aplikasi rekomendasi panti asuhan anak …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... ·...
Post on 28-Oct-2020
15 Views
Preview:
TRANSCRIPT
APLIKASI REKOMENDASI PANTI ASUHAN ANAK MENGGUNAKAN
METODE ENTROPY DAN VIKOR
SKRIPSI
Disusun Oleh:
MUHAMMAD NUR ADLI
11140910000121
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1440 H / 2019 M
APLIKASI REKOMENDASI PANTI ASUHAN ANAK MENGGUNAKAN
METODE ENTROPY DAN VIKOR
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer
(S.Kom)
Disusun Oleh:
MUHAMMAD NUR ADLI
11140910000121
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1440 H / 2019 M
iii UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
PERNYATAAN ORISINALITAS
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelas Strata 1 di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
3. Apabila di kemudian hari terbukti karya ini bukan hasil karya asli saya
atau merupakan hasil jiplakan karya orang lain, maka saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Jakarta, 07 Februari 2019
Muhammad Nur Adli
iv UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI
Sebagau civitas akademik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, saya yang bertanda
tangan dibawah ini:
Nama : Muhammad Nur Adli
NIM : 11140910000121
Program Studi : Teknik Informatika
Fakultas : Sains dan Teknologi
Jenis Karya : Skripsi
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada
Universitas Islam Negeri Syarif Hidatullah Jakarta Hak Bebas Royalti
Noneksklusif (Non-exclusive Royalty Free Right) atas karya ilmiah saya yang
berjudul:
APLIKASI REKOMENDASI PANTI ASUHAN ANAK MENGGUNAKAN
METODE ENTROPY DAN VIKOR
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan hak Bebas Royalti
Noneksklusif ini Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta berhak
menyimpan, mengalihmedia/formatkan, merawat, dan mempubikasikan tugas
akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan
sebagai pemilik Hak Cipta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan
sebenarnya.
Jakarta, 07 Februari 2019
Muhammad Nur Adli
v UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Nama : Muhammad Nur Adli
Program Studi : Teknik Informatika
Judul : Aplikasi Rekomendasi Panti Asuhan Anak
Menggunakan Metode Entropy dan VIKOR
ABSTRAK
Panti asuhan anak adalah suatu lembaga usaha kesejahteraan sosial yang
mempunyai tanggung jawab untuk memberikan pelayanan kesejahteraan sosial
kepada anak. Panti asuhan yang terdapat di Tangerang Selatan berjumlah 51 Panti
Asuhan diantaranya 45 Panti Asuhan sudah bergabung dengan Forum Panti
Asuhan Tangerang Selatan. Namun, pemerataan dalam donasi untuk panti asuhan
belum merata. Khususnya di daerah Ciputat, Tangerang Selatan. Berdasarkan data
wawancara penulis dengan Ketua Forum Panti Asuhan Tangerang Selatan ada 9
panti asuhan di Ciputat, 7 diantaranya masih sangat membutuhkan donasi dari
donatur. Hal ini disebabkan oleh banyak donator yang mendonasikan hanya ke
panti asuhan tertentu atau yang terkenal saja. Penelitian ini bermaksud untuk
merancang aplikasi rekomendasi panti asuhan anak dengan metode VIKOR dan
Entropy berbasis web. Metode yang digunakan adalah metode VIKOR (Vlse
Kriterijumska Optimizacija I Kompromisno Resenje) sebagai metode
perangkingan dan metode Entropy sebagai metode pembobotan kriteria. Metode
pengembangan sistem yang digunakan adalah metode RAD (Rapid Application
Development). Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan
studi pustaka. Hasil yang didapatkan yaitu urutan rangking panti asuhan anak
prioritas sesuai dengan kriteria yang didapat dari Forum Panti Asuhan Tangerang
Selatan.
Kata Kunci : Panti Asuhan Anak, Forum Panti Asuhan Tangerang
Selatan, Entropy, VIKOR
vi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Name : Muhammad Nur Adli
Study Program : Informatics Engineering
Title : Application for Children’s Orphanage
Recommendation Using Entropy and VIKOR
Method
ABSTRACT
A children's orphanage is a social welfare business that has the responsibility
to provide social welfare services to children. The orphanages in South Tangerang
number 51 Orphanages including 45 Orphanages that have joined the South
Tangerang Orphanage Forum. However, even distribution of donations to
orphanages is not evenly distributed. Especially in the Ciputat area, South
Tangerang. Based on the interview data of the author with the Chairperson of the
South Tangerang Orphanage Forum there are 9 orphanages in Ciputat, 7 of which
are still in dire need of donations from donors.This is caused by many donors who
donate only to certain children’s orphanage or famous ones. This study intends to
design applications for recommendations for children’s orphanage with web-
based VIKOR and Entropy methods. The method used is the VIKOR method
(Vise Kriterijumska Optimizacija I Kompromisno Resenje) as a ranking method
and the Entropy method as a method of weighting criteria. The system
development method used is the RAD (Rapid Application Development) method.
Data collection methods used are interviews and literature studies. The results
obtained are the ranking order of priority children’s orphanage according to the
criteria obtained from the South Tangerang Children’s orphanage Forum.
Keywords : Children’s Orphanage, South Tangerang Children’s
Orphanage Forum, Entropy, VIKOR
vii UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas nikmat dan
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi
ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar
Sarjana Komputer Program Studi Teknik Informatika Fakultas Sains dan
Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Proses
penyelesaian skripsi ini tidak lepas dari berbagai bantuan, dukungan, saran, dan
kritik yang telah penulis dapatkan, oleh karena itu dalam kesempatan ini peneliti
ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Kedua orangtua penulis, serta keluarga besar yang telah mencurahkan
kasih sayang dan selalu memberikan dukungan penuh serta iringan do’a
kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Dr. Agus Salim, M.Si., selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi.
3. Ibu Arini, ST. MT., selaku ketua Program Studi Teknik Informatika, serta
Bapak Feri Fahrianto, M.Sc., selaku sekretaris Program Studi Teknik
Informatika.
4. Bapak Victor Amrizal, M.kom selaku Dosen Pembimbing I dan Ibu Siti
Ummi Masruroh, M.sc., selaku Dosen Pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan, motivasi, dan arahan kepada penulis sehingga
skripsi ini bisa selesai dengan baik.
5. Bapak K.H. Ucup Ridwan selaku narasumber dari Forum Panti Asuhan
Tangerang Selatan dan Panti Asuhan Tangerang Selatan khususnya
Kecamatan Ciputat yang membantu kelancaran dan kesuksesan penelitian
ini.
6. Seluruh Dosen, Staf Karyawan Fakultas Sains dan Teknologi, khususnya
Program Studi Teknik Informatika yang telah memberikan bantuan dan
kerjasama dari awal perkuliahan.
7. Teman - teman seperjuangan Teknik Informatika CCIT angkatan 2014
khususnya TI-A, dan TI-B. Terimakasih buat semua kenangan dan
kebersamaan selama ini Sahabat baik, teman berbagi cerita, canda tawa
viii UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
bersama semasa kuliah, Ilham Romadhon, Rifal, Romi, koko, Khairatin,
Alda, Mahdi, Adly, Taufikur, Yazid, Umar.
8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu dalam penyelesaian penulisan skripsi ini.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa dalam penyajian skripsi ini masih
jauh dari sempurna. Apabila ada kebenaran dari makalah ini maka kebenaran
tersebut datangnya dari Allah, tetapi apabila ada kesalahan dalam makalah ini
maka kesalahan ini berasal dari penulis. Semoga Allah SWT meridhai segala
usaha kita. Wassalamualaikum Wr. Wb
Jakarta, 07 Februari 2019
Muhammad Nur Adli
11140910000121
ix UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... ii
PERNYATAAN ORISINALITAS ........................................................................ iii
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI .................................. iv
ABSTRAK ...............................................................................................................v
ABSTRACT ........................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xvi
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xviii
BAB I .......................................................................................................................1
PENDAHULUAN ...................................................................................................1
1.1. Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 3
1.3. Manfaat Penelitian .................................................................................... 3
1.3.1. Penulis ............................................................................................... 3
1.3.2. Universitas ........................................................................................ 3
1.3.3. Pembaca ............................................................................................ 3
1.4. Perumusan Masalah .................................................................................. 4
1.5. Batasan Masalah ....................................................................................... 4
1.5.1. Metode............................................................................................... 4
1.5.2. Tools .................................................................................................. 5
1.6. Metodologi Penelitian .............................................................................. 5
x UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
1.6.1. Metode Pengumpulan Data ............................................................... 5
1.6.2. Metode Pengembangan ..................................................................... 6
1.7. Sistematika Penulisan ............................................................................... 6
BAB II ......................................................................................................................8
LANDASAN TEORI ...............................................................................................8
2.1. Panti Asuhan ............................................................................................. 8
2.2. Sistem Pendukung Keputusan (SPK) ....................................................... 8
2.2.1. Pengertian Sistem Pendukung Keputusan ......................................... 8
2.2.2. Klasifikasi Sistem Pendukung Keputusan ........................................ 9
2.2.3. Karakteristik dan Kapablitias Sistem Pendukung Keputusan ........... 9
2.2.4. Konsep Sistem Pendukung Keputusan ........................................... 12
2.3. Mutiple Criteria Decision Making (MCDM) ......................................... 13
2.4. VIKOR ................................................................................................... 15
2.5. Entropy ................................................................................................... 18
2.6. Metode Pengembangan Sistem .............................................................. 21
2.6.1. Definisi Metode Pengembangan Sistem ......................................... 21
2.6.2. RAD (Rapid Application Devlopment) .......................................... 22
2.6.3. Tahap Pengembangan Rapid Application Diagram ........................ 24
2.7. Hypertext Pre-Processor (PHP) ............................................................. 25
2.8. My Structured Query Language (MySQL) ............................................ 25
2.9. Cascading Style Sheet (CSS) .................................................................. 25
2.10. JavaScript (JS) .................................................................................... 26
2.11. UML (Unified Modelling Language) ................................................. 26
2.11.1. Use Case Diagram ....................................................................... 26
2.11.2. Activity Diagram ......................................................................... 27
2.11.3. Class Diagram ............................................................................. 28
xi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.11.4. Sequence Diagram ....................................................................... 29
2.11.5. Deployment Diagram .................................................................. 30
2.12. Dreamweaver CC ............................................................................... 30
2.13. Navicat Premium ................................................................................ 31
2.14. CodeIgniter ......................................................................................... 31
2.15. Wawancara.......................................................................................... 31
2.16. Studi Pustaka....................................................................................... 31
2.17. Tinjauan Pustaka ................................................................................. 32
2.18. Studi Literatur Sejenis ........................................................................ 32
BAB III ..................................................................................................................35
METODOLOGI PENELITIAN .............................................................................35
3.1. Metode Pengumpulan Data .................................................................... 35
3.1.1. Wawancara ...................................................................................... 35
3.1.2. Studi Pustaka ................................................................................... 35
3.2. Metode Pengembangan Sistem .............................................................. 36
3.2.1. Fase Perencanaan Kebutuhan (Requirements Planning) ................ 36
3.2.2. Fase Proses Desain (Workshop Design) .......................................... 36
3.2.3. Fase Implementasi (Implementation System) .................................. 37
3.3. Kerangka Berfikir Penelitian .................................................................. 37
BAB IV ..................................................................................................................39
ANALISIS, PERANCANGAN SISTEM, IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
SISTEM .................................................................................................................39
4.1. Tahap Requirement .................................................................................... 39
4.1.1. Analisis Kebutuhan Masalah .............................................................. 39
4.1.2. Mendefinisikan Masalah ..................................................................... 41
4.1.3. Tujuan Informasi ................................................................................. 41
xii UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.2. Tahap Design ............................................................................................. 41
4.2.1. Tahap Perancangan Sistem ................................................................. 41
4.2.1. Tahap Pembuatan Sistem .................................................................... 84
4.3. Tahap Implementasi ................................................................................. 103
4.3.1. Perangkat Keras (Hardware) ............................................................ 103
4.3.2. Perangkat Lunak (Software) .............................................................. 104
4.3.3. Input Data Sistem .............................................................................. 104
4.3.4. Hosting Web ..................................................................................... 104
4.3.5. Pengujian Sistem ............................................................................... 104
BAB V..................................................................................................................109
HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................109
5.1. Hasil Uji Coba .......................................................................................... 109
5.2. Hasil Tampilan Antarmuka ...................................................................... 111
BAB VI ................................................................................................................119
PENUTUP ............................................................................................................119
6.1. Kesimpulan .............................................................................................. 119
6.2. Saran ......................................................................................................... 119
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................120
LAMPIRAN .........................................................................................................122
xiii UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Karakteristik dan Kapablitias Sistem Pendukung Keputusan .......... 12
Gambar 2.2. Komponen DSS ................................................................................ 12
Gambar 2.3. Tahap Rapid Application Development ........................................... 24
Gambar 3.1. Kerangka Berfikir ............................................................................. 38
Gambar 4.1 Analisis Berjalan ............................................................................... 39
Gambar 4.2 Analisis Usulan ................................................................................. 41
Gambar 4.1 Use Case Diagram Admin ................................................................ 44
Gambar 4.2 Use Case Diagram User .................................................................... 44
Gambar 4.3 Activity Diagram Login ..................................................................... 54
Gambar 4.4 Activity Diagram Input Asuhan ........................................................ 55
Gambar 4.5 Activity Diagram Edit Panti Asuhan ................................................. 56
Gambar 4.6 Activity Diagram Hapus Panti Asuhan ............................................. 57
Gambar 4.7 Activity Diagram Edit Bobot Panti Asuhan ...................................... 58
Gambar 4.8 Activity Diagram Input Kriteria ........................................................ 59
Gambar 4.9 Activity Diagram Edit Kriteria .......................................................... 60
Gambar 4.10 Activity Diagram Hapus Kriteria .................................................... 61
Gambar 4.11 Activity Diagram Input Crips .......................................................... 62
Gambar 4.12 Activity Diagram Edit Crips ............................................................ 63
Gambar 4.13 Activity Diagram Hapus Crips ........................................................ 64
Gambar 4.14 Activity Diagram Lihat Panti Asuhan Prioritas ............................... 65
Gambar 4.15 Activity Diagram Logout ................................................................. 65
Gambar 4.16 Sequence Diagram Login ................................................................ 66
Gambar 4.17 Sequence Diagram Input Panti Asuhan .......................................... 67
Gambar 4.18 Sequence Diagram Edit Panti Asuhan ............................................ 67
Gambar 4.19 Sequence Diagram Hapus Panti Asuhan ......................................... 68
Gambar 4.20 Sequence Diagram Edit Bobot Panti Asuhan ................................. 68
Gambar 4.21 Sequence Diagram Input Kriteria ................................................... 69
Gambar 4.22 Sequence Diagram Edit Kriteria ..................................................... 69
Gambar 4.23 Sequence Diagram Hapus Kriteria .................................................. 70
Gambar 4.24 Sequence Diagram Input Crips ....................................................... 70
xiv UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 4.25 Sequence Diagram Edit Crips ......................................................... 71
Gambar 4.26 Sequence Diagram Hapus Crips ..................................................... 71
Gambar 4.27 Sequence Diagram Lihat SPK Prioritas Panti Asuhan.................... 72
Gambar 4.28 Sequence Diagram Logout .............................................................. 72
Gambar 4.29 Class Diagram ................................................................................. 73
Gambar 4.30 Rancangan Antarmuka Login Admin ............................................. 76
Gambar 4.31 Rancangan Antarmuka Input Panti Asuhan .................................... 76
Gambar 4.32 Rancangan Antarmuka Detail dan Edit Panti Asuhan .................... 77
Gambar 4.33 Rancangan Antarmuka Data Panti Asuhan ..................................... 77
Gambar 4.33 Rancangan Antarmuka Detail dan Edit Bobot Panti Asuhan .......... 78
Gambar 4.34 Rancangan Antarmuka Data Bobot Panti Asuhan .......................... 78
Gambar 4.35 Rancangan Antarmuka Input Data Kriteria ..................................... 79
Gambar 4.36 Rancangan Antarmuka Detail dan Edit Kriteria ............................. 79
Gambar 4.37 Rancangan Antarmuka Data Kriteria .............................................. 80
Gambar 4.38 Rancangan Antarmuka Input Data Crips ........................................ 80
Gambar 4.39 Rancangan Antarmuka Detail dan Edit Crips ................................. 81
Gambar 4.40 Rancangan Antarmuka Data Crips .................................................. 81
Gambar 4.41 Rancangan Antarmuka Halaman Utama User ................................ 82
Gambar 4.42 Rancangan Antarmuka Rekomendasi Panti Asuhan ....................... 82
Gambar 4.43 Rancangan Antarmuka Detail Panti Asuhan ................................... 83
Gambar 4.44 Tahapan Metode Entropy ................................................................ 84
Gambar 4.45 Tahapan Metode VIKOR ................................................................ 93
Gambar 5.1 Antarmuka Login Admin ................................................................ 111
Gambar 5.2 Antarmuka Input Panti Asuhan ....................................................... 111
Gambar 5.3 Antarmuka Detail dan Edit Panti Asuhan ....................................... 112
Gambar 5.4 Antarmuka Lihat dan Hapus Data Panti Asuhan ............................ 112
Gambar 5.5 Antarmuka Lihat Bobot Panti Asuhan ............................................ 113
Gambar 5.6 Antarmuka Detail dan Edit Bobot Panti Asuhan ............................ 113
Gambar 5.7 Antarmuka Input Kriteria ................................................................ 114
Gambar 5.8 Antarmuka Detail dan Edit Kriteria ................................................ 114
Gambar 5.9 Antarmuka Lihat dan Hapus Data Kriteria ..................................... 115
Gambar 5.10 Antarmuka Input Crips .................................................................. 115
xv UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 5.11 Antarmuka Detail dan Edit Crips .................................................. 116
Gambar 5.12 Antarmuka Lihat dan Hapus Crips ................................................ 116
Gambar 5.13 Antarmuka Halaman Utama User ................................................. 117
Gambar 5.14 Antarmuka Panti Asuhan Prioritas ................................................ 117
Gambar 5.15 Antarmuka Detail Panti Asuhan untuk User ................................. 118
xvi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Perbandingan Metode SPK .................................................................. 15
Tabel 2.2. Simbol pada Use Case Diagram (Yulianti, 2012:98) ........................... 26
Tabel 2.3. Simbol pada Activity Diagram(Yulianti, 2012 : 121).......................... 28
Tabel 2.4. Simbol pada Class Diagram (Yulianti, 2012 : 103) ............................. 28
Tabel 2.5. Simbol pada Sequence Diagram (Yulianti, 2012 : 105) ...................... 29
Tabel 2.6. Simbol pada Deployment Diagram (Yulianti, 2012 :107) ................... 30
Tabel 2.7. Studi Literatur ...................................................................................... 32
Tabel 4.1 Aktor ..................................................................................................... 42
Tabel 4.2 Identifikasi Use case ............................................................................. 42
Tabel 4.3 Skenario Login ...................................................................................... 45
Tabel 4.4 Skenario Input Panti Asuhan................................................................. 45
Tabel 4.5 Skenario Edit Panti Asuhan .................................................................. 46
Tabel 4.6 Skenario Hapus Panti Asuhan ............................................................... 47
Tabel 4.7 Skenario Edit Bobot Panti Asuhan ....................................................... 47
Tabel 4.8 Skenario Input Kriteria.......................................................................... 48
Tabel 4.9 Skenario Edit Kriteria ........................................................................... 49
Tabel 4.10 Skenario Hapus Kriteria ...................................................................... 50
Tabel 4.11 Skenario Input Crips ........................................................................... 50
Tabel 4.12 Skenario Edit Crips ............................................................................. 51
Tabel 4.13 Skenario Hapus Crips ......................................................................... 52
Tabel 4.14 Skenario Lihat Panti Asuhan Prioritas ................................................ 52
Tabel 4.15 Skenario Logout .................................................................................. 53
Tabel 4.16 Database Tabel Admin ........................................................................ 74
Tabel 4.17 Database Tabel Panti Asuhan ............................................................. 74
Tabel 4.18 Database Tabel Bobot ......................................................................... 75
Tabel 4.19 Database Tabel Kriteria ...................................................................... 75
Tabel 4.20 Database Tabel Crips .......................................................................... 75
Tabel 4.21 Menentukan Kriteria ........................................................................... 85
Tabel 4.22 Menentukan Sifat Kriteria ................................................................... 86
Tabel 4.23 Menentukan Bobot Awal Kriteria ....................................................... 87
xvii UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tabel 4.24 Aspek Penilaian Kriteria ..................................................................... 87
Tabel 4.25 Matriks Evaluasi ................................................................................. 89
Tabel 4.26 Normalisasi Matriks ............................................................................ 89
Tabel 4.27 Perhitungan Entropy ........................................................................... 90
Tabel 4.28 Bobot Akhir......................................................................................... 92
Tabel 4.29 Normalisasi Matriks ............................................................................ 94
Tabel 4.30 Nilai Solusi Positif dan Nilai Solusi Negatif ...................................... 95
Tabel 4.31 Nilai Solusi Tertinggi dan Terendah Setiap Alternatif ....................... 96
Tabel 4.32 Nilai Solusi Tertinggi dan Terendah ................................................... 97
Tabel 4.33 Indeks VIKOR .................................................................................... 98
Tabel 4.34 Pengurutan Nilai S Secara Decreasing Order .................................... 98
Tabel 4.35 Pengurutan Nilai R Secara Decreasing Order .................................... 99
Tabel 4.36 Pengurutan Nilai Q Secara Decreasing Order .................................... 99
Tabel 4.37 Hasil Perangkingan VIKOR.............................................................. 100
Tabel 4.38 Software yang Digunakan ................................................................. 104
Tabel 4.39 Blackbox Testing ............................................................................... 105
Tabel 5.1 Bobot ................................................................................................... 109
Tabel 5.2 Pengurutan Nilai S Secara Decreasing Order .................................... 109
Tabel 5.3 Pengurutan Nilai R Secara Decreasing Order .................................... 110
Tabel 5.4 Pengurutan Nilai Q Secara Decreasing Order .................................... 110
Tabel 5.5 Hasil Akhir .......................................................................................... 110
xviii UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 .......................................................................................................... 122
Lampiran 2 .......................................................................................................... 127
Lampiran 3 .......................................................................................................... 128
Lampiran 4 .......................................................................................................... 129
1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Panti asuhan anak adalah suatu lembaga usaha kesejahteraan sosial
yang mempunyai tanggung jawab untuk memberikan pelayanan
kesejahteraan sosial kepada anak telantar dengan melaksanakan penyantunan
dan pengentasan anak telantar, memberikan pelayanan pengganti fisik,
mental, dan sosial pada anak asuh, sehingga memperoleh kesempatan yang
luas, tepat dan memadai bagi perkembangan kepribadiannya sesuai dengan
yang diharapkan sebagai bagian dari generasi penerus cita-cita bangsa dan
sebagai insan yang akan turut serta aktif di dalam bidang pembangunan
nasional (Minarni, 2016).
