-2- - rumahpemilu.com 28_2013.pdf · -2- 4. peraturan komisi pemilihan umum nomor 06 tahun 2008...
Post on 26-Feb-2018
221 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-2-
4. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 06 Tahun
2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum,
Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Provinsi, dan
Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Komisi
Pemilihan Umum Nomor 22 Tahun 2008;
5. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 07 Tahun
2012 tentang tentang Tahapan, Program dan Jadual
Waktu Penyelenggaraan Pemilihan Umum Anggota
Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan
Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Tahun 2014 sebagaimana telah beberapa kali diubah,
terakhir dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum
Nomor 21 Tahun 2013;
6. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 04 Tahun
2013 tentang Pembentukan dan Tata Kerja Panitia
Pemilihan Luar Negeri dan Kelompok Penyelenggara
Pemungutan Suara Luar Negeri Dalam
Penyelenggaraan Pemilihan Umum Anggota Dewan
Perwakilan Rakyat Tahun 2014 sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum
Nomor 12 Tahun 2013;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan: PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM TENTANG
PEMUNGUTAN, PENGHITUNGAN DAN REKAPITULASI
SUARA BAGI WARGA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DI
LUAR NEGERI DALAM PEMILIHAN UMUM ANGGOTA
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT TAHUN 2014.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan :
1. Pemilihan Umum, selanjutnya disebut Pemilu, adalah
sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang
dilaksanakan . . .
-3-
dilaksanakan secara langsung, umum, bebas,
rahasia, jujur dan adil dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945.
2. Pemilu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan
Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah adalah Pemilu untuk memilih anggota Dewan
Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah,
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi dan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota
dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
3. Dewan Perwakilan Rakyat, selanjutnya disebut DPR,
adalah Dewan Perwakilan Rakyat sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Republik
Indonesia Tahun 1945.
4. Komisi Pemilihan Umum, selanjutnya disingkat KPU,
adalah lembaga penyelenggara Pemilu yang bersifat
nasional, tetap, dan mandiri yang bertugas
melaksanakan Pemilu.
5. Panitia Pemilihan Luar Negeri, selanjutnya disingkat
PPLN, adalah panitia yang dibentuk oleh KPU untuk
menyelenggarakan Pemilu di luar negeri.
6. Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Luar
Negeri, selanjutnya disingkat KPPSLN, adalah
kelompok yang dibentuk oleh PPLN untuk
melaksanakan Pemungutan Suara di tempat
Pemungutan Suara di luar negeri.
7. Pemungutan Suara adalah proses pemberian suara
oleh Pemilih di TPSLN dengan cara mencoblos pada
nomor urut, tanda gambar, atau nama Partai Politik,
atau pada nomor urut dan nama calon anggota DPR.
8. Penghitungan Suara adalah proses penghitungan
Surat Suara oleh KPPSLN untuk menentukan suara
sah yang diperoleh Partai Politik Peserta Pemilu dan
calon Anggota DPR serta Surat Suara yang
dinyatakan tidak sah, Surat Suara yang tidak
terpakai dan Surat Suara rusak/keliru dicoblos.
9. Daerah Pemilihan, selanjutnya disebut Dapil, adalah
wilayah administrasi pemerintahan atau gabungan
wilayah . . .
-4-
wilayah administrasi pemerintahan atau bagian
wilayah administrasi pemerintahan yang dibentuk
sebagai kesatuan wilayah/daerah berdasarkan
jumlah penduduk untuk menentukan alokasi kursi
sebagai dasar pengajuan calon oleh pimpinan Partai
Politik Peserta Pemilu dan penetapan calon terpilih
Anggota DPR.
10. Pemilih di luar negeri adalah Warga Negara Indonesia
di luar negeri yang telah genap berusia 17 (tujuh
belas) tahun pada tanggal Pemungutan Suara 9 April
2014 atau yang belum genap berusia 17 (tujuh belas)
tahun tetapi sudah/pernah kawin.
11. Surat Suara adalah salah satu jenis perlengkapan
Pemungutan Suara yang berbentuk lembaran kertas
dengan desain khusus yang digunakan Pemilih
untuk memberikan suara pada Pemilu Anggota DPR
yang memuat nomor urut, tanda gambar, atau nama
Partai Politik, dan nomor urut serta nama calon
Anggota DPR.
12. Daftar Pemilih Tetap Luar Negeri, selanjutnya
disingkat DPTLN, adalah susunan nama penduduk
Warga Negara Republik Indonesia di luar negeri yang
telah memenuhi syarat sebagai Pemilih berdasarkan
undang-undang dan berhak menggunakan haknya
untuk memberikan suara di TPSLN dalam Pemilu
Anggota DPR.
13. Daftar Pemilih Tetap Tambahan Luar Negeri,
selanjutnya disingkat DPTbLN, adalah susunan nama
penduduk Warga Negara Republik Indonesia di luar
negeri yang telah memenuhi syarat sebagai Pemilih
berdasarkan undang-undang dan telah terdaftar
dalam DPTLN tetapi karena keadaan tertentu tidak
dapat menggunakan hak pilihnya untuk memberikan
suara di TPSLN tempat Pemilih yang bersangkutan
terdaftar dalam DPTLN dan memberikan suara di
TPSLN lain.
14. Daftar Pemilih Khusus Luar Negeri, selanjutnya
disingkat DPKLN, adalah susunan nama penduduk
Warga Negara Republik Indonesia di luar negeri yang
telah memenuhi syarat sebagai Pemilih berdasarkan
undang-undang tetapi tidak memiliki identitas
kependudukan dan/atau memiliki identitas
kependudukan tetapi tidak terdaftar dalam Daftar
Pemilih . . .
-5-
Pemilih Sementara Luar Negeri (DPSLN), Daftar
Pemilih Sementara Hasil Perbaikan Luar Negeri
(DPSHPLN), Daftar Pemilih Tetap Luar Negeri
(DPTLN), atau Daftar Pemilih Tambahan Luar Negeri
(DPTbLN).
15. Daftar Pemilih Khusus Tambahan Luar Negeri,
selanjutnya disingkat DPKTbLN, adalah susunan
nama penduduk Warga Negara Indonesia di luar
negeri yang telah memenuhi syarat sebagai daftar
Pemilih berdasarkan undang-undang dan memiliki
Paspor atau Identitas Lain tetapi tidak terdaftar
dalam DPTLN, DPTbLN atau DPKLN, dan
memberikan suara di TPSLN pada hari dan tanggal
Pemungutan Suara menggunakan Paspor atau
Identitas Lain.
16. Tempat Pemungutan Suara Luar Negeri, selanjutnya
disingkat TPSLN, adalah tempat dilaksanakannya
Pemungutan Suara Pemilu Anggota DPR di luar
negeri.
17. Pengawas Pemilu Luar Negeri adalah petugas yang
dibentuk oleh Bawaslu yang bertugas mengawasi
penyelenggaraan Pemilu di luar negeri.
18. Saksi Peserta Pemilu, selanjutnya disebut Saksi,
adalah Saksi dari Partai Politik Peserta Pemilu yang
mendapat surat mandat tertulis dari Pimpinan Partai
Politik Peserta Pemilu untuk menyaksikan
Pemungutan dan Penghitungan Suara di TPSLN.
19. Pemantau Pemilu Luar Negeri meliputi lembaga
swadaya masyarakat, badan hukum, lembaga
pemantau dari luar negeri, lembaga pemilihan luar
negeri, dan perwakilan Negara sahabat di Indonesia,
serta perorangan yang mendaftar kepada KPU dan
telah memperoleh akreditasi dari KPU yang
melakukan pemantauan pelaksanaan tahapan
penyelenggaraan Pemilu anggota DPR di luar Negeri.
20. Paspor Republik Indonesia yang selanjutnya disebut
Paspor, adalah dokumen yang dikeluarkan oleh
Pemerintah Republik Indonesia kepada Warga Negara
Indonesia untuk melakukan perjalanan antarnegara
yang berlaku selama jangka waktu tertentu.
21. Identitas Lain adalah dokumen resmi yang
diterbitkan oleh negara setempat sebagai bukti
otentik . . .
-6-
otentik yang menerangkan yang bersangkutan adalah
Warga Negara Indonesia yang bekerja dan/atau
bertempat tinggal di negara setempat, Surat
Perjalanan Laksana Paspor (SPLP), surat keterangan
dari Perwakilan Republik Indonesia yang menyatakan
bahwa yang bersangkutan adalah Warga Negara
Indonesia dan berdomisili.
22. Drop Box adalah pelayanan pengumpulan Surat
Suara yang dilakukan oleh Petugas PPLN dengan
cara mendatangi tempat-tempat Pemilih berkumpul,
bekerja dan/atau bertempat tinggal dalam satu
kawasan.
23. Hari adalah hari kalender.
Pasal 2
(1) Pemungutan Suara dilakukan berdasarkan asas:
a. langsung;
b. umum;
c. bebas;
d. rahasia;
(2) Dalam menyelenggarakan pemungutan dan
penghitungan suara sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Penyelenggara Pemilu berpedoman pada
asas:
a. mandiri;
b. jujur;
c. adil;
d. kepastian hukum;
e. tertib;
f. kepentingan umum;
g. keterbukaan;
h. proporsionalitas;
i. profesionalitas;
j. akuntabilitas;
k. efisiensi;
l. efektifitas; dan
m. aksesibilitas
Pasal 3 . . .
-7-
Pasal 3
(1) Pemungutan Suara Anggota DPR bagi Warga Negara
Indonesia di luar negeri diselenggarakan pada
rentang waktu tanggal 30 Maret sampai dengan 6
April 2014.
(2) KPU menetapkan hari dan tanggal Pemungutan
Suara sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berdasarkan usulan dari PPLN.
(3) PPLN dapat menetapkan tempat Pemungutan Suara
luar negeri di wilayah Perwakilan Republik Indonesia
atau di tempat lain yang diijinkan oleh Pemerintah
setempat.
(4) Pemungutan Suara sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilaksanakan mulai pukul 08.00 sampai
dengan pukul 18.00 waktu setempat.
Pasal 4
(1) Penghitungan Suara oleh KPPSLN dilaksanakan di
Kantor Perwakilan Republik Indonesia pada hari dan
tanggal Pemungutan Suara di dalam negeri.
(2) Penghitungan Suara melalui Pos dan Drop Box serta
rekapitulasi hasil Penghitungan Suara dilaksanakan
oleh PPLN di Kantor Perwakilan Republik Indonesia
pada rentang waktu tanggal 10 sampai dengan 15
April 2014.
Pasal 5
Formulir yang digunakan dalam pelaksanaan
Pemungutan dan Penghitungan Suara di TPSLN serta
Rekapitulasi Penghitungan Perolehan Suara oleh PPLN,
terdiri dari formulir:
a. Model C-LN Pemungutan sebagai Berita Acara
Pemungutan Suara di TPSLN;
b. Model C-LN Penghitungan sebagai Berita Acara
Pemungutan Suara di TPSLN;
c. Model C1-LN untuk mencatat rincian hasil
Penghitungan Suara di TPSLN;
d. Model C1-LN Plano untuk mencatat hasil
Penghitungan Suara;
e. Lampiran . . .
-8-
e. Lampiran Model C1-LN untuk mencatat rincian hasil
penghitungan perolehan suara sah Partai Politik
Peserta Pemilu dan calon Anggota DPR;
f. Model C2-LN Pemungutan merupakan catatan
keberatan Saksi dan kejadian khusus dalam
pelaksanaan Pemungutan Suara di TPSLN;
g. Model C2-LN Penghitungan merupakan catatan
keberatan Saksi dan kejadian khusus dalam
pelaksanaan Penghitungan Suara di TPSLN;
h. Model C3-LN merupakan surat pernyataan
pendamping Pemilih Pemilu anggota DPR;
i. Model C4-LN Pemungutan merupakan surat pengantar
penyampaian Model C-LN Pemungutan kepada PPLN;
j. Model C4-LN Penghitungan merupakan surat
pengantar penyampaian Model C-LN Penghitungan
kepada PPLN;
k. Model C5-LN Pemungutan merupakan bukti tanda
terima penyampaian Model C-LN Pemungutan kepada
Saksi dan Pengawas Pemilu Luar Negeri;
l. Model C5-LN Penghitungan merupakan bukti tanda
terima penyampaian Model C-LN Penghitungan, Model
C1-LN, Lampiran Model C1-LN kepada Saksi dan
Pengawas Pemilu Luar Negeri;
m. Model C6-LN sebagai Pemberitahuan Waktu dan
Tempat Pemungutan Suara Luar Negeri kepada
Pemilih melalui media massa setempat;
n. Model C6-LN Pos sebagai Pemberitahuan Pemungutan
Suara Luar Negeri kepada Pemilih melalui Pos;
o. Model D-LN sebagai Berita Acara Rekapitulasi
Penghitungan Suara di PPLN;
p. Model D1-LN untuk mencatat rekapitulasi rincian
hasil Penghitungan Suara di PPLN;
q. Model D1-LN Pos ukuran Plano untuk mencatat hasil
Penghitungan Suara melalui Pos;
r. Model D1-LN Drop Box ukuran Plano untuk mencatat
hasil Penghitungan Suara melalui Drop Box; dan
s. Model A.T Khusus-LN KPU untuk mancatat nama-
nama Pemilih yang memberikan suara menggunakan
Paspor atau Identitas Lain pada hari dan tanggal
Pemungutan Suara.
BAB II . . .
-9-
BAB II
PEMILIH
Pasal 6
Pemilih yang berhak mengikuti Pemungutan Suara di
TPSLN, adalah:
a. Pemilih yang terdaftar dalam DPTLN di TPSLN yang
bersangkutan (Model A3-LN KPU);
b. Pemilih yang terdaftar dalam DPTbLN (Model A4-LN
KPU);
c. Pemilih yang tidak terdaftar dalam DPTLN dan
DPTbLN, yang meliputi:
1. Pemilih khusus yang terdaftar dalam DPKLN
(Model A Khusus-LN KPU);
2. Pemilih khusus tambahan yang terdaftar dalm
DPKTbLN (Model A.T. Khusus-LN KPU).
Pasal 7
(1) Pemilih yang terdaftar dalam DPTLN sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 6 huruf a memberikan
suaranya di TPSLN tempat Pemilih terdaftar dalam
DPTLN.
(2) Dalam memberikan suara di TPSLN, Pemilih
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pemilih
menunjukkan:
a. Paspor; dan
b. Identitas Lain.
Pasal 8
(1) Pemilih yang terdaftar dalam DPTbLN sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 6 huruf b adalah Pemilih yang
karena keadaan tertentu tidak dapat memberikan
suara di TPSLN asal tempat Pemilih terdaftar dalam
DPTLN dan memberikan suara di TPSLN lain atau
TPSLN di negara lain.
(2) Keadaan tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) meliputi:
a. menjalankan . . .
-10-
a. menjalankan tugas di tempat lain pada hari dan
tanggal Pemungutan Suara;
b. menjalani rawat inap di rumah sakit;
c. menjadi tahanan di rumah tahanan atau lembaga
pemasyarakatan;
d. tugas belajar;
e. pindah domisili; dan
f. tertimpa bencana alam.
(3) Dalam hal Pemilih sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) memberikan suaranya di TPSLN lain, Pemilih
wajib melapor kepada PPLN asal untuk memperoleh
surat keterangan pindah memilih (Model A5-LN KPU)
di TPSLN lain dengan menunjukkan Paspor atau
Identitas Lain dan keterangan dari Kantor Perwakilan
Republik Indonesia yang menyatakan bahwa yang
bersangkutan dalam keadaan sebagaimana dimaksud
pada ayat (2).
(4) PPLN asal mengecek Pemilih tersebut dalam DPTLN,
apabila Pemilih tersebut tercantum dalam DPTLN,
PPLN menandatangani dan memberikan Model A5-LN
KPU serta mencoret nama Pemilih tersebut dari
DPTLN.
(5) Pemilih sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
melaporkan kepada PPLN tempat Pemilih akan
memberikan suaranya paling lambat 3 (tiga) hari
sebelum Hari dan tanggal Pemungutan Suara.
(6) Pada saat melaporkan kepada PPLN tempat Pemilih
akan memberikan suaranya, Pemilih sebagaimana
dimaksud pada ayat (5) harus menunjukkan bukti:
a. Paspor atau Identitas Lain yang sah;
b. Model A5-LN KPU yang ditandatangani oleh PPLN
asal.
(7) Dalam hal Pemilih sebagaimana dimaksud pada ayat
(5) tidak sempat melaporkan diri kepada KPPSLN
tempat Pemilih akan memberikan suaranya, tetapi
yang bersangkutan mempunyai Model A5-LN KPU
dari KPPSLN, yang bersangkutan dapat memberikan
suara pada hari dan tanggal Pemungutan Suara.
(8) Pemilih sebagaimana dimaksud pada ayat (7), dicatat
pada salinan DPTbLN dengan cara menambahkan
nama . . .
-11-
nama Pemilih tersebut dalam nomor urut berikutnya
dalam salinan DPTbLN tersebut.
Pasal 9
(1) Pemilih yang tercantum dalam DPT di dalam negeri,
tetapi pada Hari dan tanggal Pemungutan Suara Luar
Negeri yang bersangkutan berada di luar negeri,
karena keadaan tertentu sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 8 ayat (2), Pemilih tersebut dapat
memberikan suaranya di TPSLN di negara tempat
Pemilih berada.
(2) Dalam hal Pemilih sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), memberikan suara di TPSLN, wajib melapor
kepada PPS asal untuk memperoleh surat keterangan
pindah memilih (Model A5-KPU) dengan
menunjukkan KTP.
(3) PPS mengecek Pemilih tersebut dalam DPT, apabila
Pemilih tersebut tercantum dalam DPT, PPS
menandatangani dan memberikan Model A5-KPU,
serta mencoret Pemilih tersebut dari DPT.
(4) Pemilih sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
melaporkan kepada PPLN tempat Pemilih akan
memberikan suaranya paling lambat 3 (tiga) hari
sebelum hari dan tanggal Pemungutan Suara.
(5) Pada saat melaporkan kepada PPLN tempat Pemilih
akan memberikan suaranya, Pemilih sebagaimana
dimaksud pada ayat (5) wajib menunjukkan:
a. Paspor atau keterangan dari Kantor perwakilan
Republik Indonesia yang menyatakan bahwa yang
bersangkutan dalam keadaan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2);
b. Model A5-KPU yang ditandatangani oleh Ketua
PPS asal.
(6) Dalam hal Pemilih sebagaimana dimaksud pada ayat
(5) tidak sempat melaporkan diri kepada PPLN tempat
Pemilih akan memberikan suaranya, tetapi yang
bersangkutan mempunyai Model A5-KPU dari PPS
asal, yang bersangkutan dapat memberikan suara
pada hari dan tanggal Pemungutan Suara.
(7) Pemilih sebagaimana dimaksud pada ayat (6) dicatat
pada salinan DPTbLN dengan cara menambahkan
nama . . .
-12-
nama Pemilih tersebut dalam nomor urut berikutnya
dalam salinan DPTbLN tersebut.
Pasal 10
Pemilih yang memberikan suara di TPSLN sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1), diberikan Surat Suara
DPR Daerah Pemilihan DKI Jakarta II yang tersedia pada
TPSLN.
Pasal 11
(1) Pemilih Khusus yang terdaftar dalam DPKLN (Model
A Khusus-LN KPU) sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 6 huruf c adalah warga Pemilih di luar negeri
yang tidak terdaftar dalam DPTLN dan DPTbLN
dengan syarat:
a. Pemilih yang memiliki Paspor; atau
b. Pemilih yang tidak memiliki Paspor atau Paspor
yang sudah kadaluarsa tetapi mempunyai
Identitas Lainnya.
(2) Pemilih sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
menggunakan hak pilihnya dengan ketentuan:
a. melaporkan kepada PPLN sejak tanggal
ditetapkan DPTLN oleh KPU sampai dengan
paling lambat 60 (enam puluh) hari sebelum Hari
dan tanggal Pemungutan Suara, dengan
menunjukkan Paspor atau Identitas Lain
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b;
b. dicatat dalam DPKLN (Model A Khusus-LN KPU)
dan disampaikan oleh PPLN kepada KPU untuk
ditetapkan oleh KPU paling lambat 28 (dua puluh
delapan) hari sebelum hari dan tanggal
Pemungutan Suara;
c. memberikan suara di TPSLN yang berada di
wilayah/domisili sesuai dengan alamat yang
bersangkutan tinggal dan/atau bekerja di negara
tersebut atau melalui Pos atau Drop Box.
Pasal 12
(1) Pemilih Khusus Tambahan yang terdaftar dalam
DPKTbLN (Model A.T. Khusus-LN KPU) sebagaimana
yang . . .
-13-
yang dimaksud dalam Pasal 6 huruf c angka 2)
adalah Pemilih di luar negeri yang tidak terdaftar
dalam DPTLN, DPTbLN dan DPKLN dan memberikan
suara di TPSLN menggunakan Paspor atau Identitas
Lain yang membuktikan bahwa yang bersangkutan
tinggal dan/atau bekerja di negara tersebut.
