amfibia

11

Click here to load reader

Upload: ari-yuni-priyani

Post on 25-Jun-2015

44 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: amfibia

Amphibia

Written by AdministratorThursday, 26 February 2009 14:50 -

Ditulis oleh: Luthfi Nur Hidayat [T. 13] (2009)

Email: [email protected]

 

Amphibi merupakan hewan dengan kelembaban kulit yang tinggi, tidak tertutupi oleh rambutdan mampu hidup di air maupun di darat. Amphibia berasal dari bahasa Yunani yaitu Amphiyang berarti dua dan Biosyang berarti hidup. Karena itu amphibi diartikan sebagai hewan yang mempunyai dua bentukkehidupan yaitu di darat dan di air. Pada umumnya, amphibia mempunyai siklus hidup awal diperairan dan siklus hidup kedua adalah di daratan. ( Zug, 1993)

Pada fase berudu amphibi hidup di perairan dan bernafas dengan insang. Pada fase ini berudubergerak menggunakan ekor. Pada fase dewasa hidup di darat dan bernafas denganparu-paru. Pada fase dewasa ini amphibi bergerak dengan kaki. Perubahan cara bernafas yangseiring dengan peralihan kehidupan dari perairan ke daratan menyebabkan hilangnya insangdan rangka insang lama kelamaan menghilang. Pada anura, tidak ditemukan leher sebagaimekanisme adaptasi terhadap hidup di dalam liang dan bergerak dengan cara melompat. (Zug,1993)

Amphibia memiliki kelopak mata dan kelenjar air mata yang berkembang baik. Pada mataterdapat membrana nictitans yang berfungsi untuk melindungi mata dari debu, kekeringan dankondisi lain yang menyebabkan kerusakan pada mata. Sistem syaraf mengalami modifikasiseiring dengan perubahan fase hidup. Otak depan menjadi lebih besar dan hemisphaerium cerebriterbagi sempurna. Pada cerebellum konvulasi hampir tidak berkembang. Pada fase dewasamulai terbentuk kelenjar ludah yang menghasilkan bahan pelembab atau perekat. Walaupundemikian, tidak semua amphibi melalui siklus hidup dari kehidupan perairan ke daratan. Padabeberapa amphibi, misalnya anggota Plethodontidae, tetap tinggal dalam perairan dan tidakmenjadi dewasa. Selama hidup tetap dalam fase berudu, bernafas dengan insang danberkembang biak secara neotoni. Ada beberapa jenis amphibi lain yang sebagian hidupnyaberada di daratan, tetapi pada waktu tertentu kembali ke air untuk berkembang biak. Tapi ada

1 / 11

Page 2: amfibia

Amphibia

Written by AdministratorThursday, 26 February 2009 14:50 -

juga beberapa jenis yang hanya hidup di darat selama hidupnya. Pada kelompok ini tidakterdapat stadium larva dalam air. (Duellman and Trueb, 1986)

Adapun ciri-ciri umum anggota amphibia adalah sebagai berikut:

1. Memilliki anggota gerak yang secara anamotis pentadactylus, kecuali pada apoda yanganggota geraknya terduksi.

2. Tidak memiliki kuku dan cakar, tetapi ada beberapa anggota amphibia yang pada ujungjarinya mengalami penandukan membentuk kuku dan cakar, contoh Xenopus sp..

3. Kulit memiliki dua kelenjar yaitu kelenjar mukosa dan atau kelenjar berbintil ( biasanyaberacun).

4. Pernafasan dengan insang, kulit, paru-paru.

5. Mempunyai sistem pendengaran, yaitu berupa saluran auditory dan dikenal dengantympanum.

6. Jantung terdiri dari tiga lobi ( 1 ventrikel dan 2 atrium)

7. Mempunyai struktur gigi, yaitu gigi maxilla dan gigi palatum.

8. Merupakan hewan poikiloterm.

(Duellman and Trueb, 1986)

2 / 11

Page 3: amfibia

Amphibia

Written by AdministratorThursday, 26 February 2009 14:50 -

 

Sistematika

Anggota amphibia terdiri dari 4 ordo yaitu Urodela (Salamander), Apoda (Caecilia), dan Anura (katak dan kodok), Proanura (telah punah). Adapun klasifikasinya adalah sebagai berikut:

 

Kingdom : Animalia

Phylum : Chordata

Sub Phylum : Vertebrata

SuperClass : Tetrapoda

Class : Amphibia

Ordo : a Caecilia Gymnophiona

- Familia Ichthyopidae , Familia Caecilidae, Familia Rhinatrematidae, FamiliaScoleocomorphidae, Familia Uracotyphlidae, Familia Typhlonectidae

