bab 3: ipv4 subnetting & vlsm -...

Post on 08-Jan-2020

45 Views

Category:

Documents

2 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

BAB 3:

IPV4 SUBNETTING & VLSM

Cisco Certified Network Associate R&SReza Aditya Firdaus

Dasar Subnetting

Fungsi dari subnetting adalah:

Mengurangi trafik jaringan

Performa jaringan teroptimasi

Management jaringan semakin sederhana

Dapat memfasilitasi untuk ruang lingkup jaringan yang

lebih besar

Cara Membuat Subnet

Berikut adalah step-step nya:

Menentukan berdasarkan jumlah Network

Untuk setiap subnet

Untuk koneksi ke WAN

Menentukan berdasarkan Jumlah Host

Untuk setiap host per subnet

Untuk setiap interface di router

Berdasarkan syarat diatas, maka yang dibutuhkandapat di kelompokkan menjadi:

Subnet untuk semua jaringan

Subnet untuk setiap segment fisik

Rentang jumlah host untuk setiap subnet

Review Biner ke Desimal

Dibawah ini adalah contoh konversi biner ke desimal

Coba cari berapa hexadesimal dari bilangan binertersebut?

128 64 32 16 8 4 2 1 Desimal

0 0 0 0 0 0 0 0 = 0

0 0 0 0 1 1 1 1 = 15

0 1 0 1 0 1 0 1 = 85

1 0 0 0 0 0 1 1 = 131

0 0 0 1 0 1 1 0 = 22

1 1 1 1 1 1 1 1 = 255

Review Biner ke Desimal

Konversi Biner ke Desimal

Biner Desimal

10000000

11000000

11100000

11110000

11111000

11111100

11111110

11111111

128

192

224

240

248

252

254

255

BINARY 128 64 32 16 8 4 2 1 DECIMAL

10000100 1 0 0 0 0 1 0 0 132

11010010 1 1 0 1 0 0 1 0 210

10111000 1 0 1 1 1 0 0 0 184

10100110 1 0 1 0 0 1 1 0 166

Review Biner ke Hexadesimal

Berapakah nilai Hexadesimal dari bilangan biner

berikut 10111011

Pertama pisahkan bit tersebut menjadi dua bagian

1011 & 1011

Kemudian konversi kedalam bilangan desimal

11 & 11

Kemudian konversi bilangan desimal tersebut ke

bilangan hexadesimal

BB

Pemahaman Subnet Mask

Subnetmask digunakan untuk mendefinisikan bagian

mana dari Alamat Host yang digunakan sebagai

Alamat Subnet/Network

Subnetmask terdiri dari 32 bit yang memungkinkan

penerima paket dapat membedakan porsi Alamat

identitas jaringan (Network ID) dari sebuah IP

address sebuah host

Default Subnet Mask

Class Format Default Subnet Mask

A network.node.node.node 255.0.0.0

B network.network.node.node 255.255.0.0

C network.network.network.node 255.255.255.0

Classless Inter-Domain Routing (CIDR)

Digunakan untuk mengalokasikan jumlah Alamat IP (IP Address) pada sebuah entitas (misalnya: perusaahan, rumah, kampus, dll)

Contoh: sebuah kelas B dengan subnet mask default 255.255.0.0 dengan nilai /16 dimana 16 adalah banyaknya jumlah bit 1 jika subnet mask tersebut di konversi kedalam bilangan biner

11111111.11111111.00000000.00000000

Notasi (/) mengartikan berapa banyak jumlah bit 1 pada subnet mas, bisa juga digunakan untukpenyingkatan.

Nilai CIDR

Subnet Mask CIDR Value

255.0.0.0 /8

255.128.0.0 /9

255.192.0.0 /10

255.224.0.0 /11

255.240.0.0 /12

255.248.0.0 /13

255.252.0.0 /14

255.254.0.0 /15

255.255.0.0 /16

255.255.128.0 /17

255.255.192.0 /18

255.255.224.0 /19

255.255.240.0 /20

Subnet Mask CIDR Value

255.255.248.0 /21

255.255.252.0 /22

255.255.254.0 /23

255.255.255.0 /24

255.255.255.128 /25

255.255.255.192 /26

255.255.255.224 /27

255.255.255.240 /28

255.255.255.248 /29

255.255.255.252 /30

Contoh #1 Subnetting Kelas C

Pada kelas C, hanya memiliki 8 bit yang bisa digunakanuntuk mendefinisikan jumlah Host.

