alat bantu dengar

10
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini memakai alat bantu dengar bagi penderita gangguan pendengaran merupakan suatu kebutuhan. Dengan kemajuan teknologi alat bantu dengar semakin berkembang. Alat bantu tersebut semakin canggih dan memudahkan pemakainya. Alat bantu dengar (ABD) adalah terapi bukan kategori obat untuk kehilangan pendengaran. Karena gangguan pendengaran tersering disebabkan oleh kelainan sel rambut rumah siput (koklea) di telinga dalam. Alat bantu dengar ini akan mengamplifikasi (memperbesar) suara yang masuk hingga dapat direspon. Alat bantu dengar terdiri dari mikrofon, amplifier, dan penerima transmisi (receiver). Sirkuit di dalamnya akan membuat suara tertentu menjadi lebih keras sehingga suara dapat didengar lebih jelas. 1.2 Rumusan Masalah a. Apa pengertian dari alat bantu dengar? b. Bagaimana awal ditemukannya alat bantu dengar? c. Apa saja jenis alat bantu dengar? d. Apa perbedaan alat bantu dengar analog dan digital? e. Bagaimana perkembangan alat bantu dengar? 1.3 Batasan Masalah Agar masalah yang kami bahas dalam makalah ini tidak terlalu luas maka dilakukan pembatasan sebagai berikut: a. Sejarah alat bantu dengar b. Jenis-jenis alat bantu dengar c. Teknologi terbaru alat bantu dengar 1.4 Tujuan Penulisan 1

Upload: missscribd8

Post on 29-Dec-2015

155 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

alat bantu dengar

TRANSCRIPT

Page 1: Alat bantu dengar

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini memakai alat bantu dengar bagi penderita gangguan pendengaran merupakan suatu kebutuhan. Dengan kemajuan teknologi alat bantu dengar semakin berkembang. Alat bantu tersebut semakin canggih dan memudahkan pemakainya.

Alat bantu dengar (ABD) adalah terapi bukan kategori obat untuk kehilangan pendengaran. Karena gangguan pendengaran tersering disebabkan oleh kelainan sel rambut rumah siput (koklea) di telinga dalam. Alat bantu dengar ini akan mengamplifikasi (memperbesar) suara yang masuk hingga dapat direspon. Alat bantu dengar terdiri dari mikrofon, amplifier, dan penerima transmisi (receiver). Sirkuit di dalamnya akan membuat suara tertentu menjadi lebih keras sehingga suara  dapat didengar lebih jelas.

1.2 Rumusan Masalah

a. Apa pengertian dari alat bantu dengar?b. Bagaimana awal ditemukannya alat bantu dengar?c. Apa saja jenis alat bantu dengar?d. Apa perbedaan alat bantu dengar analog dan digital?e. Bagaimana perkembangan alat bantu dengar?

1.3 Batasan Masalah

Agar masalah yang kami bahas dalam makalah ini tidak terlalu luas maka dilakukan pembatasan sebagai berikut:

a. Sejarah alat bantu dengarb. Jenis-jenis alat bantu dengarc. Teknologi terbaru alat bantu dengar

1.4 Tujuan Penulisana. Mengetahui sejarah ditemukannya alat bantu dengarb. Mengetahui jenis-jenis alat bantu dengarc. Mengetahui perbedaan alat bantu dengar analog dan digitald. Mengetahui perkembangan alat bantu dengar sejak jaman dahulu hingga sekarange. Mengetahui alat bantu dengar yang terbaru

1.5 Manfaat Penulisana. Menambah wawasan mengenai alat bantu dengarb. Dapat mengetahui perkembangan alat bantu dengar

1

Page 2: Alat bantu dengar

1.6 Sistematika Penulisan

BAB I Pendahuluan1.1 Latar Belakang1.2 Rumusan Masalah1.3 Batasan Masalah1.4 Tujuan penulisan1.5 Manfaat Penulisan1.6 Sistematika Penulisan

