alto alto annual report

120
more! splashing more and PT TRI BANYAN TIRTA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2012 ANNUAL REPORT

Upload: puthreerhy

Post on 18-Jan-2016

1.229 views

Category:

Documents


177 download

DESCRIPTION

laporan keuangan ALTO Annual Report

TRANSCRIPT

Page 1: ALTO ALTO Annual Report

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk LAPoRAN TAhuNAN 2012 ANNuAL RePoRT a

more!splashing more and

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk LAPoRAN TAhuNAN 2012 ANNuAL RePoRT

Page 2: ALTO ALTO Annual Report

b PT TRI BANYAN TIRTA Tbk LAPoRAN TAhuNAN 2012 ANNuAL RePoRT

Daftar Isi

Visi dan Misi

Ikhtisar Keuangan

Informasi Saham

Sambutan Dewan Komisaris

Laporan Direksi

Laporan Manajemen

Sumber Daya Manusia

Tanggung Jawab Sosial

Tata Kelola Perusahaan

Diskusi dan Analisa Manajemen

Data Perseroan

Struktur organisasi

Profil Dewan Komisaris

Profil Dewan Direksi

Informasi Perusahaan

Surat Pernyataan Dewan Komisaris dan Direksi

Laporan Keuangan

02

04

05

06

10

14

20

24

28

30

34

35

36

37

39

40

41

Contents

Vision and Mission

Financial highlights

Share Information

Board of Commssioner’s Message

Board of Director’s Report

Management Report

human Resource

Corporate Social Responsibility

Good Corporate Governance

Management Discussion and Analysis

Company Data

organization Structure

Board of Commissioners Profile

Board of Directors Profile

Company Information

Statement from the Board of Commissioners/Directors

Financial Statements

Page 3: ALTO ALTO Annual Report

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk LAPoRAN TAhuNAN 2012 ANNuAL RePoRT 1

Fokus dan Inovasi

Pemahaman kebutuhan konsumen dan berinovasi

untuk memenuhi bahkan melebihi kebutuhan itu

adalah inti dari pertumbuhan dan kesuksesan di

industri konsumen.

Customer Focus and Innovation

Achieving growth and success in the consumer

industry boils down to understanding what our

customers want and innovating to meet and

excel that demand.

Page 4: ALTO ALTO Annual Report

2 PT TRI BANYAN TIRTA Tbk LAPoRAN TAhuNAN 2012 ANNuAL RePoRT2 PT TRI BANYAN TIRTA Tbk LAPoRAN TAhuNAN 2012 ANNuAL RePoRT

Visi dan MisiVision and Mission

ouR VISIoN

To be the largest and most profitable beverage company in Indonesia.

ouR MISSIoN

To expand our beverage portfolio.

To achieve a nationwide distribution coverage.

To become the most efficient producer.

VISI

menjadi perusahaan minuman siap saji yang terbesar dan

paling menguntungkan di Indonesia.

MISI

Terus menambah portfolio produk minuman.

Memperluas jaringan distribusi ke tingkat nasional.

Menjadi produsen minuman yang paling efisien.

Page 5: ALTO ALTO Annual Report

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk LAPoRAN TAhuNAN 2012 ANNuAL RePoRT 3 PT TRI BANYAN TIRTA Tbk LAPoRAN TAhuNAN 2012 ANNuAL RePoRT 3

Page 6: ALTO ALTO Annual Report

4 PT TRI BANYAN TIRTA Tbk LAPoRAN TAhuNAN 2012 ANNuAL RePoRT

Ikhtisar KeuanganFinancial highlights

(Milyar Rupiah) 2012 2011 2010 2009 2008 (Billion Rupiah)

Ringkasa Laba Rugi Summary of Profit and Loss

Pendapatan 234 130 125 111 101 Revenue

Laba Kotor 47 22 20 14 15 Gross Profit

Laba usaha 31 11 10 7 8 operating Profit

Laba Bersih 16 3 3 1 3 Net Profit

eBITDA 41 17 15 11 11 eBITDA

Jumlah Saham Beredar (dalam Jutaan) 1.400 1.250 na na na outstanding Shares (in million)

Laba Bersih per Saham (Rupiah Penuh) 11.6 2.6 na na na earnings Per Share (in Rupiah)

Ringkasan Posisi Keuangan Summary of Financial Position

Modal kerja Bersih 107 44 43 50 27 Net Working Capital

Jumlah Aset 327 213 187 107 89 Total Assets

Jumlah Kewajiban 138 101 106 71 55 Total Liabilities

Jumlah ekuitas 189 112 81 36 35 Total equities

Rasio Ratios

Laba Bruto/Penjualan 20% 17% 16% 13% 14% Gross Profit/Revenue

eBITDA/Penjualan 18% 13% 12% 10% 11% eBITDA/Revenue

Laba Komprehehsif Bersih/Penjualan 7% 3% 3% 1% 3% Net Comprehensive Profit/Revenue

Laba Komprehensif Bersih/ekuitas 9% 3% 4% 3% 9% Net Comprehensive Profit/equity

Laba Komprehensif Bersih/Aset 5% 2% 2% 1% 4% Net Comprehensive Protif/Assets

eBITDA/Beban Bunga 4,7 2,5 2,8 2,0 2,3 eBITDA/Interest expenses

Jumlah Liabilitas/Jumlah ekuitas 0,7 0,9 1,3 2,0 1,6 Total Liabilities/Total equities

Jumlah Liabilitas/Jumlah Aset 0,4 0,5 0,6 0,7 0,6 Total Liabilities/Total Assets

Rasio Lancar 2,1 1,9 1,7 5,6 2,6 Current Ratio

Pertumbuhan Growth

Pertumbuhan Pendapatan 80% 3% 13% 10% 278% Revenue Growth

Pertumbuhan Laba Kotor 116% 9% 39% -1% 40% Gross Profit Growth

Pertumbuhan Laba usaha 175% 14% 44% -13% 23% operating Profit Growth

Pertumbuhan Laba Bersih 399% 3% 174% -64% 329% Net Profit Growth

Pertumbuhan eBITDA 147% 9% 36% 4% 22% eBITDA Growth

* Berdasarkan 1,25 milyar saham

selama 6 bulan dan 1,55 milyar

saham selama 6 bulan

* Based on 1.25 billion shares outstanding

for 6 months and 1.55 billion shares

outstanding for 6 months

Page 7: ALTO ALTO Annual Report

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk LAPoRAN TAhuNAN 2012 ANNuAL RePoRT 5

Informasi SahamShare Information

Pernyataan Pendaftaran efektif 28 Juni 2012 Registration Statement Becomes effective

Jumlah Saham Yang Ditawarkan 300.000.000 Number of Shares offered

Persentase Saham Yang Ditawarkan ke Masyarakat 19,35% Percentage of Shares offered to the Public

Jumlah Warran Yang Dibagikan Menyertai Saham 150.000.000 Number of Warrants Distributed With Shares

harga Penawaran Rp 210 offer Price

harga Pelaksanaan Warran Seri I Rp 260 Warrant I Strike Price

Periode Pelaksanaan Warran Seri I 10 Juli 2012 - 3 Juli 2017 Warrant I exercise Period

Masa Akhir Berlaku Warran Seri I 7 Juli 2017 Warrant I expiry Date

Kode Perdagangan Saham ALTo Ticker Symbol

Ikhtisar SahamShare highlights

Pergerakan harga SahamShare Price Movement

Pemegang Saham (per 31 Desember 2012)

Shareholders (as of 31st December 2012)

Shareholders

Pemegang Saham

Jumlah Saham Ditempatkan dan

Disetor Penuh

Number of Shares Issued

and Fully Paid

Nilai Nominal

(Rupiah)

Nominal Value

(Rupiah)

Persentase

Kepemilikan

ownership

Percentage

PT Fikasa Bintang Cemerlang 1.215.000.000 121.500.000.000 78.39%

Bhakti Salim 33.500.000 3.350.000.000 2.16%

Agung Salim 1.500.000 150.000.000 0.10%

Publik/Public 300.000.000 30.000.000.000 19.35%

Total/Balance 1.550.000.000 155.000.000.000 100.00%

500

450

400

350

300

250

200

150

100

50

0Jul ‘12 Jul ‘12 Sep ‘12 oct ‘12 Nov ‘12 Dec ‘12

30

25

20

15

10

5

0

hARGA SAhAM (RP)

ShARe PRICe (RP)VoLuMe (JuMLAh SAhAM) - JuTAAN

VoLuMe (NuMBeR oF ShAReS) - MILL IoN

hARGA / PRICe

VoLuMe

Page 8: ALTO ALTO Annual Report

6 PT TRI BANYAN TIRTA Tbk LAPoRAN TAhuNAN 2012 ANNuAL RePoRT

Sambutan Dewan KomisarisBoard of Commissoner’s Message

In the midst of difficult world economic

condition of 2012, the Indonesian managed to

eke out a respectable 6.2% GDP growth, down

only slightly from 2011’s 6.5%. The world bank

report indicated that the elevated uncertainties

of the global economic outlook is likely to

put a pressure on the Indonesian economy

as investment growth worldwide slows and

headline CPI accelerating towards the end of

the year. Whilst the annual average CPI of 4.3%

in 2012 was the lowest in 12 years, the early

part of 2013 has seen headline CPI accelerating

by 1% to 5.3% in February 2013. This was

probably driven not only by the recurring flood

in major urban areas, but also by the various

regional government’s decision towards the

end of last year to significantly raise minimum

wage beginning from the new fiscal year. This

likely boost to consumption is going to benefit

us in the coming year but we are going to look

back into 2012 for now.

2012 was a milestone year for us. We completed

our Initial Public offering successfully and

managed to raise Rp 63 billion in fresh funds

from our new group of business partners and

investors. We also listed our shares on the

Indonesian Stock exchange (under the code

ALTo), and are pleased to report that since its

listing the shares of our company have been

actively traded, hence allowing our investors

to reap significant capital gains or to continue

holding our shares as one of their future nest-

eggs.

Di tengah kondisi perekonomian global yang

sulit di tahun 2012, Indonesia masih berhasil

mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 6,2%,

sedikit di bawah pertumbuhan ekonomi tahun

2011 sebesar 6,5%. Bank Dunia memperkirakan

bahwa ketidak pastian ekonomi dunia akan

terus menekan perekonomian Indonesia

terutama dengan makin melambatnya arus

investasi global dan kemungkinan naiknya laju

inflasi menjelang akhir tahun 2013. Walaupun

angka inflasi rata-rata di tahun 2012 melambat

menjadi 4,3% (terendah selama 12 tahun

terakhir), awal tahun 2013 menunjukkan adanya

percepatan angka inflasi utama menjadi 5,3%

di bulan Februari 2013. Meningkatnya laju

inflasi ini kemungkinan disebabkan tidak hanya

oleh banjir tahunan, tapi juga oleh kenaikan

upah minimum mulai awal tahun fiskal ini.

Kenaikan ini kemungkinan akan berdampak

positif terhadap konsumsi masyarakat dan

membawa keuntungan bagi kami di tahun

mendatang, sementara ini, kita akan menengok

ke tahun 2012 yang baru saja lewat.

2012 adalah tahun yang amat penting bagi

Perseroan. Kami berhasil menyelesaikan

Penawaran Saham Publik Perdana (IPo)

dan mendapat Rp 63 milyar dana segar dari

kelompok penanam modal dan rekanan bisnis

kami yang baru. Kami juga mencatatkan saham

Perseroan di Bursa efek Indonesia (BeI)

dengan kode ALTo. Kami juga dengan bangga

melaporkan bahwa sejak tanggal pencatatatan,

saham Perseroan secara aktif diperdagangkan

hingga para investor kami telah menikmati

keuntungan yang cukup besar atau ada juga

yang terus memegang saham Perseroan sebagai

tabungan di masa depan.

Page 9: ALTO ALTO Annual Report

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk LAPoRAN TAhuNAN 2012 ANNuAL RePoRT 7

Kami bertekad untuk terus memperbaiki tata kelola

perusahaan dan mematuhi berbagai peraturan pasar

modal sehingga semua pemegang saham Perseroan

selalu diperlakukan secara jujur dan adil. Komite

Audit juga telah dibentuk dan mereka akan secara

aktif membantu Dewan Komisaris di tahun 2013.

Kami juga telah meminta Dewan Direktur untuk

secara agresif memperkuat dan menambah jajaran

manajemen Perseroan dalam rangka mengantisipasi

potensi pertumbuhan yang ditawarkan oleh pasar

produk-produk konsumen Indonesia.

Dengan terus meningkatnya angka pendapatan

per kapita Indonesia hingga mencapai uS$ 3563

(menurut perkiraan Bank Dunia), kami percaya

bahwa konsumen Indonesia akan makin menuntut

produk-produk berkualitas dan kami siap

menghadapi tantangan ini. Makin meningkatnya

kesadaran hidup sehat akan memberikan

kesempatan bagi kami untuk mengembangkan

produk-produk inovatif yang memberikan marjin

keuntungan lebih tinggi. Dimasa mendatang,

yang akan menjadi fokus kami adalah terus

mempertahankan kualitas produk-produk kami

sambil terus mengembangkan bisnis Perseroan.

Sebagai kesimpulan, kami mengucapkan selamat

kepada seluruh Dewan Direksi atas tahun yang

penuh kesuksesan. Atas nama Dewan Direksi dan

seluruh pemegang saham Perseroan, we mengucap-

kan terima kasih kepada para konsumen yang telah

membeli produk-produk kami dan juga kepada para

rekanan bisnis yang telah mendukung kami. Kami

sadar, hanya dengan dukungan anda semua kami

dapat terus menjadi aset yang bermanfaat terhadap

nusa dan bangsa.

untuk dan atas nama Dewan Komisaris,

Agung Salim

Komisaris utama

We are committed to continue to improve our

corporate governance and to continue to

comply with various capital market authority’s

regulation so that all of our shareholders are

always equitably and fairly treated. An Audit

Committee team has also been formed upon

recommendation from our shareholders and has

effectively performed their duty during 2012.

We have also charged the Board of Directors to

aggressively expanded and developed a stronger

management team to accommodate future growth

potential offered by the Indonesian consumer

market.

As per capita GDP reached uS$ 3,563 per person

(according to the World Bank’s estimate), we

believe that Indonesian consumers are likely to

continue to be more demanding in the quality

of the products they consume and we ready to

meet this challenge. Rising health awareness

should present us with opportunities to look

into higher margin products and to be more

innovative with our product offering. Maintaining

our high quality standards while continuously

looking into new ways of growing our business

will be our main focus in the coming years.

In closing we would like to congratulate our

Board of Directors for a job well done. And

on behalf of the Board of Directors and our

Shareholders, we extend our gratitude to our

consumers for their continued patronage and

to our suppliers and business partners for their

continued support. We are aware that it is only

through the hard work of all our stakeholders

that we can continue to be an asset to our

nation.

For and on behalf of the Board of Commissioners,

Agung Salim

President Commissioner

Page 10: ALTO ALTO Annual Report

8 PT TRI BANYAN TIRTA Tbk LAPoRAN TAhuNAN 2012 ANNuAL RePoRT

Agung Salim Komisaris utamaPresident Commissioner

Andy W. P. Tanumihardja Komisaris IndependenIndependent Commissioner

elly Salim DirekturDirector

Page 11: ALTO ALTO Annual Report

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk LAPoRAN TAhuNAN 2012 ANNuAL RePoRT 9

elly Salim DirekturDirector

Marlene Sunotoredjo Komisaris

Commissioner

Bhakti Salim Direktur utama

President Director

Dharmawandi Sutanto Direktur Tidak Terafiliasi

unaffiliated Director

Page 12: ALTO ALTO Annual Report

10 PT TRI BANYAN TIRTA Tbk LAPoRAN TAhuNAN 2012 ANNuAL RePoRT

Laporan DireksiBoard of Director’s Report

While our public share flotation in July 2012

on the Indonesian Stock exchange was one of

the most important milestones in our history,

we are going to look back to 2012 in the future

and say that it was not just an ‘IPo-year’ but

it was a year with multiple milestones. our

sales revenue broke a new record high and

also our net profit. our margin improves as

we completed our fully integrated production

facility, and we expanded beyond our main

traditional West Java market for the first time.

Following almost a full year of preparation

during which we strengthen not only our

sales force but also our human resources

department, finance/accounting, general affairs

departments, we welcome our new investors

in July through an Initial Public offering of

300 million new shares at Rp 210/share. These

new shares represent 19.35% of our much

strengthened capital base of Rp 155 billion. To

further finance our future expansion programs,

our investors have also subscribed to a 5-year

warrant exercisable into one new share at Rp

260/share. There are now 150 million warrants

outstanding which should provide with an

additional Rp 39 billion in fresh funds upon

exercise.

Walaupun penawaran saham baru di Bursa

efek Indonesia pada bulan Juli 2012 adalah

merupakan sebuah tonggak utama dalam

sejarah Perseroan, kami yakin bahwa kami

semua akan melihat kembali peristiwa-

peristiwa di tahun yang baru lewat dan

mengatakan bahwa tahun 2012 tidak hanya

‘tahun IPo’, tetapi tahun yang penuh dengan

tonggak-tonggak sejarah. Nilai penjualan

Perseroan memecahkan rekor baru, begitu juga

pencapaian laba bersih. Dengan beroperasinya

fasilitas produksi kami yang terintegrasi, marjin

keuntungan kami membaik, dan kami juga

berhasil mengembangkan sayap pemasaran

kami diluar pasaran tradisionil kami di Jawa

Barat.

Setelah melalui persiapan yang memakan waktu

lebih dari setahun dan mencakup seluruh

jajaran pemasaran, sumber daya manusia,

keuangan dan akunting dan juga departemen

general affairs, kami berhasil menyambut para

pendukung modal kami yang baru pada bulan

Juli melalui proses Penawaran Saham Perdana

sebanyak 300 juta saham di harga Rp 210

per saham. Saham baru yang kami terbitkan

mewakili 19,35% dari keseluruhan jumlah modal

disetor kami yang kini mencapai Rp 155 milyar.

untuk membiayai program pengembangan

investasi di masa dating, para investor baru

kami juga membeli 150 juta warran yang akan

memberikan tambahan modal sebesar Rp 39

milyar pada saat pelaksanaannya.

Page 13: ALTO ALTO Annual Report

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk LAPoRAN TAhuNAN 2012 ANNuAL RePoRT 11

having completed the expansion of our

production facilities in 2011, we embarked on a

distribution expansion that brings our products

to all corners of West Java market for the first

time. We also continued with expansion of our

distribution throughout the rest of the Java

and Bali markets, an area with close to 150

million population base. By the end of 2012, we

increased the number of distribution points

that we reached by 40%.

The year also saw the full benefits of our

plant improvements and modifications as we

completed additional plastic packaging to our

production facilities towards the end of 2011.

This fully integrated plant should allow us to

lower our production costs and improve our

margins. Combined with economies of scale in

distribution and other support functions, we

are now in much stronger positions to compete

with other national beverage players. Indeed,

both our production facilities are now based

on international standards and are equipped

with the latest machinery making our products

fully hygienic and of the highest quality

standards.

During the year we continued to remain active

in various events such as: Adidas King of The

Road, running events, Music Bank (K-Pop)

concerts and others, as part of our brand

awareness campaign. over the past several

years we found that whilst participation in

these various events require us to employ

creative and proactive marketing staff, the cost

effectiveness of this below the line program is

high.

Setelah menyelesaikan perluasan fasilitas

produksi Perseroan di tahun 2011, kami

mengembangkan jaringan distribusi kami

sehingga untuk pertama kali produk kami

berhasil menjangkau seluruh daerah Jawa

Barat. Kami juga terus mengembangkan

jaringan distribusi kami di seluruh pasaran

Jawa dan Bali, daerah yang memiliki populasi

lebih dari 150 juta penduduk. Di akhir tahun

2012, kami berhasil meningkatkan jangkauan

titik distribusi sebesar 40%.

Tahun 2012 juga merupakan tahun yang

menikmati keuntungan sepenuhnya dari

perbaikan fasilitas produksi kami dengan

selesainya unit pengepakan plastik di akhir

tahun 2011. Fasilitas kami yang sekarang

terintegrasi sepenuhnya akan membantu kami

menurunkan ongkos produksi dan memperbaiki

marjin keuntungan kami. Dengan skala ekonomi

yang jauh lebih besar di bidang distribusi

dan fasilitas pendukung lain, kami juga dalam

posisi yang jauh lebih kuat untuk bersaing

dengan produsen minuman nasional yang lain.

Fasilitas produksi kami yang dilengkapi dengan

mesin-mesin modern akan membuat produk

kami lebih higienis dan berdasarkan kualitas

produksi yang tertinggi.

Di tahun 2012, sebagai bagian dari usaha untuk

terus memperkenalkan merek Perseroan, kami

terus aktif berpartisipasi di berbagai acara

olah raga yang diorganisir untuk keluarga

Indonesia seperti : Adidas King of The Road,

berbagai lomba lari, konser Music Bank (K-Pop)

dan banyak lagi yang lainnya. Setelah beberapa

tahun berpartisipasi aktif di berbagai acara

ini, kami mengamati lebih tingginya efektivitas

program ini, walaupun pelaksanaannya

memerlukan staff pemasaran yang lebih kreatif

dan proaktif.

Page 14: ALTO ALTO Annual Report

12 PT TRI BANYAN TIRTA Tbk LAPoRAN TAhuNAN 2012 ANNuAL RePoRT

Kami menyambut bergabungnya Komisaris

Independen Perseroan, Bapak Andy Wardhana

Putra Tanumihardja dan juga anggota baru

ke Dewan Direktur kami, Bapak Dharmawandi

Sutanto, dengan pengalaman pasar modal yang

amat luas, keduanya memberikan sumbangsih

yang amat berharga dalam proses persiapan

Penawaran Saham Perdana Perseroan. Kami

percaya kontribusi kedua tokoh berpengalaman

ini untuk pengembangan Perseroan akan

amatlah bernilai. Kami berterima kasih atas

kesediaan keduanya untuk terus mendukung

usaha-usaha Perseroan mencapai visi dan

misinya menjadi perusahaan minuman yang

utama di Indonesia.

We welcome our new Independent

Commissioner, Mr Andy Wardhana Putra

Tanumihardja and our new addition to the

Board of Directors, Mr Dharmawandi Sutanto,

both have a wealth of experience in the capital

market and have been instrumental in guiding

us during the IPo process. Together, we believe

their contributions to the Company’s future

development and growth will be invaluable

and we are grateful of their support and

commitments to the Company’s achievements of

its missions and vision of becoming a premier

beverage company in Indonesia.

Page 15: ALTO ALTO Annual Report

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk LAPoRAN TAhuNAN 2012 ANNuAL RePoRT 13

Akhirnya kami mengucapkan terima kasih

kepada seluruh jajaran manajemen, staff,

rekanan bisnis dan pelanggan atas tahun yang

penuh kesuksesan dan keberhasilan. Kami

sadar, tanpa dukungan mereka semua, tidaklah

mungkin bagi Perseroan untuk membukukan

pencapaian-pencapaiannya. Kami berharap

hubungan kerja yang telah terjalin dengan

baik dan saling menguntungkan ini akan terus

berkembang di masa datang sejalan dengan

pertumbuhan Perseroan.

untuk dan atas nama Direksi,

Bhakti Salim

Direktur utama

Finally, we express our gratitude to all

our management, staff, business partners,

customers and other stakeholders for a very

successful and fruitful year. We are aware that

the Company’s achievements would not have

been possible without their continued supports

and contribution. We certainly hope that our

close and mutually beneficial relationship

will continue long into the future as we go

together through this excitement journey of

growth.

For and on behalf of the Board of Directors,

Bhakti Salim

President Director

Page 16: ALTO ALTO Annual Report

14 PT TRI BANYAN TIRTA Tbk LAPoRAN TAhuNAN 2012 ANNuAL RePoRT

Laporan ManajemenMANAGeMeNT RePoRT

Page 17: ALTO ALTO Annual Report

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk LAPoRAN TAhuNAN 2012 ANNuAL RePoRT 15

Page 18: ALTO ALTO Annual Report

16 PT TRI BANYAN TIRTA Tbk LAPoRAN TAhuNAN 2012 ANNuAL RePoRT

Laporan ManajemenManagement Report

Walaupun data industri minuman susah

diperoleh dan angka-angka yang ada sering

tidak konsisten, kami memperkirakan bahwa

angka pertumbuhan Perseroan di 2012 lebih

cepat dari industri. Karena kenaikan harga rata-

rata produk Perseroan sebesar 4-6%, maka kami

perkirakan volume penjualan kami bertumbuh

sekitar 75% di tahun 2012, jauh lebih tinggi dari

angka pertumbuhan industri yang diperkirakan

oleh euromonitor sekitar 6,4%. Pencapaian

ini dimungkinkan karena perluasan jaringan

distribusi dan aktivitas promosi kami yang terus

menerus melalui acara-acara yang diorganisir

di daerah urban yang padat penduduk. Sebagai

contoh, salah satu acara yang kami dukung

baru-baru ini adalah ‘bike-to-work’ yang

diselenggarakan oleh kelompok professional

yang sadar akan pentingnya kesehatan jasmani

dan lingkungan yang bersih.

Di penghujung tahun 2012, Gubernur Jakarta

menyetujui kenaikan upah minimum sebesar

22% yang berlaku mulai tanggal 1 Januari

2013. Kebijakan ini segera diikuti oleh berbagai

pemerintah daerah lainnya dengan tingkat

kenaikan yang berbeda-beda. Walaupun

pengaruh langsung dari kenaikan itu mungkin

agak terkendali karena berbagai industri padat

karya telah terbiasa menggunakan pekerja

harian lepas, pengaruh kenaikan ini di jangka

menengah kemungkinan akan tetap berarti.

Dengan menjaga kenaikan harga produk-produk

Perseroan setingkat dengan inflasi, kami

harapkan akan dapat memperoleh keuntungan

dari kenaikan daya beli masyarakat. Bersama

dengan makin meningkatnya kesadaran akan

pentingnya kesehatan jasmani akan membantu

pertumbuhan volume penjualan Perseroan di

jangka menengah karena konsumsi per kapita

air mineral di Indonesia masih hanya sekitar 69

liter per tahun, lebih rendah dari konsumsi di

berbagai negara berkembang yang lain.

Whilst industry statistics are inconsistent

and are difficult to come by, we estimate

that we managed to grow faster than the

industry in 2012. With average price increases

of around 4% - 6%, we saw our sales

volume grew by around 75% far exceeding

the industry’s estimated growth of 6.4% in

2012. This achievement was driven mainly by

the continued expansion of our distribution

network and our various efforts in below-

the-line promotional activities through active

participations in various communal events

in heavily populated urban areas. one of our

most recent additions to our portfolio of active

participations is our contribution to “Bike-to-

work” program that were organized by groups

of health conscious white collar workers who

care about the environment

Towards the end of 2012, Jakarta’s Governor

approved of a 22% increase in minimum wage

increase effective from 1st January 2013. This

move was soon followed by other regional

government to various degrees. Whilst the

direct impact of such an increase may be

somewhat muted as many labor intensive

industries have been accustomed to employing

temporary workers, the intermediate term

impact on purchasing power is likely to be

positive. By keeping our price adjustments

(4%-6%) in-line with inflation, we should

benefit from better affordability of our

products. This combined with rising health

awareness are likely to contribute to our

volume growth in the medium term as

Indonesian per capita consumption of bottled

mineral water of 69 liter/year is still lower

than those of other developing countries.

Page 19: ALTO ALTO Annual Report

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk LAPoRAN TAhuNAN 2012 ANNuAL RePoRT 17

Selanjutnya, makin meningkatnya skala

ekonomi operasi kami dan operasi kami

yang terintegrasi sepenuhnya akan makin

meningkatkan marjin Perseroan. Dengan

menambahkan mesin pembuat cup secara

otomatis di 2011, kami tidak hanya memperbaiki

kualitas kebersihan produk kami, tetapi juga

meningkatkan marjin laba Perseroan. Fasilitas

produksi kami sekarang telah sesuai dengan

standar produksi tertinggi yang ditentukan oleh

Asian Bottling water Association, yang juga

seimbang dengan standard yang diterapkan di

berbagai Negara maju lainnya.

Going forward, margins improvement should

accrue from higher economies of scale and

our fully integrated operations. By adding

cup making facilities to both our production

facilities in 2011, we managed to improve our

margins in addition to increasing the hygienic

standards of our products. We are now meeting

the highest production standard as set by

the Asian Bottling Water Association which

are comparable to the standards developed in

other more developed consumer markets.

Page 20: ALTO ALTO Annual Report

18 PT TRI BANYAN TIRTA Tbk LAPoRAN TAhuNAN 2012 ANNuAL RePoRT

Kami terus memusatkan perhatian pada

aktivitas para pesaing bisnis kami, hal ini

sejalan dengan ambisi kami untuk menjadi

salah satu pelaku pasar terbesar di industri

Air Minum Dalam Kemasan (AMDK). Dengan

terus memusatkan pemasaran kami pada

segmen pasar yang tidak digarap secara

penuh oleh pesaing kami, kami percaya kami

akan dapat terus bertumbuh lebih cepat dari

industri hingga pangsa pasar kami dapat terus

meningkat. Strategi jangka menengah kami

akan terus mengembangkan dan menumbuhkan

segmen pasar minuman baru di luar segmen

yang telah kami kuasai dimana kami memiliki

kelebihan dibanding kompetisi.

Dana segar yang kami peroleh dari pemegang

saham baru kami amat membantu memperbaiki

kondisi neraca Perseroan. Di akhir tahun

2012, rasio hutang dibanding ekuitas kami

menurun ke 46% dibanding 64% di akhir 2011.

Kemampuan kami membayar hutang membaik

sesuai dengan yang terukur dari kenaikan

rasio hutang dibagi eBITDA yang menurun ke

2,1 kali dibanding 4,4 kali pada akhir tahun

2011. Walaupun begitu, karena dana IPo baru

kami terima di bulan Agustus, kami belum dapat

sepenuhnya menggunakan dana segar tersebut

sehingga imbah hasil ekuitas (Roe) menjadi

hanya 8,7% di akhir 2012.

In line with our ambition of becoming a

dominant player in the mineral water industry,

competition has never escaped our attention.

By selectively attacking various market

segments where the industry leaders have

not covered well, we are confident that we

should be able to continue outpacing industry

growth and thereby gradually increasing our

market share. In the intermediate term, we

will be looking into various opportunities

to develop and grow new beverage market

segments beyond the ones we are already

enjoying comfortable positions and competitive

advantages.

The fresh capital we raised from the issue

of new shares to our new shareholders

transformed our balance sheet. By the end

2012, our debt to equity fell to 46% from 64%

as of the end of 2011. our ability to service our

debts improved as indicated by the increase in

the ratio of debt/eBITDA that fell to 2.1 times

as of end-2012 from 4.4 times as of end-2011.

however, due to the timing of our IPo, we were

not able to fully deploy the additional capital

resulting in relatively low Roe 8.7% as of end-

2012.

