akuntansi untuk kantor pusat dan kantor cabang

43
Akuntansi Untuk Kantor Pusat dan Kantor Cabang BAB VIII Akuntansi Untuk Kantor Pusat dan Kantor Cabang Pendahuluan Kantor Cabang (branch) adalah kantor perwakilan yang didirikan oleh kantor pusat (home office) dimana cabang didirikan dilokasi yang berbeda dengan lokasi kantor pusat Kantor cabang di berikan hak otonomi oleh kantor pusat untuk mengatur dan mengelola kegiatan bisnisnya seperti membeli dan memasarkan barangnya ke konsumen. Hal yang harus diperhatikan adalah kantor cabang berbeda dengan agen penjualan. Agen penjualan adalah perwakilan perusahaan tetapi agen tidak memiliki hak otonomi untuk mengatur dan mengelola bisnisnya. Jadi agen hanya merupakan bagian dari perusahaan yang bertugas untuk menerima order pembelian dari konsumen dan meneruskan ke perusahaan untuk diselesaikan. Sehingga, hubungan dengan kantor pusat antara cabang dan agen serta pencatatan akuntansi juga berbeda. Perbedaan agen penjualan dan kantor cabang, disajikan dalam table 3.1. berikut ini : Agen Penjualan Kantor Caba

Upload: emon-gar-emon-gom

Post on 05-Aug-2015

806 views

Category:

Documents


34 download

TRANSCRIPT

Page 1: Akuntansi Untuk Kantor Pusat Dan Kantor Cabang

Akuntansi Untuk Kantor Pusat dan Kantor Cabang

BAB VIIIAkuntansi Untuk Kantor Pusat dan Kantor Cabang

Pendahuluan

Kantor Cabang (branch) adalah kantor perwakilan yang didirikan oleh kantor pusat (home office) dimana cabang didirikan dilokasi yang berbeda dengan lokasi kantor pusat Kantor cabang di berikan hak otonomi oleh kantor pusat untuk mengatur dan mengelola kegiatan bisnisnya seperti membeli dan memasarkan barangnya ke konsumen.Hal yang harus diperhatikan adalah kantor cabang berbeda dengan agen penjualan.  Agen penjualan adalah perwakilan perusahaan tetapi agen tidak memiliki hak otonomi untuk mengatur dan mengelola bisnisnya.  Jadi agen hanya merupakan bagian dari perusahaan yang bertugas untuk menerima order pembelian dari konsumen dan meneruskan ke perusahaan untuk diselesaikan.  Sehingga, hubungan dengan kantor pusat antara cabang dan agen serta pencatatan akuntansi juga berbeda.

Perbedaan agen penjualan dan kantor cabang, disajikan dalam table 3.1. berikut ini :

Agen Penjualan Kantor Cabang

1. Pembukuan Buku kas, penerimaan dan pengeluaran Pembukuan lengkap2. Persediaan Tidak mempunyai persediaan Mempunyai persediaan3.Kebijakan Penjualan dan Piutang Ditentukan pusat Menentukan sndiri4. Modal Kerja Dikirim pusat dan tidak mengurus uang tunai selain

modal kerja yang diberikan oleh kantor pusatMengelola uang tunai dan melaksanakan pembayaran atas inisiatif  sendiri.

Tabel 3.1 Perbedaan agen penjualan dan kantor cabang

Page 2: Akuntansi Untuk Kantor Pusat Dan Kantor Cabang

Akuntansi Agen Penjualan

Agen penjualan tidaklah memerlukan pembukuan yang lengkap untuk mencatat kegiatan-kegiatannya yang terbatas.  Pencatatan akuntansi yang diperlukan untuk kegiatan agen hanyalah untuk penerimaan dan pengeluaran kas, dimana perlakukan sama dengan system kas kecil.  Untuk transaksi penjualan yang dilakukan agen, biaya-biaya yang berhubungan dengan penjualan, dan biaya lainnya dicatat dalam system akuntansi kantor pusat hanya saja diberi tanda nama agen yang bersangkutan dengan transaksi tersebut.Buku ini, tidak membahas secara mendalam akuntansi untuk agen penjualan.  Pembahasan buku ini difokuskan pada akuntansi untuk kantor cabang dan kantor pusat.

