2.metode pelaksanaan jembatan mugi rejo
Post on 10-Jul-2016
110 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
METODE PELAKSANAAN
Nama Paket : Pembangunan Jalan dan Jembatan
Prop / Kab / Kodya : Pembangunan Jembatan Mugi Rejo Bentang 15 M
DIVISI. I UMUM
Jadwal Pelaksanaan : 15 Hari Kerja
a. Survey Lapangan
b. Base camp Kontraktor
c. Buat Papan Nama Proyek
d. Foto Visual
Sebelum pelaksanaan pekerjaan dilakukan penyiapan material, peralatan, dan tenaga kerja yang dimobilisasi secara bertahap sesuai urutan pekerjaan yang akan dilaksanakan, membuat barak sebagai tempat pekerja dan gudang peralatan. Melakukan stack out lapangan dengan memasang STA untuk memastikan panjang penanganan, membuat rekayasa lapangan dan membuat shop drawing bila diperlukan. Proses mobilisasi mulai pembuatan papan nama sampai mobilisasi pearlatan serta tenaga kerja diperlukan waktu 7 hari Kerja. ada beberapa persiapan yang kami lakukan sebelum dan pada saat mobilisasi antara lain :
Pekerjaan dilakukan dengan tenaga ahli. Pekerjaan di dilaksanakan pada saat awal dimulainya kontrak. Survey dilakukan terhadap kondisi fisik existing yang akan dikerjakan ( sesuai dengan dokumen kontrak).
Sebelum pekerjaan dimulai, dibangun base camp, bangunan kantor lapangan beserta kelengkapannya, tempat tinggal/barak, bengkel, gudang , ruang laboratorium beserta kelengkapanya, dsb (sesuai yang diminta dalam dokumen pelelangan dan gambar rencana) yang didirikan pada lokasi disekitar/tidak jauh dari proyek (lahan telah disewa) .Semua kegiatan, monitoring dan administrasi proyek dikerjakan di dilokasi/didalam base camp.
Papan nama dibuat dari bahan kayu dan papan yang diberi keterangan (dengan cat) berupa nama proyek, pemilik proyek, jumlah nilai proyek, lokasi proyek dan lain-lain yang memperjelas keterangan proyek yang sedang dikerjakan. Dalam pelaksanaannya menggunakan tenaga manusia dibantu dgn alat pendukung lainnya seperti palu, gergaji, dllSelanjutnya papan nama di letakkan pada lokasi sekitar proyek yang mudah untuk dilihat dan dikenali oleh publik
Pemotretan untuk dokumentasi dan pelaporan kemajuan pelaksanaan proyek dilaksanakan dari progress 0 % sampai dengan 100 %, dengan tiga phase colour (0%-50%-100% ) sesuai spesifikasi
e. Rambu pengaman lalu lintas dari kayu/papan
f. Mobilisasi PersonilMobilisasi personil kontraktor yang cakap dan berpengalaman baik staff kantor maupun pelaksana lapangan yang diusulkan.
g. Mobilisasi Peralatan
h. Mobilisasi lainnya
Rambu pengaman lalu lintas dari kayu/papan dibuat terlebih dahulu sesuai dengan spesifikasi teknis dan kemudian dipasang pada lokasi yang telah ditentukan Dalam pelaksanaannya menggunakan tenaga manusia dibantu dgn alat pendukung lainnya seperti palu, gergaji, dll
Mobilisasi/pengiriman peralatan di jadwalkan terlebih dahulu yang berisi keterangan lokasi peralatan, usulan cara pengangkutan dan jadwal kedatangan peralatan dilapangan. Selanjutnya alat ditempatkan pada lokasi yang aman/dalam base camp dan dekat di lokasi proyek agar mudah digunakan dalam pekerjaan nantinya.
Pihak kontraktor akan mengadakan perlengkapan untuk menunjang kelancaran dalam pelaksanaan pekerjaan seperti : - Pengadaan alat komunikasi lapangan lengkap- Pembuatan dan pengadaan As Built Drawing.- Perlengkapan lainnya yang diminta dalam dokumen pelelangan
METODE PELAKSANAAN
Pembangunan Jalan dan Jembatan
Pembangunan Jembatan Mugi Rejo Bentang 15 M
Sebelum pelaksanaan pekerjaan dilakukan penyiapan material, peralatan, dan tenaga kerja yang dimobilisasi secara bertahap sesuai urutan pekerjaan yang akan dilaksanakan, membuat barak sebagai tempat pekerja dan gudang peralatan. Melakukan stack out lapangan dengan memasang STA untuk memastikan panjang penanganan, membuat rekayasa lapangan dan membuat shop drawing bila diperlukan. Proses mobilisasi mulai pembuatan papan nama sampai mobilisasi pearlatan serta tenaga kerja diperlukan waktu 7 hari Kerja. ada beberapa persiapan yang kami lakukan sebelum dan pada saat mobilisasi antara
Pekerjaan dilakukan dengan tenaga ahli. Pekerjaan di dilaksanakan pada saat awal dimulainya kontrak. Survey dilakukan terhadap kondisi fisik existing yang akan dikerjakan ( sesuai dengan dokumen kontrak).
Sebelum pekerjaan dimulai, dibangun base camp, bangunan kantor lapangan beserta kelengkapannya, tempat tinggal/barak, bengkel, gudang , ruang laboratorium beserta kelengkapanya, dsb (sesuai yang diminta dalam dokumen pelelangan dan gambar rencana) yang didirikan pada lokasi disekitar/tidak jauh dari proyek (lahan telah disewa) .Semua kegiatan, monitoring dan administrasi proyek dikerjakan di dilokasi/didalam base camp.
