analisis return saham-saham keuangan dan non keuangan di...
Post on 02-Mar-2019
213 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Kalbisocio,Volume 2 No.1 Februari 2015
74
ISSN 2356 - 4385
I. PENDAHULUAN
Masyarakat yang dihidup di zaman serba modern sekarang ini tertantang untuk lebih keras lagi mencapai tingkat kepuasan hidup. Masyarakat lebih agresif untuk dapat mengelola keuangannya dengan baik, salah satu pilihannya adalah dengan berinvestasi. Namun ketidaktahuan pengetahuan akan investasi di pasar modal membuat kurangnya kesadaran masyarakat akan investasi di pasar modal. Minimnya pengetahuan masyarakat akan berinvestasi di pasar modal, sehingga masyarakat lebih sering dikejutkan
dengan gagalnya berinvestasi. Namun di pihak lain semakin maraknya kegiatan berinvestasi mendorong perusahaan berlomba-lomba untuk mendaftarkan dirinya sebagai perusahaan terbuka di pasar modal.
Sehubungan dengan investasi pada pasar modal, pemerintah Indonesia beranggapan bahwa pasar modal merupakan sarana yang dapat mendukung percepatan pembangunan ekonomi Indonesia.Pasar modal juga merupakan salah satu tempat bagi para investor untuk menginvestasikan modal dengan harapan memperoleh imbalan berupa return atas investasinya.Untuk memperoleh return yang diharapkan maka
Analisis Return Saham-Saham Keuangan dan Non Keuangan di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2012
Ferawati Ulrica1), Indra Wijaya2)
Manajemen, Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis, JakartaJalan Pulo Mas Selatan Kav. 22, Jakarta Timur 13210
1)Email: fulrica@yahoo.com2)Email: indraldpw@gmail.com
Abstract: The discussion in this study will focus on issues related to stock returns . In this study the authors chose Debt to Total Asset,Cash ratio, Total Assets Turn Over, and also the exchange rate, and the BI rate as independent variables, dividend and, Foreign Direct Investments into dummy variables, while all independent and dummy variables tested whether have influence on the dependent variable (stock returns). The method of analysis used in this study is the multiple linear regression analysis to quantify the influence of the independent variables with the dependent variable in the non- financial corporate sector (60 companies) and financial firms (13 companies) listed in Indonesia Stock Exchange 2008-2012 period as the issuer. The results showed that the Cash Ratio has no influences to the Stock Return of financial companies, while the other independent variables have. The results of non financial stocks demonstrate that the Exchange rate, the BI rate and dividends have significant influences on Stock Return, while the others have no significant effects.
Keywords: BI rate, cash ratio, debt to total assets, dividend, exchange rate, FDI, stock return, total assets turn over
Abstrak: Pembahasan dalam penelitian ini akan memfokuskan pada masalah yang berhubungan dengan return saham. Dalam penelitian ini, peneliti memilih Debt to Total Asset, Cash Ratio, Total Assets Turn Over dan juga kurs, dan BI rate sebagai faktor independen, serta deviden dan PMA menjadi variabel dummy, dimana kesemua variabel bebas diuji apakah memberikan pengaruh terhadap variabel terikatnya (dependent) yaitu return saham. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda untuk mengukur pengaruh lebih antara variabel bebas dengan variabel terikat pada sektor perusahaan non-keuangan (60 perusahaan) dan perusahaan keuangan (13 perusahaan) yang terdaftar di Bursa efek Indonesia periode 2008-2012. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya Cash Ratio yang tidak berpengaruh secara parsial terhadap Return Saham perusahaan keuangan sementara yang lain signifikan. Hasil penelitian berbeda ditunjukkan untuk perusahaan non keuangan bahwa Kurs, BI Rate, dan deviden yang memiliki pengaruh signifikan terhadap Return Saham perusahaan non-keuangan sedangkan yang lainnya tidak.
Kata kunci: BI rate, cash ratio, debt to total assets, deviden, kurs, PMA, return saham, total assets turn over
Analisis Return Saham-Saham Keuangan dan Non Keuangan...
75
setiap investor harus mempertimbangkan beberapa aspek penting baik aspek keuangan maupun non-keuangan yang dapat mempengaruhi besar kecilnya tingkat perolehan.
Laporan keuangan adalah salah satu bentuk nyata dari hasil kinerja manajemen dalam mengelola suatu perusahaan. Laporan keuangan atau financial statement (biasanya dalam bentuk Neraca dan perhitungan rugi-laba) berisi informasi tentang prestasi perusahaan dimasa lampau dan dapat memberikan petunjuk untuk penetapan kebijakan di masa yang akan datang (Weston dan Copeland, 1999: 17). Dengan demikian laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi potensial yang lazim digunakan oleh para investor sebagai dasar pengembalian keputusan penanaman modal.
Beberapa rasio yang tercantum dalam laporan keuangan dapat menentukan keputusan investor untuk melakukan investasi. Rasio-rasio yang digunakan dalam penelitian ini rasio leverage (diwakili oleh Debt Ratio), rasio likuiditas (diwakili oleh Cash Ratio), rasio aktivitas (diwakili oleh Total Assets Turn Over). Faktor eksternal yang meliputi berbagai informasi yang beasal dari luar perusahaan seperti nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing US Dollar (Kurs) dan Bank Indonesia Rate (BI Rate). Dummy variabel yang akan ikut mempengaruhi dalam penelitian ini adalah penanaman modal asing (PMA) dan deviden. Faktor-faktor tersebut dapat menjadi bahan pertimbangan untuk mengetahui apakah saham tersebut dapat memberikan keuntungan dalam investasi yang dilakukan.
Penelitian yang dilakukan akan diaplikasikan pada perusahaan non-keuangan dan perusahaan keuangan. Dalam penelitian ini peneliti memilih rasio leverage, rasio likuiditas, rasio aktivitas sebagai faktor internal yang menjadi variabel bebas (independent) dan juga kurs, dan BI rate sebagai faktor eksternal (independent) dan deviden, PMA, menjadi variabel dummy, kesemua variabel bebas diuji apakah memberikan pengaruh terhadap variabel terikatnya (dependent) yaitu return saham.
Penelitian mengenai tingkat keuntungan saham (Return Saham) pernah dilakukan oleh Ulupui (2006: 56), Annajihi (2009: 35) dan Dewi (2011: 42) namun berbeda dengan penelitian ini. Penelitian ini memfokuskan pada perusahaan keuangan dan non-keuangan yang memenuhi kriteria penelitian serta terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang lebih dikenal dengan emiten selamaperiode pengamatan tahun
2008-2012, masing-masing sebanyak 60 perusahaan non-keuangan dan 13 perusahaan keuangan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Debt to Total Assets, Cash Ratio, Total Assets Turn Over, kurs, BI rate, deviden, dan PMA terhadap return saham: (1) Bagaimana pengaruh Debt to Total Assets Terhadap Return Saham; (2) Bagaimana pengaruh Cash Ratio Terhadap Return Saham; (3) Bagaimana pengaruh Total Assets Turn Over Terhadap Return Saham; (4) Bagaimana pengaruh Kurs Terhadap Return Saham; (5) Bagaimana pengaruh BI Rate Terhadap Return Saham; (6) Bagaimana pengaruh Deviden Terhadap Return Saham; dan (7) Bagaimana pengaruh Penanaman Modal Asing Terhadap Return Saham
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat teoritis dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan tentang pengaruh faktor fundamental perusahaan terhadap harga saham melalui teori efisiensi dan analisis fundamental dengan cara menganalisis rasio keuangan.
