algoritma heat exchanger

Upload: henrikus-bhanutanaya

Post on 28-Feb-2018

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Algoritma Heat Exchanger

    1/5

    -0715041046-Indra wibawads-

    HEAT EXCHANGER

    [ PENUKAR PANAS ]

    ALOGARITAMA PERANCANGAN

    1. Menuliskan data-data yang diketahui

    Data-data dari fluida panas dan fluida dingin meliputi suhu masuk dan suhu

    keluar, kapasitas panas dan laju alirnya. Sehingga dapat dikatahui beban

    panasnya.

    2. Menentukan tipe Heat Exchanger

    Memilih tipe HE berdasarkan kondisi proses. Biasanya didasarkan pada luas

    penampang yang dibutuhkan. Untuk A < 200 ft2 ( luas permukaan yang

    dibutuhkan kecil ) menggunakan double pipe dan kalau A> 200 ft2

    menggunakan shell and tube. Tipe-tipe HE dapat pula dipilh dari buku-buku

    referensi yang ada seperti Kern, Ulrich A Guide to Chemical Engineering

    Process Design and Economics tabel 4-12 halaman 152, Ernest E Luwig

    Applied design for Chemical Engineering and Petrochemical Plants vol III

    tabel 10-1 halaman 7, serta Carl R. Branan Rules of thumb for che,ical

    engineers hal 24-25.

    3. Memilih bahan konstruksi

    Memilih bahan kontruksi yang sesuai dengan proses. Bcontoh-contoh bahan

    kontruksi untuk HE antara lain : Steel , 316 Stainless Steel , Titanium ,

    Hastelloy C , Zirconium , Quartz, Teflon (De Wallace technical)

    4. Menentukan Spesifikasi Shell dan Tube

    a. MenentuKan delta T LMTD

    1221

    1221

    log3,2tT

    tT

    tTtTLMTDT

    ( persamaan 5.14, Kern )

    delta t = Ft.LMTD , Ft diperoleh dari pembacaan grafik di kern.

    b. Menentukan harga Ud

    Harga Ud bisa dilihat pada tabel 8 Kern halaman 840.

  • 7/25/2019 Algoritma Heat Exchanger

    2/5

    -0715041046-Indra wibawads-

    c. Penentuan luas perpindahan panas

    Luas Perpindahan panas ( A ) = Q / ( Ud x T LMTD )

    d. Memilih spesifikasi tube

    Dapat dipilih dari tabel 10 Kern. Meliputi OD, ID, BWG, at, at

    e. Memilih pola Tube

    Ada dua pola tube yakni triangular pitch dan square pitch. Alasan

    pemilihan bisa dilihat pada halaman 26, Rules of thumb for CheEng oleh

    Carl R Branan. Dipilih triangular picth biasanya karena :

    1. Kapasitas fluida yang akan didinginkan besar sehingga dengan

    susunan ini akan lebih banyak terpasang pada shell dan tube

    2. Pressure drop rendah

    3. Viskositas cairan rendah

    Sedangkan untuk square dengan alasan :

    1. Lebih mudah untuk dibersihkan

    2. Pressure drop lebih rendah dari pada triangular

    3. tetapi membutuhkan shell yang lebih besar.

    PT

    60o

    60o

    60o

    triangular pitch square pitch

    Dari tabel 9 Kern dengan pola dan OD yang dipilih , kan didapatkan Pt,

    ID shell, Nt, Passes ( n ).

    f. Koreksi harga A

    Mengoreksi kembali harga luas permukaan yang diperoleh dari

    ukuran yang dipilih.

