bab 3 ekuitas
Post on 27-Oct-2015
291 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
TEORI AKUNTANSI
EKUITAS ( KEKAYAAN ) PEMILIK
Disusun oleh :
1. Arvin Lakhaye (108694063)
2. Felicia Agustina Firdaus (108694206)
3. Fairus La Rossananda (108694271)
4. Nur Aini Kandarisa (108694272)
5. Ekka Aminanti Putri (108694273)
6. Ira Megasyara (108694275)
7. Rony Wahyu (108694276)
SI AKUNTANSI 2010 B
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat Rahmat dan Hidayah-Nya
kami dapat menyelesaikan Tugas Makalah dalam mata kuliah Teori Akuntansi yang membahas
tentang Ekuitas (kekayaan) pemilik.
Makalah ini disusun oleh mahasiswa Unesa yang berjurusan Akuntansi di fakultas ekonomi
semester tujuh.Makalah ini disusun secara sederhana tetapi tidak mengurangi kelengkapan dari
isi makalah.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua refrensi yang membantu penulis
dalam menyelesaikan makalah penulis, baik itu dari media internet maupun media cetak.Selain
itu, penulis juga menyadari bahwa makalah ini penuh dengan kekurangan sehingga penulis
secara terbuka menerima saran atau pun kritik dari pembaca, hal itu demi kebaikan karya penulis
kedepannya.
Surabaya, 17 September 2013
Hormat Kami
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Untuk perusahaan perseorangan, ekuitas sering disebut dengan modal. Istilah ekuitas
sering disebut dengan ekuitas pemegang saham atau stockholders' equity, sedangkan istilah
modal sering digunakan pula sebagai kata equity walaupun modal lebih dekat maknanya dengan
istilah capital.Ekuitas mengandung unsur kepemilikan, untuk organisasi nonprofit ekuitas disebut
dengan aset bersih untuk menghindari kesan adanya pemilikan.
karena ada beberapa kesatuan usaha yang memisahkan antara manajemen dan pemilikan,
informasi tentang akuitas pemegang saham menjadi sangat penting karena hal tersebut
menunjukan hubungan antara perusahaan (perseroan) dengan pemegang saham. Dari sudut
pemegang saham, ekuitas pemegang saham merupakan hak atas kekayaan atau nilai yang
tertanam dalam perseroan. Dari sudut kesatuan usaha, ekuitas pemegang saham merupakan
"utang" perseroan kepada para pemegang saham. Oleh karena itu, ekuitas pemegang saham dapat
juga dipandang sebagai gambaran hubungan yuridis antara perseroan dan pemegang saham.
Dengan kedudukannya yang demikian persoalannya adalah bagaimana melaporkan atau
menyajikan informasi elemen ini agar hubungan dan tanggung jawab yuridis dapat
dipertahankan.
Tujuan
1. Untuk mengetahui apa teori kepemilikan ?
2. Untuk mengetahui apa teori entitas ?
3. Untuk mengetahui apa ekuitas residual ?
4. Untuk mengetahui apa badan usaha ?
5. Untuk mengetahui apa teori dana ?
6. Untuk mengetahui apakah ikhtisar mengenai teori ekuitas ?
7. Untuk mengetahui apa saja klasifikasi pemilikan perorangan dan ekuitas-ekuitas persekutuan ?
8. Untuk mengetahui apa saja klasifikasi ekuitas pemegang saham ?
9. Untuk mengetahui apa saja klasifikasi menurut sumber modal ?
10. Untuk mengetahui pengungkapan modal saham ?
11. Untuk mengetahui pengungkapan mengenai pembatasan penggunaan laba ?
12. Untuk mengetahui laporan keuangan konsilidasi ?
13. Untuk mengetahui saham modal atau sistem saham ?
14. Untuk mengetahui jenis-jenis hak kepemilikan ?
15. Untuk mengetahui tambahan modal disetor ?
16. Untuk mengetahui modal donasi dan revaluasi ?
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Ekuitas
Ekuitas merupakan besarnya kepentingan/hak pemilik perusahaan pada harta perusahaan.