3 / 11

Page 4: amfibia

Amphibia

Written by AdministratorThursday, 26 February 2009 14:50 -

b Urodela

Subordo : Cryptobranchoidea

- Familia Cryptobranchidae, Familia Hynobiidae

Subordo : Salamandroidea

- Familia Salamandridae, Familia Proteidae, Familia Ambystomatidae, Familia Amphiumidae,Familia Dicamtodontidae, Familia Plethodontidae

Subordo : Meantes

- Familia Sirenidae

c. Anura

Subordo : Archaeobatrachia

- Familia Discoglossidae , Familia Ascaphidae, Familia Leiopelmatidae

Subordo : Mesobatrachia

4 / 11

Page 5: amfibia

Amphibia

Written by AdministratorThursday, 26 February 2009 14:50 -

- Familia Pipidae, Familia Rhinophrynidae, Familia Pelobatidae, Familia Pelodytidae

Subordo : Neobatrachia

- Familia Bufonidae, Familia Microhylidae, Familia Ranidae, Familia Pelobatidae(Megophrydae) , Familia Rhacophoridae, Familia Dendrobatidae, Familia Hylidae, FamiliaPelodryadidae, Familia Myobatrachidae, Familia Sooglossidae, Familia Psedidae

d. Proanura ( telah punah )

(Zug, 1993; Iskandar & Colijn, 2000 ; Eprilurahman, 2007)

1. Ordo Caecilia ( Gymnophiona)

Ordo ini mempunyai anggota yang ciri umumnya adalah tidak mempunyai kaki sehinggadisebut Apoda. Tubuh menyerupai cacing (gilig), bersegmen, tidak bertungkai, dan ekormereduksi. Hewan ini mempunyai kulit yang kompak, mata tereduksi, tertutup oleh kulit atautulang, retina pada beberapa spesies berfungsi sebagai fotoreseptor. Di bagian anteriorterdapat tentakel yang fungsinya sebagai organ sensory. Kelompok ini menunjukkan 2 bentukdalam daur hidupnya. Pada fase larva hidup dalam air dan bernafas dengan insang. Pada fasedewasa insang mengalami reduksi, dan biasanya ditemukan di dalam tanah atau di lingkunganakuatik. Fertilisasi pada Caecilia terjadi secara internal. ( Webb et.al, 1981)

Ordo Caecilia mempunyai 5 famili yaitu Rhinatrematidae, Ichtyopiidae, Uraeotyphilidae,Scolecomorphiidae, dan Caecilidae. Famili Caecilidae mempunyai 3 subfamili yaituDermophinae, Caecilinae dan Typhlonectinae. ( Webb et.al, 1981)

5 / 11

Page 6: amfibia

Amphibia

Written by AdministratorThursday, 26 February 2009 14:50 -

Famili yang ada di indonesia adalah Ichtyopiidae. Anggota famili ini mempunyai ciri-ciri tubuhyang bersisik, ekornya pendek, mata relatif berkembang. Reproduksi dengan oviparous. Larvaberenang bebas di air dengan tiga pasang insang yang bercabang yang segera hilangwalaupun membutuhkan waktu yang lama di air sebelum metamorphosis. Anggota famili iniyang ditemukan di indonesia adalah Ichtyophis sp., yaitu di propinsi DIY.

2. Ordo Urodela

Urodela disebut juga caudata. Ordo ini mempunyai ciri bentuk tubuh memanjang, mempunyaianggota gerak dan ekor serta tidak memiliki tympanum. Tubuh dapat dibedakan antara kepala,leher dan badan. Beberapa spesies mempunyai insang dan yang lainnya bernafas denganparu-paru. Pada bagaian kepala terdapat mata yang kecil dan pada beberapa jenis, matamengalami reduksi. Fase larva hampir mirip dengan fase dewasa. Anggota ordo Urodela hidupdi darat akan tetapi tidak dapat lepas dari air. Pola persebarannya meliputi wilayah AmerikaUtara, Asia Tengah, Jepang dan Eropa. (Pough et. al, 1998)

Urodella mempunyai 3 sub ordo yaitu Sirenidea, Cryptobranchoidea dan Salamandroidea. Subordo Sirenidae hanya memiliki 1 famili yaitu Sirenidae, sedangkan sub ordo Cryptobranchoideamemiliki 2 famili yaitu Cryptobranchidae dan Hynobiidae. Sub ordo Salamandroidea memiliki 7famili yaitu Amphiumidae, Plethodontidae, Rhyacotritoniade, Proteidae, Ambystomatidae,Dicamptodontidae dan Salamandridae. ( Pough et. al., 1998)