Laporan ManajemenManagement Report

Page 21: ALTO ALTO Annual Report

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk LAPoRAN TAhuNAN 2012 ANNuAL RePoRT 19

Page 22: ALTO ALTO Annual Report

20 PT TRI BANYAN TIRTA Tbk LAPoRAN TAhuNAN 2012 ANNuAL RePoRT

Sumber Daya ManusiahuMAN ReSouRCe

Page 23: ALTO ALTO Annual Report

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk LAPoRAN TAhuNAN 2012 ANNuAL RePoRT 21

Page 24: ALTO ALTO Annual Report

22 PT TRI BANYAN TIRTA Tbk LAPoRAN TAhuNAN 2012 ANNuAL RePoRT

Sumber Daya Manusiahuman Resource

Kami sadar bahwa salah satu aset Perseroan

yang terpenting adalah sumber daya manusia

kami. Dengan suksesnya IPo Perseroan, kami

telah menambah staff penjualan dan pemasaran

kami sehingga menjadi 80 salesmen, kenaikan

sebesar 40% dibanding tahun lalu, dan

keseluruhan tenaga kerja kami juga meningkat

menjadi 700 orang atau naik 15% dibanding

setahun yang lalu.

Kami terus meningkatkan ketrampilan staff

kami melalui program perbaikan ketrampilan,

tetapi juga melalui pemberian program-program

kesejahteraan karyawan untuk memastikan

bahwa para staff kami juga menikmati buah

dari maju dan berkembangnya Perseroan.

We acknowledge that our most important

assets is the continued support of our

management and staff. With the completion

of our IPo, we have expanded our sales and

marketing capabilities by growing our sales

team to 80 salesmen, a 40% increase from a

year ago, and our total workforce by 15% to

700 people.

We continue to invest in various skill

improvement programs as well as in more

effective employee benefits programs to ensure

that our staff is also enjoying the fruits of the

Company’s progress and expansions.

Page 25: ALTO ALTO Annual Report

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk LAPoRAN TAhuNAN 2012 ANNuAL RePoRT 23

Page 26: ALTO ALTO Annual Report

24 PT TRI BANYAN TIRTA Tbk LAPoRAN TAhuNAN 2012 ANNuAL RePoRT

Tanggung Jawab SosialCoRPoRATe SoCIAL ReSPoNSIBILITY

24 PT TRI BANYAN TIRTA Tbk LAPoRAN TAhuNAN 2012 ANNuAL RePoRT

Page 27: ALTO ALTO Annual Report

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk LAPoRAN TAhuNAN 2012 ANNuAL RePoRT 25 PT TRI BANYAN TIRTA Tbk LAPoRAN TAhuNAN 2012 ANNuAL RePoRT 25

Page 28: ALTO ALTO Annual Report

26 PT TRI BANYAN TIRTA Tbk LAPoRAN TAhuNAN 2012 ANNuAL RePoRT

operating in the fourth largest country in the

world, there is virtually unlimited opportunities

to get involved in various communities as a

concerned Indonesian citizen. We have focused

our efforts, thus far, in the communities that we

directly touch through our business activities.

In 2012, we completed an access road for

the communities living around our factory in

Cileungsi. These roads should significantly

shorten the time needed to transport local

goods to the cities and will hence improve their

marketability. In turn, staple and discretionary

goods from outside the region can also be

brought in at lower costs, raising the entire

communities’ standard of living.

Tanggung Jawab SosialCorporate Social Responsibility

Sebagai perusahaan yang memberikan

sumbangsih di Negara terbesar keempat di

dunia, Perseroan mendapat berbagai kesempatan

untuk terlibat dalam kegiatan sosial di berbagai

komunitas. Sejauh ini, kami memusatkan seluruh

keterlibatan kami dengan komunitas yang

bersinggungan langsung dengan kegiatan-

kegiatan Perseroan. Di tahun 2012, kami

menyelesaikan jalan akses untuk masyarakat

yang hidup di sekitar pabrik kami di Cileungsi.

Jalan ini amat diperlukan oleh penduduk

setempat untuk membawa produk-produk

setempat ke kota hingga dapat meningkatkan

daya saing penduduk setempat. Sebaliknya,

jalan akses ini juga akan membuka jalan untuk

masuknya produk-produk yang diperlukan oleh

para penduduk untuk meningkatkan taraf hidup

mereka.

Page 29: ALTO ALTO Annual Report

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk LAPoRAN TAhuNAN 2012 ANNuAL RePoRT 27

In cooperation with Ruma (Rekan usaha Mikro

Anda), an affiliate of the Grameen Foundation,

we provided discounted bottled mineral waters

to thousands of low-income entrepreneurs in

Serang, West Java, so that they can enhance

their purchasing power and standard of living.

This program was successful and we are

looking at various ways to expand this to other

branches of Ruma in other regions.

Kami juga memberikan harga khusus kepada

para pengusaha yang merupakan bagian dari

Ruma (Rekan usaha Mikro Anda), salah satu

afiliasi dari Grameen Foundation yang aktif

membantu para pengusaha kecil di daerah

Serang, Jawa Barat, sehingga mereka dapat

meningkatkan daya beli dan taraf hidup mereka.

Dengan berhasilnya program ini, kami sedang

bekerja sama dengan Ruma untuk menjajaki

kemungkinan kerja sama lebih lanjut dengan

Ruma di daerah lain.

Page 30: ALTO ALTO Annual Report

28 PT TRI BANYAN TIRTA Tbk LAPoRAN TAhuNAN 2012 ANNuAL RePoRT

Tata Kelola PerusahaanGooD CoRPoRATe GoVeRNANCe

28 PT TRI BANYAN TIRTA Tbk LAPoRAN TAhuNAN 2012 ANNuAL RePoRT

Page 31: ALTO ALTO Annual Report

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk LAPoRAN TAhuNAN 2012 ANNuAL RePoRT 29

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

We strive to always apply good corporate

governance practices throughout

the Company’s operations as a clear

implementation of our appreciation to the

trust accorded us by all our shareholders

and stakeholders. We have formed a team of

independent audit committee in April led by our

Independent Commissioner, Mr Andy Wardhana

Putra Tanumihardja. Together with our Internal

Audit team, the Committee is expected to be

actively reviewing the various aspects of the

Company’s operations.

Together the Board of Commissioners and

the Board of Directors will continue to

work closely together and to continue to be

accountable to all shareholders. The Boards

will also be responsible for the establishment

and development of a culture that upholds

transparency, meritocracy and the highest

standard of Corporate Governance.

Sebagai perwujudan nyata dari rasa terima

kasih dan penghargaan kami atas kepercayaan

yang diberikan kepada kami oleh para

pemegang saham, kami selalu berusaha untuk

menerapkan tata kelola perusahaan yang baik

di seluruh kegiatan Perseroan. Kami telah

membentuk tim komite audit independen di

bulan April yang dipimpin oleh Komisaris

Independen kami, Bapak Andy Wardhana Putra

Tanumihardja. Tim ini akan secara aktif bekerja

sama dengan tim audit internal kami dalam

menganalisa berbagai kegiatan operasional

Perseroan.

Dewan Komisaris dan Dewan Direktur akan

terus bekerja sama dan bertanggung jawab

kepada semua pemegang saham. Kedua Dewan

ini bertanggung jawab atas terbentuknya

budaya perusahaan yang didasarkan atas

keterbukaan, kecakapan kerja dan tata kelola

perusahaan yang baik.

Page 32: ALTO ALTO Annual Report

30 PT TRI BANYAN TIRTA Tbk LAPoRAN TAhuNAN 2012 ANNuAL RePoRT

Management Discussion and AnalysisDISKuSI DAN ANALISA MANAJeMeN

Page 33: ALTO ALTO Annual Report

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk LAPoRAN TAhuNAN 2012 ANNuAL RePoRT 31

Page 34: ALTO ALTO Annual Report

32 PT TRI BANYAN TIRTA Tbk LAPoRAN TAhuNAN 2012 ANNuAL RePoRT

Diskusi dan Analisa Manajemen Management Discussion and Analysis

The following is a discussion on trends, events

and important factors that are most pertinent

to 2012 operating performance and financial

results of the Company. This analysis should

be read in conjunction with the Consolidated

Financial Report and its notes thereto.

operating Performance

Net Sales

Net revenues of Rp 233.7 billion in 2012 were

80.4% above that recorded in 2011 of the

Rp 129.5 billion. All four main product lines

recorded strong performance as we expanded

and deepened our sales coverage. By the end

of 2012, sales were running at an annual rate

of around Rp 240 billion, putting us on a solid

ground for further growth in the coming years.

Cost of Goods Sold

Cost of goods sold of Rp 186.7 billion in

2012 was 73.3% higher than Rp 107.8 billion

recorded in 2011, as a resuilt, gross margin

improved from 16.8% in 2011 to 20.1% in 2012.

This improvement was mainly due to the full

year benefits from our fully integrated bottling

plant which started commercial operations in

November 2011 and from higher economies of

scale, as such, we expect this improvement

to be sustainable. Gross profit increased by

115.7% to Rp 47 billion in 2012 from Rp 21.8

billion in 2011.

operating expenses

The Company’s selling expenses increased

by only 28% in 2012 to Rp 47 billion as

we managed to significantly reduce our

transportation costs through reduction in some

of inbound raw materials due to backward

integration. General and administration

expenses were 83.9% higher, fairly

proportional to our sales growth. operating

expenses fell by 1.3% to 6.9% due to the

previous improvement in selling expenses.

Bagian ini memuat pembahasan manajemen

mengenai kejadian penting dan faktor-faktor

yang mempengaruhi kinerja finansial Perseroan

di tahun 2012. Pembahasan berikut sebaiknya

dipelajari bersama dengan laporan keuangan

konsolidasi bersama catatannya.

Kinerja operasional

Penjualan Bersih

Penjualan bersih sebesar Rp 233,7 milyar di

tahun 2012 menunjukkan kenaikan sebesar

80,4% dibanding angka tahun 2011 sebesar

Rp 129,5 milyar. Semua keempat produk utama

Perseroan membukukan kinerja yang bagus

sejalan dengan perluasan jaringan pemasaran

kami. Pada akhir tahun 2012, penjualan berjalan

dengan rata-rata tahunan sebesar Rp 240 milyar,

angka ini menempatkan Perseroan pada posisi

yang mantap untuk pencapaian pertumbuhan

yang lebih januh di tahun yang baru.

Beban Pokok Pendapatan

Beban pokok pendapatan 2012 sebesar Rp 186,7

milyar menunjukkan kenaikan sebesar 73,3%

dari angka tahun 2011 sebesar Rp 107,8 milyar,

akibatnya marjin laba kotor membaik dari 16,8%

ditahun 2011 menjadi 20,1% di 2012. Perbaikan

ini terutama disebabkan oleh beroperasinya

fasilitas produksi kami yang terintegrasi penuh

sejak November 2011 dan juga karena skala

ekonomi yang lebih besar . Laba kotor meningkat

115,7% menjadi Rp 47 milyar di tahun 2012 dari

Rp 21,8 milyar tercatat di tahun 2011.

Beban operasi

Beban penjualan Perseroan meningkat 28%

di tahun 2012 menjadi Rp 47 milyar karena

kami berhasil mengurangi keseluruhan biaya

transportasi melalui pengurangan biaya

pengangkutan bahan baku produksi, terutama

setelah kami berhasil meningkatkan fasilitas

produksi kami. Biaya umum dan administrasi

meningkat 83,9%, setara dengan peningkatan

penjualan. Secara keseluruhan rasio biaya

operasi dibandingkan penjualan menurun 1,3%

menjadi 6,9%.

Page 35: ALTO ALTO Annual Report

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk LAPoRAN TAhuNAN 2012 ANNuAL RePoRT 33

Income from operations

overall, our operating profit as a percentage of

net sales increased from 8.6% in 2011 to 13.1%

in 2012 or from Rp 11.2 billion in 2011 to Rp 30.7

billion in 2012.

Financing Cost

Financing charges increased by 35.6% to

Rp 9.6 billion from Rp 7.1 billion in 2011. We are

planning to reduce our debt level in 2013 as

part of the use of the IPo proceeds.

Net Income

We reported net income for 2012 of Rp 16.2

billion a four fold increase from the Rp 3.2

billion achieved in 2011. As a percentage of

net sales, net income increased from 2.5% to

6.5% as a result of the many factors described

above.

Liquidity and Capital Resources

In 2012, our strong positive cash flow from

operating activities and accumulated cash

balance from previous year was sufficient to

meet the Company’s operational requirements.

Cash and cash equivalents on December 31,

2012, amounted to Rp 31 billion compared to

Rp 1.8 billion on December 31, 2011.

Current ratio was 2.15 as of end-2012 as

compared to 1.87 in end-2011. Improvement of

this ratio was driven mainly by a significant

increase of current liabilities as a result of the

maturity of some of our debts and increases

in cash positions following the issue of new

shares through our IPo.

Debt-to-equity ratio was 0.46 in 2012 and 0.64

in 2011. The decrease was due mainly to the

increase in our equity balance following our

IPo in July 2012.

Total short-term bank loans and long-term debts,

including the currently maturing portion of

long-term debt and lease obligations, as of

December 31, 2012, amounted to Rp 86 billion as

compared to Rp 72 billion as of December 31, 2011.

Laba operasi

Secara keseluruhan, rasio biaya operasi dibanding

penjualan meningkat dari 8,6% di tahun 2011

menjadi 13,1% di tahun 2012 atau dari Rp 11,2

milyar di 2011 menjadi Rp 30,7 milyar di 2012.

Biaya bunga

Biaya bunga meningkat 35,6% menjadi Rp 9,6

milyar dari Rp 7,1 milyar di tahun 2011. Kami

merencanakan untuk mengurangi tingkat pinjaman

Perseroan sebagai bagian dari penggunaan dana

IPo.

Laba bersih

Kami membukukan laba bersih sebesar Rp 16,2

milyar di 2012, peningkatan lebih dari empat kali

lipat dari Rp 3,2 milyar di tahun 2011. Rasio marjin

laba bersih meningkat dari 2,5% menjadi 6,5%

karena berbagai faktor yang disebutkan di atas.

Likuiditas dan Permodalan

Arus kas positif di 2012 dari kegiatan operasional

dan akumulasi kas dari tahun terdahulu dapat

memenuhi kegiatan operasional Perseroan. Jumlah

kas dan serupa kas pada tanggal 31 Deember 2012

mencapai Rp 31 milyar, dibandingkan Rp 1,8 milyar

pada tanggal 31 Desember 2011.

Rasio Lancar pada akhir 2012 mencapai 2,15

dibandingkan 1,87 pada akhir 2011. Perbaikan ini

terutama disebabkan oleh peningkatan liabilitas

lancar karena jatuh temponya sejumlah hutang

Perseroan dan peningkatan jumlah posisi kas

sebagai hasil dari pengeluaran saham baru

melalui proses IPo.

Rasio hutang dibagi ekuitas pada akhir 2012

mencapai 0,46 dibandingkan 0,64 di akhir 2011.

Penurunan ini disebabkan meningkatnya jumlah

ekuitas Perseroan sebagai hasil dari IPo di bulan

Juli 2012.

Pada tanggal 31 Desember 2012, posisi jumlah

hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang,

termasuk bagian yang jatuh tempo dalam waktu

kurang dari 12 bulan dan kewajiban sewa guna,

mencapai Rp 86 milyar, dibanding dengan Rp 72

milyar pada akhir 31 Desember 2011.

Page 36: ALTO ALTO Annual Report

34 PT TRI BANYAN TIRTA Tbk LAPoRAN TAhuNAN 2012 ANNuAL RePoRT

Data PerseroanCoMPANY DATA

34 PT TRI BANYAN TIRTA Tbk LAPoRAN TAhuNAN 2012 ANNuAL RePoRT

Page 37: ALTO ALTO Annual Report

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk LAPoRAN TAhuNAN 2012 ANNuAL RePoRT 35

Struktur organisasi organization Structure

MARKeTINGDIReCToR

ACCouNTING & F INANCeDIReCToR

BuSINeSS DeVeLoPMeNT

AuDIT INTeRNAL

SALeSDIReCToR

PRoDuCTIoNDIReCToR

huMAN ReSouRCeS -

GeNeRAL AFFAIR

DIReCToR

uNAFFIL IATeDDIReCToR

heAD oFFINANCe

ACCouNTMANAGeR

IT MANAGeR

BRANDMANAGeR

PRoDuCTIoN DeVeLoPMeNT

MANAGeR

AReA DeVeLoPMeNT

MANAGeR

AReA SALeS

MANAGeR

FACToRYMANAGeR

PuRChASINGMANAGeR

INDePeNDeNTCoMMISSIoNeR

PReSIDeNT CoMMISSIoNeR

CoMMISSIoNeR

PeRSoNAL ASSISTANT

PReSIDeNT DIReCToR

huMAN ReSouRCeS -

GeNeRAL AFFAIR

MANAGeR

Page 38: ALTO ALTO Annual Report

36 PT TRI BANYAN TIRTA Tbk LAPoRAN TAhuNAN 2012 ANNuAL RePoRT

Profil Dewan KomisarisBoard of Commissioner’s Profile

Agung Salim

Komisaris utama

Warga Negara Indonesia, 47 tahun. Mendapat

gelar Sarjana hukum dari universitas Indonesia

pada tahun 1988. Menjabat sebagai Komisaris

utama Perseroan sejak tahun 2010.

Saat ini juga menjabat sebagai direktur PT

Mitra International Resources Tbk., Direktur PT

Apexindo offshore, Direktur di PT Mitra Kaltim

Resources, Komisaris utama di PT Mitra Rajasa

Transporindo, Komisaris di PT Fikasa Raya,

Direktur utama di PT Fikasa Bintang Cemerlang,

Direktur di Mira holding Pte. Ltd., Direktur di PT

Apexindo Pratama Duta Tbk., Komisaris utama

di PT Inti Fikasa Securindo, Direktur di SSI

offshore Pte. Ltd.

Marlene Sunotoredjo

Komisaris

Warga Negara Indonesia, 44 tahun. Mendapat

gelar Sarjana di Fakultas Manajemen dari

universitas Katolik Parahyangan pada tahun

1990. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan

sejak tahun 2003.

Andy Wardhana Putra Tanumihardja

Komisaris Independen

Warga Negara Indonesia, 42 tahun. Mendapat

gelar Magister ekonomi jurusan Akuntansi

dari universitas Padajajaran pada tahun

1994. Menjabat sebagai Komisaris Independen

sejak tahun 2012. Saat ini juga menjabat

sebagai Partner di Antara Capital. Sebelumnya

menjabat antara lain sebagai head of Business

Development di PT Samudra energy.

Agung Salim

President Commissioner

Indonesian citizen, 47 years old, graduated

from the university of Indonesia with a

Bachelor’s degree in Law in 1988. he has

been President Commissioner of the Company

since 2010. he is also a director with PT Mitra

International Resources Tbk., a Director of PT

Apexindo offshore, a Director of PT Mitra Kaltim

Resources, President Commissioner of PT Mitra

Rajasa Transporindo, a Commissioner of PT

Fikasa Raya, President Director of PT Fikasa

Bintang Cemerlang, a Director of Mira holding

Pte. Ltd., a Director of PT Apexindo Pratama Duta

Tbk., President Commssioner of PT Inti Fikasa

Securindo, a Director of SSI offshore Pte. Ltd.,

Marlene Sunotoredjo

Commissioner

Indonesian citizen, 44 years old. Graduated with

a Bachelor’s in Management from the Catholic

university of Parahyangan in 1990. She has been

a Commissioner with the Company since 2003.

Andy Wardhana Putra Tanumihardja

Independent Commissioner

Indonesian citizen, 42 years old. he graduated

with a Master’s degree in Management from

Padjajaran university in 1994. he has been an

Independent Commissioner since 2012. he is also

a partner with Antara Capital. Prior to that he

was head of Business development PT Samudra

energy.

Page 39: ALTO ALTO Annual Report

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk LAPoRAN TAhuNAN 2012 ANNuAL RePoRT 37

Bhakti Salim

Direktur utama

Warga Negara Indonesia, 46 tahun. Mendapat

gelar Sarjana Akuntansi dari universitas Katolik

Parahyangan pada tahun 1990.

Menjabat sebagai Direktur Keuangan Perseroan

sejak tahun 2011. Saat ini juga menjabat

sebagai Direktur utama di PT Fikasa Raya,

Komisaris di PT Inti Fikasa Securindo, Direktur

utama di PT Intiputra Fikasa, Direktur utama

PT Tri Banyan Tirta Tbk, Direktur utama di

PT Alto Lelang, Komisaris utama di PT Bukit

Cinere Indah, Direktur di PT Seminyak Suite

Development, Komisaris di PT Solusi Kesehatan

Indonesia, Komisaris di PT Fikasa Bintang

Cemerlang, Direktur di PT Bangun Jaya Semesta,

Direktur utama di PT Mitra Propertindo,

Direktur di PT Cakrawala Realty, Direktur di

PT Bina Buana Sarana, Direktur di Cakrawala

Mitra usaha, Direktur utama di PT Tiara Inti

Mulia, Direktur utama di PT Cakrawala usaha

Nusantara, Direktur utama di PT Praktika

Nugraha, Direktur utama di PT Tiara Realty.

Profil DireksiBoard of Director’s Profile

Bhakti Salim

President Director

Indonesian citizen, 46 years old. he graduated

with a Bachelor’s degree in Accounting from

the Parahyangan Catholic university in 1990.

he has been the Finance Director of the

Company since 2011. he is also President

Director of PT Fikasa Raya, Commissioner of

PT Inti Fikasa Securindo, President director of

PT Intiputra Fikasa, President Director of PT

Alto Lelang, President Commmissioner of PT

Bukit Cinere Indah, a Director of PT Seminyak

Suite Development, a Commissioner of PT

Solusi Kesehatan Indonesia, Commissioner

of PT Fikasa Bintang Cemerlang, Director of

PT Bangun Jaya Semesta, President Director

of PT Mitra Propertindo, Director of PT

CakrawalaRealty, Director of PT Bina Buana

Sarana, Director of PT Cakrawala Mitra usaha,

President Director of PT Tiara Inti Mulia,

President Director of PT Cakrawala usaha

Nusantara, President Director of PT Praktika

Nugraha and President Director of PT Tiara

Realty.

Page 40: ALTO ALTO Annual Report

38 PT TRI BANYAN TIRTA Tbk LAPoRAN TAhuNAN 2012 ANNuAL RePoRT

elly Salim

Direktur

Warga Negara Indonesia, 41 tahun. Mendapat

gelar Sarjana Teknik jurusan Arsitektur dari

universitas Tarumanagara pada tahun 1996.

Menjabat sebagai Komisaris Perseroan

sejak tahun 2006. Saat ini juga menjabat

sebagai Komisaris di PT Bangun Jaya

Semesta, Komisaris di PT Tiara Inti Mulia,

Komisaris utama di PT Alam Bali International,

Komisaris utama di PT Bina Buana Sarana

(2010-sekarang), Komisaris di PT Cakrawala

Mitra usaha, Komisaris di PT Pratika Nugraha,

Komisaris utama di PT Tiara Realty, Komisaris

utama di PT Mitra Propertindo, Komisaris di PT

Cakrawala usaha Nusantara, Direktur di

PT Fikasa Bintang Cemerlang (2008-sekarang),

Komisaris di PT Pulau Kencana Raya, Direktur

di PT Solusi Kesehatan Indonesia, Komisaris

utama di PT Seminyak Suite Development,

Direktur di PT Bukit Cinere Indah, Direktur di

PT Alto Lelang, Direktur di PT Intiputra Fikasa,

Direktur di PT Fikasa Raya, dan Manager

Kustodian di PT Inti Fikasa Securindo.

Dharmawandi Sutanto

Direktur Tidak Terafiliasi

Warga Negara Indonesia, 44 tahun. Mendapat

gelar Sarjana jurusan ekonomi dari universitas

Tarumanegara pada tahun 1992. Menjabat

sebagai Direktur operational dan SDM

Perseroan sejak tahun 2012 dan beliau juga

menjabat sebagai Direktur Tidak Terafiliasi.

Profil DireksiBoard of Director’s Profile

elly Salim

Director

Indonesian Citizen, 41 years old. She graduated

with a Bachelor’s degree in Architecture from

universitas Tarumanegara in 1996. She has

been a commissioner of the Company since

2006. She is also a Commissioner of PT Bangun

Jaya Semesta, a Commissioner of PT Tiara Inti

Mulia, a President Commissioner of PT Alam Bali

International, President Commissioner of

PT Bina Buana Sarana, a Commissioner of

PT Cakrawala Mitra usaha, a Commissioner of

PT Pratika Nugraha, President Commissioner

of PT Tiara Realty, President Commissioner of

PT Mitra Propertindo, a Commissioner of PT

Cakrawala usaha Nusantara, a Director of PT

Fikasa Bintang Cemerlang, a Commissioner of

PT Pulau Kencana Raya, a Director of PT Solusi

Kesehatan Indonesia, President Commissioner

of PT Seminyak Suite Development, a Director

of PT Bukit Cinere Indah, a Director of PT

Alto Lelang, a Director of PT Intipura Fikasa,

a Director of PT Fikasa Raya, and Custodian

Manager of PT Inti Fikasa Securindo.

Dharmawandi Sutanto

unaffiliated Director

Indonesian Citizen, 44 years old. he graduated

with a Bachelor’s degree in economics from

universitas Tarumanegara in 1992. he has been

a Director in charge of the operations and

human resources management of the Company

since 2012. he is also acting as the unaffiliated

director of the Company.

Page 41: ALTO ALTO Annual Report

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk LAPoRAN TAhuNAN 2012 ANNuAL RePoRT 39

Informasi PerusahaanCompany Information

Akunta Publik KAP Drs. Amir hadyi

Jalan Saleh No 44 B

Palmerah, Jakarta 11480

Tel: +62 21 3192 8151

Fax: +62 21 5324 253

Public Accountant

Biro Administrasi efek PT Adimitra Transferindo

Plaza Property Lantai 2

Komp. Pertokoan Pulomas Blok VIII No. 1

Perintis Kemerdekaan, Jakarta 13210

Tel : +62 21 4788 1515

Fax : +62 21 4709 697

Share Registrar

Notaris Dewi Sukardi, Sh. , M.Kn.

Ruko Crystal 2 No. 38, Kelapa Gading Selatan

Gading Serpong, Tangerang 15810

Tel: +62 21 5420 0084

Fax: +62 21 5420 0084

Notary

Nama Perseroan PT Tri Banyan Tirta Tbk. PT Tri Banyan Tirta Tbk. Company Name

Kedudukan Jakarta Barat, Indonesia West Jakarta, Indonesia Domicile

Berdiri 3 Juni 1997 3 June 1997 established

Modal Dasar Rp 500.000.000.000 Rp 500,000,000,000 Authorized Capital

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Rp 155.000.000.000 Rp 155,000,000,000 Issued and Fully Paid

Kegiatan usaha Bergerak Dalam Bidang

Pembuatan dan Distribusi

Air Minum Dalam Kemasan

Bottled Mineral Water

Packaging and

Distribution

Business Activity

Kontak PT Tri Banyan Tirta Tbk.

Jalan Panjang 10, Jakarta Indonesia

Tel: +62 21 5300 689

Fax: +62 21 5301 620

Contact

Situs Web www.altospringswater.com Website

Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar ModalCapital Market Institutions and Supporting Professionals

Page 42: ALTO ALTO Annual Report

40 PT TRI BANYAN TIRTA Tbk LAPoRAN TAhuNAN 2012 ANNuAL RePoRT

We, the undersigned, declare that the

information contained in the 2012 Annual

Report of PT Tri Banyan Tita Tbk. is a full and

fair account to the best of our knowledge and

we remain fully responsible for its accuracy

and completeness.

Kami yang bertanda tangan di bawah ini

menyatakan bahwa semua informasi dalam

laporan tahunan PT Tri Banyan Tirta Tbk.

tahun 2012 telah dimuat secara lengkap dan

bertanggung jawab penuh atas kebenaran

isi laporan tahunan perusahaan. Demikian

pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

Jakarta, 18 April 2013

Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi tentang tanggung jawab

atas Laporan Tahunan 2012 PT Tri Banyan Tirta TbkStatement of Responsibility of the members of Board of Commissioners and Directors for the 2012 Annual Report of PT Tri Banyan Tirta Tbk

elly Salim DirekturDirector

Marlene Sunotoredjo KomisarisCommissioner

Agung Salim Komisaris utamaPresident Commissioner

Bhakti Salim Direktur utamaPresident Director

Andy W. P. Tanumihardja Komisaris IndependenIndependent Commissioner

Dharmawandi Sutanto Direktur Tidak Terafiliasiunaffiliated Director

Page 43: ALTO ALTO Annual Report

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk LAPoRAN TAhuNAN 2012 ANNuAL RePoRT 41

PT Tri Banyan Tirta Tbk

Laporan KeuanganBeserta Laporan Auditor IndependenPada Tanggal 31 Desember 2012 dan

untuk Tahun Yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012(Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun Yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Desember 2011)

Financial StatementsWith Independent Auditors’ Report

As of December 31, 2012 andFor The Year ended December 31, 2012

(With Comparative Figures For The Year ended December 31, 2011)

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk LAPoRAN TAhuNAN 2012 ANNuAL RePoRT 41

Page 44: ALTO ALTO Annual Report

42 PT TRI BANYAN TIRTA Tbk LAPoRAN TAhuNAN 2012 ANNuAL RePoRT

Daftar Isi

Surat Pernyataan Direksi

Laporan Auditor Independen

Laporan Posisi Keuangan

Laporan Laba Rugi Komprehensif

Laporan Perubahan ekuitas

Laporan Arus Kas

Catatan atas Laporan Keuangan

Table of Contents

Statement Letter of Directors

Independent Auditor’s Report

Statements of Financial Position

Statements of Comprehensive Income

Statements of Changes in equity

Statements of Cash Flows

Notes to the Financial Statements

1-2

3

4

5

6-71

Page 45: ALTO ALTO Annual Report

SURAT PERNYATAAN DIREKSI TENTANG

TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN KEUANGAN

BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN

DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012

(DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL

31 DESEMBER 2011)

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk

BOARD OF DIRECTORS’ STATEMENT REGARDING

THE RESPONSIBILITY FOR THE FINANCIAL STATEMENTS

WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT AS OF DECEMBER 31, 2012 AND

AND FOR THE YEAR THEN ENDED DECEMBER 31, 2012

(WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED

DECEMBER 31, 2011)

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk

Kami yang bertanda tangan di bawah ini: We, the undersigned: 1. Nama : Bhakti Salim Alamat Kantor : Jl. Panjang No. 10 Kebun Jeruk Jakarta Barat 11530 Alamat Rumah : Taman Kebun Jeruk Q VI/4 Rt. 006 Rw. 006 Srengseng - Kembangan Jakarta Barat Nomor Telepon : (62-21) 5300 689 Jabatan : Direktur Utama

1. Name : Bhakti Salim Office address : Jl. Panjang No. 10 Kebun Jeruk Jakarta Barat 11530 Residential address : Taman Kebun Jeruk Q VI/4 Rt. 006 Rw. 006 Srengseng - Kembangan Jakarta Barat Telephone : (62-21) 5300 689 Title : President Director

2. Nama : Elly Salim Alamat Kantor : Jl. Panjang No. 10 Kebun Jeruk Jakarta Barat 11530 Alamat Rumah : Kembang Sakti 1 Blok B 1/16 Rt. 001 Rw. 004 Kembangan Selatan Jakarta Barat Nomor Telepon : (62-21) 57793 0363 Jabatan : Direktur

2. Name : Elly Salim Office address : Jl. Panjang No. 10 Kebun Jeruk Jakarta Barat 11530 Residential address : Kembang Sakti 1 Blok B 1/16 Rt. 001 Rw. 004 Kembangan Selatan Jakarta Barat Telephone : (62-21) 57793 0363 Title : Director

Menyatakan bahwa: Declare that:

1. Kami bertanggung jawab atas penyusunan dan

penyajian laporan keuangan PT TRI BANYAN TIRTA Tbk;

1. We are responsible for the preparation and presentation of the financial statements of PT TRI BANYAN TIRTA Tbk;

2. Laporan keuangan PT TRI BANYAN TIRTA Tbk

telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia;

2. The financial statements of PT TRI BANYAN TIRTA Tbk have been prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards;

3. a. Semua informasi dalam laporan keuangan

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk telah dimuat secara lengkap dan benar;

3. a. All information have been disclosed in a complete and truthful manner in financial statements PT TRI BANYAN TIRTA Tbk;

b. Laporan keuangan PT TRI BANYAN TIRTA Tbk

tidak mengandung informasi atau fakta material yang tidak benar, dan tidak menghilangkan informasi atau fakta material;

b. The financial statements of PT TRI BANYAN TIRTA Tbk do not contain any incorrect information or material facts, nor do they omit information or material facts;

Page 46: ALTO ALTO Annual Report

4. Kami bertanggung jawab atas sistem pengendalian

internal PT TRI BANYAN TIRTA Tbk.

