al quranxipa2

18
Definisi Al-Quran, Al-Qur’ān adalah kitab suci agama Islam. Umat Islam percaya bahwa Al-Qur'an merupakan puncak dan penutup wahyu Allah yang diperuntukkan bagi manusia, dan bagian dari rukun iman, yang disampaikan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, melalui perantaraan Malaikat Jibril. Dan sebagai wahyu pertama yang diterima oleh Rasulullah SAW adalah sebagaimana yang terdapat dalam surat Al-'Alaq ayat 1-5. Al-Qur’an berasal dari bahasa Arab yang berarti "bacaan" atau "sesuatu yang dibaca berulang-ulang". Kata Al-Qur’an adalah bentuk kata benda (masdar) dari kata kerja qara'a yang artinya membaca. Dengan definisi tersebut di atas sebagaimana dipercayai Muslim, firman Allah yang diturunkan kepada Nabi selain Nabi Muhammad SAW, tidak dinamakan Al-Qur’an seperti Kitab Taurat yang diturunkan kepada umat Nabi Musa AS atau Kitab Injil yang diturunkan kepada umat Nabi Isa AS. Demikian pula firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang membacanya tidak dianggap sebagai ibadah, seperti Hadits Qudsi, tidak termasuk Al-Qur’an. Kemurnian Kitab Al-Quran ini dijamin langsung oleh Allah, yaitu Dzat yang menciptakan dan menurunkan Al-Quran itu sendiri. Dan pada kenyataannya kita bisa melihat, satu-satu kitab yang mudah dipelajari bahkan sampai dihafal oleh beribu-ribu umat Islam. Menurut bahasa, “Qur’an” berarti “bacaan”, pengertian seperti ini dikemukakan dalam Al-Qur’an sendiri yakni dalam surat Al-Qiyamah, ayat 17-18: “Sesungguhnya mengumpulkan Al-Qur’an (di dalam dadamu) dan (menetapkan) bacaannya (pada lidahmu) itu adalah tanggungan kami. (Karena itu), jika kami telah membacakannya, hendaklah kamu ikuti bacaannya”. Adapun menurut istilah Al-Qur’an berarti: “Kalam Allah yang merupakan mu’jizat yang diturunkan kepada nabi Muhammad, yang disampaikan secara mutawatir dan membacanya adalah ibadah”. Kalamullah Al-Qur’an adalah kalamullah, firman Allah ta’ala. Ia bukanlah kata- kata manusia. Bukan pula kata-kata jin, syaithan atau malaikat. Ia sama sekali bukan berasal dari pikiran makhluk, bukan syair, bukan sihir, bukan pula produk kontemplasi atau hasil pemikiran filsafat manusia. Hal ini ditegaskan oleh Allah ta’ala dalam Al- Qur’an surat An-Najm ayat 3-4: “…dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Qur’an) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya)…”

Upload: natasya-silfanus

Post on 26-Oct-2015

9 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

PENJELASAN DEFINISI AL-QURAN

TRANSCRIPT

Page 1: Al Quranxipa2

Definisi Al-Quran, Al-Qur’ān adalah kitab suci agama Islam.Umat Islam percaya bahwa Al-Qur'an merupakan puncak dan penutup wahyu Allah yang diperuntukkan bagi manusia, dan bagian dari rukun iman, yang disampaikan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, melalui perantaraan Malaikat Jibril.Dan sebagai wahyu pertama yang diterima oleh Rasulullah SAW adalah sebagaimana yang terdapat dalam surat Al-'Alaq ayat 1-5.

Al-Qur’an berasal dari bahasa Arab yang berarti "bacaan" atau "sesuatu yang dibaca berulang-ulang".Kata Al-Qur’an adalah bentuk kata benda (masdar) dari kata kerja qara'a yang artinya membaca.Dengan definisi tersebut di atas sebagaimana dipercayai Muslim, firman Allah yang diturunkan kepada Nabi selain Nabi Muhammad SAW, tidak dinamakan Al-Qur’an seperti Kitab Taurat yang diturunkan kepada umat Nabi Musa AS atau Kitab Injil yang diturunkan kepada umat Nabi Isa AS.Demikian pula firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang membacanya tidak dianggap sebagai ibadah, seperti Hadits Qudsi, tidak termasuk Al-Qur’an.

Kemurnian Kitab Al-Quran ini dijamin langsung oleh Allah, yaitu Dzat yang menciptakan dan menurunkan Al-Quran itu sendiri.Dan pada kenyataannya kita bisa melihat, satu-satu kitab yang mudah dipelajari bahkan sampai dihafal oleh beribu-ribu umat Islam.

Menurut bahasa, “Qur’an” berarti “bacaan”, pengertian seperti ini

dikemukakan dalam Al-Qur’an sendiri yakni dalam surat Al-Qiyamah, ayat 17-

18:

“Sesungguhnya mengumpulkan Al-Qur’an (di dalam dadamu) dan

(menetapkan) bacaannya (pada lidahmu) itu adalah tanggungan kami.

(Karena itu), jika kami telah membacakannya, hendaklah kamu ikuti

bacaannya”.

Adapun menurut istilah Al-Qur’an berarti: “Kalam Allah yang merupakan

mu’jizat yang diturunkan kepada nabi Muhammad, yang disampaikan secara

mutawatir dan membacanya adalah ibadah”.