Panti asuhan yang terdapat di Tangerang Selatan berjumlah 51 Panti
Asuhan diantaranya 45 Panti Asuhan sudah bergabung dengan Forum Panti
Asuhan Tangerang Selatan. Namun, pemerataan dalam donasi untuk panti
asuhan belum merata. Khususnya di daerah Ciputat, Tangerang Selatan.
Berdasarkan data wawancara penulis dengan Ketua Forum Panti Asuhan
Tangerang Selatan ada 9 panti asuhan di Ciputat, 7 diantaranya masih sangat
membutuhkan donasi dari donatur. Hal ini disebabkan oleh donator yang
mendonasikan hanya ke panti asuhan tertentu atau yang terkenal saja. Selain
itu, ada beberapa masyarakat yang menelepon Dinas Sosial Tangerang
Selatan untuk menanyakan informasi tentang panti asuhan. Cara tersebut
dinilai kurang efektif, karena bisa terjadi kesalahan dalam penangkapan
informasi yang didapat dan kesulitan menjangkau panti asuhan yang berada
jauh dari jalan raya.
Berdasarkan fenomena tersebut, penulis dalam hal ini ingin membuat
aplikasi sistem pendukung keputusan yang mampu memberikan informasi
dan merekomendasi panti asuhan anak. Dengan adanya informasi yang jelas
tentang panti asuhan yang ada di Tangerang Selatan, dapat mempermudah
2
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
masyarakat dalam mencari panti asuhan dan memberikan rekomendasi panti
asuhan sesuai dengan kebutuhan panti asuhan.
Dalam pembuatan aplikasi ini, penulis menggunakan konsep Sistem
Pendukung Keputusan (SPK). Sistem ini biasa digunakan untuk pengambilan
keputusan dalam situasi semi terstruktur dan situasi yang tidak terstruktur,
dimana tidak seorangpun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya
dibuat (Turban, 2001). Metode yang penulis gunakan adalah metode Entropy
yang digunakan untuk pembobotan kriteria dan metode VIKOR (Vise
Kriterijumska Optimizacija I Kompromisno Resenje) sebagai metode
perangkingan yang akan digunakan untuk menentukan keputusan sesuai
rangking yang tertinggi. Kelebihan dari kedua metode ini yaitu mudah
digunakan dan memiliki rekomendasi metode yang baik dalam hal
perangkingan. Pengguna diberikan rekomendasi berdasarkan parameter yang
telah ditetapkan setelah diolah menggunakan metode VIKOR dan
pembobotan Entropy. Metode VIKOR digunakan oleh penulis karena metode
VIKOR dapat digunakan untuk pengambil keputusan dengan kriteria yang
lebih dari satu, khususnya situasi dimana pengambil keputusan tidak dapat
menentukan preferensinya pada saat awal desain sistem. Hal itu sejalan
dengan penelitian yang dikemukakan oleh (Inkreswari Retno Hardini, 2017)
yang menggunakan metode yang sama.
Sampai saat ini sudah ada beberapa hasil perkembangan sistem
pendukung keputusan (SPK) di berbagai bidang, sebagai penelitian dan sudah
efektif di berbagai peneltian. Menurut Inkreswari Retno Hardini pada kasus
rekomendasi perhotelan, Aplikasi sistem pendukung keputusan dapat
memudahkan para wisatawan untuk memberikan informasi dan rekomendasi
hotel. (Inkreswari Retno Hardini, 2017).
Menurut Nur Lailiana pada kasus penentuan lokasi penempatan
anjungan tunai mandiri, penggunan algoritma Entropy dapat memberikan
memberikan bobot kepada kriteria berdasarkan bobot awal yang diberikan
pengambil keputusan dan perhitungan variasi data setiap kriteria. Penggunaan
algoritma VIKOR mampu menentukan ranking. (Nur Lailiana, 2015).
3
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Menurut Eko Cahyo Pramulanto pada kasus pemilihan produk
asuransi, Penggabungan Metode Entropy dan Vikor dapat diimplementasikan
dalam perangkat lunak sistem pendukung keputusan berbasis web untuk
memilih produk asuransi dengan tingkat kecepetan pemrosesan kurang dari 1
detik dan tingkat keakurasian aplikasi sebesar 63.33%. (Eko Cahyo
Pramulanto, 2015).
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis
memutuskan untuk melakukan penelitian yang berjudul “Aplikasi
Rekomendasi Panti Asuhan Anak Menggunakan Metode Entropy dan
VIKOR”.
1.2. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian skripsi ini adalah membuat aplikasi sistem
pendukung keputusan yang mampu merekomendasi panti asuhan anak
dengan menggunakan Metode Entropy dan VIKOR.
1.3. Manfaat Penelitian
Manfaat yang didapatkan dari penelitian ini adalah:
1.3.1. Penulis
Manfaat penelitian ini bagi penulis yaitu untuk menerapkan ilmu
dan pengetahuan selama kuliah.
1.3.2. Universitas
Manfaat penelitian ini bagi Universitas agar penelitian ini dapat
dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya.
1.3.3. Pembaca
Manfaat penelitian ini bagi pembaca yaitu:
1. Menambah wawasan pembaca mengenai bagaimana kinerja
sistem pendukung keputusan dalam memberikan rekomendasi
panti asuhan kepada pengguna,
2. Membantu pembaca untuk memahami bagaimana penggunaan
Algoritma Entropy dan VIKOR dalam Aplikasi berbasis web.
4
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
1.4. Perumusan Masalah
Berdasarkan tujuan penelitian maka perumusan masalah utama
adalah “bagaimana mengimplementasikan sistem pendukung keputusan
yang dapat memberikan rekomendasi panti asuhan anak dengan metode
Entropy dan VIKOR ?”
1.5. Batasan Masalah
Batasan-batasan masalah antara lain sebagai berikut:
1. Hanya berfokus terhadap panti asuhan yang berada di Tangerang
Selatan.
2. Aplikasi ini dibangun menggunakan konsep DSS (Decision Support
System) atau SPK (Sistem Pendukung Keputusan) dengan
menggunakan metode VIKOR (Vlse Kriterijumska Optimizacija I
Kompromisno Resenje) dan Entropy. Pengembangan sistem
menggunakan metode RAD (Rapid Application Development) yang
terdiri dari 3 tahapan, yaitu Requirement, Design, Implementation.
3. Menekankan pada implementasi sistem pendukung keputusan pada
rekomendasi panti asuhan.
4. Penelitian ini hanya dibatasi 4 kriteria panti asuhan, yaitu akses ke
lokasi, jumlah anak asuh, fasilitas dan program
5. Pengguna sistem pendukung keputusan ini adalah para masyarakat
umum atau donatur yang ingin mengetahui dan mencari rekomendasi
tentang panti asuhan yang berada di Tangerang Selatan.
6. Permodelan desain UML Diagram hanya menggunakan Use Case
Diagram, Activity Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram
1.5.1. Metode
Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
1. Menggunakan diagram UML untuk mendesain sistem.
5
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Aplikasi dibangun menggunakan bahasa pemrograman PHP
dengan Framework CI dan menggunakan metode Entropy dan
VIKOR.
3. Pengembangan aplikasi menggunakan metode Entropy dan
VIKOR pada rekomendasi panti asuhan.
4. Menguji metode Entropy dan VIKOR dalam sistem pendukung
keputusan.
5. Data yang digunakan sudah berdasarkan hasil wawancara.
1.5.2. Tools
Berikut ini merupakan tools yang digunakan untuk merancang dan
membangun aplikasi ini:
1. Menggunakan Astah Community untuk membuat diagram
UML (Unified Modelling Language).
2. Menggunakan Adobe dreamweaver 2015 untuk
membangun sistem.
3. Menggunakan Navicat Premium 12 untuk mengolah data.
1.6. Metodologi Penelitian
Untuk mencapai tujuan penelitian, maka dalam penelitian ini
penulis menggunakan metode-metode sebagai berikut:
1.6.1. Metode Pengumpulan Data
a. Wawancara
Pengumpulan data dan informasi dengan metode wawancara
adalah cara pengambilan data dengan melakukan tanya jawab
dengan pihak yang terkait dengan penelitian tersebut.
b. Studi Pustaka
Pengumpulan data dan informasi dengan metode studi pustaka
adalah cara pengambilan data dengan mempelajari serta
menggali teori-teori dari buku yang berhubungan dengan
aplikasi yang dianalisa.
6
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
1.6.2. Metode Pengembangan
Pengembangan sistem dalam penelitian ini penulis lakukan
menggunakan tiga tahap siklus pengembangan model RAD (Rapid
Application Development) yang dibuat oleh James Martin yaitu (Kendall,
J.E. & Kendall, K.E, 2012:238):
a) Fase Perencanaan Kebutuhan (Requirements Planning) Yaitu
menentukan tujuan dan syarat-syarat informasi.
b) Fase Proses Desain (Workshop Design) Yaitu perancangan proses-
proses yang terjadi dalam sistem, perancangan basis data dan
Merancang sistem menggunakan UML.
c) Fase Implementasi (Implementation System) Pada tahap ini dilakukan
pengujian terhadap sistem dan pengenalan terhadap sistem.
1.7. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi ini dibagi menjadi enam bab, yaitu :
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini berisi latar belakang, tujuan, manfaat penelitian,
perumusan masalah, batasan masalah, metodologi penelitian
dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
Dalam bab ini berisi teori-teori yang bersumber dari buku,
jurnal, dan e-book yang digunakan sebagai landasan yang
menunjang dalam proses penulisan.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisi metode penelitian yang digunakan penulis, baik
pengumpulan data maupun metode yang digunakan dalam
melakukan simulasi.
BAB IV PERANCANGAN DAN PENGUJIAN SISTEM
Bab ini membahas tentang simulasi sistem dari perancangan
sampai pengujian sistem yang sesuai dengan metode yang
digunakan pada sistem.
7
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB V HASIL PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang output yang dihasilkan berdasarkan
analisis perancangan dan implementasi yang telah dilakukan
pada sistem.
BAB VI PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dan saran berdasarkan pembahasan
ada bab-bab sebelumnya.
8 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB II
LANDASAN TEORI
.
2.1. Panti Asuhan
Panti sosial asuhan anak adalah suatu lembaga usaha kesejahteraan sosial
pada anak terlantar dengan melaksanakan penyantunan dan pengentasan anak
terlantar, memberikan pelayanan pengganti orang tua/wali anak dalam memenuhi
kebutuhan fisik, mental dan sosial kepada anak asuh sehingga memperoleh
kesempatan yang luas, tepat dan memadai bagi pengembangan kepribadiannya
sesuai dengan yang diharapkan sebagai bagian dari generasi penerus cita-cita
bangsa dan sebagai insan yang akan turut serta aktif dalam bidang pembangunan
nasional (Depsos RI, 2004:4).
2.2. Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
2.2.1. Pengertian Sistem Pendukung Keputusan
Sistem pendukung keputusan adalah sistem yang berbasis
komputerisasi yang digunakan dalam pengambilan keputusan dan didesain
untuk melengkapi proses kognitif dari pengambilan keputusan yang
dilakukan oleh manusia (Fatima, 2013). Sedangkan menurut Langanke
(2012), sistem pendukung keputusan adalah disiplin ilmu dari sistem
informasi komputasi yang bertujuan untuk melengkapi pendekatan dalam
mengaplikasikan teknologi sistem informasi guna meningkatkan efektifitas
dari pembuat keputusan dimana keputusan tersebut dapat mendukung dan
menambah pendapat manusia dari sisi performance yang tidak dapat
ditentukan. Sistem pendukung keputusan (SPK) adalah bagian dari sistem
informasi berbasis komputer termasuk sistem berbasis pengetahuan atau
manajemen pengetahuan yang dipakai untuk mendukung pengambilan
keputusan dalam suatu organisasi atau perusahan (Fithry, 2012).
9
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.2.2. Klasifikasi Sistem Pendukung Keputusan
Menurut Turban (2011), terdapat beberapa klasifikasi sistem
pendukung keputusan, diantaranya:
1. Communications-driven and group DSS
SPK yang menggunakan komputer, kolaborasi dan teknologi
komunikasi untuk mendukung tugas kelompok yang dapat melibatkan
maupun tidak melibatkan pengambilan keputusan.
2. Data-Driven DSS
SPK jenis ini berhubungan dengan data yang diproses menjadi
informasi dan menggunakannya dalam proses pengambilan keputusan.
Pada SPK jenis ini, Database memiliki peranan penting dalam struktur
SPK.
3. Document-driven DSS
SPK jenis ini bergantung pada knowledge coding dan analisis. SPK
jenis ini juga memiliki penekanan minimal terhadap pemanfaatan model
sistematik. Tujuan utama SPK ini adalah menyediakan penunjang dalam
mengambil keputusan dengan menggunakan dokumen dalam berbagai
bentuk, yaitu lisan, tertulis dan multimedia.
4. Knowledge-driven DSS, data mining and management applications
SPK jenis ini melibatkan aplikasi teknologi pengetahuan untuk
membahas kebutuhan kebutuhan dalam penunjang keputusan.
5. Model-driven DSS
SPK jenis ini lebih menekankan pada pembuatan satu atau lebih
optimasi atau model simulasi yang biasanya menyertakan aktivitas penting
dalam formulasi model, pemeliharaan model, manajemen model dalam
lingkungan komputasi terdistribusi.
2.2.3. Karakteristik dan Kapablitias Sistem Pendukung Keputusan
Menurut Turban (2011), ada beberapa karakteristik dan kapabilitas
di dalam sistem pengambilan keputusan, diantaranya adalah:
1. Dukungan untuk pengambil keputusan, terutama dalam situasi
semi terstruktur dan tidak terstruktur, dengan mempertemukan penilaian
manusia dan informasi terkomputerisasi. Masalah seperti itu tidak dapat
10
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
dipecahkan (atau tidak dapat dipecahkan secara meyakinkan) oleh sistem
komputerisasi lainnya atau melalui penggunaan metode kuantitatif standar
atau alat. Umumnya, masalah ini mendapatkan struktur saat SPK
dikembangkan. Bahkan beberapa masalah terstruktur telah dipecahkan
oleh SPK.
2. Dukungan untuk semua level manajerial, mulai dari eksekutif
puncak hingga manajer lini.
3. Dukungan untuk individu maupun kelompok. Masalah yang
kurang terstruktur sering kali memerlukan keterlibatan individu dari
berbagai departemen dan tingkat organisasi atau bahkan dari organisasi
yang berbeda. SPK mendukung tim virtual melalui alat web kolaboratif.
SPK telah dikembangkan untuk mendukung kerja kelompok dan individu,
serta untuk mendukung pengambilan keputusan individu dan kelompok
pengambil keputusan yang bekerja secara independen.
4. Dukungan untuk keputusan independen dan / atau keputusan
berurutan. Keputusan bisa dibuat sekali, beberapa kali, dan berulang kali.
5. Mendukung semua tahap proses pengambilan keputusan:
kecerdasan, desain, pilihan, dan implementasi.
6. Dukungan untuk berbagai proses pengambilan keputusan dan gaya.
7. Pembuat keputusan harus bersikap reaktif, mampu menghadapi
perubahan kondisi dengan cepat, dan mampu menyesuaikan SPK untuk
memenuhi perubahan tersebut. SPK fleksibel, sehingga pengguna dapat
menambahkan, menghapus, menggabungkan, mengubah, atau mengatur
ulang elemen dasar. Mereka juga fleksibel karena mereka dapat dengan
mudah dimodifikasi untuk memecahkan masalah lain yang serupa.
8. Ramah pengguna, kemampuan grafis yang kuat, dan bahasa alami
antarmuka manusia-mesin interaktif dapat sangat meningkatkan
keefektifan SPK. Sebagian besar aplikasi SPK baru menggunakan
antarmuka berbasis Web.
9. Peningkatan efektivitas pengambilan keputusan (misalnya biaya
pengambilan keputusan). Saat DSS dikerahkan, pengambilan keputusan
seringkali memakan waktu lebih lama, namun keputusannya lebih baik.
11
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
10. Pengambil keputusan memiliki kontrol penuh atas semua langkah
proses pengambilan keputusan dalam menyelesaikan masalah. SPK secara
khusus bertujuan untuk mendukung, bukan untuk menggantikan, pembuat
keputusan.
11. Pengguna akhir mampu mengembangkan dan memodifikasi sistem
sederhana sendiri. Sistem yang lebih besar dapat dibangun dengan bantuan
spesialis Sistem Informasi (IS). Paket Spreadsheet telah digunakan dalam
mengembangkan sistem yang lebih sederhana. Perangkat lunak OLAP dan
data mining, bersamaan dengan data warehouse, memungkinkan pengguna
membangun SPK yang cukup besar dan kompleks.
12. Model umumnya digunakan untuk menganalisis situasi
pengambilan keputusan. Kemampuan pemodelan memungkinkan
eksperimen dengan strategi yang berbeda dengan konfigurasi yang
berbeda. Sebenarnya, model-model membuat suatu SPK berbeda dari
kebanyakan MIS (Management Information System).
13. Akses diberikan ke berbagai sumber data, format, dan jenis,
termasuk data SIG, multimedia, dan data berorientasi objek.
14. DSS dapat digunakan sebagai alat yang berdiri sendiri yang
digunakan oleh pengambil keputusan individual di satu lokasi atau
didistribusikan ke seluruh organisasi dan di beberapa organisasi di
sepanjang rantai pasokan. Hal ini dapat diintegrasikan dengan SPK dan /
atau aplikasi lainnya, dan dapat didistribusikan secara internal dan
eksternal, dengan menggunakan teknologi jaringan dan Web.
3. Mendukung individu
dan kelompok
2. Mendukung manajer
dari semua tingkatan
Sistem Pendukung
Keputusan (SPK)
4. Keputusan independen
atau berurutan
5. Mendukung kecerdasan, desain,
pilihan, dan implementasi
10. Manusia mengontrol
proses
12. Pemodelan dan
analisis
9. Efektif dan efisien
13. Akses Data
8. Interaktif, mudah
digunakan
11. Mudah dikembangkan
oleh pengguna
7. Dapat beradaptasi dan
fleksibel
6. Mendukun berbagai proses
pengambilan keputusan dan gaya
14. Berdiri sendiri,
terintegrasi, berbasis Web
1. Masalah semi terstruktur
dan tidak terstruktur
12
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 2.1. Karakteristik dan Kapablitias Sistem Pendukung Keputusan
(Sumber: Decision Support and Business Intelligence System 9th edition, 2011)
2.2.4. Konsep Sistem Pendukung Keputusan
Aplikasi DSS dapat terdiri dari subsistem manajemen data,
subsistem manajemen model, subsistem antarmuka pengguna, subsistem
manajemen berbasis pengetahuan (Turban, 2011).
Gambar 2.2. Komponen DSS
(Sumber: Decision Supports and Bussines Intellegence System 9th edition, 2011)
Komponen-komponen sistem pendukung keputusan antara lain adalah:
1. Subsistem Manajemen Data
Subsistem pengelolaan data mencakup database yang berisi data
yang relevan untuk situasi dan dikelola oleh perangkat lunak yang disebut
Sistem Manajemen Basis Data (DBMS / Data Base Management System).
Sistem manajemen basis data dapat saling berhubungan dengan gudang
Data Management
Models Management
External Models
Other Computer-
Based System
Internet, intranet, extranet
Knowledge-based subsystem
User interface
Manager (User)
ERP/POS
Legacy
Web etc.
Organizational Knowledge Base
13
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
data perusahaan, sebuah gudang untuk data pengambilan keputusan
perusahaan yang relevan.
2. Subsistem Manajemen Model
Sistem manajemen model paket perangkat lunak yang mencakup
keuangan, statistik, ilmu manajemen, atau model kuantitatif lainnya yang
menyediakan kemampuan analisis sistem dan sistem manajemen yang
tepat. Bahasa pemodelan untuk membangun model khusus juga disertakan.
Model ini sering disebut Model Bases Management Subsystem (MBMS).
Komponen ini dapat dihubungkan ke penyimpanan model perusahaan atau
eksternal.
3. Subsistem Antarmuka Pengguna
Pengguna berkomunikasi dengan dan memerintahkan DSS melalui
subsistem antarmuka pengguna. Pengguna dianggap bagian dari sistem.
Peneliti menegaskan bahwa beberapa kontribusi unik DSS berasal dari
interaksi intensif antara komputer dan pembuat keputusan.
4. Subsistem Manajemen Berbasis Pengetahuan
Sistem manajemen basis pengetahuan dapat mendukung subsistem
lain atau bertindak sebagai komponen independen. Ini menyediakan
kecerdasan untuk menambah pengambil keputusan sendiri. Hal ini dapat
saling berhubungan dengan repositori pengetahuan organisasi (bagian dari
sistem manajemen pengetahuan [KMS]), yang kadang-kadang disebut
basis pengetahuan organisasi.
