akulturasi & kenakalan remaja

Post on 30-Jun-2015

4.572 Views

Category:

Education

14 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

AKULTURASI : Arti ,Dampak positif, Konsep, Faktor yang mendukung terjadinya akulturasi di Indonesia, contoh riil KENAKALAN REMAJA : arti, dampak negatif, konsep, faktor-faktor, contoh riil, cara mengatasi kenakalan remaja, 3 langkah membangun remaja yang bebas narkoba

TRANSCRIPT

Akulturasi & Kenakalan

Remaja

ANGGOTA KELOMPOK

1. Elisyane S B XII IS 1/ 10

2. Jesica Grace XII IS 1/ 173. Joshepine C N XII IS 1/ 184. Melisa S XII IS 1/ 225. Regina G XII IS 1/ 276. Yudith Aprila XII IS 1/ 34

AKULTURASI

AKULTURASI ?proses penerimaan unsur kebudayaan dari kebudayaan lain

DAMPAK POSITIF

1. Terjadi perubahan kebudayaan kearah yang lebih maju2. Pembauran kebudayaan3. Modernisasi4. Memperkaya keberagaman budaya

KONSEP

satu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentudihadapkan unsur berbeda dari orang lain diterima dan diolah dalam kebudayaan sendiri.

proses akulturasi tidak menyebabkan kehilangan identitas asal masyarakat penerima.

FAKTOR-FAKTOR

FAKTOR INTERNAL (DALAM) :•Pengaruh kebudayaan lain melalui difusi(penyebaran kebudayaan),•Sikap mudah menerima hal baru•Ketidak puasan masyarakat terhadap bidang kehidupan tertentu•Orientasi ke masa depan

FAKTOR EKSTERNAL (LUAR)

•Pengaruh kebudayaan lain melalui difusi(penyebaran kebudayaan),•adanya kontak budaya

Faktor-faktor yang mendukung terjadinya akulturasi pada masuyarakat Indonesia, diantaranya sebagai berikut :•Masyarakat Indonesia telah memiliki dasar-dasar kebudayaan yang cukup tinggi, sehingga masuknya kebudayaan asing ke Indonesia menambah perbendaharaan kebudayaan Indonesia.•Kecakapan istimewa. Bangsa Indonesia memiliki apa yang disebut dengan istilah local genius, yaitu kecakapan suatu bangsa untuk menerima unsur-unsur kebudayaan asing dan mengolah unsur-unsur tersebut sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.

CONTOH RIIL

1) Upacara Nyepi di BALI2) Dalam pemerintahan3)Bidang pengetahuan4)Peralatan hidup dan teknologi terlihat dalam seni bangunan Candi

• Blackstar (jaranan)• Rap Jawa• Wayang Potehi Indo• Nyepi Bali• Bali Indo

KENAKALAN REMAJA

KENAKALAN REMAJA ?

pelampiasan masalah oleh kalangan remaja yang tindakannya menyimpang

DAMPAK NEGATIF

•dihindari atau malah dikucilkan oleh banyak orang. •mengalami gangguan •keluarga yang harus menanggung malu•masa depan yang suram dan tidak menentu •Kriminalitas

KONSEPMenurut ahli sosiologi Kartono, istilah kenakalan remaja adalah Juvenile delinquency.

Kenakalan remaja adalah pelampiasan masalah yang dihadapi oleh kalangan remaja yang tindakannya menyimpang. dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah juvenile delinquency merupakan gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial.

FAKTOR-FAKTOR• reaksi frustasi diri• gangguan berpikir dan intelegensia • kurang kasih sayang orang tua • kurangnya pengawasanorang tua• dampak negatif dari perkembangan teknologi modern• dasar-dasar agama yang kurang• tidak adanya media penyalur bakat/hobi•masalah yang dipendam• keluarga broken home• pengaruh kawan sepermainan

CONTOH RIIL1. Tawuran antar pelajar2. Mencoret coret dinding sekolah3. Mencuri4. Bolos5. Merusak fasilitas sekolah

VIVAbola - Korban berjatuhan saat terjadi bentrokan antara suporter Persis Solo versi LPIS dan PSS Sleman di Stadion Manahan, Solo, Rabu, 4 September 2013. Ada tujuh suporter yang mengalami luka dan dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Brayat Minulyo, Solo.