Jika kita ingat kembali persamaan dasar akuntansi, sisi kiri merupakan harta dan sisi kanan
merupakan hutang dan ekuitas. Sisi kiri merupakan sumber daya yang dikuasai perusahaan
sedangkan sisi kanan menunjukkan besarnya kepentingan kreditor dan pemilik terhadap harta
perusahaan. Besarnya kepentingan pemilik atas harta perusahaan disebut ekuitas.
Ada beberapa teori ekuitas antara lain :
1. Teori Kepemilikan(proprietary theory)
Pada awalnya teori ini muncul sebagai perwujudan dari sistem pembukuan berpasangan.
Teori ini memusatkan perhatiannya kepada pemilik. Persamaan akuntansi yang digunakan
adalahAktiva-hutang = modal.Aktiva merupakan kekayaan pemilik, sementara hutang
merupakan kewajiban pemilik. Kepemilikan dianggap sebagai nilai bersih dari perusahaan untuk
pemilik. Selama berjalannya usaha maka nilai perusahaan sama dengan investasi awal ditambah
akumulasi laba bersih setelah dikurangi prive untuk pemilik. Jadi teori proprietari
menganut wealth concept.
Teori Proprietary sangat cocok diterapkan untuk organisasi perusahaan perseorangan dan
firma oleh karena dalam bentuk organisasi ini ada hubungan personal antara manajemen
perusahaan denga pemilik perusahaan. Hal ini disebabkan net income ditambahkan setiap
periode ke rekening modal pemilik walaupun perhitngan laba bersih tidak mengukur kenaikan
bersih kekayaan (wealth).Teori propoprietary tidak dapat langsung digunakan untuk bentuk
perusahaan peseroan terbatas seperti halnya untuk perusahaan perseorangan dan firma. Konsep
laba komprehensif yang diadopsi oleh FASB juga menggunakan dasar teori proprietary yaitu
memasukkan semua item yang mempengaruhi pemilik selama periode itu kecuali pengambilan
deviden dan transaksi modal.
2. Teori Entitas (Kesatuan Usaha)
Teori entitas muncul untuk mengatasi kelemahan yang melekat pada teori
proprietary.Terdapat pemisahaan antara kepentingan pribadi pemilik dengan kepentingan
perusahaan.Dengan demikian, transaksi / kejadian yang dicatat dan dipertanggungjawabkan
adalah transaksi yang melibatkan perusahaan.Perkembangan saat ini kenyataannya kegiatan
usaha menyebabkan perusahaan menjadi unit usaha yang berdiri sendiri terpisah dari identitas
pemilik.Hal ini berarti terdapat pemisahan antara kepentingan pribadi dengan kepentingan
perusahaan.Perusahaan dianggap bertindak atas nama dan kepentingannya sendiri terpisah dari
pemilik. Persamaan akuntansinya : Aktiva = Hutang + Modal atau Aktiva = Modal (Hutang +
Modal Pemilik).
Elemen yang ada pada sisi kanan persamaan sering disebut hutang, tetapi sesungguhnya
adalah ekuitas dengan hak yang berbeda didalam persamaan. Perbedaan utama antara hutang dan
ekuitas pemilik adalah hak kreditur dapat dinilai secara independen dari penilaian yang lain jika
perusahaan dalam keadaan solvent.Sedangkan hak pemegang saham/pemilik diukur dari
penilaian aktiva yang diinvestasikan kembali. Jadi, hutang adalah kewajiban khusus perusahaan,
dan aktiva menunjukkan hak perusahaan menerima barang barang dan jasa khusus atau manfaat
lainnya.Penilaian aktiva harus mencerminkan pengukuran manfaat yang diterima oleh
perusahaan. Laba bersih suatu perusahaan umumnya diekspresikan dalam bentuk perubahan
bersih modal pemilik, tidak termasuk perubahan yang berasal dari deklarasi dividen dan
transaksi modal.
Hal ini tidak sama dengan teori proprietary yang mengatakan bahwa laba bersih adalah
laba bagi pemegang saham. Laba bersih dalam konsep entitas menggambarkan sisa perubahan
posisi ekuitas setelah dikurangi semua klaim, termasuk bunga hutang jangka panjang dan pajak
penghasilan.Perbedaan antara teori proprietary dan teori entitas menimbulkan perbedaan dalam
melakukan penilaian aktiva. Dengan teori proprietary, aktiva harus dinilai dengan nilai sekarang
(current value) oleh karena ekuitas pemilik dianggap sebagai kekayaan bersih. Sedangkan
dengan teori entitas, perusahaan tidak berhubungan dengan nilai sekarang oleh karena
penekanannya adalah akuntabilitas cost kepada pemilik atau pemegang saham lainnya. Dengan
demikian dasar pengukuran yang relevan adalah historical cost.
