alat dan bahan supervisi 3 mamoy
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam konteks sekolah sebagai sebuah organisasi , supervisi merupakan
bagian dari proses administrasi dan manajemen. Kegiatan supervisi melengkapi
fungsi-fungsi administrasi yang ada di sekolah sebagai fungsi terakhir, yaitu
penilaian terhadap semua kegiatan dalam mencapai tujuan. Supervisi mempunyai
peran mengoptimalkan tanggung jawab dari semua program. Supervisi
bersangkutpaut dengan semua upaya penelitian yang tertuju pada semua aspek
yang merupakan factor penentu keberhasilan.
Dengan mengetahui kondisi aspek-aspek tersebut secara rinci dan akurat,
dapat di ketahui dengan tepat pula apa yang di perlukan untuk meningkatkan
kualitas organisasi yang bersangkutan.
Pendidikan merupakan sarana yang sangat strategis dalam melestarikan
sistem nilai yang berkembang dalam kehidupan. Proses pendidikan tidak hanya
memberikan pengetahuan dan pemahaman peserta didik, namun lebih diarahkan
pada pembentukan sikap, perilaku dan kepribadian peserta didik, mengingat
perkembangan komunikasi, informasi dan kehadiran media cetak maupun
elektronik tidak selalu membawa pengaruh positif bagi peserta didik. Guna
mencapai semua itu maka dalam pelaksanaan tugas pendidik perlu adanya
supervisi, maksud dari supervisi di sini adalah agar pendidik mengetahui dengan
jelas tujuan dari pekerjaannya dalam mendidik. Ini tidak lain membantu pendidik
agar lebih fokus pada tujuan yang ingin dicapai dalam pendidikan dan
menghindarkan dari pelaksanaan pendidikan yang tidak relevan dengan tujuan
pendidikan. Setiap pelaksanaan program pendidikan memerlukan adanya
pengawasan atau supervisi.
Kegiatan serupa yang dahulu banyak dilakukan adalah Inspeksi,
pemeriksaan, pengawasan atau penilikan. Dalam konteks sekolah sebagai sebuah
organisasi pendidikan, supervisi merupaka bagian dari proses administrasi dan
manajemen. Kegiaan supervisi melengkapi fungsi-fungsi administrasi yang ada di
sekolah sebagai fungsi terakhir, yaitu penilaian terhadap semua kegiatan dalam
1
mencapai tujuan. Dengan supervisi, akan memberikan inspirasi untuk bersama-
sama menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan dengan jumlah lebih banyak, waktu
lebih cepat, cara lebih mudah, dan hasil yang lebih baik daripada jika dikerjakan
sendiri.
Pengawas bertanggung jawab terhadap keefektifan program itu. Oleh
karena itu, supervisi haruslah meneliti ada atau tidaknya kondisi-kondisi yang
akan memungkinkan tercapainya tujuan-tujuan pendidikan. Setelah kita
mengetahui realita yang terjadi seperti yang sudah tersebut di atas, maka
diperlukan sebuah penjelasan secara rinci dan mendetail tentang supervisi
pendidikan agar para pendidik dapat memahami betapa perlu dan pentingnya
supervisi
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Bahan Dan Alat Pembinaan Untuk Supervisi ?
2. Bagaimana Alat-Alat Bantu Supervise Pendidikan?
C. Tujuan
1. Mengetahui fungsi bahan dan alat pembinaan untuk supervise
2. Untuk Mengetahui Alat-Alat Bantu Supervisi Pendidikan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Bahan Dan Alat Pembinaan Untuk Supervise
Untuk kegiatan supervisi ada hal yang berkenaan dengn bahan yaitu:
(a) informasi atau data yang akan di gunakan untuk pembinaan yang
berkenaan dengan factor penentu keberhasilan belajar siswa, yang selanjutnya
di sebut dengan “data supervisi“, (b) dari mana data supervise tersebut dapat
di peroleh, yang selanjutnya dapat di sebut “ sumber data “, dan (c) dengan
apa saja data supervisi tersebut dapat di kumpulkan, yang tidak lain dapat di
sebut dengan istilah “ instrument supervisi “ .
1. Informasi Data atau Data Supervisi
Inti pengertian supervise adalah upaya meningkatkan kualitas kegiatan
sekolah berdasarkan data yang lengkap, komperhensif, rinci, dan actual.
