(1) pengantar filsafat ilmu-09
Post on 13-Feb-2015
109 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Prof Dr Suhartono Taat Putra, dr, MS
email taatputra@yahoo.comtaatputra@fk.unair.ac.id
taatputra@gmail.com
Medical Reasearch Unit (MRU)School of Medicine
Airlangga University
JENIS PENDIDIKAN DI INDONESIA
VOKASI (D3, D4)AKADEMIK (SKed, S2, S3)PROFESI (dr, Sp 1, Sp 2)
Sejauh ini peran Filsafat, terutama Filsafat Ilmu, dalam pendidikan masih memerlukan pencerahan
Sebelum menjawab pertanyaan tsb sebaiknya kita fahami dulu ontologi dan epistemologi Filsafat, terutama
Filsafat Ilmu.
Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna
Hal yang mendorong manusia berfilsafat, yaitu
Setelah tiga abad manusia terkungkung oleh dongeng, tahayul dan mitos maka
manusia terus merenung, mencari jawab yang memuaskan, yang bersifat akaliah.
Filsafat bergerak keluar
dari mitos menuju ke pikir
Sejauh ini perkembangan pemikiran manusia masih belum difahami dengan benar sehingga sering
menimbulkan perbedaan persepsi
Philos = philia = cintaSophia = kearifan
Philosophia = Cinta Kearifan
Kearifan yang sesungguhnya hanya Allah SWT semata yang memiliki
merupakan perenungan reflektif (pengenalan intuitif dari jiwa) terhadap
hidup dan kehidupan, sebagai upaya manusia berakal, untuk mencari azas dan hakekat dari hidup dan
kehidupan
merupakan perenungan reflektif manusia berakal dalam upaya mencari
kebenaran, kebaikan dan keindahan
merupakan tingkatan ‘pengetahuan’ yang tersendiri atau tingkatan pengetahuan yang
otonom.
Usaha mencari jawaban atas berbagai pertanyaan atau persoalan hidup dan
kehidupan.
“Pemberdayaan akal yang mampu mengembangkan IQ, EQ, SQ, AQ, dan MIQ
sehingga sukses dalam hidup”
Living thought and thoughtfull living
Hidup berpikir dan pemikiran sedalam mungkin tentang hidup dan kehidupan
Berfilsafat hakekatnya berusaha mencari tahu tentang azas dan hakekat hidup dan
kehidupan
Segenap pemikiran reflektif (intuitif dari jiwa) terhadap berbagai persoalan tentang segala hal yang terkait dengan landasan
ilmu dan hubungan ilmu dengan segala segi kehidupan
Mengajarkan kepada kita untuk berpikir secara:
kritisskeptisanalitis
sistematis
Menurut para ahli sangat beragam:1. Tentang Ada (being) menghasilkan filsafat
Metafisika2. Tentang Pengetahuan menghasilkan Filsafat
Pengetahuan atau Filsafat Epistemologi (ilmu tentang pengetahuan)
3. Tentang Metode menghasilkan Filsafat Metodologi4. Tentang Penyimpulan menghasilkan Filsafat
Logika5. Tentang Moralitas menghasilkan Filsafat Etika6. Tentang Keindahan menghasilkan Filsafat Estetika
1. Filsafat Yunani (abad 6 SM-) M)Dikenal Thales, Piythagoras, Socrates, dll
2. Kelahiran Nabi Isa (Abad ) – 6 M)Masa pertentangan para filsuf dgn Gereja dan para raja pro gereja. Kebenaran hanya dari Raja. Perkembangan ilmu pengetahuan terhambat.
3. Periode Kebangkitan Islam (abad 6-13 M)Masa kebangkitan Islam ditandai dengan kebangkitan ilmuwan Islam (Hanafi, Maliki, Syafii dan Hanbali yg ahli hukum Islam, Al-farabi ahli astronomi-Matematika, Ibnu Sina yg ahli kedokteran dgn bukunya The Canon of Medicine, Al-kindi yg ahli filsafat-mistik-sufisme).
