alat kontrasepsi dalam rahim

26
ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM

Upload: muhammadrifrisjahrir

Post on 09-Aug-2015

103 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Alat Kontrasepsi Dalam Rahim

ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM

Page 2: Alat Kontrasepsi Dalam Rahim

KASUS• Seorang ibu 25 tahun, P1 A0, datang ke tempat

praktek dr.Budi untuk menggunakan KB. Riwayat persalinannya normal, dan ingin menyusui anaknya secara eksklusif. Pasien tersebut post partum 40 hari, hasil pemeriksaan fisik dalam batas normal. Pemeriksaan obstetri, riwayat masa nifasnya baik dan envolusi uterus normal. Dia bekerja sebagai seorang sekretaris suatu perusahaan asing. Berangkat kerja di pagi hari dan pulang kerja waktu malam hari, oleh karena itu pasien ingin menggunakan KB dengan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR).

Page 3: Alat Kontrasepsi Dalam Rahim

Macam-macam jenis cara keluarga berencana (KB):

Keluarga berencana alami (KBA):• Senggama terputus• Sistem kalender• Pantang berkala• Perpanjangan masa menyusui• Metode mukus serviks• Metode suhu tubuh basal

Page 4: Alat Kontrasepsi Dalam Rahim

Macam-macam jenis cara keluarga berencana (KB):

Metode sawar (barrier):• Kondom• Spermisida• Diafragma• Penutup serviks• Spons

Page 5: Alat Kontrasepsi Dalam Rahim

Macam-macam jenis cara keluarga berencana (KB):

Hormonal:• AKDR• Kontrasepsi oral (pil,

mini pil)• Suntik• Susuk (Norplant

Sterilisasi:• Tubektomi• Vasektomi

Page 6: Alat Kontrasepsi Dalam Rahim

komunikasi informasi dan edukasi • memberikan gambaran berbagai macam metode KB dengan

berbagai macam indikasi, kontraindikasi dan efek sampingnya.• Pada pasien ini yang bekerja sebagai seorang wanita karir

tentunya sulit untuk dilaksanakan secara disiplin metode ASI ini. Maka dari itu metode KB ini tidak dianjurkan.

• Penggunaan pil progesteron sebagai metode KB tidak dianjurkan kepada pasien ini oleh karena pasien sedang menyusui dimana pil progesteron ini dapat mempengaruhi kadar ASI.

• Metode sawar (barrier) dapat dijadikan pilihan alternatif• Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) merupakan pilihan yang

ideal pada pasien ini. Hal ini dikarenakan sudah sesuainya syarat-syarat yang harus dipenuhi

Page 7: Alat Kontrasepsi Dalam Rahim

Efek samping dari berbagai jenis KB:KB alami• Sulit diterapkan dalam pelaksanaan,tingkat

keberhasilan rendahSawar(barrier)• Secara umum minim efek samping,mungkin

terdapat iritasi bagi yang alergiSusuk (Norplant)• perubahan pola haid,infeksi,nyeri kepala, mual,

pusing, jerawat, pertambahan berat badan, nyeri payudara, pertumbuhan rambut wajah, dan kista ovarium fungsional.

Page 8: Alat Kontrasepsi Dalam Rahim

Efek samping dari berbagai jenis KB:Kontrasepsi oral.• peningkatan risiko tromboembolisme, stroke,

hipertensi, serangan jantung, dan aterosklerosis,perdarahan haid ireguler, mual, perubahan suasana hati, nyeri kepala, perubahan kulit (kloasma), penurunan gairah seks, penurunan pelumasan vagina, dan peningkatan insidens ektropion serviks

Alat kontrasepsi dalam lahir(AKDR)• peningkatan risiko kehamilan ektopik, menoragia, spotting metroragia, rasa nyeri dan kejang di perut segera setelah pemasangan, perasaan tidak nyaman saat senggama pada suami

Page 9: Alat Kontrasepsi Dalam Rahim

Sejarah AKDR• Beberapa abad lalu penggembala-pengembala unta bangsa Arab

dan Turki memasukkan batu kecil yang bulat dan licin ke dalam alat genital unta mereka dengan tujuan untuk mencegah terjadinya kehamilan dalam perjalanan jauh.

• Richter dari Polandia (1909) membuat tulisan ilmiah tentang AKDR untuk pertama kalinya mengenai benang sutera sebagai bahannya .

