1. dr soerjo peluang indonesia mencapai target mdgs

Post on 01-Dec-2015

194 Views

Category:

Documents

16 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

PELUANG INDONESIA untuk mencapai

TARGET 4 & 5 MDG’S 2015

PELUANG INDONESIA untuk mencapai

TARGET 4 & 5 MDG’S 2015

Dr R SOERJO HADIJONO SpOG-K, DTRM&B(Ch) Ka Departemen/SMF Obgin FK Undip – RSUP Dr Kariadi Semarang

Ka Divisi Obginsos Dept/SMF Obgin FK Undip – RSUP Dr Kariadi Semarang Master Trainer Jaringan Nasional Pelatihan Klinik – Kesehatan Reproduksi

Ketua P2KS Jawa Tengah Pokjanas PONEK/PONED Kementerian Kesehatan RI

Dr R SOERJO HADIJONO SpOG-K, DTRM&B(Ch) Ka Departemen/SMF Obgin FK Undip – RSUP Dr Kariadi Semarang

Ka Divisi Obginsos Dept/SMF Obgin FK Undip – RSUP Dr Kariadi Semarang Master Trainer Jaringan Nasional Pelatihan Klinik – Kesehatan Reproduksi

Ketua P2KS Jawa Tengah Pokjanas PONEK/PONED Kementerian Kesehatan RI

CURRICULUM VITAE DATA PRIBADI Nama : Prof.Dr.dr. R. Soerjo Hadijono, Sp.OG (K) Jenis Kelamin : Laki- laki Status : Menikah Tempat/Tgl Lahir : Yogyakarta, 15 September 1954 Alamat : Candi Asri 1 Ungaran E-mail Address : srobgyn@gmail.com Alamat Kantor : Bagian SMF Obsgin FK UNDIP – RSUP DR. Kariadi Jl. DR. Soetomo 16 Semarang RIWAYAT PENDIDIKAN •Spesialis Obsgin FK UNDIP ( 1990)\ •Konsultan Fetomaternal ( 2005 ) •Konsultan Obginsos( 2007 ) •Diplome in Reproductive Medicine and Biology ( Geneva, 1998) •Neonatal Intensivist ( Kobe Osaka, 2003 ) RIWAYAT PEKERJAAN •KA Dept / SMF Obsgin FK UNDIP – RSUP DR. Kariadi Semarang •KA Divisi OBGINSOS FK UNDIP – RSUP DR. Kariadi Semarang •Koordinator pelatih JNPK – KR •Master Trainer JNPK – KR •POKJANAS PONEK – PONED Kementrian Kesehatan Republik Indonesia •POKJA OBGINSOS POGI Jateng •Konsultan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, JICA, WHO •Kolegium Obstetri dan Ginekologi

KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN IBU

DI INDONESIA 2012

KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN IBU

DI INDONESIA 2012

Kementerian Kesehatan RI bekerja sama dengan

HOGSI-POGI, UI, WHO, UNFPA, USAID, UNICEF

Kementerian Kesehatan RI bekerja sama dengan

HOGSI-POGI, UI, WHO, UNFPA, USAID, UNICEF

Tenaga Dokter Spesialis Obsgin di 20 Rumah Sakit Kabupaten

Tenaga Dokter Spesialis Obsgin di 20 Rumah Sakit Kabupaten

● Tidak ada SpOG (2 ) ● Ada SpOG (18)

– 8 RS hanya memiliki 1(satu) SpOG, 5 diantaranya tidak tinggal didekat RS (tinggal lebih dari satu jam perjalanan dari RS)

– 10 RS dengan lebih dari satu SpOG ● Pelayanan Emergensi Obstetri 24 jam hanya

dapat dilakukan di 13 (tigabelas) RS

● Tidak ada SpOG (2 ) ● Ada SpOG (18)

– 8 RS hanya memiliki 1(satu) SpOG, 5 diantaranya tidak tinggal didekat RS (tinggal lebih dari satu jam perjalanan dari RS)

