alat

14
ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN PADA PENANGANAN FISIOTERAPI MODALITAS FISIOTERAPI 1. SHORTWAVE DIATHERMY (SWD) Pengertian SWD Terapi panas penentrasi dalam dengan menggunakan gelombang elektromagnetik frekuensi 27,12 MHz, panjang gelombang 11 m. Tujuan Pemberian SWD Memperlancar peredaran darah, mengurangi rasa sakit, mengurangi spasme otot, membantu meningkatkan kelenturan jaringan lunak, mempercepat penyembuhan radang. Penempatan/susunan elektroda • Kontraplanar ; paling baik, penentrasi panas kejaringan lebih dalam, dipermukaan berlawanan dengan bagian terapi. • Koplanar : elektroda berdampingan disisi sama dgn jarak elektroda adequat, pemanasan superficial, jarak antara ke2 elektroda >> lebar drpd elektroda

Upload: asri-indriyani-putri

Post on 07-Dec-2014

57 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

rehab medik

TRANSCRIPT

Page 1: ALAT

ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN PADA PENANGANAN FISIOTERAPIMODALITAS FISIOTERAPI

1. SHORTWAVE DIATHERMY (SWD)

Pengertian SWD

Terapi panas penentrasi dalam dengan menggunakan gelombang elektromagnetik

frekuensi 27,12 MHz, panjang gelombang 11 m. 

Tujuan Pemberian SWD

Memperlancar peredaran darah, mengurangi rasa sakit, mengurangi spasme otot,

membantu meningkatkan kelenturan jaringan lunak, mempercepat penyembuhan radang.

Penempatan/susunan elektroda

• Kontraplanar ; paling baik, penentrasi panas kejaringan lebih dalam, dipermukaan

berlawanan dengan bagian terapi. 

• Koplanar : elektroda berdampingan disisi sama dgn jarak elektroda adequat, pemanasan

superficial, jarak antara ke2 elektroda >> lebar drpd elektroda 

• Cross fire treatment ; ½ terapi diberikan dgn elektroda 1 posisi, ½ terapi diberikan

elektroda posisi lain, pemanasan jaringan dlm seperti untuk organ pelvis 

• Monoplanar : elektroda aktif diatas satu lesi, bila yang dituju local & dangkal 

Page 2: ALAT

Indikasi SW

Kondisi peradangan dan kondisi sehabis trauma (trauma pd musculoskeletal), adanya

keluhan nyeri pd sistem musculoskeletal (kodisi ketegangan, pemendekan, perlengketan

otot jaringan lunak), persiapan suatu latihan/senam (untuk gangguan pada sistem

peredarah darah) 

Kontraindikasi SWD

Keganasan, kehamilan, kecendrungan terjadinya pendarahan, gangguan sensibilitas,

adanya logam di dalam tubuh, lokasi yang terserang penyakit pembuluh darah arteri. 

Teknik aplikasi SWD

Pre pemanasan alat 5-10 menit, jarak antara elektroda dengan pasien 5-10 cm/1 jengkal,

durasi 15-30 menit, intensitas sesuai dengan aktualitas patologi, posisikan pasien

senyaman mungkin, terbebas dari pakaian dan logam, tes sensibilitas, pasang elektroda,

pasien tidak boleh bergerak, intensitas dipertahankan sesuai dgn toleransi pasien.

2. MICROWAVE DIATHERMY (MWD)

Pengertian MWD

Page 3: ALAT

Suatu aplikasi terapeutik dengan menggunakan gelombang mikro dlm bentuk radiasi

elektromagnetik yg akan dikonversi dalam bentuk dengan frekuansi 2456 MHz dan 915

MHz dengan panjang gelombang 12,25 arus yang dipakai adalah arus rumah 50 HZ,

penentrasi hanya 3 cm, efektif pada otot 

Indikasi MWD

Selektif pemanasan otot (jaringan kolagen), spasme otot (efektif untuk sendi Inter

Phalangeal, Metacarpal Phalangeal dan pergelangan tangan, Rheumathoid Arthritis dan

Osteoarthrosis), kelainan saraf perifer (neuralgia neuritis) 

Kontraindikasi MWD

Adanya logam, gangguan pembuluh darah, pakaian yang menyerap keringat, jaringan yang

banyak cairan, gangguan sensibilitas, neuropathi (timbul gangguan sensibilitas dan

diabetes melitus), infeksi akut, transqualizer (alat pada pasien dengan gangguan

kesadaran), sesudah rontgen (konsentrasi EM berkelebihan), kehamilan, saat menstruasi. 