Peningkatan kualitas tersebut dilakukan dengan memberikan pembinaan
kepada personel sekolah. Dari pengertian tersebut dapat di tarik kesimpulan
bahwa di dalam supervise terdapat dua kegiatan pokok, yaitu :
Mengumpulkan Data
Melakukan Pembinaan
Seberapa pun tinggi kemampuan seorang pengawas, tentu tidk akan
sanggup mengumpulkan data seperti yang di kehendaki. Bukan ada
maksuduntuk memendang pengawas sebagai pejabat yang kurang mampu,
tetapi memeng tugas pengawas
sungguh berat, apa lagi kalau harus membina semua guru bidang studi atau
mata pelajaran. Seorang pengawas adalah manusia biasa yang memiliki
keterbatasan.
Sehubungan dengan kegiatan pengumpulan data tersebut kini perlu di
fikirkan hal-hal berkenaan dengan data yang di gunakan oleh pengawas, kepaa
sekolah dan siapa saja yang ingin membantu sekolah dalam rangka
meningkatkan kualitas lulusan atau kenaikan prestasi belajar siswa. Data yang
berhasil di terima oleh pengawas atau kepala sekoolah mungkin di berikan
kepada orang lain yang membutuhkan atau di gunakan sendiri olehnya,
3
dengan alasan memang dia sendiri itulah yang lebih tepat menggunakannya.
Ada dua hal yang berkenaan dengan data yang di gunakan sebagai bahan
untuk pembinaan dalam proses supervisi, yaitu :
2. Informasi atau data yang di gunakan untuk pembinaan, yang berkenaan
dengan factor penentu keberhasilan belajar yang selanjutnya di sebut data
supervisi.
3. Dari mana informasi atau data tersebut di peroleh, yang selanjutnya di
sebut dengan istilah sumber data atau sumber informasi.
Dalam supervisi akademik, perhatian pengawas yang sedanag tertuju pada
sarana yang sedang di gunakan dalam proses pembelajaran tentu berbeda
dengan perhatiana pengawas yang sedang tertarik pada sarana supervise
administrasi. Data yang dapat di gunakan sebagai bahan untuk pembinaan
bukan hannya yang di peroleh pada pengamatan kelas oleh pengawas dan
kepala sekolah saja, tetapi bermacam-macam bentuk, yang selengkapnya
dalah sebagai berikut :
1. Data tertulis yang terdapat di dalam berbagai arsip dan dokumen yang di
miliki oleh sekolah, baik yang di simpan di kantor tata usaha, oleh guru
mata pelajaran, oleh wali kelas, dn oleh siswa sendiri. Angket yang diisi
oleh responden juga sebagai data tertulis.
2. Data berbentuk suara dan makna bahasa yang di keluarkan oleh siapa saja
yang di sengaja oleh pelakunya dalam bentk pidato, pembicaraan santai,
pendapat atau usul, sanggahan atau bantahan, dan dapat juga berupa
jawaban ketikan orang yang bersngkutan di wawancarai oelh
pewawancara.
3. Data berbentuk gambara atau grafis yang di tangkap oleh indra
penglihatan, antara lain berupa gambar gerak orang ( misalnya gaya
mengajar guru dan prilaku siswa ketika ak bend rmengikuti pelajaran di
kelas), gambar benda mati ( misalnya suasana buku yang ada di
perpusakaan dan alat-alat yang di tatta di laboraturium).
4. Sumber data Supervisi
4
Yang di maksud dengan sumber data supervisi adalah sesuatu yang di tuju
oleh pelaku supervisi yang sedang mengumpulkan data, dalam rangkaian
upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Oleh r karenanya sumber
data supervisi pernah juga di kenal dengan istilah sasaran supervisi. Istilah
sumber data menunjuk pada tempat di mana data dapat di ambil. Secara garis
besar sasarran tentang sumber data dapat di bedakan menjadi tiga bentuk atau
macam, yaitu :
1. Orang yang di wawancarai atau di dengar suaranya, meskipun pendengar
tidak selalu yang di ajak bicara.
2. Dokumen, yang di cermati isi kandungan yang tertulis dalam benda yang
bersangkutan.
3. Tempat atau lokasi, di mana letak benda, orang, atau apa saja, yang dapat
langsung di amati dengan indra penglihatan.
Adapun keterangan untuk masing-masing jenis sumber data yang di maksud
adalah sebagai berikut :
1. Orang atau Personel
Data yang mungkin di ambil dari sumber yang berupa orang adalah data
yang berupa informasi, penjelasan, uaraian, pendapat, atau usul dan saran
mengenai kegiatan pembelajaran yang sudaha atauu sedang berlangsung.
Personel yang dapat di hubungi dalam pengumpulan data supervise akademik
antara lain kepala sekolah dan wakil-wakilnya, guru, wali kelas, karyawan dan
karyawati, dan yang paling utama adalah siswa sendiri yang langsung
merasakan dampak dari pembelajaran maupun semua upaya yang di lakukan
oleh sekolah untuk meningkatkan kualitas sekolah.