– 10 RS dengan lebih dari satu SpOG ● Pelayanan Emergensi Obstetri 24 jam hanya

dapat dilakukan di 13 (tigabelas) RS

JUMLAH PENDUDUK PER PROVINSI

JUMLAH DOKTER OBSGIN PER PROVINSI

PERBANDINGAN JUMLAH IDEAL DOKTER OBSGIN DIBANDINGKAN JUMLAH PENDUDUK

Angka Kematian Ibu 2008

Angka Kematian Ibu 2008

3.9 6.8 16.6

228.6

0

50

100

150

200

250

Italia Jepang AmerikaSerikat

Indonesia

Jumlah penduduk Jumlah penduduk

127,450,460

232,110,496

Jepang Indonesia

13000

2721

Jepang Indonesia

Jumlah dokter Obsgin

10.2

1.17

Jepang Indonesia

Rasio Dokter Obgin per 100,000

Asuhan Persalinan Normal

Asuhan Persalinan Normal

KUALITAS ASUHAN ANTENATAL RS * Puskesmas* Petugas melakukan: Melengkapi riwayat medis 33,86% 48,52% Melengkapi pemeriksaan fisik

umum dan obstetri 50,00% 59,38%

Konseling dan edukasi 24,17% 45,00% Pemeriksaan penunjang rutin 39,38% 19,69% Pemeriksaan penunjang bila

ada indikasi 49,00% 52,50%

Memberikan suplemen dan imunisasi

62,50% 73,13%

Rujukan 57,50% 72,50%

PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI

RS (n=20)

Puskesmas (n=40)

Petugas menanyakan dan menjelaskan: Siapa yang akan menolong persalinan 5 (25%) 23 (58%) Dimana akan melahirkan 6 (30%) 23 (58%) Siapa yang akan membantu dan

menemani dalam persalinan 4 (20%) 21 (53%)

Kemungkinan kesiapan donor darah bila timbul permasalahan

2 (10%) 14 (35%)

Metode transportasi bila diperlukan rujukan

2 (10%) 15 (38%)

Ketersediaan biaya persalinan 4 (20%) 18 (45%)

Ketersediaan Pemeriksaan Penunjang

RS (n=20)

Puskesmas (n=40)

Darah perifer lengkap (termasuk Hemoglobin)

20 (100%) 12 (30%)

Golongan Darah 10 (50%) 11 (28%) Tes celup protein urin 20 (100%) 20 (50%)

ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) RS* Puskesmas* Melengkapi riwayat medis 68,6% 61,4% Melengkapi pemeriksaan fisik umum

dan obstetrik 52,1% 57,3%

Menggunakan partograf 41,0% 68,3% Melakukan perawatan kala satu

persalinan 73,8% 83,8%

Melihat tanda dan gejala kala dua 80,0% 85,0% Menyiapkan pertolongan persalinan 60,6% 65,8% Memastikan pembukaan lengkap 72,5% 77,5% Memastikan kondisi janin baik 77,5% 75,0% Mendokumentasikan hasil pemeriksaan 20,0% 42,5%

ASUHAN PASCA PERSALINAN NORMAL (APN) RS* Puskesmas*

Melakukan resusitasi bayi baru lahir

55,3% 53,1%

Menolong persalinan kala tiga 81,4% 85,7% Melakukan prosedur pasca

persalinan 52,8% 69,2%

Membersihkan alat-alat dan melengkapi partograf

53,3% 67,8%

Melakukan evaluasi terhadap ibu dan bayi sebelum melakukan rawat gabung

87,5% 95,0%

Kamar Operasi Kebersihan dan Pencegahan Infeksi

Kamar Operasi Kebersihan dan Pencegahan Infeksi

KEBERSIHAN RS (n=20) Tersedia dan sesuai dengan standar 13 (65%) Tidak tersedia atau tidak sesuai standar 7 (35%) KETERSEDIAAN TEMPAT SAMPAH Tersedia dan sesuai dengan standar 4 (20%) Tidak tersedia atau tidak sesuai standar 16 (80%) KETERSEDIAAN FASILITAS CUCI TANGAN Tersedia dan sesuai dengan standar 6 (30%) Tidak tersedia atau tidak sesuai standar 14 (70%) KETERSEDIAAN OTOKLAF Tersedia dan sesuai dengan standar 16 RS (80%) Tidak tersedia atau tidak sesuai standar 4 RS (20%)

SUMBER/PERSEDIAAN DARAH (BANK DARAH ATAU DONOR) YANG SIAP SEDIA 24 JAM

RS (n=20)

Puskesmas (n=40)

Tersedia dan sesuai dengan standar

7 (35%) 0

Tidak tersedia atau tidak sesuai standar

13(65%) 40 (100%)

