auto biografi
Post on 08-Apr-2016
79 Views
Preview:
TRANSCRIPT
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah dan inayah-Nya sehingga dapat terselesaikanya penulisan autobiography ini.
Autobiography ini penulis susun dalam rangka memenihi tugas sejarah yang diberikan
oleh bapak ibu guru sejarah SMA Negeri 1 Pati.
Dalam penyusunan tugas ini penulis banyak menerima bantuan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, penulis mrnyampaikan terima kash kepada :
1. Kedua orang tua, yang telah memberikan banyak bantuan dan bimbingan dalan
penulisan autobiography ini.
2. Teman – teman yang juga telah memberikan bantuan dalam penulisan
autobiography ini.
3. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, yang telah memberikan
dukungan dan bantuan serta saran sehinggan terselesaikannya autobiography ini.
Penulis menyadari bahwa autobiography ini masih banyak kekurangan. Oleh karena
itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi penyempurnaan
pada masa – masa yang akan datang.
Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua.
Rembang, 19 September 2009
Penulis
U n f o r g e tt a b l e l i f e 17
Cintakan hatimu dengan Al-Quran
Karena Al-quran itu wujud dawuh Allah
Tuhanmu, Penguasa atas segala yang kuasa
Yang telah memberimu hidup dan.......
Segala yang ada yang membuatmu hidup
Drs.H.Tashin
My lovely Dad
U n f o r g e tt a b l e l i f e 17
Daftar Isi
Kata Pengantar …………………………………………………………..........1
Daftar Isi.............................................................................................................3
Bab I : Pendahuluan
1. Latar belakang penulisan autobiografi ini............................4
2. Alasan pemilihan judul ……………………………………4
3. Tujuan penulisan ..................................................................4
4. Manfaat penulisan ................................................................4
5. Metode penulisan .................................................................5
Bab II : Silsilah keluarga........................................................................6
Bab III : Masa Pra Natalitas.....................................................................7
Bab IV : Masa Natalitas............................................................................9
Bab V : Masa Balita................................................................................11
Bab VI : Masa Sekolah.............................................................................13
Bab VII : Penutup...............................................................................................24
1. Kesimpulan..............................................................................24
2. Saran.........................................................................................24
Daftar pustaka
U n f o r g e tt a b l e l i f e 17
Bab I::Pendahuluan
1. Latar belakang masalah
Laporan auto biografi ini dibuat dikarenakan agar saya dan para pembaca
mengetahui asal usul dan latar belakang saya. Dan juga sebagai tugas dan pemenuhan
syarat untuk melengakapi study mata pelajaran SEJARAH kelas X dalam sub bab
SEJARAH sebagai peristiwa di SMA NEGERI 1 PATI th pelajaran 2009/2010.
2. Alasan pemilihan judul
Alasan saya menulis laporan ini dengan judul ” Unforgottable Life” adalah
karena autobiografi ini berisi tentang perjalanan hidupku yang tidak akan dan tak akan
pernah terlupakan..
3. Tujuan
Tujuan penulisan laporan ini agar siswa mengerti arti sejarah sebagai suatu
peristiwa dan juga agar siswa mengetahui jati dirinya masing-masing karena telah
banyak anak saat ini yang tidak tahu sejarah dari dirinya sendiri
4. Manfaat
Manfaat penulisan laporan ini adalah
o sebagai telaah mengenai apa itu makna Sejarah sebagai peristiwa
o Sebagai referensi mengenai apa itu autobigrafi
o Agar pembaca mengetahui bagaimana sebuah autobografi
5. Metode penulisanMetode penulisan yang saya gunakan dalam penyusunan auto biografi ini adalah :
1. Metode interview
U n f o r g e tt a b l e l i f e 17
Adalah metode pengumpulan data yang diperoleh dari bertanya pada sumber-
sumber seperti keluarga, tetangga dan kerabat saya.
2. Metode Observasi
Adalah metode pengumpulan data yang diperoleh dari peninjauan atau
pengamatan langsung di dalam keluarga .
3. Metode Referensi
Adalah metode pengumpulan data yang dikutip dari beberapa sumber, antara
lain : Buku, Majalah, surat kabar maupun internet.
U n f o r g e tt a b l e l i f e 17
BAB II:: SILSILAH KELUARGA
KH. Byri Mustofa
Drs. H. Tashin Hj. Faridah Bysri
Ahmad Bysri D.
Fathir Tashin S.
Moh. Qoes Atieq
Fakhir Tashin B.
Garis Perkawinan
Garis Keturunan
U n f o r g e tt a b l e l i f e 17
Bab III:: Pra Natalitas
III.1 Pertemuan Orang Tua
Ayahku yang bernama Drs. H. Tashin atau yang biasa ku sebut “abah” bertemu
dengan ibuku yang bernama Hj. Faridah Bisri, di sebuah kantor,tepatnya di Kantor
Pengadilan Agama Rembang. Mereka berdua bertemu pada tanggal 15 Desember 1982.
Mereka berdua merupakan seorang hakim. Dan berawal dari situlah benih-benih cinta antara
mereka mulai ada di dalam hati mereka berdua.
III.2 Pernikahan Kedua Orang Tua
Ayahku yang merupakan keturunan dari dan Akhirnya menikah
dengan ibuku yang merupakan keturunan dari KH. Bisri Mustofa dan pada
tanggal 8 Maret 1984 di dan berawal dari sinilah asal usul keluargaku
dimulai. Orangtuaku tersebutpun menempati sebuah rumah yang berada di Jl. Dr. Soetomo
no.7a Rembang.
III.3 Kelahiran Kakak-kakakku
Sebelumku, pada tanggal 8 Desember 1984 kakak pertamaku lahir dari rahim ibuku.
Dia diberi nama Ahmad Bisri Dzalieq. Selanjutnya kakak keduaku yang bernama Fathir
Tashin Syafieq lahir pada tanggal 24 Mei 1988 dan kakak terakhirku lahir pada tanggal 6
Desember 1989 dan diberi nama Muhammad Qoes Atieq.
U n f o r g e tt a b l e l i f e 17
III.4 Masa Kehamilan
Sekitar kurang lebih Sembilan bulan sebelum kelahiranku, rasa bahagia muncul pada
kedua orang tuaku. Ibuku dinyatakan positif hamil oleh dokter dan itu berarti anak keempat
dari pasangan tersebut akan segera lahir dan menambah anggota keluarga dalam keluarga ini.