4. Periode Kebangkitan Eropa (abad 14-20)Kemunculan pemikiran Yunani yang menganut aliran emperis dan rasionalis. Pada masa ini muncul tokoh Newton (teori gravitasi), John Lock yang menghembuskan perlawanan kepada pihak gereja, yang mengemukakan manusia bebas bicara dan mengeluarkan pendapat sebagai manifestasi berpikir kritis-inovatif. Saat itu tokoh Islam menyerukan untuk kembali ke ajaran al Quran dan Hadist.
Istilah phylosophia dikenalkan oleh Pythagoras
Pythagoras pencinta kearifan (philosophos = philosopher filsuf)
Filsafat PythagorasBilangan memerintah jagat raya
(number rules universe)
FILSAFAT SOCRATES (469-399 SM)
Filsafat diartikan sebagai
‘principles of the just and happy life’
Pengetahuan adalah kebajikan, dan kebajikan adalah kebahagiaan
1. Filsof Yunani pertama. Falsafahnya diajarkan dari mulut ke mulut tidak pernah ditulis. Hidup dalam 625-545 SM
2. Seorang murid Thales, yaitu Aristoteles yang menulisnya.
3. Ajaran Thales “semua itu air”. Semua barang berasal dari air dan semuanya kembali ke air.
4. Timbul dua pertanyaan: (1) Apa asal muasal alam ini? (2) Apakah yang menjadi sebab pengahbisan dari segala yang ada?
5. Menurut Thales “semua itu adalah air”. Tersirat menurut akal Thales, bahwa “semua itu satu”.
1. Murid Thales (15 th lebih muda namun 2 tahun lebih dulu mati), hidup dalam 610-547 SM.
2. Yang asal itu, yang menjadi dasar alam yang dinamai “Apeiron”
3. Apeiron itu tidak dirupakan tak ada persamaannya dengan salah satu barang yang kelihatan di dunia ini.
4. Semua yang indrawi adalah yang mempunyai akhir, yang berhingga.
5. Yang cair akan berakhir dengan yang beku, yang terang dibatasi oleh yang gelap, yang dingin dibatas oleh yang panas
1. Murid Anaximadros, yang Hidup 585-528 SM.
2. Barang asal itu satu dan tidak terhingga, namun filsuf ini tidak setuju bila barang yang asal itu tidak ada persamaannya dengan dengan barang yang lahir dan tak dapat dilupakan.
3. Yang asal ini mestilah satu dari yang ada dan yang tampak, yaitu udara.
1. Yang taat beragama yang banyak menentang tahayul, hidup dalam 580-470 SM
2. Tuhan itu tidak banyak akan tetapi hanya satu. 3. Beda dengan Anaximandros, menurut
Xenophanes asal yang “satu” itu lebih tinggi dp Apeiron, yaitu Tuhan yang satu.
4. Sebagai pembangun filosofi baru, namun dia tidak sampai menjadi maha guru karena ajarannya tidak tersusun secara teratur.
5. Ajarannya keluar begitu saja dari mulut sebagai perasaan hatinya.
Menurut Parmendes ada kebenaran yang bulat dan yang sepenuhnya.
Hanya yang “ada” itu ada, yang “tidak ada” itu tidak.Tidak ada yang lain daripada yang ada, karena itu tidak ada
yang “menjadi” dan pula yang “hilang”. Keduanya (“menjadi” dan “hilang”) mustahil bagi akal, karena
“menjadi” menyatakan perpisahan dari yang “tidak ada” menjadi “ada”, dengan mendahulukan yang “tidak ada”.
Pada hal sebelumnya (tercetak kuning), yang “tidak ada” itu tidak, sehingga tidak bisa “menjadi”.
Demikian pula “hilang” menyatakan perpisahan, dari yang “ada” ke yang “tidak ada”, sedang yang “ada” itu ada, tetap
selamanya dan tidak berubah (kekal).Mungkinkah “kekal” itu?
Adakah yang “ada” dan “kekal” itu bisa hilang. Pindah ke “tidak ada”?
Memandang semua itu SATU dan TETAPPastilah dia meniadakan
yang TIDAK SATU (banyak) dan BERUBAHMenurut Logika (hukum akal),
di sebelah jang SATU dan TETAP itu mustahil ada yang TIDAK SATU, sebab kalau ada yang TIDAK SATU
maka tidak SATU(Pemikiran Statis)
Pemikiran Herakleitos berlawanan dengan Parmenides, yang dinamis.