(2) Pemilih sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
menggunakan hak pilihnya dengan ketentuan:
a. mendaftarkan diri di TPSLN kepada KPPSLN
dengan menunjukkan Paspor dan Identitas Lain
yang memberikan informasi bahwa yang
bersangkutan tinggal dan/atau bekerja di negara
tersebut.
b. memberikan suara pada Hari dan tanggal
Pemungutan Suara di TPSLN yang berada di
wilayah atau nama lain sesuai dengan alamat
domisili yang tertera dalam Paspor atau Identitas
Lain pada 1 (satu) jam sebelum berakhirnya
waktu Pemungutan Suara.
Pasal 13
PPLN mengatur keseimbangan jumlah Pemilih
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 dan Pasal 12 untuk
memberikan suara di TPSLN dalam wilayah kerja PPLN
dengan mempertimbangkan ketersediaan Surat Suara di
masing-masing TPSLN.
Pasal 14
(1) Jumlah Pemilih untuk tiap TPSLN paling banyak 500
(lima ratus) orang atau dapat disesuaikan dengan
kondisi setempat.
(2) Jumlah Pemilih untuk tiap TPSLN sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dapat disesuaikan dengan
memerhatikan kondisi geografis, tingkat penyebaran
Warga Negara Indonesia di suatu negara, dan
sarana/prasarana transportasi di negara yang
bersangkutan.
(3) Jumlah Pemilih sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), tidak termasuk Pemilih yang dalam DPKLN dan
DPKTbLN.
BAB III . . .
-14-
BAB III
PEMUNGUTAN SUARA
Bagian Pertama
Kegiatan Persiapan
Paragraf 1
Pengumuman Pelaksanaan Pemungutan Suara
Pasal 15
(1) Ketua KPPSLN wajib mengumumkan hari, tanggal,
waktu pelaksanaan Pemungutan Suara dan nama
TPSLN kepada Pemilih di wilayah kerjanya, paling
lambat 5 (lima) hari sebelum hari dan tanggal
Pemungutan Suara.
(2) Pengumuman hari, tanggal, dan waktu pelaksanaan
Pemungutan Suara d i TPSLN sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), dilakukan menurut cara
yang lazim digunakan di negara yang bersangkutan
dengan menyebutkan adanya kemudahan bagi
penyandang cacat dalam memberikan suara di
TPSLN.
(3) Pengumuman sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berlaku sebagai pemberitahuan kepada Pemilih.
Paragraf 2
Penyiapan TPSLN
Pasal 16
(1) Ketua KPPSLN dibantu oleh Anggota KPPSLN
menyiapkan pembuatan TPSLN.
(2) TPSLN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuat
di tempat yang mudah dijangkau, termasuk oleh
penyandang cacat, dan menjamin setiap Pemilih
dapat memberikan suaranya secara langsung,
umum, bebas dan rahasia.
(3) Pembuatan . . .
-15-
(3) Pembuatan TPSLN sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) harus sudah selesai paling lambat 1 (satu) hari
sebelum hari dan tanggal Pemungutan Suara.
(4) Dalam pembuatan TPSLN sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), KPPSLN dapat bekerja sama dengan
Warga Negara Indonesia, Kantor Perwakilan Republik
Indonesia dan/atau Pemerintah setempat.
Pasal 17
(1) TPSLN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat
(1), dibuat dengan ukuran paling kurang panjang 10
(sepuluh) dan lebar 8 (delapan) meter atau dapat
disesuaikan dengan kondisi setempat.
(2) TPSLN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberi
tanda batas dengan menggunakan tali atau tambang
atau bahan lain.
(3) Pintu masuk dan keluar TPSLN sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) harus dapat menjamin akses
gerak bagi Pemilih penyandang cacat yang
menggunakan kursi roda.
(4) TPSLN sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dapat
diadakan di ruang terbuka dan/atau ruang tertutup,
dengan ketentuan :
a. apabila di ruang terbuka, tempat duduk Ketua
KPPSLN dan Anggota KPPSLN, Pemilih, dan Saksi
dapat diberi pelindung terhadap panas matahari,
hujan dan tidak memungkinkan orang lalu lalang
di belakang Pemilih ketika memberikan suara di
bilik suara;
b. apabila di ruang tertutup, luas TPSLN harus
mampu menampung pelaksanaan rapat
Pemungutan dan Penghitungan Suara di TPSLN,
dan posisi Pemilih membelakangi tembok/dinding
ketika memberikan suara di bilik pemberian
suara.
(5) Apabila dalam pelaksanaan Pemungutan dan
Penghitungan Suara sebagaimana dimaksud pada
ayat (4) huruf b dilakukan dalam keadaan kurang
penerangan, perlu ditambah alat penerangan yang
cukup.
(6) TPSLN sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
dilengkapi . . .
-16-
dilengkapi dengan sarana dan prasarana:
a. ruangan atau tenda;
b. alat pembatas;
c. papan pengumuman untuk menempel DCT,
DPTLN, DPTbLN dan DPKLN;
d. tempat duduk dan meja Ketua KPPSLN dan
Anggota KPPSLN;
e. meja untuk menempatkan kotak suara dan bilik
suara;
f. tempat duduk untuk Pemilih, Saksi, Pengawas
Pemilu Luar Negeri dan Pemantau Pemilu Luar
Negeri; dan
g. alat penerangan yang cukup.
Pasal 18
(1) TPSLN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat
(1) dibuat dalam wilayah kerja Perwakilan Republik
Indonesia di luar negeri.
(2) TPSLN dapat dibuat di luar wilayah kerja
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sepanjang
mendapat izin dari pemerintah atau negara setempat.
(3) TPSLN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilarang
dibuat di dalam ruangan tempat ibadah.
Pasal 19
(1) KPPSLN menyiapkan dan mengatur:
a. tempat duduk untuk Pemilih ditempatkan di
dekat pintu masuk TPSLN;
b. meja panjang dan tempat duduk Ketua KPPSLN,
Anggota KPPSLN Kedua dan KPPSLN Ketiga;
c. meja dan tempat duduk Anggota KPPSLN
Keempat, di dekat pintu masuk TPSLN;
d. tempat duduk Anggota KPPSLN Kelima yang
ditempatkan di antara tempat duduk Pemilih dan
bilik suara;
e. tempat duduk Anggota KPPSLN Keenam di dekat
kotak suara;
f. tempat . . .
-17-
f. tempat duduk Anggota KPPSLN Ketujuh di dekat
pintu keluar TPSLN;
g. meja dan tempat duduk Saksi;
h. meja untuk tempat kotak suara ditempatkan di
dekat pintu keluar TPSLN, dengan jarak
disesuaikan kurang lebih 3 (tiga) meter dari
tempat duduk Ketua KPPSLN, berhadapan
dengan tempat duduk Pemilih;
i. bilik suara yang ditempatkan berhadapan
dengan tempat duduk Ketua KPPSLN dan Saksi,
dengan ketentuan jarak antara bilik suara
dengan batas lebar TPSLN paling sedikit 1 (satu)
meter;
j. papan untuk pemasangan DCT Anggota DPR
untuk TPSLN yang bersangkutan sebanyak 2
(dua) buah dan dipasang di dekat pintu masuk
TPSLN dan di dekat bilik suara;
k. papan untuk memasang DPTLN, DPTbLN dan
DPKLN untuk TPSLN yang bersangkutan
sebanyak 1 (satu) buah, dan dipasang di dekat
pintu masuk TPSLN;
l. papan nama TPSLN ditempatkan di dekat pintu
masuk TPSLN di sebelah luar TPSLN;
m. meja untuk menempatkan bilik pemberian
suara dan alat pencoblos Surat Suara serta
meja khusus untuk penyandang cacat yang
menggunakan kursi roda; dan
n. tambang, tali, kayu atau bambu untuk membuat
batas TPSLN.
(2) Apabila jumlah Anggota KPPSLN sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) kurang dari 7 (tujuh) orang,
tempat duduk Ketua KPPSLN dan Anggota KPPSLN
ditetapkan oleh Ketua KPPSLN.
(3) Anggota KPPSLN keempat dan ketujuh merangkap
sebagai petugas ketertiban TPSLN.
Paragraf 3 . . .
-18-
Paragraf 3
Perlengkapan Pemungutan dan Penghitungan Suara
Pasal 20
(1) KPPSLN memastikan perlengkapan Pemungutan dan
Penghitungan Suara, serta dukungan perlengkapan
lainnya sudah diterima dari PPLN paling lambat 1
(satu) hari sebelum hari dan tanggal Pemungutan
Suara.
(2) Perlengkapan Pemungutan Suara terdiri atas:
a. Surat Suara;
b. formulir-formulir;
c. tinta;
d. sampul kertas;
e. segel;
f. kotak suara;
g. bilik suara;
h. alat dan alas untuk mencoblos pilihan;
i. stiker nomor kotak suara; dan
j. label kotak suara;
(3) Dukungan perlengkapan lainnya sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
a. tanda pengenal;
b. karet pengikat Surat Suara;
c. lem/perekat;
d. kantong plastik;
e. pulpen;
f. gembok dan kunci;
g. spidol; dan
h. tali pengikat alat pemberi tanda pilihan.
(4) Ketua KPPSLN memastikan perlengkapan
pemungutan dan penghitungan suara, serta
dukungan perlengkapan lainnya sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), sudah diterima
oleh KPPSLN dari PPLN paling lambat 1 (satu) hari
sebelum hari dan tanggal Pemungutan Suara.
(5) Ketua . . .
-19-
(5) Ketua KPPSLN dibantu oleh Anggota KPPSLN,
bertanggung jawab terhadap keamanan perlengkapan
dan dukungan perlengkapan pemungutan dan
penghitungan suara di TPSLN.
Pasal 21
Jenis dan jumlah perlengkapan pemungutan dan
penghitungan suara di TPSLN sebagaimana dimaksud
pada Pasal 20 ayat (2), terdiri atas:
a. Surat Suara Pemilu Anggota DPR sebanyak jumlah
Pemilih yang tercantum dalam salinan DPTLN dan
DPTbLN untuk TPSLN, dan ditambah 2 % (dua
persen) dari DPTLN sebagai cadangan;
b. tinta sebanyak 2 (dua) botol;
c. sampul kertas sebanyak 2 (dua) jenis, yaitu sampul
kertas yang disegel dan sampul kertas kosong;
d. segel Pemilu sebanyak 11 (sebelas) buah;
e. kotak dan bilik suara sesuai kebutuhan; dan
f. alat dan alas untuk mencoblos pilihan sebanyak 1
(satu) buah untuk setiap bilik suara, berupa paku,
bantalan, dan meja.
Pasal 22
Surat Suara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 huruf
a adalah Surat Suara untuk Pemilu Anggota DPR, yang
memuat nomor urut, tanda gambar, dan nama Partai
Politik, serta nomor urut dan nama calon Anggota DPR.
Pasal 23
(1) Sampul kertas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21
huruf c, ditetapkan:
a. sampul kertas yang disampaikan KPU kepada
KPPSLN melalui PPLN, sebelum Pemungutan dan
Penghitungan Suara di TPSLN; dan
b. sampul kertas yang disampaikan KPPSLN kepada
KPU melalui PPLN, setelah Pemungutan dan
Penghitungan Suara di TPSLN.
(2) Sampul kertas yang disampaikan KPU kepada
KPPSLN . . .
-20-
KPPSLN melalui PPLN sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf a, terdiri dari :
a. sampul kertas dalam keadaan disegel yang
memuat:
1. Surat Suara untuk Pemilu Anggota DPR;
2. Surat Suara cadangan untuk Pemilu Anggota
DPR.
b. sampul kertas kosong untuk memuat:
1. Surat Suara sah;
2. Surat Suara yang dikembalikan oleh Pemilih
karena rusak dan/atau keliru dalam memberi
suara;
3. Surat Suara tidak sah;
4. Surat Suara tidak terpakai termasuk sisa
Surat Suara cadangan;
5. Model C-LN Pemungutan dan Model C2-LN
Pemungutan; dan
6. Model C-LN Penghitungan, Model C1-LN,
Lampiran Model C1-LN, dan Model C2-LN
Penghitungan.
(3) Sampul kertas yang disampaikan KPPSLN kepada
KPU melalui PPLN sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf b merupakan sampul kertas dalam keadaan
disegel yang memuat:
a. Surat Suara sah;
b. Surat Suara yang dikembalikan oleh Pemilih
karena rusak dan/atau keliru dicoblos;
c. Surat Suara tidak sah;
d. Surat Suara tidak terpakai termasuk sisa Surat
Suara cadangan;
e. Model C-LN Pemungutan dan Model C2-LN
Pemungutan; dan
f. Model C-LN Penghitungan, Model C1-LN,
Lampiran Model C1-LN, dan Model C2-LN
Penghitungan.
(4) Penggunaan sampul kertas sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) ditentukan sebagai berikut:
a. sampul kertas sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) . . .
-21-
ayat (2) huruf a, setelah dibuka tidak digunakan
lagi oleh KPPSLN;
b. sampul kertas kosong yang telah diisi sesuai
peruntukannya sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) huruf b ditandatangani oleh KPPSLN, disegel,
serta disampaikan kepada PPLN.
Pasal 24
(1) Segel Pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21
huruf d , digunakan untuk menyegel dengan cara
ditempel pada :
a. sampul yang memuat:
1. Model C-LN Pemungutan;
2. Model C2-LN Pemungutan.
b. sampul yang memuat:
1. Model C-LN Penghitungan;
2. Model C1-LN;
3. Lampiran Model C1-LN;
4. Model C2-LN Penghitungan.
c. sampul Surat Suara sah;
d. sampul Surat Suara rusak dan/atau keliru diberi
tanda coblos;
e. sampul Surat Suara tidak sah;
f. sampul Surat Suara tidak terpakai atau tidak
digunakan termasuk cadangan atau sisa
cadangan;
g. lubang kotak suara;
h. gembok kotak suara; dan
i. sampul tempat kunci gembok kotak suara yang
memuat tulisan Nomor TPSLN dan PPLN.
(2) Segel Pemilu sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
sebanyak 2 (dua) lembar sebagai cadangan.
Pasal 25
Dukungan perlengkapan lainnya di TPSLN sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 20 ayat (3), meliputi:
a. tanda . . .
-22-
a. tanda pengenal digunakan untuk:
1. KPPSLN paling banyak 7 (tujuh) buah; dan
2. Saksi sebanyak 12 (dua belas) buah.
b. karet pengikat Surat Suara sebanyak 45 (empat puluh
lima) buah;
c. lem perekat sebanyak 1 (satu) botol/tube;
d. kantong plastik transparan sebanyak 1 (satu) buah;
e. pulpen sebanyak 2 (dua) buah;
f. gembok dan kuncinya untuk mengunci kotak suara
sebanyak 1 (satu) buah;
g. spidol untuk mencatat hasil Penghitungan Suara yang
tercantum pada Model C1-LN Plano sebanyak 4
(empat) buah yaitu:
1. spidol ukuran besar sebanyak 2 (dua) buah; dan
2. spidol ukuran kecil sebanyak 2 (dua) buah.
h. tali pengikat paku sebagai alat untuk mencoblos
pilihan dan tanda pengenal KPPSLN, yaitu berupa
benang kasur sebanyak 1 (satu) gulung.
Pasal 26
Selain perlengkapan pemungutan dan penghitungan
suara di TPSLN dan dukungan perlengkapan Pemungutan
Suara lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20
ayat (2) dan ayat (3), dilengkapi dengan:
a. salinan DCT DPR sebanyak 1 (satu) rangkap, untuk
dipasang di dekat pintu masuk TPSLN,
b. salinan DPTLN, DPTbLN dan DPKLN untuk tiap TPSLN,
masing-masing untuk:
1. ditempel pada papan pengumuman, sebanyak 1
(satu) rangkap;
2. bahan KPPSLN memeriksa nama Pemilih yang
memberikan suara, sebanyak 1 (satu) rangkap;
3. disampaikan kepada Saksi yang hadir, sebanyak 12
(dua belas) rangkap; dan
4. disampaikan kepada Pengawas Pemilu Luar Negeri
sebanyak 1 (satu) rangkap.
Paragraf 4 . . .
-23-
Paragraf 4
Pembagian Tugas KPPSLN
Pasal 27
(1) Ketua KPPSLN memberikan penjelasan kepada
Anggota KPPSLN mengenai:
a. tata cara pelaksanaan Pemungutan Suara dan
Penghitungan Suara di TPSLN;
b. pembagian tugas Anggota KPPSLN.
(2) Penjelasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan paling lambat 1 (satu) hari sebelum
hari dan tanggal Pemungutan Suara.
(3) Pembagian tugas Anggota KPPSLN sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b sebagai berikut:
a. Ketua KPPSLN sebagai Anggota KPPSLN Pertama
mempunyai tugas memimpin rapat Pemungutan
Suara dan Penghitungan Suara serta memberikan
penjelasan tata cara pemberian suara;
b. Anggota KPPSLN Kedua dan KPPSLN Ketiga
mempunyai tugas membantu Ketua KPPSLN di
meja Ketua, yaitu memberikan tanda pada
DPTLN, DPTbLN atau DPKLN bagi Pemilih yang
akan memberikan suara dan/atau tugas lain
yang diberikan oleh Ketua KPPSLN termasuk
menyiapkan formulir Model C-LN Pemungutan,
Model C2-LN Pemungutan, Model C4-LN
Pemungutan, dan Model C5-LN Pemungutan;
c. Anggota KPPSLN Keempat, bertempat di dekat
pintu masuk TPSLN, mempunyai tugas menerima
Pemilih yang akan masuk ke dalam TPSLN,
dengan cara:
1) memeriksa kesesuaian nama Pemilih yang
tercantum dalam Paspor atau Identitas Lain
dengan salinan DPTLN, DPTbLN, atau DPKLN;
2) memeriksa tanda khusus pada jari-jari tangan
Pemilih; dan
3) mencatat identitas Paspor atau Identitas Lain
Pemilih sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5
huruf c angka 2, ke dalam Formulir Model
A.T.Khusus-LN KPU.
d. Anggota . . .
-24-
d. Anggota KPPSLN Kelima, bertempat di antara
tempat duduk Pemilih dan bilik suara bertugas
mengatur Pemilih yang menunggu giliran untuk
memberikan suara dan Pemilih yang akan
menuju ke bilik suara;
e. Anggota KPPSLN Keenam bertempat di dekat
kotak suara bertugas mengatur Pemilih yang
akan memasukkan Surat Suara ke dalam kotak
suara;
f. Anggota KPPSLN Ketujuh bertempat di dekat
pintu keluar TPSLN, bertugas mengatur Pemilih
yang akan keluar TPSLN dan memberikan tanda
khusus berupa tinta di jari Pemilih sebagai bukti
bahwa Pemilih telah memberikan suaranya;
g. Anggota KPPSLN Keempat dan Anggota KPPSLN
Ketujuh merangkap sebagai Petugas TPSLN yang
bertanggung jawab atas ketertiban di TPSLN.
(4) Apabila jumlah Anggota KPPSLN sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) kurang dari 7 (tujuh) orang,
pembagian tugas Anggota KPPSLN ditetapkan oleh
Ketua KPPSLN.
Bagian Kedua
Kegiatan Pelaksanaan
Paragraf 1
Kegiatan Sebelum Rapat Pemungutan Suara
Pasal 28
Sebelum rapat pelaksanaan Pemungutan Suara, Ketua
KPPSLN bersama-sama Anggota KPPSLN, dan Saksi yang
hadir melaksanakan kegiatan:
a. memeriksa TPSLN dan perlengkapannya;
b. memasang salinan DPTLN, DPTbLN dan DPKLN di
tempat yang sudah ditentukan;
c. menempatkan kotak suara yang berisi Surat Suara
beserta kelengkapan administrasinya di depan meja
Ketua KPPSLN;
d. mempersilakan dan mengatur Pemilih untuk
menempati . . .
-25-
menempati tempat duduk yang telah disediakan.
Paragraf 2
Pelaksanaan Rapat Pemungutan Suara
Pasal 29
(1) Ketua KPPSLN melaksanakan rapat Pemungutan
Suara Pemilu Anggota DPR pada hari dan tanggal
Pemungutan Suara.
(2) Rapat Pemungutan Suara sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dimulai pada waktu yang ditetapkan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3.
(3) Dalam hal rapat Pemungutan Suara sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) belum ada Saksi atau Pemilih
yang hadir, rapat ditunda sampai dengan adanya
Saksi atau Pemilih yang hadir, paling lama 30 (tiga
puluh) menit.
(4) Apabila Saksi atau Pemilih sudah hadir, rapat
Pemungutan Suara dibuka dan dilanjutkan dengan
Pemungutan Suara.
(5) Saksi Partai Politik yang hadir berhak menerima:
a. salinan DPTLN;
b. salinan DPTbLN;
c. salinan DPKLN;
d. salinan A.T.Khusus KPU-LN; dan
e. Model C-LN Pemungutan.
(6) Dalam hal Partai Politik yang tidak menghadirkan
Saksi pada rapat Pemungutan Suara, Partai Politik
dapat meminta kepada PPLN formulir Model C-LN
Pemungutan.
(7) KPPSLN menyerahkan dokumen sebagaimana
dimaksud pada ayat (5) kepada PPLN.
(8) Partai Politik sebagaimana dimaksud pada ayat (7)
menempuh mekanisme sebagai berikut :
a. dapat diambil sampai dengan berakhirnya
pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan
suara di PPLN yang bersangkutan;
b. Partai Politik dapat mengambil salinan dokumen
sebagaimana . . .
