aluminum chloride, anhydrous - ik.pom.go.idik.pom.go.id/v2012/katalog/alumunium klorida.pdf ·...

15
ALUMUNIUM KLORIDA ANHIDRAT ALUMINUM CHLORIDE, ANHYDROUS 1. N a m a Golongan (1,4) Garam anorganik; Garam logam anorganik. Sinonim / Nama Dagang (1,2) Aluminum trichloride; Trichloroaluminum; Aluminum chloride; Aluminum chloride (1:3); A-575; Aluminum chloride (AlCl 3 ); Aluminum trichloride (AlCl 3 ); AlCl 3 ,, Aluminum (III) chloride. Nomor Identifikasi (1,2,3,5,7) Nomor CAS : 7446-70-0 Nomor OHS : 00900 Nomor Indeks EC : 013-003-00-7 Nomor EC : 231-208-1 Nomor RTECS : BD0525000 UN : 1726 2. Sifat Fisika Kimia Nama bahan Alumunium klorida anhidrat Deskripsi (1,2,7) Padatan (kristal padat), berbentuk serbuk; berbau tajam dan mengiritasi; berwarna putih, kuning atau abu-abu; berasa manis, asam. Dapat mengalami perubahan dari bentuk serbuk menjadi cair jika terpapar dan mengabsorbsi kelembapan dari udara. Rumus molekul AlCl 3 ; Berat molekul 133,34; Larut dalam alkohol, karbon tetraklorida, benzofenon, nitrobenzen, eter, dan benzen. Sedikit larut dalam kloroform; Titik lebur 190 o C (374 o F); Tekanan uap 1 mmHg @ 100 o C; Berat jenis (air=1) 2,44 @ 25 o C.

Upload: phamtuyen

Post on 06-Feb-2018

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ALUMINUM CHLORIDE, ANHYDROUS - ik.pom.go.idik.pom.go.id/v2012/katalog/Alumunium Klorida.pdf · hidrokarbon. Digunakan untuk pengolahan air dan sebagai astringent dalam kosmetik. 4

ALUMUNIUM KLORIDA ANHIDRAT

ALUMINUM CHLORIDE, ANHYDROUS

1. N a m a

Golongan (1,4)

Garam anorganik; Garam logam anorganik.

Sinonim / Nama Dagang (1,2)

Aluminum trichloride; Trichloroaluminum; Aluminum chloride; Aluminum

chloride (1:3); A-575; Aluminum chloride (AlCl3); Aluminum trichloride (AlCl3);

AlCl3,, Aluminum (III) chloride.

Nomor Identifikasi (1,2,3,5,7)

Nomor CAS : 7446-70-0

Nomor OHS : 00900

Nomor Indeks EC : 013-003-00-7

Nomor EC : 231-208-1

Nomor RTECS : BD0525000

UN : 1726

2. Sifat Fisika Kimia

Nama bahan

Alumunium klorida anhidrat

Deskripsi (1,2,7)

Padatan (kristal padat), berbentuk serbuk; berbau tajam dan mengiritasi;

berwarna putih, kuning atau abu-abu; berasa manis, asam. Dapat

mengalami perubahan dari bentuk serbuk menjadi cair jika terpapar dan

mengabsorbsi kelembapan dari udara. Rumus molekul AlCl3; Berat molekul

133,34; Larut dalam alkohol, karbon tetraklorida, benzofenon, nitrobenzen,

eter, dan benzen. Sedikit larut dalam kloroform; Titik lebur 190oC (374oF);

Tekanan uap 1 mmHg @ 100oC; Berat jenis (air=1) 2,44 @ 25oC.

