alat pelindung diri

19
Alat Pelindung Diri (APD) Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah dua hal yang sangat penting. Oleh karenanya, semua perusahaan berkewajiban menyediakan semua keperluan peralatan/ perlengkapan perlindungan diri atau personal protective Equipment (PPE) untuk semua karyawan yang bekerja sesuai dengan resiko pekerjaannya. Kewajiban itu sudah disepakati oleh pemerintah melalui Departement Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia . Hal ini tertulis di Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per.08/Men/VII/2010 tentang pelindung diri. Adapun bentuk dari alat tersebut adalah : Berikut ini adalah beberapa contoh Alat Pelindung Diri Standart yang biasanya dipakai oleh para pekerja : 1. Pakaian Kerja Tujuan pemakaian pakaian kerja adalah melindungi badan manusia terhadap pengaruh-pengaruh yang kurang sehat atau yang bisa melukai badan. Megingat karakter lokasi proyek konstruksi yang pada umumnya mencerminkan kondisi yang keras maka selayakya pakaian kerja yang digunakan juga tidak sama dengan pakaian yang dikenakan oleh karyawan yang bekerja di kantor. Perusahaan yang mengerti betul masalah ini umumnya menyediakan sebanyak 3 pasang dalam setiap tahunnya. 2. Sepatu Kerja

Upload: wandrytambunan

Post on 24-Nov-2015

26 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

k3

TRANSCRIPT

Alat Pelindung Diri (APD)

Alat Pelindung Diri (APD)

Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah dua hal yang sangat penting. Oleh karenanya, semua perusahaan berkewajiban menyediakan semua keperluan peralatan/ perlengkapan perlindungan diri atau personal protective Equipment (PPE) untuk semua karyawan yang bekerja sesuai dengan resiko pekerjaannya.

Kewajiban itu sudah disepakati oleh pemerintah melalui Departement Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia. Hal ini tertulis di Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per.08/Men/VII/2010 tentang pelindung diri. Adapun bentuk dari alat tersebut adalah:

Berikut ini adalah beberapa contoh Alat Pelindung Diri Standart yang biasanya dipakai oleh para pekerja : 1. Pakaian Kerja

Tujuan pemakaian pakaian kerja adalah melindungi badan manusia terhadap pengaruh-pengaruh yang kurang sehat atau yang bisa melukai badan. Megingat karakter lokasi proyek konstruksi yang pada umumnya mencerminkan kondisi yang keras maka selayakya pakaian kerja yang digunakan juga tidak sama dengan pakaian yang dikenakan oleh karyawan yang bekerja di kantor. Perusahaan yang mengerti betul masalah ini umumnya menyediakan sebanyak 3 pasang dalam setiap tahunnya.2. Sepatu Kerja

Sepatu kerja (safety shoes) merupakan perlindungan terhadap kaki. Setiap pekerja konstruksi perlu memakai sepatu dengan sol yang tebal supaya bisa bebas berjalan dimana-mana tanpa terluka oleh benda-benda tajam atau kemasukan oleh kotoran dari bagian bawah. Bagian muka sepatu harus cukup keras supaya kaki tidak terluka kalau tertimpa benda dari atas.3. Kacamata Kerja

Kacamata pengaman digunakan untuk melidungi mata dari debu kayu, batu, atau serpih besi yang beterbangan di tiup angin. Mengingat partikel-partikel debu berukuran sangat kecil yang terkadang tidak terlihat oleh mata. Oleh karenanya mata perlu diberikan perlindungan. Biasanya pekerjaan yang membutuhkan kacamata adalah mengelas.4. Sarung Tangan

Sarung tangan sangat diperlukan untuk beberapa jenis pekerjaan. Tujuan utama penggunaan sarung tangan adalah melindungi tangan dari benda-benda keras dab tajam selama menjalankan kegiatannya. Salah satu kegiatan yang memerlukan sarung tangan adalah mengangkat besi tulangan, kayu. Pekerjaan yang sifatnya berulang seperti medorong gerobag cor secara terus-meerus dapat mengakibatkan lecet pada tangan yang bersentuhan dengan besi pada gerobag.5. Helm