BAB II Isi

2.1 Pengertian Alat Bantu Dengar2.2 Sejarah Alat Bantu Dengar2.3 Jenis-jenis Alat Bantu Dengar2.4 Perbedaan Alat Bantu Dengar Analog dan Digital2.5 Mekanisme Kerja Alat Bantu Dengar2.6 Perkembangan Alat Bantu Dengar

BAB III Penutup

3.1 Kesimpulan3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

2

Page 3: Alat bantu dengar

BAB II

ISI

2.1 Pengertian Alat Bantu Dengar

Alat bantu dengar merupakan suatu alat akustik listrik yang dapat digunakan oleh manusia dengan gangguan fungsi pendengaran pada telinga. Biasanya alat ini dapat dipasang pada bagian dalam telinga manusia ataupun pada bagian sekitar telinga. Alat bantu dengar tersebut dibuat untuk memperkuat rangsangan bagian sel-sel sensorik telinga bagian dalam yang rusak terhadap rangsangan suara dan bunyi-bunyian dari luar.

Alat Bantu dengar tersebut merupakan sebuah alat elektronik yang menggunakan batere dimana dalam pemakaiannya terdapat mikrofon yang mengubah gelombang dari suara tersebut menjadi energi listrik yang kemudian diterima amplifier yang dapat memperbesar volume suara dan mengirimkannya pada speaker yang ada pada bagian dalam telinga.

Jika ingin menggunakan alat Bantu dengar ini maka terlebih dahulu harus memeriksakan ambang pendengaran dengan alat yang dinamakan audiogram. Setelah itu barulah dapat ditentukan jenis dan model apa yang cocok digunakan untuk kasus kerusakan pendengaran yang dialami.

Semua alat bantu dengar memiliki :

1.  Satu atau lebih mikrofon yang berfungsi untuk menangkap sinyal suara dan merubahnya menjadi sinyal elektrik yang kemudian dikirimkan ke amplifier,2.  Sebuah amplifier yang berfungsi untuk memperkuat sinyal elektrik dari mikrofon untuk kemudian receiver (speaker)3.  Sebuah receiver yang berfungsi merubah sinyal elektrik (yang sudah diperkuat) menjadi sinyal suara kembali (yang sudah diperkeras) untuk kemudian disalurkan ke telinga4.  Baterai sebagai sumber daya

2.2 Sejarah Alat Bantu Dengar

Awal alat bantu dengar berupa terompet telinga tercatat dalam karya sastra Yunani klasik oleh Homer dalam Iliad. Terompet telinga pertama dibuat 550 Sebelum Masehi oleh penulis dan ilmuwan Yunani Alcmaeon dari Croton. Alat ini tidak dirancang membantu pendengaran yang terganggu. Alat bantu dengar itu justru dirancang untuk membantu mendengar suara dari jarak jauh terutama di lautan demi keperluan militer atau di lahan berburu. Sekitar tahun 300 Sebelum Masehi, orang Yunani kuno mengimpor kulit kerang ke Phoenicia (wilayah Tunisia modern-red) sebagai terompet telinga. Kulit kerang dikeraskan kemudian dicat sehingga lebih menarik untuk dijual.

Alat bantu dengar punya sejarah panjang yang membawa kita kembali ke abad 17. Menurut sejarah penemuan, di masa ini sebenarnya alat bantu dengar sudah mulai diciptakan dan digunakan. Adalah Marcus Banzer, seorang pria berkebangsaan Jerman yang dicatat sebagai penemu yang memulai penciptaan alat bantu dengar. Banzer membuat alatnya dengan menghubungkan kandung kemih babi ke pipa yang terbuat dari kuku rusa untuk membuat gendang telinga buatan.