Page 2: ALUMINUM CHLORIDE, ANHYDROUS - ik.pom.go.idik.pom.go.id/v2012/katalog/Alumunium Klorida.pdf · hidrokarbon. Digunakan untuk pengolahan air dan sebagai astringent dalam kosmetik. 4

Frasa Risiko, Frasa Keamanan dan Tingkat Bahaya

Peringkat NFPA (Skala 04) (1,2,3,5):

Kesehatan 3 = Tingkat keparahan sangat tinggi

Kebakaran 0 = Tidak dapat terbakar

Reaktivitas 2 = Reaktif

C = Korosif

R 34 = Menyebabkan terbakar

R 36/38 = Iritasi pada mata dan kulit

S 1/2½ = Jaga agar pada posisi menghadap ke atas dan

jauhkan dari jangkauan anak-anak

S 7/8 = Jaga wadah dalam keadaan tertutup rapat dan

kering

S 26 = Jika terkena mata, bilas segera dengan air yang

banyak lalu segera cari pertolongan medis

S 28 = Setelah kontak dengan kulit, cuci segera dengan

sejumlah besar .... (ditunjukkan oleh produsen)

S 36/37/39 = Pakai/kenakan pakaian pelindung, sarung tangan,

dan pelindung mata/wajah

S 45 = Jika terjadi kecelakaan atau jika anda tidak sehat,

jika memungkinkan segera bawa ke dokter/rumah

sakit/puskesmas (perlihatkan label kemasan)

3. Penggunaan (4,6,8)

Alumunium klorida digunakan dalam manufaktur cat, sebagai bahan aktif

dalam antiperspirant, penyulingan minyak, produksi karet sintetik, pembuatan

detergen, sebagai pelumas dan pengwet kayu. Aluminum klorida adalah

Asam Lewis yang paling umum digunakan. Aplikasinya dipakai di industri

kimia, sebagai katalis dari reaksi Friedel–Crafts, baik sebagai akilasi dan

alkilasi, contohnya untuk preparasi antraquinone (industri zat pewarna) dari

benzen dan fosgen. Produk yang dihasilkan antara lain detergen dan

etilbenzen. Zat ini juga digunakan pada reaksi polimerisasi dan isomerisasi

Page 3: ALUMINUM CHLORIDE, ANHYDROUS - ik.pom.go.idik.pom.go.id/v2012/katalog/Alumunium Klorida.pdf · hidrokarbon. Digunakan untuk pengolahan air dan sebagai astringent dalam kosmetik. 4

hidrokarbon. Digunakan untuk pengolahan air dan sebagai astringent dalam

kosmetik.

4. Identifikasi Bahaya

Risiko utama dan sasaran organ (1)

Bahaya utama terhadap kesehatan: Luka bakar pada saluran napas, kulit,

mata, dan membran mukosa.

Organ sasaran: Mata, kulit, membran mukosa (3), paru-paru (7).

Bahaya Fisik: Dapat bereaksi dengan udara, panas, cahaya, atau air.

Rute paparan (1)

Paparan jangka pendek

Terhirup

Luka bakar

Kontak dengan kulit

Luka bakar

Kontak dengan mata

Luka bakar, penglihatan kabur

Tertelan

Luka bakar

Paparan jangka panjang (1)

Terhirup

Sama seperti efek yang dilaporkan pada rute paparan terhirup jangka

pendek.

Kontak dengan kulit

Sama seperti efek yang dilaporkan pada rute paparan kontak dengan kulit

jangka pendek .

Kontak dengan mata

Sama seperti efek yang dilaporkan pada rute paparan kontak dengan mata

jangka pendek.

Page 4: ALUMINUM CHLORIDE, ANHYDROUS - ik.pom.go.idik.pom.go.id/v2012/katalog/Alumunium Klorida.pdf · hidrokarbon. Digunakan untuk pengolahan air dan sebagai astringent dalam kosmetik. 4

Tertelan

Kerusakan ginjal, kerusakan hati.

5. Stabilitas dan Reaktivitas

Stabilitas : Stabil (2). Dapat terdekomposisi jika terkena

panas. Bereaksi dengan air, sensitf terhadap

lembap. Higroskopik: menyerap lembap atau air

dari udara (3). Stabil pada temperatur ruang pada

wadah tertutup, dalam penyimpanan dan

penanganan yang normal (5,7).

