analisis faktor-faktor yang …eprints.ums.ac.id/53424/12/naskah publikasi r.pdfanalisis...
Post on 03-Mar-2019
229 Views
Preview:
TRANSCRIPT
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENGANGGURAN DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2012-2014
DENGAN METODE PANEL DATA
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I
Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Surakarta
Disusun Oleh :
FARID NUGRAHA
B300130011
PRODI EKONOMI PEMBANGUNAN – S1
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017
i
ii
iii
1
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENGANGGURAN DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2012-2014
DENGAN METODE PANEL DATA
ABSTRAKSI
Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana pengaruh inflasi, tingkat
pendidikan, investasi dan pertumbuhan ekonomi terhadap pengangguran di
Provinsi Jawa Tengah. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan
menggunakan data panel, data yang digunakan berupa time series (tahun 2012-
2014) dan cross section (35 Kabupaten di Provinsi Jawa Tengah). Jenis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari Badan
Pusat Statistik (BPS) dan jurnal sebagai pendukung. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa Fixed Effect Method (FEM) adalah model yang paling tepat.
Berdasarkan hasil uji F, hasil olah data variabel inflasi, dan pertumbuhan ekonomi
berpengaruh terhadap pengangguran di Provinsi Jawa Tengah tahun 2012-2014.
Hasil uji koefisien determinan (R2) menunjukkan bahwa besarnya nilai R-square
sebesar 0,909922, artinya 90,99% variasi variabel pengangguran dapat dijelaskan
oleh variabel inflasi, pendidikan, investasi, dan pertumbuhan ekonomi. Sedangkan
sisanya 9,01% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak disertakan dalam model.
Berdasarkan uji validitas pengaruh (uji t) pada signifikansi (α) sebesar 0,1,
variabel inflasi, dan pertumbuhan ekonomi memiliki pengaruh positif signifikan
terhadap pengangguran, sedangkan variabel pendidikan dan investasi tidak
berpengaruh terhadap pengangguran di Provinsi Jawa Tengah tahun 2012-2014.
Kata Kunci: Inflasi, Tingkat Pendidikan, Investasi, Pertumbuhan Ekonomi,
Pengangguran.
ABSTRACT
This study aims to find out how the influence of inflation, education level,
investment and economic growth on unemployment in Central Java Province.
This research is a quantitative research using panel data, the data used in the form
of time series (2012-2014) and cross section (35 regencies in Central Java
province). The type of data used in this study is secondary data obtained from the
Central Bureau of Statistics (BPS) and the journal as a supporter. The results show
that Fixed Effect Method (FEM) is the most appropriate model. Based on the
results of F test, the results if the data variable inflation, and economic growth
affect the unemployment in the Province of Central Java in 2012-2014. The result
of determinant coefficient test (R2) shows that the R-square value is 0.909922,
meaning 90.99% variation of unemployment variable can be explained by
inflation, education, investment, and economic growth variable. While the
remaining 9.01% is explained by other variables not included in the model. Based
on the test of the validity of the influence (t test) on the significance (α) of 0.1, the
inflation variable, and economic growth have a significant positive effect on
2
unemployment, while education and investment variables have no effect on
unemployment in Central Java Province 2012-2014.
Keywords: Inflation, Education Level, Investment, Economic Growth,
Unemployment
1. PENDAHULUAN
Salah satu masalah pokok yang dihadapi bangsa dan negara Indonesia
sebagai negara berkembang yang dikelompokkan berdasarkan tingkat
kesejahteraan masyarakatnya adalah masalah pengangguran. Pengangguran
merupakan masalah yang mendasar dan sudah mendarah daging di dalam
setiap daerah maupun negara. Pengangguran yang tinggi berdampak langsung
maupun tidak langsung terhadap kemiskinan, kriminalitas dan masalah-
masalah sosial politik yang juga semakin meningkat. Dengan jumlah
angkatan kerja yang cukup besar, arus migrasi yang terus mengalir, serta
dampak krisis ekonomi yang berkepanjangan sampai saat ini, membuat
permasalahan tenaga kerja menjadi sangat besar dan kompleks.
