alat gelas

16
 PENGENALAN ALAT LABORATORIUM Kemajuan teknologi tidak sepenuhnya menimbulkan dampak negatif bagi generasi ini. Media seringkali cenderung membahas tentang dampak negatif dari kemajuan teknologi seperti internet, handphone, televisi dll. Padahal di sisi lain penemuan-penemuan besar tersebut akan sangat berguna bagi kita. Bahkan dengan adanya para penemu-penemu tersebut, sekarang kita dapa t mengeta hui ber baga i inf ormasi yang tidak dapat kit a per oleh diperkuli aha n mel alui int ernet. Ti dak hany a it u, karena perkembangan teknolo gi yang begi tu pes at, kini bida ng kesehatan pun mendapatkan berbagai keuntungan yang tentunya berguna untuk meningkatkan kesehat an semua or ang . on toh kon kr et nya seper ti ada nya mi kr opi pet, col ony counter , inclubator , aut okl af el ekt ri k, dan lain-l ai n. !l at -al at te rsebut dapat ki ta jumpai dal am laboratorium. "aboratorium merupakan tempat melakukan penelitian dan berbagai percobaan. #alam  penggunaan alat-alat dalam laboratorium tidaklah semudah mempergunakan peralatan rumah tangga, $alaupun keduanya memiliki fungsi yang tidak jauh berbeda. %ika tidak berhati-hati dalam penggunaannya, peralatan laboratorium dapat rusak, hasil penelitian gagal atau kurang memuaskan dan bahakan dapat menyebabkan dampak negatif pada keselamatan diri kita sendiri. !lat-alat dalam laboratorium perlu kita ra$at dan diperhatikan karena akan sangat berguna. &etiap alat memiliki fungsi dan prosedur kerja yang berbeda-beda oleh karena itu penting bagi kita untuk mengenal prosedur kerja setiap alat dan kegunannya masing-masing. Membua t maha sis$a mengena l dan meng eta hui fungsi dari ti ap-t iap alat ser ta memberikan pengetahuan kepada mahasis$a tentang prosedur penggunaan masing-masing alat. #alam sebuah praktikum, praktikan di$ajibkan mengenal dan memahami cara kerja serta fungsi dari alat-alat yang ada dilaboratorium. &elain untuk menghindari kecelakaan dan  bahaya, dengan memahami cara kerja dan fungsi dari masing-masing alat, praktikan dapat melaksanakan praktikum dengan sempurna '(alton, )**+. Penan gan an bah an sebelum melak uka n pr akt ikum sanga t mempen gar uhi has il  praktikum. Bahan yang mudah menguap diletakkan didalam $adah, bahan kimia yang dapat menimbulkan bahaya sebaiknya disimpan dalam sebuah lemari asam 'eilands, )**. !da beb erapa fakt or yang sangat penting dalam mengetahui alat -alat yang ada dilaboratorium, yaitu masalah alat-alat yang digunakan dan adanya ketelitian praktikan dalam melakukan pengukuran dan perhitungan '/bnu, )*01. &uat u laboratorium harus merupakan tempat yang aman bag i para pekerja atau  pemakainya yaitu para praktikan. !man terhadap kemungkinan kecelakaan fatal maupun sakit atau gangguan kesehatan lainnya. 2anya didalam laboratorium yang aman, bebas dari rasa

