analisis pemanfaatan sistem informasi intranet … 5.pdfkaryawan pada cv. japung trans logistic”...
Post on 25-Oct-2020
1 Views
Preview:
TRANSCRIPT
ANALISIS PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI
INTRANET TERHADAP KINERJA KARYAWAN
PADA CV. JAPUNG TRANS LOGISTICS
PENELITIAN
Oleh:
Imam Jayadi
NIDN: 03210168
PROGRAM STUDI S1 SISTEM INFORMASI
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI DAN MULTIMEDIA (FIKOM)
INSTITUT BISNIS MULTIMEDIA asmi
2016
A B S T R A K
(A) Imam Jayadi 0321016801
(B) “Analisis Pemanfaatan Sistem Informasi Intranet Terhadap Kinerja
Karyawan Pada CV. Japung Trans Logistic”
(C) 86 halaman; 39 tabel; 13 gambar.
(D) Kata Kunci : Sistem informasi Intranet Dan Kinerja Karyawan
Tujuan penelitian ini secara keseluruhan untuk mengetahui depenelitian
Sistem Informasi Intranet dan depenelitian kinerja karyawan pada CV.
Japung Trans Logistics.
Inti dari konsep sistem informasi intranet adalah bagaimana cara
mengembangkan suatu perusahaan/organisasi dengan menggunakan
teknologi INTRANET, yang dapat mempermudah pekerjaan dalam
perusahaan yang lebih efisien dan mampu bersaing dalam dunia bisnis.
Kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang
dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan fungsinya sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis korelasi,
regresi linier dengan sumber data primer dari karyawan CV. Japung Trans
Logistics.
Kesimpulan akhir mengenai Pemanfaata sistem informasi intranet terhadap
kinerja karyawan, diperoleh hasil korelasi yang positif dan mempunyai
hubungan yang kuat. Sedangkan untuk hasil uji hipotesis diperoleh hasil
signifikan antara pemanfaata sistem informasi intranet terhadap kinerja
karyawan.
(E) Daftar acuan 12 buku (dari tahun 2010s.d. 2014), dan 8 akses internet.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Penerapan sistem informasi dalam dunia banyak dimanfaatkan untuk
mendukung kecepatan dan ketepan proses bisnis tersebut. Beragamnya
bidang bisnis tentunya memerlukan aplikasi sisteminformasi yang sesuai
dengan kebutuhan bisnis tersebut. Perkembangan sistem informasi
menyebabkan perusahaan dampak efektif dan efisien terhadap pekerjaan dan
akan mampu bersaing dengan perusahaan lain karena adanya kemudahan
dalam pekerjaan.
Maraknya pemakaian Internet dan semakin pesat perkembangan
teknologi pendukung Internet telah melahirkan sebuah sistem informasi yang
disebut intranet. Intranet merupakan sistem informasi berbasis teknologi
Internet yang diterapkan di suatu organisasi.
Menurut Stair dan Reynolds (2010, p15) menegaskan bahwa intranet
adalah teknologi yang digunakan untuk membuat internet daam perusahaan
dan organisasi.
Dengan intranet, sebuah perusahaan dapat mengatasi masalah utama
yang biasanya dihadapi oleh suatu institusi besar, yaitu menyebarkan
informasi antarsesama karyawan dengan cara yang cepat, mudah, dan efektif.
Intranet memiliki sarana dan kemampuan untuk melakukan hal ini dengan
murah, fleksibel, tidak terikat pada progam atau perangkat keras tertentu,
serta mudah dan menarik dalam penggunaannya.
Masalah Penelitian
Bagaimana pemanfaatan sistem informasi intranet didalam perusahaan
pada CV. Japung Trans Logistics?
1. Bagaimana kinerja karyawan pada CV. Japung Trans Logistics?
2. Bagaimana pengaruh pemanfaatan sistem informasi intranet terhadap
kinerja karyawan padaCV. Japung trans Logistics?
LANDASAN TEORI
Konsep Dasar Sistem
Dalam suatu pendefinisian para ahli pasti mempunyai konsep dasar
untuk memperkuat teorinya.
2.1.1 Definisi Sistem
Menurut beberapa ahli yaitu, Menurut Tata Sutabri (2012:6)
pada buku Analisis Sistem Informasi, pada dasarnya sistem adalah
sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang
berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.
Menurut Sutarman (2012:13), “Sistem adalah kumpulan elemen
yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk
menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”.
Selanjutnya Menurut McLeod (2004) dikutip oleh Yakub dalam
buku Pengantar Sistem Informasi (2012:1) mendefiniskan sistem
adalah Sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan tujuan
yang sama untuk mencapai tujuan. Sistem juga merupakan suatu
jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan,
terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk
tujuan tertentu.Terdapat dua kelompok pendekatan dalam
mendefinisikan sistem yaitu:
1. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur,
mendefinisikan sistem sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur
prosedur yang saling berhubungan. Berkumpul bersama-sama
untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk meneyelesaikan suatu
sasaran tertentu.
2. Pendekatan yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya
mendefinisikan sistem sebagai suatu kumpulan dari elemen-elemen
yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat
ditarik kesimpulan bahwa “sistem adalah suatu kumpulan bagian-
bagian baik manusia atau pun bukan manusia yang saling berinteraksi
untuk mencapai suatu tujuan”.
2.1.2 Karakteristik Sistem
Menurut Jogiyanto H.M. (2010:14), sebuah sistem memiliki
paling sedikit sepuluh karakteristik berikut.
1. Komponen (components). Bagian-bagian atau elemen-elemen,
yang dapat berupa benda atau manusia, berbentuk nyata atau
abstrak, dan disebut subsistem.
2. Penghubung antarbagian (interface). Sesuatu yang bertugas
menjembatani satu bagian dengan bagian lain, dan
memungkinkan terjadinya interaksi/komunikasi antarbagian.
