analisis butir soal pilihan ganda ulangan ... abstrak analisis butir soal pilihan ganda ulangan...
Post on 18-May-2018
254 Views
Preview:
TRANSCRIPT
ANALISIS BUTIR SOAL PILIHAN GANDA ULANGAN AKHIR
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015 MATA
PELAJARAN IPS KELAS V SD DI KECAMATAN DEPOK
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Maria Stefani Mustida Nugraha
NIM: 121134042
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
ANALISIS BUTIR SOAL PILIHAN GANDA ULANGAN AKHIR
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015 MATA
PELAJARAN IPS KELAS V SD DI KECAMATAN DEPOK
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Maria Stefani Mustida Nugraha
NIM: 121134042
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SIQIPSI
ANAISIS BUT】R SOAL PILIIIAN GANDA ULANGAN AKIIIR
SEMESTER Cm TAIIx PELAJARAN2014/2015 MAL
PELAJARAN ⅢS■硬LAS V SD DIXECAMATAN DEPOIK
Oleht
Maria Stefani VIustida Nugraha
26 Januari 2016
Irine Kurniastuti,S,Psi.,MoPsi, Tanggal,27 Januan 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PELAJARAN藤 "S KELAS V SD DI KECttIATAN D勝 OK
Dipersiapkan dan ditulis oleh:
Anggota I
Anggota II
Ang〔狩ta IⅡ
02 Fcbruari 2016
Fakultas Keguruan dan 111■ u Pcndidikan
anda
Panitia Penguli
Nama
Ketua
Sanatt Dhtta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya tulis ilmiah ini kupersembahkan sebagai ucapan syukur dan
terima kasih kepada :
Tuhan Yesus Kristus sumber pengharapanku
Papah, Mamah, kakakku yang selalu mendukung setiap langkahku
Saudara dan teman-temanku yang selalu membantu dan menyemangatiku
Almamaterku Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
Iman Tanpa Perbuatan adalah Mati
Yak 2: 14-26
Semua Mimpimu akan Terwujud Asalkan Kamu Punya Keberanian untuk
Mengejarnya
Walt Disney
Bukan seberapa lama kita hidup, namun sebermanfaat apa hidup kita
Anonim
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dellgan sesungguhnya ballwa skripsi yallg saya tulis ini tidak
mcllluat karya atau bagian karya orang lain,kccuali yang tdah discbutkan dalaln
kutipan dall da■ ar refcrensi,sebagaimana layakl■ya karya tulis ilmiah.
Yogyakatta,2 Febman 2016
Maria Stefani Mustida Nugraha
VI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LE■IBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA IL■ /11AH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEⅣ IIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nal■■a : Maria Stefani Mustida Nugraha
Nomor WIahasiswa :121134042
Demi pengel■bangan illnu pengetahuan, saya membc五 kan kepada pcrpustakaan
Universitas Sanata Dharlna karya ilmiah saya yang bettudul:
ANALISIS BUTIR SOAL PILIHAN GANDA ULANGAN AKHIR
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015 MATA
PELAJARAN IPS KELAS V SD DI KECAPIATAN DEPOK
Dellgan dclnikian saya mcmbenkan kepada perpustakaan Universitas Sanata
Dharlna untuk menyimpan,mengalihkal■ dalam bcntuk mcdia lain,mengelolanya
dalarn bentuk pangkalan data, mcndistribusikan sccara terbttas, dalll
mempublikasikannya di intcrllct atau media lain ulltuk kepentingan akadelnis
tal■pa perlu melninta ttin dm Saya maupun memberikall roplti kcpada saya
sclal■ a tetap rnencantumkan nalna saya sebagai penulis.
Demikian pcrllyataan ini saya buat dengan sё benamya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal:2 Fё bruan 2016
Yang menyatakan,
Maria Stefani Mustida Nugraha
V‖
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Ulangan Akhir Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPS Kelas V SD di Kecamatan Depok.
Perencanaan yang baik dapat dinilai melalui evaluasi berupa analisis butir soal. Kecamatan Depok belum pernah melakukan analisis butir soal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis butir soal pilihan ganda UAS genap Tahun Pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas V SD di Kecamatan Depok ditilik dari 1) validitas, 2) reliabilitas soal, 3) tingkat kesukaran, 4) daya pembeda, dan 5) efektivitas pengecoh.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif non experimental. Populasi penelitian ini adalah semua Sekolah Dasar (SD) Sekecamatan Depok yang mengimplementasikan KTSP, sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah 27 SD di Kecamatan Depok. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dokumentasi dan wawancara. Instrumen penelitian menggunakan daftar check list dan pedoman wawancara. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan 1) analisis kualitas ditilik dari validitas, 2) analisis kuantitatif meliputi a. reliabilitas soal, b. analisis butir soal, meliputi (1) tingkat kesukaran butir soal, dan (2) daya pembeda butir soal, dan efektivitas pengecoh bantuan software MicroCat Iteman versi 3.00.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) ditinjau dari validitas isi 100% valid, 2) reliabilitas soal koefisien Alpha 0,759, 3) tingkat kesukaran butir soal mudah 30%, sedang 50%, dan sukar 20%, dan 4) daya pembeda butir soal sangat baik 50%, cukup baik 16,67%, sedang 16,67%, dan buruk 16,67% dan 5) efektivitas pengecoh berfungsi 66,7%, dan tidak berfungsi 33,3%.
Kata kunci : analisis butir soal, Iteman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
Multiple Choice Items Analysis of Social Subject Final Examination Academic
Year 2014/2015 Grade 5th Elementary School in District of Depok
A proper planning can be rated through an items’ analysis. Depok had
never conducted an items’ analysis before. This study is aimed to analyze the
second semester final examination multiple-choice items in social science subject
academic year 2014/2015 of 5th grade elementary school in Depok, judged from
1) validity, 2) items’ reliability, 3) level of difficulty, 4) distinguishing powers, and
5) detractor’s effectiveness.
This research is non experimental descriptive quantitative type. The study
population is all elementary schools in Depok implementing KTSP, while the
samples are 27 elementary schools in Depok. The data collection techniques used
in this study are documentation and interviews. The research instruments used in
this study are a check list and interview guides. Data analysis techniques used in
this study are 1) quality analysis judged from the validity, 2) quantitative analysis,
such as: a. items’ reliability, b. analysis of items including (1) the difficulty level
of items, and (2) items’ distinguishing powers, and the detractor’s effectiveness,
generated from Iteman MICROCAT software version 3.00.
The study’s results reveal that 1) in terms of the content validity, 100%
valid, 2) items’ reliability Alpha coefficient is 0.759, 3) level of difficulty of items
is 30% easy, 50% moderate, and 20% hard, 4) items’ distinguishing powers are
50% very good, 16.67% almost good, 16.67% moderate and 16.67% poor and 5)
the detractor’s effectiveness are 66.7% function well, and 33.3% do not function
well.
Keywords: Items Analysis, Iteman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas tuntunan, kasih,
berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan tepat waktu.
Penulis menyusun skripsi dengan judul : “Analisis Butir Soal Pilihan Ganda
Ulangan Akhir Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran
IPS Kelas V SD di Kecamatan Depok”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi
salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan khususnya Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas
Sanata Dharma.
Penulis menyadari bahwa terselesainya skripsi ini tidak terlepas dari
bimbingan, dorongan, dan dukungan yang telah diberikan oleh berbagai pihak.
Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus atas kasih dan karunia-Nya.
2. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
3. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., selaku Ketua Program Studi PGSD.
4. Apri Damai Sagita Krissandi, S. S., M. Pd. selaku Wakil Ketua Program Studi
PGSD.
5. Maria Melani Ika Susanti, M.Pd. selaku dosen pembimbing I, yang telah
memberikan arahan, bimbingan, kritik, ide, semangat, dorongan, dan pikiran
yang penulis butuhkan untuk menyelesaikan penelitian.
6. Irine Kurniastuti, S. Psi., M. Psi. selaku dosen pembimbing II, yang telah
memberikan arahan, bimbingan, kritik, ide, semangat, dorongan, dan pikiran
yang penulis butuhkan untuk menyelesaikan penelitian.
7. Andri Anugrahana, S.Pd., M.Pd. selaku dosen penguji yang telah berkenan
menguji saya.
8. Pihak UPTD Kecamatan Depok, kepala sekolah, dan guru yang telah
memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian di SD Negeri
maupun Swasta di Kecamatan Depok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9. Kedua orang tuaku, Nugraha Pratama dan Antonia Mustini, kakakku Yosef
Robertus Mustisa Nugraha yang telah memberikan doa, semangat, dan
dukungan baik materi maupun moral dan saudara-saudaraku terkassih yang
telah memberikan dukungan dan motivasi.
10.Teman-teman satu payung yang telah berjuang bersama dan sahabat-sahabatku
yang telah membantu dan memotivasi saya
11.Seluruh mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar angkatan
2072 yang telah bersama-sama berjuang selama kurang lebih tiga setengah
tahun di kampus tercinta Universitas Sanata Dharma terima kasih unfuk
dukungannya.
12.Seluruh pihak yang telah membantu dan penulis tidak dapat menyebutkan satu
persafu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, penulis mengaharapkan kritik dan saran yang manbangun agar skripsi
ini menjadi lebih baik. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat sebagaimana
mestinya.
Maria Stefani lstida Nugraha
Penulis,
Xl
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN........................................................... iv
HALAMAN MOTTO......................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA....................................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS.................................... vii
ABSTRAK..................................................................................................... viii
ABSTRACT.................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR................................................................................... x
DAFTAR ISI.................................................................................................. xii
DAFTAR TABEL......................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR..................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN SKRIPSI................................................................ xviii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah..................................................................... 1
B. Pembatasan Masalah........................................................................... 7
C. Rumusan Masalah............................................................................... 9
D. Tujuan Penelitian................................................................................ 10
E. Manfaat Penelitian.............................................................................. 10
F. Definisi Operasional........................................................................... 12
BAB II LANDASAN TEORI....................................................................... 14
A. Kajian Pustaka.................................................................................... 14
1. Evaluasi......................................................................................... 14
2. Instrumen Penilaian...................................................................... 15
3. Tes ................................................................................................ 16
4. Ulangan Akhir Semester (UAS) .................................................. 19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
5. Tes Pilihan Ganda …………….................................................... 20
6. Analisis Butir Soal........................................................................ 23
7. Validitas………………………………………………………... 24
8. Reliabilitas…………………………………….………………... 27
9. Tingkat Kesukaran........................................................................ 29
10. Daya Pembeda.............................................................................. 32
11. Efektivitas Pengecoh..................................................................... 34
12. Software MicroCat Iteman versi 3.00 ………………………….. 36
13. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)…………………………………. 37
B. Hasil Penelitian yang Relevan............................................................ 39
C. Kerangka Berpikir............................................................................... 44
D. Hipotesis Penelitian............................................................................ 46
BAB III METODE PENELITIAN.............................................................. 48
A. Jenis Penelitian.................................................................................... 48
B. Waktu dan Tempat Penelitian............................................................. 49
C. Populasi dan Sampel........................................................................... 51
D. Variabel Penelitian.............................................................................. 53
E. Teknik Pengumpulan Data.................................................................. 54
F. Instrumen Penelitian........................................................................... 56
G. Teknik Analisis Data........................................................................... 58
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN............................ 69
A. Deskripsi Penelitian............................................................................ 69
B. Hasil Penelitian................................................................................... 70
1. Hasil Analisis Validitas ....……………………………………… 70
2. Hasil Analisis Reliabilitas………………………………………. 74
3. Hasil Analisis Tingkat Kesukaran................................................ 75
4. Hasil Analisis Daya Pembeda....................................................... 79
5. Hasil Analisis Efektivitas Pengecoh............................................. 83
C. Pembahasan......................................................................................... 107
1. Validitas ………………………………………………………... 107
2. Reliabilitas……………………………………………………… 109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
3. Tingkat Kesukaran......................................................................... 111
4. Daya Pembeda................................................................................ 113
5. Efektivitas Pengecoh...................................................................... 116
6. Tingkat Kesukaran, Daya Pembeda, dan Efektivitas Pengecoh
dalam Butir Soal……………...………….…………………...... 117
BAB V PENUTUP......................................................................................... 120
A. Kesimpulan......................................................................................... 120
B. Keterbatasan Penelitian....................................................................... 121
C. Saran................................................................................................... 122
DAFTAR REFERENSI................................................................................ 123
LAMPIRAN SKRIPSI.................................................................................. 126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Koefisien Alpha…………..... 28
Tabel 2.2 Kategori Tingkat Kesukaran…………………………................ 31
Tabel 2.3 Proporsi Tingkat Kesukaran…………………………................ 32
Tabel 2.4 Kategori Daya Pembeda…………………………...................... 33
Tabel 2.5 SK dan KD Mata Pelajaran IPS Kelas V SD Semester Genap... 38
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian ……………………………………………… 49
Tabel 3.2 Populasi Penelitian………………………….............................. 51
Tabel 3.3 Sampel Penelitian…………………………................................ 53
Tabel 3.4 Daftar Centang (check list).………………................................ 57
Tabel 3.5 Pedoman Wawancara ……………………………..................... 58
Tabel 3.6 Output Iteman pada Alpha………………………………………….. 62
Tabel 3.7 Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Koefisien Alpha……………. 62
Tabel 3.8 Output Iteman pada Prop. Correct………………………………… 64
Tabel 3.9 Kategori Tingkat Kesukaran…………………………................ 64
Tabel 3.10 Proporsi Tingkat Kesukaran…………………………................ 65
Tabel 3.11 Output Iteman pada Point Biser…………………………………… 66
Tabel 3.12 Kategori Daya Pembeda Butir Soal……………………………. 67
Tabel 3.13 Output Iteman pada Prop. Endorsing……………………………... 68
Tabel 4.1 Hasil Analisis Validitas Isi…………………………………...... 71
Tabel 4.2 Persentase Butir Soal Valid dan Butir Soal Tidak Valid………. 74
Tabel 4.3 Reliabilitas ditunjukkan oleh koefisien Alpha…………………. 75
Tabel 4.4 Kategori Tingkat Kesukaran Butir Soal……………………….. 76
Tabel 4.5 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal UAS Genap Mata
Pelajaran IPS Kelas V…………………………......................... 76
Tabel 4.6 Persentase Jumlah Soal Berdasarkan Kategori Tingkat
Kesukaran…………………………............................................ 77
Tabel 4.7 Proporsi Tingkat Kesukaran…………………………................ 78
Tabel 4.8 Kategori Daya Pembeda…………………………..................... 79
Tabel 4.9 Hasil Analisis Daya Pembeda Butir Soal UAS Genap Mata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
Pelajaran IPS Kelas V…………………………......................... 80
Tabel 4.10 Persentase Jumlah Soal Berdasarkan Kategori Daya Pembeda
Butir Soal………………………….............................................81
Tabel 4.11 Hasil Analisis Efektivitas Pengecoh Butir Soal UAS Genap
Mata Pelajaran IPS Kelas V…………………………................ 83
Tabel 4.12 Persentase Jumlah Butir Soal berdasarkan Keefektivan
Pengecoh………………………………………………….......... 105
Tabel 4.13 Pembuktian Daya Pembeda Berdasarkan Jawaban Benar
Peserta didik Berprestasi Atas dan Peserta didik Berprestasi
Rendah …………………………………………………………114
Tabel 4.14 Contoh Analisis Output Iteman……………………………………. 117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Literature Map Hasil Penelitian yang Relevan……………….. 42
Gambar 2.2 Alur Kerangka Berpikir Analisis Butir Soal………………….. 45
Gambar 4.1 Diagram Persentase Tingkat Kesukaran Butir Soal…………... 78
Gambar 4.2 Diagram Persentase Kategori Daya Pembeda Butir
Soal……...……………………….…………………………... 82
Gambar 4.3 Diagram Persentase Jumlah Butir Soal
berdasarkan Keefektivan Pengecohnya………………………. 106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Ijin Pelaksanaan Penelitian………………………….. 127
Lampiran 2 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian
……………………………………………………………... 128
Lampiran 3 Nama Mahasiswa…………………………………........... 129
Lampiran 4 Paket Soal Pilihan Ganda UAS Genap Tahun Pelajaran
2014/2015 Mata Pelajaran IPS Kelas V SD Di Kecamatan
Depok……………………………………………………… 130
Lampiran 5 Kunci Jawaban Soal Pilihan Ganda UAS Genap Tahun
Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPS Kelas V SD Di
Kecamatan Depok…………………………………………. 134
Lampiran 6 Lembar Jawaban Salah Satu Siswa Kelas V...................... 135
Lampirab 7 Daftar Centang (check list)………………………………… 136
Lampiran 8 Hasil Wawancara…………………………………………... 137
Lampiran 9 Tabel Analisis Kesesuaian Butir Soal dengan SK danKD ... 138
Lampiran 10 Tabel Rekapitulasi Hasil Penelitian………………………... 148
Lampiran 11 Hasil Pengolahan Data Menggunakan MicroCat Iteman
Versi 3.00…………………………..……………………… 157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
Bab I pada penelitian ini membahas tentang enam sub bab, yaitu (A) latar
belakang masalah, (B) pembatasan masalah, (C) rumusan masalah, (D) tujuan
penelitian, (E) manfaat penelitian, dan (F) definisi operasional.
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan di era globalisasi ini menjadi salah satu aspek terpenting dalam
kehidupan manusia. Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan kegiatan belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
dapat mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, akhlak mulia, beserta keterampilan yang diperlukan
pada dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara (Undang-undang No. 20 Tahun 2003
pasal 1 ayat 1). Pendidikan membuat seseorang dari tidak bisa menjadi bisa dan
mengembangkan potensi yang dimilikinya untuk mencapai tujuan. Tujuan pendidikan
nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa, maka dalam hal ini pemerintah
mengusahakan dan menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional mulai tingkat
dasar sampai perguruan tinggi. Untuk mencapai tujuan pendidikan seperti yang
diharapkan dalam tujuan pendidikan nasional, perlu adanya susunan perencanaan
pembelajaran yang baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Kunandar (2014: 3) berpendapat bahwa guru memiliki kewajiban untuk
menyusun suatu perencanaan pembelajaran sebelum dilaksanakannya suatu proses
kegiatan belajar mengajar. Beberapa hal yang harus disusun oleh guru pada tahap
perencanaan sebelum melaksanakan suatu kegiatan pembelajaran antara lain adalah
program tahunan, program semester, silabus, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP). Dengan perencanaan yang baik akan berpengaruh terhadap hasil belajar
peserta didik. Hasil belajar peserta didik dapat kita ketahui dari perolehan penilaian
melalui pemberian evaluasi.
Stark & Thomas (dalam Widoyoko, 2009: 4) berpendapat bahwa evaluasi
merupakan proses yang sistematis dan berkelanjutan mengumpulkan, menganalisis,
dan menyajikan informasi suatu program yang dapat digunakan sebagai dasar
membuat keputusan, menyusun kebijakan maupun menyusun program selanjutnya.
Evaluasi inilah yang merupakan suatu bagian terpenting dalam sistem pendidikan.
UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, evaluasi diatur dalam
Bab XVI Pasal 58 ayat 1 merupakan sebuah proses pengumpulan data untuk
menentukan atau memantau kemajuan dan perbaikan hasil belajar siswa yang sudah
dicapai. Evaluasi ini merupakan salah satu kegiatan untuk mengadakan penilaian.
Kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam melakukan penilaian, pengukuran, adalah
melalui evaluasi dengan memberikan tes kepada peserta didik.
Tes adalah salah satu cara untuk memperoleh penilaian. Basuki dan Hariyanto
(2014: 21) mengemukakan bahwa tes adalah suatu cara untuk melaksanakan
penilaian yang berbentuk suatu tugas atau pertanyaan dan harus dikerjakan oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
peserta didik. Kegiatan tes tersebut akan menghasilkan nilai atau prestasi yang
dicapai peserta didik dan menunjukkan kemampuan peserta didik dalam munguasai
materi pelajaran. Salah satu tes yang dilakukan di SD adalah tes pada UAS. Tujuan
dilaksanakannya UAS adalah untuk mengukur pemahaman peserta didik terhadap
materi yang telah diberikan selama satu semester. Soal yang dikerjakan peserta didik
pada saat UAS merupakan soal yang disusun oleh guru. Salah satu tipe yang dibuat
oleh guru pada UAS adalah tipe soal pilihan ganda. Penyusunan butir soal pilihan
ganda pada soal UAS harus memenuhi syarat tes pilihan ganda yang baik, sehingga
dapat menghasilkan butir soal yang dapat digunakan sebagai alat ukur keberhasilan
pembelajaran yang berkualitas.
Suatu butir soal dapat dikatakan baik apabila memenuhi syarat-syarat yang
telah ditentukan. Syarat tes pilihan ganda yang baik, menurut Kunandar (2014: 201)
yaitu suatu tes pilihan ganda harus memiliki validitas dan reliabilitas tinggi, selain itu
setiap butir soal memiliki daya pembeda yang baik, dan memiliki tingkat kesukaran
dengan proporsi 30% butir soal dengan kategori mudah, 50% butir soal kategori
sedang, dan 20% butir soal kategori sukar, serta tes pilihan ganda yang baik adalah
mudah diadministrasikan. Pendapat tersebut diperkuat oleh pendapat Djiwandono
(2008: 163) yang menyatakan bahwa syarat butir soal yang baik adalah memiliki
validitas dan reliabilitas yang tinggi. Sementara itu, Basuki dan Hariyanto (2014:
138) menambahkan bahwa syarat tes pilihan ganda yang baik yaitu butir soal harus
memiliki tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh. Kualitas butir
soal dapat diketahui melalui kegiatan analisis butir soal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Kubiszyn dan Borich (dalam Endrayanto dan Harumurti, 2014: 259) analisis
butir soal bertujuan mengetahui atau memeriksa dan mengidentifiikasi butir-butir soal
yang kurang baik dan sudah baik dalam suatu tes menggunakan teknik tertentu
sehingga guru dapat melakukan perbaikan butir-butir soal yang kurang baik tersebut.
Analisis butir soal terdiri dari dua cara, yaitu dengan menggunakan analisis kualitatif
dan analisis kuantitatif. Pendapat ini diperkuat oleh Basuki dan Hariyanto (2014: 131)
yang berpendapat bahwa terdapat dua cara dalam melaksanakan proses analisis butir
soal yaitu dengan analisis kualitatif digunakan untuk menganalisis validitas soal
terutama validitas isi, sedangkan pada analisis kuantitatif meliputi reliabilitas, tingkat
kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh.
Analisis validitas soal bertujuan untuk mengetahui kesesuaian atau ketepatan
soal dengan apa yang ingin diukur. Arifin (2009: 247) menyatakan bahwa tes
dikatakan valid apabila dapat memberikan informasi yang sesuai dan dapat digunakan
untuk mencapai tujuan tertentu. Arikunto (2012: 82) berpendapat bahwa validitas
dibagi menjadi empat, yaitu validitas isi, validitas kontruksi, validitas “ada sekarang”
atau empiris, dan validitas prediksi.
Analisis reliabilitas soal bertujuan untuk mengetahui keajegan atau konsistensi
soal. Jihad & Haris (2012: 180) mengemukakan bahwa relibilitas soal merupakan
ukuran yang menyatakan tingkat keajegan atau kekonsistenan suatu soal tes. Arifin
(2009: 258) menjelaskan bahwa reliabilitas adalah tingkat atau derajat konsistensi
dari suatu instrumen. Tes yang dikatakan memiliki tingkat reliabilitas tinggi apabila
hasil yang diperoleh relatif sama walaupun diujikan berulang kali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Analisis tingkat kesukaran butir soal dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui kategori butir soal yang memiliki tingkat kesukaran dengan kategori
mudah, sedang, dan sukar. Tingkat kesukaran menurut Arikunto (2012: 222)
mengatakan bahwa bilangan yang menunjukkan sukar/mudahnya sesuatu soal. Soal
yang terlalu mudah tidak membuat peserta didik berusaha lebih tinggi dalam
memecahkan soal tersebut, sedangkan soal yang terlalu sukar membuat peserta didik
menjadi putus asa untuk menyelesaikan soal tersebut.
Analisis daya pembeda butir soal bertujuan untuk mengetahui kemampuan
suatu soal dalam membedakan peserta didik yang telah memahami materi dengan
peserta didik yang belum memahami materi. Kusaeri dan Suprananto (2012: 175)
berpendapat bahwa daya pembeda adalah kemampuan butir soal untuk membedakan
peserta didik yang telah menguasai materi dan peserta didik yang belum menguasai
materi pelajaran. Berdasarkan pendapat tersebut maka dapat dipahami bahwa butir
soal yang memiliki daya pembeda yang baik adalah butir soal yang mampu
membedakan antara peserta didik yang telah memahami materi dengan peserta didik
yang belum memahami materi.
Analisis efektivitas pengecoh memiliki tujuan untuk mengetahui keberfungsian
pilihan jawaban selain kunci jawaban pada butir soal pilihan ganda. Pernyataan
tersebut diperkuat oleh pendapat Uno dan Koni (2012: 157) yang mengatakan bahwa
tujuan melaksanakan analisis pengecoh butir soal adalah untuk mengetahui
keefektivan atau keberfungsian setiap pengecoh pada masing-masing butir soal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Guru sebagai tim penyusun soal perlu memperhatikan beberapa hal dalam
proses penyusunan butir soal. Butir soal yang disusun akan menghasilkan butir soal
yang baik dengan memperhatikan kelima analisis tersebut, sehingga mampu
mengukur kemampuan dan keberhasilan peserta didik dalam memahami materi yang
telah diajarkan.
Berdasarkan pertimbangan yang telah diuraikan sebelumnya, bahwa analisis
perlu dilakukan. Pada saat penyususnan soal guru harus memiliki keterampilan dalam
menganalisis butir soal. Peneliti sebagai calon guru ingin memiliki keterampilan
tersebut, sehingga dapat melakukan analisis butir soal guna untuk mengetahui
kemampuan peserta didik yang sesungguhnya. Perumusan kelima analisis tersebut,
membantu peneliti dalam memilih untuk menganalisis butir soal pada mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) khususnya pada kelas V.
Hasil wawancara dengan pihak Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD),
beberapa kepala sekolah dan guru, selama ini belum ada penelitian butir soal pada
Ujian Akhir Semester (UAS) melalui tahap analisis yang meliputi vaiditas,
reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan efektivitas pengecoh. Oleh karena itu,
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di kelas V pada mata pelajaran IPS.
Susanto (2014: 6) mendefinisikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan
integrasi dari pengetahuan tentang manusia dalam masyarakat dan ilmu-ilmu sosial
seperti ilmu politik, ekonomi, sejarah, geografi, sosiologi, antropologi, dan
sebagainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Kecamatan Depok merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten Sleman.
Kecamatan Depok memiliki beberapa SD favorit yang menjadikan sekolah di
Kecamatan Depok cukup diminati. Kecamatan Depok juga dikelilingi oleh
universitas seperti Universitas Sanata Dharma, UNY, UGM, dan lain sebagainya, hal
ini berdampak pada kesadaran orangtua terhadap pentingnya pendidikan dan cita-cita
anaknya.
Berdasarkan masalah yang telah diuraian sebelumnya, bahwa belum pernah
adanya penelitian mengenai analisis butir soal UAS, peneliti tertarik untuk
mengangkat masalah ini karena ingin mengetahui validitas, realiabilitas, tingkat
kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh pada setiap butir soal UAS.
Peneliti ingin mengetahui soal UAS yang telah dibuat sudah memenuhi criteria atau
belum, peneliti juga ingin belajar untuk menganalisis soal agar mampu membuat soal
yang lebih baik dikemudian hari. Ketertarikan ini yang membuat peneliti memilih
judul “Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Ulangan Akhir Semester Genap Tahun
Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPS Kelas V SD di Kecamatan Depok.”
B. Pembatasan Masalah
Penelitian ini dibuat untuk menganalisis butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir
Semester (UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015 pada mata pelajaran IPS kelas V.
Adapun pembatasan masalah pada penelitian ini sebagai berikut:
1. Analisis butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) genap
tahun pelajaran 2014/2015 pada mata pelajaran IPS kelas V SD di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Kecamatan Depok ditilik dari validitas, reliabilitas, daya pembeda, tingkat
kesukaran, dan efektivitas pengecoh.
2. Analisis validitas dalam penelitian ini menganalisis validitas isi, dengan
cara menganalisis kesesuaian butir soal dengan Standar Kompetensi (SK)
dan Kompetensi Dasar (KD) pada KTSP. Analisis reliabilitas, tingkat
kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh dianalisis dengan
menggunakan software Micro Cat Iteman versi 3.00.
3. Penelitian dilakukan pada SD Negeri dan SD Swasta di Kecamatan Depok,
Sleman, kelas V Tahun Pelajaran 2014/2015 yang menggunakan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Di Kecamatan Depok terdapat 49 SD
yang mengimplementasikan KTSP. Namun, dalam penelitian ini peneliti
melakukan penelitian pada 27 SD. Hal tersebut dikarenakan dari 49 SD yang
memberikan ijin hanyalah 27 sedangkan 18 SD tidak memberikan ijin untuk
digunakan sebagai tempat penelitian. Tidak hanya kesulitan dalam
memberikan ijin namun juga mengalami kendala, yaitu kurangnya
koordinasi antara kepala sekolah dengan guru yang menyebabkan dokumen
lembar jawab peserta didik sudah dibagikan sehingga tidak dapat
melaksanakan penelitian di SD tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka untuk
mempermudah dalam pembahasan penelitian ini perlu disederhanakan dalam sebuah
rumusan masalah, yaitu
1. Bagaimanakah validitas butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS)
genap Tahun Pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas V SD di Kecamatan
Depok?
2. Bagaimanakah reliabilitas butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester
(UAS) genap Tahun Pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas V SD di
Kecamatan Depok?
3. Bagaimanakah tingkat kesukaran butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir
Semester (UAS) genap Tahun Pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas V
SD di Kecamatan Depok?
4. Bagaimanakah daya pembeda butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester
(UAS) genap Tahun Pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas V SD di
Kecamatan Depok?
5. Bagaimanakah efektivitas pengecoh butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir
Semester (UAS) genap Tahun Pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas V
SD di Kecamatan Depok?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
D. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai peneliti dalam melakukan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui validitas butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester
(UAS) genap Tahun Pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas V SD di
Kecamatan Depok.
2. Untuk mengetahui reliabilitas butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester
(UAS) genap Tahun Pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas V SD di
Kecamatan Depok.
3. Untuk mengetahui tingkat kesukaran butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir
Semester (UAS) genap Tahun Pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas V
SD di Kecamatan Depok.
4. Untuk mengetahui daya pembeda butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir
Semester (UAS) genap Tahun Pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas V
SD di Kecamatan Depok.