Menurut abahku tidak ada tanda-tanda keganjilan apapun pada rahim ibuku saat
mengandungku.
U n f o r g e tt a b l e l i f e 17
Bab IV:: Natalitas
IV.1 Kelahiranku
Sebenarnya seminggu sebelum kelahiranku, ibuku telah merasakan bayi keempatnya
akan lahir. Akan tetapi entah kenapa bayi itupun belum kunjung lahir. Dan akhirnya pada
tanggal 17 Juli 1994 bayi keempat dari pasangan tersebutpun lahir pada malam dinihari
Minggu pahing di sebuah rumah sakit di Pati.
IV.2 Pemberian Nama
Nama dari bayi tersebut diberikan oleh kakak dari ibuku atau pakdheku yang bernama
KH. Mustofa Bisri. Dan nama dari “anak tersebut” adalah FAKHIR TASHIN BAAJ. Sampai
sekarang aku atau abahku sekalipun belum mengetahui arti dari nama tersebut karena
kesibukan dari pakdheku. Alhasil namaku yang dikira orang dari India ataupun Thailand
itupun masih misteri.
Memang benar sekilas namaku memang persis seperti orang India ataupun juga orang
Thailand. Akan tetapi aku bersih keras bahwa namku itu berasal dari kata Arab. Lalu belum
lama ini juga aku mulai tahu jika dua kata pertama dari nama panjangku adalah Anak
terakhir dari seorang bapak bernama Tashin.
Setelah arti nama yang belum teridentifikasi artinya itu, nama panggilankupun
terdengar lucu dan tidak nyambung dengan nama panjangku. Nama panggilanku adalah AIK.
U n f o r g e tt a b l e l i f e 17
Mungkin diberinya nama panggilan ini tak luput dari nama panggilan kakakku,Alik;Afik
dan;Atik. Dan mungkin juga abahku telah mengetahui kalau aku merupakan anak terakhir
sehingga pada nama panggilanku tidak ada huruf konsonan sebelum huruf “I” seperti kakak-
kakakku.
IV.3 Keunikan Kelahiranku
Yang unik dari kelahiranku merupakan tempat kelahiran di akta kelahiranku yang
bertempatkan di Rembang, kampung halamanku, bukannya di Pati. Hingga kelas enam SD
akupun sering masih bingung ketika mengisi formulir atau semacamnya. Apakah ditulis lahir
di Rembang atau di Pati. Tapi semenjak duduk di bangku SMP aku memutuskan untuk
mencantumkan nama kota Rembang di setiap kolom kotak kelahiran yang harus kuisi
Selain itu,abahku yang terlihat galak ( terutama saat marah) dan low profile itu
ternyata pingsan saat ibuku menjerit. Saat itu ibuku menjerit sangat keras sehinnga seluruh
keluarga yang ada di luar pun mendengarnya. Melihat pengorbanan ibuku yang sampai
seperti itu saat melahirkanku membuatku sadar bahwa pengorbanan sang ibuku saat
melahirkanku sangatlah besar. Tapi semua itu tak bisa dan tak akan bisa aku balas sampai
kapanpun
U n f o r g e tt a b l e l i f e 17
Bab V:: Masa Balita
V.1 kehidupan balitaku
Masa balita merupakan masa terindah dalam hidupku sekaligus masa yang paling
menyedihkan yang membuat hidupku berubah. Masa balita ku habiskan di desa Leteh yang
aman dan tentram. Mengingat sangat jarangnya terjadi perampokan atau tindak kriminalitas
yang terjadi di desaku ini. Saat kecil aku sering bermain dengan pembantuku saat ibu dan
abahku bekerja. Namun bukan berrarti ibuku begitu saja membiarkanku diasuh sepenuhnya
oleh pembantuku. Biasanya aku kecil diajak ibuku pergi ke kantor. Mungkin dulu aku sering
menangis saat ibuku bekerja. Saat ini teman kerja ibukuoun masih ada yang mengingat
tangisanku pada saat dulu itu.
Saat aku balita aku ditinngal haji oleh kedua orang tuaku. Oleh karena itu aku
dititipkan ke salah satu familiku di Semarang selama kepergian mereka ke Baitullah.
Mungkin aku belum mengalami yang namanya kesepian karena ditinggalkan ibu dan abahku
haji,dikarenakan aku yang pada saat itu masih sangat kecil sekali. Setelah mereka pulang dari
mekkah, kehidupankupun kembali ke my home sweet home di Rembang.
V.2 Wafatnya ibuku
Inilah yang kusebut sebagai masa yang paling menyedihkan dalam hidupku. Ibuku,
Faridah Bisri, wafat pada tanggal 31 mei 1998 pada saat aku berumur 4 tahun, pada masa
dimana aku yang harus mendapatkan perhatian lebih oleh seorang ibu, harus
U n f o r g e tt a b l e l i f e 17
ditinggalkannya dalam waktu yang relative singkat itu. Ibuku wafat dikarenakan oleh
penyakit yang telah dideritanya cukup lama. Menurut abahku ibuku terkena kanker rahim.
Ibuku dimakamkan di pemakaman umum Krapyak, Rembang dan dia dimakamkan di dekat
keluarga-keluarga yang lebih dulu mendahuluinya.
V.3 Pernikahan kedua abahku
Setelah sekitar setahun dari kematian ibuku, abahku memutuskan untuk menikah lagi
dengan berbagai pertimbangan akan anak-anaknya yang masih butuh akan kasih sayang dari
Ibu. Akhirnya abahku menikah dengan seorang wanita bernama Siti Munawaroh pada tanggal
28 september 1998 di Pati, tempat tinggal ibu baruku. Setelah itupun hari-hari baru dengan
ibu barukupun dimulai.
Entah karena aku anak terakhir atau apa, aku menjadi anak yang paling dekat dengan
ibuku dibanding dengan saudara-saudaraku yang lain. Atau mungkin juga karena aku yang
paling sedikit merasakan kasih sayang dari ibuku yang telah almarhum. Alhasil aku selalu
menjadi bulan-bulanan ejekan dari kakakku karena kedekatanku dengan ibuku itu.