4. We are responsible for the internal control system of

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya. This statement has been made truthfully.

Atas nama dan mewakili Direksi/For and on behalf of the Board of Directors

Bhakti Salim Elly Salim Direktur Utama/President Director Direktur/Director

Jakarta, 4 April 2013/ April 4, 2013

Page 47: ALTO ALTO Annual Report

The original report included herein is in the Indonesian language.

Laporan Auditor Independen Laporan No. xxxxxxxxxx/13

Independent Auditors’ Report Report No. xxxxxxxxxxxx/13

Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi PT TRI BANYAN TIRTA Tbk

The Shareholders, Boards of Commissioners and Directors PT TRI BANYAN TIRTA Tbk

Kami telah mengaudit laporan posisi keuangan PT TRI BANYAN TIRTA Tbk tanggal 31 Desember 2012, serta laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen Perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami. Laporan keuangan Perusahaan untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2011 diaudit oleh auditor independen lain yang laporannya bertanggal 4 Juni 2012 menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian.

We have audited the statements of financial position of PT TRI BANYAN TIRTA Tbk as of December 31, 2012, and the related statements of comprehensive income, statements of changes in equity and statements of cash flows for the years then ended. These financial statements are the responsibility of the Company’s management. Our responsibility is to express an opinion on these financial statements based on our audits. The financial statements of the Company for the year ended December 31, 2011 were audited by other independent auditor whose report dated June 4, 2012 expressed unqualified opinion.

Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.

We conducted our audits in accordance with auditing standards established by the Indonesian Institute of Certified Public Accountants. Those standards require that we plan and perform the audit to obtain reasonable assurance about whether the financial statements are free of material misstatement. An audit includes examining, on a test basis, evidence supporting the amounts and disclosures in the financial statements. An audit also includes assessing the accounting principles used and significant estimates made by management, as well as evaluating the overall financial statement presentation. We believe that our audits provide a reasonable basis for our opinion.

Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT TRI BANYAN TIRTA Tbk untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, dan hasil usaha, serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

In our opinion, the financial statements referred to above present fairly, in all material respects, the financial position of PT TRI BANYAN TIRTA Tbk for the year ended December 31, 2012 and the results of their operations, and their cash flows for the year then ended in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards.

Perusahaan telah menerapkan revisi Pernyataan Standar Akuntasi Keuangan (“PSAK”) yang menjadi efektif tanggal 1 Januari 2012 dan telah diterapkan secara prospektif atau retrospektif sebagaimana diungkapkan pada Catatan 2 atas laporan keuangan.

The Company dopted the revised Statements of Financial Accounting Standards (“SFAS”) which became effective on January 1, 2012 and have been applied on prospective or retrospective basis as disclosed in Note 2 to the financial statements.

KAP Jamaludin, Ardi, Sukimto & Rekan

xxxxxxxxxxxxxxxxxx Izin Akuntan Publik No. AP. xxx

Public Accountant License No. AP. xxx

4 April 2013/ April 4, 2013

The accompanying financial statements are not intended to present the financial position, results of operations, and cash flows in accordance with accounting principles and practices generally accepted in countries and jurisdictions other than Indonesia. The standards, procedures, and practices to review or audit such financial statements are those generally accepted and applied in Indonesia.

Page 48: ALTO ALTO Annual Report

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

1

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION

DECEMBER 31, 2012 (WITH COMPARATIVE FIGURES AS OF

DECEMBER 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

31 Desember/ 31 Desember/ December Catatan/ December 2012 Notes 2011

ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan bank 31.170.628.472 2b,4,26,27 1.814.710.250 Cash on hand and in bank Piutang usaha 81.700.032.737 2c,5,26,27 22.499.125.907 Trade receivables Persediaan 70.699.845.687 2g,6 67.837.953.621 Inventories Uang muka dan beban dibayar di muka 19.722.405.039 2d,7 1.972.533.998 Advance and prepaid expenses

JUMLAH ASET LANCAR 203.292.911.935 94.124.323.776 TOTAL CURRENT ASSETS

ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS Aset tetap, setelah dikurangi dikurangi Property, plant and equipments, Akumulasi penyusutan sebesar net of accumulated depreciation Rp36.673.731.272 pada tanggal of Rp36,673,731,272 as of 31 Desember 2012 dan December 31, 2012 and Rp28.200.111.639 pada tanggal Rp28,200,111,639 as of 31 Desember 2011 122.976.573.963 2,8 118.312.239.882 December 31, 2011 Beban tangguhan - 2,9 516.620.785 Deferred expenses Aset pajak tangguhan-Bersih 349.568.442 2,14d 246.433.391 Deferred tax assets-Net Aset tidak lancar lainnya 900.000 2,27 900.000 Other non-current assets

JUMLAH ASET TIDAK LANCAR 123.327.042.405 119.076.194.058 TOTAL NON-CURRENT ASSETS

JUMLAH ASET 326.619.954.340 213.200.517.834 TOTAL ASSETS

Page 49: ALTO ALTO Annual Report

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

2

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah , kecuali dinyatakan lain)

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION

DECEMBER 31, 2012 (WITH COMPARATIVE FIGURES AS OF

DECEMBER 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

31 Desember/ 31 Desember/ December Catatan/ December 2012 Notes 2011

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITIES LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES Utang usaha 2o,10,12,26,27 Trade payables Pihak berelasi 22.754.733.411 9.493.537.450 Related parties Pihak ketiga 17.894.360.777 16.957.735.297 Third parties Utang lain-lain 458.360.000 27 239.670.000 Other payables Utang pajak 9.636.420.356 2l,14a 1.502.436.875 Taxes payable Beban masih harus dibayar 46.482.058 2j,27 46.482.058 Accrued expenses Utang jangka panjang yang jatuh Current maturities of tempo dalam satu tahun long term loan Utang pembiayaan konsumen 1.288.071.992 13,27 726.987.465 Consumer financing payables Utang bank 43.850.808.946 11,27 21.429.243.120 Bank loans

JUMLAH LIABILITAS JANGKA PENDEK 95.929.237.540 50.396.092.265 TOTAL CURRENT LIABILITIES LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Utang jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo Long-term bank loan – net of dalam satu tahun current maturities Utang pembiayaan konsumen 1.179.190.567 13,27 799.952.935 Consumer financing payables Utang bank 39.191.368.671 11,27 48.712.672.340 Bank loans Liabilitas imbalan kerja 1.398.273.766 2k,15 985.733.563 Employee benefits liability

JUMLAH LIABILITAS JANGKA TOTAL NON-CURRENT PANJANG 41.768.833.004 50.498.358.838 LIABILITIES

JUMLAH LIABILITAS 137.698.070.544 100.894.451.103 TOTAL LIABILITIES

EKUITAS EQUITY Modal saham - nilai nominal Share capital nominal value - Rp100 per saham pada Rp100 per share 31 Desember 2012 December 31, 2012 Rp1.000 per saham pada Rp1,000 per share 31 Desember 2011 December 31, 2011 Modal dasar - Authorized capital - 5.000.000.000 saham 5,000,000,000 shares pada 31 Desember 2012 as of December 31, 2012 dan 500.000.000 saham and 500,000,000 shares pada 31 Desember 2011 as of December 31, 2011 Modal ditempatkan dan disetor penuh - Issued and fully paid capital - 1.550.000.000 saham pada 1,550,000,000 share in 2012 tahun 2012; 125.000.000 saham in 2012; 125,000,000 shares pada tahun 2011 155.000.000.000 16 125.000.000.000 in 2011 Tambahan modal di setor 30.448.500.000 17 - Additional paid in capital Saldo laba (Defisit) 3.473.383.796 (12.693.933.269) Retained earning (Deficits)

JUMLAH EKUITAS 188.921.883.796 112.306.066.731 TOTAL EQUITY

JUMLAH KEWAJIBAN DAN TOTAL LIABILITIES AND EKUITAS 326.619.954.340 213.200.517.834 EQUITY

Page 50: ALTO ALTO Annual Report

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

3

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012

(WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED

DECEMBER 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

31 Desember/ 31 Desember/ December Catatan/ December 2012 Notes 2011

PENJUALAN 233.675.793.803 2j,18,22 129.525.779.348 SALES BEBAN POKOK PENJUALAN 186.709.508.830 2j,19 107.754.729.824 COST OF SALES

LABA BRUTO 46.966.284.973 21.771.049.524 GROSS PROFIT

BEBAN USAHA OPERATING EXPENSES Penjualan 7.324.624.049 2j,20 5.724.574.070 Selling expenses General and Administrative Beban umum dan administrasi 8.964.597.745 2j,21 4.874.062.960 expenses

Jumlah beban usaha 16.289.221.794 10.598.637.030 Total operating expenses

LABA USAHA 30.677.063.179 11.172.412.494 OPERATING INCOME

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN OTHER INCOME (CHARGES) Pendapatan bunga 661.517.920 1.910.793 Interest income Gain on foreign exchange Laba selisih kurs 11.757.719 27.831.853 differences Interest expenses and other Beban bunga dan keuangan (9.639.677.720) (7.107.087.406) financing charges Laba penjualan Gain on sale of Property, aset tetap - bersih 44.636.252 41.843.750 plant, and equipments - net Lain-lain - bersih 200.459.242 248.901.894 Others - net

Jumlah beban lain-lain - Bersih (8.721.306.587) (6.786.599.116) Total other charges - Net

LABA SEBELUM PAJAK INCOME BEFORE PENGHASILAN 21.955.756.592 4.385.813.378 INCOME TAX EXPENSE

MANFAAT (BEBAN) PAJAK INCOME TAX PENGHASILAN 14b BENEFIT (EXPENSES) Kini (5.891.574.578) (1.202.175.155) Current Tangguhan 103.135.051 58.788.515 Deferred

Beban pajak penghasilan - Bersih (5.788.439.527) (1.143.386.640) Income tax expenses - Net

LABA BERSIH 16.167.317.065 3.242.426.738 NET INCOME

Pendapatan komprehensif lainnya - - Other comprehensive income

LABA KOMPREHENSIF 16.167.317.065 3.242.426.738 NET COMPREHENSIVE INCOME

LABA NETO PER SAHAM DASAR 10,43 25,94 BASIC EARNINGS PER SHARE

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole.

Page 51: ALTO ALTO Annual Report

4

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012 (WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED

DECEMBER 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Modal Saham/ Share Capital

Tambahan modal di setor/

Additional paid in capital

Saldo laba (Defisit)/ Retained ernings

(Deficits)

Ekuitas -Bersih/ Equity-Net

Saldo pada tanggal 31 Desember 2010 76.000.000.000 21.400.000.000 (15.936.360.007) 81.463.639.993 Balance as of December 31, 2010 Tambahan modal disetor 49.000.000.000 (21.400.000.000) - 27.600.000.000 Additional paid-in capital Laba komprehensif bersih tahun berjalan - 3.242.426.738 3.242.426.738 Net comprehensive income for the year

Saldo pada tanggal 31 Desember 2011 125.000.000.000 - (12.693.933.269) 112.306.066.731 Balance as of December 31, 2011 Penawaran umum perdana saham 30.000.000.000 - - 30.000.000.000 Initial public offering Tambahan modal di setor - 30.448.500.000 - 30.448.500.000 Additional paid in capital Laba komprehensif bersih tahun berjalan - - 16.167.317.065 16.167.317.065 Net comprehensive income for the year

Saldo pada tanggal 31 Desember 2012 155.000.000.000 30.448.500.000 3.473.383.796 188.921.883.796 Balance as of December 31, 2012

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole.

Page 52: ALTO ALTO Annual Report

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

5

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk STATEMENTS OF CASH FLOWS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012

(WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED

DECEMBER 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

31 Desember/ 31 Desember/ December Catatan/ December 2012 Notes 2011

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM

OPERASI OPERATING ACTIVITIES Penerimaan kas dari pelanggan 174.474.886.973 124.488.239.912 Cash receipts from customers (Pembayaran) Penerimaan kembali untuk: (Cash payment) Recollection for: Pembayaran kas kepada pemasok Cash paid to suppliers dan karyawan (197.288.212.318) (85.903.745.306) and employees Pembayaran beban bunga Payment for interest and dan keuangan (8.721.306.587) (6.265.361.925) financial charges Penerimaan (Pembayaran) pajak Cash receipts (Payment) for penghasilan 2.242.408.903 (1.202.175.155) income taxes

Kas bersih yang (digunakan untuk) Net cash (used in) provided by diperoleh dari aktivitas operasi (29.292.223.029) 31.116.957.526 operating activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM INVESTASI INVESTING ACTIVITIES Acquisition of property, Perolehan aset tetap (16.513.718.065) 8 (37.506.077.662) plant, and equipments Proceeds from sale of property, Penjualan aset tetap 872.775.000 - plant, and equipments

Kas bersih digunakan untuk Net cash used in aktivitas investasi (15.640.943.065) (37.506.077.662) investing activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM PENDANAAN FINANCING ACTIVITIES Penambahan modal saham - 17 27.600.000.000 Paid in capital Penerimaan atas penawaran Proceeds from Initial umum perdana saham 30.000.000.000 - public offering penerimaan modal disetor 33.000.000.000 - Proceeds paid in capital Biaya emisi saham (2.551.500.000) - Share insuance costs Penerimaan (pembayaran) Proceeds (Payment) from utang bank 12.900.262.157 11 (24.691.418.479) bank loans Penerimaan utang Proceeds of consumer pembiayaan konsumen 940.322.159 13 222.455.500 financing payables

Arus kas bersih diperoleh dari Net cash provided by aktivitas pendanaan 74.289.084.316 3.131.037.021 financing activities

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH NET INCREASE (DECREASE) KAS DAN BANK 29.355.918.222 (3.258.083.115) CASH ON HAND AND IN BANK KAS DAN BANK CASH ON HAND AND IN BANK AWAL TAHUN 1.814.710.250 4 5.072.793.365 AT BEGINNING OF YEAR

KAS DAN BANK CASH ON HAND AND IN BANK AKHIR TAHUN 31.170.628.472 4 1.814.710.250 AT END OF YEAR

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara

keseluruhan.

The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements.

Page 53: ALTO ALTO Annual Report

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012

(WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED

DECEMBER 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

6

1. UMUM 1. GENERAL

a. Pendirian a. Establishment

PT Tri Banyan Tirta Tbk (“Perusahaan”) didirikan berdasarkan Akta Notaris Drs. Ade Rachman Maksudi, S.H., No. 3 tanggal 3 Juni 1997. Akta pendirian beserta perubahan ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-7726.HT.01.01.TH.97 tanggal 8 Agustus 1997 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 87, Tambahan No. 5095 tanggal 31 Oktober 1997. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Dewi Sukardi, S.H., Mkn., No. 4 tanggal 17 Januari 2011, mengenai perubahan peningkatan modal dasar, modal disetor dan ditempatkan Perusahaan. Perubahan akta ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-12777.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 14 Maret 2011.

PT Tri Banyan Tirta Tbk (“the Company”) was established based on Notarial Deed No. 3 dated June 3, 1997 of Drs. Ade Rachman Maksudi, S.H., The Deed of Establishment and its changes was approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C2-7726.HT.01.01.TH.97 dated August 8, 1997 and was published in State Gazette of the Republic of indonesia No. 87 Suplement No. 5095, dated October 31, 1997. The Company’s Articles of Association has been amended several times, the latest of which was covered by the Notarial Deed No. 4 dated January 17, 2011 of Dewi Sukardi, S.H. Mkn., concerning the changes in authorized capital, issued and paid in capital. These changes have been reported to the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia on March 14, 2011 as confirmed by its Letter No. AHU-12777.AH.01.02.Tahun 2011.

Perubahan anggaran dasar Perusahaan terakhir, berdasarkan akta notaris Dewi Sukardi S.H., M.Kn., No. 4 tanggal 24 April 2012, antara lain, mengenai:

The latest amendement of the Company’s articles of association, based on notarial deed Dewi Sukardi S.H., M.Kn., No. 4 dated April 24, 2012, among others, regarding:

(i) Perubahan anggaran dasar Perusahaan untuk disesuaikan berdasarkan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. IX.J.1 sehubungan dengan prinsip-prinsip Anggaran Dasar bagi Perusahaan yang akan Melakukan Penawaran Umum Terbatas atas instrumen surat berharga dan Perusahaan Publik, lampiran dari Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008;

(i) Change of Article of Association of the Company to be adjusted with regulation of Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam-LK) No.IX.J.1 regarding Principles of Article of Association of the Company which will conduct Right Issue for equity Securities and Public Company, attachment of Decision from Head of Bapepam-LK No. Kep-179/BL/2008 dated May 14, 2008;

(ii) Perubahan status Perusahaan dari Perusahaan Tertutup menjadi Perusahaan Terbuka sehingga nama Perusahaan menjadi PT Tri Banyan Tirta Tbk;

(ii) The Company change its legal status from a Limited Liability Company to a Public Company and its name to become PT Tri Banyan Tirta Tbk;

(iii) Perubahan maksud dan tujuan Perusahaan;

(iii) Changes in Company’s scope and activities;

(iv) Perubahan nilai nominal saham dengan nilai nominal Rp1.000 setiap saham menjadi Rp100 setiap saham;

(iv) Changes in par value per shares Rp1,000 becomes Rp100 per share;

Page 54: ALTO ALTO Annual Report

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012

(WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED

DECEMBER 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

7

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

a. Pendirian (lanjutan) a. Establishment (continued)

(v) Penambahan saham baru sebanyak 500.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp100 per saham melalui penawaran umum;

(v) Additional of new shares of 500,000,000 shares with a nominal value of Rp100 trough Initial Public Offering;

(vi) Memberikan kuasa pada direksi untuk melaksanakan penawaran umum perdana saham;

(vi) To Authorize the director to take Initial Public Offering;

(vii) Akta perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. AHU-23238.AH.01.02.Tahun 2012 tanggal 1 Mei 2012;

(vii) Such amendments were approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia on May 1, 2012 in its decision letter No. AHU-23238.AH.01.02.Tahun 2012.

Perubahan anggaran dasar Perusahaan di ubah kembali berdasarkan Akta Notaris Dewi Sukardi, S.H., M.Kn., No. 5 tanggal 15 Pebruari 2013 antara lain, mengenai: Meningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh dari semula 1.250.000.000 saham atau sebesar Rp125.000.000.000 menjadi sebanyak 1.550.000.000 saham dengan nilai nominal Rp100 sehingga seluruhnya berjumlah Rp155.000.000.000;

Changes in the Company’s article of association, based on Notarial Deed of Dewi Sukardi, S.H., M.Kn., No. 5 dated February 15, 2013 among others, regarding Increase the issued and fully paid capital from 1.250,000,000 shares or amounting Rp125.000.000.000 to 1,1550,000,000 shares with par value of Rp100, thus total amounting to Rp155,000,000,000;

Akta perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. AHU-AH.01.10-08288.Tahun 2013 tanggal 7 Maret 2013;

Such amendments were approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia on March 7, 2013 in its decision letter No. AHU-AH.01.10-08288.Tahun 2013.

Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama meliputi bidang perdagangan umum. Kegiatan usaha utama Perusahaan yaitu bergerak dalam bidang industri air mineral (air minum) dalam kemasan plastik, makanan, minuman dan pengalengan/pembotolan serta industri bahan kemasan.

In accordance with Article 3 of the Company’s Articles of Association, the Company’s scope of activities is to engage mainly in the property bussiness, which includes general trade. The main business of the Company is engaged in manufacturing mineral water (drinking water) in plastic packaging, food, beverage and canning / bottling and packaging materials industry.

Produksi Air minum dalam kemasan secara komersial dimulai pada tanggal 3 Juni 1997.

Commercial production of drinking water started on June 3, 1997.

Perseroan berdomisili di Kabupaten Sukabumi, Indonesia, dengan kantor pusat di Kp. Pasirdalem Rt.02 Rw. 02 Desa Babakanpari, Kec. Cidahu Kab. Sukabumi, Jawa Barat.

The Company is domiciled in Kabupaten Sukabumi, Indonesia, with its head office located at Kp. Pasirdalem Rt. 02 Rw. 02 Desa Babakanpari, Kec. Cidahu Kab. Sukabumi, West Java.

Page 55: ALTO ALTO Annual Report

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012

(WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED

DECEMBER 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

8

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

a. Pendirian (lanjutan) a. Establishment (continued)

Entitas induk Perusahaan dalam kelompok usaha adalah PT Fikasa Bintang Cemerlang (FBC) yang merupakan pemegang saham, yang mempunyai kepemilikan saham sebesar 78,39% pada tahun 2012 dan 97,20% pada tahun 2011. FBC berkedudukan di Jakarta dan bergerak dalam bidang perdagangan, industri, pembangunan, pertambangan, pengangkutan darat, pertanian, percetakan, perbengkelan, dan jasa.

The Parent entity in the Company's business group is PT Fikasa Bintang Cemerlang (FBC) which is a shareholder, who has a shareholding of 78.39% in 2012 and 97.20% in 2011. FBC is located in Jakarta and is engaged in trading, industries, Mining contractor, road transport, agriculture, printing, overhaul and service.

b. Penawaran umum efek Perusahaan b. The Company’s public share offering

Pada tanggal 28 Juni 2012, Perusahaan memperoleh Pernyataan Efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. S-8069/BL/2012 untuk melakukan Penawaran Umum Perdana atas 300.000.000 saham dengan nilai nominal Rp100 per saham, dengan harga penawaran sebesar Rp210. Pada tanggal 10 Juli 2012, seluruh saham ini telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.

On June 28, 2012, the Company received Effective Letter No. S-8069/BL/2012 from Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam-LK) to conduct an Initial Public Offering (IPO) of 300,000,000 shares with par value of Rp100 per share, with offering price of Rp210. On July 10, 2012, these shares listed at the Indonesian Stock Exchange.

Berkenaan dengan Penawaran Umum Perdana Saham, Perusahaan juga menerbitkan 150.000.000 Waran Seri I, dimana untuk setiap 2 saham baru yang namanya tercatat dalam DPS akan memperoleh 1 Waran Seri I yang diberikan cuma-cuma sebagai insentif bagi pemegang saham Perusahaan yang melaksanakan haknya.

In regards to Initial Public Offering (IPO), theCompany also issued 150,000,000 Warrant Seri I in which for each 2 new shares hose names are recorded in the DPS includes 1 warrants issued as incentive for the Company shareholders rights holders that exercise their right.

c. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan c. Board of Commissioners, Directors and Employees

Berdasarkan Akta Notaris No. 3 dari Dewi Sukardi, S.H., MKn., tanggal 21 Maret 2012, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut:

Based on the Notarial Deed No. 3 of Dewi Sukardi, S.H., MKn., dated March 21, 2012, the Company’s Board of Commisioners and Directors are as follows:

Dewan Komisaris Board of Commisioners Komisaris Utama Agung Salim President Commissioner Komisaris Marlen Sunotoredjo Commissioner Komisaris Independen Andy Wardhana Putra Tanumihardja Independent Commissioner

Dewan Direksi Board of Directors Direktur Utama Bhakti Salim President Director Direktur Elly Salim Director Direktur Tidak Terafiliasi Dharmawandi Sutanto Non Affiliated Director

Page 56: ALTO ALTO Annual Report

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012

(WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED

DECEMBER 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

9

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

c. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan (lanjutan)

c. Board of Commissioners, Directors and Employees (continued)

Berdasarkan Akta Notaris No. 12 dari Leolin Jayayanti, S.H., tanggal 28 Maret 2008, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:

Based on the Notarial Deed No. 12 of Leolin Jayayanti, S.H., dated March 28, 2008, the Company’s Board of Commisioners and Directors as of December 31, 2011 are as follows:

Dewan Komisaris Board of Commisioners Komisaris Utama Kayo Salim President Commissioner Komisaris Marlen Sunotoredjo Commissioner

Dewan Direksi Board of Directors Direktur Utama Bhakti Salim President Director Direktur Elly Salim Director

Jumlah kompensasi dan tunjangan yang diterima oleh Dewan Komisaris dan Dewan Direksi adalah masing-masing Rp1.500.000.000 dan Rp650.000.000 pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.

The amounts of compensation and benefits received by the Board of Commissioners and Directors were Rp1,500,000,000 and Rp650,000,000 as of December 31, 2012 and 2011, respectively.

Jumlah karyawan tetap Perusahaan masing-masing adalah 177 karyawan dan 176 karyawan (tidak diaudit) pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.

The numbers of employees of the Company as of December 31, 2012 and 2011 were 177 and 176 (unaudited), respectively.

d. Sekretaris Perusahaan dan Internal Audit d. Corporate Secretary and Audit Internal

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perusahaan No. 015/TBT/SK/IV/2012 sejak tanggal 27 April 2012, Perusahaan mengangkat Bpk. Edwin Kosasih sebagai Sekretaris Perusahaan.

Based on Circular Decision Letter of the Board of Directors of the Company No. 015/TBT/SK/IV/2012 since the dated of April 27, 2012, Company appointed Mr. Edwin Kosasih as Corporate Secretary.

Perusahaan telah membentuk departemen audit internal dan berdasarkan Surat Keputusan No. 018/TBT/Skel/IV/2012 tanggal 27 April 2012, Perusahaan menegaskan kembali tugas dan tanggung jawab departemen audit internal. Ketua departemen audit internal adalah Ibu Claudia Kartini.

The Company has established internal audit department and based on Decision Letter No. 018/TBT/Skel/IV/2012 dated April 27, 2012, the Company reaffirm the duty and responsibility of the internal audit department. The head of internal audit was Ms. Claudia Kartini

e. Penyelesaian Laporan Keuangan e. Completion of the Financial Statements

Manajemen Perusahaan telah menyelesaikan laporan keuangan Perusahaan pada tanggal 4 April 2013, serta bertanggung jawab atas laporan keuangan tersebut.

The management of the Company has completed the financial statements of the Company on April 4, 2013 and responsible for such financial statements.

Page 57: ALTO ALTO Annual Report

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012

(WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED

DECEMBER 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

10

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

Kebijakan akuntansi yang penting, yang diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan Perusahaan adalah sebagai berikut:

The significant accounting policies, applied consistently in preparation of the financial statements of the Company are as follows:

a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan a. Basis for Preparation of the Financial Statements

Laporan keuangan telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia serta peraturan regulator pasar modal. Laporan keuangan juga disusun sesuai dengan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) No. VIII.G.7 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik” yang terlampir dalam Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012.

The financial statements have been prepared and presented in accordance with Financial Accounting Standards (“SAK”) issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants and capital market’s regulator. The financial statements have been also prepared in accordance which Indonesian Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (Bapepam and LK) Regulation No. VIII.G.7 regarding “Financial Statements Presentations and Disclosures for Issuers or Public Companies” included in the Appendix of the Decision of the Chairman of Bapepam and LK No. KEP-347/BL/2012 dated June 25, 2012.

Seperti diungkapkan dalam catatan-catatan terkait berikut ini, beberapa standar akuntansi yang telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan secara prospektif efektif tanggal 1 Januari 2012.

As disclosed further in the relevant succeeding notes, several amended and published accounting standards were adopted prospectively effective on January 1, 2012.

Laporan keuangan disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 (Revisi 2009) “Penyajian Laporan Keuangan”.

The financial statements of the have been prepared in accourdance with Statements of Financial Accounting Standard (PSAK) No. 1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements”.

PSAK No. 1 (Revisi 2009) “Penyajian Laporan Keuangan“, mengatur penyajian laporan keuangan, yaitu antara lain, tujuan pelaporan, komponen laporan keuangan, penyajian secara wajar, materialitas dan agregasi, saling hapus, perbedaan antara aset lancar dan tidak lancar serta liabilitas jangka pendek dan jangka panjang, informasi komparatif, konsistensi penyajian dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain, sumber estimasi ketidakpastian dan pertimbangan, pengelolaan permodalan, pendapatan komprehensif lainnya.

SFAS No. 1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements”, regulates presentation of financial statements as to, among others, the objective, component of financial statements, fair presentation, materiality and aggregate, offsetting, distinction between current and non-current assets and short-term and long-term liabilities, comparative information and consistency and introduces new disclosures such as, among others, key uncertainty estimations and judgments, capital management, other comprehensive income.

Page 58: ALTO ALTO Annual Report

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012

(WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED

DECEMBER 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

11

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan (lanjutan)

a. Basis for Preparation of the Financial Statements (continued)

Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2012, kecuali bagi penerapan beberapa PSAK yang telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2012 seperti yang telah diungkapkan di atas dan beberapa PSAK tertentu sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi terkait.

The accounting policies adopted in preparation of financial statements are consistent with those followed in the preparation of the Company’s financial statements for the years ended December 31, 2012 and 2011, except for the adoption of several amended SFAS effective January 1, 2012 as referred to above and other SFAS described in the related accounting policies.

Laporan keuangan, kecuali laporan arus kas, telah disusun secara akrual dengan menggunakan konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali untuk akun-akun tertentu yang dicatat berdasarkan basis lain seperti yang diungkapkan pada kebijakan akuntansi di setiap akun tersebut.

The financial statements, except for the statements of cash flows, have been prepared on an accrual basis of accounting using the historical cost concept, except for certain accounts that measured on the basis that described in the related accounting policies.

Laporan arus kas menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas yang diklasifikasikan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan yang disajikan dengan menggunakan metode langsung.

The statements of cash flows present receipts and payments of cash classified into operating, investing and financing activities using the direct method.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (IDR), yang juga merupakan mata uang fungsional Perusahaan.

The reporting currency used in preparation of financial statements is in Rupiah (IDR), which is also the Company's functional currency.

Seluruh angka dalam laporan keuangan ini, kecuali dinyatakan secara khusus, dibulatkan menjadi dan disajikan dalam rupiah yang terdekat.

All figures in the financial statements are rounded to and stated in Rupiah unless otherwise stated.

b. Kas dan Bank b. Cash on Hand and in Banks

Kas dan bank terdiri dari kas dan bank yang tidak dibatasi penggunaannya.

