analisis dimensi dan neraca massa

Post on 24-Dec-2015

110 Views

Category:

Documents

16 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

Analisis Dimensi

TRANSCRIPT

AAnalisis Dimensinalisis Dimensi

Dr. Eng Ahmad Tawfiequrrahman Y.Dr. Eng Ahmad Tawfiequrrahman Y.Depart. of Chemical EngineeringDepart. of Chemical EngineeringGadjah Mada University (UGM)Gadjah Mada University (UGM)

Analisis Dimensi/unitAnalisis Dimensi/unit

• Manfaat analisis dimensi: Manfaat analisis dimensi: dapat digunakan untuk membuktikan dua

besaran sama atau tidak. Dua besaran sama jika keduanya memiliki dimensi yang sama

dapat digunakan untuk menentukan persamaan yang pasti salah atau mungkin benar

dapat digunakan untuk menurunkan persamaan suatu besaran fisis

Dimensi Dimensi Fundamental/PrimerFundamental/Primer-Terdapat 3 sistem: MLt, FLt, and FMLt

-Dimensi fundametal/primer dalam satuan SI:

- Dimensi turunan/sekunder harus dinyatakan dalam dimensi primer

ConversionConversion

dst……….

Physical constantPhysical constant

Mass BalanceMass Balance

Neraca Massa Neraca Massa (Mass (Mass Balance)Balance)

Dasar dari neraca material (neraca massa) adalah “hukum kekekalan massa (law of conservation of mass). Konsep ini sangat diperlukan oleh seorang chemical engineer untuk melakukan evaluasi suatu proses dalam pabrik kimia.

•Berapa banyak bahan baku yang dibutuhkan?

•Berapa banyak produk yang terbentuk?

•Berapa banyak emisi gas, limbah cair, dan limbah padat yang terbentuk?

Apa yang dilakukan seorang chemical engineer dalam perhitungan neraca massa, secara prinsipiil sama dengan perhitungan akuntansi yang dilakukan oleh seorang akuntan.

Dalam akuntansi, seorang akuntan melakukan perhitungan neraca untuk mengetahui apa yang terjadi dengan uang perusahaan.

Sementara seorang chemical engineer melakukan perhitungan neraca massa untuk mengetahui apa yang terjadi pada setiap bahan yang ada dalam suatu proses.

Klasifikasi ProsesKlasifikasi Proses

I. Berdasarkan bagaimana suatu proses bervariasi terhadap waktu.

a. Steady-state process (proses ajeg) adalah suatu proses yg tidak berubah dengan berubahnya waktu. Setiap kali kita melakukan tinjauan, semua variabel mempunyai harga yg sama seperti ketika pertama kali kita tinjau.

b. Unsteady-state (Transient) process adalah suatu proses yg berubah dengan berubahnya waktu. Setiap kali kita melakukan tinjauan, variabel-variabel tersebut mempunyai harga yg berbeda dengan ketika pertama kali kita tinjau.

II. Berdasarkan bagaimana suatu proses dirancang untuk beroperasi.

a. Continuous process adalah suatu proses yang mempunyai arus umpan (yang membawa bahan masuk kedalam sistem proses ) dan arus produk (yang membawa bahan keluar dari sistem proses) untuk setiap saat.

b. Batch process adalah suatu proses dimana arus umpan diumpankan ke sistem proses untuk memulai proses. Material umpan kemudian diproses melalui berbagai tahapan proses dan produk akhir dibentuk selama satu atau lebih tahapan proses. Umpan diumpankan pada waktu tertentu begitu juga produk yang dihasilkan.

c. Semi-batch process (also called semi-continuous) suatu proses yang mempunyai karakteristik proses kontinyu dan proses batch. Beberapa bahan dalam proses dihandel secara batch dan bahan yang lain diproses secara kontinyu.