Salah satu di antara yang “tidak satu” (banyak), yaitu bagian dari itu, ada satu.
benda bend
aPerkembangan logika dipengaruhi oleh
kecerdasan spiritualnya
Perkembangan Ilmu Pengetahuan setelah abad 17
David Hume dgn Problem of Induction. Problem metode induksi atau metode generalisasi. Dia menyatakan bahwa seberapapun prosentase representasi data (random sampling) maka tidak secara logis digunakan untuk mengambil kesimpulan seluruh populasi.
Selama ini ilmu pengetahuan dikembangkan berdasar induksi (generalisasi) sehingga metode pengambilan sampel menjadi sangat menentukan. Hal ini menunjukkan bahwa Ilmu Pengetahuan itu mengandung problem
Renaisans, yang berarti lahir kembali, yaitu budaya Yunani dan Romawi kuno (pemikiran secara bebas tentang segala kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, termasuk kehidupan bertuhan)
Masa renaisans mencapai puncak pada tahun 1500, yang ditandai oleh kehidupan cemerlang di bidang seni, pemikiran, dan kesusastraan
Manusia dipandang sebagai pusat sejarah, pemikiran, kehendak, kebebasan dan dunia.
Muncul pendekatan sistematis yang disebut pendekatan silogistik
PERMASALAHAN POKOK YANG DIKAJI FILSAFAT
1. Apa yang disebut BENAR dan SALAH, yang dikenal sebagai kajian LOGIKA
2. Apa yang disebut BAIK dan BURUK, yang dikenal sebagai kajian ETIKA
3. Apa yang disebut INDAH dan JELEK, yang dikenal sebagai kajian ESTETIKA.
RASIONALISMMencari jawab rasa ingin tahu melalui logika berpikir
Dipelopori Thales (624-548 SM)Pucak keemasan pada zaman
Socrates-Plato-Aristoteles (469-322 SM)Socrates terkenal dengan Logika-Dialektika
EMPERISMDipelopori oleh Francis Bacon-Thomas Hobbes-John Locke-
David Hume (1561-1776)Menurut Emperism, pengetahuan bermanfaat, pasti dan benar
hanya dapat diperoleh lewat indera Menurut Hobbes, pengalaman indrawi sbg permulaan segala
pengenalan. Hanya sesuatu yg dapat ditangkap indera, yang merupakan kebenaran. Pengetahuan intelektual
(rasional) yang didapat secara deduktif hanya merupakan penggabungan data indrawi belaka.
Menurut John Locke, semua pengetahuan berasal dari pengalaman. Akal ibarat kertas putih yg ditulisi
pengalaman lewat proses kerjasama antara refleksi (pengenalan intuitif dari jiwa) dan sensasi (pengenalan
yang datang dari luar) lahir ide.
CRITICISMDipelopori oleh Immanuel Kant (1724-1804),
mengakui peran akal dan emperis. Bila keduanya dipadukan dan difungsikan secara
benar, artinya emperis berfungsi menangkap obyek dan akal berfungsi mengelola
tangkapan obyek secara benar maka diperoleh pengetahuan yang benar dan akurat.
PERKEMBANGAN BERPIKIR MANUSIA
David Hume (skeptis murni) menyatakan “Sain is Power”
Pandangan David Hume dan Berkeley “Kekuatan ilmu yang akan mengubah dan mengontrol alam dan kehidupan manusia dan bukan agama”
“Agama diyakini sebagai kekuatan pendamping hati manusia”
Muncul keyakinan manusia bahwa Iptek mengubah peradaban manusia.
Skeptis memerlukan energi yang besar dan waktu yang sangat lama.
AGAMA SEBAGAI SUMBER NILAI PRODUK AKAL
Pencermatan thd uraian sejarah perkembangan ilmu pengetahuan
dapat dipetik pelajaran bahwa
mencari kebenaran adalah hal susah dan berbahaya,
apalagi bila sudah ada asumsi bahwa kebenaran ada ditangan yang mencari
kebenaran.
Akal manusiaselalu berpikir terus
mencari kebenaran sebagai jawaban terhadap
keingintahuan dan mendapatkan manfaat lebih.