Teori entitas cocok diterapkan untuk organisasi yang berbentuk perseroan terbatas, tetapi
juga relevan untuk perusahaan lain yang memiliki eksistensi yang terpisah dari individu pemilik.
Teori entitas juga relevan dengan penyiapan laporan konsilidasi.Kelompok-kelompok pemegang
ekuitas bertambah untuk mencakup pemegang saham minoritas sebagai kelompok terpisah selain
pemegang saham perusahaan induk dan semua kreditur perusahaan induk dan anak perusahaan.
3. Dua Versi Teori Entitas
Versi Tradisional
Menurut pandangan tradisional, perusahaan beroperasi untuk pemegang ekuitas (Equility
holders), yaitu pihak yang memberi dana bagi perusahaan. Dengan investasi yang dilakukan
pemilik.
Versi Baru
Pandangan ini menyatakan bahwa perusahaan beroperasi atas namanya sendiri dan
berkepentingan terhadap kelangsungan hidupnya sendiri. Penyajian laporan kepada
pemegang ekuitas dimaksudkan untuk memenuhi syarat legal dan menjaga hubungan baik
pemegang ekuitas dalam kaitannya dengan kebutuhan dana yang diperlukan dimasa mendatang.
Meskipun kedua pandangan di atas memusatkan perhatiannya pada kesehatan usaha (entitas
yang independen) namun pandangan tradisional melihat pemegang ekuitas
sebagai partner (associate) dalam kegiatan usaha yang dijalankan. Sedang pandangan versi baru,
melihat pemegang saham ekuitas sebagai pihak diluar perusahaan. Pemilik dan kreditor
merupakan pemegang ekuitas yang memberi dana, maka perusahaan akuntansinya adalah:
Aktiva = Ekuitas
Ekuitas menunjukkan hak/klaim pemegang ekuitas terhadap aktiva suatu unit suatu
usaha. Atas dasar teori entitas, neraca yang disajikan mengandung makna sebagai berikut :
Aktiva perusahaan menyajikan informasi langsung mengenai nilai unit usaha.
Ekuitas menunjukkan laporan tidak langsung terhadap jumlah nilai yang sama.
Aktiva adalah milik perusahaan
Hutang merupakan kewajiban perusahaan bukan kewajiban pemilik
Aktiva non moneter lebih relevan bila diukur dengan cost histories karena nilai total
aktiva sama dengan jumlah pasivanya.
4. Teori Ekuitas Residual
Seseorang teoritisi akuntansi William Patton (1962) menyatakan bahwa ekuitas residual
merupakan salah satu jenis ekuitas dalam kerangka teori entitas. Dalam pandangan teori entitas,
pemegang saham memiliki ekuitas di perusahaan seperti pemegang saham ekuitas lainnya, tetapi
pemegang saham tidak dianggap sebagai pemilik. Patton menekankan pada hubungan khusus
residual equity holder.Perubahan dalam penilaian aktiva, perubahan dalam laba bersih dan laba
ditahan dan perubahan didalam hak pemegang ekuitas lainnya semua tercermin didalam residual
equity pemegang saham biasa.
Jadi teori ekuitas residual merupakan pandangan antara teori proprietary dan teori entitas.
Dalam pandangan ini persamaan akuntansinya menjadi: Aktiva – Ekuitas Khusus = Ekuitas
Residual.
Ekuitas khusus meliputi klaim kreditur dan ekuitas pemegang saham preferen. Namun
demikian pada kasus diaman kerugian begitu besar sehingga perusahaan tersebut bangkrut,
ekuitas pemegan saham biasan dapat hilang dan pemegang saham preferen atau pemegang
obligasi menjadi pemegang ekuitas residual.Tujuan pendekatan ekuitas residual adalah
memberikan informasi yang lebih baik kepada pemegang saham biasa dalam rangka
pengambilan keputusan investasi. Karena biasanya pemegang saham umumnya dianggap
memiliki ekuitas residual didalam laba perusahaan dan didalam aktiva bersih pada saat likuidasi.
