah kepemilikan kurang dari 100%
yaitu PT Surya Rengo Containers (Kemasan Karton), PT Nestlé Indofood Citarasa
Indonesia (Memasarkan Produk Kuliner), Indofood (M) Food Industries Sdn Bhd
(Kegiatan Usaha Mi Instan di Malaysia), PT Indofood Fritolay Makmur (Makanan
Ringan) dan Drayton Pte. Ltd. (Dairy), ke dalam ICBP.
1.1.2 Visi dan Misi Perusahaan
PT Indofood Sukses Makmur Tbk mempunyai visi dan misi sebagai landasan
atau pedoman perusahaan dibawah landasan ini dan pedoman yang dipegang oleh PT
Indofood Sukses Makmur Tbk dalam usahanya yaitu :
1. Visi Perusahaan :
Menjadi perusahaan total food company
2. Misi Perusahaan :
a. Meningkatkan kompetensi karyawan kami, proses produksi kami dan
teknologi kami
b. Menyediakan produk yang berkualitas tinggi, inovatif dangan harga
terjangkau yang merupakan pilihan pelanggan.
c. Memastikan ketersediaan produk bagi pelanggan domestic maupun
pelanggan Internasional
d. Memberikan kontribusi dalam peningkatan kualitas hidup bangsa
Indonesia khususnya dalam bidang nutrisi
e. Meningkatkan stakeholders value secara berkesinambungan
1.1.3 Logo dan Arti Logo Perusahaan
GAMBAR 1.1
Logo PT. Indofood
Sumber : www.indofood.com/indofood_logo_jpeg
PT. Indofood memiliki tujuan dan maksud dari membuat logo seperti pada
gambar 1.1. Arti dari logo tersebut menurut perusahaan itu sendiri yaitu; “kekuatan
logo perusahaan makanan kemasan ini terkenal di seluruh Indonesia. Ketika sebuah
logo dimunculkan maka hampir semua orang mampu menyebutkan produk-produk
makanan kemasan yang dihasilkan Indofood. Makna logo perusahaan Indofood yang
hebat ini. Selain sebagai pengingat untuk staf karyawan untuk selalu membuat
produk makanan kemasan Indofood”.
1.1.4 Produk Indofood
Dalam beberapa produk makanan dalam kemasan PT Indofood memproduksi
beberapa merek mie instan seperti Indomie, Sarimi, Supermi, Pop Mie, Sakura, Pop
Bihun, Mi Telur 3 ayam
Sama seperti iklan produk penelitian ini, PT. Indofood memiliki produk
unggulan yang sudah banyak di ketahui oleh hampir seluruh masyarakat di Indonesia
yaitu Indomie.
Indomie sendiri memiliki memiliki berbagai macam varian rasa yaitu di antara
lain; Indomie Goreng, Indomie Kuah, Indomie Selera Nusantara, Indomie Jumbo,
Indomie Kriting, dan Indomie Taste of Asia.
GAMBAR 1.2
Logo Produk Indomie
Sumber : www.indofood.com/indomie_product6790
1.1.5 Struktur Organisasi
GAMBAR 1.3
Struktur organisasi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodles
Sumber : http://herliati-azizah.blogspot.com
1.2 Latar Belakang
Era globalisasi sekarang ini memberikan pengaruh yang besar terhadap
perkembangan dunia industri di Indonesia, termasuk pada industri mie instan.
Perkembangan industri mie instan di Indonesia sangatlah pesat seperti yang di kutip
pada tribunjogja.com (11/2017).
Berdasarkan data yang dihimpun World Instant Noodles Association (WINA),
total konsumsi mi instan di Indonesia diperkirakan mencapai 14,8 miliar bungkus
pada 2016. Angka ini meningkat dari konsumsi tahun sebelumnya, yakni 13,2 miliar
bungkus. Selain itu, pada 2017 diproyeksikan akan kembali mengalami peningkatan
hingga 16 miliar bungkus.
Tabel 1.1
Data Konsumsi Mi Instan di Indonesia 2010 – 2017
Tahun Banyak Konsumsi (Miliar
Bungkus)
2010 14,8
2011 14,5
2012 14,8
2013 14,9
2014 13,4
2015 13,2
2016 14,8
2017 16
Sumber : https://databoks.katadata.co.id
yang di olah penulis, 2018
Seperti yang tertera pada Tabel 1.1, tingginya permintaan konsumen atas mie
instan di dorong oleh kebutuhan masyarakat yang naik secara signifikan setiap
tahunya, meskipun sempat mengalami penurunan yang dratis pada di tahun 2014 –
2015 namun kembali melonjak naik pada tahun 2016 – 2017. Dengan angka sebesar
ini, penjualan mie instan di Indonesia dapat di bilang akan semakin meningkat setiap
tahunya.
Kondisi ini pula membuat persaingan antara produsen mie instan di Indonesia
semakin ketat. Ketatnya persaingan pada industri ini dapat dilihat pada tabel 1.2.