1. Renaisans berarti kebangkitan2. Kembali kepada kekuatan akal3. Manusia sebagai makluk berpikir4. Ilmu pengetahuan berkembang karena skeptis5. Kebangkitan faham rasionalisme6. Pemikiran bebas terhadap agama7. Perkembangan emperisme8. Kelahiran ilmu pengetahuan9. Perceraian Filsafat dan Ilmu pengetahuan
(abad 17-20).
REVELASIRevelasi merupakan cara mencari tahu berdasar pengalaman pribadi
OTORITASOtoritas merupakan cara mencari tahu berdasar informasi dari yang lebih
berkuasa
INTUISIIntuisi merupakan mencari tahu di luar rasio
COMMON SENSEMerupakan hasil penggalian ingatan akan faktor yang pernah dialami di
masa lampau
SAIN Mencari tahu secara rasional, bersifat probabilitas, tidak mutlak, dan
tentatif
Logika untuk berpikir menyelesaikan masalah mendasar untuk hidup (non ilmiah)
Logika untuk berpikir menyelesaikan masalah ilmiah
Kemampuan akal untuk berpikir dan menalar
Inteligency Quotient (IQ) – Kemampuan penalaran
Emotional Quotient (EQ) - kemampuan mengenal emosi, mengelola emosi, motivasi, empati, dan memimpin orang lain
Spiritual Quotient (SQ) - Kemampuan memahami hidup secara positif (positive thinking-positive feeling)
Adversity Quotient (AQ) - ketahanan thd kegagalan (kemampuan bangkit dari kegagalan).
Multiple Inteligence Quotient (MIQ) –kemampuan mengembangkan potensi diri secara maksimal
Kapan manusia mulai berfilsafat ?
1. Pengetahuan dimulai dari rasa ingin tahu
2. Kepastian dimulai dengan rasa ragu
3. Filsafat dimulai dari keduanya
(karena ragu & ingin tahu)
Menurut Filsuf, jenis manusia berdasar pengetahuannya:
1. Manusia yang tahu di tahunya
2. Manusia yang tahu di tidak tahunya
3. Manusia yang tidak tahu di tahunya
4. Manusia yang tidak tahu di tidak tahunya
Bagaimana cara mendapatkan pengetahuan yang benar ?
Mudah saja.Ketahuilah yang kau ketahui dan yang tidak kau ketahui (mampu membedakan yang sudah dan yang belum diketahui).
1. Orang pandai adalah orang yang mampu belajar dari kesalahan orang lain
2. Orang biasa adalah orang yang mampu belajar dari kesalahannya
3. Orang bodoh adalah orang yang tidak mampu belajar dari kesalahan diri sendiri
AGAMA – PERSEPSI AGAMAILMU - PERSEPSI ILMUSENI – PERSEPSI SENI
Pengetahuan adalah semua yang diketahui manusia tentang semua yang dilihat dan dipikirkan (logika
alami)
RASIONALISMMencari jawab rasa ingin tahu melalui logika berpikir
Dipelopori Thales (624-548 SM)Pucak keemasan pada zaman
Socrates-Plato-Aristoteles (469-322 SM)Socrates terkenal dengan Logika-Dialektika
EMPERISMDipelopori oleh Francis Bacon-Thomas Hobbes-John Locke-
David Hume (1561-1776)Menurut Emperism, pengetahuan bermanfaat, pasti dan benar
hanya dapat diperoleh lewat indera Menurut Hobbes, pengalaman indrawi sbg permulaan segala
pengenalan. Hanya sesuatu yg dapat ditangkap indera, yang merupakan kebenaran. Pengetahuan intelektual
(rasional) yang didapat secara deduktif hanya merupakan penggabungan data indrawi belaka.
Menurut John Locke, semua pengetahuan berasal dari pengalaman. Akal ibarat kertas putih yg ditulisi
pengalaman lewat proses kerjasama antara refleksi (pengenalan intuitif dari jiwa) dan sensasi (pengenalan
yang datang dari luar) lahir ide.