Cash consists of unrestricted cash on hand and cash in banks.

c. Piutang Usaha dan lain-lain c. Trade and other receivables

Pada saat pengakuan awal piutang diukur sebesar nilai wajar dan setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.

At initial recognition, trade and other receivables are measured at fair value and after the initial recognition at amortized cost by using effective interest method, less its allowance for impairment losses.

Page 59: ALTO ALTO Annual Report

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012

(WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED

DECEMBER 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

12

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

c. Piutang Usaha dan lain-lain (lanjutan) c. Trade and other receivables (continued)

Cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk ketika terdapat bukti obyektif bahwa Perusahaan tidak akan dapat menagih semua piutang sesuai dengan persyaratan awal piutang. Kesulitan keuangan yang signifikan pada debitur, probabilitas, bahwa debtor akan dinyatakan pailit atau reorganisasi keuangan dan wanprestasi atau tunggakan dalam pembayaran dianggap sebagai indikator bahwa piutang telah turun nilainya. Jumlah piutang tersebut adalah selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan, yang didiskontokan pada suku bunga efektif awal.

Allowance from impairment losses is provided when there are objective evidences that the Company can not collect all of receivables in accordance with the initial requirement of receivables. The debtor’s financial reorganization and in default or arrears in payments, determined as indicator that the receivables have been impaired. The amount of such allowances represents differences between carrying amount of assets and estimated present value of discounted future cash flows at initial effective interest rate.

Nilai tercatat piutang usaha dan lain-lain tersebut dikurang melalui penggunaan akun penyisihan, dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Ketika piutang tidak dapat ditagih, piutang tersebut dihapuskan terhadap akun cadangan. Penerimaan kemudian atas jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap laporan laba rugi komprehensif .

Such carrying amount of trade and other receivables less its allowance for impairment losses is reported through statements of comprehensive income. When the receivables are uncollectible, such receivables will be written-off against its allowance for impairment losses. The receipts from the amount which are previously written-off, are credited into statements of comparative income.

Piutang usaha dan lain-lain diakui dan dicatat pada jumlah awal kurang penyisihan piutang tidak tertagih. Penyisihan piutang tidak tertagih ditentukan berdasarkan penelaahan berkala terhadap kolektibilitas akun piutang pada akhir periode. Jumlah penyisihan tersebut ditentukan berdasarkan penilaian dari manajemen dan faktor lain yang mempengaruhi kemungkinan tidak tertagihnya piutang tersebut.

Trade and other receivable are recognized and recorded at their initial amount less allowance for bad debt. The allowance for bad debt are determined based on a periodic review of the collectibility of individual receivable account at the end of period. The amount of such allowance is determined based on judgment from management and other factors which affect the probability of uncollectible of such receivables.

d. Beban dibayar di muka d. Prepaid expenses

Beban dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat setiap biaya, dengan menggunakan metode garis lurus.

Prepaid expenses are amortized over the periods benefited, using the straight-line method.

Page 60: ALTO ALTO Annual Report

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012

(WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED

DECEMBER 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

13

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

e. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing e. Foreign currency transactions and balances

Transaksi-transaksi yang menggunakan mata uang bukan Rupiah dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang yang bukan Rupiah disesuaikan ke Rupiah menggunakan kurs tengah Bank Indonesia, yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan tersebut. Laba atau rugi kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.

Transactions involving foreign currencies other than Rupiah are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At balance sheet date, monetary assets and liabilities denominated in currencies other than Rupiah are adjusted to Rupiah to reflect the middle exchange rate published by Bank Indonesia at the last banking transaction date of the period. The resulting gains or losses are credited or charged to the statements of comprehensive income.

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 kurs mata uang asing yang dipakai sebagai berikut (dalam nilai Rupiah penuh):

As of December 31, 2012 and 2011, the exchange rates used were as follows (in full amount of Rupiah):

31 Desember/ 31 Desember/ December 31, 2012 December 31, 2011

Dolar Amerika Serikat 9.670 9.068 United States Dollar Euro 12.810 11.739 Euro

f. Transaksi dengan Pihak-Pihak Berelasi f. Transaction with Related Parties

Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi, sebagaimana didefinisikan oleh PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi”. Transaksi signifikan dengan pihak-pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan persyaratan dan kondisi normal maupun tidak, sebagaimana dilakukan dengan pihak diluar hubungan pihak yang berelasi, diungkapkan dalam catatan yang bersangkutan.

The Company have transactions with certain parties, which have a related party relationship, as defined in SFAS No. 7 (Revised 2010) “Related Party Disclosures”. Significant transactions with related parties, whether or not conducted under terms and conditions similar to those granted to third parties, are disclosed in the related notes.

Suatu pihak dianggap berelasi dengan Perusahaan jika:

A party is considered to be related party to the Company if:

a. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan Perusahaan jika orang tersebut; (i) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Perusahaan; (ii) memiliki pengaruh signifikan atas Perusahaan; atau (iii) Personil manajemen kunci Perusahaan ;

a. The person or immediate family member has a relationship wth a reporting the Company if the person is; (i) has control or joint control over reporting the Company; (ii) has a significant influence over reporting the Company or (iii) key management personnel of reporting the Company;

Page 61: ALTO ALTO Annual Report

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012

(WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED

DECEMBER 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

14

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

f. Transaksi dengan Pihak-Pihak Berelasi (lanjutan)

f. Transaction with Related Parties (continued)

b. suatu pihak yang berelasi dengan Perusahaan; c. suatu pihak adalah ventura bersama dimana

Perusahaan sebagai venture; d. suatu pihak adalah anggota dari personel

manajemen kunci Perusahaan atau kelompok Perusahaan;

e. suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dengan individu yang diuraikan dalam butir (a) atau (d);

f. suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh atau untuk dimana hak suara signifikan pada beberapa entitas, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e); atau

g. suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Perusahaan atau entitas yang terkait dengan Perusahaan.

b. the party is an associate of the Company; c. the party is a joint venture in which the

Company is a venturer; d. the party is a member of the key

management personnel of the Company or its group;

e. the party is a close member of the family of any individual referred to (a) or (d);

f. the party is an entity that is controlled,

jointly controlled or significantly influenced by or for which significant voting power in such entity resides with, directly or indirectly, any individual referred to (d) or (e); or

g. the party is a post employment benefit plan for the benefit of employees of the Company, or any entity that is a related party to the Company.

g. Persediaan g. Inventories

Persediaan dinyatakan menurut nilai yang terendah antara harga perolehan dan nilai bersih yang dapat direalisasikan. Harga perolehan dihitung dengan menggunakan metode rata-rata bergerak. Nilai bersih yang dapat direalisasikan adalah taksiran harga jual persediaan yang wajar setelah dikurangi dengan taksiran biaya untuk menyelesaikan dan menjual barang tersebut. Cadangan kerugian untuk persediaan usang, jika ada, ditentukan berdasarkan penelaahan terhadap keadaan fisik di akhir tahun.

Inventories are carried at the lower of cost or net realizable value. Cost is determined by the moving average method. Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less the estimated cost of completion and the estimated cost necessary to make the sale. Allowance for inventory obsolescence is provided, if necessary, based on the review of the physical conditions of the inventory at the end of year.

h. Beban Ditangguhkan h. Deferred Expenses

Pengeluaran-pengeluaran yang memiliki manfaat untuk periode lebih dari satu tahun dicatat sebagai beban yang ditangguhkan dan diamortisasi menggunakan metode Garis Lurus selama periode dimana manfaat itu terealisasi.

Expenditures which are considered to have a benefit of more than one year, are deferred and amortized using the Straightline method over the periods in which the benefit is realized.

i. Aset Tetap i. Property, Plant, and Equipment

Aset tetap, setelah pengakuan awal dipertanggungjawabkan dengan model biaya, yang dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset (kecuali tanah yang tidak disusutkan dan dicatat sebesar biaya perolehan).

Property, plant, and equipment, after initial recognition are accounted for under cost model, and carried at cost less its accumulated depreciation and accumulated impairment of asset value (except land which recorded at cost and not depreciated).

Page 62: ALTO ALTO Annual Report

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012

(WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED

DECEMBER 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

15

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

i. Aset Tetap (lanjutan) i. Property, Plant, and Equipment (continued)

Penyusutan aset dimulai pada saat aset tersebut siap untuk digunakan dan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis sebagai berikut:

Depreciation of an asset begins when it is available for use and is computed using the straight-line method based on their estimated useful lives as follows:

Tahun/Years

Bangunan 20 Buildings Mesin 8 Machinery Kendaraan 8 Vehicles Prasarana Gedung 8 Building improvements Peralatan 4 Equipments Galon 4 Gallon

Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan ke dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi. Apabila suatu aset tetap tidak digunakan lagi atau dilepas, biaya perolehan serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari aset tetap yang bersangkutan dan keuntungan atau kerugian yang timbul dilaporkan di dalam laporan laba rugi komprehensif tahun/periode yang bersangkutan.

The cost of maintenance and repairs is charged to the statements of comprehensive income as incurred; significant renovation and additional are capitalized. When the respective of assets are retired or otherwise disposed of, the cost and related accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in the statements of comprehensive income for the current years/period.

Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.

Construction in progress is stated at cost. Accumulated cost is transferred to respective property, plant, and equipments account when completed and ready for use.

j. Pengakuan Pendapatan dan Beban j. Revenue and Expense Recognition

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 23 (Revisi 2010), “Pendapatan”. PSAK revisi ini mengidentifikasi terpenuhinya kriteria pengakuan pendapatan, sehingga pendapatan dapat diakui, dan mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu, serta memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan. Tidak terdapat dampak signifikan dari standar akuntansi yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan .

Effective on January 1, 2011, the Company adopted SFAS No. 23 (Revised 2010), “Revenue”. The revised SFAS identifies the circumstances in which the criteria on revenue recognition will be met and, therefore, revenue may be recognized, and prescribes the accounting treatment of revenues arising from certain types of transactions and events, and also provides practical guidance on the application of the criteria on revenue recognition. There is no significant impact on such revised accounting standard to the financial statements.

Page 63: ALTO ALTO Annual Report

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012

(WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED

DECEMBER 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

16

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

j. Pengakuan Pendapatan dan Beban j. Revenue and Expense Recognition

Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Perusahaan dan jumlahnya dapat diukur secara handal. Pendapatan diukur pada nilai wajar imbalan yang diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan pajak penjualan (PPN).

Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Company and the revenue can be reliably measured. Revenue is measured at the fair value of the consideration received, excluding discounts, rebates and sales taxes (VAT).

Beban diakui pada saat terjadinya (basis akrual) dan telah menjadi liabilitas Perusahaan.

Expenses are recognized when incurred (accrual basis) and have become an obligation of the Company.

k. Imbalan Kerja k. Employee Benefits

Perusahaan menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), “Imbalan Kerja” (“PSAK 24 Revisi”) untuk menentukan liabilitas imbalan kerja sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (“Undang-undang”) tanggal 25 Maret 2003. Sesuai PSAK 24 Revisi, beban imbalan kerja berdasarkan Undang-undang ditentukan dengan menggunakan metode actuarial “Projected Unit Credit”. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi jumlah yang lebih besar diantara 10% dari nilai kini imbalan pasti dan 10% dari nilai wajar aset program pada tanggal laporan posisi keuangan. Keuntungan atau kerugian diakui atas dasar metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan.

The Company adopted SFAS No. 24 (Revised 2004) on “Employee Benefits” (“Revised SFAS 24”) to determine their employee benefits obligation under the Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 (“the Law”). Under Revised SFAS 24, the cost of employee benefits based on the Law is determined using the “Projected Unit Credit” actuarial valuation method. Actuarial gains or losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains and losses at the end of the previous reporting year exceeded the higher of the 10% of the defined benefit obligation and 10% of the fair value of plan assets at that date. These gains or losses are recognized on a straight-line basis method over the expected average remaining working lives of the employees.

Beban jasa lalu yang terjadi ketika memperkenalkan program imbalan pasti atau mengubah imbalan terutang pada program imbalan pasti yang ada, diamortisasi selama periode sampai imbalan tersebut menjadi hak.

Past-service cost arising from the introduction of a defined benefit plan or changes in the benefits obligation of an existing plan are required to be amortized over the period until the benefits concerned become vested.

l. Perpajakan l. Taxation

Efektif 1 Januari 2012, Perusahaan menerapkan PSAK 46 (Revisi 2010), “Pajak Penghasilan”, Perusahaan juga menerapkan ISAK 20, “Pajak Penghasilan - Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham”. Penerapan standar tersebut tidak berdampak material terhadap laporan keuangan.

Effective January 1, 2012, the Company applied SFAS No. 46 (Revised 2010), “Income Taxes”. Moreover, the Company also applied ISAK No. 20, Income Taxes - Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders”. The adoption of these standards did not have material impact on the financial statements.

Page 64: ALTO ALTO Annual Report

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012

(WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED

DECEMBER 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

17

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

l. Perpajakan (lanjutan) l. Taxation (continued)

Beban pajak terdiri dari pajak kini dan tangguhan. Beban pajak diakui dalam laporan laba rugi kecuali untuk transaksi yang berhubungan dengan transaksi diakui langsung ke ekuitas, dalam hal ini diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya.

Income tax expense comprises current and deferred tax. Income tax expense is recognized in profit or loss except to the extent that it relates to items recognized directly in equity, in which case it is recognized in other comprehensive income.

Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak tahun berjalan.

Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the year.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer dari aset dan liabilitas antara pelaporan komersial dan pajak pada setiap tanggal laporan. Manfaat pajak masa mendatang, seperti rugi fiskal yang dapat dikompensasi, diakui sepanjang besar kemungkinan manfaat pajak tersebut dapat direalisasikan.

Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between the financial and the tax bases of assets and liabilities at each reporting date. Future tax benefits, such as the carry-forward of unused tax losses, are also recognized to the extent that realization of such benefits is probable.

Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan akumulasi rugi fiskal yang belum digunakan, sepanjang besar kemungkinan beda temporer yang boleh dikurangkan dan akumulasi rugi fiskal tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa mendatang, kecuali aset pajak tangguhan yang terkait dengan perbedaan permanen yang dapat dikurangkan timbul dari pengakuan awal aset dan liabilitas dalam transaksi yang bukan merupakan kombinasi bisnis dan, pada saat transaksi, dampaknya tidak mempengaruhi laba akuntansi maupun laba kena pajak atau rugi; namun untuk perbedaan temporer dapat dikurangkan yang terkait dengan investasi, aset pajak tangguhan diakui hanya sepanjang kemungkinan besar perbedaan temporer akan dibalik dimasa depan yang dapat diperkirakan dan laba kena pajak akan tersedia dalam jumlah yang memadai sehingga perbedaan temporer dapat dimanfaatkan.

Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences and carry forward of unused tax losses, to the extent that it is probable that taxable profits will be available against which deductible temporary differences, and the carry forward of unused tax losses can be utilized, except where the deferred tax asset relating to the deductible temporary difference arises from the initial recognition of an asset or liability in a transaction that is not a business combinatixon and, at the time of the transaction, affects neither the accounting profit nor taxable profit or loss; or in respect of deductible temporary differences associated with investments, deferred tax assets are recognized only to the extent that it is probable that the temporary differences will reverse in the foreseeable future and taxable profit will be available against which the temporary differences can be utilized.

Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan, dan mengurangi jumlah tercatat jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasi sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan. Aset pajak tangguhan yang belum diakui dinilai kembali pada setiap akhir periode pelaporan dan diakui sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak mendatang akan memungkinkan aset pajak tangguhan tersedia untuk dipulihkan.

The carrying amount of a deferred tax asset is reviewed at each reporting date and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable income will be available to allow all or part of the benefit of that deferred tax asset to be utilized. Unrecognized deferred tax assets are reassessed at each reporting date and are recognized to the extent that it has become probable that future taxable income will allow the deferred tax assets to be recovered.

Page 65: ALTO ALTO Annual Report

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012

(WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED

DECEMBER 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

18

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

l. Perpajakan (lanjutan) l. Taxation (continued)

Aset dan liabilitas pajak tangguhan dihitung berdasarkan tarif yang akan dikenakan pada periode saat aset direalisasikan atau liabilitas tersebut diselesaikan, berdasarkan undang-undang pajak yang berlaku atau berlaku secara substantif pada akhir periode laporan keuangan. Pengaruh pajak terkait dengan penyisihan dan/atau pemulihan semua perbedaan temporer selama tahun berjalan, termasuk pengaruh perubahan tariff pajak, diakui dalam laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.

Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the period when the asset is realized or the liability is settled, based on tax laws that have been enacted or substantively enacted at the end of reporting period. The related tax effects of the provisions for and/or reversals of all temporary differences during the year, including the effect of change in tax rates, are included in the statement of comprehensive income of the current year.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan secara saling hapus saat hak yang dapat dipaksakan secara hukum ada untuk saling hapus aset pajak kini dan liabilitas pajak kini, atau aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan berkaitan dengan entitas kena pajak yang sama, atau Perusahaan bermaksud untuk menyelesaikan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto.

Deferred tax assets and liabilities are offset when a legally enforceable right exists to offset current tax assets against current tax liabilities, or the deferred tax assets and the deferred tax liabilities relate to the same taxable entity, or the Company intends to settle its current assets and liabilities on a net basis.

Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima atau, jika Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.

Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against by the Company, when the result of the appeal is determined.

m. Laba per Saham m. Earnings per Share

Laba per saham dihitung berdasarkan rata-rata tertimbang saham beredar/ditempatkan dalam tahun yang bersangkutan.

Earnings per share are computed based on the weighted average number of outstanding/issued shares during the year.

n. Instrumen Keuangan n. Financial Instruments

Efektif 1 Januari 2012, Perusahaan telah menerapkan PSAK 50 (Revisi 2010), "Instrumen Keuangan: Penyajian", PSAK 55 (Revisi 2011), "Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran" dan PSAK 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” (PSAK 60). Penerapan PSAK revisi ini dilakukan secara prospektif.

Effective January 1, 2012, the Company has adopted SFAS No. 50 (Revised 2010), “Financial Instruments: Presentation”, SFAS No. 55 (Revised 2011), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”, and SFAS No. 60, “Financial Instruments: Disclosures”. These SFAS were applied prospectively.

PSAK Nomor 50 (Revisi 2010) "Instrumen Keuangan: Penyajian", menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan.

SFAS No. 50 (Revised 2010) “Financial Instruments: Presentation”, establishes the principles for presenting financial instruments as liabilities or equity and for offsetting financial assets and financial liabilities.

Page 66: ALTO ALTO Annual Report

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012

(WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED

DECEMBER 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

19

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

n. Instrumen Keuangan (lanjutan) n. Financial Instruments (continued)

PSAK No 55 (Revisi 2011) "Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran", menetapkan prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan dan beberapa kontrak untuk membeli atau menjual item non-keuangan.

SFAS No. 55 (Revised 2011) “Financial Instruments: Recognition and Measurement”, establishes principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities and some contracts to buy or sell non-financial items.

PSAK 60 memperkenalkan pengungkapan baru untuk meningkatkan informasi mengenai instrumen keuangan. PSAK ini mewajibkan pengungkapan secara luas mengenai signifikansi pengaruh instrumen keuangan terhadap posisi keuangan dan kinerja perusahaan, dan pengungkapan kuantitatif dan kualitatif atas risiko yang timbul dari instrumen keuangan, serta menentukan pengungkapan minimum mengenai risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko pasar, dan juga analisis sensitivitas atas risiko pasar. PSAK ini juga mewajibkan pengungkapan terkait dengan pengukuran nilai wajar menggunakan tiga tingkat hirarki nilai wajar dimana mencerminkan signifikansi input yang digunakan dalam mengukur nilai wajar dan memberikan arahan dalam bentuk pengungkapan kuantitatif mengenai pengukuran nilai wajar dan mewajibkan informasi yang diungkapkan dalam format tabel kecuali terdapat format lain yang lebih sesuai.

SFAS 60 introduces new disclosures to improve the information about financial instruments. It requires extensive disclosures about the significance of financial instruments for an entity’s financial position and performance, and quantitative and qualitative disclosures on the nature and extent of risks arising from financial instruments, including specified minimum disclosures about credit risk, liquidity risk and market risk, as well as sensitivity analysis to market risk. It also requires disclosures relating to fair value measurements using a three-level fair value hierarchy that reflects the significance of the inputs used in measuring fair values and provides more direction in the form of quantitative disclosures about fair value measurements and requires information to be disclosed in a tabular format unless another format is more appropriate.

Penerapan PSAK No 50 dan PSAK No 55 tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasi.

The adoption of SFAS No 50 and SFAS No. 55 have no significant impact on the financial statements.

Penerapan PSAK No. 60 memiliki dampak pada pengungkapan dalam laporan keuangan.

The adoption of SFAS No. 60 has an impact on the disclosures in the financial statements

Klasifikasi Classification

(i) Aset keuangan (i) Financial assets

Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset keuangan tersedia untuk dijual, jika sesuai. Perusahaan menentukan klasifikasi atas aset keuangan pada saat pengakuan awal.

Financial assets are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held to maturity investments, or available for sale financial assets, as appropriate. The Company determines the classification of its financial assets at initial recognition.

Page 67: ALTO ALTO Annual Report

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012

(WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED

DECEMBER 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

20

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

n. Instrumen Keuangan (lanjutan) n. Financial Instruments (continued)

Klasifikasi (lanjutan) Classification (continued)

(i) Aset keuangan (i) Financial assets

Aset keuangan Perusahaan terdiri dari kas dan bank, piutang usaha, uang muka dan beban dibayar di muka dan aset tidak lancar lainnya.

The financial assets consist of cash and bank, trade receivables, Advance and prepaid expenses and other non-current assets.

(ii) Liabilitas keuangan (ii) Financial liabilities

Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan liabilitas keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi. Perusahaan menentukan klasifikasi atas liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.

Financial liabilities are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss and financial liabilities measured at amortized cost. The Company determines the classification of its financial liabilities at initial recognition.

Liabilitas keuangan Perusahaan terdiri dari utang usaha, utang lain-lain, biaya masih harus dibayar, utang bank dan utang pembiayaan konsumen.

The financial liabilities consist of trade payables, other payables, accrued expenses, bank loans and Consumer financing payables.

Pengakuan dan pengukuran Recognition and measurement

(i) Aset keuangan (i) Financial assets

Aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah, dalam hal investasi yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset.

Financial assets are recognized initially at fair value, plus, in the case of financial assets not at fair value through profit or loss, directly attributable transaction costs. The subsequent measurement of financial assets depends on their classification.

Seluruh pembelian dan penjualan yang lazim pada aset keuangan diakui atau dihentikan pengakuannya pada tanggal perdagangan - yaitu tanggal pada saat Perusahaan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset. Pembelian atau penjualan yang lazim adalah pembelian atau penjualan aset keuangan yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu umumnya ditetapkan dengan peraturan atau kebiasaan yang berlaku dipasar.

All regular way purchases and sales of financial assets are recognized on the trade date - the date that the Company commits to purchase or sell the asset. Regular way purchases or sales are purchases or sales of financial assets that require delivery of assets within the period generally established by regulation or convention in the marketplace concerned.

Page 68: ALTO ALTO Annual Report

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012

(WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED

DECEMBER 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

21

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

n. Instrumen Keuangan (lanjutan) n. Financial Instruments (continued)

Pengakuan dan pengukuran (lanjutan) Recognition and measurement (continued)

(i) Aset keuangan (lanjutan) (i) Financial assets (continued)

a. Pinjaman yang diberikan dan piutang a. Loans and receivables

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif kecuali jika dampak diskonto tidak material, maka dinyatakan pada biaya perolehan. Keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugi ketika aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, dan melalui proses amortisasi.

Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Subsequent to initial recognition, such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate method less impairment, except for those assets in which the interest calculation is not material. Gains or losses are recognized in profit or loss when the financial assets are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.

b. Aset keuangan tersedia untuk dijual b. Held to maturity investments

Aset keuangan tersedia untuk dijual termasuk ekuitas dan efek utang, adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan dalam tiga kategori sebelumnya.

Available for sale financial assets include equity and debt securities. are non-derivative financial assets that are designated as available for sale or are not classified in any of the three preceding categories.

Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual selanjutnya diukur dengan nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi diakui sebagai laba rugi komprehensif lain dalam cadangan nilai wajar sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya, pada saat keuntungan atau kerugian kumulatif diakui dalam pendapatan operasional lainnya, atau terjadi penurunan nilai, pada saat kerugian kumulatif direklasifikasi ke laporan laba rugi dalam biaya keuangan dan dihapus dari cadangan nilai wajar.

After initial measurement, available for sale financial assets are subsequently measured at fair value with unrealized gains or losses recognized as other comprehensive income in the fair value reserve until the investment is derecognized, at which time the cumulative gain or loss is recognized in other operating income, or determined to be impaired, at which time the cumulative loss is reclassified to profit or loss in finance costs and removed from the fair value reserve.

Page 69: ALTO ALTO Annual Report

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012

(WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED

DECEMBER 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

22

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

n. Instrumen Keuangan (lanjutan) n. Financial Instruments (continued)

Pengakuan dan pengukuran (lanjutan) Recognition and measurement (continued)

(i) Aset keuangan (lanjutan) (i) Financial assets (continued)

b. Aset keuangan tersedia untuk dijual (lanjutan)

b. Held to maturity investments (continued)

Perusahaan mengevaluasi aset keuangan tersedia untuk dijual apakah kemampuan dan niat untuk menjualnya dalam waktu dekat masih sesuai. Perusahaan tidak mampu untuk memperdagangan aset keuangan karena pasar tidak aktif dan niat manajemen untuk melakukannya secara signifikan berubahan di masa mendatang, Perusahaan dapat memilih untuk mereklasifikasi aset keuangan dalam kondisi yang jarang terjadi. Reklasifikasi ke pinjaman yang diberikan dan piutang diperbolehkan ketika aset keuangan memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang dan Perusahaan memiliki maksud dan kemampuan untuk memiliki aset-aset di masa mendatang atau sampai jatuh tempo. Reklasifikasi ke kelompok dimiliki hingga jatuh tempo hanya diperbolehkan ketika entitas memiliki kemampuan dan berkeinginan untuk menahan aset keuangan sedemikian rupa.

The Company evaluates its available for sale financial assets whether the ability and intention to sell them in the near term is still appropriate. When the Company is unable to trade these financial assets due to inactive markets and management’s intention to do so significantly changes in the foreseeable future, the Company may elect to reclassify these financial assets in rare circumstances. Reclassification to loans and receivables is permitted when the financial assets meet the definition of loans and receivables and the Company has the intent and ability to hold these assets for the foreseeable future or until maturity. Reclassification to the held to maturity category is permitted only when the entity has the ability and intention to hold the financial asset accordingly.

Untuk aset keuangan direklasifikasi keluar dari asset keuangan tersedia untuk dijual, keuntungan atau kerugian sebelumnya atas aset tersebut yang telah diakui dalam ekuitas diamortisasi ke laporan laba rugi selama sisa umur dari investasi dengan menggunakan suku bunga efektif. Selisih antara biaya perolehan diamortisasi baru dan arus kas yang diharapkan juga diamortisasi selama sisa umur aset dengan menggunakan suku bunga efektif. Jika selanjutnya terjadi penurunan nilai aset, maka jumlah yang dicatat dalam akun ekuitas direklasifikasi ke laporan laba rugi.

For a financial asset reclassified out of the available for sale category, any previous gain or loss on that asset that has been recognized in equity is amortized to profit or loss over the remaining life of the investment using the effective interest rate. Any difference between the new amortized cost and the expected cash flows is also amortized over the remaining life of the asset using the effective interest rate. If the asset is subsequently determined to be impaired, then the amount recorded in equity is reclassified to profit or loss.

Page 70: ALTO ALTO Annual Report

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012

(WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED

DECEMBER 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

23

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

n. Instrumen Keuangan (lanjutan) n. Financial Instruments (continued)

Pengakuan dan pengukuran (lanjutan) Recognition and measurement (continued)

(ii) Liabilitas keuangan (ii) Financial liabilities

Liabilitas keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar, dan, dalam hal pinjaman dan utang, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of loans and borrowings, inclusive of directly attributable transaction costs.

a. Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi

a. Financial liabilities measured at amortized cost

Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, selanjutnya setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi, menggunakan suku bunga efektif kecuali jika dampak diskonto tidak material, maka dinyatakan pada biaya perolehan. Beban bunga diakui dalam “Beban keuangan” dalam laporan laba rugi. Keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugi ketika liabilitas keuangan tersebut dihentikan pengakuannya dan melalui proses amortisasi.

Financial liabilities measured at amortized cost are measured, subsequent to initial recognition, at amortized cost using the effective interest rate method unless the effect of discounting would be immaterial, in which case they are stated at cost. The related interest expense is recognized within “Finance Costs” in profit or loss. Gains and losses are recognized in profit or loss when the financial liabilities are derecognized as well as through the amortization process.

b. Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

b. Financial liabilities at fair value through profit or loss

Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi ditetapkan pada nilai wajar dalam laporan posisi keuangan. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar liabilitas keuangan diakui melalui laporan laba rugi.

Financial liabilities at fair value through profit or loss are measured at fair value in the statements of financial position. Any gains or losses arising from changes in fair value of the financial liabilities are recognized in the profit or loss.

Saling Hapus dari Instrumen Keuangan Offsetting of financial instruments

Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya dilaporkan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan terdapat maksud untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.

Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the statements of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.

Page 71: ALTO ALTO Annual Report

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012

(WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED

DECEMBER 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

24

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

n. Instrumen Keuangan (lanjutan) n. Financial Instruments (continued)

Nilai Wajar dari Instrumen Keuangan Fair value of financial instruments

Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan yang terorganisasi, jika ada, ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga di pasar aktif pada penutupan bisnis pada akhir periode pelaporan.

The fair values of financial instruments that are actively traded in organized financial markets, if any, are determined by reference to quoted market bid or ask prices at the close of business at the end of the reporting period.

Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut mencakup penggunaan transaksi-transaksi pasar yang wajar antara pihak-pihak yang mengerti dan berkeinginan (arm’s length market transactions); referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama; analisa arus kas yang didiskonto; atau model penilaian lain

For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using valuation techniques. Such techniques may include using recent arm’s length market transactions; reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same; discounted cash flow analysis; or other valuation models.

Biaya Perolehan Diamortisasi dari Instrumen Keuangan

Amortized cost of financial instruments

Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan penyisihan atas penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapat ditagih. Perhitungan tersebut mempertimbangkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif.

Amortized cost is computed using the effective interest rate method less any allowance for impairment and principal repayment or reduction. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are an integral part of the effective interest rate.

Penurunan Nilai Aset Keuangan Impairment of financial assets

Setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.

The Company assesses at the end of each reporting period whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired if, and only if, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that has occurred after the initial recognition of the asset (an incurred ‘loss event’) and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the Company of financial assets that can be reliably estimated.

Page 72: ALTO ALTO Annual Report

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012

(WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED

DECEMBER 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

25

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

n. Instrumen Keuangan (lanjutan) n. Financial Instruments (continued)

Penurunan Nilai Aset Keuangan (lanjutan) Impairment of financial assets (continued)

a. Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi

a. Financial assets carried at amortized cost

Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual dan untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual terdapat bukti penurunan nilai secara kolektif. Jika Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Perusahaan memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif.

