alva beriansyah dosen universitas muhammadiyah analisis...

27
Analisis Hasil Reses DPRD dalam Penyusunan Dan Penetapan APBD Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Tahun Anggaran 2014 Alva Beriansyah Dosen Universitas Muhammadiyah Lampung Email: [email protected] Dyah Mutiarin Dosen Magister Ilmu Pemerintahan Uni- versitas Muhammadiyah Yogyakarta Email: [email protected] http://dx.doi.org/10.18196/ jgpp.2015.0038 ABSTRACK The Parliament recess activity is a form of par ticipation from the community in the planning process of development in the area. Perliament of the South OKU regency implement recess 3 times in one year. The process of recess activities began with preparations of parliament to determine the place, time and all material to be delivered during recess implementations. Preparations of recess participants conducted to determine the aspirations to be delivered during recess. The aspiration to be delivered during the recess comes from Musrembangdes, all aspirations has been delivered during the previous recess and unrealized aspirations, also in village meeting. The first thing that discussed to the implementation of the recess is consulting parliament activities before and after recess. The second things are the expressions of aspirations by recess participant. Aspirations articulated by recess participants will be identified together by the recess participants and parliament. The results of this agenda will be used as a report aspirations recess and it will be submitted to the regional government. Articulate of aspirations during the discussions of KUA and PPAS will be prepared at fractions meeting by asking the opinions of each member in factions by the discussions of the general statements of fractions. The general statement form fraction used as a reference for members of parliaments to follow commission and board budget meeting Key Words: Recess, Parliament, Politics Budget ABSTRAK Kegiatan reses DPRD merupakan bentuk partisispasi masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan di daerah.DPRD Kabupaten OKU Selatan melaksanakan reses 3 kali dalam satu tahun. Proses pelaksanaan kegiatan reses diawali dengan persiapan DPRD untuk menentukan tempat, waktu dan hal-hal yang akan disampaikan saat reses. Persiapan peserta reses dilakukan untuk menentukan aspirasi yang akan disampaikan saat reses. Aspirasi yang akan disampaikan saat reses berasal dari hasil Musrembangdes, aspirasi yang disampaikan saat reses sebelumnya dan belum terrealisasi serta rapat Pemerintahan Desa. Hal pertama yang menjadi pembahasan dalam pelaksanaan kegiatan reses ialah konsultasi kegiatan DPRD sebelum dan sesudah reses.Hal kedua yakni penyampaian aspirasi oleh peserta reses.aspirasi yang disampaikan oleh peserta reses akan diidentifikasi bersama antara peserta reses dan DPRD. Hasil identifikasi aspirasi akan dijadikan laporan kegiatan reses dan akan disampaikan kepada Pemerintah Daerah. Artikulasi aspirasi dalam pembahasan KUA dan PPAS disusun saat rapat fraksi dengan meminta pendapat setiap anggota fraksi dalam pembahasan pandangan umum fraksi.Pandangan umum fraksi dijadikan acuan bagi anggota fraksi dalam mengikuti Rapat Komisi dan Rapat Badan Anggaran. Kata Kunci: Reses, DPRD, Politik Anggaran

Upload: hoangquynh

Post on 24-Jul-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Alva Beriansyah Dosen Universitas Muhammadiyah Analisis ...mip.umy.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/7-ALVA.pdf · 390 JURNAL ILMU PEMERINTAHAN & KEBIJAKAN PUBLIK PENDAHULUAN Disahkanya

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

Analisis Hasil Reses DPRDdalam Penyusunan DanPenetapan APBDKabupaten Ogan KomeringUlu Selatan TahunAnggaran 2014

Alva BeriansyahDosen Universitas MuhammadiyahLampungEmail: [email protected]

Dyah MutiarinDosen Magister Ilmu Pemerintahan Uni-versitas Muhammadiyah YogyakartaEmail: [email protected]

http://dx.doi.org/10.18196/jgpp.2015.0038

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

ABSTRACKThe Parliament recess activity is a form of par ticipation from the community in the planning process of developmentin the area. Perliament of the South OKU regency implement recess 3 times in one year. The process of recessactivities began with preparations of parliament to determine the place, time and all material to be delivered duringrecess implementations. Preparations of recess participants conducted to determine the aspirations to be deliveredduring recess. The aspiration to be delivered during the recess comes from Musrembangdes, all aspirations has beendelivered during the previous recess and unrealized aspirations, also in village meeting. The first thing that discussedto the implementation of the recess is consulting parliament activities before and after recess. The second things arethe expressions of aspirations by recess participant. Aspirations articulated by recess participants will be identifiedtogether by the recess participants and parliament. The results of this agenda will be used as a repor t aspirationsrecess and it will be submitted to the regional government. Articulate of aspirations during the discussions of KUA andPPAS will be prepared at fractions meeting by asking the opinions of each member in factions by the discussions of thegeneral statements of fractions. The general statement form fraction used as a reference for members of parliamentsto follow commission and board budget meetingKey Words: Recess, Parliament, Politics Budget

ABSTRAKKegiatan reses DPRD merupakan bentuk partisispasi masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan didaerah.DPRD Kabupaten OKU Selatan melaksanakan reses 3 kali dalam satu tahun. Proses pelaksanaan kegiatanreses diawali dengan persiapan DPRD untuk menentukan tempat, waktu dan hal-hal yang akan disampaikan saatreses. Persiapan peserta reses dilakukan untuk menentukan aspirasi yang akan disampaikan saat reses. Aspirasiyang akan disampaikan saat reses berasal dari hasil Musrembangdes, aspirasi yang disampaikan saat reses sebelumnyadan belum terrealisasi serta rapat Pemerintahan Desa. Hal pertama yang menjadi pembahasan dalam pelaksanaankegiatan reses ialah konsultasi kegiatan DPRD sebelum dan sesudah reses.Hal kedua yakni penyampaian aspirasi olehpeser ta reses.aspirasi yang disampaikan oleh peserta reses akan diidentifikasi bersama antara peserta reses danDPRD. Hasil identifikasi aspirasi akan dijadikan laporan kegiatan reses dan akan disampaikan kepada PemerintahDaerah. Artikulasi aspirasi dalam pembahasan KUA dan PPAS disusun saat rapat fraksi dengan meminta pendapatsetiap anggota fraksi dalam pembahasan pandangan umum fraksi.Pandangan umum fraksi dijadikan acuan bagi anggotafraksi dalam mengikuti Rapat Komisi dan Rapat Badan Anggaran.Kata Kunci: Reses, DPRD, Politik Anggaran

Page 2: Alva Beriansyah Dosen Universitas Muhammadiyah Analisis ...mip.umy.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/7-ALVA.pdf · 390 JURNAL ILMU PEMERINTAHAN & KEBIJAKAN PUBLIK PENDAHULUAN Disahkanya

390

JURNALILMU PEMERINTAHAN &

KEBIJAKAN PUBLIK

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

PENDAHULUANDisahkanya UU No 22 Tahun 1999 yang telah di revisi menjadi

UU No 32 tahun 2004 dan UU No 23 tahun 2014 tentangPemerintah Daerah, menandai telah terjadi pergeseran pelaksanaanprinsip otonomi daerah di Indonesia. Berdasarkan UU tentangPemerintah Daerah, prinsip otonomi daerah menggunakan prinsipotonomi seluas-luasnya, nyata dan bertanggung jawab.Prinsipotonomi daerah seluas-luasnya, nyata dan bertanggung jawabmemberikan otoritas yang lebih besar kepada Pemerintah Daerahdalam menyelenggarakan pemerintahan dan mengelola keuangandaerah (Usman, 2004: 109).Prinsip otonomi daerah seluas-luasnya,nyata dan bertanggung jawab juga menyediakan ruang kepadamasyarakat untuk berpartisispasi dalam peroses pengambilankeputusan yang berkaitan dengan kebijakan startegis (Takeshi, 2006).

Salah satu wujud untuk mencapai tujuan daari prinsip otonomidaerah ialah dengan penguatan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah(DPRD) dalam pembuatan kebijakan publik (Syaukani dkk, 2009:190).Penguatan DPRD dimaksutkan agar DPRD tidak hanyamenjalankan fungsi perwakilan, melainkan juga memperjuangkankepentingan-kepentingan dari rakyat yang diwakilinya (Marijan,2011: 42).Tujuan utama dilantiknya seseorang menjadi anggotaDPRD ialah untuk memperjuangkan aspirasi rakyat di daerahnya.Hal ini terlihat dari sumpah yang diucapkan oleh setiap anggotaDPRD ketika akan mengemban amanah sebagai angota DPRDyangberbunyi "bahwa saya akan memperjuangkan aspirasi rakyat yangsaya wakili untuk mewujudkan tujuan nasional demi kepentinganbangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia".