2.3. Mutiple Criteria Decision Making (MCDM)
Mutiple Criteria Decision Making (MCDM) adalah suatu metode
pengambilan keputusan untuk menetapkan alternatif terbaik dari sejumlah
alternatif berdasarkan beberapa kriteria tertentu (Kusumadewi, 2011). Kriteria
biasanya berupa ukuran-ukuran, aturanaturan atau standar yang digunakan dalam
pengambilan keputusan (Pratiwi, 2014).
Menurut (Zimmerman 2012), berdasarkan tujuannya, MCDM dapat dibagi
menjadi 2 model, yaitu Multi Attribute Decision Making (MADM) dan Multi
Objective Decision Making (MODM). Seringkali MCDM dan MADM digunakan
14
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
untuk menerangkan kelas atau kategori yang sama. MADM digunakan untuk
menyelesaikan masalah-masalah dalam ruang diskret. Oleh karena itu, pada
MADM biasanya digunakan untuk melakukan penilaian atau seleksi terhadap
beberapa alternatif dalam jumlah yang terbatas. Sedangkan MODM digunakan
untuk menyelesaikan masalah-masalah pada ruang kontinyu (seperti
permasalahan pada pemrograman matematis) (Pratiwi, 2014).
Secara umum dapat dikatakan bahwa, MADM menyeleksi alternatif
terbaik dari sejumlah alternatif sedangkan MODM merancang alternatif terbaik.
Terdapat beberapa fitur umumyang akan digunakan dalam MCDM, yaitu (Pratiwi,
2014:2):
1. Alternatif
Alternatif adalah objek-objek yang berbeda dan memiliki kesempatan
yang sama untuk dipilih oleh pengambil keputusan.
2. Atribut
Atribut sering juga disebut sebagai karakteristik, komponen, atau kriteria
keputusan.Meskipun pada kebanyakan kriteria bersifat satu level, namun tidak
menutup kemungkinan adanya sub kriteria yang berhubungan dengan kriteria
yang telah diberikan.
3. Konflik antar Kriteria
Beberapa kriteria biasanya mempunyai konflik antara satu dengan yang
lainnya, misalnya kriteria keuntungan akan mengalami konflik dengan kriteria
biaya.
4. Bobot keputusan
Bobot keputusan menunjukan kepentingan relatif dari setiap kriteria, W =
(w1,w2, …, wn). MCDM akan dicari bobot kepentingan dari setiap kriteria.
5. Matriks keputusan
Suatu matriks keputusan X yang berukuran m x n, berisi elemen-elemen
xij, yang merepresentasikan rating dari alternatif Ai (i = 1,2,…,m) terhadap
kriteria Cj (j = 1,2,…,n).
Berikut merupakan tabel perbandingan metode MADM (Chakraborty, 2011:11).
15
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tabel 2.1. Perbandingan Metode SPK
(Sumber: Applications of the MOORA Method for Decision Making in
Manufacturing Environment, 2011)
Metode Waktu
Komputasi Kesederhanaan
Kalkulasi
Matematis Stabilitas
Jenis
Informasi
MOORA Sangat
rendah
Sangat
sederhana
Minimum Baik Kuantitatif
AHP Sangat
tinggi
Sangat sulit Maksimum Buruk Campuran
TOPSIS Sedang Sedang Sedang Sedang Kuantitatif
VIKOR Rendah Sederhana Sedang Sedang Kuantitatif
ELECTRE Tinggi Sedikit sulit Sedang Sedang Campuran
PROMETHEE Tinggi Sedikit sulit Sedang Sedang Campuran
2.4. VIKOR
Metode VIKOR(Vlse Kriterijumska Optimizacija Kompromisno Resenje
in Serbia) merupakan salah satu metode MCDM (Multi Criteria Decision Making)
yang memiliki prosedur perhitungan sederhana dengan pertimbangan kedekatan
antar alternatif yang ideal maupun tidak ideal. Metode ini dapat digunakan untuk
meranking banyak kriteria baik itu kualitatif maupun kuantitatif. Metode VIKOR
dibangun untuk optimasi multikriteria pada sistem yang kompleks (Opricovic &
Tzeng, 2004).
Metode VIKOR dilibatkan untuk mengoptimalkan solusi terhadap masalah
multi-respon. Prosedur yang diusulkan adalah pertama-tama, menghitung solusi
ideal-positif dan ideal-negatif dan dari setiap percobaan yang dijalankan dengan
mempertimbangkan kehilangan kualitas dan berat masing-masing respons,
kemudian hitung utilitas dan tindakan penyesalan. Kemudian indeks VIKOR
dihitung dengan mempertimbangkan ukuran utilitas dan penyesalan dari setiap
percobaan. Indeks VIKOR yang dikembangkan bisa membantu untuk menentukan
pengaturan parameter yang optimal (Yadav, 2013).
Tahapan pada metode VIKOR menurut (Alinezhad dan Esfandiari pada
Martel., et al 2012:30), yaitu:
1. Menetapkan matriks keputusan yang telah dinormalisasi
Bentuk dari matriks keputusan yang telah dinormalisasi sebagai berikut
16
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
��� ��� …. ���
��� …. …. ….
x = …. …. …. ….
��� ….. …. ���
Dimana xij menunjukkan ukuran ke i dari aternatif pada ke j atribut, m
menunjukkan banyaknya jumlah alternatif dan n menunjukkan jumlah atribut.
2. Menentukan nilai terbaik dan nilai terburuk atau juga disebut nilai Ideal
positif dan nilai ideal negatif
Menentukan nilai terbaik (fi*) dan nilai terburuk (fi-) untuk semua fungsi
kriteria, i= 1,2,…,n.
Jika fungsi kriteria ke-i berupa kriteria keuntungan (benefit) maka,
fi* = max(fij, j=1,…,J), dan fi- = min(fij, j=1,…,J)
sedangkan jika kriteria ke-iberupa kriteria kerugian (cost) maka,
fi* = min(fij, j=1,…,J), dan fi- = max(fij, j=1,…,J)
3. Menghitung nilai utility(S) dan regret(R)
Menghitung nilai S yang merupakan jarak alternatif solusi ideal positif dan R
yang merupakan jarak alternatif solusi ideal negatif.
Si =∑ �� (�∗� ��) �∗� ��
����
Ri = max [wj (fj* - fij) / (fj
*- fj-)]
Keterangan:
wj= bobot dari kriteria,
Si= jarak alternatif ke-i dengan solusi ideal positif,
Ri= jarak alternatif ke-i dengan solusi ideal negatif.
Bobot kriteria wjdidapat dari bobot hasil akhir entropy
4. Menghitung indeks VIKOR
Nilai VIKOR Qi merupakan nilai yang digunakan sebagai acuan dalam
proses perangkingan terhadap tiap-tiap alternatif. Semakin kecil Qi maka
alternative semakin mendekati solusi optimal.
17
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Perhitungan nilai VIKOR dapat dihitung dengan rumus:
Qi = v [��� �∗��� �∗] + (1-v) [
��� �∗��� �∗]
Keterangan:
Qi= nilai indeks VIKOR
i = 1,…,m
v = bobot dari majority of criteria, biasanya diberi nilai 0,5 namun bisa lebih
besar atau lebih kecil tergantung pengambil keputusan.
S*= nilai minimal dari Si.
S-= nilai maksimal dari Si.
R*= nilai minimal dari Ri.
R-= nilai maksimal dari Ri.
5. Mengurutkan hasil indeks VIKOR dengan urutan menurun
Hasil dengan nilai VIKOR terkecil merupakan solusi terbaik.
6. Memeriksa kondisi yang harus dipenuhi
Solusi terbaik dari alternatif (j(1)) merupakan ranking yang terbaik dari nilai
minimal Qj dengan syarat harus memenuhi dua kondisi yaitu:
C1. “Keuntungan yang dapat diterima” :
Q(j(2)) - Q(j(1)) ≥ DQ , dimana j(2) merupakan alternatif yang berada pada
posisi 2 terbaik dari urutan perankingan Qj , sedangkan �� = 1 (�−1) dan J adalah
jumlah dari alternatif yang ada.
C2. “Stabilitas pengambilan keputusan yang dapat diterima”:
Alternatif j(1) harus menjadi ranking yang terbaik pada Sj dan Rj . Hal ini
akan membuat stabil proses pembuatan keputusan.
Jika salah satu kondisi C1 atau C2 tidak terpenuhi, maka tetap ada
rekomendasi pilihan terbaik yaitu:
i. Alternatif j(1) dan j(2) , jika hanya kondisi C2 yang tidak terpenuhi;
ii. Alternatif j(1) , j(2) ,....., j(M) jika kondisi C1 tidak terpenuhi; dan j(M)
ditentukan menggunakan persamaan �(�(�) −�(�(1)) <�� untuk maximum M
(posisi dari alternatif tersebut berdekatan).
18
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.5. Entropy
Entropy adalah salah satu besaran termodinamika yang mengukur energi
dalam sistem per satuan temperatur yang tak dapat digunakan untuk melakukan
usaha. Dalam metode pembobotan, Entropy dapat diaplikasikan untuk
pembobotan atribut-atribut (Ludwika, 2014). Metode Entropy dapat digunakan
untuk menentukan suatu bobot. Metode entropy dapat menghasilkan kriteria
dengan variasi nilai tertinggi akan mendapatkan bobot tertinggi. Metode Entropy
cukup powerfull untuk menghitung bobot suatu kriteria karena dapat digunakan
untuk berbagai jenis data, baik kuantitatif maupun kualitatif (Inkreswari Retno
Hardini, 2017).
Bobot kepentingan terhadap kriteria juga dapat diberikan berdasarkan
preferensi subyektif dari pengambil keputusan. Berbagai metode dapat digunakan
untuk memodelkan bobot kriteria, salah satu metode pembobotan kriteria adalah
metode entropy. Metode entropy dapat menghitung bobot berdasarkan
karakteristik data pada kriteria, semakin tinggi variasi antar data pada kriteria
maka bobot kriteria tersebut makin tinggi atau semakin penting. Penggunaan
metode entropy sangat fleksibel, jika bobot yang dihasilkan dari metode entropy
belum dapat digunakan sebagai bobot kriteria untuk pengambilan keputusan maka
subyektifitas dari pengambil keputusan dapat diberikan bersama-sama dengan
bobot entropy. Hasil penggabungan bobot awal dan bobot entropy akan
mengahasilkan bobot kriteria yang sebenarnya (Inkreswari Retno Hardini, 2017).
Bobot kepentingan yang diberikan pada setiap kriteria dapat menggunakan
3 pendekatan yaitu pendekatan subyektif dan pendekatan obyektif. Pendekatan
subyektif adalah bobot kepentingan pada setiap kriteria diserahkan sepenuhnya
pada pengambil keputusan (DM), sedangkan pendekatan obyektif adalah bobot
kepentingan pada setiap kriteria diserahkan sepenuhnya kepada sistem.
Pendekatan yang ketiga adalah pendekatan subyektif-obyektif yaitu bobot
kepentingan pada setiap kriteria dihitung berdasarkan hasil bobot dari pendekatan
subyektif dan pendekatan obyektif. Melalui pendekatan subyektif dan obyektif
maka dapat dihasilkan bobot kriteria berdasarkan karakteristik data sekaligus
dapat mengakomodasi preferensi subyektif dari pengambil keputusan (Inkreswari
Retno Hardini, 2017).
19
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Prosedur perhitungan metode bobot entropy adalah sebagai berikut (Wiryasaputra,
2012):
1. Penormalisasian setiap elemen dari matriks evaluasi
Diawali dengan pembuatan matriks evaluasi berisi nilai data yang belum
dinormalisasi berdasarkan store dan kriteria. Proses selanjutnya merupakan proses
normalisasi dengan mengacu pada sifat kriteria, apakah berupa kriteria benefit
atau kriteria cost. Kriteria benefit adalah kriteria dimana pengambil keputusan
menginginkan nilai maksimum diantara seluruh nilai alternatif. Kriteria cost
adalah kriteria dimana pengambil keputusan menginginkan nilai minimum
diantara seluruh nilai alternatif
b�� …. b��
EM = …. …. ….
b�� ….. b��
Cik = ���
��� �� ! ; Untuk kriteria benefit
��� �"�
��� ; Untuk kriteria cost
Keterangan:
EM = Matriks evaluasi
bik = nilai data yang belum dinormalisasi berdasarkan store dan kriteria
bik maks = nilai data yang belum dinormalisasi dan bernilai maksimum
berdasarkan store serta kriteria
bik min = nilai data yang belum dinormalisasi dan bernilai minimum
berdasarkan store serta kriteria
Cik = nilai data yang telah dinormalisasi berdasarkan store dan kriteria
2. Perhitungan probabilitas kriteria
Tahap selanjutnya dari perhitungan metode bobot entropy adalah menghitung
probabilitas kriteria. Proses perhitungan probabilitas kriteria merupakan
pembagian nilai data yang ternormalisasi dengan jumlah nilai data ternormalisasi.
20
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Pik = #��
$%&�' #��
Keterangan:
Pik = probabilitas kriteria berdasarkan store dan kriteria
Cik = nilai data yang telah dinormalisasi berdasarkan store dan kriteria
3. Pengukuran Entropy untuk setiap kriteria
Berdasarkan nilai probabilitas kriteria maka akan diukur nilai entropy
terhadap setiap kriteria.
Ek = �
(� � ∑ )" *+)" �"��
Keterangan:
Ek = nilai entropy berdasarkan data ternormalisasi per kriteria
Pik = probabilitas kriteria berdasarkan store dan kriteria
k = 1, 2, ..n merupakan sejumlah kriteria
i = 1, 2, ...m merupakan sejumlah store
4. Perhitungan Bobot Entropy
Pengambil keputusan telah memberikan bobot awal terhadap setiap kriteria.
WEk = ,�×.�
∑ ,�×.�/�01
Lk = �
��(∑ (2�))/�01 1- Ek, 0 ≤ Lk ≤ 1
Keterangan:
Ek = nilai entropy berdasarkan data ternormalisasi per kriteria
Lk = lamda / bobot entropy per kriteria
Wk = bobot awal yang telah ditentukan sebelumnya oleh
pengambil keputusan
WEk = bobot entropy untuk tiap kriteria
21
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.6. Metode Pengembangan Sistem
2.6.1. Definisi Metode Pengembangan Sistem
Systems Development Life Cycle (SDLC) adalah proses
mengembangkan atau mengubah suatu sistem perangkat lunak dengan
menggunakan model-model dan metodologi yang digunakan orang untuk
mengembangkan sistem-sistem perangkat lunak sebelumnya (berdasarkan
best practice atau cara-cara yang sudah teruji baik). Tahapan-tahapan yang
ada pada SDLC secara global adalah sebagai berikut: (Shalahuddin,
2014:24)
1. Inisiasi (initiation)
Tahap ini biasanya ditandai dengan pembuatan proposal proyek
perangkat lunak.
2. Pengembangan Konsep Sistem (System Concept Development)
Mendefinisikan lingkup konsep termasuk dokumen lingkup sistem,
analisis manfaat biaya, manajemen rencana, dan pembelajaran
kemudahan sistem.
3. Perencanaan (planning)
Mengembangkan rencana manajemen proyek dan dokumen
perencanaan lainnya. Menyediakan dasar untuk mendapatkan sumber
daya (resources) yang dibutuhkan untuk memperoleh solusi.
4. Analisis Kebutuhan (Requirements Analysis)
Menganalisis kebutuhan pemakai sistem perangkat lunak (user) dan
mengembangkan kebutuhan user. Membuat dokumen kebutuhan
fungsional.
5. Desain (Design)
Mentransformasikan kebutuhan detail menjadi kebutuhan yang sudah
lengkap, dokumen desain sistem fokus pada bagaimana dapat
memenuhi fungsi-fungsi yang dibutuhkan.
6. Pengembangan (Development)
Mengonversi desain ke sistem informasi yang lengkap termasuk
bagaimana memperoleh dan melakukan instalasi lingkungan system
yang dibutuhkan, membuat basis data dan mempersiapkan prosedur
22
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
kasus pengujian, mempersiapkan berkas atau file pengujian,
pengodean, pengompilasian, memperbaiki dan membersihkan
program, dan peninjauan pengujian.
7. Integrasi dan Pengujian (Integration and Test)
Mendemonstrasikan sistem perangkat lunak bahwa telah memenuhi
kebutuhan yang dispesifikasikan pada dokumen kebutuhan fungsional.
Dengan diarahkan oleh staf penjamin kualitas (quality assurance) dan
user. Menghasilkan laporan analisis pengujian.
8. Implementasi (Implementation) Termasuk pada persiapan
implementasi, implementasi perangkat lunak pada lingkungan
produksi (linngkungan pada user) dan menjalankan resolusi dari
permasalahan yang teridentifikasi dari fase integrasi dan pengujian.
9. Operasi dan Pemeliharaan (Operations and Maintenance)
Mendeskripsikan pekerjaan untuk mengoperasikan dan memelihara
sistem informasi pada lingkungan produksi (lingkungan pada user),
termasuk implementasi akhir dan masuk pada proses peninjauan.
10. Disposisi (Disposition) Mendeskripsikan aktifitas akhir dari
pengembangan sistem dan membangun data yang sebenarnya sesuai
dengan aktifitas user.
2.6.2. RAD (Rapid Application Devlopment)
Rapid Aplication Development (RAD) adalah sebuah proses
perkembangan perangkat lunak sekuensial linier yang menekankan siklus
perkembangan yang sangat pendek. Model RAD ini merupakan sebuah
adaptasi “kecepatan tinggi” dari model sekuensial linier dimana
perkembangan cepat dicapai dengan menggunakan pendekatan konstruksi
berbasis komponen (Gunawan Busyaeri, 2017).
Rapid Aplication Development (RAD) adalah model proses
pengembangan perangkat lunak yang bersifat incremental terutama untuk
waktu pengerjaan yang pendek. Model RAD adalah adaptasi dari model
air terjun versi kecepatan tinggi dengan menggunakan model air terjun
23
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
untuk pengembangan setiap komponen perangkat lunak (M. Shalahuddin,
2014: 34).
Kelebihan Penggunaan Model RAD
Dimungkinkan dalam proses pembuatan membutuhkan waktu
yang sangat singkat (60-90 hari).
Menghemat biaya, karena penekannya adalah penggunaan
komponen-komponen yang sudah ada.
RAD menggunakan kembali komponen-komponen yang sudah
ada, maka beberapa komponen program sudah diuji sehingga
kita dapat melakukan penghematan waktu dalam uji coba
Kekurangan Penggunaan Model RAD
Seperti semua proses model yang lain, pendekatan RAD memiliki
kekurangan-kekurangan sebagi berikut:
Bagi proyek yang besar tetapi berskala, RAD memerlukan
sumber daya manusia yang memadai untuk menciptakan
jumlah tim RAD yang baik.
RAD menuntut pengembangan dan pelanggan yang memiliki
komitmen di dalam aktifitas rapid-fire yang diperlukan untuk
melengkapi sebuah sistem, di dalam kerangka waktu yang
sangat diperpendek. Jika komitmen tersebut tidak ada, proyek
RAD akan gagal. RAD menekankan perkembangan komponen
program yang bisa dipakai kembali. Reusable menjadi batu
pertama teknologi objek dan ditemui di dalam proses rakitan
komponen
Tidak semua aplikasi sesuai untuk RAD. Bila sistem tidak
dapat dimodulkan dengan teratur, pembangunan komponen
penting pada RAD akan menjadi sangat problematis.
RAD menjadi tidak sesuai jika risiko teknisnya tinggi. Hal ini
terjadi bila sebuah aplikasi baru memforsir teknologi baru atau
bila perangkat lunak baru membutuhkan tingkat
interoperabilitas yang tinggi dengan program komputer yang
ada.
24
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.6.3. Tahap Pengembangan Rapid Application Diagram
Terdapat 3 tahap dalam RAD yang melibatkan pengguna dan
sistem analis dalam mengkaji, mendesain dan implementasi sistem
(Kenneth E. Kendall & Julie E. Kendall, 2012).
Gambar 2.3. Tahap Rapid Application Development
(Sumber: System Analysis and Design, 2012)
1. Tahap Perencanaan Syarat-syarat (Requirements Planning) Pada
tahap perencanaan syarat-syarat dilakukan pengidentifikasian
tujuan sistem atau aplikasi yang akan dirancang serta untuk
mengidentifikasi kebutuhan yang dibutuhkan dalam merancang
sistem.
2. Tahap Workshop Desain (Design Workshop) Tahap perancangan
atau design workshop adalah tahap perancangan sistem yang
diibaratkan sebagai sebuah workshop. Pada tahap ini dilakukan
proses desain sistem dan perbaikan apabila masih terdapat
ketidaksesuaian desain antara pengguna dan perancang sistem.
Pada tahap ini pula keaktifan pengguna yang terlibat sangat
menentukan hasil akhir dari sistem. Tahap workshop desain terbagi
menjadi dua tahap, yaitu:
25
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
a. Tahap desain sistem dan perancangan sistem Pada tahap desain
sistem ini dilakukan perancangan pemodelan sistem, desain
database dan desain antarmuka pengguna.
b. Tahap pembuatan sistem Pada tahap perancangan sistem
dilakukan perancangan sistem dengan melakukan pengkodean
sesuai dengan perancangan desain sistem yang telah dibuat
sebelumnya.
2.7. Hypertext Pre-Processor (PHP)
PHP atau Hypertext PreProcessor adalah salah satu bahasa pemrograman
skrip yang dirancang untuk membangun aplikasi web. Ketika dipanggil dari web
browser, program yang ditulis dengan PHP akan diparsing di dalam web server
oleh interpreter PHP dan diterjemahkan kedalam dokumen HTML, selanjutnya
akan ditampilkan kembali ke web browser. Karena pemrosesan program PHP
dilakukan di lingkungan web server, PHP dikatakan sebagai bahasa sisi server
(server-side). Bahasa PHP tidak terlihat oleh pengguna saat memilih perintah
“view source” pada web browser yang digunakan (Raharjo, 2012: 41).