Reaktivitas : Dapat terurai ketika kontak dengan udara,

cahaya, kelembapan, panas atau pada

penyimpanan dan penggunaan di atas suhu

ruangan. Sangat bereaksi dengan air

menghasilkan gas toksik dan/atau mudah

terbakar. Wadah yang tertutup rapat dapat pecah

dengan hebat (1).

Kondisi yang harus

dihindari

: Hindarkan kontak dengan bahan yang mudah

terbakar. Jaga tetap kering. Gas berbahaya dapat

terakumulasi di ruangan terbatas. Jauhkan dari

tempat persediaan air dan selokan pembuangan

air (1). Bahan tak tercampurkan, debu, paparan

terhadap lembap atau air, dan panas (3). Akan

mudah bereaksi dengan kebanyakan logam

(alumunium, besi, seng, timah, dll) dan

melepaskan gas hidrogen yang mudah terbakar

(4).

Bahan tak tercampurkan : Basa, bahan mudah terbakar, halo karbon, logam,

bahan pengoksidasi, oksida logam (1). Air, etilen

oksida, oksigen diflourida, fenol, komponen nitro

(organik, contohnya nitrobenzen, nitrogliserin,

Page 5: ALUMINUM CHLORIDE, ANHYDROUS - ik.pom.go.idik.pom.go.id/v2012/katalog/Alumunium Klorida.pdf · hidrokarbon. Digunakan untuk pengolahan air dan sebagai astringent dalam kosmetik. 4

asam pikrat, trinitrotoluen, perkloril flourida,

benzen (3).

Alumunium klorida dengan (1)

Alkali : Reaksi eksplosif

Alkena : Mungkin terjadi polimerisasi hebat

Alil klorida : Mungkin terjadi polimerisasi hebat

Benzoil klorida + Naftalen : Mungkin terjadi reaksi yang hebat

Etilen : Mungkin terjadi polimerisasi hebat

Etilen oksida : Mungkin terjadi polimerisasi hebat

Isobutena : Mungkin terjadi polimerisasi hebat

Logam : Dapat berkarat dengan adanya kelembaban

Nitrobenzen : Membentuk campuran yang tidak stabil secara

termal

Nitrobenzen + Fenol : Ledakan hebat

Nitrometan + Bahan

Organik

: Mungkin terjadi ledakan

Senyawa nitro organik : Reaksi yang kuat

Oksigen Diflorida : Meledak

Perkloril Benzen : Mungkin terjadi ledakan

Perkloril fluorida +

Benzen

: Menghasilkan produk eksplosif

Fenil Azida : Ledakan hebat

Kalium : Membentuk campuran yang sensitif terhadap

benturan

Natrium oksida : Tak tercampurkan

Natrium peroksida : Dapat bereaksi pada penyimpanan yang lama

Natrium tetraborat + Bis

(2-Metoksetil)

: Ledakan hebat

Korosivitas : Tidak korosif dengan adanya kaca (2).

Bahaya dekomposisi : Produk dekomposisi termal : asam halida (1), gas

hidrogen klorida, alumunium oksida, alumunium

Page 6: ALUMINUM CHLORIDE, ANHYDROUS - ik.pom.go.idik.pom.go.id/v2012/katalog/Alumunium Klorida.pdf · hidrokarbon. Digunakan untuk pengolahan air dan sebagai astringent dalam kosmetik. 4

hidroksida (7)

Polimerisasi : Tidak akan berpolimerisasi (1,2,4)

6. Penyimpanan (1,2,3)

Simpan sesuai dengan peraturan dan standar yang berlaku.

Simpan terpisah dari bahan tak tercampurkan.

Simpan pada ruangan yang sejuk dan kering.

Hindarkan kontak dengan air atau lembab.

Hindarkan kontak dengan cahaya.

Jaga agar wadah tetap kering dan tertutup rapat.