Berdasarkan UU No 27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD,dan DPRD, secara formal aspirasi rakyat didapat oleh anggota DPRDmelalui kegiatan reses. Melalui reses, angota DPRD dapatmengetahui secara lebih detail kondisi masyarakat di daerahnya,sehingga pelaksanaan perencanaan pembangunan serta evaluasi

Page 3: Alva Beriansyah Dosen Universitas Muhammadiyah Analisis ...mip.umy.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/7-ALVA.pdf · 390 JURNAL ILMU PEMERINTAHAN & KEBIJAKAN PUBLIK PENDAHULUAN Disahkanya

Vol. 2 No. 2Juni 2015

391

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

pembangunan dapat dioptimalkan dan dimanfaatkan oleh seluruhlapisan masyarakat. Selain itu, reses juga dilakukan untukmemaksimalkan kinerja anggota DPRD.

UU No 27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD,fungsi DPRD Kabupaten/Kota ialah Legislasi, Anggaran danPengawasan. Salah satu wewenang dan tugas DPRD Kabuapten/Kota ialah membahas dan memberikan persetujuan rancanganperaturan daerah mengenai anggaran pendapatan dan belanjadaerah. Anggaran daerah merupakan bentuk perencanaanpembangunan daerah memiliki fungsi strategis karena melibatkanpilihan program, kegiatan, dan kebijakan yang akan dilaksanakanoleh Pemerintah Daerah. Proses penyusunan dokumen perencanaanpembangunan harus melibatkan masyarakat, dan harus pekaterhadap kebutuhan masyarakat dan keinginan masyarakat(Sopanah, 2015).

UU No 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antaraPemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah melahirkan paradigmabaru dalam pengelolaan keuangan daerah dan anggaran daerah.Tuntutan pengelolaan keuangan daerah yang berorientasi padakepentingan warga masyarakat daerah, tuntutan bagi orientasiperilaku kerja DPRD untuk memajukan aspirasi rakyat. Prosesanggaran menjadi peluang utama bagi tiap anggota DPRD untukmemajukan kepentingan warga daerah pemilihan yang diwakilinya.

Pada tahun 2013 kesepakatan antara Pemerintah Daerah danDPRD Kabupaten OKU Selatan bahwa APBD Kabupaten OKUSelatan Tahun anggaran 2014 sebesar Rp 904,221,925,794.44.Setelah 10 tahun menjadi kabupaten dan dengan APBD yang cukupbesar, namun pembangunan di Kabupaten OKU Selatan tidakterlaksana dengan maksimal. Hal ini dapat dilihat dari:1. PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR JALAN KABUPATEN.PANJANG

JALAN

Kabupaten di Kabupaten OKU Selatan sepanjang 719,58 Km,

Page 4: Alva Beriansyah Dosen Universitas Muhammadiyah Analisis ...mip.umy.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/7-ALVA.pdf · 390 JURNAL ILMU PEMERINTAHAN & KEBIJAKAN PUBLIK PENDAHULUAN Disahkanya

392

JURNALILMU PEMERINTAHAN &

KEBIJAKAN PUBLIK

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

panjang jalan yang jenis permukaanya masih berupa kerikil sepanjang147,13 Km, jenis permukaan tanah tanah sepanjang 135, 90 Km,panjang jalan dalam kondisi sedang sepanjang 132,42 Km danpanjang jalan dalam kondisi buruk sepanjang 34,29 Km.(BPS OKUSelatan 2015: 130).

2. LAYANAN LISTRIK

Pada tahun 2013, di Kabuapaten OKU Selatan dari 262 desa/kelurahan yang ada, terdapat 104 desa/kelurahan yang belummendapatkan layanan listrik, dan terdapat satu kecamatan yangbelum mendapatkan layanan listrik yakni Kecamatan Sungai Are. .(BPS OKU Selatan 2015: 130).

3. PEMBANGUNAN PARIWISATA

Sebagai daerah yang memiliki potensi wisata dan memiliki motto"WISATA, namun kondisi wisata di Kabupaten OKU Selatan sangatmemperihatinkan.Hal ini dapat dilihat dari kondisi akses jalanmasuk kawasan Danau Ranau yang mengalami penyempitandikarenakan banyak ditumbuhi semak belukar yang masuk kebadanjalan sehingga menyebabkan sulitnya kendaraan roda empat untukmelewati kawasan tersebut. (Palembang tribunnews: 2013).

4. PENDIDIDKAN.

Dari 19 kecamatan yang ada di Kabupaten OKU Selatan terdapatempat kecamatan yang belum memiliki sekolah menengah atas,yakni Kecamatan Sindang Danau, Kisam Tinggi, Buay Rawan danKecamatan Buana Pemaca. (BPS OKU Selatan 2015: 130).

Melihat fungsi, wewenang dan tugas DPRD Kabupaten/Kota dankondisi pembangunan di Kabupaten OKU Selatan yang telahdiuraikan diatas, maka dalam pokok pembahasan penelitian ini ialahbagaimanan DPRD Kabupaten OKU Selatan melaksanakan proseskegiatan reses dan bagaimana DPRD Kabupaten OKU Selatan

Page 5: Alva Beriansyah Dosen Universitas Muhammadiyah Analisis ...mip.umy.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/7-ALVA.pdf · 390 JURNAL ILMU PEMERINTAHAN & KEBIJAKAN PUBLIK PENDAHULUAN Disahkanya

Vol. 2 No. 2Juni 2015

393

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

dalam mengartikulasikan aspirasi masyarakat yang didapat melaluikegiatan reses dalam penyusunan dan penetapan APBD KabupatenOKU Selatan tahun anggaran 2014?

KERANGKA TEORIPARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAANPEMBANGUNAN

Conyers dan Hills dalam Tarigan (2012: 5) mendefiniskanperencanaan sebagai suatu proses yang berkesinambungan yangmencakup keputusan-keputusan atau pilihan-pilihan berbagaialternatif pengguna sumber daya untuk mencapai tujuan-tujuantertentu pada masa yang akan datang

Huntington dan Nelson (1997, 23) mendefinisakan partisispasisebagai kegiatan warga negara yang bertujuan mempengaruhipengambilan keputusan oleh pemerintah. Karianga (2011:221-222)mendefinisakan partisipasi merupakan proses dimana seluruh pihakdapat membentuk dan terlibat dalam seluruh inisiatif pembangunan,pembangunan yang partisispatif merupakan proses yang melibatkanmasyarakat secara aktif dalam seluruh keputusan substansial yangberkenaan dengan kehidupan masyarakat.

Dengan adanya partisispasi masyarakat dalam prosespembangunan diharapkan dapat mewujudkan pemerintah yangtransparan dan akuntabel. Takeshi (2006) mengemukakan bahwapemerintahan yang akuntabel dan transparan dapat dicapai denganmemungkinkan masyarakat untuk berpartisipasi dalam prosespengambilan keputusan tentang isu-isu strategis yang mempengaruhikehidupan mereka. Sementara itu, Conyers (1994: 154)mengemukakan ada 3 (tiga) alasan mengapa partisipasi masyarakatmempunyai sifat penting dalam perencanaan pembangunan:a. Partisipasi masyarakat merupakan suatu alat guna memperoleh

informasi mengenai kondisi, kebutuhan dan sikap masyarakatsetempat yang tanpa kehadirannya program-program

Page 6: Alva Beriansyah Dosen Universitas Muhammadiyah Analisis ...mip.umy.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/7-ALVA.pdf · 390 JURNAL ILMU PEMERINTAHAN & KEBIJAKAN PUBLIK PENDAHULUAN Disahkanya

394

JURNALILMU PEMERINTAHAN &

KEBIJAKAN PUBLIK

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

pembangunan akan gagal.b. Masyarakat akan lebih mempercayai program pembangunan jika

merasa dilibatkan dalam proses persiapan dan perencanaanya,karena mereka akan lebih mengetahui seluk beluk programtersebut dan akan mempunyai rasa memiliki terhadap programtersebut.

c. Merupakan suatu hak demokrasi bila masyarakat dilibatkandalam pembangunan masyarakat sendiri.Partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan

merupakan bentuk keterlibatan rakyat dalam rangka memecahkanmasalah yang dihadapi dan bertujuan untuk mencapai kondisi yangsesuai dengan keinginan masyarakat.partisipasi masyarakat dalamperencanaan pembangunan merupakan perencanaan yang dalamtujuannya melibatkan kepentingan rakyat, dan dalam prosesnyamelibatkan rakyat (baik secara langsung maupun tidak langsung.Abe (2002:81).