Papan nama dibuat dari bahan kayu dan papan yang diberi keterangan (dengan cat) berupa nama proyek, pemilik proyek, jumlah nilai proyek, lokasi proyek dan lain-lain yang memperjelas keterangan proyek yang sedang dikerjakan. Dalam pelaksanaannya menggunakan tenaga manusia dibantu dgn alat pendukung lainnya seperti palu, gergaji, dllSelanjutnya papan nama di letakkan pada lokasi sekitar proyek yang mudah untuk dilihat dan dikenali oleh publik
Pemotretan untuk dokumentasi dan pelaporan kemajuan pelaksanaan proyek dilaksanakan dari progress 0 % sampai dengan 100 %, dengan tiga phase colour (0%-50%-100% ) sesuai spesifikasi
Rambu pengaman lalu lintas dari kayu/papan
Mobilisasi personil kontraktor yang cakap dan berpengalaman baik staff kantor maupun pelaksana lapangan yang diusulkan.
Mobilisasi lainnya
Rambu pengaman lalu lintas dari kayu/papan dibuat terlebih dahulu sesuai dengan spesifikasi teknis dan kemudian dipasang pada lokasi yang telah ditentukan Dalam pelaksanaannya menggunakan tenaga manusia dibantu dgn alat pendukung lainnya seperti palu, gergaji, dll
Mobilisasi/pengiriman peralatan di jadwalkan terlebih dahulu yang berisi keterangan lokasi peralatan, usulan cara pengangkutan dan jadwal kedatangan peralatan dilapangan. Selanjutnya alat ditempatkan pada lokasi yang aman/dalam base camp dan dekat di lokasi proyek agar mudah digunakan dalam
Pihak kontraktor akan mengadakan perlengkapan untuk menunjang kelancaran dalam pelaksanaan pekerjaan seperti : - Pengadaan alat komunikasi lapangan lengkap- Pembuatan dan pengadaan As Built Drawing.- Perlengkapan lainnya yang diminta dalam dokumen pelelangan
METODE PELAKSANAAN
Sebelum pelaksanaan pekerjaan dilakukan penyiapan material, peralatan, dan tenaga kerja yang dimobilisasi secara bertahap sesuai urutan pekerjaan yang akan dilaksanakan, membuat barak sebagai tempat pekerja dan gudang peralatan. Melakukan stack out lapangan dengan memasang STA untuk memastikan panjang penanganan, membuat rekayasa lapangan dan membuat shop drawing bila diperlukan. Proses mobilisasi mulai pembuatan papan nama sampai mobilisasi pearlatan serta tenaga kerja diperlukan waktu 7 hari Kerja. ada beberapa persiapan yang kami lakukan sebelum dan pada saat mobilisasi antara
Pekerjaan dilakukan dengan tenaga ahli. Pekerjaan di dilaksanakan pada saat awal dimulainya kontrak. Survey dilakukan terhadap kondisi fisik existing
Sebelum pekerjaan dimulai, dibangun base camp, bangunan kantor lapangan beserta kelengkapannya, tempat tinggal/barak, bengkel, gudang , ruang laboratorium beserta kelengkapanya, dsb (sesuai yang diminta dalam dokumen pelelangan dan gambar rencana) yang didirikan pada lokasi disekitar/tidak jauh dari proyek (lahan telah disewa) .Semua kegiatan, monitoring dan administrasi proyek dikerjakan di dilokasi/didalam base camp.
Papan nama dibuat dari bahan kayu dan papan yang diberi keterangan (dengan cat) berupa nama proyek, pemilik proyek, jumlah nilai proyek, lokasi proyek dan lain-lain yang memperjelas keterangan proyek yang sedang dikerjakan. Dalam pelaksanaannya menggunakan tenaga manusia dibantu dgn
Selanjutnya papan nama di letakkan pada lokasi sekitar proyek yang mudah untuk dilihat dan dikenali oleh publik
Pemotretan untuk dokumentasi dan pelaporan kemajuan pelaksanaan proyek dilaksanakan dari progress 0 % sampai dengan 100 %, dengan tiga phase
Mobilisasi personil kontraktor yang cakap dan berpengalaman baik staff kantor maupun pelaksana lapangan yang diusulkan.
Rambu pengaman lalu lintas dari kayu/papan dibuat terlebih dahulu sesuai dengan spesifikasi teknis dan kemudian dipasang pada lokasi yang telah ditentukan Dalam pelaksanaannya menggunakan tenaga manusia dibantu dgn alat pendukung lainnya seperti palu, gergaji, dll
Mobilisasi/pengiriman peralatan di jadwalkan terlebih dahulu yang berisi keterangan lokasi peralatan, usulan cara pengangkutan dan jadwal kedatangan peralatan dilapangan. Selanjutnya alat ditempatkan pada lokasi yang aman/dalam base camp dan dekat di lokasi proyek agar mudah digunakan dalam
Pihak kontraktor akan mengadakan perlengkapan untuk menunjang kelancaran dalam pelaksanaan pekerjaan seperti :
DIVISI. III PEKERJAAN TANAH3.3 Penyiapan Badan Jalan
Volume :Bahan : Tidak Menggunakan Bahan
:Tenaga Kerja : Pekerja
Mandor
Peralatan : Motor GraderVibrator RollerAlat Bantu
Jangka Waktu :Jadwal Pelaksanaan : Minggu Ke 1 s/d 2Urutan Kerja : Sesuai dengan Jadwal Pelaksanaan, dengan asumsi sebagai berikut :
- Toleransi Dimensi
Metode kerja :
Pekerjaan ini mencakup penyiapan, penggaruan dan pemadatan permukaan tanah dasar atau permukaan jalan kerikil lama, untuk penghamparan Lapis Pondasi Agregat, Lapis Pondasi Jalan Tanpa Penutup Aspal, Lapis Pondasi Semen Tanah atau Lapis Pondasi Beraspal di daerah jalur lalu lintas (termasuk jalur tempat perhentian dan persimpangan) yang tidak ditetapkan sebagai Pekerjaan Pengembalian Kondisi.