5. Untuk mengetahui efektivitas pengecoh butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir
Semester (UAS) genap Tahun Pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas V
SD di Kecamatan Depok.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
a. Memberikan informasi dan manfaat pada kualitas soal pilihan ganda
pada Ulangan Akhir Semester (UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015
pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas V SD di
Kecamatan Depok.
b. Mengembangkan evaluasi pembelajaran khususnya dalam bidang mata
pelajaran IPS pada butir soal pilihan ganda UAS.
c. Sebagai referensi penelitian selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat :
a. Bagi Peneliti
Peneliti dapat mengetahui kualitas soal dengan cara menganalisis butir
soal dan dapat menyusun soal dengan baik menurut standar penyusunan
soal.
b. Bagi Guru
Guru dapat lebih baik dalam meyusun soal dengan baik menurut standar
penyusunan soal.
c. Bagi UPT
Penelitian ini memberikan masukan terkait kebijakan evaluasi UAS
analisis butir soal pilihan ganda di tingkat Kecamatan Depok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
F. Definisi Operasional
Peneliti menyusun definisi operasional sebagai berikut :
1. Analisis Butir Soal
Analisis butir soal adalah suatu tahap untuk mendefinisikan sebuah butir soal
yang digunakan untuk melihat kualitas butir soal tersebut yang kurang
berkualitas dan sudah berkualitas baik.
2. Validitas
Validitas adalah kesesuaian atau kecocokan suatu tes dengan tujuan yang
ingin diukur.
3. Validitas Isi
Validitas isi adalah kesesuaian tes antara apa yang seharusnya diukur oleh
suatu tes dan seberapa cermat tes tersebut diukur dengan menggunakan alat
untuk mengukur kompetensi.
4. Reliabilitas
Reliabilitas merupakan ukuran yang menyatakan kekonsistenan alat atau
instrumen dalam menilai, apabila diujikan berulang kali pada objek yang sama
pada waktu yang berbeda hasilnya relatif sama.
5. Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran butir soal adalah suatu cara yang digunakan untuk
mengetahui proporsi seberapa mudah atau sukar soal yang diujikan, serta
dapat digunakan untuk mengetahui kualitas soal tersebut mudah atau sukar
untuk diberikan kepada peserta didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
6. Daya Pembeda
Daya pembeda adalah kemampuan butir soal tes untuk membedakan siswa
berprestasi tinggi yang sudah menguasai materi yang diujikan dengan siswa
berprestasi rendah yang belum menguasai materi yang diujikan.
7. Efektivitas Pengecoh
Efektivitas pengecoh adalah pilihan jawaban pada soal pilihan ganda yang
mempunyai kemiripan dengan jawaban yang benar, sehingga dapat
mengecoh jawaban yang tidak sama dengan kunci jawaban yang benar.
8. Ulangan Akhir Semester (UAS)
Ulangan Akhir Semester (UAS) adalah tes yang digunakan untuk mengetahui
ketercapaian tujuan pembelajaran pada akhir pada akhir semester.
9. Tes Pilihan Ganda
Tes pilihan ganda merupakan soal yang sudah disediakan beberapa pilihan
jawaban yang diantara pilihan tersebut terdapat satu pilihan yang paling benar
dan jawaban yang lain sebagai pengecoh yang dapat memungkinkan peserta
didik memilih pengecoh tersebut jika tidak benar-benar menguasai materi
pembelajaran.
10. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah ilmu yang mempelajari tentang
manusia sebagai salah satu anggota di dalam masyarakat, ditinjau dari segi
sejarah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
BAB II
LANDASAN TEORI
Bab II pada penelitian ini membahas tentang empat sub bab yaitu (A) kajian
pustaka, (B) hasil penelitian yang relevan, (C) kerangka berpikir, dan (D) hipotesis.
A. Kajian Pustaka
1. Evaluasi
a. Pengertian Evaluasi
Sukardi (2008: 1) mengatakan bahwa evaluasi merupakan proses
yang menentukan, suatu tujuan yang telah disepakati sehingga dapat
tercapai. Harjanto (2008: 277) mengemukakan bahwa evaluasi pengajaran
adalah penilaian terhadap pertumbuhan dan kemajuan peserta didik ke arah
tujuan yang telah ditetapkan. Di sisi lain, Stark & Thomas (dalam
Widoyoko, 2009: 4) berpendapat bahwa evaluasi merupakan proses yang
sistematis dan berkelanjutan mengumpulkan, menganalisis, dan
menyajikan informasi suatu program yang dapat digunakan sebagai dasar
membuat keputusan, menyusun kebijakan maupun menyusun program
selanjutnya.
Pada uraian di atas, disimpulkan bahwa evaluasi adalah kegiatan
mengumpulkan informasi tentang suatu program yang sudah dilaksanakan
dan selanjutnya digunakan untuk mengukur sejauh mana tujuan telah
tercapai, namun juga untuk pengambilan keputusan terhadap hasil belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Evaluasi dalam kegiatan belajar memiliki peran yang penting. Evaluasi
berfungsi sebagai alat dalam mengukur sejauh mana keberhasilan dalam
proses belajar mengajar yang telah dilakukan guna memperbaiki dan
menentukan langkah selanjutnya dalam kegiatan belajar mengajar.
b. Tujuan Evaluasi
Widoyoko (2009: 6) mengemukakan bahwa evaluasi bertujuan untuk
mendapatkan informasi yang akurat dan obyektif mengenai suatu program.
Arifin (2009: 15) mengemukakan bahwa evaluasi memiliki beberapa tujuan
yaitu mengetahui tingkat pemahaman peserta didik, mengetahui tingkat
kemajuan dan kesesuaian hasil belajar peserta didik dengan kompetensi
yang telah ditentukan, mengetahui keunggulan dan kelemahan peserta
didik, dan menentukan kenaikan kelas. Kedua pendapat tersebut
menunjukkan bahwa evaluasi bertujuan untuk memperoleh informasi serta
untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan peserta didik dalam proses
pembelajaran.
2. Instrumen Penilaian
Arikunto (2012: 40) berpendapat bahwa instrumen penilaian merupakan
suatu alat yang dapat digunakan untuk mempermudah seseorang dalam
melaksanakan tugas atau mencapai tujuan secara lebih berrguna dan tepat. Jihad
dan Haris (2012: 67) mengemukakan tujuan penyusunan instrumen penilaian
digunakan untuk mengetahui kemampuan peserta didik terhadap pengusaan suatu
materi atau pokok bahasan yang dapat dilakukan dengan cara tes dan nontes.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Berdasarkan kedua pendapat tersebut mengenai definisi instrumen penilaian
dapat diketahui bahwa instrumen penilaian adalah alat yang digunakan untuk
mengukur dan menilai dalam rangka mengetahui kemampuan peserta didik.
Instrumen penilaian terdiri dari dua macam yaitu tes dan nontes.
Majid (2014: 38) berpendapat bahwa instrumen penilaian ada dua
macam, yaitu tes dan non tes. Jihad dan Haris (2012: 67) menambahkan bahwa
alat penilaian teknis tes meliputi tes tertulis, tes lisan, dan tes perbuatan.
Berdasarkan uraian mengenai instrumen penilaian, peneliti menyimpulkan bahwa
instrumen penilaian terdiri dari dua macam yaitu tes dan nontes. Sedangkan, pada
penelitian ini peneliti menganalisis instrumen penilaian berupa tes. Hal ini
dikarenakan soal UAS yang diujikan di Kecamatan Depok mata pelajaran IPS
merupakan soal ulangan yang berbentuk tes tertulis.
3. Tes
a. Pengertian tes
Sudjana (2010: 35) tes merupakan pertanyaan-pertanyaan yang
diberikan kepada peserta didik untuk mendapat jawaban dari peserta didik
dalam bentuk lisan (tes lisan), dalam bentuk tulisan (tes tulisan), atau
dalam bentuk perbuatan (tes tindakan). Pada umumnya tes digunakan
untuk mengukur dan menilai hasil belajar peserta didik. Jihad dan Haris
(2012: 67) menyatakan bahwa tes adalah suatu cara yang digunakan untuk
mengadakan penilaian berbentuk suatu tugas yang harus dikerjakan baik
secara individu maupun kelompok, sehingga menghasilkan suatu nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
tentang tingkah laku atau prestasi peserta didik dan dapat dibandingkan
dengan standar penilaian yang ditetapkan. Arikunto (2012: 46) yang
menyatakan bahwa tes adalah sejumlah pertanyaan atau latihan yang
berfungsi mengukur keterampilan, pengetahuan, kemampuan atau bakat
yang dimiliki oleh individu atau kelompok.
Berdasarkan pendapat para ahli peneliti mengambil kesimpulan
bahwa tes merupakan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada peserta
didik dan harus dijawab oleh peserta didik baik secara lisan maupun tertulis
untuk menilai pengetahuan, sikap, maupun keterampilan. Tes yang dapat
diberikan kepada peserta didik bertujuan untuk mengetahui ketercapaian
kegiatan belajar mengajar.
b. Jenis-jenis Tes
Mardapi (2008: 68) mengatakan bahwa ditinjau dari tujuan tes yang
digunakan di lembaga pendidikan, tes dibagi menjadi empat macam, yaitu
tes penempatan, tes diagnostik, tes formatif, dan tes sumatif. Pendapat
senada dikemukakan oleh Gronlund dan Linn (dalam Purwanto, 2009: 67)
yang membagi tes hasil belajar menjadi empat macam, yaitu tes formatif,
tes sumatif, tes diagnostik, dan tes penempatan. Berdasarkan kedua
pendapat di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa tes dikategorikan ke
dalam empat jenis, yaitu tes penempatan, tes diagnostik, tes formatif, dan
tes sumatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
1.) Tes Penempatan
Mardapi (2008: 68) menjelaskan bahwa tes penempatan
merupakan tes untuk mengetahui tingkat kemampuan awal peserta
didik. Tes penempatan dilaksanakan di awal tahun pelajaran baru.
Tujuan dari tes penempatan ini digunakan untuk menempatkan
peserta didik pada tingkat kemampuan yang sesuai dengan
kemampuannya.
2.) Tes Diagnostik
Arikunto (2012: 48) menyatakan bahwa tes diagnostik
merupakan tes yang digunakan untuk mengetahui kelemahan-
kelemahan peserta didik sehingga berdasarkan kelemahan tersebut
dapat dilakukan pemberian perlakuan yang tepat.
3.) Tes Formatif
Basuki dan Hariyanto (2014: 32) mengemukakan bahwa tes
formatif merupakan kegiatan tes yang dilakukan secara periodik
yang digunakan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta
didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) atau
lebih. Tes formatif diberikan pada akhir setiap program, misalnya
ulangan harian.
4.) Tes Sumatif
Sudijono (2011: 72) mengatakan bahwa tes sumatif
merupakan tes hasil belajar yang dilaksanakan setelah serangkaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
program pengajaran selesai diberikan. Tes sumatif diberikan pada
akhir semester atau akhir tahun pelajaran. Tujuan dilaksanakannya
tes sumatif adalah untuk mengetahui hasil yang dicapai peserta
didik, yaitu seberapa jauh tujuan-tujuan pembelajaran dapat dicapai
oleh peserta didik dalam satu semester. Pendapat senada juga
disampaikan oleh Arikunto (2012: 53) yang menyatakan bahwa tes
sumatif dilaksanakan setelah berakhirnya sebuah program satu
semester pembelajaran yaitu, dengan melaksanakan ulangan umum
atau Ulangan Akhir Semester (UAS) yang dilaksanakan setiap akhir
semester.
Berdasarkan jenis tes yang sudah diuraikan di atas, peneliti dapat
menyimpulkan terdapat empat jenis tes yang disesuaikan dengan tujuannya
yaitu tes penempatan, tes diagnosis, tes formatif, dan tes sumatif. Jenis tes
yang sesuai dengan penelitian yang dilakukan adalah tes sumatif. Tes
sumatif adalah tes yang diberikan meliputi materi pembelajaran selama
satu semester dan digunakan untuk mengetahui seberapa jauh penguasaan
materi pembelajaran peserta didik yang dilaksanakan pada akhir semester
dalam bentuk Ulangan Akhir Semester (UAS).
4. Ulangan Akhir Semester (UAS)
Ulangan Akhir Semester (UAS) dilaksanakan setelah peserta didik
menempuh pembelajaran selama satu semester. Hal ini sesuai dengan pendapat
dari Mulyasa (2007: 259) yang mengemukakan bahwa pelaksanaan Ulangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Akhir Semester (UAS) digunakan untuk mengetahui hasil atau kemampuan yang
dicapai peserta didik dalam program pembelajaran selama satu semester. Salah
satu mata pelajaran yang diujikan dalam Ulangan Akhir Semester (UAS) adalah
mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
5. Tes Pilihan Ganda
a. Pengertian Tes Pilihan Ganda
Djiwandono (2008: 41) mengungkapkan tes pilihan ganda adalah
jenis tes objektif yang masing-masing butir soalnya memiliki dua atau
lebih pilihan jawaban. Kunandar (2014: 183) berpendapat bahwa tes bentuk
pilihan ganda adalah suatu soal yang jawabannya harus dipilih dari
beberapa pilihan jawaban yang telah disediakan. Pendapat ini diperkuat
oleh Jihad dan Haris (2012: 81) yang menyatakan bahwa tes pilihan ganda
adalah tes yang memiliki tiga sampai lima pilihan jawaban namun hanya
ada satu jawaban yang tepat. Secara umum, pada setiap tes pilihan ganda
terdiri dari soal dan pilihan jawaban. Pilihan jawaban terdiri dari kunci
jawaban dan pengecoh. Kunci jawaban merupakan jawaban yang paling
benar, sedangakan pengecoh merupakan jawaban yang tidak benar, namun
memungkinkan seseorang untuk memilihnya jika tidak menguasai materi.
Berdasarkan uraian menurut para ahli mengenai tes pilihan ganda,
peneliti menyimpulkan bahwa tes pilihan ganda adalah soal yang sudah
disediakan beberapa pilihan jawaban yang diantara pilihan tersebut terdapat
satu pilihan yang paling benar dan jawaban yang lain sebagai pengecoh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
yang dapat memungkinkan peserta didik memilih pengecoh tersebut jika
tidak benar-benar menguasai materi pembelajaran. Pada penelitian ini
diketahui bahwa setiap butir soal pilihan ganda UAS genap mata pelajaran
IPS kelas V SD memiliki empat pilihan jawaban yaitu a, b, c, dan d. Selain
memperhatikan mengenai keberfungsian setiap pengecoh pada masing-
masing butir soal pilihan ganda, hal lain yang perlu diketahui adalah syarat
tes pilihan ganda yang baik.
b. Syarat Tes Pilihan Ganda
Kunandar (2014: 201) memaparkan beberapa syarat tes pilihan ganda
yang baik sebagai berikut.
1) Memiliki validitas yang tinggi. Artinya suatu tes mampu
mengungkapkan hasil belajar peserta didik secara tepat, sehingga
mampu mengukur apa yang ingin diukur.
2) Memiliki reliabilitas yang tinggi. Artinya suatu tes mampu
memberikan gambaran hasil tes yang relatif sama dan konsisten
tentang kompetensi yang dimiliki peserta didik walaupun tes
dilakukan berulang kali.
3) Memiliki tingkat kesukaran yang sesuai dengan pedoman
proporsi tingkat kesukaran soal UAS yang telah ditentukan yaitu
30% soal mudah, 50% soal sedang, dan 20% soal sulit.
4) Setiap butir soal memiliki daya pembeda yang baik. Artinya
setiap butir soal dapat membedakan antara peserta didik yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
telah memahami materi yang diujikan dengan peserta didik yang
belum memahami materi.
5) Serta tes pilihan ganda yang baik adalah mudah
diadministrasikan.
Pendapat tersebut diperkuat oleh pendapat Djiwandono (2008: 163)
yang menyatakan bahwa syarat butir soal yang baik adalah memiliki
validitas dan reliabilitas yang tinggi. Sementara itu, Basuki dan Hariyanto
(2014: 138) menambahkan bahwa syarat tes pilihan ganda yang baik yaitu
butir soal harus memiliki tingkat kesukaran (difficulty index), daya
pembeda (discriminating power), dan efektivitas pengecoh (distractor).
c. Kelebihan dan Kelemahan Tes Pilihan Ganda
Menurut Widoyoko (2009: 52-59), kelebihan tes pilihan ganda
adalah waktu mengerjakan sangat minimal, penskoran dapat dilakukan
secara objektif, tipe butir soal dapat disusun sedemikian rupa sehingga
menuntut kemampuan peserta tes membedakan berbagai tingkat kebenaran
sekaligus. Kelebihan lain dalam tes pilihan ganda adalah pilihan yang
disediakan melebihi dua sehingga mengurangi keinginan peserta tes untuk
menebak, tingkat kesukaran butir soal dapat diatur dengan hanya
mengubah tingkat homogenitas alternatif jawaban, dan informasi yang
diberikan lebih banyak.
Meskipun banyak kelebihan, tes bentuk pilihan ganda ini juga
memiliki kekurangan. Kekurangan tes bentuk pilihan ganda antara lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
lebih sulit dalam penyusunan butir soal, serta pengaruh kebiasaan peserta
tes terhadap tes bentuk pilihan ganda terhadap hasil peserta.
6. Analisis Butir Soal
Arikunto (2012: 222) menyatakan bahwa analisis butir soal adalah kegiatan
yang bertujuan untuk mengadakan identifikasi terhadap soal-soal yang baik dan
kurang baik, sehingga dapat diperoleh informasi mengenai kekurangan sebuah
soal untuk dapat diadakan perbaikan. Sementara itu, Basuki & Hariyanto (2014:
129) analisis butir soal adalah cara untuk menguji kecocokan atau kesesuaian,
tingkat kesukaran, dan perbedaan kemampuan dari setiap soal yang diujikan
kepada para peserta didik. Kubiszyn dan Borich (dalam Endrayanto dan
Harumurti, 2014: 259), analisis butir soal bertujuan memeriksa dan
mengidentifiikasi butir-butir soal yang kurang baik dan sudah baik dalam suatu
tes menggunakan teknik tertentu sehingga guru dapat melakukan perbaikan butir-
butir soal yang kurang baik tersebut. Dari ketiga pendapat para ahli mengenai
analisis butir soal, peneliti menyimpulkan bahwa analisis butir tes adalah suatu
metode atau cara yang digunakan untuk mengetahui kesalahan atau kekeliruan
dalam penyusunan tes, sehingga diperoleh tes yang berkualitas baik.
Basuki dan Hariyanto (2014: 131) berpendapat bahwa dalam melakukan
proses analisis butir soal terdapat dua cara yaitu yang dapat dilakukan pada
proses analisis butir soal yaitu analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Pendapat
tersebut diperkuat oleh Kubiszyn dan Borich (dalam Endrayanto dan Harumurti,
2014: 259) yang menyatakan bahwa terdapat dua cara analisis butir soal yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
analisis kualitatif untuk mencakup tujuan tes atau penilaian, serta berdasarkan
kesesuaian materi yang terdapat pada butir soal yang diujikan dengan materi
yang telah disampaikan. Analisis kualitatif digunakan untuk menganalisis
validitas soal terutama validitas isi, sedangkan pada analisis kuantitatif
digunakan untuk menganalisis reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan
efektivitas pengecoh.
7. Validitas
a. Definisi Validitas
Siregar (2013 : 46) mengemukakan bahwa validitas menunjukkan
sejauh mana suatu alat ukur mampu mengukur sesuatu yang ingin diukur.
Uno dan Koni (2012 : 151) bahwa validitas tes merupakan hubungan antara
ketepatan terhadap sesuatu yang mesti diukur oleh suatu tes dan seberapa
cermat tes melakukan pengukurannya. Djiwandono (2008: 164) validitas
adalah relevansi, kecocokan, atau kesesuaian antara suatu tes dengan jenis
kemampuan yang merupakan tujuan dari pengukuran. Arifin (2009: 247)
suatu tes dikatakan valid apabila dapat memberikan informasi yang sesuai
dan dapat digunakan untuk mencapai tujuan tertentu. Berdasarkan definisi
yang telah diuraikan peneliti menyimpulkan bahwa validitas adalah
kesesuaian atau kecocokan suatu tes dengan tujuan yang ingin diukur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
b. Jenis-jenis Validitas
Menurut Arikunto (2012: 82-84) validitas dibagi menjadi empat
bagian yaitu validitas isi, validitas kontruksi, validitas “ada sekarang” atau
empiris, dan validitas prediksi.
1) Validitas Isi
Arikunto (2012: 82) sebuah tes dikatakan memiliki validitas isi
apabila mengukur tujuan tertentu yang sejajar dengan materi atau isi
pelajaran yang diberikan. Suraprana (2009: 51) mengemukakan bahwa
validitas isi sering juga disebut dengan validitas kurikulum yang
artinya, suatu alat ukur dikatakan valid apabila sesuai dengan
kurikulum yang hendak diukur. Azwar (2015: 175) validitas isi
menunjukkan sejauhmana butir soal dalam tes mencakup keseluruhan
isi yang ingin diukur oleh tes tersebut. Pengujian validitas isi tidak
perlu menggunakan analisis statistik tetapi menggunakan analisis
rasional dengan membandingkan butir soal apakah sudah sesuai
dengan kriteria yang ditentukan. Tujuan dilakukan uji validitas isi
adalah untuk mengetahui kesesuaian antara materi yang ada pada butir
soal dengan materi yang ingin diukur.
2) Validitas Kontruksi
Arikunto (2012: 83) validitas kontruksi adalah validitas yang
digunakan untuk mengukur sejauh mana hasil pengukuran dianggap
mencerminkan suatu konsep dalam teori psikologi. Kontruksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
psikologi adalah kualitas psikologis yang kita asumsikan ada, supaya
dapat menjelaskan beberapa aspek perilaku atau ciri-ciri tingkah laku.
Kontruksi psikologis ini tidak dapat diukur langsung. Misalnya
pengukuran kreativitas. Tes yang digunakan tidak dapat langsung
mengukur kreativitas, tetapi hanya mengukur indikator-indikator dari
kreativitas. Endrayanto dan Harumurti (2014: 285) mengatakan bahwa
cara yang dilakukan guru untuk mendapatkan validitas kontruksi
dengan menelaah tes hasil belajar peserta didik dengaan cara
mencocokan pada ranah kognitif yang hendak diungkap berdasarkan
KD dan indikator.
3) Validitas “ada sekarang” atau validitas empiris
Arikunto (2012: 83) sebuah tes dikatakan memiliki validitas
empiris jika hasilnya dengan pengalaman. Artinya dalam hal ini hasil
tes dibandingkan dengan hasil tes yang telah diketahui. Pendapat
tersebut diperkuat oleh Sudjana (2010: 15) yang menyatakan bahwa
suatu tes dinyatakan valid dari segi validitas kesamaan apabila tes
tersebut memiliki persamaan atau korelasi tinggi dengan tes sejenis
yang telah ada.
4) Validitas Prediksi
Arikunto (2012: 64) sebuah tes dikatakan memiliki validitas
prediksi apabila mempunyai kemampuan meramalkan yang akan
terjadi dimasa datang. Pendapat tersebut diperkuat oleh Suraprana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
(2009: 54) yang berpendapat bahwa suatu tes dikatakan memiliki
validitas prediksi apabila tes tersebut memiliki kemampuan untuk
memprediksi sesuatu yang terjadi di masa yang akan datang.
Berdasarkan pendapat yang telah diuraikan, peneliti dapat mengambil
kesimpulan bahwa penelitian ini menganalisis butir soal untuk melihat tingkat
validitas isi dari setiap butir soal. Hal ini dikarenakan validitas isi berhubungan
dengan kesanggupan tes untuk mengukur isi yang seharusnya diukur. Secara
sederhana dapat dikatakan bahwa tes yang disusun tidak boleh keluar dari isi
materi pelajaran yang ada di dalam kurikulum. Dalam hal ini, peneliti meninjau
kesesuaian materi yang diajarkan berdasarkan SK-KD pada materi IPS semester
II dengan materi yang diujikan, dikarenakan peneliti tidak mempunyai kisi-kisi
materi IPS dari Kecamatan Depok.
8. Reliabilitas
Siregar (2013: 55) bahwa reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh
mana hasil pengukuran tetap konsisten, dengan melakukan pengukuran berulang
dengan menggunakan alat ukur yang sama. Jihad dan Haris (2012: 180)
mengatakan bahwa reliabilitas soal merupakan ukuran yang menyangkut tingkat
keajegan atau kekonsistenan suatu soal tes. Arifin, (2009: 258) berpendapat
bahwa reliabilitas adalah tingkat konsistensi dari suatu instrumen. Tes dikatakan
reliabel jika selalu memberikan hal yang sama bila diteskan pada kelompok yang
sama pada waktu yang berbeda. Widoyoko (2009: 144) yang mengatakan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
instrumen tes dikatakan dapat dipercaya (reliable) jika memberikan hasil yang
tetap atau ajeg (konsisten) apabila diteskan berkali-kali.
Berdasarkan definisi yang telah diuraikan dapat disimpulkan bahwa
reliabilitas merupakan ukuran yang menyatakan kekonsistenan alat atau
instrumen dalam menilai, artinya ketepatan hasil manakala alat penilaian tersebut
diberikan berulang-ulang pada objek yang sama pada waktu yang berbeda.
Dengan kata lain, suatu tes dikatakan reliabel jika perolehan dari suatu tes selalu
sama walaupun diberikan atau diujikan berkali-kali dalam waktu yang berbeda.
Guilford, (dalam Jihad dan Haris, 2012: 187) menjelaskan bahwa tingkat
reliabilitas suatu soal dapat ditentukan dengan berpedoman pada koefisien Alpha
seperti pada tabel 2.1 berikut.
Tabel 2.1 Tingkat Reliabilitas berdasarkan Koefisien Alpha
Koefisien Tingkat Reliabilitas
0,90 < r11 ≤ 1,00 Sangat Tinggi
0,70 < r11 ≤ 0,90 Tinggi
0,40 < r11 ≤ 0,70 Sedang
0,20 < r11 ≤ 0,40 Rendah
r11 ≤ 0,20 Sangat Rendah
(Sumber : Guilford, (dalam Jihad dan Haris, 2012: 187))
Berdasarkan tabel 2.1 mengenai Tingkat Reliabilitas dapat terlihat bahwa
terdapat lima (5) koefisien pada tingkat reliabilitas yang berhubungan dengan
masing-masing rentang koefisien. Pada tabel tersebut dapat terlihat bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
koefisien dengan rentang 0,90 < r11 ≤ 1,00 menunjukkan tingkat reliabilitas
sangat tinggi, koefisien dengan rentang 0,70 < r11 ≤ 0,90 menunjukkan tingkat
reliabilitas tinggi, koefisien dengan rentang 0,40 < r11 ≤ 0,70 menunjukkan
tingkat reliabilitas cukup, koefisien dengan rentang 0,20 < r11 ≤ 0,40
menunjukkan tingkat reliabilitas rendah, dan koefisien dengan rentang r11 ≤ 0,20
menunjukkan tingkat reliabilitas sangat rendah. r11 pada kriteria tingkat
reliabilitas di atas menunjukkan koefisien reliabilitas. Berdasarkan pedoman
tersebut, maka peneliti dapat mengetahui tingkat reliabilitas berdasarkan
koefisien.
9. Tingkat Kesukaran
Penyusunan sebuah tes, seorang guru harus memperhatikan aspek
penyusunan tes, sehingga tes yang disusun menghasilkan kualitas yang baik.
Salah satu ciri atau kriteria agar tes dapat dikatakan memiliki kualitas yang baik
adalah yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Sukardi (2008: 136)
tingkat kesukaran item atau yang sering disebut sebagai indeks kesulitan item
adalah angka yang menunjukan proporsi peserta didik yang menjawab betul
dalam suatu soal tes yang dilakukan dengan menggunakan tes objektif. Arikunto
(2012: 222) mengatakan bahwa soal yang berkualitas baik adalah soal yang tidak
terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Hal tersebut diperkuat oleh Endrayanto
dan Harumurti (2014: 261) yang mengemukakan bahwa butir soal yang baik
adalah butir soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Soal yang
terlalu mudah tidak membuat peserta didik untuk mempertinggi usahanya dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
memecahkan suatu soal dalam tes. Soal yang terlalu sukar juga akan membuat
peserta didik putus asa untuk mencoba lagi menyelesaikan soalnya.
Uno dan Koni (2012: 156) analisis tingkat kesukaran digunakan untuk
mengkaji soal yang mudah, sedang dan sukar, sehingga bisa menyeimbangkan
pembagian atau proporsi soal yang mudah, sedang, dan sukar. Pendapat senada
disampaikan oleh Kunandar (2014: 201) yang menyatakan bahwa proporsi
jumlah soal dengan kategori tingkat kesukaran butir soal UAS adalah 30% soal
kategori mudah, 50% soal kategori sedang, dan 20% soal dengan kategori sukar.
Berdasarkan uraian di atas peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa
analisis tingkat kesukaran butir soal adalah suatu cara yang digunakan untuk
mengetahui proporsi seberapa mudah atau sukar soal yang diujikan, serta dapat
digunakan untuk mengetahui kualitas soal tersebut baik atau tidak untuk
diberikan kepada peserta didik. Peneliti berpedoman pada pendapat ahli
mengenai proporsi jumlah soal dengan kategori tingkat kesukaran butir soal UAS
adalah 30% soal kategori mudah, 50% soal kategori sedang, dan 20% soal
dengan kategori sukar.
Uno dan Koni (2012 : 157) pada tingkat kesukaran dapat dihitung
menggunakan rumus seperti berikut.
=Keterangan :
P = tingkat kesukaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
B = banyaknya peserta didik yang menjawab soal dengan betul
T = total seluruh peserta tes
Berdasarkan hasil penghitungan tingkat kesukaran butir soal maka akan
diperoleh koefisien tingkat kesukaran butir soal. Berikut ini akan ditampilkan
sebuah tabel yang berisi pedoman dalam menentukan kategori suatu butir tes
berdasarkan koefisien tingkat kesukaran butir soal menurut Kusaeri dan
Suprananto (2012: 175).
Tabel 2.2 Kategori Tingkat Kesukaran
Koefisien Tingkat Kesukaran Kategori Keputusan0,7 – 1,00 Mudah Ditolak/direvisi0,3 – 0,69 Sedang Diterima0,0 – 0,29 Sulit Ditolak/direvisi
(Sumber : Kusaeri dan Suprananto (2012: 175))
Berdasarkan tabel 2.2 mengenai kategori tingkat kesukaran dapat diketahui
bahwa terdapat tiga kategori tingkat kesukaran. Pada tabel tersebut dapat terlihat
bahwa tingkat kesukaran dengan koefisien 0,70 – 1,00 menunjukkan butir soal
memiliki kategori mudah, tingkat kesukaran dengan koefisien 0,30 – 0,69
menunjukkan butir soal memiliki kategori sedang, dan tingkat kesukaran dengan
koefisien 0,00 – 0,29 menunjukkan butir soal memiliki kategori sukar.