3. Batas (boundary). Sesuatu yang membedakan antara sistem
dengan sistem atau sistem-sistem lain.
4. Lingkungan (environment). Segala sesuatu yang berada di luar
sistem dan dapat bersifat menguntungkan atau merugikan sistem
yang bersangkutan.
5. Masukan (input). Sesuatu yang merupakan bahan untuk diolah
atau diproses oleh sistem.
6. Mekanisme pengolahan (processing). Perangkat dan prosedur
untuk mengubah masukan menjadi keluaran dan
menampilkannya.
7. Keluaran (output). Berbagai macam bentuk hasil atau produk
yang dikeluarkan dari pengolahan.
8. Tujuan (goal/objective). Sesuatu atau keadaan yang ingin dicapai
oleh sistem, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
9. Sensor dan kendali (sensor & control). Sesuatu yang bertugas
memantau dan menginformasikan perubahan-perubahan di dalam
lingkungan dan dalam diri sistem kepada sistem.
10. Umpan-balik (feedback). Informasi tentang perubahan-
perubahan lingkungan dan perubahan-perubahan
(penyimpangan) dalam diri sistem.
Dibawah ini gambar karakteristik yang menjelaskan
beberapa bagian dari dalam karakteristik sistem yang ada, yaitu
sebagai berikut :
Gambar 2.1
Karakteristik Sistem
Konsep Dasar Informasi
2.2.1 Definisi Data
1. Teks, adalah sederetan huruf, angka, dan simbol-simbol yang
kombinasinya tidak tergantung pada masing masing item secara
individual misalnya, artikel koran, majalah dan lain-lain.
2. Data yang terformat, adalah data dengan suatu format tertentu,
misalnya data yang menyatakan tanggal atau jam, dan nilai mata
uang.
3. Citra (image), adalah data dalam bentuk gambar, citra dapat
berupa, grafik, foto, hasil ronsten, dan tanda tangan.
4. Audio, adalah data dalam bentuk suara misalnya, instrumen
musik, suara orang, suara binatang, detak jantung, dan lain-lain.
5. Video, adalah data dalam bentuk gambar yang bergerak dan
dilengkapi dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitas-
aktivitas dalam bentuk film.
Definisi Informasi
Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh manusia,
maksud dari kalimat tersebut yaitu bahwa informasi sangat penting
pada suatu organisasi. Informasi (information) dapat didefinisikan
sebagai berikut.
Menurut Sutabri (2012:29), informasi adalah data yang telah
diklasifikasikan atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses
pengambilan keputusan.
Menurut McLeod dalam Yakub (2012:8), “Informasi adalah
data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi
penerimanya”
Kualitas Informasi
2.2.2 Karakteristik Informasi
1. Kepadatan Informasi, untuk manajemen tingkat bawah
karakteristik informasinya adalah terperinci dan kurang padat,
karena digunakan untuk pengendalian operasi. Sedangkan untuk
manajemen yang lebih tinggi ntingkatannya, mempunyai
karakteristik informasi yang semakin tersaring, lebih ringkas dan
padat.
2. Luas Informasi, manajemen tingkat bawah karakteristik
informasinya adalah terfokus pada suatu masalah tertentu, karena
digunakan oleh manajer bawah yang mempunyai tugas khusus.
Sedangkan untuk manajemen yang lebih tinggi tingkatannya,
mempunyai karakteristik informasi yang semakin luas, karena
manajemen atas berhubungan dengan masalah yang luas.
3. Frekuensi Informasi, manajemen tingkat bawah refkuensi
informasi yang diterimanya adalah rutin, karena digunakan oleh
manager bawah yang mempunyai tugas terstruktur dengan pola
yang berulang-ulang dari waktu ke waktu. manajemen yang lebih
tinggi tingkatannya frekuensi informasinya adalah tidak rutin,
karena manajemen tingkat atas berhubungan dengan
pengambilan keputusan tidak terstruktur yang pola dan waktunya
tidak jelas.
4. Akses Informasi, level bawah membutuhkan informasi yang
periodenya berulang-ulang sehingga dapat disediakan oleh
bagian sistem informasi yang memeberikan dalam bentuk laporan
periodik.dengan demikian akses informasi tidak dapat secara
online tetapi dapat secara off line. sebaliknya untuk level tinggi,
periode informasi yang dibutuhkan tidak jelas sehingga manajer-
manajer tingkat atas perlu disediakan akses online untuk
mengambil informasi kapan pun mereka membutuhkan.
5. Waktu Informasi, manajemen tingkat bawah, informasi yang
dibutuhkan adalh informasi historis, karena digunakan dalam
pengendalian operasi yang memeriksa tugas rutin yang sudah
terjadi. Untuk manajemen tingkat tinggi waktu informasi lebih ke
masa depan berupa informasi prediksi karena digunakan untuk
pengambilan keputusan strategik yang menyangkut nilai masa
depan.
6. Sumber Informasi, karena manajemen tingkat bawah lebih
berfokus pada pengendalian internal perusahaan. Maka manajer
tingkat bawah lebih memerlukan informasi dengan data yang
bersumber dari internal perusahaan sendirii. Manajer tingkat atas
lebih berorientasi pada masalah perencanaan strategik yang
berhubungan dengan lingkungan luar perusahaan. Karena itu
membutuhkan informasi dengan data yang bersumber pada
eksternal perusahaan.
Konsep Dasar Sistem Informasi
Definisi Sistem Informasi
Menurut O’Brian dikutip oleh Yakub (2012:17) pada buku
Pengantar Sistem Informasi,sistem informasi (information system)
merupakan kombinasi teratur dari orang-orang, perangkat keras,
perangkat lunak, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang
mengumpulkan, mengubah, menyebarkan informasi dalam sebuah
organisasi.
Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas, dapat ditarik
kesimpulan bahwa sistem informasi memiliki peranan yang sangat
penting dalam media menyampaikan data yang berguna bagi
pemakainya.
Komponen Sistem Informasi
Jaringan Intranet
Definisi Intranet
Laudon (2010, p15) mengartikan intranet sebagai suatu jaringan
internal perusahaan yang bedasarkan pada teknologi internet.
Dan Menurut Stair dan Reynolds (2010, p15) menegaskan
bahwa intranet adalah teknologi yang digunakan untuk membuat
internet dalam perusahaan dan organisasi.
Intranet (Internal Network) mulai digedung-gedungkan pada
pertengahan tahun 1995 oleh beberapa penjual produk jaringan yang
mengacu pada kebutuhan informasi dalam bentuk web dalam
perusahaan. Intranet adalah jaringan komputer dalam perusahaan
yang menggunakan komunikasi data standar seperti dalam internet.
Artinya kita dapat menggunakan semua fasilitas internet untuk
kebutuhan dalam perusahaan dengan kata lain intranet dapat
dikatakan berinternetan dalam lingkungan perusahaan.
Gambar 2.4
Aliran Hardware dan Logik Sebuah Intranet
Sedangkan Extended intranet adalah intranet yang mewakili
kesepakatan perusahaan untuk dapat berkomunikasi dan berinteraksi
dengan pelanggan dan supplier dalam proses bisnis perusahaanya.
Perbedaan Internet dan Intranet
1. Internet atau Interconnection Networking adalah teknologi
jaringan yang dapat menghubungkan jutaan komputer diseluruh
dunia. Teknologi jaringan internet menggunakan sistem yang
dikenal dengan nama TCP/IP (Transmission Contol Protocol /
Internet Protocol). Pada umumnya, orang-orang (di Indonesia)
menggunakan jaringan intenet dengan menggunakan layanan dari
Internet Service Provider yang bersifat komersial. Sebuah
halaman dari situs populer About.com menuliskan bahwa internet
merupakan jaringan publik yang sangat besar yang dapat
menghubungkan banyak komputer yang tersebar diseluruh dunia.
Internet dapat terkoneksi dengan berbagai macam perangkat
keras seperti komputer, notebook, mainframe, handphone, GPS,
dll. Kesemua itu saling terkoneksi untuk berbagi informasi,
berita, data dan lainnya secara cuma-cuma.
2. Intranet Secara etimologi (bahasa) intranet berasal dari kata
"intra" yang berarti "didalam" dan "net" atau "network" yang
berarti "jaringan", dengan kata lain intranet berarti jaringan yang
ada didalam (ruangan) seperti rumah, sekolah, kantor, dll.
Perkembangan intranet tidak lepas dari popularitas internet,
banyak organisasi yang menyadari berapa hebat dan potensialnya
internet jika digunakan untuk kepentingan internal organisasi.
Situs Webopedia.com menuliskan bahwa intranet jaringan yang
menggunakan teknologi (TCP/IP) yang digunakan oleh suatu
organisasi. Pada umumnya teknologi ini hanya digunakan oleh
perusahaan / instansi pemerintah, yang bisa mengaksesnya pun
hanya anggota, karyawan, orang yang memiliki akses dalam
organisasi tersebut. Sama seperti internet, intranet digunakan
untuk berbagi informasi, berita, data dan lainnya.
Dari pengertian Perbedaan Internet dan Intranet kedua
teknologi jaringan yang telah dijelaskan sebelumnya sudah jelas
bahwa terdapat perbedaan antara internet dan intranet. Secara
general kita mengetahui bahwa internet memiliki jangkauan yang
lebih luas (mendunia) daripada intranet. Akan tetapi
perbedaannya tidak hanya seputar jangkauannya saja, dan inilah
perbedaan lainnya mengenai kedua teknologi jaringan tersebut:
1) Internet
a. Bersifat publik (untuk kepentingan umum)
b. Pada umumnya digunakan oleh banyak orang
c. Dapat diakses oleh siapa saja
d. Informasi yang tersedia melimpah dan tak terbatas
e. Merupakan kumpulan dari LAN, WAN, dan MAN
2) Intranet
a. Bersifat pribadi (untuk kepentingan organisasi)
b. Pada umunya hanya digunakan dalam perusahaan
c. Hanya dapat diakses oleh orang yang memiliki otoritas
d. Informasi yang tersedia spesifik (untuk perusahaan)
e. Umumnya merupakan jaringan LAN, WAN atau MAN
Proses Kerja Pada Intranet
Untuk lebih mengenal intranet perlu diketahui bagaimana cara
kerja dari intranet tersebut.
Intranet menggunakan standar-standar yang digunakan pada
World Wide Web. Standar yang sama juga diterapkan pada internet,
di antaranya seperti:
1. HTML (HyperText Markup Language) Bahasa standar yang
digunakan untuk membuat halaman Web (halaman intranet atau
internet).
2. HTTP (HyperText Trasport Protocol) Protokol standar yang
digunakan untuk mengirimkan file-file HTML.
3. TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol)
Protokol standar yang digunakan untuk mengendalikan transmisi
dan intranet.
4. FTP (File Transfer Protocol) Protokol standar yang digunakan
untuk mengirimkan file-file antar komputer.
Protocol
Protocol adalah spesifikasi atau aturan-aturan resmi yang harus
diikuti untuk dapat mengirimkan dan menerima data. Protocol
mendefenisikan format data, waktu, urut-urutan, serta pemerikasaan
error yang digunakan pada network. Protocol bisa dianggap sebagai
“bahasa” yang digunakan oleh komputer untuk berkomunikasi pada
network. Jika dua (atau lebih) komputer menggunakan protokol yang
sama, mereka bisa saling berkomunikasi tanpa harus
mengkhawatirkan konfigurasi sistem komputer yang lain (misalnya
seperti perangkat keras, sistem operasi, dan program aplikasi yang
digunakannya, serta di mana letak komputer tersebut berada.
