alifatik aromatik

46
BIODEGRADASI SENYAWA HIDROKARBON Nama : Novi Larasati NPM : A1F009039

Upload: novilarasati

Post on 12-Jul-2015

871 views

Category:

Technology


5 download

TRANSCRIPT

BIODEGRADASI SENYAWA HIDROKARBON

Nama : Novi LarasatiNPM : A1F009039

SENYAWA ORGANIK

Senyawa bukan siklik (hidrokarbon alifatik)

Senyawa siklik - hidrokarbon alisiklik - hidrokarbon aromatik

Senyawa heterosiklik

KLASIFIKASI SENYAWA HIDROKARBON (1)

HidrokarbonHidrokarbon hidrokarbon alifatik, jenuh dan tak jenuhhidrokarbon alifatik, jenuh dan tak jenuh hidrokarbon alisiklik hidrokarbon alisiklik hidrokarbon aromatikhidrokarbon aromatik hidrokarbon polisiklik aromatic (PAHs)hidrokarbon polisiklik aromatic (PAHs)

Senyawa terhalogenasiSenyawa terhalogenasi senyawa alifatik terhalogenasisenyawa alifatik terhalogenasi senyawa aromatik terhalogenasi senyawa aromatik terhalogenasi eter terhalogenasieter terhalogenasi senyawa terhalogenasi lainnyasenyawa terhalogenasi lainnya

✦ Asam dan Ester - asam-asam karboksilat - ester dari asam-asam karboksilat

✦ Senyawa-senyawa lain yang mengandung Oxygen - keton - aldehida - eter - alkohol

✦ Senyawa-senyawa lain

KLASIFIKASI SENYAWA HIDROKARBON (2)

KECEPATAN DEGRADASI SENYAWA ORGANIK

SenyawaSenyawaKondisiKondisi

AerobicAerobic AnaerobicAnaerobic

AcetoneAcetone 11 11

BTEXBTEX 11 2 to 42 to 4

PAH’sPAH’s 11 3 to 43 to 4

1. Cepat terdegradasi 2. Agak lambat terdegradasi3. Lambat terdegradasi 4. Tidak terdegradasi

HIDROKARBON ALIFATIK

DEGRADASI HIDROKARBON ALIFATIK (JENUH MAUPUN TAK

JENUH) DAN ALISIKLIK (1)

Senyawa alisiklik diubah menjadi senyawa Senyawa alisiklik diubah menjadi senyawa alifatikalifatik

Senyawa alifatik dioksidasi secara terminal Senyawa alifatik dioksidasi secara terminal maupun subterminalmaupun subterminal

Oksidasi secara terminal menghasilkan Oksidasi secara terminal menghasilkan alkohol primer (1-alkohol)alkohol primer (1-alkohol)

Oksidasi secara subterminal menghasilkan Oksidasi secara subterminal menghasilkan alkohol sekunder (2-alkohol)alkohol sekunder (2-alkohol)

DEGRADASI HIDROKARBON ALIFATIK (JENUH MAUPUN TAK

JENUH) DAN ALISIKLIK (2)

Oksidasi selanjutnya mengubah alkohol Oksidasi selanjutnya mengubah alkohol primer menjadi asam alkanoat (asam primer menjadi asam alkanoat (asam lemak)lemak)

Asam alkanoat didegradasi melalui oksidasi Asam alkanoat didegradasi melalui oksidasi ββ seperti halnya asam lemak seperti halnya asam lemak

OKSIDASI β (BETA)

BTEXBenzene, Toluene, Ethylbenzene, Xylene

Hidrokarbon monoaromatik volatil

Sering ditemukan bersama-sama dalam minyak bumi

Penyebab utama pencemaran lingkungan

MIKROBIOLOGI DEGRADASI BTEX SECARA AEROBIK

• Genera utama: Pseudomonas, Burkhoderia, dan Xanthomonas

• Pseudomonas: kemoorganotrof, aerobik, bakteri berbentuk batang

• Diisolasi dari lingkungan tercmar• Beberapa bersifat patogen• 1968: Telah diisolasi beberapa galur Pseudomonas

putida yang • Tumbuh di etilbenzena, benzena, dan toluena• Memiliki enzim toluena dioksigenase!