Perbaikan pada butir soal dengan tingkat kesukaran mudah, sedang, dan
sukar dilakukan apabila proporsi tingkat kesukaran pada butir soal UAS belum
sesuai dengan pembagian kategori tingkat kesukaran. Kunandar (2014: 201)
memaparkan proporsi tingkat kesukaran pada butir soal UAS seperti pada tabel
berikut ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Tabel 2.3 Proporsi Tingkat KesukaranKategori Tingkat
Kesukaran Butir SoalPersentase
(%)Mudah 30%Sedang 50%Sukar 20%
(Sumber : Kunandar (2014: 201))
Berdasarkan tabel 2.3 mengenai proporsi tingkat kesukaran pada suatu soal
UAS dapat diketahui bahwa tingkat kesukaran soal UAS dapat dikatakan baik
apabila memiliki proporsi kategori soal mudah sebesar 30%, kategori soal sedang
sebesar 50%, dan kategori soal sukar sebesar 20%. Oleh karena itu, perbaikan
pada butir soal dapat dilakukan apabila proporsi tingkat kesukaran dengan
kategori mudah, sedang, dan sukar belum sesuai dengan proporsi tingkat
kesukaran soal UAS seperti yang telah diuraikan sebelumnya.
10. Daya Pembeda
Arifin (2009: 273) mengemukakan bahwa daya pembeda adalah
pengukuran sejauh mana suatu butir soal mampu membedakan peserta didik
yang sudah menguasai kompetensi dengan peserta didik yang belum /kurang
menguasai kompetensi berdasarkan kriteria tertentu. Pendapat lain dikemukakan
olehh Uno dan Koni (2012: 157) berpendapat bahwa daya pembeda tes
digunakan untuk mengkaji kemampuan soal untuk membedakan antara peserta
didik yang mempunyai prestasi tinggi dan yang mempunyai prestasi rendah. Hal
tersebut diperkuat oleh Azwar (2015: 137) berpendapat bahwa butir soal dapat
dinyatakan memiliki daya pembeda baik apabila butir soal tersebut dapat dijawab
dengan benar oleh semua atau sebagian besar peserta didik yang telah memahami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
materi dan dijawab salah oleh semua atau sebagian besar peserta didik yang
belum memahami materi yang diujikan.
Berdasarkan pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa daya
pembeda adalah kemampuan butir soal tes untuk membedakan siswa berprestasi
tinggi yang sudah menguasai materi yang diujikan dengan siswa berprestasi
rendah yang belum menguasai materi yang diujikan.
Berikut ini adalah rumus yang dapat digunakan untuk menghitung daya
pembeda butir soal Azwar, (2015: 138)
= −Keterangan : DB = daya pembedaniT = banyak peserta didik dari Kelompok Tinggi yang menjawab benar NT = banyak peserta didik dari Kelompok Tinggi niR = banyak peserta didik dari Kelompok Rendah yang menjawab benarNR = banyak peserta didik dari kelompok Rendah
Berikut ini adalah tabel 2.4 yang menunjukkan kategori daya pembeda
berdasarkan pendapat Kunandar, (2014: 241)
Tabel 2.4 Kategori Daya Pembeda
Koefisien Daya Pembeda (DB) Kategori
0,40 atau lebih Sangat baik (butir soal dapat diterima)
0,30 – 0,39 Butir soal cukup baik(butir soal dapat diterima dengan perbaikan)
0,20 – 0,29 Sedang (butir soal perlu pembahasan lebih lanjut dan perlu diperbaiki)
0,19 ke bawah Butir soal buruk(butir soal ditolak atau dibuang dan diganti dengan butir lain)
(Sumber : Kunandar, (2014: 241))
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Dari tabel 2.4 tersebut dapat dilihat, bahwa apabila hasil perhitungan
terhadap daya pembeda menunjukkan bahwa soal dapat dikategorikan dengan
kriteria yang sangat baik apabila memiliki koefisien daya pembeda dengan hasil
perhitungan 0,40 atau lebih. Koefisien daya pembeda dengan rentang 0,30 – 0,39
menunjukkan kategori butir soal cukup baik. Koefisien daya pembeda dengan
rentang 0,20 – 0,29 menunjukkan kategori butir soal sedang. Koefisien daya
pembeda dengan rentang kurang dari 0,19 menunjukkan kategori butir soal jelek.
11. Efektivitas Pengecoh
Purwanto (2009: 108) mengemukakan bahwa pengecoh atau distractor
merupakan pilihan jawaban yang bukan merupakan kunci jawaban. Sudijono
(2011: 409) yang mengatakan bahwa pengecoh adalah jawaban-jawaban yang
salah, kecuali kunci jawaban soal tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat
Djiwandono (2008: 225) yang mengemukakan bahwa kemiripan pengecoh
dengan kunci jawaban harus diusahakan sedemikian rupa sehingga hanya dapat
dikenali kekurangtepatannya melalui pemahaman dan telaah yang mendalam.
Tes juga dapat dikatakan memiliki kualitas yang baik, apabila melalui
tahap analisis efektivitas pengecoh. Uno dan Koni (2012: 157) mengemukakan
bahwa analisis efektivitas pengecoh digunakan untuk menentukan apakah
pengecoh (distractor) sudah berfungsi sebagai pengecoh dengan baik atau tidak.
Pendapat senada dikemukakan oleh Endrayanto dan Harumurti (2014: 270) yang
mengatakan bahwa untuk dapat mengetahui apakan pengecoh berfungsi atau
tidak, seorang guru dapat menggunakan indeks efektivitas pengecoh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
efektivitas pengecoh adalah pilihan jawaban pada soal pilihan ganda yang
mempunyai kemiripan dengan jawaban yang benar, sehingga dapat mengecoh
jawaban yang tidak sama dengan kunci jawaban yang benar. Pengecoh
digunakan untuk mengecoh peserta didik dalam memilih jawaban soal. Pengecoh
yang baik adalah yang mampu membuat peserta didik harus melakukan
pemahaman terhadap pertanyaan dan jawaban yang benar.
Basuki dan Hariyanto (2014: 144) yang mengemukakan bahwa pengecoh
dapat dikatakan berfungsi dengan baik apabila pengecoh tersebut minimal dipilih
oleh 5% peserta tes. Hal senada diungkapkan oleh Sudijono (2011: 411) yang
mengatakan bahwa pengecoh dapat berfungsi dengan baik apabila pengecoh
tersebut sekurang-kurangnya telah dipilih oleh 5% dari seluruh peserta tes. Dari
kedua pendapat di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pengecoh dapat
dikatakan berfungsi dengan baik apabila pengecoh tersebut telah dipilih oleh
peserta tes sekurang-kurangnya 5% dari keseluruhan peserta tes. Pengecoh yang
tidak berfungsi dengan baik direkomendasikan untuk direvisi. Peneliti dapat
mengambil kesimpulan bahwa analisis efektivitas pengecoh adalah pilihan
jawaban befungsi baik apabila telah dipilih 5% dari seluruh peserta tes.
Arifin (2009: 279) menuliskan efektivitas pengecoh dapat dihitung
dengan rumus berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
= ( − ) ( − 1)100%
Keterangan:IP = indeks pengecohP = jumlah peserta didik yang memilih pengecohN = jumlah peserta didik yang mengikuti tesB = jumlah peserta didik yang menjawab soal dengan benar pada setiap soal.n = jumlah alternatif jawaban1 = bilangan tetap
12. Software MicroCat Iteman versi 3.00 (Iteman)
Pada penelitian ini peneliti menggunakan Iteman versi 3.00. Iteman versi
3.00 merupakan suatu perangkat atau program untuk menganalisis kuantitatif
butir soal. Hal ini sesuai dengan pendapat Kusaeri dan Suprananto (2012: 178)
yang mengemukakan bahwa Item and Test Analysis (Iteman) merupakan
perangkat lunak atau program yang dibuat dengan menggunakan bahasa
pemrogaman komputer yang khusus digunakan untuk analisis statistik butir soal.
Pada penelitian ini peneliti akan menganalisis hasil pengolahan data program
Iteman meliputi reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas
pengecoh butir soal. Pada reliabilitas dapat dilihat pada koefisien nilai Alpha dari
Output Iteman. Prop. Correct dimaknai sebagai tingkat kesukaran butir soal.
Prop. Correct adalah proporsi peserta didik yang mengerjakan soal atau tes
menjawab benar. Daya pembeda dalam software Iteman dinyatakan dalam Point
Biser. Point Biser adalah indeks daya pembeda soal dan pilihan jawaban dengan
menggunakan koefisien korelasi point biser. Sedangkan pada efektivitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
pengecoh dalam software Iteman ditunjukkan pada Prop. Endorsing. Prop.
Endorsing adalah proporsi alternatif jawaban yang dijawab oleh peserta tes.
13. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
a. Pengertian IPS
Nursid (1984: 7) mengemukakan bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial
(IPS) merupakan bidang-bidang keilmuwan yang mempelajari manusia
sebagai anggota masyarakat. Susanto (2014: 6) mendefinisikan Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan integrasi dari pengetahuantentang
manusia dalam masyarakat dan ilmu-ilmu sosial seperti ilmu politik,
ekonomi, sejarah, geografi, sosiologi, antropologi, dan sebagainya. Peneliti
menyimpulkan bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan ilmu
yang mempelajari tentang manusia sebagai salah satu anggota di dalam
masyarakat, ditinjau dari segi sejarah, geografi, dan sebagainya.
b. Tujuan IPS
Fraenkel (dalam Depdiknas, 2007: 46) membagi tujuan IPS dalam
empat kategori yaitu : 1) pengetahuan, 2) keterampilan, 3) sikap, dan 4)
nilai. Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut :
1) Memiliki pengetahuan dan mengenal konsep-konsep yang
berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya.
Misalnya dapat mengetahui adat atau tradisi di daerah masing-
masing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
2) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis,
rasa ingin tahu, menemukan, memecahkan masalah, dan
keterampilan dalam kehidupan sosial.
3) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan
berkompetensi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat
lokal, nasional, dan global.
4) Memiliki kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan
kemanusiaan.
c. Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata
Pelajaran IPS kelas V Semester Genap.
Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) terdapat bahwa,
pada mata pelajaran IPS kelas V SD semester genap memiliki Standar
Kompotensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang harus dikuasai oleh
peserta didik. Berikut ini adalah tabel 2.5 yang menunjukkan SK dan KD
yang tercantum pada Depdiknas (2006: 13).
Tabel 2.5 SK dan KD Mata Pelajaran IPS Kelas V SD Semester Genap
Standar Kompetensi (SK) Kompetensi Dasar (KD)2. Menghargai peranan tokoh pejuang
dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
2.1 Mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang.
2.2 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.
2.3 Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan.
2.4 Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan.
(Sumber : Depdiknas (2006: 13))
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Berdasarkan tabel 2.5 mengenai uraian SK dan KD mata pelajaran IPS
kelas V SD semester genap dapat diketahui bahwa pada SK 2 peserta didik
harus menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam
mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Pada SK 2,
terdapat 4 KD. Pertama pada KD 2.1 mendeskripsikan perjuangan para tokoh
pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang. Kedua pada KD 2.2
menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan
kemerdekaan Indonesia. Ketiga pada KD 2.3 Menghargai jasa dan peranan
tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan. Keempat pada KD 2.4
Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan.
Pada soal UAS mata pelajaran IPS kelas V SD di Kecamatan Depok
terdiri dari tiga bentuk tes yaitu bentuk pilihan ganda, isian singkat, dan
bentuk uraian. Pada penelitian ini, peneliti menganalisis bentuk soal pilihan
ganda saja mengingat penelitian ini adalah analisis butir soal pilihan ganda.
Peneliti menganalisis 30 butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester
(UAS) genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas V di
Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta yang mengimplementasikan
kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
B. Hasil Penelitian Relevan
Berkaitan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, berikut ada beberapa
penelitian relevan yang dapat dijadikan pandangan dalam penyusunan laporan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
penelitian. Telah ada penelitian serupa yang ditilik dari beberapa aspek, seperti pada
aspek validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas
pengecoh.
1. Penelitian relevan yang pertama dilakukan oleh Ariyana pada tahun 2011.
Judul peneltiannya adalah “Analisis Butir Soal Ulangan Akhir Semester Gasal
Kelas IX SMP di Kabupaten Grobogan”. Tujuan penelitian adalah untuk
mengukur validitas logis, tingkat kesukaran, daya beda, efektifitas pengecoh,
dan reliabilitas soal Ulangan Akhir Semester gasal kelas IX di Kabupaten
Grobogan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Metode
pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan
dokumentasi. Hasil analisis kuantitatif dari penelitian ini adalah soal Ulangan
Akhir Semester gasal SMP kelas IX di Kabupaten Grobogan memiliki analsisi
kualitatif sesuai materi, validasi logis, karena soal sudah sesuai dengan standar
akan tetapi memerlukan perbaikan pada beberapa bagian soal, kategori
realibalitas tinggi yaitu 0,711. Analisis tingkat kesukaran sedang dengan
persentase 70%, memiliki daya beda yang baik dengan persentase 62%, dan
memiliki efektifitas pengecoh yang 82% berfungsi. Analisis dilakukan pada
soal Ulangan Akhir Semester gasal IPA kelas IX SMP di Kabupaten Grobogan
memiliki kualitas yang sesuai standar.
2. Penelitian relevan yang kedua adalah penelitian yang dilakukan oleh Amalia
dan Widayati, pada tahun 2012. Judul penelitiannya adalah “Analisis Butir
Soal Tes Kendali Mutu Kelas XII SMA Mata Pelajaran Ekonomi Akuntansi di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Kota Yogyakarta Tahun 2012”. Tempat penelitian dilaksanakan di SMA di
Kota Yogyakarta. Tujuan jurnal tesebut adalah untuk mengetahui kualitas butir
soal tes kendali mutu kelas XII SMA mata pelajaran Ekonomi Akuntansi di
Kota Yogyakarta tahun 2012. Jenis penelitian ini dengan menggunakan
deskriptif kuantitatif. Hasil dari penelitian tersebut adalah soal TKM kelas XII
SMA mata pelajaran Ekonomi Akuntasi di kota Yogyakarta tahun 2012 baik
seri A, B, C, D, dan E menunjukkan validitas butir soal valid dengan persentase
sekitar 75% - 95%. Hasil analisis reliabilitas memiliki reliabilitas yang tinggi
sekitar 0,768 – 0,843. Berdasarkan hasil tingkat kesukaran menunjukkan hasil
tingkat kesukaran yang sedang sekitar 47,5% - 70%. Hasil analisis daya beda
sudah menujukkan daya beda yang baik yaitu sekitar 55% - 60%. Hasil
efektivitas pengecoh menunjukkan hasil bahwa soal memiliki kualitas
efektivitas pengecoh yang baik, dengan persentase 35% - 62,5%. Hasil dari
penelitian tersebut adalah soal TKM kelas XII SMA mata pelajaran Ekonomi
Akuntasi di kota Yogyakarta tahun 2012 baik seri A, B, C, D, dan E termasuk
soal dengan kualitas yang baik.
3. Penelitian ketiga adalah penelitian yang dilakukan oleh Darini, Martha,
Artawan, pada tahun 2012. Judul penelitiannya adalah “Analisis Kualitas Tes
Sumatif Bahasa Indonesia Kelas VII SMPN 8 Denpasar Semester Genap Tahun
2012”. Tempat penelitian dilaksanakan di SMPN 8 Denpasar. Tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui kualitas tes sumatif Bahasa Indonesia kelas VIII
SMPN 8 Denpasar. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Metode
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah metode
dokumentasi. Teknik analisis, yaitu statistik deskriptif. Hasil dari penelitian
tersebut adalah (1) analisis validitas isi diperoleh validitas yang tinggi. (2)
Analisis reliabilitas tes memiliki reliabilitas tinggi. (3) Analisis daya pembeda
ditemukan 1 soal daya pembedanya sangat baik, 6 soal daya pembedanya baik,
29 soal daya pembedanya sedang, 13 soal daya pembedanya kurang baik, dan 1
soal daya pembedanya tidak baik. (4) Analisis tingkat kesukaran diperoleh 42
soal klasifikasi sedang, 8 soal klasifikasi mudah. (5) Analisis kemampuan
pengecoh ditemukan 49 soal pengecohnya berfungsi efektif dan 1 soal tidak
berfungsi efektif. Secara lebih ringkas gambaran hasil penelitian yang relevan
dapat dilihat pada gambar 2.1 mengenai Literature Map.
Gambar 2.1 Literature Map Hasil Penelitian yang Relevan
Ariyana (2011)
“Analisis Butir Soal Ulangan Akhir Semester Gasal Kelas IX SMP di Kabupaten Grobogan”
Darini, Martha, Artawan, (2012)
“Analisis Kualitas Tes Sumatif Bahasa Indonesia Kelas VII SMPN 8 Denpasar Semester Genap Tahun 2012”.
Amalia dan Widayati (2012)
“Analisis Butir Soal Tes Kendali Mutu Kelas XII SMA Mata Pelajaran Ekonomi Akuntansi di Kota Yogyakarta
Tahun 2012”
Peneliti melakukan penelitian dengan judul:Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Ulangan Akhir Semester Genap
Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPS Kelas V SD di Kecamatan Depok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Berdasarkan gambar 2.1 terdapat tiga (3) penelitian yang pernah dilakukan
sebelumnya, penelitian tersebut mempunyai persamaan dan perbedaan dengan
penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Persamaan dari penelitian yang relevan
dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah sama-sama menganalisis
kualitas suatu tes melalui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan
efektivitas pengecoh. Selain itu, persamaan juga terletak pada jenis penelitian dan
metode pengumpulan data serta program yang digunakan yaitu Iteman versi 3.00.
Terdapat perbedaan dengan ketiga hasil penelitian sebelumnya. Perbedaan
penelitian terletak pada lokasi yang dilakukannya penelitian. Pada ketiga hasil
penelitian yang relevan melakukan penelitian di Sekolah Menengah Pertama (SMP)
dan Sekolah Menengah Atas (SMA) yang terletak di berbagai daerah, sedangkan
lokasi pada penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar (SD) dan terletak di
Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Selain itu perbedaan juga
terletak pada subjek penelitian. Subjek penelitian pada ketiga hasil penelitian yang
relevan ini adalah peserta didik kelas VII SMP, IX SMP, dan kelas XII SMA,
sedangkan subjek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas V SD. Perbedaan
juga terletak pada mata pelajaran yang dilakukan penelitian. Pada ketiga hasil
penelitian yang relevan melakukan penelitian dengan menggunakan mata pelajaran
Ekonomi Akuntansi dan Bahasa Indonesia, sedangkan mata pelajaran yang akan
diteliti pada penelitian ini adalah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Perbedaan juga
terletak pada butir soal yang akan dianalisis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
C. Kerangka Berpikir
Pendidikan dapat dilakukan secara formal maupun nonformal. Pendidikan
formal dapat dilakukan melalui sebuah lembaga yaitu sekolah. Salah satu upaya
meningkatkan mutu pendidikan di sekolah adalah dengan cara meningkatkan kualitas
pendidikan dan peserta didik. Salah satu upaya meningkatkan mutu pendidikan
adalah kegiatan guru dalam pembelajaran serta pemberian tes yang berkualitas
terhadap peserta didik. Tes yang berkualitas adalah tes yang disusun berdasarkan
prosedur penyusunan tes.
Tes yang telah disusun oleh guru kemudian dianalisis sehingga guru
mengetahui kelebihan dan kekurangan dari tes yang disusunnya. Pada saat
menganalisis tes, seorang guru harus memperhatikan beberapa aspek, yang meliputi
validitas, reliabilitas, tingkat kesulitan, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh.
Analisis validitas dalam penelitian ini menganalisis validitas isi, dengan cara
menganalisis kesesuaian butir soal dengan SK dan KD pada KTSP. Analisis
reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan efektivitas pengecoh dianalisis dengan
menggunakan bantuan program Micro Cat Iteman versi 3.00. Tes yang telah melalui
tahap penyusunan dan analisis yang benar, akan menghasilkan tes yang berkualitas
baik. Tes yang berkualitas baik tersebut, layak untuk diujikan kepada peserta didik.
Setelah peneliti melakukan kegiatan wawancara dengan pihak UPTD
Kecamatan Depok, kepala sekolah, dan guru ternyata belum pernah dilakukan
penelitian mengenai analisis butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester kelas V
SD di Kecamatan Depok. Hal ini yang membuat belum diketahuinya kualitas butir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
soal pilihan ganda UAS kelas V SD. Mengetahui hal tersebut, maka peneliti ingin
melakukan penelitian mengenai analisis butir soal pilihan ganda UAS genap tahun
pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas V SD di Kecamatan Depok.
Hasil penelitian ini berguna sebagai refleksi baik bagi peneliti maupun guru
untuk melihat sejauh mana kualitas soal UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata
pelajaran IPS kelas V yang diujikan kepada peserta didik ditilik dari validitas,
reliabilitas, tingkat kesulitan, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh. Secara lebih
ringkas gambaran alur kerangka berpikir dapat dilihat pada gambar 2.2.
Gambar 2.2 Alur Kerangka Berpikir
Soal Ulangan Akhir Semester (UAS) di SD Di kecamatan Depok yang belum pernah dianalisis.
Belum diketahui kualitas soal yang meliputi: validitas, reliabilitas, tingkat kesulitan, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh.
Dilakukan analisis butir soal dengan menggunakan program Micro Cat Iteman versi 3.00 untuk menganalisis reliabilitas, tingkat kesulitan, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh.
Pembahasan hasil analisis butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas V SD di Kecamatan Depok yang menggunakan kurikulum 2006 (KTSP) yang meliputi validitas, reliabilitas, tingkat kesulitan, daya pembeda,
dan efektivitas pengecoh.
Hasil analisis butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas V SD di Kecamatan Depok yang menggunakan kurikulum 2006
(KTSP) yang meliputi validitas, reliabilitas, tingkat kesulitan, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Berdasarkan gambar 2.2 yang telah digambarkan di atas, dapat terlihat bahwa
peneliti menggunakan alur kerangka berpikir untuk mengetahui analisis soal sebagai
ringkasan ataupun gambaran kerangka berpikir seperti di atas. Gambar alur kerangka
berpikir juga dijadikan sebagai pedoman bagi peneliti dalam melaksanakan
penelitian.
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan landasan teori yang telah diuraikan sebelumnya, peneliti dapat
merumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut.
1. Validitas butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester genap tahun
pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas V SD di Kecamatan Depok
dinyatakan valid.
2. Reliabilitas butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester genap tahun
pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas V SD di Kecamatan Depok
memiliki tingkat reliabilitas tinggi.
3. Tingkat kesukaran butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester genap
tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas V SD di Kecamatan
Depok memiliki tingkat kesukaran yang sesuai dengan proporsi tingkat
kesukaran soal UAS.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
4. Daya pembeda butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester genap
tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas V SD di Kecamatan
Depok memiliki daya pembeda baik.
5. Efektivitas pengecoh butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester
genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas V SD di
Kecamatan Depok dapat berfungsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
BAB III
METODE PENELITIAN
Peneliti pada bab III ini akan membahas mengenai (A) jenis penelitian, (B)
tempat dan waktu penelitian, (C) populasi dan sampel, (D) variabel, (E) teknik
pengumpulan data, (F) instrumen penelitian, dan (G) teknik analisis data.
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif deskriptif non
experimental. Sugiyono (2012: 8) yang mengatakan bahwa metode penelitian
kuantitatif merupakan metode penelitian yang digunakan untuk meneliti suatu
populasi atau sampel dengan menggunakan instrumen penelitian dalam pengumpulan
data, analisis data yang bersifat kuantitatif/statistik, bertujuan untuk menguji hipotesis
yang telah ditetapkan. Darmawan (2013: 49) mengemukakan bahwa tujuan penelitian
deskriptif adalah untuk mendeskripsikan objek atau kegiatan yang menjadi perhatian
peneliti. Penelitian ini menggunakan kuantitatif deskriptif karena menunjukkan
adanya deskripsi terhadap kelayakan butir soal pilihan ganda yang diujikan pada saat
UAS.
Kelayakan butir soal, dapat dijelaskan dengan perhitungan angka dan deskripsi
guna untuk menganalisis kualitas soal yang ditinjau dari aspek validitas, reliabilitas,
daya pembeda, tingkat kesukaran, dan efektivitas pengecoh soal. Penelitian ini
diadakan untuk menganalisis butir soal pilihan ganda UAS genap Tahun Pelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
2014/2015 mata pelajaran IPS pada kelas V SD di Kecamatan Depok berdasarkan
berdasarkan validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas
pengecoh soal.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu Penelitian
Waktu pelakanaan penelitian dimulai dari bulan April 2015 dan berakhir
pada bulan Januari 2016. Penelitian dimulai dari kegiatan penyusunan proposal
sampai dengan penyusunan laporan. Akan tetapi, peneliti mengambil data
penelitian berupa soal, lembar jawab peserta didik, dan kunci jawaban UAS
semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas V, pada
tanggal 8 -13 Juni 2015 disesuaikan dengan jadwal UAS pada SD di Kecamatan
Depok. Berikut adalah jadwal penelitian yang dilakukan oleh peneliti.
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
KegiatanBulan
Apr’15 Mei Juni Juli Ags Sep Okt Nov Des Jan’16Pengumpulan data mengenai perijinan Pra-SurveiPenyusunan ProposalPengumpulan data mengenai perijinan SurveiPengumpulan data berupa soal, kunci jawaban, lembar jawab siswa UASPengolahan DataPenulisan laporan penelitianPertanggungjawaban Laporan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian merupakan jadwal penelitian yang disusun oleh
peneliti. Penelitian ini dilaksanakan selama 10 bulan. Penyusunan jadwal ini
bertujuan agar peneliti termotivasi dalam melaksanakan penelitian ini. Akhir
penelitian ini dilaksanakan ujian skripsi, dimana peneliti
mempertanggungjawabkan hasil penelitiannya
2. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada SD di Kecamatan Depok, Sleman,
Yogyakarta. Penelitian ini dikhususkan pada kelas V. Alasan peneliti memilih
tempat ini sebagai lokasi penelitian berdasarkan beberapa pertimbangan yaitu,
letaknya yang dekat dengan kampus dan tempat tinggal peneliti di Yogyakarta.
Hasil kegiatan pra-survei dapat diketahui bahwa SD Negeri dan SD Swasta yang
berada di wilayah Kecamatan Depok terdapat 49 SD yang mengimplementasikan
kurikulum 2006 atau KTSP. Namun, peneliti akan melaksanakan penelitian pada
27 SD di Kecamatan Depok yang terdiri dari 23 SD Negeri dan 4 SD Swasta. Hal
tersebut dapat terjadi karena terdapat 18 SD yang tidak memberikan ijin kepada
peneliti untuk menggunakan SD tersebut sebagai lokasi penelitian dan 4 SD yang
mengalami kesalahpahaman antara kepala sekolah dengan guru kelas V.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi menurut Sugiyono (2012: 80) adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas obyek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Populasi pada penelitian ini adalah 49 SD di wilayah
Kecamatan Depok yang terdiri dari 36 SD Negeri dan 13 SD Swasta serta SD
yang mengimplementasikan Kurikulum 2006/ KTSP. Berikut ini adalah tabel
3.2 menunjukkan populasi penelitian berupa daftar SD di Kecamatan Depok.
Tabel 3.2 Populasi Penelitian
Nama Sekolah
1. SDN Adisucipto 1 26. SD Perumnas Condongcatur2. SDN Adisucipto 2 27. SDN Puren 3. SDN Ambarukmo 28. SDN Ringinsari4. SDN Bhaktikarya 29. SDN Samirono5. SDN Caturtunggal 1 30. SDN Sarikarya6. SDN Caturtunggal 3 31. SDN Tajem7. SDN Caturtunggal 4 32. SDN Timbulharjo8. SDN Caturtunggal 6 33. SDN Nogopuro9. SDN Caturtunggal 7 34. SDN Percobaan 210. SDN Condongcatur 35. SDN Ngringin11. SDN Corongan 36. SDN Perumnas 312. SDN Depok 1 37. SDK Sengkan13. SDN Depok 2 38. SD Islam Al-Islam14. SDN Deresan 39. SD Muhammadiyah Kayen15. SDN Gambiranom 40. SD Teruna Bangsa16. SDN Gejayan 41. SD Bopkri Demangan III17. SDN Kalongan 42. SDK Demangan Baru 118. SDN Karangasem 43. SD Cahaya Bangsa Utama19. SDN Karangwuni 1 44. SD Muhammadiyah Komplek Kolombo20. SDN Kentungan 45. SDK Condongcatur21. SDN Kledokan 46. MI Wahid Hasyim22. SDN Maguwoharjo 1 47. MI Al Huda23. SDN Mustokorejo 48. MI Bego24. SDN Nanggulan 49. MI Sultan Agung25. SDN Nolobangsan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Berdasarkan tabel 3.2 dapat dilihat bahwa populasi penelitian ini adalah
SD Negeri dan SD Swasta di Kecamatan Depok dengan jumlah 49 SD.
2. Sampel
Sugiyono (2012: 81) berpendapat bahwa sampel adalah bagaian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Teknik pengambilan
sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik pengambilan proporsional
sampling. Teknik purposive sampling ini digunakan oleh peneliti untuk
mengambil sampel dengan maksud atau pertimbangan tertentu. Hal ini sesuai
dengan pendapat dari Setyosari (2010: 172) yang mengemukakan bahwa, sampel
purposif (purposive sampling) adalah metode pengambilan sampel dengan
pertimbangan atau alasan tertentu yang berkenaan atau dapat mewakili objek
yang diteliti. Peneliti memilih menggunakan teknik purposive sampling karena
ingin meneliti sampel dengan jumlah dan karakteristik tertentu. Pertimbangan
tersebut dikarenakan pemberian ijin untuk melaksanakan penelitian.