RESES

Reses DPRD pada dasarnya berkaitan dengan kegiatan memberipeluang bagi masyarakat tanpa perbedaan rasial untuk partisipasiatau keterlibatan, keterbukaan informasi, akuntabilitas bagimasyarakat, terbangunnya suatu konsensus dalam prosespengambilan keputusan di DPRD.Wasistiono (2009: 215)

Efriza (2014: 258) berpendapat bahwa, reses DPRD merupakanhubungan antara anggota DPRD dengan konstituennya dan sebagaibentuk konsultasi di daerah pemilihanya guna untuk untukmenyerap, menghimpun serta menindaklanjuti aspirasi konstituenatau masyarakat.

ARTIKULASI ASPIRASI MASYARAKAT OLEH PERWAKILANPOLITIK

Alfred de Gracia dalam Efriza (2014:18) mendefiniskan

Page 7: Alva Beriansyah Dosen Universitas Muhammadiyah Analisis ...mip.umy.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/7-ALVA.pdf · 390 JURNAL ILMU PEMERINTAHAN & KEBIJAKAN PUBLIK PENDAHULUAN Disahkanya

Vol. 2 No. 2Juni 2015

395

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

perwakilan politik sebagai hubungan diantara dua pihak, yaitu wakildengan terwakili yang mana wakil memegang kewenangan untukmelakukan berbagai tindakan yang berkenaan dengan kesepakatanyang dibuatnya dengan terwakil.

Marijan (2011:41) mendefinisikan perwakilan politik ialah adanyarelasi antara wakil dan terwakili, yang terbalut oleh kepentingan-kepentingan, baik kepentingan terwakil maupun wakil didalamkonteks politik tertentu yang bisa mencakup desain kelembagaanpolitik maupun budaya politik yang berkembang di dalammasyarakat.

Dari definisi perwakilan diatas dapat disimpulkan perwakilanpolitik ialah hubungan proses antara wakil dan yang diwakili dalamrangka memperjuangkan kepentingan pihak yang terwakili sesuaidengan kesepakatan yang dibuat dengan wakil.

Agar perencanaan pembangunan sesuai dengan kebutuhan danaspirasi masyarakat.DPRD sebagai lembaga perwakilan rakyatmempunyai kewajiban menyerap, menghimpun dan menampungaspirasi rakyat.secara formal kegiatan menyerap dan menghimpunaspirasi rakyat dilakukan oleh anggota DPRD pada masa reses sebagaibentuk konsultasi publik. Anggota DPRD sebagai perwakilan rakyat,melakukan artikulasi terhadap aspirasi masyarakat yang berhasildijaring pada kegiatan reses (Wasistiono, 2009: 212).MenurutBudiarjo dalam Budiarto (2009) Artikulasi merupakan kegiatan yangdilakukan anggota DPRD untuk merumuskan, membuat danmenyampaikan tuntutan-tuntutan dari masyarakat, kelompok-kelompok kepentingan dan kelompok penekan untuk disampaikankepada pemerintah agar menjadi suatu kebijaksanaan.

Dalam mengartikulasikan kepentingan rakyat, anggota DPRDharus memiliki sifat:a. Berpihak kepada kepentingan/kebutuhan rakyatb. Menjaga dan mempublikasikan laporan kegiatan anggota dimana

aspirasi dicatat sehingga anggota DPRD dapat bertanggung jawab

Page 8: Alva Beriansyah Dosen Universitas Muhammadiyah Analisis ...mip.umy.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/7-ALVA.pdf · 390 JURNAL ILMU PEMERINTAHAN & KEBIJAKAN PUBLIK PENDAHULUAN Disahkanya

396

JURNALILMU PEMERINTAHAN &

KEBIJAKAN PUBLIK

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

kepada masyarakat yang diwakili.c. Menegosiasikan dan memperjuangkan aspirasi masyarakat

malalui berbagai forum dalam persidangan di DPRD.(Wasistiono, 2009: 189)

POLITIK ANGGARANMardiasmo (2009:61) mendefinisikan anggaran sebagai

pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak dicapai selamaperiode waktu tertentu yang dinyatakan dalam ukuran finansial,sedangkan penganggaran adalah proses atau metode untukmempersiapkan suatu anggaran.

Anthony dan Vijay, (2006:73) mendefinisikan bahwa anggaranmerupakan alat penting untuk perencanaan untuk pengendalianjangka pendek yang efektif dalam organisasi.Suatu anggaranberoperasi biasanya meliputi waktu satu tahun dan menyatakanpendapatan dan beban yang direncanakan untuk tahun tersebut.Definisi lain dari anggaran ialah,

Wildavsky, (2009: 111) menyatakan bahwa "Semua anggaranadalah tentang politik; sebagian politik adalah tentang penganggaran:dan penganggaran oleh karena itu harus dipahami sebagai sebagiandari permainan politik. (All budgeting is about politics; most poli-tics is about budgeting: and budgeting must therefore be under-stood as part of political game). Dari pernyataan diatas dapatdipahami bahwa penganggaran merupakan aktifitas politik, dengandemikian, proses maupun produknya adalah produk politik.

Anggaran publik memiliki beberapa karakteristik khusus (limahal utama untuk melihat politik dalam anggaran) yaitu : reformisme,tawar-menawar, kepentingan kelompok, proses, dan pembuatankebijakan) di mana anggaran merupakan proses politik, politikadalah kata dengan sejumlah makna, bahkan ketika itu dipersempitdengan konteks pembuatan keputusan anggaran. (Rubin ,2006:28-29)

Page 9: Alva Beriansyah Dosen Universitas Muhammadiyah Analisis ...mip.umy.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/7-ALVA.pdf · 390 JURNAL ILMU PEMERINTAHAN & KEBIJAKAN PUBLIK PENDAHULUAN Disahkanya

Vol. 2 No. 2Juni 2015

397

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

Dari perspektif politik, anggaran merupakana. Anggaran mencerminkan "pilihan tentang apa yang pemerintah

akan dan tidak melakukan"b. Anggaran mencerminkan prioritas pemerintah sebagai "proses

anggaran menengahi antara kelompok dan individu yangmenginginkan hal yang berbeda dari pemerintah"

c. Anggaran mencerminkan "proporsi relatif dari keputusan yangdibuat untuk tujuan daerah dan konstituen, dan untuk efisiensi,efektifitas serta tujuan publik yang lebih luas"

d. Anggaran merupakan "alat yang ampuh sebagai akuntabilitaskepada warga yang ingin mengetahui bagaimana pemerintahmenggunakan dana masyarakat dan jika pemerintah secaraumum mengikuti pilihan masyarakat

e. Anggaran mencerminkan "pilihan masyarakat untuk berbagaibentuk pajak dan berbagai tingkat perpajakan, serta kemampuankelompok wajib pajak tertentu untuk mengalihkan beban pajakkepada orang lain"

f. Anggaran mempengaruhi ekonomi dan berpengaruh terhadaplapangan kerja

g. Anggaran mencerminkan "kekuatan relatif berbagai individu danorganisasi untuk mempengaruhi hasil anggaran (Rubin 2006: 1)Tarik menarik kepentingan dalam penyusunan anggaran

berlangsung sepanjang proses penyusunannya, baik semenjakperancangan dilingkungan eksekutif maupun saat rancangandibahas dan ditetapkan dilembaga legislatif. Oleh karena itu,walaupun keteribatan aktor lain selalu terjadi, secara politik aktorkunci pada proses penganggaran adalah pejabat publik yang terpilihdalam pemilu dengan birokrasi. Aktor-aktor tersebut akan berusahamemperjuangkan kepentingan politik masing-masing. Norton dalamWaidI, (2008: 117) untuk memahami tentang politik anggarandiperlukan pemahaman tentang:

Page 10: Alva Beriansyah Dosen Universitas Muhammadiyah Analisis ...mip.umy.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/7-ALVA.pdf · 390 JURNAL ILMU PEMERINTAHAN & KEBIJAKAN PUBLIK PENDAHULUAN Disahkanya

398

JURNALILMU PEMERINTAHAN &

KEBIJAKAN PUBLIK

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

a. Struktur formal peran dan tanggung jawab dalam prosespenganggaran

b. Peran pemerintah dalam pengambilan keputusan, pilihan politikdan akuntabilitas pada sistem manajemen pengeluaran publik.

c. Jaringan kekuasaan dan pengaruh stakeholder (diluar proses for-mal) yang mempengaruhi hasil dari proes anggaran.

d. Insentif yang diberikan baik tersembunyi maupun terang-terangan atas tinakan yang mempengaruhi politisi dan birokrasidalam pengambilan keputusan selama penyusunan danpenetapan anggaran.

e. Ruang pengambilan keputusan birokrasi pada semua level prosespenetapan anggaran.