Kalamullah

Al-Qur’an adalah kalamullah, firman Allah ta’ala. Ia bukanlah kata-kata

manusia. Bukan pula kata-kata jin, syaithan atau malaikat. Ia sama sekali

bukan berasal dari pikiran makhluk, bukan syair, bukan sihir, bukan pula

produk kontemplasi atau hasil pemikiran filsafat manusia. Hal ini ditegaskan

oleh Allah ta’ala dalam Al-Qur’an surat An-Najm ayat 3-4:

“…dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Qur’an) menurut kemauan hawa

nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan

(kepadanya)…”

Tentang kesucian dan keunikan Al-Qur’an ini perhatikanlah kesaksian objektif

Abul Walid[1]seorang jawara sastra pada masa Nabi saw: “Aku belum pernah

mendengar kata-kata yang seindah itu. Itu bukanlah syair, bukan sihir dan

bukan pula kata-kata ahli tenung. Sesungguhnya Al-Qur’an itu ibarat pohon

yang daunnya rindang, akarnya terhujam ke dalam tanah. Susunan kata-

Page 2: Al Quranxipa2

katanya manis dan enak didengar. Itu bukanlah kata-kata manusia, ia tinggi

dan tak ada yang dapat mengatasinya.” Demikian pernyataan Abul Walid.

Mu’jizat

Mu’jizat artinya suatu perkara yang luar biasa, yang tidak akan mampu

manusia membuatnya karena hal itu di luar kesanggupannya. Mu’jizat itu

dianugerahkan kepada para nabi dan rasul dengan maksud menguatkan

kenabian dan kerasulannya, serta menjadi bukti bahwa agama yang dibawa

oleh mereka benar-benar dari Allah ta’ala.

Al-Qur’an adalah mu’jizat terbesar Nabi Muhammad saw. Kemu’jizatannya itu

diantaranya terletak pada fashahah dan balaghah-nya, keindahan susunan

dan gaya bahasanya yang tidak ada tandingannya. Karena gaya bahasa yang

demikian itulah Umar bin Khatthab masuk Islam setelah mendengar Al-Qur’an

awal surat Thaha yang dibaca oleh adiknya Fathimah. Abul Walid, terpaksa

cepat-cepat pulang begitu mendengar beberapa ayat dari surat Fushshilat.[2]

Karena demikian tingginya bahasa Al-Qur’an, mustahil manusia dapat

membuat susunan yang serupa dengannya, apalagi menandinginya. Orang

yang ragu terhadap kebenaran Al-Qur’an sebagai firman Allah ditantang oleh

Allah ta’ala:

“Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al-Quran yang kami

wahyukan kepada hamba kami (Muhammad) buatlah satu surat (saja) yang

semisal Al-Qur’an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika

kamu orang-orang yang memang benar.” (QS. Al-Baqarah: 23)

Allah sendiri kemudian menegaskan bahwa tidak akan pernah ada seorang

pun yang mampu menjawab tantangan ini (QS. 2: 24). Bahkan seandainya

bekerjasama jin dan manusia untuk membuatnya, tetap tidak akan sanggup

(QS. 17: 88).

Selain itu, kemukjizatan Al-Qur’an juga terletak pada isinya. Perhatikanlah,

sampai saat ini Al-Qur’an masih menjadi sumber rujukan utama bagi para

pengkaji ilmu sosial, sains, bahasa, atau ilmu-ilmu lainnya.

Menurut Miftah Faridl, banyak ayat-ayat Al-Qur’an yang berhubungan dengan

ilmu pengetahuan dapat meyakinkan kita bahwa Al-Qur’an adalah firman

Allah, tidak mungkin ciptaan manusia, apalagi ciptaan Nabi Muhammad saw

yang ummi (7: 158) yang hidup pada awal abad ke enam Masehi (571-632 M)

[3]

Berbagai kabar ghaib tentang masa lampau (tentang kekuasaan di Mesir,

Negeri Saba’, Tsamud, ‘Ad, Yusuf, Sulaiman, Dawud, Adam, Musa, dll) dan

masa depan pun menjadi bukti lain kemu’jizatan Al-Qur’an. Sementara itu jika

kita perhatikan cakupan materinya, nampaklah bahwa Al-Qur’an itu

Page 3: Al Quranxipa2

mencakup seluruh aspek kehidupan: masalah aqidah, ibadah, hukum

kemasyarakatan, etika, moral dan politik, terdapat di dalamnya.

Al-Munazzalu ‘ala qalbi Muhammad saw

Al-Qur’an itu diturunkan khusus kepada Nabi Muhammad saw. Sedangkan

kalam Allah yang diturunkan kepada nabi-nabi selain Nabi Muhammad saw—

seperti Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa atau Injil yang diturunkan

kepada Nabi Isa—tidak bisa dinamakan dan disebut sebagai Al-Qur’an.

Demikian pula hadits qudsi[4] tidak bisa disamakan dengan Al-Qur’an.

Al-Qur’an diturunkan Allah ta’ala kepada Nabi Muhammad saw dengan

berbagai cara[5]:

1. Berupa impian yang baik waktu beliau tidur.Kadang-kadang wahyu itu

dibawa oleh malaikat Jibril dengan menyerupai bentuk manusia laki-laki,

lalu menyampaikan perkataan (firman Allah) kepada beliau.

2. Kadang-kadang malaikat pembawa wahyu itu menampakkan dirinya

dalam bentuk yang asli (bentuk malaikat), lalu mewahyukan firman

Allah kepada beliau.

3. Kadang-kadang wahyu itu merupakan bunyi genta. Inilah cara yang

paling berat dirasakan beliau.

4. Kadang-kadang wahyu itu datang tidak dengan perantaraan malaikat,

melainkan diterima langsung dari Hadirat Allah sendiri.