7. Toksikologi

Toksisitas

Data pada hewan (1,2,7)

Data toksisitas:

LD50 oral-tikus 3450 mg/kg; LD50 tidak dilaporkan-tikus 315 mg/kg; LD50 oral-

mencit 1130 mg/kg; LD50 oral-mencit 3805 mg/kg; LD50 tidak dilaporkan-

mencit 390 mg/kg; LD50 kulit-kelinci >2 gm/kg; TDLo oral-tikus 9380 mg/kg/52

hari intermittent; TDLo oral-tikus (rat) 2307 mg/kg/26 minggu intermittent;

TDLo oral-tikus 100 gm/kg/48 minggu terus-menerus; TDLo intraperitoneal-

tikus 99 mg/kg/5 hari intermittent; TDLo intravena-tikus 15 mg/kg/3 hari

intermittent; TDLo oral-mencit 8421 mg/kg/40 hari terus-menerus.

Efek lokal

Korosif: inhalasi, kulit, mata, tertelan (1).

Tingkat toksisitas akut

Toksik sedang: pencernaan

Kondisi medis yang diperburuk akibat paparan

Gangguan mata, gangguan pernapasan, gangguan kulit, dan alergi (1).

Data Mutagenik (1)

Kerusakan DNA – tumor asites pada tikus 500 µmol/L; Analisis sitogenetik –

intraperitoneal mencit 444 mg/kg.

Page 7: ALUMINUM CHLORIDE, ANHYDROUS - ik.pom.go.idik.pom.go.id/v2012/katalog/Alumunium Klorida.pdf · hidrokarbon. Digunakan untuk pengolahan air dan sebagai astringent dalam kosmetik. 4

Data Reproduksi (1)

TDLo oral-tikus betina hamil 1512 mg/kg selama 822 hari secara terus

menerus; TDLo oral-tikus betina hamil 5723 mg/kg selama 121 hari secara

terus menerus; TDLo oral-tikus betina hamil 900 mg/kg selama 15 hari secara

terus menerus; TDLo intraperitoneal-tikus betina hamil 375 mg/kg selama

913 hari secara terus menerus; TDLo intraperitoneal-tikus betina hamil 500

mg/kg selama 1418 hari secara terus menerus; TDLo oral-mencit betina

hamil 425 mg/kg multigenerasi.

Data Tambahan (1)

Paparan alumunium secara berlebihan telah dikaitkan dengan degenerasi

otak, pelunakan tulang, dan peningkatan tingkat serum kalsium.

Data Karsinogenik (5)

Tidak terdaftar sebagai bahan yang karsinogenik menurut IARC, NTP, dan

OSHA (4,5).

Informasi Ekologi (1)

Ekotoksisitas :

Toksisitas pada ikan: LC50 (96 jam, mortalitas) rainbow trout, donaldson trout

(Oncorhyncus mykiss) 8600 µg/L

Toksisitas pada invertebrata: EC50 (48 jam, imobilisasi) kutu air (Daphnia

magna) 3900 µg/L

Toksisitas pada alga: EC50 (96 jam, biomassa) alga hijau (Selenastrum

capricornutum) 460 µg/L

Toksisitas pada amfibi: LC50 (7 jam, mortalitas) katak bermulut kecil, narrow

mouthed forg (Microhyla carolinensis) 50 µg/L

Biokonsentrasi: 250 µg/L selama 3 jam BCFD (residu) mussel (Unio pictorum)

166,8 µg/L

Produk biodegradasi (2) : Tidak ada bahaya produk dalam jangka pendek,

tetapi.kemungkinan timbul produk degradasi dalam jangka panjang.

Page 8: ALUMINUM CHLORIDE, ANHYDROUS - ik.pom.go.idik.pom.go.id/v2012/katalog/Alumunium Klorida.pdf · hidrokarbon. Digunakan untuk pengolahan air dan sebagai astringent dalam kosmetik. 4

Toksisitas dari produk biodegradasi (2) : Produk hasil degradasi bersifat lebih

toksik.