Helm (helmet) sangat pentig digunakan sebagai pelindug kepala, dan sudah merupakan keharusan bagi setiap pekerja konstruksi untuk mengunakannya dengar benar sesuai peraturan. Helm ini diguakan untuk melindungi kepala dari bahaya yang berasal dari atas, misalnya saja ada barang, baik peralatan atau material konstruksi yang jatuh dari atas. Memang, sering kita lihat kedisiplinan para pekerja untuk menggunakannya masih rendah yang tentunya dapat membahayakan diri sendiri.6. Sabuk Pengaman

Sudah selayaknya bagi pekerja yang melaksanakan kegiatannya pada ketinggian tertentu atau pada posisi yang membahayakan wajib mengenakan tali pengaman atau safety belt. Fungsi utama talai penganman ini dalah menjaga seorang pekerja dari kecelakaan kerja pada saat bekerja, misalnya saja kegiatan erection baja pada bangunan tower.7. Penutup Telinga

Alat ini digunakan untuk melindungi telinga dari bunyi-bunyi yang dikeluarkan oleh mesin yang memiliki volume suara yang cukup keras dan bising. Terkadang efeknya buat jangka panjang, bila setiap hari mendengar suara bising tanpa penutup telinga ini.8. Masker

Pelidung bagi pernapasan sangat diperlukan untuk pekerja konstruksi mengingat kondisi lokasi proyek itu sediri. Berbagai material konstruksi berukuran besar sampai sangat kecil yang merupakan sisa dari suatu kegiatan, misalnya serbuk kayu sisa dari kegiatan memotong, mengampelas, mengerut kayu.9. Tangga

Tangga merupakan alat untuk memanjat yang umum digunakan. Pemilihan dan penempatan alat ini untuk mecapai ketinggian tertentu dalam posisi aman harus menjadi pertimbangan utama.10. P3K

Apabila terjadi kecelakaan kerja baik yang bersifat ringan ataupun berat pada pekerja konstruksi, sudah seharusnya dilakukan pertolongan pertama di proyek. Untuk itu, pelaksana konstruksi wajib menyediakan obat-obatan yang digunakan untuk pertolongan pertama.Demikianlah peralatan standar k3 di proyek yang memang harus ada dan disediakan oleh kontraktor, barangkali sifatnya wajib. Ingat tindakan preventif jauh lebih baik dan murah ketimbang sudah kejadian.

Referensi : http://ilmuk3.blogspot.com/2010/09/alat-pelindung-diri-apd.html (Indonesia) "PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.08/MEN/VII/2010 TENTANG ALAT PELINDUNG DIRI" (pdf). SIRambu-rambu keselamatan adalah peralatan yang bermanfaat untuk membantu melindungi kesehatan dan keselamatan karyawan dan pengunjung yang sedang berada di tempat kerja.

KEGUNAAN1. Menarik perhatian terhadap adanya kesehatan dan keselamatan kerja

2. Menunjukkan adanya potensi bahaya yang mungkin tidak terlihat

3. Menyediakan informasi umum dan memberikan pengarahan.

4. Mengigatkan para karyawan dimana harus menggunakan peralatan perlindungan diri

5. Mengindikasikan dimana peralatan darurat keselamatan berada.

6. Memberikan peringatan waspada terhadap beberapa tindakan yang atau perilaku yang tidak diperbolehkan.

PERUNDANGAN1. Undang-undang no 1 Tahun 1970 Pasal 14b : Memasang dalam tempat kerja yang dipimpinnya, semua gambar keselamatan kerja yang diwajibkan dan semua bahan pembinaan lainnya, pada tempat-tempat yang mudah dilihat dan terbaca menurut petunjuk pegawai pengawas atau ahli keselamatan kerja 2. Permenaker No. 05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kriteria audit 6.4.4 : Rambu-rambu mengenai keselamatan dan tanda pintu darurat harus dipasang sesuai dengan standar dan pedoman

PENGELOMPOKAN RAMBUKelompok rambu-rambu dibagi dalam tiga bagian yakni :

1. PERINTAH Berupa : Larangan , kewajiban

2. WASPADA Berupa : Bahaya, Peringatan, perhatian

3. INFORMASI

PETUNJUK PEMASANGAN RAMBU Rambu-rambu harus terlihat jelas, ditempatkan pada jarak pandang dan tidak tertutup atau tersembunyi.

