abstrak - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/fadhli-wira-p... ·...
Post on 07-Mar-2019
226 Views
Preview:
TRANSCRIPT
1
ABSTRAK
FADHLI WIRA PRATAMA. 0804 20103 093
PENGARUH PARTISIPASI MASYARAKAT, TRANSPARANSI PEMERINTAHAN DAN
AKUNTABILITAS PUBLIK TERHADAP EFISIENSI PENYALURAN DANA BANTUAN
OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) PADA SEKOLAH DASAR (SD) DI KECAMATAN
TANJUNGPINANG TIMUR
Skripsi. Fakultas Ekonomi. 2013
Kata Kunci: Partisipasi Masyarakat, Transparansi Pemerintahan,
Akuntabilitas Publik, Efisiensi Penyaluran Dana Bantuan
Operasional Sekolah (BOS)
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji hubungan
antara Partisipasi Masyarakat, Transparansi Pemerintahan Dan
Akuntabilitas Publik terhadap Efisiensi Penyaluran Dana Bantuan
Operasional Sekolah (BOS) pada Sekolah Dasar (SD) Di Kecamatan
Tanjungpinang Timur. Penelitian ini juga bertujuan untuk
mengetahui apakah Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sudah
efisiensi dalam penyalurannya serta tepat pada sasarannya.
Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari
data primer, yaitu melalui penyebaran kuesioner. Kuesioner
disebarkan ke seluruh Komite Sekolah Dasar (SD) yang berada di
Kecamatan Tanjungpinang Timur. Setiap Komite Sekolah Dasar (SD)
terdiri dari Ketua Komite, Bendahara Komite, Sekretaris Komite,
dan Anggota Komite. Sekolah Dasar yang berada di Kecamatan
Tanjungpinang Timur berjumlah 24 Sekolah Dasar baik Negeri
maupun Swasta. Jadi jumlah kuesioner Sebanyak 96 kuesioner
disampaikan kepada seluruh komite sekolah dasar (SD) di
Kecamatan Tanjungpinang Timur. Data diolah dengan menggunakan
program IBM SPSS 20.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Partisipasi Masyarakat,
Transparansi Pemerintahan dan Akuntabilitas Publik tidak
terdapat hubungan yang positif terhadap Efisiensi Penyaluran
Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Pada Sekolah Dasar (SD)
Di Kecamatan Tanjungpinang Timur.
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pemerintah merupakan komponen terbesar dalam pembagian
organisasi sektor publik. Organisasi sektor publik saat ini
tengah menghadapi tekanan untuk lebih efisien, memperhitungkan
biaya ekonomi dan biaya sosial, serta dampak negatif atas
aktivitas yang dilakukan.
Akuntansi sektor publik merupakan akuntansi yang digunakan
untuk organisasi nirlaba yang memiliki karakteristik tersendiri
yang berbeda dengan perusahaan atau sektor privat. Akuntansi
sektor publik terdiri atas akuntansi pemerintahan, akuntansi
rumah sakit, akuntansi lembaga pendidikan, dan akuntansi
organisasi nirlaba lain yang didirikan bukan untuk mencari
keuntungan semata-mata, tetapi sektor publik atau pemerintah
2
dibentuk dengan tujuan umum memberikan pelayanan publik atau
mensejahterakan rakyat.
Salah satu bentuk pendanaan pendidikan dasar yang
signifikan dari sumber dana Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN) adalah Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Program
BOS merupakan program nasional di bidang pendidikan yang
menyerap anggaran besar dan langsung berhubungan dengan hajat
hidup masyarakat luas. Program BOS bertujuan untuk meringankan
beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan dalam rangka
wajib belajar sembilan tahun. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
Pasal 48 meletakkan perinsip pengelolaan dana pendidikan yang
berdasarkan perinsip partispasi, transparansi, akuntabilitas
publik, efisiensi, dan keadilan.
Transparansi adalah adanya keterbukaan informasi. UU
14/2008 tentang keterbukaan informasi publik mengatur tentang
akses terhadap informasi yang dikuasai oleh badan publik
(termasuk sekolah/madrasah).
Akuntabilitas merupakan kewajiban untuk
mempertanggungjawabkan hasil kerja sesuai dengan mandat yang
diterima kepada orang lain (masyarakat, atasan, ataupun pihak-
pihak lain yang telah ditetapkan).
Partisipasi adalah keterlibatan masyarakat dalam membuat
keputusan baik secara langsung maupun tidak langsung melalui
lembaga perwakilan yang dapat menyalurkan aspirasinya.
Efisien terkait dengan kuantitas dari suatu kegiatan.
Seringkali efisiensi digambarkan sebagai perbandingan yang
terbaik antara masukan (input) dan keluaran (out put) atau
antara daya dan hasil. Daya yang dimaksud meliputi tenaga,
pikiran, waktu, dan biaya.
Transparansi, akuntabilitas, partisipasi serta efisien
merupakan bagian dari pilar “good governance” dan berkaitan erat
dengan tata kelola pendidikan (good education governance).
Dengan kata lain manajemen keuangan sekolah merupakan rangkaian
aktifitas yang mengatur keuangan sekolah mulai dari perencanaan,
pembukuan, pembelanjaan, pengawasan dan pertanggungjawaban.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik
mengambil judul Pengaruh Partisipasi Masyarakat, Transparansi
Pemerintahan Dan Akuntabilitas Publik Terhadap Efisiensi
Penyaluran Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Pada Sekolah
Dasar (SD) Di Kecamatan Tanjungpinang Timur.
2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas dapat
dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Apakah Partisipasi Masyarakat berpengaruh signifikan
terhadap Efisiensi Penyaluran Dana Bantuan Operasional
Sekolah (BOS) Pada Sekolah Dasar (SD) Di Kecamatan
Tanjungpinang Timur?
2. Apakah Transparansi Pemerintahan berpengaruh signifikan
terhadap Efisiensi Penyaluran Dana Bantuan Operasional
Sekolah (BOS) Pada Sekolah Dasar Di Kecamatan Tanjungpinang
Timur?
3
3. Apakah Akuntabilitas Publik berpengaruh signifikan terhadap
Efisiensi Penyaluran Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
Pada Sekolah Dasar (SD) Di Kecamatan Tanjungpinang Timur?