8. Efek Klinis (1,2)

Keracunan Akut

Terhirup

Alumunium klorida: Bentuk heksahidratnya dapat mengiritasi membran

mukosa. Bentuk anhidratnya membentuk asam hidroklorida yang korosif jika

kontak dengan kelembaban. Inhalasi bahan korosif dapat menyebabkan

gejala iritasi saluran napas, seperti batuk, tersedak, nyeri pada hidung, mulut,

dan tenggorokan, serta rasa terbakar pada membran mukosa. Jika kuantitas

zat yang terhirup cukup banyak, dapat terjadi edema paru, seringkali dengan

periode laten 572 jam. Gejalanya berupa sesak dada, dispnea,

dahak/sputum yang berbusa, sianosis, dan pusing. Gejala fisik meliputi

lemah, denyut jantung yang cepat, hipotensi, hemokonsentrasi, dan moist

rales (suara bising akibat adanya cairan di saluran bronkial).

Kontak dengan kulit

Alumunium klorida: Kontak langsung dengan bahan dalam bentuk

heksahidrat dapat menyebabkan iritasi, sedangkan paparan dengan bentuk

anhidratnya, terutama pada kulit lembab, dapat menyebabkan iritasi berat,

nyeri, dan kemungkinan luka bakar. Garam alumunium dicurigai dapat

menjadi sensitizers, meskipun demikian alergi sensitivitas sangat jarang

terjadi.

Kontak dengan mata

Alumunium klorida: Pemberian 100 mg bahan dalam bentuk kristal

heksahidrat pada kornea mata kelinci dapat segera menimbulkan

blefarospasme . Jika kristalnya dibiarkan sampai terbasahi oleh air mata,

maka dapat menyebabkan kerusakan epitel sementara, dan akan terjadi

kelemahan persisten nebula di stroma kornea.

Tertelan

Page 9: ALUMINUM CHLORIDE, ANHYDROUS - ik.pom.go.idik.pom.go.id/v2012/katalog/Alumunium Klorida.pdf · hidrokarbon. Digunakan untuk pengolahan air dan sebagai astringent dalam kosmetik. 4

Alumunium klorida: Garam logam yang bersifat korosif dapat menyebabkan

nyeri terbakar di mulut dan kerongkongan, serta luka bakar hebat di membran

mukosa. Dapat terjadi perubahan warna pada jaringan. Mula-mula dapat

timbul kesulitan menelan dan berbicara yang kemudian akan menjadi

semakin parah. Dapat pula terjadi muntah, diare berdarah dan berair,

tenesmus, hemolisis, hematuria, kerusakan ginjal, anuria, kerusakan hati

yang disertai jaundice, hipotensi, pingsan, dan konvulsi. Pada hewan uji yang

diberikan bahan secara oral dapat menimbulkan letargi, anoreksia, dan

kematian.

Keracunan Kronik

Terhirup

Alumunium klorida: Paparan zat korosif ini dalam waktu lama dan berulang

dapat menyebabkan inflamasi dan pembentukan ulser di mulut, pembusukan

gigi, serta gangguan bronkial dan pencernaan, tergantung pada konsentrasi

dan durasi paparan.

Kontak dengan kulit

Alumunium klorida: Paparan zat ini dalam waktu lama dan berulang dapat

menyebabkan iritasi, dermatitis, nekrosis dan terbentuknya parut pada

kelenjar keringat, tergantung pada konsentrasi dan durasi paparan.

Kontak dengan mata

Alumunium klorida: Efek tergantung pada konsentrasi dan durasi paparan.

Paparan zat ini dalam waktu lama dan berulang dapat menyebabkan

konjungtivitis atau efek seperti pada paparan akut

Tertelan

Alumunium klorida: Tergantung pada konsentrasinya, paparan berulang zat

ini dapat menyebabkan efek yang sama seperti pada efek akutnya. Paparan

alumunium klorida 100–200 mg/kg jangka panjang pada tikus menyebabkan

hambatan dalam pertumbuhan dan gangguan metabolisme fosfat dan

karbohidrat. Dilaporkan adanya efek pada reproduksi hewan uji.

