131415320-glaukoma-kongenital-ppt

Post on 28-Nov-2015

33 Views

Category:

Documents

1 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

setrh

TRANSCRIPT

Glaukoma kongenital

Oleh Jemmy Ariesandy

Indah Regina

A. Latar BelakangMata merupakan salah satu panca indera yang

sangat penting untuk kehidupan manusia. Menurut perkiraan WHO pada tahun 2002,

penyebab kebutaan paling utama di dunia adalah katarak (47,8%), glaukoma (12,3%), uveitis (10,2%), age-related macular degeneration (AMD) (8,7%), trakhoma (3,6%), corneal opacity (5,1%), dan diabetic retinopathy (4,8%).

Salah satu penyakitnya yaitu glaukoma. Di seluruh dunia glaukoma dianggap sebagai penyebab kebutaan yang tinggi, 2 % penduduk berusia lebih dari 40 tahun menderita glaukoma

Glaukoma kongenital adalah suatu keadaan dimana tekanan bola mata tidak normal. Tekanan bola mata yang normal dinyatakan dengan tekanan air raksa yaitu antara 15-20 mmHg.

Glaukoma kongenital dialami pada 1 dari 10.000 bayi yang dilahirkan dan sekitar 75% kasus terjadi pada kedua mata (bilateral). Penyakit ini lebih sering pada laki-laki daripada perempuan, dengan perbandingan 65%.

Galukoma kongenital adalah glaukoma yang terjadi sejak lahir. Pada bayi dan orang dewasa, glaukoma disebabkan oleh penigkatan tekanan didalam bola mata. Perbedaannya, pada bayi umumnya disertai kelainan struktur segmen depan bola mata.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

GlaukomaDefinisiGlaukoma berasal dari kata Yunani glaukos yang

berarti hijau kebiruan, yang memberikan kesan warna tersebut pada pupil penderita glaukoma. Kelainan mata glaukoma ditandai dengan meningkatnya tekanan bola mata, atrofi papil saraf optik, dan menciutnya lapang pandang.8

Glaukoma adalah penyakit mata dengan gangguan integritas struktur dan fungsi akibat peningkatan Tekanan Intra Okular secara akut (mendadak) maupun kronis (perlahan).17

Glaukoma KongenitalDefinisi

Glaucoma Kongenital:· Peningkatan tekanan didalam bola mata bayi yang baru lahir

(biasanya pada kedua mata). · Galukoma akibat penyumbatan pengaliran keluar cairan mata

oleh jaringan sudut bilik mata yang terjadi oleh adanya kelainan congenital.

· Glaucoma yang terjadi sejak lahir

 Klasifikasi Scele mengemukakan pembagian dalam :· Glaukoma infantum

Yang dapat tampak pada waktu lahir atau pada umur 1-3 tahun dan menyebabkan pembesaran pada bola mata, karena dengan elastisitasnya bola mata membesar mengikuti meningginya tekanan intraokuler.

· Glaukoma juvenilis Didapatkan pada anak yang lebih besar. 

EtiologiKelainan ini akibat terdapatnya membran kongenital

yang menutupi sudut bilik mata pada saat perkembangan bola mata,

kelainan pembentukan kanal schlemm dan saluran keluar cairan mata yang tidak sempurna terbentuk.

berhubungan dengan penyakit kongenital lainnya. Seperti includingSturge-Weber syndrome, neurofibromatosis, Lowe syndrome, Pierre Robin syndrome/sequence, Marfan syndrome, homocystinuria, aniridia, Axenfeld anomaly, dan Reiger syndrome.

  

Faktor Resiko1. Bila ada riwayat penderita glaukoma pada keluarga2. Riwayat anggota keluarga yang terkena glaukoma3. Obat-obatan Pemakai steroid secara rutin misalnya: Pemakai obat tetes

mata yang mengandung steroid yang tidak dikontrol oleh dokter, obat inhaler untuk penderita asthma, obat steroid untuk radang sendi dan pemakai obat yang memakai steroid secara rutin lainnya. Bila anda mengetahui bahwa anda pemakai obat-abatan steroid secara rutin, sangat dianjurkan memeriksakan diri anda ke dokter spesialis mata untuk pendeteksian glaukoma.

4. Riwayat trauma (luka kecelakaan) pada mata.

2.4.6 Gambaran Klinis Ada beberapa ciri-ciri anak yang menderita glaucoma, diantaranya : Pembesaran bola mata (Bupthalmos) Ukuran bola mata lebih besar dari pada ukuran normak

(Megalocornea) Silau (Photophobia) Mata berair (Epiphora) Pembengkakan kornea (Edema cornea) Mata merah (Conjunctival injection) Kekeruhan kornea Tukak kornea Cekungan syaraf optik pada retina Mata menjadi minus (Myopia) Mata menjadi juling (Strabismus) Mata malas / lazy eye (Amblyopia)

Proses pembesaran kornea dan sklera menyebabkan kerusakan syaraf optik. Kerusakan pada syaraf optik dapat dilihat melalui evaluasicekungan syaraf optik (cup optic disc). Normalnya, syaraf optik simetris pada semua bagian dengan cekungan yang kecil pada optik disk, namun glaucoma dapat memperbesar cekungan optik disk.19

2.4.8 Diagnosis Banding Trauma lahir Disgenesis (patern anomali dan sklerokornea) Distropi (distropi endotelia herediter kongenital dan

distropi poli morpous posterior) Choristhomas (choristhoma dermoid dan dermis like) Inflamasi intra uteri (syphilis dan rubella kongenital) Kelainan metabolik bawaan (mukopolisakaridosis dan

cystinosis) Keratomalasia Penyakit kulit yang mempengaruhi kornea (ikhthyosis

dan koretosis kongenital)

2.4.9 Penatalaksanaan Obat-obatan hanya digunakan sebagai

ukuran sementara untuk menurunkan TIO sebelum operasi

goniotomy dan trabeculotomy.

2.4.10 Prognosis dan Follow UpKemungkinan komplikasi bedah, komplikasi

dapat terjadi tetapi jarang. komplikasi serius terkait dengan operasi dapat mencakup hal berikut:

Hyphema (pendarahan di kamar anterior)Infeksi Kerusakan lensaUveitis (peradangan uvea, yaitu, iris, tubuh

silia, dan choroid itu)5

Terima kasih

top related