Efek fisiologis yang ditimbulkan dari pemberian MWD

Terjadinya perubahan panas ; yang sifatnya lokal jaringan yang meningkatkan metabolisme

jaringan lokal, meningkatkan vasomotion sehingga timbul homeostatik lokal yang akhirnya

menimbulkan vasodilatasi. Perubahan panas secara general yang menaikkan temperatur

pada daerah lokal. 

Teknik aplikasi MWD: 

• Persiapan alat, tes alat, pre pemanasan 5-10 menit, jarak <10cm dari kulit • persiapan

pasien : bebaskan dari pakaian dan logam, posisikan pasien senyaman mungkin, tes

sensibilitas, jarak 5-10 cm, durasi 20-30 menit. alat 2456MHz, frekuensi terapi 3-5

x/minggu, intensitas 50-100 watt (toleransi pasien), dosis intensitas ditentukan oleh

aktualitas patologi (aktualitas rendah : thermal, aktualitas sedang : subthermal, aktualitas

tinggi : a thermal)

Page 4: ALAT

3. ULTRASOUND (US)

Pengertian US

Terapi dgn menggunakan gelombang suara tinggi dgn frek 1 atau 3 MHz (>20.000 Hz). 

Tujuan pemberian US

Mengurangi ketegangan otot, mengurangi rasa nyeri, memacu proses penyembuhan

collagen jaringan (dipilih untuk jaringan kedalaman < dari 5 cm) Penentrasi terdalam dlm

setiap media: • Tulang : penentrasi 7 mm pada frekuensi 1 MHz • kulit : penentrasi 36 mm

Page 5: ALAT

pada frekuensi 1 MHz, pd 3 MHz 12 mm • tendon : penentrasi 21 mm pada frekuensi 1

MHz, pd 3 MHz 7 mm • Otot : penentrasi 30 mm pada frekuensi 1 MHz, pd 3 MHz 7 mm •

Lemak : penentrasi 165 mm pada frekuensi 1 MHz, pd 3 MHz 55 mm • 3 MHz penentrasi :

1/3 dari frek 1 MHz • intensitas terapi : kontinu. intensitas rendah <0,3 W/cm², intensitas

sedang 0,3-1,2 W/cm², intensitas kuat 1,2-3W/cm². untuk efek terapeutik 0,7-3 MHZ. •

Frekuensi : untuk kasus pada kondisi subakut à waktu 3 menit, pengulangan 1x1hari, sehari

10x. Untuk kasus pada kondisi kronik à waktu 5-10 menit, pengulangan 1x1 hari atau 1x2

hari, sehari 12-18x. Metode US A. Kontak langsung : paling banyak digunakan ; perlu

adanya media coupling (Gel, water oil, pasta analgetik, water). Syarat media coupling à

harus steril, tidak terlalu cair, tidak terlalu mudah diserap tubuh, tidak menimbulkan

flek/pekat. B. Kontak tidak langsung : sub aqual (dalam air) à di dalam air, hal ini dilakukan

bila regio yang akan diterapi areanya kecil dan tidak rata permukaannya (trigger finger,

Rheumathoid Arthtritis jari-jari. water pillow à kantong plastik/karet mengandung air, kontak

dipermukaan tubuh tidak rata; medium antara sisi kantong – kulit, sisi kantong – tranduser.

Teknik Aplikasi US • Sebelum terapi : lakukan assesment, tes sensibilitas, lokalisasi daerah

terapi, tentukan metode (langsung/tidak langsung), beri penjelasan kepada pasien : “

bapak/ibu saya akan memberikan terapi Ultrasound nanti rasanya seperti dipijat dan sedikit

hangat gunanya untuk memperbaiki jaringan yg rusak sehingga akan mengurangi nyeri” •