U n f o r g e tt a b l e l i f e 17
BAB VI::MASA SEKOLAH
VI.1 Masa TK
Pada saat aku telah sampai pada waktunya sekolah( maksudnya TK), ibuku selalu
menawariku untuk segera sekolah TK. Akan tetapi aku tidak mau sekolah TK karena aku
takut dengan salah satu saudaraku yang rumahnua ada di dekat TK yang akan menjadi TKku
nanti. IBuku tidak henti-hentinya memotivasiku agar aku mau untuk sekolah. Apapun
diceritakan ibuku agar mau untuk sekolah. Hingga pada akhirnya aku mau untuk sekolah di
TK yang bernama TK MASYITOH itu.
Sebenarnya salah satu yang paling membuatku berubah pikiran untuk sekolah adalah
cerita kesuksesan dari saudaraku yang diceritakan oleh ibuku. Sejak saat terobsesi untuk
menjadi dia, tapi setelah ku lebih besar, aku sadar bahwa menjadi seprti dirinya bukanlah
jawaban untuk bisa berhasil. Tapi kunci utamanya adalah menjadi diri sendiri.
Mulai saat itu setiap hari aku berangkat dengan ibuku ke sekolah. Tapi sepertinya
hanya sekitar seminggu aku diantar ibuku, karena setelah itu aku berngkat sendiri dengan
teman-teman. Karena keterlambatanku saat masuk TK aku menjadi salah satu yang tertua di
kelas. Akupun menjadi paling diandalkan oleh teman-temanku. Terutama saat membeli jajan
atau mainan,karena hanya aku yang tahu tentang uang. Beberapa temanku adalah Irfan, aqfi,
Najib dan yang lain. Tapi aku hanya setahun bersama mereka, karena aku hanya TK nol besar
dan langsung SD. Tidak lain adalah keterlambatanku masuk TK yang membuat aku hanya
satu tahun berada di TK Maasyitoh tersebut.
U n f o r g e tt a b l e l i f e 17
Akan tetapi ada satu kejadian yang tak akan terlupakan yaitu saat aku mengikuti
acara manasik haji kecil untuk anak TK. Saat itu aku melakukannya di alun-alun kota
Rembang. Rasa panas pada waktu itu tak terasa karena aku hanya bercanda dengan temanku,
maklumlah anak kecil. Dan masih banyak lagi kejadian tak terlupakn seperti datang kepagian,
piknik menggunakan dokar(andong,red), serta kakiku yang masuk kedalam rantai sepeda
merupakan sebagian dari kisah-kisahku di TK yang tak terlupakan.
VI.2 Pendaftaran Sekolah Dasar
Setelah aku wisuda di TK MASYITOH, aku memutuskan untuk masuk di SD negeri
saja, bukan SD Islam seperti pada saat aku TK dulu. Sebenarnya Ibuku menyarankanku untuk
masuk ke SD KUTOHARJO 1 REMBANG, akan tetapi kakak-kakakku mengusulkanku
untuk melanjutkan sekolah di SD N KUTOHARJO 4 REMBANG. Hal ini berkenaan dengan
seluruh kakak-kakakku yang bersekolah di sana. Dan setelah ku tanyakan kepada abahku
memang benar bahwa seluruh kakakku bersekolah di sana. Akhirnyapun aku memutuskan
untuk bersekolah di SD tersebut. Selain faktor kakak-kakakku tadi, SD N KUTOHARJO 4
REMBANG merupakan SD favorit di wilayah Kabupaten Rembang. SD tersebut juga sering
memenangkan berbagai kejuaraan yang diadakan, baik dalam lingkup kecamatan, maupun
kabupaten.
Akhirnya pada saat pendaftaran murid baru, aku yang pada saat itu ditemani oleh
ibuku mendaftar ke sana. Tidak kusangka banyak sekali murid yang mendaftar di SD
tersebut. Aku yang mendapat nomor urut agak belakangan karena datang kesiangan, harus
rela menunggu sangat lama. Setelah menunggu cukup lama, akhirnya aku ditest masuk yang
bertempatkan di Perpustakaan sekolah tersebut. Tes yang pertama adalah tes membaca. Tak
ada kesulitan yang aku alami. Sedangkan tes yang kedua merupakan tes menulis dan seluruh
calon siswa diwajibkan untuk mengisi formulir sederhana.Dalam tes inipun, aku tidak
mendapatkan kesulitan yang berarti. Karena hanya disuruh mengisi informasi pribadi dan
nama keluarga. Dan untung aku telah hapal semuanya. Saat tes penerimaan siswa baru, aku
mendapatkan teman baru selain dari Tkku. Dia bernama Bayu Susatyo. Dia merupakan teman
baikku saat itu dan hingga saat inipun ku masih berteman dengannya. Dia tinggal di desa
Pandean, Rembang dan lulusan TK NEGERI. Anehnya dia selalu saja lupa dengan namaku
mudah diingat itu, padahal akupun langsung ingat namanya.
U n f o r g e tt a b l e l i f e 17
Setelah proses tes penerimaan murid baru selesai, calon siswa di bolehkan untuk
istirahat dan aku selalu bermain dengan teman baruku itu. Dan pengumumanpun telah di
pasang di papan tulis pengumuman. Dan namakupun ada, dan alangkah senangnya teman
baruku itupun juga masuk ke dalamnya.
Rupanya sistem absen dari sekolah ini tidak menggunakan sistem abjad, tetapi
menggunakan nomor pendaftaran yang sebelumnya telah diberikan. Alhasil aku yang
berhuruf depan F itupun harus menggunakan nomor absen 54 karena keterlambatanku
mendaftar. Untung saja aku bukan yang terakhir.
VI.2::Masa Sekolah Dasar
Setelah pendaftaran di SD KUTOHARJO 4 berakhir dan pengumuman murid yang
diterima telah diumumkan para calon murid dan wali murid diperbolehkan untuk pulang.
Dengan perasaan yang senang,aku dan ibuku pulang dan menceritakan kabar gembira
tersebut.
Seminggu setelah pendaftaran, akhirnya hari pertama masuk sekolahpun dimulai.
Akupun duduk di bangku paling belakang dan tentu saja aku sebangku dengan bayu. Pada
saat upacara pertama kami, para murid baru tersebut lebih sering berkenalan dengan murid
lain daripada mengikuti jalannya upacara. Dan lucunya, bayu lagi-lagi lupa dengan namaku.
Di hari pertamaku aku mengenal beberapa murid lain seperti, jendro;rizki;dewa;janu dan
masih banyak lagi. Akan tetapi aku sangat sedikit sekali mengenal siswi di kelas 1 yang
diwali kelasi oleh Bu Sutini(almh) itu. Mungkin karena masih malu atau karena aku lebih
sering bermain dengan teman-teman sejenisku. Pada awal masuk di sd inipun aku lebih
banyak diam dan mendengarkan temanku bicara. Mungkin karena hanya sedikit temanku dari
TK yang masuk di sekolah dasar ini.