Permasalahan-permasalahan tersebut semakin rumit seiring adanya konflik
antara pengusaha dan pekerja terkait dengan upah, dan tingkat inflasi yang
cenderung naik, serta permasalahan ekonomi lainnya seperti melambatnya
pertumbuhan ekonomi dan melemahnya kurs rupiah terhadap dolar sehingga
menambah beban negara yang harus segera diatasi.
Maraknya fenomena PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) akhir-akhir ini
semakin menjadi fenomena yang meresahkan sejumlah kalangan, baik itu
pihak perusahaan maupun kaum buruh. Tentu hal ini akan mengganggu
stabilitas nasional khususnya perekonomian negara tersebut. Masalah
pengangguran ini penting untuk diteliti dan dianalisa karena pengangguran
merupakan masalah pokok yang dapat menimbulkan gejolak sosial dan
politik dikalangan masyarakat dan dapat menganggu stabilitas ekonomi suatu
negara. Pengangguran dapat menurunkan tingkat kesejahteraan yang
diindikasikan dengan menurunnya daya beli seseorang karena orang tersebut
tidak mempunyai penghasilan sehingga tidak dapat melakukan aktivitas
3
konsumsi. Negara Indonesia merupakan salah satu negara berkembang. Hal
ini menandakan bahwa banyak sekali permasalahan-permasalahan yang harus
diselesaikan. Indonesia juga merupakan salah satu negara dengan jumlah
penduduk terbesar di dunia.
Tabel 1.1
Tingkat Pengangguran Terbuka di Provinsi Jawa Tengah (satuan %)
Periode Februari Agustus
2012 5,88 % 5,63 %
2013 5,57 % 6,02 %
2014 5,45 % 5,68 %
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2016 (Data Diolah).
Dari data pada tabel 1.1 menunjukkan bahwa tingkat pengangguran
terbuka di Provinsi Jawa Tengah mengalami fluktuasi yang signifikan. Pada
tahun 2012 data tingkat pengangguran terbuka awal tahun pada bulan
Februari sebesar 5,88 % akan tetapi pada bulan Agustus tingkat
pengangguran naik menjadi 5,63 %. Sedangkan pada tahun 2013 data tingkat
pengangguran terbuka awal tahun pada bulan Februari turun dari tahun
sebelumnya yaitu sebesar 5,57 % dan kembali naik lagi pada bulan Agustus
sebesar 6,02 %. Tingkat pengangguran terbuka di tahun 2014 mengalami
penurunan yang cukup besar yaitu pada bulan Februari sebesar 5,45 %. Oleh
karena itu, mengingat tingkat pengangguran terbuka di Provinsi Jawa Tengah
masih terlalu fluktuasi peneliti lebih terfokus meneliti faktor-faktor apa saja
yang mempengaruhi pengangguran terbuka di Jawa Tengah. Sehingga
kedepannya bisa lebih matang dalam menangani tingkat pengangguran
terbuka yang ada di Provinsi Jawa Tengah.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) pengangguran merupakan
penduduk yang tidak bekerja tetapi sedang mencari pekerjaan atau sedang
mempersiapkan suatu usaha baru atau penduduk yang tidak mencari
pekerjaan karena sudah diterima bekerja namun belum mulai bekerja.
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan merupakan kondisi
utama bagi kelangsungan pembangunan ekonomi dan peningkatan
4
kesejahteraan. Karena jumlah penduduk bertambah setiap tahun yang dengan
sendirinya kebutuhan konsumsi sehari-hari juga bertambah setiap tahun,
maka dibutuhkan penambahan pendapatan setiap tahun. Selain dari sisi
permintaan (konsumsi), dari sisi penawaran, pertumbuhan penduduk juga
membutuhkan pertumbuhan kesempatan kerja (sumber pendapatan).