3

Page 4: Alat bantu dengar

Dari ide inilah, menyusul penciptaan Audiophone dan Ordentiphone. Terbuat dari kertas kardus, Audiophone dibentuk seperti kipas yang ujungnya dipegang di antara gigi dan lipatan menuju suara berasal. Getaran suara yang ditangkap oleh kipas lalu dibawa ke gigi, tulang rahang, kepala dan akhirnya ke saraf suara, kotak suara dapat didengar. Terompet telinga modern dicatat dalam karya ilmuwan Belgia Jean Leurechon (1591-1670) dalam buku Recreations Mathematiques yang diterbitkan tahun 1624. Perajin terompet telinga pertama di Inggris adalah Bevan di London tahun 1715.

Mungkin penemuan alat bantu dengar yang paling mengesankan adalah alat bantu dengar yang dibuat untuk Raja John VI dari Portugal tahun 1819. Sandaran tangan pada kursi raja diukir sedemikian rupa sehingga bisa menciptakan gema. Ukiran ini berujung pada ukiran yang berbentuk mulut singa, yang berfungsi sebagai corong untuk orang bicara ke raja. Pipa di dalam mulut singa inilah yang akan mengirimkan suara ke telinga raja. Cukup lama dari penemuan untuk raja, tahun 1870, Alexander Graham Bell memulai percobaannya untuk mengirimkan suara lewat alat listrik yang dibuatnya untuk membantu anak-anak tuna rungu. Penemuannya ini justru menghasilkan penemuan besar yang disyukuri masyarakat sampai sekarang, yaitu telepon. Walau begitu, penemuannya berhasil menciptakan kesadaran masyarakat akan kebutuhan tuna rungu.

Miller Reese Hutchinson menyelesaikan pekerjaan Bell dengan menciptakan alat bantu dengar listrik pertama tahun 1901. Alat yang ia namakan Telephone-Transmitter dijual kepada Akouphone Company di Alabama seharga 400 dollar AS. Seiring dengan waktu, penciptaan alat bantu dengar berkembang. Tahun 1935, A. Edwin Steven untuk pertama kalinya menciptakan alat bantu dengar yang bisa dipakai, walaupun bobotnya cukut berat, yaitu 1,1 kg. Baru pada tahun 1953, Microtone memperkenalkan alat bantu dengar yang kuat dan ringkas.

Dalam perkembangan, tahun 1954, alat bantu dengar memiliki bentuk semakin kecil sehingga dapat dipasang di gagang kacamata. Selanjutnya alat bantu dengar digital yang dipasang di dalam telinga diperkenalkan tahun 1955. Selanjutnya dilakukan implantasi alat bantu dengar (cochlear implant-red) yang dilakukan oleh Rod Saunders di Melbourne, Australia. Profesor Graeme Clark dari Melbourne memelopori teknik tersebut pada decade 1970-an.

Cochlear implant dikenal sebagai kuping bionik karena dapat menolong orang yang sama sekali tuli dan sulit mendengar dalam kondisi parah. Berbeda dengan alat bantu dengar biasa, cochlear implanttidak mengamplifikasi suara, tetapi merangsang saraf penerima dengan getaran listrik beberapa menit. Cochlear implant pertama di Amerika Serikat dilakukan tahun 1984 setelah mendapat persetujuan US Federal Drug Adminisitration (Badan POM Amerika Serikat-red). 

4

Page 5: Alat bantu dengar

2.3 Model-model Alat Bantu Dengar

Model ABD didasarkan pada bagaimana ABD tersebut diletakkan serta penguatan yang dibutuhkan. Umumnya ABD diletakkan dibelakang telinga dan dalam lubang telinga

Behind-the-ear (BTE)   terdiri   dari   plastik   atau   casing   tempat   menyimpan   komponen   alat bantu dengar yang dirancang mengikuti struktur telinga belakang kemudian disambungkan dengan earmold atau cetakan telinga yang dipasangkan pada telinga bagian luar. Suara yang ditangkap dari ABD diteruskan ketelinga melalui earmold atau cetakan telinga.BTE umumnya digunakan   semua   umur   mulai   dari   penurunan   pendengaran   ringan   sampai   dengan penurunanpendengaranberat.

