58130740 hukum mendel i dan ii2
Post on 31-Oct-2015
86 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
-
Hukum Mendel I dan II
-
Hukum MendelGenetika adalah ilmu yang mempelajari pewarisan sifat dari induk kepada keturunannya. Pertama kali ditemukan oleh Gregor John Mendel Melalui percobaan persilangan pada kacang kapri
-
Alasan MendelPasangan sifat beda menjolok Autogami sifat yang Konstan Mudah melakukan penyerbukan silang Waktu yang diperlukan singkat Keturunannya banyak
-
Pasangan Sifat Beda
-
Genotipe @ sifat atau karakter yang ditentukan oleh gen dan bersifat tidak tampak Fenotipe @ sifat atau karakter yang ditentukan oleh gen dan lingkungan dan bersifat tampak
-
Hukum Mendel I@ hukum segregasi, pasangan kromosom berpisah secara bebas Tidak berpasangan kembali Dapat dijelaskan dan hanya berlaku pada persilangan monohibrid
-
Salah satu contoh persilangan Mendel, antara biji bulat dengan biji keriput sampai generasi kedua yang menghasilkan perbandingan bulat : keriput = 3 : 1
- P BB (bulat) bb (kriput)F1 B bBb (bulat)>
-
Hukum Mendel II@ hukum asortasi, kromosom berpasangan secara bebas Dapat dijelaskan dan hanya berlaku pada persilangan dihibrida Hanya berlaku untuk gen yang letaknya berjauhan, jika berdekatan maka tidak berlaku
-
ContohContoh P : BBKK (bulat, kuning) >< bbkk (kriput, hijau) Gamet : BK. Bk, bK, bk >< BK, Bk, bK, bk Gamet-gamet ini dapat berpasangan secara bebas (Hukum Mendel II) sehingga F2 dapat digambarkan sebagai berikut : Keterangan : Bulat kuning : 1, 2, 3, 4, 5, 7, 9, 10, 13 Keriput kuning : 11, 12, 15 Bulat hijau : 6, 8, 14 Keriput hijau : 16
-
BBKK (bulat kuning) >< bbkk (kriput hijau)
-
Macam-macam gamet dan fenotipe dari persilangan : Persilangan Resiprok
-
Macam-macam gamet dan fenotipe dari persilangan : Back Cross dan Test Cross
-
Penyimpangan Semu Hukum MendelDalam percobaan-percobaan genetika, para ahli sering menemukan ratio fenotip yang ganjil, seakan-akan tidak mengikuti hukum Mendel.Misalnya pada perkawinan antara 2 individu dg 2 sifat beda, ternyata ratio fenotip F2 tidak selalu 9:3:3:1. Tetapi sering dijumpai perbandingan-perbandingan 9:7, 12:3:1, 15:1, 9:3:4 dll.
-
Penyimpangan Semu Hukum MendelBila diteliti betul-betul angka-angka perbandingan di atas, ternyata juga merupakan penggabungan angka-angka perbandingan Mendel.9:7 = 9:(3+3+1), 12:3:1 = (9+3):3:1, 15:1 = (9+3+3):1, 9:3:4 = 9:3:(3+1).Oleh sebab itu disebut penyimpangan semu, karena masih mengikuti hukum Mendel.
-
Penyimpangan Semu Hukum MendelPenyimpangan semu hukum Mendel : terjadinya suatu kerjasama berbagai sifat yang memberikan fenotip berlainan namun masih mengikuti hukum-hukum perbandingan genotip dari Mendel. Penyimpangan semu ini terjadi karena adanya 2 pasang gen atau lebih saling mempengaruhi dalam memberikan fenotip pada suatu individu. Peristiwa pengaruh mempengaruhi antara 2 pasang gen atau lebih disebut Interaksi Gen.