Pertumbuhan ekonomi tanpa dibarengi dengan penambahan kesempatan kerja
akan mengakibatkan ketimpangan dalam pembagian dari penambahan
pendapatan tersebut, yang selanjutnya akan menciptakan suatu kondisi
pertumbuhan ekonomi dengan peningkatan kemiskinan (Tulus T.H.
Tambunan, 2015).
Salah satu unsur yang menentukan kemakmuran suatu masyarakat adalah
tingkat pendapatan. Pendapatan masyarakat mencapai maksimum apabila
kondisi tingkat penggunaan tenaga kerja penuh (full employment) dapat
terwujud. Pengangguran akan menimbulkan efek mengurangi pendapatan
masyarakat, dan itu akan mengurangi tingkat kemakmuran yang telah
tercapai. Semakin turunnya tingkat kemakmuran akan menimbulkan masalah
lain yaitu kemiskinan.
Permasalahan pengangguran memang sangat kompleks untuk dibahas
dan merupakan isu penting, karena dapat dikaitkan dengan beberapa
indikator. Indikator-indikator ekonomi yang mempengaruhi tingkat
pengangguran antara lain pertumbuhan ekonomi negara bersangkutan, tingkat
inflasi, serta besaran upah yang berlaku. Apabila di suatu negara
pertumbuhan ekonominya mengalami kenaikan, diharapkan akan
berpengaruh pada penurunan jumlah pengangguran. Jika tingkat upah naik
akan berpengaruh pada penurunan jumlah pengangguran pula. Sedangkan
tingkat inflasi yang tinggi akan berpengaruh pada kenaikan jumlah
pengangguran (Sukirno, 2008).
2. METODE PENELITIAN
Data yang digunakan adalah data sekunder dengan tipe data panel. Data panel
yaitu gabungan time series (runtut waktu) dan cross section. Data time series
merupakan data dari satu objek dalam beberapa periode waktu tertentu, sedangkan
5
data cross section merupakan data dari satu atau lebih objek penelitian dalam satu
periode yang sama.
Model regresi data panel dapat dirumuskan sebagai berikut :
Keterangan :
UE : Pengangguran pada unit daerah ke-i dan unit waktu ke-t
INF : Inflasi pada unit daerah ke-i dan unit waktu ke-t
EDUC : Tingkat pendidikan pada unit daerah ke-i dan unit waktu ke-t
I : Investasi pada unit daerah ke-i dan unit waktu ke-t
PDRB : Pertumbuhan ekonomi pada unit daerah ke-i dan unit waktu ke- t
i : Menunjukkan Kabupaten/Kota
t : Menunjukkan deret waktu (tahun 2012-2014)
α : koefisien intersep atau konstanta
β : Menunjukan arah dan pengaruh masing – masing
u : Faktor gangguan atau tidak dapat diamati
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil estimasi metode Fixed Effect dapat dilihat pada Tabel 4.9, Tabel
4.10, dan Tabel 4.8.
Tabel 4.8
Model estimasi Fixed Effect Method
= 4737.275 + 854.8471 - 92.27887 - 0.000370 + 3930.539
(0.0165)* (0.4219) (0.6833) (0.0596)*
= 0.909922; DW-Stat = 2.579294; F-Stat = 17.54478; Sig. F-Stat = 0.000000
Keterangan:
*Signifikasi pada α = 0.1; angka dalam kurung adalah nilai probabilitas t
Berdasarkan hasil uji t dapat diketahui bahwa variabel inflasi, dan
pertumbuhan ekonomi pada α = 0,1 memiliki pengaruh signifikan terhadap
pengangguran, sedangkan variabel tingkat pendidikan, dan investasi pada α =
6
0,1 tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap pengangguran. Adapun
interpretasi ekonomi sebagai berikut :
3.1 Interpretasi Ekonomi
3.1.1 Inflasi dan Pengangguran
Berdasarkan hasil estimasi dari data panel yang sudah diolah
menunjukkan bawa variabel inflasi berpengaruh positif dan signifikan dengan
koefisiennya sebesar 854.8471 dan dengan tingkat probabilitas sebesar
0.0165 terhadap pengangguran di Provinsi Jawa Tengah tahun 2012-2014.