-26-
sebagaimana dimaksud pada ayat (6) dengan
membawa surat tugas atau mandat dari pengurus
partai politik;
c. PPLN membuat tanda terima penyerahan
dokumen.
Pasal 30
Agenda rapat Pemungutan Suara terdiri atas:
a. pengucapan sumpah atau janji Anggota KPPSLN;
b. pembukaan perlengkapan dan dukungan
perlengkapan Pemungutan Suara; dan
c. penjelasan mengenai tata cara pelaksanaan
Pemungutan Suara.
Pasal 31
(1) Dalam melaksanakan agenda rapat Pemungutan
Suara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30, Ketua
KPPSLN:
a. memandu pengucapan sumpah atau janji
Anggota KPPSLN;
b. membuka perlengkapan, meliputi:
1. membuka kotak suara, mengeluarkan seluruh
isi kotak suara di atas meja secara tertib dan
teratur, mengidentifikasi dan menghitung
jumlah setiap jenis dokumen serta memeriksa
peralatan, serta memeriksa sampul yang
berisi Surat Suara, masih dalam keadaan
disegel;
2. memperlihatkan kepada Pemilih dan Saksi
yang hadir bahwa kotak suara benar-benar
telah kosong, menutup kembali, mengunci
kotak suara dan meletakkannya di tempat
yang telah ditentukan;
3. memperlihatkan kepada Pemilih dan Saksi
yang hadir bahwa sampul yang berisi Surat
Suara masih dalam keadaan disegel; dan
4. menghitung dan memeriksa keadaan seluruh
Surat Suara termasuk Surat Suara cadangan
sebanyak 2 % (dua persen) dari jumlah
Pemilih . . .
-27-
Pemilih yang tercantum dalam salinan DPTLN
serta menandatangani Surat Suara yang akan
digunakan.
c. memberikan penjelasan kepada Pemilih dan Saksi
mengenai:
1. tata cara pemberian suara;
2. tata cara penyampaian keberatan oleh Saksi,
Pengawas Pemilu Luar Negeri, Pemantau
Pemilu Luar Negeri atau masyarakat/Pemilih;
3. tata cara pemantauan oleh Pemantau Pemilu
Luar Negeri.
d. memberikan penjelasan sebagaimana dimaksud
pada huruf c angka 1 sebanyak lebih dari satu
kali selama pelaksanaan pemungutan suara.
(2) Ketua KPPSLN memastikan Anggota KPPSLN berada
pada tempat sesuai dengan tugasnya sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 27 ayat (3).
(3) Kegiatan Ketua KPPSLN sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 27 ayat (3) huruf a dibantu oleh
Angggota KPPSLN lainnya serta disaksikan oleh
Saksi, Pengawas Pemilu Luar Negeri, Pemantau
Pemilu Luar Negeri, dan warga masyarakat/Pemilih.
Pasal 32
Sumpah atau janji Anggota KPPSLN sebagaimana
dimaksud pada ketentuan Pasal 31 ayat (1) huruf a,
berbunyi sebagai berikut:
“Demi Allah (Tuhan), saya bersumpah/berjanji :
Bahwa saya akan memenuhi tugas dan kewajiban saya
sebagai Anggota KPPSLN dengan sebaik-baiknya sesuai
dengan peraturan perundang-undangan dengan
berpedoman pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Bahwa saya dalam menjalankan tugas dan wewenang
akan bekerja dengan sungguh-sungguh, jujur, adil, dan
cermat demi suksesnya Pemilu Anggota Dewan Perwakilan
Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah, tegaknya demokrasi dan keadilan, serta
mengutamakan . . .
-28-
mengutamakan kepentingan Negara Kesatuan Republik
Indonesia daripada kepentingan pribadi atau golongan”.
Pasal 33
(1) Penjelasan Ketua KPPSLN kepada Pemilih
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 ayat (1) huruf
c, meliputi:
a. tujuan Pemungutan Suara;
b. Pemilih memberikan suara pada bilik suara;
c. format/isi Surat Suara DPR yang memuat nomor
urut, tanda gambar, dan nama Partai Politik serta
nomor urut calon dan nama calon Anggota DPR;
d. tata cara pemberian suara pada Surat Suara;
e. dalam hal Surat Suara diterima oleh Pemilih
dalam keadaan rusak atau Pemilih keliru dalam
memberikan suara, dapat meminta Surat Suara
pengganti kepada Ketua KPPSLN, dan hanya
berlaku untuk 1 (satu) kali penggantian;
f. pemberian tinta pada jari tangan Pemilih hingga
mengenai seluruh bagian kuku setelah Pemilih
memberikan suara;
g. jumlah Surat Suara, termasuk cadangan;
h. kategori Pemilih yang memberikan suara adalah
Pemilih yang namanya tercantum dalam salinan
DPTLN, DPTbLN dan DPKLN;
i. kesempatan kepada Pemilih yang tidak terdaftar
dalam DPTLN, DPTbLN dan DPKLN untuk
memberikan suara menggunakan Paspor atau
Identitas Lain yang dilakukan 1 (satu) jam
sebelum waktu Pemungutan Suara berakhir, dan
apabila Surat Suara termasuk Surat Suara
cadangan di TPSLN yang bersangkutan telah
habis, Pemilih yang bersangkutan diarahkan
untuk memberikan suara di TPSLN terdekat;
j. kesempatan untuk memberikan suara kepada
Pemilih berdasarkan prinsip urutan kehadiran
Pemilih; dan
k. nama calon Anggota DPR yang mengundurkan
diri, meninggal dunia dan/atau tidak lagi
memenuhi syarat berdasarkan surat
pemberitahuan . . .
-29-
pemberitahuan dari PPLN atas nama KPU
berdasarkan Keputusan KPU.
(2) Tata cara pemberian suara pada Surat Suara
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d
ditetapkan sebagai berikut:
a. memastikan Surat Suara yang diterima telah
ditandatangani oleh Ketua KPPS;
b. pemberian suara dilakukan dengan cara
mencoblos;
c. menggunakan alat coblos yang telah disediakan
berupa paku;
d. pemberian suara pada Surat Suara dilakukan
dengan cara:
1) mencoblos pada kolom yang berisi nomor
urut, tanda gambar, dan nama Partai Politik;
atau
2) mencoblos pada kolom yang berisi nomor urut
dan nama calon; atau
3) mencoblos sebagaimana dimaksud pada
angka 1), dan angka 2), pada Partai Politik
yang sama.
Paragraf 3
Pemberian Suara di TPSLN
Pasal 34
(1) Setelah memberikan penjelasan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 33, Ketua KPPSLN:
a. menandatangani masing-masing Surat Suara
pada tempat yang telah ditentukan;
b. memanggil Pemilih untuk memberikan suaranya
berdasarkan prinsip urutan kehadiran Pemilih;
c. mencocokkan nomor dan nama Pemilih dengan
nomor dan nama Pemilih yang tercantum dalam
salinan DPTLN, DPTbLN, atau DPKLN, dan
apabila terdaftar, Anggota KPPSLN Kedua
melingkari nomor urut Pemilih dalam DPTLN,
DPTbLN, atau DPKLN; dan
d. memberikan Surat Suara dalam keadaan
baik/tidak . . .
-30-
baik/tidak rusak dan terlipat kepada Pemilih.
(2) Ketua KPPSLN wajib mendahulukan Pemilih yang
namanya tercantum dalam DPTLN, DPTbLN, atau
DPKLN.
(3) Ketua KPPSLN mendahulukan Pemilih penyandang
cacat, ibu hamil, ibu menyusui atau orang tua untuk
memberikan suara atas persetujuan Pemilih yang
seharusnya mendapat giliran untuk memberikan
suara berdasarkan nomor urut kehadiran Pemilih
tersebut.
Pasal 35
(1) Pemilih setelah menerima Surat Suara sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 34 ayat (1) huruf d wajib
memeriksa dan meneliti Surat Suara tersebut dalam
keadaan baik atau tidak rusak.
(2) Apabila Pemilih menerima Surat Suara rusak,
Pemilih dapat meminta Surat Suara pengganti
kepada Ketua KPPSLN, dan Ketua KPPSLN wajib
memberikan Surat Suara pengganti hanya 1 (satu)
kali, serta mencatat Surat Suara yang rusak tersebut
dalam Model C-LN Pemungutan.
(3) Apabila terdapat kekeliruan dalam memberikan
suara, Pemilih dapat meminta Surat Suara pengganti
kepada Ketua KPPSLN dan Ketua KPPSLN
memberikan Surat Suara pengganti hanya 1 (satu)
kali serta mencatat Surat Suara yang keliru dicoblos
tersebut dalam Model C-LN Pemungutan.
Pasal 36
(1) Apabila Pemilih tidak terdaftar dalam DPT, DPTbLN
dan DPKLN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6
huruf c angka 2 dan akan memberikan hak pilihnya
menggunakan Paspor atau Identitas Lain, anggota
KPPSLN Keempat mencatat identitas Pemilih yang
termuat pada Paspor atau Identitas Lain ke dalam
formulir Model. A.T. Khusus-LN KPU.
(2) Pemilih yang memberikan suara menggunakan
Paspor atau Identitas Lain sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), dilakukan 1 (satu) jam sebelum waktu
Pemungutan Suara di TPSLN berakhir.
(3) KPPSLN . . .
-31-
(3) KPPSLN memberikan Surat Suara kepada Pemilih
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dengan
mempertimbangkan ketersediaan Surat Suara di
TPSLN, dan apabila Surat Suara termasuk Surat
Suara cadangan di TPSLN yang bersangkutan telah
habis, Pemilih yang bersangkutan diarahkan untuk
memberikan suara di TPSLN yang terdekat.
Pasal 37
Pemilih yang telah menerima Surat Suara sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 34 ayat (1) huruf d, melakukan
kegiatan:
a. menuju bilik suara;
b. membuka Surat Suara lebar-lebar dan meletakkan di
atas alas coblos yang disediakan sebelum dicoblos;
c. mencoblos Surat Suara dengan paku diatas alas
coblos yang telah disediakan sebagaimana dimaksud
dalam ketentuan dalam Pasal 33 ayat (2) huruf d;
d. melipat kembali Surat Suara seperti semula sehingga
tanda tangan Ketua KPPSLN tetap terlihat dan tanda
coblos tidak dapat dilihat;
e. setelah memberikan suara di bilik suara, Pemilih
menuju tempat kotak suara dan memperlihatkan
kepada Ketua KPPSLN bahwa Surat Suara dalam
keadaan terlipat dan terlihat tanda tangan KPPSLN;
f. memasukkan Surat Suara ke dalam kotak suara
dengan dipandu oleh Anggota KPPSLN Keenam, ke
dalam kotak suara; dan
g. mencelupkan salah satu jari ke dalam botol tinta yang
telah disediakan hingga mengenai bagian kuku
sebelum keluar TPSLN.
Pasal 38
Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 berlaku
bagi Pemilih tunanetra, tunadaksa, atau yang mempunyai
halangan fisik lain, yang dapat dibantu oleh pendamping
yaitu Anggota KPPSLN atau orang lain atas permintaan
Pemilih yang bersangkutan.
Pasal 39 . . .
-32-
Pasal 39
(1) Pemberian bantuan terhadap Pemilih sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 38, dilakukan dengan cara
sebagai berikut:
a. bagi Pemilih yang tidak dapat berjalan,
pendamping yang ditunjuk membantu Pemilih
menuju bilik suara, dan pencoblosan Surat Suara
dilakukan oleh Pemilih sendiri; dan
b. bagi Pemilih yang tidak mempunyai dua belah
tangan dan tunanetra, pendamping yang ditunjuk
membantu mencoblos Surat Suara sesuai
kehendak Pemilih dengan disaksikan oleh salah
satu Anggota KPPSLN.
(2) Pendamping yang ditunjuk membantu Pemilih
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan
huruf b, wajib merahasiakan pilihan Pemilih yang
bersangkutan, dan menandatangani surat
pernyataan dengan menggunakan Formulir Model
C3-LN.
Pasal 40
( 1 ) Pada pukul 17.00 waktu setempat atau 1 (satu) jam
sebelum waktu pemberian suara selesai, Ketua
KPPSLN mengumumkan bahwa Pemilih Khusus
Tambahan diberi kesempatan memberikan suara di
TPSLN.
( 2 ) Pemberian suara oleh Pemilih Khusus Tambahan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
apabila Surat Suara di TPSLN yang bersangkutan
masih tersedia.
( 3 ) Apabila tidak tersedia Surat Suara, Pemilih
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diarahkan
untuk memberikan hak pilihnya ke TPSLN lain yang
terdekat yang masih tersedia Surat Suara.
( 4 ) TPSLN lain yang terdekat sebagaimana dimaksud
pada ayat (3), masih dalam satu wilayah kerja PPLN
sesuai alamat tempat tinggal Pemilih.
Pasal 41 . . .
-33-
Pasal 41
(1) Pada pukul 18.00 waktu setempat, Ketua KPPSLN
mengumumkan bahwa yang diperbolehkan
memberikan suara hanya Pemilih yang telah hadir di
TPSLN yang sedang menunggu giliran untuk
memberikan suara.
(2) Setelah seluruh Pemilih selesai memberikan suara
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Ketua KPPSLN
mengumumkan kepada yang hadir di TPSLN bahwa
Pemungutan Suara telah selesai.
Pasal 42
(1) KPPSLN wajib menyegel, menjaga, mengamankan
keutuhan kotak suara setelah Pemungutan Suara di
TPSLN.
(2) KPPSLN wajib menyerahkan kotak suara
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada PPLN,
dengan menggunakan Model C4-LN yang berisi:
a. Surat Suara Pemilu Anggota DPR;
b. Model C-LN Pemungutan;
c. Salinan DPTLN (Model A.3-LN KPU), DPTbLN
(Model A.4-LN KPU), dan Model DPKLN (Model
A.Khusus-LN KPU); dan
d. formulir Model C5-LN;
(3) Penyerahan kotak suara kepada PPLN sebagaimana
dimaksud pada ayat (2), diawasi oleh Pengawas
Pemilu Luar Negeri.
(4) PPLN membuat tanda terima penerimaan kotak suara
yang berisi berkas kelengkapan administrasi dari
KPPSLN dengan menggunakan formulir Model D5-LN.
(5) Kotak suara sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
disimpan di Kantor Perwakilan Republik Indonesia
dengan memerhatikan keamanannya.
Paragraf 4 . . .
-34-
Paragraf 4
Pemberian Suara Melalui Pos dan Drop Box
Pasal 43
(1) Pemilih yang tidak dapat memberikan suaranya di
TPSLN yang telah ditetapkan, dapat memberikan
suaranya melalui Pos dan Drop Box.
(2) Pengembalian Surat Suara sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dapat dilakukan dengan cara:
a. dikirim kembali melalui pos; atau
b. disampaikan kepada PPLN dalam Drop Box.
(3) Penggunaan Drop Box bagi Pemilih sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) huruf b, dilaksanakan
dengan ketentuan:
a. Drop Box berada di tempat-tempat yang terdapat
Pemilih dalam jumlah yang besar;
b. tempat-tempat yang jauh dan sulit untuk
mengakses TPSLN atau Kantor Pos;
c. Drop Box dibawa oleh Petugas PPLN atau
petugas lain yang ditunjuk oleh PPLN dalam
melakukan pengambilan atau penjemputan
Surat Suara.
Pasal 44
(1) Pelaksanaan Pemungutan Suara melalui Pos dan
Drop Box sebagaimana dimaksud dalam ketentuan
Pasal 43, berlaku ketentuan:
a. Ketua PPLN menyampaikan melalui media massa,
cetak dan/atau elektronik, dan/atau papan
pengumuman dan/atau melalui surat
pemberitahuan kepada Pemilih yang tercantum
dalam DPTLN mengenai kemungkinan Pemilih
dapat memberikan suara melalui Pos atau Drop
Box paling lambat 60 (enam puluh) hari sebelum
hari dan tanggal Pemungutan Suara;
b. Pemilih menyampaikan pemberitahuan kepada
Ketua PPLN setempat paling lambat 46 (empat
puluh enam) hari sebelum hari dan tanggal
Pemungutan Suara, bahwa Pemilih yang
bersangkutan . . .
-35-
bersangkutan memberikan suara melalui Pos atau
Drop Box;
c. Dalam hal Pemilih terlambat menyampaikan
pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada
huruf b, Pemilih diberi kesempatan
menyampaikan pemberitahuan kepada PPLN
paling lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum hari
dan tanggal Pemungutan Suara.
d. Ketua PPLN mengirim Surat Suara melalui Pos
kepada Pemilih paling lambat 21 (dua puluh
satu) hari sebelum Hari dan tanggal Pemungutan
Suara, dengan ketentuan paling lambat 14
(empat belas) hari sebelum hari dan tanggal
Pemungutan Suara sudah diterima oleh Pemilih
yang bersangkutan.
(2) Cara pengiriman Surat Suara melalui Pos dikemas
dalam 3 (tiga ) sampul sebagai berikut:
a. Sampul Nomor 1 berisi Surat Suara yang telah
ditandatangani oleh Ketua KPPSLN dan formulir
C6-LN serta 2 (dua) sampul kosong (Sampul Nomor
2 dan Sampul Nomor 3), yang ditujukan kepada
Pemilih dengan menuliskan nama dan alamat
lengkap;
b. Sampul Nomor 2 digunakan untuk memasukkan
Surat Suara yang telah dicoblos;
c. Sampul Nomor 2 sebagaimana dimaksud pada
huruf b dimasukkan ke dalam Sampul Nomor 3
yang telah dilengkapi alamat dan prangko,
digunakan Pemilih untuk mengirim kembali
kepada PPLN di Kantor Perwakilan Republik
Indonesia.
Pasal 45
(1) Pemilih setelah menerima Sampul sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 44 ayat (2), melakukan
kegiatan:
a. membuka Sampul Nomor 1 dan mengeluarkan
semua isi sampul;
b. menandatangani formulir Model C6-LN;
c. mencoblos Surat Suara;
d. memasukkan . . .
-36-
d. memasukkan Suara Suara kedalam Sampul
Nomor 2; dan
e. memasukkan Sampul Nomor 2 dan formulir
Model C6-LN ke dalam Sampul Nomor 3.
(2) Penyampaian Surat Suara yang telah dicoblos dapat
dikirimkan melalui Pos atau diserahkan kepada PPLN
dalam Drop Box.
(3) Surat Suara yang telah dicoblos dan dikirim melalui
Pos diterima paling lambat pada hari dan tanggal
dilaksanakannya rekapitulasi hasil Penghitungan
Suara oleh PPLN.
(4) Pengambilan Surat Suara melalui Drop Box
dilaksanakan oleh PPLN paling lambat 3 (tiga) hari
sebelum pelaksanaan rekapitulasi hasil
Penghitungan Suara, dengan mencocokkan nama
Pemilih yang tercantum dalam Paspor atau Identitas
Lain dengan Salinan DPTLN (Model A.3-LN KPU).
Pasal 46
(1) Sampul berisi Surat Suara yang telah dikirim oleh
Pemilih melalui Pos sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 44 ayat (2), dicatat oleh PPLN kemudian
dimasukkan dalam Kotak Suara disimpan di Kantor
Perwakilan Republik Indonesia dengan memerhatikan
keamanannya.
(2) Drop Box berisi Surat Suara yang telah diambil oleh
PPLN dicatat dan disimpan di Kantor Perwakilan
Republik Indonesia dengan memerhatikan
keamanannya.
Pasal 47
Surat Suara yang dikirim melalui Pos kepada PPLN dan
diterima oleh PPLN setelah kegiatan rekapitulasi
Penghitungan Suara di PPLN selesai, Surat Suara tidak
disertakan dalam Penghitungan Suara.
BAB IV . . .
-37-
BAB IV
PENGHITUNGAN SUARA
Bagian Pertama
Kegiatan Persiapan
Paragraf 1
Penyiapan Sarana dan Prasarana
Pasal 48
(1) Penghitungan Suara Pemilu Anggota DPR,
dilaksanakan Kantor Perwakilan Republik Indonesia.
(2) Sebelum rapat Penghitungan Suara sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), Anggota KPPSLN mengatur
sarana dan prasarana yang diperlukan dalam
Penghitungan Suara.
(3) Sarana dan prasarana sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) meliputi:
a. pengaturan tempat rapat Penghitungan Suara di
TPSLN, termasuk menentukan tempat untuk
memasang Formulir Model C1-LN Plano;
b. tempat duduk Saksi dan Pengawas Pemilu Luar
Negeri;
c. alat keperluan administrasi;
d. formulir pemungutan dan Penghitungan Suara di
TPSLN;
e. sampul kertas/kantong plastik pembungkus;
f. segel;
g. kotak suara yang ditempatkan di dekat meja
Ketua KPPSLN serta menyiapkan kuncinya; dan
h. peralatan TPSLN lainnya.
(4) Sarana dan prasarana sebagaimana dimaksud pada
ayat (3) diatur sedemikian rupa sehingga
pelaksanaan rapat Penghitungan Suara dapat diikuti
oleh semua yang hadir dengan jelas dan mudah
digunakan.
Paragraf 2 . . .