Tabel 1.2
Perusahaan Pangsa Pasar
(%)
Indofood 70,7
Wings 17,2
Jakarta Tama 2,8
ABC President 1,8
Lainya 7,5
Sumber : https://databoks.katadata.co.id/
yang diolah penulis, 2018
Dari tabel 1.2 diatas menunjukan bahwa adanya persaingan yang ketat antara
produsen mie instan. Menurut data diatas, PT. Indofood memenangkan pangsa pasar
di Indonesia (berdasarkan data tahun 2017), yaitu dengan presentase sebesar 70,7%
yang dimana PT. Indofood dapat menandingi perusahaan lain seperti Wingsfood
(17,2%), Jakarta Tama (2,8%), ABC President (1,8%) dan produsen lainnya.
PT. Indofood merupakan salah satu perusahaan ternama yang memproduksi
produk mie instan di Indonesia. PT. Indofood sendiri telah menghasilkan beragam
jenis produk mie instan yang menjadi salah satu pilihan utama para penikmat mie
instan di Indonesia. Indikatornya adalah penjualan produk dan market share / pangsa
pasar seperti yang telah di jelaskan pada penjelasan dan tabel di atas. Penjualan
produk PT. Indofood di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun.
Peningkatan tersebut dapat di lihat pada tabel 1.3.
Tabel 1.3
Tahun Penjualan Produk
(Miliyar Bungkus/Unit)
2013 1,98
2014 1,75
2015 2,03
2016 2,17
2017 2,33
Sumber : http://www.industry.co.id
yang diolah penulis, 2018
Dari tabel 1.3 di atas, dapat dilihat bahwa produk mie instan PT. Indofood
menunjukan perkembangan yang signifikan meskipun sempat ada penurunan pada
tahun 2013 – 2014. Peningkatan jumlah penjualan ini menunjukan adanya
peningkatan pada keputusan pembelian produk mie instan, dan PT. Indofood mampu
bersaing dengan unggul dengan pangsa pasar perusahaan lain.
Keberhasilan PT. Indofood dalam meningkatkan penjualan dan market share
ini tidak terlepas dari strategi pemasaran yang dilakukan oleh pihak perusahaan.
Dalam memasarkan produknya, PT. Indofood telah melakukan banyak aktivitas
pemasaran agar mampu mencapai keunggulan kompetitif sehingga memenangkan
persaingan. Berbagai aktivitas pemasaran yang dilakukan oleh PT. Indofood antara
lain :
1. Menyelenggarakan berbagai program, seperti Rumah Indofood Jelajah
Kuliner di Jakarta Fair Kemayoran Datang Lagi, Indofood Footbal Stars
Meet-up, dsb.
2. Mensponsori berbagai macam kegiatan, menjadi official partner PS
Sleman, PSIS Semarang, PERSIB, dsb.
3. Rajin beriklan di media televisi, majalah, dan koran.
Seperti yang tertera di atas, dapat dijelaskan ragam aktivitas pemasaran
tersebut dilakukan PT. Indofood sebagai bentuk tanggapan atas semakin ketatnya
persaingan antara produsen mie instan sekarang ini. Salah satu kegiatan promosi yang
gencar dilakukan oleh PT. Indofood yaitu advertising.
Advertising atau periklanan merupakan salah satu bentuk promosi yang paling
sering digunakan perusahaan dalam mempromosikan produknya. Kotler (2014:106)
menyatakan bahwa “Advertising adalah semua bentuk terbayar dari presentasi
nonprobadi dan promosi ide, barang atau saja oleh sponsor tertentu”.
Keseriusan PT. Indofood dalam menyusun kegiatan advertising sebagai upaya
untuk meningkatkan angka penjualan produknya, dapat dilihat dari besarnya tingkat
anggaran belanja iklan PT. Indofood yang tercatat sebagai salah satu dari 10
perusahaan yang mengeluarkan anggaran belanja iklan terbesar sepanjang tahun 2017
(dilangsir dari databoks.katadata.co.id tanggal 2 Januari 2018).
GAMBAR 1.4
Daftar 10 Merk dengan belanja iklan terbesar 2017
Sumber : https://databoks.katadata.co.id
Pada Gambar 1.4 diatas bisa dilihat bahwa besarnya anggaran belanja PT.
Indofood atas produknya yaitu Indomie menjadi merk produk dengan anggaran
belanja iklan terbesar ketiga dari seluruh merk media konvensional di Indonesia
dengan total sebesar 981,5 Miliar Rupiah.
Kegiatan advertising yang dilakukan PT. Indofood menggunakan media
seperti televisi, majalah, koran serta media luar ruangan. Gambar 1.5 berikut ini
adalah salah satu contoh kegiatan advertising / periklanan yang telah dilakukan oleh
PT. Indofood pada platform televisi.
GAMBAR 1.5
Contoh Iklan Indomie di Televisi
Sumber :https://www.youtube.com/
Dokumentasi pribadi penulis,
Kegiatan advertising yang sering dilakukan oleh PT. Indofood ini sudah
sangat melekat di hampir seluruh hati masyarakat Indonesia. Berbeda dengan
kegiatan advertising perusahaan lain yang megunakanya sebagai pemilihan target
pasar, PT. Indofood memiliki target pasar yang sangat luas dan fleksibel yaitu
mentargetkan produknya kepada seluruh warga Indonesia.