Upload: hery-prambudi

Post on 03-Nov-2015

8 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ggg

TRANSCRIPT

PENGENALAN ALAT LABORATORIUM

Kemajuan teknologi tidak sepenuhnya menimbulkan dampak negatif bagi generasi ini. Media seringkali cenderung membahas tentang dampak negatif dari kemajuan teknologi seperti internet, handphone, televisi dll. Padahal di sisi lain penemuan-penemuan besar tersebut akan sangat berguna bagi kita. Bahkan dengan adanya para penemu-penemu tersebut, sekarang kita dapat mengetahui berbagai informasi yang tidak dapat kita peroleh diperkuliahan melalui internet. Tidak hanya itu, karena perkembangan teknologi yang begitu pesat, kini bidang kesehatan pun mendapatkan berbagai keuntungan yang tentunya berguna untuk meningkatkan kesehatan semua orang. Contoh konkretnya seperti adanya mikropipet, colony counter, inclubator, autoklaf elektrik, dan lain-lain. Alat-alat tersebut dapat kita jumpai dalam laboratorium.Laboratorium merupakan tempat melakukan penelitian dan berbagai percobaan. Dalam penggunaan alat-alat dalam laboratorium tidaklah semudah mempergunakan peralatan rumah tangga, walaupun keduanya memiliki fungsi yang tidak jauh berbeda. Jika tidak berhati-hati dalam penggunaannya, peralatan laboratorium dapat rusak, hasil penelitian gagal atau kurang memuaskan dan bahakan dapat menyebabkan dampak negatif pada keselamatan diri kita sendiri. Alat-alat dalam laboratorium perlu kita rawat dan diperhatikan karena akan sangat berguna. Setiap alat memiliki fungsi dan prosedur kerja yang berbeda-beda oleh karena itu penting bagi kita untuk mengenal prosedur kerja setiap alat dan kegunannya masing-masing.Membuat mahasiswa mengenal dan mengetahui fungsi dari tiap-tiap alat serta memberikan pengetahuan kepada mahasiswa tentang prosedur penggunaan masing-masing alat.Dalam sebuah praktikum, praktikan diwajibkan mengenal dan memahami cara kerja serta fungsi dari alat-alat yang ada dilaboratorium. Selain untuk menghindari kecelakaan dan bahaya, dengan memahami cara kerja dan fungsi dari masing-masing alat, praktikan dapat melaksanakan praktikum dengan sempurna (Walton, 1998).Penanganan bahan sebelum melakukan praktikum sangat mempengaruhi hasil praktikum. Bahan yang mudah menguap diletakkan didalam wadah, bahan kimia yang dapat menimbulkan bahaya sebaiknya disimpan dalam sebuah lemari asam (Neilands, 1990).Ada beberapa faktor yang sangat penting dalam mengetahui alat-alat yang ada dilaboratorium, yaitu masalah alat-alat yang digunakan dan adanya ketelitian praktikan dalam melakukan pengukuran dan perhitungan (Ibnu, 1976).Suatu laboratorium harus merupakan tempat yang aman bagi para pekerja atau pemakainya yaitu para praktikan. Aman terhadap kemungkinan kecelakaan fatal maupun sakit atau gangguan kesehatan lainnya. Hanya didalam laboratorium yang aman, bebas dari rasa khawatir akan kecelakaan, dan keracunan seseorang dapat bekerja dengan aman, produktif, dan efesien (Khasani, 1990).Pekerjaan dalam laboratorium biasanya sering menggunakan beberapa alat gelas. Penggunaan alat ini dengan tepat penting untuk diketahui agar pekerjaan tersebut dapat berjalan dengan baik. Keadaan yang aman dalam suatu laboratorium dapat kita ciptakan apabila ada kemauan dari para pekerja, pengguna, maupun kelompok pekerja laboratorium untuk menjaga dan melindungi diri, diperlukan kesadaran bahwa kecelakaan yang terjadi dapat berakibat pada dirinya sendiri maupun orang lain disekitarnya. Tujuan dari praktikum pengenalan alat ini adalah untuk mengenal beberapa macam alat gelas yang sering digunakan dalam laboratorium dan penggunaanya (Ginting, 2000).Sebelum melakukan praktikum hal yang paling utama yang harus dipahami oleh praktikan adalah mengetahui terlebih dahulu nama-nama alat, fungsi, dan cara penggunaan alat-alat yang akan kita gunakan, agar praktikum yang akan dilakukan berjalan dengan baik (Setiawati, 2002). Pemakaian bahan kimia akan sangat berpengaruh terhadap alat-alat yang digunakan. Setiap alat dirancang dengan bahan-bahan yang berbeda, ada yang terbuat dari gelas, porselen, kayu, alumunium, plastik, dan lain-lain sesuai dengan fungsinya masing-masing. Alat-alat tersebut ada yang tahan terhadap basa, tahan terhadap kondisi asam, tahan terhadap panas, dan ada yang hanya tahan terhadap kondisi normal. Oleh sebab itu, penggunaan alat dan bahan kimia sangat menentukan keberhasilan suatu penelitian (Mored, 2000). Kebersihan alat-alat yang digunakan dan adanya ketelitian praktikan dalam melakukan pengukuran atau perhitungan yang dilakukan. Penggunaan alat-alat dalam laboraturium diharapkan dalam keadaan steril. Penggunaan alat-alat yang tidak steril dapat menyebabkan kegagalan pada pratikum yang dilakukan (Sudarmadji, 2005). Pengenalan alat-alat ini meliputi macam-macam alat, mengetahui nama-namanya, memahami bentuk, fungsi, serta cara kerja alat-alat tersebut. Setiap alat dirancang atau dibuat dengan bahan-bahan yang berbeda satu sama lain dan mempunyai fungsi yang sangat spesifik. Kebanyakan peralatan untuk percobaanpercobaan di dalam laboraturium terbuat dari gelas. Meskipun peralatan-peralatan tersebut telah siap dipakai, tetapi di dalam pemasangan alat untuk suatu percobaan kadang kala diperlukan sambungan-sambungan dengan gelas atau membuat peralatan khusus sesuai kebutuhan (Imamkhasani, 2000).