microBTE - (Belakang telinga) In-the-ear (ITE) ABD yang dipasangkan dalam telinga bagian luar dan digunakan untuk

penurunan pendengaran ringan sampai dengan berat. Beberapa ITE dilengkapi dengan fitur seperti telecoil. Telecoil adalah magnet lilitan magnet yang berfungsi untuk menangkap suara melalui melalui lilitan magnet tersebut bukan melalui mikrophon. Fitur ini memberikan kemudahan pemakai alat bantu mendengar untuk berbicara melalui telephon. Telecoil juga berfungsi untuk menangkap suara yang dikeluarkan oleh induction loop system. ITE umumnya tidak digunakan oleh anak-anak dan orangtua.

ITE

Canal ABD model terdiri dari dua model. In-the-canal (ITC) dipakai dalam lubang telinga. Dan completely-in-canal (CIC) hampir tidak terlihat dalam lubang telinga. Kedua model ini umumnya digunakan untuk penurunan pendengaran ringan sampai dengan penurunan pendengaran moderat. Karena kedua model ini kecil, mungkin akan agak sulit bagi sebagian orang untuk memakai dan melepaskannya. Model ini tidak mempunyai banyak tempat untuk batere dan fitur lainnya, seperti telecoil. Model ini tidak direkomendasikan untuk dipakai oleh

5

Page 6: Alat bantu dengar

anak-anak atau gangguan dengan sangat berat karena terbatasnya kemampuan penguatan yang dikeluarkan oleh kedua model ini.

Mini-canal ITC HalfShell ITC CIC

2.4 Perbedaan Alat bantu Dengar Analog dan Digital

Analog, bekerja dengan merubah suara ke dalam sinyal listrik yang kemudian memperbesar sinyal listrik tersebut. Analog dirancang untuk berbagai derajat penurunan pendengaran. Untuk menyesuaikan seting atau konfigurasi yang tepat, Audiologist akan membantu untuk melakukan pemeriksaan sebelum fitting. Setelah derajat serta respon setiap frekuensi diketahui, selanjutnya audiologist akan melakukan perubahan dan disesuaikan dengan konfigurasi yang paling cocok dengan hasil pemeriksaan.

  Analog/Programmable umumnya mempunyai banyak program dan perubahan pada konfigurasi dilakukan oleh komputer. Pilihan program ini diperuntukkan untuk berbagai kondisi mendengar yang berbeda, misalnya tempat sepi, restoran, mall dll. Harga Analog biasanya lebih murah dibandingkan dengan Digital.

Digital merubah suara kedalam kode angka, sama dengan kode angka yang terdapat pada komputer, sebelum melakukan pengerasan terhadap suara yang di tangkap. Karena kode tersebut menyimpan informasi mengenai frekuensi suara dan kekerasan suara, ABM teknologi ini mampu untuk diprogram beberapa frekuensi lebih keras atau lebih pelan dari yang lain. Sirkuit digital memberikan Audiologist flexibiltas dalam melakukan setingan pada ABM sesuai dengan kebutuhan pemakai ABM spesifik untuk kebutuhan mendengar ditempat tertentu. Teknologi ini juga mempunyai kemampuan untuk lebih fokus pada arah yang diinginkan oleh pemakai ABM. Teknologi digital ini bisa diterapkan pada berbagai model alat bantu mendengar.

2.5 Mekanisme Kerja Alat Bantu Dengar

Saat ini sebagian besar alat bantu dengar sudah memakai teknologi digital, artinya sinyal suara yang ditangkap oleh mikrofon dirubah (konversi) menjadi kode-kode digital, yang kemudian diproses menggunakan perhitungan matematis.

Pemrosesan suara secara digital memungkinkan untuk melakukan “teknik memanipulasi sinyal” contohnya : memisahkan sinyal suara percakapan dengan sinyal bising. Sebagian besar alat bantu dengar saat ini memiliki kemampuan (dalam memproses) lebih baik dibanding komputer desktop, tidak seperti alat bantu dengar yang ada di beberapa tahun lalu yang tidak lebih dari sekedar amplifier.