TOLUENE DIOXYGENASE

Mengkatalisis lebih dari 108 macam reaksi, termasuk

1. Senyawa aromatik monosiklik 2. Senyawa polisiklik aromatik

3. Senyawa aromatik terhubung (bifenil)

4.4. Senyawa lainnyaSenyawa lainnya

MIKROBIOLOGI DEGRADASI BTEX SECARA ANAEROBIK

• Mikroorganisme yang mampu mendegradasi BTEX secara anaerobik

• Pendenitrifikasi, misalnya Thauera aromatica

• Pereduksi besi

• Pereduksi sulfat, misalnya Desulfovibrio, Desulfobacter

• Penghasil metana

• Biasanya memerlukan kerjasama beberapa jenis mikroorganisme

DEGRADASI BTEX SECARA ANAEROBIK

MINYAK BUMI DAN HIDROKARBON POLISIKLIK AROMATIK LAINNYA

Karsinogen, mutagenKarsinogen, mutagen

Proses degradasi lambat Proses degradasi lambat karenakarena

Sifatnya hidrofobik, Sifatnya hidrofobik, atau kelarutannya atau kelarutannya dalam air rendahdalam air rendah

Terjerap kuat pada Terjerap kuat pada partikel tanahpartikel tanah

PEMECAHAN HIDROKARBON

POLISIKLIK AROMATIK

SECARA BERTAHAP

MELALUI OXIDASI

MIKROBIOLOGI DEGRADASI HIDROKARBON POLISIKLIK AROMATIK

BakteriBakteri PseudomonasPseudomonas AchromobacterAchromobacter ArthrobacterArthrobacter Mycobacterium Mycobacterium FlavobacteriumFlavobacterium Corneybacterium Corneybacterium AeromonasAeromonas AnthrobacterAnthrobacter RhodoccusRhodoccus AcinetobacterAcinetobacter

Jamur Jamur Phanerochaete Phanerochaete CunninghamellaCunninghamella PenicilliumPenicillium Candida Candida Sporobolomyces Sporobolomyces CladosporiumCladosporium

TIDAK SATUPUN MIKROORGANISME MAMPU

MENGATASI SEMUA FenantrenaFenantrena

Arthrobacter polychromogens, Arthrobacter polychromogens, MycobacteriumMycobacterium sp., sp., Phanerochaete Phanerochaete chrysosporiumchrysosporium dan dan Bacillus sp.Bacillus sp.

Naftalena Naftalena Bacillus sp.Bacillus sp., dan , dan Phanerochaete Phanerochaete

chrysosporiumchrysosporium Fluorantena dan pirena yang telah terdegradasi Fluorantena dan pirena yang telah terdegradasi

secara parsialsecara parsial MycobacteriumMycobacterium sp. sp.

PEMECAHAN BERTAHAP HIDROKARBON POLISIKLIK AROMATIK

Oksidasi parsial oleh Oksidasi parsial oleh jamur busuk putih jamur busuk putih ((white rot fungiwhite rot fungi), ), mengubah mengubah hidrokarbon polisiklik hidrokarbon polisiklik aromatik menjadi aromatik menjadi lebih larut air dan lebih larut air dan tersedia bagi jasad tersedia bagi jasad hidup,hidup,

bakteri kemudian bakteri kemudian melanjutkan proses melanjutkan proses degradasinyadegradasinya

JAMUR BUSUK PUTIH (White Rot fungi, Basidiomycota)

Merasmiellus troyanusMerasmiellus troyanus, , PleurotusPleurotus spp., spp., PhanerochaetePhanerochaete spp., spp., Trametes versicolorTrametes versicolor

Memiliki sistem ligninolitikMemiliki sistem ligninolitik Pembusukan dipercepat olehPembusukan dipercepat oleh

adanya media tumbuh padat, misalnya seresah, adanya media tumbuh padat, misalnya seresah, yang berfungsi sebagai sumber karbonyang berfungsi sebagai sumber karbon

Penambahan surfaktan (Tween 80) Penambahan surfaktan (Tween 80) Akan tetapi memunculkan masalah Akan tetapi memunculkan masalah

pembuangan limbahnyapembuangan limbahnya

STUDI KASUS: Phanerochaete chrysosporium

Mampu mendegradasi berbagai senyawa hidrofobik Mampu mendegradasi berbagai senyawa hidrofobik pencemar tanah yang persistenpencemar tanah yang persisten

