alur jenjang karir

24
MODEL JENJANG KARIR PERAWAT BERDASARKAN PEDOMAN PENGEMBANGAN JENJANG KARIR PROFESIONAL PERAWAT, DEPKES, 2006. Jenjang karir profesional perawat terdiri dari 4, yaitu: Perawat Klinik (PK), Perawat Manajer (PM), Perawat Pendidik (PP), Perawat Peneliti/Riset (PR), dengan pengembangan berjenjang, mulai level I sampai V. Jenjang karir profesional Perawat Klinik (PK) beserta syaratnya : 1. PK I/Novice - Perawat lulusan D-III Keperawatan + 2 tahun pengalaman kerja - S-1 Keperawatan (Ners) + 0 tahun pengalaman - Mempunyai sertifikat PK I 2. PK II/Advance Beginner - D-III Keperawatan + 5 tahun pengalaman kerja - S-1 Keperawatan (Ners) + 3 tahun pengalaman - Mempunyai sertifikat PK II 3. PK III/Competen - D-III Keperawatan + 9 tahun pengalaman kerja - S-1 Keperawatan (Ners) + 6 tahun pengalaman - Ners Spesialis 1 (S-2 Kep) + 0 tahun pengalaman - Mempunyai sertifikat PK III 4. PK IV/Proficient - S-1 Keperawatan (Ners) + 9 tahun pengalaman - Ners Spesialis 1 (S-2 Kep) + 2 tahun pengalaman - Mempunyai sertifikat PK IV 5. PK V/Proficient - S-1 Keperawatan (Ners) + 12 tahun pengalaman - Ners Spesialis 1 (S-2 Kep) + 5 tahun pengalaman

Upload: fitri-mahayana

Post on 29-Nov-2015

949 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

alur jenjang karir perawat

TRANSCRIPT

Page 1: ALUR JENJANG KARIR

MODEL JENJANG KARIR PERAWAT BERDASARKAN PEDOMAN

PENGEMBANGAN JENJANG KARIR PROFESIONAL PERAWAT, DEPKES,

2006.

Jenjang karir profesional perawat terdiri dari 4, yaitu:

Perawat Klinik (PK),

Perawat Manajer (PM),

Perawat Pendidik (PP),

Perawat Peneliti/Riset (PR), dengan pengembangan berjenjang,

mulai level I sampai V.

Jenjang karir profesional Perawat Klinik (PK) beserta syaratnya :

1. PK I/Novice

- Perawat lulusan D-III Keperawatan + 2 tahun pengalaman kerja

- S-1 Keperawatan (Ners) + 0 tahun pengalaman

- Mempunyai sertifikat PK I

2. PK II/Advance Beginner

- D-III Keperawatan + 5 tahun pengalaman kerja

- S-1 Keperawatan (Ners) + 3 tahun pengalaman

- Mempunyai sertifikat PK II

3. PK III/Competen

- D-III Keperawatan + 9 tahun pengalaman kerja

- S-1 Keperawatan (Ners) + 6 tahun pengalaman

- Ners Spesialis 1 (S-2 Kep) + 0 tahun pengalaman

- Mempunyai sertifikat PK III

4. PK IV/Proficient

- S-1 Keperawatan (Ners) + 9 tahun pengalaman

- Ners Spesialis 1 (S-2 Kep) + 2 tahun pengalaman

- Mempunyai sertifikat PK IV

5. PK V/Proficient

- S-1 Keperawatan (Ners) + 12 tahun pengalaman

- Ners Spesialis 1 (S-2 Kep) + 5 tahun pengalaman

- Mempunyai sertifikat PK V

Page 2: ALUR JENJANG KARIR

PENGEMBANGAN SISTEM JENJANG KARIR PERAWAT

A. Latar Belakang

Jenjang karir merupakan suatu sistem untuk meningkatkan kinerja dan

profesionalisme perawat sesuai bidang pekerjaannya melalui peningkatan

kompetensi. Perawat profesional yang saat ini diakui di Indonesia dimulaui

dari lulusan D-3 Keperawatan dan akan terus meningkat. Sehingga pada tahun

2010 diharapkan yang dikategorikan sebagai perawat profesional adalah

lulusan S-1 keperawatan dan jenjang lebih tinggi.