6

Page 7: Alat bantu dengar

Algoritma yang kompleks dapat memisahkan suara/bunyi ke beberapa frekuensi dan mengamplifikasi  tergantung dari settingan/program yang diberlakukan pada alat bantu dengar yang sesuai dengan kondisi gangguan pendengaran klien. Dengan metode algoritma  juga memungkinkan untuk membedakan jumlah amplifikasi antara suara yang pelan,sedang dan keras. Dengan cara tersebut diharapkan suara yang pelan dapat terdengar, namun suara yang keras tidak terasa menyakitkan telinga (over amplifikasi). Dan pemrosesan digital memastikan replika sinyal asal secara presisi dengan distorsi yang minimal agar menghasilkam kualitas suara yang bagus.

2.6 Perkembangan Alat Bantu Dengar

BBC

Berbeda dengan alat bantu dengar konvensional yang dimasukkan ke lubang telinga, kini tersedia alat bantu dengar modern yang dipasang di gigi sehingga tidak akan mengganggu penampilan.

Alat bantu dengar termutakhir yang disebut SoundBite ini bekerja dengan mengantarkan suara lewat tulang rahang ke dalam telinga. Alat berukuran kecil ini diletakkan di bagian atas kanan

7

Page 8: Alat bantu dengar

atau kiri geraham. Soal ukuran tidak perlu khawatir karena tiap alat didesain khusus (custom) pada tiap pasien.

Jika alat bantu dengar konvensional menggunakan hantaran udara untuk meningkatkan volume suara yang ada di udara, SoundBite menggunakan pendekatan konduksi tulang. Alat ini akan mengirimkan getaran suara melalui gigi dan tulang secara langsung ke koklea melewati telinga tengah dan dalam.

Perusahaan pembuat alat ini, Sonitus Medical, mengatakan, mekanisme penggunaan konduksi tulang ini merupakan yang pertama kali dipakai dalam alat nonbedah. SoundBite kini sudah disetujui badan kesehatan di seluruh Eropa. Walaupun terlihat nyaman, The Royal National Institute for Deaf People, Inggris, mengatakan, alat ini belum tentu cocok untuk semua orang yang memiliki masalah pendengaran.

8

Page 9: Alat bantu dengar

BAB IIIPENUTUP

3.1 Kesimpulan

Alat bantu dengar merupakan suatu alat akustik listrik yang dapat digunakan oleh manusia dengan gangguan fungsi pendengaran pada telinga. Pada zaman dulu, alat bantu dengar berbentuk seperti terompet di telinga. Tapi seiring berkembangnya teknologi, sekarang alat bantu dengar bentuknya bisa sangat kecil. Model ABD didasarkan pada bagaimana ABD tersebut diletakkan serta penguatan yang dibutuhkan. Umumnya ABD diletakkan dibelakang telinga dan dalam lubang telinga adalah Behind-the-ear (BTE), In-the-ear (ITE), dan In-the-canal (ITC).

Perbedaan antara alat bantu dengar analog dan digital adalah, analog bekerja dengan merubah suara ke dalam sinyal listrik yang kemudian memperbesar sinyal listrik tersebut. Digital merubah suara kedalam kode angka, sama dengan kode angka yang terdapat pada komputer, sebelum melakukan pengerasan terhadap suara yang di tangkap.

Mekanisme kerja alat bantu dengar adalah, sinyal suara yang ditangkap oleh mikrofon dirubah (konversi) menjadi kode-kode digital, yang kemudian diproses menggunakan perhitungan matematis.

Alat bantu dengar termutakhir adalah disebut SoundBite ini bekerja dengan mengantarkan suara lewat tulang rahang ke dalam telinga. Alat berukuran kecil ini diletakkan di bagian atas kanan atau kiri geraham. Soal ukuran tidak perlu khawatir karena tiap alat didesain khusus (custom) pada tiap pasien.

3.2 Saran

9