-38-
Paragraf 2
Pencatatan Surat Suara
Pasal 49
(1) Setelah menyiapkan sarana dan prasarana
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 48, KPPSLN
melakukan pencatatan ke dalam Formulir Model C1-
LN terhadap:
a. jumlah Pemilih terdaftar dalam salinan DPTLN
yang memberikan suara;
b. jumlah Pemilih terdaftar dalam DPTbLN yang
memberikan suara;
c. jumlah Pemilih terdaftar dalam DPKLN yang
memberikan suara;
d. jumlah Pemilih yang memberikan suara
menggunakan Paspor atau Identitas Lain
(DPKTbLN);
e. jumlah Surat Suara yang diterima termasuk
Surat Suara cadangan;
f. jumlah Surat Suara yang dikembalikan oleh
Pemilih karena rusak atau keliru mencoblos;
g. jumlah Surat Suara yang tidak terpakai; dan
h. jumlah Surat Suara cadangan yang tidak
terpakai.
(2) Jumlah Surat Suara yang digunakan dan yang tidak
terpakai, rusak, atau keliru coblos harus sesuai
dengan jumlah Surat Suara yang diterima oleh
KPPSLN.
(3) Surat Suara yang tidak terpakai, rusak atau keliru
coblos sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberi
tanda silang pada bagian luar Surat Suara yang
memuat tanda tangan Ketua KPPSLN dalam keadaan
terlipat dengan menggunakan spidol/pulpen.
(4) Surat Suara cadangan dicatat dalam formulir Model
C-LN Penghitungan serta Model C1-LN pada kolom
Data Penggunaan Surat Suara dan ditandatangani
oleh Ketua KPPSLN dan paling sedikit 2 (dua)
Anggota KPPSLN serta dapat ditandatangani oleh
Saksi yang hadir.
Paragraf 3 . . .
-39-
Paragraf 3
Pembagian Tugas
Pasal 50
(1) Ketua KPPSLN mengatur pembagian tugas pada rapat
Penghitungan Suara, sebagai berikut:
a. Ketua KPPSLN dibantu Anggota KPPSLN Kedua
bertugas:
1. memimpin pelaksanaan Penghitungan Suara;
2. membuka Surat Suara lembar demi lembar
untuk diteliti dan diumumkan kepada yang
hadir tentang perolehan suara Partai Politik
atau calon anggota DPR.
b. Anggota KPPSLN Ketiga dan Anggota KPPSLN
Keempat bertugas mencatat data Pemilih dan
Surat Suara sebagaimana dimaksud dalam Pasal
49, serta hasil Penghitungan Suara yang
diumumkan oleh Ketua KPPS berdasarkan
Formulir Model C1-LN Plano dengan
menggunakan Formulir Model C1-LN;
c. Anggota KPPSLN Kelima bertugas mencatat hasil
penelitian terhadap tiap lembar Surat Suara yang
diumumkan oleh Ketua KPPSLN pada Model C1-
LN Plano;
d. Anggota KPPSLN Keenam bertugas menyusun
Surat Suara yang telah diteliti oleh Ketua
KPPSLN, dalam susunan sesuai suara yang
diperoleh masing-masing Partai Politik setelah
diumumkan;
e. Anggota KPPSLN Ketujuh bertugas melakukan
kegiatan lain atas petunjuk Ketua KPPSLN,
antara lain merangkap menjadi petugas
ketertiban di tempat penghitungan Surat Suara.
(2) Apabila jumlah Anggota KPPSLN sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) kurang dari 7 (tujuh) orang,
pembagian tugas Anggota KPPSLN ditetapkan oleh
Ketua KPPSLN.
Bagian Kedua . . .
-40-
Bagian Kedua
Penghitungan Suara
Pasal 51
(1) Ketua KPPSLN dibantu oleh Anggota KPPSLN
melakukan Penghitungan Suara dengan cara:
a. menyatakan rapat pelaksanaan Penghitungan
Suara dimulai;
b. menghitung jumlah kotak suara berdasarkan
jumlah kotak suara yang dipergunakan pada saat
Pemungutan Suara;
c. membuka kunci dan tutup kotak suara dengan
disaksikan oleh semua yang hadir;
d. mengeluarkan Surat Suara dari kotak suara dan
diletakkan di meja Ketua KPPSLN;
e. menghitung jumlah Surat Suara dan
memberitahukan kepada yang hadir serta
mencatat jumlah yang diumumkan;
f. mencatat hasil penelitian Surat Suara yang
diumumkan sebagaimana dimaksud pada huruf e
dengan menggunakan formulir Model C1-LN; dan
g. menetapkan jumlah Surat Suara yang telah
diumumkan dengan disaksikan oleh yang hadir
dan/atau Saksi.
(2) Anggota KPPSLN Kedua dan Anggota KPPSLN
Ketiga membuka Surat Suara, memeriksa pemberian
tanda coblos pada Surat Suara dan menunjukkan
kepada Ketua KPPSLN dan Anggota KPPSLN yang lain
serta Saksi, Pengawas Pemilu Luar Negeri dan warga
masyarakat/Pemilih yang hadir dengan ketentuan:
a. tanda coblos pada kolom yang memuat nomor
urut, tanda gambar, atau nama Partai Politik,
suaranya dinyatakan sah untuk Partai Politik;
b. tanda coblos pada kolom yang memuat nomor
urut dan nama calon anggota DPR, suaranya
dinyatakan sah untuk nama calon yang
bersangkutan dari Partai Politik yang
mencalonkan;
c. tanda coblos pada kolom yang memuat nomor
urut, tanda gambar, dan nama Partai Politik,
serta . . .
-41-
serta tanda coblos pada kolom yang memuat
nomor urut dan nama calon anggota DPR dari
Partai Politik yang bersangkutan, suaranya
dinyatakan sah untuk nama calon yang
bersangkutan dari Partai Politik yang
mencalonkan;
d. tanda coblos pada kolom yang memuat nomor
urut, tanda gambar, dan nama Partai Politik,
serta tanda coblos lebih dari 1 (satu) calon pada
kolom yang memuat nomor urut dan nama calon
anggota DPR dari Partai Politik yang sama,
suaranya dinyatakan sah 1 (satu) suara untuk
Partai Politik.
(3) Ketua KPPSLN:
a. meneliti dan menentukan sah dan tidak sah hasil
pencoblosan pada Surat Suara mengacu
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2);
b. mengumumkan hasil pencoblosan pada Surat
Suara dan perolehan suara dan/atau calon
Anggota DPR dengan suara yang jelas dan
terdengar, serta memperlihatkan Surat Suara
yang dicoblos dihadapan Saksi, Pengawas Pemilu
Luar Negeri dan warga masyarakat/Pemilih yang
hadir.
(4) Penghitungan Suara dilakukan secara terbuka dan
di tempat yang terang atau yang mendapat
penerangan cahaya cukup serta dicatat
menggunakan cara tally dengan jelas dan terbaca
pada lembar Penghitungan Suara (Model C1-LN
Plano) yang ditempelkan pada papan yang telah
disediakan.
(5) Saksi, Pemantau Pemilu Luar Negeri dan Pengawas
Pemilu Luar Negeri yang hadir pada rapat
Penghitungan Suara diberi kesempatan untuk
mendokumentasikan formulir Model C1-LN Plano.
(6) Dokumentasi sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
dapat berupa foto atau video.
Pasal 52
(1) Anggota KPPSLN Keempat dan Anggota KPPSLN
Kelima mencatat hasil Penghitungan Suara
sebagaimana . . .
-42-
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51 ayat (2) ke
dalam formulir C1-LN Plano berhologram yang ditulis
pada papan tulis dengan cara tally yaitu:
a. memberikan tanda berupa satu garis tegak setiap
hitungan suara sah Partai Politik Peserta Pemilu
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51 ayat (2)
huruf a pada kolom perolehan suara sah Partai
Politik Peserta Pemilu, dan setiap hitungan
kelima diberi garis datar memotong empat garis
tegak tersebut (IIII);
b. memberikan tanda berupa satu garis tegak setiap
hitungan suara sah calon anggota DPR
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51 ayat (2)
huruf b pada kolom perolehan suara sah calon,
dan setiap hitungan kelima diberi garis datar
memotong empat garis tegak tersebut (IIII);
c. memberikan tanda berupa satu garis tegak setiap
hitungan suara tidak sah pada kolom jumlah
suara tidak sah, dan setiap hitungan kelima
diberi garis datar memotong empat garis tegak
tersebut (IIII).
(2) untuk penghitungan perolehan suara Partai Politik
dilakukan dengan menjumlahkan perolehan suara
sah Partai Politik sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf a dan perolehan suara sah seluruh calon
anggota DPR dari Partai Politik yang bersangkutan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.
(3) setelah rapat Penghitungan Suara selesai, anggota
KPPSLN ketiga menghitung hasil pencatatan
perolehan suara dengan cara tally dan ditulis dengan
angka sesuai perolehan suara masing-masing Partai
Politik dan calon anggota DPR serta jumlah suara sah
seluruh Partai Politik, jumlah suara tidak sah, serta
jumlah suara sah dan tidak sah.
(4) anggota KPPSLN kedua dan anggota KPPSLN ketiga
mengisi Formulir Model C1-LN berhologram dan
Lampiran Model C1-LN berhologram, berdasarkan
formulir Model C1-LN Plano berhologram yang telah
diisi sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
Pasal 53 . . .
-43-
Pasal 53
(1) Dalam hal Ketua KPPSLN menemukan Surat Suara
yang dicoblos pada nomor urut calon anggota DPR,
tetapi nama calon tersebut tidak dicantumkan dalam
Surat Suara yang telah diumumkan oleh KPPSLN
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51 ayat (3) huruf
b, maka suara pada Surat Suara tersebut dinyatakan
sah dan menjadi suara sah Partai Politik.
(2) Dalam hal Ketua KPPSLN menemukan Surat Suara
yang dicoblos pada nomor urut dan nama calon
anggota DPR, tetapi nama calon tersebut meninggal
dunia atau tidak lagi memenuhi syarat calon yang
telah diumumkan oleh KPPSLN sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 51 ayat (3) huruf b, maka
suara pada Surat Suara tersebut dinyatakan sah dan
menjadi suara sah Partai Politik.
Pasal 54
(1) Setelah rapat Penghitungan Suara sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 52, Ketua KPPSLN dengan
dibantu oleh Anggota KPPSLN Keempat
menyusun/menghitung dan memisahkan:
a. Surat Suara yang sudah diperiksa dan suaranya
dinyatakan sah untuk suara sah masing-masing
Partai Politik dan suara sah masing-masing calon
anggota DPR, kemudian diikat dengan karet dan
dimasukkan ke dalam sampul kertas;
b. Surat Suara yang sudah diperiksa dan suaranya
dinyatakan tidak sah, diikat dengan karet dan
dimasukkan ke dalam sampul kertas.
(2) Hasil penyusunan/Penghitungan Suara sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), dicocokkan dengan hasil
Penghitungan Suara berdasarkan pencatatan yang
dilakukan anggota KPPSLN keempat pada Formulir
Model C1-LN Plano.
Pasal 55
(1) KPPSLN menyusun dan mengisi formulir Model C-LN
Penghitungan, Model C1-LN, dan Lampiran Model
C1-LN, berdasarkan formulir penghitungan suara
yang berhologram sebagaimana dimaksud pada
Pasal 52 . . .
-44-
Pasal 52 ayat (4).
(2) Formulir Model C-LN Penghitungan, Model C1-LN
Berhologram dan Lampiran Model C1-LN
Berhologram, dimasukkan ke dalam sampul kertas
dan disegel.
(3) Formulir Model C-LN Penghitungan, Model C1-LN,
dan Lampiran Model C1-LN sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), dimasukkan ke dalam sampul kertas
dan disegel.
(4) Sampul sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
dimasukkan ke dalam kotak suara, dan pada bagian
luar kotak suara ditempel label serta segel dan
dikunci.
Pasal 56
(1) Formulir Model C-LN, Model C1-LN Berhologram, dan
Lampiran Model C1-LN Berhologram, sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 55 ayat (2), serta Model C1-LN
dan Lampiran Model C1-LN DPR, sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 55 ayat (3), ditandatangani
oleh Ketua KPPSLN dan paling kurang 2 (dua) orang
Anggota KPPSLN serta dapat ditandatangani oleh
Saksi yang hadir.
(2) Penandatanganan formulir Model C-LN
Penghitungan, Model C1-LN, dan Lampiran Model
C1-LN sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
dilakukan setelah rapat Penghitungan Suara selesai.
(3) Saksi Partai Politik yang hadir pada rapat
penghitungan suara berhak menerima:
a. Model C-LN Penghitungan;
b. Model C1-LN dan lampiran Model C1-LN.
(4) Dalam hal Partai Politik yang tidak menghadirkan
Saksi pada rapat Pemungutan Suara, Partai Politik
dapat meminta kepada PPLN Formulir Model C-LN
Penghitungan, Model C1-LN dan Lampiran Model C1-
LN.
(5) KPPSLN menyerahkan dokumen sebagaimana
dimaksud pada ayat (4) kepada PPLN.
(6) Partai Politik sebagaimana dimaksud pada ayat (5)
menempuh mekanisme sebagai berikut :
a. dapat diambil sampai dengan berakhirnya
pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan
suara . . .
-45-
suara di PPLN yang bersangkutan;
b. Partai Politik dapat mengambil salinan dokumen
sebagaimana dimaksud pada ayat (6) dengan
membawa surat tugas atau mandat dari pengurus
partai politik;
c. PPLN membuat tanda terima penyerahan
dokumen.
Bagian Ketiga
Penyelesaian Keberatan
Pasal 57
(1) Saksi dan Pengawas Pemilu Luar Negeri dapat
mengajukan keberatan terhadap prosedur dan/atau
selisih penghitungan perolehan suara kepada
KPPSLN apabila terdapat hal yang tidak sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Dalam hal terdapat keberatan Saksi dan Pengawas
Pemilu Luar Negeri, KPPSLN wajib menjelaskan
prosedur dan/atau mencocokan selisih perolehan
suara dengan formulir sertifikat hasil penghitungan
suara dan C1-LN Plano.
(3) Dalam hal keberatan yang diajukan Saksi dan
Pengawas Pemilu Luar Negeri sebagaimana pada ayat
(1) dapat diterima, KPPSLN mengadakan pembetulan
saat itu juga.
(4) Pembetulan hasil penghitungan perolehan suara
dilakukan koreksi dengan cara mencoret angka yang
salah dan menuliskan angka yang benar dengan
dibubuhi paraf Ketua KPPSLN dan Saksi yang hadir.
(5) Dalam hal pembetulan yang telah dilakukan KPPSLN
masih terdapat keberatan dari Saksi, KPPSLN
meminta pendapat dan rekomendasi Pengawas
Pemilu Luar Negeri yang hadir.
(6) KPPSLN wajib menindaklanjuti rekomendasi
Pengawas Pemilu Luar Negeri.
(7) KPPSLN wajib mencatat seluruh kejadian dalam
rapat dan pelaksanaan penghitungan suara pada
formulir Model C2-LN DPR.
(8) KPPSLN memberi kesempatan kepada Saksi,
Pengawas . . .
-46-
Pengawas Pemilu Luar Negeri dan Pemantau Pemilu
untuk mendokumentasikan hasil Penghitungan
Suara.
(9) Dokumentasi sebagaimana dimaksud pada ayat (8)
dapat berupa foto atau video.
Pasal 58
Keberatan yang diajukan oleh Peserta Pemilu, Saksi,
Pengawas Pemilu Luar Negeri, Pemantau Pemilu Luar
Negeri atau warga masyarakat/Pemilih melalui Saksi atau
Pemantau Pemilu Luar Negeri terhadap pelaksanaan
Penghitungan Suara sebagaimana dimaksud dalam Pasal
57, tidak menghalangi pelaksanaan rapat Penghitungan
Suara.
Bagian Keempat
Pengumuman Penghitungan Suara
Pasal 59
(1) KPPSLN mengumumkan formulir Model C1-LN dan
Lampiran Model C1-LN.
(2) KPPSLN menyampaikan 1 (satu) rangkap formulir
Model C-LN, Model C1-LN, dan Lampiran Model C1-
LN DPR sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55 ayat
(3) kepada PPLN.
(3) KPPSLN menyampaikan 1 (satu) rangkap salinan
formulir Model C-LN, Model C1-LN, dan Lampiran
Model C1-LN, sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
kepada Saksi dan Pengawas Pemilu Luar Negeri pada
hari dan tanggal Penghitungan Suara atau dapat
disampaikan kepada Saksi paling lambat 1 (satu) hari
setelah hari dan tanggal Penghitungan Suara, apabila
pada hari dan tanggal Penghitungan Suara belum
dapat disampaikan.
Pasal 60
(1) KPPSLN wajib menyegel, menjaga, mengamankan
keutuhan kotak suara setelah rapat Penghitungan
Suara di Kantor PPLN.
(2) KPPSLN. . .
-47-
(2) KPPSLN wajib menyerahkan kotak suara
sebagaimana dimaksud ayat (1) kepada PPLN dengan
menggunakan surat pengantar berupa formulir Model
C4-LN Penghitungan, yang berisi:
a. Surat Suara sah dan tidak sah Pemilu Anggota
DPR, di dalam kotak suara DPR;
b. Formulir Model C-LN Penghitungan;
c. Formulir Model C1-LN DPR, Model C1-LN DPR
Plano, Lampiran Model C1-LN DPR.
d. Salinan DPTLN (Model A.3-LN KPU), DPTbLN
(Model A.4-LN KPU) dan DPK (Model A. Khusus-
LN KPU);
e. Formulir Model A.T. Khusus-LN KPU;
f. Formulir Model C2-LN;
g. Formulir Model C3-LN;
h. Formulir Model C5-LN; dan
f. Formulir Model A5-LN KPU.
(3) Penyerahan kotak suara disegel kepada PPLN
sebagaimana dimaksud pada ayat (2), diawasi dan
dilaporkan kepada Pengawas Pemilu Luar Negeri.
BAB V
PENGHITUNGAN DAN REKAPITULASI OLEH PPLN
Bagian pertama
Penghitungan Suara
Paragraf 1
Kegiatan Persiapan
Pasal 61
Sebelum melakukan Penghitungan Suara melalui pos dan
drop box, PPLN melakukan kegiatan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 49 dan Pasal 50.
Paragraf 2 . . .
-48-
Paragraf 2
Penghitungan Surat Suara Melalui Pos
Pasal 62
(1) Anggota PPLN Kedua membuka kotak suara,
mengeluarkan isinya, kemudian mencocokkan setiap
nama dan alamat Pemilih yang tercantum pada
Sampul Nomor 3 dengan Salinan DPTLN (Model A.3-
KPU-LN);
(2) Anggota PPLN ketiga:
a. membuka Sampul Nomor 3 yang berisi Sampul
Nomor 2 dan formulir Model C6-LN;
b. Anggota PPLN Ketiga mencocokkan jumlah
Sampul Nomor 3 dengan jumlah Sampul Nomor 2
sebagaimana dimaksud pada ayat (2);
c. Anggota PPLN Ketiga membuka Sampul Nomor 2
yang berisi Surat Suara, kemudian meneliti satu
demi satu Surat Suara tersebut, dan menyatakan
sah atau tidak sah pencoblosan Surat Suara.
(3) Anggota PPLN Keempat mencatat perolehan suara
masing-masing Partai Politik dan/atau nama calon
anggota DPR dengan menempuh prosedur
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52,
menggunakan formulir D1-LN Pos ukuran Plano.
(4) Saksi dan Pemantau Pemilu Luar Negeri yang hadir
pada Penghitungan Suara melalui Pos diberi
kesempatan untuk mendokumentasikan formulir D1-
LN Pos ukuran Plano sebagaimana dimaksud pada
ayat (3).
(5) Dokumentasi sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
dapat berupa foto atau video.
Paragraf 3
Penghitungan Surat Suara Melalui Drop Box
Pasal 63
(1) Anggota PPLN Kedua membuka Drop Box dan
mengeluarkan isinya;
(2) Anggota PPLN Ketiga membuka Surat Suara dan
meneliti . . .
-49-
meneliti satu demi satu Surat Suara tersebut, serta
menyatakan sah atau tidak sah pencoblosan Surat
Suara.
(3) Anggota PPLN Keempat mencatat perolehan suara
masing-masing Partai Politik dan/atau nama calon
anggota DPR dengan menempuh prosedur
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52,
menggunakan formulir D1-LN Drop Box ukuran
Plano.
(4) Saksi dan Pemantau Pemilu Luar Negeri yang hadir
pada Penghitungan Suara melalui Drop Box diberi
kesempatan untuk mendokumentasikan formulir D1-
LN Drop Box ukuran Plano, sebagaimana dimaksud
pada ayat (4).
(5) Dokumentasi sebagaimana dimaksud pada ayat (6)
dapat berupa foto atau video.
Bagian Kedua
Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara
Paragraf Pertama
Kegiatan Persiapan
Pasal 64
Setelah Penghitungan Suara dari TPSLN, Pos, dan Drop
Box sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51, Pasal 62 dan
Pasal 63 selesai, PPLN melakukan rekapitulasi hasil
Penghitungan Suara TPSLN berdasarkan sertifikat hasil
Penghitungan Suara dari seluruh KPPSLN di wilayah
kerjanya.
Pasal 65
PPLN menyiapkan perlengkapan administrasi dan sarana
untuk melakukan rekapitulasi penghitungan perolehan
suara, terdiri atas :
a. formulir Model D-LN, Model D1-LN, dan Lampiran
Model D1-LN;
b. sampul kertas;
c. segel Pemilu;
d. spidol. . .