For financial assets carried at amortized cost, the Company first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. If the Company determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, it includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment.

Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.

Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be, recognized are not included in a collective assessment of impairment.

Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kasa masa datang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan dan piutang memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif terkini. Nilai tercatat aset tersebut berkurang melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.

If there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the loss is measured as the difference between the assets carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred). The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial assets original effective interest rate. If a loan has a variable interest rate, the discount rate for measuring any impairment loss is the current effective interest rate. The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is recognized in profit or loss.

Page 73: ALTO ALTO Annual Report

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012

(WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED

DECEMBER 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

26

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

n. Instrumen Keuangan (lanjutan) n. Financial Instruments (continued)

Penurunan Nilai Aset Keuangan (lanjutan) Impairment of financial assets (continued)

a. Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi (lanjutan)

a. Financial assets carried at amortized cost (continued)

Ketika aset tidak tertagih, nilai tercatat atas aset keuangan yang telah diturunkan nilainya dikurangi secara langsung atau jika ada suatu jumlah telah dibebankan ke akun cadangan penurunan nilai jumlah tersebut dihapusbukukan terhadap nilai tercatat aset keuangan tersebut.

When the asset becomes uncollectible, the carrying amount of the financial assets is reduced directly or if an amount was charged to the allowance account, the amounts charged to the allowance account are written off against the carrying value of the financial asset.

Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan penurunan nilai tersebut diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan, sepanjang nilai tercatat aset tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi pada tanggal pemulihan dengan menyesuaikan akun cadangan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi. Penerimaan kemudian atas piutang yang telah dihapusbukukan sebelumnya, jika pada periode berjalan dikreditkan dengan menyesuaikan pada akun cadangan penurunan nilai, sedangkan jika setelah akhir periode pelaporan dikreditkan sebagai pendapatan operasional lainnya.

If, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is reversed to the extent that the carrying amount of the asset does not exceed its amortized cost at the reversal date by adjusting the allowance account. The amount of the reversal is recognized in profit or loss. Subsequent recoveries of previously written off receivables, if in the current period, are credited to the allowance accounts, but if after the reporting period, are credited to other operating income.

b. Aset keuangan yang tersedia untuk dijual b. Available for sale financial assets

Untuk aset keuangan yang tersedia untuk dijual, Perusahaan menilai pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat bukti obyektif bahwa investasi atau kelompok investasi terjadi penurunan nilai.

For available for sale financial assets, the Company assesses at each reporting date whether there is objective evidence that an investment or a group of investments is impaired.

Dalam hal investasi ekuitas yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual, bukti obyektif akan meliputi penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang pada nilai wajar investasi di bawah biaya perolehannya. 'Signifikan' yaitu evaluasi terhadap biaya perolehan awal investasi dan 'jangka panjangan' terkait periode dimana nilai wajar telah di bawah biaya perolehannya.

In the case of equity investments classified as available for sale, objective evidence would include a significant or prolonged decline in the fair value of the investment below its cost. ‘Significant’ is evaluated against the original cost of the investment and ‘prolonged’ against the period in which the fair value has been below its original cost.

Page 74: ALTO ALTO Annual Report

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012

(WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED

DECEMBER 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

27

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

n. Instrumen Keuangan (lanjutan) n. Financial Instruments (continued)

Penurunan Nilai Aset Keuangan (lanjutan) Impairment of financial assets (continued)

b. Aset keuangan yang tersedia untuk dijual (lanjutan)

b. Available for sale financial assets (continued)

Dimana ada bukti penurunan nilai, kerugian kumulatif - diukur sebagai selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai pada investasi yang sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi - dihapus dari pendapatan komprehensif lain dan diakui dalam laporan laba rugi. Kerugian penurunan nilai atas investasi ekuitas tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi, kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui langsung dalam pendapatan komprehensif lainnya.

Where there is evidence of impairment, the cumulative loss - measured as the difference between the acquisition cost and the current fair value, less any impairment loss on that investment previously recognized in profit or loss - is removed from other comprehensive income and recognized in profit or loss. Impairment losses on equity investments are not reversed through the income statement; increases in their fair value after impairment are recognized directly in other comprehensive income.

Dalam hal instrumen utang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual, penurunan nilai dievaluasi berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Namun, jumlah yang dicatat untuk penurunan adalah kerugian kumulatif yang diukur sebagai selisih antara biaya perolehan diamortisasi dan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai pada investasi yang sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi.

In the case of debt instruments classified as available for sale, impairment is assessed based on the same criteria as financial assets carried at amortized cost. However, the amount recorded for impairment is the cumulative loss measured as the difference between the amortized cost and the current fair value, less any impairment loss on that investment previously recognized in profit or loss.

Pendapatan bunga di masa akan datang selanjutnya diakui berdasarkan pengurangan nilai tercatat aset, dengan menggunakan suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa depan dengan tujuan untuk mengukur kerugian penurunan nilai. Pendapatan bunga dicatat sebagai bagian dari pendapatan keuangan. Jika, pada tahun berikutnya, nilai wajar dari instrumen utang meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara obyektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui laporan laba rugi.

Future interest income continues to be accrued based on the reduced carrying amount of the asset, using the rate of interest used to discount the future cash flows for the purpose of measuring the impairment loss. The interest income is recorded as part of finance income. If, in a subsequent year, the fair value of a debt instrument increases and the increase can be objectively related to an event occurring after the impairment loss was recognized in profit or loss, the impairment loss is reversed through profit or loss.

Page 75: ALTO ALTO Annual Report

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012

(WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED

DECEMBER 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

28

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

n. Instrumen Keuangan (lanjutan) n. Financial Instruments (continued)

Penghentian Pengakuan Derecognition

(i) Aset keuangan (i) Financial assets

Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika, hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau Perusahaan mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau menanggung liabilitas untuk membayarkan arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa penundaan berarti kepada pihak ketiga dibawah kesepakatan pelepasan (pass through arrangement); dan (a) Perusahaan telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, atau (b) Perusahaan tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, namun telah mentransfer pengendalian atas aset.

The Company derecognizes a financial asset if, and only if, the contractual rights to receive cash flows from the asset have expired; or the Company has transferred its rights to receive cash flows from the asset or has assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a pass through arrangement; and either (a) the Company has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the Company has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.

Ketika Perusahaan telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari aset atau telah menandatangani kesepakatan pelepasan (pass through arrangement), dan secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, maupun mentransfer pengendalian atas aset, aset tersebut diakui sejauh keterlibatan berkelanjutan Perusahaan terhadap aset keuangan tersebut.

When the Company has transferred its rights to receive cash flows from an asset or has entered into a pass-through arrangement, and has neither transferred nor retained substantially all of the risks and rewards of the asset nor transferred control of the asset, the asset is recognized to the extent of the Company continuing involvement in the asset.

Dalam hal, Perusahaan juga mengakui liabilitas terkait. Aset yang ditransfer dan liabilitas terkait diukur dengan dasar yang mencerminkan hak dan liabilitas yang masih dimiliki Perusahaan.

In that case, the Company also recognizes an associated liability. The transferred asset and the associated liability are measured on a basis that reflects the rights and obligations that the Company has retained.

Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur sebesar jumlah terendah dari jumlah tercatat aset dan jumlah maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali.

Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration that the Group could be required to repay.

Page 76: ALTO ALTO Annual Report

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012

(WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED

DECEMBER 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

29

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

n. Instrumen Keuangan (lanjutan) n. Financial Instruments (continued)

Penghentian Pengakuan Derecognition

(ii) Liabilitas keuangan (ii) Financial liabilities

Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluarsa.

A financial liability is derecognized when the obligation specified in the contract is discharged or cancelled or expired.

Ketika liabilitas keuangan saat ini digantikan dengan yang lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas ketentuan liabilitas keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laporan laba rugi.

When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in profit or loss.

Metode Suku Bunga Efektif Effective Interest Method

Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang di bayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.

The effective interest rate method is a method of calculating the amortized cost of a financial instrument and of allocating interest income over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts (including all commissions and other fees paid or received by parties in the contract that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instrument, or, where appropriate, a shorter period to the net carrying amount on initial recognition.

Page 77: ALTO ALTO Annual Report

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012

(WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED

DECEMBER 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

30

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

n. Instrumen Keuangan (lanjutan) n. Financial Instruments (continued)

Penurunan Nilai Aset Keuangan Impairment of Financial Assets

Perusahaan menerapkan secara prospektif PSAK No. 48 (Revisi 2009). Penurunan Nilai Aset., termasuk goodwill dan aset yang berasal dari kombinasi bisnis sebelum 1 Januari 2011. PSAK No. 48 (Revisi 2009) menggantikan PSAK No. 48 (Revisi 1998), "Penurunan Nilai Aktiva".

Effective January 1, 2011, the Company prospectively adopted SFAS No. 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets”, including goodwill and assets acquired from business combinations before January 1, 2011. SFAS No. 48 (Revised 2009) superseded SFAS No. 48 (Revised 1998), “Impairment of Assets”.

PSAK No. 48 (Revisi 2009) menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan entitas agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkannya. Suatu aset dikatakan melebihi jumlah terpulihkannya jika jumlah tercatat aset melebihi jumlah yang akan dipulihkan melalui penggunaan atau penjualan aset. Pada kasus demikian, aset mengalami penurunan nilai dan PSAK revisi ini mensyaratkan entitas mengakui rugi penurunan nilai. PSAK revisi ini juga menentukan kapan entitas membalik rugi penurunan nilai dan pengungkapan yang diperlukan..

SFAS No. 48 (Revised 2009) prescribes the procedures to be employed by an entity to ensure that its assets are carried at no more than their recoverable amounts. An asset is carried at more than its recoverable amount if its carrying amount exceeds the amount to be recovered through use or sale of the asset. If this is the case, the asset is described as impaired and this revised SFAS requires the entity to recognize an impairment loss. This revised SFAS also specifies when an entity should reverse an impairment loss and prescribes disclosures.

Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset (yaitu aset takberwujud dengan umur manfaat tidak terbatas, asset takberwujud yang belum dapat digunakan, atau goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis) diperlukan, maka Perusahaan membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut.

The Company assesses at each reporting period whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset is required, The Company and Subsidiary make an estimate of the asset’s recoverable amount.

Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk asset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau UPK dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat asset diturunkan menjadi sebesar nilai terpulihkannya.

An asset’s recoverable amount is the higher of the asset’s or its CGU’s fair value less costs to sell and its value in use, and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets or groups of assets. Where the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount.

Page 78: ALTO ALTO Annual Report

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012

(WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED

DECEMBER 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

31

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

n. Instrumen Keuangan (lanjutan) n. Financial Instruments (continued)

Penurunan Nilai Aset Keuangan (lanjutan) Impairment of Financial Assets (continued)

Rugi penurunan nilai dari operasi yang dilanjutkan diakui pada laporan laba rugi komprehensif sebagai .rugi penurunan nilai.. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan bersih didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar terkini atas nilai waktu dari uang dan risiko spesifik dari aset. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Perusahaan menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh penilaian berganda atau indikasi nilai wajar yang tersedia.

Impairment losses of continuing operations are recognized in the statements of comprehensive income as “impairment losses”. In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset. If no such transactions can be identified, an appropriate valuation model is used to determine the fair value of the assets. These calculations are corroborated by valuation multiples or other available fair value indicators.

Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Kerugian penurunan nilai dari operasi yang dilanjutkan, jika ada, diakui pada laporan laba rugi komprehensif sesuai dengan kategori beban yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya.

In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available. Impairment losses of continuing operations, if any, are recognized in the statements of comprehensive income under expense categories that are consistent with the functions of the impaired assets.

Penilaian dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan tahunan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya.

An assessment is made at each annual reporting period as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses recognized for an asset other than goodwill may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated. A previously recognized impairment loss for an asset other than goodwill is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. The reversal is limited so that the carrying amount of the asset does not exceed its recoverable amount, nor exceeds the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years.

Page 79: ALTO ALTO Annual Report

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012

(WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED

DECEMBER 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

32

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

n. Instrumen Keuangan (lanjutan) n. Financial Instruments (continued)

Penurunan Nilai Aset Keuangan (lanjutan) Impairment of Financial Assets (continued)

Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif Setelah pembalikan tersebut, penyusutan asset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat asset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.

Reversal of an impairment loss is recognized in the statement of comprehensive income. After such a reversal, the depreciation charge on the said asset is adjusted in future periods to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life.

Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi atas penurunan nilai asset non-keuangan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.

Management believes that there is no indication of potential impairment in values of non-financial assets as of December 31, 2012 and 2011.

Estimasi Nilai Wajar Estimation of Fair Value

Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan nilai pasar yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan .

The fair value of financial instruments traded in an active market is determined based on prevailing market value at statements of financial position’s date.

Investasi pada efek ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal, diukur pada biaya perolehan.

Investments in equity securities with no quoted price in an active market and no reliable fair value measurement, are measured at cost.

Nilai wajar untuk instrumen keuangan lain yang tidak diperdagangkan di pasar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian tertentu. Teknik penilaian meliputi penggunaan transaksi-transaksi pasar wajar yang terkini antara pihak-pihak yang mengerti, berkeinginan, jika tersedia, referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, analisis arus kas yang terdiskonto dan model penetapan harga opsi.

The fair value of other financial instruments not traded in the market is established by using certain valuation techniques. Valuation techniques include the use of recent fair market transactions with parties that understand, willing, if available, references to recent fair value of another instruments which substantially similar, discounted cash flow analysis and option pricing models.

o. Pinjaman yang diterima o. Borrowings

Pinjaman diakui pada awalnya sebesar nilai wajar, dikurangi dengan biaya transaksi yang terjadi. Pinjaman kemudian dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi; selisih antara hasil perolehan (dikurangi dengan biaya transaksi) dan nilai pelepasan diakui dalam laba rugi selama periode pinjaman dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Borrowings are recognised initially at their fair value, net of any transaction costs incurred. Borrowings are subsequently carried at amortised cost; any difference between the proceeds (net of transaction costs) and the redemption value is recognised in profit or loss over the period of the borrowing, using the effective interest method.

Page 80: ALTO ALTO Annual Report

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012

(WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED

DECEMBER 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

33

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

o. Pinjaman yang diterima (lanjutan) o. Borrowings (continued)

Biaya-biaya yang dibayarkan untuk mendapatkan fasilitas pinjaman diakui sebagai biaya transaksi pinjaman tersebut, apabila besar kemungkinan akan dilakukan penarikan atas sebagian atau seluruh fasilitas tersebut. Dalam hal ini, biaya tersebut ditangguhkan sampai dilakukan penarikan. Apabila tidak terdapat bukti bahwa kemungkinan besar akan dilakukan penarikan atas sebagian atau seluruh fasilitas tersebut, biaya tersebut dikapitalisasi sebagai biaya dibayar dimuka untuk jasa likuiditas dan diamortisasi selama periode fasilitas terkait.

Fees paid on the establishment of loan facilities are recognised as transaction costs of the loan to the extent that it is probable that some or all of the facility will be drawndown. In this case, the fee is deferred until the drawdown occurs. To the extent that there is no evidence that it is probable that some or all of the facility will be drawndown, the fee is capitalised as a prepayment for liquidity services and amortised over the period of the facility to which it relates.

p. Informasi Segmen p. Segment Information

Informasi segmen usaha adalah informasi komponen usaha yang menghasilkan barang atau jasa yang memiliki karakteristik risiko dan imbalan yang dapat dibedakan dengan komponen usaha lainnya.

A business segment information is a distinguishable information of business component producing particular products or services that has different characteristic of risks and returns with the other business components.

Informasi segmen geografis adalah informasi komponen usaha di wilayah geografis ekonomi yang memiliki karakteristik risiko dan imbalan yang dapat dibedakan dengan komponen usaha di wilayah geografis ekonomi lainnya.

A geographical segment information is a distinguishable information of business component at a particular geographical economic environment that has different characteristic of risks and returns with the business component at other geographical areas.

q. Saldo laba dicadangkan q. Appropriated retained earnings

Undang-Undang Perseroan Terbatas Republik Indonesia No.1/1995 yang diterbitkan di bulan Maret 1995, dan telah diubah dengan Undang-Undang No. 40/2007 yang diterbitkan pada bulan Agustus 2007, mengharuskan pembentukan cadangan umum dari laba bersih sejumlah minimal 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Tidak ada batasan waktu untuk membentuk cadangan tersebut.

Limited Liability Company Law of the Republic of Indonesia No.1/1995 introduced in March 1995 and amended by Law No. 40/2007,issued in August 2007, reqires the establishment of a general resrve from net income amounting to at least 20% of a company’s issued and paid-up capital. There is no time limit on the establishment of that reserve.

Sampai dengan tanggal laporan Independen Perusahaan belum membentukan cadangan umum dari laba bersih.

Up to date of Independent report the Company has not general reserve from net income.

Page 81: ALTO ALTO Annual Report

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012

(WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED

DECEMBER 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

34

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

r. Perubahan Kebijakan Akuntansi r. Changes in Accounting Policies

Berikut ini adalah standar, perubahan dan interpretasi yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2012 dan relevan dengan Perusahaan:

The following standards, amendments and interpretations, which became effective starting January 1, 2012, are relevant to the Company:

- PSAK No. 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”.

- SFAS No. 10 (2010 Revision), “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates”.

- PSAK No. 13 (Revisi 2011), “Properti Investasi”.

- SFAS No. 13 (2011 Revision), “Investment Property”.

- PSAK No. 16 (Revisi 2011), “Aset Tetap”. - SFAS No. 16 (2011 Revision), “Fixed Assets”.

- PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”. - SFAS No. 24 (2010 Revision), “Employee Benefits”.

- PSAK No. 26 (Revisi 2011), “Biaya Pinjaman”. - SFAS No. 26 (2011 Revision), “Borrowing Costs”.

- PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Pajak Penghasilan”.

- SFAS No. 46 (2010 Revision), “Income Taxes”.

- PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”.

- SFAS No. 50 (2010 Revision), “Financial Instrument: Presentation”.

- PSAK No. 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”.

- SFAS No. 55 (2011 Revision), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”.

- PSAK No. 56 (Revisi 2010), “Laba Per Saham”. - SFAS No. 58 (Revised 2009), “Non-Current Assets Held for Sale and Discontinued Operations”.

- PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”.

- SFAS No. 60, “Financial Instruments: Disclosure”.

- ISAK No. 15, “PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya”.

- IFAS No. 15, “SFAS 24 - The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirement and their Interaction”.

- ISAK No. 25, “Hak atas Tanah”. - IFAS No. 25, “Land Rights”.

Penerapan standar dan interpretasi yang baru dan direvisi diatas tersebut, tidak menyebabkan perubahan signifikan terhadap kebijakan akuntansi Perusahaan dan tidak berdampak material terhadap jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan tahun berjalan atau tahun sebelumnya.

The adoption of the above new and revised standards and interpretations did not result in significant changes to the Company’s accounting policies and had no material effect on the amounts reported for the current or prior financial years.

Page 82: ALTO ALTO Annual Report

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012

(WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED

DECEMBER 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

35

3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI

3. USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS

Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mewajibkan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah-jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Sehubungan dengan adanya ketidakpastian yang melekat dalam membuat estimasi, hasil sebenarnya yang dilaporkan di masa mendatang dapat berbeda dengan jumlah estimasi yang dibuat.

The preparation of financial statements, in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards, requires management to make estimations and assumptions that affect amounts reported therein. Due to inherent uncertainty in making estimates, actual results reported in future periods may differ from those estimates.

Pertimbangan Judgments

Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan :

The following judgments are made by management in the process of applying the Company that contain most significant effects on the amounts recognized in the financial statements:

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Piutang Usaha Allowance for Impairment Losses of Trade Receivables

Perusahaan akun tertentu yang diketahui bahwa para pelanggannya tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Perusahaan mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga yang tersedia dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas pelanggan terhadap jumlah terhutang untuk mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Perusahaan.

The Company where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Company use judgement, based on available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer and the customer’s current credit status based on any available third party credit reports and known market factors in order to record specific provisions for customers against amounts due to reduce its receivable amounts that the Company expect to collect.

Akun tertentu berupa provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan oleh Perusahaan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah cadangan kerugian penurunan nilai.

These specific provisions are re-evaluated and adjusted by Company if additional information received which affect the amounts of allowance for impairment losses of trade receivables.

Estimasi dan Asumsi Estimation and Assumption

Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun/periode berikutnya, diungkapkan di bawah ini. Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan, mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi diluar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.

The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year/period are disclosed below. The Company rely its assumptions and estimates on based parameters available when the financial statements are prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments, may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Company. Such changes are reflected in the assumptions as they occur.

Page 83: ALTO ALTO Annual Report

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012

(WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED

DECEMBER 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

36

3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI (lanjutan)

3. USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)

Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimation and Assumption (continued)

Pensiun dan Imbalan Kerja Pension and Employee Benefits

Penentuan kewajiban dan biaya pensiun dan liabilitas imbalan kerja Perusahaan bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian.

The determination of the Company’s obligations and cost for pension and employee benefits liabilities is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include among others, discount rates, annual salary increase rate, annual employee turnover rate, disability rate, retirement age and mortality rate.

Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Perusahaan yang memiliki pengaruh lebih dari 10% kewajiban imbalan pasti, ditangguhkan dan diamortisasi secara garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan. Sementara Perusahaan berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Perusahaan dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja bersih.

Actual results that differ from the Company assumptions which effects are more than 10% of the defined benefit obligations are deferred and being amortized on a straight-line basis over the expected average remaining service years of the qualified employees. While the Company believe that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Company’s actual results or significant changes in the Company assumptions may materially affect its estimated liabilities on pension and employee benefits and net of employee benefits expense.

Penyusutan Aset Tetap Depreciation of Property, Plant, and Equipment

Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 4 sampai dengan 20 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Perusahaan menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi.

The costs of property, plant, and equipment are depreciated on a straight-line basis over their estimated useful lives. Management properly estimate the useful lives of these fixed assets to be within 4 to 20 years. These are common life expectancies applied in the industries where the Company conduct its businesses. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised.

Instrumen Keuangan Financial Instruments

Perusahaan mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Perusahaan menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langung laba atau rugi Perusahaan.

The Company carry certain financial assets and liabilities at fair values, which require the use of accounting estimates. While significant components of fair value measurement are determined using verifiable objective evidences, the amount of changes in fair values would differ if the Company utilize different valuation methodology. Any changes in fair values of these financial assets and liabilities would affect directly the Company profit or loss.

Page 84: ALTO ALTO Annual Report

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012

(WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED

DECEMBER 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

37

3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI (lanjutan)

3. USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)

Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimation and Assumption (continued)

Pajak Penghasilan Income Tax

Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Perusahaan mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan.

Significant judgement is involved in determining provision for corporate income tax. There are certain transactions and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Company recognize liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due.

Cadangan Penurunan Nilai Pasar dan Keusangan Persediaan

Allowance for Decline in Market Value and Obsolescence of Inventories

Cadangan penurunan nilai pasar dan keusangan persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan. Cadangan dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi.

Allowance for decline in market value and obsolescence of inventories is estimated based on available facts and circumstances, including but not limited to, the inventories’ own physical conditions, their market selling prices, estimated costs of completion and estimated costs to be incurred for their sales. The allowance is re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amount estimated.

4. KAS DAN BANK 4. CASH ON HAND AND IN BANK

Kas dan bank terdiri dari: Cash on hand and in bank consist of: 2012 2011

Kas Cash on hand Rupiah 479.903.783 1.451.981.907 Rupiah USD - 204.334.373 USD

Kas di bank Cash in banks

Rekening Rupiah Rupiah accounts PT Bank Bukopin Tbk 30.085.345.559 - PT Bank Bukopin Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk 395.359.401 61.877.714 PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Central Asia Tbk 142.590.501 77.498.336 PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Permata Tbk 51.991.442 9.738.728 PT Bank Permata Tbk PT Bank Mayapada 3.303.714 - PT Bank Mayapada PT Bank Mega Tbk 2.960.029 - PT Bank Mega Tbk PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 1.982.948 1.516.711 (Persero) Tbk Rekening USD USD accounts PT Bank CIMB Niaga Tbk 7.191.095 7.762.481 PT Bank CIMB Niaga Tbk

Jumlah 31.170.628.472 1.814.710.250 Total

Tidak terdapat saldo kas dan bank kepada pihak-pihak berelasi.

There is no cash and bank to the related parties.

Page 85: ALTO ALTO Annual Report

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012

(WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED

DECEMBER 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

38

4. KAS DAN BANK (lanjutan) 4. CASH ON HAND AND IN BANK (continued)

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, seluruh saldo kas dan bank tidak dibatasi penggunaannya dan tidak dijadikan jaminan fasilitas pinjaman.

As of December 2012 and 2011, cash and bank were unrestricted in used and were not pledged as collateral for the credit facilities.

5. PIUTANG USAHA 5. TRADE RECEIVABLES

Piutang usaha terdiri dari: Trade receivables consist of:

2012 2011

Tudung Bersama Tirta 9.465.170.083 - Tudung Bersama Tirta PT Tirta Mas Megah 6.300.401.991 427.539.064 PT Tirta Mas Megah

PT Dharana Inti Boga 3.271.768.832 4.443.792.369 PT Dharana Inti Boga PT Aka Prima 710.116.183 710.116.183 PT Aka Prima PT Circleka Indonesia Utama 705.859.887 - PT Circleka Indonesia Utama PT Catur Sentosa Anugrah 234.315.000 - PT Catur Sentosa Anugrah PT Jakarta International Container PT Jakarta International Container Terminal 231.789.233 144.036.000 Terminal PT Lion Superindo 222.870.880 329.215.368 PT Lion Superindo PT Carrefour Indonesia 209.613.230 328.314.036 PT Carrefour Indonesia PT Hero Supermarket Tbk 163.592.776 306.660.760 PT Hero Supermarket Tbk Tn. Sony 126.586.451 - Tn. Soni

Tn. Sui Sen 21.246.250 746.465.594 Mr. Sui Sen Tn. Janu Budi - 4.275.434.035 Mr. Janu Budi Tn. Edeng Kusnadi - 1.558.998.790 Mr. Edeng Kusnadi Tn. Tjun Tjun - 824.905.488 Mr. Tjun Tiun

Tn. Toni - 330.986.815 Mr. Toni PT Lotte Mart Indonesia - 185.204.952 PT Lotte Mart Indonesia Tn. Sujento - 145.020.750 Tn. Sujento Lain-lain (di bawah Rp100 juta) 60.036.701.941 7.742.435.703 Others (below Rp100 Million)

Jumlah - Bersih 81.700.032.737 22.499.125.907 Total - Net

a. Berdasarkan umur piutang usaha a. Based on aging of trade receivables

2012 2011

Lancar 16.510.820.878 13.181.097.253 Current Telah jatuh tempo: Past due: 1 - 30 hari 6.522.543.913 9.273.706.213 1 - 30 days 31 - 60 hari 10.141.927.591 44.322.441 31 - 60 days 61 - 90 hari 48.524.740.355 - 61 - 90 days

Jumlah 81.700.032.737 22.499.125.907 Total

b. Berdasarkan mata uang b. Based on currency

2012 2011

Rupiah 81.700.032.737 22.499.125.907 Rupiah

Page 86: ALTO ALTO Annual Report

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012

(WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED

DECEMBER 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

39

5. PIUTANG USAHA (lanjutan) 5. TRADE RECEIVABLES (continued)

Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa tidak ada cadangan kerugian penurunan yang dibentuk untuk piutang usaha karena semua piutang dapat tertagih dan tidak turun nilainya pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.

The Company’s management were in the opinion that no allowance for impairment losses of trade receivable was necessary since all receivables were collectible and not impaired as of December 31, 2012 and 2011.

Piutang usaha digunakan sebagai jaminan utang bank PT Bank Central Asia Tbk.

Trade receivables are used as collateral for bank loans PT Bank Central Asia Tbk.

6. PERSEDIAAN 6. INVENTORIES 2012 2011

Bahan baku 45.758.652.569 42.342.402.790 Raw materials Barang jadi 24.941.193.118 25.495.550.831 Finished goods

Jumlah 70.699.845.687 67.837.953.621 Total

Persediaan digunakan sebagai jaminan atas fasilitas kredit pada PT Bank Central Asia Tbk (Catatan 11).

The Company’s inventories are pledged as collateral for the credit facilities PT Bank Central Asia Tbk (Notes 11).

Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, persediaan diasuransikan terhadap risiko kebakaran, penjarahan, huru hara, pemogokan, tindak kejahatan, angin topan, badai dan banjir dengan nilai pertanggung masing-masing sebesar Rp51.452.717.416 dan Rp38.840.298.272. Manajemen berkeyakinan bahwa jumlah pertanggungan tersebut memadai.

As of December 31, 2012 and 2011, the inventories were insured against risk of fire, civil commotion damage, riots, strike, malicious damage, typhoon, storm and flood for Rp51,452,717,416 and Rp38,840,298,272, respectively. The management believes this insured amount is adequate.

Manajemen Perseroan berkeyakinan bahwa persediaan telah mencerminkan nilai realisasi bersihnya, sehingga tidak perlu dilakukan penyisihan atas persediaan tersebut.

The Company’s management believes that inventories are realizable at the above amounts and no provision for inventories is necessary.