2.8. My Structured Query Language (MySQL)
MySQL mengimplementasikan model database relasional maka disebut
sebagai Relational Database Management System (RDBMS). Mysql merupakan
software RDBMS atau server database yang dapat mengelola database dengan
sangat cepat, dapat menampung data dalam jumlah sangat besar, dapat diakses
oleh banyak user (multi-user), dan dapat melakukan suatu proses secara sinkron
atau berbarengan (multi-threaded). mysql banyak digunakan di berbagai kalangan
untuk melakukan penyimpanan dan pengolahan data, mulai dari kalangan
akademis sampai ke industri, baik industri kecil, menengah, maupun besar
(Raharjo, 2012: 44).
2.9. Cascading Style Sheet (CSS)
Cascading Style Sheet (CSS) adalah suatu bahasa yang bekerja sama
dengan dokumen HTML untuk mendefinisikan cara bagaimana suatu isi halaman
26
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
web ditampilkan atau di representasikan. Presentasi ini meliputi style atau gaya
teks, link, maupun tata letak (layout) halaman. Adanya CSS membuat pemisah
antara kode untuk isi halaman web dan kode yang diperlukan khusus untuk
menangani tampilan (Raharjo, 2012: 185).
2.10. JavaScript (JS)
JavaScript adalah bahasa yang berfungsi untuk membuat skrip-skrip
program yang dapat dikenal dan dieksekusi oleh web browser dengan tujuan
untuk menjadikan halaman web lebih bersifat interaktif. Meskipun banyak fitur
dari bahasa Java yang diadopsi oleh JavaScript, namun JavaScript di
kembangkan secara terpisah dan independen. Jadi perlu diketahui bahwa Java dan
JavaScript merupakan dua hal yang berbeda, JavaScript dikembangkan oleh
Netscape dan merupakan bahasa yang bersifat terbuka (open) sehingga dapat
digunakan tanpa membeli lisensi. (Raharjo, 2012: 221).
2.11. UML (Unified Modelling Language)
UML (Unified Modelling Language) adalah sebuah bahasa yang
berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasi, menspesifikasi,
membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan software
berbasis object oriented (Yulianti, 2012:96).
2.11.1. Use Case Diagram
Use Case Diagram menggambarkan aktivitas yang dapat dilakukan
oleh sistem dari sudut pandang user (pengguna sistem) sebagai pengguna
(external observer) dan berhubungan dengan skenario-skenario yang dapat
dilakukan oleh user. Use case diagram merupakan sekumpulan actor,
usecase dan komunikasi antar actor dengan usecase (Yulianti, 2012:98).
Tabel 2.2. Simbol pada Use Case Diagram (Yulianti, 2012:98)
SIMBOL NAMA KETERANGAN
Actor Menspesifikasikan himpuan peran yang pengguna
mainkan ketika berinteraksi dengan use case.
27
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Dependency
Hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu
elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi
elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak
mandiri (independent).
Generalization
Hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi
perilaku dan struktur data dari objek yang ada di
atasnya objek induk (ancestor).
Include Menspesifikasikan bahwa use case sumber secara
eksplisit.
Extend
Menspesifikasikan bahwa use case target memperluas
perilaku dari use case sumber pada suatu titik yang
diberikan.
Association Apa yang menghubungkan antara objek satu dengan
objek lainnya.
System Menspesifikasikan paket yang menampilkan sistem
secara terbatas.
Use Case
Deskripsi dari urutan aksi-aksi yang ditampilkan sistem
yang menghasilkan suatu hasil yang terukur bagi suatu
actor
Collaboration
Interaksi aturan-aturan dan elemen lain yang bekerja
sama untuk menyediakan prilaku yang lebih besar dari
jumlah dan elemen-elemennya (sinergi).
Note Elemen fisik yang eksis saat aplikasi dijalankan dan
mencerminkan suatu sumber daya komputasi
2.11.2. Activity Diagram
Activity Diagram menggambarkan hubungan dari usecase dan
responsibilities dari class. Activity diagram fokus pada behavior dari
28
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
operation dan menunjukkan aliran control untuk menyelesaikan proses
tertentu, seperti aktivitas untuk menerima pembayaran. Aliran control
tersebut dimulai dari state awal atau initial state dan diakhiri oleh state
yang lain yang disebut dengan end state (Yulianti, 2012 : 121).
Tabel 2.3. Simbol pada Activity Diagram(Yulianti, 2012 : 121)
SIMBOL NAMA KETERANGAN
Start point Titik Awal
End point Titik Akhir
activities Aktifitas yang dilakukan sistem
decision
Pilihan untuk mengambil Keputusan
Fork Digunakan untuk menunjukkan kegiatan yang
dilakukan secara parallel
join Digunakan untuk kegiatan yang di gabungkan
swimline Memisahkan organisasi bisnis yang bertanggung
jawab terhadap aktivitas yang terjadi
2.11.3. Class Diagram
Class Diagram merupakan inti dari permodelan objek. Class
menggambarkan suatu grup yang yang memiliki kesamaan keadaan dan
perilaku. Class merupakan blueprint dari object dalam sistem berorientasi
object. Contohnya Volkswagen, Toyota dan Ford bisa dikelompokkab
dalam class yang diberi nama mobil. Class dapat menyatakan konsep yang
dapat dilihat ataupun yang abstract (Yulianti, 2012:103).
Tabel 2.4. Simbol pada Class Diagram (Yulianti, 2012 : 103)
SIMBOL NAMA KETERANGAN
Generalization Hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan
struktur data dari objek yang ada di atasnya objek induk (ancestor).
29
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Nary Association Upaya untuk menghindari asosiasi dengan lebih dari 2 objek.
Class Himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi yang
sama.
Collaboration Deskripsi dari urutan aksi-aksi yang ditampilkan sistem yang
menghasilkan suatu hasil yang terukur bagi suatu actor.
Realization Operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek
Dependency
Hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen
mandiri (independent) akan mempegaruhi elemen yang bergantung
padanya elemen yang tidak mandiri.
Association Apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya
2.11.4. Sequence Diagram
Sequence diagram menggambarkan interaksi antara objek di dalam
dan di sekitar sistem dan digunakan untuk menggambarkan sekenario, tipe
diagram ini memperlihatkan tahapan-tahapan yang seharusnya terjadi
untuk menghasilkan use case (Yulianti, 2012 : 105).
Tabel 2.5. Simbol pada Sequence Diagram (Yulianti, 2012 :
105)
SIMBOL NAMA KETERANGAN
Object Object merupakan instance dari sebuah class dan
dituliskan tersusun secara horizontal. Digambarkan
sebagai sebuah class (kotak) dengan nama obyek
didalamnya yang diawali dengan sebuah titik koma
Actor Actor juga dapat berkomunikasi dengan object, maka
actor juga dapat diurutkan sebagai kolom. Simbol Actor
sama dengan simbol pada Actor Use Case Diagram.
Lifeline Lifeline mengindikasikan keberadaan sebuah object dalam
basis waktu. Notasi untuk Lifeline adalah garis putus-
putus vertikal yang ditarik dari sebuah obyek.
Activation Activation dinotasikan sebagai sebuah kotak segi empat
yang digambar pada sebuah lifeline. Activation
mengindikasikan sebuah obyek yang akan melakukan
sebuah aksi.
30
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Message Message, digambarkan dengan anak panah horizontal
antara Activation. Message mengindikasikan komunikasi
antara object-object.
2.11.5. Deployment Diagram
Deployment atau physical diagram menunjukan susunan fisik
sebuah sistem, menunjukan bagian perangkat lunak mana yang berjalan
pada perangkat keras mana. Hal utama dalam diagram ini adalah pusat-
pusat yang dihubungkan oleh jalur komunikasi. Sebuah pusat adalah
sebuah adalah sebuah titik yang dapat mengumpulkan perangkat keras
(Yulianti, 2012 : 107).
Tabel 2.6. Simbol pada Deployment Diagram (Yulianti, 2012 :107)
SIMBOL NAMA KETERANGAN
Komponen Pada deployment diagram, komponen-
komponen yang ada diletakkan didalam
node untuk memastikan keberadaan posisi
mereka
Node Node menggambarkan bagian-bagian
hardware dalam sebuah sistem. Notasi
untuk node digambarkan sebagai sebuah
kubus 3 dimensi.
Association Sebuah association digambarkan sebagai
sebuah garis yang menghubungkan dua
node yang mengindikasikan jalur
komunikasi antara element-elemen
hardware.
2.12. Dreamweaver CC
Dreamweaver cc adalah perangkat lunak terkemuka untuk desain web
yang menyediakan kemampuan visual yang intuitif termasuk dapa tingkat kode,
yang dapat digunakan untuk membuat dan mengedit website HTML serta aplikasi
mobile seperti smartphone, tablet, dan perangkat keras lainnnya.
Dengan adalnya fitur layout fluid grid layout menjadi adaptif atau dapat
menyesuaikan dengan browser yang di pakai (Bunafit Nugroho, 2013)
31
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.13. Navicat Premium
Navicat Premium merupakan software untuk administrasi berbagai macam
database, salah satunya MySQL. Navicat untuk MySQL adalah software untuk
administrasi dan pengembangan database MySQL. Software ini bekerja dengan
MySQL Database Server dari versi 3.21 atau diatasnya, dan mendukung sebagian
besar fitur terbaru MySQL termasuk Trigger, Stored Prosedur, Fungsi Event,
View, Manage User, dll. (www.navicat.com).
2.14. CodeIgniter
CodeIgniter merupakan aplikasi open source berupa framework PHP
dengan model MVC (model view controller) untuk membangun website yang
dinamis dengan menggunakan Bahasa pemrograman PHP. CodeIgniter
memudahkan developer untuk membuat aplikasi web dengan cepat dan mudah
dibandingkan dengan membuatnya dari awal secara manual. CodeIgniter dirilis
pertama kalo pada tanggal 28 Februari 2006 (www.codeigniter.com).
2.15. Wawancara
Wawancara (interview) dilakukan untuk mendapatkan informasi, yang
tidak dapat diperoleh melalui observasi atau kuesioner. Hal ini disebabkan karena
peneliti tidak dapat mengobservasi seluruhnya. Tidak semua data dapat diperoleh
dengan observasi. Oleh karena itu, peneliti harus mengajukan pertanyaan kepada
partisipan. Pertanyaan sangat penting untuk menangkap persepsi, pikiran,
pendapat, perasaan orang tentang suatu gejala, peristiwa, fakta atau realita.
Dengan mengajukan pertanyaan peneliti masuk dalam alam berpikir orang lain,
mendapatkan apa yang ada dalam pikiran mereka dan mengerti apa yang mereka
pikirkan. Karena persepsi, perasaan, pikiran orang sangat berarti, dapat dipahami
dan dapat dieksplisit dan dianalisis secara ilmiah (Raco, 2012:116).
2.16. Studi Pustaka
Tinjauan pustaka atau literature review adalah bahan yang tertulis berupa
buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti. Tinjauan pustaka
membantu peneliti untuk melihat ide-ide, pendapat, dan kritik tentang topik
32
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
tersebut yang sebelumnya dibangun dan dianalisis oleh para ilmuwan sebelumnya.
Tinjauan pustaka bertujuan untuk melihat dan menganalisa nilai tambah penelitian
ini dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya. Penggunaan metode
penelitian baik kuantitatif maupun kualitatif akan membahas tinjauan pustaka
pada awal penelitian dengan tujuan untuk memberikan peneguhan atas pentingnya
masalah atau topik penelitian yang akan dibahas (Raco, 2012:104).
2.17. Tinjauan Pustaka
Fokus utama suatu tinjauan pustaka atau literature review dalam suatu
penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban
untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan. Jika dapat
menemukan jawaban pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau
laporan hasil penelitian yang paling aktual, maka kita tidak perlu melakukan
penelitian yang sama. Kita harus memilih topik lain atau menyempurnakan hasil
penelitian yang telah ada sehingga topik tersebut menjadi lebih spesifik.
2.18. Studi Literatur Sejenis
Adapun beberapa studi literatur sejenis yang digunakan dalam penelitian
ini dapat dilihat pada tabel 2.7.
Tabel 2.7. Studi Literatur
Penulis Judul Penelitian Kelebihan Kekurangan
(Nur
Lailiana,
2015)
Group Decision
Support System
(GDSS) Penentuan
Lokasi Penempatan
Anjungan Tunai
Mandiri
Menggunakan
Metode Entropy,
VIKOR dan Borda
Aplikasi ini
dapat
memberikan
rekomendasi
penempatan
ATM dan dapat
mengatasi
kesulitan-
kesulitan pada
proses
pengambilan
keputusan
secara
.Data kriteruia untuk
tempat lokasi belum
mencakup untuk semua
daerah.
33
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
konvensial di
PT. BRI
(Persero) Tbk
Cabang Jember.
(Teuku
Mufizar,
Teten Nuraen
dan Arianti
Salama,2017)
Sistem Pendukung
Keputusan Dalam
Penentuan
Pertukaran Pelajar
Di Sma Negeri 2
Tasikmalaya
Dengan Metode
Analytical
Hierarchy Process
(AHP)
Dapat
membantu
pihak sekolah
dalam
menghitung
penentuan
peserta
pertukaran
pelajar sehingga
dalam proses
perhitungan dan
pelaporannya
lebih cepat.
Metode yang
digunakan belum
merokemendasikan
keputusan yang terbaik
sehingga memerlukan
bantuan metode lain
(Inkreswari
Retno
Hardini,
2017)
Aplikasi
Rekomendasi
Perhotelan Dengan
Metode Vikor Dan
Entropy Berbasis
Mobile
Dapat
memberikan
rekomendasi
hotel sesuai
lokasi
pengguna.
Tidak terdapat petunjuk
arah dari lokasi yang
dingiinkan menuju
lokasi hotel.
Berdasarkan studi literatur diatas, bahwa penelitian yang penulis buat mempunyai
kelebihan, antara lain:
1. Aplikasi yang penulis buat sudah mempunyai fitur peta yang menunjukan
lokasi dari hasil rekomendasi.
2. Dalam mementukan bobot awal kriteria tidak dijelaskan dasar nilai untuk
menentukan bobot awal kriteria tersebut. Di dalam penelitian penulis menjelaskan
cara untuk mendapatkan bobot awal kriteria dengan menggunakan binary tree.
34
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3. Dalam pembuatan aplikasi, penulis menggunakan framework codeigniter
dengan konsep HMVC yang lebih tersuktur disbanding dengan konsep MVC.
35 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Metode Pengumpulan Data
Pembahasan metodologi yang digunakan dalam proses penyelesaian riset
ini pada dasarnya adalah merupakan urutan langkah-langkah yang harus
dilakukan. Untuk mengumpulkan data dalam kegiatan penelitian diperlukan cara-
cara atau teknik pengumpulan data tertentu, sehingga proses penelitian dapat
berjalan dengan lancar. Peneliti melakukan beberapa langkah pengumpulan data
seperti studi pustaka, wawancara dan observasi.
3.1.1. Wawancara
a. Penulis melakukan wawancara terstruktur dengan Pinak Dinas
Sosial Tangerang Selatan, yaitu Pak Asep Sobari selaku Kepala Bidang
Rehabilitasi Dinas Sosial Tangerang Selatan. Wawancara dilakukan
untuk menggali informasi yang berhubungan tentang panti asuhan di
Kota Tangerang Selatan.
b. Penulis melakukan wawancara terstruktur dengan Forum Panti
Asuhan Kota Tangerang Selatan, K.H. Ucup Ridwan yaitu selaku
Kepala Ketua Forum Panti Asuhan Kota Tangerang Selatan.
Wawancara dilakukan untuk menggali informasi yang berhubungan
tentang panti asuhan di Kota Tangerang Selatan dan kriteria yang
digunakan sebagai acuan dalam menentukan panti asuhan prioritas.
c. Penulis melakukan wawancara terstruktur dengan Panti Asuhan
yang berada di Kecamatan Ciputat.. Wawancara dilakukan untuk
menggali informasi yang berhubungan tentang infomasi kriteria yang
digunakan sebagai acuan dalam menentukan panti asuhan prioritas.
3.1.2. Studi Pustaka
Dengan penggunaan metode studi pustaka, penulis mengumpulkan
referensi-referensi yang relevan dengan penelitian penulis. Teori serta data
dalam penelitian ini bersumber dari 12 buku, 12 jurnal, 3 studi literatur, 3
website.
36
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3.2. Metode Pengembangan Sistem
3.2.1. Fase Perencanaan Kebutuhan (Requirements Planning)
Pada fase ini dijelaskan mengenai cakupan sistem yang akan
dikembangkan, melakukan pengidentifikasian tujuan yang dihadapkan
nantinya. Pada fase ini, di tentukan pula masalah yang mungkin di hadapi,
user requrements specification diperoleh melalui wawancara secara
langsung mencari dalam dokumentasi dengan memperhatikan sistem yang
telah ada.
Hasil yang peneliti dapatkan dari tahap tujuan dan syarat-syarat
informasi antara lain adalah:
a. Memperoleh informasi mengenai panti asuhan di Tangerang
Selatan.
b. Memperoleh informasi dari permasalahan dalam melakukan
pencatatan secara manual.
c. Dibutuhkan aplikasi yang dapat menyimpan data panti asuhan di
Tangerang Selatan.
3.2.2. Fase Proses Desain (Workshop Design)
Pada tahap ini dilakukan perancangan proses yaitu perancangan
proses-proses yang akan terjadi di dalam sistem.
a. Perancangan Proses
Perancangan proses-proses yang akan dilakukan didalam sistem
menggunakan UML dengan membuat use case diagram, activity
diagram, class diagram, sequence diagram.
b. Perancangan Basis Data
Pada aplikasi sistem pemesanan ini digunakan database sebagai
pelengkap program seperti registrasi, proses pemesanan, input
data produk dan proses penyimpanan data produk. Database yang
digunakan adalah database MySQL.
c. Perancangan Antarmuka (User Interface)
37
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Pada perancangan antarmuka (user interace) dilakukan langkah
menganalisis atau merencanakan tampilan untuk tata letak sesuai
dengan fungsi aplikasi.
3.2.3. Fase Implementasi (Implementation System)
Pada tahap ini peneliti melakukan coding, yaitu implementasi ke
dalam bahasa pemrograman. Bahasa pemrograman yang digunakan
menggunakan PHP dengan framework CI dan perangkat lunak Sistem
Manajemen Basis Data menggunakan MySQL. Sebagai akhir dari fase
implementasi peneliti juga meminta tanggapan user tentang aplikasi ini
untuk bahan evaluasi.
3.3. Kerangka Berfikir Penelitian
Kerangka pikir diawali dengan analisa sistem, selanjutnya
mendesain sistem dan tahapan terakhir dalam proses penelitian ini adalah
implementasi membuat prototype sekaligus melakukan uji coba atas
sistem yang telah dirancang.
38
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 3.1. Kerangka Berfikir
39 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB IV
ANALISIS, PERANCANGAN SISTEM, IMPLEMENTASI DAN
PENGUJIAN SISTEM
4.1. Tahap Requirement
4.1.1. Analisis Kebutuhan Masalah
Mengacu pada hasil wawancara yang telah penulis lakukan kepada K.H.
Ucup Ridwan selaku pemilik dari Yayasan Panti Asuhan Al – Matiin dan sebagai
Ketua Forum Panti Asuhan di Tangerang Selatan pada tanggal 28 Mei 2018
menyatakan bahwa kemudahan untuk mendapatkan informasi tentang panti
asuhan dan penentuan panti asuhan dirasa perlu karena pembagian donasi - donasi
belum sepenuhnya merata. Hal tersebut perlu diperhatikan karena banyaknya
panti asuhan yang ada di Kota Tangerang Selatan.
4.1.1.1. Analisis Berjalan
Terdapat masalah yang diangkat untuk dijadikan dasar pembuatan aplikasi
yaitu donatur masih mengalami kekurangan informasi tentang panti asuhan di
Kota Tangerang Selatan. Selain itu, donatur belum bisa menentukan panti asuhan
berdasarkan kriteria yang inginkan donatur.
Gambar 4.1 Analisis Berjalan
Donatur kesulitan untuk
mencari informasi
tentang panti asuhan
yang berada di
Tangerang Selatan.
Donatur juga mengalami
kesulitan untuk menentukan panti
asuhan mana yang sebaiknya
diprioritaskan dahulu dalam
menyalurkan donasi.
40
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Dibuat aplikasi sistem
pendukung keputusan
rekomendasi panti asuhan
berbasis web
Aplikasi sistem pendukung
keputusan rekomendasi panti
asuhan berbasis web
Donatur sebagai
pengguna aplikasi
Donatur menggunakan aplikasi sistem pendukung keputusan
rekomendasi panti asuhan untuk mendapatkan informasi
tentang panti asuhan di kota Tangerang Selatan dan
mendapatkan rekomendasi panti asuhan yang sudah
ditentukan oleh sistem.
4.1.1.2. Analisis Usulan
Berdasarkan permasalahan yang diangkat, solusi yang didapatkan penulis
yaitu membuat aplikasi yang dapat memberikan informasi mengenai Panti asuhan
yang dapat membantu donatur untuk memperoleh informasi, dilengkapi dengan
fitur aplikasi seperti:
1. Aplikasi ini memuat data panti asuhan berupa alamat, jumlah anak asuh,
fasilitas, program dan no telepon panti asuhan.
2. Terdapat peta lokasi panti asuhan yang dapat digunakan untuk
mempermudah donatur mengetahui letak posisi panti asuhan secara
akurat.
3. Aplikasi ini dapat merekomendasi kepada donatur panti asuhan mana
yang memiliki skala nilai prioritas dalam membutuhkan donasi.
