alat musik sumatra

4
SALUANG Saluang adalah alat musik tradisional khas Minangkabau , Sumatra Barat . Yang mana alat musik tiup ini terbuat dari bambu tipis atau talang (Schizostachyum brachycladum Kurz). Orang Minangkabau percaya bahwa bahan yang paling bagus untuk dibuat saluang berasal dari talang untuk jemuran kain atau talang yang ditemukan hanyut di sungai. Alat ini termasuk dari golongan alat musik suling, tapi lebih sederhana pembuatannya, cukup dengan melubangi talang dengan empat lubang. Panjang saluang kira-kira 40-60 cm, dengan diameter 3-4 cm. Adapun kegunaan lain dari talang adalah wadah untuk membuat lemang, salah satu makanan tradisional Minangkabau. Pemain saluang legendaris bernama Idris Sutan Sati dengan penyanyinya Syamsimar. Keutamaan para pemain saluang ini adalah dapat memainkan saluang dengan meniup dan menarik napas bersamaan, sehingga peniup saluang dapat memainkan alat musik itu dari awal dari akhir lagu tanpa putus. Cara pernapasan ini dikembangkan dengan latihan yang terus menerus. Teknik ini dinamakan juga sebagai teknikmanyisiahkan angok (menyisihkan napas). Tiap nagari di Minangkabau mengembangkan cara meniup saluang, sehingga masing- masing nagari memiliki style tersendiri. Contoh dari style itu adalah Singgalang, Pariaman, Solok

Upload: adrian-rasyadi

Post on 28-Jun-2015

1.506 views

Category:

Documents


14 download

TRANSCRIPT

Page 1: alat musik sumatra

SALUANG

Saluang adalah alat musik tradisional khas Minangkabau, Sumatra

Barat. Yang mana alat musik tiup ini terbuat dari bambu tipis atau talang

(Schizostachyum brachycladum Kurz).

Orang Minangkabau percaya bahwa

bahan yang paling bagus untuk dibuat

saluang berasal dari talang untuk

jemuran kain atau talang yang

ditemukan hanyut di sungai. Alat ini

termasuk dari golongan alat musik

suling, tapi lebih sederhana

pembuatannya, cukup dengan

melubangi talang dengan empat

lubang. Panjang saluang kira-kira 40-60 cm, dengan diameter 3-4 cm.

Adapun kegunaan lain dari talang adalah wadah untuk membuat lemang,

salah satu makanan tradisional Minangkabau.

Pemain saluang legendaris bernama Idris Sutan Sati dengan penyanyinya

Syamsimar.

Keutamaan para pemain saluang ini adalah dapat memainkan saluang

dengan meniup dan menarik napas bersamaan, sehingga peniup saluang

dapat memainkan alat musik itu dari awal dari akhir lagu tanpa putus. Cara

pernapasan ini dikembangkan dengan latihan yang terus menerus. Teknik ini

dinamakan juga sebagai teknikmanyisiahkan angok (menyisihkan napas).

Tiap nagari di Minangkabau

mengembangkan cara meniup

saluang, sehingga masing-

masing nagari memiliki style

tersendiri. Contoh dari style itu

adalah Singgalang, Pariaman,

Solok Salayo, Koto Tuo, Suayan

dan Pauah. Style Singgalang

dianggap cukup sulit dimainkan

oleh pemula, dan biasanya nada

Page 2: alat musik sumatra

Singgalang ini dimainkan pada awal lagu. Style yang paling sedih bunyinya

adalah Ratok Solok dari daerah Solok.

Dahulu, khabarnya pemain saluang ini memiliki mantera tersendiri yang

berguna untuk menghipnotis penontonnya. Mantera itu dinamakan Pitunang

Nabi Daud. Isi dari mantera itu kira-kira : Aku malapehkan pitunang Nabi

Daud, buruang tabang tatagun-tagun, aia mailia tahanti-hanti, takajuik

bidodari di dalam sarugo mandanga buni saluang ambo, kununlah anak

sidang manusia

Saluang adalah alat musik tradisional khas Minangkabau, Sumatra Barat.

Dimana Saluang terbuat dari bamboo tipis atau talang(biasa digunakan bwt

menjemur pakaian bagi orang-orang mingkabau) yang dilubangi dengan

cukup empat lubang aja, panjang Saluang sekitar kurang lebih 60 cm

dengan diameter 3-4 cm.

o Keindahan: yang tersirat dalam Saluang menunjukkan keramahan sesuai

dengan syariat islam.

Dalam memainkan Saluang peniup saluang bisa tahan meniup saluang

dalam jangka waktu yang lama karma dalam peniupan saluang mempunyai

teknik tertentu.

1. Dalam saluang lagu-lagu yang dinyanyikan bersifat menghibur rakyat

yang mengandung makna ratapan, petuah/nasehat sesuai dengan syariat

islam, Saluang jg menceritakan masa lalu yang dikaitkan dengan kejadian-

kejadian di masa sekarang.

2. Pandangan hidup: suatu hiburan bagi masyarakat minang, karena dalam

penyampaian nasehat Saluang mudah diresap/ditanggapi oleh masyarakat

minangkabau.

3. Harapan: di dalam Saluang tersirat harapan-harapan agar masyarakat

Indonesia terus bersatu dalam menjalani kehidupan. Dan terus manjaga

silaturrahmi yang baik dalam

kehidupan.

Alunan saluang dari seruas bambu itu begitu mendayu seolah menggugah

Page 3: alat musik sumatra

rindu perantau pada kampung halamannya di ranah minang. Padahal alat musik itu sangat sederhana, hanya seruas bambu dengan tiga, empat dan enam lubang nada. Pernafasan peniupnya melalui hidung tanpa terputus-putus.

Namun di tangan seniman yang ahli ditambah dengan sedikit mantra dan jampi-jampi akan menggugah hati yang mendengarnya, terlebih bila ditujukan pada anak muda yang dimabuk asmara. Saluang Darek adalah alat musik tiup tradisional dari Sumatra Barat di daerah darek atau darat seperti Batusangkar. Terbuat dari sejenis bambu tipis berwarna kuning gading. Dimainkan dengan ringan dengan satu atau dua pendendang.

Alat musik ini sering dimainkan seorang pemuda untuk melepas kerinduan, pelipur lara, atau pelepas lelah. Suaranya mengalun indah seperti udara di pegunungan.

Sedangkan di daerah pesisir Sumatera Barat lebih dikenal Bansi yang mirip Saluang. Sama-sama terbuat dari bambu tipis, lebih pendek dari Saluang. Namun nada yang dimainkan lebih meriah, tidak mengalun. Mungkin untuk mengalahkan suara deburan ombak di pesisir.Bansi digunakan untuk mengiringi berbagai jenis lagu tradisional dan modern karena mempunyai lubang nada lebih lengkap. Selain sebagai alat musik tunggal Bansi juga dapat dimainkan dengan alat musik lainnya untuk mengiringi nyanyian dan tarian.

Sebagian besar alat musik tradisional Minangkabau sudah terbilang langka dan mungkin juga jarang didengar lagi. Misalnya ‘Pupuik Tanduk’ yang terbuat dari tanduk kerbau yang dipadu dengan bambu yang bentuknya melengkung dan berwarna hitam. Alat musik tiup pada zaman dulu ini biasanya dimainkan bersama Talempong dan gendang dalam upacara perkimpoian dan upacara adat lainnya hampir di semua daerah di Sumatera Barat. Kini Pupuik Tanduk sangat jarang ditemukan di daerah Sumatra Barat.