Kondisi Steady vs. Kondisi Kondisi Steady vs. Kondisi UnsteadyUnsteady

Kondisi Unsteady: kondisi dalam sistem berubah dengan berubahnya waktu (transient)

Kondisi Steady: kondisi dalam sistem tidak berubah dengan berubahnya waktu (ajeg)

Pada kondisi steady, laju akumulasi = 0 sehingga:

INPUT - OUTPUT = INPUT - OUTPUT = ACCUMULATIONACCUMULATION

FFinputinput sistesistemm

FFoutputoutput

INPUT - OUTPUT = 0INPUT - OUTPUT = 0

ember diisi air

bocor

input- output= akumulasi

input = output

akumulasi=0

unsteady

steady

Proses Batch vs. Proses KontinyuProses Batch vs. Proses Kontinyu

t t prosesproses

batchbatch

FFinputinput

FFoutputoutput

kontinykontinyuu

t t pengeluaranpengeluarant t pemasukanpemasukan

t t batchbatch

t= V/Fv

V

V

NERACA NERACA MASSAMASSA

INPUT - OUTPUT = INPUT - OUTPUT = ACCUMULATIONACCUMULATION

FFinputinput sistesistemm

Persamaan Neraca MassaPersamaan Neraca Massa

FFoutputoutput

Sistem: Sistem: • PabrikPabrik• UnitUnit• AlatAlat

[laju massa[laju massa masuk sistem] – [laju massa keluar sistem] = [laju masuk sistem] – [laju massa keluar sistem] = [laju akumulasi massa di dalam sistem]akumulasi massa di dalam sistem]

Laju massa: Laju massa: massa/waktumassa/waktu

INPUT - OUTPUT = INPUT - OUTPUT = ACCUMULATIONACCUMULATION

sistesistemm

[laju massa[laju massa total total masuk sistem] – [laju massa masuk sistem] – [laju massa totaltotal keluar sistem] = keluar sistem] = [laju akumulasi massa di dalam sistem][laju akumulasi massa di dalam sistem]

separationseparationreactorreactorfeed feed

preparationpreparation purificationpurification

PABRIK KIMIAPABRIK KIMIA

recyclerecycle

sistem

FFinputinput

FFinputinput

FFoutputoutputFFoutputoutput

FFoutputoutput

FFoutputoutput

FFinputinput

FFinputinput

FFoutputoutput

FFoutputoutput

ALATALAT

sistem

sistem

FFinputinput

FFoutputoutput

sistem

Finput hanya 1 arus tetapi dapat berupa campuran yg terdiri dari beberapa komponen

Foutput hanya 1 arus tetapi dapat berupa campuran terdiri dari beberapa komponen

Neraca Massa Total:Neraca Massa Total:

FFinputinput sistesistemm

FFoutputoutput

[laju massa[laju massa total masuk sistem] – [laju massa total keluar sistem] = total masuk sistem] – [laju massa total keluar sistem] = [laju akumulasi massa total dalam sistem][laju akumulasi massa total dalam sistem]

laju massa komponen laju massa komponen i i = [ fraksi massa komponen= [ fraksi massa komponen i i ] x [laju massa total]= ] x [laju massa total]= [X[Xi i ]x[ F]x[ Ft t ]]

Neraca Massa Komponen i:Neraca Massa Komponen i:

[laju massa[laju massa komponen komponen ii masuk sistem] – [laju massa komponen masuk sistem] – [laju massa komponen ii keluar sistem] = [laju akumulasi massa komponenkeluar sistem] = [laju akumulasi massa komponen i i dalam sistem] dalam sistem]

Perhitungan Neraca Massa:

evaporatorevaporatorair tebu (38% gula)

larutan gula pekat (74% gula)

uap air

125 ton/hari

berapa air yang teruapkan dalam evaporator? (proses kontinyu, kondisi: steady state)

evaporatorevaporator Produk, P kg/jam

XGP=0,74

Uap Air,W kg/jam

XGW=0

Umpan, F=125 ton/hari

XGF=0,38

Neraca massa total:

F = W + P (1)

Neraca massa komponen gula:

F.XGF = W. XGW + P.XGP (2)

Berapakah W ?

Evaporators (a) basket type (b) long tube (c) forced circulation

Double effect evaporator – forward feed

evaporatorevaporatorsusu segar

Sweetened-Condensed Milk, P kg/jam

uap air, W kg/jam

F=100 kg/jam

Berapa air yang teruapkan dalam evaporator?

Berapa gula yg ditambahkan?