41
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 4.2 Analisis Usulan
4.1.2. Mendefinisikan Masalah
Pada tahap mendefinisikan masalah, penulis menentukan masalah apa yang
harus diselesaikan dengan menggunakan sistem yang dibuat. Pada penelitian ini,
masalah yang harus diselesaikan adalah bagaimana membuat aplikasi untuk
menentukan rekomendasi panti asuhan dengan menggunakan metode VIKOR dan
Entropy.
4.1.3. Tujuan Informasi
Berdasarkan analisis masalah dan definisi masalah di atas, penulis bertujuan
untuk mengimplementasikan metode VIKOR dan metode pembobotan Entropy
dalam penentuan rekomendasi panti asuhan di Kota Tangerang Selatan.
Diharapkan dengan adanya aplikasi yang akan penulis rancang akan membantu
donatur untuk membagikan donasinya secara objektif dan tepat sasaran sesuai
prioritas yang sudah ditentukan.
Metode Entropy digunakan pada penelitian ini dikarenakan Entropy sebagai
metode pembobotan dengan menggunakan pendekatan subyektif dan obyektif
sehingga menghasilkan bobot kriteria berdasarkan karakteristik data sekaligus
dapat mengakomodasi preferensi subyektif dari pengambil keputusan. Hal ini
sejalan dengan penelitian Nur Lailiana, 2015. Selain itu dengan metode entropy
dapat memecahkan masalah tentang diskriminasi diantara sekumpulan data. Hal
ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Jamila dan Hartati, 2011.
Metode VIKOR digunakan oleh penulis karena metode VIKOR dapat digunakan
untuk pengambil keputusan dengan kriteria yang lebih dari satu, khususnya situasi
dimana pengambil keputusan tidak dapat menentukan preferensinya pada saat
awal desain sistem. Hal itu sejalan dengan penelitian yang dikemukakan oleh Nur
Lailiana, 2015 yang menggunakan metode yang sama.
4.2. Tahap Design
4.2.1. Tahap Perancangan Sistem
A. Perancangan UML
42
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
1. Identifikasi Aktor
Tabel 4.1 Aktor
No Aktor Deskripsi
1 Admin Admin adalah orang yang memiliki kewenangan untuk
dapat menghapus, mengedit, dan menambah data panti
asuhan, bobot panti asuhan, kriteria dan crips.
2 User User adalah donatur yang akan menggunakan sisstem
SPK ini untuk mengambil keputusan dalam menilai
panti asuhan untuk menyalurkan donasinya.
2. Identifikasi Use Case
Pada aplikasi yang penulis rancang terdapat proses-proses yang dinyatakan
dalam sebuah use case. Di bawah ini merupakan tabel identifikasi use case.
Tabel 4.2 Identifikasi Use case
No Nama use case Deskripsi Aktor
1.
Login
Use case yang menggambarkan kegiatan
memasukkan username dan password untuk dapat
mengakses menu
Admin
2. Input Panti
Asuhan
Use case yang menggambarkan aktifitas
menginput data panti asuhan dan data bobot
panti asuhan
Admin
3. Edit Panti
Asuhan
Use case yang menggambarkan aktifitas
merubah data panti asuhan
Admin
4. Hapus Panti
Asuhan
Use case yang menggambarkan aktifitas
menghapus data panti asuhan dan data bobot
panti asuhan
Admin
5. Edit Bobot Panti
Asuhan
Use case yang menggambarkan aktifitas
merubah data panti asuhan
Admin
6. Input Kriteria
Use case yang menggambarkan aktifitas
menginput data kriteria
Admin
43
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
7. Edit Kriteria
Use case yang menggambarkan aktifitas
merubah data kriteria
Admin
8. Hapus Kriteria
Use case yang menggambarkan aktifitas
menghapus data kriteria
Admin
9. Input Crips
Use case yang menggambarkan aktifitas
menginput data crips
Admin
10. Edit Crips
Use case yang menggambarkan aktifitas
mengedit data crips
Admin
11. Hapus Crips
Use case yang menggambarkan aktifitas
menghapus data crips
Admin
12. Panti Asuhan
Prioritas
Use case yang menggambarkan aktifitas
menampilkan penghitungan SPK
Semua
Aktor
13. Logout
Use case yang menggambarkan aktifitas keluar
dari aplikasi
Admin
3. Use Case Diagram
a. Admin Use case Diagram
Admin adalah orang yang memiliki kewenangan untuk dapat menghapus,
mengedit, dan menambah panti asuhan, bobot panti asuhan, kriteria dan crips. Di
bawah ini merupakan use case diagram admin pada sistem.
44
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 4.1 Use Case Diagram Admin
b. User Use case Diagram
User adalah donatur yang akan menggunakan sistem SPK ini untuk
mengambil keputusan dalam menilai panti asuhan untuk menyalurkan donasinya..
Di bawah ini merupakan use case diagram user.
Gambar 4.2 Use Case Diagram User
45
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4. Use Case Skenario
Use case skenario adalah tahapan sebuah use case dari awal hingga selesai.
Di bawah ini beberapa use case skenario:
a. Skenario Login
Tabel 4.3 Skenario Login
Use Case Login
Use Case ID 1
Actor Admin
Description Use case yang menggambarkan kegiatan memasukkan
username dan password untuk dapat mengakses menu.
Pre-condition Admin harus memiliki username dan password yang telah
terdaftar pada sistem
Course of event Actor Action System Response
1. Aktor masuk ke
halaman login
2. Menampilkan halaman
login
3. Aktor memasukkan
username dan
password
4. Memvalidasi username dan
password
5. Sistem akan menampilkan
halaman utama
Alternate course Jika username dan password yang dimasukkan belum terdapat
pada sistem maka sistem akan menampilkan pesan kesalahan
dan kembali menampilkan halaman login
Post Condition Aktor berhasil masuk ke dalam sistem
b. Skenario Input Panti Asuhan
Tabel 4.4 Skenario Input Panti Asuhan
Use Case Input Panti Asuhan
Use Case ID 2
Actor Admin
46
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Description Use case yang menggambarkan kegiatan menginput data
panti asuhan
Pre-condition Aktor masuk ke halaman utama
Course of event Actor Action System Response
1. Aktor memilih menu
data panti asuhan
2. Menampilkan halaman data
panti asuhan
3. Aktor memilih tambah
data panti asuhan
4. Menampilkan form input
panti asuhan
5. Aktor mengisi form
input panti asuhan
6. Aktor menekan tombol
simpan
Alternate course -
Post Condition Data Panti Asuhan dan data Bobot Panti Asuhan baru
berhasil ditambahkan
c. Skenario Edit Panti Asuhan
Tabel 4.5 Skenario Edit Panti Asuhan
Use Case Edit Panti Asuhan
Use Case ID 3
Actor Admin
Description Use case yang menggambarkan kegiatan mengedit data
panti asuhan
Pre-condition 1. Aktor masuk ke halaman utama
2. Aktor telah memilih menu data panti asuhan
Course of event Actor Action System Response
1. Menampilkan data panti
asuhan
2. Aktor memilih salah
satu panti asuhan dan
3. Menampilkan form edit
panti asuhan
47
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
menekan tombol edit.
4. Aktor mengisi form
edit panti asuhan
5. Aktor menekan tombol
simpan
Alternate course -
Post Condition Data panti asuhan berhasil diedit
d. Skenario Hapus Panti Asuhan
Tabel 4.6 Skenario Hapus Panti Asuhan
Use Case Hapus Panti Asuhan
Use Case ID 4
Actor Admin
Description Use case yang menggambarkan kegiatan menghapus data
panti asuhan
Pre-condition 1. Aktor masuk ke halaman utama
2. Aktor telah memilih menu panti asuhan
Course of event Actor Action System Response
1. Menampilkan data
panti asuhan
2. Aktor memilih salah satu
panti asuhan dan menekan
tombol hapus
Alternate course -
Post Condition Data panti asuhan dan data Bobot Panti Asuhan berhasil
dihapus
e. Skenario Edit Bobot Panti Asuhan
Tabel 4.7 Skenario Edit Bobot Panti Asuhan
48
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Use Case Edit Bobot Panti Asuhan
Use Case ID 5
Actor Admin
Description Use case yang menggambarkan kegiatan mengedit bobot
panti asuhan
Pre-condition 1. Aktor masuk ke halaman utama
2. Aktor telah memilih menu bobot panti asuhan
Course of event Actor Action System Response
2. Menampilkan data bobot
panti asuhan
2. Aktor memilih salah
satu panti asuhan dan
menekan tombol edit.
3. Menampilkan form bobot
panti asuhan
4. Aktor mengisi form
bobot panti asuhan
5. Aktor menekan tombol
simpan
Alternate course -
Post Condition Data bobot panti asuhan berhasil diedit
f. Skenario Input Kriteria
Tabel 4.8 Skenario Input Kriteria
Use Case Input Kriteria
Use Case ID 6
Actor Admin
Description Use case yang menggambarkan kegiatan menginput data
kriteria
Pre-condition Aktor masuk ke halaman utama
Course of event Actor Action System Response
1. Aktor memilih menu 2. Menampilkan halaman data
49
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
data kriteria kriteria
3. Aktor memilih tambah
data kriteria
4. Menampilkan form input
kriteria
5. Aktor mengisi form
input kriteria
6. Aktor menekan tombol
simpan
Alternate course -
Post Condition Data Kriteria baru berhasil ditambahkan
g. Skenario Edit Kriteria
Tabel 4.9 Skenario Edit Kriteria
Use Case Edit Kriteria
Use Case ID 7
Actor Admin
Description Use case yang menggambarkan kegiatan mengedit data
kriteria
Pre-condition 1. Aktor masuk ke halaman utama
2. Aktor telah memilih menu data kriteria
Course of event Actor Action System Response
1. Menampilkan data kriteria
2. Aktor memilih salah
satu kriteria dan
menekan tombol edit.
3. Menampilkan form edit
kriteria
4. Aktor mengisi form edit
kriteria
5. Aktor menekan tombol
simpan
Alternate course -
Post Condition Data kriteria berhasil diedit
50
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
h. Skenario Hapus Kriteria
Tabel 4.10 Skenario Hapus Kriteria
Use Case Hapus Kriteria
Use Case ID 8
Actor Admin
Description Use case yang menggambarkan kegiatan menghapus data
kriteria
Pre-condition 1. Aktor masuk ke halaman utama
2. Aktor telah memilih menu data kriteria
Course of event Actor Action System Response
1. Menampilkan data
kriteria.
2. Aktor memilih salah satu
kriteria dan menekan tombol
hapus
Alternate course -
Post Condition Data kriteria berhasil dihapus
i. Skenario Input Crips
Tabel 4.11 Skenario Input Crips
Use Case Input Crips
Use Case ID 9
Actor Admin
Description Use case yang menggambarkan kegiatan menginput data
Crips
Pre-condition Aktor masuk ke halaman utama
Course of event Actor Action System Response
1. Aktor memilih menu
data crips
2. Menampilkan halaman data
crips
51
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3. Aktor memilih tambah
data crips
4. Menampilkan form input
data crips
5. Aktor mengisi form
input data crips
6. Aktor menekan tombol
simpan
Alternate course -
Post Condition Crips baru berhasil ditambahkan
j. Skenario Edit Crips
Tabel 4.12 Skenario Edit Crips
Use Case Edit Crips
Use Case ID 10
Actor Admin
Description Use case yang menggambarkan kegiatan mengedit data
crips
Pre-condition 1. Aktor masuk ke halaman utama
2. Aktor telah memilih menu crips
Course of event Actor Action System Response
1. Menampilkan data crips.
2. Aktor memilih salah
satu crips dan menekan
tombol edit.
3. Menampilkan form edit
crips
4. Aktor mengisi form
edit crips
5. Aktor menekan tombol
simpan
Alternate course -
Post Condition Data crips berhasil diedit
k. Skenario Hapus Crips
52
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tabel 4.13 Skenario Hapus Crips
Use Case Hapus Crips
Use Case ID 11
Actor Admin
Description Use case yang menggambarkan kegiatan menghapus data
crips
Pre-condition 1. Aktor masuk ke halaman utama
2. Aktor telah memilih menu crips
Course of event Actor Action System Response
1. Menampilkan data
crips
2. Aktor memilih salah satu
crips dan menekan tombol
hapus
Alternate course -
Post Condition Data crips berhasil dihapus
l. Skenario Lihat Panti Asuhan Prioritas
Tabel 4.14 Skenario Lihat Panti Asuhan Prioritas
Use Case Skenario Lihat Panti Asuhan Prioritas
Use Case ID 12
Actor Semua Aktor
Description Use case yang menggambarkan kegiatan melihat hasil panti
asuhan prioritas
Pre-condition 1. Aktor masuk ke halaman utama
2. Aktor telah memilih rekomendasi panti asuhan
Course of event Actor Action System Response
1. Aktor memilih lihat panti
asuhan prioritas
2. Menampilkan panti
asuhan prioritas
Alternate course -
53
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Post Condition Aktor dapat melihat hasil panti asuhan prioritas
m. Skenario Logout
Tabel 4.15 Skenario Logout
Use Case Skenario Logout
Use Case ID 13
Actor Admin
Description Use case yang menggambarkan kegiatan keluar dari sistem
Pre-condition Aktor berhasil login
Course of event Actor Action System Response
1. Aktor menekan tombol
logout
2. Sistem menampilkan
halaman login
Alternate course -
Post Condition Aktor berhasil keluar dari system
5. Activity Diagram
Activity Diagram adalah gambaran aktivitas-aktivitas yang berjalan di dalam
sistem. Aliran kerja tersebut digambarkan secara grafis. Berikut adalah Activity
Diagram yang ada pada sistem:
a. Activity Diagram Login
Proses login diawali dengan memasukkan username dan password admin.
Jika admin sudah terdaftar di database, maka admin dapat masuk ke menu utama.
Namun jika admin belum terdaftar atau salah satu dari username dan password
salah maka sistem akan menampilkan pesan kesalahan dan kembali menampilkan
halaman form login.
54
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Admin Sistem
Gambar 4.3 Activity Diagram Login
b. Activity Diagram Input Panti Asuhan
Proses input panti asuhan diawali dengan proses login oleh admin. Jika login
gagal, maka akan kembali ke halaman login. Jika login berhasil, maka akan masuk
ke menu utama. Ketika sudah berhasil, admin memilih menu panti asuhan,
kemudian pilih tambah data panti asuhan dan otomatis akan menambahkan data
bobot panti asuhan.
Membuka Menampilkan Halaman Login
Validasi username dan password
Menampilkan menu utama
Memasukkan username dan password
Berhasil
Gagal
55
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Admin Sistem
Gambar 4.4 Activity Diagram Input Asuhan
c. Activity Diagram Edit Panti Asuhan
Proses edit data panti asuhan diawali dengan proses login oleh admin. Jika
login gagal, maka akan kembali ke halaman login. Jika login berhasil, maka akan
masuk ke menu utama. Ketika sudah berhasil, admin memilih menu panti asuhan,
kemudian pilih data panti asuhan yang akan diedit supaya dapat mengedit data
panti asuhan yang diinginkan.
Membuka Menampilkan Halaman Login
Validasi username dan password
Menampilkan menu utama
Memasukkan username dan password
Berhasil
Gagal
Pilih menu panti asuhan
Menampilkan data panti asuhan Pilih tambah data panti asuhan
Menampilkan form input panti asuhan Input data panti asuhan
Proses Hasil Input Data panti Asuhan dan
Bobot Panti Asuhan
Berhasil
Gagal
56
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Admin Sistem
Gambar 4.5 Activity Diagram Edit Panti Asuhan
d. Activity Diagram Hapus Panti Asuhan
Proses hapus panti asuhan diawali dengan proses login oleh admin. Jika login
gagal, maka akan kembali ke halaman login. Jika login berhasil, maka akan masuk
ke menu utama. Ketika sudah berhasil, admin memilih menu panti asuhan,
kemudian pilih data panti asuhan yang akan dihapus dan otomatis akan
menghapus data bobot panti asuhan yang dipilih.
Membuka Menampilkan Halaman Login
Validasi username dan password
Menampilkan menu utama
Memasukkan username dan password
Berhasil
Gagal
Pilih menu panti asuhan
Menampilkan data panti asuhan Pilih edit data panti asuhan
Menampilkan form edit panti asuhan Edit data panti asuhan
Proses Hasil Edit
Berhasil
Gagal
57
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Admin Sistem
Gambar 4.6 Activity Diagram Hapus Panti Asuhan
e. Activity Diagram Edit Bobot Panti Asuhan
Proses edit bobot panti asuhan diawali dengan proses login oleh admin. Jika
login gagal, maka akan kembali ke halaman login. Jika login berhasil, maka akan
masuk ke menu utama. Ketika sudah berhasil, admin memilih menu panti asuhan,
kemudian pilih bobot panti asuhan yang akan diedit supaya dapat mengedit bobot
panti asuhan yang diinginkan.
Membuka Menampilkan Halaman Login
Validasi username dan password
Menampilkan menu utama
Memasukkan username dan password
Berhasil
Gagal
Pilih menu panti asuhan
Menampilkan data panti asuhan Hapus data panti asuhan yang diinginkan
Berhasil
Gagal
58
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Admin Sistem
Gambar 4.7 Activity Diagram Edit Bobot Panti Asuhan
f. Activity Diagram Input Kriteria
Proses input kriteria diawali dengan proses login oleh admin. Jika login gagal,
maka akan kembali ke halaman login. Jika login berhasil, maka akan masuk ke
menu utama. Ketika sudah berhasil, admin memilih menu kriteria, kemudian pilih
tambah data kriteria.
Pilih menu bobot panti asuhan
Menampilkan data bobot panti asuhan Pilih edit bobot panti asuhan
Menampilkan form edit bobot panti asuhan Edit bobot data panti asuhan
Membuka Menampilkan Halaman Login
Validasi username dan password
Menampilkan menu utama
Memasukkan username dan password
Berhasil
Gagal
Proses Hasil Edit
Berhasil
Gagal
59
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Admin Sistem
Gambar 4.8 Activity Diagram Input Kriteria
g. Activity Diagram Edit Kriteria
Proses edit data kriteria diawali dengan proses login oleh admin. Jika login
gagal, maka akan kembali ke halaman login. Jika login berhasil, maka akan masuk
ke menu utama. Ketika sudah berhasil, admin memilih menu kriteria, kemudian
pilih data kriteria yang akan diedit supaya dapat mengedit data kriteria yang
diinginkan.
Membuka Menampilkan Halaman Login
Validasi username dan password
Menampilkan menu utama
Memasukkan username dan password
Berhasil
Gagal
Pilih menu kriteria
Menampilkan data kriteria Pilih tambah data kriteria
Menampilkan form input kriteria Input data kriteria
Proses Hasil Input
Berhasil
Gagal
60
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Admin Sistem
Gambar 4.9 Activity Diagram Edit Kriteria
h. Activity Diagram Hapus Kriteria
Proses hapus kriteria diawali dengan proses login oleh admin. Jika login
gagal, maka akan kembali ke halaman login. Jika login berhasil, maka akan masuk
ke menu utama. Ketika sudah berhasil, admin memilih menu kriteria, kemudian
pilih data kriteria yang akan dihapus.
Membuka Menampilkan Halaman Login
Validasi username dan password
Menampilkan menu utama
Memasukkan username dan password
Berhasil
Gagal
Pilih menu kriteria
Menampilkan data kriteria Pilih edit data kriteria
Menampilkan form edit kriteria Edit data kriteria
Proses Hasil Edit
Berhasil
Gagal
61
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Admin Sistem
Gambar 4.10 Activity Diagram Hapus Kriteria
i. Activity Diagram Input Crips
Proses input crips diawali dengan proses login oleh admin. Jika login gagal,
maka akan kembali ke halaman login. Jika login berhasil, maka akan masuk ke
menu utama. Ketika sudah berhasil, admin memilih menu crips, kemudian pilih
tambah data crips.
Membuka Menampilkan Halaman Login
Validasi username dan password
Menampilkan menu utama
Memasukkan username dan password
Berhasil
Gagal
Pilih menu kriteria
Menampilkan data kriteria Hapus data kriteria yang diinginkan
Berhasil
Gagal
62
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Admin Sistem
Gambar 4.11 Activity Diagram Input Crips
j. Activity Diagram Edit Crips
Proses edit data crips diawali dengan proses login oleh admin. Jika login
gagal, maka akan kembali ke halaman login. Jika login berhasil, maka akan masuk
ke menu utama. Ketika sudah berhasil, admin memilih menu crips, kemudian pilih
data crips yang akan diedit supaya dapat mengedit data crips yang diinginkan.
Membuka Menampilkan Halaman Login
Validasi username dan password
Menampilkan menu utama
Memasukkan username dan password
Berhasil
Gagal
Pilih menu crips
Menampilkan data crips Pilih tambah data crips
Menampilkan form input crips Input data crips
Proses Hasil Input
Berhasil
Gagal
63
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Admin Sistem
Gambar 4.12 Activity Diagram Edit Crips
k. Activity Diagram Hapus Crips
Proses hapus crips diawali dengan proses login oleh admin. Jika login gagal,
maka akan kembali ke halaman login. Jika login berhasil, maka akan masuk ke
menu utama. Ketika sudah berhasil, admin memilih menu crips, kemudian pilih
data crips yang akan dihapus.
Membuka Menampilkan Halaman Login
Validasi username dan password
Menampilkan menu utama
Memasukkan username dan password
Berhasil
Gagal
Pilih menu crips
Menampilkan data crips Pilih edit data crips
Menampilkan form edit crips Edit data crips
Proses Hasil Edit
Berhasil
Gagal
64
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Admin Sistem
Gambar 4.13 Activity Diagram Hapus Crips
l. Activity Diagram Lihat Panti Asuhan Prioritas
Proses lihat rekomendasi keputusan panti asuhan diawali dengan user memiih
rekomendasi panti asuhan di menu utama. Setelah memilih, maka user akan
diperlihatkan hasil rekomendasi keputusan yang telah diolah oleh sistem.