Sampel dari penelitian ini adalah SD Negeri maupun Swasta di Kecamatan
Depok, Sleman, Yogyakarta yang memberikan ijin dan mengimplementasikan
kurikulum 2006 atau KTSP. Hasil pra-survei yang diperoleh peneliti, terdapat 27
SD di Kecamatan Depok yang memberikan ijin dan mengimplementasikan
kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Berikut ini adalah tabel 3.3 yang menunjukkan sampel penelitian berupa
daftar SD di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta beserta nama
peserta didik kelas V SD.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Tabel 3.2 Sampel PenelitianNo. Nama Sekolah Dasar (SD) Jumlah Peserta didik1. SD Bobkri Demangan 3 302. SD Teruna Bangsa 313. SD Islam Al-Islam 214. SDK Demangan Baru 1 955. SDN Adisucipto 1 566. SDN Adisucipto 2 20
7. SDN Ambarukmo 238. SDN Bhaktikarya 299. SDN Caturtunggal 3 32
10. SDN Caturtunggal 4 3111. SDN Caturtunggal 6 27
12. SDN Condongcatur 3313. SDN Corongan 2314. SDN Deresan 59
15. SDN Gejayan 1716. SDN Kalongan 1417. SDN Karangwuni 1 9
18. SDN Kledokan 2719. SDN Mustokorejo 920. SDN Nanggulan 21
21. SDN Ngringin 2922 SDN Nolobangsan 1623. SDN Ringinsari 2724. SDN Samirono 3625. SDN Sarikarya 32
26. SDN Tajem 2927. SDN Timbulharjo 34
Total 810
Berdasarkan pertimbangan dalam pengambilan sampel tersebut, maka
sampel yang digunakan pada penelitian ini sejumlah 810 peserta didik kelas V
dari 27 SD di Kecamatan Depok.
D. Variabel Penelitian
Sugiyono (2012: 38) menyatakan bahwa variabel penelitian adalah atribut atau
sifat atau nilai dari orang, subyek atau objek yang memiliki variasi tertentu yang telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
ditentukan oleh peneliti untuk diteliti dan ditarik kesimpulan. Pada penelitian ini tidak
menggunakan variabel penelitian karena penelitian ini termasuk dalam penelitian
kuantitatif deskriptif non eksperimental. Oleh karena itu, penelitian ini tidak
mengubah suatu keadaan dengan cara memberikan suatu perlakuan yang dapat
mempengaruhi keadaan tersebut.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah suatu cara yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data yang diperlukan pada penelitian. Sugiyono (2012: 224)
berpendapat bahwa teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling strategis
dalam penelitian, karena tujuan untuk mendapatkan data. Bermacam-macam teknik
pengumpulan data dapat digunakan untuk mendapatkan atau mengumpulkan sebuah
data, seperti observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi dan wawancara.
1. Dokumentasi
Sugiyono (2012: 240) menyatakan bahwa catatan peristiwa yang sudah
berlalu dan dapat dilihat dalam bentuk tulisan, gambar, ataupun karya
monumental seseorang. Data yang dapat dikumpulkan dengan menggunakan
teknik dokumentasi berdasarkan pendapat Sanjaya (2007: 101) adalah benda-
benda seperti, buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, catatan rapat, nilai
rapor, dan catatan harian. Arikunto (2013: 193) berpendapat bahwa teknik
pengumpulan data melalui dokumentasi dapat dilaksanakan dengan menggunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
alat bantu pengumpulan data penelitian atau instrumen penelitian. Alat bantu yang
digunakan dalam melakukan teknik dokumentasi adalah check list atau daftar
centang yang berisi mengenai informasi data yang diperlukan.
Teknik dokumentasi digunakan dengan tujuan untuk menunjang hasil
penelitian dan melegkapi data yang dibutuhkan dalam menyusun hasil penelitian.
Pada penelitian ini, peneliti mengumpulkan data berupa soal UAS genap tahun
pelajaran 2014/2015 pada mata pelajaran IPS kelas V , kunci jawaban, dan lembar
jawab peserta didik.
2. Wawancara
Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk
memperoleh informasi dari narasumber. Sanjaya (2007: 96) menjelaskan bahwa
wawancara adalah teknik pengumpulan data menggunakan bahasa lisan baik
secara tatap muka maupun melalui saluran media tertentu. Arikunto (2013: 199)
menyatakan wawancara dibagi menjadi 3 yaitu :
1. Wawancara bebas, dimana pewawancara bebas menanyakan apa saja,
tetapi juga mengingat akan data apa yang akan dikumpulkan.
2. Wawancara terpimpin yaitu wawancara yang dilakukan oleh pewawancara
dengan membawa sederetan atau daftar pertanyaan lengkap dan terperinci.
3. Wawancara bebas terpimpin, yaitu kombinasi antara wawancara bebas dan
wawancara terpimpin yang dilakukan dengan membawa daftar pedoman
pertanyaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Pedoman wawancara bebas terpimpin berupa garis besar pertanyaan yang tidak
ditulis secara lengkap dan terperinci. Pertanyaan tersebut hanya digunakan sebagai
pedoman untuk melakukan dialog dengan narasumber. Pedoman wawancara disusun
sebagai alat bantu atau instrumen dalam melaksanakan wawancara.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti memilih menggunakan wawancara bebas
terpimpin. Peneliti memilih menggunakan wawancara bebas terpimpin karena peneliti
menuliskan pertanyaan yang ditanyakan, namun tidak terperinci sehingga peneliti
juga dapat menanyakan hal-hal yang sesuai dengan topik penelitian. Hal tersebut
dikarenakan, peneliti membuat pedoman pertanyaan yang disampaikan kepada
narasumber yaitu pihak UPTD Kecamatan Depok, kepala sekolah, dan guru kelas V.
Teknik wawancara dalam penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi yang
berkaitan dengan kecamatan Depok dan penelitian analisis butir soal UAS genap
tahun pelajaran 2014/2015 di SD di Kecamatan Depok.
F. Instrumen Penelitian
Arikunto (2013: 203) menyatakan bahwa instrumen penelitian adalah suatu alat
bantu yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data-data yang diperlukan agar
pekerjaan lebih mudah dengan hasil yang lebih baik, serta data yang didapatkan lebih
lengkap, dan sistematis. Instrumen yang digunakan pada saat wawancara adalah
pedoman wawancara, sedangkan penelitian pada dokumentasi adalah check list.
Instrumen penelitian yang digunakan oleh peneliti sebagai alat pengumpulan data
adalah tabel check list berisi daftar 27 SD Negeri dan Swasta di Kecamatan Depok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
yang telah menyerahkan soal UAS mata pelajaran IPS kelas V, kunci jawaban, dan
jawaban peserta didik. Daftar check list dapat dilihat pada tabel 3.4 Daftar Check List.
Sedangkan untuk hasil dapat dilihat pada lampiran 7 hasil check list.
Tabel 3.4 Daftar Check ListNo. Nama SD Negeri dan Swasta Ketersediaan Dokumen
Soal Kunci jawaban
soal
Lembar Jawaban Peserta didik
1. SD Bobkri Demangan 3
2. SD Islam Al-Islam
3. SD Teruna Bangsa
4. SDK Demangan Baru 1
5. SDN Adisucipto 1
6. SDN Adisucipto 2
7. SDN Ambarukmo
8. SDN Bhaktikarya
9. SDN Caturtunggal 3
10. SDN Caturtunggal 4
11. SDN Caturtunggal 6
12. SDN Condongcatur
13. SDN Corongan
14. SDN Deresan
15. SDN Gejayan
16. SDN Kalongan
17. SDN Karangwuni 1
18. SDN Kledokan
19. SDN Mustokorejo
20. SDN Nanggulan
21. SDN Ngringin
22. SDN Nolobangsan
23. SDN Ringinsari
24. SDN Samirono
25. SDN Sarikarya
26 SDN Tajem
27. SDN Timbulharjo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Berdasarkan tabel 3.4 tersebut mempermudah peneliti dalam mencentang yang
memuat informasi data yang diperlukan oleh peneliti.
Selain mengumpulkan dokumentasi berupa soal, kunci jawaban, dan lembar
jawab, peneliti juga melakukan wawancara. Hasil wawancara dapat dilihat pada
lampiran 8 Hasil Wawancara. Berikut ini adalah tabel 3.5 yang menunjukkan
pedoman wawancara.
Tabel 3.5 Pedoman Wawancara
No. Pertanyaan
1. Apakah sebelumnya pernah dilaksanakan penelitian mengenai analisis butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) di SD yang berada di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta?
2. Berapa jumlah keseluruhan SD yang mengimplementasikan kurikulum 2006 yang berada di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta?
Berdasarkan tabel 3.5 terdapat dua (2) pertanyaan sebagai pedoman wawancara
kepada pihak UPTD, kepala sekolah, dan guru kelas V.
G. Teknik Analisis Data
Taniredja (2012: 250) berpendapat bahwa teknik analisis data merupakan
proses penyederhanaan data yang telah didapatkan ke dalam bentuk yang lebih
mudah dibaca dan ditafsirkan. Teknik analisis data yang diperoleh dalam penelitian
ini diklasifikasikan ke dalam dua jenis, yaitu data yang bersifat kuantitatif dan data
yang bersifat kualitatif. Teknik analisis data kuantitatif digunakan untuk menganalisis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
reliabilitas, tingkat kesulitan, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh butir soal.
Sedangkan, teknik analisis data kualitatif digunakan untuk menganalisis validitas
butir soal.
Pada teknik analisis data kualitatif, peneliti menggunakan jenis validitas isi, hal
ini digunakan untuk mengetahui kesesuaian antara materi yang telah diajarkan
dengan materi yang ingin diukur berdasarkan pada SK-KD. Sedangkan, untuk
analisis kuantitatif ini digunakan untuk menganalisis kualitas soal yang ditilik dari
reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan efektivitas pengecoh. Pada analisis data
kuantitatif, peneliti menggunakan bantuan program komputer, yaitu MicroCat Iteman
versi 3.00.
Adapun langkah-langkah melakukan analisis dengan Iteman menurut
Kusaeri dan Suprananto (2012: 178-183) adalah sebagai berikut:
1. Membuka File Data
a. File data ditulis di notepad.
b. Keterangan Pengisian File Data
1) Baris pertama : baris pengontrol yang mendeskripsikan data
Kolom 1-3 : jumlah butir soal terdapat 30 soal
4 : spasi
5 : jawaban kosong (omit), ditulis 0
6 : spasi
7 : soal yang belum dikerjakan/terdapat 2 jawaban, ditulis n
8 : spasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
9 -10 : jumlah identitas data peserta didik
2) Baris kedua : daftar kunci jawaban setiap butir soal
3) Baris ketiga : daftar jumlah jawaban untuk setiap butir soal
4) Baris keempat : ‘Y’ butir soal yang dianalisis
5) Baris kelima dan seterusnya : berisi jawaban peserta didik
2. Menjalankan Program I-teman
a. Double klik program I-teman
b. Tulislah file data : JUDUL.TXT, kemudian tekan enter
c. Ketik nama file hasil analisis :JUDULOUT.TXT kemudian tekan enter
d. Ketik ‘Y’, kemudian tekan enter
e. Ketik file untuk total skor peserta didik : JUDULSCR.TXT, kemudian tekan
enter
f. Analisis selesai
Teknik analisis kualitatif dan kuantitatif yang digunakan peneliti dalam
penelitian ini membantu peneliti untuk menganalisis :
1. Validitas
Siregar (2013: 46) mengemukakan bahwa validitas menunjukkan sejauh
mana suatu alat ukur mampu mengukur sesuatu yang ingin diukur. Dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan jenis validitas isi untuk mengetahui
kesesuaian antara materi yang ada dalam butir soal dengan materi yang ingin
diukur berdasarkan SK-KD. Hal ini sesuai dengan pendapat Arifin (2009:
249) yang mengemukakan bahwa validitas isi digunakan untuk mencocokkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
antara materi tes dengan silabus dan kisi-kisi. Peneliti melakukan analisis
validitas isi dengan cara menganalisis kesesuaian antara butir soal dengan SK-
KD. Hal ini dikarenakan peneliti tidak mempunyai kisi-kisi materi IPS dari
Kecamatan Depok.
Analisis kualitatif dilakukan untuk mengetahui validitas soal pilihan
ganda UAS genap tahun 2014/2015 pada mata pelajaran IPS kelas V pada
penelitian ini peneliti menggunakan validitas isi. Analisis validitas isi
dilakukan dengan cara melihat kesesuaian antara soal yang diujikan dengan
materi pelajaran yang telah diajarkan seperti yang tercantum pada kurikulum,
kurikulum kesesuaian antara SK, KD dalam materi yang diberikan dengan
butir soal.
2. Reliabilitas
Reliabilitas merupakan ukuran yang menyatakan kekonsistenan alat atau
instrumen dalam menilai, artinya ketepatan hasil manakala alat penilaian
tersebut diberikan berulang-ulang pada objek yang sama pada waktu yang
berbeda. Widoyoko (2009: 144) yang mengatakan bahwa instrumen tes
dikatakan dapat dipercaya (reliable) jika memberikan hasil yang tetap atau
ajeg (konsisten) apabila diteskan berkali-kali. Reliabilitas dalam output
software MicroCat Iteman versi 3.00 dinyatakan dalam istilah Alpha. Alpha
adalah koefisien reliabilitas alpha untuk tes/skala. Tingkat reliabilitas yang
baik adalah yang memiliki tingkat koefisien reliabilitas tinggi. Pada output
Iteman, Alpha dapat dilihat pada tabel 3.6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Tabel 3.6 Output Iteman pada Alpha
Berdasarkan tabel 3.6 Reliabilitas dalam output software MicroCat
Iteman versi 3.00 dinyatakan dalam istilah Alpha.
Berpedoman pada pendapat ahli yang telah diuraikan pada bab II
Guilford, (dalam Jihad dan Haris, 2012: 187) menuliskan kriteria tingkat
reliabilitas pada tabel 3.7 sebagai berikut:
Tabel 3.7 Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Koefisien Alpha
Koefisien Tingkat Reliabilitas
0,90 < r11 ≤ 1,00 Sangat Tinggi
0,70 < r11 ≤ 0,90 Tinggi
0,40 < r11 ≤ 0,70 Sedang
0,20 < r11 ≤ 0,40 Rendah
r11 ≤ 0,20 Sangat Rendah
(Sumber : Guilford, (dalam Jihad dan Haris, 2012: 187))
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Berdasarkan tabel 3.7 mengenai Kriteria Tingkat Reliabilitas dapat
terlihat bahwa terdapat lima (5) kriteria tingkat reliabilitas berdasarkan
koefisien Alpha yang berhubungan dengan masing-masing rentang koefisien.
Pada tabel tersebut dapat terlihat bahwa koefisien dengan rentang 0,90 < r11 ≤
1,00 menunjukkan tingkat reliabilitas sangat tinggi, koefisien dengan rentang
0,70 < r11 ≤ 0,90 menunjukkan tingkat reliabilitas tinggi, koefisien dengan
rentang 0,40 < r11 ≤ 0,70 menunjukkan tingkat reliabilitas cukup, koefisien
dengan rentang 0,20 < r11 ≤ 0,40 menunjukkan tingkat reliabilitas rendah, dan
koefisien dengan rentang r11 ≤ 0,20 menunjukkan tingkat reliabilitas sangat
rendah. r11 pada kriteria tingkat reliabilitas di atas menunjukkan koefisien
reliabilitas.
3. Tingkat Kesukaran
Sukardi (2008: 136) tingkat kesukaran item atau yang sering disebut
sebagai indeks kesulitan item adalah angka yang menunjukan proporsi peserta
didik yang menjawab betul dalam suatu soal tes yang dilakukan dengan
menggunakan tes objektif. Tingkat kesukaran butir soal dalam program
Iteman dinyatakan dalam Prop. Correct. Azwar (2015: 151) menyatakan
bahwa Prop. Correct adalah proporsi peserta didik (peserta tes) yang
menjawab benar butir soal. Koefisien tingkat kesukaran yang diperoleh
berdasarkan output Iteman yang dinyatakan dalam Prop. Correct, kemudian
dikategorikan berdasarkan tingkat kesukaran butir soal. Prop. Correct yang
terdapat di output Iteman dapat dilihat pada tabel 3.8.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Tabel 3.8 Output Iteman pada Prop. Correct
Berdasarkan tabel 3.8 koefisien tingkat kesukaran yang diperoleh
berdasarkan output Iteman yang dinyatakan dalam Prop. Correct.
Tingkat kesukaran dalam penelitian ini adalah sulit atau sedang atau
mudahnya butir soal UAS genap mata pelajaran IPS kelas V tahun pelajaran
2014/2015 di SD se-kecamatan Depok, Sleman. Berpedoman pada pendapat
ahli yang telah diuraikan pada bab II, Kusaeri dan Suprananto (2012: 175)
mengemukakan bahwa klasifikasi tingkat kesukaran soal dapat menggunakan
kriteria sebagai berikut:
Tabel 3.9 Kategori Tingkat Kesukaran
Rentang Tingkat Kesukaran Kategori Keputusan0,7 – 1,00 Mudah Ditolak/direvisi0,3 – 0,69 Sedang Diterima0,0 – 0,29 Sulit Ditolak/direvisi
(Sumber : Kusaeri dan Suprananto (2012: 175))
Berdasarkan tabel 3.9 kriteria tingkat kesukaran dapat diketahui
terdapat tiga kriteria tingkat kesukaran yang berhubungan dengan masing-
masing rentang. Pada tabel tersebut dapat diketahui bahwa tingkat kesukaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
(p) dengan rentang 0,7 – 1,0 menunjukkan kualitas tes termasuk dalam
kategori mudah. Tingkat kesukaran (p) dengan rentang 0,3 – 0,69
menunjukkan kualitas tes termasuk dalam kategori sedang. Tingkat kesukaran
(p) dengan rentang 0,0 - 0,29 menunjukkan kualitas tes termasuk dalam
kategori sulit.
Butir soal yang telah dianalisis berdasarkan kategori tingkat
kesukaraan butir soalnya, selanjutnya menghitung persentase tingkat
kesukaran keseluruhan butir soal sesuai dengan proporsi yang telah
ditetapkan. Proporsi tingkat kesukaran butir soal UAS telah diuraikan pada
bab II menurut Kunandar (2014: 201) seperti pada tabel berikut.
Tabel 3.10 Proporsi Tingkat Kesukaran
Kategori Tingkat Kesukaran Butir Soal
Persentase (%)
Mudah 30%Sedang 50%Sukar 20%
Berdasarkan tabel 3.10 mengenai proporsi tingkat kesukaran dapat
diketahui bahwa tingkat kesukaran soal dapat dikatakan baik apabila memiliki
proporsi kategori soal mudah sebesar 30%, kategori soal sedang sebesar 50%,
dan kategori soal sukar sebesar 20%. Dengan kata lain, tingkat kesukaran
butir soal UAS yang belum sesuai dengan proporsi tingkat kesukaran butir
soal seperti yang telah diuraikan sebelumnya maka butir soal tersebut perlu
diperbaiki.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
4. Daya Pembeda
Azwar (2015: 137) berpendapat bahwa butir soal dapat dinyatakan
memiliki daya pembeda baik apabila butir soal tersebut dapat dijawab dengan
benar oleh semua atau sebagian besar peserta didik yang telah memahami
materi dan dijawab salah oleh semua atau sebagian besar peserta didik yang
belum memahami materi yang diujikan. Daya pembeda butir soal dalam
software MicroCat Iteman versi 3.00 dapat diketahui dengan melihat Point
Biser. Point Biser adalah daya pembeda butir soal dengan menggunakan
koefisien korelasi Point Biser. Point Biser yang terdapat di output Iteman
dapat dilihat pada tabel 3.11.
Tabel 3.11 Output Iteman pada Point Biser
Berdasarkan tabel 3.11 daya pembeda butir soal dalam output software
MicroCat Iteman versi 3.00 dapat diketahui dengan melihat Point Biser pada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Point Biser pada output software MicroCat Iteman versi 3.00
selanjutnya dianalisis dengan berpedoman pada pendapat Kunandar, (2014:
241) yang menunjukkan kategori daya pembeda.
Tabel 3.12 Kategori Daya Pembeda
Indeks Diskriminasi (DB) Kategori0,40 atau lebih Sangat baik
(butir soal dapat diterima)0,30 – 0,39 Butir soal cukup baik
(butir soal dapat diterima dengan perbaikan)0,20 – 0,29 Sedang
(butir soal perlu pembahasan lebih lanjut dan perlu diperbaiki)
0,19 ke bawah Butir soal buruk(butir soal ditolak atau dibuang dan diganti dengan butir lain)
(Sumber : Kunandar, (2014: 241))
Berdasarkan tabel 3.12 tersebut dapat dilihat, bahwa apabila hasil
perhitungan terhadap daya pembeda menunjukkan bahwa soal dapat
dikategorikan dengan kriteria yang sangat baik apabila memiliki koefisien
daya pembeda dengan hasil perhitungan 0,40 atau lebih. Koefisien daya
pembeda dengan rentang 0,30 – 0,39 menunjukkan kategori butir soal cukup
baik. Koefisien daya pembeda dengan rentang 0,20 – 0,29 menunjukkan
kategori butir soal sedang. Koefisien daya pembeda dengan rentang kurang
dari 0,19 menunjukkan kategori butir soal jelek.
5. Efektivitas Pengecoh
Sudijono (2011: 409) yang mengatakan bahwa pengecoh adalah jawaban-
jawaban yang salah, kecuali kunci jawaban soal tersebut. Prop. Endorsing dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
output software MicroCat Iteman versi 3.00 menunjukkan efektivitas pengecoh.
Efektivitas pengecoh merupakan penyebaran pilihan jawaban pada butir soal
pilihan ganda. Prop. Endorsing adalah proporsi jawaban pada setiap pilihan
jawaban. Prop. Endorsing dapat dilihat pada tabel 3.13
Tabel 3.13 Output Iteman pada Prop. Endorsing
Berdasarkan tabel 3.13 daya pembeda butir soal dalam output software
MicroCat Iteman versi 3.00 dapat diketahui dengan melihat Prop. Endorsing.
Basuki dan Hariyanto (2014: 144) mengemukakan bahwa pengecoh dapat
dikatakan berfungsi dengan baik apabila pengecoh tersebut minimal dipilih oleh
5% peserta tes. Pengecoh yang tidak berfungsi dengan baik direkomendasikan
untuk diganti atau direvisi. Hal senada diungkapkan oleh Sudijono (2011: 411)
yang mengatakan bahwa pengecoh dapat berfungsi dengan baik apabila
pengecoh tersebut minimal telah dipilih oleh 5% dari seluruh peserta tes.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab IV pada penelitian ini membahas tentang tiga sub bab, yaitu (A) deskripsi
penelitian, (B) hasil penelitian, dan (C) pembahasan.
A. Deskripsi Penelitan
Analisis butir soal adalah suatu tahap untuk mendefinisikan sebuah butir soal
yang digunakan untuk mengetahui kesalahan atau kekeliruan dalam penyusunan tes,
sehingga diperoleh tes yang berkualitas baik. Peneliti melakukan analisis butir soal
pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) kelas V pada 27 SD Negeri dan Swasta di Kecamatan
Depok meliputi validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan
efektivitas pengecoh. Analisis validitas menggunakan validitas isi yang dilakukan
dengan cara melihat kesesuaian antara materi yang diujikan atau yang terdapat pada
setiap butir soal dengan materi yang telah disampaikan pada proses pembelajaran
berdasarkan SK-KD. Sementara itu, analisis reliabilitas, tingkat kesukaran, daya
pembeda, dan efektivitas pengecoh dengan menggunakan bantuan software MicroCat
Iteman versi 3.00.
Peneliti mengumpulkan berbagai data sebagai dokumentasi penelitian pada
tanggal 8-13 Juni 2015 berupa lembar soal, kunci jawaban, dan lembar jawab peserta
didik UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS pada kelas V pada 27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
SD di Kecamatan Depok yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 (KTSP)
dengan jumlah responden yang diterima sebanyak 810 peserta didik. Analisis butir
soal dilakukan pada soal pilihan ganda, dengan jumlah 30 butir soal.
B. Hasil Penelitian
Pada hasil penelitian akan dijabarkan lima hal pokok yaitu analisis validitas,
reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh butir soal
UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS pada kelas V pada 27 SD
di Kecamatan Depok.
1. Validitas
Validitas adalah kesesuaian atau kecocokan suatu tes dengan tujuan yang
ingin diukur. Djiwandono (2008: 164) validitas adalah relevansi, kecocokan,
atau kesesuaian antara suatu tes dengan jenis kemampuan yang merupakan
tujuan dari pengukuran. Analisis validitas dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan jenis validitas isi, untuk melihat sejauhmana sebuah tes
mencakup keseluruhan materi yang ingin diukur. Azwar (2015: 175)
berpendapat bahwa pengujian validitas isi tidak perlu menggunakan analisis
statistik, namun menggunakan analisis rasional dengan membandingkan butir
soal sudah sesuai atau belum dengan kriteria yang ditentukan.
Peneliti tidak memiliki kisi-kisi, maka peneliti memetakan sendiri antara
butir soal dengan SK maupun KD mata pelajaran IPS semester II. Hal ini
dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kesesuaian antara materi pada butir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
soal pilihan ganda UAS dengan materi yang telah diajarkan. Analisis validitas
isi dilakukan dengan cara mencocokkan materi pada setiap butir soal dengan
SK dan KD. Tabel Analisis kesesuaian butir soal terlampir pada lampiran 9.
Berdasarkan lampiran 9 terdapat lima kolom. Kolom pertama adalah
nomor butir soal. Kolom pertama berisi nomor butir soal 1 sampai 30. Pada
kolom kedua adalah isi butir soal. Kolom kedua ini berisi uraian soal pilihan
ganda. Pada kolom ketiga adalah standar kompetensi. Kolom ketiga ini berisi
.mengenai standar kompetensi yang harus dicapai peserta didik berdasarkan
materi yang ada pada soal. Pada kolom keempat adalah kompetensi dasar.
Kolom keempat ini berisi kompetensi dasar yang harus dicapai peserta didik
berdasarkan materi yang ada pada uraian soal. Kolom kelima adalah keputusan.
Kolom kelima ini berisi keputusan mengenai kesesuaian antara materi yang
terdapat dalam setiap butir soal dengan materi yang ingin diukur berdasarkan
indikator pembelajaran yang telah ditetapkan. Hasil dari lampiran 9 dapat
disimpulkan pada tabel 4.1.
Tabel 4.1 Hasil Analisis Validitas Isi Butir Soal Pilihan Ganda UAS genap tahun
Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPS kelas V
Butir Soal Hasil Analisis Kesesuaian dengan SK dan KD
Butir 1 Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang diukur berdasarkan SK KD pembelajaran
√
Butir 2 Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang diukur berdasarkan SK KD pembelajaran
√
Butir 3 Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Butir Soal Hasil Analisis Kesesuaian dengan SK dan KD
materi yang diukur berdasarkan SK KD pembelajaran
√
Butir 4 Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang diukur berdasarkan SK KD pembelajaran
√
Butir 5 Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang diukur berdasarkan SK KD pembelajaran
√
Butir 6 Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang diukur berdasarkan SK KD pembelajaran
√
Butir 7 Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang diukur berdasarkan SK KD pembelajaran
√
Butir 8 Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang diukur berdasarkan SK KD pembelajaran
√
Butir 9 Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang diukur berdasarkan SK KD pembelajaran
√
Butir 10 Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang diukur berdasarkan SK KD pembelajaran
√
Butir 11 Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang diukur berdasarkan SK KD pembelajaran
√
Butir 12 Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang diukur berdasarkan SK KD pembelajaran
√
Butir 13 Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang diukur berdasarkan SK KD pembelajaran
√
Butir 14 Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang diukur berdasarkan SK KD pembelajaran
√
Butir 15 Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang diukur berdasarkan SK KD pembelajaran
√
Butir 16 Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang diukur berdasarkan SK KD pembelajaran
√
Butir 17 Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Butir Soal Hasil Analisis Kesesuaian dengan SK dan KD
materi yang diukur berdasarkan SK KD pembelajaran
√
Butir 18 Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang diukur berdasarkan SK KD pembelajaran
√
Butir 19 Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang diukur berdasarkan SK KD pembelajaran
√
Butir 20 Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang diukur berdasarkan SK KD pembelajaran
√
Butir 21 Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang diukur berdasarkan SK KD pembelajaran
√
Butir 22 Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang diukur berdasarkan SK KD pembelajaran
√
Butir 23 Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang diukur berdasarkan SK KD pembelajaran
√
Butir 24 Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang diukur berdasarkan SK KD pembelajaran
√
Butir 25 Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang diukur berdasarkan SK KD pembelajaran
√
Butir 26 Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang diukur berdasarkan SK KD pembelajaran
√
Butir 27 Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang diukur berdasarkan SK KD pembelajaran
√
Butir 28 Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang diukur berdasarkan SK KD pembelajaran
√
Butir 29 Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang diukur berdasarkan SK KD pembelajaran
√
Butir 30 Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang diukur berdasarkan SK KD pembelajaran
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa soal pilihan ganda UAS
genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas V yang terdiri dari
30 butir soal dikatakan valid atau sesuai karena materi pada butir soal sudah
sesuai dengan materi yang ingin diukur sesuai uraian SK dan KD. Pada uraian
mengenai hasil analisis validitas isi butir soal pilihan ganda UAS genap tahun
pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas V tersebut, maka diperoleh
persentase hasil analisis validitas isi butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir
Semester (UAS). Berikut ini adalah tabel 4.2 persentase hasil analisis validitas
isi butir soal Ulangan Akhir Semester (UAS) semester genap mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas V yang diperoleh hasil tabel 4.1.
Tabel 4.2 Persentase Hasil Analisis Validitas Isi Butir Soal
No. Kategori Nomor Butir SoalJumlah Butir Soal
Persentase
1. Valid1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25,
26, 27, 28, 29, 3030 100%
2.Tidak Valid
- - -
Berdasarkan tabel 4.2 yang telah diuraikan sebelumnya, dapat diketahui
bahwa butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata
pelajaran IPS kelas V SD terdiri dari 30 butir soaldinyatakan valid.
2. Reliabilitas
Hasil analisis lewat program software MicroCat Iteman versi 3.00
menunjukkan bahwa koefisien Alpha = 0, 759. Hal ini menunjukkan bahwa soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
UAS tersebut memiliki reliabilitas tinggi sesuai dengan pendapat Jihad dan Haris
(2012: 187) bahwa koefisien nilai Alpha yang berada diantara 0,70 < r11 ≤ 0,90
dapat dikategorikan sebagai soal yang memiliki tingkat reliabilitas tinggi.
Pada output Iteman, Alpha dapat dilihat pada tabel 4.3
Tabel 4.3 Reliabilitas ditunjukkan oleh koefisien Alpha
Berdasarkan tabel 4.3 Reliabilitas dalam output software MicroCat
Iteman versi 3.00 dengan koefisien Alpha = 0, 759.
3. Tingkat Kesukaran
Analisis tingkat kesukaran butir soal dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui sejauh mana tingkat kesukaran butir soal tergolong rendah, sedang,
ataupun sukar. Pada langkah analisis tingkat kesukaran diolah dengan program
kumputer MicroCat Iteman versi 3.00, peneliti berpedoman pada kategori tingkat
kesukaran sesuai dengan pendapat Kusaeri dan Suprananto (2012: 175).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Tabel 4.4 Kategori tingkat kesukaran
No.Tingkat
KesukaranKategori Keputusan
1. 0,7 – 1,0 Mudah Ditolak/direvisi2. 0,3 – 0,69 Sedang Diterima3. 0,0 – 0,29 Sulit Ditolak/direvisi
Berpedoman pada tabel 4.4 kategori tingkat kesukaran soal yang telah
diuraikan sebelumnya, peneliti melakukan analisis data tingkat kesukaran pada
soal UAS. Berikut ini adalah tabel 4.5 hasil analisis tingkat kesukaran butir soal
UAS semester genap mata pelajaran IPS kelas V.