-50-
d. spidol;
e. pulpen; dan
f. lem/perekat.
Pasal 66
(1) Formulir yang digunakan dalam rekapitulasi
penghitungan perolehan suara oleh PPLN, selain
formulir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65
huruf a, terdiri dari:
a. pernyataan keberatan Saksi dan kejadian khusus
yang berhubungan dengan Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Suara di PPLN (Model D2-LN);
b. surat pemberitahuan waktu dan tempat
Rekapitulasi Penghitungan Suara Pemilu Anggota
DPR di PPLN (Model D3-LN);
c. surat pengantar (Model D4-LN);
d. Berita Acara penerimaan kotak suara, berkas
kelengkapan Administrasi dari TPSLN (Model D5-
LN);
e. surat keterangan untuk memberikan suara di
TPSLN lain (Model D6-LN).
(2) Sampul kertas sebagaimana dimaksud dalam Pasal
65 huruf b digunakan untuk memuat formulir Berita
Acara dan sertifikat hasil Penghitungan Suara dan
rincian perolehan suara Partai Politik dan calon
Anggota DPR.
(3) Segel Pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65
huruf c sebanyak 1 (satu) lembar, digunakan untuk
menyegel dengan cara ditempel pada sampul kertas
sebagaimana dimaksud pada ayat (2).
(4) Spidol sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65 huruf
d, sebanyak 2 (dua) buah.
(5) Pulpen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65 huruf
e, sebanyak 2 (dua) buah.
(6) Lem/perekat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65
huruf gf sebanyak 1 (satu) botol, digunakan untuk
alat perekat sampul kertas dan segel Pemilu setelah
rapat Penghitungan Suara di PPLN.
Paragraf 2 . . .
-51-
Paragraf 2
Kegiatan Pelaksanaan
Pasal 67
(1) PPLN menerima kotak suara tersegel dari KPPSLN
yang berisi:
a. Surat Suara;
b. Berita Acara Pemungutan Suara; dan
c. Sertifikat Hasil Penghitungan Perolehan Suara.
(2) PPLN membuat Berita Acara penerimaan hasil
penghitungan perolehan suara Partai Politik Peserta
Pemilu dan suara calon anggota DPR setelah
menerima kotak suara disegel dari KPPSLN
sebagaimana pada ayat (1).
Pasal 68
(1) PPLN melakukan rekapitulasi hasil Penghitungan
Suara calon anggota DPR dari seluruh KPPSLN di
wilayah kerjanya dengan dihadiri Saksi dan
Pengawas Pemilu Luar Negeri, setelah membuat
Berita Acara sebagaimana dimaksud pada Pasal 67
ayat (2).
(2) Rekapitulasi hasil Penghitungan Suara sebagaimana
pada ayat (1) dilakukan dengan membuka kotak
suara disegel untuk mengambil sampul yang berisi
Berita Acara dan sertifikat hasil Penghitungan
Suara, kemudian kotak ditutup dan disegel kembali.
(3) PPLN membuat Berita Acara Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Suara, Sertifikat Hasil Penghitungan
Suara, dan Rincian Perolehan Suara Partai Politik
Peserta Pemilu dan calon anggota DPR.
(4) Formulir Berita Acara rekapitulasi hasil
Penghitungan Suara di PPLN sebagaimana dimaksud
ayat (3), untuk Anggota DPR menggunakan Model
D-LN.
(5) Formulir sertifikat rekapitulasi hasil Penghitungan
Suara dan rincian perolehan suara Partai Politik dan
calon anggota DPR sebagaimana dimaksud ayat (3),
untuk Anggota DPR menggunakan Model D1-LN dan
lampiran Model D1-LN.
Pasal 69 . . .
-52-
Pasal 69
Saksi sebagaimana dimaksud pada Pasal 68 ayat (1) harus
membawa surat mandat dari Partai Politik yang
bersangkutan dan menyerahkannya kepada PPLN pada
saat pelaksanaan Penghitungan Suara.
Pasal 70
(1) Formulir Berita Acara Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Suara, Sertifikat Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Suara, dan Rincian Perolehan Suara
Partai Politik dan calon anggota DPR, ditandatangani
oleh seluruh Anggota PPLN dan Saksi yang hadir.
(2) PPLN mengumumkan rekapitulasi hasil
Penghitungan Suara Partai Politik Peserta Pemilu dan
suara calon anggota DPR di tempat terbuka.
(3) PPLN menyerahkan Berita Acara Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Suara, Sertifikat Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Suara, dan Rincian Perolehan Suara
Partai Politik Peserta Pemilu dan calon anggota DPR
1 (satu) rangkap masing-masing kepada:
a. Saksi;
b. Pengawas Pemilu Luar Negeri; dan
c. KPU.
Pasal 71
(1) Setiap rangkap Berita Acara beserta lampirannya
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70 ayat (3),
dimasukkan dalam sampul kertas kemudian disegel.
(2) Pada bagian luar sampul kertas tersebut ditulis
mengenai isi dan jumlahnya, ditandatangani oleh
Ketua PPLN, dan paling kurang 2 (dua) orang Anggota
PPLN.
(3) PPLN menyampaikan Berita Acara, Sertifikat Hasil
Penghitungan Suara, Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Suara dari seluruh KPPSLN di wilayah
kerjanya serta Rekapitulasi Hasil Penghitungan
Suara melalui Pos dan Drop Box kepada KPU melalui
Pokja PPLN.
(4) KPU melaksanakan rekapitulasi hasil Penghitungan
Suara Luar Negeri dengan berpedoman pada tata
cara . . .
-53-
cara rekapitulasi hasil Penghitungan Suara dalam
negeri.
Paragraf Ketiga
Penyelesaian Keberatan
Pasal 72
(1) Saksi dan Pengawas Pemilu Luar Negeri dapat
mengajukan keberatan terhadap prosedur dan/atau
selisih penghitungan perolehan suara kepada PPLN
apabila terdapat hal yang tidak sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Dalam hal terdapat keberatan Saksi dan Pengawas
Pemilu Luar Negeri, PPLN wajib menjelaskan
prosedur dan/atau mencocokkan selisih perolehan
suara dengan formulir sertifikat hasil penghitungan
suara dan C1 Plano.
(3) Dalam hal keberatan yang diajukan Saksi dan
Pengawas Pemilu Luar Negeri sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dapat diterima, PPLN mengadakan
pembetulan saat itu juga.
(4) Pembetulan hasil penghitungan perolehan suara
dilakukan koreksi dengan cara mencoret angka yang
salah dan menuliskan angka yang benar dengan
dibubuhi paraf Ketua PPLN dan Saksi yang hadir.
(5) Dalam hal pembetulan yang telah dilakukan PPLN
masih terdapat keberatan dari Saksi, PPLN meminta
pendapat dan rekomendasi Pengawas Pemilu Luar
Negeri yang hadir.
(6) PPLN wajib menindaklanjuti rekomendasi Pengawas
Pemilu Luar Negeri.
(7) PPLN wajib mencatat seluruh kejadian dalam rapat
rekapitulasi pada Formulir Model D2-LN.
(8) PPLN memberi kesempatan kepada Saksi, Pengawas
Pemilu Luar Negeri dan Pemantau untuk
mendokumentasikan hasil Rekapitulasi.
(9) Dokumentasi sebagaimana dimaksud pada ayat (8)
dapat berupa foto atau video.
BAB VI . . .
-54-
BAB VI
KETENTUAN LAIN- LAIN
Pasal 73
(1) Jenis formulir untuk Pemungutan Suara,
Penghitungan Suara dan Rekapitulasi Perolehan
Suara Anggota DPR, tercantum dalam Lampiran I
Peraturan ini.
(2) Denah TPSLN, cara pemberian Suara dan
Penghitungan Suara di TPSLN tercantum dalam
Lampiran II, Lampiran III, dan Lampiran IV Peraturan
ini.
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 74
Dengan berlakunya Peraturan ini, Peraturan Komisi
Pemilihan Umum Nomor 11 Tahun 2009 tentang
Pedoman Teknis Pemungutan dan Penghitungan Suara
bagi Warga Negara Republik Indonesia di Luar Negeri
dalam Pemilihan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat
Tahun 2009 dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 75. . .
LAMPIRAN
PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM
NOMOR 28 TAHUN 2013
TENTANG
PEMUNGUTAN, PENGHITUNGAN DAN REKAPITULASI
SUARA BAGI WARGA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
DI LUAR NEGERI DALAM PEMILIHAN UMUM
ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT TAHUN
2014
JENIS FORMULIR PEMUNGUTAN, PENGHITUNGAN DAN REKAPITULASI SUARA
BAGI WARGA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DI LUAR NEGERI DALAM
PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT TAHUN 2014
1. MODEL C LN
PEMUNGUTAN
: Berita Acara Pemungutan Suara Di Tempat
Pemungutan Suara Luar Negeri dalam Pemilihan
Umum Anggota DPR Tahun 2014
2. MODEL C-2 LN : Pernyataan Kejadian Khusus dan Keberatan Saksi
Yang Berhubungan Dengan Pemungutan Suara Di
Tempat Pemungutan Suara Luar Negeri dalam
Pemilihan Umum Anggota DPR Tahun 2014
3. MODEL C-3 LN : Surat Pernyataan Pendamping Pemilih
4. MODEL C-4 LN : Surat Pengantar Penyampaian Berita Acara
Pemungutan Suara Di TPSLN
5. MODEL C-5 LN : Tanda Terima Berita Acara Pemungutan Suara
Luar Negeri Pemilu Anggota DPR Tahun 2014
6. MODEL C-6 LN POS
(UNTUK PEMILIH)
: Surat Pemberitahuan Pemungutan Suara Luar
Negeri
7. MODEL C-6 LN : Pemberitahuan Waktu dan Tempat Pemungutan
Suara Luar
8. MODEL C LN
PENGHITUNGAN
: Berita Acara Penghitungan Suara Di Tempat
Pemungutan Suara dalam Pemilihan Umum
Anggota DPR Tahun 2014
9. MODEL C-1 LN
PENGHITUNGAN
: Sertifikat Hasil dan Rincian Penghitungan Suara
Di Tempat Pemungutan Suara Luar Negeri dalam
Pemilihan Umum Anggota DPR Tahun 2014
10. MODEL C-1 LN DPR
UKURAN PLANO
: Catatan Penghitungan Suara Tiap Partai Politik
dan Calon Anggota DPR dalam Pemilu Luar Negeri
Tahun 2014 Di Tempat Pemungutan Suara
11. MODEL C-2 LN : Pernyataan Kejadian Khusus dan Keberatan Saksi
Yang Berhubungan Dengan Penghitungan Suara
Di Tempat Pemungutan Suara Luar Negeri dalam
Pemilihan Umum Anggota DPR Tahun 2014
12. MODEL C-4 LN : Surat Pengantar Penyampaian Berita Acara
Penghitungan Suara Di TPSLN.
13. MODEL . . .
BERITA ACARA
PEMUNGUTAN SUARA DI TEMPAT PEMUNGUTAN SUARA LUAR NEGERI DALAM PEMILIHAN UMUM
ANGGOTA DPR TAHUN 2014
Pada hari ini ….…….. tanggal ………………. bulan …………… tahun dua ribu empat
belas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Luar Negeri (KPPSLN) mengadakan Rapat Pemungutan Suara dalam Pemilihan Umum Anggota DPR yang dihadiri oleh saksi dari Partai
Politik dan Pengawas Pemilu Luar Negeri *) bertempat di :
Tempat Pemungutan Suara Luar Negeri (TPSLN) No............ .............................................
Lokasi : ..............................................................................
PPLN : .............................................................................. Negara : ..............................................................................
A. PERSIAPAN DAN PEMUNGUTAN SUARA DI TPS
Kegiatan KPPSLN dalam Acara Pemungutan Suara dipimpin oleh Ketua KPPSLN dimulai pukul 07.00 waktu setempat dan berakhir pada pukul ………….. waktu setempat dengan
melakukan kegiatan :
1. Mengumumkan DPTLN, DPTbLN, dan DPKLN dan memberikan salinannya kepada saksi
partai politik dan pengawas pemilu luar negeri yang hadir.
2. Pengucapan sumpah/janji Anggota KPPSLN, dipandu oleh Ketua KPPSLN. 3. Membuka kotak suara dan mengeluarkan seluruh isi kotak suara.
4. Mengidentifikasi dan menghitung jenis dan jumlah dokumen serta peralatan pemungutan
dan penghitungan suara.
5. Memeriksa dan menandatangani surat suara yang akan digunakan oleh pemilih.
6. Memberikan penjelasan kepada pemilih mengenai proses dan tata cara pemberian suara di TPSLN.
B. LAMPIRAN BERITA ACARA
Berita Acara (Model C LN) ini dilampiri :
1. Pernyataan Kejadian Khusus dan Keberatan Saksi dalam acara Pemungutan Suara di TPSLN untuk Pemilu Anggota DPR (Model C2 LN)
2. Surat Pernyataan Pendamping Pemilih (Model C3 LN).
3. Tanda Terima Berita Acara Pemungutan Suara dan Sertifikat Hasil Perolehan Suara
Pemilu Anggota DPR Tahun 2014 (Model C5 LN).
4. Salinan Daftar Pemilih Tetap Luar Negeri (Model A3 LN), Salinan Daftar Pemilih Tambahan Luar Negeri (Model A4 LN), dan Salinan Daftar Pemilih Khusus Luar Negeri
(Model A.Khusus LN). *)
5. ............................................................................................................................. ...........
C. RINCIAN PEMILIH DAN PENGGUNAAN SURAT SUARA
NO. URAIAN LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH 1 2 3 4 5
A. DATA PEMILIH
1. Pemilih terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap Luar Negeri (DPTLN)
2. Pemilih terdaftar dalam Daftar Pemilih Tambahan Luar Negeri (DPTbLN)
3.Pemilih terdaftar dalam Daftar Pemilih Khusus Luar Negeri (DPKLN)
4. Pemilih Khusus Tambahan Luar Negeri (DPKTbLN)/pengguna KTP
dan KK/nama sejenis lainnya
5. Jumlah Pemilih (1+2+3+4)
B.
PENGGUNA HAK PILIH
1. Pengguna hak pilih dalam DPTLN
2. Pengguna hak pilih dalam (DPTbLN)/Pemilih dari TPS lain
3. Pengguna hak pilih dalam Daftar Pemilih Khusus Luar Negeri
(DPKLN)
4. Pengguna hak pilih dalam Daftar Pemilih Khusus Tambahan Luar
Negeri
(DPKTbLN)/pengguna KTP dan KK/Nama sejenis lainnya
5. Jumlah seluruh pengguna Hak Pilih (1+2+3+4)
MODEL C LN PEMUNGUTAN
2
MODEL C LN HALAMAN 2
NO.
URAIAN
JUMLAH
DPR
1 2 3
1
Jumlah surat suara yang diterima termasuk cadangan 2% (2 + 3 + 4)
2
Jumlah surat suara dikembalikan oleh pemilih karena rusak/keliru coblos
3
Jumlah surat suara yang tidak digunakan
4
Jumlah surat suara yang digunakan
D. PENYAMPAIAN BERITA ACARA DAN LAMPIRAN :
1. Satu rangkap Berita Acara, Sertifikat dan seluruh Lampirannya di dalam kotak suara,
disampaikan kepada PPLN untuk digunakan rekapitulasi tingkat PPLN. 2. Satu rangkap Sertifikat Hasil dan Rincian Penghitungan Suara untuk Pemilu Anggota
DPR disampaikan kepada PPLN untuk keperluan pengumuman di kantor PPLN.
3. Satu rangkap Sertifikat Hasil dan Rincian Penghitungan Suara untuk Pemilu Anggota
DPR disampaikan kepada Pengawas Pemilu Lapangan.
4. Satu rangkap Sertifikat Hasil dan Rincian Penghitungan Suara untuk Pemilu Anggota DPR disampaikan kepada Saksi Partai Politik yang hadir.
*) Coret yang tidak perlu
KELOMPOK PENYELENGGARA PEMUNGUTAN SUARA
No. Jabatan Nama Lengkap Tanda tangan
1. Ketua 1.
2. Anggota 2.
3. Anggota 3.
4. Anggota 4.
5. Anggota 5.
6. Anggota 6.
7. Anggota 7.
SAKSI PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU
No. Urut
Parpol Nama Lengkap
Saksi dari Partai Politk
Peserta Pemilu Tanda tangan
1. Partai NasDem
1. .................
2. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 2. ......................
3. Partai Keadilan Sejahtera
(PKS) 3. ................ .
4. Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan (PDIP) 4. ......................
5. Partai Golongan Karya
(Golkar) 5. ....................
6. Partai Gerakan Indonesia
Raya (Gerindra) 6. ......................
7. Partai Demokrat
7. ....................
8. Partai Amanat Nasional (PAN) 8. ......................
9. Partai Persatuan
Pembangunan (PPP) 9. ....................
10. Partai Hati Nurani Rakyat
(HANURA) 10. ....................
14. Partai Bulan Bintang (PBB)
14. ...............
15. Partai Keadilan dan
Persatuan Indonesia (PKPI)
15.................
Tempat Pemungutan Suara Luar Negeri (TPSLN) : ....................................................................
Lokasi : ......……………………………......………….........................……..
PPLN : ......……………………………......………….........................……..
Negara : ..……………………………………………………………………………
Kejadian Khusus :
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
Keberatan Saksi Partai Politik:
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
SAKSI YANG MENGAJUKAN
KEBERATAN
……………………………………………..
Keterangan :
1. Coret yang tidak diperlukan; 2. Kejadian Khusus dicatat dan ditandatangani oleh Ketua KPPSLN, sedangkan bila
terdapat keberatan saksi dicatat dan ditandatangani bersama oleh Saksi dari Partai
Politik dan Ketua KPPSLN pada tanggal 9 April 2014.
MODEL C 2 LN
…………………………, 9 APRIL 2014
KPPSLN,
KETUA
…………………………………………
PERNYATAAN KEJADIAN KHUSUS DAN KEBERATAN SAKSI YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMUNGUTAN SUARA DI TEMPAT PEMUNGUTAN SUARA LUAR NEGERI DALAM PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DPR
TAHUN 2014
SURAT PERNYATAAN PENDAMPING PEMILIH
Yang bertanda tangan di bawah ini :
N a m a : …………………………………………………..………
Tanggal/Bulan/Tahun Lahir : …………………………………………………..………
A l a m at : ………………………………………………………..…
Atas permintaan pemilih
N a m a : ….……………..................................................... Nomor Urut DPTLN/DPTbLN/DPKLN *) : ................TPSLN …………..……….............. Negara : ........................................................................ Menyatakan bersedia membantu mendampingi pemilih tersebut dalam memberikan
suara Pemilihan umum anggota DPR dan bersedia menjaga kerahasiaan pilihan
pemilih yang bersangkutan.
Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan apabila
dikemudian hari terbukti melanggar pernyataan ini, saya bersedia menerima segala
tuntutan hukum.
……………………., ………… 2014
Yang Membuat Pernyataan
(………………………………..)
Keterangan :
*) Coret yang tidak diperlukan.
MODEL C 3 LN
Mengetahui
Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Luar Negeri
(.......................................)
SURAT PENGANTAR
Perihal : Penyampaian Berita Acara Pemungutan Suara di TPSLN. ---------------------------------------
Bersama ini disampaikan Berita Acara beserta lampiran dalam pelaksanaan
pemungutan suara di :
Tempat Pemungutan Suara Luar Negeri (TPSLN) ………..…..…............…….…................
Lokasi …….....................................………….……………………..........................................
PPLN …………………………………………………………………………………………………………….
Negara ………………………….…………………………………………............…………...………….
Jenis kelengkapan administrasi dan formulir pemungutan suara di tempat pemungutan
suara luar negeri, terdiri dari :
1 Model C LN DPR Berita Acara Pemungutan suara dan
Penghitungan Suara di TPSLN Pemilu
Anggota DPR.
2 Model C2 LN DPR Catatan Kejadian Khusus dan Keberatan
Saksi Pemilu Anggota DPR.
3 Model C3 LN DPR Surat Pernyataan Pendamping Pemilih
Pemilu Anggota DPR.
4 Model C5 LN DPR Tanda Terima Penyampaian Berita Acara
Pemungutan Suara di TPSLN serta Rincian
Penggunaan Surat Suara.
5 Model C6 LN DPR Surat Pemberitahuan Pemungutan Suara
Luar Negeri.
6 Model A 3 LN Salinan Daftar Pemilih Tetap Luar Negeri
(DPTLN).
7 Model A 4 LN Salinan Daftar Pemilih Tambahan Luar
Negeri (DPTbLN).
8 Model A. KHUSUS LN Salinan Daftar Pemilih Khusus Luar Negeri
(DPKLN).
Kepada Yth. Ketua PPLN………....… di -
……………………………………..
MODEL C 4 LN
A.
2
9 Model A 5 LN Surat Pemberitahuan Untuk Memberikan
Suara di TPS lain.
10 Model A.T. KHUSUS LN KPU Daftar Pemilih Tambahan Khusus Luar
Negeri (DPKTbLN) Bagi Pemilih Yang
Memberikan di TPS Menggunakan KTP dan
KK.