5. Sekali wahyu itu beliau terima di atas langit yang ketujuh langsung dari

Hadirat Allah sendiri.

Al-Manquulu bi-ttawaatir

Al-Qur’an ditulis dalam mushaf-mushaf dan disampaikan kepada kita secara

mutawatir (diriwayatkan oleh banyak orang), sehingga terpelihara

keasliannya. Berikut sekilas sejarah pemeliharaan Al-Qur’an sejak masa Nabi

hingga pembukuannya seperti sekarang:

Pada masa Nabi Al-Qur’an dihafal dan ditulis di atas batu, kulit binatang,

pelapah tamar dan apa saja yang bisa dipakai untuk ditulis. Kemudian

setahun sekali Jibril melakukan repetisi (ulangan), yakni dengan menyuruh

Nabi memperdengarkan Al-Qur’an yang telah diterimanya. Menurut riwayat,

di tahun beliau wafat, ulangan diadakan oleh Jibril dua kali.

Ketika Nabi wafat, Al-Qur’an telah dihafal oleh ribuan manusia dan telah

ditulis semua ayat-ayatnya dengan susunan menurut tertib urut yang

ditunjukkan oleh Nabi sendiri.

Berdasarkan usulan Umar bin Khattab, pada masa pemerintahan Abu Bakar

diadakan proyek pengumpulan Al-Qur’an. Hal ini dilatar belakangi oleh

peristiwa gugurnya 70 orang penghafal Al-Qur’an dalam perang Yamamah.

Maka ditugaskanlah Zaid bin Tsabit untuk melakukan pekerjaan tersebut. Ia

Page 4: Al Quranxipa2

kemudian mengumpulkan tulisan Al-Qur’an dari daun, pelapah kurma, batu,

tanah keras, tulang unta atau kambing dan dari sahabat-sahabat yang hafal

Al-Qur’an.

Dalam upaya pengumpulan Al-Qur’an ini, Zaid bin Tsabit bekerja sangat teliti.

Sekalipun beliau hafal Al-Qur’an seluruhnya, tetapi masih memandang perlu

mencocokkan hafalannya dengan hafalan atau catatan sahabat-sahabat yang

lain dengan disaksikan dua orang saksi. Selanjutnya, Al-Qur’an ditulis oleh

Zaid bin Tsabit dalam lembaran-lembaran yang diikatnya dengan benang,

tersusun menurut urutan ayat-ayatnya sebagaimana yang telah ditetapkan

Rasulullah saw.

Pada masa Utsman terjadi ikhtilaf tentang mushaf Al-Qur’an, yakni berkaitan

dengan ejaan, qiraat dan tertib susunan surat-surat. Oleh karena itu atas

usulan Huzaifah bin Yaman, Utsman segera membentuk panitia khusus yang

dipimpin Zaid bin Tsabit beranggotakan Abdullah bin Zubair, Saad bin Ash dan

Abdurrahman bin Harits bin Hisyam untuk melakukan penyeragaman dengan

merujuk kepada lembaran-lembaran Al-Qur’an yang ditulis pada masa

khalifah Abu Bakar yang disimpan oleh Hafsah, isteri Nabi saw.

Al-Qur’an yang dibukukan oleh panitia ini kemudian dinamai “Al-Mushaf” dan

dibuat lima rangkap. Satu buah disimpan di Madinah—dinamai “Mushaf Al-

Imam”—dan sisanya dikirim ke Mekkah, Syiria, Basrah dan Kufah. Sementara

itu lembaran-lembaran Al-Qur’an yang ditulis sebelum proyek ini segera

dimusnahkan guna menyatukan kaum muslimin pada satu mushaf, satu

bacaan[6], dan satu tertib susunan surat-surat.

Al-Muta’abbadu bitilawatih

Membaca Al-Qur’an itu bernilai ibadah. Banyak sekali hadits yang

mengungkapkan bahwa membaca Al-Qur’an adalah merupakan bentuk

ibadah kepada Allah yang memiliki banyak keutamaan, diantaranya adalah:

“Bacalah Al-Qur’an, karena sesungguhnya Allah akan memberi pahala

kepadamu karena bacaan itu untuk setiap hurufnya 10 kebajikan. Saya tidak

mengatakan kepada kalian bahwa ‘Alif-Laam-Mim’ itu satu huruf, tetapi ‘alif’

satu huruf, ‘Laam’ satu huruf dan ‘Miim’ satu huruf” (HR. Hakim).

“Bacalah Al-Qur’an, karena sesungguhnya ia akan menjadi cahaya bagimu di

bumi dan menjadi simpanan (deposito amal) di langit.” (HR. Ibnu Hibban).

“Orang yang mahir dalam membaca Al-Qur’an bersama para malaikat yang

mulia lagi taat. Dan barangsiapa membaca Al-Qur’an, sementara ada

kesulitan (dalam membacanya), maka baginya dua pahala. “ (HR. Bukhari &

Muslim)

Page 5: Al Quranxipa2

Al-Qur’an dan Hadis sebagai Pedoman Hidup

Sudah terang bahwa Al-Qur’an al-Karim dan hadis Rasulullah SAW merupakan sumber ajaran Islam sekaligus pedoman hidup setiap muslim yang mesti diperpegangi. Di dalam khazanah keislaman, al-Qur’an lazim disebut sebagai sumber utama (pertama) dan hadis sebagai sumber kedua ajaran Islam setelah al-Qur’an.