Membuka Menampilkan Halaman Login
Validasi username dan password
Menampilkan menu utama
Memasukkan username dan password
Berhasil
Gagal
Pilih menu crips
Menampilkan data crips Hapus data crips yang diinginkan
Berhasil
Gagal
65
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Aktor Sistem
Gambar 4.14 Activity Diagram Lihat Panti Asuhan Prioritas
m. Activity Diagram Logout
Proses logout diawali dengan admin memilih menu logout kemudian admin
keluar dari aplikasi.
Admin Sistem
Gambar 4.15 Activity Diagram Logout
Membuka menu utama Menampilkan menu utama
Menampilkan panti asuhan priotitas Memilih rekomendasi panti asuhan
Menampilkan halaman login Menekan tombol logout
66
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
6. Sequence Diagram
Sequence diagram digunakan untuk menggambarkan perilaku pada sebuah
skenario. Sequence diagram juga berfungsi menggambarkan hubungan objek yang
terlibat pada sistem dengan mendeskripsikan waktu dan pesan yang dikirimkan
antarobjek. Berikut sequence diagram dalam sistem yang penulis rancang:
a. Sequence Diagram Login
Gambar 4.16 Sequence Diagram Login
3.2 Akun tidak tersedia
4. Masuk
menu utama
Aktor Form Login Web Server Database Menu Utama
1. Input (username
dan
password)
2. POST (username
dan password) Cek database
3. Validate
(username dan
password)
3.1 Akun
tersedia
67
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
b. Sequence Diagram Input Panti Asuhan
Gambar 4.17 Sequence Diagram Input Panti Asuhan
c. Sequence Diagram Edit Panti Asuhan
Gambar 4.18 Sequence Diagram Edit Panti Asuhan
1. Memilih menu
panti asuhan
Aktor Menu Panti
Asuhan Database Web Server
Data Panti
Asuhan
2. Memilih panti asuhan
Form Edit Panti
Asuhan
3. Edit panti
asuhan
3.1. Edit data panti asuhan
4. Perbarui
database
panti
asuhan
1. Memilih
menu panti
asuhan
Aktor Menu Panti
Asuhan Database
Form Input Panti
Asuhan
2. Memilih menu tambah panti asuhan
2.1 Input data panti asuhan
Web Server
3. Input
database
panti
asuhan dan
bobot panti
asuhan
68
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
d. Sequence Diagram Hapus Panti Asuhan
Gambar 4.19 Sequence Diagram Hapus Panti Asuhan
e. Sequence Diagram Edit Bobot Panti Asuhan
Gambar 4.20 Sequence Diagram Edit Bobot Panti Asuhan
1. Memilih menu
panti asuhan
Aktor Menu Panti
Asuhan Database Web Server Data Panti
Asuhan
2. Hapus panti asuhan
2.1 Hapus data panti asuhan
3. Perbarui
database
panti asuhan
dan bobot
pantiasuhan
1. Memilih menu
bobot panti
asuhan
Aktor Menu Bobot
Panti Asuhan
Database Web Server Data Bobot
Panti Asuhan
2. Memilih bobot panti asuhan
Form Edit Bobot
Panti Asuhan
3. Edit bobot panti
asuhan
3.1 Edit data bobot panti asuhan
4. Perbarui
database bobot
panti asuhan
69
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
f. Sequence Diagram Input Kriteria
Gambar 4.21 Sequence Diagram Input Kriteria
g. Sequence Diagram Edit Kriteria
Gambar 4.22 Sequence Diagram Edit Kriteria
1. Memilih
menu
kriteria
Aktor Menu Kriteria Database Form Input Kriteria
2. Memilih menu tambah kriteria
2.1 Input data kriteria
Web Server
3. Input
database
kriteria
1. Memilih menu
kriteria
Aktor Menu Kriteria Database Web Server Data Kriteria
2. Memilih kriteria
Form Edit Kriteria
3. Edit kriteria
3.1 Edit data kriteria
4. Perbarui
database
kriteria
70
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
h. Sequence Diagram Hapus Kriteria
Gambar 4.23 Sequence Diagram Hapus Kriteria
i. Sequence Diagram Input Crips
Gambar 4.24 Sequence Diagram Input Crips
1. Memilih menu
kriteria
Aktor Menu Kriteria Database Web Server Data Kriteria
2. Hapus kriteria
2.1 Hapus data kriteria
3. Perbarui
database
kriteria
1. Memilih
menu
crips
Aktor Menu Crips Database Form Input Crips
2. Memilih menu tambah crips
2.1 Input data crips
Web Server
3. Input
database
crips
71
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
j. Sequence Diagram Edit Crips
Gambar 4.25 Sequence Diagram Edit Crips
k. Sequence Diagram Hapus Crips
Gambar 4.26 Sequence Diagram Hapus Crips
1. Memilih menu
crips
Aktor Menu Crips Database Web Server Data Crips
2. Memilih crips
Form Edit Crips
3. Edit crips
3.1 Edit data crips
4. Perbarui
database
crips
1. Memilih menu
crips
Aktor Menu Crips Database Web Server Data Crips
2. Hapus crips
2.1 Hapus data crips
3. Perbarui
database
crips
72
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
l. Sequence Diagram Lihat Panti Asuhan Prioritas
Gambar 4.27 Sequence Diagram Lihat SPK Prioritas Panti Asuhan
m. Sequence Diagram Logout
Gambar 4.28 Sequence Diagram Logout
1. Memilih menu
rekomendasi
panti asuhan
Aktor Menu Rekomendasi
Panti Asuhan Sistem
Menu SPK Prioritas Panti
Asuhan
2. Melakukan
penghitungan
Entropy dan
VIKOR
3. Melihat Hasil Panti Asuhan Prioritas
Menu Utama Aktor
1. Menekan tombol
Logout
2. Keluar dari
sistem
73
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
7. Class Diagram
Gambar 4.29 Class Diagram
74
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
B. Tahap Perancangan Database
Pada tahap ini penulis merancang database yang berfungsi sebagai media
penyimpanan data-data yang digunakan pada sistem. Database yang penulis
gunakan adalah MySQL. Berikut merupakan tabel-tabel yang terdapat pada
database.
a. Tabel Admin
Tabel 4.16 Database Tabel Admin
Nama Field Tipe Ukuran Keterangan
id_admin Int 4 Primary Key
username Varchar 255
password Varchar 255
group Int 1
b. Tabel Panti Asuhan
Tabel 4.17 Database Tabel Panti Asuhan
Nama Field Tipe Ukuran Keterangan
kode_pantiasuhan Varchar 255 Primari Key
sip Varchar 255
nama_pantiasuhan Varchar 255
jumlah_anakasuh Int 4
alamat Varchar 255
no_telpon Varchar 255
peta Varchar 255
75
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
c. Tabel Bobot
Tabel 4.18 Database Tabel Bobot
Nama Field Tipe Ukuran Keterangan
ID Int 11 Primary Key
kode_pantiasuhan Varchar 16
kode_kriteria Varchar 16
kode_crips Int 11
d. Tabel Kriteria
Tabel 4.19 Database Tabel Kriteria
Nama Field Tipe Ukuran Keterangan
kode_kriteria Varchar 16 Primary Key
nama_kriteria Varchar 255
atribut Varchar 16
bobot Double
e. Tabel Crips
Tabel 4.20 Database Tabel Crips
Nama Field Tipe Ukuran Keterangan
kode_crips Int 11 Primary Key
kode_kriteria Varchar 16
nama_crips Varchar 255
nilai Double
76
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
C. Tahap Perancangan Antarmuka (Interface)
a. Admin
Gambar 4.30 Rancangan Antarmuka Login Admin
Gambar 4.31 Rancangan Antarmuka Input Panti Asuhan
LOGO
Username
Password
Aplikasi Rekomendasi Panti Asuhan
Beranda
Panti Asuhan +
Data Panti
Asuhan
Data Bobot Panti
Asuhan
Kriteria +
Data Kriteria
Data Crips
Tambah Data Panti Asuhan
Kode Panti Asuhan
Surat Ijin Operasional
Nama Panti Asuhan
Jumlah Anak Asuh
Alamat
No Telpon
Peta Lokasi
Rekomendasi Panti Asuhan
2018 | Aplikasi Rekomendasi Panti Asuhan
Welcome , Admin
Simpan Kembal
Masuk
77
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 4.32 Rancangan Antarmuka Detail dan Edit Panti Asuhan
Gambar 4.33 Rancangan Antarmuka Data Panti Asuhan
Aplikasi Rekomendasi Panti Asuhan Welcome , Admin
Kode Panti Asuhan
Surat Ijin Operasional
Nama Panti Asuhan
Jumlah Anak Asuh
Alamat
No. Telpon
Peta Lokasi
Hapus Edit
No Surat Ijin Opersional Nama Panti Asuhan Aksi
Aplikasi Rekomendasi Panti Asuhan Welcome , Admin
Simpan Kembali
Tambah Data Panti Asuhan
Beranda
Panti Asuhan +
Data Panti
Asuhan
Data Bobot Panti
Asuhan
Kriteria +
Data Kriteria
Data Crips
Beranda
Panti Asuhan +
Data Panti
Asuhan
Data Bobot Panti
Asuhan
Kriteria +
Data Kriteria
Data Crips
Jumlah Anak Asuh
78
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 4.33 Rancangan Antarmuka Detail dan Edit Bobot Panti Asuhan
Gambar 4.34 Rancangan Antarmuka Data Bobot Panti Asuhan
Nama Panti Asuhan
Jumlah Anak Asuh
Alamat
Akses ke lokasi
Jumlah Anak Asuh
Fasilitas
Program Rutin
Aplikasi Rekomendasi Panti Asuhan Welcome , Admin
Edit
No Kode Panti Asuhan Nama Panti Asuhan Aksi
Aplikasi Rekomendasi Panti Asuhan Welcome , Admin
C1 C2 C3 C4
Simpan Kembali
Beranda
Panti Asuhan +
Data Panti
Asuhan
Data Bobot Panti
Asuhan
Kriteria +
Data Kriteria
--Rumit--
-- x > 100 --
-- 0,8 – 1 --
-- 0,8 – 1 --
Beranda
Panti Asuhan +
Data Panti
Asuhan
Data Bobot Panti
Asuhan
Kriteria +
Data Kriteria
79
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 4.35 Rancangan Antarmuka Input Data Kriteria
Gambar 4.36 Rancangan Antarmuka Detail dan Edit Kriteria
Aplikasi Rekomendasi Panti Asuhan
Beranda
Panti Asuhan +
Data Panti Asuhan
Data Bobot Panti
Asuhan
Kriteria +
Data Kriteria
Data Crips
Welcome , Admin
Simpan Kembali
Aplikasi Rekomendasi Panti Asuhan Welcome , Admin
Simpan Kembali
Tambah Data Kriteria
Kode Kriteria
Nama Kriteria
Atribut
Bobot
Kode Kriteria
Nama Kriteria
Atribut
Bobot
Beranda
Panti Asuhan +
Data Panti
Asuhan
Data Bobot Panti
Asuhan
Kriteria +
Data Kriteria
80
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 4.37 Rancangan Antarmuka Data Kriteria
Gambar 4.38 Rancangan Antarmuka Input Data Crips
Hapus Edit
Kode Kriteria Nama Kriteria Aksi
Aplikasi Rekomendasi Panti Asuhan Welcome , Admin
Atribut
Nama Kriteria
Nama Crips
Nilai
No
Tambah Data Kriteria Beranda
Panti Asuhan +
Data Panti
Asuhan
Data Bobot Panti
Asuhan
Kriteria +
Data Kriteria
Bobot
Aplikasi Rekomendasi Panti Asuhan
Beranda
Panti Asuhan +
Data Panti
Asuhan
Data Bobot Panti
Asuhan
Kriteria +
Data Kriteria
Tambah Data Crips
Welcome , Admin
Simpan Kembali
-- Akses Ke Lokasi--
Edit Hapus
81
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 4.39 Rancangan Antarmuka Detail dan Edit Crips
Gambar 4.40 Rancangan Antarmuka Data Crips
Kode Crips
Nama Kriteria
Nama Crips
Nilai
Hapus Edit
No Nama Kriteria Nama Crips Aksi
Tambah Data Crips
Beranda
Panti Asuhan +
Data Panti
Asuhan
Data Bobot Panti
Asuhan
Kriteria +
Data Kriteria
Nilai
-- Akses ke Lokasi--
Aplikasi Rekomendasi Panti Asuhan Welcome , Admin
Simpan Kembali
Aplikasi Rekomendasi Panti Asuhan
Beranda
Panti Asuhan +
Data Panti
Asuhan
Data Bobot Panti
Asuhan
Kriteria +
Data Kriteria
Welcome , Admin
82
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
b. User
Gambar 4.41 Rancangan Antarmuka Halaman Utama User
Gambar 4.42 Rancangan Antarmuka Rekomendasi Panti Asuhan
Aplikasi Rekomendasi Panti Asuhan
APLIKASI
REKOMENDASI
PANTI ASUHAN
LOGO
HOME REKOMENDASI PANTI ASUHAN LOGIN
HASIL REKOMENDASI
Aplikasi Rekomendasi Panti Asuhan HOME REKOMENDASI PANTI ASUHAN LOGIN
Hapus Edit
Rank Kode Panti Asuhan Nama Panti Asuhan Aksi
Lihat Peta
83
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 4.43 Rancangan Antarmuka Detail Panti Asuhan
Aplikasi Rekomendasi Panti Asuhan HOME REKOMENDASI PANTI ASUHAN LOGIN
Kode Panti Asuhan
Surat Ijin Operasional
Nama Panti Asuhan
Jumlah Anak Asuh
Alamat
No. Telpon
Peta Lokasi
Kembali
INFORMASI PANTI ASUHAN
84
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.2.1. Tahap Pembuatan Sistem
Pada tahap pembuatan sistem, penulis melakukan beberapa tahapan, antara lain:
A. Tahapan Metode Pembobotan Entropy
Gambar 4.44 Tahapan Metode Entropy
Mulai
1. Menentukan Kriteria
2. Menentukan Sifat Kriteria
3. Memasukkan Bobot Awal
4. Membentuk Matriks
Evaluasi
8. Normalisasi Setiap Elemen
Dari Matriks Evaluasi
7. Menghitung Probabilitas
Alternatif Per Kriteria
6. Menghitung Entropy Setiap
Kriteria
5. Menghitung Entropy Akhir
Kriteria
Bobot Akhir Diperoleh
Selesai
85
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
B. Perhitungan Metode Entropy
Langkah-langkah dalam pembobotan menggunakan metode Entropy antara
lain:
1. Menentukan Kriteria
Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan narasumber pada lampiran 4
poin wawancara nomor 8 dan studi literature skripsi Inkreswari yang berjudul
‘Aplikasi Rekomendasi Lokasi Perhotelan Dengan Metode Vikor Dan Entropy
Berbasis Mobile’ pada sub bab 4.1.2 didapatkan hasil dalam menentukan kriteria.
Tabel di bawah ini merupakan kriteria yang dijadikan acuan dalam perhitungan
Entropy
Tabel 4.21 Menentukan Kriteria
No. Kriteria Deskripsi
1 Akses Ke Lokasi Kondisi akses menuju lokasi
panti asuhan yang dibagi
menjadi 5 poin. Sangat rumit,
rumit, biasa saja (antara
rumit dan mudah), mudah,
sangat mudah.
2 Jumlah Anak Asuh Berapa jumlah anak asuh
yang ditampung setiap panti
asuhan.
3 Fasilitas Sarana dan prasana yang
dimiliki oleh setiap panti
asuhan.
4 Program Rutin Kegiatan rutinitas yang
dilakukan setiap panti.
Keterangan akses ke lokasi :
Sangat Rumit : Lebar jalan hanya cukup untuk kendaraan roda dua, tidak
tersedia tempat parkir, tidak terdapat penunjuk jalan ke arah
panti asuhan.
86
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Rumit : Lebar jalan hanya cukup untuk kendaraan roda dua, tidak
tersedia tempat parkir, terdapat penunjuk jalan ke arah panti
asuhan.
Biasa : Lebar jalan hanya cukup untuk 1 kendaraan roda empat,
tersedia tempat parkir, terdapat penunjuk jalan ke arah panti
asuhan.
Mudah : Lebar jalan hanya cukup untuk 2 kendaraan roda empat,
tersedia tempat parkir, terdapat penunjuk jalan ke arah panti
asuhan.
Sangat Mudah : Lebar jalan cukup untuk 2 kendaraan roda empat atau
lebih, Tersedia tempat parkir, Terdapat penunjuk jalan ke
arah panti asuhan. Lokasi panti asuhan berada di jalan raya.
2. Menentukan Sifat Kriteria
Kriteria cost adalah kriteria dimana pengambil keputusan menginginkan nilai
minimum diantara seluruh nilai alternatif. Sedangkan kriteria benefit adalah
kriteria dimana pengambil keputusan menginginkan nilai maksimum diantara
seluruh nilai alternatif.. Tabel di bawah ini merupakan sifat kriteria.
Tabel 4.22 Menentukan Sifat Kriteria
No. Kriteria Sifat
1 Akses ke Lokasi Cost
2 Jumlah Anak Asuh Benefit
3 Fasilitas Cost
4 Program Rutin Cost
3. Menentukan Bobot Awal
Bobot merupakan prioritas kriteria yang direpresentasikan ke dalam sebuah
nilai. Dalam penelitian ini penulis menggunakan binary tree untuk menentukan
bobot dari setiap kriteria.
87
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tabel 4.23 Menentukan Bobot Awal Kriteria
Kriteria Akses ke Lokasi Jumlah Anak
Asuh
Fasilitas Program Rutin
Bobot 0,66 0,99 0,33 0,25
4. Membentuk Matriks Evaluasi
Di bawah ini adalah tabel aspek penilaian kriteria:
Tabel 4.24 Aspek Penilaian Kriteria
Kriteria Range Nilai Nilai
Akses ke Lokasi
Sangat Rumit 5
Rumit 4
Biasa Saja (antara Rumit dan Mudah) 3
Mudah 2
Sangat Mudah 1
Jumlah Anak Asuh
0 - 25 1
26 - 50 2
51 - 75 3
76 - 100 4
X >100 5
Fasilitas
0 – 0.2 5
0.21 – 0.4 4
0.41 – 0.6 3
0.61 – 0.8 2
0.81 – 1 1
Program Rutin 0 – 0.2 5
88
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
0.21 – 0.4 4
0.41 – 0.6 3
0.61 – 0.8 2
0.81 – 1 1
Penilaian membutuhkan batas-batas bobot tiap kriteria. Dalam kriteria
fasilitas, menurut data yang penulis survey ke setiap panti asuhan terdapat total 27
macam fasilitas yang tersedia di panti asuhan yang penulis survey. Data daftar 27
fasilitas panti asuhan yang penulis survey dapat dilihat pada lampiran 2. Pada
kriteria fasilitas, jumlah fasilitas yang ada di setiap panti asuhan akan dibagi
dengan jumlah seluruh fasilitas yang ada. Kemungkinan terbesar adalah 1 (satu),
yaitu jika panti asuhan memiliki semua fasilitas yang ada pada daftar dan
kemungkinan terkecil adalah 0 (nol), yaitu jika panti asuhan tidak memiliki
satupun fasilitas yang ada di daftar.
Dan dalam kriteria program rutin, menurut data yang penulis survey ke setiap
panti asuhan terdapat total 16 macam program rutin yang tersedia di panti asuhan
yang penulis survey. Data daftar 16 program rutin panti asuhan yang penulis
survey dapat dilihat pada lampiran 3. Pada kriteria program rutin, jumlah program
rutin yang ada di setiap panti asuhan akan dibagi dengan jumlah seluruh program
yang ada. Kemungkinan terbesar adalah 1 (satu), yaitu jika panti asuhan memiliki
semua program rutin yang ada pada daftar dan kemungkinan terkecil adalah 0
(nol), yaitu jika panti asuhan tidak memiliki satupun program yang ada di daftar.
Matriks evaluasi merupakan matriks yang terdiri dari nilai data yang belum
dinormalisasi berdasakan alternatif dan kriteria. Berikut adalah matriks evaluasi
dari 7 nama panti asuhan dan 4 kriteria.
89
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tabel 4.25 Matriks Evaluasi
Nama Panti Asuhan Akses ke
Lokasi
Jumlah Anak
Asuh Fasilitas
Program
Rutin
Panti Asuhan Al - Matiin 3 5 2 4
Panti Asuhan Amal Wanita 4 2 2 4
Panti Asuhan Al – Intiba 5 3 3 4
Panti Asuhan Al – Falah 2 2 3 3
Panti Asuhan Bani Abbas 2 4 2 4
Panti Asuhan Aria Putra 2 5 2 4
Panti Asuhan Al – Amanah
Nusantara
3 2 2 4
5. Normalisasi Matriks
Proses selanjutnya adalah melakukan normalisasi terhadap matriks evaluasi
yang telah dibentuk pada proses sebelumnya. Normalisasi adalah proses yang
menormalkan matriks evaluasi berdasarkan sifat kriteria yang telah ditentukan
pada tahap sebelumnya.