Persiapan alat • Persiapan pasien Penatalaksanaan US • Berikan gel pada daerah yang

akan diterapi • Ratakan gel dgn tranduser, nyalakan alat • Timer ditentukan dari = luas area

dibagi dengan luas ERA • Intensitas ditentukan oleh aktifitas patologi : • aktivitas tinggi :

dosis rendah (1-1,5 W/cm²) • aktivitas sedang : dosis sedang (1,5-2 W/cm²) • aktivitas

rendah : dosis tinggi (2-3 W/cm²) • Intensitas/durasi : pada kondisi akut à intermiten ; pada

kondisi kronik à continous • Ultrasound dengan air (untuk kasus sendi kecil dan permukaan

tidak rata), penerapannya : Tidak langsung bersentuhan dengan air, jaraknya 1,5-2,5 cm •

Untuk tranduser 1 MHz : penentrasi lebih dalam, tapi area konvergen 3x lebih kecil. Untuk

tranduser 3 MHz : penentrasi lebih kecil tapi area konvergen 3x lebih besar. Efek US >

Mekanis : menimbulkan efek micromassage -> dilatasi -> inflamasi

> Thermal : menimbulkan efek panas tranduser lebih kecil dimana panas ringan sampai 5

cm (deep) dan lebih dominan pada continue.

> Piezoelectric : perubahan muatan membran sehingga terjadi proses kimiawi di jaringan di

sekitarnya

> Biologis : menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah à meningkatkan sirkulasi darah ->

Page 6: ALAT

meningkatkan permeabilitas dan regenerasi jaringan à menimbulkan rileksasi otot sehingga

akan mengurangi nyeri. 

Indikasi US

kondisi peradangan dan traumatik sub akut dan kronik, adanya jaringan parut (scar tissue)

pada kulit, kondisi ketegangan, pemendekan dan perlengketan jaringan lunak (otot, tendon,

ligament). Kondisi inflamasi kronik ; oedema -> gangguan sirkulasi darah, contoh kasus yg

termasuk indikasi Ultrasound : Rheumathoid Arthrosis, Osteoarthrosis Genu, Hernia

Nucleus Pulposus, Low Back Pain, spasme cervical, tennis elbow, frozen shoulder.

Kontra indikasi US

jaringan yang lembut (mata, ovarium, testis, otak), jaringan yang baru sembuh,

jaringan/granulasi baru, kehamilan, pada daerah yang sirkulasi darahnya tidak adekuat,

tanda-tanda keganasan, infeksi bakteri spesifik.

4. Transcutaneus Electrical nerve stimulation (TENS)

Page 7: ALAT

Pengertian TENS

> Transcutaneus Electrical nerve stimulation (TENS) merupakan suatu cara penggunaan

energi listrik guna merangsang sistem saraf melalui permukaan kulit dan terbukti efektif

untuk merangsang berbagai tipe nyeri 

> Pada TENS mempunyai bentuk pulsa : Monophasic mempunyai bentuk gelombang

rectanguler, trianguler dan gelombang separuh sinus searah; biphasic bentuk pulsa

rectanguler biphasic simetris dan sinusoidal biphasic simetris; pola polyphasic ada

rangkaian gelombang sinus dan bentuk interferensi atau campuran. 

> Pulsa monophasic selalu mengakibatkan pengumpulan muatan listrik pulsa dalam

jaringan sehingga akan terjadi reaksi elektrokimia dalam jaringan yang ditandai dengan

rasa panas dan nyeri apabila penggunaan intensitas dan durasi terlalu tinggi. 

Tujuan pemberian TENS

Memeilhara fisiologis otot dan mencegah atrofi otot, re-edukasi fungsi otot, modulasi nyeri

tingkat sensorik, spinal dan supraspinal, menambah Range Of Motion (ROM)/mengulur

tendon, memperlancar peredaran darah dan memperlancar resorbsi oedema 

Frekuensi Pulsa

• Frekuensi pulsa dapat berkisar 1 – 200 pulsa detik.

• Frekuensi pulsa tinggi > 100 pulsa/detik menimbulkan respon kontraksi tetanik dan

sensibilitas getaran sehingga otot cepat lelah 

• Arus listrik frekuensi rendah cenderung bersifat iritatif terhadap jaringan kulit sehingga

dirasakan nyeri apabila intensitas tinggi. Arus listrik frekuensi menengah bersifat lebih

konduktif untuk stimulasi elektris karena tidak menimbulkan tahanan kulit atau tidak bersifat

Page 8: ALAT

iritatif dan mempunyai penetrasi yang lebih dalam. 