Oleh karena laporan keuangan umumnya disusun tidak dalam rangka likuidasi, maka
informasi yang disajikan dalam kaitannya dengan ekuitas residual harus berguna untuk
memprediksi dividen masa datang bagi pemegang saham biasa.Laporan laba rugi dan laporan
laba ditahan harus menunjukkan laba yang tersedia bagi pemegang ekuitas residual setelah
semua kewajiban dipenuhi, termasuk deviden kepada pemegang saham preferen.
5. Teori Enterprise
Teori enterprise suatu perusahaan merupakan konsep yang lebih luas dibandingkan teori
entitas, tetapi kurang terdefinisikan dengan baik dalam skope maupun aplikasinya.Dalam teori
ini, perusahaan dipandang sebagai unit ekonomi terpisah yang dioperasikan dalam rangka
memberikan manfaat bagi pemegang saham, sedangkan dalam teori entreprise, perusahaan
dipandang sebagai lembaga sosial yang dioperasikan dalam rangka memberikan manfaat bagi
banyak pihak yang berkepentingan.
Konsep ini cocok diterapkan skala besar dan modern dan memiliki kewajiban untuk
mempertimbangkan pengaruh dari tindakannya kepada beberapa kelompok dan masyarakat
secara keseluruhan.Konsep income yang paling relevan dengan teori enterprise adalah laporan
keuangan nilai tambah yaitu laporan keuangan yang menunjukkan kontribusi pihak-pihak yang
berkepentingan terhadap perusahaan didalam menghasilkan nilai tambah perusahaan.
6. Teori Dana
Teori dana mengabaikan asumsi hubungan personal dalam teori proprietary dan asumsi
personifikasi perusahaan sebagai unit ekonomi legal secara artifisal dalam teori entitas. Teori
dana berdasarkan pada persamaan akuntansi sebagai berikut : Aktiva = Restriksi Aktiva Konsep
teori dana banyak digunakan di sektor pemerintahan dan lembaga nir-laba. Di dalam
pemerintahan dana yang umumnya digunakan meliputi dana umum , dana pendapatan khusus,
dana proyek, dan dana pelunasan hutang jangka panjang.
Ikhtisar Teori Ekuitas
Teori Ekuitas adalah teori yang menjelaskan sudut pandang yang digunakan dalam
akuntansi berkaitan dengan penyusunan dan penyajian laporan keuangan.Teori ini membahas
pihak yang dianggap paling dominan dan menjadi sudut pandang dalam pelaporan
keuangan.Pemakaian sudut pandang yang berbeda dapat menghasilkan format pelaporan yang
berbeda pula.Teori ekuitas yang bersifat semantik adalah teori sudut pandang atau teorientitas. Ekuitas
pemegang saham terdiri dari 2 komponen penting antara lain:modal setoran (contributed capital) danlaba ditahan
(retained earnings).
Menurut PSAK (2002) pasal 49, ekuitas adalah hak residual atas aktivaperusahaan setelah dikurangi
semua kewajiban.Ekuitas didefinisi sebagai hak residual untuk menunjukkan bahwa ekuitas bukan kewajiban.Ini
berartiekuitas bukan pengorbanan sumber ekonomik masa datang.Karena didefinisiatas dasar aset dan kewajiban,
nilai ekuitas juga bergantung pada bagaimanaaset dan kewajiban diukur. Atas dasar konsep kesatuan usaha,
kreditor dan pemegang saham sama-sama mempunyai klaim atau hak untuk dilunasi atas dana yang ditanamkan
dalam perusahaan.
Dalam kerangka dasar Standar Akuntansi Keuangan (2002), ekuitas adalahhak residual atas aktiva
perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban.FASB dalam SFAC no 6 , mendefinisikan ekuitas sebagai hak
residual untuk menunjukkan bahwa ekuitas bukan kewajiban.
Teori- teori tentang ekuitas :
1. Teori Propietary (teori kepemilikan)
Pada awalnya teori ini muncul sebagai perwujudan dari sistem pembukuan
berpasangan.Teori ini memusatkan kepada pemilik. Persamaan akuntansi yang digunakan
adalah : Aktiva-hutang = modal, Teori proprietary sangat cocok diterapkan untuk
organisasi perusahaan perseorangan dan firma oleh karena dalam bentuk organisasi ini
ada hubungan personal antara manajemen dengan pemilik.
