alat

Upload: wahadee-questions

Post on 20-Jul-2015

58 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

SABTU, 14 APRIL 2012 Perancangan Mesin Penepung Sistem Sentripugal

Mesin Penepung .Seiring dengan kemajuan teknologi tepat guna banyak ditemukan alat-alat teknologi yang diciptakan untuk mengolah hasil pertanian. Hal ini dimaksudkan untuk membantu para petani dalam mengolah hasil pertanian agar lebih mudah, cepat (produktivitas tinggi) tetapi dengan biaya yang terjangkau. Salah satu teknologi yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah mesin penepung yaitu mesin yang digunakan untuk mengolah hasil pertanian menjadi tepung beras, tepung gandum dan tepung kedelai. Secara sederhana proses pembuatan tepung yang biasa dilakukan oleh para petani dengan jumlah kecil adalah dengan ditumbuk kemudian disaring. Namun tentu proses tersebut sulit dilakukan untuk pembuatan dengan kapasitas besar karena memerlukan tenaga kerja yang banyak sehingga proses tersebut hanya dilakukan untuk kepentingan sendiri. Proses pembuatan tepung di industri-industri besar menggunakan mesin penggiling tepung dengan kapasitas besar.

Sistem penggilingan biasanya menggunakan roda gigi pengiling. Mesin penggiling tepung harganya sangat mahal sehingga tidak memungkinkan untuk dimiliki oleh para petani. Oleh karena itu, pada penelitian ini mesin penepung menggunakan konsep tumbukan seperti halnya para petani menumbuk beras menjadi tepung. Tetapi peda mesin ini proses penumbukan dilakukan dengan mengunakan tenaga listrik. Putaran dari motor listrik diteruskan ke sistem penumbuk melalui sistem transmisi. Putaran penumbuk mengakibatkan terjadinya gaya sentripugal pada beras yang tertumbuk. Oleh karena itu mesin ini dinamakan mesin penepung sistem sentripugal. Penggunaan penggerak motor listrik selain akan memiliki nilai ekonomis juga meiliki beberapa keuntungan diantaranya produktifitas bisa lebih tinggi, keseragaman produk dapat terkontrol, biaya tenaga kerja bisa ditekan dan tentunya dengan kualitas yang lebih tinggi. Secara umum mesin penepung sistem sentripugal terdiri dari tiga bagian utama yaitu sistem transmisi daya, sistem penepung sentripugal dan konstruksi mesin. Sistem transmisi adalah bagian utama mesin yang berfungsi untuk mentransmisikan daya dari motor listrik ke sistem penepung sentripugal. Sistem penepung sentripugal adalah bagian utama mesin yang berfungsi untuk menumbuk bahan baku (beras, gandum dan kedelai) hingga menjadi bentuk tepung melalui sistem sentripugal. Konstruksi mesin adalah bagian utama mesin yang berfungsi untuk mendukung semua sistem pada mesin penepung sistem sentripugal. Berdasarkan hasil hasil analisa dan perancangan, diperoleh spesifikasi mesin penepung sistem sentripugal sebagai berikut:

Spesifikasi Sistem Transmisi 1. Motor listrik mesin penepung sistem sentripugal dipilih dengan spesifikasi daya 0,2 kw ( Hp), kecepatan 900 rpm dan 1 phasa. 2. Poros penggerak dirancang menggunakan bahan S45C dengan diameter 10 mm. 3. Poros yang digerakkan dirancang menggunakan bahan S45C dengan diameter 14 mm. 4. Puli penggerak dirancang dengan ukuran dp = 170 mm, dk = 179 mm dan dB = 32 mm. 5. Puli yang digerakkan dirancang dengan ukuran Dp = 57,8 mm dan Dk = 66,8 mm.

6. Sabuk yang digunakan adalah sabuk V dengan kode A43 artinya penampang sabuk tipe A dengan panjang sabuk 43 inchi atau 1092 mm. 7. Baut pengikat puli penggerak dirancang menggunakan baut 2 buah M6 x 1 dengan spesifikasi d = 6 mm, d1 = 4,917 mm, d2 = 5,35 mm, h = 0,541 mm dan p = 1 mm. 8. Pasak pada puli yang digerakkan dirancang menggunakan bahan S45C-D dicelup dingin dan dilunakan dengan ukuran nominal pasak 5 x 5 mm lebar 20 mm.

Spesifikasi Sistem Penepung Sentripugal 1. Penumbuk dinamis dibuat dengan jumlah i = 3 buah, panjang p = 20 mm dan lebar l = 4 mm. Penumbuk dinamis diikat dengan pin yang terbuat dari bahan S 45 C berdiameter d = 8 mm. 2. Penumbuk statis dibuat dengan jumlah gigi penumbuk k = 16 buah, panjang p = 15 mm dan lebar l = 7 mm. Penumbuk statis diikat dengan menggunakan 3 buah baut M6 x 1 dengan spesifikasi d = 6 mm, d1 = 4,917 mm, d2 = 5,35 mm, h = 0,541 mm dan p = 1 mm. 3. Diameter minimum poros utama dirancang dengan diameter 14 mm. 4. Pasak pada piringan penumbuk dirancang menggunakan bahan S45C-D dicelup dingin dan dilunakan dengan ukuran nominal pasak 5 x 5 mm lebar 15 mm.

Spesifikasi Konstruksi Mesin 1. Dudukan motor dirancang menggunakan sambungan baut dengan tebal mur 8 mm, jumlah baut 4 buah, ukuran baut M8 x 1,25 dengan spesifikasi d = 8 mm, d1 =6,647 mm, d2 = 7,188 mm, h = 0,677 mm dan p = 1,25 mm. 2. Bantalan luncur dibuat dari bahan kuningan dengan diameter dalam d = 30 mm dan panjang l = 20 mm. 3. Dudukan rumah penepung dirancang menggunakan sambungan baut dengan tebal mur 8 mm, jumlah baut 4 buah, ukuran baut M8 x 1,25 dengan spesifikasi d = 8 mm, d1 =6,647 mm, d2 = 7,188 mm, h = 0,677 mm dan p = 1,25 mm. 4. Konstruksi mesin dirancang dengan menggunakan besi siku 30x30x3 mm berbahan S45C, proses pengelasan menggunakan las busur listrik dengan spesifikasi elektroda E 6013 artinya memiliki kekuatan tarik maksimum 60.000 lb/in2 atau 42 kg/mm2.