Dengan ini dapat dikatakan apabila rasio inflasi mengalami kenaikan sebesar
1% maka pengngguran akan mengalami peningkatan di Provinsi Jawa
Tengah tahun 2012-2014 sebesar 854.8471.
Penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya dilakukan (Hadi
Sasana, 2009) yang berjudul “Analisis Dampak Pertumbuhan Ekonomi,
Kesenjangan Antar Daerah dan Tenaga Kerja Terserap Terhadap
Kesejahteraan di Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah Dalam Era
Desentralisasi Fiskal”. hasil penelitian menjelaskan Pertumbuhan ekonomi
berpengaruh signifikan dan mempunyai hubungan yang positif terhadap
kesejahteraan masyarakat di kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah.
3.1.2 Pertumbuhan Ekonomi dan Pengangguran
Berdasarkan hasil estimasi dari data panel yang sudah diolah
menunjukkan bawa variabel pertumbuhan ekonomi berpengaruh positif dan
signifikan dengan koefisiennya sebesar 3930.539 dan dengan tingkat
probabilitas sebesar 0.0596 terhadap pengangguran di Provinsi Jawa Tengah
tahun 2012-2014. Dengan ini dapat dikatakan apabila rasio pertumbuhan
ekonomi mengalami kenaikan sebesar 1% maka pengngguran akan
mengalami peningkatan di Provinsi Jawa Tengah tahun 2012-2014 sebesar
3930.539.
Penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya dilakukan (Ayudha
Lindiarta, 2014) yang berjudul “Analisis Pengaruh Tingkat Upah Minimum,
Inflasi, dan Jumlah Penduduk Terhadap Pengangguran di Kota Malang (1996
– 2013)”. Hasil penelitian menjelaskan variabel inflasi dan variabel
7
pengangguran yang ada di Kota Malang berpengaruh positif dan signifikan.
Hal ini berarti ketika variabel inflasi naik maka variabel pengangguran juga
akan naik. Untuk kasus di Kota Malang pada khususnya, kenaikan harga –
harga atau inflasi pada umumnya disebabkan karena adanya kenaikan biaya
produksi, bukan karena kenaikan permintaan. Dengan kenaikan biaya
produksi inilah yang menyebabkan perusahaan akan mengurangi para pekerja
yang ada, karena suatu perusahaan akan memilih memaksimalkan
produksinya dengan jumlah pekerja yang sedikit dan dengan biaya produksi
yang tinggi.
4 PENUTUP
Berdaskan hasil analisis dari penelitian yang sudah dibahas pada bab
sebelumnya maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Pengujian model menggunakan uji chow dapat menunjukkan bahwa model
FEM lebih tepat digunakan dalam penelitian ini daripada model PLS. dan
pengujian model dengan uji hausman menunjukkan bahwa model FEM
adalah model yang paling tepat digunakan dibandingkan model REM.
Maka dari pemilihan model yang paling tepat diipilih dalam penelitian ini
adalah Fixed Effect Method (FEM)
2. Model FEM mempunyai daya ramal yang cukup tinggi. Berdasarkan dari
hasil uji T, hasil olah data variabel inflasi, dan pertumbuhan ekonomi
berpengaruh terhadap pengangguran di Provinsi Jawa Tengah tahun 2012-
2014.
3. Hasil uji koefisien determinan (R2) menunjukkan bahwa besarnya nilai R-
square sebesar 0,909922, artinya 90,99% variasi variabel pengangguran
dapat dijelaskan oleh variabel inflasi, pendidikan, investasi, dan
pertumbuhan ekonomi. Sedangkan sisanya 9,01% dijelaskan oleh variabel
lain yang tidak disertakan dalam model.