2. Teori Entitas ( Kesatuan Usaha )
Teori entitas muncul untuk mengatasi kelemahan yang melekat pada teori
proprietary.Terdapat pemisahaan antara kepentingan pribadi pemilik dengan kepentingan
perusahaan.Dengan demikian, transaksi atau kejadian yang dicatat dan
dipertanggungjawabkan adalah transaksi yang melibatkan perusahaan. Perusahaan
dianggap bertindak atas nama dan kepentingannya sendiri terpisah dari pemilik.
Persamaan akuntansinya : Aktiva = Hutang + Modal atau Aktiva = Modal (Hutang +
Modal Pemilik), Teori entitas cocok diterapkan untuk organisasi yang berbentuk
perseroan terbatas, tetapi juga relevan untuk perusahaan lain yang memiliki eksistensi
yang terpisah dari individu pemilik. Ada dua versi teori entitas, yaitu:
a. Versi Tradisional Menurut pandangan tradisional, perusahaan beroperasi untuk
pemegang ekuitas yaitu pihak yang memberi dana bagi perusahaan. Dengan
demikian, perusahaan harus melaporkan status investasi dan konsekuensi investasi
yang dilakukan pemilik. Melihat pemegang ekuitas sebagai partner dalam kegiatan
usaha yand dijalankan.
b. Versi Baru Pandangan ini menyatakan bahwa perusahaan beroperasi atas namanya
sendiri dan berkepentingan terhadap kelangsungan hidupnya sendiri. Melihat
pemegang ekuitas sebagai pihak di luar perusahaan.
3. Teori Ekuitas Residual William Paton ( 1962 )
menyatakan bahwa ekuitas residual merupakan salah satu jenis ekuitas dalam kerangka
teori entitas. Pemegang saham memiliki ekuitas di perusahaan seperti pemegang ekuitas
lainnya, tetapi pemegang saham tidak dianggap sebagai pemilik.Jadi teori ekuitas residual
merupakan pandangan antara teori proprietary dan teori entitas. Dalam pandangan ini
persamaan akuntansinya menjadi : Aktiva – Ekuitas khusus = Ekuitas Residual Tujuan
pendekatan teori ekuitas residual adalah memberikan informasi yang lebih baik kepada
pemegang saham biasa dalam rangka pengambilan keputusan investasi.
4. Teori Enterprise
Teori enterprise suatu perusahaan merupakan konsep yang lebih luas dibandingkan teori
entitas, tetapi kurang terdefinisikan dengan baik dalam skope maupun aplikasinya.Dalam
teori ini, perusahaan dipandang sebagai unit ekonomi terpisah yang dioperasikan dalam
rangka memberikan manfaat bagi pemegang saham, sedangkan dalam teori entreprise,
perusahaan dipandang sebagai lembaga sosial yang dioperasikan dalam rangka
memberikan manfaat bagi banyak pihak yang berkepentingan.Konsep ini cocok
diterapkan skala besar dan modern dan memiliki kewajiban untuk mempertimbangkan
pengaruh dari tindakannya kepada beberapa kelompok dan masyarakat secara
keseluruhan.Konsep income yang paling relevan dengan teori enterprise adalah laporan
keuangan nilai tambah yaitu laporan keuangan yang menunjukkan kontribusi pihak-pihak
yang berkepentingan terhadap perusahaan didalam menghasilkan nilai tambah
perusahaan.
5. Teori Dana
Teori dana mengabaikan asumsi hubungan personal dalam teori proprietary dan asumsi
personifikasi perusahaan sebagai unit ekonomi legal secara artifisal dalam teori entitas.
Teori dana berdasarkan pada persamaan akuntansi sebagai berikut : Aktiva = Restriksi
Aktiva Konsep teori dana banyak digunakan di sektor pemerintahan dan lembaga nir-
laba. Di dalam pemerintahan dana yang umumnya digunakan meliputi dana umum , dana
pendapatan khusus, dana proyek, dan dana pelunasan hutang jangka panjang.