U n f o r g e tt a b l e l i f e 17
Pada saat kelas 1 pelajaran yang paling aku sukai adalah olaharaga. Bahkan setiap penilaian
lari aku selalu mendapat nomor satu. Dan dengan pelajaran lain pun aku normal seperti anak-
anak pada umumnya. Pada ulangan Cawu I (pada saat itu masih caturwulan) aku
mengerjakan dengan rasa takut karena ini merupakan ulangan cawu pertamaku. Sampai-
sampai pada hari terakhir tes aku mengalami kejadian yang sangat memalukan. Saking
takutnya aku sampai buang air besar di celana. Kertas ulanganpun ku titipkankan kepada
temanku untuk selanjutnya dikumpulkan. Selanjutnya aku diantar oleh Pak penjaga sekolah
di SD Kutoharko 4 sampai rumah. Orang tuaku sangat berterima kasih kepada Pak Parno
(penjaga sekolah) atas kebaikan hatinya yang mau mengantarkanku.
Setelah seminggu melakukan tes, para murid diberi waktu seminggu untuk merefresh
otaknya dengan jam kosong. Dan setelah seminggu berlalu akhirnya penerimaan raport
dimulai. Akupun tidak mendapatkan rangking walau rangking 10. Akan tetapi kedua
orantuaku memakluminya karena ni merupakan tes pertamaku.
Selanjutnya pelajaran cawu 2 ku lakukan dengan santai, karena aku lebih akrab
dengan teman-temanku sekelas, terutama teman-teman laki-laki juga karena orang tuaku
tidak terlalu membebaniku agar harus mendapatkan rangking 1 atau sebagainya. Walau aku
juga tahu bahwa mereka menginginkannya. Aku jadi sering belajar dan mengurangi waktu
bermainku. Hingga pada ulangan cawu II aku tidak sama sekali under estimate. Hingga pada
saat pembagian raport, raut senang muncul dari wajah ibuku yang waktu itu mengambilnya.
Ternyata aku mendapatkan rangking 7. Selanjutnya pada cawu III, aku semakin giat belajar
di tahun pertamaku di SD Kutoharjo 4. Dan setelah 1 cawu berlalu dengan cepat , akhirnya
aku harus menghadapi ulangan kenaikan kelas yang menakutkan. Walaupun begitu rasa
senang kembali terpancar dari raut muka ibuku, karena aku dinyatakan naik ke kelas 2 dan
mendapatkan rangking 6. Sebuah pencapaian luar biasa menurutku.
Pada saat kelas 2 aku semakin mengenal teman-temanku sekelas, termasuk teman
perempuan. Akn tetapi entah kenapa 2 cawu pertama di kelas 2 harus kulalui dengan tanpa
mendapatkan rangking. Entah mengapa aku menjadi seperti itu. Akan tetapi pada cawu
terakhir dengan perjuangan yang luar biasa akhirnya aku mendapatkan rangking 8.
Akhirnya aku masuk ke jenjang yang lebih tingggi di sekolah dasar ini. Aku
naik ke kelas 3 yang saat itu di wali kelasi oleh Bu Ning. Di tingkat baru ini, aku mendapat
pengalaman baru di dalam dunia pendidikanku. Pada saat kelas tiga ini mata pelajaran baru
U n f o r g e tt a b l e l i f e 17
aku akan pelajari. Pelajaran itu merupakan IPA dan IPS. Selain itu sistem pendidikan yang
sebelumnya cawu diganti dengan sistem semester. Jadi aku hanya mendapatkan 2 kali tes.
Pada saat kelas 3 ini tidak ku sangka aku akan sangat menyukai pelajaran IPA. Entah kenapa
rasanya aku sangat mudah untuk mencerna pelajaran ini. Hingga pada akhirnya pada ulangan
semester I pun aku mendapatkan nilai bagus dalam pelajaran IPA. Akan tetapi pada saat
penerimaan raport, lagi-lagi aku mendapatkan rangking 8. Mulai saat itu aku memutuskan
untuk belajar lebih giat agar dapat mendapatkan rangking lebih baik dari itu. Walupun aku
saat itu sudah tahu bahwa rangking bukanlah segalanya. Hingga puncaknya pada ulangan
semester genap atau ulangan kenaikan kelas. Aku mengerjakan tes tersebut dengan sungguh-
sungguh. Setelah aku tunggu penerimaan raport dengan anggapan yang kuat bahwa aku akan
mendapatkan rangking lebih dari semester sebelumnya, ternyata kenyataan tak mengenakkan
menimpaku. Pada kolom rangking tidak ada angka barang 10pun. Lalu setelah ku perlihatkan
dengan temanku, ternyata jumlah nilaiku lebih baik di banding dengan teman-temanku.
Untuk yang rangking 3 pu nilaiku lebih baik. Hingga saat pulang ke sekolah ku perlihatkan
hasil itu kepada ibuku dan ku ceritakan semuanya pada ibuku. Aku dan ibuku memutuskan
untuk mengajukan protes ke Bu Ning. Dan bukan mainnya senang hatiku. Karena Bu Ning
lupa mencantumkan angka 2 pada kolom rangking. Raut senangpun juga tersirat pada wajah
ibuku. Akan tetapi juga ada salah satu temanku yang bernama Dewa. Dia seharusnya
mendapatkan rangking 7 tapi dia tidak mendapatkannya. Sungguh sial nasib temanku yang
satu itu. Saat dia pulang denganku setelah penerimaan raport, dia terus saja mengungkit-
ungkit kejadian itu. Sampai-sampai dia mengatakan kalau wali kelasku itu pikun. Ada-ada
saja temanku yang menjadi sahabatku hingga kini itu.
Pada tahun ajaran baru,kehidupan bersekolahkupun juga berubah. Di kelas 4 ini,
murid-murid yang selama 3 tahun terus satu kelas harus dipisah menjadi 2 kelas. Tepatnya
dipisah menjadi kelas unggulan dan kelas regular. Di kelas unggulan tentu saja berisikan
anak-anak unggulan pula. Dan tentu saja kelas regular merupakan kebalikannya. Akan tetapi
ada juga temanku yang mengundurkan diri dari kelas unggulan karena masalah biaya seperti
tahun-tahun sebelumnya. Tapi pada tahunku sekolah mengubah kebijakan tersebut dengan
menyetarakan uang SPP kelas unggulan dan kelas regular.