• Gravenberg (1928) melaporkan pembuatan AKDR dari benang sutera yang dipilin dan diikat satu sama lain, sehingga berbentuk bintang bersegi enam. Kemudian bahan pengikatnya ditukar dengan benang perak yang halus agar dapat dengan mudah dikenali dengan sonde uterus atau dengan sinar Roentgen. Oleh karena AKDR bentuk segi enam ini mudah sekali keluar, maka kemudian ia membuatnya dalam cincin perak.

• Ota dari Jepang (1934) untuk pertama kalinya membuat AKDR dari plastik yang berbentuk cincin.

Page 10: Alat Kontrasepsi Dalam Rahim

• Oppenheimer dari Israel dan Ishihama dari Jepang (1959) menerbitkan tulisan tentang pengguanaan AKDR bersama antibiotika yang dapat mengecilkan risiko infeksi. Antara tahun 1955 dan 1964 bermacam-macam AKDR diciptakan, antara lain Marguillies spiral, Zipper, Lippes loop, Birnberg bow, cincin Hall-Stone.

• Di Indonesia AKDR telah digunakan secara umum dalam program keluarga berencana. AKDR yang mula-mula dipakai adalah jenis Lippes Loop, yang pada waktu itu disponsori oleh Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI).

• Pada tahun enam puluhan mulai dilakukan penyelidikan terhadap AKDR yang mengandung bahan-bahan seperti tembaga, seng, magnesium, timah, dan progesteron. Maksud penambahan ini ialah untuk mempertinggi efektivitas AKDR. Penyelidikan AKDR jenis ini, yang diberi nama AKDR bioaktif, sampai sekarang masih terus berlangsung.

Page 11: Alat Kontrasepsi Dalam Rahim

komplikasi pada pemasangan AKDR

• Infeksi: infeksi panggul pada 20 hari pasca pemakaian.

• Perforasi• Abortus spontan• Kehamilan dan kehamilan terganggu

Page 12: Alat Kontrasepsi Dalam Rahim

Waktu yang tepat untuk pemasangan IUD:• Sewaktu haid sedang berlangsung• Pasca persalinan• Pasca keguguran• Beberapa hari setelah haid terakhir• After morning• Sebelum terjadi implantasi blastokista

Page 13: Alat Kontrasepsi Dalam Rahim

Kontraindikasi pemasangan IUD:

Kontaindikasi mutlak:1.Kehamilan.2.Adanya infeksi yang aktif pada traktus

genitalis.3.Adanya tumor ganas pada traktus genitalis.4.Adanya metroragia yang belum disembuhkan.5.Pasangan yang tidak lestari

Page 14: Alat Kontrasepsi Dalam Rahim

Kontraindikasi relatif:1. Tumor ovarium 2. Mioma uteri dengan adanya perubahan bentuk

rongga uterus.3. Gonorhea, servisitis, kelainan haid, dismenorhea.4. Insufisiensi serviks uteri.5. Uterus dengan parut pada dindingnya, seperti pada

bekas seksio sesarea, enukleasi mioma.6. Kelainan yang jinak serviks uteri, seperti erosio

poriones uteri7. Panjang kavum uteri yang kurang dari 6,5 cm

Page 15: Alat Kontrasepsi Dalam Rahim

Kondisi kondisi yang memungkinkan untuk melepas AKDR adalah

• Hamil• Perdarahan Hebat• Nyeri hebat• Berat badan berkurang banyak• Pelvic Inflamatory disease atau infeksi lainya• Peradangan lain• Jika sudah terjadi perforasi• Jika sudah Expulsi• Keinginan Suami atau Istri untuk melepasnya• Terjadi Translokasi IUD• Jika suami dan istri ingin pindah ke Kontrasepsi Mantap• IUD kadaluarsa• Akseptor bercerai atau suami meninggal

Page 16: Alat Kontrasepsi Dalam Rahim

Cara Melepas AKDR:

1. Jika Benang AKDR masih bisa terlihat,maka AKDR diambil dengan pinset atau cunam,dengan menarik benangnya.Yaitu ditarik dengan pinset dan cunam yg dipegang dengan dua jari dengan perlahan, yang nantinya AKDR akan ikut keluar secara perlahan. Jika AKDR tidak keluar dengan mudah, lakukanlah sondase uterus, sehingga ostium uteri internum terbuka. Sonde diputar 90° perlahan-lahan. Selanjutnya, AKDR dikeluarkan seperti diatas.

Page 17: Alat Kontrasepsi Dalam Rahim

2. AKDR bisa saja sudah expulsi, terlepas sendiri. Namun apabila bila benang tak tampak atau putus, AKDR dapat dikeluarkan dengan mikrokuret, yang kadang-kadang diperlukan anastesia paraservikal untuk mengeluarkan rasa nyeri.