Klasifikasi Ekuitas Perseorangan
Adalah kepemilikan usaha pemilik yang pada umumnya disajikan dalam satu jumlah
tertentu, dimana tidak diperlukan penyajian subklasifikasi ekuitas karena pemilik tidak
membatasi mengenai berapa banyak yang harus diinvestasikan atau ditarik dari bisnis. Dalam hal
likuidasi atau insolvensi, kreditor dapat mengambil aktiva pribadi si pemilik , dan laba yang
timbul dihitung secara berkala dan ditambahkan pada akun modal (penarikan dan investasi
tambahan) dicatat langsung dalam akun modal, dan semua perubahan diikhtisarkan dalam
laporan perusahaan yang terpisah.
Klasifikasi Ekuitas Persekutuan
Serupa dengan ekuitas perseorangan, kecuali bahwa hal itu diklasifikasikan sesuai
kepentingan sekutu yang memiliki nilai:
1. Harus diakui bahwa klasifikasi hanya menunjukkan kepentingan dalam aktiva bersih
perusahaan.
2. Setiap kepentingan sekutu dalam laba perusahaan dapat seluruhnya berbeda menurut
syarat perjanjian.
Akun pengambilan terpisah dapat digunakan untuk menetapkan pengendalian atas
pengambilan atau untuk memaksakan ketaatan pada perjanjian pengambilan. Kreditor tidak
berkepentingan dalam saldo modal sekutu karena mereka berada dalam ekuitas pemilik total dan
aktiva pribadi karena setiap sekutu dapat menjadi berutang untuk setiap/semua utang perusahaan.
Klasifikasi Ekuitas Pemegang Saham
Dari segi riwayat terjadinya dan sumbernya, ekuitas pemegang saham diklasifikasi atas
dasar dua komponen penting yaitu modal setoran dan laba ditahan. Modal setoran dipecah
menjadi modal saham sebagai modal yuiridis dan modal setoran tambahan dan komponen lain
yang merefleksi transaksi pemilik.
Ekuitas Pemegang Saham dan Komponennya:
Modal Setoran
i) Modal Yuridis
ii) Modal Setoran Lain
Modal Bentukan atau Laba Ditahan
i) Laba atau rugi (dari statement laba rugi)
ii) Dividen
iii) Rekapitalisasi
iv) Defisit
v) Koreksi
vi) Perubahan akuntansi
Klasifikasi Ekuitas Menurut Sumber Modal
Klasifikasi ekuitas pemegang saham menurut sumber umumnya dianggap sebagai tujuan
klasifikasi utama dalam penyajian neraca pada struktur akuntansi tradisional. Sumber utama dari
ekuitas pemegang saham perseroan adalah;
1. Jumlah yang disetorkan oleh pemegang saham.
2. Kelebihan laba bersih atas deviden yang dibayarkan kepada pemegang saham (laba ditahan
dalam perusahaan).
3. Sumbangan selain dari pemegang saham.
Kekurangan utama dari klasifikasi konvensional adalah bahwa klasifikasi menurut
sumber akan hilang manakala transfer dilakukan dari laba yang ditahan ke saham modal dan
tambahan modal disetor dengan menerbitkan dividen saham atau sarana lain.
Pengungkapan Modal Saham
1. Modal Saham
Yang harus diungkapkan antara lain:
i) Uraian jenis-jenis saham perusahaan.
ii) Susunan pemegang saham, yaitu:
Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih;
Nama direktur dan komisaris yang memiliki saham;
Pemegang saham lainnya.
Dengan mengungkapkan jumlah saham, persentase pemilikan dan jumlah nilai
nominal untuk masing-masing pemegang saham tersebut.
iii) Jika terjadi perubahan modal saham dalam tahun berjalan:
Keputusan yang berhubungan dengan perubahan modal saham tersebut, seperti
pengesahan Menteri Hukum dan Perundang-undangan dan keputusan RUPS.
Sumber peningkatan modal saham, antara lain dari kapitalisasi agio, modal
sumbangan, dan tambahan modal disetor lainnya, selisih penilaian kembali aktiva
tetap dan saldo laba, penerbitan saham baru dari penawaran umum dengan dan
tanpa Hak Memesan Efek Terlebih dahulu.