3. Ordo Proanura

Anggota-anggota ordo ini tidak dapat diketemukan atau dapat dikatakan telah punah.Anggota-anggota ordo ini hidupnya di habitat akuatik sebagai larva dan hanya sedikit saja yangmenunjukkan perkembangan ke arah dewasa. Ciri-ciri umumnya adalah mata kecil, tungkaidepan kecil, tanpa tungkai belakang, kedua rahang dilapisi bahan tanduk, mempunyai 3 pasang

6 / 11

Page 7: amfibia

Amphibia

Written by AdministratorThursday, 26 February 2009 14:50 -

insang luar dan paru-paru mengalami sedikit perkembangan. Amphibi ini tidak menunjukkanadanya dua bentuk dalam daur hidupnya. (Duellman and Trueb, 1986)

4. Ordo Anura

Nama anura mempunyai arti tidak memiliki ekor. Seperti namanya, anggota ordo ini mempunyaiciri umum tidak mempunyai ekor, kepala bersatu dengan badan, tidak mempunyai leher dantungkai berkembang baik. Tungkai belakang lebih besar daripada tungkai depan. Hal inimendukung pergerakannya yaitu dengan melompat. Pada beberapa famili terdapat selaputdiantara jari-jarinya. Membrana tympanum terletak di permukaan kulit dengan ukuran yangcukup besar dan terletak di belakang mata. Kelopak mata dapat digerakkan. Mata berukuranbesar dan berkembang dengan baik. Fertilisasi secara eksternal dan prosesnya dilakukan diperairan yang tenang dan dangkal. (Duellman and Trueb, 1986)

Ordo Anura dibagi menjadi 27 famili, yaitu:

Ascaphidae, Leiopelmatidae, Bombinatoridae

Discoglossidae, Pipidae, Rhinophrynidae,

Megophryidae, Pelodytidae, Pelobatidae,

Allophrynidae, Bufonidae, Branchycephalidae,

Centrolenidae, Heleophrynidae, Hylidae,

7 / 11

Page 8: amfibia

Amphibia

Written by AdministratorThursday, 26 February 2009 14:50 -

Leptodactylidae, Myobatrachidae, Pseudidae,

Rhinodermatidae, Sooglossidae, Arthroleptidae,

Dendrobatidae, Hemisotidae, Hyperoliidae,

Microhylidae, Ranidae, Rachoporidae,

( Pough et. al.,1998)

Ada 5 Famili yang terdapat di indonesia yaitu Bufonidae, Megophryidae, Ranidae, Microhylidaedan Rachoporidae. Adapun penjelasan mengenai kelima famili tersebut adalah sebagai berikut:

a. Bufonidae

Famili ini sering disebut kodok sejati. Ciri-siri umumnya yaitu kulit kasar dan berbintil, terdapatkelenjar paratoid di belakang tympanum dan terdapat pematang di kepala. Mempunyai tipegelang bahu arciferal. Sacral diapophisis melebar. Bufo mempunyai mulut yang lebar akantetapi tidak memiliki gigi. Tungkai belakang lebih panjang dari pada tungkai depan dan jari-jaritidak mempunyai selaput. Fertilisasi berlangsung secara eksternal. Famili ini terdiri dari 18genera dan kurang lebih 300 spesies. Beberapa contoh famili Bufo yang ada di Indonesiaantara lain: Bufo asper, Bufo biporcatus, Bufo melanosticus danLeptophryne borbonica . ( Eprilurahman, 2007 )

8 / 11

Page 9: amfibia

Amphibia

Written by AdministratorThursday, 26 February 2009 14:50 -

b. Megophryidae

Ciri khas yang paling menonjol adalah terdapatnya bangunan seperti tanduk di atas matanya,yang merupakan modifikasi dari kelopak matanya. Pada umumnya famili ini berukuran tubuhkecil. Tungkai relatif pendek sehingga pergerakannya lambat dan kurang lincah. Gelang bahubertipe firmisternal. Hidup di hutan dataran tinggi. Pada fase berudu terdapat alat mulut sepertimangkuk untuk mencari makan di permukaan air. Adapun contoh spesies anggota famili iniadalah Megophrys montana dan Leptobranchium hasselti. ( Eprilurahman, 2007)

c. Ranidae

Famili ini sering disebut juga katak sejati. Bentuk tubuhnya relatif ramping. Tungkai relatifpanjang dan diantara jari-jarinya terdapat selaput untuk membantu berenang. Kulitnya halus,licin dan ada beberapa yang berbintil. Gelang bahu bertipe firmisternal. Pada kepala tidak adapematang seperti pada Bufo. Mulutnya lebar dan terdapat gigi seperti parut di bagianmaxillanya. Sacral diapophysis gilig. Fertilisasi secara eksternal dan bersifat ovipar. Famili initerdiri dari 36 genus. Adapun contoh spesiesnya adalah: Rana chalconota, Rana hosii, Rana erythraea, Rana nicobariensis, Fejervarya cancrivora,Fejervarya limnocharis, Limnonectes kuhli, Occidozyga sumatrana. ( Eprilurahman, 2007 )