Gula, G kg/jam

Data hasil analisa laboratoriumData hasil analisa laboratorium

Komposisi (% Komposisi (% berat)berat)

Susu segarSusu segar Sweetened-Sweetened-Condensed MilkCondensed Milk

ProteinProtein 3,63,6 8,18,1

FatFat 3,83,8 8,48,4

SugarSugar 4,94,9 54,854,8

CalciumCalcium 0,10,1 0,30,3

PhosphorousPhosphorous 0,10,1 0,20,2

waterwater 87,587,5 28,228,2

proses kontinyu, kondisi: steady state)

evaporatorevaporator

condensercondenser

Air Irigasi

Air Minum

Air Garam

Kandungan garam: 24000 ppm)

Air Payau

bypass

uap air

100 kg/jam

Kandungan garam: 12000 ppm

A1

A9

A8

A7A6

A4

A5

A3

A2

(kandungan garam:1000 ppm)

Berapa air payau yang harus di-bypass (A3) jika diinginkan jumlah air minum yang diproduksi 1/10 jumlah air irigasi (proses kontinyu, kondisi steady state)berat jenis di semua arus sama yaitu 1 g/cm3

(kandungan garam: 0 ppm)

evaporatorevaporator

condensercondenser

Air Irigasi

Air Minum

Air Garam

Kandungan garam: 24000 ppm)

Air Payau

bypass

uap air

100 kg/jam

Kandungan garam: 12000 ppm

A1

A9

A8

A7A6

A4

A5

A3

A2

(kandungan garam:1000 ppm)

(kandungan garam: 0 ppm)

I

evaporatorevaporator

condensercondenser

Air Irigasi

Air Minum

Air Garam

Kandungan garam: 24000 ppm

Air Payau

bypass

uap air

100 kg/jam

Kandungan garam: 12000 ppm

1

9

8

76

4

5

3

2

(garam:1000 ppm)

(garam: 0 ppm)

II

I

Neraca massa yang melibatkan arus purge:

presspress extractorextractor separatorseparator

ampas (serat + protein + 3% n-hexana)

n-hexana

2,3 kg/menit, biji kedelai

7,4 kg/menit n-hexana

produk minyak kedelai

n-hexana+ minyak kedelai

Biji kedelai sebanyak 2,3 kg/menit dihancurkan dengan cara ditekan dalam alat pres, kemudian dicampur dengan solven n-hexan dalam ekstraktor untuk diambil minyaknya. Minyak kedelai yang ter-ektraksi bersama dengan solven n-hexan dimasukkan dalam separator untuk dipisahkan n-hexannya agar dapat dipergunakan lagi di ekstraktor bersama dengan solven segar yg ditambahkan sebagai pengganti solven yg hilang karena terikut limbah ampas hasil dari ekstraktor. Jika kandungan biji kedelai adalah 37% minyak, 45% protein, dan 18% serat, hitunglah besarnya limbah ampas (kg/menit) pada proses pengambilan minyak tersebut.

n-hexana segar

A1A2

A3

A4

A5

A6A7

A8

Neraca massa suatu sistem yg di dalamnya

terjadi reaksi kimia

Suatu pabrik membakar batubara sebanyak 1000 kg/hari untuk memenuhi kebutuhan energinya. Batu bara yang dibakar mempunyai komposisi:

97,5% C; 0,5 % S; 2% impuritas lain-lain (persen berat).

Agar supaya pembakarannya sempurna, untuk membakar batubara tersebut digunakan udara sebanyak 1,3 kali kebutuhan stoikhiometrinya.

Jika reaksi pembakaran dianggap sempurna,

-Hitunglah berapa besarnya emisi CO2 dan SO2 jika udara dianggap hanya terdiri atas: 79% N2 dan 21% O2.

-Hitunglah komposisi gas hasil pembakaran

Batubara 1000 kg/hari

Udara

Gas Hasil Pembakaran

cerobong

CO2 = % ?

SO2 = % ?

N2 = % ?

O2 = % ?

BatubaraUdara

Reaksi pembakaran:

C + O2 CO2

S + O2 SO2

I

C + O2 CO2

S + O2 SO2

Batubara

Udara

Gas Hasil Pembakaran

C, S, I

N2, O2 CO2= ? % mol

SO2= ? %

N2= ? %

O2 = ? %I

C + O2 CO2

S + O2 SO2

total= ?