Tabel 4.5 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal UAS Genap Mata Pelajaran
IPS Kelas V.
Nomor Butir Soal
Prop. Correct KategoriNomor
Butir SoalProp.
CorrectKategori
1 0.531 Sedang 16 0.826 Mudah2 0.968 Mudah 17 0.947 Mudah3 0.514 Sedang 18 0.978 Mudah4 0.694 Sedang 19 0.446 Sedang5 0.431 Sedang 20 0.306 Sedang6 0.357 Sedang 21 0.277 Sukar7 0.520 Sedang 22 0.274 Sukar8 0.427 Sedang 23 0.211 Sukar9 0.958 Sedang 24 0.635 Sedang10 0.309 Sedang 25 0.928 Mudah11 0.467 Sedang 26 0.604 Sedang12 0.136 Sukar 27 0.756 Mudah13 0.217 Sukar 28 0.772 Mudah14 0.772 Mudah 29 0.465 Sedang15 0.875 Mudah 30 0.294 Sukar
Prop. Correct menggambarkan koefisien Tingkat Kesukaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Berdasarkan tabel 4.5 mengenai analisis tingkat kesukaran butir soal UAS
genap mata pelajaran IPS kelas V dapat diketahui bahwa dari 30 butir soal
pilihan ganda terdapat 9 butir soal yang memiliki tingkat kesukaran mudah pada
rentang 0,7 – 0,8. Sedangkan terdapat 15 soal memiliki tingkat kesukaran sedang
pada rentang 0,3 – 0,7. Sedangkan 6 butir soal yang termasuk dalam kategori
sukar yaitu pada rentang 0,0 – 0,3. Berdasarkan hasil analisis tingkat kesukaran
butir soal seperti yang telah dipaparkan pada paragraf sebelumnya, berikut ini
ditampilkan tabel 4.6 mengenai persentase jumlah butir soal berdasarkan kategori
tingkat kesukaran.
Tabel 4.6 Persentase Jumlah Soal Berdasarkan Kategori Tingkat Kesukaran
B
Berdasarkan tabel 4.6 di atas dapat diketahui bahwa tingkat kesukaran pada
butir soal UAS yang memiliki kategori mudah sebanyak 9 butir soal dengan
persentase 30%. Tingkat kesukaran dengan kategori mudah terdapat pada butir
soal 2, 14, 15, 16, 17, 18, 25, 27, 28. Pada kategori sedang sebanyak 15 butir soal
dengan persentase 50%. Tingkat kesukaran dengan kategori sedang terdapat pada
butir soal 1, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 19, 20, 24, 26, 29. Sedangkan yang
memiliki kategori sukar sebanyak 6 butir soal dengan persentase 20%. Tingkat
Kategori Butir Jumlah Persentase (%)Mudah 2, 14, 15, 16, 17, 18, 25, 27, 28 9 30%Sedang 1, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 19,
20, 24, 26, 2915 50%
Sukar 12, 13, 21, 22, 23, 30 6 20%
Total 30 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kesukaran dengan kategori sukar terdapat pada butir soal 12, 13, 21, 22, 23, 30.
Data di atas jika ditunjukkan dengan
Gambar 4.1 Diagram Persentase Tingkat Kesukaran Butir Soal
Berdasarkan
butir soal dapat diketahui bahwa 30 butir soal UAS genap mata pelajaran IPS
kelas V memiliki tingkat kesukaran yang bervariasi. Seperti yang terlihat pada
diagram tersebut bahwa terdapat 30% butir so
dengan kategori mudah, 50% butir soal yang memiliki tingkat kesukaran dengan
kategori sedang dan 20% butir soal yang memiliki tingkat kesukaran dengan
kategori sukar. Berikut ini adalah tabel 4.7 mengenai proporsi tingk
berdasarkan pendapat Kunandar (2014: 201).
kesukaran dengan kategori sukar terdapat pada butir soal 12, 13, 21, 22, 23, 30.
Data di atas jika ditunjukkan dengan pie chart adalah sebagai berikut :
Gambar 4.1 Diagram Persentase Tingkat Kesukaran Butir Soal
Berdasarkan gambar 4.1 mengenai diagram persentase tingkat kesukaran
butir soal dapat diketahui bahwa 30 butir soal UAS genap mata pelajaran IPS
kelas V memiliki tingkat kesukaran yang bervariasi. Seperti yang terlihat pada
diagram tersebut bahwa terdapat 30% butir soal yang memiliki tingkat kesukaran
dengan kategori mudah, 50% butir soal yang memiliki tingkat kesukaran dengan
kategori sedang dan 20% butir soal yang memiliki tingkat kesukaran dengan
kategori sukar. Berikut ini adalah tabel 4.7 mengenai proporsi tingk
berdasarkan pendapat Kunandar (2014: 201).
Tabel 4.7 Proporsi Tingkat Kesukaran
(Sumber : Kunandar (2014: 201))
30%
50%
20%
PERSENTASE TINGKAT KESUKARAN
Mudah Sedang Sukar
Kategori Tingkat Kesukaran Butir Soal
Persentase (%)
Mudah 30%Sedang 50%Sukar 20%
78
kesukaran dengan kategori sukar terdapat pada butir soal 12, 13, 21, 22, 23, 30.
adalah sebagai berikut :
Gambar 4.1 Diagram Persentase Tingkat Kesukaran Butir Soal
gambar 4.1 mengenai diagram persentase tingkat kesukaran
butir soal dapat diketahui bahwa 30 butir soal UAS genap mata pelajaran IPS
kelas V memiliki tingkat kesukaran yang bervariasi. Seperti yang terlihat pada
al yang memiliki tingkat kesukaran
dengan kategori mudah, 50% butir soal yang memiliki tingkat kesukaran dengan
kategori sedang dan 20% butir soal yang memiliki tingkat kesukaran dengan
kategori sukar. Berikut ini adalah tabel 4.7 mengenai proporsi tingkat kesukaran
PERSENTASE TINGKAT KESUKARAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Berpedoman pada tabel 4.7 mengenai proporsi tingkat kesukaran
berdasarkan pendapat Kunandar (2014: 201) dapat diketahui bahwa proporsi
tingkat kesukaran pada butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran
2014/2015 mata pelajaran IPS kelas V pada 27 SD Negeri dan Swasta di
Kecamatan Depok sudah sesuai dengan proporsi tingkat kesukaran butir soal
UAS yang telah ditetapkan. Hal tersebut dapat diketahui bahwa soal UAS
tersebut memiliki tingkat kesukaran kategori mudah sebesar 30%, sedang sebesar
50%, dan sukar sebesar 20%.
4. Daya Pembeda
Analisis daya pembeda butir soal bertujuan untuk mengetahui kemampuan
butir soal UAS genap mata pelajaran IPS kelas V SD dalam membedakan peserta
didik yang telah memahami materi tes dengan peserta didik yang belum
memahami materi. Hasil analisis daya pembeda menggunakan program
komputer MicroCat Iteman versi 3.00, dengan kategori daya pembeda menurut
Kunandar (2014: 241).
Tabel 4.8 Kategori Daya Pembeda Indeks Diskriminasi (DB) Kualitas Tes
0,40 atau lebih Sangat baik (butir soal dapat diterima)
0,30 – 0,39 Butir soal cukup baik(butir soal dapat diterima dengan perbaikan)
0,20 – 0,29 Sedang (butir soal perlu pembahasan lebih lanjut dan perlu diperbaiki)
0,19 ke bawah Butir soal buruk(butir soal ditolak atau dibuang dan diganti dengan butir lain)
(Sumber : Kunandar (2014: 241))
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Berpedoman pada tabel 4.8 kategori daya pembeda soal yang telah
diuraikan sebelumnya kemudian peneliti melakukan analisis data daya pembeda
soal UAS. Berikut ini adalah tabel hasil analisis daya pembeda butir soal UAS
genap mata pelajaran IPS kelas V.
Tabel 4.9 Hasil Analisis Daya Pembeda Butir Soal UAS Genap Mata
Pelajaran IPS Kelas V
Nomor Soal
Nilai Daya pembeda
(point biser)
KategoriNomor
Soal
Nilai Daya pembeda
(point biser)
Kategori
1 0.386 Cukup Baik 16 0.402 Sangat Baik2 0.137 Buruk 17 0.296 Sedang
3 0.470 Sangat Baik 18 0.185 Buruk4 0.419 Sangat Baik 19 0.511 Sangat Baik
5 0.261 Sedang 20 0.473 Sangat Baik6 0.452 Sangat Baik 21 0.175 Buruk7 0.447 Sangat Baik 22 0.431 Sangat Baik
8 0.469 Sangat Baik 23 0.322 Cukup Baik9 0.224 Sedang 24 0.428 Sangat Baik10 0.184 Buruk 25 0.218 Sedang
11 0.396 Cukup Baik 26 0.325 Cukup Baik12 0.123 Buruk 27 0.465 Sangat Baik13 0.209 Sedang 28 0.406 Sangat Baik
14 0.431 Sangat Baik 29 0.376 Cukup Baik15 0.372 Cukup Baik 30 0.414 Sangat Baik
Berdasarkan tabel 4.9 mengenai analisis daya pembeda butir soal Ulangan
Akhir Semester (UAS) genap mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
kelas V dapat diketahui bahwa dari 30 butir soal pilihan ganda terdapat 14 butir
soal memiliki nilai daya pembeda dengan kualitas butir soal sangat baik yaitu
butir soal yang memiliki nilai daya pembeda berada pada rentang 0,40 atau lebih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Selain itu juga, terdapat 6 butir soal yang memiliki nilai daya pembeda dengan
kualitas butir soal cukup baik yang berada pada rentang 0,30 – 0,39. Sedangkan
terdapat juga 5 butir soal yang memiliki nilai daya pembeda berada pada rentang
0,20 – 0,29 dengan kualitas butir soal sedang. Soal UAS memiliki 5 butir soal
dengan nilai daya pembeda berada pada rentang kurang dari 0,19 dengan kualitas
butir soal buruk.
Berdasarkan hasil analisis daya pembeda butir soal seperti yang telah
dipaparkan pada paragraf sebelumnya. Berikut ini ditampilkan tabel mengenai
persentase jumlah butir soal berdasarkan kualitas daya pembeda butir soal.
Tabel 4.10 Persentase Jumlah Soal Berdasarkan Kategori Daya Pembeda Butir Soal
No. Kategori Butir Soal Jumlah Persentase (%)
1. Sangat Baik 3, 4, 6, 7, 8, 14, 16, 19, 20, 22, 24, 27, 28, 30
14 46,66%
2. Cukup Baik 1, 11, 15, 23, 26, 29 6 20%3. Sedang 5, 9, 13, 17, 25 5 16,67%4. Buruk 2, 10, 12, 18, 21 5 16,67%
Total 30 100%
Dari tabel 4.10 di atas dapat diketahui bahwa daya pembeda pada butir soal
UAS yang memiliki kualitas butir soal sangat baik sebanyak 14 butir soal dengan
persentase 46,66% yaitu pada butir soal 3, 4, 6, 7, 8, 14, 16, 19, 20, 22, 24, 27, 28,
dan 30. Daya pembeda soal UAS dengan kualitas butir soal cukup baik sebanyak
6 butir soal dengan persentase 20% yaitu pada butir soal 1, 11, 15, 23, 26, dan 29.
Daya pembeda soal UAS dengan kualitas butir soal sedang sebanyak 5 butir soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dengan persentase 16.67% yaitu
daya pembeda soal UAS dengan kualitas butir soal buruk sebanyak 5 butir soal
dengan persentase 16.67% yaitu pada butir soal 2, 10, 12, 18 dan 21. Data di atas
jika ditunjukkan dengan
Gambar 4.2 Diagram
Berdasarkan gambar 4.2 mengenai diagram persentase
pembeda butir soal
pelajaran IPS kelas V memiliki kualitas daya pembeda yang bervariasi. Seperti
yang terlihat pada diagram tersebut bahwa terdapat 46,66% butir soal yang
memiliki kualitas daya pembeda sangat baik, 20% buti
kualitas daya pembeda cukup baik, 16.67% butir soal memiliki kualitas daya
pembeda sedang, dan 16.67% butir soal memiliki kualitas daya pembeda buruk.
dengan persentase 16.67% yaitu pada butir soal 5, 9, 13, 17, dan 25
daya pembeda soal UAS dengan kualitas butir soal buruk sebanyak 5 butir soal
dengan persentase 16.67% yaitu pada butir soal 2, 10, 12, 18 dan 21. Data di atas
jika ditunjukkan dengan pie chart adalah sebagai berikut:
Gambar 4.2 Diagram Persentase Kategori Daya Pembeda Butir Soal
Berdasarkan gambar 4.2 mengenai diagram persentase
pembeda butir soal dapat diketahui bahwa 30 butir soal UAS genap mata
pelajaran IPS kelas V memiliki kualitas daya pembeda yang bervariasi. Seperti
yang terlihat pada diagram tersebut bahwa terdapat 46,66% butir soal yang
memiliki kualitas daya pembeda sangat baik, 20% butir soal yang memiliki
kualitas daya pembeda cukup baik, 16.67% butir soal memiliki kualitas daya
pembeda sedang, dan 16.67% butir soal memiliki kualitas daya pembeda buruk.
Sangat Baik46,66%
Cukup Baik20%
Sedang 16.67%
Buruk16.67%
Persentase Daya Pembeda
Sangat Baik Cukup Baik Sedang
82
5, 9, 13, 17, dan 25. Sedangkan
daya pembeda soal UAS dengan kualitas butir soal buruk sebanyak 5 butir soal
dengan persentase 16.67% yaitu pada butir soal 2, 10, 12, 18 dan 21. Data di atas
Persentase Kategori Daya Pembeda Butir Soal
Berdasarkan gambar 4.2 mengenai diagram persentase kualitas daya
dapat diketahui bahwa 30 butir soal UAS genap mata
pelajaran IPS kelas V memiliki kualitas daya pembeda yang bervariasi. Seperti
yang terlihat pada diagram tersebut bahwa terdapat 46,66% butir soal yang
r soal yang memiliki
kualitas daya pembeda cukup baik, 16.67% butir soal memiliki kualitas daya
pembeda sedang, dan 16.67% butir soal memiliki kualitas daya pembeda buruk.
Buruk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
5. Efektivitas Pengecoh
Analisis efektivitas pengecoh memiliki tujuan untuk mengetahui
keberfungsian pilihan jawaban selain kunci jawaban pada butir soal pilihan
ganda Ujian Akhir Semester (UAS) genap mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS) kelas V pada 27 SD Negeri dan Swasta di Kecamatan Depok,
Sleman, Yogyakarta tahun pelajaran 2014/2015. Analisis efektivitas pengecoh
dilakukan dengan menggunakan bantuan software MicroCat Iteman versi 3.00.
Pada langkah analisis efektivitas pengecoh butir soal, peneliti berpedoman
pada kriteria untuk menentukan efektivitas pengecoh soal sesuai dengan
pendapat Basuki dan Hariyanto (2014: 144) yang mengemukakan bahwa
pengecoh dapat dikatakan berfungsi dengan baik apabila pengecoh tersebut
minimal dipilih oleh 5% peserta tes. Hal senada diungkapkan oleh Sudijono
(2011: 411) yang mengatakan bahwa pengecoh dapat berfungsi dengan baik
apabila pengecoh tersebut minimal telah dipilih oleh 5% dari seluruh peserta tes.
Berdasarkan pendapat Basuki dan Hariyanto (2014: 144) dan Sudijono (2011:
411), berikut adalah tabel 4.9 hasil analisis efektivitas pengecoh soal UAS genap
mata pelajaran IPS kelas V.
Tabel 4.11 Hasil analisis efektivitas pengecoh butir soal UAS genap mata
pelajaran IPS kelas V.
Butir Soal
Prop. Endorsing
Hasil (%) Deskripsi Kesimpulan
1A 0.177 A 17.7% Pilihan jawaban A merupakan
pengecoh yang dipilih oleh 17.7% Pengecoh A berfungsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Butir Soal
Prop. Endorsing
Hasil (%) Deskripsi Kesimpulan
dari peserta tes.
B 0.531 B 53.1% Pilihan jawaban B merupakan kunci jawaban yang dipilih oleh 53.1% dari peserta tes
Kunci jawaban
C 0.209 C 20.9% Pilihan jawaban C merupakan pengecoh yang dipilih oleh 20.9% dari peserta tes.
Pengecoh C berfungsi
D 0.070 D 7.0% Pilihan jawaban D merupakan pengecoh yang dipilih oleh 7.0% dari peserta tes.
Pengecoh D berfungsi
2
A 0.004 A 0.4% Pilihan jawaban A merupakan pengecoh yang dipilih oleh 0.4% dari peserta tes.
Pengecoh A belum berfungsi
B 0.009 B 0.9% Pilihan jawaban B merupakan pengecoh yang dipilih oleh 0.9% dari peserta tes.
Pengecoh B belum berfungsi
C 0.968 C 96.8% Pilihan jawaban C merupakan kunci jawaban yang dipilih oleh 96.8% dari peserta tes
Kunci jawaban
D 0.019 D 1.9 % Pilihan jawaban D merupakan pengecoh yang dipilih oleh 1.9% dari peserta tes.
Pengecoh D belum berfungsi
3
A 0.111 A 11.1% Pilihan jawaban A merupakan pengecoh yang dipilih oleh 11.1% dari peserta tes.
Pengecoh A berfungsi
B 0.238 B 23.8% Pilihan jawaban B merupakan pengecoh yang dipilih oleh 23.8% dari peserta tes.
Pengecoh B berfungsi
C 0.131 C 13.1% Pilihan jawaban C merupakan pengecoh yang dipilih oleh 13.1% dari peserta tes.
Pengecoh C berfungsi
D 0.514 D 51.4% Pilihan jawaban D merupakan kunci jawaban yang dipilih oleh 51.4% dari peserta tes
Kunci jawaban
4
A 0.694 A 69.4% Pilihan jawaban A merupakan kunci jawaban yang dipilih oleh 69.4% dari peserta tes
Kunci jawaban
B 0.186 B 18.6% Pilihan jawaban B merupakan Pengecoh B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Butir Soal
Prop. Endorsing
Hasil (%) Deskripsi Kesimpulan
pengecoh yang dipilih oleh 18.6% dari peserta tes.
berfungsi
C 0.057 C 5.7% Pilihan jawaban C merupakan pengecoh yang dipilih oleh 5.7% dari peserta tes.
Pengecoh C berfungsi
D 0.063 D 6.3% Pilihan jawaban D merupakan pengecoh yang dipilih oleh 6.3% dari peserta tes.
Pengecoh D berfungsi
5
A 0.193 A 19.3% Pilihan jawaban A merupakanpengecoh yang dipilih oleh 19.3% dari peserta tes.
Pengecoh A berfungsi
B 0.431 B 43.1% Pilihan jawaban B merupakan kunci jawaban yang dipilih oleh 43.1% dari peserta tes
Kunci jawaban
C 0.242 C 24.2% Pilihan jawaban C merupakan pengecoh yang dipilih oleh 24.2% dari peserta tes.
Pengecoh C berfungsi
D 0.128 D 12,8% Pilihan jawaban D merupakan pengecoh yang dipilih oleh 12.8% dari peserta tes.
Pengecoh D berfungsi
6
A 0.348 A 34.8% Pilihan jawaban A merupakan pengecoh yang dipilih oleh 34.8% dari peserta tes.
Pengecoh A berfungsi
B 0.069 B 6.9% Pilihan jawaban B merupakan pengecoh yang dipilih oleh 6.9% dari peserta tes.
Pengecoh B berfungsi
C 0.357 C 35.7% Pilihan jawaban C merupakan kunci jawaban yang dipilih oleh 35.7% dari peserta tes
Kunci jawaban
D 0.220 D 22.0% Pilihan jawaban D merupakan pengecoh yang dipilih oleh 22.0% dari peserta tes.
Pengecoh D berfungsi
7
A 0.094 A 9.4% Pilihan jawaban A merupakan pengecoh yang dipilih oleh 9.4% dari peserta tes.
Pengecoh A berfungsi
B 0.198 B 19.8% Pilihan jawaban B merupakan pengecoh yang dipilih oleh 19.8% dari peserta tes.
Pengecoh B berfungsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Butir Soal
Prop. Endorsing
Hasil (%) Deskripsi Kesimpulan
C 0.181 C 18.1% Pilihan jawaban C merupakan pengecoh yang dipilih oleh 18.1% dari peserta tes.
Pengecoh C berfungsi
D 0.520 D 52.0% Pilihan jawaban D merupakan kunci jawaban yang dipilih oleh 52.0% dari peserta tes
Kunci jawaban
8
A 0.186 A 18.6% Pilihan jawaban A merupakan pengecoh yang dipilih oleh 18.6% dari peserta tes.
Pengecoh A berfungsi
B 0.427 B 42.7% Pilihan jawaban B merupakan kunci jawaban yang dipilih oleh 42.7% dari peserta tes
Kunci jawaban
C 0.327 C 32.7% Pilihan jawaban C merupakan pengecoh yang dipilih oleh 32.7% dari peserta tes.
Pengecoh C berfungsi
D 0.053 D 5.3% Pilihan jawaban D merupakan pengecoh yang dipilih oleh 5.3% dari peserta tes.
Pengecoh D berfungsi
9
A 0.015 A 1.5% Pilihan jawaban A merupakan pengecoh yang dipilih oleh 1.5% dari peserta tes.
Pengecoh A belum berfungsi
B 0.017 B 1.7% Pilihan jawaban B merupakan pengecoh yang dipilih oleh 1.7% dari peserta tes.
Pengecoh B belum berfungsi
C 0.958 C 95.8% Pilihan jawaban C merupakan kunci jawaban yang dipilih oleh 95.8% dari peserta tes
Kunci jawaban
D 0.007 D 0.7% Pilihan jawaban D merupakan pengecoh yang dipilih oleh 0.7% dari peserta tes.
Pengecoh D belum berfungsi
10
A 0.344 A 34.4% Pilihan jawaban A merupakan pengecoh yang dipilih oleh 34.4% dari peserta tes.
Pengecoh A berfungsi
B 0.235 B 23.5% Pilihan jawaban B merupakan pengecoh yang dipilih oleh 23.5% dari peserta tes.
Pengecoh B berfungsi
C 0.102 C 10.2% Pilihan jawaban C merupakan pengecoh yang dipilih oleh 10.2%
Pengecoh C berfungsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Butir Soal
Prop. Endorsing
Hasil (%) Deskripsi Kesimpulan
dari peserta tes.
D 0.309 D 30.9% Pilihan jawaban D merupakan kunci jawaban yang dipilih oleh 30.9% dari peserta tes
Kunci jawaban
11
A 0.467 A 46.7% Pilihan jawaban A merupakan kunci jawaban yang dipilih oleh 46.7% dari peserta tes
Kunci jawaban
B 0.154 B 15.4% Pilihan jawaban B merupakan pengecoh yang dipilih oleh 15.4% dari peserta tes.
Pengecoh B berfungsi
C 0.269 C 26.9% Pilihan jawaban C merupakan pengecoh yang dipilih oleh 26.9% dari peserta tes.
Pengecoh C berfungsi
D 0.100 D 10.0% Pilihan jawaban D merupakan pengecoh yang dipilih oleh 10.0% dari peserta tes.
Pengecoh D berfungsi
12
A 0.679 A 67.9% Pilihan jawaban A merupakan pengecoh yang dipilih oleh 67.9% dari peserta tes.
Pengecoh A berfungsi
B 0.136 B 13.6% Pilihan jawaban B merupakan kunci jawaban yang dipilih oleh 13.6% dari peserta tes
Kunci jawaban
C 0.084 C 8.4% Pilihan jawaban C merupakan pengecoh yang dipilih oleh 8.4% dari peserta tes.
Pengecoh C berfungsi
D 0.098 D 9.8% Pilihan jawaban D merupakan pengecoh yang dipilih oleh 9.8% dari peserta tes.
Pengecoh D berfungsi
13
A 0.217 A 21.7% Pilihan jawaban A merupakan kunci jawaban yang dipilih oleh 21.7% dari peserta tes
Kunci jawaban
B 0.501 B 50.1% Pilihan jawaban B merupakan pengecoh yang dipilih oleh 50.1% dari peserta tes.
Pengecoh B berfungsi
C 0.164 C 16.4% Pilihan jawaban C merupakan pengecoh yang dipilih oleh 16.4% dari peserta tes.
Pengecoh C berfungsi
D 0.109 D 10.9% Pilihan jawaban D merupakan Pengecoh D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Butir Soal
Prop. Endorsing
Hasil (%) Deskripsi Kesimpulan
pengecoh yang dipilih oleh 10.9% dari peserta tes.
berfungsi
14
A 0.067 A 6.7% Pilihan jawaban A merupakan pengecoh yang dipilih oleh 6.7% dari peserta tes.
Pengecoh A berfungsi
B 0.068 B 6.8% Pilihan jawaban B merupakan pengecoh yang dipilih oleh 6.8% dari peserta tes.
Pengecoh B berfungsi
C 0.084 C 8.4% Pilihan jawaban C merupakan pengecoh yang dipilih oleh 8.4% dari peserta tes.
Pengecoh C berfungsi
D 0.772 D 77.2% Pilihan jawaban D merupakan kunci jawaban yang dipilih oleh 77.2% dari peserta tes
Kunci jawaban
15
A 0.049 A 4.9% Pilihan jawaban A merupakan pengecoh yang dipilih oleh 4.9% dari peserta tes.
Pengecoh A belum berfungsi
B 0.059 B 5.9% Pilihan jawaban B merupakan pengecoh yang dipilih oleh 5.9% dari peserta tes.
Pengecoh B berfungsi
C 0.875 C 87.5% Pilihan jawaban C merupakan kunci jawaban yang dipilih oleh 87.5% dari peserta tes
Kunci jawaban
D 0.014 D 1.4% Pilihan jawaban D merupakan pengecoh yang dipilih oleh 1.4% dari peserta tes.
Pengecoh D belum berfungsi
16
A 0.085 A 8.5% Pilihan jawaban A merupakan pengecoh yang dipilih oleh 8.5% dari peserta tes.
Pengecoh A berfungsi
B 0.826 B 82.6% Pilihan jawaban B merupakan kunci jawaban yang dipilih oleh 82.6% dari peserta tes
Kunci jawaban
C 0.027 C 2.7% Pilihan jawaban C merupakan pengecoh yang dipilih oleh 2.7% dari peserta tes.
Pengecoh C belum berfungsi
D 0.060 D 6.0% Pilihan jawaban D merupakan pengecoh yang dipilih oleh 6.0% dari peserta tes.
Pengecoh D berfungsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Butir Soal
Prop. Endorsing
Hasil (%) Deskripsi Kesimpulan
17
A 0.947 A 94.7% Pilihan jawaban A merupakan kunci jawaban yang dipilih oleh 94.7% dari peserta tes
Kunci jawaban
B 0.030 B 3.0% Pilihan jawaban B merupakan pengecoh yang dipilih oleh 3.0% dari peserta tes.
Pengecoh B belum berfungsi
C 0.009 C 0.9% Pilihan jawaban C merupakan pengecoh yang dipilih oleh 0.9% dari peserta tes.
Pengecoh C berfungsi
D 0.014 D 1.4% Pilihan jawaban D merupakan pengecoh yang dipilih oleh 1.4% dari peserta tes.
Pengecoh D belum berfungsi
18
A 0.004 A 0.4% Pilihan jawaban A merupakan pengecoh yang dipilih oleh 0.4% dari peserta tes.
Pengecoh A belum berfungsi
B 0.015 B 1.5% Pilihan jawaban B merupakan pengecoh yang dipilih oleh 1.5% dari peserta tes.
Pengecoh B belum berfungsi
C 0.978 C 97.8% Pilihan jawaban C merupakan kunci jawaban yang dipilih oleh 97.8% dari peserta tes
Kunci jawaban
D 0.004 D 0.4% Pilihan jawaban D merupakan pengecoh yang dipilih oleh 0.4% dari peserta tes.
Pengecoh D belum berfungsi
19
A 0.147 A 14.7% Pilihan jawaban A merupakan pengecoh yang dipilih oleh 14.7% dari peserta tes.
Pengecoh A berfungsi
B 0.446 B 44.6% Pilihan jawaban B merupakan kunci jawaban yang dipilih oleh 44.6% dari peserta tes.
Kunci jawaban
C 0.364 C 36.4% Pilihan jawaban C merupakan pengecoh yang dipilih oleh 0.4% dari peserta tes.
Pengecoh C berfungsi
D 0.038 D 3.8% Pilihan jawaban D merupakan pengecoh yang dipilih oleh 3.8% dari peserta tes.
Pengecoh D belum berfungsi
20A 0.126 A 12.6% Pilihan jawaban A merupakan
pengecoh yang dipilih oleh 12.6% Pengecoh A berfungsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Butir Soal
Prop. Endorsing
Hasil (%) Deskripsi Kesimpulan
dari peserta tes.B 0.504 B 50.4% Pilihan jawaban B merupakan
pengecoh yang dipilih oleh 50.4% dari peserta tes.
Pengecoh B berfungsi
C 0.306 C 30.6% Pilihan jawaban C merupakan kunci jawaban yang dipilih oleh 30.6% dari peserta tes.
Kunci jawaban
D 0.059 D 5.9% Pilihan jawaban D merupakan pengecoh yang dipilih oleh 5.9% dari peserta tes.
Pengecoh D berfungsi
21
A 0.277 A 27.7% Pilihan jawaban A merupakan kunci jawaban yang dipilih oleh 27.7% dari peserta tes.
Kunci jawaban
B 0.333 B 33.3% Pilihan jawaban B merupakan pengecoh yang dipilih oleh 33.3% dari peserta tes.
Pengecoh B berfungsi
C 0.246 C 24.6% Pilihan jawaban C merupakan pengecoh yang dipilih oleh 24.6% dari peserta tes.
Pengecoh C berfungsi
D 0.136 D 13.6% Pilihan jawaban D merupakan pengecoh yang dipilih oleh 13.6% dari peserta tes.
Pengecoh D berfungsi
22
A 0.219 A 21.9% Pilihan jawaban A merupakan pengecoh yang dipilih oleh 21.9% dari peserta tes.
Pengecoh A berfungsi
B 0.184 B 18.4% Pilihan jawaban B merupakan pengecoh yang dipilih oleh 18.4% dari peserta tes.
Pengecoh B berfungsi
C 0.315 C 31.5% Pilihan jawaban C merupakan pengecoh yang dipilih oleh 31.5% dari peserta tes.