Al-Qur’an adalah kalam atau firman Allah yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW yang membacanya merupakan suatu ibadah (Manna’ Khalil al-Qaththan, 1994:18). Sedangkan hadis atau biasa juga disebut sunnah adalah segala perkataan, perbuatan dan hal ihwal yang berhubungan dengan nabi Muhammad SAW (Muhammad ‘Ajjaj al-Khathib, 1989:108). Dalam kapasitasnya sebagai pedoman hidup umat Islam, antara al-Qur’an dan hadis tidak dapat dipisahkan karena al-Qur’an sebagai sumber utama dijelaskan oleh hadis, sehingga hadis disebut sebagai bayan terhadap al-Qur’an surat al-Nahl ayat 44.

Merujuk pada uraian di atas, maka sebagai pedoman hidup, al-Qur’an dan hadis mesti dijadikan imam atau ikutan dalam kehidupan sehari-hari yang mana kedua-dua sumber tersebut dipatuhi, diacu dan di laksanakan perintah-perintahnya serta dihentikan larangan-larangannya.

Tata Cara Berimam (mengikut) kepala Al-Qur’an dan Hadis

1. Berimam kepada al-Qur’ana. Perintah Berimam kepada al-Qur’an

Berimam kepada al-Qur’an artinya mengikuti ajaran yang terkandung di dalamnya, menjadikannya panutan dan acuan serta referensi dalam berucap, berbuat dan lainnya. Imâm tidak hanya ditujukan kepada orang, ia juga bisa berarti sesuatu yang membuat lurus dan memperbaiki perkara bisa berarti Al-Qur’an, Nabi Muhammad SAW dan sebagainya (Ahmad Mubarok, 2009:1).Perintah berimam kepada al-Qur’an dan mengikutinya merupakan konsekwensi logis dari rukun iman yang ke tiga yaitu iman kepada kitab. Di samping konsekwensi dari iman, berimam kepada al-Qur’an juga merupakan khitab (perintah) dari Allah SWT, karena al-Qur’an diturunkan untuk menjadi petunjuk dan rahmat bagi umat Manusia (Q.S. al-Baqarah: 185).Perintah berimam atau mengikuti al-Qur’an, antara lain dapat ditemukan teksnya melalui firman Allah SWT yaitu dalam surat al-An’am ayat 155, surat al-A’raf ayat 3 dan surat az-Zumar ayat 55.Al-Qur’an adalah petunjuk Allah SWT yang bila dipelajari akan membantu kita menemukan nilai-nilai yang dapat dijadikan pedoman bagi penyelesaian problem hidup. Apabila dihayati dan diamalkan akan menjadikan pikiran, rasa dan karsa kita mengarah kepada realitas keimanan, stabilitas dan ketentraman hidup pribadi dan masyarakat (Muhammad Quraish Shihab, 1997:28)

b. Dalil Naqli Berimam kepada al-Qur’anDalil naqli artinya dalil-dalil yang bersumberkan dari al-Qur’an, hadis dan ijtihad. Dalil-dalil ini lebih meyakinkan untuk dijadikan pegangan

Page 6: Al Quranxipa2

dan dasar untuk menyatakan bahwa wajib berimam kepada kitab Allah (al-Qur’an).Dalil naqli untuk menetapkan kewajiban berimam kepada al-Qur’an antara lain adalah :1) Firman Allah SWT. dalam surat al-An’am ayat 155 :

GونJمGح MرJ ت MمJ Rك GعGل ل RقJوا وGات JوهJعZ Rب فGات ك GارG مJب JاهG Mن ل GزM Gن أ Gاب Zت ك وGهGذGا

Artinya : Dan Al Qur'an itu adalah kitab yang Kami turunkan yang diberkati, maka ikutilah dia dan bertakwalah agar kamu diberi rahmat. (Q.S. al-An’am : 155)

2) Firman Allah SWT. dalam surat al-A’raf ayat 3 :

kيالZ قGل GاءG Zي وMلG أ ZهZ دJون MنZم ZعJوا Rب Gت ت GالGو MمJ tك ب Gر MنZم MمJ Mك Gي Zل إ GلZزM ن

J أ مGا ZعJوا Rب ات Gون JرR GذGك ت مGا

Artinya : Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu dan janganlah kamu mengikuti pemimpin-pemimpin selain-Nya. Amat sedikitlah kamu mengambil pelajaran (daripadanya). (Q.S. al-A’raf : 3)

3) Firman Allah SWT. dalam surat az-Zumar ayat 55 :

MنG أ ZلM قGب MنZم MمJ tك ب Gر MنZم MمJ Mك Gي Zل إ GلZزM نJ أ مGا GنGسMحG أ ZعJوا Rب وGات

Gون JرJع MشG ت Gال MمJ Mت Gن وGأ kةG GغMت ب JابGذGعM ال JمJ Gك Zي تM Gأ ي

Artinya : Dan ikutilah sebaik-baik apa yang telah diturunkan kepadamu dari Tuhanmu sebelum datang azab kepadamu dengan tiba-tiba, sedang kamu tidak menyadarinya, (Q.S. az-Zumar : 55)

4) Hadis Rasulullah SAW riwayat Imam Muslim yang berbunyi :

GالGق GاهZلZي� Mب ال GةGامGمJ أ Jو Gب أ Zي Gن RهJ  حGدRث الل صGلRى ZهR الل GولJس Gر JتMعZم Gس

GمR ل GسGو ZهM Gي عGل

فZيعkا Gش GامGة MقZي ال GمMوG ي Zي Mت Gأ ي JهR Zن فGإ Gآن MرJقM ال ءJوا GرMاق JولJقG يZهZ اب GحMص

G Zأل ( مسلم( رواهArtinya : Telah menceritakan kepadaku Abu Umamah Al

Bahili ia berkata; Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Bacalah Al Qur`an, karena ia akan datang memberi syafa'at kepada para pembacanya pada hari kiamat nanti. (H.R. Muslim).