4. Apakah Partisipasi Masyarakat, Transparansi Pemerintahan,
Akuntabilitas Publik, berpengaruh signifikan terhadap
Efisiensi Penyaluran Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
Pada Sekolah Dasar Di Kecamatan Tanjungpinang Timur?
3. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini penulis membatasi masalah hanya kepada
pengaruh partisipasi masyarakat, transparansi pemerintahan,
akuntabilitas publik, yang menjadi konsep dasar terhadap
efisiensi penyaluran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
4. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan pada penelitian ini sebagai
berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Merupakan bab yang menguraikan tentang Latar Belakang
Masalah, Rumusan Masalah, Batasan Masalah, Tujuan
Penelitian, Manfaat Penelitian, serta Sistematika
Penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini terdiri dari Landasan Teori yang menguraikan
teori- teori yang berkaitan dengan judul penelitian,
Tinjauan Penelitian Terdahulu, Kerangka Pemikiran,
Model Penelitian, Pengembangan Hipotesis.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini penulis memaparkan mengenai metode
penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini
meliputi: Objek Penelitian, Populasi, Sampel, Jenis
Data, Sumber Data, Teknik Pengumpulan Data, Instrumen
Penelitian, Operasional Variabel, Teknik Analisis
Data.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini merupakan bab pembahasan yang memaparkan
hasil dari Analisis Data yang telah penulis lakukan
selama melakukan penelitian, yang berupa hasil dari
beberapa uji statistik yang dilakukan oleh penulis
untuk menguji kuesioner yang telah disebarkan.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini merupakan bab penutup dan berisikan 2 bagian
yaitu Bagian Kesimpulan yang merupakan rangkuman dari
hasil penelitian yang dilakukan penulis terhadap
seluruh Komite Sekolah Dasar di Kecamatan
Tanjungpinang Timur. Serta bagian Saran yang
merupakan suatu bahan masukan yang akan penulis
berikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan
terhadap penelitian ini.
4
B. LANDASAN TEORI
1. Akuntansi Pemerintahan
Lembaga pemerintah dalam menjalankan pemerintahannya
memerlukan jasa akuntansi, baik analisis maupun untuk
meningkatkan mutu pengawasan, pendidikan, dan pengelolaan
keuangan untuk menghasilkan informasi yang akan digunakan,
akuntansi demikian dikenal dengan akuntansi pemerintahan.
Sistem akuntansi yang dirancang dan dijalankan secara baik
akan menjamin dilakukannya perinsip stewardship dan
accountability dengan baik pula. Pemerintah atau unit kerja
pemerintah perlu memiliki sistem akuntansi yang tidak saja
berfungsi sebagai alat pengendalian transaksi keuangan, akan
tetapi sistem akuntansi tersebut hendaknya mendukung pencapaian
tujuan organisasi.
Secara umum, sistem akuntansi pemerintahan di Indonesia
terbagi menjadi dua bagian besar, yaitu Sistem Akuntansi
Pemerintahan Pusat dan Sistem Akuntansi Pemerintahan Daerah.
2. Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
Menurut Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Bantuan Operasional
Sekolah (BOS) Tahun Anggaran 2012, BOS adalah suatu program
pemerintah yang pada dasarnya adalah untuk penyediaan pendanaan
biaya operasi non personalia bagi satuan pendidikan dasar
sebagai pelaksanaan program wajib belajar. Secara umum program
BOS bertujuan untuk meringankan beban masyarakat terhadap
pembiayaan pendidikan dalam rangka wajib belajar sembilan tahun
yang bermutu.
3. Efisiensi Penyaluran Dana BOS
Menurut Deddi Nordiawan dan Ayuningtyas Hertianti (2010)
efisiensi adalah hubungan antara barang dan jasa (output) yang
dihasilkan sebuah kegiatan/aktivitas dengan sumber daya (input)
yang digunakan. Suatu organisasi, program, atau kegiatan
dikatakan efisiensi apabila mampu menghasilkan output tertentu
serendah-rendahnya, atau dengan input tertentu mampu
menghasilkan output sebesar-besarnya (spending well).
Indikator efisiensi menggambarkan hubungan antara masukan
sumber daya oleh suatu unit organisasi (misalnya: staf, upah,
biaya administratif) dan keluaran yang dihasilkan. Indikator
tersebut memberikan informasi tentang konversi masukan menjadi
keluaran (yaitu: efisiensi dari proses internal).
Dalam efisiensi penyaluran dana Bantuan Operasional Sekolah
(BOS) dapat di lihat sebagai berikut:
1. Pembelian/pengadaan buku teks pelajaran.
2. Kegiatan dalam rangka penerimaan siswa baru.
3. Kegiatan pembelajaran dan ekstra kurikuler siswa.
4. Kegiatan ulangan dan ujian.
5. Pembelian bahan-bahan habis pakai.
6. Langganan daya dan jasa.
7. Perawatan sekolah.
8. Pembayaran honorarium bulanan guru honorer dan tenaga
kependidikan honorer.
5
9. Pengembangan profesi guru.
10. Membantu siswa miskin.
11. Pembiayaan pengelolaan BOS.
12. Pembelian perangkat komputer.
13. Biaya lainnya jika seluruh komponen 1 s.d 12 telah
terpenuhi pendanaannya dari BOS.
4. Partisipasi Masyarakat
Menurut Krina (2003:19) Partisipasi adalah keterlibatan
masyarakat dalam setiap aktivitas proses pengelolaan keuangan
yang dilakukan pemerintah daerah pada saat penyusunan arah dan
kebijakan, penentuan strategi dan prioritas serta advokasi
anggaran.
Menurut Krina (2003:23) tujuan partisipasi adalah tuntutan
dari masyarakat agar mereka harus diberdayakan, diberikan
kesempatan, dan diikutsertakan untuk berperan dalam proses-
proses birokrasi mulai dari tahap perencanaan pelaksanaan dan
pengawasan atau kebijakan publik. Menurut Krina (2003:16) Bentuk
Partisipasi yaitu:
1. Keterlibatan Masyarakat melalui terciptanya nilai dan
komitmen.