Pengecoh C berfungsi
D 0.274 D 27.4% Pilihan jawaban D merupakan kunci jawaban yang dipilih oleh 27.4% dari peserta tes.
Kunci jawaban
23
A 0.211 A 21.1% Pilihan jawaban A merupakan kunci jawaban yang dipilih oleh 21.1% dari peserta tes.
Kunci jawaban
B 0.331 B 33.1% Pilihan jawaban B merupakan Pengecoh B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Butir Soal
Prop. Endorsing
Hasil (%) Deskripsi Kesimpulan
pengecoh yang dipilih oleh 33.1% dari peserta tes.
berfungsi
C 0.270 C 27.0% Pilihan jawaban C merupakan pengecoh yang dipilih oleh 27.0% dari peserta tes.
Pengecoh C berfungsi
D 0.180 D 18.0% Pilihan jawaban D merupakan pengecoh yang dipilih oleh 18.0% dari peserta tes.
Pengecoh D berfungsi
24
A 0.195 A 19.5% Pilihan jawaban A merupakan pengecoh yang dipilih oleh 19.5% dari peserta tes.
Pengecoh A berfungsi
B 0.081 B 8.1% Pilihan jawaban B merupakan pengecoh yang dipilih oleh 8.1% dari peserta tes.
Pengecoh B berfungsi
C 0.635 C 63.5% Pilihan jawaban C merupakan kunci jawaban yang dipilih oleh 63.5% dari peserta tes.
Kunci jawaban
D 0.083 D 8.3% Pilihan jawaban D merupakan pengecoh yang dipilih oleh 8.3% dari peserta tes.
Pengecoh D berfungsi
25
A 0.021 A 2.1% Pilihan jawaban A merupakan pengecoh yang dipilih oleh 2.1% dari peserta tes.
Pengecoh A belum berfungsi
B 0.022 B 2.2% Pilihan jawaban B merupakan pengecoh yang dipilih oleh 2.2% dari peserta tes.
Pengecoh B belum berfungsi
C 0.026 C 2.6% Pilihan jawaban C merupakan pengecoh yang dipilih oleh 2.6% dari peserta tes.
Pengecoh C belum berfungsi
D 0.928 D 92.8% Pilihan jawaban D merupakan kunci jawaban yang dipilih oleh 92.8% dari peserta tes.
Kunci jawaban
26
A 0.136 A 13.6% Pilihan jawaban A merupakan pengecoh yang dipilih oleh 13.6% dari peserta tes.
Pengecoh A berfungsi
B 0.180 B 18.0% Pilihan jawaban B merupakan pengecoh yang dipilih oleh 18.0% dari peserta tes.
Pengecoh B berfungsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Butir Soal
Prop. Endorsing
Hasil (%) Deskripsi Kesimpulan
C 0.604 C 60.4% Pilihan jawaban C merupakan kunci jawaban yang dipilih oleh 60.4% dari peserta tes.
Kunci jawaban
D 0.078 D 7.8% Pilihan jawaban D merupakan pengecoh yang dipilih oleh 7.8% dari peserta tes.
Pengecoh D berfungsi
27
A 0.078 A 7.8% Pilihan jawaban A merupakan pengecoh yang dipilih oleh 7.8% dari peserta tes.
Pengecoh A berfungsi
B 0.126 B 12.6% Pilihan jawaban B merupakan pengecoh yang dipilih oleh 12.6% dari peserta tes.
Pengecoh B berfungsi
C 0.756 C 75.6% Pilihan jawaban C merupakan kunci jawaban yang dipilih oleh 75.6% dari peserta tes.
Kunci jawaban
D 0.038 D 3.8% Pilihan jawaban D merupakan pengecoh yang dipilih oleh 3.8% dari peserta tes.
Pengecoh D berfungsi
28
A 0.772 A 77.2% Pilihan jawaban A merupakan kunci jawaban yang dipilih oleh 77.2% dari peserta tes.
Kunci jawaban
B 0.125 B 12.5% Pilihan jawaban B merupakan pengecoh yang dipilih oleh 12.5% dari peserta tes.
Pengecoh B berfungsi
C 0.077 C 7.7% Pilihan jawaban C merupakan pengecoh yang dipilih oleh 7.7% dari peserta tes.
Pengecoh C berfungsi
D 0.022 D 2.2% Pilihan jawaban D merupakan pengecoh yang dipilih oleh 12.6% dari peserta tes.
Pengecoh D belum berfungsi
29
A 0.191 A 19.1% Pilihan jawaban A merupakan pengecoh yang dipilih oleh 19.1% dari peserta tes.
Pengecoh A berfungsi
B 0.196 B 19.6% Pilihan jawaban B merupakan pengecoh yang dipilih oleh 19.6% dari peserta tes.
Pengecoh B berfungsi
C 0.465 C 46.5% Pilihan jawaban C merupakan kunci jawaban yang dipilih oleh
Kunci jawaban
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Butir Soal
Prop. Endorsing
Hasil (%) Deskripsi Kesimpulan
46.5% dari peserta tes.D 0.140 D 14.0% Pilihan jawaban D merupakan
pengecoh yang dipilih oleh 14.0% dari peserta tes.
Pengecoh D berfungsi
30
A 0.240 A 24.0% Pilihan jawaban A merupakan pengecoh yang dipilih oleh 24.0% dari peserta tes.
Pengecoh A berfungsi
B 0.217 B 21.7% Pilihan jawaban B merupakan pengecoh yang dipilih oleh 21.7% dari peserta tes.
Pengecoh B berfungsi
C 0.238 C 23.8% Pilihan jawaban C merupakan pengecoh yang dipilih oleh 23.8% dari peserta tes.
Pengecoh C berfungsi
D 0.294 D 29.4% Pilihan jawaban D merupakan kunci jawaban yang dipilih oleh 29.4% dari peserta tes.
Kunci jawaban
Pada tabel 4.9 mengenai hasil analisis efektivitas pengecoh butir soal Ujian
Akhir Semester (UAS) genap mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
kelas V diketahui bahwa setiap butir soal UAS memiliki empat pilihan jawaban
yaitu pilihan jawaban A, B, C, dan D di mana salah satu dari pilihan jawaban
tersebut merupakan kunci jawaban suatu butir soal sedangkan tiga pilihan
jawaban lain sebagai pengecoh. Berdasarkan tabel 4.9 di atas dapat diketahui
keberfungsian setiap pengecoh melalui persentase efektivitas pengecoh yang
telah dianalisis menggunakan bantuan software Iteman versi 3.00 for windows.
Dari penghitungan tersebut terlihat bahwa setiap butir soal memiliki persentase
pengecoh yang berbeda-beda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Butir soal 1 memiliki kunci jawaban B yang dipilih sebesar 53.1% dari
peserta tes, sedangkan pilihan jawaban A, C, dan D berperan sebagai pengecoh.
Persentase pada pengecoh secara berturut-turut yang dipilih oleh peserta didik
sebagai berikut : pilihan jawaban A dipilih oleh 17.7% dari peserta tes, pilihan
jawaban C dipilih oleh 20.9% dari peserta didik, dan pilihan jawaban D dipilih
oleh 7.0% dari peserta tes. Pada persentase tersebut dapat diketahui bahwa
pilihan jawaban A, C, dan D telah berfungsi sebagai pengecoh karena memiliki
persentase lebih dari 5%.
Butir soal 2 memiliki kunci jawaban C yang dipilih sebesar 96.8% dari
peserta tes, sedangkan pilihan jawaban A, B, dan D berperan sebagai pengecoh.
Persentase pada pengecoh secara berturut-turut yang dipilih oleh peserta didik
sebagai berikut : pilihan jawaban A dipilih oleh 0.4% dari peserta tes, pilihan
jawaban B dipilih oleh 0.9% dari peserta didik, dan pilihan jawaban D dipilih
oleh 1.9% dari peserta tes. Pada persentase tersebut dapat diketahui bahwa
pilihan jawaban A, B, dan D belum berfungsi sebagai pengecoh dikarenakan
besar persentase yang dipilih oleh peserta didik kurang dari 5%.
Butir soal 3 memiliki kunci jawaban D yang dipilih sebesar 51.4% dari
peserta tes, sedangkan pilihan jawaban A, B, dan C berperan sebagai pengecoh.
Persentase pada pengecoh secara berturut-turut yang dipilih oleh peserta didik
sebagai berikut : pilihan jawaban A dipilih oleh 11.1% dari peserta tes, pilihan
jawaban B dipilih oleh 23.8% dari peserta didik, dan pilihan jawaban C dipilih
oleh 13.1% dari peserta tes. Pada persentase tersebut dapat diketahui bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
pilihan jawaban A, B, dan C telah berfungsi sebagai pengecoh karena memiliki
persentase lebih dari 5%.
Butir soal 4 memiliki kunci jawaban A yang dipilih sebesar 69.4% dari
peserta tes, sedangkan pilihan jawaban B, C, dan D berperan sebagai pengecoh.
Persentase pada pengecoh secara berturut-turut yang dipilih oleh peserta didik
sebagai berikut : pilihan jawaban B dipilih oleh 18.6% dari peserta tes, pilihan
jawaban C dipilih oleh 5.7% dari peserta didik, dan pilihan jawaban D dipilih
oleh 6.3% dari peserta tes. Pada persentase tersebut dapat diketahui bahwa
pilihan jawaban B, C, dan D telah berfungsi sebagai pengecoh karena memiliki
persentase lebih dari 5%.
Butir soal 5 memiliki kunci jawaban B yang dipilih sebesar 43.1% dari
peserta tes, sedangkan pilihan jawaban A, C, dan D berperan sebagai pengecoh.
Persentase pada pengecoh secara berturut-turut yang dipilih oleh peserta didik
sebagai berikut : pilihan jawaban A dipilih oleh 19.3% dari peserta tes, pilihan
jawaban C dipilih oleh 24.2% dari peserta didik, dan pilihan jawaban D dipilih
oleh 12.8% dari peserta tes. Pada persentase tersebut dapat diketahui bahwa
pilihan jawaban A, C, dan D telah berfungsi sebagai pengecoh karena memiliki
persentase lebih dari 5%.
Butir soal 6 memiliki kunci jawaban C yang dipilih sebesar 35.7% dari
peserta tes, sedangkan pilihan jawaban A, B, dan D berperan sebagai pengecoh.
Persentase pada pengecoh secara berturut-turut yang dipilih oleh peserta didik
sebagai berikut : pilihan jawaban A dipilih oleh 34.8% dari peserta tes, pilihan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
jawaban B dipilih oleh 6.9% dari peserta didik, dan pilihan jawaban D dipilih
oleh 22.0% dari peserta tes. Pada persentase tersebut dapat diketahui bahwa
pilihan jawaban A, B, dan D telah berfungsi sebagai pengecoh karena memiliki
persentase lebih dari 5%.
Butir soal 7 memiliki kunci jawaban D yang dipilih sebesar 52.0% dari
peserta tes, sedangkan pilihan jawaban A, B, dan C berperan sebagai pengecoh.
Persentase pada pengecoh secara berturut-turut yang dipilih oleh peserta didik
sebagai berikut : pilihan jawaban A dipilih oleh 9.4% dari peserta tes, pilihan
jawaban B dipilih oleh 19.8% dari peserta didik, dan pilihan jawaban C dipilih
oleh 18.1% dari peserta tes. Pada persentase tersebut dapat diketahui bahwa
pilihan jawaban A, B, dan C telah berfungsi sebagai pengecoh karena memiliki
persentase lebih dari 5%.
Butir soal 8 memiliki kunci jawaban B yang dipilih sebesar 42.7% dari
peserta tes, sedangkan pilihan jawaban A, C, dan D berperan sebagai pengecoh.
Persentase pada pengecoh secara berturut-turut yang dipilih oleh peserta didik
sebagai berikut : pilihan jawaban A dipilih oleh 18.6% dari peserta tes, pilihan
jawaban C dipilih oleh 32.7% dari peserta didik, dan pilihan jawaban D dipilih
oleh 5.3% dari peserta tes. Pada persentase tersebut dapat diketahui bahwa
pilihan jawaban A, C, dan D telah berfungsi sebagai pengecoh karena memiliki
persentase lebih dari 5%.
Butir soal 9 memiliki kunci jawaban C yang dipilih sebesar 95.8% dari
peserta tes, sedangkan pilihan jawaban A, B, dan D berperan sebagai pengecoh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Persentase pada pengecoh secara berturut-turut yang dipilih oleh peserta didik
sebagai berikut : pilihan jawaban A dipilih oleh 1.5% dari peserta tes, pilihan
jawaban B dipilih oleh 1.7% dari peserta didik, dan pilihan jawaban D dipilih
oleh 0.7% dari peserta tes. Pada persentase tersebut dapat diketahui bahwa
pilihan jawaban A, B, dan D belum berfungsi sebagai pengecoh dikarenakan
besar persentase yang dipilih oleh peserta didik kurang dari 5%.
Butir soal 10 memiliki kunci jawaban D yang dipilih sebesar 30.9% dari
peserta tes, sedangkan pilihan jawaban A, B, dan C berperan sebagai pengecoh.
Persentase pada pengecoh secara berturut-turut yang dipilih oleh peserta didik
sebagai berikut : pilihan jawaban A dipilih oleh 34.4% dari peserta tes, pilihan
jawaban B dipilih oleh 23.5% dari peserta didik, dan pilihan jawaban C dipilih
oleh 10.2% dari peserta tes. Pada persentase tersebut dapat diketahui bahwa
pilihan jawaban A, B, dan C telah berfungsi sebagai pengecoh karena memiliki
persentase lebih dari 5%.
Butir soal 11 memiliki kunci jawaban A yang dipilih sebesar 46.7% dari
peserta tes, sedangkan pilihan jawaban B, C, dan D berperan sebagai pengecoh.
Persentase pada pengecoh secara berturut-turut yang dipilih oleh peserta didik
sebagai berikut : pilihan jawaban B dipilih oleh 15.4% dari peserta tes, pilihan
jawaban C dipilih oleh 26.9% dari peserta didik, dan pilihan jawaban D dipilih
oleh 10.0% dari peserta tes. Pada persentase tersebut dapat diketahui bahwa
pilihan jawaban B, C, danD telah berfungsi sebagai pengecoh karena memiliki
persentase lebih dari 5%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Butir soal 12 memiliki kunci jawaban B yang dipilih sebesar 13.6% dari
peserta tes, sedangkan pilihan jawaban A, C, dan D berperan sebagai pengecoh.
Persentase pada pengecoh secara berturut-turut yang dipilih oleh peserta didik
sebagai berikut : pilihan jawaban A dipilih oleh 67.9% dari peserta tes, pilihan
jawaban C dipilih oleh 8.4% dari peserta didik, dan pilihan jawaban D dipilih
oleh 9.8% dari peserta tes. Pada persentase tersebut dapat diketahui bahwa
pilihan jawaban A, C, dan D telah berfungsi sebagai pengecoh karena memiliki
persentase lebih dari 5%.
Butir soal 13 memiliki kunci jawaban A yang dipilih sebesar 21.7% dari
peserta tes, sedangkan pilihan jawaban B, C, dan D berperan sebagai pengecoh.
Persentase pada pengecoh secara berturut-turut yang dipilih oleh peserta didik
sebagai berikut : pilihan jawaban B dipilih oleh 50.1% dari peserta tes, pilihan
jawaban C dipilih oleh 16.4% dari peserta didik, dan pilihan jawaban D dipilih
oleh 10.9% dari peserta tes. Pada persentase tersebut dapat diketahui bahwa
pilihan jawaban B, C, dan D telah berfungsi sebagai pengecoh karena memiliki
persentase lebih dari 5%.
Butir soal 14 memiliki kunci jawaban D yang dipilih sebesar 77.2% dari
peserta tes, sedangkan pilihan jawaban A, B, dan C berperan sebagai pengecoh.
Persentase pada pengecoh secara berturut-turut yang dipilih oleh peserta didik
sebagai berikut : pilihan jawaban A dipilih oleh 6.7% dari peserta tes, pilihan
jawaban B dipilih oleh 6.8% dari peserta didik, dan pilihan jawaban C dipilih
oleh 8.4% dari peserta tes. Pada persentase tersebut dapat diketahui bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
pilihan jawaban A, B, dan C telah berfungsi sebagai pengecoh karena memiliki
persentase lebih dari 5%.
Butir soal 15 memiliki kunci jawaban C yang dipilih sebesar 87.5% dari
peserta tes, sedangkan pilihan jawaban A, B, dan D berperan sebagai pengecoh.
Persentase pada pengecoh secara berturut-turut yang dipilih oleh peserta didik
sebagai berikut : pilihan jawaban A dipilih oleh 4.9% dari peserta tes, pilihan
jawaban B dipilih oleh 5.9% dari peserta didik, dan pilihan jawaban D dipilih
oleh 1.4% dari peserta tes. Pada persentase tersebut dapat diketahui bahwa
pilihan jawaban A dan B telah berfungsi sebagai pengecoh karena memiliki
persentase lebih dari 5%, sedangkan pilihan jawaban D belum berfungsi sebagai
pengecoh karena persentase jawaban peserta tes kurang dari 5%.
Butir soal 16 memiliki kunci jawaban B yang dipilih sebesar 82.6% dari
peserta tes, sedangkan pilihan jawaban A, C, dan D berperan sebagai pengecoh.
Persentase pada pengecoh secara berturut-turut yang dipilih oleh peserta didik
sebagai berikut : pilihan jawaban A dipilih oleh 8.5% dari peserta tes, pilihan
jawaban C dipilih oleh 2.7% dari peserta didik, dan pilihan jawaban D dipilih
oleh 6.0% dari peserta tes. Pada persentase tersebut dapat diketahui bahwa
pilihan jawaban A dan D telah berfungsi sebagai pengecoh karena memiliki
persentase lebih dari 5%, sedangkan pilihan jawaban C belum berfungsi sebagai
pengecoh karena persentase jawaban peserta tes kurang dari 5%.
Butir soal 17 memiliki kunci jawaban A yang dipilih sebesar 94.7% dari
peserta tes, sedangkan pilihan jawaban B, C, dan D berperan sebagai pengecoh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Persentase pada pengecoh secara berturut-turut yang dipilih oleh peserta didik
sebagai berikut : pilihan jawaban B dipilih oleh 3.0% dari peserta tes, pilihan
jawaban C dipilih oleh 0.9% dari peserta didik, dan pilihan jawaban D dipilih
oleh 1.4% dari peserta tes. Pada persentase tersebut dapat diketahui bahwa
pilihan jawaban B, C, dan D belum berfungsi sebagai pengecoh dikarenakan
besar persentase yang dipilih oleh peserta didik kurang dari 5%.
Butir soal 18 memiliki kunci jawaban C yang dipilih sebesar 97.8% dari
peserta tes, sedangkan pilihan jawaban A, B, dan D berperan sebagai pengecoh.
Persentase pada pengecoh secara berturut-turut yang dipilih oleh peserta didik
sebagai berikut : pilihan jawaban A dipilih oleh 0.4% dari peserta tes, pilihan
jawaban B dipilih oleh 1.5% dari peserta didik, dan pilihan jawaban D dipilih
oleh 0.4% dari peserta tes. Pada persentase tersebut dapat diketahui bahwa
pilihan jawaban A, B, dan D belum berfungsi sebagai pengecoh dikarenakan
besar persentase yang dipilih oleh peserta didik kurang dari 5%.
Butir soal 19 memiliki kunci jawaban B yang dipilih sebesar 44.6% dari
peserta tes, sedangkan pilihan jawaban A, C, dan D berperan sebagai pengecoh.
Persentase pada pengecoh secara berturut-turut yang dipilih oleh peserta didik
sebagai berikut : pilihan jawaban A dipilih oleh 14.7% dari peserta tes, pilihan
jawaban C dipilih oleh 36.4% dari peserta didik, dan pilihan jawaban D dipilih
oleh 3.8% dari peserta tes. Pada persentase tersebut dapat diketahui bahwa
pilihan jawaban A dan C telah berfungsi sebagai pengecoh karena memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
persentase lebih dari 5%, sedangkan pilihan jawaban D belum berfungsi sebagai
pengecoh karena persentase jawaban peserta tes kurang dari 5%.
Butir soal 20 memiliki kunci jawaban C yang dipilih sebesar 30.6% dari
peserta tes, sedangkan pilihan jawaban A, B, dan D berperan sebagai pengecoh.
Persentase pada pengecoh secara berturut-turut yang dipilih oleh peserta didik
sebagai berikut : pilihan jawaban A dipilih oleh 12.6% dari peserta tes, pilihan
jawaban B dipilih oleh 50.4% dari peserta didik, dan pilihan jawaban D dipilih
oleh 5.9% dari peserta tes. Pada persentase tersebut dapat diketahui bahwa
pilihan jawaban A, B, dan D telah berfungsi sebagai pengecoh karena memiliki
persentase lebih dari 5%.
Butir soal 21 memiliki kunci jawaban A yang dipilih sebesar 27.7% dari
peserta tes, sedangkan pilihan jawaban B, C, dan D berperan sebagai pengecoh.
Persentase pada pengecoh secara berturut-turut yang dipilih oleh peserta didik
sebagai berikut : pilihan jawaban B dipilih oleh 33.3% dari peserta tes, pilihan
jawaban C dipilih oleh 24.6% dari peserta didik, dan pilihan jawaban D dipilih
oleh 13.6% dari peserta tes. Pada persentase tersebut dapat diketahui bahwa
pilihan jawaban B, C, dan D telah berfungsi sebagai pengecoh karena memiliki
persentase lebih dari 5%.
Butir soal 22 memiliki kunci jawaban D yang dipilih sebesar 27.4% dari
peserta tes, sedangkan pilihan jawaban A, B, dan C berperan sebagai pengecoh.
Persentase pada pengecoh secara berturut-turut yang dipilih oleh peserta didik
sebagai berikut : pilihan jawaban A dipilih oleh 21.9% dari peserta tes, pilihan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
jawaban B dipilih oleh 18.4% dari peserta didik, dan pilihan jawaban D dipilih
oleh 31.5% dari peserta tes. Pada persentase tersebut dapat diketahui bahwa
pilihan jawaban A, B, dan C telah berfungsi sebagai pengecoh karena memiliki
persentase lebih dari 5%.
Butir soal 23 memiliki kunci jawaban A yang dipilih sebesar 21.1% dari
peserta tes, sedangkan pilihan jawaban B, C, dan D berperan sebagai pengecoh.
Persentase pada pengecoh secara berturut-turut yang dipilih oleh peserta didik
sebagai berikut : pilihan jawaban B dipilih oleh 33.1% dari peserta tes, pilihan
jawaban C dipilih oleh 27.0% dari peserta didik, dan pilihan jawaban D dipilih
oleh 18.0% dari peserta tes. Pada persentase tersebut dapat diketahui bahwa
pilihan jawaban B, C, dan D telah berfungsi sebagai pengecoh karena memiliki
persentase lebih dari 5%.
Butir soal 24 memiliki kunci jawaban C yang dipilih sebesar 63.5% dari
peserta tes, sedangkan pilihan jawaban A, B, dan D berperan sebagai pengecoh.
Persentase pada pengecoh secara berturut-turut yang dipilih oleh peserta didik
sebagai berikut : pilihan jawaban A dipilih oleh 19.5% dari peserta tes, pilihan
jawaban B dipilih oleh 8.1% dari peserta didik, dan pilihan jawaban D dipilih
oleh 8.3% dari peserta tes. Pada persentase tersebut dapat diketahui bahwa
pilihan jawaban A, B, dan D telah berfungsi sebagai pengecoh karena memiliki
persentase lebih dari 5%.
Butir soal 25 memiliki kunci jawaban D yang dipilih sebesar 92.8% dari
peserta tes, sedangkan pilihan jawaban A, B, dan C berperan sebagai pengecoh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Persentase pada pengecoh secara berturut-turut yang dipilih oleh peserta didik
sebagai berikut : pilihan jawaban A dipilih oleh 2.1% dari peserta tes, pilihan
jawaban B dipilih oleh 2.2% dari peserta didik, dan pilihan jawaban C dipilih
oleh 2.6% dari peserta tes. Pada persentase tersebut dapat diketahui bahwa
pilihan jawaban A, B, dan C belum berfungsi sebagai pengecoh dikarenakan
besar persentase yang dipilih oleh peserta didik kurang dari 5%.
Butir soal 26 memiliki kunci jawaban C yang dipilih sebesar 60.4% dari
peserta tes, sedangkan pilihan jawaban A, B, dan D berperan sebagai pengecoh.
Persentase pada pengecoh secara berturut-turut yang dipilih oleh peserta didik
sebagai berikut : pilihan jawaban A dipilih oleh 13.6% dari peserta tes, pilihan
jawaban B dipilih oleh 18.0% dari peserta didik, dan pilihan jawaban D dipilih
oleh 7.8% dari peserta tes. Pada persentase tersebut dapat diketahui bahwa
pilihan jawaban A, B, dan D telah berfungsi sebagai pengecoh karena memiliki
persentase lebih dari 5%.
Butir soal 27 memiliki kunci jawaban C yang dipilih sebesar 75.6% dari
peserta tes, sedangkan pilihan jawaban A, B, dan D berperan sebagai pengecoh.
Persentase pada pengecoh secara berturut-turut yang dipilih oleh peserta didik
sebagai berikut : pilihan jawaban A dipilih oleh 7.8% dari peserta tes, pilihan
jawaban B dipilih oleh 12.6% dari peserta didik, dan pilihan jawaban D dipilih
oleh 3.8% dari peserta tes. Pada persentase tersebut dapat diketahui bahwa
pilihan jawaban A dan B telah berfungsi sebagai pengecoh karena memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
persentase lebih dari 5%, sedangkan pilihan jawaban D belum berfungsi sebagai
pengecoh karena persentase jawaban peserta tes kurang dari 5%.
Butir soal 28 memiliki kunci jawaban A yang dipilih sebesar 77.2% dari
peserta tes, sedangkan pilihan jawaban B, C, dan D berperan sebagai pengecoh.
Persentase pada pengecoh secara berturut-turut yang dipilih oleh peserta didik
sebagai berikut : pilihan jawaban B dipilih oleh 12.5% dari peserta tes, pilihan
jawaban C dipilih oleh 7.7% dari peserta didik, dan pilihan jawaban D dipilih
oleh 2.2% dari peserta tes. Pada persentase tersebut dapat diketahui bahwa
pilihan jawaban B dan C telah berfungsi sebagai pengecoh karena memiliki
persentase lebih dari 5%, sedangkan pilihan jawaban D belum berfungsi sebagai
pengecoh karena persentase jawaban peserta tes kurang dari 5%.
Butir soal 29 memiliki kunci jawaban C yang dipilih sebesar 46.5% dari
peserta tes, sedangkan pilihan jawaban A, B, dan D berperan sebagai pengecoh.
Persentase pada pengecoh secara berturut-turut yang dipilih oleh peserta didik
sebagai berikut : pilihan jawaban A dipilih oleh 19.1% dari peserta tes, pilihan
jawaban B dipilih oleh 19.6% dari peserta didik, dan pilihan jawaban D dipilih
oleh 14.0% dari peserta tes. Pada persentase tersebut dapat diketahui bahwa
pilihan jawaban A, B, dan D telah berfungsi sebagai pengecoh karena memiliki
persentase lebih dari 5%.
Butir soal 30 memiliki kunci jawaban D yang dipilih sebesar 29.4% dari
peserta tes, sedangkan pilihan jawaban A, B, dan C berperan sebagai pengecoh.
Persentase pada pengecoh secara berturut-turut yang dipilih oleh peserta didik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
sebagai berikut : pilihan jawaban A dipilih oleh 24.0% dari peserta tes, pilihan
jawaban B dipilih oleh 21.7% dari peserta didik, dan pilihan jawaban C dipilih
oleh 23.8% dari peserta tes. Pada persentase tersebut dapat diketahui bahwa
pilihan jawaban A, B, dan C telah berfungsi sebagai pengecoh karena memiliki
persentase lebih dari 5%. Berdasarkan uraian di atas, dari 30 butir soal diperoleh
keberfungsian efektivitas pengecoh yang berbeda-beda pada setiap butir soal.
Kategori yang diperoleh dari setiap butir adalah semua pengecoh telah berfungsi,
semua pengecoh belum berfungsi dan terdapat butir soal dengan pengecoh yang
telah berfungsi, dan belum berfungsi.
Efektivitas pengecoh berfungsi apabila semua atau tiga pengecoh dapat
berfungsi baik dengan dipilih minimal 5% dari peserta tes. Sedangkan
efektivitas pengecoh tidak berfungsi jika salah satu atau ketiga pengecoh tidak
berfungsi karena dipilih kurang dari 5%. Berdasarkan hasil analisis efektivitas
pengecoh butir soal, berikut ini ditampilkan tabel 4.12 mengenai persentase
jumlah butir soal berdasarkan kategori Efektivitas pengecohnya.
Tabel 4.12 Persentase Jumlah Soal Berdasarkan
Kategori Efektivitas Pengecoh
T
P
Kategori Butir Jumlah Persentase (%)Berfungsi 1, 3, 4,5, 6, 7,8 10, 11, 12, 13,
14, 20, 21, 22, 23, 24, 26, 29, dan 30
20 66,7%
Tidak berfungsi
2,9,15, 16, 17,18, 19,25 27, dan 28.
10 33,3%
Total 30 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Pada tabel 4.12 dapat diketahui bahwa efektivitas pengecoh kategori
berfungsi terdapat 20 butir soal dengan semua pengecoh telah berfungsi butir
soal 1, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 12, 13, 14, 20, 21, 22, 23, 24, 26, 29, dan 30
dengan persentase 66,7%. Sedangkan kategori tidak berfungsi pada tabel 4.12
terdapat 10 butir soal yaitu pada butir soal 2, 9, 15, 16, 17, 18, 19, 25 27, dan 28
dengan persentase 33,3%. Berikut data efektivitas pengecoh ditunjukkan dengan
pie chart adalah sebagai berikut :
Gambar 4.3 Diagram Persentase Jumlah Butir Soal berdasarkan
Efektivitas Pengecoh
Pada gambar 4.3 mengenai diagram persentase efektivitas pengecoh dapat
diketahui bahwa 30 butir soal UAS genap mata pelajaran IPS kelas V memiliki
efektivitas pengecoh yang bervariasi. Efektivitas pengecoh kategori berfungsi
terdapat 66,7%. Sedangkan kategori tidak berfungsi terdapat 33.3%. Peneliti
menyajikan sebuah tabel yang berisi rekapan hasil penelitian yang meliputi
Berfungsi 66,7%
Tidak berfungsi
33,3%
Persentase Efektivitas PengecohBerfungsi Tidak Berfungsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
validitas isi, tingkat kesukaran, daya pembeda, dana efektivitas pengecoh butir
soal. Tabel tersebut dapat dilihat pada lampiran 10.