Di kelas 4 ini, aku dan teman-temanku tidak lagi diajar oleh satu guru yang menjadi
wali kelas lagi. Akan tetapi seluruh pelajaran dipisah gurunya. Ini di harapkan sekolah agar
murid tidak bosan dengan guru yang itu-itu saja. Di sini aku menemukan guru IPA yang aku
U n f o r g e tt a b l e l i f e 17
sukai, sehingga aku semakin menyukaii pelajaran tersebut. Guru itu bernama Bapak Edi
Sutoyo. Entah karena apa, rasanya aku sangat suka apabila diajar oleh guru tersebut. Aku
juga menemui guru matematika yang sangat baik. Walaupun aku tidak terlalu menyukai
pelajaran tersebut. Pada saat kelas 4 semester 1, aku ikut seleksi untuk mengikuti lomba
macapat. Akan tetapi aku aku gagal mengikutinya. Ada juga lomba yang aku ikuti yaitu
lomba MTQ tingkat kecamatan. Tapi sayang aku hanya mendapatkan juara 4 pada saat itu.
Selain itu aku ikut lomba Pesta Siaga. Dan di sini aku dijadikan ketua regu. Tapi sayang, aku
tidak dapat membawa anak buahku menjadi juara dan lagi-lagi hanya mendapat regu tergiat
harapan 1 atau juara 4. Gara-gara terlalu banyak mengikuti kegiatan, sehingga kegiatan
belajarku menjadi terganggu. Alhasil aku hanya mendapatka rangking 9 pada ulangan
semester I.
Pada saat semester II, aku mendapatkan teman baru pindahan dari kalimantan.
Namanya adalah Alfian Arsyadi Sunanto. Dia merupakan anak dari seorang dokter
kandungan yang juga menjadi sahabatku hingga saat ini. Karena aku jarang mengikuti
mengikuti kegiatan pada semester II ini, akhirnya aku bisa belajar denga tenang. Dan
sungguh tidak disangka-sangka aku mendapatkan rangking 1 pada ulangan semester II kali
ini. Sungguh kejadian yang tidak akan terlupakan dalam hidupku. Betapa senangnya aku dan
keluargaku saat mengetahui berita ini.
Selanjutnya pada kelas 5 SD aku langsung diikutkan dalam lomba Kirab Panji. Dan
sungguh betapa senangnya aku dan teman-temanku karena mendapatkan juara satu tingkat
kabupaten berkat kerja keras latihan kami selama berminggu-minggu. Setelah itu guruku
mengumumkan bahwa kabupaten Rembang akan mengadakan lomba Siswa Berprestasi.
Langsung saja guruku menunjukku dan salah satu teman perempuanku yang bernama Wuri
tanpa melalui seleksi. Alasannya karena aku mendapat rangking 1 dan temanku mendapat
rangking 2. Berbagai pembinaan ku jalani selama berminggu. Di sekolah maupun di rumah
guruku sering sekali diadakan pembinaan lomba tersebut. Akupun harus merelakan madrasah
soreku. Juga pada saat ulangan semester I di kelas 5 ini aku harus merosot ke urutan 2.
Setelah itu, aku kembali melakukan pembinaan-pembinaan yang melelahkan. Dan setelah
hari perlombaan telah ditentukan,guruku memberitahuku dan memintaku untuk
mempersiapkan diri dengan matang. Akhirnya hari yang di tunggu telah tiba. Sistem dari
perlombaan ini adalah hari pertama diadakan lomba akademis dan dari tes tersebut akan
disaring 6 orang untuk selanjutnya diadakan lomba non akademis yang diadakan di hari
U n f o r g e tt a b l e l i f e 17
kedua. Akupun mengerjakan dengan tanpa target karena sebenarnya aku sangat malas sekali
mengikuti perlombaan semacam ini. Tes hari pertama selesai dan pada sore harinya guru
pendampingku langsung datang ke rumahku untuk memberitahukan bahwa aku lolos tahap
pertama dan harus mengikuti tes non akademis di hari kedua. Aku yang kurang terampil
dalam ketrampilan dan seni sangat takut jika mendapatkan nilai yang jelek. Akan tetapi aku
berharap pada hasil tes olahragaku. Pada akhir acara, pengumuman juarapun di adakan.
Akhirnya setelah penantian panjang aku mendapatkan juara satu. Tapi sayangnya temanku
hanya mendapatkan juara 3 dan aku berhak untuk maju ke tingkat kabupaten. Hari-hari
dengan pembinaanpun harus kembali ku jalani. Di sela-sela pembinaan yang melelahkan aku
diikutkan lomba tenis meja dan hanya mendapat juara 3 karena lawan yang ku hadapi sangat
berat, akan tetapi sekolahku sedikit terhibur karena salah satu dari temanku ada yang
mendapat juara 1 dalam porseni tersebut.
Akhirnya lomba Siswa Berprestasi atau Keteladanan Siswa tingkat kabupaten
dimulai, untung lokasi lombaa berada di SD Kutoharjo 2 yang hanya berjarak sekitar 200
meter dari sekolahanku, jadi aku tidak perlu pusing mencari transportasi. Seperti biasa para
calon harapan bangsa ini harus mengambil nomor urut lomba. Dan sesaat setelah itu tes
akademispun dimulai. Nampak semua peserta menjadi tegang. Seperti biasa akupun hanya
santai dan tidak mengusung target apapun. Tes akademispun selesai, berbeda dengan lomba
sebelumnya, di tingkat kabupaten ini perlombaan dilakukan satu hari penuh. Pengumuman
peringkat akademis diumumkan, dan aku berada di peringkat 3. Guru pembimbingkupun
memberikan motivasi agar aku bisa tenang saat melakukan tes non akademis. Pada saat di
kelas seni, suaraku tiba-tiba melebar jauh dari yang diharapkan. Tapi untung saja permainan
alat musikku yang pada saat itu keyboard bisa menutupinya. Saat olahragapun aku terlihat
canggung mengayunkan bed pingpongku. Dan pada saat pungumuman juara, akhrnya aku
dapat mendongkrak posisiku menjadi no satu. Sungguh prestasi yang sangat membanggakan.