Proses Kegiaatan Reses

1. Persiapan kegiatan reses

2. Keaktifan dalam kegiatan reses

3. Konsultasi dalam kegiatan reses

4. Identifikasi masalah-masalah dalam

kegiatan reses

APBD

1. Tindak lanjut hasil reses dalam

rancangan KUA-PPAS

2. Artikulasi hasil reses dalam

pembahasan KUA-PPAS

3. Pengarahan hasil reses dalam

pembahasan KUA-PPAS

METODE PENELITIANJenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode

deskriftif kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yangbermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialamioleh subjek penelitian secara holistik dan dengan cara deskripsidalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yangalamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah(Moleong, 2014: 6). Penelitian ini dilaksanakan pada DPRDKabupaten OKU Selatan Periode 2009-2014 dan masyarakat yangmengikuti kegiatan reses yang dilaksanakan oleh DPRD OKUSelatan pada tahun 2013.

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan

Page 11: Alva Beriansyah Dosen Universitas Muhammadiyah Analisis ...mip.umy.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/7-ALVA.pdf · 390 JURNAL ILMU PEMERINTAHAN & KEBIJAKAN PUBLIK PENDAHULUAN Disahkanya

Vol. 2 No. 2Juni 2015

399

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

teknik dokumentasi dan wawancara. Teknik analisis data dalampenelitian ini menggunakan analisis data model interaktif (interac-tive model). Miles dkk dalam Sugiyono (2014, 91), Analisis datamodel interaktif merupakan aktivitas dalam analisis data kualitatifyang dilakukan secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datasudah jenuh.

PEMBAHASANPROSES PELAKSANAAN KEGIATAN RESESA. PERSIAPAN KEGIATAN RESES

Persiapan kegiatan reses dimulai dengan rapat Pimpinan DPRDuntuk membahas jadwal pelaksanaan kegiatan reses. Rapat PimpinanDPRD diikuti oleh Ketua DPRD, Wakil Ketua DPRD I, Wakil KetuaDPRD II, seluruh Ketua Fraksi dan Ketua Daerah Pemilihanbersamaan dengan Sekretaris DPRD. Hal yang menjadipertimbangan dalam menetukan jadwal kegiatan reses ialah jadwalkegiatan DPRD, kegiatan Pemerintah Daerah dan kegiatan pesertareses yang mengikuti kegiatan reses.

Pada tahun 2013 berdasarkan hasil rapat Pimpinan disepakatikegiatan reses I(pertama) pada tanggal 2 Januari sampai dengan 5Januari, reses II(kedua) dilaksanakan pada tanggal 6 Juni sampaidengan 9 Juni dan reses III(ketiga) dilaksankan pada tanggal 17Oktober sampai dengan 20 Oktober. (Laporan Reses DPRD OKUSelatan Tahun 2013).

Setelah disepakati jadwal kegiatan reses, jadwal kunjungan kedaerah pemilihan di tentukan berdasarkan rapat Dapil. Rapat Dapilmerupakan rapat sesama Anggota DPRD berdasarkan daerahpemilihan yang sama. Rapat Dapil membahas tentang jadwalkunjungan ke kecamatan-kecamatan yang ada di daerah pemilihan,disesuaikan dengan jadwal yang telah disepakati dalam rapatPimpinan DPRD. Selain membahas tentang jadwal kegiatankunjungan ke Dapil rapat Dapil juga membahas tentang persiapan

Page 12: Alva Beriansyah Dosen Universitas Muhammadiyah Analisis ...mip.umy.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/7-ALVA.pdf · 390 JURNAL ILMU PEMERINTAHAN & KEBIJAKAN PUBLIK PENDAHULUAN Disahkanya

400

JURNALILMU PEMERINTAHAN &

KEBIJAKAN PUBLIK

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

bahan-bahan yang akan disampaikan pada saat reses danpendokumentasian kegiatan reses.

Agar peserta reses dapat menghadiri kegiatan reses, dalammenenukan jadwal kunjungan ke Dapil harus sesuai dengan kegiatanmasyarakat di Dapil tersebut. Hal yang menjadi pertimbangan dalammenentukan jadwal kegiatan reses ialah kegiatan masyarakat danjarak antara kecamatan yang satu dengan yang lain.

Kesepakatan jadwal, tempat dan waktu kegiatan reses yang telahdisepakati dalam rapat Pimpinan DPRD dan rapat Dapil, diberitahukan oleh Sekretariat DPRD kepada seluruh kecamatan yangada di Kabupaten OKU Selatan.Undangan kegiatan resesdiberitahukan kepada seluruh peserta reses satu minggu sebelumdilaksanakan kegiatan reses. Hal ini dikarenakan agar peserta resesmempersiapkan hal-hal yang akan disampaikan pada saat mengikutikegiatan reses. Peserta reses yang diundang dalam mengikuti kegiatanreses ialah Kepala Desa serta Perangkanya, Ketua BPD sertaAnggotanya, Tokoh Agama, Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat, KepalaUPTD, Kepala Sekolah, Karang Taruna dan Ibu-ibu PKK. Kegiatanreses dilaksanakan secara terbuka bagi seluruh masyarakat bila inginmengikuti kegaitan reses.

Terdapat 3 cara yang dilakukan oleh peserta reses dalammempersiapkan aspirasi yang disampaikan oleh pesesrtareses:pertama, aspirasi yang sama dengan hasil dari Musrembangdes.Aspirasi yang disampaikan oleh pesesrta reses hampir keseluruhanmerupakan hasil dari Musrembangdes.Rencana pembangunan desayang dihasilkan dari Musrembangdes disampaikan kembali olehKepala Desa kepada DPRD pada saat reses.Penyampaian hasilMusrembangdes disampaiakan kembali pada saat reses dimaksudkanagar rencana pembangunan yang telah disepakati saatMusrembangdes dapat terrealisasi.DPRD dapat membantumemperjuangkan hasil Musrembangdes dan hasil Musrembangdesmerupakan rencana pembangunan desa yang sesuai dengan

Page 13: Alva Beriansyah Dosen Universitas Muhammadiyah Analisis ...mip.umy.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/7-ALVA.pdf · 390 JURNAL ILMU PEMERINTAHAN & KEBIJAKAN PUBLIK PENDAHULUAN Disahkanya

Vol. 2 No. 2Juni 2015

401

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

kebutuhan masyarakat.Kedua, aspirasi yang akan disampaiakan peserta reses dalam

kegiatan reses berasal dari bahan-bahan usulan reses sebelumnyayang belum terealisasi. Aspirasi yang disampaikan saat kegitan resessebelumnya apabila ada yang belum terealisasi akan kembalidiusulkan pada saat reses. Dengan menyampaikan aspirasi yangdisampaikan saat reses sebelumnya harapan peserta reses agar aspirasitersebut dapat segera terrealisasi.

Ketiga, rapat Pemerintahan Desa.Rapat dilaksanakan antarapemerintah desa dengan BPD selaku perwakilan masyarakat desa.Rapat Pemerintahan Desa dilakukan setelah adanya pemberitahuandari pihak kecamatan bahwa akan diadakan reses. Dengan adanyarapat Pemerintahan Desa sebelum mengikuti reses harapan pesertareses agar aspirasi yang disampaikan saat reses memang benar-benarmerupakan kebutuhan masyarakat.

B. KEAKTIFAN PESERTA RESES

Pada kegiatan reses pertama, jumlah peserta yang mengikutikegiatan reses sebanyak 1237 peserta. Pada reses kedua, jumlahpeserta yang mengikuti kegiatan reses menurun menjadi 884peserta.Pada kegiatan reses ketiga jumlah peserta yang mengikutikegiatan reses sebanyak 1080 peserta.Pada reses ketiga jumlah pesertareses meningkat bila dibandingkan dengan jumlah peserta pada reseskedua, namun masih lebih tinggi bila dibandingkan dengan jumlahpeserta reses pertama.

Faktor yang menyebabkan tingginya kehadiran peserta resespertama yakni, kuatnya keingintahuan peserta reses mengenairencana kegiatan DPRD di tahun ini dan keingintahuan mengenairealisai aspirasi peserta reses pada saat reses ditahun sebelumnya.Padakegiatan reses kedua, faktor yang menyebabkan menurunnyakehadiran peserta reses yakni, karena reses dilaksanakan pertengahantahun sehingga peserta reses menganggap aspirasi yang peserta reses

Page 14: Alva Beriansyah Dosen Universitas Muhammadiyah Analisis ...mip.umy.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/7-ALVA.pdf · 390 JURNAL ILMU PEMERINTAHAN & KEBIJAKAN PUBLIK PENDAHULUAN Disahkanya

402

JURNALILMU PEMERINTAHAN &

KEBIJAKAN PUBLIK

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

sampaikan sulit terrealisasi.Pada kegiatan reses ketiga, kehadiranpeserta reses meningkat bila dibandingkan dengan kegiatan reseskedua. Faktor yang menyebabkan meningkatnya jumlah peserta resesketiga bila dibandingkan dengan kegiatan reses kedua ialah, resesketiga dilaksanakan pada akhir tahun dimana DPRD akanmembahas APBD bersama dengan Pemerintah Daerah. Peserta resesmenganggap aspirasi yang mereka sampaikan akan dapat terrealisasi.