Manfaat praktis dari penelitian ini diharapkan informasi ini dapat digunakan sebagai kontribusi dalam pengambilan keputusan financial dan menetapkan kebijakan strategis di masa yang akan datang bagi perusahaan dan bagi Investor sigunakan sebagai dasar pertimbangan dalam menginvestasikan modalnya pada perusahaan yang dapat memberikan tingkat pengembalian hasil (return) yang optimal.
Penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan literatur dan referensi pada perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis, khususnya topik yang membahas tentang analisis kinerja pasar modal berdasarkan fluktuasi rasio-rasio keuangan, deviden, PMA, kurs, dan BI rate.
II. METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian, Sample, dan Pengumpulan Data.
Objek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data (Sugiyono, 2009: 13). Objek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah return saham, rasio leverage, Cash Ratio, Total Assets Turn Over, kurs (nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar dengan melihat kurs tengah transaksi di Bank Indonesia), BI rate (berdasarkan rata-rata per tahun 2008-2012), deviden, dan PMA.
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antar variabel independent
Kalbisocio,Volume 2 No.1 Februari 2015
76
(X) yaitu rasio leverage, Cash Ratio, Total Assets Turn Over, kurs, BI rate dan deviden, PMA sebagai variabel dummy terhadap variabel dependent (Y) yaitu return saham menggunakan perhitungan statistik. Penelitian ini menggunakan populasi seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang lebih dikenal dengan emiten selamaperiode tahun pengamatan tahun 2008-2012. Dari populasi diatas kemudian dilakukan teknik penarikan sampel. Sampel penelitian ini diambil berdasarkan metode purposive sampling dengan menggunakan beberapa kriteria
yaitu perusahaan sudah terdaftar (listing) di Bursa Efek Indonesia per 1 Januari 2008 sampai dengan 31 Desember 2012, perusahaan tidak mengalami merger selama periode berjalan, perusahaan tidak terlambat dalam melaporkan laporan keuangan (audited report) dan tidak pernah mengalami suspend selama periode berjalan, serta perusahaan aktif melakukan perdagangan saham pada periode 2008-2012 di Bursa Efek Indonesia. Tabulasi perusahaan hasil purposive sampling dapat terlihat dalam Tabel 1 dan Tabel 2.
Tabel 1 Daftar perusahaan non-keuangan hasil purposive samplingTabel 1
Daftar Perusahaan Non-Keuangan Hasil Purposive Sampling
No. Kode Nama Perusahaan No. Kode Nama Perusahaan
1. AALI Astra Argo Lestari Tbk. 31. DEWA Darma Henwa Tbk.
2. BISI BISI International Tbk. 32. INCO Vale Indonesia Tbk.
3. LSIP PP London Sumatra Indonesia Tbk. 33. ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk.
4. SGRO Sampoerna Argo Tbk. 34. MEDC Medco Energi Internasional Tbk.
5. TBLA Tunas Baru Lampung Tbk. 35. PTBA Tambang Batubata Bukit Asam Tbk.
6. BRPT Barito Pasifik Tbk. 36. TINS Timah (Persero) Tbk.
7. BUDI Budi Starch & Sweetener Tbk. 37. ASII Astra Internasional Tbk.
8. CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk. 38. AUTO Astra Otoparts Tbk.
9. ETWA Eterindo Wahanatama Tbk. 39. GJTL Gajah Tunggal Tbk.
10. INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk. 40. ADHI Adhi Karya (Persero) Tbk.
11. SIPD Sierad Produce Tbk. 41. CTRA Ciputra Development Tbk.
12. SMCB Holcim Indonesia Tbk. 42. CTRP Ciputra Property Tbk.
13. SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk. 43. CTRS Ciputra Surya Tbk.
14. SPMA Suparma Tbk. 44. DGIK Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk.
15. SRSN Indo Acidatama Tbk. 45. KIJA Kawasan Industri Jababeka Tbk.
16. GGRM Gudang Garam Tbk. 46. KPIG MNC Land Tbk.
17. HMSP H. M. Sampoerna Tbk. 47. LPKR Lippo Karawaci Tbk.
18. INAF Indofarma Tbk. 48. TOTL Total Bangun Persada Tbk.
19. INDF Indofood Sukses Makmur Tbk. 49. WIKA Wijaya Karya (Persero) Tbk.
20. KAEF Kimia Farma Tbk. 50. AKRA AKR Corporindo Tbk.
21. KLBF Kalbe Farma Tbk. 51. ASGR Astra Graphia Tbk.
22. PYFA Pyridam Farma Tbk. 52. BAYU Bayu Buana Tbk.
23. TSPC Tempo Scan Pasific tbk. 53. BMTR Global Mediacom Tbk.
24. UNVR Unilever Indonesia Tbk. 54. CSAP Catur Sentosa Adhiprana Tbk.
25. CMNP Citra Marga Nusaphala P Tbk. 55. MNCN Media Nusantara Citra Tbk.
26. ISAT Indosat Tbk. 56. MPPA Matahari Putra Prima Tbk.
27. JSMR Jasa Marga (Persero) Tbk. 57. MTDL Metrodata Electronics Tbk.
28. META Nusantara Infrastructur Tbk. 58. RALS Ramayana Lestari Sentosa Tbk.
29. PGAS Perusahaan Gas Negara Tbk. 59. SHID Hotel Sahid Jaya Tbk.
30. TLKM Telekomunikasi Indonesia Tbk. 60. UNTR United Tractors Tbk.
Analisis Return Saham-Saham Keuangan dan Non Keuangan...
77
Tabel 2 Daftar perusahaan keuangan hasil purposive sampling
B. Definisi, Operasionalisasi dan Pengukuran VariabelVariabel yang akan diuji dalam penelitian ini
terdiri dari :
1. Variabel dependent (Y) Variabel dependent merupakan variabel yang
dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2009:59). Variabel dependent yang digunakan dalam penelitian ini adalah return saham.
2. Variabel Independent ( , , , , , , ) Variabel independent adalah variabel yang
mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependent (Sugiyono, 2009:59). Variabel Independent yang digunakan dalam penelitian ini adalah leverage rasio, Cash Ratio, Total Assets Turn Over, deviden, PMA, kurs, dan BI rate.
C. Pengujian HipotesisDalam penelitian ini peneliti menggunakan
analisis regresi linear berganda (multiple regression) untuk menguji hipotesis dengan bantuan SPSS for Windows versi 17.0.Variabel terikat (Y) dalam
Tabel 2.
Daftar Perusahaan Keuangan
Hasil Purposive Sampling
No. Kode Nama Perusahaan
1. ADMF Adira Dinamika Multifinance Tbk. 2. AMAG Asuransi Multi Artha Guna Tbk. 3. BBCA Bank Central Asia Tbk. 4. BBKP Bank Bukopin Tbk. 5. BBRI Bank Rakyat Indonesia Tbk. 6. BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk. 7. BNLI Bank Permata Tbk. 8. KREN Kresna Graha Sekurindo Tbk. 9. MCOR Bank Windu Kentjana Int’l Tbk.
10. PNBN Bank Pan Indonesia Tbk. 11. PNIN Panin Insurance Tbk. 12. PNLF Panin Financial Tbk. 13. SMMA Sinar Mas Multiartha Tbk.
Sumber: www.idx.co.id, diolah
Tabel 3 Definisi operasional variabelTabel 3.
Definisi Operasional Variabel
Variabel Definisi Variabel Indikator Skala
Return Saham (Y)
Hasil yang diperoleh dari
suatu investasi.