a) Ketinggian akhir setelah pemadatan tidak boleh lebih tinggi atau lebih rendah satu centimeter dari yang disyaratkan atau disetujui.b) Seluruh permukaan akhir harus cukup halus dan rata serta memiliki kelandaian yang cukup, untuk menjamin berlakunya aliran bebas dari air permukaan.Langkah Kerja :- Pekerjaan pembentukan badan jalan dan perapihan serta perataan menggunakan motor grader sehingga membentuk kemiringan sesuai desain.- Vibro Roller memadatkan permukaan yang telah dipotong/diratakan oleh Motor Grader- Sekelompok pekerja akan membantu meratakan badan jalan dengan alat bantu
Adapun Mengenai Volume dapat dilihat pada Rencana Anggaran Biaya dan Jadwal Pelaksanaan dapat dilhat pada Jadwal Pelaksanaan terlampir.dengan alat bantu
Penyiapan Badan Jalan
m2Tidak Menggunakan Bahan
= 4.00 Orang= 1.00 Orang
= 1.00 Unit= 1.00 Unit= 3.00 Buah= 10.00 Hari Kalender
Minggu Ke 1 s/d 2Sesuai dengan Jadwal Pelaksanaan, dengan asumsi sebagai berikut :
- Toleransi Dimensi
Pekerjaan ini mencakup penyiapan, penggaruan dan pemadatan permukaan tanah dasar atau permukaan jalan kerikil lama, untuk penghamparan Lapis Pondasi Agregat, Lapis Pondasi Jalan Tanpa Penutup Aspal, Lapis Pondasi Semen Tanah atau Lapis Pondasi Beraspal di daerah jalur lalu lintas (termasuk jalur tempat perhentian dan persimpangan) yang tidak ditetapkan sebagai Pekerjaan Pengembalian Kondisi.
a) Ketinggian akhir setelah pemadatan tidak boleh lebih tinggi atau lebih rendah satu centimeter dari yang disyaratkan atau disetujui.b) Seluruh permukaan akhir harus cukup halus dan rata serta memiliki kelandaian yang cukup, untuk menjamin berlakunya aliran bebas dari air permukaan.Langkah Kerja :- Pekerjaan pembentukan badan jalan dan perapihan serta perataan menggunakan motor grader sehingga membentuk kemiringan sesuai desain.- Vibro Roller memadatkan permukaan yang telah dipotong/diratakan oleh Motor Grader- Sekelompok pekerja akan membantu meratakan badan jalan dengan alat bantu
Adapun Mengenai Volume dapat dilihat pada Rencana Anggaran Biaya dan Jadwal Pelaksanaan dapat dilhat pada Jadwal Pelaksanaan terlampir.dengan alat bantu
DIVISI. III PEKERJAAN TANAH3.1.(3) Galian Struktur dengan kedalaman 0 - 2 meter
Volume :Bahan : Tidak Menggunakan Bahan
:Tenaga Kerja : Pekerja
Mandor
Peralatan : Motor GraderVibrator RollerAlat Bantu
Jangka Waktu :Jadwal Pelaksanaan : Minggu Ke 1 s/d 2Urutan Kerja : 1. Tanah yang dipotong berada disekitar lokasi
2. Penggalian dilakukan dengan menggunakan Excavator3. Selanjutnya Excavator menuangkan material hasil galian kedalam Dump Truck
4. Dump Truck membuang material hasil galian keluar lokasi yang sudah disediakan
PENGGALIAN DILAKUKAN HINGGA KEDALAMAN RENCANA DARI ELEVASI TANAH EXISTING
Galian Struktur dengan kedalaman 0 - 2 meter
m3Tidak Menggunakan Bahan
= 4.00 Orang= 1.00 Orang
= 1.00 Unit= 1.00 Unit= 3.00 Buah= 10.00 Hari Kalender
1. Tanah yang dipotong berada disekitar lokasi
2. Penggalian dilakukan dengan menggunakan Excavator3. Selanjutnya Excavator menuangkan material hasil galian kedalam Dump Truck
4. Dump Truck membuang material hasil galian keluar lokasi yang sudah disediakan
PENGGALIAN DILAKUKAN HINGGA KEDALAMAN RENCANA DARI ELEVASI TANAH EXISTING
DIVISI. V PERKERASAN BERBUTIR5.1.(2) Lapis Pondasi Agregat Kelas B Volume : ………….. M3Bahan : Agregat B
Tenaga Kerja : Pekerja = …… Mandor = ……
Peralatan : Wheel Loader = …… Dump Truck = …… Motor Grader = …… Vibrator Roller …… Water Tanker ……
Alata Bantu : Kereta dorong = …… Sekop = …… Garpu = ……
Jangka Waktu : = ………… Jadwal Pelaksanaan : Minggu Ke - …... S/d ……Urutan Kerja : Sesuai dengan Jadwal Pelaksanaan, dengan asumsi sebagai berikut
1. Wheel Loader mencampur dan memuat Agregat kedalam Dump Truck di Base Camp
2. Dump Truck mengangkut Agregat ke lokasipekerjaan dan dihampar dengan Motor Grader
3. Hamparan Agregat dibasahi dengan Water TankTruck sebelum dipadatkan dengan Vibrator Roller
4. Selama pemadatan, sekelompok pekerja akanmerapikan tepi hamparan dan level permukaandengan menggunakan Alat Bantu
5. Proporsi Campuran :- Agregat Pecah Mesin 20 - 30 mm- Agregat Pecah Mesin 5 - 10 & 10 - 2- Sirtu6. Jam kerja efektif per hari 7 jam
Metode kerja : A. Lapis Pondasi Agregat Klas B (ex Palu)Lapis Pondasi Agregat KLas B (ex Palu) adalah Mutu Lapis Pondasi atas untuk lapisandibawah lapisan beraspal, dengan tebal 15 cm. Bahan material klas B terdiri dari fraksiAgregat Kasar, dan fraksi agregat halus dengan rentang komposisi dan syarat sifatbahanyang diatur dalam spesifikasi teknik.Pekerjaan dilakukan secara mekanik (memakai alat berat) dengan urutan pekerjaan sebegaiberikut :1. Wheel Loader memuat material agregat yang telah dicampur dari base camp/stock filekedalam Dump Truck untuk selanjutnya dibawa ke lokasi pekerjaan. Material dihampardilokasi kerja dengan menggunakan Motor Grader, yang selanjutnya setelah mencapaitebal hamparan gembur yang cukup kemudian dipadatkan dengan menggunakan VibratorRoller, dengan tetap menjaga tebal hamparan padat yang disyaratkan dalam gambar.Untuk menjaga kadar air bahan yang disyratkan dalam rentang Spesifikasi, maka sebelumpemadatan dapat melakukan penyiraman material hamparan dengan menggunakan WaterTank. Sekelompok pekerja akan merapihkan hamparan dari agregasi sebelum pemadatandengan menggunakan alat bantu.2. Peralatan yang digunakan adalah : Wheel Loader, Dump Truck, Vibrator Roller, WaterTank dan Alat Bantu.