Pelaksanaan Kegiatan Resesa. Konsultasi dalam kegiatan reses

Hal pertama yang menjadi pembahasan dalam pelaksanaankegiatan reses yakni tentang kegiatan yang dilakukan oleh DPRDsebelum dilakasanakannya reses.Selain kegitan yang dilakukan olehDPRD sebelum reses, DPRD juga menyampaikan rencana kegiatanDPRD setelah diadakanya kegiatan reses. Konsultasi dalam kegiatanreses dimaksudkan agar peserta reses mengetahui kegiatan yang telahdilakukan oleh DPRD dan yang akan dilakukan oleh DPRD setelahreses. Penyampaian kegiatan yang akan dilakukan oleh DPRD setelahreses, diharapakn peserta reses dapat memberikan saran dan usulankepada anggota DPRD, sehingga anggota DPRD benar-benarmengetahui hal-hal yang menjadi kebutuhan konstituenya dalammelaksanakan kegiatan setelah reses.b. Identifikasi Aspirasi

Menyerap aspirasi rakyat merupakan tujuan utama dari kegiatanreses yang dilakukan oleh DPRD.Agar dapat mengetahui aspirasirakyat, setiap peserta reses diberikan kesempatan untukmenyampaikan aspirasinya. Setiap aspirasi yang disampaikan olehpeserta akan di identifikasi bersama-sama antara Anggota DPRDdengan peserta reses. Dengan adanya identifikasi ini diharapkanaspirasi rakyat benar-benar merupakan kebutuhan masyarakat dansesuai dengan kewenangan dari Pemerintahan Kabupaten.

Berdasarkan laporan reses I, II dan III DPR Kabupaten OKUSelatan tahun 2013 terdapat 242 hasil identifikasi aspirasi. Hasil

Page 15: Alva Beriansyah Dosen Universitas Muhammadiyah Analisis ...mip.umy.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/7-ALVA.pdf · 390 JURNAL ILMU PEMERINTAHAN & KEBIJAKAN PUBLIK PENDAHULUAN Disahkanya

Vol. 2 No. 2Juni 2015

403

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

kegiatan reses yang dilakukan oleh DPRD, Dapil II merupakan Dapilyang menyerap aspirasi terbanyak, dengan aspirasi sebanyak 99aspirasi.Dapil I merupakan Dapil yang paling sedikit menyerapaspirasi, dengan aspirasi sebanyak 66 aspirasi.

TABEL 1 JUMLAH ASPIRASI HASIL IDENTIFIKASI ASPIRASI KEGIATAN RESES I,IIDAN III

Dapil Aspirasi

Dapil I 66

Dapil

II

99

Dapil

III

77

Jumlah 242

Sumber: Laporan Reses I, II dan III DPRD Kabupaten OKU Selatan Tahun 2013

Berdasarkan penjelasan proses kegiatan reses diatas, proseskegitan reses yang dilakukan oleh DPRD Kabupaten OKU Selatandapat digambarkan seperti gambar dibawah ini:

Rapat Pimpinan DPRD Rapat Dapil Persiapan Peserta Reses

Konsultasi Kegiatan DPRD

Penyampaian Aspirasi

Identifikasi Aspirasi

Rapat Paripurna Penyampian Laporan Reses

Penyerahan Laporan Reses ke Pemerintah Daerah

GAMBAR 1 PROSES KEGIATAN RESES DPRD KABUPATEN OKU SELATAN

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa, proses pertamapersiapankegiatan reses ialah rapat Pimpinan DPRD. Rapat Pimpinan DPRDdiikuti oleh Ketua DPRD, Wakil Ketua DPRD, Kordinator DaerahPemilihan dan Sekretaris DPRD.Rapat Pimpinan DPRD bertujuan

Page 16: Alva Beriansyah Dosen Universitas Muhammadiyah Analisis ...mip.umy.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/7-ALVA.pdf · 390 JURNAL ILMU PEMERINTAHAN & KEBIJAKAN PUBLIK PENDAHULUAN Disahkanya

404

JURNALILMU PEMERINTAHAN &

KEBIJAKAN PUBLIK

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

untuk menentukan jadwal pelaksanaan kegitanan reses. Proses keduayakni, rapat Dapil yang diikuti oleh seluruh anggota DPRD yangberasal dari Dapil yang sama. Rapat Dapil dimaksutkan untukmembahas waktu pelaksanaan kegiatan reses. Proses ketiga yakni,persiapan peserta. Persiapan pesesrta berujuan untuk mempersiap-kan aspirasi yang akan disampaikan oleh peserta reses pada saatreses.

Dari tabel diatas juga dapat dilihat bahwa, proses pertamapelaksanaan kegiatan reses ialah konsultasi kegiatan DPRD.Konsultasi kegiatan reses DPRD dimaksudkan untuk memberitahudan meminta saran, kritikan dari peserta reses tentang kegitanDPRD sebeluum dan sesudah kegiatan reses.Proses kedua yaknipenyampaian aspirasi oleh peserta reses. Peserta reses yang mengha-diri kegiatan reses diberikan kesempatan untuk menyampaikanaspirasi.Proses ketiga yakni, identifikasi aspirasi. Aspirasi yangdisampaikan oleh peserta reses tidak secara keseluruhan akandimasukan ke dalam laporan kegiatan reses. Aspirasi yang disam-paikan oleh peserta reses akan diidentifikasi bersama-sama antaraDPRD dan peserta reses. Identifikasi aspirasi dimaksutkan agaraspirasi yang dimasukkan kedalam laporan reses memang benar-benar merupakan kebutuhan masyarakat. Proses keempat yakni rapatparipurna penyampaian laporan reses. Hasil identifikasi aspirasidimasukkan kedalam laporan kegiatan reses DPRD dan disampikansaat rapat paripurna DPRD.Laporan kegiatan reses yang telahdisampaikan pada rapat paripurna diserahkan kepada PemerintahDaerah agar dapat diimplementasikan.

ARTIKULASI ASPIRASI HASIL RESES DALAM PEMBAHASANKUA DAN PPAS

Artikulasi aspirasi masyarakat merupakan kegiatan yangdilakukan oleh setiap anggota DPRD untuk membuat, merumuskandan menyampaikan aspirasi dalam pembahasan KUA dan PPAS.

Page 17: Alva Beriansyah Dosen Universitas Muhammadiyah Analisis ...mip.umy.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/7-ALVA.pdf · 390 JURNAL ILMU PEMERINTAHAN & KEBIJAKAN PUBLIK PENDAHULUAN Disahkanya

Vol. 2 No. 2Juni 2015

405

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

Dengan adanya artikulasi, aspirasi masyarakat dapat masuk dalamprogram-program yang akan dilaksanakan oleh Pemda ditahun yangakan datang. Dalam pembahasan KUA dan PPAS setiap Fraksimempunyai peran yang penting agar aspirasi yang didapat melaluikegiatan reses dapat masuk dalam KUA dan PPAS.