Return Saham :
+
Rasio
Rasio Leverage ( )
Kemampuan perusahaan
memenuhi kewajiban jangka
panjang
Rasio
Cash Ratio ( )
Kemampuan
aktiva lancar dalam
menutupi hutang lancar
Rasio
Total Assets Turn Over ( )
Efektivitas penggunaan
aktiva lancar Total Assets Turn Over =
Rasio
Kurs ( )
Harga mata uang suatu
negara terhadap mata uang
lainnya
Rata-rata setahun kurs tengah yang
diterbitkan oleh Bank Indonesia.
Nominal
BI Rate ( )
Tingkat suku bunga yang
ditetapkan oleh Bank
Indonesia
Rata-rata BI rate setahun yang
tercatat setiap akhir bulan.
Rasio
Deviden
Keuntungan atas investasi Nilai deviden yang dibagikan setiap
tahun.
Ordinal
PMA
Penanaman Modal Asing
untuk suatu usaha di negara
Indonesia
Nilai kepemilikan saham suatu
perusahaan oleh seorang yang bukan
warga negara Indonesia
Ordinal
Kalbisocio,Volume 2 No.1 Februari 2015
78
penelitian ini adalah return saham, sedangkan variabel bebas (X) adalah leverage, Cash Ratio, Total Assets Turn Over, deviden, PMA, kurs, dan BI rate.
Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengukur pengaruh lebih antara satu variabel bebas terhadap variableterikat. Persamaan regresi linier berganda yang digunakan adalah sebagai berikut :
Y=b0+b1X1+b2X2+b3X3+b4X4+b5X5+b6D1+b7D2 +et
dengan :Y = return saham
= Debt to Total Asset = Cash Ratio = Total Assets Turn Over = Kurs = BI Rate = Deviden = PMA = koefisien konstanta = koefisien regresi Debt to Total Asset = koefisien regresi Cash Ratio = koefisien regresi Total Assets Turn Over = koefisien regresi Kurs = koefisien regresi BIRate = koefisien regresi Deviden = koefisien regresi PMA = koefisien error
Sebelum dilakukan uji analisis regresi berganda maka perlu dilakukan beberapa pengujian sebagai berikut:
1. Uji NormalitasUji normalitas dalam model regresi bertujuan
untuk mengetahui bahwa distribusi penyampelan data yang digunakan telah terdistribusi secara normal. Asumsi normalitas merupakan persyaratan yang sangat penting pada pengujian signifikansi koefisien regresi yang akan diuji.
2. Uji MultikolinearitasMultikolinieritas merupakan suatu situasi
dimana beberapa atau semua variabel independent berkolerasi kuat. Metode yang digunakan untuk mendeteksi adanya multikolinieritas dalam penelitian ini menggunakan Tolerance atau Value Inflation Factor (VIF). Tolerance mengukur variabilitas
variabel independent yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independent lainnya.
3. Uji Autokolerasi
Uji autokorelasi ini ditujukan untuk mengidentifikasi adanya korelasi antara kesalahan pengganggu yang terjadi antar periode t dengan kesalahan pada periode t-1 yang diujikan dalam model regresi. Untuk mengetahui keberadaan autokolerasi dari data residual menggunakan angka Durbin-Watson Statistic dengan membandingkan nilai statistik dasar pada tabel. Dasar pengambilan keputusan sebagai berikut :
1. Bila nilai DW diantara batas atau upperbound (du) dan (4-du) maka koefisien autokolerasi = 0, artinya tidak terdapat autokolerasi.
2. Bila nilai DW lebih rendah dari batas bawah atau lowerbound (dl) maka koefisien autokolerasi > 0, artinya terdapat autokolerasi positif.
3. Bila nilai DW lebih besar dari (4-dl) maka koefisien autokolerasi < 0, artinya terdapat autokolerasi negatif.
4. Bila nilai DW terletak diantara du dan dl atau DW terletak diantara (4-du) dan (4-dl), maka hasilnya tidak dapat disimpulkan.
4. Uji Heterokedastisitas
Heterokedastisitas menguji terjadinya perbedaan varians residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah yang bersifat homoskedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas (Ghozali, 2006: 105).
5. Uji F
Analisis regresi menggunakan metode uji-F dengan taraf signifikansi 5 persen. Uji F digunakan untukmenunjukkan apakah semua variableindependen atau bebas yang dimasukkandalam model mempunyai pengaruh secarabersama-sama terhadap variabel dependenatau terikat atau dapat dikatakan mempunyaimodel regresi yang baik atau fit atau tidak. Pengambilan keputusan berdasarkan nilai signifikansi dalam hasil pengolahan data :
1. Jika nilai sig. < alpha (yang dipakai adalah
0,05), maka Ho ditolak, artinya variabel independent secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependent.
2. Jika nilai sig. > alpha , maka Ho diterima, artinya variabel independent secara simultan
Analisis Return Saham-Saham Keuangan dan Non Keuangan...
79
tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependent.
6. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur variabilitas variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Besarnya koefisien determinasi dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Kd = ) x 100 %Dengan :
Kd= Seberapa jauh variabel X berpengaruh terhadap variabel Y
R2 = kuadrat koefisien kolerasi
7. Uji Statistik T
Uji statistik T digunakan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel independent secara individual dalam menjelaskan variasi variabel dependent (Ghozali, 2006:84). Pengambilan keputusan berdasarkan nilai signifikansi dalam hasil pengolahan data :
1. Jika nilai Sig. < , maka Ho ditolak, artinya variabel independent secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependent.
2. Jika nilai sig. > , maka Ho diterima, artinya variabel independent secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependent.
III. PEMBAHASAN
A. Analisis Statistik Deskriptif Penelitian
Analisis Deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Pengolahan data bab ini bersumber dari Indonesia Capital Market Directory (ICMD) tahun 2008 sampai dengan tahun 2012, website Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id), Badan Pusat Statistik (www.bps.go.id), dan juga Bank Indonesia (www.bi.go.id) dengan menggunakan program SPSS versi 17.0 for windows.
Tabel 4 menunjukkan bahwa jumlah pengamatan pada perusahaan keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012 dalam penelitian ini sebanyak 65 data.
Tabel 4 Ikhtisar Statistik Deskriptif perusahaan perusahaan keuangan
Tabel 5 Ikhtisar Statistik Deskriptif perusahaan non-keuangan
Tabel 5 menunjukkan bahwa jumlah pengamatan pada perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012dalam penelitian ini sebanyak 300 data.
B. Hasil Pengujian Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Untuk menguji model regresi yang baik memiliki distribusi normalitas digunakan analisis grafik normal probability plots. Berikut pada Gambar 1 dan Gambar 2 akan memperlihatkan diagram P-P plot hasil pengolahan data kategori perusahaan keuangan dan non-keuangan.
Gambar 1 menunjukkan bahwa hasil outputnormal probability plot perusahaan keuangan, terlihat sebaran data beradabergerombol disekitar garis diagonal dan mengikuti garis diagonal. Maka dapat disimpulkan bahwa data pada kategori
Tabel 3.
N Minimum Maximum Mean
Std.
Deviation
LR 65 .27 .94 .7253 .23315
CR 65 .03707 17.35550 1.90604 3.46642E0
TATO 65 .08000 .94000 .22985 .20356
KURS 65 8.7760E3 1.0407E4 9.46941E3 5.63751E2
BIRATE 65 .057917 .0866667 .06938 .00973
Deviden 65 0 1 .48 .503
PMA 65 0 1 .46 .502
RETURN 65 -.67678 4.88627 .32201 .89802
Valid N
(listwise)
65
Sumber : Data diolah, 2013.
Tabel 4.
Ikhtisar Statistik Deskriptif Perusahaan Non-Keuangan
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean
Std.