Penggunaan Intranet Dalam Perusahaan
Sampai saat ini, sudah semakin banyak perusahaan besar yang
menggunakan intranet di dalam jaringan komputernya. Kemampuan
intranet ini dimanfaatkan untuk bermacam-macam tujuan, tetapi
tujuan yang paling besar adalah untuk menyebarkan informasi
antarkaryawan dalam suatu perusahaan. Beberapa perusahaan yang
telah memanfaatkan teknologi intranet sebagian besar
menggunakannya untuk:
1. Mengakses prosedur dan manual
2. Mengakses data-data penting
3. Mengirimkan halaman Web pribadi
4. Mengirimkan lamaran pekerjaan internal
5. Memeriksa dan menyetujui dokumen
Perangkat Keras Intranet
Komponen perangkat keras yang digunakan untuk membangun
sebuah jaringan intranet sebenarnya tidak berbeda dengan komponen
perangkat keras network local (LAN). Pada bagian ini akan dijelaskan secara
singkat komponen-komponen dasar perangkat keras apa saja yang digunakan
untuk membentuk intranet.
Local Area Network (LAN)
Intranet adalah sebuah jaringan komputer lokal (LAN) yang
diberikan teknologi internet atau World Wide Web. Jadi dari situ kita
bisa ketahui bahwa untuk menggunakan suatu intranet pada sebuah
organisasi, organisasi tersebut haruslah memiliki sebuah jaringan
komputer lokal (LAN) terlebih dahulu. LAN (local Area Network)
atau jaringan komputer lokal adalah beberapa komputer yang saling
terhubung di dalam suatu lokasi. Semua komputer di dalam LANdapat
saling berhubungan dan mengakses sumber-sumber daya yang ada
pada komputer yang lain.
Gambar 2.5
Jaringan LAN (Local Area Network)
Client Server
Terlebih dahulu akan dibahas mengenai teknologi client server
yang digunakan di dalam intranet. Komputer pusat yang memberikan
suatu dokumen disebut sebagai server, sedangkan komputer yan
meminta dokumen disebut client. Komputer client biasanya berupa
PC biasa dan digunakan oleh pemakai atau pegawai perusahaan untuk
meminta informasi dari server, sedangkan komputer server digunakan
untukmenyimpan data dan program serta menyediakan pelayanan
network pada client. Jika kedua komputer ini disatukan, maka akan
didapat sebuah model jaringan komputer client-server.
Dengan sistem client-server, tugas dan beban pemrosesan
dibagi-bagi antara komputer client dan komputer server. Sebagai
contoh, jika ada client yang meminta suatu pengurutan database
kepada server, server tidak akan melakukan proses pengurutan itu
pada CPU-nya, tetapi hanya akan mengirimkan salinan database
tersebut kepada client. Selanjutnya komputer client yang kemudian
akan melakukan proses pengurutan database tersebut. Cara ini sangat
efektif untuk mengurangi beban kerja pada server. Tetapi masalahnya
kini timbul pada komputer client, komputer client selain sudah
menjalankan programnya masing-masing, ia kini juga harus
menangani pemrosesan data dari server, sehingga beban PC-PC client
yang terhubung pada network akan semakin meningkat.
Gambar 2.6
Client Server Model
Komponen Perangkat Lunak Intranet
Terdapat beberapa komponen perangkat lunak yang digunakan dalam
intranet dan perlu untuk diketahui, agar penggunakan intranet ini dapat lebih
dioptimalkan lagi.
Sistem Operasi Network
Web Server
1. CGI(Common Gateway Interface)
2. ISAPI (Internet Server API)
3. NSAPI(Netscape Server API).
Web Browser
File HTML
File-File Pendukung
File-file pendukung disini adalah file-file yang dibutuhkan
oleh file HTML untuk menampilkan halaman intranet. Contohnya
seperti:
1. File gambar.
2. File multimedia (suara, animasi, video)
3. File program Java atau JavaScript, dan sebagainya.
File-file penunjang ini (sama seperti file HTML) juga disimpan pada
hard disk komputer server, sehingga bisa diakses oleh semua
komputer client yang terhubung ke jaringan intranet.
Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Kinerja Karyawan
Karakteristik Orang
1. Kemampuan dan Keterampilan
2. Sikap dan Motivasi
Input
1. Memahami kebutuhan untuk berprestasi
2. Sumber daya (peralatan, dsb)
3. Gangguan dari tuntutan kerja yang lain
4. Kesempatan berprestasi
Output
1. 1. Standar untuk menentukan
keberhasilan kinerja
Konsekuensi
1. Konsekuensi positif/Insentif berprestasi
2. Tidak banyak konsekuensi negatif untuk berprestasi
Umpan Balik
Umpan balik yang sering dan spesifik tentang bagaimana
pekerjaan itu dilakukan
Indikator Penilaian Kinerja
1. Tanggung jawab
2. Kualitas dan kuantitas kerja Kejujuran
3. Kedisiplinan
4. Kerjasama
5. KepemimpinanKepribadian
6. Prakarsa
METODOLOGI PENELITIAN
Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi Penelitian
Untuk melakukan penelitian, terlebih dahulu harus ditentukan
populasi yang akan diteliti.
Menurut Sugiyono (2010) mengenai populasi adalah Populasi
adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang
mempunyai kuantitas dan karekteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa
populasi bukan sekedar jumlah yang ada pada objek atau subjek yang
dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki
oleh subjek atau objek yang diteliti. Adapun yang menjadi populasi
dalam penelitian ini yaitu karyawan CV. Japung Trans Logistics.