2. Adanya forum untuk menampung partisipasi.
3. Keterlibatan masyarakat dalam proses pembuatan keputusan.
4. Fokus pemerintah adalah pada memberikan arah dan mengundang
orang lain untuk berpartisipasi.
5. Akses bagi masyarakat untuk menyampaikan pendapat dalam
proses pengambilan keputusan.
5. Transparansi Pemerintahan
Transparansi (Krina, 2003:14) adalah prinsip yang menjamin
akses atau kebebasan bagi setiap orang untuk memperoleh
informasi tentang penyelenggaraan pemerintahan, yakni informasi
tentang kebijakan, proses pembuatan dan pelaksanaanya, serta
hasil-hasil yang dicapai.
Tujuan transparasi adalah menyediakan informasi keuangan
yang terbuka bagi masyarakat dalam rangka mewujudkan
penyelenggaraan pemerintahan yang baik (Good Governance).
Menurut Krina (2003:15) bentuk transparasi yaitu:
1. Penyediaan informasi yang jelas tentang prosedur, biaya,
dan tanggung jawab.
2. Kemudahan akses informasi.
3. Menyusun suatu mekanisme pengaduan.
4. Meningkatkan arus informasi.
Transparansi merupakan prinsip yang menjamin akses atau
kebebasan bagi setiap orang untuk memperoleh informasi tentang
penyelenggaraan pemerintahan, yakni informasi tentang kebijakan,
proses pembuatan dan pelaksanaannya, serta hasil-hasil yang
dicapai.
6. Akuntabilitas Publik
Akuntabilitas (Krina, 2003:9) adalah prinsip yang menjamin
setiap kegiatan penyelenggaraan pemerintahan dapat
dipertanggungjawabkan secara terbuka oleh pelaku kepada pihak
6
yang terkena dampak penerapan kebijakan. Menurut Mardiasmo (2009
: 18) akuntabilitas adalah pertanggungjawaban kepada publik atas
setiap aktivitas yang dilakukan. Bentuk akuntabilitas menurut
Krina (2003:11) sebagai berikut:
1. Keputusan harus dibuat secara tertulis dan tersedia bagi
setiap warga yang membutuhkan.
2. Membuat suatu keputusan, setiap keputusan sudah memenuhi
standar etika dan nilai-nilai yang berlaku, sesuai prinsip
administrasi yang benar.
3. Akurasi dan kelengkapan informasi.
4. Penjelasan sasaran kebijakan yang diambil dan
dikomunikasikan.
5. Kelayakan dan konsistensi.
6. Penyebarluasan informasi mengenai suatu keputusan.
7. Kerangka Pemikiran
Kerangka pikir penelitian menggambarkan hubungan dari
variabel independen, dalam penelitian ini variabel independen
adalah Partisipasi Masyarakat(X1), Transparansi Pemerintahan(X2),
dan Akuntabilitas Publik(X3) terhadap variabel dependent yaitu
Efisiensi Penyaluran Dana(BOS) (Y).
Berikut ini merupakan kerangka pemikiran dari
variabel-variabel penelitian di atas :
H1
H2
H3
8. Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah dijelaskan, maka
berikut ini akan dirumuskan hipotesis penelitian.
1. H1 : Partisipasi Masyarakat berpengaruh signifikan
terhadap efisiensi penyaluran dana Bantuan Operasional
Sekolah (BOS).
2. H2 : Transparansi pemerintahan berpengaruh signifikan
terhadap efisiensi penyaluran dana Bantuan Operasional
Sekolah(BOS).
3. H3 : Akuntabilitas publik berpengaruh signifikan terhadap
efisiensi penyaluran dana Bantuan Operasional
Sekolah(BOS).
4. H4 : Partisipasi Masyarakat, Transparansi Pemerintahan,
Akuntabilitas Publik, berpengaruh signifikan terhadap
efisiensi penyaluran dana Bantuan Operasional Sekolah(BOS).
Partisipasi Masyarakat
(X1)
Transparansi Pemerintahan
(X2)
Akuntabilitas Publik
(X3)
EFISIENSI PENYALURAN DANA
BANTUAN SEKOLAH (BOS)
(Y)
7
C. METODOLOGI PENELITIAN
1. Objek Penelitian
Berdasarkan judul yaitu “Pengaruh Partisipasi Masyarakat,
Transparansi Pemerintahan, Akuntabilitas Publik Terhadap
Efisiensi Penyaluran Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Pada
Sekolah Dasar (SD) Di Kecamatan Tanjungpinang Timur, maka
penelitian ini dilakukan pada Sekolah Dasar (SD), yang berada di
Kecamatan Tanjungpinang Timur.
2. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah Sekolah Dasar (SD)
yang berada di wilayah Kecamatan Tanjungpinang Timur. Jumlah
Sekolah Dasar (SD) yang berada di Kecamatan Tanjungpinang Timur
terdiri dari 24 Sekolah Dasar (SD).
Pada penelitian ini, penulis menggunakan teknik Purposive
Sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah 24 Komite Sekolah
pada masing-masing Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Tanjungpinang
Timur. Dimana Komite Sekolah Dasar (SD) terdiri dari Ketua
Komite, Sekretaris Komite, Bendahara Komite dan Angota Komite.
3. Jenis dan Sumber Data
Berdasarkan masalah yang diteliti, maka penelitian ini
menggunakan jenis data kualitatif.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Data
Perimer, Data Sekunder.
4. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang akurat yang dapat dipercaya
kebenarannya dan relevan masalah yang diteliti, maka pengumpulan
data dilakukan dengan beberapa metode yaitu Wawancara,
Kuesioner, Studi Pustaka.
5. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan Skala Likert
(interval 5), hal ini sesuai dengan pendapat Sugiyono (2008)
yaitu pada skala Likert terdapat 3, 4, 5, 6, 7 interval, dari
kata ”sangat setuju” sampai ” sangat tidak setuju”. (contoh
kuesioner terlampir), dengan skala likert peneliti ingin
responden memberikan persepsinya secara jelas, dan sesuai dengan
apa yang dirasakan tanpa ada keraguan.