Kemampuan degradasi yang luas ditemukan di tahun Kemampuan degradasi yang luas ditemukan di tahun 1980an1980an

Bukan mikroorganisme tanah sehingga tidak Bukan mikroorganisme tanah sehingga tidak dikhawatirkan akan merajai lingkungan tanahdikhawatirkan akan merajai lingkungan tanah

Membutuhkan tambahan sumber C, misalnya tongkol Membutuhkan tambahan sumber C, misalnya tongkol jagung, gambut, cacahan kayu atau jeramijagung, gambut, cacahan kayu atau jerami Nisbah C:N=80:1 (jerami) hingg 350:1 (cacahan kayu)Nisbah C:N=80:1 (jerami) hingg 350:1 (cacahan kayu) Peningkatan nisbah C:N di tanah kaya N mengubah Peningkatan nisbah C:N di tanah kaya N mengubah

lingkungan yang menguntungkan bagi lingkungan yang menguntungkan bagi P. P. chryososporiumchryososporium

OKSIDASI DAN PELARUTAN HIDROKARBON POLISIKLIK AROMATIK

OLEH Phanerochaete chrysosporium : Peroksidase: lignin peroksidase (LiP), manganese-Peroksidase: lignin peroksidase (LiP), manganese-

dependent peroksidase (MnP) and laccase (L) dependent peroksidase (MnP) and laccase (L) Reaksi keseluruhan: oksidasi hidrokarbon polisiklik Reaksi keseluruhan: oksidasi hidrokarbon polisiklik

aromatik oleh peroksidase menjadi quinon; dan dilanjutkan aromatik oleh peroksidase menjadi quinon; dan dilanjutkan menjadi COmenjadi CO22

Hasil metabolisme seperti Hasil metabolisme seperti quinonquinon 1000- to 100,000 x lebih 1000- to 100,000 x lebih larut daripada senyawa asalnyalarut daripada senyawa asalnya AntrasenaAntrasena dioksidasi menjadi 9,10-antraquinon kemudian dioksidasi menjadi 9,10-antraquinon kemudian

menjadi asam ftalatmenjadi asam ftalat FenantrenaFenantrena dioksidasi menjadi 9,10-fenantrena quinon dioksidasi menjadi 9,10-fenantrena quinon

kemudian menjadi asam 1'1'-bifenil-2,2'-dikarboksilat kemudian menjadi asam 1'1'-bifenil-2,2'-dikarboksilat (asam bifenit)(asam bifenit)

PirenaPirena dan dan benzo[benzo[αα]pirena]pirena dioksidasi secara parsial dioksidasi secara parsial menjadi beberapa jenis isomer quinonmenjadi beberapa jenis isomer quinon

Dix and Webster, 1995

Dix and Webster, 1995

Dix and Webster, 1995

PERANAN JAMUR DALAM BIOREMEDIASI

Senyawa terklorinasi atau termetilasi dapat Senyawa terklorinasi atau termetilasi dapat didegradasi oleh jamur – terutama jamur didegradasi oleh jamur – terutama jamur pendegradasio ligninpendegradasio lignin Dapat mendegradasi senyawa rekalsitranDapat mendegradasi senyawa rekalsitran MekanismeMekanisme

demetilasi dan/atau reduktif deklorinasi demetilasi dan/atau reduktif deklorinasi pemecahan cincin aromaticpemecahan cincin aromatic COCO22 dan/atau CH dan/atau CH44 dan CO dan CO22 sebagai hasil sebagai hasil

oksidasi akhir oksidasi akhir

JAMUR BUKAN PEMBUSUK PUTIH

DeuteromycotaDeuteromycota Aspergillus nigerAspergillus niger, , PenicilliumPenicillium glabrumglabrum,,