A. Lapis Pondasi Agregat Klas B (ex Palu)Lapis Pondasi Agregat KLas B (ex Palu) adalah Mutu Lapis Pondasi atas untuk lapisandibawah lapisan beraspal, dengan tebal 15 cm. Bahan material klas B terdiri dari fraksiAgregat Kasar, dan fraksi agregat halus dengan rentang komposisi dan syarat sifatbahanyang diatur dalam spesifikasi teknik.Pekerjaan dilakukan secara mekanik (memakai alat berat) dengan urutan pekerjaan sebegaiberikut :1. Wheel Loader memuat material agregat yang telah dicampur dari base camp/stock filekedalam Dump Truck untuk selanjutnya dibawa ke lokasi pekerjaan. Material dihampardilokasi kerja dengan menggunakan Motor Grader, yang selanjutnya setelah mencapaitebal hamparan gembur yang cukup kemudian dipadatkan dengan menggunakan VibratorRoller, dengan tetap menjaga tebal hamparan padat yang disyaratkan dalam gambar.Untuk menjaga kadar air bahan yang disyratkan dalam rentang Spesifikasi, maka sebelumpemadatan dapat melakukan penyiraman material hamparan dengan menggunakan WaterTank. Sekelompok pekerja akan merapihkan hamparan dari agregasi sebelum pemadatandengan menggunakan alat bantu.2. Peralatan yang digunakan adalah : Wheel Loader, Dump Truck, Vibrator Roller, WaterTank dan Alat Bantu.
#VALUE!#VALUE!
Orang #VALUE!Orang #VALUE!
#VALUE!UnitUnitUnitUnitUnitBuahBuahBuahHari Kalender
Sesuai dengan Jadwal Pelaksanaan, dengan asumsi sebagai berikut Wheel Loader mencampur dan memuat Agregat ke
Dump Truck mengangkut Agregat ke lokasipekerjaan dan dihampar dengan Motor GraderHamparan Agregat dibasahi dengan Water TankTruck sebelum dipadatkan dengan Vibrator RollerSelama pemadatan, sekelompok pekerja akanmerapikan tepi hamparan dan level permukaan
18.00 % Berdasarkan JMF & sesuai dgn Spesifikasi18.00 %64.00 %
A. Lapis Pondasi Agregat Klas B (ex Palu)Lapis Pondasi Agregat KLas B (ex Palu) adalah Mutu Lapis Pondasi atas untuk lapisandibawah lapisan beraspal, dengan tebal 15 cm. Bahan material klas B terdiri dari fraksiAgregat Kasar, dan fraksi agregat halus dengan rentang komposisi dan syarat sifatbahanyang diatur dalam spesifikasi teknik.Pekerjaan dilakukan secara mekanik (memakai alat berat) dengan urutan pekerjaan sebegai
1. Wheel Loader memuat material agregat yang telah dicampur dari base camp/stock filekedalam Dump Truck untuk selanjutnya dibawa ke lokasi pekerjaan. Material dihampardilokasi kerja dengan menggunakan Motor Grader, yang selanjutnya setelah mencapaitebal hamparan gembur yang cukup kemudian dipadatkan dengan menggunakan VibratorRoller, dengan tetap menjaga tebal hamparan padat yang disyaratkan dalam gambar.Untuk menjaga kadar air bahan yang disyratkan dalam rentang Spesifikasi, maka sebelumpemadatan dapat melakukan penyiraman material hamparan dengan menggunakan WaterTank. Sekelompok pekerja akan merapihkan hamparan dari agregasi sebelum pemadatandengan menggunakan alat bantu.2. Peralatan yang digunakan adalah : Wheel Loader, Dump Truck, Vibrator Roller, WaterTank dan Alat Bantu.
DIVISI. VII STRUKTUR7.6. (18a) Bor pile dia. 400 mm
Volume : …. Bahan : Beton
Baja Tulangan
Tenaga Kerja : PekerjaTukangMandor
Peralatan : Bore PileAlat Bantu
Jangka Waktu :
Data Teknik- Jam kerja efektif : 7.00 - Kedalaman Bor Pile : 16.00 - Jumlah Titik Bor Pile : 24.00 - Panajang Tiang : 12.00 Kapasitas V1 1.00 Faktor Efisiensi alat Fa 0.83
Perhitungan Waktu Bor Pile- Waktu pengecekan titik bor : 10.00 - Waktu persiapan alat dan ketegakan alat : 15.00 - Waktu pengeboran dan pembuangan galian : 120.00 - Waktu pengangkatan mata bor : 15.00 - Waktu pembersihan lubang bor : 15.00 - Waktu pemasangan pipa cor : 10.00 - Waktu lain-lain : 15.00
Total 200.00
Kapasitas Produksi Alat : (Faktor Efisiensi Alat X Kapasitas Alat X Panjang Tiang X 60 Menit) / Total : (0,83 X 1 X 12 X 60 ) / 200 : 2.99 : 20.92 : 18.00
Jadwal Pelaksanaan : Minggu Ke ……. s/d ………..Urutan Kerja : Sesuai dengan Jadwal Pelaksanaan, dengan asumsi sebagai berikut :
1 Pengeboran dilakukan dengan Tower Bor Pile machine 2 Setelah selesai pengeboran dan tanahnya dibuang
dimasukkan chasing 3 Pemasukan tulangan dengan tenaga manusia 4 Pengecoran dengan manual
Metode kerja : Dengan menggunakan alat / mesin bore mini crane bisa dilakukan pengeboran dengan diameter 30cm sampai 60cm dengan pilihan kedalaman 6meter sampai 24meter bahkan lebih. Yaitu dengan cara menggunakan wash borring / bor basah. Wash borring membutuhkan air yang cukup banyak untuk mempermudah pelaksanaan pekerjaan bore pile.
