analisis laporan - modul.mercubuana.ac.id · atau pertimbangan tentang apa yang perlu dicapai...
Post on 28-Jul-2019
219 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Modul ke:
Fakultas
Program Studi
ANALISIS LAPORAN KINERJA KEUANGAN
MEILIYAH ARIANI, SE., M.AkFEB
Akuntansihttp://www.mercubuana.ac.id
Rasio dapat dihitung berdasarkan Financialstatement yang tersedia dalam:
»Balance sheet»Income statement
ANALISIS KEUANGAN (ANALISIS RASIO)
TUJUAN
• Membantu manajer financial memahami apayang perlu dilakukan oleh perusahaanberdasarkan informasi yang tersedia darifinancial statement.
• Membantu manajer untuk membuat keputusanatau pertimbangan tentang apa yang perludicapai perusahaan dan bagaimana prospek dimasa yang akan datang.
KEGUNAAN
• Bagi intern perusahaan, manajer dapatmembuat keputusan yang penting bagiperusahaan untuk masa yang akan datang.
• Bagi investor (eksternal) dapat digunakansebagai bahan pertimbangan apakahmenguntung untuk membeli saham(investasi) pada perusahaan yangbersangkutan atau tidak.
Ada lima jenis rasio keuangan yang sering digunakan:
1. Rasio likuiditas: rasio yang mengukur kemampuanperusahaan memenuhi kewajiban jangka pendek.
2. Rasio aktivitas: rasio yang mengukur kemampuanperusahaan menggunakan asetnya dengan efisien.
3. Rasio hutang/leverage: rasio yang mengukurkemampuan perusahaan memenuhi total kewajibannya.
4. Rasio keuntungan/profitabilitas: rasio yang mengukurkemampuan perusahaan menghasilkan profitabilitas.
5. Rasio pasar: rasio yang mengukur prestasi pasar relatifterhadap nilai buku, pendapatan, atau dividen.
Rasio LikuiditasRasio likuiditas mengukur kemampuan likuiditas jangka
pendek perusahaan dengan melihat besarnya aktiva lancar relatif terhadap hutang lancarnya. Hutang dalam hal ini merupakan kewajiban perusahaan. Ada beberapa rasio likuditas: rasio lancar dan rasio quick.
Rasio lancar mengukur kemampuan perusahaan memenuhi hutang jangka pendeknya (jatuh tempo kurang dari satu tahun) dengan menggunakan aktiva lancar.
rasio lancar bisa dihitung sebagai berikut ini.
Aktiva LancarRasio Lancar= ------------------------
Hutang Lancar
Rasio lancar yang tinggi menunjukkan kelebihan aktivalancar (likuiditas tinggi dan risiko rendah), tetapimempunyai pengaruh yang tidak baik terhadapprofitabilitas perusahaan. Aktiva lancar secara umummenghasilkan return atau tingkat keuntungan yang lebihrendah dibandingkan aktiva tetap. Ada trade-off antararisiko dengan return dalam hal ini.
Rasio quick (acid-test ratio) mengeluarkan persediaan darikomponen aktiva lancar. Dari ketiga komponen aktivalancar (kas, piutang dagang, dan persediaan),persediaan biasanya dianggap sebagai aset yang palingtidak likuid. Rasio quick dihitung seperti berikut,
Aktiva Lancar – PersediaanRasio Quick = ---------------------------------------
Hutang Lancar
LIQUIDITY RATIO
sliabilitieCurrentassetsCurrentratioCurrent =
sliabilitieCurrentInventoryassetsCurrentratioQuick −=
sliabilitieCurrentscuritiesMarketableCash
sliabilitieCurrentCashratioCash +== /
Rasio AktivitasRasio ini melihat seberapa besar efisiensi penggunaan aset
oleh perusahaan. Rasio ini melihat seberapa besar dana tertanam pada aset perusahaan. Jika dana yang tertanam pada aset tertentu cukup besar, sementara dana tersebut mestinya bisa dipakai untuk investasi pada aset lain yang lebih produktif, maka profitabilitas perusahaan tidak sebaik yang seharusnya.