4. Berdasarkan uji validitas pengaruh (uji t) pada signifikansi (α) sebesar 0,1,
variabel inflasi, dan pertumbuhan ekonomi memiliki pengaruh positif
signifikan terhadap pengangguran, sedangkan variabel pendidikan dan
8
investasi tidak berpengaruh terhadap pengangguran di Provinsi Jawa
Tengah tahun 2012-2014.
5. Diharapkan pemerintah dapat memilih kebijakan yang lebih efektif dalam
mengurangi tingkat pengangguran untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Pemerintah juga harus memberikan pelayanan pendidikan,
kesehatan, dan lapangan pekerjaan melalui pengeluaran pemerintah atau
sumber daya yang ada sehingga pengangguran dapat di minimalisir.
DAFTAR PUSTAKA
Amin, Mokhammad Bisri. 2016. Pengaruh Upah Minimum, Pertumbuhan
Ekonomi, Dan Inflasi Terhadap Tingkat Pengangguran Terbuka Di
Jawa Timur Tahun 2005-2013. Jurnal Ilmiah.Malang: Universitas
Brawijaya.
Agus Widarjono. (2009). Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya, Edisi
Ketiga.Yogyakarta : Ekonesia.
Aqil, Muhamad dkk. 2014. Determinants Of Unemployment In Pakistan. Volume
4, Issue 4. ISSN: 2249-5894. Assistant Professor, Commerce
Department, Defence Authority Degree College, Karachi, Pakistan.
Arsyad, Lincolin. 2010. Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta: Unit Penerbit Dan
Percetakan STIM YKPN Yogyakarta.
Badan Pusat Statistik: Jawa Tengah Dalam angka 2015. Semarang: Badan Pusat
Statistik Jawa Tengah.
Boediono. 1990. Ekonomi Makro. Yogyakarta: BPFE-UGM.
Dogan, Taylan Taner.2012. Macroeconomic Variables and Unemployment: The
Case of Turkey. International Journal of Economics and Financial
Issues. Vol. 2, No. 1, 2012, pp.71-78. ISSN: 2146-4138.
Endrayani, Ni Ketut Eni. 2016. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Tingkat Kemiskinan Kabupaten/Kota Di Provinsi Bali. E-Jurnal
Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana 5.1 (2016) : 63-88. ISSN :
2337-3067.
9
Gujarati, Damodar, 2003, Ekonometri Dasar. Terjemahan: Sumarno Zain, Jakarta:
Erlangga.
Gujarati, Damodar N. 2010. Dasar-Dasar Ekonometrika Buku 1. Jakarta: Salemba
Empat.
Gujarati, Damodar N dan Dawn C.Porter. 2012. Dasar-Dasar Ekonometrika.
Jakarta: Salemba Empat.
Juanda, Bambang dan Junaidi. 2012. Ekonomi Deret Waktu. Bogor: PT Penerbit
IPB Press.
Kuncoro, Mudrajat. 2011. Metode Kualitatif. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu
Manajemen: YKPN.
Kuncoro, Mudrajat. 2001. Metode Kuantitatif : Teori dan Aplikasi untuk Bisnis
dan Ekonomi. Yogyakarta : UPP-AMP YKPN.
Lindiarta, Ayundha. 2014. Analisis Pengaruh Tingkat Upah Minimum, Inflasi,
Dan Jumlah Penduduk Terhadap Pengangguran Di Kota Malang
(1996 – 2013). Jurnal Ilmiah. Universitas Brawijaya Malang.
Marhaeni, A A I N, dkk. 3013. Analisis Beberapa Faktor Yang Berpengaruh
Terhadap Jumlah Pengangguran Kabupaten/Kota Di Provinsi Bali.
E-Jurnal EP Unud, 2 [2] : 108-118. ISSN: 2303-0178.
Muslim, Muhammad rifqi. 2014. Pengangguran Terbuka dan Determinannya.