PROSEDUR KERJAA. Alat dan BahanAlat-alat Elektrik Mikroskop Cahaya Mikroskop Stereo Autoklaf Elektrik Inclubator Hot Plate & Stirrer Colony Counter Biological Safety Cabinet Mikropipet

Alat-alat gelas dan keramik Cawan Petri Pipet Ukur Pipet Tetes Tabung Reaksi Labu Erlenmeyer Glass Beads Mortar & Pestle Beaker Glass Buncen Burner Gelas Ukur Batang L/ Drugalsky Tabung Durham Alat non gelas Jarum Inokulum/ Ose Pinset Rubber Bulb pH Meter Universal B. Cara Kerja1) Mikroskop Cahaya (Brightfield Microscope)Salah satu alat untuk melihat sel mikroorganisme adalah mikroskop cahaya. Dengan mikroskop kita dapat mengamati sel bakteri yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Pada umumnya mata tidak mampu membedakan benda dengan diameter lebih kecil dari 0,1 mm. berikut merupakan uraian tentang cara penggunaan bagian-bagiandan spesifikasi mikroskop cahaya merk Olympus CH20 yang dimiliki Laboratorium Mikrobiologi.

Bagian-bagian Mikroskop:1) Eyepiece / oculars (lensa okuler)Untuk memperbesar bayangan yang dibentuk lensa objektif2) Revolving nosepiece (pemutar lensa objektif)Untuk memutar objektif sehingga mengubah perbesaran3) Observation tube (tabung pengamatan/ tabung okuler)4) Stage (meja benda) Spesimen diletakkan di sini5) Condenser (condenser)Untuk mengumpulkan cahaya supaya tertuju ke lensa objektif6) Objective lense (lensa objektif)Memperbesar spesimen7) Brightness adjustment knob (pengatur kekuatan lampu)Untuk memperbesar dan memperkecil cahaya lampu8) Main switch (tombol on-off)9) Diopter adjustmet ring (cincin pengatur diopter)Untuk menyamakan focus antara mata kanan dan kiri10) Interpupillar distance adjustment knob (pengatur jarak interpupillar)11) Specimen holder (penjepit spesimen)12) Illuminator (sumber cahaya)13) Vertical feed knob (sekrup pengatur vertikal)Untuk menaikkan atau menurunkan object glass14) Horizontal feed knob (sekrup pengatur horizontal)Untuk menggeser ke kanan / kiri objek glas15) Coarse focus knob (sekrup fokus kasar)Menaik turunkan meja benda (untuk mencari fokus) secara kasar dan cepat16) Fine focus knob (sekrup fokus halus)Menaik turunkan meja benda secara halus dan lambat17) Observation tube securing knob (sekrup pengencang tabung okuler)18) Condenser adjustment knob (sekrup pengatur kondenser)Untuk menaik-turunkan kondenser

Prosedur Operasi1. Menyalakan lampua) tekan tombol on b) atur kekuatan lampu dengan memutar bagian 2. Menempatkan spesimen pada meja bendaa) Letakan objek glas diatas meja benda, kemudian jepit. Jika meja bendabelum turun, diturunkan dengan sekrup kasar.b) Cari bagian dari objek glas yang terdapat preparat ulas (dicari dan diperkirakan memiliki gambar yang jelas) dengan memutar sekrup vertikal dan horizontal3. Memfokuskana) Putar Revolving nosepiece pada perbesaran objektif 4x lalu putar sekrup kasar sehingga meja benda bergerak ke atas untuk mencari fokusb) b.Setelah fokus perbesaran 4 x 10 didapatkan, maka putar pada perbesaran selanjutnya yaitu perbesaran objektif 10x. kemudian putar sekrup halus untuk mendapatkan fokusnyac) Lakukan hal yang sama jika menggunakan perbesaran yang lebih tinggi