Penempatan Elektroda

• Di sekitar lokasi nyeri : Cara ini paling mudah dan paling sering digunakan, sebab metode

ini dapat langsung diterapkan pada daerah nyeri tanpa memperhatikan karakter dan letak

yang paling optimal dalam hubungannya dengan jaringan penyebab nyeri 

• Dermatome :Penempatan pada area dermatome yang terlibat, Penempatan pada lokasi

spesifik dalam area dermatome, Penempatan pada dua tempat yaitu di anterior dan di

posterior dari suatu area dermatome tertentu

• Area trigger point dan motor point

Indikasi TENS

Kondisi LMNL(Lower Motor Neuron Lesion) baru yang masih disertai keluhan nyeri, kondisi

sehabis trauma/operasi urat saraf yang konduktifitasnya belum membaik, kondisi LMNL

kronik yg sdh terjadi partial/total dan enervated muscle, kondisi pasca operasi tendon

transverse, kondisi keluhan nyeri pada otot, sebagai irritation/awal dari suatu latihan,

kondisi peradangan sendi (Osteoarthrosis, Rheumathoid Arthritis dan Tennis elbow),

kondisi pembengkakan setempat yang belum 10 hari

Kontra Indikasi TENS

Sehabis operasi tendon transverse sebelum 3 minggu, adanya ruptur tendon/otot sebelum

terjadi penyambungan, kondisi peradangan akut/penderita dlm keadaan panas

Prosedur TENS

• Tingkat analgesia-sensoris : frekuensi 50-150 Hz, durasi pulsa <200 (60-100) mikrodetik •

Tingkat analgesia untuk rasa nyeri : frekuensi 150 Hz, durasi pulsa >150 mikrodetik

• Persipan pasien (kulit harus bersih dan bebas dari lemak, lotion, krim dll), periksa sensasi

kulit, lepaskan semua metal di area terapi, jangan menstimulasi pada area dekat/langsung

di atas fraktur yg baru/non-union, diatas jaringan parut baru, kulit baru.

5. PARAFIN BATH

Page 9: ALAT

Pengertian

Pengobatan panas superficial dgn modalitas rendaman hangat parafin.

Tujuan

Preliminary terhadap metoda intervensi lain (mobilisasi sendi, massage), memperlancar

peredaran darah, mengurangi rasa sakit, menambah kelenturan jaringan perifer, lingkup

gerak sendi, dipilih untuk tangan dan kaki.

Metode Aplikasi

> Metode Deep : mencelupkan kaki/tangan kedalam cairan parafin bath -> terbentuk

permukaan parafin padat dan tipis yang meliputi kulit -> tarik kembali -> ulang 8-10x ->

sampai terbentuk sarung tengan tebal (mengisolasi bagian tubuh terhadap kehilangan

panas) -> bungkus dengan handuk kering untuk mempertahankan panas -> lama 15-20

menit -> setelah itu sarung tangan parafin dilepas

> Metode immersion : mencelupkan tangan/kaki secara terus-menerus kedalam cairan

parafin -> terbentuk sarung tangan pada sekitar kulit -> lama 20-30 menit -> lebih efektif

meningkatkan temperatur jaringan tapi resiko luka bakar

> Metoda breshing : dengan menggunakan kuas -> untuk area yang tidak dijangkau

(pinggang, hip, pada regio yang besar)

Page 10: ALAT

6. ULTRA VIOLET (UV)

Pengertian

Pancaran gelombang elektromagnetik. Dengan panjang gelombang 1800A-4000A,

dikelompokan : Far UV -> 1800-2900A, daya tembus -> stratum korneum; Near UV ->

2900-4000A, daya tembus -> stratum spinosum 

> Upaya pengobatan modalitas sinar superficial dgn menggunakan sinar ultra violet

gelombang panjang (UV B) atau gelombang pendek (UV A)

> UV A (3450-4000A) tanning (pewarnaan) dengan sedikit eritema kulit, immediate banyak

terjadi, tidak semua orang tampak pada penyinaran 1 jam, hilang dalam beberapa hari

> UV B (2800-3150A): uremik pruritus, eritema kulit, terbakar

Page 11: ALAT

> UV C (1800-2800 A)

> Struktur kulit dari kulit paling luar ke dalam àlapisan dermis : stratum korneum/lapisan

tanduk, stratum lusidum, stratum granulosum, stratum spinosum, stratum basale(pigmen);

lapisan dermis : pars papilare & pars retikularis; Lapisan subkutis. 