Jurnal Ekonomi dan Studi Pembangunan. Volume 15, Nomor 2,
Oktober 2014, hlm.171-181. Yogyakarta: Institute of Public Policy
and Economic Studies (INSPECT).
Nopirin. 2000. Ekonomi Moneter. Buku II. Edisi ke 1. Cetakan Kesepuluh. BPFE
UGM.Yogyakarta.
Prayuda Mahanatha Giri.2015. Pengaruh Inflasi dan Investasi Terhadap
Pengangguran di Provinsi Bali Tahun 1994-2013. E-Jurnal EP Unud,
5 [1] : 69 – 95. ISSN: 2303-0178. Universitas Udayana (Unud),Bali.
10
Purbadharmaja, Ida Bagus Putu. 2015. Pengaruh Investasi Dan Pengangguran
Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Serta Kemiskinan Di Provinsi Bali. E-Jurnal
EP Unud, 4 [10] : 1194-1218. ISSN: 2303-0178.Bali: Universitas Udayana
(Unud).
Resurreccion, Pamela A. 2014.Linking Unemployment To Inflation And Economic
Growth: Toward A BetterUnderstanding Of Unemployment In The
Phillipines.Asian Journal of Economic Modelling, 2014, 2(4): 156-
168. AESS Publications. Associate Professor V, Department of
Marketing, MSU – Iligan Institute of Technology of Iligan City,
Philippines.
Riduwan dan Kuncoro. 2012. Cara menggunakan dan Memaknai Path
analysis(Analisis Jalur). Bandung: Alfabeta.
Sasana, Hadi. 2009. Analisis Dampak Pertumbuan Ekonomi, Kesenjangan Antar
Daerah Dan Tenaga Kerja Terserap Terhadap Kesejahteraan Di
Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah Dalam Era Desentralisasi
Fiskal. Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE), Maret 2009, Hal. 50 - 69
Vol. 16, No.1. ISSN: 1412-3126. Universitas Diponegoro Semarang.
Senet, Putu Dyah Rahadi. 2014. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Jumlah
Pengangguran di Provinsi Bali. E-Jurnal EP Unud, 3 [6] : 237-246. ISSN:
2303-0178.
Sucitrawati, Ni Putu dkk. 2012. Pengaruh Inflasi, Investasi, Dan Tingkat Upah
Terhadap Tingkat Pengangguran Di Bali. Universitas Udayana,Bali.
Suhardan, Dadang dkk. 2012, Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan. Bandung:
Penerbit Alfabeta.
Sukirno, Sadono. 2004. Ekonomi Mikro. Jakarta: Penerbit Raja Grafindo Persada.
______________.2008. Makro Ekonomi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
______________.1994. Makro Ekonomi. Jakarta: Rajawali Pers.
Tambunan, Tulus. 2003. Transformasi Ekonomi di Indonesia: Teori dan
Penemuan Empiris. Jakarta: Salemba Empat.
Thayaparan, A.2014. Impact of Inflation and Economic Growth on Unemployment
11
in Sri Lanka: A Study of Time Series Analysis. Double Blind Peer
Reviewed International Research Journal. Volume 13 Issue 5 Version
1.0 Year 2014. ISSN: 2249-4588 & Print ISSN: 0975-5853. Global
Journals Inc. (USA).
Todaro, Michael P dan Stephen C.Smith. 2003. Pembangunan Ekonomi di Dunia
Ketiga, Edisi Kedelapan,Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Todaro, Michael P dan Stephen C.Smith. 2004. Pembangunan Ekonomi di Dunia
Ketiga, Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga.
Winarno, Wing Wahyu. 2009, Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan
dengan Eviews. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.
Yelwa, Mohammed.2015.Analisis of the Relationship between Inflation, Unemployment
and Economic Growth in Nigeria: 1987-2012. Applied Economics and
Finance Vol. 2, No. 3; August 2015 ISSN 2332-7294 E-ISSN 2332-7308.
Redfame Publishing. University of Abuja-Gwagwalada, Nigeria.
top related