B. Surat suara Pemilu Anggota DPR yang digunakan, tidak terpakai, surat suara
cadangan yang digunakan untuk mengganti surat suara yang rusak/salah coblos dan
sisa surat suara cadangan.
C. Alat kelengkapan TPS serta kelengkapan administrasi dan formulir pemungutan suara
dan penghitungan suara sebagaimana dimaksud pada huruf A dan surat suara
sebagaimana dimaksud pada huruf B, dimasukkan kedalam kotak suara dalam
keadaan tersegel.
YANG MENYERAHKAN, KELOMPOK PENYELENGGARA
PEMUNGUTAN SUARA LUAR NEGERI
……………………………………… Nama Lengkap
…………………….., ……………………. 2014
YANG MENERIMA, PANITIA PEMUNGUTAN
LUAR NEGERI
……………………………………… Nama Lengkap
Keterangan :
1. *) Coret yang tidak diperlukan;
2. Satu eksemplar untuk PPLN;
3. Satu eksemplar untuk arsip KPPSLN.
TANDA TERIMA BERITA ACARA PEMUNGUTAN SUARA LUAR NEGERI
PEMILU ANGGOTA DPR TAHUN 2014
TPSLN : ________________________________ Lokasi : ________________________________
PPLN : ________________________________ Negara : ________________________________
No N a m a PPL /
Saksi dari Partai Politik Tanda tangan
1. ………………... Partai NasDem 1………………………...
2. ………………... Partai Kebangkitan Bangsa
2………………...
3. ………………... Partai Keadilan Sejahtera 3………………………...
4. ………………... Partai Demokrasi
Indonesia Perjuangan
4………………...
5. ………………... Partai Golkar 5………………………...
6. ………………... Partai Gerakan Indonesia
Raya
6………………...
7. ………………... Partai Demokrat 7………………………...
8. ………………... Partai Amanat Nasional
8………………...
9. ………………... Partai Persatuan
Pembangunan 9………………………...
10. ………………... Partai Hati Nurani Rakyat
10……………….
11. ………………... Partai Bulan Bintang 11………………………...
12. ………………... Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia
12………………
13. ………………... Pengawas Pemilu
Lapangan 13………………...........
........................, ... ……. 2014
Yang Menyerahkan Ketua KPPSLN
(……………………………..)
MODEL C5 LN
SURAT PEMBERITAHUAN
PEMUNGUTAN SUARA LUAR NEGERI
Dengan ini diberitahukan kepada :
Nama Pemilih : ......................................................
Nomor Urut DPTLN : ......................................................
Nomor Passport/Identitas : ......................................................
untuk memberikan suara pada Pemilihan Umum Anggota DPR Daerah
Pemilihan DKI Jakarta II sesuai surat suara terlampir, dengan cara
mencoblos satu kali pada nomor atau tanda gambar partai politik
dan/atau nama calon pada surat suara.
Surat suara yang telah dicoblos agar dimasukkan kembali ke
dalam sampul semula dan ditutup dengan lem perekat, kemudian
dimasukkan ke dalam sampul balasan bersama dengan tanda terima
Model C6 LN (UNTUK PPLN) selanjutnya dikirimkan kepada PPLN sesuai
alamat tertera dalam sampul.
………………….., …………………… 2014
PANITIA PEMUNGUTAN LUAR NEGERI
KETUA,
……………………………………..
TANDA TERIMA
Telah diterima surat pemberitahuan pemungutan suara luar negeri dan
surat suara dari PPLN melalui pos serta dikirimkan kembali untuk dilakukan
penghitungan di PPLN, atas nama :
Nama Pemilih : ……………………………………………..
Nomor Urut dalam DPT LN : ……………………………………………..
Kota : ……………………………………………..
Negara : ……………………………………………..
………………….., …………………… 2014
YANG MENERIMA,
……………………………………..
MODEL C6 LN POS (UNTUK PEMILIH)
MODEL C6 LN POS (UNTUK PPLN)
Bersama ini diberitahukan bahwa Komisi Pemilihan Umum mengundang
Pemilih Luar Negeri untuk memberikan suara pada Pemilihan Umum Anggota
DPR yang akan dilaksanakan pada :
H a r i/Tanggal : ……../Tanggal ……………. 2014
Pukul : 07.00 s/d …………
Tempat Pemungutan Suara Luar Negeri (TPSLN) : …………...……………..
Lokasi : …………………………………………….
PPLN : …………………………………………….
Negara : ....…….............................................
……………………., ………………… 2014
KELOMPOK PENYELENGGARA
PEMUNGUTAN SUARA LUAR NEGERI K E T U A
(………………………………..)
Catatan :
1. Pemilih penyandang cacat diberi kemudahan dalam memberikan suara.
PEMBERITAHUAN WAKTU DAN TEMPAT PEMUNGUTAN SUARA LUAR
NEGERI
Cara memilih anggota DPR
Coblos pada nomor atau tanda gambar partai politik dan/atau
nama calon.
MODEL C6 LN
BERITA ACARA
PENGHITUNGAN SUARA
DI TEMPAT PEMUNGUTAN SUARA DALAM PEMILIHAN UMUM
ANGGOTA DPR TAHUN 2014
Pada hari ini Rabu tanggal sembilan bulan April tahun dua ribu empat belas Kelompok
Penyelenggara Pemungutan Suara Luar Negeri (KPPSLN) mengadakan Rapat Penghitungan
Suara dalam Pemilihan Umum Anggota DPR yang dihadiri oleh saksi dari Partai Politik dan
Pengawas Pemilu Lapangan *) bertempat di :
Tempat Pemungutan Suara Luar Negeri (TPSLN ) : ..........................................................
Lokasi : ..............................................................................
PPLN : ..............................................................................
Negara : .............................................. ................................
A. PERSIAPAN PENGHITUNGAN SUARA DI TPSLN
Penghitungan suara dimulai pukul 13.00 waktu setempat dengan melakukan kegiatan :
1. Menghitung dan mencatat jumlah Pemilih yang memberikan suara berdasarkan salinan
Daftar Pemilih Tetap, Daftar Pemilih Tambahan dan Daftar Pemilih Khusus serta Daftar Pemilih Khusus Tambahan/Pemilih menggunakan KTP dan KK.
2. Menghitung dan mencatat jumlah surat suara yang tidak terpakai.
3. Menghitung dan mencatat jumlah surat suara yang dikembalikan oleh Pemilih karena
rusak atau salah dalam cara memberikan suara.
4. Menghitung dan mencatat sisa surat suara cadangan. 5. Menghitung dan mencatat jumlah surat suara yang digunakan yang berisi surat suara
sah dan surat suara tidak sah.
B. LAMPIRAN BERITA ACARA
Berita Acara (Model C LN) ini dilampiri : 1. Sertifikat Hasil dan Rincian Penghitungan Suara untuk Pemilu Anggota DPR (Model C1
LN) dan lampirannya.
2. Pernyataan Kejadian Khusus dan Keberatan Saksi dalam acara Penghitungan Suara di
TPSLN untuk Pemilu Anggota DPR (Model C2 LN)
3. Tanda Terima Berita Acara Penghitungan Suara dan Sertifikat Hasil Perolehan Suara Pemilu Anggota DPR Tahun 2014 (Model C5 LN).
4. Surat Pemberitahuan untuk Memberikan Suara di TPS lain (Model A5-KPU).
5. Salinan Daftar Pemilih Tetap (Model A3-KPU), Salinan Daftar Pemilih Tambahan (Model
A4-KPU), dan Salinan Daftar Pemilih Khusus (Model A.Khusus-KPU).
D. PENYAMPAIAN BERITA ACARA DAN LAMPIRAN :
1. Satu rangkap Berita Acara, Sertifikat dan seluruh Lampirannya di dalam kotak suara,
disampaikan kepada PPS untuk digunakan rekapitulasi tingkat PPS.
2. Satu rangkap Sertifikat Hasil dan Rincian Penghitungan Suara untuk Pemilu Anggota
DPR disampaikan kepada PPS untuk keperluan pengumuman di kantor PPS. 3. Satu rangkap Sertifikat Hasil dan Rincian Penghitungan Suara untuk Pemilu Anggota
DPR disampaikan kepada Pengawas Pemilu Lapangan.
4. Satu rangkap Sertifikat Hasil dan Rincian Penghitungan Suara untuk Pemilu Anggota
DPR disampaikan kepada Saksi Partai Politik yang hadir.
*) Coret yang tidak perlu
MODEL C LN PENGHITUNGAN
2 MODEL C LN DPR HALAMAN 2
KELOMPOK PENYELENGGARA PEMUNGUTAN SUARA LUAR NEGERI
No. Jabatan Nama Lengkap Tanda tangan
1. Ketua 1.
2. Anggota 2.
3. Anggota 3.
4. Anggota 4.
5. Anggota 5.
6. Anggota 6.
7. Anggota 7.
No. Urut
Parpol Nama Lengkap
Saksi dari Partai Politk
Peserta Pemilu Tanda tangan
1. Partai NasDem
1. .................
2. Partai Kebangkitan Bangsa
(PKB) 2. ......................
3. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 3. ................ .
4. Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan (PDIP) 4. ......................
5. Partai Golongan Karya
(Golkar) 5. ....................
6. Partai Gerakan Indonesia
Raya (Gerindra) 6. ......................
7. Partai Demokrat
7. ....................
8. Partai Amanat Nasional
(PAN) 8. ......................
9. Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 9. ....................
10. Partai Hati Nurani Rakyat (HANURA) 10. ....................
14. Partai Bulan Bintang (PBB)
14. ...............
15. Partai Keadilan dan
Persatuan Indonesia (PKPI)
15.................
LOGO HOLOGRAM
Tempat Pemungutan Suara Luar Negeri (TPSLN)
Lokasi
PPLN
Negara
1
1
2
3
SERTIFIKAT HASIL DAN RINCIAN
: ……………………………………………..
TAHUN 2014
DALAM PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DPR
PENGHITUNGAN SUARA DI TEMPAT PEMUNGUTAN SUARA LUAR NEGERI
: ……………………………………………..
: ……………………………………………..
: ……………………………………………..
I. DATA JUMLAH SUARA SAH DAN TIDAK SAH
NO. URAIANDPR
JUMLAH
Jumlah Suara Sah dan Tidak Sah
Jumlah Suara Tidak Sah
Jumlah Suara Sah Seluruh Partai Politik
32
MODEL C 1 LN PENGHITUNGAN
LOGO HOLOGRAM
II. RINCIAN PEROLEHAN SUARA SAH(diisi berdasarkan data model C1 LN Plano-DPR)
A A
B B
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
A A
B B
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
7 8 9 10 14 15
NAMA/TANDA TANGAN SAKSI-SAKSI PARTAI POLITIK
1 2 3 4 5 6
NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON
3. PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)
SUARA SAHSUARA SAH
Total Perolehan Suara calon
Jumlah Suara Sah Partai Politik dan Calon
( A + B )
4. PARTAI DEMOKRASI INDONESIA
PERJUANGAN (PDIP)
SUARA SAH
Suara Calon Suara Calon
C
dengan huruf dengan huruf
Total Perolehan Suara calon
dengan huruf
C
dengan huruf
C
Total Perolehan Suara calon
Jumlah Suara Sah Partai Politik dan Calon
( A + B )
Suara Calon Suara Calon
2 3 4 5 6 7
Total Perolehan Suara calon
Jumlah Suara Sah Partai Politik dan Calon
( A + B )
NAMA/TANDA TANGAN KPPSLN
1
Jumlah Suara Sah Partai Politik dan Calon
( A + B )
2. PARTAI KEBANGKITAN BANGSA (PKB)1. PARTAI NASDEM
NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON SUARA SAHNOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON
C
LAMPIRAN MODEL C 1 LN PENGHITUNGAN
Halaman 1
LOGO HOLOGRAM
A A
B B
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
A A
B B
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
6
7 8 9
Jumlah Suara Sah Partai Politik dan Calon
( A + B )
Jumlah Suara Sah Partai Politik dan Calon
( A + B )
Jumlah Suara Sah Partai Politik dan Calon
( A + B )
Jumlah Suara Sah Partai Politik dan Calon
( A + B )
7. PARTAI DEMOKRAT
NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON
Total Perolehan Suara calon Total Perolehan Suara calon
10 14
NAMA/TANDA TANGAN KPPSLN
1 2 3 4 5
SUARA SAH SUARA SAH
Suara Calon Suara Calon
SUARA SAH SUARA SAH
5. PARTAI GOLONGAN KARYA (GOLKAR)
NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON
C
C
dengan huruf dengan huruf
Total Perolehan Suara calon Total Perolehan Suara calon
Suara Calon Suara Calon
6 7
NAMA/TANDA TANGAN SAKSI-SAKSI PARTAI POLITIK
1
15
C
2 3 4 5
NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON
6. PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA
(GERINDRA)
8. PARTAI AMANAT NASIONAL (PAN)
C
dengan huruf dengan huruf
LAMPIRAN MODEL C 1 LN PENGHITUNGAN
Halaman 2
LOGO HOLOGRAM
A A
B B
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
A A
B B
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
NAMA/TANDA TANGAN KPPSLN
1 2
dengan huruf dengan huruf
3
Total Perolehan Suara calon Total Perolehan Suara calon
8 9
C C
1410 15
NAMA/TANDA TANGAN SAKSI-SAKSI PARTAI POLITIK
1 2 3 4 5
7
6
4 5 6 7
Suara Calon
C
dengan huruf dengan huruf
SUARA SAH
Suara Calon
Suara Calon Suara Calon
SUARA SAH SUARA SAH
SUARA SAH
Jumlah Suara Sah Partai Politik dan Calon
( A + B )C
Total Perolehan Suara calon Total Perolehan Suara calon
Jumlah Suara Sah Partai Politik dan Calon
( A + B )
10. PARTAI HATI NURANI RAKYAT (HANURA)
Jumlah Suara Sah Partai Politik dan Calon
( A + B )
Jumlah Suara Sah Partai Politik dan Calon
( A + B )
9. PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN
(PPP)
15. PARTAI KEADILAN DAN PERSATUAN
INDONESIA (PKPI)14. PARTAI BULAN BINTANG (PBB)
NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALONNOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON
NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON
LAMPIRAN MODEL C 1 LN PENGHITUNGAN
Halaman 3
Tempat Pemungutan Suara Luar Negeri (TPSLN) ……………………………………………………...…………………………………………………….
PPLN ……………………………………………………………………………………………………..…………………………………………………………………….
Negara ………………………………………………………………………………………………..……………………………………………………………………..
Jumlah
7
10
6
14
5
159
(dengan huruf)
Jumlah Suara Sah Partai
Politik dan Calon
NAMA DAN TANDA TANGAN KPPSLN
NAMA DAN TANDA TANGAN SAKSI
1
Rincian Perolehan SuaraNomor/Nama Partai dan
Calon
1. PARTAI NASDEM
Nama Calon 44
Nama Calon 33
2
Nama Calon 11
dst6
Nama Calon 55
Nama Calon 2
1
CATATAN PENGHITUNGAN SUARA TIAP PARTAI POLITIK
DAN CALON ANGGOTA DPR DALAM PEMILU LUAR NEGERI TAHUN 2014
DI TEMPAT PEMUNGUTAN SUARA
432
432 765
8
MODEL C 1 LN DPR
Nomor/Nama Partai dan
Calon Jumlah
1. PARTAI NASDEM
10 Nama Calon 4
8 Nama Calon 2
7 Nama Calon 1
11 Nama Calon 5
9 Nama Calon 3
12 dst
Rincian Perolehan Suara
Jumlah Suara Sah Partai
Politik dan Calon
(dengan huruf)
NAMA DAN TANDA TANGAN KPPSLN
1 2 3 4 5 6
6 7
7
NAMA DAN TANDA TANGAN SAKSI
1 2 3 4 5
8 9 10 14 15
13 dst
JumlahNomor/Nama Partai dan
CalonRincian Perolehan Suara
2. PARTAI KEBANGKITAN
BANGSA
1 Nama Calon 1
2 Nama Calon 2
3 Nama Calon 3
4 Nama Calon 4
5 Nama Calon 5
6 dst
Jumlah Suara Sah Partai
Politik dan Calon
(dengan huruf)
NAMA DAN TANDA TANGAN KPPSLN
1 2 3 4 5 6 7
5 6 7
NAMA DAN TANDA TANGAN SAKSI
1 2 3 4
8 9 10 14 15
Nomor/Nama Partai dan
CalonRincian Perolehan Suara Jumlah
2. PARTAI KEBANGKITAN
BANGSA
7 Nama Calon 1
Nama Calon 5
8 Nama Calon 2
9 Nama Calon 3
13 dst
10 Nama Calon 4
11
3 4 5 6 7
12 dst
Jumlah Suara Sah Partai
Politik dan Calon
(dengan huruf)
NAMA DAN TANDA TANGAN KPPSLN
1 2
NAMA DAN TANDA TANGAN SAKSI
1 2 3 4 5 6 7
8 9 10 14 15
JumlahNomor/Nama Partai dan
CalonRincian Perolehan Suara
3. PARTAI KEADILAN
SEJAHTERA
1 Nama Calon 1
2 Nama Calon 2
3 Nama Calon 3
4 Nama Calon 4
5 Nama Calon 5
6 dst
Jumlah Suara Sah Partai
Politik dan Calon
(dengan huruf)
NAMA DAN TANDA TANGAN KPPSLN
1 2 3 4 5 6
6 7
7
NAMA DAN TANDA TANGAN SAKSI
1 2 3 4 5
8 9 10 14 15
Nomor/Nama Partai dan
CalonRincian Perolehan Suara Jumlah
3. PARTAI KEADILAN
SEJAHTERA
7 Nama Calon 1
Nama Calon 5
8 Nama Calon 2
9 Nama Calon 3
13 dst
10 Nama Calon 4
11
3 4 5 6 7
12 dst
Jumlah Suara Sah Partai
Politik dan Calon
(dengan huruf)
NAMA DAN TANDA TANGAN KPPSLN
1 2
NAMA DAN TANDA TANGAN SAKSI
1 2 3 4 5 6 7
8 9 10 14 15
JumlahNomor/Nama Partai dan
CalonRincian Perolehan Suara
4. PARTAI DEMOKRASI
INDONESIA PERJUANGAN
1 Nama Calon 1
2 Nama Calon 2
3 Nama Calon 3
4 Nama Calon 4
5 Nama Calon 5
6 dst
Jumlah Suara Sah Partai
Politik dan Calon
(dengan huruf)
NAMA DAN TANDA TANGAN KPPSLN
1 2 3 4 5 6
6 7
7
NAMA DAN TANDA TANGAN SAKSI
1 2 3 4 5
8 9 10 14 15
Nomor/Nama Partai dan
CalonRincian Perolehan Suara Jumlah
4. PARTAI DEMOKRASI
INDONESIA PERJUANGAN
7 Nama Calon 1
Nama Calon 5
8 Nama Calon 2
9 Nama Calon 3
13 dst
10 Nama Calon 4
11
3 4 5 6 7
12 dst
Jumlah Suara Sah Partai
Politik dan Calon
(dengan huruf)
NAMA DAN TANDA TANGAN KPPSLN
1 2
NAMA DAN TANDA TANGAN SAKSI
1 2 3 4 5 6 7
8 9 10 14 15
JumlahNomor/Nama Partai dan
CalonRincian Perolehan Suara
5. PARTAI GOLONGAN KARYA
1 Nama Calon 1
2 Nama Calon 2
3 Nama Calon 3
4 Nama Calon 4
5 Nama Calon 5
6 dst
Jumlah Suara Sah Partai
Politik dan Calon
(dengan huruf)
NAMA DAN TANDA TANGAN KPPSLN
1 2 3 4 5 6
6 7
7
NAMA DAN TANDA TANGAN SAKSI
1 2 3 4 5
8 9 10 14 15
Nomor/Nama Partai dan
CalonRincian Perolehan Suara Jumlah
5. PARTAI GOLONGAN KARYA
7 Nama Calon 1
Nama Calon 5
8 Nama Calon 2
9 Nama Calon 3
13 dst
10 Nama Calon 4
11
3 4 5 6 7
12 dst
Jumlah Suara Sah Partai
Politik dan Calon
(dengan huruf)
NAMA DAN TANDA TANGAN KPPSLN
1 2
NAMA DAN TANDA TANGAN SAKSI
1 2 3 4 5 6 7
8 9 10 14 15
JumlahNomor/Nama Partai dan
CalonRincian Perolehan Suara
6. PARTAI GERAKAN
INDONESIA RAYA
1 Nama Calon 1
2 Nama Calon 2
3 Nama Calon 3
4 Nama Calon 4
5 Nama Calon 5
6 dst
Jumlah Suara Sah Partai
Politik dan Calon
(dengan huruf)
NAMA DAN TANDA TANGAN KPPSLN
1 2 3 4 5 6
6 7
7
NAMA DAN TANDA TANGAN SAKSI
1 2 3 4 5
8 9 10 14 15
Nomor/Nama Partai dan
CalonRincian Perolehan Suara Jumlah
6. PARTAI GERAKAN
INDONESIA RAYA
7 Nama Calon 1
Nama Calon 5
8 Nama Calon 2
9 Nama Calon 3
13 dst
10 Nama Calon 4
11
3 4 5 6 7
12 dst
Jumlah Suara Sah Partai
Politik dan Calon
(dengan huruf)
NAMA DAN TANDA TANGAN KPPSLN
1 2
NAMA DAN TANDA TANGAN SAKSI