7. UANG MUKA DAN BEBAN DIBAYAR DI MUKA 7. ADVANCE AND PREPAID EXPENSES

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

2012 2011

Uang muka: Advances: Pembelian 18.563.160.730 1.663.886.826 Purchase

Beban dibayar di muka: Prepaid expenses: Asuransi 127.252.254 216.980.506 Insurance Sewa 1.031.992.055 91.666.666 Rental Jumlah 19.722.405.039 1.972.533.998 Total

Page 87: ALTO ALTO Annual Report

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012

(WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED

DECEMBER 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

40

8. ASET TETAP 8. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENTS

Aset tetap terdiri dari: Property, plant, and equipments consist of the following:

Saldo awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Saldo akhir/ 2012 Beginning balance Additions Deductions/ Reclassifications Ending balance 2012 ______

Biaya Perolehan Cost

Pemilikan Langsung Direct Ownership Tanah 7.080.575.605 4.660.145.700 - - 11.740.721.305 Land Bangunan 34.167.919.079 1.347.420.568 - - 35.515.339.647 Building Prasarana gedung 2.043.430.640 - - 2.043.430.640 Building improvements Mesin 81.434.846.531 7.638.033.969 - - 89.072.880.500 Machinery Kendaraan 6.105.840.884 307.448.182 3.271.196.072 1.518.195.250 4.660.288.244 Vehicle Peralatan kantor 4.589.769.351 296.488.670 104.568.279 4.781.689.742 Office equipment Galon 5.237.537.818 5.237.537.818 Gallon

Sewa guna usaha Leased asset Kendaraan 5.852.431.613 2.264.180.976 - (1.518.195.250) 6.598.417.339 Vehicle

146.512.351.521 16.513.718.065 3.375.764.351 - 159.650.305.235 Accumulated

Akumulasi Penyusutan Depreciation Bangunan 3.110.262.058 1.742.081.468 - - 4.852.343.526 Building Prasarana gedung 1.770.258.042 255.428.830 - - 2.025.686.872 Building improvements Mesin 10.933.778.082 6.320.766.857 - - 17.254.544.939 Machinery Kendaraan 5.396.834.631 291.296.025 2.443.057.323 828.175.949 4.073.249.282 Vehicle Peralatan kantor 3.714.157.800 351.294.284 104.568.280 - 3.960.883.804 Office equipment Galon 1.556.064.000 1.309.384.455 - - 2.865.448.455 Gallon

Sewa guna usaha Leased asset Kendaraan 1.718.757.026 750.993.317 - (828.175.949) 1.641.574.394 Vehicle

28.200.111.639 11.021.245.236 2.547.625.603 - 36.673.731.272

Jumlah Tercatat 118.312.239.882 122.976.573.963 Carrying Amount

Saldo awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Saldo akhir/ 2011 Beginning balance Additions Deductions/ Reclassifications Ending balance 2011

____

Biaya Perolehan Cost

Pemilikan Langsung Direct Ownership Tanah 7.080.575.605 - - - 7.080.575.605 Land Bangunan 10.353.249.439 11.174.707.821 - 12.639.961.819 34.167.919.079 Building Prasarana gedung 2.043.430.640 - - - 2.043.430.640 Building improvements Mesin 57.986.505.064 23.448.341.467 - - 81.434.846.531 Machinery Kendaraan 6.051.036.339 117.804.545 63.000.000 - 6.105.840.884 Vehicle Peralatan kantor 4.029.630.430 560.138.921 - - 4.589.769.351 Office equipment Galon 4.456.839.273 780.698.545 - - 5.237.537.818 Gallon

Aset Dalam Construction Penyelesaian In Progress

Bangunan 12.639.961.819 - - (12.639.961.819) - Building

Sewa guna usaha Leased asset Kendaraan 4.428.045.250 1.424.386.363 - - 5.852.431.613 Vehicle

109.069.273.859 37.506.077.662 63.000.000 - 146.512.351.521

Page 88: ALTO ALTO Annual Report

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012

(WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED

DECEMBER 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

41

8. ASET TETAP (lanjutan) 8. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENTS (continued)

Saldo awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Saldo akhir/ 2011 Beginning balance Additions Deductions/ Reclassifications Ending balance 2011

____

Accumulated Akumulasi Penyusutan Depreciation Bangunan 2.592.599.586 517.662.472 - - 3.110.262.058 Building Prasarana gedung 1.514.829.212 255.428.830 - - 1.770.258.042 Building improvements Mesin 8.703.399.234 2.230.378.848 - - 10.933.778.082 Machinery Kendaraan 4.949.083.102 510.095.279 62.343.750 - 5.396.834.631 Vehicle Peralatan kantor 3.102.259.044 611.898.756 - - 3.714.157.800 Office equipment Galon 1.057.482.000 498.582.000 - - 1.556.064.000 Gallon

Sewa guna usaha Leased asset Kendaraan 1.115.059.234 603.697.792 - - 1.718.757.026 Vehicle

23.034.711.412 5.227.743.977 62.343.750 - 28.200.111.639

Jumlah Tercatat 86.034.562.447 118.312.239.882 Carrying Amount

Alokasi beban penyusutan selama tahun 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:

Allocation of depreciation expense during 2012 and 2011 are as follows:

2012 2011

Beban pokok penjualan (catatan 19) 10.604.329.499 4.888.270.568 Cost of goods sold (note 19) Beban penjualan (catatan 20) 416.915.737 339.473.409 Selling expense (note 20)

Jumlah beban penyusutan 11.021.245.236 5.227.743.977 Total depreciation expenses

Penurunan aset tetap untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 terutama disebabkan oleh penjualan aset tetap dengan rincian sebagai berikut:

Decrease in property,plant, and equipment for the years ended December 31, 2012 and 2011 mainly due to sale of property, plant and equipment with detail as follows:

2012 2011

Harga Jual 872.775.000 42.500.000 Selling Price Nilai Buku 828.138.748 656.250 Book Value

Keuntungan penjualan aset Gain on sale of property, tetap-bersih 44.636.252 41.843.750 plant and equipment - net

Aset dalam penyelesaian pada tanggal 31 Desember 2011 sudah terealisasi.

Assets under construction as of December 31, 2011 has been realized.

Perincian tanah adalah sebagai berikut: Details of land are as follows:

1 buah sertifikat HGB No. 41 terletak di Klapanunggal, Cilengsi Bogor, Jawa Barat.

1 HGB title certificate No. 41 located at Klapanunggal, Cilengsi Bogor, West Java

6 buah sertifikat Hak Milik No. 523, 524, 525, 526, 527 dan 528 terletak di Klapanunggal, Cilengsi Bogor, Jawa Barat.

6 certificates proprietary No. 523, 524, 525, 526, 527 and 528 located in Klapanunggal, Cilengsi Bogor, West Java.

24 buah sertifikat Hak Milik terletak di Sukabumi, Jawa Barat.

24 certificates proprietary located at Sukabumi, West Java.

Page 89: ALTO ALTO Annual Report

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012

(WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED

DECEMBER 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

42

8. ASET TETAP (lanjutan) 8. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENTS (continued)

2 buah sertifikat IMB No. 647/IMB.250/TMB - SDB/DPB/2003 (Pbk 2) dan IMB NO. 640/IMB.43/PMB/Dinbang/2001 (Pbk 1) terletak di Sukabumi, Jawa Barat.

2 title certificate IMB No. 647/IMB.250/TMB - SDB/DPB/2003 (Pbk 2) and IMB NO. 640/IMB.43/PMB/Dinbang/2001 (Pbk 1) located at Sukabumi, West Java.

1 buah sertifikat Hak Milik No. 2061 terletak di Jl. Raya Srengseng Rt. 004/01 Kembangan Jakarta Barat.

1 certificates proprietary No. 2061 located at Jl. Raya Srengseng Rt. 004/01 Kembangan Jakarta Barat.

1 buah sertifikat HGB No. 120 terletak di Jl. Daan Mogot Km. 19.6 Blok HH 8X Tangerang.

1 HGB title certificate No. 120 located at Jln. Daan Mogot Km. 19.6 Blok HH 8X Tangerang.

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tetap, manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa tidak ada kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.

Based on the review on the recoverable value of property and equipment, the Company’s management believes that there is no events or changes indicating assets impairment as of December 31, 2012 and 2011.

Aset tetap tertentu di atas digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diperoleh Perusahaan dari PT Bank Central Asia Tbk (Catatan 11).

The certain property, plant and equipment above are used as collateral for the loans obtained by the Company from PT Bank Central Asia Tbk (Note 11).

Seluruh aset tetap telah diasuransikan terhadap segala bentuk resiko kepada PT Asuransi Wahana Tata, seluruhnya pihak ketiga, dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp71.571.000.000, Usd201.012.000 dan Eur580.000 pada tahun 2012 dan Rp45.952.385.000, Usd206.500 dan Eur290.280 pada tahun 2011. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul.

All of the Company’s property, plant and equipments have been insured against all risks to PT Asuransi Wahana Tata with sum insured of Rp71,571,000,000, Usd201,012,000 dan Eur580,000 in 2012, Rp45,952,385,000, Usd206,500 dan Eur290,280 in 2011 The management were in the opinion that the sum insured was adequate to cover possible losses that may occur.

9. BEBAN TANGGUHAN 9. DEFERRED EXPENSE

Pada tahun 2011, Akun ini merupakan biaya atas konsultan fee dan lain-lain sebesar Rp516.620.785.

In 2011, This account represents Professional Fee and other expense amount Rp516,620,785..

10. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG BERELASI

10. RELATED PARTY BALANCES AND TRANSACTIONS

Dalam kegiatan usaha normal, Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi. Transaksi-transaksi tersebut adalah sebagai berikut:

In the course of normal business activities, the Company had transactions with related parties. The transactions were as follows:

Page 90: ALTO ALTO Annual Report

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012

(WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED

DECEMBER 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

43

10. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG BERELASI (lanjutan)

10. RELATED PARTY BALANCES AND TRANSACTIONS (continued)

Persentase terhadap saldo liabilitas yang bersangkutan/ Jumlah / Total Percentage to respective Liabilities

2012

2011

2012

2011

Utang Usaha Trade Payables PT Fikasa Raya 22.754.733.411 9.493.537.450 16,52% 9,40% PT Fikasa Raya

Persentase terhadap jumlah beban yang bersangkutan/

Jumlah / Total Percentage to respective total

expense

2012

2011

2012

2011

Pembelian Purchase PT Fikasa Raya 36.137.945.453 17.919.019.191 19,35% 17,76% PT Fikasa Raya

Perusahaan afiliasi merupakan entitas pengendali yang memiliki pemegang saham dan atau anggota direksi dan dewan komisaris yang sama dengan Perusahaan.

The affiliated company are under common control of the same shareholders and/or same members of the boards of directors or commisioners as the Company.

Transaksi dengan pihak yang berelasi dilakukan berdasarkan syarat dan kondisi yang disepakati antar Perusahaan dengan pihak-pihak yang berelasi.

Transaction with related parties are conducted at the agreed terms and conditions between the Company and the related parties.

Tidak terdapat transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi baik yang langsung atau tidak langsung berhubungan dengan kegiatan usaha utama Perusahaan, yang didefinisikan sebagai transaksi benturan kepentingan berdasarkan peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1 “Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu”.

There are no transactions with related parties that directly or indirectly related with main business of the Company and identified as conflict of interest based on Bapepam-LK No. IX.E.1 “related transaction and conflict of interest”.

Sifat yang berelasi adalah sebagai berikut: The following is the nature of related parties:

Pihak Berelasi/ Hubungan/ Sifat Transaksi/ Related Parties Relationship Nature of Transaction

PT Fikasa Raya Manajemen kunci/ Key management Utang usaha, pembelian/ Trade payable, purchase

11. UTANG BANK 11. BANK LOANS

2012 2011

PT Bank Central Asia Tbk 82.059.699.842 69.199.462.045 PT Bank Central Asia Tbk PT Bank International Indonesia Tbk 982.477.775 942.453.415 PT Bank International Indonesia Tbk

Jumlah 83.042.177.617 70.141.915.460 Total Dikurangi: bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun: Less: current maturities: PT Bank Central Asia Tbk 42.868.331.171 20.486.789.705 PT Bank Central Asia Tbk PT Bank International Indonesia Tbk 982.477.775 942.453.415 PT Bank International Indonesia Tbk

Bagian jangka panjang 39.191.368.671 48.712.672.340 Long- term portion

Page 91: ALTO ALTO Annual Report

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012

(WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED

DECEMBER 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

44

11. UTANG BANK (lanjutan) 11. BANK LOANS (continued)

PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Central Asia Tbk

Berdasarkan surat dari PT Bank Central Asia Tbk (BCA) No. 81 tanggal 11 Agustus 2011, BCA menyetujui perpanjangan dan penambahan fasilitas kredit berupa fasilitas term loan revolving sebesar Rp6.500.000.000.000, fasilitas kredit investasi III sebesar Rp5.500.000.000 dan fasilitas kredit investasi IV sebesar Rp500.000.000, fasilitas ini digunakan untuk membiayai pembelian aset tetap dengan tingkat bunga tahunan sebesar 10,50%. Pinjaman ini di perpanjang sampai dengan tanggal 18 Maret 2012.

Based on letter from PT Bank Central Asia Tbk (BCA) No. 81 dated August 11, 2011, BCA agreed to approve additional facilities of revolving credit facility loan for Rp6,500,000,000,000, credit investment loan facility III Rp5,500,000,000 and credit investment loan facility IV Rp500,000,000, these facility used for financing relating to acquisition Property, plant, and equipments with annual interest rate at 10.50%. The agreement is valid March 18, 2012.

Berdasarkan Surat Perjanjian Fasilitas Kredit tanggal 2 Nopember 2011 Perusahaan memperoleh pinjaman fasilitas kredit lokal sebesar Rp30.000.000.000, pinjaman ini berjangka waktu 1 (satu) tahun yang akan berakhir pada tanggal 4 Nopember 2012 dengan tingkat bunga tahunan sebesar 10,75%. Fasiltas term loan revolving sebesar Rp15.000.000.000, pinjaman ini berjangka waktu 1 (satu) tahun yang akan berakhir pada tanggal 3 Nopember 2012, fasilitas kredit investasi I sebesar Rp32.477.000.000, pinjaman ini akan berakhir pada tanggal 15 Maret 2017. Fasilitas kredit investasi II sebesar Rp12.250.000.000, pinjaman ini akan berakhir pada tanggal 20 April 2017. Fasilitas kredit investasi III sebesar Rp5.500.000.000, pinjaman ini akan berakhir pada tanggal 15 Agustus 2016. Fasilitas kredit investasi IV sebesar Rp500.000.000, pinjaman ini pada tanggal 15 Agustus 2014. Dan fasilitas kredit investasi V sebesar Rp2.000.000.000, pinjaman ini akan berakhir pada tanggal 4 Nopember 2012. Fasilitas kredit I , II, III, IV dan V dikenakan bunga sebesar 10,50% pertahun.

Based on Revolving Credit Facility Agreement dated November 2, 2011, the Company obtained local credit facility Rp30,000,000,000, the loan period is 1 (one) year which will fall due on November 4, 2012 with annual interest rate at 10.75%. Revolving credit facility loan Rp15,000,000,000, the loan period is 1 (one) year which will fall due on November 3, 2012. Credit Investment Loan facility I Rp32,477,000,000, the loan which will fall due on March 15, 2017. Credit Investment Loan facility II Rp12,250,000,000, the loan which will fall due on April 20, 2017. Credit Investment Loan facility III Rp5,500,000,000, the loan which will fall due on August 15, 2016. Credit Investment Loan facility IV Rp500,000,000, the loan which will fall due on August 15, 2014. and Credit Investment Loan facility V Rp2,000,000,000, the loan which will fall due on November 4, 2012. The credit facility I , II, III, IV and V with annual interest rate at 10.50%.

Fasilitas kredit investasi V telah perpanjang sampai dengan tanggal 15 Nopember 2014.

Credit Investment Loan facility V has been extended until November 15, 2014.

Fasilitas yang telah diberikan oleh BCA sudah terpakai sesuai dengan limit plafon yang diberikan.

The facility have been provided by the BCA has been used in accordance with the ceiling limit is given.

Page 92: ALTO ALTO Annual Report

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012

(WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED

DECEMBER 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

45

11. UTANG BANK (lanjutan) 11. BANK LOANS (continued)

PT Bank Central Asia Tbk (lanjutan) PT Bank Central Asia Tbk (continued)

Dalam persyaratan perjanjian fasilitas perbankan, Fasilitas ini dijamin dengan:

Under the terms of the covering banking facility agreement, the Facility is secured by, among others, the following:

a. Tanah dan Bangunan yang terletak di Jl. Babakan Pari, Sukabumi atas SHM No. 126, 127, 128, 129, 130, 131, 132, 133, 134, 135, 136, 137, 138, 139, 140, 141, 142, 211, 213, 214, 143, 208 dan 28 milik Tn. Bhakti Salim,

b. Tanah dan bangunan yang terletak di Desa Giri Jaya SHM No. 92 milik Tn. Bhakti Salim,

c. Tanah dan Bangunan yang terletak di Cileungsi atas SHM No. 41 milik PT Tri Banyan Tirta Tbk,

a. Land and Building located in the Jl. Babakan Pari, Sukabumi over SHM No. 126, 127, 128, 129, 130, 131, 132, 133, 134, 135, 136, 137, 138, 139, 140, 141, 142, 211, 213, 214, 143, 208 and 28 owned by Mr. Bhakti Salim,

b. Land and building located in the Desa Giri Jaya SHM No. 92 owned of Mr. Bhakti Salim,

c. Land and Building located in the Cileungsi over SHM No. 41 on behalf of PT Tri Banyan Tirta Tbk

d. Tanah dan Bangunan yang terletak di Cileungsi SHM No. 523, 524, 525, 526, 527, 528 atas nama Tn. Bhakti Salim,

e. Tanah dan Bangunan yang terletak di Perum Taman Kebon Jeruk Blok Q VII No. 4 SHM No. 1399 atas nama Ny. Marlen Sunotoredjo,

f. Persediaan, g. Piutang usaha PT Tri Banyan Tirta Tbk, h. Mesin-mesin produksi,

d. Land and Building located in the Cileungsi over SHM No. 523, 524, 525, 526, 527, 528 owned of Mr. Bhakti Salim,

e. Land and Building located in Perum Taman Kebon Jeruk Blok Q VII No. 4 SHM No. 1399 on behalf of Ms. Marlen Sunotoredjo,

f. Inventories, g. Trade receivable PT Tri Banyan Tirta Tbk, h. Production Machinery,

i. Hak Merek AMDK “ALTO”, j. Jaminan Perusahaan atas nama PT Fikasa Raya

dan PT Intiputra Fikasa, k. Tanah dan Bangunan yang terletak di

Pergudangan Pusat Niaga Terpadu Blok HH 8x, Banten SHGB No. 120 atas nama Perusahaan,

l. Tanah kosong yang terletak di Jl. Srengseng Rt.004 Rw.01 No. 49A, Jak-Bar SHM No. 2061 atas nama Tn. Bhakti.

i. j. Trademarks of AMDK “ALTO”, k. A corporate guarantee of PT Fikasa Raya and

PT Intiputra Fikasa, l. Land and Building located in Pergudangan

Pusat Niaga Terpadu Blok HH 8x, Banten SHGB No. 120 on behalf of Company,

m. Land and Building located in Jl. Srengseng Rt.004 Rw.01 No. 49A, Jak-Bar SHM No. 2061 on behalf of Mr. Bhakti Salim.

Dalam perjanjian dengan BCA terdapat pembatasan kepada Perusahaan yang mewajibkan Perusahaan untuk mendapatkan persetujuan tertulis dari BCA apabila akan melakukan merger, reverse merger, akuisisi, pengambilalihan usaha, perubahan anggaran dasar dan susunan struktur Perseroan, merubah susunan pemegang saham utama, perolehan pinjaman dalam bentuk apapun, membagikan dividen kecuali untuk memenuhi persyaratan Bapepam, menjual, menyewakan, mengalihkan pendapatan atau aset tetap atau investasi Perusahaan, kecuali dalam rangka usaha sehari-hari.

The loan agreements with BCA include certain restrictive covenants on the part of the Company to obtain the written approval of the BCA, relating to, among others, merger, reverse merger, acquisition, business takeover, changing its Articles of Association and corporate structure, changing of the Company’s major shareholder, obtaining any loan, sharing dividend, except for fulfilling Bapepam’s requirements, sale, rent, transfer of the Company’s revenue or fixed asset or investment, except for operating activities.

Page 93: ALTO ALTO Annual Report

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012

(WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED

DECEMBER 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

46

11. UTANG BANK (lanjutan) 11. BANK LOANS (continued)

PT Bank International Indonesia Tbk PT Bank International Indonesia Tbk

Pada tanggal 24 Juni 2003, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank International Indonesia Tbk (BII) berupa Pinjaman rekening koran yang digunakan sebagi modal kerja dengan jumlah maksimum sebesar Rp950.000.000 sampai dengan tanggal 13 Januari 2004 dan Pinjaman Promes Berulang yang akan jatuh tempo dalam 1 tahun.

On June 24, 2003, the Company obtained credit facility from PT Bank International Indonesia Tbk (BII), which consist of overdraft facility used for financing relating to working capital with maximum amount of Rp950,000,000 until January 13, 2004 and the facility which will be due in 1 year.

Berdasarkan surat dari BII No. 0028/PrbPK/SCBC Juanda/2011 tanggal 26 Januari 2011, BII menyetujui perpanjangan dan penambahan plafon fasilitas rekening koran sebesar Rp50.000.000, Pinjaman ini di perpanjang sampai dengan tanggal 13 Januari 2012.

Based on letter from BII No. 0028/PrbPK/SCBC Juanda/2011 dated January 26, 2011, BII agreed to approve additional facilities of overdraft facility for Rp50,000,000. The agreement is valid January 13, 2012.

Pinjaman kredit ini di perpanjang kembali berdasarkan surat dari BII tertanggal 13 Pebruari 2012 No. 0019/Ppjpk/SCBC Juanda/2012, pinjaman ini akan berakhir sampai dengan tanggal 13 Pebruari 2013.

Based on letter from BII dated February 13, 2012 No. 0019/Ppjpk/SCBC Juanda/2012, the loan will fall due on February 13, 2013.

Adapun jaminan yang dipakai untuk fasilitas di atas adalah berupa deposito atas nama Tn. Bhakti Salim sebesar Rp1.000.000.000.

The loan facility above is collateralized by Time deposits on behalf of Mr. Bhakti Salim amounting to Rp1,000,000,000.

Dalam perjanjian dengan BII terdapat pembatasan kepada Perusahaan yang mewajibkan Perusahaan untuk mendapatkan persetujuan tertulis dari BII apabila akan melakukan merger, reverse merger, akuisisi, pengambilalihan usaha, perubahan anggaran dasar dan susunan struktur Perseroan, merubah susunan pemegang saham utama, perolehan pinjaman dalam bentuk apapun, membagikan dividen kecuali untuk memenuhi persyaratan Bapepam, menjual, menyewakan, mengalihkan pendapatan atau aset tetap atau investasi Perusahaan, kecuali dalam rangka usaha sehari-hari.

The loan agreements with BII include certain restrictive covenants on the part of the Company to obtain the written approval of the BII, relating to, among others, merger, reverse merger, acquisition, business takeover, changing its Articles of Association and corporate structure, changing of the Company’s major shareholder, obtaining any loan, sharing dividend, except for fulfilling Bapepam’s requirements, sale, rent, transfer of the Company’s revenue or fixed asset or investment, except for operating activities.

12. UTANG USAHA 12. TRADE PAYABLES

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

2012 2011

Pihak berelasi Related party PT Fikasa Raya 22.754.733.411 9.493.537.450 PT Fikasa Raya

Pihak ketiga Third party

PT Karya Indah Multiguna 3.572.712.594 2.160.980.229 PT Karya Indah Multiguna PT Sumber Aji Langgeng Santoso 2.094.900.500 - PT Sumber Aji Langgeng Santoso PT Sentralindo Teguh Gemilang 2.037.242.662 3.110.212.215 PT Sentralindo Teguh Gemilang PT Tirtamas Lestari 1.662.706.724 - PT Tirtamas Lestari

Page 94: ALTO ALTO Annual Report

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012

(WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED

DECEMBER 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

47

12. UTANG USAHA (lanjutan) 12. TRADE PAYABLES (continued)

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

2012 2011

Pihak ketiga Third party PT Sentra Usahatama Jaya 1.567.316.859 - PT Sentra Usahatama Jaya PT Indoceria Surabaya 1.163.211.751 2.112.993.703 PT Indoceria Surabaya PT Multibox Indah 764.071.853 1.008.278.013 PT Multibox Indah PT Associated British Budi 698.025.625 - PT Associated British Budi PT Indo Tirta Abadi 639.760.000 - PT Indo Tirta Abadi PT Wirausaha Nusantara Plasindo 555.358.372 197.331.210 PT Wirausaha Nusantara Plasindo PT Mitra Sentosa Plastik Industri 371.465.741 207.728.093 PT Mitra Sentosa Plastik Industri PT Supracor Sejahtera 336.175.905 155.788.824 PT Supracor Sejahtera Tn. Windoedjaja Soetadji 165.570.480 141.154.790 Mr. Windoedjaja Soetadji CV Tirta Astro 157.658.116 107.964.576 CV Tirta Astro CV FA Transco 143.696.811 - CV FA Transco PT Agronesia - 1.240.046.375 PT Agronesia CV Talenta - 948.055.108 CV Talenta PT Sinar Eterna - 846.258.497 PT Sinar Eterna PT Agamstar - 575.308.800 PT Agamstar PT Straw Plus - 485.942.820 PT Straw Plus PT Namasindo Plas - 364.000.000 PT Namasindo Plas PT Saranaprima Nusantara Abadi - 336.282.654 PT Saranaprima Nusantara Abadi PT Bukit Mega Masabadi - 198.997.260 PT Bukit Mega Masabadi PT Modern Inpack Plasso - 192.192.792 PT Modern Inpack Plasso PT Hasri Aneka Tama - 172.920.000 PT Hasri Aneka Tama CV Palasari Tirta Sindanglaya - 129.821.548 CV Palasari Tirta Sindanglaya Other (dibawah Rp100 Juta) 1.964.486.784 2.265.477.790 Other (bellow Rp100 million)

Jumlah 40.649.094.188 26.451.272.747 Total

a. Berdasarkan umur utang usaha a. Based on aging of trade payables

2012 2011

Lancar 10.741.029.048 15.979.407.091 Current Telah jatuh tempo: Past due: 1 - 30 hari 9.628.089.941 10.065.648.949 1 - 30 days 31 - 60 hari 7.949.458.315 406.208.000 31 - 60 days 61 - 90 hari 12.330.516.884 8.707 61 - 90 days

Jumlah 40.649.094.188 26.451.272.747 Total

b. Berdasarkan mata uang b. Based on currency

2012 2011

Rupiah 39.031.642.646 26.195.165.223 Rupiah Dolar Amerika Serikat 1.247.881.631 256.107.524 United State Dollar Dolar Singapura 344.460.023 - Singapore Dollar Euro 25.109.888 - Euro

Jumlah 40.649.094.188 26.451.272.747 Total

Perusahaan tidak memberikan jaminan atas utang usaha di atas.

The Company has not granted any assurance for the above trade payables.

Page 95: ALTO ALTO Annual Report

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012

(WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED

DECEMBER 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

48

13. UTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN 13. CONSUMER FINANCING PAYABLES

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

2012 2011

Dengan jatuh tempo By due date Pembayaran minimum pembiayaan Minimum lease payment 2012 - 851.658.656 2012 2013 1.485.445.278 679.141.373 2013 2014 979.725.296 177.197.704 2014 2015 287.321.993 - 2015

Jumlah pembayaran

minimum pembiayaan 2.752.492.567 1.707.997.733 Total Minimum lease payments

Bunga 285.230.008 181.057.333 Interes

Nilai sekarang atas Present value of pembayaran minumum 2.467.262.559 1.526.940.400 minimum lease payments Jatuh tempo 1.288.071.992 726.987.465 Current Maturity

Jumlah pembayaran minimum pembiayaan 1.179.190.567 799.952.935 Long-trem lease liabilities

Oleh lessor By lessor Pembayaran minimum pembiayaan Minimum lease payment

PT Dipo Star Finance 1.268.740.333 313.414.800 PT Dipo Star Finance PT Bank Central Asia Finance 688.913.305 335.062.896 PT Bank Central Asia Finance PT Bank Internasional Indonesia PT Bank Internasional Indonesia Finance 266.464.875 463.188.863 Finance PT Bank Jasa Jakarta 95.565.058 190.436.259 PT Bank Jasa Jakarta PT Mitsui Leasing Capital Indonesia 94.861.040 134.849.000 PT Mitsui Leasing Capital Indonesia PT Toyota Astra Finance 52.717.948 89.988.582 PT Toyota Astra Finance

Jumlah 2.467.262.559 1.526.940.400 Total

PT Dipo Star Finance PT Dipo Star Finance

Pada tahun 2011, Perusahaan mengadakan perjanjian pembiayaan konsumen dengan PT Dipo Star Finance untuk beberapa jenis kendaraan dengan jangka waktu 3 (tiga) tahun masing-masing akan berakhir pada Tanggal 6 Mei 2014, 25 Maret 2014 dan 1 Nopember 2014, dengan tingkat bunga 4,10% pertahun.

In 2011, The Company entered into a customer financing agreement with PT Dipo Star Finance to acquire vehicles for a period of 3 (three) years years ended on May 6, 2014, March 25, 2014 and November 1, 2014, respectively, with interest rate 4,10% annual.

Pada tahun 2012, Perusahaan mengadakan perjanjian pembiayaan konsumen dengan PT Dipo Star Finance untuk beberapa jenis kendaraan dengan jangka waktu 3 (tiga) tahun masing-masing akan berakhir pada Tanggal 17 Agustus 2015, 13 Juni 2015 (untuk 2 unit kendaraan), 31 Desember 2014, 7 Pebruari 2015 (untuk 3 unit kendaraan), dengan tingkat bunga 4,10% pertahun.

In 2012, The Company entered into a customer financing agreement with PT Dipo Star Finance to acquire vehicles for a period of 3 (three) years years ended on August 17, 2015, June 13, 2015 (for 2 Units vehicle), December 31, 2014 and Februari 7, 2015 (for 3 units vehicle), respectively, with interest rate 4,10% annual.

Page 96: ALTO ALTO Annual Report

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012

(WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED

DECEMBER 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

49

13. UTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN (lanjutan) 13. CONSUMER FINANCING PAYABLES (continued)

PT Bank Central Asia Finance PT Bank Central Asia Finance

Pada tahun 2010, Perusahaan mengadakan perjanjian pembiayaan konsumen dengan PT BCA Finance untuk beberapa jenis kendaraan dengan jangka waktu 3 (tiga) tahun masing-masing akan berakhir pada tanggal 2 Nopember 2013, 25 Mei 2013, 11 April 2013 dan 28 May 2013, dengan tingkat bunga sekisar 5,1% - 6,5% pertahun.

In 2010, The Company entered into a customer financing agreement with PT BCA Finance to several types vehicles for a period of 3 (three) years ended on November 2, 2013, May 25, 2013, April 11, 2013 and May 28, 2013, respectively, with interest rate 5.1% - 6.5% annual approximately.

Pada tahun 2012, Perusahaan mengadakan perjanjian pembiayaan konsumen dengan PT BCA Finance untuk beberapa jenis kendaraan dengan jangka waktu 3 (tiga) tahun masing-masing akan berakhir pada tanggal 24 April 2015 dan 15 Mei 2015 (untuk 3 unit kendaraan), dengan tingkat bunga sekisar 5,5% - 10,82% pertahun.

In 2012, The Company entered into a customer financing agreement with PT BCA Finance to several types vehicles for a period of 3 (three) years ended on April 24, 2015 and May 15, 2015 (for 3 units vehicle), respectively, with interest rate 5.5% - 10.82% annual approximately.

PT Bank International Indonesia Finance PT Bank International Indonesia Finance

Pada tahun 2008, Perusahaan mengadakan perjanjian pembiayaan konsumen dengan PT BII Finance untuk kendaraan dengan jangka waktu 3 (tiga) tahun yang akan berakhir pada tanggal 4 Pebruari 2011, dengan tingkat bunga 6% pertahun.

In 2008, The Company entered into a customer financing agreement with PT BII Finance to acquire vehicles for a period of 3 (three) years ended on Februari 4, 2011, with interest rate 6% annual.

Pada tahun 2011, Perusahaan mengadakan kembali pembiayaan konsumen atas beberapa jenis kendaraan dengan jangka waktu 3 (tiga) tahun, masing-masing akan berakhir pada tanggal 1 Pebruari 2014 dan 12 Maret 2014, dengan tingkat bunga sekisar 5,75% - 6% pertahun.

In 2011, The Company reentered into a customer financing for several types vehicles for a period of 3 (three) years ended on Februari 1, 2014 and March 12, 2014, respectively, with interest rate 5.75% - 6% annual approximately.

PT Mitsui Leasing Capital Indonesia PT Mitsui Leasing Capital Indonesia

Pada tahun 2011, Perusahaan mengadakan perjanjian pembiayaan konsumen dengan PT Mitsui Leasing Capital Indonesia untuk kendaraan dengan jangka waktu 3 (tiga) tahun yang berakhir pada tanggal 30 Nopember 2014, dengan tingkat bunga 7,5% pertahun.