Ada beberapa rasio aktivitas yang akan dibicarakan: (1) Rata-rata umur piutang, (2) Perputaran persediaan, (3) Perputaran aktiva tetap, dan (4) Perputaran total aktiva.
Rata-rata umur piutang melihat berapa lama waktu yang diperlukan untuk melunasi piutang yang dipunyai oleh perusahaan (merubah piutang menjadi kas). Semakin lama rata-rata piutang, berarti semakin besar dana yang tertanam pada piutang.
Rata-rata piutang bisa dihitung melalui dua tahap sepertiberikut ini.
PenjualanPerputaran Piutang = -----------------
Piutang
Rata-rata umur piutang = 360 / perputaran piutang
Alternatif lain adalah menghitung rata-rata umur piutangdengan cara langsung, seperti berikut ini.
Piutang DagangRata-rata umur piutang = --------------------------
Penjualan / 360Untuk melihat baik tidaknya angka tersebut, perusahaan
bisa membandingkan dengan angka industri atau dengan kebijakan kredit perusahaan. Angka rata-rata yang tinggi mengandung risiko yang tinggi, tetapi perusahaan bisa mengharapkan kenaikan keuntungan dari meningkatnya penjualan. Sebaliknya, kebijakan kredit yang ketat akan memperkecil angka rata-rata umur piutang, biaya dan risiko kredit macet menjadi berkurang, tetapi potensi pendapatan juga menjadi berkurang. Manajer keuangan harus memperhatikan trade-off antara risiko, biaya dan tingkat keuntungan.
Rasio aktivitas yang kedua adalah rasio perputaranpersediaan, yang bisa dihitung sebagai berikut ini.
Harga Pokok PenjualanPerputaran Persediaan= -------------------------------------
Piutang……… (4)
Rata-rata umur persediaan = 360 / perputaran persediaan
Semakin besar angka perputaran persediaan, semakinefektif perusahaan mengelola persediaanya. Sebaliknya,semakin besar angka rata-rata umur persediaan,semakin jelek prestasi perusahaan, karena semakinbesar dana yang tertanam pada aset persediaantersebut.
Perputaran aktiva tetap bisa dihitung sebagai berikut ini.
PenjualanPerputaran Aktiva Tetap = ------------------
Aktiva Tetap
Semakin tinggi angka perputaran aktiva tetap, semakinefektif perusahaan mengelola asetnya. Rasio perputaranaktiva tetap menunjukkan sejauh mana kemampuanperusahaan menghasilkan penjualan berdasarkan aktivatetap yang dimiliki oleh perusahaan.
Rasio terakhir adalah perputaran total aktiva yang bisadihitung sebagai berikut ini.
PenjualanPerputaran Total Aktiva = -----------------
Total Aktiva
Interpretasi perputaran total aktiva sama denganinterpretasi perputaran aktiva tetap.
Rasio Hutang / Solvabilitas / LeverageRasio ini mengukur kemampuan perusahaan memenuhi
kewajiban jangka panjangnya. Perusahaan yang tidaksolvabel adalah perusahaan yang total hutangnya lebihbesar dibandingkan dengan total asetnya. Rasio inimemfokuskan pada sisi kanan atau kewajibanperusahaan. Ada beberapa macam rasio leverage yangbisa dihitung, yaitu rasio hutang terhadap total aset,rasio times interest earned, dan rasio fixed chargecoverage.
rasio hutang terhadap total aset bisa dihitung sebagaiberikut ini.
Total HutangRasio Total Hutang terhadap = -------------------Total Aset Total Aktiva
Rasio yang tinggi berarti perusahaan menggunakanhutang/financial leverage yang tinggi. Penggunaanhutang yang tinggi akan meningkatkan profitabilitas, dilain pihak, hutang yang tinggi juga akan meningkatkanrisiko. Jika penjualan tinggi, maka perusahaan bisamemperoleh keuntungan yang tinggi (karena hanyamembayar bunga yang sifatnya tetap). Sebaliknya jikapenjualan turun, perusahaan bisa mengalami kerugian,karena adanya beban bunga yang tetap harusdibayarkan.
Rasio times interest earned mengukur kemampuanperusahaan membayar hutang dengan laba sebelumbunga dan pajak. Rasio tersebut bisa dihitung sebagaiberikut ini.