Page 10: ALUMINUM CHLORIDE, ANHYDROUS - ik.pom.go.idik.pom.go.id/v2012/katalog/Alumunium Klorida.pdf · hidrokarbon. Digunakan untuk pengolahan air dan sebagai astringent dalam kosmetik. 4

9. Pertolongan Pertama (1)

Terhirup

Bila aman memasuki area, segera pindahkan korban dari area paparan. Jika

diperlukan, gunakan masker berkatup atau alat yang serupa untuk melakukan

pernapasan buatan (jaga pernapasan). Istirahatkan tubuh dan jaga tetap

hangat. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.

Kontak dengan kulit

Segera tanggalkan pakaian, perhiasan, dan sepatu yang terkontaminasi. Cuci

dengan sabun atau detergen ringan dan cuci dengan air yang banyak sampai

tidak ada lagi zat kimia yang tersisa (sekitar 15–20 menit). Untuk luka

terbakar, tutupi bagian yang terkena dengan kain steril dan kering, serta

gunakan pakaian yang longgar. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas

kesehatan terdekat.

Kontak dengan mata

Segera cuci mata dengan air yang banyak dengan sesekali membuka

kelopak mata atas dan bawah sampai dipastikan tidak ada lagi bahan kimia

yang tertinggal. Lanjutkan pembersihan mata dengan normal salin hingga

korban siap dibawa ke rumah sakit. Tutup mata dengan perban steril. Segera

bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.

Tertelan

Jangan membuat korban yang tidak sadar muntah atau minum cairan.

Berikan air putih atau susu. Jika terjadi muntah, jaga agar kepala lebih

rendah daripada panggul untuk mencegah aspirasi. Jika pasien tidak sadar,

posisikan kepala menoleh ke samping. Segera bawa ke rumah sakit atau

fasilitas kesehatan terdekat.

Catatan untuk dokter: Pertimbangkan pemberian oksigen jika terpapar bahan

melalui inhalasi. Pertimbangkan dilakukannya kumbah lambung jika terpapar

bahan melalui jalur oral / tertelan (1). Berikan pengobatan penunjang dan

simptomatik (3).

Page 11: ALUMINUM CHLORIDE, ANHYDROUS - ik.pom.go.idik.pom.go.id/v2012/katalog/Alumunium Klorida.pdf · hidrokarbon. Digunakan untuk pengolahan air dan sebagai astringent dalam kosmetik. 4

Antidotum: Tidak ada informasi mengenai antidotum spesifik untuk

keracunan aluminium klorida.

10. Penatalaksanaan oleh Petugas Kesehatan

Stabilisasi

a. Penatalaksanaan jalan nafas, yaitu membebaskan jalan nafas untuk

menjamin pertukaran udara.

b. Penatalaksanaan fungsi pernafasan untuk memperbaiki fungsi ventilasi

dengan cara memberikan pernafasan buatan untuk menjamin cukupnya

kebutuhan oksigen dan pengeluaran karbon dioksida

c. Penatalaksanaan sirkulasi, bertujuan mengembalikan fungsi sirkulasi

darah.

Dekontaminasi

a. Dekontaminasi mata

- Posisi pasien duduk atau berbaring dengan kepala tengadah dan

miring ke sisi mata yang terkena atau terburuk kondisinya.

- Secara perlahan bukalah kelopak mata yang terkena dan cuci dengan

sejumlah air bersih dingin diguyur perlahan selama 1520 menit atau

sekurangnya satu liter untuk setiap mata.

- Hindarkan bekas air cucian mengenai wajah atau mata lainnya.

- Jika masih belum yakin bersih, cuci kembali selama 10 menit.

- Jangan biarkan pasien menggosok matanya.

- Tutuplah mata dengan kain kassa steril dan segera bawa ke rumah

sakit atau fasilitas kesehatan terdekat dan konsul ke dokter mata.

b. Dekontaminasi kulit (termasuk rambut dan kuku)

- Bawa segera pasien ke air pancuran terdekat.

- Cuci segera bagian kulit yang terkena dengan air mengalir yang dingin

atau hangat serta sabun minimal 15 menit.