5) Hadis Rasulullah SAW riwayat Abu Daud yang berbunyi :

ZيهZ بG أ MنGع tيZ هGن JجM ال مJعGاذ� ZنM ب ZلMه Gس MنGع  JهR الل صGلRى ZهR الل GولJس Gر RنG أ

GمR ل GسGو ZهM Gي عGل

Page 7: Al Quranxipa2

GمMوG ي ا kاجG ت JاهGدZ وGال GسZ Mب لJ أ ZيهZف ZمGا ب GلZمGعGو Gآن MرJقM ال G أ GرGق MنGم GالGق

JهJءMوGض ZةGامG MقZي ال

JنGسMحG فGمGا  أ MمJ فZيك MتG Gان ك MوG ل Gا Mي الد�ن ZوتJ Jي ب فZي ZسMم Rالش ZءMوGض MنZم MمJ �ك ظGن

ZهGذGا ب GلZمGع RذZي Zال ) ب داود( أبو رواهArtinya : Hadis dari Sahl bin Muadz Al Juhani dari ayahnya

bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa yang membaca Al-Qur'an dan melaksanakan apa yang terkandung di dalamnya (mengamalkannya), maka kedua orang tuanya pada hari kiamat nanti akan dipakaikan mahkota yang sinarnya lebih terang dari pada sinar matahari di dalam rumah-rumah didunia, jika matahari tersebut ada diantara kalian, maka bagaimana perkiraan kalian dengan orang yang melaksanakan isi Al Qur'an?" (H. R. Abu Daud).

2. Beriman Kepada Hadis Rasulullah SAWa. Perintah Berimam kepada Hadis Rasulullah SAW

Berimam kepada Hadis Rasulullah SAW artinya menjadikan hadis Rasul sebagai pedoman dan acuan serta referensi dalam berucap, berbuat dan lainnya atau mengikuti ajaran yang terkandung di dalamnya.Perintah berimam kepada hadis Rasulullah SAW dan mengikutinya merupakan konsekwensi logis dari beriman kepada Rasul. Sebenarnya ada lima kewajiban yang harus dijalankan seorang muslim terhadap Rasulullah SAW, yaitu; mengimani Rasulullah SAW, mentaati semua risalah dan sunnahnya, mencintai dan menjadikannya sebagai figur, senantiasa bershalawat kepadanya dan mencintai keluarga Rasulullah SAW (Heri Jauhari Mukhtar, 2008: 75).Di dalam al-Qur’an Allah SWT menetapkan barometer seseorang cinta kepada Allah SWT ditandai dengan seberapa cintanya ia kepada Rasul atau hadis-hadisnya. Allah SWT berfirman dalam surat Ali Imran ayat 31 yang berbunyi :

JهR الل JمJ Mك Zب ب MحJ ي Zي ZعJون Rب فGات GهR الل Gون� ب ZحJ ت MمJ Mت Jن ك MنZ إ MلJق حZيم Gر غGفJور JهR وGالل MمJ Gك Jوب ذJن MمJ Gك ل MرZفMغG وGي

Artinya : Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q.S. Ali Imran : 31)

b. Dalil-dalil Kehujjahan Hadis

Dalil-dalil kehujjahan hadis artinya dalil-dalil atau keterangan atau argumen yang

menegaskan bahwa hadis merupakan sumber ajaran Islam yang wajib diperpegangi.

Ada 4 dalil yang menunjukkan bahwa hadis merupakan salah satu sumber syari’at atau

ajaran Islam yang wajib diperpegangi adalah :

Page 8: Al Quranxipa2

1) Iman

Salah satu konsekwensi beriman kepada Nabi Muhammad SAW adalah menerima

segala sesuatu yang datang dari Rasul dalam urusan agama. Allah Swt telah

memilih para Rasul di antara para hamba agar menyampaikan syari’at-Nya kepada

umat. Rasulullah SAW merupakan orang yang dipercaya menyampaikan syari’at

Allah SWT dalam agama, Rasul tidak menyampaikan sesuatu kecuali berdasarkan

wahyu. Konsekwensi tersebut, mewajibkan bertumpu kepada sunnah dan

menggunakannya sebagai hujjah serta percaya penuh kepada pembawa risalah

dimaksud yaitu Rasulullah SAW. Hal ini sejalan firman Allah yang terdapat di dalam

surat an-Nisa’ ayat 65 yang berbunyi :

Gال RمJ ث MمJهG Mن Gي ب GرGج Gش فZيمGا GوكJمt JحGك ي Rى ت Gح GونJ JؤMمZن ي Gال Gكt ب GرGو GالGف فZي GجZدJوا ي

Zيمkا ل MسG ت tمJوا ل GسJ وGي GتM قGضGي مZمRا جkا GرGح MمZه ZسJفM Gن .أ

Artinya : Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya. (Q.S. an-Nisa’ : 65)

2) Al-Qur’an al-Karim

Di dalam Al-Qur’an terdapat banyak ayat yang menjelaskan kewajiban taat kepada

Rasul SAW, antara lain :

a. Firman Allah SWT. dalam surat an-Nisa’ ayat 59 :