Dasar pemikiran penyusunan jenjang karir profesi keperawatan RS beranjak

dari kepentingan profesi untuk bertanggung jawab dan bertanggung gugat

dalam memberikan asuhan keperawatan. Pada tiap jenjang karir, perawat

mempunyai kompetensi tertentu dalam memberikan asuhan keperawatan

sehingga dapat dipertanggungjawabkan.

Jenjang karir diperlukan untuk terwujudnya asuhan keperawatan yang bemutu

mengingat perawat mempunyai tenaga terbanyak dan terlama mendampingi

pasien. Dengan dijaminnya kualitas asuhan keperawatan yang diberikan oleh

perawat sesuai dengan kompetensi yang dimiliki, maka akan berkontribusi

terhadap kualitas pelayanan rumah sakit. Dengan ditetapkannya kompetensi

perawat pada tiap jenjang, akan memudahkan dalam rekruitmen, seleksi,

orientasi, pembinaan dan pengembangan SDM keperawatan.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

a. Penetapan dan penyelenggaraan jenjang karir perawat untuk menjamin

pemberian asuhankeperawatan yang profesional;

b. Menumbuh kembangkan motivasi para profesional keperawatan untuk

selalu menempuh dan menambah pengetahuan serta kompetensi

dengan laju pertumbuhan IPTEK;

c. Sebagai alat pembinaan dan pengembangan jangka panjang bagi para

profesional keperawatan, guna memanfaatkan kompetensi

penyelenggaraan asuhan keperawatan;

2. Tujuan Khusus

Page 3: ALUR JENJANG KARIR

a. Ditetapkannya pedoman penyelenggaraan jenjang karir perawat di RS

b. Dilaksanakannya pengelompokan perawat

c. sesuai dengan jenjang karir

d. Dilaksanakannya pembinaan perawat

sesuai dengan jenjang karir

e. Dilaksanakannya pengembangan perawat

sesuai dengan jenjang karir

C. Sasaran

Seluruh praktisi keperawatan meliputi; perawat klinik, perawat manajer, perawat

pendidik dan perawat peneliti

D. Dasar Hukum

Dasar hukum yang mendasari penyusunan jenjang karir profesi keperawatan di

RS adalah :

1. UU No. 8b Tahun 1974, tentang Pokok-Pokok Kepegawaian, sebagaimana

dirubah dengan UU No. 49 tahun 1999;

2. UU RI No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan

3. UU RI No. 22 tahun 2000, tentang Otonomi Daerah

4. Kep. Men. Kes. No 1239 tahun 2001, tentang Registrasi dan Praktik

Perawat

5. PP No. 32 tahun 1996, tentang Tenaga Kesehatan

6. Kep. Men. PAN No 94 tahun 2001, tentang Jabatan Fungsional Perawat

Dan Angka Kreditnya

Dengan ditetapkannya dan dilaksanakannya jenjang karir perawat, maka tiap

perawat dapat fokus memenuhi kebutuhan pelanggan sesuai dengan

kompetensinya, hubungan kerja disesuaikan dengan jenjang karirnya,

pengembangan dan peningkatan karir serta sistem penghargaan sesuai kinerja

berdasakan jenjang karir.

E. Model Jenjang Karir

Ketentuan jenjang karir Profesional keperawatan yang diajukan ke RS

mengacu pada ketentuan Direktorat Keperawatan Depkes RI dan Program

Pengembangan Profesi oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). RS

Page 4: ALUR JENJANG KARIR

selaku RS yang digunakan sebagai tempat pendidikan perawat dipandang

perlu memiliki keterkaitan kompetensi praktisi perawat dalam lingkup

manajerial, pendidikan dan penelitian.