2) Mikroskop stereo (Zoom Stereo Microscope)Mikroskop ini berfungsi untuk melihat objek yang membutuhkan perbesaran tidak terlalu besar. Di Laboratorium Mikrobiologi, mikroskop stereo biasanya digunakan untuk mengamati secara detail bentuk koloni dan jamur. Berikut merupakan uraian tentang mikroskop stereo yang dimiliki Laboratorium Mikrobiologi yaitu Zoom Stereo Microscope, Olimpus SZ3060.1. Oculars eyepiece (lensa okuler)2. Diopter adjustment ring (cincin pengatur diopter)3. Zoom control knob (sekrup pengatur pembesaran)4. Focusing knob (sekrup pengatur fokus)5. Stage plate (pelat tempat specimen diletakkan)6. Stage clip (penjepit spesimen / preparat)

Prosedur operasia) Letakkan spesimen / preparat di stage plate (5), jepit jika perlub) Atur perbesaran pada perbesaran terkecil dengan memutar Zoom Control Knob kemudian dicari fokusnya dengan memutar Focusing Knobc) Jika ingin mendapatkan bayangan yang lebih besar, putar Zoom Control Knob ke perbesaran yang lebih tinggi kemudian dicari fokusnya

3) AutoklafAutoclave adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yang digunakan dalam mikrobiologi menggunakan uap air panas bertekanan. Tekanan yang digunakan pada umumnya 15 Psi atau sekitar 2 atm dan dengan suhu 121oC (250oF). Jadi tekanan yang bekerja ke seluruh permukaan benda adalah 15 pon tiap inchi2 (15 Psi = 15 pounds per square inch). Lama sterilisasi yang dilakukan biasanya 15 menit untuk 121oC.

Cara Penggunaan :1. Sebelum melakukan sterilisasi cek dahulu banyaknya air dalam autoklaf. Jika air kurang dari batas yang ditentukan, maka dapat ditambah air sampai batas tersebut. Gunakan air hasil destilasi, untuk menghindari terbentuknya kerak dan karat.2. Masukkan peralatan dan bahan. Jika mensterilisasi botol beretutup ulir, maka tutup harus dikendorkan.3. Tutup autoklaf dengan rapat lalu kencangkan baut pengaman agar tidak ada uap yang keluar dari bibir autoklaf. Klep pengaman jangan dikencangkan terlebih dahulu.4. Nyalakan autoklaf, diatur timer dengan waktu minimal 15 menit pada suhu 121oC.5. Tunggu hingga air mendidih sehingga uapnya memenuhi kompartemen autoklaf dan terdesak keluar dari klep pengaman. Kemudian klep pengaman ditutup (dikencangkan), tunggu sampai selesai. Penghitungan waktu 15 dimulai sejak tekanan mencapai 2 atm.a) 6. Jika alarm tanda selesai berbunyi, maka tunggu tekanan dalam kompartemen turun hingga sama dengan tekanan udara di lingkungan (jarum pada preisure gauge menunjuk ke angka nol). Kemudian klep-klep pengaman dibuka dan keluarkan isi autoklaf dengan hati-hati.

4) InkubatorInkubator adalah alat untuk menginkubasi atau memeram mikroba pada suhu yang terkontrol. Alat ini dilengkapi dengan pengatur suhu dan pengatur waktu. Kisaran suhu untuk inkubator produksi Heraeus B5042 misalnya adalah 10-70oC..

5) Hot Plate Stirred dan Stirre BarHot plate stirrer dan Stirrer bar (magnetic stirrer) berfungsi untuk menghomogenkan suatu larutan dengan pengadukan. Pelat (plate) yang terdapat dalam alat ini dapat dipanaskan sehingga mampu mempercepat proses homogenisasi. Pengadukan dengan bantuan batang magnet Hot plate dan magnetic stirrer seri SBS-100 dari SBS misalnya mampu menghomogenkan sampai 10 L, dengan kecepatan sangat lambat sampai 1600 rpm dan dapat dipanaskan sampai 425oC.