Laba sebelum bunga dan pajak (EBIT)Times Interest = ------------------------------------------------
Earned (TIE) Bunga
Rasio tersebut menghitung seberapa besar laba sebelumbunga dan pajak yang tersedia untuk menutup bebanbunga tetap. Rasio yang tinggi menunjukkan situasi yang’aman’, karena tersedia dana yang lebih besar untukmenutup pembayaran bunga. Tetapi selalu ada trade-offantara risiko dengan return.
Kalau TIE hanya menggunakan beban bunga sebagaipembaginya, rasio fixed charge coverage mengukurkemampuan perusahaan membayar total beban tetap,yang biasanya mencakup biaya bunga dan sewa. Rasiotersebut bisa dilihat sebagai berikut ini.
EBIT + Biaya sewaFixed Charge Coverage = ----------------------------
Bunga + Biaya sewa
Sama seperti rasio TIE, angka yang tinggi untuk rasio fixedcharge coverage menunjukkan situasi yang lebih aman(risiko rendah), meskipun dengan profitabilitas yang jugalebih rendah.
Rasio ProfitabilitasRasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan
keuntungan (profitabilitas) pada tingkat penjualan, aset,dan modal saham tertentu. Ada tiga rasio yang seringdigunakan, yaitu profit margin, return to total asset(ROA), dan return to equity (ROE).
Profit margin menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu. Rasio ini bisa dilihat secara langsung pada analisis common-size (lihat bagian berikutnya) untuk laporan laba-rugi. Rasio ini bisa juga diinterpretasikan sebagai kemampuan perusahaan menekan biaya-biaya (ukuran efisiensi) di perusahaan pada periode tertentu.
profit margin bisa dihitung sebagai berikut ini.
Laba bersihProfit Margin = ----------------
Penjualan
Profit margin yang tinggi menunjukkan kemampuanperusahaan menghasilkan laba yang tinggi pada tingkatpenjualan tertentu. Secara umum, rasio yang rendahmenunjukkan ketidakefisienan manajemen. Rasio inicukup bervariasi dari satu industri ke industri lainnya.Sebagai contoh, industri ritel cenderung mempunyaiprofit margin yang lebih rendah dibandingkan denganindustri manufaktur.
Return On Asset (ROA) mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat aset yang tertentu. ROA sering juga disebut sebagai ROI (Return on Investment). Rasio tersebut bisa dihitung sebagai berikut ini.
Laba bersihReturn On Asset = -----------------
Total Aset
Rasio yang tinggi menunjukkan efisiensi dan efektivitaspengelolaan aset, yang berarti semakin baik.
Return On Equity (ROE) mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan modal tertentu. Rasio ini merupakan ukuran profitabilitas dilihat dari sudut pandang pemegang saham. Rasio ROE bisa dihitung sebagai berikut.
Laba bersihReturn On Equity = -------------------
Modal Saham
Angka yang tinggi untuk menunjukkan tingkat profitabilitasyang tinggi. ROE tidak memperhitungkan dividenmaupun capital gain untuk pemegang saham. ROEdipengaruhi oleh ROA dan tingkat penggunaan hutang(leverage keuangan) perusahaan.
Rasio PasarRasio pasar mengukur harga pasar saham perusahaan,
relatif terhadap nilai bukunya. Sudut pandang rasio inilebih banyak berdasar pada sudut pandang investor(atau calon investor), meskipun pihak manajemen jugaberkepentingan terhadap rasio-rasio ini. Ada beberaparasio yang bisa dihitung: PER (Price Earning Ratio),dividend yield, dan pembayaran dividen (dividend pay-out ratio).
PER melihat harga pasar saham relatif terhadapearningnya. PER bisa dihitung sebagai berikut ini.
Harga Pasar per-lembarPER = -------------------------------
Earning per-lembar
Perusahaan yang diharapkan tumbuh dengan tingkatpertumbuhan tinggi (yang berarti mempunyai prospekyang baik), biasanya mempunyai PER yang tinggi.Sebaliknya, perusahaan yang diharapkan mempunyaipertumbuhan yang rendah, akan mempunyai PER yangrendah juga.
Rasio dividend yield bisa dihitung sebagai berikut.