Sumber data yang berupa orang dapat memberikan data berupa
keterangan, usul, uraian, tentang persepsi atau pendapat rangsangan dari pihak
lain. Selain karna di minta, seseorang juga dapat memberikan keterangan
berupa ide, gagasan, hasil pemikiran, yang keluar dari lubuk hati dan
mencerminkan kepribadian individu yang bersangkutan, keluhan dan
sebagainya berwujud tulisan atau lisan.
2. Dokumen
5
Yang di maksud dengan dokumen dlam pembicaraan tentang sasaran atau
sumber data ini bukan terbatas pada buku-buku pedoman atau arsip saja tetapi
semua hal yang menganndung tulisan, gambar, tbel, bahan atau symbol-
simbol grafis lain. Kadnag-kadang daklam hal ini tentu, data yang berasl dari
dokumen ini lebih dapat di percaya karena merupakan catatan yang telah lama
di buat. Sehubungan dengan supervise akademik yang termasuk dalam
kategiri dokumen yang berkenaan dengan komponen-komponen pembelajaran
antara lain :
a. Dokumen tentang komponen siswa, antara lain pengumuman dalam
rangka pendaftaran siswa baru, buku pendaftaran, buku induk, dsb.
b. Dokumen tentang siswa yang jarang terfikir untuk di cermati adalah buku
catatan siswa, pekerjaan rumah, pekerjaan tugas di kelas, dan pekerjaan
ulangan permata pelajaran. Dokumen yang sudah di kerjakan dan di
simpan oleh petugas Bimbingan dan Konseling dengan rapi dapat di
masukkan kedalam dokumen individu siswa karena kegiatannya langsung
pada siswa yang bersangkutan.
c. Dokumen tentang komponen ketenagaan, yaitu guru dan personel yang
lain antara lain buku induk pegawai, surat-surat lamaran, kumpulan surat
keputusan daftar gaji dan lain sebagainya.
3. Tempat atau Lokasi
Dua istlah yaitu “tempat atau “lokasi” dalam pembicaraan sasaran atau
sumber data dalam supervise akademik ini sudah cukup jelas. Dalam
kunjungan kelas, sebagai sunber data adalah “tempat” bukan personel guru
karena pengawas mengumpulkan data tentang gerak-gerik atau kinerja guru di
depan kelas bukan mewawancarai guru. Demikian juga tentang gaya kepala
sekolah dalam memimpin rapat, data yang di perlukan di ambil dari
pengamatan waktu rapat berlangsung.
B. Alat-Alat Bantu Supervisi Pendidikan
Agar kegiatan supervisi pendidikan berjalan dengan lancer, seorang
supervesior dapat menggunakan alat bantu. Alat-alat bantu itu di pergunakan
dengan maksud untuk memungkinkan pertumbuhan kecakapan dan
6
perkembangan penguasaan pengetahuan oelh guru/orang yang di supervisi
sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan pada umumnya dan ilmu
pendidikan pada khususnya.Alat-alat bantu supervise antara lain :
1. Perpustakaan Professional dan Perpustakaan Sekolah
Superveisor harus mendorong agar di lingkungan lembaga
pendidikan/sekolah di selenggarakan perpustakaan. Buku-buku dan koleksi
lain harus up to date dalam arti mengikuti perkembangan yang terjadi di
masyarakat. Di samping itu bahan-bahan lama harus di pertahankan dan di
jaga dengan baik, karena sewakt-wktu akan sangat bergna. Dengan kata lain
perpustakaan harus terus di kembangkan tidak saja dengan menghimpun
buku-buku akan tetapi juga koleksi lain sepeti : Koran, majalah-majalah,
brosur, bulletin dan lain-lain khususnya yang berhubungan dengan
perkembangn pendidikan.
Supervaisor jug harus berusaha memberikan motivasi kepada guru-guru agar
selalu berminat untuk membaca di perpustakaan guna perkembangan
keterampilan dan pengetahuannya.
2. Buku Kurikulum /Rencana Pelajaran dan Buku Pegangan Guru.
Setiap guru yang bertuga pada sebuah lembaga pendidikan harus
mengethui program yan akan di laksanakan, baik secara keseluruhan (garis-
garis besarnya) maupun secara mendetail tentang program yang berkenaan
denga bidangnya. Program suat lembaga pendidikan pada umumnya tlah
tersusun didalam buku yang di sebut kurikulum/rencana pelajaran yangberisi
jenis kegatan yang dapat di lakukan untuk mencapai tjuan sekolah.
berdasarkan kurikulum seorangguru juga harus di lengapi dengn buku
pegangan di bidangnya. Agar dapat menjalankan tugas-tuganya dengan baik.
