alat-pemupuk

21
I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Selain proses pengolahan tanah. Proses lainnya yang cukup memerlukan biaya besar adalah penanaman dan proses pemeliharaan. Proses pemeliharaan tanaman meliputi proses pemupukan dan proses pembasmian hama. Proses tersebut memerlukan teknik dan tenaga kerja tergantung dari luas lahan yang akan .Hal ini menunjukan sangatlah diperlukan alat tanam mekanis mengingat semakin sedikitnya tenaga yang tersedia dalam bidang pertanian. Petani yang memiliki lahan cukup luas seringkali menghadapi hambatandalam setiap kegiatan budidaya karena keterbatasan sumberdaya terutama tenaga kerja di bidang pertanian serta didukung dengan masih rendahnya tingkat produktivitas tenaga kerja pertanian tersebut. Hal ini karena hampir sebagian besar tenaga kerja pertanian saat ini sudah memasuki usia non produktif sementara generasi muda lebih banyak terjun di sektor lain baik industri maupun sektor informal sebagai akibat dari rendahnya minat mereka untuk terjun langsung ke lahan pertanian, apalagi dengan sistem pertanian tradisional. Oleh karenanya keberadaan mesin pertanian dapat meningkatkan produktifitas dan efektifitas kerja. Seiring dengan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang pertanian 1

Upload: gemala-hardinasinta

Post on 20-Feb-2016

920 views

Category:

Documents


122 download

DESCRIPTION

prinsip kerja serta jenis-jenis alat dan mesin pemupukan

TRANSCRIPT

Page 1: ALAT-PEMUPUK

I. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Selain proses pengolahan tanah. Proses lainnya yang cukup memerlukan

biaya besar adalah penanaman dan proses pemeliharaan. Proses pemeliharaan

tanaman meliputi proses pemupukan dan proses pembasmian hama. Proses

tersebut memerlukan teknik dan tenaga kerja tergantung dari luas lahan yang akan

.Hal ini menunjukan sangatlah diperlukan alat tanam mekanis mengingat semakin

sedikitnya tenaga yang tersedia dalam bidang pertanian.

Petani yang memiliki lahan cukup luas seringkali menghadapi

hambatandalam setiap kegiatan budidaya karena keterbatasan sumberdaya

terutama tenaga kerja di bidang pertanian serta didukung dengan masih rendahnya

tingkat produktivitas tenaga kerja pertanian tersebut. Hal ini karena hampir

sebagian besar tenaga kerja pertanian saat ini sudah memasuki usia non produktif

sementara generasi muda lebih banyak terjun di sektor lain baik industri maupun

sektor informal sebagai akibat dari rendahnya minat mereka untuk terjun langsung

ke lahan pertanian, apalagi dengan sistem pertanian tradisional. Oleh karenanya

keberadaan mesin pertanian dapat meningkatkan produktifitas dan efektifitas

kerja.

Seiring dengan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan khususnya

dalam bidang pertanian sekarang ini telah dikembangkan berbagi jenis

mesin penanam yang dimaksudkan untuk membantu petani dalam

memudahkan proses penanaman sehingga dapat menghasilkan kinerja

efektif dan efisien dengan keuntungan yang lebih besar.

I.2 Tujuan Penulisan

1. Mengetahui alat-alat pemupukan.

2. Mengetahui bagian-bagian utama alat pemupukan.

3. Mengetahui prinsip kerja dari alat pemupukan.

1

Page 2: ALAT-PEMUPUK

II. TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Pemupukan

Pemupukan merupakan usaha memasukkan zat hara ke dalam tanah dengan

maksud memberikan/menambahkan zat tersebut untuk pertumbuhan tanaman agar

didapatkan hasil (produksi) yang diharapkan (Tusi, 2014).

Menurut (Anonim1, 2010) tanaman diberikan pemupukan, jika:

1. Tanah miskin hara

2. Pertumbuhan tanaman terhambat walaupun sudah dilakukan penyiangan dan

ditemukan gejala kekurangan unsur hara.

3. Pertumbuhan tanaman perlu dipercepat untuk mengurangi resiko akibat

persaingan dengan gulma.

4. Ingin meningkatkan hasil pertambahan pertumbuhan (riap volume) per satuan

luas pada akhir daur.