Dividen per-lembarDividend Yield = ---------------------------------------
Harga pasar saham per-lembar
Biasanya perusahaan yang mempunyai prospekpertumbuhan yang tinggi akan mempunyai dividen yieldyang rendah, karena dividen sebagian besar akandiinvestasikan kembali. Kemudian, karena perusahaandengan prospek yang tinggi akan mempunyai hargapasar saham yang tinggi, yang berarti pembaginyatinggi, maka dividend yield untuk perusahaan semacamitu akan cenderung lebih rendah (kecil).
Rasio pembayaran dividen melihat bagian earning(pendapatan) yang dibayarkan sebagai dividen kepadainvestor. Bagian lain yang tidak dibagikan akandiinvestasikan kembali ke perusahaan. Rasiopembayaran dividen dihitung sebagai berikut ini.
Rasio pembayaran dividen melihat bagian earning(pendapatan) yang dibayarkan sebagai dividen kepadainvestor. Bagian lain yang tidak dibagikan akandiinvestasikan kembali ke perusahaan. Rasiopembayaran dividen dihitung sebagai berikut ini.
Dividen per-lembarRasio pembayaran dividen = --------------------------
Earning per-lembar
Perusahaan yang mempunyai tingkat pertumbuhan tinggiakan mempunyai rasio pembayaran dividen yangrendah, sebaliknya, perusahaan yang tingkatpertumbuhannya rendah akan mempunyai rasio yangtinggi.
Analisis Du PontDu Pont (Perusahaan kimia di Amerika Serikat)
mengembangkan analisis DuPont. Analisis bertujuan untuk memisahkan Return On Asset ke dalam dua bagian: perputaran aset dan profit margin.
Analisis Du Pont bisa dikembangkan lebih lanjut dengan memasukkan hutang/modal untuk menghitung Return on Equity.
ROA bisa dipecah ke dalam profit margin dan perputaranaktiva.
ROA = Profit margin × Perputaran aktiva
Dengan memasukkan hutang, ROE bisa dihitung sebagaiberikut ini.
ROE = ROA / (1 – (Total hutang/Total Aset))
Dari formula di atas, terlihat bahwa untuk menaikkan ROE,manajer keuangan bisa melakukan beberapa hal:
1.Menaikkan ROA, yang bisa dilakukan denganmenaikkan profit margin, atau menaikkan perputaranaktiva, atau keduanya, sambil mempertahankan tingkathutang.
2.Menaikkan hutang (financial leverage) sambilmempertahankan ROA. Dengan naiknya hutang,pembagi dalam persamaan di atas menjadi lebih kecil,dan dengan demikian ROE akan meningkat.
3.Menaikkan ROA dan hutang bersamaan.
Economic Value Added (EVA)
EVA merupakan ukuran kinerja yang menggabungkanperolehan nilai dengan biaya untuk memperoleh nilaitambah tersebut. Pendekatan EVA yang dikembangkanoleh lembaga konsultan manajemen asal AmerikaSerikat, Stern Steward Management Services padapertengahan 1990-an. Secara matematis, formula EVAbisa dituliskan sebagai berikut ini.
EVA = NOPAT – Biaya Modal
Karena NOPAT pada dasarnya tingkat keuntungan yangdiperoleh dari modal yang kita tanam, dan biaya modaladalah biaya dari modal yang kita tanamkan, makaNOPAT dan biaya modal bisa dituliskan sebagai berikut.
NOPAT = Modal yang Diinvestasikan × ROIC
Biaya Modal = Modal yang Diinvestasikan × WACC
Karena itu, EVA bisa juga dituliskan sebagai berikut ini.
EVA = Modal yang Diinvestasikan (ROIC – WACC)
dimana ROIC = Return on Invested CapitalWACC = Weighted Average Cost of Capital
Formula di atas menunjukkan bahwa nilai tambah yang diperoleh adalah nilai tambah bersih (net), yaitu nilai tambah yang dihasilkan dikurangi dengan biaya yang digunakan untuk memperoleh nilai tambah tersebut. Berbeda dengan pengukuran kinerja akuntansi yang tradisional (seperti ROE), EVA mencoba mengukur nilai tambah yang dihasilkan suatu perusahaan dengan cara mengurangi beban biaya modal (cost of capital) yang timbul sebagai akibat investasi yang dilakukan.