Adapun jumlah pernyataan yang dilampirkan dalam kuesioner
adalah 28 pernyataan. Untuk mengukur variabel Partisipasi
Masyarakat terdiri dari 5 pernyataan (sumber, Krina 2003),
variabel Transparansi Pemerintahan terdiri dari 4 pernyataan
(sumber, Krina 2003), variabel Akuntabilitas Publik terdiri dari
6 pernyataan (sumber, Krina (2003)), dan variabel Efisiensi
Penyaluran Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) terdiri dari
13 pernyataan (sumber, Petunjuk Teknis Penggunaan dana BOS
2012:17). Dimana setiap pernyataan telah disediakan 5 pilihan
jawaban yaitu a) Sangat Setuju (ST) dengan skor 5, b) Setuju (S)
dengan skor 4, c) Cukup Setuju (CS) dengan skor 3, d) Tidak
Setuju (TS) dengan skor 2, e) Sangat Tidak Setuju (STS) dengan
skor 1, sehingga responden tinggal memilih salah satu jawaban
yang sesuai dengan persepsinya dengan cara mencheck list pada
kolom masing-masing pernytaan.
8
6. Operasional Variabel
Operasional adalah suatu defenisi yang diberikan kepada
suatu variabel dan atau konstrak dengan cara memberikan arti
atau melakukan spesifikasi kegiatan maupun memberikan suatu
operasional yang diperlukan untuk mengukur konstrak atau
variabel.
Operasional variabel dalam penelitian ini yaitu Partisipasi
Masyarakat, Tranparansi Pemerintahan, Akuntabilitas Publik,
Terhadap Efisiensi Penyaluran Dana Bantuan Operasional Sekolah
(BOS).Sumber : Krina (2003), dan Petunjuk Teknis Penggunaan dana
BOS (2012).
7. Metode Analisis Data
a. Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif digunakan dalam penelitian
ini untuk memberikan gambaran atau deskripsi mengenai variabel-
variabel penelitian yaitu: partisipasi masyarakat, transparansi
pemerintahan dan akuntabilitas publik terhadap efisiensi
penyaluran dana BOS. Penelitian ini menggunakan tabel distribusi
frekuensi yang mencakup nilai mencakup nilai mean, maksimum,
minimum, dan standar deviasi (Ghozali, 2006).
b. Uji Kualitas Data
Uji kualitas data dimaksudkan untuk mengetahui seberapa
besar tingkat konsistensi dan akurasi data yang dikumpulkan dari
penggunaan instrumen penelitian. Pengujian terhadap kualitas
data penelitian ini dapat dilakukan dengan uji validitas dan uji
reabilitas.
c. Uji Validitas Data
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid
tidaknya suatu kuesioner. Apabila korelasi antara masing-masing
item atau indikator terhadap total skor variabel menunjukkan
hasil probabilitas <0,01 atau <0,05 berarti angka probabilitas
tersebut signifikan sehingga dapat disimpulkan bahwa masing-
masing item pertanyaan adalah valid (Ghozali, 2006). Korelasi
setiap item pernyataan dengan nilai total setiap variabel
dilakukan dengan teknik korelasi yaitu pearson’s product moment
untuk mengetahui apakah variabel yang diuji valid atau tidak.
Untuk menentukan tingkat validitas, peneliti menggunakan bantuan
program SPSS 20
d. Uji Reabilitas
Reabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner
dikatakan reliabel atau handal jika jawaban responden terhadap
pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
Tingkat reliabel suatu variabel atau konstruk penelitian dapat
dilihat dari hasil uji statistik Crobach Alpha (α). Menurut
kriteria Nunnally (1960) yang dinyatakan dalam Ghozali (2006),
variabel atau konstruk dikatakan reliabel jika nilai Cronbach
Alpha > 0,60. Digunakan alat bantu program komputer yaitu SPSS
20 dengan menggunakan model Alpha.
8. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Menurut supramono & Initiyas Utami (2004:82), pengujian
normalitas untuk mendeteksi normalitas data perlu dilakukan uji
9
normalitas baik menggunakan kurva persebaran data berupa curve
normal dan normal plot atau menggunakan uji kolmogorov-smirnov,
dengan kriteria jika p-value < 0,05 berarti data terdistribusi
tidak normal.
b. Uji Multikoliniearitas
Multikoliniearitas untuk mengetahui apakah terdapat gejala
korelasi antara variabel independen yang satu dengan variabel
yang lain. Pengujian dapat dilakukan dengan melihat nilai
tolerance dan variance inflation factor (VIF). Menurut Suparno
dan Intiyas Utami (2004:82-83), Multikoliniearitas terjadi jika
nilai tolerance di bawah 0,10 dan VIF di atas 10.
c. Uji Autokorelasi
Menurut Sunyoto (2011:91), persamaan regresi yang baik
adalah yang tidak memiliki masalah autokorelasi. Jika terjadi
autokorelasi, maka persamaan tersebut menjadi tidak baik dipakai
prediksi. Salah satu ukuran dalam menentukan ada tidaknya
masalah autokorelasi adalah dengan uji Durbin-Wtson (DW), dengan
ketentuan sebagai berikut:
1. Terjadi autokorelasi positif jika nilai DW di bawah -2 (DW <
-2)
2. Tidak terjadi autokorelasi jika nilai DW berada diantara -2
dan +2 atau -2 ≤ DW ≤ +2
3. Terjadi autokorelasi negative jika nilai DW di atas +2 atau
DW > +2
d. Uji Heterokedastisitas
Menurut Priyatno (2010), heterokedastisitas dapat dilihat
dengan melakukan pengujian terhadap semua sampel yang ada,
kemudian dilakukan dengan uji grafik scatterplot.
Selain dengan melihat grafik scatterplot, juga dapat
dilakukan dengan uji Spearman’s rho. Menurut Priyatno (2010),
jika korelasi variabel independen dengan unstandardized
residuals > 0,05 maka tidak terjadi heterokedastisitas.