Deviation
R 300 .06000 .88000 .43590 .18002
CR 300 .02408 11.51935 1.10724 1.42531
TATO 300 .02 5.58 1.0645 .86971
KURS 300 8776.01 1.0407E4 9.4694E3 5.6033E2
BIRATE 300 .05791 .08667 .06938 .00967
Deviden 300 0 1 .58 .495
PMA 300 0 1 .50 .501
RETURN 300 -.97994 4.62299 .33744 .863997
Valid N
(listwise)
300
Sumber : Data diolah, 2013.
Tabel 3.
N Minimum Maximum Mean
Std.
Deviation
LR 65 .27 .94 .7253 .23315
CR 65 .03707 17.35550 1.90604 3.46642E0
TATO 65 .08000 .94000 .22985 .20356
KURS 65 8.7760E3 1.0407E4 9.46941E3 5.63751E2
BIRATE 65 .057917 .0866667 .06938 .00973
Deviden 65 0 1 .48 .503
PMA 65 0 1 .46 .502
RETURN 65 -.67678 4.88627 .32201 .89802
Valid N
(listwise)
65
Sumber : Data diolah, 2013.
Tabel 4.
Ikhtisar Statistik Deskriptif Perusahaan Non-Keuangan
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean
Std.
Deviation
R 300 .06000 .88000 .43590 .18002
CR 300 .02408 11.51935 1.10724 1.42531
TATO 300 .02 5.58 1.0645 .86971
KURS 300 8776.01 1.0407E4 9.4694E3 5.6033E2
BIRATE 300 .05791 .08667 .06938 .00967
Deviden 300 0 1 .58 .495
PMA 300 0 1 .50 .501
RETURN 300 -.97994 4.62299 .33744 .863997
Valid N
(listwise)
300
Sumber : Data diolah, 2013.
Kalbisocio,Volume 2 No.1 Februari 2015
80
perusahaan keuangan yang digunakan dalam penelitian ini berdistribusi normal.
Gambar 1 Diagram P-P Plot perusahaan keuangan
Gambar 2 Diagram P-P Plot perusahaan non-keuangan
Gambar 2 menunjukkan bahwa hasil output normal probability plot perusahaan non-keuangan, terlihat sebaran data berada bergerombol disekitar garis diagonal dan mengikuti garis diagonal. Maka dapat disimpulkan bahwa data pada kategori perusahaan non-keuangan yang digunakan dalam penelitian ini berdistribusi normal.
2. Uji Multikoliniearitas
Uji multikolinieritas digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya hubungan linier antar variabel bebas dalam regresi. Metode yang digunakan untuk mendeteksi adanya multikoliniearitas dalam penelitian ini menggunakan Tolerance ataupun Value Inflation Factor (VIF). Batasan umum yang digunakan adalah nilai VIF dalam model regresi harus lebih kecil dari 10 atau nilai Tolerance Value dalam model regresi harus lebih besar dari 0,1.
Tabel 6 Hasil uji multikolinieritas perusahaan keuangan
Tabel 7 Hasil uji multikolinieritas perusahaan non-keuangan
Pada Tabel 6 dan Tabel 7 hasil uji multikolinearitas perusahaan keuangan dan perusahaan non-keuangan menunjukkan bahwa masing-masing variabel independent memiliki nilai Tolerance Value yang lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF yang lebih kecil dari 10. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi tidak terdapat multikolinieritas.
Tabel 8 Hasil uji autokolerasi (DW-Test) perusahaan keuangan
Tabel 5
Hasil Uji Multikolinieritas Perusahaan Keuangan
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
PMA .657 1.522
Deviden .661 1.514
TATO .439 2.279
CR .636 1.571
BIRATE .792 1.263
KURS .814 1.228
LR .544 1.840
a. Dependent Variable: RETURN
Sumber : Data diolah, 2013.
Tabel 6
Hasil Uji Multikolinieritas Perusahaan Non-Keuangan
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
PMA .895 1.117
Deviden .898 1.113
TATO .923 1.084
CR .738 1.355
BIRATE .794 1.260
KURS .819 1.222
LR .725 1.379
a. Dependent Variable: RETURN
Sumber : Data diolah, 2013.
Tabel 5
Hasil Uji Multikolinieritas Perusahaan Keuangan
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
PMA .657 1.522
Deviden .661 1.514
TATO .439 2.279
CR .636 1.571
BIRATE .792 1.263
KURS .814 1.228
LR .544 1.840
a. Dependent Variable: RETURN
Sumber : Data diolah, 2013.
Tabel 6
Hasil Uji Multikolinieritas Perusahaan Non-Keuangan
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
PMA .895 1.117
Deviden .898 1.113
TATO .923 1.084
CR .738 1.355
BIRATE .794 1.260
KURS .819 1.222
LR .725 1.379
a. Dependent Variable: RETURN
Sumber : Data diolah, 2013.
Tabel 7
Hasil Uji Autokolerasi (DW-Test) Perusahaan Keuangan
Model Summaryb
Model Durbin-Watson
1 1.802
a. Predictors: (Constant), LR, KURS, CR, Deviden, PMA, TATO,
BIRATE
b. Dependent Variable: RETURN
Sumber : Data diolah, 2013
Tabel 8
Tingkat Autokolerasi (DW-Tabel) Perusahaan Keuangan
D-W Tabel Kesimpulan
Kriteria k = 7, n = 65
0 s.d dL 0 – 1,25082 Autokolerasi positif
dL s.d dU 1,25082 – 1,64167 Daerah keragu-raguan
dU s.d 4-dU 1,64167 – 2,35833 Tidak ada autokolerasi
4-dU s.d 4-dL 2,358332 – 2,74918 Daerah keragu-raguan
4-dL s.d 4 2,74918 – 4 Autokolerasi negatif
Tabel 9
Hasil Uji Autokolerasi (DW-Test) Perusahaan Non-Keuangan
Model Summaryb
Model Durbin-Watson
1 1.853
a. Predictors: (Constant), Deviden, CR, BIRATE,
TATO, PMA, KURS, LR
b. Dependent Variable: RETURN
Sumber : Data diolah, 2013.
Analisis Return Saham-Saham Keuangan dan Non Keuangan...
81
3. Uji Autokolerasi
Untuk mengetahui keberadaan autokolerasi metode yang digunakan adalah dengan menguji Durbin-Watson menggunakan alat bantu SPSS versi 17.0. Berikut adalah hasil uji autokolerasi (Durbin-Watson Test) untuk kategori perusahaan keuangan dan non-keuangan.
Pada Tabel 8 hasil uji autokolerasi perusahan keuangan menunjukkan hasil output sebesar 1,802. Sedangkan dengan menggunakan tabel Durbin-Watson (Gujarati, 2006:888) dengan taraf nyata 0,01 (α = 0,01), jumlah variabel independent (k = 7) dan banyaknya data (n = 65), diperoleh nilai dL (batas luar) = 1,25082 dan dU (batas dalam) = 1,64167. Nilai DW-Test terletak pada daerah uji DW-Tabel yaitu antara dU dan 4-dU (1,64167 < 1,802 < 1,25082). Adapun kriteria DW-Tabel sebagai berikut:
Tabel 9 Tingkat autokolerasi (DW-Tabel) perusahaan keuangan
Nilai D-W Test pada perusahaan keuangan sebesar 1,802 berada pada kriteria dU s.d 4-dU. Nilai tersebut berada pada daerah tidak adanya autokolerasi. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat autokolerasi dalam model penelitian kategori perusahaan keuangan.