Bagan I.

Integrasi Penjenjangan antara Perawat Klinik, Manajer, Pendidik dan Riset

L. V PK. V PM. IV PP. III PR. II

L. IV PK. IV PM. III PP. II PR. I

L. III PK. III PM. II PP. I

L. II PK. II PM. I

L. I PK I

Keterangan ;

L = Level PP = Perawat Pendidik

PK = Perawat Klinik PR = Perawat Riset

PM = Perawat Manajerial

Untuk Level I masih termasuk perawat generalis dengan kompetensi

perawatan dasar. Sedangkan Level II termasuk perawatan dasar dengan

kompetensi lanjutan yang merupakan dasar spesialistik sesuai lingkup area.

Mulai Level III termasuk perawat spesialistik dengan kompetensi meliputi :

1. Perawat Medikal

2. Perawat Bedah

3. Perawat Anak

4. Perawat Maternitas

5. Perawat ICU/CCU

6. Perawat Gawat Darurat

7. Perawat Gerontik

8. Perawat Kesehatan

Page 5: ALUR JENJANG KARIR

F. Prinsip-Prinsip Sistem Pengembangan Karir

1. Saat ini kualifikasi tenaga keperawatan dimulai dari D.III

Keperawatan sampai dengan tahun 2010. Tahun 2010

kualifikasi tenaga perawat profesional dimulai dari S 1

Keperawatan;

2. Jenjang mempunyai makna kompetensi untuk melakukan asuhan

keperawatan sesuai lingkup dan bertingkat sesuai dengan kompleksitas

masalah klien dalam uapaya pemenuhan kebutuhan dasar;

3. Fungsi utama yang menjadi pegangan adalah fungsi pemberian asuhan

keperawatan

4. Setiap perawat pelaksana mempunyai kesempatan yang sama untuk

meningkatkan karirnya sampai jenjang yang paling atas;

5. Jenjang karir mempunyai dampak terhadap tanggung jawab dan akontabel

terhadap tugas serta terkait dengan sistem penghargaan;

6. Pimpinan tertinggi RS Bhakti Yudha harus mempunyai komitmen yang

tinggi terhadap sistem pengembangan karir tenaga perawat pelaksana

sehingga dapat dijamin kepuasan klien terhadap pelayanan keperawatan;

7. Bidang pengembangan karir mencakup spesialisasi : Keperawatan Medikal,

Bedah, Maternitas, Anak, ICU/CCU, Gawat Darurat, Gerontik dan Jiwa.

G. Standar Kompetensi Perawat

Penetapan kompetensi perawat Indonesia mengacu pada ketentuan Standar

Kompetensi Perawat Indonesia dari PPNI dan Direktorat Keperawatan dan

Keteknisan Medis.

Kompetensi jenjang terbagi dalam lima macam kompetensi :

1. Kompetensi Keperawatan Dasar Umum

2. Kompetensi Keperawatan Lanjutan atau Kompetensi Keperawatan Dasar

Spesialistik

3. Kompetensi Keperawatan Spesialistik Umum

4. Kompetensi Keperawatan Spesialistik Khusus

5. Kompetensi Keperawatan Konsultan Spesialistik

Page 6: ALUR JENJANG KARIR

Standar Kompetensi Perawat tiap jenjang :

1. Perawat Klinik I (Dasar Umum)

2. Perawat Klinik II (Dasar Khusus)

3. Perawat Klinik III (Lanjutan Khusus)

4. Perawat Klinik IV (Lanjutan Khusus)

5. Perawat Klinik V (Konsultan Spesialistik)

1. Kompetensi Perawat Klinik I

a. Melaksanakan asuhan keperawatan pada klien tanpa risiko (Klien

minimal/partial care)

b. Pendokumentasian asuhan keperawatan

c. Memahami teknik isolasi dan teknik desinfeksi

d. Mampu mempersiapkan pasien pulang

e. Mampu melakukan penyuluhan kesehatan pada klien tanpa risiko

f. Mampu memberikan keperawatan dasar untuk memenuhi kebutuhan

personal hygiene pada klien tanpa risiko, meliputi :