-
Interaksi gen ada 4 macam : Komplementer Kriptomeri Epistasis Hipostasis Polimeri
-
KomplementerAdalah peristiwa dimana 2 gen dominan saling mempengaruhi atau melengkapi dalam mengekspresikan suatu sifatContoh :C = gen penumbuh bahan mentah pigmenc = gen tdk mampu menumbuhkan bahan mentah pigmenR = gen penumbuh enzim pigmentasi kulitr = gen tdk mampu menumbuhkan enzim pigmentasi kulit
-
P CCRR x ccrr (berwarna) (tdk berwarna)
F1 CcRr > berwarna
P2 CcRr x CcRr
Gamet CR, Cr, cR, cr
F2 .Fenotip : berwarna dan tidak berwarnaRatio fenotip : 9 : 7- berwarna = 1+2+2+4 = 9- tidak berwarna = 1+2+1+2+1 = 7
-
Penyimpangan semu Hukum Mendel
-
KriptomeriAdalah peristiwa dimana suatu faktor dominan baru nampak pengaruhnya bila bertemu dg faktor dominan lain yang bukan alelanya. Faktor dominan ini seolah-olah sembunyi (kriptos) Contoh : Misalnya Linaria maroccana biru (AaBb) disilangkan dg Linaria maroccana merah (Aabb), sedangkan gen A adalah untuk antosianin dan gen B untuk sifat basa. Jika 2 gen dominan A dan B maka berwarna biru 1 gen dominan A maka berwarna merah 1 gen dominan B atau A dan B tidak ada maka berwarna putih
-
Penyimpangan semu Hukum Mendel2. Kriptomeri Penyimpangan yang disebabkan karena faktor gen yang tersembunyi Perbandingan fenotipe persilangannya adalah 9 ungu : 3 merah : 4 putih
-
KRIPTOMERI 9:3:4Gen dominan yang seolah-olah tersembnyi apabila berdiri sendiri dan pengaruhnya baru tampak jika bersama-sama dengan gen dominan yang lainA = ada bahan pigmen antosianina = tidak ada antosianinB = reaksi plasma bersifat basab = reaksi plsma bersifat asamP1 AAbbXaaBB(merah)(putih)Gamet Ab aBAaBb(ungu)
-
P2 AaBb X AaBbGametAB, Ab, aB, abF2A B = 9 .A bb = 3 .aaB = 3 .aabb = 1 .(ungu)(ungu)
-
Kriptomeri
-
Penyimpangan semu Hukum Mendel1. Epistasi dan Hipostasis Epistasis @ gen yang menutupi atau menghalangi gen lainnya Hipostasis @ gen yang ditutupi atau dihalangi gen lainnya Perbandingan fenotipenya adalah 12 hitam: 3 kuning: 1 putih
-
Epistasis dan HipostasisAdalah peristiwa dimana 2 faktor yang bukan pasangan alelanya dapat mempengaruhi bagian yang sama dari suatu organisme Epistasis = sifat yang menutupiHipostasis = sifat yang ditutupiEpistasis dominan = bila faktor yang menutupi adalah gen dominan Epistasis resesif = bila faktor yang menutupi adalah gen resesif
-
EPISTASIS &HIPOSTASIS( 12 : 3 : 1 )Interaksi gen dominan mengalahkan gen dominan lainnya yang bukan sealelaGen dominan yang menutup gen dominan lainnya epistasisGen dominan yang tertutup hipostatisContoh warna kulit gandum dan warna kulit labu squash
-
H (hitam) dominan terhadap h (putih)K (kuning) dominan terhadap k (putih)H epiatasis terhadap KP1 HHkk (hitam) X hhKK (kuning)Gamet HkhKF1 HhKk (hitam)P2 HhKk (hitam)X HhKk (hitam)Gamet HK, Hk, hK, hkF2H K = 9 hitamH kk= 3 hitamhhK = 3 Kuninghhkk= 1 putih
-
Penyimpangan semu Hukum Mendel
-
Epistasis Resesif Gandaapabila gen resesif dari suatu pasangan gen I, epistasis terhadap pasangan gen II, sementara gen resesif dari pasangan gen II ini juga epistasis terhadap pasangan gen I. ex : peristiwa epistasis resesif ganda dapat dikemukakan pewarisan kandungan HCN pada tanaman Trifolium repens. P : LLhh x llHH HCN rendah HCN rendah F1 : LlHh HCN tinggi F2 : 9 L-H- HCN tinggi 3 L-hh HCN rendah 3 llH- HCN rendah HCN tinggi : HCN rendah = 1 llhh HCN rendah 9 : 7
-
Epitasis Dominan Ganda
gen dominan dari pasangan gen I epistasis terhadap pasangan gen II yang bukan alelnya, sementara gen dominan dari pasangan gen ini juga epistasis terhadap pasangan gen I, maka epistasis yang terjadi.ex : pada pewarisan bentuk buah capsela P : CCDD x ccdd segitiga oval F1 : CcDd segitiga F2 : 9 C-D- segitiga 3 C-dd segitiga 3 ccD- segitiga segitiga : oval 1 ccdd oval 15 : 1
-
Epistasis dominan-resesif
terjadi apabila gen dominan dari pasangan gen I epistasis terhadap pasangan gen II yang bukan alelnya, sementara gen resesif dari pasangan gen II ini juga epistasis terhadap pasangan gen I.ex : pewarisan warna bulu ayam ras.