II.1.1Alat dan Mesin Pemupukan

Pupuk tanaman dapat berbentuk padat, cair atau gas. Pupuk dapat diberikan

melalui beberapa cara. Pemberian dapat dilakukan dengan menggunakan alat

penyebar pupuk. Alat dan mesin penyebar pupuk mempunyai bentuk

bermacam-macam. Konstruksi dari alat tergantung dari macam pupuk yang akan

diberikan. Pada prinsipnya, antara jenis alat penanam dan alat pemupuk terdapat

beberapa persamaan dalam prinsip kerja. Persamaannya antara lain adanya

pembuka alur, mekanisme penjatuhan pupuk atau benih, penutup alur dan tempat

pupuk atau benih (Anonim2, 2014).

Berdasarkan sumber tenaga yang dipergunakan untuk menggerakkan

alat,alat pemupukan dapat dibedakan menjadi 3 golongan, yaitu:

1. Alat pemupukan dengan sumber tenaga manusia

2. Alat pemupukan dengan sumber tenaga hewan

3. Alat pemupukan dengan sumber tenaga traktor

2

Page 3: ALAT-PEMUPUK

Alat Pemupukan Dengan Sumber Tenaga Manusia

Alat pemupukan dengan sumber tenaga manusia dapat dibedakan menjadi 2

yaitu:

1. Tradisional

Cara tradisional ini masih banyak dipergunakan petani di Indonesia. Pupuk

sampai ke permukaan tanah dengan cara disebar dengan menggunakan tangan.

Untuk maksud tersebut digunakan pupuk dalambentuk butiran kering. Pupuk

diangkut ke lapangan dengan menggunakan keranjang atau karung. Sedangkan

pada pembenaman pupuk kandang dengan menggunakan cangkul.

Kelemahan cara tradisional antara lain adalah, hanya baik untuk pupuk padat

dan kering, disamping hasil sebarannya yang kurang seragam.

2. Semi Mekanis.

Gambar 1. Alat Penyebar Pupuk Semi Mekanis

Alat penyebar semi mekanis biasanya dipergunakan untuk menyebarkan

pupuk butiran. Sebagai sumber tenaganya adalah manusia, dengan mendorong

alat melalui tangkai pengendali. Pergerakan peralatan pengeluaran pupuk diatur

oleh perputaran roda melalui rantai transmisi dan gigi atau belt. Dalam operasinya

alat ini dikaitkan dengan alat tanam. Alat penyebar pupuk semi mekanis dapat

menyebar pupuk sebanyak100 kg sampai 1.400 kg setiap hektar dengan jarak alur

30 cm. Kapasitas dari corong pemasukan (Hopper) antara 14 kg sampai 30 kg.

3

Page 4: ALAT-PEMUPUK

Bagian-bagian penting dari alat terdiri dari:

a. Tangkai kendali : gunanya untuk mengendalikan alat supaya jalannyalurus

b. Corong pemasukan (hopper): berguna untuk menyalurkan pupuk tanah

c. Roda penggerak: berguna untuk memudahkan jalannya alat dansebagai

sumber tenaga pemutar bagian ”pengatur” jatuhnya pupuk.

d. Pengatur penjatuhan pupuk: berguna untuk menentukan jumlahpupuk yang

dikeluarkan/dijatuhkan ke atas tanah.

e. Pembuka alur: berguna untuk membuka tanah yang akan ditempatipupuk.

f. Penutup alur: berguna untuk menutup tanah yang akan ditempatipupuk.

g. Saluran pupuk: berguna untuk menyalurkan pupuk agar diperolehketepatan

penjatuhan pupuk diatas tanah

Alat Pemupuk Dengan Sumber Tenaga Hewan

Pupuk padatan banyak dipergunakan pada peralatan yang ditarik oleh hewan.