PROSES PENGEBORAN
1.
2.
Pengeboran dengan sistem bor kering / dry drilling : Tanah di bor dengan menggunakan mata bor spiral. Dengan cara memutar mata bor dan diangkat setiap interval 0,5meter. Hal ini dilakukan berulang-ulang sampai kedalaman yang ditentukan.
Pengeboran dengan sistem bor basah / wash borring : Tanah di bor dengan menggunakan mata bor cross bit ex design sesuai kebutuhan yang memiliki kecepatan putar 375 rpm dan tekanan +/- 200 kg. Jika tanah dalam keadaan mudah runtuh dapat diberi chasing sementara terlebih dahulu untuk menghindari kelongsoran dinding lubang hasil pengeboran. Pengikisan tanah dibantu dengan tembakan air lewat lubang stang bor yang dihasilkan dari pompa NS-80. Hal ini menyebabkan tanah yang terkikis menjadi lumpur dan terdorong keluar dari lubang. Setelah mencapai kedalaman sesuai rencana, pengeboran dihentikan, sementara mata bor dibiarkan berputar tetapi beban penekanan dihentikan dan air sirkulasi tetap mengalir terus sampai serpihan tanah terdorong keluar dari lubang seluruhnya. Selama pembersihan ini berlangsung, baja tulangan dan pipa tremi sudah disiapkan di dekat lubang bor. Setelah cukup bersih, stang bor diangkat dari lubang bor. Dengan bersihnya lubang pengecoran akan mendapatkan hasil yang terbaik.
PEMBERSIHAN LUBANG BOR
PEMASANGAN BESI BETON DAN PIPA TREMI
Tahap ketiga adalah pemasangan besi beton dan pipa tremi untuk pengecoran.
PENGECORAN BORE PILETahap keempat adalah pekerjaan pengecoran bore pile ke dalam lubang bor.
5. Setelah pekerjaan pengecoran selesai, semua peralatan pengecoran dibersihkan dari sisa beton dan lumpur dan disiapkan kembali untuk dipakai pada titik bor selanjutnya
Tahap kedua adalah pembersihan lubang bor pile dari lumpur pekat yang terjadi. Pembersihan harus dilakukan dengan alat pembersih kusus dengan ukuran yang sesuai dengan diameter lubang bor.
Kerangka baja tulangan yang telah di instal diangkat dengan bantuan diesel dan power winch dalam posisi tegak lurus terhadap lubang bor dan diturunkan dengan hati-hati agar tidak terjadi banyak singgungan dengan lubang bor. Baja tulangan yang telah dimasukan dalam lubang bor ditahan dengan potongan tulangan melintang lubang bor. Bila kebutuhan baja tulangan lebih dari 12 meter bisa dilakukan penyambungan dengan diikat dengan kawat beton dengan panjang overlap 50-60cm.
Setelah rangka baja tulangan terpasang, maka pipa tremi harus di masukkan kedalam lubang dengan panjang sesuai kedalaman lubang bor. Bila pada waktu pemasangan baja tulangan terjadi singgungan dan terjadi keruntuhan di dalam lubang bor, maka diperlukan pembersihan ulang dengan memasang head kombinasi diameter 6 "ke diameter 2". Dengan memompa air kedalam stang bor dan pipa tremi, maka reruntuhan dan tanah yang menempel pada besi tulangan dapat dibersihkan kembali.
1. Untuk memisahkan adukan beton dari lumpur limbah pengboran di awal pengecoran, maka di gunakan kantong plastik yang diisi adukan beton dan diikat dengan kawat beton kemudian digantung di bagian dalam lubang tremi satu meter kebawah dari corong pipa tremi.
2. Setelah persiapan pengecoran selesai, beton slump 16+-2cm ditampung di dalam corong tremi dan ditahan oleh bola plastik yang berisi adukan beton setelah cukup penuh bola kantong plastik dilepas sehingga beton mendorong lumpur yang ada di dalam lubang tremi. Pengecoran dilakukan secara terus-menerus untuk menghidari kemacetan pada pipa tremi. Dengan sistem tremi ini pengecoran dimulai dari dasar lubang dengan mendorong air / lumpur dari bawah menuju keluar lubang.
3. Setelah pipa tremi penuh dan ujung pipa tremie tertanam beton sehingga beton tidak dapat mengalir karena ada tekanan dari bawah. Untuk memperlancar adukan beton didalam pipa tremi, maka harus dilakukan hentakan-hentakan pada pipa tremi. Pipa tremi harus selalu tertanam di dalam adukan beton dan pengisian di dalam corong harus dijaga terus menerus agar corong tidak kosong.
4. Pipa tremi dilepas setiap 3 meter akan tetapi ujung pipa di dalam harus dalam keadaan tertanam di dalam beton. Pengecoran dihentikan setelah adukan beton yang naik ke permukaan telah bersih dari lumpur
Bor pile dia. 400 mm
Kg
= …. Orang= …. Orang= …. Orang
= …. Unit= …. Buah
JamMeter
TitikMeter
M'
MenitMenitMenitMenitMenitMenitMenit
Menit = 3.33 Jam
(Faktor Efisiensi Alat X Kapasitas Alat X Panjang Tiang X 60 Menit) / Total (0,83 X 1 X 12 X 60 ) / 200
Meter / JamMeter / Hari = 1.31 Titik / Hari
Hari
Minggu Ke ……. s/d ………..Sesuai dengan Jadwal Pelaksanaan, dengan asumsi sebagai berikut :Pengeboran dilakukan dengan Tower Bor Pile machineSetelah selesai pengeboran dan tanahnya dibuang
Pemasukan tulangan dengan tenaga manusiaPengecoran dengan manual
Dengan menggunakan alat / mesin bore mini crane bisa dilakukan pengeboran dengan diameter 30cm sampai 60cm dengan pilihan kedalaman 6meter sampai 24meter bahkan lebih. Yaitu dengan cara menggunakan wash borring / bor basah. Wash borring membutuhkan air yang cukup banyak untuk mempermudah pelaksanaan pekerjaan bore pile.