Tabel 10 Hasil Uji autokolerasi (DW-Test) perusahaan non-keuangan
Pada Tabel 10 hasil uji autokolerasi perusahan non-keuangan menunjukkan hasil output sebesar 1,853. Sedangkan dengan menggunakan tabel Durbin-Watson (Gujarati, 2006:888) dengan taraf nyata 0,01 (α = 0,01), jumlah variabel independent
(k = 7) dan banyaknya data (n = 300), diperoleh nilai dL (batas luar) = 1,69248 dan dU (batas dalam) = 1,77354. Nilai DW-Test terletak pada daerah uji DW-Tabel yaitu antara dU dan 4-dU (1,69248 < 1,853 < 1,77354). Adapun kriteria DW-Tabel sebagai berikut:
Tabel 11 Tingkat autokolerasi (DW-Tabel) perusahaan keuangan
Nilai D-W Test pada perusahaan non-keuangan sebesar 1,853 berada pada kriteria dU s.d 4-dU. Nilai tersebut berada pada daerah tidak adanya autokolerasi.Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat autokolerasi dalam model penelitian kategori perusahaan non-keuangan.
4. Uji Heterokedastisitas
Untuk menguji keberadaaan heterokedastisitas dapat dilihat melalui grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel dependent yaitu ZPRED dengan residualnya SDRESID, dengan menggunakan alat bantu program SPSS versi 17.0. Berikut merupakan Gambar 3 dan 4 yang menunjukkan diagram scatterplot kategori perusahaan keuangan dan non-keuangan.
Gambar 3 Diagram Scatterplot perusahaan keuangan
Gambar 3 dan Gambar 4 Diagram Scatterplot Perusahaan Non-Keuangan menunjukan titik-titik hasil pengolahan data menyebar dibawah ataupun diatas titik origin (angka 0) pada sumbu Y dan tidak membentuk pola tertentu yang teratur. Hal ini
Tabel 7
Hasil Uji Autokolerasi (DW-Test) Perusahaan Keuangan
Model Summaryb
Model Durbin-Watson
1 1.802
a. Predictors: (Constant), LR, KURS, CR, Deviden, PMA, TATO,
BIRATE
b. Dependent Variable: RETURN
Sumber : Data diolah, 2013
Tabel 8
Tingkat Autokolerasi (DW-Tabel) Perusahaan Keuangan
D-W Tabel Kesimpulan
Kriteria k = 7, n = 65
0 s.d dL 0 – 1,25082 Autokolerasi positif
dL s.d dU 1,25082 – 1,64167 Daerah keragu-raguan
dU s.d 4-dU 1,64167 – 2,35833 Tidak ada autokolerasi
4-dU s.d 4-dL 2,358332 – 2,74918 Daerah keragu-raguan
4-dL s.d 4 2,74918 – 4 Autokolerasi negatif
Tabel 9
Hasil Uji Autokolerasi (DW-Test) Perusahaan Non-Keuangan
Model Summaryb
Model Durbin-Watson
1 1.853
a. Predictors: (Constant), Deviden, CR, BIRATE,
TATO, PMA, KURS, LR
b. Dependent Variable: RETURN
Sumber : Data diolah, 2013.
Tabel 7
Hasil Uji Autokolerasi (DW-Test) Perusahaan Keuangan
Model Summaryb
Model Durbin-Watson
1 1.802
a. Predictors: (Constant), LR, KURS, CR, Deviden, PMA, TATO,
BIRATE
b. Dependent Variable: RETURN
Sumber : Data diolah, 2013
Tabel 8
Tingkat Autokolerasi (DW-Tabel) Perusahaan Keuangan
D-W Tabel Kesimpulan
Kriteria k = 7, n = 65
0 s.d dL 0 – 1,25082 Autokolerasi positif
dL s.d dU 1,25082 – 1,64167 Daerah keragu-raguan
dU s.d 4-dU 1,64167 – 2,35833 Tidak ada autokolerasi
4-dU s.d 4-dL 2,358332 – 2,74918 Daerah keragu-raguan
4-dL s.d 4 2,74918 – 4 Autokolerasi negatif
Tabel 9
Hasil Uji Autokolerasi (DW-Test) Perusahaan Non-Keuangan
Model Summaryb
Model Durbin-Watson
1 1.853
a. Predictors: (Constant), Deviden, CR, BIRATE,
TATO, PMA, KURS, LR
b. Dependent Variable: RETURN
Sumber : Data diolah, 2013.
Tabel 10
Tingkat Autokolerasi (DW-Tabel) Perusahaan Keuangan
D-W Tabel Kesimpulan
Kriteria k = 7, n = 300
0 s.d dL 0 – 1,69248 Autokolerasi positif
dL s.d dU 1,69248 – 1,77354 Daerah keragu-raguan
dU s.d 4-dU 1,77354 – 2,22646 Tidak ada autokolerasi
4-dU s.d 4-dL 2,22 – 2,20954 Daerah keragu-raguan
4-dL s.d 4 2,20954 – 4 Autokolerasi negatif
1. Perusahaan Keuangan Tabel 11
Hasil Uji Koefisien Regresi Simultan (Uji F) Perusahaan Keuangan
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 27.629 7 3.947 9.381 .000a
Residual 23.983 57 .421
Total 51.612 64
a. Predictors: (Constant), LR, KURS, CR, Deviden, BIRATE, PMA, TATO
b. Dependent Variable: RETURN
Sumber : Data diolah, 2013
Tabel 12
Hasil Uji Koefisien Regresi Simultan (Uji F) Perusahaan Non-Keuangan
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 67.600 7 9.657 18.123 .000a
Residual 155.601 292 .533
Total 223.201 299
a. Predictors: (Constant), LR, Deviden, KURS, TATO, PMA, BIRATE, CR
b. Dependent Variable: RETURN
Sumber : Data diolah, 2013.
Kalbisocio,Volume 2 No.1 Februari 2015
82
menunjukkan tidak terjadi heterokedastisitas dalam model regresi untuk kategori perusahaan keuangan dan perusahaan non-keuangan.
Gambar 4 Diagram Scatterplot perusahaan non-keuangan
C. Hasil Pengujian dan Pembahasan Uji F1. Uji F Perusahaan Keuangan
Tabel 12 Hasil uji koefisien regresi simultan (uji F) perusahaan keuangan
Pada Tabel 11 hasil pengujian koefisien regresi secara simultan (Uji F) pada perusahaan keuangan menunjukkan nilai sig. 0,000 lebih kecil dari 0,05 (α) sehingga ditolak dan diterima. Hal ini menunjukkan bahwa semua variabel independen (Debt to Total Asset, Cash Ratio, Total Assets Turn Over, Kurs, BI Rate) dan variabel dummy (Deviden dan PMA) secara simultan (bersama-sama) berpengaruh signifikan terhadap Return Saham perusahaan keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012.
2. Uji F Perusahaan Non-Keuangan
Pada Tabel 12 hasil pengujian koefisien regresi secara simultan (Uji F) pada perusahaan non-keuangan menunjukkan nilai sig. 0,000 lebih kecil dari 0,05 (α) sehingga ditolak dan diterima. Hal ini menunjukkan bahwa semua variabel independent (Debt to Total Asset, Cash Ratio, Total Assets Turn Over, Kurs, BI Rate) dan variabel dummy (Deviden dan PMA) secara simultan (bersama-sama) berpengaruh signifikan terhadap Return Saham pada perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia periode 2008-2012.Tabel 13 Hasil uji koefisien regresi simultan (uji F) perusahaan non-keuangan
D. Hasil Pengujian & Pembahasan Koefisien Determinasi Berganda ( )
1. Uji Koefisien Determinasi Berganda ( ) Perusahaan Keuangan
Tabel 14 Hasil uji koefisien determinasi berganda ( )perusahaan keuangan
Pada Tabel 14 menunjukkan hasil output koefisien determinasi pada perusahaan keuangan diperoleh nilai Adjusted sebesar 0,478 atau sebesar 47,8%. Hal ini menunjukkan bahwa variabilitas variabel-variabel independen yang terdiri dari Debt to Total Assets, Cash Ratio, Total Assets Turn Over, kurs, BI rate, serta variabel-variabel dummy yang terdiri dari deviden dan PMA mampu menjelaskan variabel dependen yaitu return saham pada 13 (tiga belas) perusahaan keuangan periode 2008-2012 di Bursa Efek Indonesia sebesar 47,8% sedangkan sisanya 52,2% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar model regresi ini.