Guruku langsung memelukku dengan erat da sedikit meneteskan air mata, karena sebelum
aku SD Kutoharjo 4 belum mampu menembus tingkat provinsi atau bahkan kabupaten dalam
hal Keteladanan Siswa. Selang beberapa minggu dari perlombaan, ternyata ulangan semester
II dilaksanakan. Karena terlalu banyak pembinaan, akhirnya peringkatku kembali melorot ke
posisi 3.
Pada saat liburan semester akupun harus beberapa kali melakukan berbagai
pembinaan. Kali ini aku bersama wakil dari Rembang lainnya yang bernama Aulia
U n f o r g e tt a b l e l i f e 17
Rahmawati. Padahal saat liburang aku melakukan tethak(sunat). Jadi hari-hari pembinaanku
harus dilakukan di rumahku sebagi toleransi dari guru-guru. Bersamaan dengan berakhirnya
liburan akhir semester pelombaan Keteladanan siswa tingkat provinsi dimulai. Jujur pada saat
itu aku benar-benar nervous melihat calon lawanku. Setelah diberikan nomor urut dan nomor
kamar, akupun langsung menuju kamar yang sudah disedikan. Saat itu (kalau tidak salah) aku
berada sekamar dengan anak banyumas yang aku lupa namanya. Sungguh berat perlombaan
kali ini, lomba akademis harus dilakukan jam 10. Kali ini akupun benar-benar tidak
mengsung target juara apapun. Perlombaan yang dilakukan selama 4 hari 3 malam ini
menguras tenagaku. Akupun mempunyai lebih banyak teman yang berada di berbagai
kabupaten di jawa tengah. Sayangnya, saat pengumuman yang diumumkan hanya juara 1, 2,
dan 3. Dan aku baru mengetahui dari guruku bahwa aku hanya mendapatkan peringkat ke15
sejawa tengah. Kehidupanku setelah itu ku lalui tanpa pembinaan lagi. Setelah selesai dari
lomba keteladanan siswa ini, aku langsung ikut tim PBB dan Kirab Panji SD Kutoharjo 4.
Dan alhamdulillah setelah melalui latihan panjang, tim kami mampu mendapatkan juara 1
pada Kirab Panji dan juara 3 pada PBB. Tidak berhenti sampai di situ, aku bersama teman-
temanku diikutkan dalam lomba HUT SMP 1 Lasem. Aku yang lebih enjoy dari lomba
sebelumnya karena bersama teman-teman akhirnya kembali mendapat nomor 1 mengalahkan
2 lawan berat dari SD Leteh III(sekarang SD Leteh II). Betapa senangnya hatiku, dan sejenak
aku berpikir pasti ini adalah tahun terbaik dalam hidupku.
Mungkin itu merupakan lomba terakhir yang aku ikuti di SD Kutoharjo 4 tercinta ini,
karena setelah ituhari-hariku ku isi dengan sekolah dan les yang tentu saja diadakan oleh
sekolahanku. Tidak terasa 1 semester telah ku jalani, dan pada ulangan semester kali ini aku
mendapatkan rangking 4. entah bagaimana itu bisa terjadi akupun tidak tahu. Aku serasa
telah terlena dengan apa yang telah aku dapat sebelumnya. Akupun mulai mengintrospeksi
diri dan mulai belajar lebih giat mengingat ujian akhir nasional semakin dekat. Pada liburan
akhir semester 1 aku dan teman-temanku mengadakan di Jatim Park yang berada di Malang.
Sebelumnya terlebih dahulu aku mempersiapkan diri dengan apa yang harus aku bawa.
Setelah itu pada keesokan harinya tepatnya pada pukul setengah 4 pagi, bus kami berangkat
menuju ke tempat tujuan yaitu Jatim Park. Saat perjalanan aku dan teman-temanku bersuka
ria karena kita akan berekreasi ke tempat yang asyik seperti Jatim Park. Nyanyian serta
gurauan silih berganti terdengar riuh di dalam bus. Kira-kira pukul 10.00 wib bus kitapun
sampai ke Jatim Park. Lansung saja teman-teman beserta aku langsung berhamburan keluar
U n f o r g e tt a b l e l i f e 17
dan langsung menuju ke tempat pengambilan tiket. Setelah mendapatkan tiket, aku bersama
ketiga temanku, Meda, Jendro dan Alfian langsung menjajal berbagai permainan. Dan yang
paling mendebarkan dari itu adalah pada saat kita ,asuk ke wahan rumah kaca. Hampir
kesasar aku di sana. Selain itu hutan sesat maupun roller coaster mini juga mampu
mengguncang adrenalin kami berempat. Akan tetpai ada satu wahana yang tak akan
terlupakan untukku. Pada saat menaiki sepeda motor mini di wahana motor mini, aku haru
menahan rasa sakit karena jatuh dari motor tersebut. Keras sekali tabrakan antara aku dan
ban dipinggir jalan tersebut. Setelah waktu yang ditentukan selesai kamipun pulang dengan
perasaan sedikit kecewa karena waktu yang diberikan Cuma sebentar. Sebelum mencapai
kota rembang, terlebih dahulu kita mampir ke Tanggulangin untuk membeli oleh-oleh.
Setelah seharian bermain, banyak sekali teman-temanku yang tidur saat perjalanan pulang tak
terkecuali aku walaupun Cuma sebentar. Kamipun sampai di kota Rembang tercinta pada
pukul 12 malam. Widyawisata tersebut akan menjadi cerita mengesankan tersebut bagiku.
Selanjutnya hari-hari penuh dengan pelajaran kembali menimpaku. Hingga tak terasa
ujian akhir nasional terasa semakin dekat. Akupun semakin meningkatkan intensitas
belajarku. Akhirnya ujianpun datang, segala bentuk usaha baik dengan doa maupun belajar
telah kulakukan. Pelajaran inti yang harus aku jalani antara lain Bahasa Indonesia,
Matematika dan IPA . dan pelajaran lainnya dimasukkan kedalam Ujian Sekolah. Tiga hari
serasa tiga tahun bagiku. Otakku seasa tak mampu menampung apapun lagi. Dan pada
akhirnya pengumuman Ujian pun diumumkan. Seluruh peserta SD Kutoharjo 4 dinyatakan
lulus. Akupun mendapatkan nilai yang cukup memuasakan. Nilai dari pelajaran intiku adalah
untuk Bahasa Indonesia adalah 8,60 dan matematika tidak kusangka-sangka mendapat nilai
9,50. sedangkan IPAku yang ku gadang-gadang mendapat nilai baik malah hanya mndapat
nilai 8,60. setelah penerimaan hasil Ujian, aku langsung mendaftar bersama teman-temanku
ke SMP N Rembang yang merupakan SMP favorit di kabupaten Rembang. Akupun langsung
mengisi formulir yang disediakan. Tidak lupa aku menyerahkan fotocopy SKHUN serta
fotocopy piagam sebagai syarat masuk ke SMP ini.