Tanah di bor dengan menggunakan mata bor spiral. Dengan cara memutar mata bor dan diangkat setiap interval 0,5meter. Hal ini dilakukan berulang-ulang sampai kedalaman yang ditentukan.
Tanah di bor dengan menggunakan mata bor cross bit ex design sesuai kebutuhan yang memiliki kecepatan putar 375 rpm dan tekanan +/- 200 kg. Jika tanah dalam keadaan mudah runtuh dapat diberi chasing sementara terlebih dahulu untuk menghindari kelongsoran dinding lubang hasil pengeboran. Pengikisan tanah dibantu dengan tembakan air lewat lubang stang bor yang dihasilkan dari pompa NS-80. Hal ini menyebabkan tanah yang terkikis menjadi lumpur dan terdorong keluar dari lubang. Setelah mencapai kedalaman sesuai rencana, pengeboran dihentikan, sementara mata bor dibiarkan berputar tetapi beban penekanan dihentikan dan air sirkulasi tetap mengalir terus sampai serpihan tanah terdorong keluar dari lubang seluruhnya. Selama pembersihan ini berlangsung, baja tulangan dan pipa tremi sudah disiapkan di dekat lubang bor. Setelah cukup bersih, stang bor diangkat dari lubang bor. Dengan bersihnya lubang pengecoran akan mendapatkan hasil yang terbaik.
5. Setelah pekerjaan pengecoran selesai, semua peralatan pengecoran dibersihkan dari sisa beton dan lumpur dan disiapkan kembali untuk dipakai pada titik bor selanjutnya
Tahap kedua adalah pembersihan lubang bor pile dari lumpur pekat yang terjadi. Pembersihan harus dilakukan dengan alat pembersih kusus dengan ukuran yang sesuai dengan
Kerangka baja tulangan yang telah di instal diangkat dengan bantuan diesel dan power winch dalam posisi tegak lurus terhadap lubang bor dan diturunkan dengan hati-hati agar tidak terjadi banyak singgungan dengan lubang bor. Baja tulangan yang telah dimasukan dalam lubang bor ditahan dengan potongan tulangan melintang lubang bor. Bila kebutuhan baja tulangan lebih dari 12 meter bisa dilakukan penyambungan dengan diikat dengan kawat beton dengan panjang overlap 50-60cm.
Setelah rangka baja tulangan terpasang, maka pipa tremi harus di masukkan kedalam lubang dengan panjang sesuai kedalaman lubang bor. Bila pada waktu pemasangan baja tulangan terjadi singgungan dan terjadi keruntuhan di dalam lubang bor, maka diperlukan pembersihan ulang dengan memasang head kombinasi diameter 6 "ke diameter 2". Dengan memompa air kedalam stang bor dan pipa tremi, maka reruntuhan dan tanah yang menempel pada besi tulangan dapat dibersihkan kembali.
1. Untuk memisahkan adukan beton dari lumpur limbah pengboran di awal pengecoran, maka di gunakan kantong plastik yang diisi adukan beton dan diikat dengan kawat beton kemudian digantung di bagian dalam lubang tremi satu meter kebawah dari corong pipa tremi.
2. Setelah persiapan pengecoran selesai, beton slump 16+-2cm ditampung di dalam corong tremi dan ditahan oleh bola plastik yang berisi adukan beton setelah cukup penuh bola kantong plastik dilepas sehingga beton mendorong lumpur yang ada di dalam lubang tremi. Pengecoran dilakukan secara terus-menerus untuk menghidari kemacetan pada pipa tremi. Dengan sistem tremi ini pengecoran dimulai dari dasar lubang dengan mendorong air / lumpur dari bawah menuju keluar lubang.
3. Setelah pipa tremi penuh dan ujung pipa tremie tertanam beton sehingga beton tidak dapat mengalir karena ada tekanan dari bawah. Untuk memperlancar adukan beton didalam pipa tremi, maka harus dilakukan hentakan-hentakan pada pipa tremi. Pipa tremi harus selalu tertanam di dalam adukan beton dan pengisian di dalam corong harus dijaga terus
4. Pipa tremi dilepas setiap 3 meter akan tetapi ujung pipa di dalam harus dalam keadaan tertanam di dalam beton. Pengecoran dihentikan setelah adukan beton yang naik ke
DIVISI. VII STRUKTUR7.3 (3) Baja Tulangan BJ 32 ulirVolume :Bahan :
Tenaga Kerja :
Peralatan :
Jangka Waktu :Jadwal Pelaksanaan :Urutan Kerja :
123
456
Metode kerja :
…… M3Baja Tulangan (Ulir) Bj 32Kawat BetonPekerja = …… OrgTukang = …… OrgMandor = …… Org
Gunting Potong Baja = …… BuahKunci Pembengkok Tulangan = …… BuahAlat lainnya
= …… Hari KalenderMinggu Ke - …... s/d ……Sesuai dengan Jadwal Pelaksanaan, dengan asumsi sebagai berikut :Pekerjaan dilakukan secara manualLokasi pekerjaan : ………………………..Bahan dasar (besi dan kawat) diterima seluruhnyadi lokasi pekerjaanJarak rata-rata Base camp ke lokasi pekerjaanJam kerja efektif per-hariFaktor Kehilangan Besi Tulangan1. Besi tulangan dipotong dan dibengkokkan sesuai dengan yang diperlukan
Setelah acuan selesai dan diperiksa kekuatannya,pengerjaannya, kerapatan adukan, ketinggian dankebersihan, penulangan dapat dipasang. Perlu untuk seringmemeriksa ukuran pada waktu pembengkokan di lokasi, atautepat sesudah pengiriman ke lokasi jika tulangandibengkokan di luar lokasi. Penggunaan kayu, rak baja ataupenyangga lain adalah supaya penulangan tidak mengenaitanah atau lumpur sampai siap dipakai. Cat, minyak, lemak,Lumpur, mill scale lepas atau karat lepas akan mengurangisifat pelekatan dari batang sederhana khususnya dan harusdilepas. Penutup (selimut) sangat penting terutama padapelat lantai yang relative tipis, kurangnya selimut dapatmengakibatkan berkaratnya batang dan terkikisnya beton,sedangkan terlalu banyak selimut dapat mengakibatkankekuatan rencana diperkirakan dari pelat tidak tercapai.Pengikat kawat sama cepat berkarat seperti batang biasa,dan ujung pengikat harus dijauhkan dari permukaan beton.Blok adukan dan dudukan (chair) plastik dipakai untukmemelihara selimut lebih disukai daripada dudukan bajadengan pinggiran plastik. Beberapa dudukan plastikmempunyai luas dasar yang kurang, dan dapat hancur biladibebani, apalagi dalam cuaca panas. Bila dudukan dipakai
2. Batang tulangan dipasang / disusun sesuai dengan Gambar Pelaksanaan dan persilangannya diikat kawat
pada posisi horizontal untuk memegang penulangan vertikalkadang – kadang berputar kecuali jika dipasang denganbaik.Penulangan harus ditopang sedemikian rupa sehinggatidak berpindah, distorsi, atau rusak dengan cara apapunpada waktu pengecoran.