EVA menghasilkan angka (dalam unit moneter). EVA bisadiinterpretasikan sebagai nilai tambah bersih, yaitu nilaitambah kotor dikurangi biaya modal yang digunakanuntuk menghasilkan investasi tersebut. Keduapendekatan untuk menghitung EVA menghasilkan angkayang sama.
Kelebihan konsep EVA adalah bermanfaat sebagai penilai kinerja yang berfokus pada penciptaan nilai (value creation), membuat perusahaan lebih memperhatikan struktur modal, dan dapat digunakan untuk mengidentifikasikan kegiatan atau proyek yang memberikan pengembalian lebih tinggi daripada biaya modal. Selain itu, manajemen dipaksa untuk mengetahui berapa the true cost of capital dari bisnisnya sehingga tingkat pengembalian bersih dari modal yang merupakan hal yang sesungguhnya menjadi perhatian para investor dapat diperlihatkan secara jelas. Dapat diketahui berapa jumlah sebenarnya dari modal yang diinvestasikan ke dalam bisnis dengan tidak terpaku pada aturan-aturan akuntansi yang memperlakukan investasi seperti pada penelitian dan pengembangan dan pelatihan karyawan sebagai expense.
Penilaian kinerja dengan menggunakan pendekatan EVAmenyebabkan perhatian manajemen sesuai dengankepentingan pemegang saham. Dengan EVA, paramanajer akan berfikir dan bertindak seperti halnyapemegang saham yaitu memilih investasi yangmemaksimumkan tingkat pengembalian danmeminimumkan tingkat biaya modal sehingga nilaiperusahaan dapat dimaksimumkan.
Dengan berbagai keunggulannya, EVA juga mempunyaibeberapa kelemahan. Pertama, EVA hanyamenggambarkan penciptaan nilai pada suatu tahuntertentu. Dengan demikian bisa saja suatu perusahaanmempunyai EVA pada tahun yang berlaku positif tetapinilai perusahaan tersebut rendah karena EVA di masadatangnya negatif.
Secara konseptual EVA mungkin lebih unggul daripadapengukur tradisional akuntansi, namun secara praktisbelum tentu EVA dapat diterapkan dengan mudah.Proses perhitungan EVA memerlukan estimasi atas biayamodal dan estimasi ini terutama untuk perusahaan yangbelum go public sulit untuk dilakukan.
Market Value Added (MVA)MVA menghitung selisih antara nilai pasar dengan nilai
buku saham. Formula MVA bisa dilihat berikut ini.
MVA = Nilai pasar saham – Nilai buku saham
MVA dihitung dengan menggunakan dasar nilai bukusaham awal. MVA dengan demikian mengukur prestasiperusahaan sejak perusahaan tersebut berdiri. MVAhanya digunakan untuk perusahaan secara keseluruhan,sedangkan EVA bisa digunakan untuk divisi disampingjuga untuk perusahaan secara keseluruhan.
LEVERAGE RATIO
EquitydebttermLongsliabilitieCureentratioequitytodebtTotal +=
EquitydebttermLongratioequitytodebttermLong =
assetsTotaldebtTotalratioassetstotaltodebtTotal =
PanjangJangkaBungaEBITratioearnederestTime =int
ACTIVITY RATIO
assetsTotalsalesNetOverTurnAssetsTotal =
receivableAveragesalescreditNet=over turn Receivable
salescreditNetxreceivableAverage 360Period Collection Average =
InventoryAverageCGS=OverTurn Inventory
Lanjutan ...........
overturnInventoryhari360inventory days Average =
sliabilitieCurrentassetsCurrentSales−
=OverTurn Capital Working
assetsFixedsalesNet=over turn assets Fixed
PROFITABILITY RATIO
SalesCGSSales −=MarginProfit Gross
salesNetincomeoperatingNet=marginProfit
salesNettaxafterprofitNet=marginprofit Net
salesNetensesGeneralensessellingensesAdmCGS expexpexp ratio Operating +++=
Lanjutan ..........