Pengungkapan Pembatasan atas Laba Ditahan
Dalam banyak perusahaan terdapat pembatasan atas laba ditahan atau deviden, tetapi
tidak ada ayat jurnal formal yang dibuat.Pembatasan seperti itu paling tidak diungkapkan dengan
catatan.Pengungkapan catatan harus menjelaskan sumber pembatasan, atau jumlah yang tidak
dibatasi.Pembatasan dapat didasarkan atas penahanan saldo laba ditahan tertentu, kemampuan
perusahaan untuk mengamati kebutuhan modal kerja tertentu, pinjaman tambahan, dan
pertimbangan lainnya.
Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan Konsolidasi adalah model laporan keuangan untuk menunjukkan pengaruh
ekonomi dari penggabungan dua atau lebih perusahaan yang didasarkan atas pemilikan dan
pengendalian bersama meskipun peleburan secara hukum tidak dilakukan. Dalam penyusunan
neraca gabungan untuk kantor pusat dan cabang saldo aktiva dan kewajiban masing-masing
cabang digabungkan dengan saldo yang sama pada kantor pusat.Pembelian saham dapat dalam
bentuk kas, pertukaran aktiva lain atau melalui surat berharga yang diterbitkan oleh perusahaan
sendiri dan dicatat sebesar harga perolehannya (at cost).
Bila melalui pertukaran surat berharga, maka dicatat nilai wajar dari surat berharga
tersebut dan setiap terjadi selisih antara nilai nominal dan nilai jual maka dicatat sebagai
premium atau diskonto (agio dan disagio) atau paid in capital.
Saham Modal atau Sistem Saham
Hak pemegang saham dari setiap lembar saham adalah
1. Membagi laba & rugi secara proporsional.
2. Ikut serta dalam manajemen (hak untuk memilih direktur) secara proporsional.
3. Membagi aktiva perusahaan bila terjadi likuidasi secara proporsional.
4. Ikut serta secara proporsional dalam penerbitan saham.
Tiga hak pertama berlaku untuk semua perusahaan, sedangkan hak ke-4 merupakan hakistimewa
untuk melindungi pemegang saham dari kehilangan hak kepemilikan di luar kemauannya.
Keuntungan dari sistem saham adalah kemudahannya dalam pemindahan hakperusahaan
dari seseorang ke orang lain. Seseorang yg memiliki saham dalam suatu perusahaan dapat
menjual sahamnya ke pihak lain setiap saat dengan harga tertentu tanpa harus meminta izin dari
perusahaan atau pemegang saham.
Jenis-jenis Hak Kepemilikan
Common Stock adalah hak perseroan tersisa yang menanggung resiko terbatas bila terjadi
kerugian dan menerima manfaat bila terjadi keuntungan.
Prefered Stock adalah sebagai ganti untuk preferensi khusus, pemegang saham selalu
mengorbankan beberapa hak yang terkandung pada saham modal.
Tambahan Modal Disetor
Akuntansi Ekuitas Untuk Badan Usaha Berbentuk PT
Modal saham meliputi saham preferen, saham biasa dan akun Tambahan Modal Disetor.
Posmodal lainnya seperti modal yang berasal dari sumbangan dapat disaji-kan sebagai bagian
dari tambahan modal disetor.
Unsur Penambahan Modal Disetor PT
Akun Tambahan Modal Disetor terdiri dari berbagai macam unsur penambah modal, seperti;agio
saham, tambahan modal dari perolehan kembali saham dengan harga yang lebih rendahdari pada
jumlah yang diterima pada saat pengeluaran, tambahan modal dari penjualan sahamyang
diperoleh kembali dengan harga di atas jumlah yang dibayarkan pada saatperolehannya,
tambahan modal dari perbedaan kurs modal disetor dan lain sebagainya. AkunTambahan Modal
Disetor tidak boleh didebit atau dikredit dengan pos laba/rugi usahamaupun laba/rugi luar biasa .
Pencatatan Penambahan Modal Dlsetor PT
Penambahan modal disetor dicatat berdasarkan:
Jumlah uang yang diterima.