1) Memandikan

2) Kebersihan mulut

3) Perawatan kuku

4) Merapikan tempat tidur pada klien tirah baring

5) Membantu eliminasi

6) Mengatur posisi tidur

7) Membantu mobilisasi (membantu latihan fisik sederhana)

8) Monitoring TTV, intake-output

9) Terampil memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan

2. Kompetensi Perawat Klinik II

a. Kompetensi Keperawatan Lanjutan Umum adalah kompetensi yang

harus dimulai oleh semua Perawat Klinik II disemua area ;

1) Identifikasi klien yang memerlukan pemasangan gastrointestinal

tube

2) Mampu/terampil memasang gastrointestinal intubation pada klien

tanpa risiko

Page 7: ALUR JENJANG KARIR

3) Mampu memberi makan/minum melalui internal tube feeding

4) Identifikasi klien yang memerlukan kateterisasi urine

5) Mampu/terampil memasang kateter urine pada klien tanpa risiko

6) Identifikasi klien dengan gangguan keseimbangan cairan dan

elektrolit

7) Mampu/terampil memasang infus (limpah wewenang)

8) Monitoring IVFD (intra vena fluid doix)

9) Mampu melakukan injeksi sc/ic/im/iv (limpah wewenang)

10) Analisa nyeri dan pengelolaan nyeri

11) Mampu memberikan teknik relaksasi

12) Perawatan pre operatif

13) Perawatan post operatif

14) Perawatan luka operasi tanpa kontaminasi

15) Terampil BHD

16) Terampila melakukan EKG dasar

17) Terampil identifikasi tanda-tanda syok hypovolemik, cardiogenik,

hemoragik dan neurologik

18) Mampu melakukan asuhan keperawatan pada klien partial care

19) Mampu memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan

teknik isolasi

20) Mampu melakukan pendidikan kesehatan pada klien dengan risiko

21) Mampu membimbing PK I

22) Identifikasi tanda-tanda kegawat daruratan semua area

b. Keperawatan Lanjutan Khusus adalah keperawatan lanjutan sesuai area

atau disebut juga Keperawatan Dasar Spesialistik ;

1) Keperawatan Dasar Spesialistik Area Pediatrik

a. Asuhan keperawatan bayi segera setelah lahir pada persalinan

normal dan aterm

b. Perawatan tali pusat

c. Perawatan mata

d. Perawatan telinga

Page 8: ALUR JENJANG KARIR

e. Memandikan bayi

f. Perawatan bayi premature

g. Perawatan bayi dengan foto therapy

h. Perawatan bayi dan anak dengan combustio 10%-20%

2) Keperawatan Dasar Spesialistik Area Maternitas

a. Mampu melakukan pemeriksaan kehamilan (inspeksi, palpasi,

auskultasi, perkusi)

b. Mengidentifikasi dan monitoringpersalinan normal

c. Mampu memberikan asuhan keperawatan masa nifas pada klien

tanpa risiko, meliputi ;