P : IICC x iicc putih putih F1 : IiCc putih F2 : 9 I-C- putih 3 I-cc putih 3 iiC- berwarna putih : berwarna 1 iicc putih 13 : 3
-
Epistasis gen duplikat dengan efek kumulatif
epistasis yang muncul akibat adanya duplikat dari gen sebelumnya dengan adanya efek komulatifex : pada Cucurbita pepo yang memiliki tiga macam bentuk buah yaitu cakram, bulat, lonjong.
P : BBLL x bbll cakram lonjong F1 : BbLl cakram F2 : 9 B-L- cakram 3 B-ll bulat 3 bbL- bulat cakram : bulat : lonjong 1 bbll lonjong 9 : 6 : 1
-
POLIMERI ( 15 : 1 (9+3+3) : 1 )Sifat yang muncul pada persilangan heterozigotik dengan sifat beda yang berdiri sendiri tetapi mempengaruhi karakter dan bagian organ tubuh yang samaBanyak gen yang mempengaruhi satu gejala/karakter disebut POLIGENmisalnya : warna kulit pada manusiaWarna bunga suatu tanaman
-
M = gen untuk warna bunga merahm = gen tidak terbentuk warnaP1 M1M1M2M2X m1m1m2m2 (merah ) ( putih )Gamet M1M2 m1m2F1M1m1M2m2(merah)P2 M1m1M2m2 X M1m1M2m2 ( merah ) (merah)Gamet M1M2, M1m2, m1M2, m1m2F2M1 M2 = 9 merahM1 mm = 3 merahm1m1M2 = 3 merahM1m1m2m2= 1 putih
-
Penyimpangan semu Hukum Mendel3. Polimeri : Adalah peristiwa dimana beberapa sifat beda yang berdiri sendiri-sendiri mempengaruhi bagian yang sama dari suatu individu.
-
ATAVlSMEadalah sifat yang hipostasis pada suatu keturunan yang pada suatu saat muncul kembali (reappearence)
-
Interaksi beberapa gen (Atavisme) bentuk pial / jengger pada ayamAda 4 macam bentuk pial :R P = walnut / sumpel dominanRRpp = rose / gerigirrPP = pea / bijirrpp = bilah / single resesif
-
INTERAKSI PASANGAN ALELA pada varitas ayam > 9 : 3 : 3 : 1
2. POLIMERI (Nielson-Echle) pada varitas gandum > 15 : 1 Polimeri pada manusia misalnya peristiwa pigmentasi kulit.
3. KRIPTOMERI pada tanaman "pukul empat" (Mirabilis jalapa) percobaan pada Linaria maroccana > 9 : 3 : 4
4. EPISTASIS & HIPOSTASIS pada varitas gandum > 12 : 3 : 1
5. KOEPISTASIS pada Lathyrusodoratus > 9 : 7 (Lathyrus odoratus = varitas ercis yang berbiji manis)
-
Interaksi Gen
penyimpangan semu terhadap hukum Mendel yang tidak melibatkan modifikasi nisbah fenotip, tetapi menimbulkan fenotip-fenotip yang merupakan hasil kerjasama atau interaksi dua pasang gen non-alelikex : pewarisan bentuk jengger ayam P : RRpp x rrPP mawar kacang F1 : RrPp walnut F2 : 9 R-P- walnut 3 R-pp mawar 3 rrP- kacang walnut : mawar : kacang : tunggal 1 rrpp tunggal 9 : 3 : 3 : 1
-
Pada tanaman diketahui sbb:B gen buah bulat dan alelnya b gen buah lonjongH mendorong munculnya sifat dan alelnya h menghambat munculnya sifat.Hasil testcross diperoleh 60 tanaman sebagai berikut: 20 tanaman bulat dan 40 tanamn buah lonjong, ujilah dengan Chi-square apakah hasil tersebut sesuai dengan harapan (baik)?
top related