assetsTotaltaxafterEarning=Power Earning
worthNettaxafterEarning=net worthon return of Rate
Lanjutan ......Financial Statement (Neraca) PT. "GARUDA”
Per 31 Desember 2009Kas Rp100.000 Hutang dagang Rp100.000
Efek-efek Rp150.000 Hutang wesel Rp100.000
Piutang Rp50.000 Hutang pajak Rp50.000
Inventori Rp200.000 Hutang lancar Rp250.000
Aktiva lancar Rp500.000 Long term debt Rp500.000
Aktiva tetap Rp1.500.000 Saham Rp1.000.000
Laba ditahan Rp250.000
Total assets Rp2.000.000 Total hutang & modal Rp2.000.000
Lanjutan .......Laporan Laba - Rugi perusahaan"GARUDA”
per 31 Desember 2009Sales Rp4.000.000
CGS Rp2.500.000
Gross profit margin Rp1.500.000
Adm expenses & general expenses Rp950.000
EBIT Rp550.000
Interest (10% obligasi) Rp50.000
EBT Rp500.000
Tax Rp250.000
EAT Rp250.000
PEMECAHAN:
Liquidity ratio
xatauratioCurrent 2%200000.250000.500 ==
xatauratioQuick 2,1%120000.250
000.200000.500 =−=
xatauratioCash 40,0%40000.250000.100 ==
2
3
1
Leverage ratio
%60,0%60000.250.1
000.750 atauratioequitytodebtTotal ==
xatauratioequitytodebttermLong 40,0%40000.250.1000.500 ==
xatauratioassetstotaltodebtTotal 375,0%5,37000.000.2000.750 ==
xratioearnederestTime 11000.50000.550int ==
1
2
3
4
Activity Ratio
xatau 2%200000.000.2000.000.4 =
x80000.50
000.000.4 =
hariharix 5,4000.000.4
360000.50 =
1. Total assets turn ove =
2. Receivable turn over =
3. Average collection period =
Lanjutan ......
hari5,12000.200000.500.2 =
harihari 8,285,12
360 =
x16000.250000.000.4 =
x67,2000.500.1000.000.4 =
1. Inventory turn over =
2. Average day’s inventory =
3. Working capital turn over =
4. Fixed assets turn over =
Profitability ratio
%5,37000.000.4000.500.1 =
%25,6000.000.4
000.250 =
%25,86000.000.4000.450.3 =
%5,12000.000.2
000.250 =
%0,20000.250.1
000.250 =
1.Gross profit margin =
2. Net profit margin =
3. Operating ratio =
3. Earning power =
4. Rate of return on net worth =
DU PONT SYSTEM
Perubahan dalam salah satu faktor, akan mempengaruhirate of return, seperti perubahan dalam penjualan danbiaya akan mempengaruhi profit margin danperputaran modal, sehingga rate of return akanberubah. Rangkainan ini dapat digambarkan dalam satuformulasi yang dikenal dengan Du Pont Formula atau DuPont Sistem. Du Pont Formula ini digunakan untukmengontrol perubahan dalam activity ratio dan profitmargin dan sejauh mana pengaruhnya terhadap rate ofreturn.
Return On Investment
Total assets turn overProfit margin
SalesNet Operating
Income SalesTotal Assets
Totalcost
Sales Fixed assets Currentassets
CGS Operating Expenses
Depresiasi Interest
Taxes Other Income
Inventory Cash
AccountReceivable
MarketableScurities
Du Pont System
X
(:) (:)
(+)(-)
Kasus:
Sales Rp 3.000.000,-CGS Rp 2.580.000,-Operating expenses Rp 90.000,-Depresiasi Rp 100.000,-Interest Rp 45.000,-Taxes Rp 80.000,-Other income Rp 15.000,-Current assets Rp 700.000,-Fixed assets Rp 1.300.000,-
Perusahaan “XYZ” mempunyai data tahun 2001sebagai berikut :
Lanjutan .........
• Tahun 2002, pimpinan menginginkan kenaikan totalassets turn over menjadi 1,6x. tetapi kenaikan inimenyebabkan penambahan penjualan dan biaya.Diperkirakan kenaikan biaya total sebesar Rp 200.000,-Masalah yang dihadapi sekarang :Pertanyaan:
• Berapa penjualan tahun 2002.• Bagaimana akibatnya terhadap return on investment
tahun 2002.