Tujuan Pemberian UV

Untuk meningkatkan sistem pertahanan tubuh, mempercepat penyembuhan luka terbuka,

penyembuhan penyakit kulit tertentu

• Efek lokal 

o Erytema, adalah kemerah-merahan pada kulit dan merupakan hal pertama yang dapat

diobserfasi sebagai efek penggunaan UV. Eritema dicapai sekitar 24 jam kemudian,

eritema merupakan hasil stimulasi reaksi inflamasi oleh sinar UV. UV dapat menyebabkan

iritasi dan perubahan degeneratif pada jaringan epidermis. Stimulasi tersebut merupakan

respon dilatasi kapiler, arterioler dan eksudasi (pengaliran cairan) pada jaringan.

o Pigmentasi à merupakan peningkatan pigmen melanin yg dibentuk oleh melanoblast yang

berpindah kelapisan lebih superficial pada epidermis. UV dpt mempercepat produksi

melanin melalui stimulasi produksi enzim tyrosinase pada melanoblast

o Desquamasi adalah pengelupasan sel-sel kulit mati yang terjadi pada jaringan kulit

o Pertumbuhan sel-sel epitel adalah peningkatan sebagai bagian dari proses perbaikan

jaringan dimana sel-sel basal berpindah ke sel-sel diepidermis

• Efek antibiotik, merupakan efek destruktif akibat radiasi UV terhadap virus, bakteri dan

organisme-organisme kecil pada permukaan kulit 

Indikasi UV

radikal general -> penderita dengan kondisi tubuh rendah (alergi, asmatis, bronchitis), anak-

anak yang mengalami keterlambatan dalam pertumbuhan dan aktivitas (anak premature,

Cerebral Palsy)

Radiasi lokal -> penyakit kulit karena jamur, luka lama (decubitus), hipopigmentasi (bekas

luka terbakar), acne vulvagaris

Kontra Indikasi UV

Penyakit yang akut (TBC, paru, dermatitis, exim), penderita yang sedang mendapat

radioterapi, penderita alergis terhadap sinar UV, sensitiser (adanya kemungkinan penderita

Page 12: ALAT

menjadi sensitive terhadap sinar UV setelah pengobatan dengan obat-obatan tertentu,

misal : sulfa, insuline, thyroid extract, kinine, gold therapy 

Derajat Eritema UV

- Derajat I : MED (Minimal Erytema Dosage), dosis UV yang dalam beberapa jam

menyebabkan eritema minimal, dimana untuk menentukan dosis terapi, periode laten 6-8

jam, hilang 24-36 jam, iritasi berkurang & pengelupasan kulit berkurang

- Derajat II : 2,5 MED, periode laten 4-6 jam, menghilang 48-96 jam, sedikit iritasi dan

pengelupasan kulit.

- Derajat III : 5 MED, periode laten 3-4 jam, menghilang 6-10 hari, panas, nyeri, oedem,

pengelupasan kulit, mirip luka bakar, pigmentasi menambah

- Derajat IV : 10 MED, periode laten 2 jam, menetap selama beberapa hari, hilang sampai 2

minggu 

Prosedur penggunaan UV

Dosis :

• Untuk radiasi general -> dosis : sub erytema, pengulangan 1x1 hari, 1 seri 12x

• Untuk radiasi lokal -> dosis E II pengulangan 3 hari 1x, E III pengulangan 3 minggu 1x, E

IV pengulangan 2 minggu 1x

Teknik aplikasi

Sebelum terapi dilakukan tes MED (Minimal Erytema Dosage). Posisikan pasien senyaman

mungkin, tutup semua bagian kecuali area yang akan di tes, bersihkan dulu dengan

alkohol. Area yang akan diterapi diberi karbon hitam yang ada lobangnya, area lain ditutup

rapat, untuk terapis pakai kacamata. Timer dlm detik, alat tegak lurus pd kulit, jarak lampu

dari kulit 60-90 cm.