INGAT: jika ingin melakukan subnet, bit subnet yang dipinjam mulai dari kiri ke kanan tanpa ada bit terlewat(skipping)

Dibawah ini adalah subnet yang mungkin terjadi di kelas C:

Binary Decimal CIDR

00000000 0 /24

10000000 128 /25

11000000 192 /26

11100000 224 /27

11110000 240 /28

11111000 248 /29

11111100 252 /30

Contoh #1 Subnetting Kelas C /26

Misal diberikan Alamat Network 192.168.10.0/24

Coba cari berapa subnet yang terbentuk jika

dilakukan subnet ke /26

/24 dalam Biner: 11111111.11111111.11111111.00 000000

/26 dalam Biner: 11111111.11111111.11111111.11 000000

Maka terjadi peminjaman sebanyak 2 bit untuk

digunakan sebagai subnet. Kemungkinan Subnet yang

ada (dalam biner) adalah 00, 01, 10, 11

Maka sisa bit yang digunakan sebagai porsi host

sebanyak 6 bit.

Contoh #1 Subnetting Kelas C /26

Subnet Host IP Keterangan

00 000000 192.168.10.0/26 Alamat Network

00 000001 192.168.10.1/26 Alamat Host Valid ke-1

00 111110 192.168.10.62/26 Alamat Host Valid terakhir

00 111111 192.168.10.63/26 Alamat Broadcast

01 000000 192.168.10.64/26 Alamat Network

01 000001 192.168.10.65/26 Alamat Host Valid ke-1

01 111110 192.168.10.126/26 Alamat Host Valid terakhir

01 111111 192.168.10.127/26 Alamat Broadcast

10 000000 192.168.10.128/26 Alamat Network

10 000001 192.168.10.129/26 Alamat Host Valid ke-1

10 111110 192.168.10.190/26 Alamat Host Valid terakhir

10 111111 192.168.10.191/26 Alamat Broadcast

Contoh #1 Subnetting Kelas C /26

Subnet Host IP Keterangan

11 000000 192.168.10.192/26 Alamat Network

11 000001 192.168.10.193/26 Alamat Host Valid ke-1

11 111110 192.168.10.254/26 Alamat Host Valid terakhir

11 111111 192.168.10.255/26 Alamat Broadcast

Subnetting Cara Cepat

Berikut lima (5) jenis pertanyaan yang biasa ingin

diketahui:

Berapa banyak jumlah subnet yang dibutuhkan?

Berapa banyak jumlah valid host yang dibutuhkan per-

subnet?

Mana saja subnet yang valid?

Apa Alamat Broadcast setiap subnet?

Apa Alamat valid host setiap subnet?

Subnetting Cara Cepat

Berapa banyak jumlah subnet?

Menggunakan rumus 2x = jumlah subnet

X adalah jumlah bit 1 yang dipinjam untuk subnet

Sebagai contoh: 11000000, maka banyaknya subnet yang

bisa dibentuk adalah 22 = 4

Berapa banyak jumlah host per-subnet?

Menggunakan rumus 2y-2 = jumlah host per-subnet

Y adalah banyaknya bit 0 yang baru terbentuk

Sebagai contoh: 11000000, maka banyaknya host yang

bisa dibentuk adalah 26-2 = 62

Subnetting Cara Cepat

Menentukan Valid Subnet secara cepat dengan

menggunakan rumus

256 – Subnetmask = block size

Sebagai Contoh: 256 – 192 = 64

64 adalah subnet pertama

Subnet berikutnya adalah penambahan subnet pertama itu

sendiri, dan seterusnya dan seterusnya

Subnet ke-2: 64+64 = 128

Subnet ke-3: 128+64 = 192

Subnetting Cara Cepat

Menentukan Alamat Network

Dengan membuat semua bit Host menjadi bernilai 0 (biner)

Angka berikutnya adalah alamat valid Host pertama

Menentukan Alamat Broadcast

Dengan membuat semua bit Host menjadi bernilai 1 (biner)

Angka berikutnya adalah alamat subnet berikutnya

Alamat Valid Host adalah alamat yang berada diantara Alamat Network dan Alamat Broadcast

Variable Length Subnet Mask (VLSM)

Memudahkan dalam membuat subnet dengan

panjang prefix yang berbeda-beda di berbagai

tipe design jaringan

Jika anda menggunakan VLSM dalam perencanaan

IP, maka beberapa protokol jaringan yang

mendukungnya seperti RIPv2, EIGRP, OSPF, IS-IS

Akan menghemat banyak IP

Kita dapat memiliki subnet mask yang berbeda-

beda untuk setiap interface Router

Subnetting Tanpa VLSM

Subnetting dengan VLSM

Subnetting Tanpa VLSM

Memiliki Mask 255.255.255.240 (/28)

Subnetting dengan VLSM

Contoh #1 VLSM

Contoh #2 VLSM

Summarization

Disebut juga Route Aggregation (pengumpulan rute)

Memungkinkan Protokol Routing mengiklankan(advertise) banyak alamat jaringan sebagai satualamat saja

Fungsinya untuk mengurangi kapasitas tabel routing (routing table) dari Router yang tersimpan diMemory

Menyederhanakan dan memudahkan anda, karenaanda tidak perlu tau secara detai semua alamatsubnet yang ada di jaringan anda.

Contoh Summary

TERIMA KASIH

top related