    A' = Nt x a x L

  • 7/25/2019 Algoritma Heat Exchanger

    3/5

    -0715041046-Indra wibawads-

    g. Koreksi harga Ud

    Ud = Q / ( A' x T LMTD )

    5. Menentukan Design Bagian Tube

    Ditentukan pula, tube untuk fluida panas atau dingin.

    a. Menghitung Flow Area

    at =n

    aN tt

    144

    '( persamaan 7.48, Kern )

    b. Menghitung Laju Massa ( Gt )

    Gt =ta

    w

    dalam lb / ft2

    .hr

    Velocity :

    V =3600

    tG dalam fps

    c. Mencari Bilangan Reynold

    pada tavg tertentu dicari sifat fisis fluida seperti viskositas ( )

    Diameter dari tabel 10, Kern hal 843

    Ret =

    tDxG

    Yang digunakan untuk menghitung pressure drop

    d. Mencari hi

    Dari fig . 25 kern diperoleh :

    hi dalam Btu/h.Ft2. F

    dengan faktor koreksi akan dipero;eh

    hi sebenarnya dalam Btu/h.Ft2

    . F

    e. Mencari hio

    hio = hi

    OD

    ID( persamaan 6.5, Kern )

    dalam Btu/h.ft2.F

    6. Menentukan Design Bagian Shell

    a. Menghitung flow area

    c' = Pt - OD tube , in

  • 7/25/2019 Algoritma Heat Exchanger

    4/5

    -0715041046-Indra wibawads-

    as =t

    shell

    xP

    xBxcID

    144

    'dalam ft2 ( persamaan 7.1, Kern )

    b. Menghitung laju alir massa ( Gs )

    Gs =sa

    W dalam lb / ft2.jam

    c. Mencari sifat fisis

    Pada suhu fluida dicari sifat fisis fluida tersebut seperti , kf, , cp, s

    Dari fig . 28, Kern di peroleh De, ft

    Re =

    DeGs.

    d. Dari fig. 28, Kern diperoleh nilai jH

    e. Menghitung ho

    ho = 1..

    .3

    1

    k

    c

    De

    kjH

    dalam Btu/hr.ft2 F ( pers. 6.15b )

    7. Mencari harga Uc

    Uc =oio

    oio

    hh

    hh

    dalam Btu / hr . ft2

    . F ( persamaan 6.38, Kern )

    8. Mencari dirt factor

    Rd =DC

    DC

    xUU

    UU dalam hr.ft2.F/Btu ( persamaan 6.13, Kern )

    9. Menentukan Pressure Drop

    a. Bagian Tube

    1. Untuk : Ret diatas akan diperoleh f dari fig 26, Kern

    2. Mencari delta Pt

    Pt = (f x Gt2 x L x n) / (5,22 x 1010 x D x s x )

    ( persaman 7.45, Kern )

    dengan :

    s : specific gravity

    : viscosity ratio

    Pt dalam psi

  • 7/25/2019 Algoritma Heat Exchanger

    5/5

    -0715041046-Indra wibawads-

    3. Mencari delta Pr

    Pr = (4 . n / s ) x ( V2 / 2 g' ) ( persamaan 7.46, Kern )

    Nilai V2 / 2 g 'dapat dicari dengan fig. 27, Kern

    4. Mencari delta Pt

    PT = Pr + Pt dalam psi

    b. Bagian Shell

    1. Pada : Tavg tertentu akan diperoleh sifat fisis fluida yang mengalir

    dalam shell seperti viskositas ()

    Dari fig 28, Kern akan diperoleh nilai De sehingga Res dapat dihitung.

    Res = De x Gs /

    Dengan Res, dari fig 29, Kern akan diperoleh f dalam ft2 / in2 .

    2. Mencari jumlah crosses

    N + 1 = 12 x ( L / B ) ( persamaan 7.43, Kern )

    3. Mencari delta Ps

    Ps = (((f x Gs2 x Ds x (N+1)) / (5,22 x 1010 x De x s))

    (persamaan 7.44, Kern )

    dalam psi

    Nilai batasan pressure drop biasanya 2 psi untuk shell dan 10 psi untuk

    tube. Sedangkan Rd perancangan harus lebih besar dari Rd yang

    dibutuhkan.