Rancangan KUA dan PPAS merupakan muatan dari program-program yang akan dilaksanakan oleh Pemda. Rancangan KUA danPPAS disampaikan oleh Pemda kepada DPRD untuk dibahasbersama-sama antara DPRD dan Pemda dalam rapat paripurna.Dalam rapat paripurna pembahasan rancangan KUA dan PPAS,Pemda menyampaikan rancangan KUA dan PPAS terlebih dahulu,sebelum DPRD menyampaikan pandangan umum tentangrancangan KUA dan PPAS.Pandangan umum DPRD dalammenganggapi rancangan KUA dan PPAS yang diajukan oleh Pemdadisampaikan oleh setiap Fraksi yang ada di DPRD Kabupaten OKUSelatan. Sebelum setiap Fraksi menyampaiakan pandangan umumtentang rancangan KUA dan PPAS, setiap Fraksi mengadakan rapatFraksi untuk mempersiapakan pandangan umum yang akandisampaikan.

a. Fraksi GolkarAcuan Fraksi Golkar dalam membahas rancangan KUA dan

PPAS ialah aspirasi masyarakat, terutama aspirasi yang didapat darikegiatan reses. Fraksi Golkar Dalam menyusun pandangan umumfraksi dilakukan dengan cara meminta pendapat setiap anggotafraksi. Pendapat setiap anggota fraksi terhadap rancangan KUA danPPAS akan disusun bersama-sama dan dijadikan pandangan umumfraksi dalam menanggapi rancangan KUA dan PPAS. Fraksi Golkarjuga menjadikan pandangan umum fraksi, sebagai pedoman bagisetiap anggota fraksi dalam mengikuti rapat komisi dalam membahasrancangan KUA dan PPAS.

b. Fraksi Demokrat

Page 18: Alva Beriansyah Dosen Universitas Muhammadiyah Analisis ...mip.umy.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/7-ALVA.pdf · 390 JURNAL ILMU PEMERINTAHAN & KEBIJAKAN PUBLIK PENDAHULUAN Disahkanya

406

JURNALILMU PEMERINTAHAN &

KEBIJAKAN PUBLIK

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

Hasil identifikasi aspirasi yang didapat melalui kegiatan resesmerupakan bahan utama yang digunakan oleh Fraksi Demokratdalam meneliti dan membahas rancangan KUA dan PPAS.Berdasarkan aspirasi yang didapat dari reses I, II dan III FraksiDemokrat memilah-milah terlebih dahulu aspirasi yang merupakankebutuhan mendesak yang harus segera direalisasikan. Dalammengartikulasikan aspirasi, hal yang menjadi pertimbangan yangdigunakan oleh Fraksi Demokrat ialah, aspirasi yang merupakankebutuhan mendesak danharus segera direalisasikan, merupakanhal yang sangan dibutuhkan oleh masyarakat dan diperkirakan dapatterrealisasi.

Proses pengartikulasian aspirasi dilakukan dengan memberikankesempatan kepada setiap anggota fraksi untuk menyampaikanaspirasi yang harus segera direalisasikan disetiap Dapil. Pandanganumum yang disampaikan saat rapat fraksi, dijadikan acuan bagi setiapAnggota Fraksi Demokrat dalam mengikuti rapat komisi membahasdan meneliti rancangan KUA dan PPAS.

c. Fraksi Bulan BintangFraksi Bulan Bintang, dalam menyusun pandangan umum fraksi

yang menjadi acuan utama ialah Hasil identifikasi aspirasi yangdidapat saat reses dan aspirasi yang didapat oleh anggota DPRDsecara langsung dari masyarakat. Proses artikulasi dilakukan dengancara aspirasi masyarakat dipilah-pilah terlebih dahulu berdasarkanmendesak atau tidak, prioritas atau tidak prioritas. Rapat FraksiBulan Bintang diadakan dengan cara mengkaji bersama-samatentang rancangan KUA dan PPAS yang diajukan oleh Pemda danmeminta pendapat kepada seluruh anggota fraksi tentang rancanganKUA dan PPAS. Anggota fraksi yang berasal dari Dapil yang berbeda-beda memberikan masukan yang akan disampaikan dalampandangan umum fraksi yang disesuaikan dengan Dapil setiapanggota fraksi

Page 19: Alva Beriansyah Dosen Universitas Muhammadiyah Analisis ...mip.umy.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/7-ALVA.pdf · 390 JURNAL ILMU PEMERINTAHAN & KEBIJAKAN PUBLIK PENDAHULUAN Disahkanya

Vol. 2 No. 2Juni 2015

407

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

d. Fraksi Kebangkitan dan Keadilan SejahteraArtikulasi aspirasi dilakukan dengan cara anggota fraksi diminta

untuk menyampaikan pandanganya tentang rancangan KUA danPPAS dan menyampaikan hal-hal yang diperlukan didaerahpemilihanya masing-masing sesuai dengan aspirasi masyarakat.andangan umum fraksi tentang rancangan KUA dan PPASdisampaikan dalam rapat paripurna.Selain dsampaiakan dalam rapatparipurna pandangan umum fraksi juga diperjuangkan oleh anggotafraksi dalam rapat komisi dengan mitra kerja.

e. Fraksi Demokrasi Indonesia Perjuangan.Acuan Fraksi PDI Perjuangan dalam menyusun pandangan

umum fraksi ialah dipilih aspirasi yang benar-benar merupakanprioritas dan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.Untukmenentukan aspirasi yang merupakan prioritas dan sesuai dengankebutuhan masyarakat berdasarkan pendapat Anggota Fraksi yanglebih mengetahui keadaan daerah pemilihannya.Sehingga rapatfraksi yang diadakan oleh Fraksi PDI Perjuangan menghasilkanpandangan umum yang benar-benar prioritas.Pandangan umumfraksi dibagi kesetiap anggota fraksi yang disesuaikan dengan komisidan mitra kerja. Sehingga anggota fraksi dalam mengikuti rapatkomisi telah memahami apa yang harus diperjuangkan.

f. Fraksi Hati Nurani RakyatDalam pembahasan pandangan umum, hal yang menjadi acuan

Fraksi Hanura ialah aspirasi masyarakat didapat dari hasil kegiatanreses dan aspirasi yang disampaikan masyarakat kepada anggotaDPRD secara langsung.Dalam rapat fraksi, setiap anggota fraksidiminta untuk menyampaikan tanggapan tentang rancangan KUAdan PPAS yang disampaikan oleh Pemerintah Deerah, dan hal-halyang menjadi kebutuhan masyarakat di daerah pemilihanyaberdasarkan aspirasi masyarakat didaerah pemilihanya.Tanggapan

Page 20: Alva Beriansyah Dosen Universitas Muhammadiyah Analisis ...mip.umy.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/7-ALVA.pdf · 390 JURNAL ILMU PEMERINTAHAN & KEBIJAKAN PUBLIK PENDAHULUAN Disahkanya

408

JURNALILMU PEMERINTAHAN &

KEBIJAKAN PUBLIK

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

dan kebutuhan masyarakat ditampung menjadi pandangan umumfraksi.Pandangan umum fraksi dijadikan acuan bagi setiap anggotafraksi dalam mengikuti rapat komisi.Pandangan umum fraksidiberikan kepada anggota fraksi sesuai dengan komisi dan mitrakerja komisi yang berkaitan, sehingga anggota fraksi dapatmemperjuangkan pandangan umum pada saat rapat dengan mitrakerja.

g. Fraksi Persatuan PembangunanDalam rapat Fraksi PPP yang dijadikan acuan dalam membahas

rancangan KUA dan PPAS ialah aspirasi masyarakat yang didapatsaat reses. Berdasarkan aspirasi masyarakat setiap anggota fraksidiberikan kesempatan untuk menyampaikan aspirasi yang menjadikebutuhan mendesak dan harus segera direalisasikan didaerahpemilihanya masing-masing..Agar pandangan umum fraksi dapatterrealisasi Fraksi PPP menjadikan pandangan umum fraksi acuanbagi setiap anggota fraksi dalam mengikuti rapat komisi dalammembahas rancangan KUA dan PPAS.

Strategi Fraksi Dalam Mengarahkan Aspirasi Hasil Reses DalamPembahasan KUA dan PPAS

Membahas dan meneliti Rancangan KUA dan PPAS merupakankegiatan politik yang menyebabkan tarik menarik kepentingan antarasesama Anggota DPRD maupun dengan Pemda.Agar lembagaperwakilan dapat mengarahkan aspirasi masyarakat yang didapatmelalui kegiatan reses kedalam program-program Pemda yangtertuang dalam APBD diperlukan strategi. Untuk melihat bagaimanastrategi setiap fraksi yang ada di DPRD Kabupaten OKU Selatandalam memperjuangkan dan mengarahkan aspirasi masyarakatdalam pembahasan KUA dan PPAS dapat dilihat dari tabel 2.

Dari tebel diatas dapat dilihat bahwa dalam mengarahkan aspirasimasyarakat yang didapat melalui kegiatan reses terdapat empat carayang dilakukan oleh fraksi yang ada di DPRD OKU Selatan.Keempat cara tersebut ialah, melakukan lobi anggaran dengan

Page 21: Alva Beriansyah Dosen Universitas Muhammadiyah Analisis ...mip.umy.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/7-ALVA.pdf · 390 JURNAL ILMU PEMERINTAHAN & KEBIJAKAN PUBLIK PENDAHULUAN Disahkanya

Vol. 2 No. 2Juni 2015

409

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

Pemda, melakukan lobi anggaran dengan fraksi lain, mentargetkansetiap anggota fraksi minimal bisa mengarahkan satu aspirasi danpenyesuaian dengan anggaran.