In 2011, The Company entered into a customer financing agreement with PT Mitsui Leasing Capital Indonesia to acquire vehicles for a period of 3 (three) years ended on November 30, 2014, with interest rate 7,5% annual.

PT Toyota Astra Finance PT Toyota Astra Finance

Pada tahun 2008, Perusahaan mengadakan perjanjian pembiayaan konsumen dengan PT Toyota Astra Finance untuk kendaraan dengan jangka waktu 3 (tiga) tahun yang berakhir pada tanggal 15 Juli 2011.

In 2008, The Company entered into a customer financing agreement with PT Toyota Astra Finance to acquire vehicles for a period of 3 (three) years ended on July 15, 2011.

Page 97: ALTO ALTO Annual Report

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012

(WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED

DECEMBER 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

50

13. UTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN (lanjutan) 13. CONSUMER FINANCING PAYABLES (continued)

PT Toyota Astra Finance (lanjutan) PT Toyota Astra Finance (continued)

Pada tahun 2011, Perusahaan mengadakan kembali pembiayaan konsumen atas kendaraan dengan jangka waktu 3 (tiga) tahun yang akan berakhir pada tanggal 7 Maret 2014, dengan tingkat bunga 6% pertahun.

In 2011, The Company reentered into a customer financing for the vehicles for a period of 3 (three) years ended on March 7, 2014, with interest rate 6% annual.

PT Bank Jasa Jakarta Tbk PT Bank Jasa Jakarta Tbk

Pada tahun 2008, Perusahaan mengadakan perjanjian pembiayaan konsumen dengan PT Bank Jasa Jakarta Tbk untuk beberapa jenis kendaraan dengan jangka waktu 3 (tiga) tahun masing-masing akan berakhir pada tanggal 9 September 2011, 11 Pebruari 2011, 26 April 2011, dan 7 Januari 2011.

In 2008, The Company entered into a customer financing agreement with PT Bank Jasa Jakarta Tbk to several types vehicles for a period of 3 (three) years ended on September 9, 2011, February 11, 2011, April 26, 2011 and January 7, 2011, respectively.

Pada tahun 2010, Perusahaan mengadakan kembali pembiayaan konsumen atas kendaraan dengan jangka waktu 3 (tiga) tahun yang akan berakhir pada tanggal 2 Nopember 2013, dengan tingkat bunga sekisar 6,50% - 8,75% pertahun.

In 2010, The Company reentered into a customer financing for the vehicles for a period of 3 (three) years ended on November 2, 2013, with interest rate 6.50% - 8.75% annual approximately.

PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk

Perusahaan mengadakan perjanjian pembiayaan konsumen dengan PT Bank OCBC NISP Tbk untuk kendaraan dengan jangka waktu 3 (tiga) tahun yang berakhir pada tanggal 27 September 2011.

The Company entered into a customer financing agreement with PT Bank OCBC NISP Tbk to acquire vehicles for a period of 3 (three) years ended on September 27, 2011.

14. PERPAJAKAN 14. TAXATION

Akun-akun ini terdiri dari: These accounts consist of:

a. Utang Pajak a. Taxes Payable

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

2012 2011

Pajak Penghasilan Income taxes Pasal 21 284.638.899 76.249.039 Article 21 Pasal 23 10.098.554 10.376.619 Article 23 Pasal 4 (2) - 74.713.628 Article 4 (2)

Pasal 29 5.693.681.483 1.214.734.381 Article 29 Pajak Pertambahan Nilai 3.648.001.420 126.363.208 Value-Added Tax

Jumlah utang pajak 9.636.420.356 1.502.436.875 Balance of taxes payable

Page 98: ALTO ALTO Annual Report

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012

(WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED

DECEMBER 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

51

14. PERPAJAKAN (lanjutan) 14. TAXATION (continued)

b. Beban pajak penghasilan b. Income taxes expense

2012 2011

Pajak kini (5.891.574.578) (1.202.175.155) Current tax Pajak tangguhan 103.135.051 58.788.515 Deferred tax Jumlah (5.788.439.527) (1.143.386.640) Total

c. Pajak kini c. Current tax

Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan dan laba sebelum pajak penghasilan adalah sebagai berikut:

A reconciliation between income tax expense with income before tax is as follows:

2012 2011

Laba sebelum pajak menurut Income before income tax according to laporan laba rugi komprehensif 21.955.756.592 4.385.813.378 statements of comprehensive income

Ditambah (dikurangi): Add (deduct):

Beda waktu Temporary differences Cadangan imbalan kerja karyawan 412.540.203 235.154.061 Allowance for employee benefits

Beda tetap Permanent differences Penghasilan bunga yang telah

dikenakan pajak penghasilan yang Interest income already subjected bersifat final (661.517.920) (1.910.793) to final income tax Beban yang tidak dapat Non-deductible expenses (mainly dikurangkan (terutama terdiri dari consisting of tax assessments ketetapan pajak dan denda bunga, and interests, entertainment jamuan dan sumbangan) 1.859.519.435 189.643.975 and donation) Penghasilan Kena Pajak Taxable Income - tahun berjalan 23.566.298.310 4.808.700.621 -current year

Beban pajak penghasilan tahun berjalan dan utang pajak penghasilan adalah sebagai berikut:

The current income tax expense and income tax payable are as follows:

2012 2011

Penghasilan kena pajak 23.566.298.310 4.808.700.621 Taxable income

Beban pajak penghasilan tahun berjalan 5.891.574.578 1.202.175.155 Current income tax expense Dikurangi : Less: Pajak penghasilan dibayar dimuka Prepayment of income taxes Pasal 22 196.463.000 177.995.000 Article 22 Pasal 23 1.430.095 3.121.017 Article 23 Jumlah penghasilan dibayar dimuka 197.893.095 181.116.017 Total prepayment of income taxes Taksiran utang pajak penghasilan Estimated income tax payable Pasal 29 5.693.681.483 1.021.059.138 Article 29

Page 99: ALTO ALTO Annual Report

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012

(WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED

DECEMBER 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

52

14. PERPAJAKAN (lanjutan) 14. TAXATION (continued)

c. Pajak kini (lanjutan) c. Current tax (continued)

Pada bulan September 2008, Undang-undang No. 7 Tahun 1983 mengenai “Pajak Penghasilan” diubah untuk keempat kalinya dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2008. Perubahan tersebut mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak bertingkat menjadi tarif tunggal yaitu 28% untuk tahun fiskal 2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya. Perubahan ini berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2009.

In September 2008, Law No. 7 Year 1983 regarding “Income Tax” was revised for the fourth time with Law No. 36 Year 2008. The revised Law stipulates changes in corporate tax rate from a marginal tax rate to a single rate of 28% for fiscal year 2009 and 25% for fiscal year 2010 onwards. This revised Law became effective on January 1, 2009.

d. Pajak Tangguhan d. Deferred Taxes

Aset dan liabilitas pajak tangguhan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:

Deferred tax assets and liabilities as of December 31, 2012 and 2011 were as follows:

2012 2011

Aset pajak tangguhan Deferred tax assets Liabilitas diestimasi atas - - Estimated liability on imbalan kerja karyawan-Bersih 349.568.442 246.433.391 employee benefit-Net

Saldo aset pajak tangguhan 349.568.442 246.433.391 Balance of deferred tax assets

e. Administrasi e. Administration

Berdasarkan peraturan perpajakan Indonesia, Perusahaan melaporkan pajak terhutang berdasarkan perhitungan sendiri (self assessment). Direktorat Jenderal Pajak dapat menghitung dan mengubah liabilitas pajak dalam batas waktu 10 tahun sejak tanggal terhutangnya pajak atau sampai dengan tahun 2013, mana yang lebih dahulu. Mulai tahun fiskal 2008, terjadi perubahan peraturan dimana Direktorat Jenderal Pajak dapat menghitung dan mengubah liabilitas pajak dalam batas waktu 5 tahun sejak tanggal terhutangnya pajak.

Under the taxation laws of Indonesia, the Company submits tax return on the basis of self assessment for fiscal years, The tax authorities may asses or amend taxes within 10 years from the date the tax became due or until the end of 2013, whichever is earlier. There are new rules applicable to fiscal years beginning 2008 stipulating that the tax authorities may asses or amend taxes within 5 years from the date the tax became due.

15. LIABILITAS DIESTIMASI ATAS IMBALAN KERJA KARYAWAN

15. ESTIMATED LIABILITIES ON EMPLOYEE BENEFITS

Liabilitas diestimasi atas imbalan kerja karyawan Perusahaan per 31 Desember 2012 dan 2011 dihitung oleh aktuaris independen, PT Binaputera Jaga Hikmah dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit” yang laporannya bertanggal 22 Maret 2013 dan 20 April 2012.

The estimated liabilities on employee benefits of the Company as of December 31, 2012 and 2011 were calculated by an independent actuary, PT Binaputera Jaga Hikmah, using “Projected Unit Credit” method with its reports dated March 22, 2013 and April 20, 2012.

Page 100: ALTO ALTO Annual Report

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012

(WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED

DECEMBER 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

53

15. LIABILITAS DIESTIMASI ATAS IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan)

15. ESTIMATED LIABILITIES ON EMPLOYEE BENEFITS (continued)

Asumsi aktuaria dan perhitungan yang digunakan dalam menentukan beban dan liabilitas diestimasi atas imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut:

Actuarial assumptions and calculation used to determine employee benefit expenses and liabilities are as follows:

2012 2011

Usia pensiun normal 55 tahun/year 55 tahun/year Normal pension age Tingkat diskonto 6,3% 7,1% Discount rate Estimasi kenaikan gaji 8% per tahun/annum 8% per tahun/annum Estimated salary increase Tingkat mortalita TMI-II-99 TMI-II-99 Mortality rate Tingkat cacat 10% per tahun dari 10% per tahun dari Permanent disability rate tingkat mortalita/ tingkat mortalita/

10% per annum from 10% per annum from mortality rate mortality rate

Jumlah liabilitas imbalan kerja karyawan yang diakui pada posisi keuangan adalah sebagai berikut:

The employees’ benefit liabilities presented in the balance sheet are as follows:

2012 2011

Nilai kini kewajiban imbalan Present value of employee

kerja karyawan 2.009.297.025 1.550.989.254 benefits obligation Kerugian aktuarial yang belum diakui (611.023.259) (565.255.691) Unrecognized of actuarial loss

Saldo akhir 1.398.273.766 985.733.563 Ending balance

Mutasi liabilitas diestimasi atas imbalan kerja karyawan di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:

Movement of estimated liabilities on employee benefits in the statements of financial position is as follows:

2012 2011

Saldo awal 985.733.563 750.579.502 Beginning balance Employee benefits expenses Beban imbalan kerja yang diakui recognized in the pada tahun berjalan (catatan 21) 412.540.203 235.154.061 current year (note 21)

Saldo akhir 1.398.273.766 985.733.563 Ending balance

Beban cadangan imbalan kerja yang diakui di laporan laba rugi komprehensif adalah sebagai berikut:

Allowance for employee benefits expenses recognized in the statements of comprehensive income are as follows:

2012 2011

Biaya jasa kini 282.941.096 164.599.588 Current service costs Beban bunga 110.120.237 70.554.473 Interest costs Kerugian aktuaria 19.478.870 - Actuarial loss

Saldo akhir 412.540.203 235.154.061 Ending balance

Page 101: ALTO ALTO Annual Report

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012

(WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED

DECEMBER 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

54

16. MODAL SAHAM 16. SHARE CAPITAL

Komposisi pemegang saham berdasarkan daftar pemegang saham dari PT Biro Administrasi Efek pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut :

The shareholders composition based on list shareholders composition from PT Biro Administrasi Efek as of December 31, 2012 is as follows :

31 Desember/December 31, 2012

Pemegang saham

Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh/

Number of shares issued and fully paid

Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership

Jumlah nominal (nilai penuh)/

Nominal value (full amount) Shareholders

PT Fikasa Bintang Cemerlang 121.500.000 78,39% 121.500.000.000 PT Fikasa Bintang Cemerlang Tn. Bhakti Salim 3.350.000 2,16% 3.350.000.000 Mr. Bhakti Salim Tn. Agung Salim 150.000 0,10% 150.000.000 Mr. Agung Salim Masyarakat 30.000.000 19,35% 30.000.000.000 Public

Saldo 155.000.000 100,00% 155.000.000.000 Balances

Berdasarkan Pernyataan Keputusan Rapat, dinyatakan dalam Akta Notaris oleh Dewi Sukardi, S.H. M.Kn., dengan Akta No. 04 tanggal 17 Januari 2011, para pemegang saham Perseroan telah menyetujui:

Based on General Shareholders’ Meeting was notarial deed by Notary Dewi Sukardi, SH, M.Kn., No.04 dated January 17, 2011, the shareholders have approved:

1. Peningkatan modal dasar Perusahaan dari Rp220.000.000.000 menjadi Rp500.000.000.000;

2. Meningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh dari semula 76.000.000 saham menjadi sebanyak 125.000.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000 sehingga seluruhnya berjumlah Rp125.000.000.000;

3. Penambahan 49.000.000 saham diambil bagian sebesar 46.000.000 saham yang total seluruhnya berjumlah Rp46.000.000.000 oleh PT Fikasa Bintang Cemerlang dan 3.000.000 saham yang seluruhnya berjumlah Rp3.000.000.000 oleh Bhakti Salim.

1. The increase of authorized shares capital from Rp220,000,000,000 becomes Rp500,000,000,000;

2. Increase the issued and fully paid capital from 76,000,000 shares to 125,000,000 shares with par value of Rp1,000, thus total amounting to Rp125,000,000,000;

3. The addition of 49,000,000 shares is taken for the total 46,000,000 shares amounting Rp46,000,000,000 by PT Fikasa Bintang Cemerlang and 3,000,000 shares amounting Rp3,000,000,000 by Bhakti Salim.

Perubahan anggaran dasar Perusahaan di ubah kembali berdasarkan Akta Notaris Dewi Sukardi, S.H., M.Kn., No. 5 tanggal 15 Pebruari 2013 antara lain, mengenai: Meningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh dari semula 1.250.000.000 saham atau sebesar Rp125.000.000.000 menjadi sebanyak 1.550.000.000 saham dengan nilai nominal Rp100 sehingga seluruhnya berjumlah Rp155.000.000.000.

Changes in the Company’s article of association, based on Notarial Deed of Dewi Sukardi, S.H., M.Kn., No. 5 dated February 15, 2013 among others, regarding Increase the issued and fully paid capital from 1.250,000,000 shares oe amounting Rp125.000.000.000 to 1,1550,000,000 shares with par value of Rp100, thus total amounting to Rp155,000,000,000.

Page 102: ALTO ALTO Annual Report

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012

(WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED

DECEMBER 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

55

16. MODAL SAHAM (lanjutan) 16. SHARE CAPITAL (continued)

Komposisi pemegang saham pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut :

The shareholders composition as of December 31, 2011 is as follows :

31 Desember/December 31, 2011

Pemegang saham

Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh/

Number of shares issued and fully paid

Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership

Jumlah nominal (nilai penuh)/

Nominal value (full amount) Shareholders

PT Fikasa Bintang Cemerlang 121.500.000 97,20% 121.500.000.000 PT Fikasa Bintang Cemerlang Tn. Bhakti Salim 3.350.000 2,68% 3.350.000.000 Mr. Bhakti Salim Tn. Agung Salim 150.000 0,12% 150.000.000 Mr. Agung Salim

Saldo 125.000.000 100,00% 125.000.000.000 Balances

17. TAMBAHAN MODAL DI SETOR 17. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL

Pada tahun 2012, Akun ini merupakan tambahan modal disetor sehubungan dengan:

In 2012, This account represents additional paid-in capital in connection with the following:

2012 2011

Agio saham - IPO 33.000.000.000 - Share premiums - IPO Biaya IPO (2.551.500.000) - IPO costs

Saldo akhir 30.448.500.000 - Ending balance

Agio saham sebesar Rp33.000.000.000 yang timbul dari penawaran umum perdana Perusahaan (IPO) untuk 300.000.000 saham dengan nilai nominal Rp100 per saham, sedangkan nilai pasar adalah Rp210 per saham.

Share Premium of Rp33,000,000,000are arisen from the company’s Initial Public Offering (IPO) for 300,000,000 shares with par value of Rp100 per share, while the market value is Rp210 per share.

18. PENJUALAN 18. SALES

Rincian dari penjualan usaha Perusahaan berdasarkan jenisnya adalah sebagai berikut:

The details of the Company sales based on their types are as follows:

2012 2011

Penjualan produksi Sales production Air dalam Kemasan 80.284.221.284 47.656.102.833 Bottled Water Rasa 73.247.007.967 46.917.464.485 Flavor Botol 66.398.424.450 23.722.097.310 Bottle Galon 13.554.540.353 11.100.885.606 Gallon

Sub-jumlah 233.484.194.054 129.396.550.234 Sub-total

Jasa makloon Service makloon Air dalam Kemasan Bottled Water Rasa 126.244.100 - Flavor Botol 65.355.649 129.229.114 Bottle Galon - - Gallon

Sub-jumlah 191.599.749 129.229.114 Sub-total

Jumlah 233.675.793.803 129.525.779.348 Total

Page 103: ALTO ALTO Annual Report

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012

(WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED

DECEMBER 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

56

18. PENJUALAN (lanjutan) 18. SALES (continued)

Seluruh jumlah yang tersebut diatas merupakan penjualan kepada pihak ketiga.

All above amounts are sales to the third parties.

Rincian pelanggan utama yang memiliki nilai penjualan bersih melebihi 10% dari nilai penjualan bersih Perseroan adalah sebagai berikut:

The details of major customers which net sales value exceeded 10% of the Company’s net sales are as follows :

2012 2011

PT Dharana Inti Boga 48.480.642.550 43.488.159.949 PT Dharana Inti Boga PT Tirta Mas Megah 12.496.645.586 - PT Tirta Mas Megah PT Lion Superindo 1.822.460.452 357.375.444 PT Lion Superindo PT Carrefour Indonesia 1.330.546.753 396.083.160 PT Carrefour Indonesia PT Hero Supermarket Tbk 1.005.020.115 638.672.544 PT Hero Supermarket Tbk PT Aka Prima - 2.484.677.047 PT Aka Prima

Jumlah 65.135.315.456 47.364.968.144 Total

19. BEBAN POKOK PENJUALAN 19. COST OF SALES

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

2012 2011

Persediaan Barang baku: Raw materials Inventory: Awal Tahun 42.342.402.790 36.058.881.909 At Beginning Year Pembelian 157.061.049.744 99.817.912.926 Purchase Akhir Tahun (45.758.652.569) (42.342.402.790) At End of Year

Jumlah 153.644.799.965 93.534.392.045 Total

2012 2011

Beban produksi tidak langsung: Indirect production cost: Penyusutan (catatan 8) 10.604.329.499 4.888.270.568 Depreciation (note 8) Gaji dan tunjangan karyawan 4.316.383.268 3.610.176.665 Salary and Employees Beban Distribusi 2.668.608.308 2.762.350.002 Distribution costs Telepon dan listrik 4.100.946.231 2.278.774.965 Electricity and water Makloon 1.507.357.700 1.719.967.940 Makloon Retribusi Air 835.974.057 484.591.175 Water levies Beban operasional pabrik 1.002.061.449 370.520.655 Plant operating expense Asuransi 148.794.900 147.356.781 Insurance Lain-lain 7.325.895.740 1.573.057.916 Others

Jumlah 32.510.351.152 17.835.066.667 Total

Persediaan Barang Jadi : Finished Goods Inventory: Awal Tahun 25.495.550.831 21.880.821.943 At Beginning Year Akhir Tahun (24.941.193.118) (25.495.550.831) At End of Year

Beban Pokok Penjualan 186.709.508.830 107.754.729.824 Cost of Goods Sold

Page 104: ALTO ALTO Annual Report

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012

(WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED

DECEMBER 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

57

19. BEBAN POKOK PENJUALAN (lanjutan) 19. COST OF SALES (continued)

Berdasarkan penelaahan terhadap kondisi fisik persediaan pada akhir tahun, manajemen berpendapat bahwa penyisihan persediaan usang tidak diperlukan.

Based on the review of the physical condition of inventories at the end of the period, the management believes that no allowance for inventory obsolescence is necessary to be provided.

Rincian pemasok dengan nilai pembelian barang jadi, bahan kemasan dan bahan pembantu yang melebihi 10% dari total pembelian bersih adalah sebagai berikut:

The details of suppliers from whom the purchase of finished goods, packaging materials and indirect materials amounted to more than 10% of total net purchases are as follows:

2012 2011

PT Fikasa Raya * 36.137.945.453 17.919.019.191 PT Fikasa Raya * PT Dharana Inti Boga 35.608.724.253 32.435.659.609 PT Dharana Inti Boga PT Karya Indah Multiguna 12.087.956.169 11.273.070.978 PT Karya Indah Multiguna Grahaberlian Sejati 8.923.004.319 - Grahaberlian Sejati PT IndoCeria Surabaya 5.452.463.156 3.795.061.769 PT Indo Ceria Surabaya Sentralindo Teguh Gemilang 4.016.348.325 - Sentralindo Teguh Gemilang PT Sumber Aji Langgeng Santoso 3.859.317.264 - PT Sumber Aji Langgeng Santoso PT Tirtamas Lestari 3.792.022.640 - PT Tirtamas Lestari PT Sentra Usahatama Jaya 1.567.316.859 - PT Sentra Usahatama Jaya PT Associated British Budi 1.508.347.500 - PT Associated British Budi PT Aka Prima - 6.361.622.530 PT Aka Prima

Jumlah 112.953.445.938 71.784.434.077 Total

* Pihak berelasi (catatan 10) / Related party (Note 10).

Jumlah pembelian dari pihak berelasi sebesar Rp36.137.945.453 atau 19,25% dan Rp17.919.019.191 atau 17,95% dari jumlah pembelian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (catatan 10).

Total purchases from related parties was Rp36,137.945,453 or 19.25% and Rp17,919,019,191 or 17.95% of the total purchases for the years ended December 31, 2012 and 2011, respectively (note 10).

Sifat dari hubungan dan transaksi antara Perusahaan dengan pihak-pihak yang berelasi dijelaskan pada catatan 2 dan 10.

The nature of relationship and transactions of the Company with related parties are explained in notes 2 and 10.

Transaksi pembelian antara Perusahaan dengan pihak-pihak yang berelasi dilakukan dengan menggunakan harga yang disepakati yang secara umum sama dengan harga pembelian kepada pihak ketiga (catatan 10).

The purchases transactions of the Company and Subsidiary with related parties are made at agreed prices that are generally similar to purchases price to third parties (note 10).

Page 105: ALTO ALTO Annual Report

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012

(WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED

DECEMBER 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

58

20. BEBAN PENJUALAN 20. SELLING EXPENSES

Rinciannya sebagai berikut: The details are as follows:

2012 2011

Salary and Employees Gaji dan tunjangan karyawan 2.580.379.868 2.386.970.747 Compensation Publikasi dan promosi 1.233.627.735 1.934.122.961 Publicity and promotion Distribusi 1.507.694.860 623.597.952 Distribution Penyusutan (catatan 8) 416.915.737 339.473.409 Depreciation (note 8) Transportasi 255.446.301 124.487.580 Transportation Telepon, listrik dan air 236.670.487 252.224.150 Telephone, electricity and water Servis dan suku cadang 51.117.295 40.851.430 Service and spareparts Lain-lain 1.042.771.766 22.845.841 Others

Jumlah 7.324.624.049 5.724.574.070 Total

21. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 21. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

2012 2011

Gaji dan tunjangan 2.665.289.921 2.331.775.892 Salaries and allowance Pajak 1.865.416.290 528.613.242 Taxes Telepon, listrik dan air 198.195.896 348.579.697 Telephone, electricity and water Sewa 160.913.635 241.116.418 Rent Cadangan imbalan Allowance for employee kerja (catatan 15) 412.540.203 235.154.061 benefit (note 15) Asuransi 206.839.095 208.574.066 Insurance Transportasi 76.717.242 101.626.728 Professional fees Peralatan kantor 28.283.910 56.590.927 Office supplies Perbaikan dan pemeliharaan 71.805.208 31.708.210 Repairs and maintenance Lain-lain 3.278.596.345 790.323.719 Others

Jumlah 8.964.597.745 4.874.062.960 Total

22. INFORMASI SEGMEN 22. SEGMENT INFORMATION

Sesuai dengan PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Pelaporan Segmen”, informasi segmen di bawah ini dilaporkan berdasarkan informasi yang digunakan oleh manajemen untuk mengevaluasi kinerja setiap segmen usaha dan di dalam mengalokasikan sumber daya.

In the accordance with SFAS No. 5 (Revised 2009), “Segment Reporting”, the following segment information is reported based on the information used by management in evaluating the performance of each business segment and in the determining the allocation of resources.

Segmen Geografis Geographical Segment 2012 2011

Jakarta 114.265.174.854 76.899.290.963 Jakarta Jawa Barat 90.153.015.291 35.211.953.884 West Java Banten 15.145.991.766 16.183.334.640 Banten Jawa Timur - Bali 14.111.611.892 1.231.199.861 East Java - Bali

Jumlah 233.675.793.803 129.525.779.348 Total

Page 106: ALTO ALTO Annual Report

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012

(WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED

DECEMBER 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

59

22. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 22. SEGMENT INFORMATION (continued)

Segmen Primer Primary Segment

Segmen primer Perseroan pada saat ini dikelompokkan berdasarkan kegiatan usaha sebagai berikut: air mineral, rasa, botol dan galon. Informasi mengenai bentuk segmen primer Perseroan adalah sebagai berikut :

The Company segment grouping are based on business activities as follows: Bottled Water, flavor, bottle and gallon. Primary segment information of the Company is as follows :

2012

Air dalam kemasan/ Rasa/ Botol/ Galon/ Jumlah/ Bottled water Flavor Bottle Gallon Total

Penjualan Sales Penjualan produksi 92.100.565.420 61.430.663.830 66.398.424.451 13.554.540.353 233.484.194.054 Sales production Jasa makloon - 126.244.100 65.355.649 - 191.599.749 Service makloo 92.100.565.420 61.556.907.930 66.463.780.100 13.554.540.353 233.675.793.803 Beban pokok penjualan 73.588.351.772 49.183.969.436 53.104.560.300 10.832.627.322 186.709.508.830 Cost of sales Laba bruto 18.512.213.648 12.372.938.494 13.359.219.800 2.721.913.031 46.966.284.973 Gross profit Beban usaha Operating expense Penjualan 7.324.624.049 Selling expense General and Beban umum dan Administration administrasi 8.964.597.745 expenses Total operating Jumlah beban usaha 16.436.928.940 expenses

Laba usaha 30.677.063.179 Operating income

Penghasilan (beban) Other income lain-lain (charges) Pendapatan bunga 661.517.920 Interest income Gain on foreign exchanges Laba selisih kurs 11.757.719 differences Interest expenses and other Beban bunga dan keuangan (9.639.677.720) financing charges

Gain on sale of Property, plant and

Laba penjualan aset 44.636.252 equipments - net tetap - bersih Lain-lain - Bersih 200.459.242 Others - Net Jumlah beban lain-lain - Bersih (8.721.306.587) Total other charges - Net

Laba sebelum pajak penghasilan Income before 21.955.756.592 Income tax Income tax benefit Manfaat (beban) pajak penghasilan (5.788.439.527) (expenses) Laba komprehensif bersih Net comprehensive 16.167.317.065 income

Page 107: ALTO ALTO Annual Report

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012

(WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED

DECEMBER 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

60

22. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 22. SEGMENT INFORMATION (continued)

Segmen Primer (lanjutan) Primary Segment (continued)

2011

Air dalam kemasan/ Rasa/ Botol/ Galon/ Jumlah/ Bottled water Flavor Bottle Gallon Total

Penjualan Sales Penjualan produksi 47.656.102.833 46.917.464.485 23.722.097.310 11.100.885.606 129.396.550.234 Sales production Jasa makloon - - 129.229.114 - 129.229.114 Service makloo 47.656.102.833 46.917.464.485 23.851.326.424 11.100.885.606 129.525.779.348 Beban pokok penjualan 39.554.565.352 39.189.828.487 19.796.600.932 9.213.735.053 107.754.729.824 Cost of sales Laba bruto 8.101.537.481 7.727.635.998 4.054.725.492 1.887.150.553 21.771.049.524 Gross profit Beban usaha Operating expense Penjualan 5.724.574.070 Selling expense Beban umum dan General and administrasi Administration 4.874.062.960 expenses Total operating Jumlah beban usaha 10.598.637.030 expenses

Laba usaha 11.172.412.494 Operating income

Penghasilan (beban) lain-lain Other income (charges) Pendapatan bunga 1.910.793 Interest income Gain on foreign exchanges Laba selisih kurs 27.831.853 differences Interest expenses and other Beban bunga dan keuangan (7.107.087.406) financing charges

Gain on sale of Property, plant and

Laba penjualan aset 41.843.750 equipments - net tetap - bersih Lain-lain - Bersih 248.901.894 Others - Net Jumlah beban lain-lain - Bersih (6.786.599.116) Total other charges - Net

Laba sebelum pajak penghasilan Income before 4.385.813.378 Income tax Manfaat (beban) pajak penghasilan (1.143.386.640) Income tax benefit (expenses) Laba komprehensif bersih Net comprehensive 3.242.426.738 income

Page 108: ALTO ALTO Annual Report

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012

(WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED

DECEMBER 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

61

23. LABA PER SAHAM 23. EARNINGS PER SHARE

Berikut adalah data yang digunakan untuk perhitungan laba per saham:

The calculation of earnings per share was as follows:

2012 2011

Laba bersih periode berjalan per Net income for the period saham dasar 16.167.317.065 3.242.426.738 per share to equity

Jumlah rata-rata tertimbang Weighted average number per saham dasar 1.550.000.000 125.000.000 of shares Laba bersih per saham dasar 10,43 25,94 Basic earnings per share

24. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN 24. FINANCIAL RISK MANAGEMENT

Perusahaan dipengaruhi oleh berbagai risiko keuangan, termasuk risiko kredit, risiko mata uang asing, risiko suku bunga dan risiko likuiditas. Tujuan manajemen risiko Perusahaan secara keseluruhan adalah untuk secara efektif mengendalikan risiko-risiko ini dan meminimalisasi pengaruh merugikan yang dapat terjadi terhadap kinerja keuangan mereka. Direksi menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengendalikan setiap risiko ini, yang diringkas di bawah ini, dan juga memonitor risiko harga pasar dari semua instrumen keuangan.

The Company are influenced by a variety of financial risks, including credit risk, foreign currency, interest rate risk and liquidity risk. The objectives of risk management of the Company as a whole are to effectively control these risks and minimize the adverse effects that may occur on their financial performance. The Directors review and approve the policies for controlling each of these risks, which are summarized below, and also monitor market price risk of all financial instruments.

a. Risiko kredit a. Credit risk

Aset keuangan yang menyebabkan Perusahaan berpotensi menanggung risiko konsentrasi kredit yang signifikan terutama terdiri dari kas dan bank, piutang usaha dan lain-lain, dan piutang pihak yang berelasi. Perusahaan mempunyai kebijakan dan prosedur kredit untuk memastikan evaluasi kredit yang berjalan dan memantau saldo secara aktif.