3. Obejektif
a. Ujian karangan (essay examination)
b. Ujian obejektif
4. Lebih ke subjektif
a. Observasi
7
Observasi dalam proses supervisi yaitu kunjungan yang dilakukan oleh
supervisor, baik pengawas atau kepala sekolah ke sebuah kelas dengan
maksud untuk mencermati situasi atau peristiwa yang sedang berlangsung di
kelas yang bersangkutan.
5. Wawancara
Sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara (interviewer) untuk
memperoleh informasi dari yang diwawancarai
6. Angket
Angket dalam supevisi merupakan daftar pertanyaan yang diberikan
kepada orang lain dengan maksud agar orang yang diberi tersebut bersedia
memberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna.
7. Check-list
Check-list dalam pelaksanaan supervisi merupakan suatu alat untuk
mengumpulkan data dalam melengkapi keterangan-keterangan yang lebih
objektif teradap belajar dan mengajar di dalam kelas
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Yang dibicarkan dalam bahan dan alat supervisi di bedakan menjadi dua
yaitu data actual dan terpercaya yang di gunakan sebagai bahan dasar untuk
upaya pembinaan dan sumber data dari mana data dapat di ambil. Yang
penting adalah bahwa bahan supervisi adlah merupakan data yang lengkap,
actual, komperhensif, dan rinci.
Bahan untuk pembinaan dalam supervisi dapat berupa informasi lisan
ataupun tulisan yang di berikan oleh orang., gambaran bend statis atau
dinamis dalam bentuk gerakan atau peristiwa dn berupa tulisan, grafis atau
symbol-simbol lain yang dicoretkan di kertas di papan atau tempat lain.
B. Saran
Segala puji bagi Allah SWT,yang karena karunianya,akhirnya kami dapat
menyelesaikan makalah kami.semoga Allah SWT selalu melimpahkan
rahmatnya kepada kami untuk membuat karya yang lebih baik untuk waktu-
waktu yang akan datang. Kami berharap sekali-kritik dan saran dari para
pembanca sangat kami harapkan.semoga dapat menjadi khazana baru buat
kami untuk karya kami berikutnya.
9
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur hanya untuk Allah SWT. Yang telah memberikan
taufik dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Sholawat dan salam senantiasa dicurahkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad
SAW dan segenap keluarganya serta orang-orang yang meneruskan risalahnya
sampai akhir zaman.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah. Kami
menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan
saran yang sifatnya membangun demi kebaikan makalah ini sangat diharapkan
dari para pembaca. Akhir kata, semoga karya tulis sederhana ini dapat bermanfaat
bagi kita semua.
Bengkulu, November 2013
Penulis
10i
MAKALAHADMINITRASI DAN SUPERVISE PENDIDIKAN
Bahan Dan Alat Pembinaan Untuk Supervisi Pendidikan
Di susun oleh : Wimi Wika Mayang Sari
NurbaetiFauzan
Nama Dosen:Hj. Asiyah, M.Pd
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAHFAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BENGKULU (IAIN) BENGKULU2013
11
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ........................................................................................i
DAFTAR ISI .................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................2
C. Tujuan........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Bahan Dan Alat Pembinaan Untuk Supervisi............................3
B. Alat-Alat Bantu Supervise Pendidikan......................................6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................9
B. Saran .........................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA
12
DAFTAR PUSTAKA
Suharsimi Arikunto. Dasar-Dasar Supervisi. Rineka Cipta
Hadari Nawawi. 1984. Administrasi Pendidikan. Jakarta : PT. Inti Idayu Press
brahim. Bafadal. 2005. “DASAR-DASAR MANAJEMEN DAN SUPERVISI
TAMAN KANAK-KANAK”. Jakarta. PT.Bumi aksara
Purwanto Ngalim. 2008. ADMINISTRASI DAN SUPERVISI PENDIDIKAN.
Bandung, PT.Remaja RosdaKarya
Arikunto. Suharsimi. 2004. DASAR-DASAR SUPERVISI. Jakarta.PT.Rineka
Cipta.
Sahertian. Piet A. 2000. Konsep dasar & Teknik SUPERVISI PENDIDIKAN
dalam Rangka Pengembangan. Jakarta. PT.Rineka Cipta.
Muslich, Mansur. 2007. Sertifikasiguru menuju profesionalisme pendidik. Jakarta.
PT.Bumi Aksara. 198.
Azhari, Ahmad. 2003. Supervisi Rencana Program Pembelajaran. Ciputat.Rian
Putra.110
Usman, Husaini. 2009. “Manajemen Teori Praktik, dan riset pendidikan. Jakarta
Timur. PT.Bumi Aksara. 685.
Usman, Nasir. 2007. “Manajemen Peningkatan Kinerja Guru. Bandung. Mutiara
Ilmu. 310.
13
ii