Setoran saham dalam bentuk uang, sesuai transaksi nyata. Untuk jenis saham yang diatur
dalam bentuk Rupiah dalam akta pendirian, setoran saham tunai dalam bentuk mata uang
asing dinilai dengan kurs berlaku tanggal setoran.Untuk jenis saham yang diatur dalam
mata uang asing dalam akta pendiriannya, setoran tunaibaik Rupiah atau mata uang asing
lain harus dikonversi ke mata uang asing dalam aktapendirian sesuai kurs resmi yang
berlaku pada tanggal setoran, kecuali akta pendirian ataukeputusan Pemerintah
menentukan kurs tetap. Selisih kurs mata uang asing yang timbulsehubungan dengan
transaksi modal, harus dibukukan sebagai bagian dari modal dalam akunSelisih Kurs atas
Modal Disetor dan bukan merupakan unsur laba rugi.
Besarnya tagihan yang timbul atau hutang yang dikonversi menjadi modal.
Setoran saham dalam dividen saham dilakukan dengan harga wajar saham, yaitu harga
pasar tanggal transaksi untuk PT yang sahamnya terdaftar di Bursa Efek, atau nilai wajar
yang disepakati Rapat Umum Pemegang Saham untuk saham yang tidak ada harga
pasarnya.
Nilai wajar aktiva bukan kas yang diterima.
Setoran saham dalam bentuk barang (inbreng), menggunakan nilai wajar aktiva bukan
kas yang diserahkan, yaitu nilai appraisal tanggal transaksi yang disetujui Dewan
Komisaris untuk PT yang sahamnya terdaftar di Bursa Efek, atau nilai kesepakatan
Dewan Komisaris dan penyetor bentuk barang.
Pencatatan Pengurangan Modal Disetor PT
Pengurangan modal disetor lazimnya dicatat berdasarkan:
Jumlah uang yang dibayarkan; atau
Besarnya hutang yang timbul; atau
Nilai wajar aktiva bukan kas yang diserahkan.
Pengeluaran saham dicatat sebesar nilai nominal yang bersangkutan.Bila jumlah
yangditerima dari pengeluaran saham tersebut lebih besar dari pada nilai nominalnya, selisih
yangterjadi dibukukan pada akun Agio Saham.Bila ketentuan hukum yang ada memungkinkan
penarikan kembali saham yang telahdikeluarkan, maka pencatatan transaksi ini dilakukan dengan
mendebit akun Modal Sahamdan mengkredit Modal Saham Yang Diperoleh Kembali sebesar
jumlah yang dibukukan padasaat perolehan kembali saham yang bersangkutan.Saham yang
dikeluarkan sehubungan dengan penyertaan modal dalam bentuk penyerahanaktiva bukan kas
atau pemberian jasa umumnya dinilai sebesar nilai wajar aktiva / jasatersebut atau nilai wajar
saham yang bersangkutan, tergantung mana yang lebih jelas.
Modal Donasi
Modal donasi adalah donated capital yaitu modal yang diperoleh kembali darisumbangan saham,
termasuk selisih antara nilai yang tercatat dari harga jual apabila sahamtersebut dijual. Modal
yang berasal dari donasi pihak luar yang diterima oleh bank yangberbentuk hukum koperasi juga
termasuk dalam pengertian modal sumbangan.
Revaluasi
Revaluasi adalah perubahan tingkat nilai tukar mata uang suatu negara secara relatif mata uang negara
lain, umumnya cenderung sebagai akibat kenaikan nilai tukar terhadap mata uang negara lain tersebut.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Ekuitas merupakan besarnya kepentingan/hak pemilik perusahaan pada harta perusahaan.
Jika kita ingat kembali persamaan dasar akuntansi, sisi kiri merupakan harta dan sisi kanan
merupakan hutang dan ekuitas. Ada 5 teori dalm ekuitas yaitu teori pemilikan (Proprietary),
teori entitas (Entity Theor), Teori Ekuitas Residual (Residual Equity Theory), teori badan usaha
(Enterprise Theory), teori dana (Funds Theor).
Selain itu terdapat klasifikasi yaitu klasifikasi pemilikan perorangan, klasifikasi ekuitas
pemegang saham, klasifikasi menurut sumber modal. Klasifikasi menurut sumber modal, Adapun
yaitu pengungkapan modal saham, pengungkapan mengenai pembatasan penggunaan laba, laporan
keuangan konsolidasi, saham modal atau sistem saham, jenis-jenis hak kepemilikan, tambahan modal
Disetor, modal donasi dan revaluasi.
top related