Financial assets that would cause the Company potential significant credit concentration risk, primarily consist of cash on hand and in bank, trade receivable, and receivables from related party. The Company have credit policies and procedures to ensure credit evaluation and actively monitor the outstanding balances.

Keterpaparan Perusahaan terhadap risiko kredit yang timbul dari wanprestasi pihak lain, dengan keterpaparan maksimum setara dengan nilai tercatat instrumen ini. Pada tanggal laporan posisi keuangan, tidak terdapat risiko konsentrasi kredit yang signifikan.

The Company have potential exposure on credit risk arising from the default by other party, with a maximum exposure equal to the current value of the instruments. As of balance sheet date, there is no significant risk on credit concentrations.

Page 109: ALTO ALTO Annual Report

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012

(WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED

DECEMBER 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

62

24. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 24. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

b. Risiko tingkat suku bunga b. Interest rate risk

Perusahaan didanai dengan utang bank dan pinjaman lainnya yang dikenai bunga, seperti pinjaman jangka pendek. Oleh karena itu, keterpaparan Perusahaan tertentu terhadap risiko pasar untuk perubahan tingkat suku bunga terutama sehubungan dengan aset dan liabilitas dengan bunga. Kebijakan Perusahaan adalah mendapatkan tingkat suku bunga yang paling menguntungkan tanpa meningkatkan keterpaparan terhadap mata uang asing, yaitu dengan mengendalikan beban bunga dengan membuat kombinasi antara utang dan pinjaman jangka panjang dengan tingkat suku bunga tetap dan mengambang.

The Company are financed with bank loan and other loans that bears interest, such as short-term loans. Therefore, there is exposure by the Company to market risk for changes in interest rates, especially in relation to assets and liabilities with interest. Policy of the Company is to obtain the most favorable interest rates without increasing exposure to foreign currencies, controlling interest expense by having a combination of payables and long-term debts with fixed and floating interest rates.

c. Risiko likuiditas c. Liquidity risk

Risiko likuiditas adalah risiko dimana Perusahaan akan mengalami kesulitan dalam memperoleh dana untuk memenuhi komitmennya terkait dengan instrumen keuangan. Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan bank yang mencukupi untuk memungkinkan Perusahaan dalam memenuhi komitmennya untuk operasi kegiatan normal bisnis usahanya. Selain itu Manajemen Perusahaan juga melakukan pengawasan proyeksi dan arus kas aktual secara terus menerus serta pengawasan tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan.

Liquidity risk is the risk of suffering loss from the gap between receipt and expenditures that may decrease the Company ability to meet its obligations as they fall due. The Company manage its liquidity risk by maintaining cash on hand and in banks sufficient in order to ensure the ability of the Company to meet its commitment or obligation during the normal course of the business. Likewise, the Company management keep on controlling the projections and actual cash flow continuously as well as monitoring the maturity date of financial assets and liabilities.

Perusahaan menempatkan kas dan bank pada lembaga keuangan terpercaya, piutang usaha dan piutang lain-lain banyak dilakukan dengan bekerja sama dengan mitra bisnis yang memiliki reputasi yang baik dan melalui keterikatan atau kontrak untuk mengurangi risiko kredit.

The Company place its cash on hand and in bank with reputable financial institutions, while trade and other receivables are entered with mostly done by cooperating with business partners who have a good reputation and through engagement or contract to mitigate the credit risk.

Perusahaan berencana dapat membayar semua liabilitas dalam periode mendatang. Untuk memenuhi komitmen kas, Perusahaan berharap kegaiatan operasinya dapat menghasilkan arus kas masuk yang cukup. Selain itu, Perusahaan memiliki aset keuangan yang likuid dan tersedia untuk memenuhi kebutuhan likuiditasnya.

The Company plan to pay all liabilities in future periods. In order to fulfill its cash commitments, the Company expect that all operating activities can result sufficient available cash flow. In addition, the Company have liquid financial assets and available to meet liabilities requirements.

Page 110: ALTO ALTO Annual Report

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012

(WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED

DECEMBER 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

63

24. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 24. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

c. Risiko likuiditas (lanjutan) c. Liquidity risk (continued)

Dalam rangka untuk mengelola risiko tersebut secara efektif, Dewan Direksi Perusahaan telah menyetujui beberapa strategi untuk pengelolaan risiko keuangan yang sejalan dengan tujuan Perusahaan. Pedoman ini menetapkan tujuan dan tindakan yang harus diambil dalam rangka mengelola risiko keuangan yang di hadapi Perusahaan.

In term of managing the risk effectively, the Company Board of Director have approved several strategies to manage financial risk, which should be inline with the objective of the Company. These strategies determine objectives and actions that should be carried out in term of managing financial risk experiencing by the Company.

Pedoman utama dari kebijakan ini antara lain adalah sebagai berikut:

The main strategies from this policy, are as follows:

- Meminimalisasi risiko fluktuasi tingkat suku bunga, mata uang dan risiko pasar untuk semua jenis transaksi;

- Minimize risk of volatility of interest rate, currencies and market risks for all type of transactions;

- Memaksimalisasi penggunaan “lindung nilai alami” yang menguntungkan sebanyak mungkin off setting alami antara pendapatan dan beban serta utang dan piutang dalam mata uang yang sama. Strategi yang sama ditempuh sehubungan dengan risiko tingkat suku bunga; dan

- Maximize the utilization of "natural hedging" which making it worth a while as much as the natural off-setting between revenue and cost; payable and receivables in same currency. Same strategy will be taken in connection with interest rate risks; and

- Semua kegiatan manajemen risiko keuangan dilakukan dan dipantau dan dilakukan secara bijaksana, konsisten dan mengikuti praktek pasar yang terbaik.

- All financial risk management activities are performed and monitored wisely, consistently and following to the best market practice.

25. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING

25. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES IN FOREIGN CURRENCIES

Saldo aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing adalah sebagai berikut:

Balance of monetary assets and liabilities in foreign currencies was as follows:

31 Desember /December 31, 2012

Mata uang asing/

Foreign currency

Jumlah/ Amount

Ekuivalen Rupiah/ Rupiah equivalent

ASET ASSETS Kas dan bank USD 744 7.191.095 Cash on hand and in bank

JUMLAH ASET 7.191.095 TOTAL ASSETS

LIABILITAS LIABILITIES Utang usaha USD 77.360 748.071.200 Trade payables EUR 12.810 164.094.307 SGD 7.907 62.521.598 JPY 112 12.537

JUMLAH LIABILITAS 974.699.642 TOTAL LIABILITIES

Liabilitas bersih dalam Net liabilities denominated mata uang asing (967.508.547) in foreign currency

Page 111: ALTO ALTO Annual Report

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012

(WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED

DECEMBER 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

64

26. INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) 26. FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)

31 Desember /December 31, 2011

Mata uang asing/

Foreign currency

Jumlah/ Amount

Ekuivalen Rupiah/ Rupiah equivalent

ASET ASSETS Kas dan bank USD 23.390 212.096.854 Cash on hand and in bank

JUMLAH ASET 212.096.854 TOTAL ASSETS

LIABILITAS LIABILITIES Utang usaha USD 28.243 256.107.524 Trade payables

JUMLAH LIABILITAS 256.107.524 TOTAL LIABILITIES

Liabilitas bersih dalam Net liabilities denominated mata uang asing (44.010.670) in foreign currency

26. INSTRUMEN KEUANGAN 26. FINANCIAL INSTRUMENTS

Nilai wajar instrumen keuangan adalah jumlah di mana instrumen tersebut dapat dipertukarkan atau diselesaikan antara pihak yang berpengetahuan dan bersedia dalam transaksi pasar yang wajar, selain dalam situasi likuidasi paksa atau dijual.

The fair value of a financial instrument is the amount at which the instrument could be exchanged or settled between knowledgeable and willing parties in an arm's-length transaction, other than in a forced or liquidation sale situation.

Aset dan liabilitas keuangan lancar

Instrumen keuangan lancar Perusahaan terdiri dari kas dan bank dan piutang usaha, utang usaha dan lain-lain, beban yang masih harus dibayar, dan pinjaman jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam satu tahun.

Current financial assets and liabilities

The Company current financial instruments consist of cash on hand and in bank, trade receivables, trade and other payables, accrued expense and current portion of short-term.

Nilai tercatat instrumen keuangan lancar Perusahaan mendekati perkiraan nilai wajarnya disebabkan oleh dampak jatuh tempo jangka pendek instrumen keuangan tersebut.

The carrying values of the Company financial instruments approach their fair value due to impact of the short-term maturity of these financial instruments.

Perbandingan menurut kategori antara jumlah tercatat dan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan lancar pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:

Comparison by category between carrying amounts and fair values of current financial assets and liabilities as of December 31, 2012 and 2011 were set out below:

2012

Jumlah tercatat/ Nilai wajar/ Carrying amount Fair value Aset keuangan Financial Assets Kas dan bank 31.170.628.472 31.170.628.472 Cash on hand and in bank Piutang usaha 81.700.032.737 81.700.032.737 Trade receivables

Liabilitas keuangan Financial Liabilities Utang usaha 40.649.094.188 40.649.094.188 Trade payables Utang bank 43.850.808.946 43.850.808.946 Bank loans Utang lain-lain 458.360.000 458.360.000 Other payables Utang pembiayan konsumen 1.288.071.992 1.288.071.992 Consumer financing payables Beban yang masih harus dibayar 46.482.058 46.482.058 Accrued expenses

Page 112: ALTO ALTO Annual Report

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012

(WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED

DECEMBER 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

65

26. INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) 26. FINANCIAL INSTRUMENTS (continued) 2011

Jumlah tercatat/ Nilai wajar/ Carrying amount Fair value

Aset keuangan Financial Assets Kas dan bank 1.814.710.250 1.814.710.250 Cash on hand and in bank Piutang usaha 22.499.125.907 22.499.125.907 Trade receivables

Liabilitas keuangan Financial Liabilities Utang bank 21.429.243.120 21.429.243.120 Bank loans Utang usaha 26.451.272.747 26.451.272.747 Trade payables Utang lain-lain 239.670.000 239.670.000 Other payables Utang pembiayan konsumen 726.987.465 726.987.465 Consumer financing payables Beban yang masih harus dibayar 46.482.058 46.482.058 Accrued expenses

Aset dan liabilitas keuangan tidak lancar

Nilai wajar pinjaman bank jangka panjang dan pinjaman lainnya mendekati perkiraan nilai tercatatnya dikarenakan dikenakan suku bunga mengambang.

Non-current financial assets and liabilities

The fair value of long-term bank loans and other borrowings approximate their carrying value as they bear floating interest rates.

Untuk instrumen keuangan lainnya yang tidak dikuotasi di harga pasar dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal tanpa menimbulkan biaya yang berlebihan, dicatat berdasarkan nilai nominal dikurangi penurunan nilai. Adalah tidak praktis untuk memperkirakan nilai wajar dari uang jaminan dikarenakan tidak memiliki jangka waktu pembayaran yang tetap meskipun tidak diharapkan dapat diselesaikan dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal laporan posisi keuangan.

For other non-current financial instruments which are not stated at quoted market price and whose fair value cannot be reliably measured without incurring excessive costs, they are carried at their nominal amounts less their impairment losses. It is not practical to estimate the fair values of and refundable deposits because there are no fixed repayment terms although they are not expected to be settled within 12 (twelve) months after the balance sheet date.

Perbandingan menurut kategori antara jumlah tercatat dan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tidak lancar pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:

Comparison by category between carrying amounts and fair values of other non-current financial assets and liabilities as of December 31, 2012 and 2011 were set out below:

2012

Jumlah tercatat/ Nilai wajar/ Carrying amount Fair Value

Aset keuangan Financial Assets Uang jaminan 900.000 900.000 Guarantee deposits

Liabilitas keuangan Financial Liabilities Utang bank 39.191.368.671 39.191.368.671 Bank loans Utang pembiayan konsumen 1.179.190.567 1.179.190.567 Consumer financing payables

Page 113: ALTO ALTO Annual Report

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012

(WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED

DECEMBER 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

66

26. INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) 26. FINANCIAL INSTRUMENTS (continued) 2011

Jumlah tercatat/ Nilai wajar/ Carrying amount Fair Value

Aset keuangan Financial Assets Uang jaminan 900.000 900.000 Guarantee deposits

Liabilitas keuangan Financial Liabilities Utang bank 48.712.672.340 48.712.672.340 Bank loans Utang pembiayan konsumen 799.952.935 799.952.935 Consumer financing payables

27. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING

27. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT

AGREEMENTS

a. Hak Atas Kekayaan Intelektual a. Intellectual Property Rights

Merek dagang dari Produk yang dijual Perusahaan telah didaftarkan untuk mendapatkan sertifikat Hak Atas Kekayaan Intelektual kepada Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam rangka untuk melindungi merek dagang atas produk-produk AMDK. Seluruh merek dagang produk Perusahaan dimiliki oleh salah satu pemegang saham Perusahaan. Perusahaan telah mendapatkan izin dari pemilik merek untuk penggunakan merek dagang tersebut melalui Perjanjian untuk Penggunaan Merek masing-masing untuk merek Alto, Frezzy dan Kren Jus. Berikut adalah daftar sertifikat HAKI yang dikuasi oleh Perusahaan, antara lain:

Trademarks of the Company's products are sold already registered to get a certificate of Intellectual Property Rights to the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in order to protect its trademarks of bottled drinking water products. All trademarks are owned by the Company's products one of the shareholders of the Company. The Company has obtained permission from the trademark owner for use of the trademark by the Treaty for the use of each brand to brand Alto, Frezzy and Kren juice. Here is a list of certificates that commanded by the Company of intellectual property rights, among others:

No./No.

Nama HAKI/IPR

name

No. Sertifikat/ No. Sertificate

Tanggal Sertifikat/Date of Sertificate

Pemilik HAKI/IPR

Owners

Masa Perlindungan Hak Merek/Protection of the

Rights of Future Brand 1. ALTO IDM000089453 20 September/September

2006 Bhakti Salim 19 September/September

2016 2. FREZZY IDM000089452 20 September/September

2006 Bhakti Salim 19 September/September

2016 3. KREN JUS 561348KRENJUS 30 Januari/January2004 Bhakti Salim* 30 Januari/January 2014

*Sampai tanggal laporan auditor independen, sertifikat untuk Kren Jus masih dalam proses pengalihan dari PT Jamu Puspa Kepada Bhakti Salim berdasarkan surat No. 925/Let.Out?BS/V/09/RS tanggal 26 Mei 2009/* Up to date report of the independent auditors, certificate for Kren juice still in the process of PT Jamu Puspa To Bhakti by letter No. Salim. 925/Let.Out? BS/V/09/RS dated May 26, 2009.

b. Perjanjian penggunaan merek ALTO b. Agreement brand used ALTO

Perusahaan mengadakan perjanjian penggunaan merek ALTO dengan Bhakti Salim tanggal 2 Maret 2012 dimana untuk 10 tahun pertama Perusahaan tidak dikenakan biaya royalty sedangkan untuk 5 tahun berikutnya yaitu tahun 2022 Perusahaan akan dikenakan royalty sebesar 2,5% dari laba bersih dan untuk 5 tahun berikutnya sampai dengan berakhir nya jangka waktu perjanjian dikenakan royalty 5% dari laba bersih. Jangka waktu perjanjian sejak tanggal 2 Maret 2012 sampai dengan 2 Maret 2052.

The Company entered into an agreement with Mr. Bhakti Salim regarding ALTO brand usage dated March 2, 2012 where for the first 10 years of the Company do not charge royalties for the next 5 years, while in 2022 the Company will be subject to a 2.5% royalty of net income and for the next 5 years to the expiry of the agreement subject to royalty of 5% of net income. Term of the agreement from the date of March 2, 2012 until March 2, 2052.

Page 114: ALTO ALTO Annual Report

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012

(WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED

DECEMBER 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

67

27. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (lanjutan)

27. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT

AGREEMENTS (continued)

c. Perjanjian penggunaan merek FREZZY c. Agreement brand used FREZZY

Perusahaan mengadakan perjanjian penggunaan merek FREZZY dengan Bhakti Salim tanggal 2 Maret 2012 dimana untuk 10 tahun pertama Perusahaan tidak dikenakan biaya royalty sedangkan untuk 5 tahun berikutnya yaitu tahun 2022 Perusahaan akan dikenakan royalty sebesar 2,5% dari laba bersih dan untuk 5 tahun berikutnya sampai dengan berakhirnya jangka waktu perjanjian dikenakan royalty 5% dari laba bersih. Jangka waktu perjanjian sejak tanggal 2 Maret 2012 sampai dengan 2 Maret 2052.

The Company entered into an agreement with Mr. Bhakti Salim regarding FREZZY brand usage dated March 2, 2012 where for the first 10 years of the Company do not charge royalties for the next 5 years, while in 2022 the Company will be subject to a 2.5% royalty of net income and for the next 5 years to the expiry of the agreement subject to royalty of 5% of net income. Term of the agreement from the date of March 2, 2012 until March 2, 2052.

d. Perjanjian penggunaan merek KRENJUS d. Agreement brand used KRENJUS

Perusahaan mengadakan perjanjian penggunaan merek KRENJUS dengan Bhakti Salim tanggal 2 Maret 2012 dimana untuk 10 tahun pertama Perusahaan tidak dikenakan biaya royalty sedangkan untuk 5 tahun berikutnya yaitu tahun 2022 Perusahaan akan dikenakan royalty sebesar 2,5% dari laba bersih dan untuk 5 tahun berikutnya sampai dengan berakhirnya jangka waktu perjanjian dikenakan royalty 5% dari laba bersih. Jangka waktu perjanjian sejak tanggal 2 Maret 2012 sampai dengan 2 Maret 2052.

The Company entered into an agreement with Mr. Bhakti Salim regarding KRENJUS brand usage dated March 2, 2012 where for the first 10 years of the Company do not charge royalties for the next 5 years, while in 2022 the Company will be subject to a 2.5% royalty of net income and for the next 5 years to the expiry of the agreement subject to royalty of 5% of net income. Term of the agreement from the date of March 2, 2012 until March 2, 2052.

e. Perjanjian Jual Beli dengan PT Dharana Inti Boga

e. Sale and Purchase Agreement with PT Inti Boga Dharana

Perusahaan mengadakan perjanjian jual beli dengan PT Dharana Inti Boga (DIB) berdasarkan perjanjian jual beli No. CLD/P/020/XI/2011 tanggal 19 Nopember 2011, dimana Perusahaan memproduksi produk sesuai dengan ketentuan dan permintaan DIB. Produk yang di produksi oleh Perusahaan untuk DIB adalah produk Mountea.

The Company entered into a purchase agreement with PT Inti Dharana Boga (DIB) under the purchase agreement No. CLD/P/020/XI/2011 dated November 19, 2011, where the Company manufactures products in accordance with the provisions of and demand for DIB. The products produced by the Company for the DIB is Mountea product.

Jangka waktu perjanjian ini adalah sejak tanggal 19 Nopember 2011 sampai dengan tanggal 19 Nopember 2013. Perjanjian ini dapat diperpanjang kembali berdasarkan persetujuan kedua belah pihak.

Term of this agreement is from November 19, 2011 until November 19, 2013. This Agreement can be extended by agreement of both parties.

Page 115: ALTO ALTO Annual Report

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012

(WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED

DECEMBER 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

68

27. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (lanjutan)

27. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT

AGREEMENTS (continued)

f. Kontrak Label Sendiri antara Perusahaan dengan PT Carrefour Indonesia serta PT Alfa Retailindo

f. Private Label Contact between The Company and PT Carrefour Indonesia and PT Alfa Retailindo

Pada tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan mengadakan perjanjian Kontrak Label Sendiri dengan PT Carrefour Indonesia (Carrefour) dimana Perusahaan menjadi pemasok untuk barang-barang sesuai spesifikasi dan merek dagang dari Carrefour.

On January 1, 2012, the Company entered into a Private Label Contact with PT Carrefour Indonesia (Carrefour) where the Company is a supplier for the products as the specifications and trademarks of Carrefour.

Jangka waktu perjanjian ini adalah sejak tanggal 1 Januari 2012 sampai dengan tanggal 31 Desember 2012. Sampai tanggal laporan auditor independen perpanjangan tersebut masih dalam proses.

Term of the agreement is from January 1, 2012 to December 31, 2012. Until the date of the independent auditors’ report is still in the process of renewal.

g. Perjanjian kerjasama Produksi Label Sendiri antara Perusahaan dengan PT Circleka Indonesia Utama

g. Private Label Production Agreement between The Company and PT Circleka Indonesia Utama

Berdasarkan Perjanjian kerjasama Produksi Private Label No. 011/EXT-LGL-CKU/XII/2011 tanggal 14 Nopember 2011 antara Perusahaan dengan PT Circleka Indonesia Utama (CIU), dimana Perusahaan memenuhi produksi untuk produk-produk yang ditentukan oleh CIU sesuai dengan spesifikasi dari CIU.

Under the cooperation agreement No. Private Label Production. 011/EXT-LGL-CKU/XII/2011 dated November,14 2011 between the Company and PT Indonesia Circleka Main (CIU), which the company meets production for products specified by the CIU in accordance with the specifications of the CIU.

Jangka waktu perjanjian ini adalah sejak tanggal 14 Nopember 2011 sampai dengan tanggal 13 Nopember 2012. Sampai tanggal laporan auditor independen perpanjangan tersebut masih dalam proses.

Term of the agreement is from November 14, 2011 to November 31, 2012. Until the date of the independent auditors’ report is still in the process of renewal.

h.Perjanjian Syarat Perdagangan antara Perusahaan dengan PT Hero Supermarket Tbk

h. Trading Term Agreement between The Company and PT Hero Supermarket Tbk

Berdasarkan Perjanjian Syarat Perdagangan No. T491-009746-12 tanggal 1 Januari 2012 antara Perusahaan dengan PT Hero Supermarket Tbk (Hero), dimana Perusahaan memenuhi produksi untuk produk-produk yang ditentukan oleh Hero sesuai dengan spesifikasi dari Hero.

Under the Trading Term agreement No.T491-009746-12 dated January 1, 2012 between the Company and PT Hero Supermarket Tbk (Hero), which the company meets production for products specified by the Hero in accordance with the specifications of the Hero.

Jangka waktu perjanjian ini adalah sejak tanggal 1 Januari 2012 sampai dengan tanggal 31 Desember 2012. Sampai tanggal laporan auditor independen perpanjangan tersebut masih dalam proses.

Term of the agreement is from January 1, 2012 to December 31, 2012. Until the date of the independent auditors’ report is still in the process of renewal.

Page 116: ALTO ALTO Annual Report

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012

(WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED

DECEMBER 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

69

27. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (lanjutan)

27. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT

AGREEMENTS (continued)

i. Perjanjian Kerjasama antara Perusahaan dengan PT Lion Superindo

i. Cooperation Agreement between The Company and PT Lion Superindo

Berdasarkan Perjanjian Kerjasama No. 106/PKS-PL/VIII/2011 tanggal 1 September 2011 antara Perusahaan dengan PT Lion Superindo (LS), dimana Perusahaan memenuhi permintaan pembelian untuk produk sesuai dengan kuantitas dan kualitas dalam permintaan pembelian (PO).

Cooperation Agreement No. 106/PKS-PL/VIII/2011 dated 1 September 2011 between the Company and PT Lion Superindo (LS), which the Company has complied with the request to purchase the product in accordance with the quantity and quality of the purchase order (PO).

Jangka waktu perjanjian ini adalah sejak tanggal 1 September 2011 sampai dengan tanggal 31 Agustus 2012. Perjanjian ini telah diperpanjang sejak tgl 1 Oktober 2012 sampai dengan tanggal 30 September 2013 berdasarkan surat perjanjian Kerjasama tanggal 19 Nopember 2012 No. 064/PKS-PB/XI/2012.

Term of the agreement is from September 1, 2011 to August 31, 2012. This agreement has been extended since October 1, 2012 until September 30, 2013 based on Cooperation agreement dated November 19, 2012 No. 064/PKS-PB/XI/2012.

j. Perjanjian Sewa Menyewa j. Rental Agreement

Perusahaan mengadakan perjanjian sewa menyewa berdasarkan Akta Notaris No. 4 tanggal 4 Maret 2010 dari Notaris Kiki Hertanto, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan menyewa tanah dan bangunan terletak di kecamatan kebon jeruk selama jangka waktu 3 tahun sejak 5 Maret 2010 sampai dengan 5 Maret 2013 dengan nilai sewa sebesar Rp100.000.000. Perjanjian sewa tersebut telah diperpanjang berdasarkan akta Notaris yang sama No. 1 tanggal 5 Maret 2013 selama jangka waktu 2 tahun dengan nilai Rp800.000.000.

The Company entered into a rental agreement based on Notarial Deed No. 4 dated March 4, 2010 of Notary Kiki Hertanto, SH, notary in Jakarta, the Company rent land and buildings located in kebon jeruk over a period of 3 years from March 5, 2010 until March 5, 2013 with amounting to Rp100,000,000. The rental agreement has been extended by the same notary deed No. 1 dated March 5, 2013 for a period of 2 years with amounting to Rp800.000.000.

k. Perjanjian Pengadaan Barang Bahan Baku k. Raw material Supply Agreement

Perusahaan mengadakan perjanjian pengadaan bahan baku dengan PT Fikasa Raya, sehubungan dengan bahan baku keperluan industri air minum dalam kemasan. Jangka waktu perjanjian adalah 2 tahun sejak tanggal 2 Januari 2012 sampai dengan 1 Januari 2014. Harga barang bahan baku adalah sesuai dengan surat penawaran dan kebutuhan Perusahaan.

The Company entered into a raw material supply agreement with PT Fikasa Raya, regarding of raw materials for industrial use bottled drinking water. Term of the agreement is two years from the date of January 2, 2012 through January 1, 2014. Prices of goods are raw materials in accordance with the letter of offer and the needs of the Company.

28. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN 28. LEGAL MATTERS AND CONTINGENCIES

Berdasarkan surat dari PT Bank Central Asia Tbk., No. 038/SPPK/SBK-W08/2013 tanggal 5 Pebruari 2013 sehubungan dengan persetujuan pemberian fasilitas kredit tambahan antara lain:

Based on the letter from PT Bank Central Asia Tbk., No.038/SPPK/SBK-W08/2013 dated February 5, 2013 in connection with the approval of additional credit facilities are as follows:

Page 117: ALTO ALTO Annual Report

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012

(WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED

DECEMBER 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

70

28. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN (lanjutan)

28. LEGAL MATTERS AND CONTINGENCIES (continued)

1. Tambahan fasilitas KL dan TL masing-masing sebesar Rp7.000.000.000 dan Rp20.000.000.000 sehingga total fasilitas KL dan TL masing-masing sebesar Rp37.000.000.000 dan Rp35.000.000.000;

2. Perpanjangan jangka waktu pinjaman KL dan TL sampai dengan 4 Nopember 2013;

3. Pelunasan fasilitas KI-2 , KI-4 dan KI-5; 4. Perpanjangan fasilitas KI-1 dan KI-3 masing-

masing sampai dengan 15 Maret 2017 dan 15 Agustus 2016;

1. Additional facilities KL dan TL amounted Rp7,000,000,000 and Rp20,000,000,000, respectively the total facility KL and TL Rp37,000,000,000 and Rp35,000,000,000, respectively;

2. The extension of the loan term up to KL and TL November 4, 2013;

3. Repayment facility KI-2, KI-4 and KI-5; 4. Extension facility KI-1 and KI-3 each up to

March 15, 2017 and August 15, 2016;

5. Disposisi penarikan agunan Corporate Guarantee dari PT Intiputra Fikasa dan PT Fikasa Raya , walaupun seluruh agunan solid yang dibalik nama ke atas nama Perusahaan masih dalam proses dan belum di APHT.

5. Disposition of collateral Corporate Guarantee of PT Intiputra Fikasa and PT Fikasa Raya, though all solid collateral behind the name to the name of the Company is still in process and not yet in APHT.

Berdasarkan surat dari PT Bank Central Asia Tbk No. 024/SRT/SBk-W08/2013 tanggal 4 April 2013 bahwa terhitung sejak tanggal 15 Pebruari 2013 fasilitas pinjaman kredit Perusahaan untuk KI-2 , KI-4 dan KI-5 masing-masing sebesar Rp9.275.000.000, Rp294.000.000 dan Rp1.368.000.000 telah lunas.

Based on the letter from PT Bank Central Asia Tbk No. 024/SRT/SBk-W08/2013 dated April 4, 2013 that as of the date of February 15, 2013 for the Company's loan facility KI-2, KI-4 and KI-5 Rp9,275,000,000, Rp294,000,000 and Rp1,368,000,000, respectively has been fully paid.

Berdasarkan Akta Notaris Dewi Sukardi, S.H., M.Kn., No. 5 tanggal 15 Pebruari 2013 mengenai: peningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh dari semula 1.250.000.000 saham atau sebesar Rp125.000.000.000 menjadi sebanyak 1.550.000.000 saham dengan nilai nominal Rp100 sehingga seluruhnya berjumlah Rp155.000.000.000.

Based on Notarial Deed of Dewi Sukardi, S.H., M.Kn., No. 5 dated February 15, 2013 regarding Increase the issued and fully paid capital from 1.250,000,000 shares or amounting Rp125.000.000.000 to 1,1550,000,000 shares with par value of Rp100, thus total amounting to Rp155,000,000,000.

Akta perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. AHU-AH.01.10-08288. Tahun 2013 tanggal 7 Maret 2013.

Such amendments were approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia on March 7, 2013 in its decision letter No. AHU-AH.01.10-08288.Tahun 2013.

29. PERKARA HUKUM DAN LIABILITAS

BERSYARAT 29. LEGAL MATTERS AND CONTINGENCIES

Perusahaan tidak mempunyai perkara hukum yang

signifikan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa kewajiban atas gugatan hukum atau tuntutan dari pihak ketiga tidak akan mempengaruhi posisi keuangan dan hasil operasi masa yang akan datang secara signifikan.

As of December 31, 2012 dan 2011, the Company were not involved in any other significant legal matters. The Company management believed that the eventual liabilities under these lawsuits or claims, if any, will not have a material adverse effect on the Company future financial position and operating results.

Page 118: ALTO ALTO Annual Report

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2012

(WITH COMPARATIVE FIGURES FOR THE YEAR ENDED

DECEMBER 31, 2011) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

71

30. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN 30. COMPLETION OF THE FINANCIAL STATEMENTS

Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan yang telah diselesaikan dan disetujui untuk diterbitkan pada tanggal 4 April 2013.

The management of the Company is responsible for the preparation and presentation of these financial statements that were completed and authorized for issuance on April 4, 2013.

Page 119: ALTO ALTO Annual Report

PT TRI BANYAN TIRTA Tbk LAPoRAN TAhuNAN 2012 ANNuAL RePoRT 43

Page 120: ALTO ALTO Annual Report

44 PT TRI BANYAN TIRTA Tbk LAPoRAN TAhuNAN 2012 ANNuAL RePoRT

PT Tri Banyan Tirta Tbk

Jl. Panjang No. 10

Jakarta Barat, 11530

+62-21 530 0689 T

+62-21 530 1620 F www.altospringswater.com