2. Batang tulangan dipasang / disusun sesuai dengan Gambar Pelaksanaan dan
DIVISI. VII STRUKTUR7.9 Pasangan BatuVolume : …………….. Bahan : Batu, Pasir dan Semen
Tenaga Kerja : PekerjaTukangMandor
Peralatan : Alat tukangAlat bantuAlat lainnya
Jangka Waktu :Jadwal Pelaksanaan : Minggu Ke - …... s/d ……..Urutan Kerja : Sesuai dengan Jadwal Pelaksanaan, dengan asumsi sebagai berikut :
1 Menggunakan alat (secara mekanik)2 Lokasi pekerjaan : ………………………..3 Bahan dasar (batu, pasir dan semen) diterima seluruhnya dilokasi pekerjaan4 Prasedur Pelaksanaan :
-
- Batu dibersihkan dari tanah liat dan debu agar daya rekat semen terpenuhi.- Penyelesaian dan perapihan setelah pemasanga
Metode kerja :
Semen, pasir, dan air dicampur dan diaduk menjadi spesi beton dengan menggunakan Concrete Mixer
a. Pekerjaan ini harus mencakup pembuatan struktur yang ditunjukkan dalam Gambar atau seperti yang diperintahkan Direksi Pekerjaan, yang dibuat dari. Pasangan Batu. Pekerjaan harus meliputi pemasokan semua bahan, penyiapan seluruh formasi atau pondasi dan seluruh pekerjaan yang diperlukan untuk menyelesaikan struktur sesuai dengan Spesifikasi ini dan memenuhi garis, ketinggian, potongan dan dimensi seperti yang ditunjukkan dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan.
b. Umumnya, pasangan batu harus digunakan hanya untuk struktur seperti dinding penahan, gorong-gorong pelat, dan tembok kepala gorong-gorong besar dari pasangan batu yang digunakan untuk menahan beban luar yang cukup besar. Bilamana fungsi utarna suatu pekerjaan sebagai penahan gerusan, bukan sebagai penahan beban, seperti lapisan selokan, lubang penangkap, lantai gorong-gorong (spillway apron) atau pekerjaan pelindung lainnya pada lereng atau di sekitar ujung gorong-gorong, maka kelas pekerjaan di bawah Pasangan Batu (Stone Masonry) dapat digunakan seperti Pasangan Batu dengan Mortar (Mortared Stonework) atau pasangan batu kosong yang diisi (grouted rip rap).
M3
= …. Org= …. Org= …. Org
= …. Buah= …. Buah
= …. Hari Kalender
Sesuai dengan Jadwal Pelaksanaan, dengan asumsi sebagai berikut :Menggunakan alat (secara mekanik)Lokasi pekerjaan : ………………………..Bahan dasar (batu, pasir dan semen) diterima seluruhnya dilokasi pekerjaan
Batu dibersihkan dari tanah liat dan debu agar daya rekat semen terpenuhi.Penyelesaian dan perapihan setelah pemasanga
Semen, pasir, dan air dicampur dan diaduk menjadi spesi beton dengan menggunakan Concrete Mixer
a. Pekerjaan ini harus mencakup pembuatan struktur yang ditunjukkan dalam Gambar atau seperti yang diperintahkan Direksi Pekerjaan, yang dibuat dari. Pasangan Batu. Pekerjaan harus meliputi pemasokan semua bahan, penyiapan seluruh formasi atau pondasi dan seluruh pekerjaan yang diperlukan untuk menyelesaikan struktur sesuai dengan Spesifikasi ini dan memenuhi garis, ketinggian, potongan dan dimensi seperti yang ditunjukkan dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan.
b. Umumnya, pasangan batu harus digunakan hanya untuk struktur seperti dinding penahan, gorong-gorong pelat, dan tembok kepala gorong-gorong besar dari pasangan batu yang digunakan untuk menahan beban luar yang cukup besar. Bilamana fungsi utarna suatu pekerjaan sebagai penahan gerusan, bukan sebagai penahan beban, seperti lapisan selokan, lubang penangkap, lantai gorong-gorong (spillway apron) atau pekerjaan pelindung lainnya pada lereng atau di sekitar ujung gorong-gorong, maka kelas pekerjaan di bawah Pasangan Batu (Stone Masonry) dapat digunakan seperti Pasangan Batu dengan Mortar (Mortared Stonework) atau pasangan batu kosong yang diisi (grouted rip rap).