C. Pembahasan
Pada bagian pembahasan diuraikan mengenai kesesuaian antara tiga hal yaitu
kajian pustaka yang telah diuraikan pada Bab II, hasil analisis data meliputi validitas
soal, reliabilitas soal, tingkat kesukaran, daya beda, dan efektivitas pengecoh butir
soal UAS genap mata pelajaran IPS pada kelas V SD di Kecamatan Depok beserta
kesesuaian hasil penelitian dengan penelitian relevan yang terdahulu.
Pembahasan menggunakan syarat tes pilihan ganda yang baik, menurut
Kunandar (2014: 201) yaitu suatu tes pilihan ganda harus memiliki validitas dan
reliabilitas tinggi, selain itu setiap butir soal memiliki daya pembeda dan memiliki
tingkat kesukaran dengan proporsi 30% butir soal dengan kategori mudah, 50% butir
soal kategori sedang, dan 20 butir soal kategori sukar, serta tes pilihan ganda yang
baik adalah mudah diadministrasikan. Pendapat tersebut diperkuat oleh pendapat
Djiwandono (2008: 163) yang menyatakan bahwa syarat butir soal yang baik adalah
memiliki validitas dan reliabilitas yang tinggi. Sementara itu, Basuki dan Hariyanto
(2014: 138) menambahkan bahwa syarat tes pilihan ganda yang baik yaitu butir soal
harus memiliki tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh.
1. Validitas
Siregar (2013 : 46) berpendapat bahwa validitas menunjukkan bahwa alat
ukur mampu mengukur sesuatu yang ingin diukur. Pendapat lain dikemukakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
oleh Uno dan Koni (2012 : 151) bahwa validitas tes merupakan hubungan antara
ketepatan terhadap sesuatu yang mesti diukur oleh suatu tes dan seberapa cermat
tes melakukan pengukurannya. Djiwandono (2008: 164) validitas adalah
relevansi, kecocokan atau kesesuaian antara suatu tes dengan jenis kemampuan
yang merupakan tujuan dari pengukuran. Arifin (2009: 247) suatu tes dikatakan
valid apabila dapat memberikan informasi yang sesuai dan dapat digunakan
untuk mencapai tujuan tertentu. Berdasarkan definisi yang telah diuraikan dapat
disimpulkan bahwa validitas merupakan kesesuaian atau kecocokan suatu tes
dengan tujuan yang ingin diukur.
Penelitian ini menggunakan jenis analisis validitas isi berdasarkan pada
KTSP. Suraprana (2009: 51) yang mengemukakan bahwa validitas isi sering juga
disebut dengan validitas kurikulum yang artinya, suatu alat ukur dikatakan valid
apabila sesuai dengan kurikulum yang hendak diukur. Azwar (2015: 175)
validitas isi menunujukkan sejauh mana sebuah butir dalam tes mencangkup
keseluruhan isi yang ingin dicapai. Dari pendapat tersebut, dapat disimpulkan
bahwa validitas isi digunakan untuk melihat sejauh mana sebuah tes mencakup
keseluruhan materi yang ingin diukur.
Analisis validitas isi dilakukan dengan melihat butir soal UAS mata
pelajaran IPS sudah sesuai atau belum dengan SK-KD yang terdapat pada KTSP
2006. Azwar (2015: 175) mengatakan bahwa analisis validitas isi ini tidak perlu
menggunakan analisis statistik namun hanya menggunakan analisis rasional
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
dengan membandingkan butir soal sudah sesuai atau belum dengan kriteria yang
ditentukan.
Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilaksanakan oleh peneliti,
untuk mengetahui tingkat validitas isi butir soal diperoleh 30 butir soal pilihan
ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas V sudah
sesuai dengan SK-KD. Hal ini dilihat dari seluruh materi dalam SK-KD mata
pelajaran IPS kelas V tercantum dalam butir soal UAS yang diujikan. Namun,
perlu adanya kehati-hatian karena dalam penentuan validitas isi biasanya
dilakukan oleh beberapa panel yang terdiri dari para ahli dalam bidang yang
sesuai seperti yang dikemukakan oleh Azwar (2015: 175).
Validitas isi juga muncul dalam penelitian yang dilakukan oleh Amalia dan
Widayati (2012) adalah sama-sama menggunakan validitas isi. Hasil dari
penelitian Amalia dan Widayati, pada penelitian ini ke-30 butir soal sudah sesuai
dengan SK-KD dan tidak mempunyai kisi-kisi. Selain itu, hasil penelitian ini
juga dilakukan oleh Artawan, Martha, dan Darini (2012) yang memperoleh hasil
penelitian yaitu tes sumatif Bahasa Indonesia kelas VIII SMPN 8 Denpasar
diperoleh validitas isi yang tinggi. Penlitian dari Ariyana (2011) tidak
menggunakan validitas isi dalam menganalisis butir soal pada UAS.
2. Reliabilitas
Jihad dan Haris (2008: 180) mengatakan bahwa reliabilitas soal merupakan
ukuran yang menyangkut tingkat keajegan atau kekonsistenan suatu soal tes.
Tingkat keajegan soal menggunakan perhitungan Alpha Cronbach. Arifin, (2009:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
258) berpendapat bahwa reliabilitas adalah tingkat konsistensi dari suatu
instrumen. Tes dikatakan reliabel jika selalu memberikan hal yang sama bila
diteskan pada kelompok yang sama pada waktu yang berbeda. Berdasarkan
definisi yang telah diuraikan dapat disimpulkan bahwa reliabilitas merupakan
ukuran yang menyatakan keajegan dan kekonsistenan alat dalam menilai, artinya
ketepatan hasil manakala alat penilaian tersebut diberikan berulang-ulang pada
objek yang sama pada waktu yang berbeda.
Reliabilitas menunjukkan keajegan atau kekonsistenan alat ukur apabila
diujikan berkali-kali. Siregar (2013: 55) bahwa reliabilitas digunakan untuk
mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten, dengan melakukan
pengukuran berulang dengan menggunakan alat ukur yang sama. Widoyoko
(2009: 144) yang mengatakan bahwa instrumen tes dikatakan dapat dipercaya
jika memberikan hasil yang tetap atau ajeg apabila diteskan berkali-kali.
Analisis reliabilitas diperoleh dengan bantuan aplikasi software MicroCat
Iteman versi 3.00 dilihat pada bagian hasil akhir yaitu Alpha. Berdasarkan hasil
aplikasi software MicroCat Iteman didapatkan hasil Alpha sebesar 0, 759. Sesuai
dengan kriteria Guilford (dalam Jihad dan Haris, 2012: 187), maka Alpha sebesar
0,759 termasuk dalam kriteria realibilitas tinggi karena termasuk dalam rentang
0,70 < 0,90.
Berdasarkan hasil analisis data yang telah diperoleh bahwa kriteria
reliabilitas tinggi, hal ini berarti sesuai dengan pendapat ahli yang mengatakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
bahwa reliabilitas adalah analisis soal mengenai keajegan dan kekonsistenan
hasil dari tes tersebut. Jihad dan Haris (2012: 180) menyatakan relibilitas adalah
tingkat keajegan suatu soal tes. Sesuai dengan hasil analisis yang menyatakan
bahwa relibilitas dari butir soal UAS semester genap mata pelajaran IPS kelas V
SD di Kecamatan Depok diperoleh hasil yang tinggi, artinya tes memiliki tingkat
keajegan yang tinggi. Hasil data tersebut juga didukung oleh pendapat dari
Kunandar (2014: 201) bahwa syarat tes pilihan ganda harus memiliki relibilitas
yang tinggi sehingga mampu menunjukkan keajegan pengukurannya.
Reliabilitas yang tinggi juga muncul dalam penelitian oleh Ariyana (2011)
juga memiliki kriteria relibilitas tinggi dengan nilai koefisien Alpha 0,711. Jurnal
penelitian dari Amalia dan Ani (2012) juga menunjukkan kriteria relibilitas yang
tinggi dalam kelima seri soal TKM, yaitu seri A 0,833; seri B 0,843; seri C
0,803; seri D 0,785; dan seri E 0,768. Selain itu, Artawan, Martha, dan Darini
(2012) dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa tes sumatif Bahasa
Indonesia kelas VIII SMPN 8 Denpasar memiliki tingkat reliabilitas tes yang
tinggi.
3. Tingkat Kesukaran
Sukardi (2008: 136) tingkat kesukaran item atau yang sering disebut
sebagai indeks kesulitan item adalah angka yang menunjukan proporsi peserta
didik yang menjawab betul dalam suatu soal tes yang dilakukan dengan
menggunakan tes objektif. Arikunto (2012: 222) mengatakan bahwa soal yang
berkualitas baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
dalam tes. Hal tersebut diperkuat oleh Endrayanto dan Harumurti (2014: 261)
yang mengemukakan bahwa butir soal yang baik adalah butir soal yang tidak
terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak membuat
peserta didik untuk mempertinggi usahanya dalam memecahkan suatu soal dalam
tes. Soal yang terlalu sukar juga akan membuat peserta didik putus asa untuk
mencoba lagi menyelesaikan soalnya.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa soal UAS tersebut memiliki tingkat
kesukaran kategori mudah sebesar 30% , sedang sebesar 50%, dan sukar 20%.
Berpedoman pada proporsi tingkat kesukaran berdasarkan pendapat Kunandar
(2014: 201) dapat diketahui bahwa proporsi tingkat kesukaran pada butir soal
pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas V
pada 27 SD Negeri dan Swasta di Kecamatan Depok sudah sesuai dengan
proporsi tingkat kesukaran butir soal UAS yang telah ditetapkan. Tujuan
pembuatan soal ini ialah untuk melihat kemampuan peserta didik sudah atau
belum dalam memenuhi tujuan pembelajaran selama satu semester. Hal ini
diperkuat oleh pendapat Azwar (2015: 135) tingkat kesukaran ditentukan oleh
tujuan dari pembuatan suatu tes. Berdasarkan hasil tingkat kesukaran pada
penelitian ini sudah sesuai dengan pendapat Kunandar (2014: 201) dan Azwar
(2015: 135).
Penelitian mengenai analisis tingkat kesukaran juga telah dilaksanakan
oleh Ariyana (2011). Hasil penelitian tersebut menunjukkan tingkat kesukaran
20% sukar; 70% sedang; dan 4% mudah,dan sangat mudah 4%. Hasil tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
menunjukkan belum sesuai dengan proporsi tingkat kesukaran, namun pada
penelitian ini hasil analisis peneliti menunjukkan bahwa tingkat kesukaran
sudah sesuai dengan proporsi. Begitu juga hasil penelitian yang dilakukan oleh
Amalia dan Ani (2012) menunjukkan hasil analisis tingkat kesukaran 30%
sukar; 60% sedang; dan 10% mudah, hasil tersebut juga belum proporsional.
Kesimpulan yang diperoleh Amalia dan Ani (2012) menyatakan bahwa tingkat
kesukaran soal adalah sedang. Hasil analisis tingkat kesukaran yang belum
sesuai dengan proporsi juga telah dilakukan oleh Artawan, Martha, dan Darini
(2012) dengan hasil penelitian tingkat kesukaran menunjukkan bahwa tes
sumatif Bahasa Indonesia kelas VIII SMPN 8 Denpasar diperoleh 42 soal
klasifikasi sedang dan 8 soal klasifikasi mudah.
4. Daya Pembeda
Arifin (2009: 273) mengemukakan bahwa daya pembeda adalah
pengukuran sejauh mana suatu butir soal mampu membedakan peserta didik
yang sudah menguasai kompetensi dengan peserta didik yang belum /kurang
menguasai kompetensi berdasarkan kriteria tertentu. Pendapat lain dikemukakan
olehh Uno dan Koni (2012: 157) berpendapat bahwa daya pembeda tes
digunakan untuk mengkaji kemampuan soal untuk membedakan antara peserta
didik yang mempunyai prestasi tinggi dan yang mempunyai prestasi rendah. Hal
tersebut diperkuat oleh Azwar (2015: 137) berpendapat bahwa butir soal dapat
dinyatakan memiliki daya pembeda baik apabila butir soal tersebut dapat dijawab
dengan benar oleh semua atau sebagian besar peserta didik yang telah memahami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
materi dan dijawab salah oleh semua atau sebagian besar peserta didik yang
belum memahami materi yang diujikan.
Berdasarkan hasil pengolahan data, yang telah dilaksanakan untuk
mengetahui daya pembeda pada butir soal pilihan ganda UAS genap tahun
pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas V menunjukkan bahwa butir soal
UAS memiliki kategori daya pembeda yang bervariasi. Dari hasil penghitungan
dapat diketahui memiliki kualitas butir soal sangat baik sebanyak 14 butir soal
dengan persentase 46,66% yaitu pada butir soal 3, 4, 6, 7, 8, 14, 16, 19, 20, 22, 24,
27, 28, dan 30. Daya pembeda soal UAS dengan kualitas butir soal cukup baik
sebanyak 6 butir soal dengan persentase 20% yaitu pada butir soal 1, 11, 15, 23,
26, dan 29. Daya pembeda soal UAS dengan kualitas butir soal sedang sebanyak 5
butir soal dengan persentase 16.67% yaitu pada butir soal 5, 9, 13, 17, dan 25.
Sedangkan daya pembeda soal UAS dengan kualitas butir soal buruk sebanyak 5
butir soal dengan persentase 16.67% yaitu pada butir soal 2, 10, 12, 18 dan 21.
Hasil tersebut telah sesuai dengan pernyataan dari Kunandar (2014: 201)
bahwa syarat tes pilihan ganda harus memiliki daya pembeda yang memadai
guna membedakan peserta didik berprestasi atas dan peserta didik berprestasi
rendah. Butir soal dengan daya pembeda yang baik merupakan butir soal yang
dapat membedakan siswa yang sudah memahami materi yang diujikan dengan
siswa yang belum memahami materi yang diujikan.
Berikut dipaparkan jawaban peserta didik yang menjawab benar
berdasarkan peserta didik berprestasi atas dan peserta didik berprestasi rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
untuk membuktikan daya pembeda dalam soal UAS genap mata pelajaran IPS
kelas V.
Tabel 4.13 Daya Pembeda Berdasarkan Jawaban Benar Peserta didik
Berprestasi Atas dan Peserta didik Berprestasi Rendah
Butir Soal
Peserta didik yang Menjawab BenarPeserta didik
Berprestasi AtasPeserta didik
Berprestasi Rendah1 168 682 217 205
3 181 524 199 905 130 61
6 149 287 180 52
8 163 339 218 197
10 89 58
11 158 4812 36 2913 74 38
14 209 11015 219 14716 214 12717 219 18518 219 202
19 175 3620 137 2921 82 54
22 122 2223 88 2424 197 79
25 216 18726 166 81
27 209 9628 209 11429 152 48
30 117 27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Berdasarkan tabel 4.13 dapatdilihat perbandingan siswa berprestasi atas
dan siswa berprestasi bawah. Dari 810 siswa diperoleh pembagian siswa dengan
menggunakan 27% siswa untuk mewakili dari keseluruhan seperti pendapat
Azwar (2015: 132), sehingga diperoleh 27% dari 810 adalah 219 dari siswa
berprestasi atas dan 219 siswa berprestasi bawah.
Analisis daya pembeda juga terlihat pada penelitian tentang analisis butir
soal seperti penelitian milik dari Ariyana (2011) juga menunjukkan bahwa 26%
daya pembeda yang baik; 62% daya pembeda cukup baik; 10% daya pembeda
jelek, dan 2% daya pembeda sangat jelek. Amalia dan Ani (2012) menunjukkan
hasil analisis daya pembeda baik yaitu 55% soal seri A, 60% soal seri B, 57,5%
soal seri C, 55% soal seri D, 57,5% soal seri E. Artawan, Martha, dan Darini
(2012) dengan hasil penelitian yang menunjukkan ditemukan 1 soal daya
pembeda sangat baik, 6 soal daya pembeda baik, 29 soal daya pembeda sedang,
13 soal daya pembeda kurang baik, dan 1 soal daya pembeda tidak baik.
5. Efektivitas Pengecoh
Endrayanto dan Harumurti (2014: 270) yang mengatakan bahwa untuk
dapat mengetahui pengecoh berfungsi atau tidak, seorang guru dapat
menggunakan indeks efektivitas pengecoh. Pendapat senada dikemukakan oleh
Uno dan Koni (2012: 157) mengemukakan bahwa analisis efektivitas pengecoh
digunakan untuk menentukan apakah pengecoh (distractor) sudah berfungsi
sebagai pengecoh dengan baik atau tidak. Sudijono (2011: 409) yang mengatakan
bahwa pengecoh adalah jawaban-jawaban yang salah, kecuali kunci jawaban soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
tersebut. Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
efektivitas pengecoh adalah pilihan jawaban pada soal pilihan ganda yang
mempunyai kemiripan dengan jawaban yang benar, sehingga dapat mengecoh
jawaban yang tidak sama dengan kunci jawaban yang benar.
Hasil yang diperoleh efektivitas pengecoh kategori berfungsi terdapat 20
butir soal dengan semua pengecoh telah berfungsi butir soal 1, 3, 4, 5, 6, 7,8 10,
11, 12, 13, 14, 20, 21, 22, 23, 24, 26, 29, dan 30 dengan persentase 66,7%.
Sedangkan pada kategori tidak berfungsi terdapat 10 butir soal yaitu pada butir
soal 2,9,15, 16, 17,18, 19,25 27, dan 28 dengan persentase 33,3%.
Analisis efektivitas pengecoh yang terlihat pada penelitian analisis butir
soal pada penelitian lainnya seperti yang telah dilakukan oleh Ariyana
menunjukkan hasil analisis efektivitas pengecoh 82% berfungsi dan 18% tidak
berfungsi. Beliau membuat kesimpulan bahwa efektivitas pengecoh dari soal
tersebut telah berfungsi. Hasil penelitian efektivitas pengecoh milik Amalia dan
Ani (2012) menunjukan hasilberkualitas baik pada soal seri A 62,5%; pada soal
seri B 37,5%; pada soal seri C 40%; pada soal seri D 50%; pada soal seri E 35%.
penelitian Artawan, Martha, dan Darini (2012) dengan ditemukan 49 soal
pengecohnya berfungsi efektif dan 1 soal tidak berfungsi efektif.
6. Tingkat Kesukaran, Daya Pembeda, dan Efektivitas Pengecoh dalam
Butir Soal UAS Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran
IPS kelas V SD di Kecamatan Depok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Pada penelitian ini peneliti mengambil contoh analisis output iteman pada
nomor 6 dan 12. Berikut tabel 4.14 contoh analisis output iteman.
Tabel 4.14 Contoh Analisis Output Iteman
Berdasarkan tabel 4.14, peneliti mengaitkan tingkat kesukaran, daya
pembeda, dan efektivitas pengecoh pada butir soal nomor 6 dan 12. Pada nomor
6 diketahui tingkat kesukaran termasuk dalam kategori sedang. Hal tersebut
dapat diketahui berdasarkan koefisien Prop. Correct = 0,357. Selain itu, pada
daya pembeda butir soal nomor 6 termasuk dalam kategori sangat baik karena
memiliki koefisien Point Biser = 0,452. Untuk efektivitas pengecoh dapat dilihat
pada Prop. Endorsing, tampak bahwa sebanyak 34,8% peserta didik memilih
pengecoh A, 6,9% peserta didik memilih pengecoh B, dan 22.0% peserta didik
memilih pengecoh D. Ketiga pengecoh tersebut dapat dikatakan berfungsi karena
setiap pengecoh dipilih lebih dari 5% peserta didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Berdasarkan output Iteman nomor 12 diketahui tingkat kesukaran termasuk
dalam kategori sukar. Hal tersebut dapat diketahui berdasarkan koefisien Prop.
Correct = 0,136. Selain itu, pada daya pembeda butir soal nomor 12 termasuk
dalam kategori buruk karena memiliki koefisien Point Biser = 0,123. Untuk
efektivitas pengecoh dapat dilihat pada Prop. Endorsing, tampak bahwa
sebanyak 67,9% peserta didik memilih pengecoh A, 8,4% peserta didik memilih
pengecoh C, dan 9,8% peserta didik memilih pengecoh D. Ketiga pengecoh
tersebut dapat dikatakan berfungsi karena setiap pengecoh dipilih lebih dari 5%.
Namun, pada butir soal nomor 12 hasil output Iteman terdapat peringatan
“check the key”. Peringatan tersebut menunjukkan bahwa kunci jawaban B
kurang tepat dan alternatif jawaban A tampak berfungsi lebih baik. Oleh karena
itu peneliti perlu melakukan pengecekan pada kesesuaian antara materi soal dan
kunci jawaban. Setelah dianalisis dan dicek dengan materi yang ada, bahwa
gambar pada soal nomor 12 adalah ketua BPUPKI yaitu Radjiman
Wedyodiningrat, sedangkan ketua PPKI adalah Ir. Soekarno. Hal tersebut
menunjukkan ketidaksesuaian antara materi dan kunci jawaban. Hal ini didukung
oleh peserta didik yang memilih 67,9% memilih jawaban A sesuai dengan
materi. Berikut butir soal nomor 12 berserta persentase jawaban yang diperoleh.
Gambar di samping adalah tokoh yang menjadi ketua . . .
a. BPUPKI (67,9%) c. PNI (8,4%)b. PPKI (13,6%) d. PUTERA (9,8%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
BAB V
PENUTUP
Bab V pada penelitian ini membahas tentang empat sub bab yaitu (A)
kesimpulan, (B) keterbatasan penelitian, dan (C) saran. Kesimpulan adalah jawaban
atas pertanyaan yang ada di dalam rumusan masalah dan pembuktian hipotesis. Saran
adalah sumbangan peneliti untuk penelitian selanjutnya yang lebih baik.
A. Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan pada Bab I maka dapat
disimpulkan sebagai berikut.
1. Validitas butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester genap tahun
pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas V SD di Kecamatan Depok
100% sudah sesuai dengan materi yang berada di SK-KD.
2. Reliabilitas butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester genap tahun
pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas V SD di Kecamatan Depok
memiliki tingkat reliabilitas tinggi dengan koefisien Alpha 0,759.
3. Tingkat kesukaran butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester genap
tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas V SD di Kecamatan
Depok memiliki tingkat kesukaran yang sesuai dengan proporsi tingkat
kesukaran soal UAS.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
4. Daya pembeda butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester genap tahun
pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas V SD di Kecamatan Depok
memiliki daya pembeda baik.
5. Efektivitas pengecoh butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester genap
tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas V SD di Kecamatan
Depok belum seluruhnya berfungsi.
B. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan penelitian yang diuraikan sebagai
berikut.
1. Peneliti tidak mempunyai kisi-kisi dalam pembuatan soal UAS genap mata
pelajaran IPS kelas V SD di Kecamatan Depok.
2. Penelitian analisis butir soal pilihan ganda yang digunakan dalam penelitian
ini adalah butir soal pilihan ganda UAS, namun soal yang diujikan ke peserta
didik adalah soal Tes Kendali Mutu (TKM). Walaupun tes UAS dan tes TKM
memiliki tujuan yang sama dan dilakukan pada akhir semester.
3. Penelitian ini menggunakan validitas jenis validitas isi. Validitas isi ini
dilakukan dengan cara menguraikan mengenai soal UAS dengan materi yang
telah disampaikan. Analisis validitas ini belum menggunakan penilaian yang
berasal dari para ahli yang menguasai materi IPS semester V.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
C. Saran
Setelah melaksanakan penelitian mengenai analisis butir soal pilihan ganda
UAS genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas V pada SD Negeri
dan Swasta di Kecamatan Depok saran yang diberikan untuk penelitian selanjutnya
adalah
1. Peneliti diharapkan mampu untuk mengumpulkan data berupa kisi-kisi
yang diperlukan secara lengkap.
2. Peneliti diharapkan lebih konsisten, agar tidak terjadi kesalahan dalam
pemberian judul pada tes akhir semester yaitu tes UAS atau tes TKM.
3. Peneliti diharapkan dalam menganalisis validitas isi tidak hanya
berdasarkan SK-KD pembelajaran saja, namun juga berdasarkan ahli
yang menguasai materi sehingga diperoleh hasil yang lebih baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
DAFTAR REFERENSI
Amalia & Widayati. (2012). Analisis butir soal tes kendali mutu kelas XII SMA mata pelajaran Ekonomi Akuntasi di kota Yogyakarta tahun 2012. Diunduh di http://journal.uny.ac.id/index.php.ipakun/article/view/919/730
Arifin, Z. (2009). Evaluasi pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Arikunto, S. (2012). Dasar-dasar evaluasi pedidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
___________(2013). Prosedur penelitian, suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Ariyana, L. (2011). Analisis butir soal ulangan akhir semester gasal kela IX SMP di Kabupaten Grobogan. Diunduh di http:/ejournal.undiksha.ac.id.index.php/JJPBS/article/viewFile/2988/2478
Azwar, S. (2015). Tes prestasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Basuki, I., & Hariyanto. (2014). Asesmen pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Darini, N.M., Martha, N., & Artawan, G. (2012). Analisis kualitas tes sumatif Bahasa Indonesia kelas VII SMP N 8 Denpasar semester genap tahun 2012. (Volume 2 Tahun 2013). Diunduh di http://pasca.undiksha.ac.id/ejournal/index.php/jurnal_bahasa/article/viewFile/559/351.
Darmawan, R. (2013). Metode penelitian. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Depdiknas. (2006). Standart Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD, MI, dan SDLB. Jakarta: Depdiknas
Depdiknas. (2007). Model pembelajaran terpadu IPS. Jakarta: Balitbang Pusat Kurikulum.
Djiwandono, S. (2008). Tes bahasa: pegangan bagi pengajar bahasa. Jakarta: PT Indeks.
Endrayanto, H.Y.S., & Harumurti, Y.W. (2014). Penilaian belajar siswa di sekolah. Yogyakarta: PT Kanisius.
Jihad, A., & Haris, A. (2012). Evaluasi pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo.
Kunandar. (2014). Penilaian autentik. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Kusaeri & Suprananto. (2012). Pengukuran dan penilaian pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Majid, A. (2014). Penilaian Autentik Proses dan Hasil Belajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Mardapi, D. (2008). Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Nontes. Yogyakarta: Mitra Cendekia.
Mulyasa, E. (2007). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sebuah panduan praktis. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Nursid, S. (1984). Metodologi Pengajaran Ilmu Pendidikan Sosial. Bandung: Alumni.
Purwanto. (2009). Evaluasi hasil belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Sanjaya. (2007). Strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media.
Setyosari, P. (2010). Metode penelitian pendidikan dan pengembangan. Jakarta: Kencana
Siregar, S. (2013). Metode penelitian kuantitatif: dilengkapi perbandingan perhitungan manual & SPSS. Jakarta: Kencana.
Sudijono, A. (2011). Pengantar evaluasi pendidikan. Jakarta: Rajawali Persada.
Sudjana, N. (2010). Penilaian hasil proses belajar mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. (2012). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta
Sukardi. (2008). Evaluasi pendidikan prinsip dan operasionalnya. Jakarta: Bumi Aksara.
Suraprana, D. (2009). Analisis validitas, reliabilitas, dan interpretasi hasil tes. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Susanto, A. (2014). Pengembangan pembelajaran IPS. Jakarta: Prenada Media Group.
Taniredja, T. (2012). Penelitian kuantitatif. Bandung: ALFABETA.Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003, Tentang Sistem
Pendidikan Nasional
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Uno, H.B., & Koni, S. (2012). Assessment pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Widoyoko, E.P. (2009). Evaluasi program pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
LAMPIRANSKRIPSI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Lampiran 1 Surat Ijin Pelaksanaan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Lampiran 2 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Lampiran 3 Daftar Nama Mahasiswa
No. Nama Mahasiswa NIM
1 Mustika Ayu Kurniandari 121134022
2 Antonius Ade Prayudi Ardiyanto 121134031
3 Yosica Ronandha 121134036
4 Anissa Sinta Putri 121134037
5 Maria Stefani Mustida Nugraha 121134042
6 Arum Tyas Asih 121134060
7 Laurensia Erlina Apriliawati 121134064
8 Kurniawan Haryanto 121134069
9 Felix Nola Yan Fajar 121134076
10 Bonifatius Rudi Ardiyanto 121134087
11 Tina Yuniasari 121134130
12 Adinda Titis Kumudaswara 121134161
13 Natalias Desy Cahyaningtyas 121134166
14 Feriza Anggraeni 121134174
15 Intan Utami 121134175
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Lampiran 4 Paket Soal Pilihan Ganda UAS Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPS Kelas V SD Di Kecamatan Depok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Lampiran 5 Kunci Jawaban Soal Pilihan Ganda UAS Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPS Kelas V SD Di Kecamatan Depok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Lampiran 6 Lembar Jawaban Salah Satu Siswa Kelas V
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
Lampiran 7 Hasil Check List
No. Nama SD Negeri dan Swasta Ketersediaan DokumenSoal Kunci
jawaban soal
Lembar Jawaban
Siswa1. SD Bobkri Demangan 3 √ √ √
2. SD Islam Al-Islam √ √ √
3. SD Teruna Bangsa √ √ √
4. SDK Demangan Baru 1 √ √ √
5. SDN Adisucipto 1 √ √ √
6. SDN Adisucipto 2 √ √ √
7. SDN Ambarukmo √ √ √
8. SDN Bhaktikarya √ √ √
9. SDN Caturtunggal 3 √ √ √
10. SDN Caturtunggal 4 √ √ √
11. SDN Caturtunggal 6 √ √ √
12. SDN Condongcatur √ √ √
13. SDN Corongan √ √ √
14. SDN Deresan √ √ √
15. SDN Gejayan √ √ √
16. SDN Kalongan √ √ √
17. SDN Karangwuni 1 √ √ √
18. SDN Kledokan √ √ √
19. SDN Mustokorejo √ √ √
20. SDN Nanggulan √ √ √
21. SDN Ngringin √ √ √
22. SDN Nolobangsan √ √ √
23. SDN Ringinsari √ √ √
24. SDN Samirono √ √ √
25. SDN Sarikarya √ √ √
26 SDN Tajem √ √ √
27. SDN Timbulharjo √ √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
Lampiran 8 Hasil Wawancara
Berdasarkan tabel pedoman wawancara, peneliti memperoleh informasi dari
pihak Unit Pelayanan Teknis Daerah UPTD, kepala sekolah, dan guru. Peneliti
memperoleh informasi dari hasil wawancara sebagai berikut :
No. Pertanyaan dan Jawaban
1. Apakah sebelumnya pernah dilaksanakan penelitian mengenai analisis butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) di SD yang berada di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta?
Berdasarkan wawancara yang sudah dilaksanakan dengan pihak UPTD, kepala sekolah, dan guru bahwa belum pernah dilaksanakan analisis butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) di SD yang berada di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
2. Berapa jumlah keseluruhan SD yang mengimplementasikan kurikulum 2006 yang berada di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta?