1 2 3 4 5 6 7
8 9 10 14 15
JumlahNomor/Nama Partai dan
CalonRincian Perolehan Suara
7. PARTAI DEMOKRAT
1 Nama Calon 1
2 Nama Calon 2
3 Nama Calon 3
4 Nama Calon 4
5 Nama Calon 5
6 dst
Jumlah Suara Sah Partai
Politik dan Calon
(dengan huruf)
NAMA DAN TANDA TANGAN KPPSLN
1 2 3 4 5 6
6 7
7
NAMA DAN TANDA TANGAN SAKSI
1 2 3 4 5
8 9 10 14 15
Nomor/Nama Partai dan
Calon Rincian Perolehan Suara Jumlah
7. PARTAI DEMOKRAT
7 Nama Calon 1
Nama Calon 5
8 Nama Calon 2
9 Nama Calon 3
13 dst
10 Nama Calon 4
11
3 4 5 6 7
12 dst
Jumlah Suara Sah Partai
Politik dan Calon
(dengan huruf)
NAMA DAN TANDA TANGAN KPPSLN
1 2
NAMA DAN TANDA TANGAN SAKSI
1 2 3 4 5 6 7
8 9 10 14 15
JumlahNomor/Nama Partai dan
CalonRincian Perolehan Suara
8. PARTAI AMANAT NASIONAL
1 Nama Calon 1
2 Nama Calon 2
3 Nama Calon 3
4 Nama Calon 4
5 Nama Calon 5
6 dst
Jumlah Suara Sah Partai
Politik dan Calon
(dengan huruf)
NAMA DAN TANDA TANGAN KPPSLN
1 2 3 4 5 6
6 7
7
NAMA DAN TANDA TANGAN SAKSI
1 2 3 4 5
8 9 10 14 15
Nomor/Nama Partai dan
CalonRincian Perolehan Suara Jumlah
8. PARTAI AMANAT NASIONAL
7 Nama Calon 1
Nama Calon 5
8 Nama Calon 2
9 Nama Calon 3
13 dst
10 Nama Calon 4
11
3 4 5 6 7
12 dst
Jumlah Suara Sah Partai
Politik dan Calon
(dengan huruf)
NAMA DAN TANDA TANGAN KPPSLN
1 2
NAMA DAN TANDA TANGAN SAKSI
1 2 3 4 5 6 7
8 9 10 14 15
JumlahNomor/Nama Partai dan
CalonRincian Perolehan Suara
9. PARTAI PERSATUAN
PEMBANGUNAN
1 Nama Calon 1
2 Nama Calon 2
3 Nama Calon 3
4 Nama Calon 4
5 Nama Calon 5
6 dst
Jumlah Suara Sah Partai
Politik dan Calon
(dengan huruf)
NAMA DAN TANDA TANGAN KPPSLN
1 2 3 4 5 6
6 7
7
NAMA DAN TANDA TANGAN SAKSI
1 2 3 4 5
8 9 10 14 15
Nomor/Nama Partai dan
CalonRincian Perolehan Suara Jumlah
9. PARTAI PERSATUAN
PEMBANGUNAN
7 Nama Calon 1
Nama Calon 5
8 Nama Calon 2
9 Nama Calon 3
13 dst
10 Nama Calon 4
11
3 4 5 6 7
12 dst
Jumlah Suara Sah Partai
Politik dan Calon
(dengan huruf)
NAMA DAN TANDA TANGAN KPPSLN
1 2
NAMA DAN TANDA TANGAN SAKSI
1 2 3 4 5 6 7
8 9 10 14 15
JumlahNomor/Nama Partai dan
CalonRincian Perolehan Suara
10. PARTAI HATI NURANI
RAKYAT
1 Nama Calon 1
2 Nama Calon 2
3 Nama Calon 3
4 Nama Calon 4
5 Nama Calon 5
6 dst
Jumlah Suara Sah Partai
Politik dan Calon
(dengan huruf)
NAMA DAN TANDA TANGAN KPPSLN
1 2 3 4 5 6
6 7
7
NAMA DAN TANDA TANGAN SAKSI
1 2 3 4 5
8 9 10 14 15
Nomor/Nama Partai dan
CalonRincian Perolehan Suara Jumlah
10. PARTAI HATI NURANI
RAKYAT
7 Nama Calon 1
Nama Calon 5
8 Nama Calon 2
9 Nama Calon 3
13 dst
10 Nama Calon 4
11
3 4 5 6 7
12 dst
Jumlah Suara Sah Partai
Politik dan Calon
(dengan huruf)
NAMA DAN TANDA TANGAN KPPSLN
1 2
NAMA DAN TANDA TANGAN SAKSI
1 2 3 4 5 6 7
8 9 10 14 15
JumlahNomor/Nama Partai dan
CalonRincian Perolehan Suara
14. PARTAI BULAN BINTANG
1 Nama Calon 1
2 Nama Calon 2
3 Nama Calon 3
4 Nama Calon 4
5 Nama Calon 5
6 dst
Jumlah Suara Sah Partai
Politik dan Calon
(dengan huruf)
NAMA DAN TANDA TANGAN KPPSLN
1 2 3 4 5 6
6 7
7
NAMA DAN TANDA TANGAN SAKSI
1 2 3 4 5
8 9 10 14 15
Nomor/Nama Partai dan
Calon Rincian Perolehan Suara Jumlah
14. PARTAI BULAN BINTANG
7 Nama Calon 1
Nama Calon 5
8 Nama Calon 2
9 Nama Calon 3
13 dst
10 Nama Calon 4
11
3 4 5 6 7
12 dst
Jumlah Suara Sah Partai
Politik dan Calon
(dengan huruf)
NAMA DAN TANDA TANGAN KPPSLN
1 2
NAMA DAN TANDA TANGAN SAKSI
1 2 3 4 5 6 7
8 9 10 14 15
JumlahNomor/Nama Partai dan
CalonRincian Perolehan Suara
15. PARTAI KEADILAN DAN
PERSATUAN INDONESIA
1 Nama Calon 1
2 Nama Calon 2
3 Nama Calon 3
4 Nama Calon 4
5 Nama Calon 5
6 dst
Jumlah Suara Sah Partai
Politik dan Calon
(dengan huruf)
NAMA DAN TANDA TANGAN KPPSLN
1 2 3 4 5 6 7
NAMA DAN TANDA TANGAN SAKSI
1 2 3 4 5 6 7
8 9 10 14 15
Rincian Perolehan Suara Jumlah15. PARTAI KEADILAN DAN
PERSATUAN INDONESIA
7 Nama Calon 1
8 Nama Calon 2
9 Nama Calon 3
Nomor/Nama Partai dan
Calon
10 Nama Calon 4
11 Nama Calon 5
12 dst
13 dst
Jumlah Suara Sah Partai
Politik dan Calon
(dengan huruf)
NAMA DAN TANDA TANGAN KPPSLN
1 2 3 4 5 6 7
5 6 7
NAMA DAN TANDA TANGAN SAKSI
1 2 3 4
8 9 10 14 15
Tempat Pemungutan Suara Luar Negeri (TPSLN) : ....................................................................
KBRI : ......…………………………………………………......………………..
Negara : ..……………………………………………………………………………
Kejadian Khusus :
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
Keberatan Saksi Partai Politik :
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
SAKSI YANG MENGAJUKAN
KEBERATAN
……………………………………………..
Keterangan :
1. Coret yang tidak diperlukan;
2. Kejadian Khusus dicatat dan ditandatangani oleh Ketua KPPSLN, sedangkan bila
terdapat keberatan saksi dicatat dan ditandatangani bersama oleh Saksi dari Partai Politik dan Ketua KPPSLN pada tanggal 9 April 2014.
MODEL C2 LN
…………………………, 9 APRIL 2014
KPPSLN,
KETUA
…………………………………………
PERNYATAAN KEJADIAN KHUSUS
DAN KEBERATAN SAKSI YANG BERHUBUNGAN DENGAN
PENGHITUNGAN SUARA DI TEMPAT PEMUNGUTAN SUARA
LUAR NEGERI DALAM PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DPR
TAHUN 2014
SURAT PENGANTAR
Perihal : Penyampaian Berita Acara Penghitungan Suara di TPSLN. ----------------------------------
Bersama ini disampaikan Berita Acara beserta lampiran dalam pelaksanaan
penghitungan suara di :
Tempat Pemungutan Suara Luar Negeri (TPSLN) ………….....…............…….…................
Lokasi ……………….………………………………………………….…..........................................
PPLN ............................................................................................................................
Negara …………………………….…………………………………………............…………...………….
Jenis kelengkapan administrasi dan formulir pemungutan suara dan penghitungan suara
di tempat pemungutan suara, terdiri dari :
1 Model C LN Berita Acara Penghitungan Suara di TPSLN
Pemilu Anggota DPR.
Model C1 LN Sertifikat Hasil dan Rincian Penghitungan
Suara di TPS Pemilu Anggota DPR.
Lampiran Model C1 LN Rincian Perolehan Suara Partai Politik dan
Calon Anggota DPR.
2 Model C1 LN Ukuran Plano Catatan Penghituangan Suara Setiap Partai
Politik dan Calon Anggota DPR.
3 Model C2 LN Catatan Kejadian Khusus dan Keberatan
Saksi Pemilu Anggota DPR
4 Model C3 LN Surat Pernyataan Pendamping Pemilih
Pemilu Anggota DPR.
5 Model C5 LN Tanda Terima Penyamaian Berita Acara
Penghitungan Suara di TPSLN, Sertifikat
Kepada Yth. Ketua PPLN……....…….… di -
……………………………………..
MODEL C4 LN
A.
2
Hasil dan Rincian Penghitungan Suara
beserta lampiran Pemilu Anggota DPR.
7 Model A 3 KPU Salinan Daftar Pemilih Tetap (DPT).
8 Model A 4 KPU Salinan Daftar Pemilih Tambahan (DPTb).
9 Model A. KHUSUS KPU Salinan Daftar Pemilih Khusus (DPK).
10 Model A 5 KPU Surat Pemberitahuan Untuk Memberikan
Suara di TPS lain.
11 Model A.T. KHUSUS KPU Daftar Pemilih Tambahan Khusus (DPKTb)
Bagi Pemilih Yang Memberikan di TPS
Menggunakan KTP dan KK.
B. Surat suara Pemilu Anggota DPR yang digunakan, tidak terpakai, surat suara
cadangan yang digunakan untuk mengganti surat suara yang rusak/salah coblos dan
sisa surat suara cadangan.
C. Alat kelengkapan TPSLN serta kelengkapan administrasi dan formulir pemungutan
suara dan penghitungan suara sebagaimana dimaksud pada huruf A dan surat suara
sebagaimana dimaksud pada huruf B, dimasukkan kedalam kotak suara dalam
keadaan tersegel.
YANG MENYERAHKAN, KELOMPOK PENYELENGGARA
PEMUNGUTAN SUARA LUAR NEGERI
……………………………………… Nama Lengkap
…………………….., ……………………. 2014
YANG MENERIMA, PANITIA PEMUNGUTAN LUAR NEGERI
……………………………………… Nama Lengkap
Keterangan :
1. *) Coret yang tidak diperlukan;
2. Satu eksemplar untuk PPLN;
3. Satu eksemplar untuk arsip KPPSLN.
TANDA TERIMA
BERITA ACARA
DAN SERTIFIKAT HASIL PEROLEHAN SUARA LUAR NEGERI PEMILU ANGGOTA DPR
TAHUN 2014
TPSLN : ________________________________
LOKASI : ________________________________
PPLN : ________________________________ NEGARA : ________________________________
No N a m a PPL /
Saksi dari Partai Politik Tanda tangan
1. ………………... Partai NasDem
1………………………...
2. ………………... Partai Kebangkitan Bangsa
2………………...
3. ………………... Partai Keadilan Sejahtera
3………………………...
4. ………………...
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 4………………...
5. ………………... Partai Golkar
5………………………...
6. ………………...
Partai Gerakan Indonesia
Raya 6………………...
7. ………………... Partai Demokrat
7………………………...
8. ………………... Partai Amanat Nasional
8………………...
9. ………………...
Partai Persatuan
Pembangunan 9………………………...
10. ………………... Partai Hati Nurani Rakyat
10……………….
11. ………………... Partai Bulan Bintang
11………………………...
12. ………………...
Partai Keadilan dan Persatuan
Indonesia 12………………
13. ………………...
Pengawas Pemilu Lapangan
13………….………………
.................................., ... April 2014 Yang Menyerahkan
Ketua KPPSLN
(……………………………..)
MODEL C5 LN
BERITA ACARA
REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA
PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU DAN PEROLEHAN SUARA CALON
TINGKAT PPLN DALAM PEMILU ANGGOTA DPR TAHUN 2014
Pada hari ini …………….. tanggal ……….…………… bulan …………….……………… tahun Dua
ribu empat belas, Penitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) ...........................................
mengadakan kegiatan rekapitulasi hasil penghitungan suara dan perolehan suara partai politik
dan suara calon Anggota DPR bertempat di :
...................................................... ......................................................
Pelaksana kegiatan rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilihan Umum Anggota DPR
disaksikan oleh saksi saksi dari Partai Politik, dan diawasi oleh Pengawas Pemilu Lapangan
Luar Negeri menyelesaikan rekapitulasi hasil suara untuk Pemilihan Umum Anggota DPR-RI
Daerah Pemilihan DKI Jakarta II.
1. Dalam rapat rekapitulasi hasil penghitungan suara, dilakukan penjumlahan data-data
dalam formulir C-1 DPR tiap-tiap TPS untuk seluruh TPS dalam PPLN
................................................. dan dituangkan dalam formulir sertifikat rekapitulasi
Model D-1 LN DPR.
2. Dalam pelaksanaan kegiatan rekapitulasi hasil penghitungan suara di tingkat
PPLN................................................., ada/tidak ada *) kejadian khusus dan atau
keberatan dari Saksi yang hadir dan langsung diberi keputusan oleh Ketua PPLN setelah
musyawarah dengan anggota PPLN.
3. Kejadian khusus atau keberatan yang diajukan oleh Saksi, yaitu **):
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
4. Terhadap keberatan saksi tersebut, Keputusan PPLN adalah :
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
Demikian Berita Acara ini dibuat dalam ……. ( ………………………………) rangkap yang masing-
masing rangkap ditandatangani oleh Ketua dan Anggota PPLN serta saksi dari Partai Politik
yang hadir.
Berita Acara ini dilampiri dengan :
1. Sertifikat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Dari Setiap TPS dalam Pemilu Anggota
DPR di Luar Negeri oleh PPLN (Model D1 LN DPR).
MODEL D LN DPR
2
2. Pernyataan kejadian khusus dan keberatan saksi yang berhubungan dengan rekapitulasi
penghitungan suara di tingkat PPLN dalam Pemilu Anggota DPR (Model D2 LN DPR)
Penyampaian Berita Acara dan sertifikat sebagai berikut :
1. 1 (satu) rangkap Asli Berita Acara dan lampirannya disampaikan kepada Komisi Pemilihan
Umum;
2. 1 (satu) rangkap salinan Berita Acara (Model D LN DPR), Sertifikat rekapitulasi (Model D 1
LN DPR) disampaikan kepada masing-masing saksi dari Partai Politik yang hadir;
3. 1 (satu) rangkap salinan Berita Acara (Model D LN DPR), Sertifikat rekapitulasi (Model D 1
LN DPR) disampaikan kepada Pengawas Pemilu Lapangan Luar Negeri;
Catatan :
*) Coret yang tidak perlu.
**) Coret apabila tidak ada keberatan.kejadian khusus.
PANITIA PEMILIHAN LUAR NEGERI
................................................. Ketua .......................................................
................................................. Anggota ...................................................
................................................. Anggota ......................................... ..........
................................................. Anggota ...................................................
................................................. Anggota ...................................................
No N a m a Saksi dari Partai Politik Peserta
Pemilu Tanda tangan
1. ………………... Partai NasDem 1………………………...
2. ………………... Partai Kebangkitan Bangsa 2………………...
3. ………………... Partai Keadilan Sejahtera 3………………………...
4.
………………...
Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan 4………………...
5. ………………... Partai Golongan Karya 5………………………...
6. ………………... Partai Gerakan Indonesia Raya 6………………...
7. ………………... Partai Demokrat 7………………………...
8. ………………... Partai Amanat Nasional 8………………...
9. ………………... Partai Persatuan Pembangunan 9………………………...
10. ………………... Partai Hati Nurani Rakyat 10……………….
11. ………………... Partai Bulan Bintang 11………………………...
12.
………………...
Partai Keadilan dan Persatuan
Indonesia 12………………
NO.
I. JUMLAH
PINDAHANPOS DROPBOX
TPSLN……….
TPSLN……….
TPSLN……….
TPSLN……….
TPSLN……….
TPSLN……….
TPSLN……….
TPSLN……….
TPSLN……….
TPSLN……….
TPSLN……….
TPSLN……….
TPSLN……….
TPSLN……….
JUMLAH AKHIR
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
LK
PR
JML
LK
PR
JML
LK
PR
JML
LK
PR
JML
LK
PR
JML
LK
PR
JML
LK
PR
JML
RINCIAN PEROLEHAN SUARA
1 2 3 4 5
NAMA/TANDA TANGAN PPLN
NAMA/TANDA TANGAN SAKSI-SAKSI PARTAI POLITIK
3
PPLN : ……………………………………………………………………………………….
: ……………………………………………………………………………………….
: ……………………………………………………………………………………….NEGARA
KOTA
a. Jumlah pemilih terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT)
14
1
SERTIFIKAT REKAPITULASI MODEL C1 DPR HASIL PENGHITUNGAN SUARA DARI SETIAP TPS DALAM PEMILIHAN UMUM
ANGGOTA DPR DI LUAR NEGERIdiisi berdasarkan formulir C1-LN DPR
Jumlah seluruh Pemilih yang menggunakan hak pilih (3a + 3b + 3c)
URAIAN
DATA PEMILIH DAN PENGGUNAAN HAK PILIH
a.Jumlah pengguna hak pilih dalam DPT
3b.Jumlah pengguna hak pilih dalam DPTb (Pemilih dari TPS lain)
c. Jumlah pengguna hak pilih menggunakan KTP atau paspor
b. Jumlah pemilih Terdaftar dalam Daftar Pemilih Tambahan (DPTb)
2
2
4 5 6
1
Jumlah seluruh Pemilih Terdaftar dalam DPT dan DPTb (1a + 1b)
4
9 107 8
2
15
MODEL D 1 LN DPR Halaman 1
NO.
II. JUMLAH
PINDAHANPOS DROPBOX
TPSLN
……….
TPSLN
……….
TPSLN
……….
TPSLN
……….
TPSLN
……….
TPSLN
……….
TPSLN
……….
TPSLN
……….
TPSLN
……….
TPSLN
……….
TPSLN
……….
TPSLN
……….
TPSLN
……….
TPSLN
……….JUMLAH AKHIR
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 19
1
2
3
4
5
NO.
III. JUMLAH
PINDAHANPOS DROPBOX
TPSLN……….
TPSLN……….
TPSLN……….
TPSLN……….
TPSLN……….
TPSLN……….
TPSLN……….
TPSLN……….
TPSLN……….
TPSLN……….
TPSLN……….
TPSLN……….
TPSLN……….
TPSLN……….
JUMLAH AKHIR
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1
2
3
RINCIAN
2
4 5
Jumlah surat suara dikembalikan oleh pemilih karena :
RINCIANURAIAN
Jumlah surat suara yang digunakan (Suara Sah dan Suara Tidak sah)
DATA PENGGUNAAN SURAT SUARA
DATA SUARA SAH DAN TIDAK SAH
2
b. Salah/Keliru memberikan penandaan
a. Rusak
9 10 14 15
3
NAMA/TANDA TANGAN SAKSI-SAKSI PARTAI POLITIK
Jumlah Suara Sah dan Tidak Sah
NAMA/TANDA TANGAN PPLN
1 2 3
URAIAN
6
Jumlah surat suara yang tidak terpakai
Jumlah surat suara cadangan yang digunakan (diisi bila surat suara yang digunakan melebihi jumlah DPT)
Jumlah seluruh surat suara yang diterima (termasuk cadangan 2%)
54
Jumlah Suara Tidak Sah
Jumlah Suara Sah Seluruh Partai Politk
1 2
7 8
MODEL D 1 LN DPR Halaman 2
NO.
IV.JUMLAH
PINDAHANPOS DROPBOX
TPSLN
……….
TPSLN
……….
TPSLN
……….
TPSLN
……….
TPSLN
……….
TPSLN
……….
TPSLN
……….
TPSLN
……….
TPSLN
……….
TPSLN
……….
TPSLN
……….
TPSLN
……….
TPSLN
……….
TPSLN
……….JUMLAH AKHIR
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 18
1
1
2
3
4
5
6
7
2
1
2
3
4
5
6
7
RINCIAN
Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon
NAMA/TANDA TANGAN PPLN
9 10 14
NAMA/TANDA TANGAN SAKSI-SAKSI PARTAI POLITIK
Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon
NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON
PARTAI NASDEM
NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON
PARTAI KEBANGKITAN BANGSA (PKB)
PARTAI
15
54
5432
3 6
1
1 2
DATA JUMLAH PEROLEHAN SUARA PARTAI POLITIK
(Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon)
2
7 8
MODEL D 1 LN DPR Halaman 4
NO.