CRITICISMDipelopori oleh Immanuel Kant (1724-1804), yang
mengakui peran akal dan emperis. Bila keduanya dipadukan dan difungsikan secara benar, artinya emperis berfungsi menangkap
obyek dan akal berfungsi mengelola tangkapan obyek secara benar maka diperoleh
pengetahuan yang benar dan akurat.
PERKEMBANGAN BERPIKIR MANUSIA
Segenap pemikiran reflektif (intuitif dari jiwa) terhadap berbagai persoalan tentang segala hal yang terkait dengan landasan
ilmu dan hubungan ilmu dengan segala segi kehidupan
Filsafat Ilmu diperoleh dengan cara melakukan perenungan reflektif
(intuitif dari jiwa)
terhadap Ilmu.
Pengetahuan adalah yang diketahui manusia tentang suatu obyek yang diminati atau yang diperhatikan dan
dipikirkan.
Pengetahuan manusia meliputi agama, ilmu, dan seni.
KONSEKWENSI AKAL
RASA INGIN TAHUINGIN MENDAPATKAN MANFAAT
LOGIKAALAMI
PENGETAHUANBERKEMBANG
LOGIKASAIN
ILMU PENGETAHUANBERKEMBANG
AKAL MANUSIA
OBJEK / FENOMENA
PENGETAHUAN
AGAMA ILMU SENI Pengetahuan Agama
PengetahuanIlmu
Pengetahuan Seni
Agama merupakan hal yang sensitif untuk dibahas lanjut bila tidak
didasari kejernihan pikiran (tidak dikendalikan nafsu)
Pengetahuan Agama merupakan pemikiran alami seseorang dalam mempersepsi
agama (persepsi agama).
Bersifat subyektif dan sangat ditentukan oleh kemampuan pikiran (alami)
seseorang
PERINTAH PUASA(Al Baqarah, 183)
Jagalah: Mata-mulut
Untuk memenuhi kebutuhan hidup
Untuk menjaga kelangsungan spesies
Al Baqarah, 185Bulan Ramadhan adalah bulan yang di dalamnya
diturunkan al Qur’an …………….Karena itu siapa di antara kamu ada di bulan itu
maka berpuasalah.
Bila dicermati, sebenarnya puasa di bulan Ramadhan dimaksudkan untuk “mempelajari Al Quran dengan pikiran jernih” (nafsu terkendali) agar manusia beriman mampu mengambil hikmah Al Qur’an sehingga 11 bulan ke depan, menjelang Ramadhan tahun depan, para pelaksana puasa Ramadhan berakhlak mulia dan mampu menjadi “rahmatan lilalamin”
Beriman
Bertaqwa Tradisi
Perlu banyak uang,untuk beli “yang” baru,
belanja berlebihan,harus kumpul keluarga pada
kondisi tak memungkinkan, dll. Semua itu sebagai
perwujudan mengumbar hawa nafsu.
MENGAPA PERSEPSI AGAMA BERBEDA?
AGAMA vs TRADISI
Persepsi bahwasilahturahim & maaf-memaafkan
harusdilaksanakan saat Idul Fitri,
perlu dikaji ulang.
Persepsi Agama yg kurang tepatmenimbulkan “fenomena mudik”
Ilmu Pengetahuan merupakan pengetahuan manusia yang diperoleh dengan
menggunakan metode ilmiah sehingga terstandarisasi dengan benar, objektif, dan sangat ditentukan kemampuan penalaran
yang berbasis pada logika ilmiah
Berpikir yang menggunakan logika ilmiah yang bertujuan menarik simpulan yang bersifat ilmiah.
Berpikir ilmiah mempunyai karakter, antara lain sistematis, runtut atau koheren dengan teori sebelumnya, mempunyai kebenaran yang
bersifat relatif atau tentatif, obyektif dan bersifat universal tidak diskriminatif.
Sistematis dan runtutSistematis mempunyai makna sesuai dengan kaidah penalaran yang sahih,
sedang runtut mempunyai makna terdapat keselarasan antar komponen.
ObyektifObyektif mempunyai makna bahwa hasil berpikir ilmiah harus mengacu
pada obyek (data) dan bukan tafsiran dari penyimpul.
SkeptisSkeptis mempunyai makna bahwa kebenaran hasil berpikir ilmiah bersifat
relatif dan tentatif serta fragmatis.