9. Analisis Regresi
Untuk mengetahui pengaruh Partisipasi Masyarakat,
Transparansi Pemerintahan, Akuntabilitas Publik Terhadap
Efisiensi Penyaluran Dana BOS digunakan analisis regresi
berganda. Model yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
Y = bo + 𝐛𝟏𝐗𝟏+ 𝐛𝟐𝐗𝟐+ 𝐛𝟑𝐗𝟑 + e Dimana:
Y = Variabel dependen (Efisiensi Penyaluran Dana BOS)
bo = Konstanta
b1,b2, b3 = Koefisien regresi variabel bebas
X1 = Partisipasi Masyarakat
X2 = Transparansi Pemerintahan
X3 = Akuntabilitas Publik
e = Variabel pengganggu
10. Uji Parsial
Pengujian ini menggunakan uji t, dengan rumus sebagai
berikut:
t – hitung = b
sbi
10
Keterangan:
bi : koefisien regresi variabel bebas
sbi : standar deviasi bi
Menurut Suharyadi dan Purwanto (2009), apabila nilai hitung
t-hitung diketahui, langkah selanjutnya adalah melakukan
perbandingan antara nilai t-hitung dengan t-tabel dengan
menggunakan level of confidence 95% (α = 0,05) dan degree of
freedom (n-k-1), maka disusunlah kriteria penerimaan sebagai
berikut:
H0 ditolak jika p-value < 0,05
H0 gagal ditolak (diterima) jika p-value > 0,05
11. Uji Simultan
Menurut Suharyadi dan Purwanto (2008:226), pengujian
hipotesis ini bertujuan untuk mengukur pengaruh Partisipasi
Masyarakat, Transparansi Pemerintahan, Akuntabilitas Publik
secara bersama-sama atau simultan terhadap Efisiensi Penyaluran
Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Untuk melakukan
pengujian hipotesis ini dilakukan uji F, uji F di rumuskan
sebagai berikut:
Keterangan:
R2 : Koefisien determinasi
k : Banyaknya variabel
n : Jumlah sampel
Kemudian F-hitung dibandingkan dengan F-tabel, dengan level of
confidence 95% (α = 0,05) dan degree of freedom (n-k) dan(k-1),
maka:
H0 ditolak jika p-value < 0,05
H0 gagal ditolak (diterima) jika p-value > 0,05
a. Uji R Square (𝐑𝟐)
Uji R square ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar
kemampuan dari variabel independen dalam menjelaskan variabel
dependen yang dibantu dengan menggunakan SPSS 20.
D. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Descriptive Statistick
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation
Partisipasi Masyarakat 96 10 25 20,18 3,235
Transparansi Pemerintahan 96 12 20 17,20 1,781
Akuntabilitas Publik 96 18 30 25,24 2,782
Efisiensi Penyaluran Dana BOS 96 42 65 57,94 4,788
Valid N (listwise) 96
Sumber : Hasil Olahan Penulis, 2013
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa jumlah data yang
dimasukkan dalam pengujian ini adalah 96 data. X1 Partisipasi Masyarakat memiliki nilai rata-rata 20,18, nilai minimum 10,
nilai maksimum 25 dan nilai standart deviasi 3,235.
F – hitung = R2 / (k – 1)
1 – R (n – k)
11
X2 Transparansi Pemerintahan memiliki nilai rata-rata 17,20,
nilai minimum 12, nilai maksimum 20 dan nilai standart deviasi
1,781. X3 Akuntabilitas Publik memiliki nilai rata-rata 25,24,
nilai minimum 18, nilai maksimum 30 dan nilai standart deviasi
2,782. Y Efisiensi Penyaluran Dana BOS memiliki nilai rata-rata
57,94, nilai minimum 42, nilai maksimum 65 dan nilai standart
deviasi 4,788.
2. Uji Validitas
Butir Pertanyaan Nilai Sig, Keterangan
Partisipasi Masyarakat (X1)
Pertanyaan 1 ,000 Valid
Pertanyaan 2 ,000 Valid
Pertanyaan 3 ,000 Valid
Pertanyaan 4 ,000 Valid
Pertanyaan 5 ,000 Valid
Transparansi Pemerintahan (X2)
Pertanyaan 1 ,006 Valid
Pertanyaan 2 ,017 Valid
Pertanyaan 3 ,001 Valid
Akuntabilitas Publik (X3)
Pertanyaan 1 ,000 Valid
Pertanyaan 2 ,000 Valid
Pertanyaan 3 ,000 Valid
Pertanyaan 4 ,000 Valid
Pertanyaan 5 ,000 Valid
Pertanyaan 6 ,000 Valid
Efesiensi Penyaluran Dana BOS (Y)
Pertanyaan 1 ,000 Valid
Pertanyaan 2 ,000 Valid
Pertanyaan 3 ,000 Valid
Pertanyaan 4 ,000 Valid
Pertanyaan 5 ,000 Valid
Pertanyaan 6 ,000 Valid
Pertanyaan 7 ,000 Valid
Pertanyaan 8 ,000 Valid
Pertanyaan 9 ,000 Valid
Pertanyaan 10 ,000 Valid
Pertanyaan 11 ,000 Valid
Pertanyaan 12 ,000 Valid
Pertanyaan 13 ,000 Valid
12
Berdasarkan tabel 4.3 di atas, maka dapat diketahui bahwa
indikator-indikator pertanyaan dari variabel Partisipasi
Masyarakat (X1), Transparansi Pemerintahan (X2), Akuntabilitas
Publik (X3), dan Efisiensi Penyaluran Dana Bantuan Operasional
Sekolah (Y) yang diajukan peneliti terhadap responden valid
karena menunjukkan hasil probabilitas < 0,01 atau < 0,05,
berarti angka probabilitas tersebut signifikan sehingga dapat
disimpulkan bahwa masing-masing item pertanyaan adalah valid.
3. Uji Reabilitas
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 96 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 96 100,0
Sumber: Hasil Olahan Penulis, 2013
Berdasarkan tabel di atas maka data penelitian ini adalah
reliabel, dan dapat di lihat dari nilai Cronbach’s Alpha berada
di atas atau > 0,6 (0,864).