Sampel Penelitian
Peneliti mengambil sampel karyawan yang bekerja di CV.
Japung Trans Logistics sebanyak 30 karyawan.
Operasionalisasi Variabel Penelitian
1. Variabel independent (X)
2. Variable dependen (Y)
Indikator Operasional Variabel
Jenis
Variabel Definisi Indikator Skala
Insatru
men
Sistem
informasi
Intranet (X)
Menurut
Menurut Stair
dan Reynolds
(2010, p15)
menegaskan
bahwa intranet
adalah teknologi
yang digunakan
untuk membuat
internet daam
perusahaan dan
organisasi.
1. Komunikasi
2. Pemanfaatan waktu
3. Produktivitas kerja
4. Mengurangi biaya
5. mendistribusikan
6. Meningkatkan
kolaborasi
7. Sistem intranet
8. Kaya format
9. Operasi
Manajemen
10. Budaya kerja
Skala
Likert
Kuesioner
Kinerja
Karyawan
(Y)
Menurut
Mangkunegara
(2011): Kinerja
adalah hasil kerja
1. Tanggung jawab
2. Kualitas
3. Kuantitas
4. Kejujuran
Skala
Likert
Kuesioner
Bobot dan Kategori Pengumpulan Data
Pemanfaatan Sistem
Informasi Intranet Skor Kinerja Karyawan Skor
Sangat Baik 5 Sangat Baik 5
Baik 4 Baik 4
Cukup Baik 3 Cukup 3
Tidak Baik 2 Tidak Baik 2
Sangat Tidak Baik 1 Sangat Tidak Baik 1
Model dan Hipotesis Penelitian
Model Penelitian
Merujuk sifat permasalahan pada penelitian ini, maka peneliti
menggunkan model korelasional dimana model ini sangat sesuai
degunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan dua
variable serta seberapa jauh korelasi yang ada diantara variable yang
diteliti, seperti pokok rumusan masalah pada penelitian ini yaitu : apa
pengaruh pemanfaatan sistem informasi intranet terhadap kinerja
karyawan pada CV. Japung trans Logistics?
secarakualitas dan
kuantitas yang
dicapai oleh
seorang karyawan
dalam
melaksanakan
tugasnya sesuai
dengan
tanggungjawab
yang diberikan
kepadanya.
5. Kedisiplinan
6. Kreativitas
7. Kerjasama
8. Kepemimpian
9. Kepribadian
10 Kesetian
Metode Pengumpulan Data
Penelitian Pustaka (Library Research)
Penelitian Lapangan (Field Research)
1. Observasi (Observation)
2. Wawan cara (Interview)
3. Kuesioner
Metode Analisis Data
Analisis Validitasi dan Reliabitas
1. Analisa Reliabilitas
2. Kriteria penilaian skor instrument dalam melakukan uji reliabilitas
koefisien keandalan atau alpha adalah sebesar 0,60 atau lebih,
maka indkator dalam instrumen tersebut dinyatakan handal
(reliable).
3. Analisa Validasi
Analisis statistik inferensial
Analisis statistik inferensial adalah analisis yang berkenaan
dengan metode penarikan kesimpulan berdasarkan data yang
diperoleh dari sampel untuk menggambarkan karakteristik atau ciri
dari suatu populasi. Dengan demikian dalam statistik inferensial
dilakukan suatu generalisasi (perampatan atau memperumum) dan hal
yang bersifat khusus (kecil) ke hal yang lebih luas (umum).
Intrepretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Tidak Kuat
0,20 – 0,399 Tidak Kuat
0,40 – 0,599 Cukup Kuat
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
1. Analisis determinasi (R2)
2. Signifikan hasil regresi
H0: Tidak ada pengaruh antara Sistem informasi intranet
terhadap kinerja karyawan.
H1: Ada pengaruh antara Sistem informasi intranet terhadap
produktivitas kinerja karyawan.
a. Kriteria pengujian:
Jika probabilitas (Sig. F Change) > 0,05 (α) maka H1 diterima
Jika probabilitas (Sig. F Change) < 0,05 (α) maka H0 ditolak
b. Penarikan kesimpulan
3. Analisis Regresi Linear Sederhana
4. Uji normalitas
PEMBAHASAN
Analisis Statistik Deskriptif
Identitas Responden
1. Jenis Kelamin Responden
2. Usia RespondenUmur Responden
3. Pendidikan Responden
4. Masa Kerja Responden
Analisis Statistik Deskriptif Pemanfaatan Sistem Informasi Intranet
Px1 = Komunikasi
Px2 = Pemanfaatan waktu
Px3 = Kinerja
Px4 = Mengurangi biaya
Px5 = Mendistribusikan
Px6 = Meningkatkan kolaborasi
Px7 = Sistem intranet
Px8 = Kaya format
Px9 = Operasi manajemen
Px10 = Budaya kerja
Indikator Kinerja Varibel X
px3
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
Cukup baik 2 6.7 6.7 6.7
Baik 15 50.0 50.0 56.7
Sangat baik 13 43.3 43.3 100.0
Total 30 100.0 100.0
Data diolah oleh peneliti memakai SPSS 20
Indikator Mengurangi biaya Varibel X
px4
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat tidak baik 3 10.0 10.0 10.0
Tidak baik 3 10.0 10.0 20.0
Cukup Baik 16 53.3 53.3 73.3
Baik 8 26.7 26.7 100.0
Total 30 100.0 100.0
Data diolah oleh peneliti memak
Tabel 4.5
Indikator Mendistribusikan Varibel X
px5
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Baik 18 60.0 60.0 60.0
Sangat
baik
12 40.0 40.0 100.0
Total 30 100.0 100.0
Data diolah oleh peneliti memakai SPSS 20
Bedasarkan Tabel 4.5 untuk pertanyaan no. 5 diketahui bahwa
responden yang menjawab “Baik (B)” sebanyak 18 responden
(60,0%) dan yang menjawab “Sangat Baik (SB)” sebanyak 12
responden (40,0%).
