akad murabahah

Post on 14-Jun-2015

3.865 Views

Category:

Documents

2 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

AKAD MURABAHAH

PENGERTIAN

Murababah adalah transaksi penjualan barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli dimana pembayaran dapat dilakukan secara tunai ataupun kredit dimana diperkenankan harga berbeda untuk cara pembayaran yang berbeda.

JENIS-JENIS AKAD

1. Murabahah dengan Pesanan

2. Murabaha tanpa pesanan

SUMBER HUKUM

1. Al-Quran“Hai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan (mengambil) harta sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan sukarela di antaramu...” (QS 4:29)“Allah telah menghalalkan jual-beli dan mengharamkan riba.” (QS 2:275)

2. Al-Hadis

Dari Abu Sa’id Al-Khudri bahwa Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya jual-beli itu harus dilakukan suka sama suka.” (HR. Al-Baihaqi, Ibnu Majah, dan shahih menurut Ibnu Hibban)

Rasulullah saw bersabda, “Ada tiga hal yang mengandung keberkahan: jual beli secara tangguh, muqaradhah (mudharabah) dan mencampur gandum dengan tepung untuk keperluan rumah tangga bukan untuk dijual.” (HR. Ibnu Majah dari Shuhaib)

“Orang yang melepaskan seorang muslim dari kesulitannya di dunia, Allah akan melepaskan kesulitannya di hari kiamat; dan Allah senantiasa menolong hamba Nya selama ia (suka) menolong saudaranya.” (HR. Muslim)

“Penundaan (pembayaran) yang dilakukan oleh orang mampu adalah suatu kezaliman.” (HR. Bukhari & Muslim)

RUKUN

1. Pelaku

2. Objek Jual Beli

3. Ijab Kabul

Ketentuan Objek Jual Beli

1. Barang yang diperjualbelikan adalah barang halal

“Sesungguhnya Allah mengharamkan menjualbelikan khamar, bangkai, babi, patung-patung.” (HR. Bukhari Muslim)

“Sesungguhnya Allah apabila mengharamkan sesuatu juga mengharamkan harganya.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud)

2. Barang yang diperjualbelikan harus dapat diambil manfaatnya atau memiliki nilai

3. Barang tersebut dimiliki oleh penjual“Barangsiapa membeli barang curian sedangkan dia tahu bahwa itu hasil curian, maka sesungguhnya dia telah bersekutu di dalam dosa dan aibnya.” (HR. Al Baihaqi)

“Janganlah seorang menjual barang yang telah dijual…”(HR. Bukhari Muslim)

4. Barang tersebut dapat diserahkan tanpa tergantung dengan kejadian tertentu di masa depan

5. Barang tersebut harus diketahui secara spesifik dan dapat diidentifikasikan oleh pembeli sehingga tidak ada gharar (ketidakpastian)

“Bagaimana jika Allah mencegahnya berbuah, dengan imbalan apakah salah seorang kamu mengambil harta saudaranya?” (HR. Al Bukhari dari Anas)

6. Barang tersebut dapat diketahui kuantitas, kualitas, dan harganya dengan jelas

7. Barang yang diakadkan secara fisik ada di tangan penjual

Hakim bin Hizam berkata :“Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku membeli barang dagangan, apakah yang halal dan apa pula yang haram daripadanya untukku?” Rasulullah bersabda : “Jika kamu telah membeli sesuatu, maka janganlah kau jual sebelum ada di tanganmu.”

“Siapa yang membeli sesuatu barang yang ia tidak melihatnya, maka dia boleh memilih jika telah menyaksikannya.” (HR. Abu Hurairah)

top related