● Kualitas sarana & SDM pelayanan kesehatan ibu belum memenuhi standar

● Jenis pelayanan kesehatan yang belum memenuhi standar merupakan bagian yang penting dalam upaya meningkatkan kesehatan ibu dan merupakan hal yang tidak memerlukan teknologi tinggi kecuali ketaatan terhadap standar

● Upaya peningkatan kualitas dapat dilakukan dengan intervensi berupa penguatan supervisi yang sesuai standar (continuous quality assurance) dan pelatihan

● Perlu disusun standar dan pedoman untuk supervisi pelayanan kesehatan khususnya pelayanan kesehatan ibu dengan melibatkan profesi terkait (POGI-HOGSI, IBI, IDAI)

● Kualitas sarana & SDM pelayanan kesehatan ibu belum memenuhi standar

● Jenis pelayanan kesehatan yang belum memenuhi standar merupakan bagian yang penting dalam upaya meningkatkan kesehatan ibu dan merupakan hal yang tidak memerlukan teknologi tinggi kecuali ketaatan terhadap standar

● Upaya peningkatan kualitas dapat dilakukan dengan intervensi berupa penguatan supervisi yang sesuai standar (continuous quality assurance) dan pelatihan

● Perlu disusun standar dan pedoman untuk supervisi pelayanan kesehatan khususnya pelayanan kesehatan ibu dengan melibatkan profesi terkait (POGI-HOGSI, IBI, IDAI)

ILUSTRASI KASUS RUJUKAN PREEKLAMPSIA /

EKLAMPSIA

ILUSTRASI KASUS RUJUKAN PREEKLAMPSIA /

EKLAMPSIA

RECOGNITION REFERRAL RESPONSIVENESS

STABILIZATION

● Penatalaksanaan meliputi pengenalan segera kondisi gawatdarurat, stabilisasi penderita, pemberian oksigen, infus dan terapi cairan, transfusi darah dan pemberian medikamentosa (antibiotika, sedatif, anestesi, analgesik dan serum anti tetanus) maupun upaya rujukan lanjutan.

● Semua langkah dan penatalaksanaan tersebut, harus dikuasai oleh petugas kesehatan / staf klinik yang bertugas di unit gawat darurat atau ruang tindakan obstetri dan neonatal.

● Penatalaksanaan meliputi pengenalan segera kondisi gawatdarurat, stabilisasi penderita, pemberian oksigen, infus dan terapi cairan, transfusi darah dan pemberian medikamentosa (antibiotika, sedatif, anestesi, analgesik dan serum anti tetanus) maupun upaya rujukan lanjutan.

● Semua langkah dan penatalaksanaan tersebut, harus dikuasai oleh petugas kesehatan / staf klinik yang bertugas di unit gawat darurat atau ruang tindakan obstetri dan neonatal.

STABILISASI DAN RUJUKAN

STABILISASI DAN RUJUKAN

● Stabilisasi dan merujuk secara tepat waktu dengan kondisi optimal akan sangat membantu pasien untuk ditangani secara adekuat dan efektif.

● Dalam sistem pelayanan gawatdarurat dan rujukan kesehatan antar fasilitas, seharusnya sudah tersedia perangkat dan mekanisme operasional yang jelas antar unsur yang terlibat.

● Stabilisasi dan merujuk secara tepat waktu dengan kondisi optimal akan sangat membantu pasien untuk ditangani secara adekuat dan efektif.

● Dalam sistem pelayanan gawatdarurat dan rujukan kesehatan antar fasilitas, seharusnya sudah tersedia perangkat dan mekanisme operasional yang jelas antar unsur yang terlibat.

STABILISASI DAN RUJUKAN

STABILISASI DAN RUJUKAN

● Apapun mekanisme yang terjadi, semua unsur yang terlibat, seharusnya mampu untuk membawa pasien mencapai fasilitas rujukan yang dituju agar mendapatkan pertolongan yang sangat vital dalam menyelamatkan jiwanya.

● Apapun mekanisme yang terjadi, semua unsur yang terlibat, seharusnya mampu untuk membawa pasien mencapai fasilitas rujukan yang dituju agar mendapatkan pertolongan yang sangat vital dalam menyelamatkan jiwanya.