P. janthinellum, P. janthinellum, zygomycete,zygomycete, Cunninghamella elegansCunninghamella elegans

Basidiomycete Basidiomycete Crinipellis stipitariaCrinipellis stipitaria

MEKANISME DEGRADASI HIDROKARBON POLISIKLIK AROMATIK PADA JAMUR

BUKAN PEMBUSUK PUTIH

Sistem enzim monooksigenase Sitokrom P-450 Sistem enzim monooksigenase Sitokrom P-450 pada jamur bukan pembusuk putih memiliki pada jamur bukan pembusuk putih memiliki kemiripan dengan sistem yang dimiliki mamaliakemiripan dengan sistem yang dimiliki mamalia langkah 1. pembentukan monofenol, difenol, langkah 1. pembentukan monofenol, difenol,

dihidrodiol dan quinondihidrodiol dan quinon langkah 2. terbentuk gugus tambahan yang langkah 2. terbentuk gugus tambahan yang

larut air (misalnya sulfat, glukuronida, ksilosida, larut air (misalnya sulfat, glukuronida, ksilosida, glukosida). Senyawa ini merupakan hasil glukosida). Senyawa ini merupakan hasil detoksikasi pada jamur dan mamalia.detoksikasi pada jamur dan mamalia.

CONTOH DEGRADASI HIDROKARBON POLISIKLIK AROMATIK OLEH JAMUR

BUKAN PEMBUSUK PUTIH

bahan peledak pirenabahan peledak pirena Crinipellis stipitariaCrinipellis stipitaria

2,4,6-trinitrotoluena (TNT)2,4,6-trinitrotoluena (TNT) Galur basidiomycetes pembusuk kayu dan Galur basidiomycetes pembusuk kayu dan

seresah, misalnyaseresah, misalnya Clitocybula dusenii Clitocybula dusenii, , Stropharia rugosa-annulataStropharia rugosa-annulata, , Phanerochaete Phanerochaete chrysosporiumchrysosporium

Gliseril trinitrat (nitrogliserin-1,2,3-propanatriol Gliseril trinitrat (nitrogliserin-1,2,3-propanatriol trinitrat) – bahan mesiutrinitrat) – bahan mesiu Penicillum corylophilumPenicillum corylophilum

STRUKTUR KIMIA

PESTISIDA AROMATIK

TERKLORINASI

KECEPATAN DEGRADASI SENYAWA ORGANIK TERKLORINASI

SenyawaSenyawaKondisiKondisi

AerobikAerobik AnaerobikAnaerobikPCB sangat PCB sangat tersubstitusitersubstitusi 44 22

Kurang tersubstitusiKurang tersubstitusi 22 44

Etena terklorinasiEtena terklorinasi

PCEPCE 44 1 - 21 - 2

TCETCE 33 1 - 21 - 2

DCEsDCEs 33 2 - 32 - 3

Vinil kloridaVinil klorida 1 - 21 - 2 3 - 43 - 4

1. Highly biodegradable 2. Moderately biodegradable3. Slow biodegradation 4. Not biodegraded

DEKLORINASI DAN DEMETILASI DECAMBA SECARA REDUKTIF

2,4-D DAN 2,4,5-T (2,4,5-trichlorophenoxyacetic acid)

Dapat didegradasi oleh Dapat didegradasi oleh jamur pendegradasi jamur pendegradasi lignin lignin Diachromitus Diachromitus squalenssqualens

PENTACHLOROPHENOL (PCP)

Herbisida yang digunakan sejak 1920an Herbisida yang digunakan sejak 1920an Lebih meracun dibandingkan DDT Lebih meracun dibandingkan DDT Dapat didegradasi oleh Dapat didegradasi oleh Lentinus edodesLentinus edodes

(shiitake mushroom)(shiitake mushroom)

ATRAZIN (2-chloro-4-ethylamino-6-

sopropyldiamino-1,3,5-triazine)

Herbisida yang sering digunakanHerbisida yang sering digunakan Sering mencemari air tanahSering mencemari air tanah Dapat didegradsi oleh Dapat didegradsi oleh Pleurotus pulmonariusPleurotus pulmonarius

SENYAWA BI DAN DIFENIL

PENGARUH SUBSTITUSI TERHADAP SENYAWA BIFENIL

DEGRADASI DDT PADA KONDISI AEROB DAN ANAEROB

BIFENIL TERPOLIKLORINASI (POLYCHORINATED BIPHENYLS, PCBS)