6) Colony CounterAlat ini berguna untuk mempermudah perhitungan koloni yang tumbuh setelah diinkubasi di dalam cawankarena adanya kaca pembesar. Selain itu alat tersebut dilengkapi dengan skala/ kuadran yang sangat berguna untuk pengamatan pertumbuhan koloni sangat banyak. Jumlahkoloni pada cawan Petri dapat ditandai dan dihitung otomatis yang dapat di-reset.

7) Biological Safety CabinetBiological Safety Cabinet (BSC) atau dapat juga disebut Laminar Air Flow (LAF) adalah alat yang berguna untuk bekerja secara aseptis karena BSC mempunyai pola pengaturan dan penyaring aliran udara sehingga menjadi steril dan aplikasisinar UV beberapa jam sebelum digunakan. Prosedur penggunaan BSC seri 36212, Purifier Biological Safety Cabinet dari LABCONCO yang dimiliki laboratorium mikrobiologi adalah sebagai berikut:1. Hidupkan lampu UV selama 2 jam, selanjutnya matikan segera sebelum mulai bekerja2. Pastikan kaca penutup terkunci dan pada posisi terendah3. Nyalakan lampu neon dan blower4. Biarkan selama 5 menit5. Cuci tangan dan lengan dengan sabun gemisidal / alkohol 70 %6. Usap permukaan interior BSC dengan alkohol 70 % atau desinfektan yang cocok dan biarkan menguap7. Masukkan alat dan bahan yang akan dikerjakan, jangan terlalu penuh (overload) karena memperbesar resiko kontaminan8. Atur alat dan bahan yang telah dimasukan ke BSC sedemikian rupa sehingga efektif dalam bekerja dan tercipta areal yang benar-benar steril9. Jangan menggunakan pembakar Bunsen dengan bahan bakar alkohol tapi gunakan yang berbahan bakar gas.10. Kerja secara aseptis dan jangan sampai pola aliran udara terganggu oleh aktivitas kerja11. setelah selesai bekerja, biarkan 2-3 menit supaya kontaminan tidak keluar dari BSC12. Usap permukaan interior BSC dengan alkohol 70 % dan biarkan menguap lalu tangan dibasuh dengan desinfektan13. Matikan lampu neon dan blower

8) Mikropipet (Micropippete) dan Tip

Mikropipet adalah alat untuk memindahkan cairan yang bervolume cukup kecil, biasanya kurang dari 1000 l. Banyak pilihan kapasitas dalam mikropipet, misalnya mikropipet yang dapat diatur volume pengambilannya (adjustable volume pipette) antara 1l sampai 20 l, atau mikropipet yang tidak bisa diatur volumenya, hanya tersedia satu pilihan volume (fixed volume pipette) misalnya mikropipet 5 l. dalam penggunaannya, mukropipet memerlukan tip. Mikropipet tipCara Penggunaan :1. Sebelum digunakan Thumb Knob sebaiknya ditekan berkali-kali untuk memastikan lancarnya mikropipet.2. Masukkan Tip bersih ke dalam Nozzle / ujung mikropipet.3. Tekan Thumb Knob sampai hambatan pertama / first stop, jangan ditekan lebih ke dalam lagi.4. Masukkan tip ke dalam cairan sedalam 3-4 mm.5. Tahan pipet dalam posisi vertikal kemudian lepaskan tekanan dari Thumb Knob maka cairan akan masuk ke tip.6. Pindahkan ujung tip ke tempat penampung yang diinginkan.7. Tekan Thumb Knob sampai hambatan kedua / second stop atau tekan semaksimal mungkin maka semua cairan akan keluar dari ujung tip.8. Jika ingin melepas tip putar Thumb Knob searah jarum jam dan ditekan maka tip akan terdorong keluar dengan sendirinya, atau menggunakan alat tambahan yang berfungsi mendorong tip keluar.

9) Cawan Petri (Petri Dish)Cawan petri berfungsi untuk membiakkan (kultivasi) mikroorganisme. Medium dapat dituang ke cawan bagian bawah dan cawan bagian atas sebagai penutup. Cawan petri tersedia dalam berbagai macam ukuran, diameter cawan yang biasa berdiameter 15 cm dapat menampung media sebanyak 15-20 ml, sedangkan cawan berdiameter 9 cm kira-kira cukup diisi media sebanyak 10 ml.