Dalam operasinya, biasanya alat dikaitkan dengan alat penanam benih. Prinsip

kerjanya adalah sebagai berikut:

1) Pembukaan alur

2) Mekanisme penjatuhan pupuk granular

3) Penutupan alur

Gambar 2. Alat Pemupuk Dengan Sumber Tenaga Manusia

4

Page 5: ALAT-PEMUPUK

Bagian-bagianalat pemupuk dengan sumber tenaga hewan yaitu:

a. Corong pemasukan (hopper): berguna menyalulurkan pupuk kedalam tanah.

b. Tangkai Kendali: berguna untuk mengendalikan jalannya alat.

c. Roda : berguna untuk memperlancar jalannya alat.

d. Pengatur penjatuhan pupuk: berguna menentukan jumlah pupuk

yangdiperlukan

e. Belt/rantai transmisi: berguna untuk menyalurkan tenaga yang berhubungan

denganalat penyaluran pupuk.

f. Pembuka alur: berguna untuk membongkar tanah yang akan diisi pupuk

g. Penutup alur: berguna untuk menutup tanah yang diisi pupuk.

h. Saluran pupuk: berguna untuk memperoleh ketepatan penjatuhan pupuk.

Alat Pemupuk Dengan Sumber Tenaga Traktor

Alat pemupukan yang digerakkan traktor mempunyai bentuk

bermcam-macam. Atas dasar pupuk yang dipergunakan,maka mesin dapat

digolongkan menjadi 3, yaitu:

1. Alat penyebar rabuk (pupuk kandang)

Fungsi alat ini membawa pupuk kandang ke lapang, menghancurkan dan

menyebarkannya diatas tanah secara seragam. Penyebaran biasanya dilakukan

sebelum pengolahan tanah pertama. Dengan pengolahan tanah pupuk diharapkan

bercampur dengan tanah.

Dalam operasinya alat berada dibelakang traktor. Biasanya alat beroda dua,

tetapi ada juga yang beroda empat sehingga dapat ditarik oleh traktor dan hewan.

Tenaga untuk operasi peralatan penyebaran pupuk berasal dari perputaran roda

bagian belakang melalui transmisi rantai atau ”Power TakeOff” (PTO) traktor.

Kapasitas alat penyebar pupuk antara 40 sampai 150 busel, dan ukuran yang

banyak digunakan antara 60 sampai 80 busel. Dibandingkan dengan

menggunakan tangan maka alat ini lebih cepat dan lebih seragam hasil

sebarannya, serta menghemat tenaga kerja.

5

Page 6: ALAT-PEMUPUK

Gambar 3. Bagian-bagian Alat Penyebar Pupuk Kandang

Bagian-bagian dan kegunaan alat:

a. Tempat pupuk organik: berfungsi sebagai wadah untuk meletakkan pupuk

yang akan disebarkan.

b. Widespread device: berfungsi menyebarkan rabuk yang sudah

haluskepermukaan tanah secara seragam. Alat ini terletak dibelakang bagian

bawah pada kotak.

c. Konveyor: berguna untuk mengangkut rabuk ke bagian kotak. Gerakan

konveyor antara 2.54 sampai 7.62 cm untuk setiap menit. Kecepatankonveyor

dapat diatur melalui pengungkit.

d. Titik hubung dengan PTO.

e. Rantai transmisi sebagai penyalur tenaga penggerak.

f. Roda trailer: untuk menggerakkan alat pemupuk.

g. Penghancur (Beater): berfungsi menghancurkan bongkahan-bongkahan rabuk

menjadi bagian-bagian yang lebih halus, dan selanjutnya menyalurkannya ke

”Widespread device”.

2. Alat penyebar pupuk granular

Prinsip kerja dari alat penyebar pupuk granular sama dengan prinsip kerja alat

penanam benih, bahkan terdapat beberapa alat yang memiliki dua fungsi sebagai

6

Page 7: ALAT-PEMUPUK

penanam benih dan penyebar pupuk granular. Prinsip kerjanya adalah sebagai

berikut:

1) Pembukaan alur

2) Mekanisme penjatuhan pupuk granular

3) Penutupan alur

Gambar 4. Alat Penyebar Pupuk Butiran

Bagian alat penyebar pupuk butiran yaitu:

a. Corong pemasukan: untuk menyalurkan dari alat ke tanah.

b. Matering device: untuk mengatur jumlah pupuk yang dikeluarkan/diperlukan

c. Tabung pengeluaran: membawa pupuk yang keluar dari corong pemasukan

kedalam tanah.