Cost = 3���"�
3�� ; Benefit =
3��3����4
Keterangan:
5" = nilai data berdasar kriteria
Tabel 4.26 Normalisasi Matriks
Nama Panti Asuhan Akses ke
Lokasi
Jumlah Anak
Asuh Fasilitas
Program
Rutin
Panti Asuhan Al - Matiin �6 = 0,6667
77 = 1
�� = 1
68 = 0,75
Panti Asuhan Amal Wanita �8 = 0,5
�7 = 0,4
�� = 1
68 = 0,75
90
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Panti Asuhan Al – Intiba �7 = 0,4
67 = 0,6
�6 = 0,6667
68 = 0,75
Panti Asuhan Al – Falah �� = 1
�7 = 0,4
�6 = 0,6667
66 = 1
Panti Asuhan Bani Abbas �� = 1
87 = 0.8
�� = 1
68 = 0,75
Panti Asuhan Aria Putra �� = 1
77 = 1
�� = 1
68 = 0,75
Panti Asuhan Al – Amanah
Nusantara
�6 = 0,6667
�7 = 0,4
�� = 1
68 = 0,75
Total 5,23 4,60 6,33 5,50
6. Perhitungan Entropy
9(: ) = (−= × )" ln )" )
= = 1ln A
Keterangan:
m = jumlah data
9(: ) = entropy setiap kriteria
)" = Probabilitas alternatif (nilai matriks yang sudah dinormalisasi dibagi
jumlah nilai matriks yang sudah dinormalisasi per kriteria)
Tabel 4.27 Perhitungan Entropy
Nama Panti
Asuhan Akses ke Lokasi
Jumlah Anak
Asuh Fasilitas
Tanggungan
Keluarga
Panti Asuhan
Al - Matiin
0,66675,23 ln 0,6667
5,23= −0,2624858
14,60 ln 1
4,60= −0,33175137
16,33 ln 1
6,33= −0,29144632
0,755,50 ln 0,75
5,50= −0,27169502
Panti Asuhan
Amal Wanita
0,55,23 ln 0,5
5,23= −0,224349898
0,44,60 ln 0,4
4,60= −0,212378003
16,33 ln 1
6,33= −0,29144632
0,755,50 ln 0,75
5,50= −0,27169502
Panti Asuhan
Al – Intiba
0,45,23 ln 0,4
5,23= −0,196535477
0,64,60 ln 0,6
4,60= −0,265680251
0,66676,33 ln 0,6667
6,33= −0,236978084
0,755,50 ln 0,75
5,50= −0,27169502
91
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Panti Asuhan
Al – Falah
15,23 ln 1
5,23= −0,316251291
0,44,60 ln 0,4
4,60= −0,212378003
0,66676,33 ln 0,6667
6,33= −0,236978084
15,50 ln 1
5,50= −0,3099542
Panti Asuhan
Bani Abbas
15,23 ln 1
5,23= −0,316251291
0,84,60 ln 0,8
4,60= −0,30420867
16,33 ln 1
6,33= −0,29144632
0,755,50 ln 0,75
5,50= −0,27169502
Panti Asuhan
Aria Putra
15,23 ln 1
5,23= −0,316251291
14,60 ln 1
4,60= −0,33175137
16,33 ln 1
6,33= −0,29144632
0,755,50 ln 0,75
5,50= −0,27169502
Panti Asuhan
Al – Amanah
Nusantara
0,66675,23 ln 0,6667
5,23= −0,2624858
0,44,60 ln 0,4
4,60= −0,212378003
16,33 ln 1
6,33= −0,29144632
0,755,50 ln 0,75
5,50= −0,27169502
Total −1.894610849 −1,870525672 −1,931187766 -1,940124333
Kemudian diperoleh Entropy masing-masing kriteria sebagai berikut:
a. Akses ke lokasi = − �(� M × −1,894610849 = 0,973637375
b. Jumlah anak asuh = − �(� M × −1,870525672 = 0,961260042
c. Fasilitas = − �(� M × −1,931187766 = 0,992434192
d. Program rutin = − �(� M × −1,940124333 = 0,997026679
Maka total Entropynya adalah:
0,973637375 + 0,961260042 + 0,992434192+ 0,997026679 = 3,924358287
7. Menghitung Bobot Entropy Tahap akhir dari metode Entropy ini adalah dengan melakukan penghitungan
bobot dengan melibatkan bobot awal dan bobot Entropy.
O = 1+ − P (1 − 9(: )
QP = O × Q Keterangan:
O = Lamda per kriteria
92
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
K = Kriteria
n = Jumlah kriteria
E = Total Entropy
QP = Bobot Entropy per kriteria
O = Lamda masing-masing kriteria
Q = Bobot awal
Perhitungannya adalah sebagai berikut:
O Akses ke lokasi = �
8�6,R�867S�SM (1 − 0,973637375) = 0,348519676
O Jumlah anak asuh = �
8�6,R�867S�SM (1 − 0,961260042) = 0,512150726
O Fasilitas = �
8�6,R�867S�SM (1 − 0,992434192) = 0,100021642
O Program rutin = �
8�6,R�867S�SM (1 − 0,997026679) = 0,039307956
Kemudian dilakukan perhitungan bobot entropy:
WE Akses ke lokasi = O Akses ke lokasi × 0,66 = 0.230022986
WE Jumlah anak asuh = O Jumlah anak asuh × 0,99 = 0.507029219
WE Fasilitas = O Fasilitas × 0,33 = 0.033007142
WE Program rutin = O Program rutin × 0,25 = 0.009826989
WE = 0,230022986 + 0,507029219 + 0,033007142 + 0,009826989 = 0.779886336
8. Menghitung Bobot Akhir Bobot Akhir = .2�
.2
Bobot akhirnya adalah sebagai berikut:
Tabel 4.28 Bobot Akhir
Kriteria Akses ke lokasi Jumlah anak asuh Fasilitas Program rutin
Bobot
Akhir
0,230022986,0,779886336= 0,294944245
0,507029219 0,779886336= 0,650132199
0,0330071420,779886336= 0,042323016
0,0098269890,779886336= 0,01260054
93
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
C. Tahapan Metode VIKOR
Gambar 4.45 Tahapan Metode VIKOR
Selesai
Mulai
Menentukan nilai ideal positif
dan negatif tiap kriteria
Menghitung indeks VIKOR (Q)
tiap alternatif
Mengurutkan nilai S, R, dan Q
dengan decreasing order
Menghitung DQ = 1(J-1),
dimana J=Jumlah alternatif
Hasil normalisasi matriks
Menghitung nilai solusi tertinggi (S)
dan terendah (R) untuk tiap alternatif
Apakah nilai Qj2-
Qj1≥DQ? Dimana Qj1 =
nilai Qalternatif rangking
Apakah j1 merupakan
rangking terbaik pada
perhitungan S dan R?
J1 merupakan panti asuhan
dengan nilai paling kecil
J1 dan J2 merupakan panti
asuhan dengan nilai paling kecil
J1,j2,..jm direkomendasikan menjadi
pilihan prioritas selama Qjm-Qj1≤DQ
Hasil perangkingan
tidak
tidak
94
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
D. Perhitungan Metode VIKOR
Langkah-langkah dalam pembobotan menggunakan metode Entropy antara
lain:
1. Hasil normalisasi matriks
Tabel 4.29 Normalisasi Matriks
Nama Panti
Asuhan Akses ke lokasi
Jumlah anak
asuh Fasilitas Program Rutin
Panti Asuhan
Al - Matiin
0,6667 1 1 0,75
Panti Asuhan
Amal Wanita
0,5 0,4 1 0,75
Panti Asuhan
Al – Intiba
0,4 0,6 0,6667 0,75
Panti Asuhan
Al – Falah
1 0,4 0,6667 1
Panti Asuhan
Bani Abbas
1 0,8 1 0,75
Panti Asuhan
Aria Putra
1 1 1 0,75
Panti Asuhan
Al – Amanah
Nusantara
0,6667 0,4 1 0,75
2. Menentukan nilai solusi ideal positif dan negatif tiap kriteria
Kemudian adalah menentukan nilai solusi ideal positif (fi*) dan nilai solusi
negatif (fi-) dari setiap kriteria.
fi* = max fji
fi- = min fji
95
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tabel 4.30 Nilai Solusi Positif dan Nilai Solusi Negatif
Penghasilan Tempat Tinggal Fasilitas
Tanggungan
Keluarga
Nilai Solusi
Ideal Positif 1 1 1 1
Nilai Solusi
Ideal Negatif 0,4 0,4 0,6667 0,75
3. Menghitung nilai solusi tertinggi dan terendah tiap alternatif
Langkah selanjutnya setelah menentukan nilai solusi ideal positif dan nilai
solusi ideal negatif tiap kriteria adalah dengan menghitung nilai solusi tertinggi
dan terendah tiap alternatif.
T" = U V�(W�∗ − W"�)W�∗ − W��
�
���
X" = max [V�]W�∗ − W"�^W�∗ − W�� ]
Keterangan:
wj = bobot kriteria (bobot hasil entropy)
Si = nilai solusi ideal positif
Ri = nilai solusi ideal negatif
Sebagai contoh perhitungan nilai ideal positif dan negatif dikalikan dengan
bobot entropy untuk Panti Asuhan Al - Matiin dengan kriteria Penghasilan adalah
sebagai berikut:
V�(W�∗ − W"�)W�∗ − W�� = 0,365494405(1 − 0,6667)
1 − 0,4 = 0,203052447
96
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tabel 4.31 Nilai Solusi Tertinggi dan Terendah Setiap Alternatif
Setelah menghitung nilai ideal positif dan negatif dikalikan dengan bobot
entropy, maka selanjutnya adalah mencari nilai solusi tertinggi dan terendah untuk
setiap panti asuhan. Sebagai contoh menghitung nilai solusi tertinggi dan terendah
dari Panti Asuhan Al - Matiin adalah :
Si = 0.163857914+0+0+0.01260054 = 0.176458454
Ri = max [��] �∗� ��^
�∗� �� ] = max(0.163857914;0;0;0.01260054) = 0.163857914 Hasil dari perhitungan nilai solusi tertinggi dan terendah dari Panti Asuhan Al
- Matiin adalah S = 0.176458454 dan R = 0.163857914.. Perhitungan nilai
solusi tertinggi dan terendah lainnya pada daftar panti asuhan tersebut adalah
sebagai berikut:
Nama Panti
Asuhan Akses ke lokasi
Jumlah anak
asuh Fasilitas Program Rutin
Panti Asuhan Al
- Matiin
0.163857914 0 0 0.01260054
Panti Asuhan
Amal Wanita
0.24578687 0.650132199 0 0.01260054
Panti Asuhan Al
– Intiba
0.294944245 0.433421466 0.042323016 0.01260054
Panti Asuhan Al
– Falah
0 0.650132199 0.042323016 0
Panti Asuhan
Bani Abbas
0 0.216710733 0 0.01260054
Panti Asuhan
Aria Putra
0 0 0 0.01260054
Panti Asuhan Al
– Amanah
Nusantara
0.163857914 0.650132199 0 0.01260054
97
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tabel 4.32 Nilai Solusi Tertinggi dan Terendah
Nama Panti Asuhan S R
Panti Asuhan Al - Matiin 0.176458454 0.163857914 Panti Asuhan Amal Wanita 0.90851961 0.650132199
Panti Asuhan Al – Intiba 0.783289267 0.433421466 Panti Asuhan Al – Falah 0.692455215 0.650132199 Panti Asuhan Bani Abbas 0.229311273 0.216710733 Panti Asuhan Aria Putra 0.01260054 0.01260054
Panti Asuhan Al – Amanah
Nusantara
0.826590653 0.650132199
4. Menghitung Indeks VIKOR
Setelah mendapatkan nilai solusi tertinggi dan nilai solusi terendah, maka
tahap selanjutnya adalah menghitung indeks VIKOR. Nilai rasio perangkingan
(Q) merupakan nilai yang digunakan sebagai acuan dalam proses perangkingan
terhadap tiap-tiap alternatif
�" = a b T" − T∗
T� − T∗c + (1 − a)[ X" − X∗
X� − X∗]
Keterangan:
Qi= nilai indeks VIKOR
i = 1,…,m
v = bobot dari majority of criteria, biasanya diberi nilai 0,5 namun bisa lebih
besar atau lebih kecil tergantung pengambil keputusan.
S*= nilai minimal dari Si.
S-= nilai maksimal dari Si.
R*= nilai minimal dari Ri.
R-= nilai maksimal dari Ri.
98
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Sebagai contoh perhitungan indeks VIKOR untuk Panti Asuhan adalah
sebagai berikut:
�" = 0,5 b0,176458454 − 0,01260050,9085196 − 0,0126005 c + (1 − 0,5)[0,163857914 − 0,01260054
0,650132199 − 0,01260054] = 0.210074171
Hasil dari perhitungan indeks VIKOR pada Panti Asuhan Al - Matiin adalah
Q = 0.210074171. Perhitungan indeks VIKOR lainnya pada daftar panti asuhan
tersebut adalah:
Tabel 4.33 Indeks VIKOR
Nama Panti Asuhan Q
Panti Asuhan Al - Matiin 0.210074171 Panti Asuhan Amal Wanita 1
Panti Asuhan Al – Intiba 0.760149922 Panti Asuhan Al – Falah 0.87941746 Panti Asuhan Bani Abbas 0.281021729 Panti Asuhan Aria Putra 0
Panti Asuhan Al – Amanah
Nusantara
0.954276586
5. Mengurutkan Nilai S, R, dan Q dengan decreasing order
Untuk mendapatkan nilai rangking dari setiap alternative, maka nilai dari Q, S dan
R yang paling kecil dari semua alternatif akan menjadi rangking terbaik dan yang
paling besar akan mendapatkan rangking yang terakhir. Hasil dari pengurutan nilai Q,
S dan R secara decreasing order adalah sebagai berikut:
Tabel 4.34 Pengurutan Nilai S Secara Decreasing Order
Nama Panti Asuhan S
Panti Asuhan Aria Putra 0,01260054 Panti Asuhan Al - Matiin 0,176458454 Panti Asuhan Al – Bani Abbas 0,229311273 Panti Asuhan Al – Falah 0.692455215
99
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Panti Asuhan Al – Intiba 0.783289267 Panti Asuhan Al – Amanah Nusantara 0.826590653 Panti Asuhan Amal Wanita 0.90851961
Tabel 4.35 Pengurutan Nilai R Secara Decreasing Order
Nama Panti Asuhan R
Panti Asuhan Aria Putra 0.01260054 Panti Asuhan Al - Matiin 0.163857914 Panti Asuhan Al – Bani Abbas 0.216710733 Panti Asuhan Al – Intiba 0.433421466 Panti Asuhan Al – Falah 0.650132199 Panti Asuhan Al – Amanah Nusantara 0.650132199 Panti Asuhan Amal Wanita 0.650132199
Tabel 4.36 Pengurutan Nilai Q Secara Decreasing Order
Nama Panti Asuhan Indeks Vikor
Panti Asuhan Aria Putra 0 Panti Asuhan Al - Matiin 0.210074171 Panti Asuhan Al – Bani Abbas 0.281021729 Panti Asuhan Al – Intiba 0.760149922 Panti Asuhan Al – Falah 0.87941746 Panti Asuhan Al – Amanah Nusantara 0.954276586 Panti Asuhan Amal Wanita 1
6. Memeriksa kondisi yang harus dipenuhi
Solusi terbaik dari alternatif (j(1)) merupakan ranking yang terbaik dari nilai
minimal Qj dengan syarat harus memenuhi dua kondisi yaitu :
C1. “Keuntungan yang dapat diterima” :
Q(j(2)) - Q(j(1)) ≥ DQ , dimana j(2) merupakan alternatif yang berada pada
posisi 2 terbaik dari urutan perankingan Qj , sedangkan �� = �
(d��) dan J adalah
jumlah dari alternatif yang ada.
C2. “Stabilitas pengambilan keputusan yang dapat diterima”:
Alternatif j(1) harus menjadi ranking yang terbaik pada Sj dan Rj . Hal ini
akan membuat stabil proses pembuatan keputusan.
100
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Langkah awal untuk memeriksa kondisi tersebut adalah dengan menghitung
nilai DQ dengan �� = �
(d��). Perhitungan nilai DQ untuk penilaian panti asuhan
adalah sebagai berikut: �� = �
(d��) = �
(M��) = �e = 0,166666667
Setelah menghitung DQ, maka langkah selanjutnya adalah memeriksa
kondisi C1 dan C2 apakah terpenuhi atau tidak.
b. Pemeriksaan Kondisi
C1. Q(j(2)) - Q(j(1)) ≥ DQ
0.210074171 – 0 ≥ 0,166666667 (Terpenuhi).
C2. Alternatif j(1) harus menjadi ranking yang terbaik pada Sj dan Rj .
Panti Asuhan Aria Putra menjadi ranking yang terbaik pada Sj dan Rj
(Terpenuhi).
Karena kondisi C1 dan C2 terpenuhi, maka ranking panti asuhan yang
dihasilkan oleh metode VIKOR dapat dilihat pada tabel 4.37.
Tabel 4.37 Hasil Perangkingan VIKOR
Nama Panti Asuhan Indeks Vikor Ranking
Panti Asuhan Aria Putra 0 1 Panti Asuhan Al - Matiin 0.210074171 2 Panti Asuhan Al – Bani Abbas 0.281021729 3 Panti Asuhan Al – Intiba 0.760149922 4 Panti Asuhan Al – Falah 0.87941746 5 Panti Asuhan Al – Amanah
Nusantara
0.954276586 6
Panti Asuhan Amal Wanita 1 7
E. Pengkodean Sistem
Pada tahap pengkodean sistem, penulis menggunakan perangkat lunak Adobe
Dreamweaver untuk framework Codeigniter dan bahasa pemrograman PHP.
101
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
public function get_pro_pantiasuhan(){
foreach($this->normal as $key => $val){
foreach($val as $k => $v){
$this->pro_pantiasuhan[$key][$k] = $v / $this-
>normal_total[$k]; }
} return $this->pro_pantiasuhan;}
public function get_entropy(){
foreach($this->pro_pantiasuhan as $key => $val){
foreach($val as $k => $v){
$this->entropy[$key][$k] = $v * log($v);}
} return $this->entropy;}
function get_normal() { foreach($this->matriks_nilai as $key => $val)
{ foreach($val as $k => $v) { if($this->kriteria[$k]->atribut=='benefit') $this->normal[$key][$k]=$v/$this->matriks_minmax[$k]['max']; else $this->normal[$key][$k]=$this->matriks_minmax[$k]['min'] / $v; }
}
return $this->normal;
}
}
1. Normalisasi Matriks
2. Bobot Entropy
102
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3. Bobot Akhir
4. Solusi Ideal Positif dan Negatif
public function get_ideal(){
$this->ideal = $this->get_min_max_baris($this-
>normal);
return $this->ideal;
}
public function get_si(){
foreach($this->normal as $key => $val){
foreach($val as $k => $v){
$this->si[$key][$k] = $this-
>entropy_akhir[$k]*($this->ideal[$k]['max']-
$v)/($this->ideal[$k]['max']-$this-
>ideal[$k]['min']);
}
}
return $this->si;
}
public function get_entropy_akhir(){
$total = array_sum($this->entropy_kali);
foreach($this->entropy_kali as $key => $val){
$this->entropy_akhir[$key] = $val / $total;
}
return $this->entropy_akhir;
}
103
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
public function get_q(){
$var = 0.5;
$s_max = max($this->s);
$s_min = min($this->s);
$r_max = max($this->r);
$r_min = min($this->r);
foreach($this->s as $key => $val){
$this->q[$key] = $var * ($this->s[$key]-
$s_min)/($s_max-$s_min) + (1-$var) * ($this-
>r[$key]-$r_min)/($r_max-$r_min);
}
return $this->q;
}
private function get_rank(){
$data = $this->q;
asort($data);
$no = 1;
foreach($data as $key => $val){
$this->rank[$key] = $no++;
}
return $this->rank;
}
5. Indeks VIKOR
4.3. Tahap Implementasi
4.3.1. Perangkat Keras (Hardware)
Perangkat keras yang penulis gunakan dalam pembuatan SPK ini adalah
sebuah laptop dengan spesifikasi sebagai berikut :
104
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
1. Processor Intel(R) Core(TM) i5-7200U CPU @ 2.50 GHz 2.70 GHz
2. HDD 500 GB
3. Memory 4 GB
4.3.2. Perangkat Lunak (Software)
Perangkat lunak yang penulis gunakan dalam pembuatan SPK ini adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.38 Software yang Digunakan
No Software Kegunaan
1 Adobe Dreamweaver Text Editor
2 MySQL 5.0.12 Basis data yang digunakan
3 Framework Codeigniter Framework yang digunakan
3 PHP Bahasa pemrograman yang
digunakan
4 Microsoft Visio 2016 Membuat diagram UML
5 Google Chrome Web Browser
4.3.3. Input Data Sistem
Langkah selanjutnya adalah menginput data-data ke dalam sistem. Data-data
yang dimaksudkan adalah data panti asuhan, kriteria, bobot panti asuhan, crips.
Data-data tersebut harus diinput ke database agar dapat menjalankan sistem.
4.3.4. Hosting Web
Hosting Web dilakukan karena aplikasi SPK prioritas panti asuhan ini adalah
berbasis web dan agar lebih nyaman digunakan oleh admin dan user.
4.3.5. Pengujian Sistem
Pengujian sistem merupakan tahap terakhir dari tahap implementasi
(Implementation Phase). Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap sistem.
Penulis menggunakan metode blackbox testing untuk pengujian sistem yang telah
dibuat. Pengujian ini dilakukan untuk memastikan fitur-fitur sesuai dengan
perencanaan dan berfungsi sepenuhnya atau tidak.
105
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tabel 4.39 Blackbox Testing
No Use Case Capture Penjelasan Status
1 Login
Admin
Melakukan
proses login
oleh admin.
Valid
2 Input Panti
Asuhan.
Melakukan
proses input
panti asuhan
yang otomatis
akan
menginput
data bobot
panti asuhan.
Valid
3
Detail dan
Edit Panti
Asuhan
Proses
melihat detail
dan mengedit
panti asuhan.
Valid
4
Lihat dan
Hapus
Data Panti
Asuhan.
Melihat atau
menghapus
data panti
asuhan yang
otomatis data
bobot panti
asuhanpun
akan terhapus.
Valid
106
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
5
Lihat
Bobot
Panti
Asuhan
Melihat Data
Bobot Panti
Asuhan
Valid
6
Detail dan
Edit Bobot
Panti
Asuhan
Melihat detail
dan mengedit
data bobot
panti asuhan.
Valid
7 Input
Kriteria
Melakukan
proses input
kriteria.
Valid
8
Detail dan
Edit
Kriteria
Proses
melihat detail
dan mengedit
kriteria.