VI.3 Masa SMP
Setelah pendaftaran selesai kulakukan, akupun pulang dengan senang karena kami
merasa lebih dewasa dari sebelumnya. Besoknya kami melihat ke SMP 2 Rembang untuk
melihat peringkat pendaftaran. Dan yang tidak disangka-sangka aku berada di posisi teratas
U n f o r g e tt a b l e l i f e 17
atau berada di peringkat pertama. Mungkin karena piagam yang ku serahkan bernilai 1 point.
Akan tetapi ada salah satu sahabatku yang gagal masuk ke SMP 2 Rembang. Itu sempat
membuatku sedih
Setelah melalui seleksi yang panjang, akhirnya terpilih sekitar 240an anak yang akan
bersekolah di SMP 2 Rembang ini. Dan diantaranya ada aku. Setelah itu para siswa diberi
kesempatan untuk melakukan MOS. Sekitar waktu seminggu diberikan kepada siswa untuk
beristirahat serta mempersiapkan apa saja yang harus dibawa dalamMOS yang akan
dilakukan selama 3 hari tersebut. Dan akhirnya hari yang ditunggu tiba. Hari pertama masuk
ke jenjang pendidikan yang satu tingkat lebih tinggi daripada SD. Walaupun masih
mengenakan pakaian SD namun ini hanya akan berlangsung dalam 3 hari. Setelahnya kami
akan mengenakan pakaian putih biru tua. Pengumuman kelaspun dilaksanakan. Aku
mendapat kelas 7.2 yang notabene kelas unggulan. Dan yang paling mengejutkan adalah hari
pertama MOS adalah hari ulang tahunku. Ini menjadi sasaran empuk bagi kakak kelas untuk
mengerjaiku. Tidak heran aku dikerjai habis-habisan saat hari pertama MOS tersebut. 3
haripun tersa sangat lama sekali. Setelah melalui MOS tersebut, pelajaranpun langsung
dilakukan. Akupun mengenal banyak sekali teman baru di sini. Tapi kebanyakan berasal dari
SD Kutoharjo 4.
Tidak terasa 1 semester terasa begitu cepat. Tespun dilakukan. Seperti biasa aku
mengerjakannya dengan santai. Seminggu berlalu dengan cepat. Mungkin karena masih
terpengaruh kepintaran di SD akupun dapat menyelesaikan dengan baik. Hasilnyapun tidak
tanggung-tanggung. Aku mendapatkan paralel 4 se SMP 2 Rembang. Dan selanjutnya pada
semester 2 aku semakin percaya diri dengan apa yang ku punya. Diawal semester ini aku
diikutkan lomba tenis meja. Padahal jarang sekali aku latihan dan mungkin aku sudah lupa
teknik-tekniknya. Alhasil aku kalah langsung pada pertandingan pertama. Di semester 2 ini
aku juga mengalami yang namanya ditinggalakan oleh teman –temanku. Hari-hariku terasa
sepi. Suatu ketika aku membaca Al-Quran dan pada salah satu ayat,tiba-tiba aku menangis.
Tepatnya surat As-Shaad 32 yang berbunyi “maka ia berkata: “sesungguhnya aku menyukai
kesenangan terhadap barang yang (baik)sehingga aku lalai mengingat Tuhanku sampai kuda
itu hilang dari pandangan”. Sejak saat itu aku sadar aku berusaha untuk merubah sikapku.
Dan subhanallah tiba-tiba teman-temankupun kembali kepadaku. Semster 2 telah berakhir,
aku tidak mengerti apa yang terjadi kenpa aku bisa melorot prestasiku. Aku hanya mendapat
pararel 9.
U n f o r g e tt a b l e l i f e 17
Setelah itu kehidupanku berada di kelasa baru dan masih mendapat kelas unggulan
yaitu kelas 8.2. di sini aku mendapat teman baru dai beberapa kelas lain sebelumnya. Saat
kelas 8 ini aku diikutkan sanggar biology. Akan tetapi pada waktu seleksi olimpiade aku
tidak tersaring ke dalamnya. Selain itu aku juga diikutkan kembali oleh sekolah untuk
berlomba di lomba Siswa Berprestasi. Setiap hariku kulalui dengan pembinaan dan
pembinaan. Padahal dalam hati aku tidak ingin mengikutinya. Akan tetapi semua orang
menginginkanku untuk mengikutinya. Aku di bawah tekanan sekarang. Itu yang
menyebabkan pelajaranku anjlok di dua semester di kelas 8 ini. Walau ku tahu itu bukan satu-
satunya faktor. Di akhir semester 2 sekolah kami mengadakan widya wisata. Ini akan cukup
untuk menghibur hatiku yang bosan dengan segala pembinaan yang ada. Tujuan yang kita
tuju adalah kota metropolitan jakarta. Sebelumnya seperti biasa kami mempersiapkan segala
yang harus aku bawa. Perjalananpun dilakukan jam 1 siang. Akupun hampir saja telat karena
ibuku menawari tetangga sebelah rumahku yang anaknya juga temanku untuk berangkat
bareng.
Selama perjalanan banyak sekali anak-anak yang terlihat senang. Tak terkecuali aku.
Aku mendapat tempat duduk paling belakang bersma temanku, fariz. Setelah sekitar 10 jam
perjalanan yang melelahka. Akhirnya kami melakukan transit di masjid Istiqlal untuk mandi
dan sholat subuh. Setelah itu kami melanjutkan ke tujuan utama bagi murid yaitu Ancol.
Kami bermain sepuasnya di sana. Yang paling memacu adrenalin kami adalah wahana
tornado. Hampir dibuat gila aku olehnya. Selain itu masih banyak lagi permainan yang kami
datangi. Namun karena antrian yang terlalu panjang sehingga kita harus berpanas-panasan
dahulu sebelum masuk ke wahana. Setelah seharian bermain di Ancol,kamipun pulang ke
hotel untuk bermalam di sana. Keesokan harinya kamipun melanjutkan ke TMII dan juga ke
Tamini Square untuk membeli oleh-oleh. Rasanya kami belum puas dan ingin tetap di
Jakarta. Tapi apa boleh buayt kami harus meninggalka Jakarta untuk kembali ke Rembang.