4. Hasil Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Unstandardized Residual
N 96
Normal Parametersa,b Mean 0E-7
Std. Deviation 4,52789219
Most Extreme Differences
Absolute ,077
Positive ,077
Negative -,068
Kolmogorov-Smirnov Z ,756
Asymp. Sig. (2-tailed) ,618
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Hasil Olahan Penulis, 2013
Tabel di atas menunjukkan bahwa data terdistribusi normal,
karena nilai signifikan sebesar 0,618 Nilai tersebut memenuhi
syarat dalam penelitian ini. Data berdistribusi tidak normal
apabila nilai p-value <0,05. Dalam penelitian ini nilai p-value
>0,05 (0,573>0,05).
b. Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-Watson
1 ,325a ,106 ,076 4,601 2,187
a. Predictors: (Constant), Akuntabilitas Publik, Transparansi Pemerintahan, Partisipasi
Masyarakat
b. Dependent Variable: Efisiensi Penyaluran Dana BOS
Sumber: Hasil Olahan Penulis, 2013
Salah satu ukuran dalam menentukan ada tidaknya masalah
autokorelasi adalah dengan uji Durbin-Watson. DW harus berada
dalam rentang -2 dan +2, (sunyoto,2011 : 91).Dari tabel di atas
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,864 27
13
dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi bebas autokorelasi,
karena nilai Durbin-Watson 2,187, sehingga memenuhi syarat bebas
autokorelasi.
c. Uji Heterokedastisitas
Sumber: Hasil Olahan Penulis, 2013
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa titik-titik tidak
membentuk pola tertentu, dan menyebar di atas dan di bawah angka
nol (0) pada sumbu Y. Dengan demikian, data terhindar dari
heterokedastisitas.
Namun, pengujian heterokedastisitas dengan menggunakan
scatterplot memiliki kelemahan dalam menginterprestasikannya.
Karena itulah perlu dilakukan uji Spearmen’s rho.
Hasil uji Spearman’s rho dengan menggunakan bantuan program
SPSS 20 dapat dilihat dari tabel berikut ini:
Correlations
Partisi
pasi
Masyara
kat
Transpa
ransi
Pemerin
tahan
Akuntabi
litas
Publik
Unstanda
rdized
Residual
Spearman's
rho
Partisipasi
Masyarakat
Correlation
Coefficient 1,000 ,189 ,414** -,013
Sig. (2-tailed) . ,065 ,000 ,900
N 96 96 96 96
Transparansi
Pemerintahan
Correlation
Coefficient ,189 1,000 ,042 ,038
Sig. (2-tailed) ,065 . ,684 ,714
N 96 96 96 96
Akuntabilitas
Publik
Correlation
Coefficient ,414** ,042 1,000 ,042
Sig. (2-tailed) ,000 ,684 . ,682
N 96 96 96 96
Unstandardized
Residual
Correlation
Coefficient -,013 ,038 ,042 1,000
Sig. (2-tailed) ,900 ,714 ,682 .
N 96 96 96 96
14
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber: Hasil Olahan Penulis, 2013
Dari tabel di atas diketahui bahwa nilai korelasi antara
variabel X1 dalam hal ini Partisipasi Masyarakat dengan
Unstandardized Residual menghasilkan nilai signifikan sebesar
0,900. Variabel X2 dalam hal ini Transparansi Pemerintahan
dengan Unstandardized Residual menghasilkan nilai signifikan
sebesar 0,714. Variabel X3 dalam hal ini Akuntabilitas Publik
dengan Unstandardized Residual menghasilkan nilai signifikan
sebesar 0,682. Karena nilai signifikan ketiga variabel
independen tersebut > 0,05, maka model regresi yang digunakan
bebas gejala heterokedastisitas.
d. Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standar
dized
Coeffic
ients
t Sig. Collinearity
Statistics
B Std.
Error
Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 41,676 5,620 7,416 ,000
PartisipasiMasyarakat ,306 ,166 ,207 1,845 ,068 ,772 1,295
TransparansiPemerintahan ,468 ,313 ,150 1,495 ,138 ,969 1,032
AkuntabilitasPublik ,163 ,191 ,095 ,857 ,394 ,791 1,264
a. Dependent Variable: Efisiensi Penyaluran Dana BOS
Sumber: Hasil Olahan Penulis, 2013
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai tolerance >
0,10 dan VIF > 10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak
terjadi gejala multikolinearitas antara variabel independen.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi
yang digunakan sebagai prediksi dalam penelitian ini bebas dari
asumsi klasik.
5. Analisis Regresi Linier Berganda
Untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen digunakan analisis regresi berganda. Berikut
ini adalah hasil olah data dengan program SPSS 20.
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standar
dized
Coeffic
ients
t Sig. Collinearity
Statistics
B Std.
Error
Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 41,676 5,620 7,416 ,000
PartisipasiMasyarakat ,306 ,166 ,207 1,845 ,068 ,772 1,295
TransparansiPemerintahan ,468 ,313 ,150 1,495 ,138 ,969 1,032
AkuntabilitasPublik ,163 ,191 ,095 ,857 ,394 ,791 1,264
b. Dependent Variable: Efisiensi Penyaluran Dana BOS
Sumber: Hasil Olahan Penulis, 2013
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh persamaan model
regresi linier berganda sebagai berikut:
Y = 41,676 + 0,306 𝐗𝟏+ 0,468 𝐗𝟐+ 0,163 𝐗𝟑
Persamaan regresi di atas mengandung arti sebagai berikut:
15
a. Konstanta senilai 41,676 menunjukkan bahwa apabila ketiga
variabel independen bersifat konstan maka terjadi pengaruh
dengan variabel dependen.
b. Koefisien regresi untuk X1 dalam penelitian ini adalah
Partisipasi Masyarakat adalah 0,306 dengan nilai
signifikansi sebesar 0,068. Ini menunjukkan indikasi adanya
hubungan yang searah. Artinya, jika nilai variabel X1 naik
sebesar 1% dengan asumsi variabel independen lainya
konstan, maka nilai Efisiensi Penyaluran Dana BOS naik
sebesar 0,306.
c. Koefisien regresi untuk X2 dalam penelitian ini adalah
Transparansi Pemerintahan adalah 0,468 dengan nilai
signifikansi sebesar 0,138. Ini menunjukkan indikasi adanya
hubungan yang berlawanan arah. Artinya, jika nilai variabel
X2 naik sebesar 1% dengan asumsi variabel independen lainya
konstan,maka nilai Efisiensi Penyaluran Dana BOS naik
sebesar 0,468.
d. Koefisien regresi untuk X3 dalam penelitian ini adalah
Akuntabilitas Publik adalah 0,163 dengan nilai
signifikansi sebesar 0,394. Ini menunjukkan indikasi adanya
hubungan yang berlawanan arah. Artinya, jika nilai variabel
X2 naik sebesar 1% dengan asumsi variabel independen lainya
konstan,maka nilai Efisiensi Penyaluran Dana BOS naik
sebesar 0,463.