d. Pembuka alur: membuka tanah yang akan ditempati oleh pupuk. Alat

pembuka ini dapat berupa pahat (chisel), pisau ataupun piring.

e. Saluran pupuk: untuk menyalurkan pupuk dan untuk memperoleh ketepatan

penjatuhan pupuk diatas tanah

3. Alat penyebar pupuk cair dan gas

Penempatan pupuk cair dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu:

1. Penempatan di bawah permukaan tanah: penempatan pupuk dibawah

permukaan tanah memerlukan peralatan khusus untuk membuka alur

7

Page 8: ALAT-PEMUPUK

sehingga pupuk dapat disebarkan. Contoh pupuk yang ditempatkan di bawah

permukaan tanah adalah andhyrous ammonia.

Gambar 5. Alat penyebar pupuk andhyrous ammonia dan bagiannya

Bagian-bagian alat penyebar pupuk andhyrous ammonia:

a. bentuk pisau pembuka alur

b. saluran pupuk cair

c. lubang pengeluaran

d. tangki pupuk anhydrous ammonia

e. roda pembantu

2. Penempatan pada permukaan tanah: pada cara ini penyebaran pupuk dapat

dilakukan dengan tanpa tekanan. Alat penyebar pupuk ini serupa dengan

sprayer. Pupuk dapat disemprotkan bersama-sama insektisida.

3. Penempatan dalam air irigasi: pupuk cair juga dapat disebarkan melalui air

irigasi. Pemberian bersamaan dengan air irigasi sehingga dapat menghemat

tenaga kerja dan alat. Kekurangan cara ini antara lain, hanya mungkin

dilakukan bila tanaman memerlukan air dan kemungkinan penguapan pupuk

melalui air.

1.

2.

2.1.

2.2.

2.2.1.Matering Device

8

Page 9: ALAT-PEMUPUK

Matering device (penjatah) merupakan bagian dari alat tanah yang berada

pada posisi tengah ataupun bawah yang berfungsi untuk mengatur pengeluaran

pupuk sehingga pupuk dapat jatuh dengan jumlah tertentu dan jarak tertentu

sehingga proses penanaman bisa berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku

dalam penanaman pupuk.

9

Page 10: ALAT-PEMUPUK

Berbagai jenis penjatah telah dikembangkan untuk menghasilkan penjatahan

bahan yang konsisten dan seragam. Jenis-jenis penjatah pupuk sebagai berikut:

1. Roda bintang (star wheel feed)

Pupuk yang akan di distribusikan ditempatkan di antara roda-roda binatang,

kemudian jatuh ke dalam tabung pengeluaran secara gravitasi. Sebelum bahan

masuk ke dalam tabung pengeluaran bahan yang terbawa di atas roda bintang di

potong oleh pintu pengeluaran. Kapasitas pengeluaran (feed rate) diatur dengan

mengatur tinggi rendahnya lubang pemasukan di atas roda bintang.

Gambar 6. Penjatah roda bintang

2. Piringan berputar (rotating bottom)

Penjatah piringan berputar seperti pada Gambar 13 dapat digunakan untuk

pemupukan dalam beberapa jumlah barisan. Penjatah tipe ini terdiri dari sebuah

pacul stasioner yang memisahkan pupuk dari piringan berputar di bawah tangki

pupuk, mengarahkannya ke sisi mangkuk, dan memasukkannya ke saluran pupuk.

Banyaknya pupuk yang dikeluarkan diatur dengan menyetel pintu pengeluaran di

sisi lubang pengeluaran. Terkadang ada dua pintu pengeluaran yang dapat

memberikan pemupukan dua baris dengan satu hopper pupuk..

Gambar 7. Penjatah piringan berputar

3. Ulir (auger)

Penjatah tipe ulir dibagi menjadi dua, yaitu penjatah tipe ulir rapat dan ulir

longgar. Gambar 14 menunjukkan bentuk auger dengan tabung yang rapat

dengan ulirnya dan ulir tersebut memiliki displacement yang cukup besar tiap

putarannya.

10

Page 11: ALAT-PEMUPUK

Gambar 8. Penjatah tipe ulir rapat

4. Rotor bercelah (edge cell)

Roda penjatah dipasangkan pada jarak yang diperlukan sepanjang hopper dan

diputar oleh poros berpenampang segiempat. Lebar rotor antara 6 mm hingga 32

mm digunakan untuk pemberian dosis yang berbeda. Laju pengeluaran pupuk

diatur dengan merubah kecepatan putar porosnya.