• Fenomenapergaulanbbs• Narkoba • Kenakalan remaja• Kenakalan remaja sma

Cara mengatasi KENAKALAN REMAJA

• perlu adanya perhatian khusus serta pemahaman yang baik serta penanganan yang tepat terhadap remaja

• perlu adanya kerjasama dari remaja itu sendiri, orang tua, guru dan pihak-pihak lain yang terkait agar perkembangan remaja di bidang pendidikan dan bidang-bidang lainnya dapat dilalui secara terarah, sehat dan bahagia

Tiga Langkah Membangun Remaja Bebas Narkoba

Pertama, dalam lingkungan keluarga, orangtua berkewajiban memberikan kasih sayang yang cukup terhadap para remajanya. Mereka tidak boleh cepat marah dan main pukul tatkala sang remaja melakukan

kesalahan baik dalam tutur kata, sikap, maupun perbuatannya, tanpa diberi kesempatan untuk membela diri. sebaliknya, orangtua harus

bersikap demokratis terhadap anaknya. Anak harus diposisikan sebagai insan yang juga membutuhkan penghargaan dan perhatian. Tidak cukup hanya diperhatikan kebutuhan fisiknya, tetapi juga kebutuhan psikisnya.

Sehingga komunikasi yang hangat antara orangtua dan anak-anaknya menjadi langkah utama yang jitu untuk menjalin hubungan yang harmonis

agar sang remaja menjadi tenteram dan nyaman tinggal di rumah. Jadi mereka tidak membutuhkan pelampiasan atau pelarian di luar rumah

tatkala menghadapi persoalan yang rumit.

Kedua, dalam lingkungan sekolah, pihak sekolah berkewajiban memberikan informasi yang benar dan lengkap tentang narkoba

sebagai bentuk antisipasi terhadap informasi serba sedikit namun salah tentang narkoba yang selama ini diterima dari pihak lain. Pihak

sekolah juga perlu mengembangkan kegiatan yang berhubungan dengan penanggulangan narkoba dalam rangka mencegah dan

mengatasi meluasnya penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar, seperti melakukan pembinaan dan pengawasan secara rutin terhadap siswa baik dengan melibatkan pihak lain (kepolisian, komite sekolah, orangtua), menggiatkan kegiatan ekstrakurikuler yang bermanfaat,

serta mengembangkan suasana yang nyaman dan aman bagi remaja untuk belajar.

Di samping itu pihak sekolah perlu berupaya keras "mensterilkan" lingkungan sekolah dari peredaran dan penyalahgunaan narkoba,

dengan tidak membolehkan sembarang orang memasuki lingkungan sekolah tanpa kepentingan yang jelas dan mencurigakan sekolah dari

peredaran dan penyalahgunaan narkoba, dengan tidak memperbolehkan sembarangan orang memasuki lingkungan sekolah

tanpa kepentingan yang jelas dan mencurigakan.

Ketiga, dalam lingkungan masyarakat, para tokoh agama, perangkat pemerintahan di semua tingkatan mulai dari

Presiden, Gubernur, Bupati, Camat, Lurah, hingga RT dan RW perlu bersikap tegas dan konsisten terhadap upaya

pencegahan penyalahgunaan narkoba dilingkungannya masing-masing yang didukung penuh oleh phak keamanan

dan kepolisian. Mereka perlu terus menerus memberi penyadaran pada seluruh warga masyarakat akan bahaya

mengkonsumsi narkoba tanpa indikasi medik dan pengawasan ketat dari dokter dalam rangka penyembuhan. Khusus para tokoh masyarakat dan tokoh agama tidak boleh mengenal

lelah dan bosan menanamkan norma-norma dan kebiasaan yang baik sebagai warga masyarakat, baik dalam

hubungannya dengan sesama manusia maupun dengan Tuhannya.

Remaja adalah generasi penerus bangsa yang akan menentukan masa depan keluarga, masyarakat dan negara. Sebagai generasi penerus, remaja harus memiliki motivasi

kuat untuk belajar dan terus belajar agar kelak akan mampu menjadi generasi yang tidak saja sehat, cerdas dan terampil,

tetapi juga bertaqwa. Kita harus mengambil langkah, agar keterbelakangan dan keterpurukan bangsa ini tidak semakin

dalam ke depannya karena remaja yang nantinya menjadi pilar tak lagi punya harapan.

Thankyou

top related