alo-2
DESCRIPTION
gagal bersinarTRANSCRIPT
PORTOFOLIO 1
KEGAWATDARURATAN
Oleh:
dr. I Gede Eka Handrean
Portofolio Kasus-1
No. ID dan Nama Peserta : dr. I Gede Eka HandreanNo. ID dan Nama Wahana : RSUD. dr. Abdoer Rahem SitubondoTopik : Kegawatdaruratan : Obs. Dispnue susp. Edema Paru AkutTanggal (kasus): 8 Juli 2014Nama Pasien: Tn. S No RM: 184876Tanggal Presentasi: 18 & 19 Agustus 2014 Pendamping: dr. SuparnoObyektif Presentasi:Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan PustakaDiagnostik Manajemen Masalah IstimewaNeonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia BumilDeskripsi: Laki-Laki 64 th, sesak nafasTujuan: diagnostik dan manajemenBahan bahasan Tinjauan Pustaka Riset Kasus AuditCara membahas Diskusi Presentasi dan diskusi E-mail Pos
Data pasien Nama: Tn. S No RM: 184876Nama Klinik: RSUD. dr. Abdoer Rahem Situbondo
Telp: (-) Terdaftar sejak 8 Juli2014
Data utama untuk bahan diskusi
Diagnosis/ Gambaran Klinis/Laboratoris/Radiologis:Obs. Dispnue susp. Edema Paru Akut
a. ANAMNESIS
Riwayat penyakit sekarang :
Pasien datang dengan keluhan sesak sejak tadi pagi, pasien tidak bisa diajak
komunikasi sejak tadi pagi. Riwayat sakit jantung namun keluarga tidak tahu
sakitnya apa. Sesak sebelumnya sering namun sekarang yang paling parah.
Kalau aktifitas berat pasien sering sesak dan Kaki tidak pernah bengkak.
Riwayat Batuk lama tidak ada.
b. PEMERIKSAAN FISIK (8Juli 2014)
Keadaan Umum: gelisah
Kesadaran: samnolen
Tekanan Darah: 190/130
Pernafasan: 44 x/menit
Nadi: 105x/menit
Suhu: 36.9 C
Kepala :
Bentuk : normochepal
Rambut : lurus warna hitam
Mata : konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-
Telinga : sekret -/-, bau -/-, perdarahan -/-
Hidung : sekret -/-, bau -/-, perdarahan -/-
Mulut : sianosis (-)
Bibir : sianosis (-), oedema (-), perdarahan (–)
Mukosa : pucat (-), hiperemia (-), perdarahan (-)
Leher :
Bentuk : simetris
Pembesaran KGB : (-)
Kaku kuduk : (-)
peningkatan tekanan vena jugularis: (+)
Thorak :
Jantung: Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
Palpasi : ictus sordis teraba
Perkusi : redup
Auskultasi : S1S2 tunggal
Paru-paru :
Dextra Sinistra
Anterior I = simetris, retraksi (+) I = simetris, retraksi (+)
P = fremitus raba (+), dBN P = fremitus raba (+), dBN
P = sonor P = sonor
A = rh (+), wh (+) A = rh (+), wh (+)
Posterior I = simetris, retraksi (+) I = simetris, retraksi (+)
P = fremitus raba (+), dBN P = fremitus raba (+), dBN
P = sonor P = sonor
A = rh (+), wh (+) A = rh (+), wh (+)
Abdomen:
Inspeksi : cembung
Auskultasi : bising usus (+)
Perkusi : timpani
Palpasi : soepel, nyeri tekan (-)
Ekstrimitas :
Superior : Akral hangat : -/-
Oedem : -/-
Sianosis : -/-
Inferior : Akral hangat : -/-
Oedem : +/+
Sianosis : -/-
PEMERIKSAAN RADIOLOGIS : -
EKG : +Riwayat kesehatan/penyakit: Riwayat sakit jantung +
Riwayat Keluarga: Tidak diketahui
Riwayat Sosial: -
Lain-lain -
Daftar Pustaka:
1. Setyohadi, bambang. 2011. EIMED PAPDI Kegawat Daruratan Penyakit Dalam. Jakarta Pusat. Internal Publishing
2. Kosasih, Adrianus .2011. Bantuan Hidup Jantung Dasar. Jakarta. PP PERKI
Hasil pembelajaran:
1. Diagnosa oedema paru akut
2. Penatalaksanaan oedema paru akut
Rangkuman Hasil Pembelajaran Portofolio Kasus-1
1. Subyektif
Pasien datang dengan keluhan sesak yang berat sejak tadi pagi. Pasien tiba tiba sesak saat
akan bekerja. Pasien gelisah dan dari bibir keluar busa berwana merah saat akan dibawa ke
rumah sakit. Keluarga pasien mengatakan pasien memang sering sesak tiap bekerja berat.
Sesak makin berat ± 1 minggu, jalan sedikit pasien sesak dan kaki terasa bengkak. Pasien
tidur menggunakan 2 bantal. Riwayat HT -, DM – riwayat penyakit jantung +. Tidak ada
diare, mual dan muntah. Kemungkinan pasien mengalami edema paru akut.
2. Obyektif Dari hasil pemeriksaan didapatkan gangguan sirkulasi dan breathing dimana TD pasien saat
tiba 190/130 mmHg,HR 105x/ menit, akral dingin, CRT > 2 detik, breathing Spontan, RR
44x/menit, ves+/+ rho+/+ halus, whe +/+, simetris, tidak ada pergerakan dada yang
tertinggal timpani.
Tindakan pertama yang dilakukan adalah memposisikan pasien dalam posisi duduk,
memberrikan pasien 02 dengan masker non rebreathing 10 lpm, memastikan jalan nafas
bebas dengan mengekstensikan servical dan suction sputum secara berlahan. Memasang
monitor memasang iv line, monitor SpO2, monitor ECG, pengambilan sample darah dan
pemasangan dower catater. Kosultasi dengan dr SP.JP untuk penanganan edema paru akut
dan SP.An bila perlu tindakan intubasi dengan persetujuan keluarga.
3. Assesment
Acute decompensated heart failure+ HHD+ALO.
4. Plan Diagnosis: DL, SE, RFT, LFT, TF cito
Terapi: Terapi: tx:
o2 masker non rebreathing 10 lpm
posisi setengah duduk
pasang dower catater
infus pz + drip furosemid 3 amp 7 tpm
bolus 2 mpul furosemid
injeksi morfin 2 mg
drip cedocacard 2 vial dalam 100 cc pz 6 tpm mikro
Pro Intubasi + Ventilator
monitoring: Klinis SpO2, VS, PU
konsultasi kepada dokter spesialis Jantung dan anastesi
monitoring secara intesif di ICU
Konsultasi: Konsultasi kepada Dokter Spesialis Jantung dan Anastesi