Biasanya, tidak semua reaktan yang kita reaksikan dalam reaktor akan bereaksi semuanya. Jumlah reaktan yang bereaksi, biasanya dinyatakan dengan konversi:

Konversi

BatchBatch FlowFlow

NNA0A0= Mol A mula-mula= Mol A mula-mula

NNAA= mol A setelah reaksi= mol A setelah reaksi

FFA0A0= laju mol A mula-mula= laju mol A mula-mula

FFAA= laju mol A setelah reaksi= laju mol A setelah reaksi

0

0

A AA

A

N Nx

N

0

0

A AA

A

F Fx

F

Untuk reaksi tak-dapat balik (ireversible), harga Untuk reaksi tak-dapat balik (ireversible), harga maksimum X adalah harga konversi reaksi komplit maksimum X adalah harga konversi reaksi komplit yaitu X=1yaitu X=1

Untuk reaksi dapat balik (reversible), harga Untuk reaksi dapat balik (reversible), harga maksimum X adalah harga konversi maksimum X adalah harga konversi kesetimbangannya yaitu X=Xekesetimbangannya yaitu X=Xe

Proses Batch vs. Proses KontinyuProses Batch vs. Proses Kontinyu

t t prosesproses

batchbatch

FFA0A0

FFAA

kontinykontinyuu

t t pengeluaranpengeluaran

t t batchbatch

V

V

NNA0A0

NNAA

Kita tinjau persamaan reaksi umum

JIka kita pilih A sebagai basis perhitungan

•Yang dipilih sbg basis perhitungan selalu reaktan yang Yang dipilih sbg basis perhitungan selalu reaktan yang jumlahnya terbatas. jumlahnya terbatas.

•Konversi zat A dalam reaksi sama dengan jumlah mol A yang Konversi zat A dalam reaksi sama dengan jumlah mol A yang bereaksi per mol umpan. bereaksi per mol umpan.

aA bB cC dD

b c dA B C D

a a a

produk

REACTOR

umpan reactant

aA bB cC dD

0 0 0 0 0; ; ; ;A B C D IF F F F F

; ; ; ,A B C D IF F F F F

0

0

A AA

A

F Fx

F

konversi A:

REAKTOR ALIR TANGKI BERPENGADUK (RATB)

CONTINUOUS STIRRED TANK REACTOR (CSTR)

atau

REACTORREACTOR

Bagian atas reaktor ada di lantai yg berbeda dg bagian body (untuk memudahkan pengisian)

Klasifikasi Reaktor :

1. Reaktor Batch

Digunakan apabila :

• Kapasitas produksi kecil

• Waktu tinggal lama

Suatu reaktor dimana bahan baku dimasukan dahulu, kemudian terjadi proses rekasi, dan hasil diambil

2. Reaktor kontinyu

Reaktor kontinyu digunakan apabila :

• Kapasitas produksi besar

• Waktu tinggal singkat

Terdiri dari :

Contininous Stirred Tank Reactor (CSTR)/Reaktor Alir Tangki Berpengaduk (RATB)

Plug Flow Reactor (PFR)/Reaktor Alir Pipa (RAP) Packed Bed Reactor (PBR)

Agar padatan dalam cairan tersebut larut(bereaksi) semuanya dibutuhkan suatu tempat, yaitu Reaktor.

Untuk menentukan ukuran reaktor, kita perlu mengetahui seberapa cepat padatan tersebut larut. Sehingga dibutuhkan data Rate Process ( Kecepatan reaksi/Laju Reaksi )

Kecepatan Reaksi

Gambaran umum :

Kecepatan Reaksi :

Laju/kecepatan suatu zat kimia mengalami reaksi untuk menghasilkan suatu produk baru.

A B-rA : Kecepatan lenyapnya/berkurangnya zat A persatuan volum

rB : Kecepatan munculnya/pembentukan zat B persatuan volum

Untuk reaksi katalitik(misal reaksi fase gas dengan katalis padat) :

-rA : Kecepatan lenyapnya/berkurangnya zat A persatuan satuan massa katalis

Konsentrasi zat dalam reaktor berubah terhadap waktu, sehingga :

Konsentrasi zat dalam reaktor tetap terhadap waktu, sehingga :

dt

dCr AA

dt

dCr AA

Sehingga secara umum apabila kita tinjau zat j, maka :

rj adalah laju pembentukan zat j persatuan volumrj fungsi konsentrasi, suhu, tekanan, dan jenis katalisrj tidak tergantung tipe sistem reaksi (batch, plug flow, dsb.)rj adalah persamaan aljabar, BUKAN persamaan differensial

AA kCr 2AA kCr

A2

A1A Ck1

Ckr

Persamaan yang mana yang benar harus ditentukan dari data percobaan.