Kondisikan rambu-rambu dengan penerangan yang baik. Siapapun yang berada di area kerja harus bisa membaca rambu dengan mudah dan mengenali warna keselamatannya.

Pencahayaan juga harus cukup membuat bahaya yang akan ditonjolkan menjadi terlihat dengan jelas.

Siapapun yang ada di area kerja harus memiliki waktu yang cukup untuk membaca pesan yang disampaikan dan melakukan tindakan yang diperlukan untuk menjaga keselamatan.

Posisikan rambu-rambu yang berhubungan bersebelahan, tetapi jangan menempatkan lebih dari empat rambu dalam area yang sama.

Pisahkan rambu-rambu yang tidak berhubungan.

Pastikan bahwa rambu-rambu pengarah terlihat dari semua arah. Termasuk panah arah pada rambu keluar disaat arah tidak jelas atau membinggungkan. Rambu arah arus ditempatkan secara berurutan sehingga rute yang dilalui selalu jelas.

Rambu-rambu yang di atap harus berjarak 2.2 meter dari lantai.

JENIS RAMBU KESELAMATANAdapun jenis rambu dapat berupa :

1. Rambu dengan SimboL

2. Rambu dengan Simbol dan Tulisan

3. Rambu berupa pesan dalam bentuk Tulisan .

Sebagai mana yang telah tercantum didalam Undang Undang No. 1 Tahun 1970Tentang : Keselamatan Kerja1. Setiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatannya dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta produktivitas Nasional2. Setiap orang lainnya yang berada di tempat kerja perlu terjamin pula keselamatannya3. Sahwa setiap sumber produksi perlu dipakai dan dipergunakan secara aman dan effisien4. Bahwa berhubung dengan itu perlu diadakan segala daya-upaya untuk membina norma-norma perlindungan kerja

5. Bahwa pembinaan norma-norma itu perlu diwujudkan dalam Undang-undang yang memuat ketentuan-ketentuan umum tentang keselamatan kerja yang sesuai dengan perkembangan masyarakat, industrialisasi, teknik dan teknologi. http://konsultan18001.blogspot.com/2012/02/rambu-rambu-keselamatan-safety-signs.htmlhttp://alatpemadam-api.indonetwork.co.id/group+56016/rambu-rambu-keselamatan-dan-kesehatan-kerja-k3.htm

MSDS atau dalam bahasa kita dikenal dengan Informasi Data Keamanan Bahan merupakan informasi mengenai cara pengendalian bahan kimia berbahaya (B3), bisa diartikan juga lembar keselamatan bahan.Informasi MSDS ini berisi tentang uraian umum bahan, sifat fisik dan kimiawi, cara penggunaan, penyimpanan hingga pengelolaan bahan buangan. Mengapa kita harus mengetahui dan menerapkan MSDS ?Pada prinsipnya agar kita tetap terjaga kesehatan dan keselamatan pada waktu bekerja menggunakan bahan kimia. Selain itu fungsi MSDS adalah agar :1. Mengetahui potensi bahan kimia2. Menerapkan teknologi pengendalian dalam melindungi pekerja3. Mengembangkan rencana pengelolaan bahan kimia di tempat kerja4. Merencanakan pelatihan pada pekerja yang langsung kontak dengan B3Dalam dunia kerja, baik di laboratorium maupun lapangan, komponen bahan kimia berada di dalam :