2. Uji Koefisien Determinasi Berganda ( ) Perusahaan Non-Keuangan
Tabel 15 Hasil uji koefisien determinasi berganda ( )perusahaan non-keuangan
Pada Tabel 15 menunjukkan hasil output koefisien determinasi berganda pada perusahaan non-keuangan diperoleh nilai Adjusted sebesar 0,286 atau sebesar 28,6%. Hal ini menunjukkan bahwa
Tabel 10
Tingkat Autokolerasi (DW-Tabel) Perusahaan Keuangan
D-W Tabel Kesimpulan
Kriteria k = 7, n = 300
0 s.d dL 0 – 1,69248 Autokolerasi positif
dL s.d dU 1,69248 – 1,77354 Daerah keragu-raguan
dU s.d 4-dU 1,77354 – 2,22646 Tidak ada autokolerasi
4-dU s.d 4-dL 2,22 – 2,20954 Daerah keragu-raguan
4-dL s.d 4 2,20954 – 4 Autokolerasi negatif
1. Perusahaan Keuangan Tabel 11
Hasil Uji Koefisien Regresi Simultan (Uji F) Perusahaan Keuangan
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 27.629 7 3.947 9.381 .000a
Residual 23.983 57 .421
Total 51.612 64
a. Predictors: (Constant), LR, KURS, CR, Deviden, BIRATE, PMA, TATO
b. Dependent Variable: RETURN
Sumber : Data diolah, 2013
Tabel 12
Hasil Uji Koefisien Regresi Simultan (Uji F) Perusahaan Non-Keuangan
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 67.600 7 9.657 18.123 .000a
Residual 155.601 292 .533
Total 223.201 299
a. Predictors: (Constant), LR, Deviden, KURS, TATO, PMA, BIRATE, CR
b. Dependent Variable: RETURN
Sumber : Data diolah, 2013.
Tabel 10
Tingkat Autokolerasi (DW-Tabel) Perusahaan Keuangan
D-W Tabel Kesimpulan
Kriteria k = 7, n = 300
0 s.d dL 0 – 1,69248 Autokolerasi positif
dL s.d dU 1,69248 – 1,77354 Daerah keragu-raguan
dU s.d 4-dU 1,77354 – 2,22646 Tidak ada autokolerasi
4-dU s.d 4-dL 2,22 – 2,20954 Daerah keragu-raguan
4-dL s.d 4 2,20954 – 4 Autokolerasi negatif
1. Perusahaan Keuangan Tabel 11
Hasil Uji Koefisien Regresi Simultan (Uji F) Perusahaan Keuangan
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 27.629 7 3.947 9.381 .000a
Residual 23.983 57 .421
Total 51.612 64
a. Predictors: (Constant), LR, KURS, CR, Deviden, BIRATE, PMA, TATO
b. Dependent Variable: RETURN
Sumber : Data diolah, 2013
Tabel 12
Hasil Uji Koefisien Regresi Simultan (Uji F) Perusahaan Non-Keuangan
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 67.600 7 9.657 18.123 .000a
Residual 155.601 292 .533
Total 223.201 299
a. Predictors: (Constant), LR, Deviden, KURS, TATO, PMA, BIRATE, CR
b. Dependent Variable: RETURN
Sumber : Data diolah, 2013.
Tabel 13
Hasil Uji Koefisien Determinasi Berganda ( )Perusahaan Keuangan
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .732a .535 .478 .648656541333269 a. Predictors: (Constant), LR, KURS, CR, Deviden, BIRATE, PMA, TATO
b. Dependent Variable: RETURN
Sumber : Data diolah, 2013.
Tabel 14
Hasil Uji Koefisien Determinasi Berganda ( )Perusahaan Non-Keuangan Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .550a .303 .286 .729986220203219
a. Predictors: (Constant), LR, Deviden, KURS, TATO, PMA, BIRATE, CR
b. Dependent Variable: RETURN
Sumber : Data diolah, 2013.
Tabel 15
Hasil Uji Signifikansi Parameter (Uji t) Perusahaan Keuangan
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B
Std.
Error Beta
1 (Constant) -5.472 1.425 -3.840 .000
LR 1.025 .472 .266 2.174 .034
CR -.041 .029 -.159 -1.408 .165
TATO 2.175 .601 .493 3.617 .001
KURS .001 .000 .487 4.872 .000
BIRATE -48.199 9.361 -.522 -5.149 .000
Deviden .714 .198 .400 3.602 .001
PMA .605 .199 .338 3.039 .004
a. Dependent Variable: RETURN
Sumber : Data diolah, 2013.
Tabel 13
Hasil Uji Koefisien Determinasi Berganda ( )Perusahaan Keuangan
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .732a .535 .478 .648656541333269 a. Predictors: (Constant), LR, KURS, CR, Deviden, BIRATE, PMA, TATO
b. Dependent Variable: RETURN
Sumber : Data diolah, 2013.
Tabel 14
Hasil Uji Koefisien Determinasi Berganda ( )Perusahaan Non-Keuangan Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .550a .303 .286 .729986220203219
a. Predictors: (Constant), LR, Deviden, KURS, TATO, PMA, BIRATE, CR
b. Dependent Variable: RETURN
Sumber : Data diolah, 2013.
Tabel 15
Hasil Uji Signifikansi Parameter (Uji t) Perusahaan Keuangan
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B
Std.
Error Beta
1 (Constant) -5.472 1.425 -3.840 .000
LR 1.025 .472 .266 2.174 .034
CR -.041 .029 -.159 -1.408 .165
TATO 2.175 .601 .493 3.617 .001
KURS .001 .000 .487 4.872 .000
BIRATE -48.199 9.361 -.522 -5.149 .000
Deviden .714 .198 .400 3.602 .001
PMA .605 .199 .338 3.039 .004
a. Dependent Variable: RETURN
Sumber : Data diolah, 2013.
Analisis Return Saham-Saham Keuangan dan Non Keuangan...
83
variabilitas variabel-variabel independen yang terdiri dari Debt to Total Assets, Cash Ratio, Total Assets Turn Over, kurs, BI rate, serta variabel-variabel dummy yang terdiri dari deviden dan PMA mampu menjelaskan variabel dependent yaitu return saham pada 13 (tiga belas) perusahaan keuangan periode 2008-2012 di Bursa Efek Indonesia sebesar 28,6% dan sisanya 71,4% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar model regresi ini.
3. Perbedaan Hasil Pengujian & Pembahasan Koefisien Determinasi Berganda ( )
Penelitian diatas dari hasil uji koefisien determinasi berganda yang diperoleh terdapat perbedaan hasil antara perusahaan keuangan dengan perusahaan non-keuangan. Nilai Adjusted yang diperoleh pada perusahaan keuangan sebesar 47,8% lebih besar dari nilai Adjusted yang diperoleh pada perusahaan non-keuangan yang hanya sebesar 28,6%.