10) Pipet Ukur (Measuring Pippete)Pipet ukur merupakan alat untuk memindahkan larutan dengan volume yang diketahui. Tersedia berbagai macam ukuran kapasitas pipet ukur, diantaranya pipet berukuran 1 ml, 5 ml dan 10 ml. Cara penggunaanya adalah cairan disedot dengan pipet ukur dengan bantuan filler sampai dengan volume yang diingini. Volume yang dipindahkan dikeluarkan menikuti skala yang tersedia (dilihat bahwa skala harus tepat sejajar dengan mensikus cekung cairan) dengan cara menyamakan tekanan filler dengan udara sekitar.

11) Pipet tetes (Pasteur Pippete)Fungsinya sama dengan pipet ukur, namun volume yang dipindahkan tidak diketahui. Salah satu penerapannya adalah dalam menambahkan HCl / NaOH saat mengatur pH media, penambahan reagen ada uji biokimia, dll.

12) Tabung reaksi (Reaction Tube / Test Tube)Di dalam mikrobiologi, tabung reaksi digunakan untuk uji-uji biokimiawi dan menumbuhkan mikroba.Tabung reaksi dapat diisi media padat maupuncair. Tutup tabung reaksi dapat berupa kapas, tutup metal, tutup plastik atau aluminium foil. Media padat yang dimasukkan ke tabung reaksi dapat diatur menjadi 2 bentuk menurut fungsinya, yaitu media agar tegak (deep tube agar) dan agar miring (slants agar). Untuk membuat agar miring, perlu diperhatikan tentang kemiringan media yaitu luas permukaan yang kontak dengan udara tidak terlalu sempit atau tidak terlalu lebar dan hindari jarak media yang terlalu dekat dengan mulut tabung karena memperbesar resiko kontaminasi. Untuk alas an efisiensi, media yang ditambahkan berkisar 10-12 ml tiap tabung.

13) Labu Erlenmeyer (Erlenmeyer Flask)Berfungsi untuk menampung larutan, bahan atau cairan yang. Labu Erlenmeyer dapat digunakan untuk meracik dan menghomogenkan bahan-bahan komposisi media, menampung akuades, kultivasi mikroba dalam kultur cair, dll. Terdapat beberapa pilihan berdasarkan volume cairan yang dapat ditampungnya yaitu 25 ml, 50 ml, 100 ml, 250 ml, 300 ml, 500 ml, 1000 ml, dsb.

14) Gelas ukur (Graduated Cylinder)Berguna untuk mengukur volume suatu cairan, seperti labu erlenmeyer, gelas ukur memiliki beberapa pilihan berdasarkan skala volumenya. Pada saat mengukur volume larutan, sebaiknya volume tersebut ditentukan berdasarkan meniskus cekung larutan.

15) Batang L (L Rod)Batang L bermanfaat untuk menyebarkan cairan di permukaan agar supaya bakteri yang tersuspensi dalam cairan tersebut tersebar merata. Alat ini juga disebut spreader.

16) Mortar dan PestleMortar dan penumbuk (pastle) digunakan untuk menumbuk atau menghancurkan materi cuplikan, misal daging, roti atau tanah sebelum diproses lebih lanjut.

17) Beaker GlassBeaker glass merupakan alat yang memiliki banyak fungsi. Di dalam mikrobiologi, dapat digunakan untuk preparasi media media, menampung akuades dll..

18) Pembakar Bunsen (Bunsen Burner)Salah satu alat yang berfungsi untuk menciptakan kondisi yang steril adalah pembakar bunsen. Api yang menyala dapat membuat aliran udara karena oksigen dikonsumsi dari bawah dan diharapkan kontaminan ikut terbakar dalam pola aliran udara tersebut. Untuk sterilisasi jarum ose atau yang lain, bagian api yang paling cocok untuk memijarkannya adalah bagian api yang berwarna biru (paling panas). Perubahan bunsen dapat menggunakan bahan bakar gas atau metanol.

19) Glass BeadsGlass Beads adalah manik-manik gelas kecil yang digunakan untuk meratakan suspensi biakan dengan menyebarkan beberapa butir di atas permukaan agar dan digoyang merata. Glass beads digunakan pada teknik spread plate yang fungsinya sama dengan batang L atau Spreader.