UniversalUniversal mempunyai makna bahwa hasil berpikir ilmiah berlaku secara
umum dan tidak diskriminatif.
Berpikir ilmiah memerlukan:
1. Logika (berpikir penalaran).
2. Bahasa yang benar (komuniksi benar)
3. Matematika (berpikir ilmiah deduktif)
4. Statistik (berpikir ilmiah yang sahih)
Pengetahuan
Ilmu pengetahuan
Metode ilmiahBerbasis
Logika sain
METODE ILMIAH
Ilmu Pengetahuan merupakan Pengetahuan manusia yang diperoleh dengan menggunakan metode ilmiah.
Pengetahuan manusia masih subjektif, dan berbeda dengan ILMU PENGETAHUAN yang
bersifat objektif.
Metode Ilmiah merupakan prosedur untuk mendapatkan ilmu
pengetahuan.
Metodologi Ilmiah merupakan ilmu yang mempelajari tentang cara
pendekatan untuk menyusun informasi, konsep, teori, model dan strategi dalam
pengembangan Ilmu Pengetahuan,Teknologi, dan Seni
LOGIKA SAIN
Penalaran tidak langsung menggunakan premis yang sudah teruji secara universal (objektif)
Binatang berkaki empat
Anjing berkaki empat
Jadi anjing adalah binatang
Binatang adalah makluk hidup berkaki empat
Anjing makluk hidup berkaki empat
Jadi anjing adalah binatang
Post ModernPremis merupakan pengalaman subjektif
Muryono tidak demensiaMurjono lama merokok
Jadi merokok tidak menimbulkan demensia
TIGA PERTANYAAN KRITIS
1. Apa itu? (Ontologis)
2. Bagaimana itu terjadi? (Epistemologis)
3. Mengapa itu terjadi? atau
Untuk apa itu terjadi? (Aksiologis)
FENOMENA
DIKRITISI
MASALAH
METODE ILMIAHDIKRITISI
dg LOGIKA ALAMI
PENGETAHUANILMU PENGETAHUANPERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN
Kapan kegiatan ilmiah dimulai?
Menurut Ritchie Calder1. Minat atau perhatian terhadap suatu
obyek akan memunculkan pengamatan.2. Pengamatan yang dilandasi oleh minat
atau perhatian serius akan memunculkan masalah atau kesukaran yang dirasakan.
3. Manusia mempunyai naluri ingin memecahkan masalah, dengan logika ilmiah membangun konsep solusi.
PENDEKATAN DG METODE ILMIAH
1. Memperhatikan, mencermati, mengkritisi fenomena yg menarik perhatian;
2. Menemukan Masalah (problem) dan dinarasikan sbg problem statement
3. Menyusun Tujuan Kajian / Penelitian 4. Menyusun Konsep Solusi5. Dibuktikan dan menghasilkan
penjelasan atau teori
Alur ini sesuai dengan urutan alur kegiatan
ilmiah (Ritchie Calder)
PEMIKIRANLOGIS
(DEDUKTIF)DIKRITISI
AbstraksiEkstrapolasi
Sintesis
menghasilkan
Mengapa burung ini tidak terbang ketika saya dekati?
London, 1988
PSYCHOLOGY Psychology’s intellectual parents (19th century) philosophy and physiology
Psychology should be the scientific
study of consciousness (Wilhelm Wundt, 1879).
Psychology as a science of behavior, stimulus-response relationships
(Watson, 1913)
Psychology is the science that
studies behavior and the physiological and cognitive processes that underlie behavior,
(Weiten, 2004)
Unconcious a determinant of behavior, (Sigmund Freud, 1900, 1933),
A return to Watson’s behavior (Skinner, 1953)
perhatian lebih Timbul
rasa ingin tahu
Mencari tahu Membangun KK
Apa yang kitapikirkan
bila melihatfenomena
seperti ini?
Ketika lempeng menutup maka air tersebur
Suatu renunganfilsafati Tsunami
Nasi goreng terpanjang
Restoran unik
Bayi berdiskusi
Mirip siapa???