- Jika tidak ada air, sekalah kulit dan rambut pasien dengan kain atau

kertas secara lembut. Jangan digosok.

Page 12: ALUMINUM CHLORIDE, ANHYDROUS - ik.pom.go.idik.pom.go.id/v2012/katalog/Alumunium Klorida.pdf · hidrokarbon. Digunakan untuk pengolahan air dan sebagai astringent dalam kosmetik. 4

- Lepaskan pakaian, arloji, dan sepatu yang terkontaminasi dan

buanglah dalam wadah/plastik tertutup.

- Penolong perlu dilindungi dari percikan, misalnya dengan

menggunakan sarung tangan, masker hidung, dan apron. Hati-hati

untuk tidak menghirupnya.

- Keringkan dengan handuk yang kering dan lembut.

c. Dekontaminasi saluran cerna

Dapat diberikan obat yang merangsang untuk muntah. Namun jangan

dimuntahkan tanpa instruksi tenaga kesehatan

11. Batas Paparan dan Alat Pelindung Diri (1,2)

Batas paparan aluminium klorida anhidrat:

Garam alumunium yang dapat larut (sebagai Al) (1):

OSHA TWA : 2 mg/m3

NIOSH direkomendasikan TWA 10 jam : 2 mg/m3

UK OES TWA : 2 mg/m3

Metode pengukuran: Penyaring partikel; Asam nitrit; Spektrofotometri

serapan atom; NIOSH III # 7013, Alumunium.

Ventilasi: Sediakan sistem ventilasi penghisap udara setempat. Pastikan

dipatuhinya paparan yang sudah ditentukan.

Proteksi mata: Gunakan kaca mata pengaman tahan percikan yang

dilengkapi pelindung wajah. Sediakan kran pencuci mata untuk keadaan

darurat serta semprotan air deras dekat dengan area kerja.

Pakaian: Gunakan pakaian pelindung yang tahan bahan kimia.

Sarung tangan: Gunakan sarung tangan pelindung yang tahan bahan kimia.

Respirator: Pada kondisi penggunaan bahan yang sering atau paparan berat

kemungkinan diperlukan pelindung pernapasan. Pelindung pernapasan

diurutkan mulai dari minimun hingga maksimum. Perhatikan sifat peringatan

sebelum penggunaan.

Setiap respirator debu dan kabut yang dilengkapi masker wajah penuh.

Page 13: ALUMINUM CHLORIDE, ANHYDROUS - ik.pom.go.idik.pom.go.id/v2012/katalog/Alumunium Klorida.pdf · hidrokarbon. Digunakan untuk pengolahan air dan sebagai astringent dalam kosmetik. 4

Setiap respirator pemurni udara yang dilengkapi masker wajah penuh dan

penyaring partikel berefisiensi tinggi.

Setiap respirator pemurni udara yang bertenaga dan dilengkapi masker wajah

penuh serta penyaring partikel yang berefisiensi tinggi.

Untuk konsentrasi yang tidak diketahui atau sangat berbahaya bagi

kehidupan dan kesehatan:

Setiap respirator pemasok udara yang dilengkapi masker wajah penuh dan

dioperasikan dalam mode perlu tekanan atau tekanan positif lain yang

dikombinasikan dengan pemasok escape terpisah.

Setiap alat pernapasan serba lengkap yang dilengkapi masker wajah penuh.

Pelindung dari tumpahan zat yang besar: Kacamata pengaman tahan

percikan, alat pernapasan mandiri sebaiknya digunakan untuk menghindari

bahan ini terhirup. Pakaian pelindung kemungkinan kurang memadai,

konsultasikan dengan ahli sebelum menangani bahan ini.

12. Manajemen Pemadam Kebakaran (1)

Bahaya ledakan dan kebakaran: Bahaya kebakaran ringan.

Media pemadam kebakaran: Bahan kimia kering, karbon dioksida.

Kebakaran besar: Basahi dengan air dari tempat yang terlindungi atau dari

jarak yang aman.