1. Vulva hygiene

2. Perawatan payudara

3. Monitoring pendarahan

d. Identifikasi tanda-tanda persalinan normal

e. Kolaborasi dengan cepat dan tepat sesuai hasil identifikasi

3) Keperawatan Dasar Spesialistik Area Medical/Surgical

a. Mampu melakukan kateterisasi urine pada klien dengan risiko

b. Mampu melakukan pemasangan infus pada klien dengan risiko

c. Mampu melakukan perawatan WSD

d. Mampu menguidentifikasi tanda-tanda gangguan metabolisme

e. Mobilisasi klien dengan risiko

f. Identifikasi kasus kardiogenik dan neurogenik

g. Kolaborasi dengan cepat dan tepat sesuai hasil identifikasi dan

monitoring

3. Kompetensi Perawat Klinik III

a. Keperawatan Dasar Spesialistik Area Pediatrik

1) Mahir perawatan perinatal risiko tinggi

2) Mahir perawatan bayi dan anak dengan total care

3) Mahir perawatan bayi dan anak dengan ostomi

4) Mahir perawatan bayi dan anak dengan combustio grade 30% –

50%

Page 9: ALUR JENJANG KARIR

5) Mahir melakukan asuhan keperawatan pada bayi dan anak dengan

kegawatdaruratan

6) Mampu membimbing PK I dan PK II

7) Mampu memberikan pendidikan kesehatan pada klien dan keluarga

dengan total care

b. Keperawatan Dasar Spesialistik Area Maternitas

1) Mampu memberikan pertolongan persalinan normal

2) Semua kompetensi keperawatan dasar spesialistik area pediatric

3) Monitoring dan identifikasi persalianan risiko tinggi

4) Kolaborasi dengan cepat dan tepat sesuai hasil monitoring

5) Mahir melakukan asuhan keperawatan pada klien dengan total care

(perawatan PEB, eklamsi)

6) Mampu membimbing PK I dan PK II

c. Keperawatan Dasar Spesialistik Area Medikal/Surgikal

1) Mampu mengidentifikasi EKG emergensi

2) Mampu melakukan pertolongan pertama klien dengan kegawat

daruratan

3) Mampu memasang NGT dengan risiko

4) Mampu memberikan asuhan keperawatan dengan total care

5) Mampu membimbing PK I dan PK II

6) Mampu ACLS

H. Mekanisme Kenaikan Jenjang Karir Perawat di RS

Uji kompetensi jenjang karir SDM Keperawatan dilakukan pada saat rekruitmen

dan pengembangan SDM Keperawatan yang sedang bekerja di RS . Pada tahap

awal, uji kompetensi difokuskan untuk perawat klinik. Proses pelaksanaannya

dibagi dalam empat tahap, sebagai berikut :

1. Tahap 1 : Pendaftaran

Setiap perawat yang mengikuti proses jenjang karir harus mendaftar pada pusat

pengembangan SDM Keperawatan RS .

Persyaratan pendaftaran :

a. Surat keterangan lulus masa orientasi

Page 10: ALUR JENJANG KARIR

b. Pas foto 3 x 4 sebanyak 2 lembar

c. Mengisi formulir pendaftaran

Setelah mendaftar akan menerima kartu pengenal peserta jenjang karir dan

penetapan pembimbing klinik. Kemudian pembimbing klinik akan

memberikan berkas yang berisi kegiatan yang harus diikuti dan penilaian-

penilaian yang harus dicapai

2. Tahap 2 : Proses Pemenuhan Kompetensi

Perawat peserta jenjang karir harus memenuhi hal-hal berikut :

a. Pendidikan Formal Keperawatan

Pendidikan formal keperawatan yangdiakui sebagai perawat

profesional minimal Ners-Sarjana Keperawatan (Ns-Skep) pada tahun

2010. Perawat lulusan D III Keperawatan dapat mencapai jenjang PK

III. Perawat lulusan Sarjana Keperawatan dapat mencapai jenjang PK

IV. Perawat lulusan magister/S2/Sp. Keperawatan dapat mencapai

jenjang PK V.

b. Lama Bekerja di klinik

Perawat lulusan D III Keperawatan dapat ditetapkan sebagai PK I

setelah lulus masa orientasi 1 tahun. Setelah 4 tahun sebagai PK I

dapat mengikuti uji kenaikan jenjang ke PK II, jika memenuhi

persyaratan lain yang ditetapkan. Setelah 4 tahun sebagai PK II, jika

memenuhi persyaratan lain yang ditetapkan dapat naik menjadi PK III.