20) Tabung DurhamTabung durham berbentuk mirip dengan tabung reaksi namun ukurannya lebih kecil dan berfungsi untuk menampung/menjebak gas yang terbentuk akibat metabolisme pada bakteri yang diujikan. Penempatannya terbalik dalam tabung reaksi dan harus terendam sempurna dalam media (jangan sampai ada sisa udara).

21) Jarum InokulumJarum inokulum berfungsi untuk memindahkan biakanuntuk ditanam/ditumbuhkan ke media baru. Jarum inokulum biasanya terbuat dari kawat nichrome atau platinum sehingga dapat berpijar jika terkena panas. Bentuk ujung jarum dapat berbentuk lingkaran (loop) dan disebut ose atau inoculating loop/transfer loop, dan yang berbentuk lurus disebut inoculating needle/Transfer needle. Inoculating loop cocok untuk melakukan streak di permukaan agar, sedangkan inoculating needle cocok digunakan untuk inokulasi secara tusukan pada agar tegak (stab inoculating). Jarum inokulum ini akan sangat bermanfaat saat membelah agar untuk preprasi Heinrichs Slide Culture.

22) PinsetPinset memiliki banyak fungsi diantaranya adalah untuk mengambil benda dengan menjepit misalnya saat memindahkan cakram antibiotik.

23) pH Indikator Universalberguna untuk mengukur/mengetahui pH suatu larutan. Hal ini sangat penting dalam pembuatan media karena pH pada media berpengaruh terhadap petumbuhan mikroba. Kertas pH indikator dicelupkan sampai tidak ada perubahan warna kemudian strip warna dicocokkan dengan skala warna acuan.

24) Pipet Filler / Rubber BulbFiller adalah alat untuk menyedot larutan yang dapat dipasang pada pangkal pipet ukur. Karet sebagai bahan filler merupakan karet yang resisten bahan kimia. Filler memiliki 3 saluran yang masing-masing saluran memiliki katup. Katup yang bersimbol A (aspirate) berguna untuk mengeluarkan udara dari gelembung. S (suction) merupakan katup yang jika ditekan maka cairan dari ujung pipet akan tersedot ke atas. Kemudian katup E (exhaust) berfungsi untuk mengeluarkan cairan dari pipet ukur.

Tugas

NAMA ALATFUNGSIGAMBAR

Mikroskop Cahaya (Brightfield Microscope)

Untuk melihat mikroorganisme yang kasat mata

Autoklaf (Autoclafe)Untuk mensterilkan alat dan bahan dari segala kehidupan

Inkubator (Incubator)Untuk menginklubasi mikroba pada suhu tertentu

Hot Plate Stirre dan Stirre BarUntuk menghomogenkan suatu larutan

Colony Counter

Untuk mehitung jumbah koloni bakteri

Biological Safety CabinetUntuk tempat bekerja secara antiseptis dengan penyaring udara sehingga tetap steril

Mikropipet (Micropippate) dan tip

Untuk memindahkan bairan dengan volume yang terkontrol

Cawan Petri (Petri Dish)

Untuk mengembangbiakkan mikoorganisme

Pipet tetes (Pasteur Pippete)

Untuk memindahkan larutan dengan volume yang tidak diketahui

Tabung Reaksi (Reaction Tube)

Untuk uji biokimia dan menumbuhkan mikroba

Labu Erlenmeyer (Erlenmeyer Flask)

Untuk menambung bahan atau cairan dan untuk mengomogenkan mikroba dalam kultur cairan

Mortar dan Pestle

Untuk menumbuk atau menghaluskan materi

Gelas Ukur (Graduated Cylinder)

Untuk mengukur volume cairan

Beaker Glass

Untuk menampung media dan dapat juga untuk mengukur volume larutan

Pembakar Bunsen (Bunsen Burner)

Untuk menciptakan kondisi steril dengan pembakaran

Tabung Durham

Untuk menumpung/menjebak gas dari metabolism bakteri yang diujikan

Pinset

Untuk mengambil materi dengan cara menjepit

Jarum Inokulum

Untuk memindahkan biakan ke media baru

Pipet Filler / Rubber Buld

Untuk menyedot larutan yang dapat dipasang pada pangkal pipet ukur

Batang Pengaduk

Untuk mengaduk larutan atau menghomogenkan larutan

Sendok

Untuk memindahkan atau mengambil materi kecil sepertu bubuk, NaCl, dll.

Lemari Alat dan Bahan

Untuk menyimpan alat atau bahan yang harus disusun teratur

15