Contoh:

komponekomponenn

mol mula-mol mula-mulamula

mol yang mol yang bereaksi/terbentbereaksi/terbent

ukuk

mol yang tersisamol yang tersisa

AA FFAoAo FFAoAo.X.X FFAA=F=FAoAo- F- FAoAo.X.X

BB FFBoBo (b/a).F(b/a).FAoAo.X.X FFBB=F=FBoBo- (b/a).F- (b/a).FAoAo.X.X

CC FFCoCo (c/a).F(c/a).FAoAo.X.X FFCC=F=FCoCo+ (c/a).F+ (c/a).FAoAo.X.X

DD FFDoDo (d/a).F(d/a).FAoAo.X.X FFDD=F=FDoDo+ (d/a).F+ (d/a).FAoAo.X.X

I (Inert)I (Inert) FFIoIo FFII=F=FIoIo

TOTALTOTAL FFToTo FFTT=F=FToTo+[d/a+c/a-b/a-+[d/a+c/a-b/a-1]F1]FAoAoXX

tabel stoikhiometri

b c dA B C D

a a a

Reaksi oksidasi SO2:Dilakukan dalam reaktor fixed bed dengan menggunakan katalis Pt/Al2O3

Gas SO2 dimasukkan bersama dengan udara pada suhu 227oC dan tekanan 15 atm dengan komposisi 28% SO2 dan 72% udara (persen mol). Jika reaktor beroperasi secara isothermal (suhu tetap) dan tekanan konstan, berapa konsentrasi masing-masing gas keluar reaktor pada konversi 75%.

2 2 3

1SO + O SO

2

Reaktor Fixed BedReaktor Fixed Bed

Tumpukan katalis (bed of catalyst)

umpan reactant

0 0 0 0 0; ; ; ;A B C D IF F F F F

produk

; ; ; ,A B C D IF F F F F

Contoh:Contoh:Pabrik vinyl chloride dengan pirolysis Pabrik vinyl chloride dengan pirolysis dichloroethane kapasitas 40 000 ton per tahundichloroethane kapasitas 40 000 ton per tahun

ReaktorReaktor

Reaksi pembuatan monomer vinyl Reaksi pembuatan monomer vinyl chloride:chloride:

CC22HH44ClCl2 2 ->-> CC22HH33Cl + HClCl + HCl

Berapa kebutuhan bahan baku DCE (dalam kg/jam), jika pabrik dianggap beroperasi 8000 jam/tahun

BM: DCE=99; VC=62,5

Konversi: 55%Konversi: 55%

komponekomponenn

mol mula-mol mula-mula mula

(mol/waktu)(mol/waktu)

mol yang mol yang bereaksi atau bereaksi atau

terbentuk terbentuk (mol/waktu)(mol/waktu)

mol yang tersisa mol yang tersisa (mol/waktu)(mol/waktu)

AA FFAoAo FFAoAo.X.X FFAA=F=FAoAo- F- FAoAo.X.X

BB FFBoBo (b/a) F(b/a) FAoAo.X.X FFBB=F=FBoBo+ + (b/a).F(b/a).FAoAo.X.X

CC FFCoCo (c/a).F(c/a).FAoAo.X.X FFCC=F=FCoCo+ + (c/a).F(c/a).FAoAo.X.X

Reaksi pembuatan monomer vinyl Reaksi pembuatan monomer vinyl chloride:chloride:

a Aa A ->-> b B + c Cb B + c C

komponekomponenn

mol mula-mol mula-mula mula

(mol/waktu)(mol/waktu)

mol yang mol yang bereaksi/terbentbereaksi/terbentuk (mol/waktu)uk (mol/waktu)

mol yang tersisa mol yang tersisa (mol/waktu)(mol/waktu)

AA FFAoAo FFAoAo.X.X FFAA=F=FAoAo- F- FAoAo.X.X

BB 00 FFAoAo.X.X FFBB=0+F=0+FAoAo.X.X

CC 00 FFAoAo.X.X FFCC=0+F=0+FAoAo.X.X

Reaksi pembuatan monomer vinyl Reaksi pembuatan monomer vinyl chloride:chloride:

AA ->-> B + CB + C

Vinyl chloride yang terbentuk: FVinyl chloride yang terbentuk: FAoAo.X.X

= 40 000 000 kg/tahun= 40 000 000 kg/tahun

= 40 000 000/8000 kg/jam= 40 000 000/8000 kg/jam

= 5000 kg/jam=5000/62,5 kgmol/jam=80 = 5000 kg/jam=5000/62,5 kgmol/jam=80 kmol/jamkmol/jam