IV.JUMLAH
PINDAHANPOS DROPBOX
TPSLN
……….
TPSLN
……….
TPSLN
……….
TPSLN
……….
TPSLN
……….
TPSLN
……….
TPSLN
……….
TPSLN
……….
TPSLN
……….
TPSLN
……….
TPSLN
……….
TPSLN
……….
TPSLN
……….
TPSLN
……….JUMLAH AKHIR
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 18
3
1
2
3
4
5
6
7
4
1
2
3
4
5
6
7
RINCIAN
1
Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon
Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon
10 14
NAMA/TANDA TANGAN PPLN
15
6
53 4
NAMA/TANDA TANGAN SAKSI-SAKSI PARTAI POLITIK
3 4 5
NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON
PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN (PDIP)
PARTAI
DATA JUMLAH PEROLEHAN SUARA PARTAI POLITIK
(Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon)
2
PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)
1 2
7 8
NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON
2
9
MODEL D 1 LN DPR Halaman 5
NO.
IV.JUMLAH
PINDAHANPOS DROPBOX
TPSLN
……….
TPSLN
……….
TPSLN
……….
TPSLN
……….
TPSLN
……….
TPSLN
……….
TPSLN
……….
TPSLN
……….
TPSLN
……….
TPSLN
……….
TPSLN
……….
TPSLN
……….
TPSLN
……….
TPSLN
……….JUMLAH AKHIR
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 18
5
1
2
3
4
5
6
7
6
1
2
3
4
5
6
7
1 2 3 4 5
RINCIANPARTAI
DATA JUMLAH PEROLEHAN SUARA PARTAI POLITIK
(Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon)
2
NAMA/TANDA TANGAN SAKSI-SAKSI PARTAI POLITIK
6
9 10
Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon
PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA (GERINDRA)
Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon
NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON
PARTAI GOLONGAN KARYA (GOLKAR)
NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON
14 15
NAMA/TANDA TANGAN PPLN
51 2 3 4
87
MODEL D 1 LN DPR Halaman 6
NO.
IV.JUMLAH
PINDAHANPOS DROPBOX
TPSLN
……….
TPSLN
……….
TPSLN
……….
TPSLN
……….
TPSLN
……….
TPSLN
……….
TPSLN
……….
TPSLN
……….
TPSLN
……….
TPSLN
……….
TPSLN
……….
TPSLN
……….
TPSLN
……….
TPSLN
……….JUMLAH AKHIR
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 18
7
1
2
3
4
5
6
7
8
1
2
3
4
5
6
7
54
NAMA/TANDA TANGAN SAKSI-SAKSI PARTAI POLITIK
NAMA/TANDA TANGAN PPLN
Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon
6
3 4 5
PARTAI
NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON
DATA JUMLAH PEROLEHAN SUARA PARTAI POLITIK
(Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon)
2
PARTAI DEMOKRAT
RINCIAN
PARTAI AMANAT NASIONAL (PAN)
Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon
3
1 2
15
NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON
9 10 14
1 2
7 8
MODEL D 1 LN DPR Halaman 7
NO.
IV.JUMLAH
PINDAHANPOS DROPBOX
TPSLN……….
TPSLN……….
TPSLN……….
TPSLN……….
TPSLN……….
TPSLN……….
TPSLN……….
TPSLN……….
TPSLN……….
TPSLN……….
TPSLN……….
TPSLN……….
TPSLN……….
TPSLN……….
JUMLAH AKHIR
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 18
9
1
2
3
4
5
6
7
10
1
2
3
4
5
6
7
NAMA/TANDA TANGAN PPLN
RINCIAN
1 2 3 4 5
Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon
Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon
PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN (PPP)
2
PARTAI
DATA JUMLAH PEROLEHAN SUARA PARTAI POLITIK (Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon)
NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON
NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON
PARTAI HATI NURANI RAKYAT (HANURA)
15
4 5
7 8
NAMA/TANDA TANGAN SAKSI-SAKSI PARTAI POLITIK
3 6
9 10 14
1 2
MODEL D 1 LN DPR Halaman 8
NO.
IV.JUMLAH
PINDAHANPOS DROPBOX
TPSLN……….
TPSLN……….
TPSLN……….
TPSLN……….
TPSLN……….
TPSLN……….
TPSLN……….
TPSLN……….
TPSLN……….
TPSLN……….
TPSLN……….
TPSLN……….
TPSLN……….
TPSLN……….
JUMLAH AKHIR
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 18
14
1
2
3
4
5
6
7
15
1
2
3
4
5
6
7
1 2 3 4 5
DATA JUMLAH PEROLEHAN SUARA PARTAI POLITIK (Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon)
2
PARTAI BULAN BINTANG
RINCIAN
Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon
NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON
PARTAI
NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON
15
NAMA/TANDA TANGAN SAKSI-SAKSI PARTAI POLITIK
3 4 5 61 2
9 10 14
Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon
NAMA/TANDA TANGAN PPLN
7 8
PARTAI KEADILAN DAN PERSATUAN INDONESIA (PKPI)
MODEL D 1 LN DPR Halaman 9
Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) : ………………………………………………….
Kota : ………………………………………………….
Negara : ………………………………………………….
A. JUMLAH SURAT SUARA : ……………………… lembar
B. SUARA SAH
NO.
JUMLAH
TIAP BARIS
JUMLAH SUARA
YANG DIPEROLEH
1 4 5
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
10 14 15
6
9
3
3
CATATAN HASIL PEROLEHAN SUARA UNTUK TIAP PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU DAN
CALON ANGGOTA DPR DAERAH PEMILIHAN DKI JAKARTA II
DI PANITIA PEMILIHAN LUAR NEGERI BAGI PEMILIHYANG MEMBERIKAN SUARA MELALUI DROPBOX
DATA JUMLAH PEROLEHAN SUARA PARTAI POLITIK (Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon)
2 4 5
7 8
PARTAI
2
NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON
PARTAI NASDEM
NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON
PARTAI KEBANGKITAN BANGSA (PKB)
NAMA/TANDA TANGAN PPLN
Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon
NAMA/TANDA TANGAN SAKSI-SAKSI PARTAI POLITIK
1
1 2 3 4 5
Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon
RINCIAN
MODEL D 1 -DROPBOX LN DPR (PLANO)
NO.
JUMLAH
TIAP BARIS
JUMLAH SUARA
YANG DIPEROLEH
1 4 5
3
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
4
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
65
NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON
PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN
DATA JUMLAH PEROLEHAN SUARA PARTAI POLITIK (Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon)
3
NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON
PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)
NAMA/TANDA TANGAN SAKSI-SAKSI PARTAI POLITIK
1 2 3 4
43
2
PARTAI
2
NAMA/TANDA TANGAN PPLN
7 9 10 14
Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon
Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon
1 5
8 15
RINCIAN
NO.
JUMLAH
TIAP BARIS
JUMLAH SUARA
YANG DIPEROLEH
1 4 5
5
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
6
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
DATA JUMLAH PEROLEHAN SUARA PARTAI POLITIK (Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon)
3
3 4 52
7 8
NAMA/TANDA TANGAN SAKSI-SAKSI PARTAI POLITIK
1 6
9 10 14 15
Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon
NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON
PARTAI GOLONGAN KARYA (GOLKAR)
NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON
PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA (GERINDRA)
2
PARTAI
Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon
NAMA/TANDA TANGAN PPLN
4 5
RINCIAN
1 2 3
NO.
JUMLAH
TIAP BARIS
JUMLAH SUARA
YANG DIPEROLEH
1 4 5
7
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
8
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon
NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON
PARTAI AMANAT NASIONAL (PAN)
DATA JUMLAH PEROLEHAN SUARA PARTAI POLITIK (Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon)
3
15
2 3
NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON
2
7 8 9 10 14
PARTAI RINCIAN
PARTAI DEMOKRAT
Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon
41 6
NAMA/TANDA TANGAN SAKSI-SAKSI PARTAI POLITIK
5
1 2 3
NAMA/TANDA TANGAN PPLN
4 5
NO.
JUMLAH
TIAP BARIS
JUMLAH SUARA
YANG DIPEROLEH
1 4 5
9
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
10
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
DATA JUMLAH PEROLEHAN SUARA PARTAI POLITIK (Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon)
3
3 4 5 6
7 8 9 10 14 15
NAMA/TANDA TANGAN SAKSI-SAKSI PARTAI POLITIK
NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON
NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON
PARTAI HATI NURANI RAKYAT (HANURA)
2
PARTAI
1 2
Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon
PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN (PPP)
NAMA/TANDA TANGAN PPLN
Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon
RINCIAN
1 2 3 4 5
NO.
JUMLAH
TIAP BARIS
JUMLAH SUARA
YANG DIPEROLEH
1 4 5
14
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
15
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
DATA JUMLAH PEROLEHAN SUARA PARTAI POLITIK (Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon)
3
PARTAI
2
7 8 9 10 14
2 3 4 5 6
Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon
NAMA/TANDA TANGAN PPLN
PARTAI KEADILAN DAN PERSATUAN INDONESIA
Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon
NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON
NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON
PARTAI BULAN BINTANG
RINCIAN
1 2 3 4 5
15
NAMA/TANDA TANGAN SAKSI-SAKSI PARTAI POLITIK
1
C. SUARA TIDAK SAH
JUMLAH
TIAP BARIS
JUMLAH SUARA
YANG DIPEROLEH1 3 4
Catatan :
1 Pada kolom 3 ditulis tally ( IIII ) tiap kolom
2 Pada kolom 4 ditulis angka.
3 Apabila terdapat kesalahan penulisan angka dalam kolom 4, dicoret angka yang salah, kemudian angka yang benar diperbaiki dan diparaf oleh Ketua PPLN.
SUARA TIDAK SAH
2
NAMA/TANDA TANGAN PPLN
1 2 3 4 5
NAMA/TANDA TANGAN SAKSI-SAKSI PARTAI POLITIK
1 2 3 4 5 6
7 8 9 10 14 15
Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) : ………………………………………………….
Kota : ………………………………………………….
Negara : ………………………………………………….
A. JUMLAH SURAT SUARA :
1 Disampaikan kepada pemilih (Sampul Nomor 1, Sampul Nomor 2, dan Smpul Nomor 3) : ……………………… lembar
2 Dikembalikan oleh Pemilih (Sampul Nomor 2 berisi sampul Nomor 3) : ……………………… lembar
3 Tidak dikembalikan oleh Pemilih (Sampul Nomor 2 berisi sampul Nomor 3) : ……………………… lembar
B. SUARA SAH
NO.
JUMLAH
TIAP BARIS
JUMLAH SUARA
YANG DIPEROLEH
1 4 5
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
RINCIAN
5
Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon
1 2 3 4
NAMA/TANDA TANGAN SAKSI-SAKSI PARTAI POLITIK
1
NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON
PARTAI KEBANGKITAN BANGSA (PKB)
NAMA/TANDA TANGAN PPLN
Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon
PARTAI
2
NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON
PARTAI NASDEM
2 4 5
7 8
CATATAN HASIL PEROLEHAN SUARA UNTUK TIAP PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU DAN
CALON ANGGOTA DPR DAERAH PEMILIHAN DKI JAKARTA II
DI PANITIA PEMILIHAN LUAR NEGERI BAGI PEMILIHYANG MEMBERIKAN SUARA MELALUI POS
DATA JUMLAH PEROLEHAN SUARA PARTAI POLITIK (Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon)
3
15
6
9
3
10 14
MODEL D 1 -POS LN DPR (PLANO)
NO.
JUMLAH
TIAP BARIS
JUMLAH SUARA
YANG DIPEROLEH
1 4 5
3
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
4
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
RINCIAN
5
8 15
1
Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon
9 10 14
Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon
NAMA/TANDA TANGAN PPLN
7
2
2
PARTAI
43
NAMA/TANDA TANGAN SAKSI-SAKSI PARTAI POLITIK
1 2 3 4
DATA JUMLAH PEROLEHAN SUARA PARTAI POLITIK (Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon)
3
NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON
PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)
NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON
PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN
65
NO.
JUMLAH
TIAP BARIS
JUMLAH SUARA
YANG DIPEROLEH
1 4 5
5
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
6
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1 2 3 4 5
RINCIAN
Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon
NAMA/TANDA TANGAN PPLN
2
PARTAI
NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON
PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA (GERINDRA)
Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon
NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON
PARTAI GOLONGAN KARYA (GOLKAR)
6
9 10 14 157 8
NAMA/TANDA TANGAN SAKSI-SAKSI PARTAI POLITIK
1 3 4 52
DATA JUMLAH PEROLEHAN SUARA PARTAI POLITIK (Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon)
3
NO.
JUMLAH
TIAP BARIS
JUMLAH SUARA
YANG DIPEROLEH
1 4 5
7
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
8
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
4 5
NAMA/TANDA TANGAN PPLN
3
NAMA/TANDA TANGAN SAKSI-SAKSI PARTAI POLITIK
5
1 2
41 6
Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon
PARTAI DEMOKRAT
PARTAI RINCIAN
NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON
2
7 8 9 10 14 15
2 3
DATA JUMLAH PEROLEHAN SUARA PARTAI POLITIK (Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon)
3
NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON
PARTAI AMANAT NASIONAL (PAN)
Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon
NO.
JUMLAH
TIAP BARIS
JUMLAH SUARA
YANG DIPEROLEH
1 4 5
9
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
10
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1 2 3 4 5
NAMA/TANDA TANGAN PPLN
Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon
RINCIAN
PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN (PPP)
1 2
Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon
2
PARTAI
15
NAMA/TANDA TANGAN SAKSI-SAKSI PARTAI POLITIK
NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON
NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON
PARTAI HATI NURANI RAKYAT (HANURA)
3 4 5 6
7 8 9 10 14
DATA JUMLAH PEROLEHAN SUARA PARTAI POLITIK (Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon)
3
NO.
JUMLAH
TIAP BARIS
JUMLAH SUARA
YANG DIPEROLEH
1 4 5
14
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
15
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1 2 3 4 5
15
NAMA/TANDA TANGAN SAKSI-SAKSI PARTAI POLITIK
1
RINCIAN
PARTAI BULAN BINTANG
NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON
Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon
NOMOR/NAMA PARTAI DAN CALON
PARTAI KEADILAN DAN PERSATUAN INDONESIA
Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon
NAMA/TANDA TANGAN PPLN
2 3 4 5 6
7 8 9 10 14
PARTAI
2
DATA JUMLAH PEROLEHAN SUARA PARTAI POLITIK (Jumlah Suara Sah Partai dan Suara Calon)
3
C. SUARA TIDAK SAH
JUMLAH
TIAP BARIS
JUMLAH SUARA
YANG DIPEROLEH1 3 4
Catatan :
1 Pada kolom 3 ditulis tally ( IIII ) tiap kolom
2 Pada kolom 4 ditulis angka.
3 Apabila terdapat kesalahan penulisan angka dalam kolom 4, dicoret angka yang salah, kemudian angka yang benar diperbaiki dan diparaf oleh Ketua PPLN.
7 8 9 10 14 15
NAMA/TANDA TANGAN SAKSI-SAKSI PARTAI POLITIK
1 2 3 4 5 6
NAMA/TANDA TANGAN PPLN
1 2 3 4 5
SUARA TIDAK SAH
2
PPLN :...............................................................................................
Kota : ......…………………………… Negara ......………………..
Daerah Pemilihan DPR : DKI Jakarta II
Dicatat dan kejadian khusus dan pernyataan keberatan oleh saksi sebagai berikut *) :
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
SAKSI YANG MENGAJUKAN KEBERATAN
……………………………………………..
*) Kejadian Khusus dicatat dan ditandatangani oleh Ketua PPLN, sedangkan bila terdapat
keberatan saksi dicatat dan ditandatangani bersama oleh Saksi dan Ketua PPLN pada saat
dilakukan rekapitulasi di PPLN.
MODEL D 2 LN DPR
…………………………, ....... APRIL 2014
PANITIA PEMILIHAN LUAR NEGERI,
KETUA
…………………………………………
PERNYATAAN KEJADIAN KHUSUS
DAN KEBERATAN SAKSI DALAM PROSES
REKAPITULASI PENGHITUNGAN SUARA
DI PPLN DALAM PEMILIHAN UMUM
ANGGOTA DPR TAHUN 2014
KELOMPOK PENYELENGGARA
PEMUNGUTAN SUARA LUAR NEGERI
(TPSLN.........)
.............................................
KETUA
CONTOH
BERITA ACARA
PENERIMAAN HASIL PENGHITUNGAN SUARA PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU DAN
SUARA CALON ANGGOTA DPR DARI KPPSLN KEPADA PPLN PEMILU 2014
Pada hari ini …………….. tanggal …….…………… bulan April tahun Dua ribu
empat belas, Panitia Pemilihan Luar Negeri menerima Hasil Penghitungan Perolehan Suara dari : KPPSLN/TPSLN : ................ .................................
PPLN : ................................................. Kota/Negara : .................................................
Yaitu berupa :
Yang Menyerahkan Yang Menerima
Catatan : ...................................................................................................................................
............................................................................................................................. ......................
...................................................................................................................................................
A. 1 Model C- LN DPR, Berita Acara Pemungutan suara DPR
Model C1-LN DPR, Sertifikat Hasil dan Rincian Penghitungan Suara DPR
Model C1 LN Plano DPR, Catatan penghitungan suara DPR Model C2 LN DPR, Catatan kejadian khusus dan keberatan saksi pemilu
DPR
2 Model C3 LN – Surat Pernyataan Pendamping
3 Model C6 LN – Pengumuman
4 Model A3-LN KPU – Daftar Pemilih Tetap
5 Model A4-LN KPU – Daftar Pemilih Tambahan
6 Model A.LN Khusus – Daftar Pemilih Khusus
7 Model AT LN Khusus – Daftar Pemilih Khusus Tambahan
B. Surat Suara yang digunakan, surat suara rusak/salah coblos dan sisa surat
suara
C. Alat kelengkapan TPSLN dan Berita Acara sebagaimana dimaksud pada huruf A
dan B dimasukkan kedalam kotak suara dalam keadaan tersegel
MODEL D 3 LN DPR
Cap
PPLN
PANITIA PEMILIHAN LUAR NEGERI
.....................
.............................................
KETUA
TANDA TERIMA
BERITA ACARA PEMUNGUTAN SUARA
DAN SERTIFIKAT HASIL PEROLEHAN SUARA PEMILU ANGGOTA DPR
TAHUN 2014
PPLN : ________________________________
KOTA : ________________________________
NEGARA : ________________________________
No N a m a Waslulap LN/Saksi dari
Partai Politik Tanda tangan
1. ………………... Partai Nasdem 1………………………...
2. ………………... Partai Kebangkitan Bangsa 2………………...
3. ………………... Partai Keadilan Sejahtera 3………………………...
4.
………………...
Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan 4………………...
5. ………………... Partai Golongan Karya 5………………………...
6. ………………... Partai Gerindra 6………………...
7. ………………... Partai Demokrat 7………………………...
8. ………………... Partai Amanat Nasional 8………………...
9.
………………...
Partai Persatuan
Pembangunan 9………………………...
10. ………………... Partai Hati Nurani Rakyat 10……………….
11. ………………... Partai Bulan Bintang 11………………………...
12.
………………...
Partai Keadilan dan Persatuan
Indonesia 12………………
13.
………………...
Pengawas Pemilu Lapangan
Luar Negeri 13………………
.................................., ... April 2014
Yang Menyerahkan
Ketua PPLN
(……………………………..)
MODEL D5 LN DPR
PANITIA PEMILIHAN LUAR NEGERI
PPLN .................................................
KOTA ........................................................... NEGARA ............................................................
Jl. ……………………………… Telp. ………………..
Panitia Pemilihan Luar Negeri …………………………... Kota ................................. Negara ………………………… mengundang Saudara
untuk hadir pada rapat PPLN mengenai rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara partai politik dan calon anggota DPR Pemilu 2014 tingkat PPLN yang akan dilaksanakan pada:
H a r i : ……………………………
Pukul : ……………………………
Tanggal : ……………………………
Tempat/Alamat : ……………………………
……………………………
Dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Setiap saksi partai politik peserta pemilu hanya dapat menjadi saksi untuk 1 (satu) partai politik;
b. Saksi yang hadir dari partai politik peserta pemilu wajib membawa dan
menyerahkan surat mandat yang ditandatangani oleh Ketua dan Sekretaris pengurus partai politik dan undangan rapat kepada petugas PPLN;
c. Saksi harus hadir tepat waktu / sebelum rapat dimulai. Apabila terlambat hadir atau hadir setelah dimulainya rapat PPLN tentang rekapitulasi, maka dinyatakan tidak hadir sebagai saksi.
……………………………………., ………………… 2014
PANITIA PANITIA PEMILIHAN LUAR NEGERI.
K E T U A
(………………………………..)
Tembusan :
1. Kepala Perwakilan RI ...
2. Ketua KPU.
MODEL D 6 LN
Kepada Yth. 1. Ketua KPPSLN Seluruh
PPLN................................... 2. Saksi Partai ……………………………….... 3. Panitia Pengawas Lapangan Luar Negeri
…………………….......... di ……………………
Nomor : Perihal : Undangan Rapat
Rekapitulasi hasil penghitungan perolehan
Suara tingkat PPLN.
Cap
PPLN
top related