Fenomena Galen (200 AD)
Perempuan melankolis lebih rentan menderita kanker payudara dp sanguin
Perfektionis
Realistis
MASALAH
Sejauh ini peningkatan kerentanan infeksi pada perempuan melankolis
masih belum dapat dijelaskan
Fakta 1
Fakta 2
TUJUAN
TUJUAN UMUM
Menjelaskan peningkatan kerentanan infeksi yang terjadi pada perempuan melankolis
TUJUAN KHUSUS
Baru akan disusun setelah mempunyai kerangka konseptual
MENYUSUN KERANGKA KONSEPTUAL
Untuk menyusun Kerangka Konseptual diperlukan pelacakan informasi ilmiah
yang luas, melakukan abstraksi, ektrapolasi dan sintesis
Tipe sanguinisLugu, polos, energik dan
selalu melakukan hal yang cerdik,
lebih menghayati kehidupan yang menyenangkan, menarik dan mengilhami orang lain.
Ceria, kuat, ekspresif dan
menyenangkan bagi siapa saja
Tipe melankolisMendalam, penuh pikiran dan analistis, serius, tekun, genius dan intelek, berbakat, kreatif, menyukai daftar, bagan, diagram, grafik,
sadar perincian, tertib, terorganisasi, teratur, rapi, perfeksionis, ekonomis, penuh perhatian dan belas kasihan yang mendalam,
mencari teman hidup yang ideal.
Stressor
Copingmechanism
Stress
Distress Eustress
MelancholisMempunyai
Coping Mechanism
jelek
SanguinMempunyai
Coping Mechanism
baik
PSYCHONEUROIMMUNOLOGY
Psychoneuroimmunology is a rather new science, which tries to understand the interaction between the immune system, being the defence apparatus against ill making instruders or malfunctioning cell of an organism, the nervous system, controlling all body functions and the (more difficult to define) psyche (Matter – Walstra, 1999)
Psychoneuroimmunology is the study of the interaction among behavior, neural & endocrine function, and
immune system processes (Ader, 2000)
Merupakan neologism atau istilah baru yang mempunyai konsep
bahwa imunoregulasi tidak otonom
karena dipengaruhikinerja sistem saraf pusat (otak)
PNI as Field of Study
P
I
N
PNI as field of study adalah PNI merupakan istilah untuk menggambarkanarea masalah sedang dalam menyelesaikan masalah setiap paradigma yang
ada, yaitu Psikologi, Neurologi, dan Imunologi masih berdiri sendiri (Putra, 1993).
PNI AS SCIENCE
Psych o-logy
N eu r o-logy
I mmu n o-logy
Psych on eu r oimmu n ologyPutra, 1993
BEHAVIOR
NEUROHORMONALNeuropeptida
NeurotransmitterHormonal
Sitokin
OTAK
IMUNITAS
HPA
AXIS
ANS
AXIS
KERANGKA KONSEPTUAL
Perempuan Perempuan Sanguin Melankolis
Copingjelek
Eustress Distress
Kortisol + Kortisol +++
Imunitas Imunitas
Infeksi - Infeksi +++
Patogen
IgG IgG
Li-IgM
Neu Neu
Li-IgM
Copingbaik
Perempuan Perempuan Sanguin Melankolis
Copingjelek
Eustress Distress
Kortisol + Kortisol +++
Imunitas Imunitas
karsiogen
IgG IgG
Li-IgM
Neu Neu
Li-IgM
Copingbaik
KerentananKanker
Payudara <
KerentananKanker
Payudara >
TUJUAN KHUSUS
1. Membuktikan peningkatan kadar kortisol pd perempuan melankolis.
2. Membuktikan penurunan imunitas yang dicerminkan jumlah netrofil, prosentase limfosit penghasil imunoglobulin (Ig) M dan kadar Ig G pd perempuan melankolis.