Pertanyaanbudaya kerja10 Varibel X
px10
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
Sangat tidak
baik
4 13.3 13.3 13.3
Tidak baik 6 20.0 20.0 33.3
Cukup baik 15 50.0 50.0 83.3
Baik 5 16.7 16.7 100.0
Total 30 100.0 100.0
Data diolah oleh peneliti memakai SPSS 20
Bedasarkan Tabel 4.10 untuk pertanyaan no. 10 diketahui
bahwa responden yang menjawab “Sangat Tidak Baik (STB)”
sebanyak 4 responden (13,3%) dan yang menjawab “Tidak Baik
(TB)” sebanyak 6 responden (20,0%) dan yang menjawab “Cukup
Baik (CB)” sebanyak 15 Responden (50,0%), “Baik (B)” sebanyak
5 responden (16,7%).
Dengan demikian, dapat diberikan interprestasi statistik
deskriptif yang ada pada variabel pemanfaatan sistem informasi
intranet, sehingga dapat ditarik kesimpulan pada setiap indikator
pertanyaan yang ada seperti yang terlihat pada Tabel 4.12 di bawah
ini.
Tabel 4.11
Nilai Rata-rata Variabel
Pemanfaatan SistemInformasi Intranet
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean
px1 30 3 5 4.30
px2 30 1 4 2.70
px3 30 3 5 4.37
px4 30 1 4 2.97
px5 30 4 5 4.40
px6 30 1 4 2.77
px7 30 3 5 4.37
px8 30 1 5 2.73
px9 30 3 5 4.33
px10 30 1 4 2.70
Tpx 30 23 44 35.63
Valid N
(listwise)
30
Data diolah oleh peneliti memakai SPSS 20
Grafik Variabel
PemanfaatanSistemInformasi Intranet
4.13 Analisis Statistik Deskriptif Kinerja Karyawan
Berikut ini peneliti akan jelaskan mengenai hasil olah data
menggunakan SPSS 20 mengenai kinerja karyawan, yang dibagikan
oleh peneliti kepada 30 responden (N) dengan 10 indikator variabel X
(independen) pada CV. Japung Trans Logistics dengan bobot jawaban
menyesuaikan dengan pertanyaan pada kuesioner, seperti yang
terlihat pada Tabel-tabel yang ada di bawah ini:
Py1 = Tanggung Jawab
Py2 = Kualitas
Py3 = Kuantitas
Py4 = Kejujuran
Py5 = Kedisiplinan
Py6 = Kretisivitas
Py7 = Kerjasama
Py8 = Ketepatan Waktu
P79 = Kepribadian
Py10 = Kesetiaan
Indikator Kedisiplinan Variabel Y
py5
Frequency Percent Valid Percent
Cumulativ
e Percent
Valid
Cukup baik 4 13.3 13.3 13.3
Baik 14 46.7 46.7 60.0
Sangat baik 12 40.0 40.0 100.0
Total 30 100.0 100.0
Data diolah oleh peneliti memakai SPSS 20
Bedasarkan Tabel 4.16 untuk pertanyaan no. 5 diketahui
bahwa responden yang menjawab “Cukup Baik (CB)” sebanyak 4
responden (13,3%) dan yang menjawab “Baik (B)” sebanyak 14
responden (46,7%) dan yang menjawab “Sangat Baik (SB)”
sebanyak 12 responden (50,0%).
Tabel 4.17
Indikator Kreativitas Varibel Y
Tabel 4.12
Indikator Tanggung Jawab Varibel Y
py1
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
Cukup baik 4 13.3 13.3 13.3
Baik 17 56.7 56.7 70.0
Sangat baik 9 30.0 30.0 100.0
Total 30 100.0 100.0
py6
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
Sangat tidak baik 4 13.3 13.3 13.3
Tidak baik 7 23.3 23.3 36.7
Cukup baik 17 56.7 56.7 93.3
Baik 2 6.7 6.7 100.0
Total 30 100.0 100.0
Data diolah oleh peneliti memakai SPSS 20
Bedasarkan Tabel 4.17 untuk pertanyaan no. 6 diketahui
bahwa responden yang menjawab “Sangat Tidak Baik (STB)”
sebanyak 4 responden (23,3%) dan yang menjawab “Baik (B)”
sebanyak 2 responden (6,7%).
Tabel 4.18 Indikator Kerjasama Varibel Y
py7
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Cukup baik 9 30.0 30.0 30.0
Baik 15 50.0 50.0 80.0
Sangat baik 6 20.0 20.0 100.0
Total 30 100.0 100.0
Data diolah oleh peneliti memakai SPSS 20
Bedasarkan Tabel 4.18 untuk pertanyaan no. 7 diketahui
bahwa responden yang menjawab “Cukup Baik (CB)” sebanyak 9
responden (30,3%) dan yang menjawab “Baik (B)” sebanyak 15
responden (50,0%), “Sangat Baik (SB)” sebanyak 6 responden
(20,0%).
Tabel 4.19
Indikator Ketepatan Waktu Varibel Y
py8
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
Sangat tidak
baik
3 10.0 10.0 10.0
Tidak baik 8 26.7 26.7 36.7
Cukup baik 18 60.0 60.0 96.7
Baik 1 3.3 3.3 100.0
Total 30 100.0 100.0
Data diolah oleh peneliti memakai SPSS 20
Bedasarkan Tabel 4.19 untuk pertanyaan no. 8 diketahui
bahwa responden yang menjawab “Sangat Tidak Baik (STB)”
sebanyak 3 responden (10,0%) dan yang menjawab “Tidak Baik
(TB)” sebanyak 8 responden (26,7%) dan yang menjawab “Cukup
Baik (CB)” sebanyak 18 responden (60,0%), “Baik (B)” sebanyak 1
responden (3,3%).