Page 18: Alat Kontrasepsi Dalam Rahim

Cara Pemasangan AKDR1.Persiapan pasien/calon akseptorAnamnesa terlebih dahulu ,Inform consent:• kita jelaskan ke pasien apa yang akan kita lakukan,serta

memberikan jadwal control teratur.• Jelaskan kepada pasien IUD Seperti apa yang akan kita pasang• Beritahu ke pasien efek sampingnya,keluhan ringan yang mungkin

timbu serta presentase keberhasilan dan kegagalan AKDR• Sebelum pemasangan calon akseptor diminta untuk buang air kecil

dulu untuk mengosongkan kandung kemihnya• Inform Consent penting pada kasus ini karena kita akan

memasangkan benda asing pada rahim pasien,pasien berhak tahu segala sesuatunya dan kita wajib menjelaskanya juga untuk menghindari penuntutan di kemudian hari

Page 19: Alat Kontrasepsi Dalam Rahim

Cara Pemasangan AKDRPersiapan Alat-alat pemasangan1.IUD• Pada IUD jenis baru telah tersedia dalam

bungkus plastic steril,berisi IUD,tabung dan penolaknya

• Pada beberapa IUD seperti IUD jenis loop harus disterilkan terlebih dahulu dengan zat disinfektan seperti dettol

• Lalu setelah itu kita tentukan IUD mana yang mau dipasang

Page 20: Alat Kontrasepsi Dalam Rahim
Page 21: Alat Kontrasepsi Dalam Rahim

2.Alat-alat lain• Meja Ginekolog• Bak instrument yang berisi:alat-alat steril

seperti:sarung tangan,kain,kasa,speculum vagina,cunam porsio,sonde rahim,dilatatpr heger no.4-7,klem,gunting

• Kapas lisol atau kapas savlon• Jodium tincture dengan kapas lidi

Page 22: Alat Kontrasepsi Dalam Rahim

3.Persiapan operator• Kenakan sarung tangan• Lakukan periksa salam sebelum memasang

IUD• Masukkan alat alat menurut hasil

pemeriksaan dengan hati-hati

Page 23: Alat Kontrasepsi Dalam Rahim

Cara pemasangan1. Sebelum periksa dalam dan pemasangan IUD

sebaiknya telah disiapkan dan dimasukkan dalam tabung penyalurnya

2. Bilas kemaluan dengan kapas air lisol3. Pasang speculum secara Lege artis4. Jepit porsio depan dengan cunam,bersihkan serviks

dan vagina dengan larutan antiseptic5. tariklah pelan pelan cunam porsio sehingga canalis

servikalis jadi lurus.jangan ditarik terlalu kuat6. Masukkan sonde sesuai arah letak rahim untuk

mengukur dalamnya rahim

Page 24: Alat Kontrasepsi Dalam Rahim

Cara pemasangan7 . Kalau canalis servikali membuka sempit dapat

diberikan dilatators herger no4-78. buat ancang ancang bagaimana menyalurkan nya9. selagi serviks ditahan dengan cunam,tabung penyalur

berisi IUD dimasukkan ke dalam rahim10. setelah dipastikan posisisnya baik,IUD didorong

dengan alat pendoromg perlahan lahan sampai keluar dari tabungnya

11. keluarkan pendorong terlebih dulu agar benang tidak terjepit baru kemudian tabungpenyalurnya

12. akhirnya lepaskan cunam porsio,olesi bekas jepitan,dengan iodium tincture dan lepaskan speculum

Page 25: Alat Kontrasepsi Dalam Rahim
Page 26: Alat Kontrasepsi Dalam Rahim

Efektivitas AKDR• Menurut penelitian tingkat keberhasilan AKDR Adalah 98 persen

dengan tingkat kegagalan untuk cegah kehamilan hanya sebesar 2 persen.oleh karena itu AKDR lebih disukai dan lebih efektif

Jika terjadi kehamilan• Bila benang masih terlihat maka dianjurkan untuK mecabut

IUD(Benang masih terlihat pada saat kehamilan kurang dari 12 minggu)

• Bila benang tak terlihat biarkan IUD insitu• Jika bahan IUD adalah dari tembaga makal dianjurkan untuk

diexplorasi dan dilepas IUD nya karena nersifat teratogenik pada janin

• Jika bahan IUD bukan logam,maka kehamilan diteruskan,IUD dibiarkan,tidak pernah dilaporkan IUD mengakibatkan kecacatan janin.Ketika partus maka IUD akan keluar sendiri bersama plasent