E. Hasil Pengujian dan Pembahasan Uji t Signifikansi Parameter
1. Uji t Perusahaan Keuangan
Tabel 16 Hasil uji signifikansi parameter (uji t) perusahaan keuangan
Berdasarkan hasil pada Tabel 15 maka uji signifikansi parameter (uji t) terhadap perusahaan keuangan dapat disimpulkan bahwa Debt to Total Assets memiliki (nilai probabilitas) nilai Sig. sebesar 0,034 yang lebih kecil dari 0,05 (α), menyatakan bahwa ditolak dan diterima. Hal ini menunjukkan bahwa variabel Debt to Total Assets secara parsial berpengaruh signifikan terhadap return saham pada 13 (tiga belas) perusahaan keuangan selama periode data penelitian. Koefiesien regresi Debt to Total Assets sebesar 1,025, menyatakan
bahwa setiap kenaikan Debt to Total Assets sebesar satu unit, maka akan menaikkan nilai dari return saham perusahaan keuangan sebesar 1,025 dengan asumsi variabel lainnya tetap.
Cash ratio memiliki (nilai probabilitas) nilai sig. sebesar 0,165 yang lebih besar dari 0,05 (α), menyatakan bahwa diterima dan ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa variabel Cash Ratio secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham pada 13 (tiga belas) perusahaan keuangan selama periode data penelitian.
Total Assets Turn Over memiliki (nilai probabilitas) nilai sig. sebesar 0,001 yang lebih kecil dari 0,05 (α), menyatakan bahwa ditolak dan
diterima. Hal ini menunjukkan bahwa variabel Total Assets Turn Over secara parsial berpengaruh signifikan terhadap return saham pada 13 (tiga belas) perusahaan keuangan selama periode data penelitian. Koefiesien regresi Total Assets Turn Over sebesar 2,715, menyatakan bahwa setiap kenaikan Total Assets Turn Over sebesar satu unit, maka akan menaikkan nilai dari return saham perusahaan keuangan sebesar 2,715 dengan asumsi variabel lainnya tetap.
Kurs memiliki (nilai probabilitas) nilai sig. sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05 (α), menyatakan bahwa ditolak dan diterima. Hal ini menunjukkan bahwa variabel kurs secara parsial berpengaruh signifikan terhadap return saham pada 13 (tiga belas) perusahaan keuangan selama periode data penelitian. Koefiesien regresi kurs sebesar 0,001, menyatakan bahwa setiap kenaikan kurs sebesar satu unit, maka akan menaikkan nilai dari return saham perusahaan keuangan sebesar 0,001 dengan asumsi variabel lainnya tetap.
BI Rate memiliki (nilai probabilitas) nilai sig. sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05 (α), menyatakan bahwa ditolak dan diterima. Hal ini menunjukkan bahwa variabel BI Rate secara parsial berpengaruh signifikan terhadap return saham pada 13 (tiga belas) perusahaan keuangan selama periode data penelitian. Hasil ini sesuai dengan kerangka pemikiran yang peneliti paparkan bahwa BI Rate berpengaruh negatif terhadap return saham. Koefiesien regresi BI rate sebesar -48,199, menyatakan bahwa setiap kenaikan BI rate sebesar satu unit, maka akan menurunkan nilai dari return saham perusahaan keuangan sebesar 48,199 dengan asumsi variabel lainnya tetap.
Deviden memiliki (nilai probabilitas) nilai sig. sebesar 0,001 yang lebih kecil dari 0,05 (α), menyatakan bahwa ditolak dan diterima. Hal ini
Tabel 13
Hasil Uji Koefisien Determinasi Berganda ( )Perusahaan Keuangan
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .732a .535 .478 .648656541333269 a. Predictors: (Constant), LR, KURS, CR, Deviden, BIRATE, PMA, TATO
b. Dependent Variable: RETURN
Sumber : Data diolah, 2013.
Tabel 14
Hasil Uji Koefisien Determinasi Berganda ( )Perusahaan Non-Keuangan Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .550a .303 .286 .729986220203219
a. Predictors: (Constant), LR, Deviden, KURS, TATO, PMA, BIRATE, CR
b. Dependent Variable: RETURN
Sumber : Data diolah, 2013.
Tabel 15
Hasil Uji Signifikansi Parameter (Uji t) Perusahaan Keuangan
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B
Std.
Error Beta
1 (Constant) -5.472 1.425 -3.840 .000
LR 1.025 .472 .266 2.174 .034
CR -.041 .029 -.159 -1.408 .165
TATO 2.175 .601 .493 3.617 .001
KURS .001 .000 .487 4.872 .000
BIRATE -48.199 9.361 -.522 -5.149 .000
Deviden .714 .198 .400 3.602 .001
PMA .605 .199 .338 3.039 .004
a. Dependent Variable: RETURN
Sumber : Data diolah, 2013.
Kalbisocio,Volume 2 No.1 Februari 2015
84
menunjukkan bahwa variabel dummy Deviden secara parsial berpengaruh signifikan terhadap return saham pada 13 (tiga belas) perusahaan keuangan selama periode data penelitian, dengan demikian perusahaan yang membagikan deviden signifikan memberikan return saham yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang tidak mambagikan deviden.
Variabel PMA memiliki (nilai probabilitas) nilai sig. sebesar 0,004 yang lebih kecil dari 0,05 (α), menyatakan bahwa ditolak dan diterima. Hal ini menunjukkan bahwa variabel dummy PMA secara parsial berpengaruh signifikan terhadap return saham pada 13 (tiga belas) perusahaan keuangan selama periode data penelitian. Koefiesien regresi PMA sebesar 0,605, menyatakan bahwa perusahaan PMA signifikan memberikan tingkat return yang lebih tinggi dibandingkan dengan PMDN pada perusahaan keuangan.
2. Uji t Signifikansi Parameter Perusahaan Non-Keuangan
Tabel 17 Hasil uji signifikansi parameter (uji t) perusahaan non-keuangan
Berdasarkan hasil pada Tabel 16 maka uji signifikansi parameter (uji t) terlihat bahwa Debt to Total Assets memiliki (nilai probabilitas) nilai sig. sebesar 0,793 yang lebih besar dari 0,05 (α), menyatakan bahwa diterima dan ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa variabel Debt to Total Assets secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham pada 60 (enam puluh) perusahaan non-keuangan selama periode data penelitian.
Cash ratio memiliki (nilai probabilitas) nilai sig. sebesar 0,350 yang lebih besar dari 0,05 (α), menyatakan bahwa diterima dan ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa variabel Cash Ratio secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham pada 60 (enam puluh) perusahaan non-keuangan selama periode data penelitian.
Total Assets Turn Over memiliki (nilai probabilitas) nilai sig. sebesar 0,395 yang lebih besar dari 0,05 (α), menyatakan bahwa diterima dan ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa variabel Total Assets Turn Over secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham pada 60 (enam puluh) perusahaan non-keuangan selama periode data penelitian.
Kurs memiliki (nilai probabilitas) nilai sig. sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05 (α), menyatakan bahwa ditolak dan diterima. Hal ini menunjukkan bahwa variabel kurs secara parsial berpengaruh signifikan terhadap return saham pada 60 (enam puluh) perusahaan non-keuangan selama periode data penelitian.
BI Rate memiliki (nilai probabilitas) nilai sig. sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05 (α), menyatakan bahwa ditolak dan diterima. Hal ini menunjukkan bahwa variabel BI Rate secara parsial berpengaruh signifikan terhadap return saham pada 60 (enam puluh) perusahaan non-keuangan selama periode data penelitian.