Bahan baku (starting material) Bahan produk utama Bahan produk samping Bahan untuk analisis Bahan buangan Dengan demikian yang harus menggunakan dan menerapkan lembar MSDS antara lain:1. Produsen bahan2. Pihak pengangkut bahan3. Penyimpan dan supplier bahan4. Pengguna bahan (Industri, Laboratorium dan Institusi akademik)5. Pengolah bahan buangan

Rincian isi MSDS antara lain : 1.Informasi umuma. Tanggal pembuatan b. Alamat produsen atau suplier c. Nomor seri CAS (Chemical Abstract Serial Number)d. Nama kimia e. Nama perdagangan dan sinonim f. Nama kimia lainnya g. Rumus struktur dan rumus kimia h. Tanda bahaya bahan kimia 2. Informasi komponen berbahayaa.Batas paparan tiap komponen b.Komposisi c.Persen berat 3. Informasi data sifat fisikaa.Titik didih b.Tekanan uap c.Kerapatan uap d.Titik beku atau titik leleh e.Kerapatan cairan f.Persen penguapan g.Kelarutan h.Penampakan fisik dan bau 4. Informasi tentang data kemudahan terbakar dan ledakan

a.Titik nyala b.Batas kemampuan terbakar c.Batas temperatur terendah yang menimbulkan ledakan d.Batas temperatur tertinggi yang menimbulkan ledakan e.Media /bahan kimia yang digunakan untuk pemadaman f. Prosedur khusus untuk pemadaman 5. Informasi data reaktivitasa.Stabilitas bahan b.Pengaturan lokasi penempatan bahan c.Produk dekomposisi yang berbahaya d. Produk polimerisasi yang berbahaya6. Informasi tentang bahaya kesehatan

a.Efek terkena paparan yang berlebihan b. Prosedur pertolongan darurat dan pertolongan pertama akibat kecelakaan c.Kontak pada mata d.Kontak pada kulit e. Terhirup pada pernafasan7. Informasi prosedur pengumpulan, pengelolaan dan pengolahan limbah a.Langkah-langkah yang harus diambil untuk pengumpulan limbah b.Prosedur pengelolaan dan pengolahan limbah di lapangan c.Prosedur pengelolaan dan pengolahan limbah di laboratorium d. Metoda pemusnahan limbah bahan kimia

8. Informasi perlindungan bahan kimiaa.Perlindungan respiratory b.Ventilasi c.Sarung tangan pelindung d.Pelindung mata e.Peralatan pelindung lainnya f. Pengawasan perlindungan 9. Informasi penanganan awal khususa. Penanganan khusus dalam penggunaan dan penyimpanan b. Penanganan awal lainnya10. Informasi Data transportasi a.Nama dan jenis transportasi b.Tanda kelas bahaya bahan c.Tanda labeld.Tanda merk e.Prosedur darurat akibat kecelakaan f. Prosedur penanganan awal yang harus dilakukan selama tranportasi.

TEKNIK PENELUSURAN MSDS

Kita dapat mengetahui secara lengkap isi dari MSDS dari berbagai sumber. Adapun mengenai teknik untuk menelusuri MSDS antara lain dari : Dari buku literatur K3 di Perpustakaan atau instansi terkait CDROM dari produsen bahan kimia Internet : http://www.msdsonline.com/ http://www.state.nj.us/health/eoh/rtkweb/rtksfs.htm http://www.ilpi.com/msds/ STRATEGI PENGELOLAAN MSDS Inventarisasi bahan-bahan kimia yang terkait pekerjaan Pengumpulan dan penelusuran dokumen MSDS Modifikasi MSDS Melaksanakan dan mematuhi rekomendasi dari MSDSYang sangat penting untuk diperhatikan adalah memperlakukan bahan kimia dalam bekerja agar : Selalu merujuk MSDS (Material Safety Data Sheet) Preparasi bahan dengan benar Pengemasan dan penyimpanan bahan yang tepat Penggunaan pada takaran yang tepat Pengelolaan buangan bahan secara bijaksanaContoh MSDS seperti ini :