Setelah itu selang beberapa hari aku harus segera bersiap karena perlombaan akan segera
dimulai.
Tiba akhirnya hari tesebut. Akupun mengerjakan semuanya sebisaku. Yang ada
dipikaranku hanyalah agar segera menyelasaikan perlombaan ini. Karena sama sekali tidak
ada semangat dalam diriku waktu itu. Hasilnya aku hanya mendapat juara 6 sedangkan
temanku mendapat juara 2. aku sangat menyesal sekali karena aku tidak dapat
mengharumkan nama sekolahku. Tapi aku sadar penyesalan selalu datang terakhir. Begitu
U n f o r g e tt a b l e l i f e 17
juga pada saat aku diikutkan dalam lomba HUT SMA 1 PATI dan HUT SMA 1 REMBANG
dalam mata pelajaran bahasa inggris. Tak ada satupun yang dapat ku persembahkan untuk
SMP tercinta seperti yang ku lakukan terhadap Sdku yang dulu. Setelah itu les-les sorepun
lebih diintensifkan guna membantu siswa agar lebih siap menghadapi Ujian Akhir yang
dirasa tinggal sebentar lagi.
Akhirnya hari yang ditunggu tiba. 4 mata pelajaran akan menentukan apa yang kita
pelajari selama 3 tahun. Bahasa inggris, bahasa indonesia, matematika dan IPA adalah bagai
musuh yang harus kita kalahkan tidak disangka aku dapat mengerjakan 4 pelajaran tanpa
mencontek sekalipun. Mungkin aku sudah siap atau memang keinginanku untuk lulus dengan
hasilku sendiri.
Setelah Ujian Nasional selesai dilanjiutkan dengan ujian sekolah yang kebanyakan
hapalan. Setelah semua ujian diselesaikan rasanya sangat senang sekali hidupku karena
sebentar lagi hampir SMA. Hari pengumumanpun tiba. Seluruh siswa SMP 2 Rembang
dinyatkan lulus. Dan hasil yang ku dapatkan tidak terlalu jelek. Total dari hasil ujian
nasionalku adalah 36,10. total ini dari nilai bahasa indonesia 8,20 IPA 8,50 Bahasa inggris
9,40 dan Matematika 10,00. sungguh tak bisa ku bayangkan jika matematika aku mendapat
nilai sempurna. Padahal aku merasa paling lemah pada pelajaran tersebut. Selanjutnya
akupun mendaftar ke SMA. Dan akupun memutuskan untuk menyabang ke SMA 1 Pati dan
SMA 1 Rembang. Yang pertama ku jalani adalah tes di SMA 1 Pati. Hasil yang ku dapatkan
kurang maksimal yaitu berada pada posisi 250an. Sedangkan di SMA 1 Rembang aku
mendapatkan rangking 40an. Akan tetapi aku lebih memilih ke SMA 1 Pati.
VI.4 Masa SMA
Kehidupanku di SMA dimulai dengan matrikulasi. Aku mempunyai banyak teman
baru di sini. Setelah itu dibagi grup untuk MOS atau disini disebut MOPDB. Setelah kucari
sekian lama namakupun tidak ada. Aku sangat bingung. Langsung saja aku protes ke panitia
dan aku dimasukkan ke grup terakhir atau grup 9. bukan hanya aku yang tidak dicantumkan
namanya akan tetapi ada 2 orang lagi yang tidak ada namanya dan salah satunya adalah
temanku.
Disini aku sebangku dengan Yusuf lulusan dari SMP 1 pati. MOPDB disini sangatlah
melelahkan. Kami diharuskan untuk meminta tanda tangan kepada panitia . padahal hanya
sekitar 50an panitia sedangkan peserta MOPDBnya ada 300an orang. Ada sedikit kejadian
U n f o r g e tt a b l e l i f e 17
lucu sekaligus memalukan. Sebelum aku mengikuti MOPDB akupun potong rambut di salon.
Aku yang jarang sekali potong di salon harus merelakan rambutku dan harus dipotong
setengah cm. Betapa malunya aku saat itu. Akupun berusaha sekuat tenaga agar aku
rambutku dapat tumbuh kembali.
Karena seluruh temanku tidak mendapatkan tandatangan yang sudah ditentukan
kamipun dimarahi oleh DPH yang sangat galak. Akan tetapi kami tahu ini hanya merupakan
sandiwara yang dibuat kakak kelas untuk melatih kedewasaan dan kedisiplinan. Dan
akhirnya setelah tiga hari melakukan MOS kamipun telah resmi menjadi siswa SMA N 1
Pati.
Ada satu lagi kejadian lucu yang aku alami yaitu lambang sekolah yang dijahit di
lengan baju OSISku salah jahit. Hasilnya aku menjadi bahan tertawaan seluruh kelas. Aku
tergabung ke dalam kelas X.9 yang aku rasa orangnya paling asyik. Di sini aku mendapat
banyak sekali teman. Diantaranya Sena, Taufik, Alam, Bimo dan masih banyak lagi. Prestasi
pertamake di SMA ini adalah berhasil menjadi rangking 10 dalam mid Semester 1 belum
lama ini. Aku harap aku dapat menjadi anak yang lebih baik dari sebelumnya setelah aku
bersekolah di SMA ini dan dapat membahagiakan orangtua dan membalas pengorbanan
orangtua walau hanya secuil dari pengorbanan mereka.
U n f o r g e tt a b l e l i f e 17
Bab VII:: Penutup
VII.1 kesimpulan
Kesimpulan dari autobiografi ini adalah bahwa kehidupan itu tak dapat ditebak dan
segala sesuatunya harus kita serahkan kepada Allah SWT karena di yang memberikan hidup
dan memberikan takdir kepada kita.
VII.2 saran
Setelah membaca autobiografi ini diharapkan pembaca dapat mengambil hikmah dari
kisah saya. Bahwa penyesalan selalu datang di akhir suatu kejadian. Jadi lakukan sesuatu
dengan paling baik. Sehingga penyesalan itu tak akan datang.
U n f o r g e tt a b l e l i f e 17
Daftar pustaka::
Abahaku
Ibuku
Kaka-kakakku
Foto-foto keluarga
Arsip-arsip keluarga
U n f o r g e tt a b l e l i f e 17
top related