JولZي وGأ GولJس Rالر GطZيعJوا وGأ GهR الل GطZيعJوا أ Jوا ءGامGن GينZذR ال �هGا يG Gاأ ي

MنZ فGإ MمJ Mك مZن ZرMمG Mاأل

سJول RالرGو ZهR الل ZلGى إ Jد�وه JرGف يMء� Gش فZي MمJ عMت GازG Gن تArtinya : Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan

taatilah Rasul(Nya), dan Uli al-Amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul (sunnah).(Q. S. al-Nisa’ : 59)

b. Firman Allah SWT dalam surat an-Nisa’ ayat 80 :

GاكG Mن ل Gس MرG أ فGمGا GوGلRى ت MنGمGو GهR الل GاعGطG أ MدGقGف GولJس Rالر ZعZطJ ي MنGم

حGفZيظkا MمZهM Gي عGلArtinya : Barangsiapa yang mentaati Rasul, sesungguhnya ia

telah mentaati Allah. Dan barang siapa yang berpaling (dari ketaatan itu), maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka. (Q. S. al-Nisa’ : 80).

c. Firman Allah SWT dalam surat al-Hasyr ayat 7 :

Page 9: Al Quranxipa2

RقJوا وGات GهJوا Mت فGان JهM عGن MمJ GهGاك ن وGمGا JوهJذJخGف JولJس Rالر JمJ Gاك ءGات وGمGا GهR الل RنZ إ GهR الل

ZابGقZعM ال JيدZد GشArtinya : Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah

dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah; dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah sangat keras hukuman-Nya. (Q.S. al-Hasyr : 7)

3) Sunnah atau Hadis

Di dalam hadis atau sunnah banyak ditemukan penjelasan Rasul SAW tentang

kehujjahan hadis-hadisnya. Antara lain sebagai berikut :

a. Hadis riwayat Ibnu Majah yang berbunyi :

صGلRى ZهR الل JولJس Gر Gا فZين GامGق JولJقG ي GةG ارZي Gس GنM ب GاضG ب MرZعM ال JتMعZم Gس ZهM Gي عGل JهR الل

GمR ل GسGو : Gينt MمGهMدZي ال GينZد Zاش Rالر ZاءGفG ل JخM ال ZةR ن JسGو Zي Rت ن JسZ ب MمJ Mك Gي عGلعGض�وا

Zذ ZاجGوR Zالن ب MهGا Gي ) عGل ماجه( إبن رواهArtinya : aku mendengar 'Irbadl bin Sariyah berkata; "Pada

suatu hari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdiri di tengah-tengah kami, Beliau bersabda: hendaklah kalian berpegang teguh dengan sunnahku dan sunnah para khulafah ar-rasyidin yang mendapat petunjuk. Gigitlah sunnah itu dengan gigi geraham. (H. R. Ibnu Majah)

b. Hadis riwayat Imam Malik yang berbunyi :

ZهM Gي عGل JهR الل صGلRى ZهR الل GولJس Gر RنG أ JهGغG Gل ب JهR نG أ مGالZك MنGع Zي Gن حGدRث و

GمR ل GسGو

GابG Zت ك ZهZمGا ب MمJ Mت ك RسGمG ت مGا �وا GضZل ت MنG ل ZنM ي GرMمG أ MمJ فZيك JتM ك GرG ت GالGق

ZهR الل

Zهt Zي Gب ن GةR ن JسGو ( مالك( رواه

Artinya : Telah menceritakan kepadaku dari Malik telah sampai kepadanya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Telah aku tinggalkan untuk kalian, dua perkara yang kalian tidak akan sesat selama kalian berpegang teguh dengan keduanya; Kitabullah dan Sunnah Nabi-Nya. (H. R. Imam Malik)

c. Hadis riwayat Ibnu Majah yang berbunyi :

Page 10: Al Quranxipa2

عGصGى MدGقGف Zي عGصGان MنGمGو GهR الل GاعGطG أ MدGقGف Zي GطGاعGن أ MنGم GهR ) ( الل ماجه إبن

Artinya : "Barang siapa yang mentaatiku berarti ia taat kepada Allah, dan siapa yang membangkang kepadaku maka ia telah membangkang pada Allah. (H. R. Ibnu Majah)

4) Ijma’Para sahabat telah sepakat menetapkan kewajiban mengikuti hadis, baik pada masa Rasulullah masih hidup maupun setelah beliau wafat. Di waktu hidup Rasulullah, para shahabat semua konsekuen melaksanakan hukum-hukum Rasulullah, mematuhi peraturan-peraturan dan meninggalkan larangan-larangannya. Apa yang diwahyukan kepada Rasul Saw mengandung hidayah dan kebaikan bagi para pengikutnya serta jalan keselamatan mereka di dunia dan akhirat. Karena semua itulah, kaum muslimin berpegang teguh serta mengamalkan sunnah Nabawiyah tersebut.Dijelaskan juga bahwa Abu Bakar berkata: “Sunnah itu adalah tali Allah yang kuat”, sementara Syaikhul Islam Ibnu Taymiah berkata:” Sesungguhnya Sunnah itu adalah syari’at, yakni apa-apa yang disyari’atkan Allah dan Rasul-Nya dari agama. (Yazid Abdul Qadir Jawas, 1993:71)”