Pertama lobi anggaran dengan Pemda.kegiatan lobi-lobi denganPemda dilakukan oleh setiap fraksi yang ada di DPRD KabupatenOKU Selatan kecuali, Fraksi KKS. Lobi-lobi dengan Pemdadiperlukan agar artikulasi aspirasi hasil reses dapat masuk dalamprogram Pemda. Pemda sebagai pemegang dan pelaksana anggaranmemiliki peran yang penting dalam menentukan KUA dan PPASserta memiliki posisi yang sama dengan DPRD dalam menentukankebijakan anggaran

TABEL 2 STRATEGI FRAKSI DALAM PENGARAHAN ASPIRASI MASYARAKATDALAM PEMBAHASANRANCANGAN KUA DAN PPAS

Fraksi Strategi Fraksi Dalam Pengarahan Aspirasi Masyarakat Dalam Pembahasan Rancangan KUA dan PPAS

Fraksi Golkar

1) Lobi anggaran dengan Bupati 2) Lobi anggaran dengan fraksi lain

Fraksi PDI Perjuangan

1) Mentargetkan setiap anggota fraksi bisa mengarahkan satu aspirasi

2) Melakukan lobi anggaran dengan Pemerintah Daerah Fraksi Demokrat

1) Mendesak Pemda melalui lobi anggaran 2) Penyesuain dengan anggaran

Fraksi PBB 1) Melakukan lobi anggaran dengan fraksi lain 2) Secara pribadi melakukan lobi anggaran dengan Bupati

Fraksi KKS 1) Melakukan lobi anggaran dengan fraksi lain Fraksi Hanura

1) Mendesak dinas-dinas terkait 2) Melakukan lobi anggaran dengan fraksi lain

Fraksi PPP 1) Lobi anggaran dengan fraksi lain 2) Lobi anggaran dengan dinas terkait.

Sumber: Hasil wawancara dengan Ketua Fraksi DPRD Kabupaten OKU Selatan

Cara yang kedua yakni dengan lobi anggaran dengan fraksi lainyang ada di DPRD. Kegiatan lobi-lobi dengan fraksi lain dilakukanoleh Fraksi Golkar, PBB, Hanura, PPP dan Fraksi KKS. Lobi-lobidengan Fraksi lain diperlukan mengingat Anggota DPRD terdiri

Page 22: Alva Beriansyah Dosen Universitas Muhammadiyah Analisis ...mip.umy.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/7-ALVA.pdf · 390 JURNAL ILMU PEMERINTAHAN & KEBIJAKAN PUBLIK PENDAHULUAN Disahkanya

410

JURNALILMU PEMERINTAHAN &

KEBIJAKAN PUBLIK

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

dari banyak orang dan berasal dari fraksi yang berbeda-beda. Selainitu dalam hal pengambil keputusan di DPRD biasanya dilakukandengan cara votting sangat jarang dilakukan dengan musyawarahmufakat. Hal lain yang membuat perlunya kegiatan dalam melobifraksi lain dikarenakan setiap fraksi mempunyai agenda masing-masing.

Strategi yang ketiga yakni mentargetkan setiap anggota fraksi bisamengarahkan satu aspirasi.Strategi ini dilakukan oleh Fraksi PDIPerjuangan. Target mengarahkan minimal satu aspirasi dalam rapatkomisi merupakan cara agar setiap anggota fraksi berusahasemaksimal mungkin dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat.Dengan adanya target juga membuat agenda Fraksi PDI Perjuangandalam rapat paripurna dapat tercapai

Strategi yang keempat dengan cara penyesuaian dengan anggaran.Penyesuaian dengan anggaran dilakukan oleh FraksiDemokrat.Melihat kondisi anggaran daerah yang masih sangatminim maka dalam pembahasan KUA dan PPAS Fraksi Demokratdalam menentukan anggaran aspirasi yang diusulkan diambilkandari anggaran yang dianggap tidak sesuai.Dengan ditemukanyaanggaran yang tidak sesuai maka anggaran dari program tersebutdiarahkan pada aspirasi yang diusulkan oleh Fraksi Demokrat.

HASIL PENGARAHAN ASPIRASI DALAM PEMBAHASAN KUADAN PPAS

Untuk melihat perbandingan jumlah aspirasi hasil identifikasikegiatan reses, yang termuat dalam Rancangan KUA dan PPAS,aspirasi tambahan dan keseluruhan aspirasi yang termuat dalamKUA dan PPAS di Dapil I, II dan III dapat dilihat dari tabel 3.

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa, di Dapil I, dari 66aspirasi hasil reses terdapat 19 aspirasi yang termuat dalam rancanganKUA dan PPAS yang diusulkan oleh Pemerintah Daerah. Hasilkesepakatan antara Pemerintah Daerah dan DPRD terdapat

Page 23: Alva Beriansyah Dosen Universitas Muhammadiyah Analisis ...mip.umy.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/7-ALVA.pdf · 390 JURNAL ILMU PEMERINTAHAN & KEBIJAKAN PUBLIK PENDAHULUAN Disahkanya

Vol. 2 No. 2Juni 2015

411

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

penambahan 13 aspirasi yang termuat dalam KUA dan PPAS.Secarakeseluruhan di Dapil I terdapat 32 aspirasi hasil hasil reses yangtermuat dalam KUA dan PPAS hasil kesepakatan antara PemerintahDaerah dengan DPRD.

TABEL 3 ASPIRASI HASIL RESES I, II DAN III YANG TERMUAT DALAM RANCANGANKUA DAN PPAS DAN KUA DAN PPAS

Dapil Aspirasi Hasil Reses

Rancangan KUA dan PPAS

Aspirasi Tambahan

KUA dan PPAS

Dapil I 66 19 13 32 Dapil II 99 8 18 25 Dapil III 77 9 10 19 Jumlah 242 36 41 76

Sumber: Risalah Sidang DPRD dalam Rangka Membahas dan Meneliti Rancangan KUA dan PPAS Tahun2014 dan KUA dan PPAS Kabupaten OKU Selatan Tahun 2014 Data diolah

Berdasarkan tabel diatas, di Dapil II dari99 aspirasi hasil resesterdapat 8 aspirasi yang termuat dalam rancangan KUA dan PPAS.Hasil kesepakatan antara Pemerintah Daerah dan DPRD terdapatpenambahan 18 aspirasi yang termuat dalam KUA dan PPAS. Hasilkesepakatan DPRD dan Pemerintah Daerah juga terdapat 1 aspiraiyang termuat dalam rancangan KUA dan PPAS dan tidak termuatdalam KUA dan PPAS .Secara keseluruhan di Dapil II terdapat 25aspirasi hasil reses yang termuat dalam KUA dan PPAS hasilkesepakatan antara Pemerintah Daerah dengan DPRD.

Berdasarkan tabel diatas juga dapat dilihat bahwa, di Dapil III,dari 77 aspirasi hasil reses terdapat 9 aspirasi yang termuat dalamrancangan KUA dan PPAS yang diusulkan oleh Pemerintah Daerah.Hasil kesepakatan antara Pemerintah Daerah dan DPRD terdapatpenambahan 10 aspirasi yang termuat dalam KUA dan PPAS.Secarakeseluruhan di Dapil III terdapat 19 aspirasi hasil hasil reses yangtermuat dalam KUA dan PPAS hasil kesepakatan antara PemerintahDaerah dengan DPRD.

Secara keseluruhan, aspirasi hasi reses DPRD Kabupaten OKUSelatan tahun 2013 sebanyak 242 aspirasi.Aspirasi hasil reses yang

Page 24: Alva Beriansyah Dosen Universitas Muhammadiyah Analisis ...mip.umy.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/7-ALVA.pdf · 390 JURNAL ILMU PEMERINTAHAN & KEBIJAKAN PUBLIK PENDAHULUAN Disahkanya

412

JURNALILMU PEMERINTAHAN &

KEBIJAKAN PUBLIK

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

termuat dalam rancangan KUA dan PPAS sebanyak 36 aspirasi.Hasilkesepakatan anatara Pemerintah Daerah dan DPRD terdapat 41penambahan aspirasi yang termuat dalam KUA dan PPAS.secarakeseluruhan dari 242 aspirasi yang didapat melalui kegiatan resesterdapat 76 aspirasi yang termuat dalam KUA dan PPAS hasilkesepakatan antara Pemerintah Daerah dan DPRD.

