> -f', ' n ' ,,~ , ~, • bumadrasahperta...

Post on 01-Jan-2021

0 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

inilahkorano Senin o Selasa o Rabu • Kamis o Jumat o Sabtu o Minggu2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

17 18 19 20 21 @ 23 24 25 26 27 28 29 30 31OJan OPeb oMar OApr OMei OJun OJul OAgs OSep OOkt ONov _Des

> -f', ' __n_ """'_ ,,~, ~, •

bu Madrasah PertaAjarkan Ounia

a

SUNGGUHhinggasaatinipenulis

bersentuhandengan keyboardmesin komputer,

tidak banyakyang bisa penulis

pikirkantentang ibu.

Lima seri klotski plus solitaireyang tidak habis-habis, tidakmampu menstimulasi untuk

membayangkan "5W+IH"-nya sangibu.

Ternyata penulis tidak cukupkenal dengan sesungguhnya arti ke-hadiran ibu dalam hidup ini. Untungsaja penulis kenal wanita. Denganitulah penulis mulai mereka-rekacerita tentang ibu. Ibuku seorangwanita, tentu saja. Seberapa wanitaia? Penulis tidak tahu persis. Akantetapi, penulis berang kepada Aristo-teles-kalau benar-yang menyebutwanita sebagai makhluk yang belumselesai, yang bertahan dalam per-kernbangan tingkat bawah. Penulismencintai ibukujustru lebih karenaia seorang wanita, makhluk yangmemberikan banyak pilihan cinta.

Melihat wanita-wanita terdekatsering kita terjebak dalam menem-patkan umumnya wanita dengan priayang kurang lebih sama: memper-

Edi Warsidi

Pengajar (LB) Prodi Sastra Indonesidan Editing, Fakultas Sastra,

Universitas Padjadjaran

lakukannya dengan lernah lernbutsenantiasa berusaha melindungin a,memuja-muja keindahannya danbanyak lagi perlakukan khususnya'sampai kemudian penulis tersadarkan oleh kemampuan agresivitas-nya. Mekanisme--"serang" kaumwanita, bukankah pada akhirnyaharus diakui dunia betapa la sanggupmengkolang-kalingkan setiap aspekkehidupan? Jujur penulis akui du iatidak akan mampu memiliki kaumwanita dengan mengecil-ngecilkankemampuannya.

Menghubungkan denganpen i-dikan, ibu adalah madrasah pertama.Dia mengajarkan duniajuga tarnp]lmempertahankan gawang perta-hanan pendidikan sang anak dadpengaruh luar yang dianggap buruk.

Kllplng Humas Gnpad 2011

Seperti ibu pe nul is. Dia tidak menolakmelahirkan dan menjadi teman ber-bincang segala hal. Penulis tidak yakinibu penulis pernah membacaBetina-Perempuan- Wan ita karya Umar Junus(di majalah Prism a No. 4 April 1.979),ketika mengurai pandangan tentanghakikat wanita. Setiap perjumpaannyadengan semesta pengalaman menjadiseorang ibu adalah satu-satunya ru-jukan. Begitu dalam dan indah!

Namun, ibu ternyata menyepakatipemikiran Comte yang dikutip bukuBarbara Rogers, The Domestication of .Women Discsimination in DevelopingSocieties (1980), "Hidup wanita terpusatpada rurriah tangga dan terhindar darisegala pekerjaan di luar rumah, dengandemikian laki-laki dapat menjamin ke-butuhan emosional wanita." Pemikirantersebut tentunya tidak melulu benar,dan oleh karenanya bisa kita pakai utuh-.utuh. Penulis melihat ibu melakukanpersesuaian disana-sini untuk menjagakesadaran atas inisiatifnya. .

Dalam pendidikan, sebagaimanadigagas Kartini Kartono dalam bukuPengantar Ilmu Mendidik Teoretis,Apakah Pendidikan Masih Diperlu-kan?-pendidikan adalah kegiatan yangdisengaja dan bertujuan rnengembang-kan potensionalitas kemungkinan ke-mampuan, bakat-bakat, clan totalitas ke-pribadian anak manusia yang diarahkanpada kedewasaan kemandirian pribadi,serta untuk mencapai tujuan-tujuanpendidikan tertentu. Jadi, keharusanwanita untuk memperoleh atau mencaripendidikan adalahjuga niscaya.

Beberapa saat penulis termenung didepan layar komputer. Membayangkan,seandainya kelak ibu dari anak-anakpenulis adalah seorang lulusan perguru-an tinggi, berbahagialah mereka karenamemiliki kesempatan mendapat pendi-dikan berderajat tinggi. Amin! ~*)

top related