Gambar 9. Rotor bercelah

5. Sabuk berputar (belt type)

Penjatah tipe sabuk Gambar16 digunakan untuk aplikasi pupuk dalam jumlah

besar, seperti penebar pupuk tipe broadcaster dengan hopper yang besar. Sabuk

berupa sebuah sabuk kawat (bahan stainless steel) atau bahan kain berkaret.

Pengeluarannya dapat dipisah ke dalam dua atau lebih aliran pengeluaran sesuai

kebutuhan.

Gambar 10. Penjatah sabuk berputar

11

Page 12: ALAT-PEMUPUK

6. Rol beralur (fluted roll)

Penjatah tipe ini terdiri dari sebuah rotor bersudut atau rol beralur di

atas pintu pengeluaran yang dapat diatur dan rotor tersebut digerakkan oleh

roda penggerak (ground wheel). Bagian hopper memiliki dua atau empat pintu

pengeluaran yang pengeluarannya dapat digunakan secara terpisah atau

digabungkan. Rotor-rotor cukup rapat dengan dasar hopper sehingga

menghasilkan penutupan positif ketika rotor tidak berputar.

Gambar 11. Penjatah rol beralur

7. Aliran gravitasi (gravity flow)

Penjatah tipe gravitasi biasa digunakan pada drop type broadcaster. Penjatah

diatur dengan menyetel ukuran lubang pengeluaran. Sebuah agitator berputar

memecah gumpalan dan menggerakkan bahan menuju lubang pengeluaran untuk

membantu pengumpanan. Broadcaster berputar memiliki hopper yang dapat

diruncingkan ke arah dasarnya yang memiliki luasan yang kecil dan biasanya

menggunakan penjatah tipe bukaan stasioner. Penjatahan tipe gravitasi sensitif

terhadap kecepatan majunya.

Gambar 12. Penjatah aliran gravitasi

I.

II.

12

Page 13: ALAT-PEMUPUK

III. PENUTUP

III.

III.1 Kesimpulan

Dalam penulisan makalah ini penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai

berikut :

1. Pemupukan merupakan usaha memasukkan zat hara kedalam tanah dengan

maksud memberikan/menambahkan zat-zat tersebut untuk pertumbuhan

tanaman agar didapatkan hasil produksi sesuai yang diharapkan.

2. Atas dasar sumber tenaga yang dipergunakan untuk menggerakkan alat, alat

pemupukan dapat dibedakan menjadi 3 golongan, yaitu: alat pemupukan

dengan tenaga manusia, alat pemupukan dengan tenaga hewan, dan alat

pemupukan dengan traktor.

3. Matering device berfungsi untuk mengatur jumlah pupuk yang jatuh dan jarak

penjatuhan.

III.2 Saran

Semoga dengan pembuatan makalah tentang Alat dan Mesin Pemupukan ini,

mahasiswa khususnya mahasiswa Teknik Pertanian diharapkan mampu

mengetahui dan memahami tentang alat dan mesin yang digunakan dalam

pemupukan.

13

Page 14: ALAT-PEMUPUK

DAFTAR PUSTAKA

Anonim1. 2010. Pemupukan. http://pengertian-definisi.blogspot.com Diakses tanggal 3 Oktober 2015 pukul 19:04 WITA

Anonim2. 2014. Alat Dan Mesin Pemupukan Tanaman. http://staff.unila.ac.id Diakses tanggal 3 Oktober 2015 pukul 19:20 WITA

Putra, Abdul Mufti. 2013. Laporan Praktikum Mekanisasi Pertanian. Universitas Mercubuana Yogyakarta.

Putra, Ahmad Eriska Dwi Hutama, 2012. Peningkatan Kinerja Unit Pemupuk Pada Mesin Penanam Dan Pemupuk Jagung Terintegrasi. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Tusi, Ahmad. 2014. Alat dan Mesin Pemupukan. http://staff.unila.ac.id Diakses tanggal 3 Oktober 2015 pukul 19:15 WITA

14