Tetapi perlu diketahui bahwa masyarakat Indonesia yang dimana
penduduknya mayoritas menganut agama Islam dengan total masyarakatnya 302 juta
jiwa dikutip dari Kompas.com, YOGYAKARTA edisi Agustus 2018. Hal ini juga
menjadi pertimbangan bagi PT. Indofood dalam melakukan kegiatan advertising
terutama pada saat bulan Ramadhan.
Dari uraian di atas penulis tertarik untuk mengetahui seberapa efektif
kegiatan advertisingatau periklanandi media televisi edisi ramadhanyang di lakukan
oleh PT. Indofood. Sehingga penulis tertarik untuk membuat penelitian dengan judul
“EFEKTIVITAS IKLAN INDOMIE VERSI RAMADHAN DI MEDIA
TELEVISI MENGGUNAKAN METODE EPIC (Empathy, Persuasion, Impact,
Communication) di KOTA BANDUNG TAHUN 2018”.
1.3 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis ingin mengidentifikasi
masalah pokok dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
1. Bagaimana Efektivitas iklan Indomie versi Ramadhan melalui media TV
pada dimensi Empathy ?
2. Bagaimana Efektivitas iklan Indomie versi Ramadhan melalui media TV
pada dimensi Persuasion ?
3. Bagaimana Efektivitas iklan Indomie versi Ramadhan melalui media TV
pada dimensi Impact ?
4. Bagaimana Efektivitas iklan Indomie versi Ramadhan melalui media TV
pada dimensi Communication ?
5. Bagaimana Efektivitas iklan Indomie versi Ramadhan melalui media TV
dengan menggunakan metode EPIC (Empathy, Persuasion, Impact, dan
Communication) ?
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah dipaparkan,
maka tujuan disusunya penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui dan menganalisis Efektivitas iklan Indomie versi
Ramadhan melalui media TV pada dimensi Empathy.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis Efektivitas iklan Indomie versi
Ramadhan melalui media TV pada dimensi Persuasion.
3. Untuk mengetahui dan menganalisis Efektivitas iklan Indomie versi
Ramadhan melalui media TV pada dimensi Impact.
4. Untuk mengetahui dan menganalisis Efektivitas iklan Indomie versi
Ramadhan melalui media TV pada dimensi Communication.
5. Untuk mengetahui dan menganalisis dalam mengukur tingkat Efektivitas iklan
Indomie versi Ramadhan melalui media TV dengan metode EPIC (Empathy,
Persuasion, Impact, dan Communication).
1.5 Kegunaan Penelitian
1.5.1 Kegunaan Akademis
Adapun kegunaan penelitian ini dilihat dari aspek akademis, yaitu sebagai
berikut:
1. Bagi Penulis
Untuk mengimplementasikan ilmu yang telah didapat selama perkuliahan
serta menambah wawasan penulis mengenai Efektivitas iklan yang dilakukan
PT. Indofood melalui media TV menggunakan metode EPIC (Empathy,
Perusasion, Impact, dan Communication).
1.5.2 Kegunaan Praktis
Adapun kegunaan penelitian ini dilihat dari aspek praktis adalah sebagai
berikut:
1. Bagi PT. Indofood
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan perusahaan sebagai bahan
informasi yang dapat digunakan oleh pihak PT. Indofood di masa yang akan
datang mengenai efektivitas iklan Indomie edisi Ramadhan pada media
televisi melalui metode EPIC (Empathy, Perusasion, Impact, dan
Communication).
2. Bagi Pembaca
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi secara tertulis
maupun sebagai referensi untuk bahan pertimbangan penelitian yang
berkaitan dengan penelitian ini.
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan ini disusun untuk memberikan gambaran umum yang
berisi informasi mengenai materi dan hal apa yang akan di bahas dalam tiap-tiap bab.
Adapun sistematika penulisan penelitian sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi tentang uraian mengenai gambaran umum objek penelitian,
latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan kegunaan
penelitian.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini berisi mengenai landasan teori yang mendasari penelitian, kajian
pustaka dan uraian umum tentang teori-teori yang digunakan, kerangka
pemikiran juga hipotesis penelitian dan ruang lingkup penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN
Pada bab ini dijelaskan mengenai jenis penelitian, metode penelitian yang
digunakan, operasional variabel, populasi dan penentuan sampel, metode
pengumpulan data, serta analisis data.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini dijelaskan mengenai hasil penelitian dan pembahasannya sesuai
dengan perumusan masalah yang berisi data-data yang telah dikumpulkan dan
diolah untuk mendapatkan solusi dari permasalahan yang sedang dihadapi.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini berisi kesimpulan akhir dari analisis dan pembahasan pada bab
sebelumnya serta saran-saran yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa
maupun instansi berkaitan dengan pembahasan ”Efektivitas Iklan Indomie
versi Ramadhan pada media Televisi menggunakan metode EPIC (Empathy,
Perusasion, Impact, dan Communication).
top related