Deviden sebagai variabel dummy memiliki (nilai probabilitas) nilai sig. sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05 (α), menyatakan bahwa ditolak dan
diterima. Hal ini menunjukkan bahwa variabel Deviden secara parsial berpengaruh signifikan terhadap return saham pada 60 (tiga belas) perusahaan non-keuangan selama periode data penelitian, dengan demikian perusahaan non keuangan yang membagikan deviden signifikan memberikan return saham yang lebih tinggi.
Tabel 16 menunjukkan variabel dummy PMA memiliki (nilai probabilitas) nilai sig. sebesar 0,681 yang lebih besar dari 0,05 (α), menyatakan bahwa diterima dan ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa variabel PMA secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham pada 60 (enam puluh) perusahaan non-keuangan selama periode data penelitian yang dilakukan.
3. Perbedaan Hasil Pengujian & Pembahasan Uji tHasil pengujian koefisien regresi secara parsial
(uji t) diatas terhadap perusahaan-perusahaan
Tabel 16
Hasil Uji Signifikansi Parameter (Uji t) Perusahaan Non-Keuangan
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B
Std.
Error Beta
1 (Constant) -2.575 .730 -3.525 .000
LR .072 .275 .015 .263 .793
CR -.032 .034 -.053 -.937 .350
TATO .043 .051 .043 .851 .395
KURS .001 .000 .412 7.629 .000
BIRATE -48.278 4.898 -.541 -9.856 .000
Deviden .386 .090 .221 4.292 .000
PMA -.037 .089 -.021 -.411 .681
a. Dependent Variable: RETURN
Sumber : Data diolah, 2013.
Analisis Return Saham-Saham Keuangan dan Non Keuangan...
85
keuangan dan non-keuangan diperoleh hasil yang berbeda-beda. Hasil pengujian signifikansi parameter (uji t) menunjukkan hanya Cash Ratio yang tidak berpengaruh secara parsial terhadap Return Saham pada perusahaan keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2008-2012. Sedangkan variabel-variabel independent lainnya yaitu Debt to Total Asset, Total Assets Turn Over, Kurs, BI Rate, dan variabel dummy Deviden dan PMA memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Return Saham.
Hasil pengujian signifikansi parameter (uji t) menunjukkan hanya variabel independent, Kurs dan BI Rate serta variabel dummy deviden yang memiliki pengaruh signifikan terhadap Return Saham pada perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2008-2012. Sedangkan variabel-variabel independent lainnya yaitu Debt to Total Asset, Cash Ratio, Total Assets Turn Over dan variabel dummy PMA tidak berpengaruh terhadap Return Saham pada perusahaan non-keuangan.
IV. SIMPULAN
Berikut ini adalah beberapa kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan: (1) Penelitian ini membuktikan bahwa BI Rate merupakan variabel independen yang memiliki pengaruh paling kuat terhadap return saham pada perusahaan keuangan dan non-keuangan, hal ini ditandai dengan hasil Standardizerdcoefficients yang paling besar pada perusahaan keuangan sebesar 0,522 dan sebesar 0,541 pada perusahaan non-keuangan. Hasil tersebut lebih besar dibandingkan dengan hasil variabel lainnya. Ini membuktikan bahwa BI Rate memiliki kepekaan yang cukup tinggi dibanding dengan variabel lainnya dan diikuti dengan variabel Kurs yang memiliki pengaruh cukup kuat setelah BI Rate; (2) Nilai Adjusted yang diperoleh pada perusahaan keuangan sebesar 47,8% lebih besar dari nilai Adjusted yang diperoleh pada perusahaan non-keuangan yang hanya sebesar 28,6%. Variabilitas variabel-variabel independen yang terdiri dari Debt to Total Assets, Cash Ratio, Total Assets Turn Over, kurs, BI rate, serta variabel-variabel dummy yang terdiri dari deviden dan PMA lebih mampu menjelaskan variabilitas variabel dependen yaitu return saham pada 13 (tiga belas) perusahaan keuangan dibandingkan dengan 60 (enam puluh) perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012; (3) Berdasarkan hasil pengujian signifikansi parameter menggunakan uji t, maka dapat disimpulkan bahwa
Cash Ratio yang tidak berpengaruh secara parsial terhadap Return Saham pada perusahaan keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2008-2012, sedangkan variabel-variabel independent lainnya yaitu Debt to Total Asset, Total Assets Turn Over, Kurs, BI Rate, dan variabel dummy Deviden, PMA memiliki pengaruh yang signifikan; dan (4) Berdasarkan hasil pengujian signifikansi parameter menggunakan uji t maka dapat disimpulkan bahwa hanya variabel Kurs, dan BI Rate serta variabel dummy deviden yang memiliki pengaruh signifikan terhadap Return Saham pada perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2008-2012, sedangkan variabel-variabel lainnya tidak ada yang berpengaruh.
Mengacu kepada hasil yang telah diperoleh maka investor patut mewaspadai faktoir ekonomi makro misalnya kenaikan BI rate diatas 0,5% saja akan memberikan dampak yang signifikan terhadap kinerja perusahaan yang akan menyebabkan menurunnya tingkat harga dan return saham. Penelitian lanjutan dapat dilakukan untuk sampel penelitian yang lebih panjang dengan menggunakan faktor risiko sebagai variabel pemoderasi.
V. DAFTAR RUJUKAN
Annajihi, A. (2009). “Analisis Pengaruh Price Earning Ratio, Cash Ratio, Total Assets Turn Over (TATO), Net Profit Margin, dan Debt Equity Ratio Terhadap Tingkat Keuntungan Saham (studi kasus pada perusahaan sektor properti tahun 2005-2007)”. Skripsi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial 2009. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Dewi. (2013). “Analisis Kinerja Saham Manufaktur Periode 2007-2011 di Bursa Efek Indonesia Berdasarkan Fluktuasi Kurs, Inflasi, BI Rate, ROE, dan PBV”. Skripsi Sarjana Fakultas Ekonomi 2013. Jakarta: Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis.
Ghozali, I. (2006). Aplikasi Analisis Multivarite dengan SPSS, Cetakan Keempat. Semarang: Universitas Diponegoro.
Gujarati, D,. (2003). Ekonometrika Dasar, Edisi Enam. Jakarta: Erlangga.
Gujarati, D,. (2006). Dasar – Dasar Ekonometrika. Jakarta: Erlangga.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Ulupui, I. K. A. (2006). “Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage, Aktivitas, dan Profitabilitas Terhadap Return
Kalbisocio,Volume 2 No.1 Februari 2015
86
Saham (studi pada perusahaan makanan dan minuman dengan kategori industri barang konsumsi di BEJ periode 1999-2005)”. Jurnal Ilmiah Fakultas Ekonomi. Denpasar: Universitas Udayana.
Weston, J. F. & Thomas, E. C. (1999). Manajemen Keuangan. Edisi Delapan. Jakarta: Bina Rupa Aksara.
Weston, J. F. & Eugene, F B. (2001). Dasar-dasar Manajemen Keuangan.Edisi 9.Jakarta: Erlangga.
Badan Pusat Statistik. (2013). ‘Data Inflasi”. [Online]. Diakses November 2013 dari http://www.bps.go.id/
Bank Indonesia. (2013). “Data Kurs”. [Online]. Diakses November 2013 dari http://www.bi.go.id/id/Default.aspx
Bursa Efek Indonesia. (2013). “Daftar Perusahaan Efek”. [Online]. Diakses November 2013 dari http://www.idx.co.id/
Bursa Efek Indonesia. (2013). “Laporan Keuangan dan Tahunan Perusahaan Tercatat”. [Online]. Diakses November 2013 dari http://www.idx.co.id/
top related