HIPOTESIS
Jawaban sementara dari Rumusan Masalah
(Research Question)
Hipotesis tidak harus selalu ada dalam suatu penelitian
Tinggal menyesuaikan dengan Tujuan Khusus
FENOMENA
Gangguan gastrointestinal
di Kehidupan kota sangat
tinggi
MASALAH
Sejauh ini peningkatan gangguan
gastrointestinal di kehidupan
kota besar belum dapat dijelaskan
Stre
sor
Ps
ikoso
sial
Stresor Psikososial
TUJUANMenjelaskan peningkatan gangguan
gastrointestinal yang tinggi di kehidupan kota besar
Masalah tersebut diselesaikan dengan
penelitian model
Kerangka Konseptualmencerminkankemampuan
inteletualyang dapatdipelajari
1. Membuktikan perubahan CRF, ACTH, Kortisol, sel penghasil IL-1, limfosit penghasil IFN-ץ, IL-10, SP, VIP, IgM, IgA, dan CRF-R1 pada mukosa usus tikus yang terpajan renjatan listrik 1 dan 2
2. Mendapatkan diskriminator perubahan yang terjadi di mukosa usus tikus akibat renjatan listrik 1 dan 2
KesimpulanPenelitian disertasi
Peningkatan motilitas usus
terjadi melalui 2 jalur, lambat lewat HPA dan cepat langsung melalui
CRF-R1
Peningkatanmotilitas usus
yang di ikuti olehpeningkatan IgA
merupakan perwujudanimunitas
(alami dan adaptif)
Elyana, 2001
Pada kondisi akut, sinyal stresor
dirambatkan melaluiCRF-CRF-R1 dan
pada kondisi kronis,sinyal stresor
dirambatkan melaluiaksis HPA.
Ke-2 alur sinyal stresor tsbmenyebabkan peningkatan
imunitas alami (peningkatan motilitas usus)
dan imunitas adaptif (peningkatan sel plasma
penghasil IgA)
(Elyana, 2001)
TERMINOLOGI YG PERLU DIFAHAMI
Masalah (Problem)kesenjangan fakta dan harapan
Problem StatementSejauh ini percepatan maturasi organ reproduksi remaja perempuan akibat
pengaruh tayangan TV masih belum jelas.
Konsep Solusimerupakan konsep untuk menyelesaikan
masalah yang dihadapi
KERANGKA KONSEPTUAL
Kerangka penalaran untuk membentuk teori yang menjelaskan keterkaitan antar variabel yang belum diketahui
HIPOTESIS
A proposition that stated in testable form and predicts a particular relationship
between two or more variables
Jawaban sementara dari
Rumusan Masalah (Research Question)
THEORY
A set of interrelated propositions, some of which can be emperically tested
A set of propositionthese propositions are interrelated
some of them are emperically testable
Suatu penjelasan sistematis pada suatu set realita, yang menjelaskan keterkaitan antar
konsep
ASSUMPTION of THEORY
Are a set of statements describing valid
circumstances in which the theory is applicable
Asumsi
AA
A
A
A
A
A
A
TEORIX X
Bila rasa ingin tahu semakin berkembang maka mulai tahu sedikit
dan semakin banyak tidak tahu
Bila hal demikian sudah Anda rasakan maka ketahuilah Anda mulai
mengenali ‘siapa diri Anda’ sesungguhnya
Perlu direnungkan fenomena ini
Linier formProtein
Native formProtein
Stressor Stressor
Institusi pendidikan merupakan tempat melakukan proses pembelajaran yang mencakup IQ, EQ,
SQ, AQ, MIQ untuk menghasilkan lulusan
Pada proses pembelajaran terjadi penyampaian ilmu pengetahuan melalui
proses penalaran (berpikir ilmiah) - bermoral untuk menyelesaikan “masalah” dengan
memanfaatkan semua potensi peserta didik, yang dikondisikan dengan berbagai keteladanan dari
semua insan akademik yang terlibat untuk mencapai visi-misi pendidikan, yaitu manusia yang paripurna (IQ, EQ, SQ, AQ, dan MIQ)
1. Filsafat merupakan pengetahuan otonom manusia sehingga bersifat subyektif
2. Filsafat hasil pemberdayaan akal dalam upaya memenuhi rasa ingin tahu dan mendapatkan manfaat
3. Filsafat dihasilkan melalui perenungan reflektif (intuitif dari jiwa)
4. Filsafat merupakan cara untuk mencari kebenaran secara bijaksana, yang fokus kepada Etika, Logika, dan Seni
5. Filsafat Ilmu merupakan perenungan reflektif terhadap Ilmu & kaitan ilmu dengan kehidupan.
top related