Selanjutnya untuk naik ke PK IV tidak cukup hanya memenuhi lama

kerja, tetapi juga harus memenuhi pendidikan formal Ners-Sarjana

Keperawatan (Ns Skep)

Perawat lulusan Ners Sarjana Keperawatan dan Sarjana Keperawatan

dapat ditetapkan sebagai PK I setelah lulus masa orientasi selama 6

bulan. Setelah 2 tahun sebagai PK I dapat mengikuti uji kenaikan

jenjang karir ke PK II, jika memenuhi persyaratan lain yang

ditetapkan. Setelah 2 tahu sebagai PK II dapat mengikuti uji kenaikan

jenjang karir ke PK III, dan demikian pula ke PK IV, jika memenuhi

persyaratan yang ditetapkan. Selanjutnya untuk naik ke PK V, tidak

Page 11: ALUR JENJANG KARIR

cukup hanya memenuhi lama kerja, tetapi juga harus memenuhi

pendidikan formal Magister/S2/Sp. Keperawatan.

Perawat lulusan magister/S2/Sp. Keperawatan yang belum memiliki

pengalaman klinik maka dapat menjadi PK I setelah lulus masa

orientasi selama 3 bulan. Setelah 1 tahun menjadiPK I dapat mengikuti

uji kenaikan jenjang karir ke PK II dan seterusnya sampai ke PK V,

jika memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

Perawat lulusan magister/S2/Sp. Keperawatan yang telah memiliki

pengalaman klinik, maka pengalaman klinik dan kemampuan

kompetensi yang dimiliki akan diperhitungkan untuk menetapkan

jenjang karirnya.

c. Rekomendasi

Untuk mengikuti uji kenaikan jenjng karir, setiap perawat harus

mendapatkan rekomendasi dari :

1) atasan langsung tentang penilaian kinerja. Penilaian kinerja yang

memenuhi syarat untuk uji kenaikan jenjang karir minimal B

2) teman sejawat. Isi rekomendasi adalah hubungan kerja perawat

dengan tim kerja dalam penyelenggaraan asuhan keperawatan

(sesuai dengan formulir yang ditetapkan)

3) pembimbing klinik. Pembimbing klinik memberikan rekomendasi

tentang aktifitas yang harus dipenuhi sebagai syarat uji kenaikan

jenjang karir

4) klien dan keluarga (Pelanggan Eksternal). Perawat yanga akan diuji

kompetensinya diharapakan tidak ada komplain dari klien atau

keluarga.

d. Pendidikan Keperawatan Berkelanjutan

Untuk dapat mengikuti uji jenjang karir, maka tiap perawat harus

memenuhi sejumlah SKP (Satuan Kredit Partisipan) yang ditetapkan

dalam PKB. PKB akan dirancang oleh Bagian Bidang Keperawatan

bekerja sama dengan Diklat RS sesuai dengan pedoman dari PPNI.

3. Tahap 3 :

Page 12: ALUR JENJANG KARIR

Uji kompetensi dilakukan terhadap dokumen, ujian tertulis dan ujian

praktik.

a. Dokumen

Bidang keperawatan dan Diklat RS menelaah dan menilai keabsahan

dan kelegkapan dokumen. Kemudian menetapkan jenjang karir yang

akan diuji

b. Ujian tertulis

ujian tertulis diselenggarakan untuk semua jenjang. Materi yang akan

diuji sesuai dengan kompetensi yang harus dicapai

c. Ujian praktek

Ujian praktik diselenggarakan jika telah terpenuhi kelengkapan

dokumen dan lulus ujian tertulis.

langkah-langkah ujian praktik adalah sebagai berikut :

1) Persiapan uji kompetensi

2) Pelaksanaan uji kompetensi

3) Penetapan hasil uji kompetensi

4. Tahap 4 : Penetapan Jenjang Karir Yang Baru

Bidang keperawatan dan Diklat RS mengirimkan berkas-berkas ke bagian

personalia. Selanjutnya disiapkan surat keputusan, Surat Keputusan untuk

PK I – III ditandatangani oleh Direktur. Selanjutnya dilaksanakan

penyesuaian pekerjaaan dan sistem penghargaan.