Berdasarkan wawancara yang sudah dilaksanakan dengan pihak UPTD, kepala sekolah, dan guru bahwa jumlah keseluruhan SD yangmengimplemetasikan kurikulum 2006 yang berada di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta ada 49 SD.
Hasil yang diperoleh dari wawancara adalah jumlah SD yang berada di wilayah
Kecamatan Depok serta untuk mengetahui data SD yang mengimplementasikan
Kurikulum 2006 atau KTSP berjumlah 49 SD. Hasil yang didapatkan melalui
kegiatan wawancara tersebut digunakan sebagai informasi dalam menentukan
populasi dan sampel penelitian ini. Selain itu, dari kegiatan wawancara tersebut,
dapat diketahui bahwa selama ini belum pernah dilakukan penelitian mengenai
analisis butir soal pilihan ganda UAS SD di Kecamatan Depok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
Lampiran 9 Tabel Analisis Kesesuaian Butir Soal dengan SK danKD
No. Butir Soal
Butir Soal Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Kesimpulan
1. Bangsa Belanda datang pertama kali ke Indonesia pada tahun . . .
a. 1496b. 1596c. 1602d. 1799
Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
2.1Mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang
2.2Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia
2.3Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklama
2.1 Mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang
Sesuai
2.
Tujuan awal Belanda datang ke Indonesia adalah . . .
a. Mencari pulau barub. Mencari jajahan baruc. Mencari rempah-rempahd. Menjalin hubungan dengan raja-
raja di tanah Jawa.
2.1 Mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang
Sesuai
3.
Gubernur kolonial Belanda yang memerintahkan kerha rodi membuat jalan Anyer Panarukan adalah . . .
a. Pieter Bothb. Van den Boschc. J.P. Coend. Daendels
2.1 Mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
No. Butir Soal
Butir Soal Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Kesimpulan
4
Gambar di samping adalah pahlawan yang mendapat julukan Ayam Jantan dari Timur,pahlawan yang dimaksud adalah . . .
a. Hasanudinb. Sisingamangarajac. Pattimurad. Teuku umar
sikan kemerdekaan
2.4Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan.
2.1 Mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang
Sesuai
5
Siasat Benteng Stelsel digunakan Belanda untuk mematahkan perlawanan . . .
a. Imam Bonjolb. Diponegoroc. Pattimurad. Pangeran Antasari
2.1 Mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang
Sesuai
6
Organisasi pemuda pertama yang berdiri pada tanggal 7 Maret 1917 bernama . . .
a. Jong Javab. Jong Sumatranen Bondc. Trikoro Darmod. Sarekat Islam
2.1 Mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
No. Butir Soal
Butir Soal Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Kesimpulan
Jepang
7
Jepang mendarat pertama kali di Indonesia pada 11 Juni 1942 di . . .
a. Jakartab. Surabaya c. Medand. Tarakan
2.1 Mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang
Sesuai
8
Empat serangkai yang memimpin PUTERA adalah . . .
a. Ir. Soekarno, Moh. Hatta, Moh. Yamin, dan K.H. Mas Mansur
b. Ir. Soekarno, Moh. Hatta, K. H Dewantara, dan K.H. Mas Mansur
c. Ir. Soekarno, Moh. Hatta, K. H Dewantara, dan Moh. Yamin,
d. Ir. Soekarno, Moh. Hatta, K.H. Mas Mansur, dan Mr. A.A. Maramis
2.2 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia
Sesuai
9
Kerja paksa pada zaman Jepang adalah . . .a. Hokokai b. Heihoc. Romushad. Seinendan
2.1 Mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
No. Butir Soal
Butir Soal Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Kesimpulan
Jepang
10
Tokoh perlawanan Jepang dari Papua adalah . . .
a. Peng Suma b. Mr. A.A. Maramisc. Supriyadid. L. Roemkorem
2.1 Mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang
Sesuai
11
Perdana Menteri Jepang yang memberi janji kemerdekaan pada rakyat Indonesia adalah . . .
a. Koiso b. Hirohito c. Yamamotod. Otoshi
2.1 Mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang
Sesuai
12
Gambar di samping adalah tokoh yang menjadi ketua . . .
c. BPUPKId. PPKIe. PNIf. PUTERA
2.1 Mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang
Sesuai
13 Sidang pertama BPUPKI mengahasilkan 2.1 Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
No. Butir Soal
Butir Soal Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Kesimpulan
keputusan . . .a. Bentuk Negara Republik
Indonesiab. Dasar Negara Indonesia
Pancasilac. Menggunakan UUD 1945d. Ir. Soekarno sebagai presiden
pertama
Mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang
14
Jepang menyerah kepada sekutu pada tanggal . . .
a. 11 Agustus 1945b. 12 Agustus 1945c. 13 Agustus 1945d. 14 Agustus 1945
2.1 Mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang
Sesuai
15
Untuk mengamankan Bung Karno dan Bung Hatta dari pengaruh Jepang, para pemuda membawa kedua tokoh ini ke . . .
a. Bandung b. Yogyakartac. Rengasdengklokd. Rangkasbitung
2.2 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
No. Butir Soal
Butir Soal Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Kesimpulan
16
Teks proklamasi diketik oleh . . .a. Chairul Salehb. Sayuti Melikc. B.M. Diahd. Sayuti Melik
2.2 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia
Sesuai
17
Bendera yang digunakan pada peristiwa Proklamasi 17 Agustus 1945 dijahit oleh . . .
a. Fatmawati b. Sukmawatic. B.M. Diahd. Sukarni
2.2 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia
Sesuai
18
Pencipta lagu Indonesia Raya . . .a. Kusbinib. Ismail Marzukic. W.R. Soepratmand. A.T. MAhmud
2.3Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan
Sesuai
19
Lagu Indonesia raya pertama kali diperdengarkan pada . . .
2.2 Menghargai jasa dan
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
No. Butir Soal
Butir Soal Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Kesimpulan
a. Kongres Pemuda Ib. Kongres Penuda IIc. Proklamasi Kemerdekaan RId. Rapat Panitia Sembilan
peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia
20
Negara Indonesa resmi mempunyai presiden dan wakil presiden dan wakil presiden sejak tanggal . . .
a. 16 Agustus 1945b. 17 Agustus 1945c. 18 Agustus 1945d. 19 Agustus 1945
2.4 Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan.
Sesuai
21
Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) fungsinya sama dengan . . .
a. DPRb. MPRd. Pertimbangan Presidenc. Mahkamah Agung
2.4 Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan.
Sesuai
22
Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) diketuai oleh . . .
a. Dr. Rajiman Widyodiningratb. Sutan Syahrir
2.4 Menghargai perjuangan para tokoh dalam
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
No. Butir Soal
Butir Soal Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Kesimpulan
c. Mr. Soebarjod. Mr. Kasman Singodimejo
mempertahankan kemerdekaan.
23
Cikal bakal yang melahirkan Tentara Nasional Indonesia (TNI) adalah . . .
a. BKRb. TKRc. TRId. ABRI
2.4 Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan.
Sesuai
24
Gambar tokoh di samping adalah . . .
a. Ahmad Soebarjob. Sutan Syahrirc. Dr. Soetomod. Dr. Rajiman Widyodiningrat
2.2 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
No. Butir Soal
Butir Soal Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Kesimpulan
25
Beliau adalah ketua Partai Nasional Indonesia yang didirikan di Bandung pada tanggal 4 Juli 1927, tokoh ini adalah . . .
a. Ahmad Soebarjob. Sutan Syahrirc. Dr. Soetomod. Ir. Soekarno
2.2 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia
Sesuai
26
Drs. Moh. Hatta adalah tokoh kemerdekaan Indonesia yang lahir di . . .
a. Jakarta b. Bandungc. Bukittinggid. Tapanuli
2.3Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan
Sesuai
27
Pimpinan tentara sekutu yang tewas pada pertempuran Surabaya adalah . . .
a. Letnan Jenderal Christisonb. Brigadir Jender T.E.D. Kellyc. Brigadir Jenderal Mallabyd. Brigadir Jenderal Bethel
2.4 Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahank
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
No. Butir Soal
Butir Soal Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Kesimpulan
an kemerdekaan.
28
Komisi Tiga Negara (KTN) beranggotakan . . .
a. Australia, Belgia, Amerika Serikat
b. Australia, Belanda, Amerika Serikat
c. Austria, Belgia, Amerika Serikat
d. Austria, Belanda, Amerika Serikat
2.4 Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan.
Sesuai
29
Konferensi Meja Bundar (KMB) adalah salah satu hasil dari keputusan . . .
a. Perjanjian Renvilleb. Perundingan Linggarjatic. Perundingan Roem-Royend. Konferensi BFO
2.4 Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan.
Sesuai
30
Agresi Militer Belanda II terjadi pada tanggal . . .
a. 20 Oktober 1945b. 23 Maret1945c. 21 Juli 1947d. 19 Desember 1948
2.4 Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan.
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
Lampiran 10 Tabel Rekapitulasi Hasil Penelitian
1. Validitas isi, tingkat kesukaran, daya beda, dan efektifitas pengecoh.
Butir Soal
Validitas Isi
Karakteristik Butir Soal Deskripsi
Tingkat Kesukaran
Daya Pembeda
Efektivitas PengecohProp. Endorsing
Persentase (%)
1 Sesuai 0.531 0.386 A 0.177 A 17.7% Validitas Isi : Sesuai
B 0.531 B 53.1% Tingkat Kesukaran : Sedang
C 0.209 C 20.9% Daya Pembeda : Cukup Baik
D 0.070 D 7.0% Efektivitas Pengecoh : Berfungsi
2 Sesuai 0.968 0.137 A 0.004 A 0.4% Validitas Isi : Sesuai
B 0.009 B 0.9% Tingkat Kesukaran : Mudah
C 0.968 C 96.8% Daya Pembeda : Buruk
D 0.019 D 1.9 % Efektivitas Pengecoh : Tidak Berfungsi
3 Sesuai 0.514 0.470 A 0.111 A 11.1% Validitas Isi : Sesuai
B 0.238 B 23.8% Tingkat Kesukaran : Sedang
C 0.131 C 13.1% Daya Pembeda : Sangat Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
Butir Soal
Validitas Isi
Karakteristik Butir Soal Deskripsi
Tingkat Kesukaran
Daya Pembeda
Efektivitas PengecohProp. Endorsing
Persentase (%)
D 0.514 D 51.4% Efektivitas Pengecoh : Berfungsi
4 Sesuai 0.694 0.419 A 0.694 A 69.4% Validitas Isi : Sesuai
B 0.186 B 18.6% Tingkat Kesukaran : Sedang
C 0.057 C 5.7% Daya Pembeda : Sangat Baik
D 0.063 D 6.3% Efektivitas Pengecoh : Berfungsi
5 Sesuai 0.431 0.261 A 0.193 A 19.3% Validitas Isi : Sesuai
B 0.431 B 43.1% Tingkat Kesukaran : Sedang
C 0.242 C 24.2% Daya Pembeda : Sedang
D 0.128 D 12,8% Efektivitas Pengecoh : Berfungsi
6 Sesuai 0.357 0.452 A 0.348 A 34.8% Validitas Isi : Sesuai
B 0.069 B 6.9% Tingkat Kesukaran : Sedang
C 0.357 C 35.7% Daya Pembeda : Sangat Baik
D 0.220 D 22.0% Efektivitas Pengecoh : Berfungsi
7 Sesuai 0.520 0.447 A 0.094 A 9.4% Validitas Isi : Sesuai
B 0.198 B 19.8% Tingkat Kesukaran : Sedang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
Butir Soal
Validitas Isi
Karakteristik Butir Soal Deskripsi
Tingkat Kesukaran
Daya Pembeda
Efektivitas PengecohProp. Endorsing
Persentase (%)
C 0.181 C 18.1% Daya Pembeda : Sangat Baik
D 0.520 D 52.0% Efektivitas Pengecoh : Berfungsi
8 Sesuai 0.427 0.469 A 0.186 A 18.6% Validitas Isi : Sesuai
B 0.427 B 42.7% Tingkat Kesukaran : Sedang
C 0.327 C 32.7% Daya Pembeda : Sangat Baik
D 0.053 D 5.3% Efektivitas Pengecoh : Berfungsi
9 Sesuai 0.958 0.224 A 0.015 A 1.5% Validitas Isi : Sesuai
B 0.017 B 1.7% Tingkat Kesukaran : Sedang
C 0.958 C 95.8% Daya Pembeda : Sedang
D 0.007 D 0.7% Efektivitas Pengecoh : Tidak Berfungsi
10 Sesuai 0.309 0.184 A 0.344 A 34.4% Validitas Isi : sesuai
B 0.235 B 23.5% Tingkat Kesukaran : Sedang
C 0.102 C 10.2% Daya Pembeda : Buruk
D 0.309 D 30.9% Efektivitas Pengecoh : Berfungsi
11 Sesuai 0.467 0.396 A 0.467 A 46.7% Validitas Isi : Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
Butir Soal
Validitas Isi
Karakteristik Butir Soal Deskripsi
Tingkat Kesukaran
Daya Pembeda
Efektivitas PengecohProp. Endorsing
Persentase (%)
B 0.154 B 15.4% Tingkat Kesukaran : Sedang
C 0.269 C 26.9% Daya Pembeda : Cukup Baik
D 0.100 D 10.0% Efektivitas Pengecoh : Berfungsi
12 Sesuai 0.136 0.123 A 0.679 A 67.9% Validitas Isi : Sesuai
B 0.136 B 13.6% Tingkat Kesukaran : Sukar
C 0.084 C 8.4% Daya Pembeda : Buruk
D 0.098 D 9.8% Efektivitas Pengecoh : Berfungsi
13 Sesuai 0.217 0.209 A 0.217 A 21.7% Validitas Isi : Sesuai
B 0.501 B 50.1% Tingkat Kesukaran : Sukar
C 0.164 C 16.4% Daya Pembeda : Sedang
D 0.109 D 10.9% Efektivitas Pengecoh : Berfungsi
14 Sesuai 0.772 0.431 A 0.067 A 6.7% Validitas Isi : Sesuai
B 0.068 B 6.8% Tingkat Kesukaran : Mudah
C 0.084 C 8.4% Daya Pembeda : Sangat Baik
D 0.772 D 77.2% Efektivitas Pengecoh : Berfungsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
Butir Soal
Validitas Isi
Karakteristik Butir Soal Deskripsi
Tingkat Kesukaran
Daya Pembeda
Efektivitas PengecohProp. Endorsing
Persentase (%)
15 Sesuai 0.875 0.372 A 0.049 A 4.9% Validitas Isi : Sesuai
B 0.059 B 5.9% Tingkat Kesukaran : Mudah
C 0.875 C 87.5% Daya Pembeda : Cukup Baik
D 0.014 D 1.4% Efektivitas Pengecoh : Tidak Berfungsi
16 Sesuai 0.826 0.402 A 0.085 A 8.5% Validitas Isi : Sesuai
B 0.826 B 82.6% Tingkat Kesukaran : Mudah
C 0.027 C 2.7% Daya Pembeda : Sangat Baik
D 0.060 D 6.0% Efektivitas Pengecoh : Tidak Berfungsi
17 Sesuai 0.947 0.296 A 0.947 A 94.7% Validitas Isi : Sesuai
B 0.030 B 3.0% Tingkat Kesukaran : Mudah
C 0.009 C 0.9% Daya Pembeda : Sedang
D 0.014 D 1.4% Efektivitas Pengecoh : Tidak Berfungsi
18 Sesuai 0.978 0.185 A 0.004 A 0.4% Validitas Isi : Sesuai
B 0.015 B 1.5% Tingkat Kesukaran : Mudah
C 0.978 C 97.8% Daya Pembeda : Buruk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
Butir Soal
Validitas Isi
Karakteristik Butir Soal Deskripsi
Tingkat Kesukaran
Daya Pembeda
Efektivitas PengecohProp. Endorsing
Persentase (%)
D 0.004 D 0.4% Efektivitas Pengecoh : Tidak Berfungsi
19 Sesuai 0.446 0.511 A 0.147 A 14.7% Validitas Isi : Sesuai
B 0.446 B 44.6% Tingkat Kesukaran : Sedang
C 0.364 C 36.4% Daya Pembeda : Sangat Baik
D 0.038 D 3.8% Efektivitas Pengecoh : Tidak Berfungsi
20 Sesuai 0.306 0.473 A 0.126 A 12.6% Validitas Isi : Sesuai
B 0.504 B 50.4% Tingkat Kesukaran : Sedang
C 0.306 C 30.6% Daya Pembeda : Sangat Baik
D 0.059 D 5.9% Efektivitas Pengecoh : Berfungsi
21 Sesuai 0.277 0.175 A 0.277 A 27.7% Validitas Isi : Sesuai
B 0.333 B 33.3% Tingkat Kesukaran : Sukar
C 0.246 C 24.6% Daya Pembeda : Buruk
D 0.136 D 13.6% Efektivitas Pengecoh : Berfungsi
22 Sesuai 0.274 0.431 A 0.219 A 21.9% Validitas Isi : Sesuai
B 0.184 B 18.4% Tingkat Kesukaran : Sukar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
Butir Soal
Validitas Isi
Karakteristik Butir Soal Deskripsi
Tingkat Kesukaran
Daya Pembeda
Efektivitas PengecohProp. Endorsing
Persentase (%)
C 0.315 C 31.5% Daya Pembeda : Sangat Baik
D 0.274 D 27.4% Efektivitas Pengecoh : Berfungsi
23 Sesuai 0.211 0.322 A 0.211 A 21.1% Validitas Isi : Sesuai
B 0.331 B 33.1% Tingkat Kesukaran : Sukar
C 0.270 C 27.0% Daya Pembeda : Cukup Baik
D 0.180 D 18.0% Efektivitas Pengecoh : Berfungsi
24 Sesuai 0.635 0.428 A 0.195 A 19.5% Validitas Isi : Sesuai
B 0.081 B 8.1% Tingkat Kesukaran : Sedang
C 0.635 C 63.5% Daya Pembeda : Sangat Baik
D 0.083 D 8.3% Efektivitas Pengecoh : Berfungsi
25 Sesuai 0.928 0.218 A 0.021 A 2.1% Validitas Isi : Sesuai
B 0.022 B 2.2% Tingkat Kesukaran : Mudah
C 0.026 C 2.6% Daya Pembeda : Sedang
D 0.928 D 92.8% Efektivitas Pengecoh : Tidak Berfungsi
26 Sesuai 0.604 0.325 A 0.136 A 13.6% Validitas Isi : Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
Butir Soal
Validitas Isi
Karakteristik Butir Soal Deskripsi
Tingkat Kesukaran
Daya Pembeda
Efektivitas PengecohProp. Endorsing
Persentase (%)
B 0.180 B 18.0% Tingkat Kesukaran : Sedang
C 0.604 C 60.4% Daya Pembeda : Cukup Baik
D 0.078 D 7.8% Efektivitas Pengecoh : Berfungsi
27 Sesuai 0.756 0.465 A 0.078 A 7.8% Validitas Isi : Sesuai
B 0.126 B 12.6% Tingkat Kesukaran : Mudah
C 0.756 C 75.6% Daya Pembeda : Sangat Baik
D 0.038 D 3.8% Efektivitas Pengecoh : Tidak Berfungsi
28 Sesuai 0.772 0.406 A 0.772 A 77.2% Validitas Isi : Sesuai
B 0.125 B 12.5% Tingkat Kesukaran : Mudah
C 0.077 C 7.7% Daya Pembeda : Sangat Baik
D 0.022 D 2.2% Efektivitas Pengecoh : Tidak Berfungsi
29 Sesuai 0.465 0.376 A 0.191 A 19.1% Validitas Isi : Sesuai
B 0.196 B 19.6% Tingkat Kesukaran : Sedang
C 0.465 C 46.5% Daya Pembeda :
D 0.140 D 14.0% Efektivitas Pengecoh : Berfungsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
Butir Soal
Validitas Isi
Karakteristik Butir Soal Deskripsi
Tingkat Kesukaran
Daya Pembeda
Efektivitas PengecohProp. Endorsing
Persentase (%)
30 Sesuai 0.294 0.414 A 0.240 A 24.0% Validitas Isi : Sesuai
B 0.217 B 21.7% Tingkat Kesukaran : Sukar
C 0.238 C 23.8% Daya Pembeda : Sangat Baik
D 0.294 D 29.4% Efektivitas Pengecoh : Tidak Berfungsi
2. Reliabilitas dengan koefisien Alpha = 0,759.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
Lampiran 11 Hasil Pengolahan Data Menggunakan MicroCat Iteman Versi 3.00Hasil anaisis data dengan Program Iteman versi 3.00 for windows adalah sebagai berikut: MicroCAT (tm) Testing System Copyright (c) 1982, 1984, 1986, 1988 by Assessment Systems Corporation
Item and Test Analysis Program -- ITEMAN (tm) Version 3.00
Item analysis for data from file SKRIPSI.DAT
Item Statistics Alternative Statistics ----------------------- -----------------------------------Seq. Scale Prop. Point Prop. PointNo. -Item Correct Biser. Biser. Alt. Endorsing Biser. Biser. Key---- ----- ------- ------ ------ ----- --------- ------ ------ ---
1 0-1 0.531 0.485 0.386 A 0.177 -0.421 -0.286 B 0.531 0.485 0.386 * C 0.209 -0.135 -0.095 D 0.070 -0.246 -0.130 Other 0.014 -0.338 -0.102
2 0-2 0.968 0.337 0.137 A 0.004 -0.042 -0.008 B 0.009 -0.319 -0.081 C 0.968 0.337 0.137 * D 0.019 -0.311 -0.105 Other 0.001 -0.531 -0.062
3 0-3 0.514 0.589 0.470 A 0.111 -0.353 -0.213 B 0.238 -0.370 -0.269 C 0.131 -0.235 -0.148 D 0.514 0.589 0.470 * Other 0.006 -0.196 -0.044
4 0-4 0.694 0.550 0.419 A 0.694 0.550 0.419 * B 0.186 -0.392 -0.270 C 0.057 -0.349 -0.172 D 0.063 -0.388 -0.197 Other 0.000 -9.000 -9.000
5 0-5 0.431 0.329 0.261 A 0.193 -0.149 -0.103 B 0.431 0.329 0.261 * C 0.242 -0.160 -0.117 D 0.128 -0.204 -0.128 Other 0.006 0.229 0.051
6 0-6 0.357 0.580 0.452 A 0.348 -0.349 -0.271 B 0.069 -0.363 -0.191 C 0.357 0.580 0.452 * D 0.220 -0.155 -0.111 Other 0.006 0.387 0.086
7 0-7 0.520 0.560 0.447 A 0.094 -0.229 -0.132 B 0.198 -0.371 -0.259 C 0.181 -0.309 -0.212 D 0.520 0.560 0.447 * Other 0.007 -0.005 -0.001
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
Item Statistics Alternative Statistics ----------------------- -----------------------------------Seq. Scale Prop. Point Prop. PointNo. -Item Correct Biser. Biser. Alt. Endorsing Biser. Biser. Key---- ----- ------- ------ ------ ----- --------- ------ ------ ---
8 0-8 0.427 0.591 0.469 A 0.186 -0.231 -0.159 B 0.427 0.591 0.469 * C 0.327 -0.400 -0.308 D 0.053 -0.143 -0.069 Other 0.006 -0.575 -0.128
9 0-9 0.958 0.501 0.224 A 0.015 -0.496 -0.154 B 0.017 -0.466 -0.153 C 0.958 0.501 0.224 * D 0.007 -0.327 -0.078 Other 0.002 0.044 0.007
10 0-10 0.309 0.242 0.184 A 0.344 0.005 0.004 B 0.235 -0.140 -0.101 C 0.102 -0.258 -0.152 D 0.309 0.242 0.184 * Other 0.010 0.072 0.019
11 0-11 0.467 0.497 0.396 A 0.467 0.497 0.396 * B 0.154 -0.229 -0.151 C 0.269 -0.350 -0.260 D 0.100 -0.171 -0.100 Other 0.010 0.092 0.025
12 0-12 0.136 0.194 0.123 A 0.679 0.189 0.145 ? B 0.136 0.194 0.123 * CHECK THE KEY C 0.084 -0.309 -0.172 B was specified, A works better D 0.098 -0.374 -0.217 Other 0.004 0.207 0.038
13 0-13 0.217 0.293 0.209 A 0.217 0.293 0.209 * B 0.501 0.108 0.086 C 0.164 -0.335 -0.224 D 0.109 -0.237 -0.142 Other 0.009 -0.097 -0.024
14 0-14 0.772 0.599 0.431 A 0.067 -0.432 -0.224 B 0.068 -0.402 -0.210 C 0.084 -0.466 -0.259 D 0.772 0.599 0.431 * Other 0.010 -0.022 -0.006
15 0-15 0.875 0.598 0.372 A 0.049 -0.475 -0.224 B 0.059 -0.524 -0.262 C 0.875 0.598 0.372 * D 0.014 -0.283 -0.085 Other 0.002 -0.350 -0.054
16 0-16 0.826 0.593 0.402 A 0.085 -0.510 -0.285 B 0.826 0.593 0.402 * C 0.027 -0.371 -0.143 D 0.060 -0.400 -0.201
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
Item Statistics Alternative Statistics ----------------------- -----------------------------------Seq. Scale Prop. Point Prop. PointNo. -Item Correct Biser. Biser. Alt. Endorsing Biser. Biser. Key---- ----- ------- ------ ------ ----- --------- ------ ------ ---
Other 0.001 -0.396 -0.046
17 0-17 0.947 0.613 0.296 A 0.947 0.613 0.296 * B 0.030 -0.483 -0.192 C 0.009 -0.389 -0.099 D 0.014 -0.655 -0.197 Other 0.001 -0.464 -0.054
18 0-18 0.978 0.514 0.185 A 0.004 -0.265 -0.048 B 0.015 -0.526 -0.163 C 0.978 0.514 0.185 * D 0.004 -0.414 -0.075 Other 0.000 -9.000 -9.000
19 0-19 0.446 0.643 0.511 A 0.147 -0.094 -0.061 B 0.446 0.643 0.511 * C 0.364 -0.531 -0.415 D 0.038 -0.402 -0.174 Other 0.005 0.028 0.006
20 0-20 0.306 0.621 0.473 A 0.126 -0.202 -0.126 B 0.504 -0.399 -0.318 C 0.306 0.621 0.473 * D 0.059 -0.074 -0.037 Other 0.005 -0.587 -0.120
21 0-21 0.277 0.233 0.175 A 0.277 0.233 0.175 * B 0.333 0.063 0.049 C 0.246 -0.267 -0.195 D 0.136 -0.039 -0.025 Other 0.009 -0.366 -0.093
22 0-22 0.274 0.577 0.431 A 0.219 -0.335 -0.239 B 0.184 -0.249 -0.171 C 0.315 -0.061 -0.047 D 0.274 0.577 0.431 * Other 0.009 -0.225 -0.057
23 0-23 0.211 0.454 0.322 A 0.211 0.454 0.322 * B 0.331 0.014 0.011 C 0.270 -0.208 -0.155 D 0.180 -0.246 -0.168 Other 0.007 -0.152 -0.036
24 0-24 0.635 0.549 0.428 A 0.195 -0.399 -0.278 B 0.081 -0.262 -0.144 C 0.635 0.549 0.428 * D 0.083 -0.335 -0.185 Other 0.006 -0.322 -0.072
25 0-25 0.928 0.412 0.218 A 0.021 -0.426 -0.150 B 0.022 -0.208 -0.075
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
Item Statistics Alternative Statistics ----------------------- -----------------------------------Seq. Scale Prop. Point Prop. PointNo. -Item Correct Biser. Biser. Alt. Endorsing Biser. Biser. Key---- ----- ------- ------ ------ ----- --------- ------ ------ --- C 0.026 -0.364 -0.138 D 0.928 0.412 0.218 * Other 0.002 -0.243 -0.038
26 0-26 0.604 0.413 0.325 A 0.136 -0.241 -0.153 B 0.180 -0.264 -0.180 C 0.604 0.413 0.325 * D 0.078 -0.234 -0.127 Other 0.002 -0.422 -0.065
27 0-27 0.756 0.637 0.465 A 0.078 -0.557 -0.303 B 0.126 -0.370 -0.231 C 0.756 0.637 0.465 * D 0.038 -0.488 -0.211 Other 0.002 -0.207 -0.032
28 0-28 0.772 0.564 0.406 A 0.772 0.564 0.406 * B 0.125 -0.431 -0.268 C 0.077 -0.406 -0.219 D 0.022 -0.374 -0.134 Other 0.005 -0.280 -0.057
29 0-29 0.465 0.471 0.376 A 0.191 -0.228 -0.158 B 0.196 -0.369 -0.257 C 0.465 0.471 0.376 * D 0.140 -0.081 -0.052 Other 0.007 -0.246 -0.059
30 0-30 0.294 0.548 0.414 A 0.240 -0.280 -0.204 B 0.217 -0.224 -0.160 C 0.238 -0.093 -0.068 D 0.294 0.548 0.414 * Other 0.011 -0.235 -0.066
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
There were 810 examinees in the data file.
Scale Statistics----------------
Scale: 0 -------N of Items 30N of Examinees 810Mean 16.891Variance 20.188Std. Dev. 4.493Skew 0.299Kurtosis 0.164Minimum 6.000Maximum 30.000Median 17.000Alpha 0.759SEM 2.207Mean P 0.563Mean Item-Tot. 0.347Mean Biserial 0.493
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Maria Stefani Mustida Nugraha adalah anak kedua
dari pasangan Nugraha Pratama dan Antonia Mustini.
Lahir di Karanganyar, 12 September 1993.
Pendidikan awal dimulai di TK Kristen Imanuel pada
tahun 1999. Penulis melanjutkan pendidikan dasar di
SD Negeri 02 Bejen pada tahun 2000 – 2006.
Kemudian melanjutkan ke jenjang Sekolah Menengah
Pertama (SMP) Negeri 1 Karanganyar pada tahun 2006 – 2009. Pada tahun 2009
– 2012 penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri
1 Karanganyar. Tahun 2012 penulis, melanjutkan ke Universitas Sanata Dharma
(USD), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Selama menempuh pendidikan di
Sekolah Dasar penulis aktif mengikuti beberapa kegiatan seperti pramuka. Penulis
pernah mewakili Kabupaten Karanganyar dalam lomba Olimpiade MIPA-SD
tingkat Propinsi Jawa Tengah. Ketika di Sekolah Menengah Pertama penulis
masih aktif di pramuka, volley, dan basket. Ketika di bangku Sekolah Menengah
Atas peneliti aktif di kegiatan masyarakat. Pada saat masuk perguruan tinggi
peneliti aktif menjadi anggota Montessori. Peneliti juga aktif mengikuti
kepanitiaan, seminar atau workshop yang diselenggarakan oleh Universitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
top related