Pemecahan :
Keterangan JumlahSalesCGSGross profitOperating expensesNet operating incomeDepresiasiOther incomeEBITInterestEBTTaxesEAT
Rp 3.000.000,-Rp 2.580.000,-Rp 420.000,-Rp 90.000,-Rp 330.000.-Rp 100.000,-Rp 230.000,-Rp 15.000,-Rp 245.000,-Rp 45.000,-Rp 200.000,-Rp 80.000,-Rp 120.000,-
Laba Rugi Tahun 2001
Lanjutan .......
%4000.000.3
000.120argPr ==inmofit
−= ,000.000.2RpassetsTotal
xoverturnassetsTotal 5,1000.000.2000.000.3 ==
%6%45,1Re == xinvestmenturn
000.000.26,1 Sales=
Tahun 2002 : Sales tahun 2002. Total assets turn over 1,6x
Lanjutan ......−= ,000.200.3RpSales
−=−+−= ,000.080.3,000.200,000.880.2cos RpRpRptTotal
−=−−−= ,000.120,000.080.3,000.200.3 RpRpRpincomeNet
%75,3000.200.3
000.120 ==
%66,1%75,3 == xreturnonofRate
Profit margin
KESIMPULAN :
• Kenaikan penjualan tahun 2002, tidak berarti, karenareturn on investment tetap. Kecuali bila kenaikanpenjualan tidak disertai kenaikan biaya, atau kenaikanpenjualan lebih besar dari kenaikan biaya.
• Dalam perhitungan ini kenaikan total cost Rp 200.000,-sama dengan kenaikan penjualan sebesar Rp 200.000,-pula. Angka-angka hasil perhitungan ini akan memberikangambaran yang jelas bila dimasukkan dalam Du Pontformula.
Return On Investment
TATOTh 2001 = 1,5xTh 2002 = 1,6x
PMTh 2001 = 4%
Th 2002 = 3,75%
SalesTh 2001 = 3 JtTh 2002 = 3,2Jt
N O ITh 2001 = 120 rb Th 2002 = 120 rb
SalesTh 2001 = 3 JtTh 2002 = 3,2Jt
Total AssetsTh 2001 = 2 JtTh 2002 = 2Jt
TCTh 2001 = 2,880 JtTh 2002 = 3,08Jt
SalesTh 2001 = 3 JtTh 2002 = 3,2Jt
FATh 2001 = 1,3 JtTh 2002 = 1,3Jt
CATh 2001 = 700 rbTh 2002 = 700 rb
Th 2001 = 6% Th 2002 = 6%
Kesimpulan• Analisis rasio merupakan alat bantu yang penting bagi manajer untuk mempelajari
kekuatan dan kelemahan parusahaan dibidang finansial, sehingga analisis ini bergunauntuk menentukan strategi finansial yang akan datang, antara lain untuk menyusunpro forma neraca dan rugi laba.
• Kondisi intern perusahaan dapat diketahui dengan membandingkan kondisi interntersebut dengan norma industri, posisi finansial perusahaan terhadap industri dapatdiukur. Hal ini sangat penting untuk mengetahui sejauh mana kebijaksanaan yangtelah dijalankan pimpinan dibidang finansial dinilai baik.
• Rasio keuangan, dapat dijadikan pedoman bagi manajer finansial dalam pengendaliankeuangan.
• Kelemahan dari analisis ini adalah, sumber informasi terbatas pada laporan finansialyang telah ada, sehingga analisis lebih bersifat mengetahui keadaan perusahaansecara histories yaitu setelah laporan disusun.
• Analisis Du Pont, penting bagi manajer untuk mengetahui faktor mana yang palingkuat pengaruhnya antara profit margin dan total assets turn over, terhadap return oninvestmen. Disamping itu dengan menggunakan analisis ini, pengendalian biaya(Operating Cost) dapat diukur dan efisiensi perputaran aktiva sebagai akibat turunnaiknya penjualan juga dapat diukur.
Terima KasihMEILIYAH ARIANI, SE., M.Ak
top related