Bagan 2.

Alur Penetapan Jenjang Karir Perawat

Rumah Sakit

Tahap I

Pendaftaran sebagai perawat jenjang karir

Page 13: ALUR JENJANG KARIR

Tahap II

Pemenuhan Kompetensi

1. Pendidikan Formal

2. Lama Kerja

3. Rekomendasi

4. Pendidikanberkelanjutan

G

A

G

A

L

Tahap IV

Penerbitan SK

Penyesuaian pekerjaan

sesuai jenjang karir

L

U

L

U

S

Tahap III

Uji Kompetensi

1. Uji Dokumentasi

Page 14: ALUR JENJANG KARIR

2. Uji Tertulis

3. Uji Praktik

PENILAIAN KINERJA PERAWAT

RUMAH SAKIT

A. Pengertian Dan Tugas

1. Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja profesi perawata RS adalah merupakan salah satu upaya

untuk melaksanakan evaluasi kompetensi klinik pada pemantapan

profesionalisme perawat

2. Tujuan

Penilaian kinerja perawat dilakukan secara periodik (triwulan) dengan

tujuan :

a. Memastikan seluruh SDM Keperawatan memiliki kompetensi untuk

menyelenggarakan asuhan keperawatan

b. Mendorong dan memotivasi SDM Keperawatan tepat mengikuti uji

kenaikan jenjang sesuai jadwal

c. Mengidentifikasi kemampuan/kompetensi yang dimiliki oleh setiap

perawat pelaksana sebagai dasar untuk mengembangkan diri secara

profesional

d. Memotivasi perawat untuk meningkatkan kompetensi profesional dan

dapat berkontribusi maksimal dalam memberikan pelayanan

keperawatan di Rumah Sakit

e. Sebagai pedoman dalam melaksanakan sistem penghargaan dan

hukuman/sanksi sesuai dengan kinerja yang diperlihatkan

Page 15: ALUR JENJANG KARIR

f. Meningkatkan kemampuan evaluasi diri dalam proses pencapaian

kompetensi profesional dalam memberikan asuhan keperawatan

3. Membangun budaya kerja kondusif saling mendukung melalui kegiatan

coaching, mentoring, preceptorship dalam memberikan pelayanan

keperawatan

4. Mengembangakan potensi SDM perawat pada tingkat optimal sehingga

dicapai pelayanan keperawatan

B. Prinsip-Prinsip Kerja

Prinsip-prinsip kinerja perawat RS meliputi :

1. Kinerja Umum

Pemahaman dan sistem penilaian sama yang berlaku bagi semua pegawai

RS

2. Kinerja profesi adalah berbagai komponen dan item yang berhubungan

langsung dengan kemampuan melaksanakan asuhan keperawatan sesuai

dengan level klinik. Penilaian kinerja profesi dilakukan secara periodik

tiap semester untuk persiapan uji klinik dan uji kenaikan jenjang

Komponen Penilaian Kinerja Profesi terdiri dari :

Kemampuan Asuhan Keperawatan 40 %

Kemampuan Kolaborasi 10 %

Kemampuan Kepemimpinan 10 %

Kemampuan Manajemen 10 %

Disiplin Profesi 10 %

Pengembangan Diri 20 %

100 %

C. Mekanisme Pelayanan Kerja

Penilaian kinerja profesional dikenal dengan performance appraisal kualitatif.

Mekanisme penilaian kinerja profesional tersusun sebagai berikut :

1. Semua SDM keperawatan diwajibkan mengisi kelengkapan status list

(terutama yang terkait dengan dokumentasi asuhan keperawatan). Pada

tahap transisi/persiapan pengisian dilakukan manual.

Page 16: ALUR JENJANG KARIR

2. Melalui data harian pribadi akan direkapitulasi ke dalam data bulanan dan

data semesteran

3. Tiap semester dilakukan penilaian sebagai bahan informasi pembuatan

rekomendasi untuk mengikuti uji klinik dan uji kompetensi