Pemadaman kebakaran: Jangan memasukkan air ke dalam wadah. Jangan

menyebarkan tumpahan bahan dengan aliran air yang bertekanan tinggi.

Pindahkan wadah dari area kebakaran jika dapat dilakukan tanpa risiko.

Dinginkan wadah dengan semprotan air sampai api padam. Jaga jarak dari

tangki.

13. Manajemen Tumpahan

Pelepasan di tempat kerja: Hindarkan kontak dengan bahan yang mudah

terbakar. Jangan menyentuh bahan yang tumpah. Jangan memasukkan air

ke dalam wadah. Hentikan kebocoran jika mungkin dilakukan tanpa adanya

Page 14: ALUMINUM CHLORIDE, ANHYDROUS - ik.pom.go.idik.pom.go.id/v2012/katalog/Alumunium Klorida.pdf · hidrokarbon. Digunakan untuk pengolahan air dan sebagai astringent dalam kosmetik. 4

risiko pada individu. Gunakan semprotan air untuk mengurangi uap air.

Hindarkan kontak air secara langsung dengan bahan. Hanya personel yang

terlatih menangani bahan berbahaya saja yang dapat melakukan

pembersihan dan pembuangan. Jangan gunakan air. Hindarkan individu yang

tidak berkepentingan untuk mendekati area berbahaya dan isolasi area

berbahaya. Usahakan ada pertukaran udara sebelum masuk ke ruangan

tertutup (1).

Tumpahan kecil: Gunakan peralatan yang memadai untuk mengumpulkan

tumpahan ke dalam wadah pembuangan (2). Jika diarahkan ke saluran

pembuangan industri, cuci dengan volume air yang besar. Tumpahan bisa

dinetralisasi dan diabsobrsi dengan soda abu atau kapur. Netralisasi dapat

melepaskan karbondioksida yang berbahaya untuk pernapasan (4).

Tumpahan besar: Padatan bahan bersifat korosif dan beracun. Hentikan

tumpahan jika dapat dilakukan tanpa menimbulkan risiko (2). Tampung

tumpahan yang berbentuk cairan untuk pembuangan selanjutnya. Jangan

arahkan tumpahan ke selokan atau saluran air. Pompa residu ke dalam

wadah penyimpanan atau netralisasi dengan soda abu atau kapur. Netralisasi

dapat melepaskan karbondioksida yang berbahaya untuk pernapasan (4).

Pembersihan: Cuci atau netralisasi area yang terkena bahan untuk

menghilangkan residu (4).

14. Daftar Pustaka

1. OHS, MDL Information System, Inc., Donelson Pike, Nashville, 1997.

2. http://www.sciencelab.com/msds.php?msdsId=9922851

(diunduh Maret 2012)

3. http://www.fishersci.com/msds?productName=AC217460050&productDes

cription=ALUMINUM+CHLORIDE+ANYHYDROU+5G&catNo=AC21746-

0050&vendorId=VN00032119&storeId=10652

(diunduh Maret 2012)

4. http://www.deltachemical.com/PDFS/DeltaAluminumChloride.pdf (diunduh

Maret 2012)

Page 15: ALUMINUM CHLORIDE, ANHYDROUS - ik.pom.go.idik.pom.go.id/v2012/katalog/Alumunium Klorida.pdf · hidrokarbon. Digunakan untuk pengolahan air dan sebagai astringent dalam kosmetik. 4

5. http://www.inchem.org/documents/icsc/icsc/eics1125.htm (diunduh Juli

2012)

6. A. Olah (ed.), 1963, Friedel-Crafts and Related Reactions, Vol. 1,

Interscience, New York.

7. http://www.vanchlor.com/pdf/msds.pdf (diunduh Juli 2012)

8. http://www.chemicalland21.com/industrialchem/inorganic/ALUMINUM%20

CHLORIDE.htm (diunduh Juli 2012)

------------------------------------------------------------------------------------------------------------ Disusun oleh: Sentra Informasi Keracunan Nasional (SIKerNas) Pusat Informasi Obat dan Makanan, Badan POM RI Tahun 2012 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------