Tabel 4.20
Indikator Kepribadian Varibel Y
py9
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
Cukup baik 4 13.3 13.3 13.3
Baik 16 53.3 53.3 66.7
Sangat baik 10 33.3 33.3 100.0
Total 30 100.0 100.0
Data diolah oleh peneliti memakai SPSS 20
Bedasarkan Tabel 4.20 untuk pertanyaan no. 9 diketahui
bahwa responden yang menjawab “Cukup Baik (CB)” sebanyak 4
responden (13,3%) dan yang menjawab “Baik (B)” sebanyak 16
responden (53,3%) dan yang menjawab “Sangat Baik (SB)”
sebanyak 10 responden (33,3%).
Tabel 4.21
Pertanyaan kesetian Varibel Y
py10
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat tidak
baik
5 16.7 16.7 16.7
Tidak baik 7 23.3 23.3 40.0
Cukup baik 17 56.7 56.7 96.7
Baiki 1 3.3 3.3 100.0
Total 30 100.0 100.0
Data diolah oleh peneliti memakai SPSS 20
Bedasarkan Tabel 4.21 untuk pertanyaan no. 10 diketahui
bahwa responden yang menjawab “Sangat Tidak Baik (STB)”
sebanyak 5 responden (16,7%) dan yang menjawab “Tidak Baik
(TB)” sebanyak 7 responden (23,3%) dan yang menjawab “Cukup
Baik (CB)” sebanyak 17 responden (56,7%), “Baik (B)” sebanyak 1
responden (3,3%)Dengan cara yang sama dapat diberikan
interprestasi statistik deskriptif yang ada pada variabel kinerja
Karyawan, sehingga dapat ditarik kesimpulan pada setiap indikator
pertanyaan yang ada seperti yang terlihat pada Tabel 4.3 di bawah ini.
Tabel 4.22
Nilai Rata-rata Variabel Kinerja Karyawan
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean
py1 30 3 5 4.17
py2 30 1 4 2.37
py3 30 3 5 4.37
py4 30 1 4 2.53
py5 30 3 5 4.27
py6 30 1 4 2.57
py7 30 3 5 3.90
py8 30 1 4 2.57
py9 30 3 5 4.20
py10 30 1 4 2.47
Tpy 30 25 41 33.40
Valid N (listwise) 30
Data diolah oleh peneliti memakai SPSS 20
Pada Tabel 4.22 Nilai rata-rata variabel kinerja karyawan
untuk statistik depenelitian (deskriptive statistics) untuk setiap
indikator atau pertanyaan (py-1 sampai dengan py-10) dengan
jumlah responden 30 terlihat jelas pada kolom minimum ada yang
memiliki nilai 1 (py2, py4, py6, py8 dan py10), dan yang memiliki
nilai 3 (py1, py3, py5dan py9) pada kolom maximum ada yang
memiliki nilai 4 (py2, py4, py6, py8, py10) dan nilai 5 (py1, py3,
py5, py7, py9). Untuk kolom mean memiliki nilai bervariasi pada
kisaran 2,37 sampai dengan 4,37. Dengan demikian ini, maka dapat
disimpulkan nilai rata-rata setiap indikator pada variabel kinerja
adalah Baik. Demikian pula, Total nilai variabel kinerja karyawan
secara keseluruhan (33,40/10 = 3,34) memiliki nilai rata-rata adalah
baik.
Gambar 4.6
GrafikVariabel Kinerja Karyawan
Uji Reabilitas
1. Uji Reliabilitas Variabel Pemanfaatan Sistem Informasi Intranet
Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan
nilai Cronbach Alpha> 0,60.
2. Uji Reliabilitas Kinerja Karyawan
Uji Validitas
Analisis Regresi Pengaruh Pemanfaatan Sistem Informasi Terhadap Kinerja
Karyawan
Coefficientsa
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B
Std.
Error Beta
1 (Constant) 15.384 3.772 4.079 .000
Tpx .506 .105 .675 4.840 .000
a. Dependent Variable: tpy
Sumber: Data diolah menggunakan SPSS 20
1) Nilai Koefisien Regresi sebesar 0,506 menyatakan bahwa
setiap penambahan 1 (satu) unit pemanfaatan sistem
informasi intranet maka akan meningkatkan kinerja
karyawan sebesar 15,890 {y = 15,384 + 0,506*(1) =
15,890} demikian pula sebaliknya, pengurangan 1 (satu)
poin pemanfaatan sistem informasi intranet akan berkurang
kinerja karyawan sebesar 14,878 { y = 15,384 + 0,506*(-1)
= 14,878}.
SIMPULAN
Berdasarkan analisis dan pengolahan statistik deskriptif, dan statistik
inferensial atau induktif yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya maka
dapat disimpulkan bahwa :
1. Mengenai identitas responden yang diteliti yaitu Karyawan Pada CV.
Japung Trans Logistic, dengan jumlah responden 30 (N= 30) untuk jenis
kelamin, responden laki-lakijauh lebih banyak dari responden
perempuan. Ditinjau dari tingkat umur, kebanyakan berumur antara < 25
tahun, dan untuk tingkat pendidikan, responden terbesar adalah yang
berpendidikan SLTA, sedangkan lama kerja responden mayoritas
responden adalah 4 - 9 tahun.
2. Depenelitian pemanfaatan sistem informasi intranet, yang memiliki 1 –
10 indikator pertanyaan secara statistik deskriptif diperoleh nilai rata-rata
(mean) sebesar 35,60 yang berarti memiliki depenelitian yang baik.