Elemen penting dalam stabilisasi pasien

Elemen penting dalam stabilisasi pasien

● Menjamin kelancaran jalan nafas, pemulihan sistem respirasi dan sirkulasi

● Menghentikan sumber perdarahan atau infeksi

● Mengganti cairan tubuh yang hilang ● Mengatasi rasa nyeri atau gelisah

● Menjamin kelancaran jalan nafas, pemulihan sistem respirasi dan sirkulasi

● Menghentikan sumber perdarahan atau infeksi

● Mengganti cairan tubuh yang hilang ● Mengatasi rasa nyeri atau gelisah

RECOGNITION ● Ibu A, 22 tahun, G1P0A0, hamil 38 minggu, dengan riwayat preeklampsia ringan pada kunjungan 1 minggu y.l. dengan hasil pemeriksaan: – Tensi 140/90 mmHg, Nadi 84/menit, keluhan

pusing (-), nyeri epigastrium (-), gangguan penglihatan (-).

● Klien mengeluhkan adanya pusing dan nyeri pada daerah epigastrium – Tensi 150/110 mmHg, Nadi 84/menit,

terdapat keluhan pusing (+), nyeri pada daerah epigastrium (+) dan tidak didapatkan adanya gangguan penglihatan.

– Pemeriksaan laboratorium: Proteinuria 2+ – His teratur 3 kali dalam 10 menit 40-50 detik.

Bagian terbawah janin kepala dengan penurunan 3/5, pembukaan serviks 4 cm, kulit ketuban masih utuh.

RECOGNITION KEPUTUSAN KLINIK ● G1P0A0, 22 tahun, hamil 38 minggu ● Anak 1 hidup intrauterin, Letak kepala

sudah masuk ke panggul ● Inpartu kala I, fase aktif ● Preeklampsia berat SIKAP (Upaya stabilisasi) ● Pasang infus Ringer Laktat dan

pemberian MgSO4 40% dosis inisial 4 gram, dosis pemeliharaan 6 gr MgSO4 / 6 jam

● Rujuk, pertimbangkan jarak ke RS Rujukan

● KOMUNIKASI dengan RSUD / Puskesmas

REFERRAL

● Tenaga kesehatan terampil (Bidan)

● Alat ● Keluarga ● Surat rujukan ● Obat ● Kendaraan /

Transportasi ● Uang

RESPONSIVENESS ● Response time ● Pengawasan keadaan

umum ● Pengawasan persalinan

dengan partograf ● Koordinasi dengan Dr

Spes. Anak / disiplin lain ● Tindakan ● Jawaban Rujukan

●KONTRASEPSI

POLA PEMIKIRAN POLA PEMIKIRAN

POLINDES PUSKESMAS

RS KAB/KOTA

MANAJEMEN PONEK 24

JAM KAB/KOTA

ASUHAN PERSALINAN NORMAL

+ RESUSITASI

ASUHAN PERSALINAN NORMAL PONED

MTBS, MTBM

ASUHAN PERSALINAN NORMAL PONEK

MTBS, MTBM

BASIC PROBLEM BASIC PROBLEM

● Unstandardized basic & comprehensive maternal & neonatal service

● Team approach ● System overload +

– Substandard service – Facility error – Human error System error

● Unstandardized basic & comprehensive maternal & neonatal service

● Team approach ● System overload +

– Substandard service – Facility error – Human error System error

RAISING THE STATUS OF WOMEN

ACCESSIBLE FAMILY PLANNING SERVICES

ACCESSIBLE COMMUNITY -BASED MATERNITY SERVICES

ACCESSIBLE FIRST-LEVEL REFERRAL SERVICES

DEATH

POOR SOCIOECONOMIC DEVELOPMENT

EXCESSIVE FERTILITY

HIGH-RISK PREGNANCY

LIFE-THREATENING COMPLICATIONS

RAISING THE STATUS OF WOMEN

ACCESSIBLE FAMILY PLANNING SERVICES

ACCESSIBLE COMMUNITY -BASED MATERNITY SERVICES

ACCESSIBLE FIRST-LEVEL REFERRAL SERVICES

DEATH

POOR SOCIOECONOMIC DEVELOPMENT

EXCESSIVE FERTILITY

HIGH-RISK PREGNANCY

LIFE-THREATENING COMPLICATIONS

● Sources: Ministry of Health, China Health Statistical Yearbook, 2012; Ministry of Health, China Health Statistical Digest, 2010 (1990 data)

● Sources: Ministry of Health, China Health Statistical Yearbook, 2012; Ministry of Health, China Health Statistical Digest, 2010 (1990 data)

TERIMA KASIH ATAS PERHATIAN ANDA

TERIMA KASIH ATAS PERHATIAN ANDA

top related