FFAoAo X = 80 kmol/jam X = 80 kmol/jam

FFAoAo (0,55) = 80 kmol/jam (0,55) = 80 kmol/jam

FAo = 80/0,55 kmol/jam = 145.5 kmol/jam FAo = 80/0,55 kmol/jam = 145.5 kmol/jam

= 145,5 (99) kg/jam= 145,5 (99) kg/jam

= 14 400 kg/jam= 14 400 kg/jam

ReakReaktortor BatchBatch Reaksi fase cair endotermis order satu:Reaksi fase cair endotermis order satu:

A A B BDijalankan pada reaktor tangki berpengaduk yang bekerja Dijalankan pada reaktor tangki berpengaduk yang bekerja secara batch. Konsentrasi mula-mula: CA0. Panas reaksi secara batch. Konsentrasi mula-mula: CA0. Panas reaksi endotermis besarnya endotermis besarnya λλ cal/gmol A. Rapat massa campuran cal/gmol A. Rapat massa campuran dan kapasitas panas dianggap tetap masing-masing, dan kapasitas panas dianggap tetap masing-masing, ρρ dan dan Cp. Suhu campuran mula-mula: To. Untuk menjaga agar Cp. Suhu campuran mula-mula: To. Untuk menjaga agar suhu reaktor tetap tinggi, reaktor dilengkapi dengan koil suhu reaktor tetap tinggi, reaktor dilengkapi dengan koil pemanas yang dialiri steam jenuh dengan suhu Ts dan keluar pemanas yang dialiri steam jenuh dengan suhu Ts dan keluar sebagai embunan dengan suhu Ts juga. sebagai embunan dengan suhu Ts juga.

Berapakah konversi dari reaksi tersebut jika waktu reaksi 10 Berapakah konversi dari reaksi tersebut jika waktu reaksi 10 menit??menit??

Contoh:Contoh:Pabrik monomer vinyl chloride dengan pirolysis Pabrik monomer vinyl chloride dengan pirolysis dichloroethane kapasitas 40 000 ton per tahundichloroethane kapasitas 40 000 ton per tahun

Konversi: 55%Konversi: 55%

Reaksi pembuatan monomer vinyl chloride:Reaksi pembuatan monomer vinyl chloride:

CC22HH44ClCl2 2 CC22HH44Cl + HClCl + HCl

Berapa banyak panas yang harus di-supply ke reaktor tsb?

Jika sebagai pemanas dipakai BBG dg nilai kalor 33,5 MJ/m3 gas, perkirakan kebutuhan BBG untuk reaktor tersebut (efisiensi pembakaran 70%) !

ΔHR,25oC=70224 kJ/kmol

Q

T=500oC P=2 atm

DCE cair DCE

VC

HClT=20oC

aa bb cc dd

VCVC 5,945,94 20,16x1020,16x10-2-2 -15,34x10-15,34x10-5-5 47,65x1047,65x10-9-9

HClHCl 30,2830,28 -0,761x10-0,761x10-2-2 1,325x101,325x10-5-5 -4,305x10-4,305x10-9-9

DCEDCE 20,4520,45 23,07x1023,07x10-2-2 -14,36x10-14,36x10-5-5 33,83x1033,83x10-9-9

2 3Cp a bT cT dT

Data Cp gas fungsi temperatur:

Cp DCE cair dianggap tidak fungsi suhu= 116 kJ/kmol K

Panas latent penguapan DCE pada 25oC=34,3 MJ/kmol

kJ/kmol K

ExampleExample

100,000 liters of wastewater containing 0.5% insoluble solids 100,000 liters of wastewater containing 0.5% insoluble solids and 0.1% soluble solids from a small town is treated utilizing a and 0.1% soluble solids from a small town is treated utilizing a primary solids separation facility and a secondary kilometer primary solids separation facility and a secondary kilometer square wetland. Assume that all the insoluble solids are square wetland. Assume that all the insoluble solids are removed in the primary separation and that none of the soluble removed in the primary separation and that none of the soluble solids are removed by either system. The average energy solids are removed by either system. The average energy input from the sun per day on the wetland is 26 kJ/minput from the sun per day on the wetland is 26 kJ/m22. The . The water enters at 15 C and exits at 18 C.water enters at 15 C and exits at 18 C.

Determine the concentration of the soluble solids in the outflow Determine the concentration of the soluble solids in the outflow water from the wetland.water from the wetland.

top related