Untuk uji reliabilitas secara keseluruhan indikator px1 sampai dengan
px10 melebihi dari 0,6 Alpha Cronbach yang dipersyaratkan berarti
reliabel atau layak. Sedangkan uji validitas menunjukkan keseluruhan
hasil valid atau menunjukkan hasil signifikan Correlation is significant
at the 0.01 level (2-tailed)
3. Depenelitian kinerja karyawan pada CV. Japung Trans Logistics, yang
memiliki 10 indikator pertanyaan secara statistik deskriptif diperoleh
nilai rata-rata (mean) sebesar 33,40 yang berarti memiliki depenelitian
yang baik. Untuk uji reliabilitas secara keseluruhan indikator py1 sampai
dengan py10 melebihi dari 0,6 Alpha Cronbach yang dipersyaratkan
berarti reliabel atau layak. Sedangkan uji validitas menunjukkan
keseluruhan hasil valid atau menunjukkan hasil signifikan atau
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed)
86
4. Pada kesimpulan terakhir mengenai pengaruh pemanfaatan sistem
informasi intranet terhadap kinerja karyawan pada CV. Japung Trans
Logistics, diperoleh hasil korelasi yang positif dan kuat. Sedangkan
untuk hasil uji hipotesis diperoleh hasil signifikan antara pemanfaatan
sistem informasi intranet terhadap kinerja karyawan pada CV. Japung
Trans Logistics.
Saran – saran
Sebagai bahan masukan untuk para pengambil kebijakan (decision
maker) yakni Pengembang CV. Japung Trans Logisticsyang berdasarkan
pada hasil kesimpulan diatas, maka peneliti memberikan beberapa saran
sebagai berikut:
1. Meskipun hasil kesimpulan pada kedua variabel baik itu pemanfaatan
sistem informasi intranet maupun kinerja karyawan menunjukkan semua
indikator reliable, dan valid, serta memilik pengaruh yang signifikan tapi
disisi lain kedua variabel tersebut masih menunjukkan depenelitian hasil
yang baik dan masih bisa ditingkatkan ke sangat kuat, artinya
pemanfaatan sistem informasi intranet serta kinerja karyawan masih
perlu ditingkatkan ke sangat kuat.
2. Penelitian ilmiah ini dilakukan melalui survei yang subyeknya karyawan
pada CV. Japung Trans Logistics maka dengan segala keterbatasan
disana sini, seperti keterbatasan waktu, pengalaman peneliti dalam
meneliti, dan lain sebagainya maka disarankan untuk dapat dilakukan
penelitian lanjutan yang bersifat lebih meluas dan lebih mendalam.
DAFTAR PUSTAKA
Ambar Teguh, Sulistiyani (2011). Memahami Good Governance (dalam
perspektif sumber daya manusia). Penerbit: Graha Media, Yogyakarta
Creswell, John W (2012). Research Design : Pendekatan Kualitatif,
Kuantitatif dan Mixed. Penerbit: Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Kadir, Abdul (2014). Pengenalan Sistem Informasi. Penerbit: Andi,
Yogyakarta.
Lindawati., & Salamah, Irma (2010). Pemanfaatan Sistem Informasi dan
Teknologi Informasi Pengaruhnya Terhadap Kinerja Individual
Karyawan. Jurnal: Politeknik Negeri Sriwijaya.
Muhidin, Sambas Ali (2010). Statistika 1: Pengantar Untuk
Penelitian.Penerbit: Karya Adhika Utama, Bandung
Mustakini, Jogiyanto Hartono (2010). Metode Penelitian Sistem Informasi.
Penerbit: Andi Offset, Yogyakarta
Sugiyono (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R & D.
Penerbit: Alfabeta, Bandung.
Sugiyono (2012). Metode Penelitian Bisnis. Penerbit: Alfabeta, Bandung
Sutabri, Tata (2012). Konsep Dasar Informasi. Penerbit: Andi, Yogyakarta
Sutabri, Tata (2012). Konsep Sistem Informasi dan Analisa Sistem Informasi.
Penerbit: Andi, Yogyakarta
Sutarman (2012). Pengantar Teknologi Informasi. Penerbit: Bumi Aksara,
Jakarta.
Yakub (2012). Pengantar Sistem Informasi. Penerbit: Graha Ilmu, Yogyakarta
Sumber Daftar Pustaka Internet:
https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi. Pengertian Sistem Informasi.
Diakses Tanggal: 27 April 2016, Jam: 10:00
https://www.scribd.com/mobile/doc/306536309/Manfaat-Dari-Intranet-Bagi-
Suatu-Perusahaan. Manfaat Intranet Bagi suatu Perusahaan. Diakses
Tanggal: 1 Mei 2016, Jam: 01:23
https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pemrosesan_transaksi. Sistem
Pemrosesan Transaksi. Diakses Tanggal: 27 April 2016, Jam: 11:21
http://sahabatintranet.blogspot.com/2013/10/manfaat-intranet-bagi-
perusahaan.html. Manfaat Intranet Bagi Perusahaan. Diakses Tanggal
03 Mei 2016, Jam: 14:00
http://sahabatintranet.blogspot.com/2013/10/Intranet-Adalah.html. Pengertian
Intranet. Diakses tanggal: 03 Mei 2016, Jam: 15:22
http://sahabatintranet.blogspot.com/2013/10/perbedaan-internet-dan-
intranet.html. Perbedaan internet dan Intranet. Diakses Tanggal: 03
Mei 2016, Jam: 15:44
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Intranet. DefinisisIntranet. diakses Tanggal: 03
Mei 2016, Jam: 16:00
http://www.kajianpustaka.com/2014/01/pengertian-indikator-faktor-
mempengaruhi-kinerja.html. Indikator Kinerya. Diakses Tanggal. 25
Mei 2016, Jam: 10:05
top related