Valid
9
Lihat dan
Hapus
Data
Kriteria
Melihat dan
menghapus
data kriteria.
Valid
107
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
10 Input
Crips
Melakukan
proses input
crips.
Valid
11 Detail dan
Edit Crips
Proses
melihat detail
dan mengedit
crips.
Valid
12
Lihat dan
Hapus
Crips
Melihat data
dan
menghapus
Crips.
Valid
13
Halaman
Utama
User
Halaman
utama untuk
user.
Valid
14
Prioritas
Panti
Asuhan
Melihat SPK
panti asuhan
prioritas.
Valid
108
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
15
Detail
Panti
Asuhan
untuk User
Melihat detail
panti asuhan
untuk user.
Valid
109 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Hasil Uji Coba
Hasil uji coba yang didapatkan berdasarkan percobaan adalah sebagai berikut:
A. Skenario 1
Tabel 5.1 Bobot
Akses ke Lokasi
Jumlah Anak
Asuh Fasilitas Program Rutin
Bobot Awal 0.66 0.99 0.33 0.25
Bobot Entropy 0.230022986 0.507029219 0.033007142 0.009826989
Bobot Akhir 0.294944245 0.650132199 0.042323016 0.01260054
Tabel 5.1 bobot akhir didapatkan melalui metode Entropy yang kemudian
tahap selanjutnya adalah mengimplementasi metode VIKOR melalui hasil
perhitungan S (nilai solusi ideal positif), R (nilai solusi ideal negatif) dan Q
(indeks VIKOR) yang kemudian hasil perhitungan tersebut diurutkan secara
decreasing order dan didapatkan hasil perangkingan sebagai berikut :
Tabel 5.2 Pengurutan Nilai S Secara Decreasing Order
Nama Panti Asuhan S
Panti Asuhan Aria Putra 0,01260054 Panti Asuhan Al - Matiin 0,176458454 Panti Asuhan Al – Bani Abbas 0,229311273 Panti Asuhan Al – Falah 0.692455215 Panti Asuhan Al – Intiba 0.783289267 Panti Asuhan Al – Amanah
Nusantara 0.826590653
Panti Asuhan Amal Wanita 0.90851961
110
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tabel 5.3 Pengurutan Nilai R Secara Decreasing Order
Nama Panti Asuhan R
Panti Asuhan Aria Putra 0.01260054 Panti Asuhan Al - Matiin 0.163857914 Panti Asuhan Al – Bani
Abbas 0.216710733
Panti Asuhan Al – Intiba 0.433421466 Panti Asuhan Al – Falah 0.650132199 Panti Asuhan Al – Amanah
Nusantara 0.650132199
Panti Asuhan Amal Wanita 0.650132199
Tabel 5.4 Pengurutan Nilai Q Secara Decreasing Order
Nama Panti Asuhan Indeks Vikor
Panti Asuhan Aria Putra 0
Panti Asuhan Al - Matiin 0.210074171
Panti Asuhan Al – Bani Abbas 0.281021729
Panti Asuhan Al – Intiba 0.760149922
Panti Asuhan Al – Falah 0.87941746
Panti Asuhan Al – Amanah
Nusantara
0.954276586
Panti Asuhan Amal Wanita 1
Tabel 5.5 Hasil Akhir
Nama Panti Asuhan Indeks VIKOR Rangking
Panti Asuhan Aria Putra 0 1
Panti Asuhan Al - Matiin 0.210074171 2
Panti Asuhan Al – Bani Abbas 0.281021729 3
Panti Asuhan Al – Intiba 0.760149922 4
Panti Asuhan Al – Falah 0.87941746 5
Panti Asuhan Al – Amanah
Nusantara 0.954276586 6
Panti Asuhan Amal Wanita 1 7
Berdasarkan hasil perhitungan S, R dan Q yang telah diurutkan seperti pada
tabel 5.2, 5.3 dan 5.4 di atas, maka diperoleh hasil seperti terlihat di tabel 5.5.
111
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
5.2. Hasil Tampilan Antarmuka
1. Antarmuka Login Admin
Gambar 5.1 Antarmuka Login Admin
2. Antarmuka Input Panti Asuhan
Gambar 5.2 Antarmuka Input Panti Asuhan
112
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3. Antarmuka Detail dan Edit Panti Asuhan
Gambar 5.3 Antarmuka Detail dan Edit Panti Asuhan
4. Antarmuka Lihat dan Hapus Data Panti Asuhan
Gambar 5.4 Antarmuka Lihat dan Hapus Data Panti Asuhan
113
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
5. Antarmuka Lihat Bobot Panti Asuhan
Gambar 5.5 Antarmuka Lihat Bobot Panti Asuhan
6. Antarmuka Detail dan Edit Bobot Panti Asuhan
Gambar 5.6 Antarmuka Detail dan Edit Bobot Panti Asuhan
114
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
7. Antarmuka Input Kriteria
Gambar 5.7 Antarmuka Input Kriteria
8. Antarmuka Detail dan Edit Kriteria
Gambar 5.8 Antarmuka Detail dan Edit Kriteria
115
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
9. Antarmuka Lihat dan Hapus Data Kriteria
Gambar 5.9 Antarmuka Lihat dan Hapus Data Kriteria
10. Antarmuka Input Crips
Gambar 5.10 Antarmuka Input Crips
116
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
11. Antarmuka Detail dan Edit Crips
Gambar 5.11 Antarmuka Detail dan Edit Crips
12. Antarmuka Lihat dan Hapus Crips
Gambar 5.12 Antarmuka Lihat dan Hapus Crips
117
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
13. Antarmuka Halaman Utama User
Gambar 5.13 Antarmuka Halaman Utama User
14. Antarmuka Panti Asuhan Prioritas
Gambar 5.14 Antarmuka Panti Asuhan Prioritas
118
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
15. Antarmuka Detail Panti Asuhan untuk User
Gambar 5.15 Antarmuka Detail Panti Asuhan untuk User
119 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB VI
PENUTUP
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian penulis maka didapatkan kesimpulan bahwa
Sistem pendukung keputusan panti asuhan untuk donatur dibangun dengan
menggunakan metode VIKOR dan Entropy yang didalamnya terdapat beberapa
kriteria kriteria yang mendukung dalam menentukan rekomendasi panti asuhan
agar aplikasi dapat memiliki hasil rekomendasi yang sesuai dengan bobot bobot
kriteria yang sudah dibuat dalam pembahasan bab 4, yang mana dapat
mendukung Metode VIKOR dalam menentukan perangkingan panti asuhan yang
mendapatkan skala prioritas untuk mendapatkan donasi. Aplikasi berbasis web ini
dijalankan dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan framework
Codeigniter dan database MYSQL. Metode pengembangan sistem yang
digunakan adalah RAD dengan pengujian menggunakan metode black box testing.
6.2. Saran
Dalam penulisan skripsi ini, penulis sadar masih banyak kekurangan dalam
penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, menulis memberikan saran agar bias
digunakan untuk penelitian selanjutnya antara lain:
1. Sistem yang penulis buat masih sangat sederhana, diharapkan dipenelitian
selanjutnya bisa dibuat sistem yang lebih mendetail dan lebih kompleks.
2. Aplikasi ini bisa dikembangkan pada platform Android, IOS, Windows
Phone dan Blackberry.
3. Pada penelitian selanjutnya diharapkan bisa dibandingkan dengan metode
metode lainnya.
120 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
DAFTAR PUSTAKA
Alinezhad, Alireza dan Esfandiari, Nima. 2011. Sensitivity Analysis in the
QUALIFLEX and VIKOR Methods.
Basu, Swastha DH., Irawan. (2012). Manajemen Pemasaran Modern Edisi ke-2.
Yogyakarta: Liberty Offset.
Bunafit Nugroho, 2014. Pemrograman Web Membuat Sistem Informasi
Akademik Sekolah dengan PHP-MySQL & Dreamweaver, Yogyakarta.
Chakraborty, Shankar. 2011. Applications Of The MOORA Method For Decision
Making In Manufacturing Environment.
Departemen Sosial RI. 2004. Standarisasi Panti Sosial. Kepmensos No.
50/huk/2004.
Dendy, Ludwika. 2014. Implementasi Metode Entropy dan Orester Pada
Rekruitasi Karyawan.
Fithry, Laily D., Lathifah, Noor. 2012. Sistem Pendukung Keputusan Untuk
Pemberian Bantuan Usaha Mikro Dengan Metode Simple Additive Weighting.
Haryanto, Edy Victor. 2012. Sistem Operasi Konsep dan Teori. Andi
Offset:Yogyakarta.
Hardini, Inkreswari Retno. 2017. Aplikasi Rekomendasi Perhotelan Dengan
Metode Vikor Dan Entropy Berbasis Mobile.
Kendall, J.E. & Kendall, K.E. 2012. Analisis dan Perancangan Sistem. Jakarta.
Lailiana, Nur. 2015. Group Decision Support System (GDSS) Penentuan Lokasi
Penempatan Anjungan Tunai Mandiri Menggunakan Metode Entropy, Vikor
dan Borda.
Minarni., Yulianti, Eva., Warman, Indra. 2016. Perancangan Sistem Informasi
Panti Asuhan Di Kota Padang (Studi Kasus : Panti Asuhan Bundo Saiyo
Padang).
Mufizar, Teuku., Nuraen, Teten., Salama, Arianti. 2017. Sistem Pendukung
Keputusan Dalam Penentuan Pertukaran Pelajar Di SMA Negeri 2
Tasikmalaya Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP).
121
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Novarisa, Kinarsih. 2014. Pola Pembinaan Di Panti Asuhan Rumah Yatim
Arrahman Sleman Yogyakarta
Opricovic, S., & Tzeng, G. H. 2004. Compromise solution by MCDM methods: a
comparative analysis of VIKOR and TOPSIS. European Journal of
Operational Research, 2, 445-455
Pramulanto, Eko Cahyo. 2015. Aplikasi Pendukung Keputusan untuk Pemilihan
Produk Asuransi dengan Metode Entropy dan Vikor pada AJB Bumiputera
1912 Jepara.
Pratiwi, Dyah., Lestari, Juliana., Agushinta, Dewi. Decision Support System To
Majoring High School Student Using Simple Additive Weighting Method.
Pudyatmoko,Y.Sri. 2011. Perizinan: Problem dan Upaya Pembenahan.
Deepublish: Yogyakarta.
Raco, J. R. 2012. Metode Penelitian Kualitatif Jenis, Karakteristik dan
Keunggulannya. Jakarta. PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.
Raharjo, Budi, Imam Heryanto, Enjang Rk. 2012. Modul Pemrograman Web
HTML, PHP & MYSQL. Bandung: Modula
Rosa A. S dan M. Shalahuddin. 2014. Modul Pembelajaran Rekayasa Perangkat
Lunak (Terstruktur dan Berorientasi Objek). Bandung.
Simarmata, Janner. 2011. Rekayasa WEB. Andi Offset: Yogyakarta.
Turban, Efraim., Sharda, Ramesh., Delen, Dursun. 2011. Decision Support and
Business Intellegence System 9th Edition. New Jersey : Prenctice Hall.
Wiryasaputra, Rita., Hartati, Sri. 2012. Sistem Pendukung Keputusan
Pengalokasian Spare Part.
Yadav, Sushil Kumar. 2013. Optimization of green electro-discharge machining
using VIKOR
Yani, Ahmad dan Mamat Ruhimat. 2012. Geografi: Menyingkap Fenomena
Geosfer. Grafindo Media Pratama: Jakarta.
Zimmerman, H. J. 2001. Fuzzy Set Theory-and It’s Applcations, Fourth Edition.
New York : Kluwer Academic
https://codeigniter.com/. Diakses pada tanggal: 29 April 2018
https://navicat.com/. Diakses pada tanggal: 29 April 2018
https://ariaputra.org/. Diakses pada tanggal 30 September 2018
122 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
LAMPIRAN
Lampiran 1
Data Panti Asuhan
No. Nama Panti Asuhan Jumlah
Anak
Asuh
Fasilitas Program
1. Panti Asuhan Al - Matiin 173 Gedung Asrama
Putra/Putri,
Pendidikan TK,
Pendidikan SD,
Pendidikan SMP,
Pendidikan SMA,
Ruang Kelas, Aula
Mushola,
Kantin, Toilet
Putra/Putri,
Tempat Wudhu
Putra/Putri, Ruang
Extrakurikuler,
Toilet Tamu,
Kantor Sekretariat,
Kamar Pengurus,
Kamar Pengasuh,
Tempat Parkir,
Kendaraan
Operasional
Ibadah
Jama’ah 5
waktu, Tahfidz
Quran,
Marawis,
Mengaji Kitab,
TPA, Hadroh
123
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Panti Asuhan Amal Wanita 30 Gedung Asrama
Putra/Putri,
Pendidikan TK,
Pendidikan SD,
Pendidikan SMP,
Pendidikan SMA,
Mushola, Sarana
Olahraga, Toilet
Putra/Putri, Aula,
Kantor Sekretariat,
Kamar Pengurus,
Kamar
Pengasuh,Tempat
Wudhu
Putra/Putri, Dapur
Umum, Tempat
Parkir, Kendaraan
Operasional
Ibadah
Jama’ah 5
Waktu,
Tahfidz Quran,
Kerja Bakti,
Marawis,
Menari, TPA
3. Panti Asuhan Al – Intiba 51 Gedung Asrama
Putra/Putri,
Pendidikan TK,
Pendidikan SD,
Pendidikan SMP,
Pendidikan SMA,
Pendidikan
Perguruan Tinggi,
Mushola, Ruang
Kelas, Ruang
Extrakurikuler,
Kantor Sekretariat,
Toilet Putra/Putri,
Tempat Wudhu
Ibadah
Jama’ah 5
Waktu,
Marawis,
Olahraga,
Hadroh,
Tahfidz Quran,
Mengaji Kitab.
124
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Putra/Putri
4. Panti Asuhan Al – Falah 46 Gedung Asrama
Putra/Putri,
Pendidikan TK,
Pendidikan SD,
Pendidikan SMP,
Pendidikan SMA,
Mushola, Ruang
Kelas,
Toilet Putra/Putri,
Tempat Wudhu
Putra/Putri, Dapur
Umum, Tempat
Parkir, Kendaraan
Operasional
Ibadah Jamaah
5 Waktu,
Perbengkelan,
Marawis,
Peternakan,
Pertanian,
Menjahit,
Komputer,
Tahfidz Quran,
TPA
5. Panti Asuhan Bani Abbas 83 Gedung Asrama
Putra/Putri,
Pendidikan TK,
Pendidikan SD,
Pendidikan SMP,
Pendidikan SMA,
Aula, Mushola,
Kantin, Toilet
Putra/Putri,
Tempat Wudhu
Putra/Putri, Ruang
Extrakurikuler,
Sarana Olahraga,
Kamar Pengurus,
Tempat Parkir,
Kendaraan
Operasional
Tahfidz Quran,
Mengaji Kitab,
Beladiri,
TPA,
Menjahit,
Komputer
125
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
6. Panti Asuhan Aria Putra 105 Gedung Asrama
Putra/Putri,
Pendidikan TK,
Pendidikan SD,
Pendidikan SMP,
Pendidikan SMA,
Mushola, Aula,
Kantor Sekretariat,
Ruang Tamu,
Ruang Pengasuh,
Ruang Pengurus,
Ruang Kelas,
Gudang
Toilet Putra/Putri,
Tempat Wudhu
Putra/Putri, Dapur
Umum, Tempat
Parkir, Kendaraan
Operasional
Ibadah Jamaah
5 Waktu, TPA,
Beladiri,
Olahraga,
Pertanian,
Tahfidz Quran
7. Panti Asuhan Al – Amanah
Nusantara
50 Gedung Asrama
Putra/Putri,
Pendidikan TK,
Pendidikan SD,
Pendidikan SMP,
Pendidikan SMA,
Ruang Kelas,
Mushola, Ruang
Extrakurikuler,
Toilet Putra/Putri,
Kantor Sekretariat,
Lab. Komputer,
Tempat Parkir,
Ibadah jamaah
5 waktu, TPA,
Tahfidz quran,
Mengaji kitab
126
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Kendaraan
Operasional.
127
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Lampiran 2
Data Fasilitas Panti Asuhan
No. Fasilitas Panti Asuhan
1. Gedung Asrama Putra
2. Gedung Asrama Putri
3. Pendidikan TK
4. Pendidikan SD
5. Pendidikan SMP
6. Pendiidkan SMA
7. Pendidikan Perguruan Tinggi
8. Kantin
9. Ruang Extrakurikuler
10. Sarana Olahraga
11. Dapur Umum
12. Lab. Komputer
13. Ruang Kelas
14. Aula
15. Mushola
16. Kantor Sekretriat
17. Kamar Pengurus
18. Kamar Pengasuh
19. Ruang Tamu
20. Kendaraan Operasional
21. Tempat Wudhu Putra
22. Tempat Wudhi Putri
23. Toilet Putra
24. Toilet Putri
25. Toilet Tamu
26. Tempat Parkir
27. Gudang
128
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Lampiran 3
Data Program Panti Asuhan
No. Program
1. Ibadah Jama’ah 5 Waktu
2. Tahfidz Qur’an
3. Mengajji Kitab
4. Menjahit
5. Beladiri
6. TPA
7. Kerja Bakti
8. Marawis
9. Menari
10 Olahraga
11. Komputer
12. Hadroh
13. Pertanian
14. Peternakan
15. Perbengkelan
129
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Lampiran 4
WAWANCARA
Hari / Tanggal : Jumat, 25 Mei 2018
Narasumber : KH. Ucup Ridwan
Jabatan : Pemilik Panti Asuhan Al – Matiin dan Ketua Forum Panti
Asuhan Tangerang Selatan
1. Bagaimana perkembangan panti asuhan di Tangerang Selatan?
Jawab: Panti asli itu seperti panti yang tetap. Asramanya ada, contoh al
matiin ypms , aria putra. Sebanyak 45 panti yang tergabung di forum panti
Tangerang selatan. Kemudian itu semua anak anak tinggal didalam asrama.
Panti Asuhan terkoordinir dengan baik ada organisasi social yang berkaitan
dengan dinsos. Kami setiap sebulan sekali atau 2 kali melakukan pertemuan
dengan dinsos. Setelah dinsos tangsel itu bisa rapat koordinasi dengan
provinsi dan kemensos.
Didalam panti itu anak anak sekolah dibiayai oleh panti. Saat ini,
Pemerintah itu hanya mampu membiayai 20 anak dalam setahun. Tetapi
sebelumnya pemerintah membiayai sebanyak anak anak dipanti. Anak panti
itu wajib pemerintah lindungi bukan dikurangi biayanya. Kalau dikurangi
biayanya, hidup mereka darimana. Betul memang infrastruktur harus
diutamakan tapi infrastruktur manusia yang harus diutamakan. Jika hanya
infrastruktur yang diperbaiki tetapi infrastruktur manusianya tidak diperbaiki
panti akan hancur. Infrastruktur manusia harus dipupuk, dikasih biaya,
dicerdaskan untuk masa depan mereka. Menurut beliau, harusnya
pemerintah membesarkan biaya untuk panti.
2. Menurut Anda dalam perkembangan panti asuhan, faktor apa saja yang
menghambat dalam perkembangan panti asuhan di Tangerang Selatan ini?
Jawab: Faktor yang menghambat itu adalah
1. Kekurangan pembangunan
2. Ekonomi, pemerintah tangsel belum mampu membantu pembangunan
panti, hanya sekedar santunan saja.
3. Hidupnya panti ditentukan hanya oleh donatur.
3. Apakah donasi untuk panti asuhan di Tangerang Selatan ini sudah merata?
Jawab: Untuk donasi belum merata. Karena tergantung Kreatif, Cerdas,
Lincah dalam memperkenalkan panti itu sendiri maka pendeketan ke
130
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
donator itu lebih aman. Kalau saya selalu melakukan silaturahmi ke semua
donator, komunikasi harus jalan baik di hp, maupun surat. Nah itu barulah
disitu ada pemasukan untuk makanan anak.
4. Menurut Anda, apakah donatur kesulitan untuk mencari panti asuhan untuk
mendonasikan sumbangannya?
Jawab: TIdak kesulitan. Untuk donator tinggal datang ke forum. Contoh
donator membutuhkan anak panti 500 langsung hubungi ke forum maka
ketemu. Untuk yang donatur tidak tau ke forum maka donator akan memilih
panti yang terletak dipinggir jalan raya.
5. Apakah perlu dibuat adanya aplikasi sistem pendukung keputusan dalam
memilih panti asuhan untuk mengurangi permasalahan donatur dalam
memilih panti asuhan?
Jawab: Perlu. Karena belum ada aplikasi yang menjembatani donatur
dengan panti.
6. Apakah sekiranya aplikasi ini dapat membantu?
Jawab: Sangat bagus dan boleh itu untuk membantu kepada panti umumnya
kepada sosial. Itu sangat bagus untuk menjembatani antara donator dengan
panti.
7. Menurut Anda dalam mendunkung pembuatan aplikasi, variable apa saja
yang bisa dijadikan pendukung keputusan donator dalam memilih sebuah
panti asuhan?
Jawab: donator dia akan survey ke lokasi kemudian menanyakan jumlah
anak panti. Donator biasanya akan survey dengan teliti misalnya tentang
fasilitas dan program sehari sehari di panti tersebut.
8. Berdasarkan variable yang anda sebutkan, bagaimana anda menentukan
range nilai tiap variable sehingga variable tersebut bisa dijadikan untuk
skala prioritas, yang mana akan dijadikan rekomendasi untuk pengguna
dalam menentukan panti asuhan?
Jawab: Kalo untuk donatur paling umum biasanya menanyakan berapa
jumlah anak pantinya dan akses lokasi ke pantinya rumit atau tidak.
Kemudian donatur juga melihat dari berapa banyak fasilitas misalnya tempat
masaknya, kegiatan nya, dll di survey. Dan program program apa saja yang
dijalani oleh anak panti dalam sehari harinya.
top related