 

d. Microhylidae

Famili ini anggotanya berukuran kecil, sekitar 8-100 mm. Kaki relatif panjang dibandingkandengan tubuhnya. Terdapat gigi pada maxilla dan mandibulanya, tapi beberapa genus tidakmempunyai gigi. Karena anggota famili ini diurnal, maka pupilnya memanjang secarahorizontal. Gelang bahunya firmisternal. Contoh spesiesnya adalah: Microhyla

9 / 11

Page 10: amfibia

Amphibia

Written by AdministratorThursday, 26 February 2009 14:50 -

achatina .( Eprilurahman, 2007)

e. Rachoporidae

Famili ini sering ditemukan di areal sawah. Beberapa jenis mempunyai kulit yang kasar, tapikebanyakan halus juga berbintil. Tipe gelang bahu firmisternal. Pada maksila terdapat gigiseperti parut. Terdapat pula gigi palatum. Sacral diapophysis gilig. Berkembang biak denganovipar dan fertilisasi secara eksternal. ( Eprilurahman, 2007)

Habitat dan Persebaran

Amphibi muncul pada pertengahan periode Jura, pra era Paleozoik sebagai vertebrata yangtertua. Kebanyakan Amfibi adalah hewan tropis, karena sifatnya yang poikiloterm atau berdarahdingin. Amphibi memerlukan sinar matahari untuk mendapatkan panas ke tubuhnya, karenatidak bisa memproduksi panas sendiri. Oleh karena itu banyak amphibi yang ditemukan diwilatah tropis dan sub tropis, termasuk di seluruh indonesia.

Amphibi umumnya merupakan makhluk semi akuatik, yang hidup di darat pada daerah yangterdapat air tawar yang tenang dan dangkal. Tetapi ada juga amphibi yang hidup di pohon sejaklahir sampai mati, dan ada juga yang hidup di air sepanjang hidupnya. Amphibi banyakditemukan di areal sawah, daerah sekitar sungai, rawa, kolam, bahkan di lingkunganperumahan pun bisa ditemukan.

10 / 11

Page 11: amfibia

Amphibia

Written by AdministratorThursday, 26 February 2009 14:50 -

Reproduksi

Reproduksi pada amphibi ada dua macam yaitu secara eksternal pada anura pada umumnyadan internal pada Ordo Apoda. Proses perkawinan secara eksternal dilakukan di dalamperairan yang tenang dan dangkal. Di musim kawin, pada anura ditemukan fenomena unikyang disebut dengan amplexus, yaitu katak jantan yang berukuran lebih kecil menempel dipunggung betina dan mendekap erat tubuh betina yang lebih besar. Perilaku tersebutbermaksud untuk menekan tubuh betina agar mengeluarkan sel telurnya sehingga bisa dibuahijantannya. Amplexus bisa terjadi antara satu betina dengan 2 sampai 4 pejantan di bagiandorsalnya dan sering terjadi persaingan antar pejantan pada musim kawin. Siapa yang palinglama bertahan dengan amplexusnya, dia yang mendapatkan betinanya. Amphibi berkembangbiak secara ovipar, yaitu dengan bertelur, namun ada juga beberapa famili amphibi yangvivipar, yaitu beberapa anggota ordo apoda. (Duellman and Trueb, 1986)

 

Daftar Pustaka

- Duellman, W. E. and L. Trueb. 1986. Biology of Amphibians. McGraw – Hill BookCompany. New York - Eprilurahman, 2007. Frogs and Toads of Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. International Seminar Advances in Biological Science. Fakultas Bilogi UGM - Iskandar, D. T. and E. Colijn. 2000. Preliminary Checklist of Southeast Asian andNew Guinean Herpetofauna: Amphibians . Treubia 31 (3): 1-133. - Pough, F. H, et. al. 1998. Herpetology. Prentice-Hall,Inc. New Jersey. Pp. 37-131 - Zug, George R. 1993. Herpetology : an Introductory Biology of Ampibians andReptiles . Academic Press. London, p : 357 – 358.

11 / 11