DIVISI. VII STRUKTUR3.2(2).a Urugan PasirVolume : …………….. Bahan : Pasir urug
Tenaga Kerja : PekerjaTukangMandor
Peralatan : Alat tukangAlat BantuAlat lainnya
Jangka Waktu :Jadwal Pelaksanaan : Minggu Ke - …... s/d ……..Urutan Kerja : Sesuai dengan Jadwal Pelaksanaan, dengan asumsi sebagai berikut :
1 Wheel Loader menggali dan memuat ke dalam dump truck2 Dump Truck mengangkut ke lapangan dengan jarak3 quari ke lapangan4 Material diratakan dengan menggunakan tenaga kerja5 Material dipadatkan menggunakan tamper6 Selama pemadatan sekelompok pekerja akan
merapikan tepi hamparan dan level permukaandengan menggunakan alat bantu
Metode kerja :
M3
= …. Org= …. Org= …. Org
= …. Buah= …. Buah
= …. Hari Kalender
Sesuai dengan Jadwal Pelaksanaan, dengan asumsi sebagai berikut :Wheel Loader menggali dan memuat ke dalam dump truckDump Truck mengangkut ke lapangan dengan jarak
Material diratakan dengan menggunakan tenaga kerjaMaterial dipadatkan menggunakan tamperSelama pemadatan sekelompok pekerja akanmerapikan tepi hamparan dan level permukaan
DIVISI. VII STRUKTUR7.11 (6) Expasion joint besi profil sikuVolume :Bahan :
Tenaga Kerja :
Peralatan :
Jangka Waktu :Jadwal Pelaksanaan :Urutan Kerja :
123
456
Metode kerja :
Expasion joint besi profil siku …… KgBaja Profil Siku
Pekerja = …… OrgTukang = …… OrgMandor = …… Org
Gunting Potong Baja = …… BuahKunci Pembengkok Tulangan = …… BuahAlat lainnya
= …… Hari KalenderMinggu Ke - …... s/d ……Sesuai dengan Jadwal Pelaksanaan, dengan asumsi sebagai berikut :Pekerjaan dilakukan secara manualLokasi pekerjaan : ………………………..Bahan dasar (besi prifil siku) diterima seluruhnyadi lokasi pekerjaanJarak rata-rata Base camp ke lokasi pekerjaanJam kerja efektif per-hariFaktor Kehilangan Besi TulanganExpansion Joint Tipe baja bersudut dipasang diantaraplat lantai dan plat injak, dipasang untuk meredam surutdan muai beton dan juga mengalihkan beban.1. Lokasi sambungan pelaksanaan harus ditunjukkan dalam gambar rencana, dan tid ak ditenpatkan padapertemuan elemen struktur,2. Tidak boleh ada sambungan konstruksi pada tembok sayap,3. Sambungan konstruksi harus tegak lurus terhadap sumbu memanjang dan diletakkan pada gaya geserminimum,4. Pada sambungan vertikal, baja tulangan harus menerus melewati sambungan agar struktur tetap monolit,5. Untuk pelat, untuk luas pelat minimum 40 m2 boleh diletakkan sambungan konstruksi dengan dimensimaksimum tidak lebih dari 1,2 x dimensi yang lebihkecil,6. Boleh digunakan bonding agent untuk pelekatan sambungan konstruksi seiizin Direksi Pekerjaan,7. Tidak diperkenankan adanya sambungan konstruksi pada daerah air asin pada tempat 75 cm di bawah muka airtertinngi atau 75 cm di atas muka air terendah.
DIVISI. VII STRUKTUR7.11 (4) Elastomerik bearing 400x450x45 mmVolume :Bahan :
Tenaga Kerja :
Peralatan :
Jangka Waktu :Jadwal Pelaksanaan :Urutan Kerja :
123
456
Metode kerja :
Elastomerik bearing 400x450x45 mm …… KgElastomerik bearing 400x450x45 mm
Pekerja = …… OrgTukang = …… OrgMandor = …… Org
Alat Bantu = …… BuahAlat lainnya = …… Buah
= …… Hari KalenderMinggu Ke - …... s/d ……Sesuai dengan Jadwal Pelaksanaan, dengan asumsi sebagai berikut :Pekerjaan dilakukan secara manualLokasi pekerjaan : ………………………..Bahan dasar (Elastomerik bearing 400x450x45 mm) diterima seluruhnyadi lokasi pekerjaanJarak rata-rata Base camp ke lokasi pekerjaanJam kerja efektif per-hariFaktor Kehilangan Material dan peralatan disiapkan, PerletakanElastomerik Sintetis ukuran 400 mm x 450 mm x 45 mmdipasang dengan seksama. Penyelesaian dan perapihan setelah pemasangan.
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perletakan elastometrik adalah sebagai berikut:perletakan elastometrik adalah sebagai berikut:1. Bahan harus cukup keras yaitu mempunyai hardness 55 ± 5 duro2. Untuk bantalan karet dengan ketebalan > 1”, menggunakan laminasi antara pelat baja dengan karet3. Perlu uji kelekatan (geser) antara pelat baja dengan karet4. Perlu aging test bahan karet sesuai ASTM 573, dimana pemuluran sampai putus 50%, perubahan kuat tarik max 15%, kekerasan max 10 Hs.5. Bahan polymer dalam campuran karet tidak boleh lebih dari 60% terhadap volume total bantalan6. Tebal pelat baja minimum adalah 1/16”7. Ujung-ujung pelat baja tertanam tidak tajam.
Hari Kalender
Bahan dasar (Elastomerik bearing 400x450x45 mm) diterima seluruhnya
dipasang dengan seksama. Penyelesaian dan perapihan setelah pemasangan.
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perletakan elastometrik adalah sebagai berikut:
2. Untuk bantalan karet dengan ketebalan > 1”, menggunakan laminasi antara pelat baja
4. Perlu aging test bahan karet sesuai ASTM 573, dimana pemuluran sampai putus 50%,
5. Bahan polymer dalam campuran karet tidak boleh lebih dari 60% terhadap volume
top related