KESIMPULAN DAN SARANBerdasarkan hasil penelitian, dan pembahasan tentangAnalisis

Hasil Reses Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam Penyusunandan Penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja DaerahKabupaten Ogan Komering Ulu Selatan tahun anggaran 2014, makadapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:1. Proses pelaksanaan kegiatan reses di Kabupaten OKU Selatan

dimulai dengan persiapan kegiatan reses. Persiapan kegiatan resesdilakukan oleh DPRD dan peserta reses. Persiapan DPRDdilakukan dengan rapat Pimpinan DPRD untuk menentukanjadwal kegiatan reses. Hasil rapat Pimpinan DPRD dibahas dalamrapat Anggota DPRD yang berasal dari daerah pemilihan yangsama untuk menetukan waktu, tempat dan pendokumentasiankegiatan reses. Kegiatan reses yang dilakukan oleh DPRDdilaksanakan dengan mengunjungi setiap kecamatan yang adadi Kabupaten OKU Selatan dan dilaksanakan selama tiga jam.Persiapan peserta reses dilakukan untuk menentukan aspirasiyang akan disampaikan saat reses. Aspirasi yang akan disampaikansaat reses berasal dari Hasil Musrembangdes, aspirasi yangdisampaikan saat reses sebelumnya dan belum terrealisasi danrapat Pemerintahan Desa.

2. Pelaksanaan kegiatan reses pertama diikuti oleh 1237 peserta,reses kedua sebanyak 884 peserta dan reses ketiga sebanyak 1080peserta. Hal pertama yang menjadi pembahasan dalampelaksanaan kegiatan reses ialah konsultasi kegiatan DPRD

Page 25: Alva Beriansyah Dosen Universitas Muhammadiyah Analisis ...mip.umy.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/7-ALVA.pdf · 390 JURNAL ILMU PEMERINTAHAN & KEBIJAKAN PUBLIK PENDAHULUAN Disahkanya

Vol. 2 No. 2Juni 2015

413

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

sebelum dan sesudah reses. hal kedua yakni penyampaian aspirasioleh peserta reses. aspirasi yang disampaikan oleh peserta resesakan diidentifikasi bersama antara peserta reses dan DPRD.Identifikasi aspirasi akan dijadikan laporan kegiatan reses danakan disampaikan kepada Pemerintah Daerah.

3. Hasil identifikasi aspirasi di artikulasikan oleh DPRD pada saatmembahas dan meneliti Rancangan KUA dan PPAS bersamaPemerintah Daerah. Artikulasi aspirasi dibahas dalam rapat fraksipada saat membahas pandangan umum fraksi. Pandangan umumfraksi disusun dengan cara meminta pendapat Anggota Fraksitentang Rancangan KUA dan PPAS. Pandangan umum fraksidijadikan acuan Anggota Fraksi dalam rapat komisi dan rapatbadan anggaran.

4. Strategi fraksi dalam mengarahkan dan memperjuangkan aspirasimasyarakat dilakukan dengan empat cara. Keempat strategitersubut ialah melakukan lobi anggaran dengan PemerintahDaerah, melakukan lobi anggaran dengan fraksi lain,mentargetkan setiap anggota fraksi minimal bisa mengarahkansatu aspirasi dan penyesuaian dengan anggaran daerah.

5. Aspirasi yang didapat melalui kegiatan reses dapat diartikulasikandengan baik oleh DPRD Kabupaten OKU Selatan. Hal inididapat dilihat dari banyaknya aspirasi yang didapat melaluikegiatan reses yang termuat dalam KUA dan PPAS. Secarakeseluruhanhasil identifikasi aspirasi di Dapil I, II dan III terdapat36 aspirasi yang termuat dalam Rancangan KUA dan PPAS.Berdasarkan kesepakatan antara Pemda dan DPRD terdapatpenambahan 41 aspirasi yang termuat dalam KUA dan PPASdengan tambahan. Secara keseluruhan aspirasi hasil identifikasikegiatan reses DPRD Kabupaten OKU Selatan terdapat 76aspirasi yang termuat dalam KUA dan PPAS.Berdasarkan hasil kesimpulan tersebut di atas, maka peneliti

Page 26: Alva Beriansyah Dosen Universitas Muhammadiyah Analisis ...mip.umy.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/7-ALVA.pdf · 390 JURNAL ILMU PEMERINTAHAN & KEBIJAKAN PUBLIK PENDAHULUAN Disahkanya

414

JURNALILMU PEMERINTAHAN &

KEBIJAKAN PUBLIK

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

menyarankan beberapa hal sebagai berikut:1. Meningkatkan sosialisasi jadwal kegiatan reses kepada masyarakat

agar peserta reses yang menghadiri kegiatan reses tidak hanyapeserta yang mendapatkan undangan secara formal.

2. Mengikutsertakan unsur Pemerintah Daerah dalam mengikutikegiatan reses

3. Menekan Pemerintah Daerah agar laporan kegiatan resesdijadikan acuan dalam penyusunan Rancangan KUA dan PPAS.

4. Menekan Pemerintah Daerah agar meningkatkan efektifitassektor-sektor potensial untuk meningkatkan pendapatan aslidaerah agar dapat mewujudkan aspirasi masyarakat.

DAFTAR PUSTAKAAbe, Alexander. 2002. Perencanaan Daerah Partisipatif. Solo. PondokEdukasiAnthony, Robert N, dan Vijay Govindarajan. 2006. SistemPengendalianManajemen.

terjemanan FX. KurniawanTjakrawala. Jakarta. SalembaEmpat.Conyers, Diana. 1994. PerencanaanSosial di DuniaKetiga. Yogyakarta.Gajah Mada Uni-

versity Press.Efriza. 2014. StudiParlemen, Sejarah, KonsepdanLanskapPolitik Indonesia. Malang. Setara Press.Huntington, P, Samuel dan Nelson, M, Joan. 1997. PartisipasiPolitik di Negara Berkembang. Jakarta. SangkalaPulsara.Karianga, Hendra. 2011. PartisispasiMasyarakatDalamPengelolaanKeuangan Daerah. Bandung. Alumni.Mardiasmo. 2009. AkuntansiSektorPublik. Cetakankeempat.Yogyakarat.AndiMarijan, Kacung. 2011.SistemPolitik Indonesia KonsolidasiDemokrasi Pasca OrdeBaru. Jakarta. KencanaPrenada MediaGroup.Moeleong, J Lexy. 2014. MetodelogiPenelitianKualitatif. Bandung. RemajaRosdakarya.Rubin, Irene S. 2006. The Politics of Public Budgeting: Getting and Spending Borrowing and Balencing. Chantam.ChantamHouse.Sugiyono. 2014. MemahamiPenelitianKualitatif. Bandung. AlfabetaSyaukani HR, GaffarAfandanRasyidRyaas. 2009. Otonomi Daerah Dalam Negara Kesatuan. Yogyakarta.PustakaPelajar.Tarigan, Robinson. 2012. Perencanaan Pembangunan Wilayah. Jakarta. BumiAksara.UsmanSunyoto. 2004. JalanTerjalPerubahanSosial.Yogyakarta.CIReD.Waidl, Abdul. 2008. Mendahulukan Si Miskin. Yogyakarta.LKIS.Wildavsky, Aaron. 1974. The Pollitics of the Budgetary Process. Boston. Little Brown.

JURNALSopanah, Ana. 2012. Ceremonial Budgeting: Public Participation in Development Planning at an Indonesian LocalGovernment Authority." Journal of Applied Management Accounting Research Volume 10.Nomor 2.Takeshi, Ito. 2006. The dynamics of local governance reform in decentralizing Indonesia: participatory planning andvillage empowerment in Bandung, West Java. Asian and African Area Studies, Volume 5.Nomor2.

Page 27: Alva Beriansyah Dosen Universitas Muhammadiyah Analisis ...mip.umy.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/7-ALVA.pdf · 390 JURNAL ILMU PEMERINTAHAN & KEBIJAKAN PUBLIK PENDAHULUAN Disahkanya

Vol. 2 No. 2Juni 2015

415

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

PERATURANUndang-UndangNomor 27 Tahun 2009 tentangMajelisPermusyawaratan Rakyat, DewanPerwakilan Rakyat,DewanPerwakilan Daerah danDewanPerwakilan Rakyat Daerah.BPS OKU Selatan.OKU Selatan dalamangka 2014.PrioritasdanPlafonAnggaranSementaraAnggaranPendapatandanBelanja Daerah (PPAS APBD)KabupatenOganKomeringUlu Selatan TahunAnggaran 2014RisalahSidangParipurnaDewanPerwakilan Rakyat Daerah KabupatenOganKomeringUlu SelatanDalamRangkaMembahasdanMenelitiRancangan KUA dan PPAS APBD KabupatenOganKomeringUlu SelatanTahunAnggaran 2014LaporanHasil Reses Ke 1, II dan III Tahun 2013 AnggotaDewanPerwakilan Rakyat Daerah KabupatenOganKomeringUluSelatanUU No 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah DaerahInternetAksesMasukkeDanauRanauDipenuhiBelukar. 2013. Diperolehdarihttp://palembang. tribunnews.com/2013/06/18/akses-masuk-ke-danau-ranau-dipenuhi-belukar. Diakses 21 Februari 2015