Cairan hidraulik, pembunuh api, pemlastik, Cairan hidraulik, pembunuh api, pemlastik, pelarut organik, busa karet, serat gelas, pelarut organik, busa karet, serat gelas, senyawa penahan air, bahan penahan suara senyawa penahan air, bahan penahan suara

Diakumulasi di jaringan adipose Diakumulasi di jaringan adipose Mengakibatkan iritasi, gangguan Mengakibatkan iritasi, gangguan

reproduksi dan cacat lahir, dan merusak reproduksi dan cacat lahir, dan merusak jaringan ginjal, syaraf, dan sistem imunjaringan ginjal, syaraf, dan sistem imun

Sangat stabil Sangat stabil

DEGRADASI PCB Pemanasan (1200Pemanasan (1200ooC)C)

Hasil degradasi (dioxin) lebih berbahaya daripada Hasil degradasi (dioxin) lebih berbahaya daripada PCBPCB

Tahan transformasi biologisTahan transformasi biologis kecepatan biodegradasi menurun dengan kecepatan biodegradasi menurun dengan

bertambahnya jumlah atom Clbertambahnya jumlah atom Cl-- karbazol dan katekol dioksigenasekarbazol dan katekol dioksigenase Monooksigenase sitokrom P450 tertentuMonooksigenase sitokrom P450 tertentu Enzim yang diproduksi oleh jamur pendegradasi Enzim yang diproduksi oleh jamur pendegradasi

lignin: laccase dan peroksidase lainnyalignin: laccase dan peroksidase lainnya Pendegradasi PCBPendegradasi PCB: Phanerochaete chrysosporium, : Phanerochaete chrysosporium,

Nocardia, Pseudomonas, Alcaligenes, Acinetobacter. Nocardia, Pseudomonas, Alcaligenes, Acinetobacter.

PROSES DEGRADASI PCB: 1. DEHALOGENASI OLEH BAKTERI ANAEROBIK:

DEKLORINASI REDUKTIF

Penggantian Cl oleh H Penggantian Cl oleh H Hasil akhir bifenilHasil akhir bifenil

Dapat dimetabolisme Dapat dimetabolisme oleh berbagai spesies oleh berbagai spesies bakteri bakteri

Pelarutan dipacu oleh Pelarutan dipacu oleh produksi biosurfaktant produksi biosurfaktant sebelum proses deklorinasisebelum proses deklorinasi

Hasil akhir: degradasi PCBs Hasil akhir: degradasi PCBs menjadi CBAsmenjadi CBAs

PROSES DEGRADASI PCB: 2. DEGRADASI OKSIDATIF SENYAWA YANG

KURANG BERHALOGEN Aerobik: molekul oksigen atau radikal perioksida Aerobik: molekul oksigen atau radikal perioksida

(OOH) seperti hidrogen perioksida) hingga degradasi (OOH) seperti hidrogen perioksida) hingga degradasi menyeluruh dari PCBmenyeluruh dari PCB Hasil: asam dan alkohol berstruktur cincin Hasil: asam dan alkohol berstruktur cincin

tunggal seperti katekol, asam salisilat, dan asam tunggal seperti katekol, asam salisilat, dan asam benzoatbenzoat

Beberapa hasil antara dapat lebih toksik daripada Beberapa hasil antara dapat lebih toksik daripada senyawa asalnya senyawa asalnya

Galur: Galur: Burkholderia cepacia Burkholderia cepacia LB400 ,LB400 , Pseudomonas Pseudomonas pseudoalacalignes pseudoalacalignes KF707KF707 lanjutan deklorinasi, pemutusan struktur cincin C, lanjutan deklorinasi, pemutusan struktur cincin C,

dan mineralisasi lanjut hingga sangat dan mineralisasi lanjut hingga sangat menurunkan toksisitasmenurunkan toksisitas

Hasil akhir: mineralisasi CBAs menjadi COHasil akhir: mineralisasi CBAs menjadi CO22

BENZO[a] PIRENE, BENZ[a]ANTRASENA, BENZO[b]FLUORANTENA DAN KRISENA

Membutuhkan sumber Membutuhkan sumber karbon tambahan, co-karbon tambahan, co-metabolismmetabolism

Terima Kasih