6. Uji Hipotesis
a. Uji Parsial
Pengujian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Partisipasi
Masyarakat, Transparansi Pemerintahan, Akuntabilitas Publik
secara parsial terhadap Efisiensi Penyaluran Dana Bantuan
Operasional Sekolah (BOS). Dengan membandingkan antara nilai t-
hitung dengan t-tabel dengan menggunakan level of confidence 95%
(α = 0,05) dan degree of freedom (n-k-1), maka disusunlah
kriteria penerimaan sebagai berikut:
H0 ditolak jika p-value < 0,05
H0 gagal ditolak (diterima) jika p-value > 0,05
Degree of freedom dalam penelitian ini adalah (n-k-1) =
(96-3-1) = 92, dimana untuk nilai 92 t-tabelnya adalah 1,661.
Hasil uji parsial variabel independen terhadap variabel dependen
dengan menggunakan program SPSS 20, dapat dilihat melalui tabel
di bawah ini:
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity
Statistics
B Std.
Error
Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 41,676 5,620 7,416 ,000
PartisipasiMasyarakat ,306 ,166 ,207 1,845 ,068 ,772 1,295
TransparansiPemerintahan ,468 ,313 ,150 1,495 ,138 ,969 1,032
AkuntabilitasPublik ,163 ,191 ,095 ,857 ,394 ,791 1,264
c. Dependent Variable: Efisiensi Penyaluran Dana BOS
Sumber: Hasil Olahan Penulis, 2013
Berikut ini adalah hasil uji parsial dari tabel 4.10 di
atas:
16
a. Pengaruh Partisipasi Masyarakat (X1) terhadap Efisiensi
Penyaluran Dana BOS (Y).
Pada tabel di atas t-hitung untuk variabel Partisipasi
Masyarakat sebesar 1,845 > 1,661 dan signifikansi sebesar
0,068 > α = 0,05. Dengan demikian, H1 tidak dapat diterima
dan H0 ditolak yang berarti Partisipasi Masyarakat tidak
berpengaruh terhadap Efisiensi Penyaluran Dana BOS.
b. Pengaruh Transparansi Pemerintahan (X2) terhadap Efisiensi Penyaluran Dana BOS (Y).
Pada tabel di atas t-hitung untuk variabel Transparansi
Pemerintahan sebesar 1,495 < 1,661 dan signifikansi sebesar
0,138 < α = 0,05. Dengan demikian, H2 tidak dapat diterima
dan H0 ditolak yang berarti Transparansi Pemerintahan tidak
berpengaruh terhadap Efisiensi Penyaluran Dana BOS.
c. Pengaruh Akuntabilitas Publik (X3) terhadap Efisiensi
Penyaluran Dana BOS (Y).
Pada tabel di atas t-hitung untuk variabel Akuntabilitas
Publik sebesar 0,857 < 1,661 dan signifikansi sebesar
0,394 > α = 0,05. Dengan demikian, H3 tidak dapat diterima
dan H0 ditolak yang berarti Akuntabilitas Publik tidak
berpengaruh terhadap Efisiensi Penyaluran Dana BOS.
b. Uji Simultan (F)
Pengujian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Partisipasi
Masyarakat, Transparansi Pemerintahan, Akuntabilitas Publik
secara simultan terhadap Efisiensi Penyaluran Dana BOS. Dengan
membandingkan antara nilai F-hitung dengan menggunakan level of
confidence 95% (α = 0,05) dan degree of freedom (n-k) dan (k-1),
maka disusunlah kriteria penerimaan sebagai berikut:
H0 ditolak jika p-value < 0,05
H0 gagal ditolak jika p-value > 0,05
Hasil uji simultan variabel independen terhadap variabel
dependen dengan menggunakan program SPSS 20 dapat dilihat
melaluli tabel di bawah ini:
ANOVAa
Model Sum of
Squares
df Mean
Square
F Sig.
1
Regression 229,953 3 76,651 3,621 ,016b
Residual 1947,672 92 21,170
Total 2177,625 95
a. Dependent Variable: EfisiensiPenyaluranDanaBOS
b. Predictors: (Constant), Akuntabilitas Publik, Transparansi Pemerintahan,
Partisipasi Masyarakat
Sumber: Hasil Olahan Penulis, 2013
Berdasarkan tabel di atas hasil F-hitung adalah 3,621
dengan signifikansi 0,016 < 0,05. Dengan demikian H4 diterima
dan H0 gagal ditolak (diterima). Hal ini berarti, ketiga
variabel independen, yakni Partisipasi Masyarakat, Transparansi
Pemerintahan, Akuntabilitas Publik berpengaruh secara signifikan
terhadap variabel dependen, yakni Efisiensi Penyaluran Dana BOS.
c. Uji R Square (𝐑𝟐)
Dari pengujian menggunakan program SPSS 20, juga diperoleh
koefisien determinasi. Koefisien determinasi merupakan seberapa
17
besar kemampuan seluruh variabel independen dalam menjelaskan
pengaruhnya terhadap variabel dependen. Koefisien determinasi
dilambangkan dengan R2 (R Square). Hasil koefisien determinasi
dapat dilihat dari tabel berikut:
Model Summaryb
Model R R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error
of the
Estimate
Durbin-
Watson
1 ,325a ,106 ,076 4,601 2,187
a. Predictors: (Constant), Akuntabilitas Publik, Transparansi Pemerintahan,
Partisipas iMasyarakat
b. Dependent Variable: Efisiensi Penyaluran DanaB OS
Sumber: Hasil Olahan Penulis, 2013
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai koefisien
determinasi (Adjusted R Square) adalah sebesar 0,76. Hal ini
menunjukkan bahwa 7,6% Efisiensi Penyaluran Dana BOS dipengaruhi
oleh Partisipasi Masyarakat, Transparansi Pemerintahan,
Akuntabilitas Publik. Dan sisanya 92,4% dipengaruhi oleh
variabel lain yang tidak dikaji dalam penelitian ini.
E. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Partisipasi Masyarakat tidak berpengaruh signifikan
terhadap Efisiensi Penyaluran Dana Bantuan Operasional
Sekolah (BOS) pada Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan
Tanjungpinang Timur. Tingkat signifikan variabel ini 0,068
> α = 0,05.
2. Transparansi Pemerintahan tidak berpengaruh signifikan
terhadap Efisiensi Penyaluran Dana Bantuan Operasional
Sekolah (BOS) pada Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan
Tanjungpinang Timur. Tingkat signifikan variabel ini 0,138
> α = 0,05
3. Akuntabilitas Publik tidak berpengaruh signifikan terhadap
Efisiensi Penyaluran Dana Bantuan Operasional Sekolah
(BOS) pada Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Tanjungpinang
Timur. Tingkat signifikan variabel ini 0,394 > α = 0,05.
4. Partisipasi Masyarakat, Transparansi Pemerintahan,
Akuntabilitas Publik berpengaruh signifikan terhadap
Efisiensi Penyaluran Dana Bantuan Operasional Sekolah
(BOS) pada Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Tanjungpinang
Timur. Tingkat signifikan variabel ini sebesar 0,016 < α =
0,05. Hal ini juga diperkuat dengan nilai koefisien
determinasi (R2 / R Square) sebesar 7,6%. Maksudnya adalah
7,6% Efisiensi Penyaluran Dana BOS dipengaruhi oleh
Partisipasi Masyarakat, Transparansi Pemerintahan,
Akuntabilitas Publik. Dan sisanya sebesar 92,4%
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dikaji dalam
penelitian ini.
2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, ada
beberapa hal yang dapat disarankan oleh penulis, yakni:
18
1. Sebaiknya peneliti selanjutnya memperluas subyek
penelitian, tidak hanya di Kecamatan Tanjungpinang Timur
saja.
2. Perlu peningkatkan partisipasi masyarakat melalui
pemberdayaan komite sekolah dan seluruh pengelola sekolah
agar tercipta peningkatan mutu pendidikan.
3. Dalam pembuatan dan penyusunan RAPBS hendaknya melibatkan
semua unsur pendidikan termasuk komite sekolah sehingga
semua program sekolah mendapat dukungan dari masyarakat.
4. Bagi Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kota Tanjungpinang
diharapkan Tim Manajeman BOS turun langsung dalam
memonitoring penggunaan dana BOS di Sekolah-sekolah
khusunya Sekolah Dasar yang menerima Dana Bantuan
Operasional (BOS).
5. Bagi pihak sekolah-sekolah yang menerima dana Bantuan
Operasional Sekolah (BOS) harus lebih memperhatikan
prosedur-prosedur dalam penggunaan dan penyaluran dana BOS
agar tepat sasaran dalam penyaluran dan penggunaannya, dan
memperhatian buku Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Bantuan
Operasional Sekolah (BOS) dan membuat Laporan Keuangan
Bantuan Operasional Sekolah untuk tahun 2013 ini.
6. Bagi Komite Sekolah Dasar dituntut peranya sebagai
lembaga pengawas dan aktif menjadi pengawas publik untuk
dapat membantu mengurangi terjadinya penyelewengan
penggunaan dana BOS dan menghasilkan penyaluran yang tepat
sasaran.
DAFTAR PUSTAKA
Dedi Nordiawan., dan Ayuningtyas Hertianti. 2010. Akuntansi
Sektor Publik. Edisi kedua. Jakarta: Salemba Empat
Direktorat Jendral Pendidikan Dasar Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan. 2012. Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Bantuan
Operasional Sekolah (BOS) dan Laporan Keuangan Bantuan
Operasional Sekolah Tahun Anggaran 2012. Jakarta: Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan
Elwood., and Sheila Autumn. 1993. Parish and Twon Councils.
Financial Accounttability and Management Local Government
Studies. Vol. 19, pp.368-386.
Etta Mamang Sangadji., dan Sopiah. 2010. Metodologi Penelitian-
Pendekatan Praktis dalam Penelitian. Yogyakarta: Andi
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan
Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit UNDIP.
Haryanto. 2007. Akuntansi Sektor Publik. Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.
Isbandi Rukminto Adi. 2007. Perencanaan Partisipatoris Berbasis
Aset Komunitas dari Pemikiran Menuju Penerapa. Depok: FISIP
UI Press.
Krina P. 2003. Indikator dan Alat Ukur Prinsip Akunbilitas,
Transparansi dan Partisipasi. Jakarta: Sekretariat Good
Publik Governance, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi
Mardiasmo. 2009. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi
19
Mikkelsen, Britha. 1999. Metode Penelitian Partisipatoris dan
Upaya-upaya Pemberdayaan. sebuah buku pegangan bagi para
praktisi lapangan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Mulyadi dan Johny, Setyawan. 2001. Sistem Perencanaan dan
Pengendalian Manajemen. Edisi kedua, cetakan pertama.
Jakarta: Salemba Empat.
Priyatno, Duwi. 2010. Paham Analisa Statistika Data Dengan SPSS.
Yogyakarta: Mediakom
Sangadji, Etta. Mamang., dan Sopiah. 2010. Metodologi
Penelitian. Yogyakarta: Andi.
Sugiono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif R & B.
Bandung. Alfabeta.
Sunyoto, Danang. 2011. Analisis Regresi dan Uji Hipotesis.
Jakarta: CAPS.
Suparmono. dan Intiyas Utami. 2004. Desain Proposal Penelitian.
Yogyakarta: Andi
Tunner, Mark., and Hulme, David. 1997. Goovernance,
administrasion, and Development. Marking the State Work.
London: MacMillan Press Ltd.
top related