B. Kedudukan Al-Qur'an     Al-Qur'an sebagai kitab Allah menempati posisi sebagai sumber pertama dan utama dari seluruh ajaran islam, baik yamg mengatur hubungan manusia dengan dirinya sendiri, hubungan manusia dengan Allah, hubungan manusia dengan sesamanya, dan hubungan manusia dengan alam.     Dalil naqli bahwa Al-Quran merupakan sumber hukum islam yang pertama dan utama antara lain Q.S. An-Nisa, 4:59, Q.S. An-Nisa, 4:105. dan hadis.     Hadis yang menjelaskan bahwa Al-Qur'an merupakan sumber hukum islam yang pertama dan utama adalah hadis riwayat Turmuzi dan Abu Daud yang berisi dialog, antara Rasulullah dengan sahabatnya Mu'az bin Jabal, gubernur Yaman, sebagaimana sudah dikemukakan terdahulu.1. Kitabul Naba wal Akhbar (Kitab berita dan kabar)Dalam Al Qur’an terdapat kabar berita tentang masa depan yaitu Yaumul Akhir, dan juga cerita-cerita masa lampau, seperti cerita nabi-nabi dan orang-orang sholeh dan juga kaum yang ingkar. Kita banyak mendapati di dalamnya tentang hal-hal yang ghoib, persoalan maut, kiamat dan kedasyatannya dan lain-lain. Berita-berita tentang masa lalu dapat digunakan sebagai ibrah, sedangkan berita tentang masa depan merupakan peringatan dan mendorong untuk lebih giat dalam upaya mendekatkan diri kepada Allah SWT.

2. Kitabul Hukmi wa Syariat (Kitab hukum syariat)Al Qur’an juga berisi hukum-hukum syariat yang harus dijalankan untuk mewujudkan kemashalatan hidup manusia di dunia dan akhirat. Al Qur’an menerangkan hukum ke dalam empat sistem, yaitu ; bersikap tegas dan tidak memungkinkan adanya ijtihad, seperti sholat, zakat, puasa dan zina. Diantara keistimewaan syariat yang disebutkan di dalam Al Qur’an, bahwa ia merupakan syariat yang mudah dan sederhana, melepaskan dari belenggu dan beban seperti yang terjadi pada umat-umat sebelumnya.

Page 11: Al Quranxipa2

3. Kitabul Jihad (Kitab Jihad)Al Qur’an menekankan beberapa persoalan penting dan salah satunya adalah masalah jihad. Al Qur’an menyeru umat muslim agar berjihad seperti menghindar dari melampaui batas, batas-batas jihad, kemulian bagi mujahidin, kecaman terhadap mereka yang tertinggal dari medan jihad, lari dari jihad, sistem jihad dan aturannya, sholat dan peperangan, peperangan dalam bulan haram, bai’ah, tawanan dan sebagainya.

4. Kitabul Tarbiyah (Kitab Tarbiyah)Al Qur’an mendidik jiwa-jiwa manusia menjadi jiwa-jiwa yang mempunyai kemuliaan diri, mandiri, bebas dari penghambaan sesame makhluk, bermasyarakat, beradab dan tahu nilai-nilai murni sebagai manusia yang berperan sebagai khairu ummah.

5. Minhajul Hayah (Pedoman Hidup)Allah memerintahkan agar manusia menerima Al Qur’an dengan tidak ragu-ragu, dan meyakini kebenarannya, sebagai petunjuk dan pedoman hidup.“Dan Sesungguhnya Kami telah berikan kepada Musa Al-Kitab (Taurat), maka janganlah kamu (Muhammad) ragu menerima (Al-Quran itu) dan Kami jadikan Al-Kitab (Taurat) itu petunjuk bagi Bani Israil. (QS As-Sajdah : 23).Al Qur’an merupakan petunjuk, cahaya, tuntunan hidup manusia, yang akan menghantarkan setiap manusia dari kegelapan menuju terang, dari jahil menuju cahaya iman.

6. I’jaz IlmiMenurut Al Ghazali Ilmu-dalam artian akademis-bukanlah objek Al-Qur’an. Tetapi yang menjadi objek Al-Qur’an adalah manusia. Manusia merupakan objek formal dan ilmu merupakan objek material. Al Qur’an merupakan I’jaz ilmi karena ia menempatkan manusia ditengah etos ilmu dan membuka pintu-pintunya untuk mengkaji ilmu pengetahuan.Al Qur’an merupakan kitab yang berisikan petunjuk bagi manusia dengan banyak bukti yang diungkapkannya. Al-Qur’an tentang alam dan manusia sejalan dengan ilmu, sebab objek ilmu adalah alam dan manusia. Maka adanya keparalelan objek tersebut sejalan antara Al Qur’an dengan ilmu.

C. Fungsi Al-Qur'an1. Al-Qur'an berfungsi sebgai petunjuk atau pedoman bagi umat manusia dalam mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.

2. sebagai rahmat atau bentuk kasih sayang dari Allah bagi umat manusia.

3. sumber pokok ajaran islam     Fungsi Al-Qur'an sebagai sumber ajaran islam sudah diyakini dan diakui kebenarannya oleh segenap hukum islam. Adapun isi/kandungan Al-Qur'an sebagai sumber pokok ajaran islam dapat dibagi menjadi 3 pembahasan yaitu:-Akidah (keimanan)-Ibadah-Prinsip-prinsip syariat yang meliputi pembahasan tentang manusia, sosial, ekonomi, musyawarah, hukum perkawinan, hukum waris, hukum perdana, dan hukum antar bangsa.

4. sebagai mukzijat Nabi Muhammad SAW    turunnya Al-Qur'an merupakan mukzijat terbesar yang Allah karuniakan kepada Nabi Muhammad SAW.

Page 12: Al Quranxipa2

5. sebagai pemisah    Al-Quran merupakan ugeran yang membedakan atau memisahkan antara yang hak dan yang batil atau antara yang benar dengan yang salah.

6. mengambil hikmah dan pelajaran dari kisah-kisah umat terdahulu    si dlam Al-Quran telah dijelaskan mengenai kisah-kisah umat terdahulu. baik umat yang taat melaksanakan perintah Allah maupun mereka yang menentang ajarannya

7. Al-Qur'an berfungsi sebagai penyembuh penyakit hati    penyakit hati seperti takabur, serakah, dzolim, dan dengki dapat merusak keimanan seseorang dan apabila seseorang telah rusak atau sampai hilang keimanannya, maka manusia itu jahatnya dapat melebihi binatang. akan tetapi di dalam Al-Qur'an telah dijelaskan petunjuk-petunjuk yang bisa menyembuhkan penyakit hati tersebut.

8. sebagai pembenar kitab-kitab suci sebelumnya yakni Taurat, Zabur, dan Injil

Al-Kitab (buku)

Kitab (Al-aquran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa (QS. Al-Baqarah [2]:2)

Al-Furqan (pembeda benar salah)

Maha suci Allah yang telah menurunkan Al-Furqaan (Al-Qur'an) kepada hamba-Nya,

agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam. (QS. Al Furqaan [25]:1)

Adz-Dzikr (pemberi peringatan)

Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Adz-Dzikr (Al-Qur'an), dan sesungguhnya

Kami benar-benar memeliharanya. (QS. Al Hijr [15]:9)

Al-Mau'idhah (pelajaran/nasihat)

Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan

penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta

rahmat bagi orang-orang yang beriman. (QS. Yunus [10]:57)

Asy-Syifa' (obat/penyembuh)

Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan

penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta

rahmat bagi orang-orang yang beriman. (QS. Yunus [10]:57)

Al-Hukm (peraturan/hukum)

Dan demikianlah, Kami telah menurunkan Al-Qur'an itu sebagai peraturan (yang

benar) dalam bahasa Arab. Dan seandainya kamu mengikuti hawa nafsu mereka

Page 13: Al Quranxipa2

setelah datang pengetahuan kepadamu, maka sekali-kali tidak ada pelindung dan

pemelihara bagimu terhadap (siksa) Allah. (QS. Ar Ra'd [13]:37)

Al-Hikmah (kebijaksanaan)

Itulah sebagian hikmah yang diwahyukan Tuhanmu kepadamu. Dan janganlah kamu

mengadakan tuhan yang lain di samping Allah, yang menyebabkan kamu

dilemparkan ke dalam neraka dalam keadaan tercela lagi dijauhkan (dari rahmat

Allah). (QS. Al Israa' [17]:39)

Al-Huda (petunjuk)

Dan sesungguhnya kami tatkala mendengar petunjuk (Al-Qur'an), kami beriman

kepadanya. Barangsiapa beriman kepada Tuhannya, maka ia tidak takut akan

penguranganpahala dan tidak (takut pula) akan penambahan dosa dan

kesalahan. (QS. Al Jin [72]:13)

At-Tanzil (yang diturunkan)

Dan sesungguhnya Al Quran ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta

alam, QS. Asy Syu’araa’ [26]:192)

Ar-Rahmat (karunia)

Dan sesungguhnya Al Qur'an itu benar-benar menjadi petunjuk dan rahmat bagi

orang-orang yang beriman. (QS. An Naml [27]:77)

Ar-Ruh (ruh)

Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu ruh (Al-Qur'an) dengan perintah Kami.

Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al Kitab (Al-Qur'an) dan tidak pula

mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al-Qur'an itu cahaya, yang

Kami tunjuki dengan dia siapa yang kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami.

Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang

lurus. (QS. Asy Syuura [42]:52)

Al-Bayan (penerang)

(Al-Qur'an) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta

pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa. (QS. Ali Imran [3]:138)

Al-Kalam (ucapan/firman)

Dan jika seorang di antara orang-orang musyrikin itu meminta perlindungan

kepadamu, maka lindungilah ia supaya ia sempat mendengar firman Allah, kemudian

Page 14: Al Quranxipa2

antarkanlah ia ketempat yang aman baginya. Demikian itu disebabkan mereka kaum

yang tidak mengetahui. (QS. At Taubah [9]:6)

Al-Busyra (kabar gembira)

Katakanlah: "Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan Al-Qur'an itu dari Tuhanmu dengan

benar, untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang telah beriman, dan menjadi

petunjuk serta kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)".

(QS. An Nahl [16]:102)

An-Nur (cahaya)

Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu.

(Muhammad dengan mukjizatnya) dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang

terang benderang. (Al-Qur'an). (QS. An Nisaa' [4]:174)

Al-Basha'ir (pedoman)

Al-Qur'an ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang

meyakini. (QS. Al Jaatsiyah [45]:20)

Al-Balagh (penyampaian/kabar)

(Al-Qur'an) ini adalah kabar yang sempurna bagi manusia, dan supaya mereka diberi

peringatan dengan-Nya, dan supaya mereka mengetahui bahwasanya Dia adalah

Tuhan Yang Maha Esa dan agar orang-orang yang berakal mengambil

pelajaran. (QS. Ibrahim [14]:52)

Al-Qaul 

(perkataan/

ucapan)

Dan sesungguhnya telah Kami turunkan berturut-turut perkataan ini (Al-Qur'an)

kepada mereka agar mereka mendapat pelajaran. (QS. Al Qashash [28]:51)