Akuntansi Kantor Cabang

Pembukuan kantor cabang dibuat terpisah dengan kantor pusat, hal ini digunakan untuk tujuan pelaporan pihak internal perusahaan.  Tetapi untuk kepentingan pihak eksternal perusahaan,  maka perlu dibuat penggabungan pelaporan keuangan untuk kantor pusat dan kantor cabang.  Proses penggabungan laporan keuangan tersebut sama dengan proses penggabungan laporan keuangan perusahaan induk dan perusahaan anak.Kantor cabang akan mencatat setiap transaksi yang berhubungan dengan kegiatan usahannya pada pembukuan yang diselenggarakan sendiri.  Hanya saja untuk transaksi kantor cabang yang ada hubungannya dengan kantor pusat maka akan menimbulkan rekening timbal balik (Reciprocal Account) yaitu rekening yang

Page 3: Akuntansi Untuk Kantor Pusat Dan Kantor Cabang

muncul di pembukuan kantor pusat dan pembukuan kantor cabang.Hubungan timbale balik rekening ini merupakan hubungan yang berkelanjutan.  Setiap kantor pusat menambah (mendebet) rekening timbal balik maka kantor cabang juga harus menambah (mengkredit) rekening timbal baliknya, demikian juga halnya jika akan menurunkannya.  Satu-satunya sebab terjadinya perbedaan/selisih diantara rekening timbale balik ini karena adanya perbedaan waktu dan kesalahan dalam mencatat transaksi di kedua buku tersebut.

Rekening timbal balik yang muncul dari transaksi yang dilakukan oleh kantor pusat dan kantor cabang, antara lain sebagai berikut :

a.       Rekening Kantor Cabang (Branch) dan Rekening Kantor Pusat (Home Office) yang mencerminkan asset bersih cabang.Rekening “Kantor Cabang” muncul pada buku kantor pusat, merupakan rekening asset yang mencerminkan investasi yang dilakukan oleh kantor pusat dalam asset bersih kantor cabang.  Jika kantor pusat melakukan pengiriman asset bersih ke kantor cabang maka asset bersih kantor cabang menjadi bertambah sehingga rekening “kantor cabang” akan dicatat sebelah debit, demikian juga sebaliknya,Sedangkan rekening “Kantor Pusat” muncul pada buku kantor cabang, merupakan rekening modal yang menggambarkan modal kantor pusat dalam asset bersih kantor cabang.  Jika kantor cabang menerima pengiriman asset dari kantor pusat maka modal kantor pusat dalam asset bersih kantor cabang  menjadi bertambah sehingga rekening “Kantor Pusat” akan dicatat di sebelah kredit, demikian juga sebaliknya.

Page 4: Akuntansi Untuk Kantor Pusat Dan Kantor Cabang

Ringkasan penjelasan rekening timbal balik untuk rekening “Kantor Cabang dan rekening “Kantor Pusat” disajikan pada tabel 3.2

RekeningKantor Cabang

RekeningKantor Pusat

Pembukuan Di Kantor  Pusat Di Kantor  CabangSisi Debet     Pengiriman asset ke kantor  cabang

    Pembebanan biaya    Pengakuan laba Kantor Cabang

    Pengiriman asset ke kantor pusat    Pengakuan rugi kantor cabang

Sisi Kredit     Penerimaan asset dari kantor cabang

    Pengakuan rugi kantor cabang

    Penerimaan asset dari kantor pusat    Pengakuan laba kantor cabang

b.      Rekening Pengiriman ke Kantor Cabang (Shipment to Branch) dan Rekening Pengiriman dari Kantor Pusat (Shipment from Home Office) mencerminkan persediaan barang dagangan.Rekening Pengiriman ke Kantor Cabang muncul pada buku kantor pusat dan rekening Pengiriman dari Kantor Pusat muncul pada buku kantor cabang.  Jika ada pengiriman barang dagangan dari kantor pusat ke kantor cabang, maka persediaan barang dagangan kantor pusat akan berkurang sehingga rekening pengiriman ke Kantor Cabang akan di kreditkan.  Kantor cabang yang menerima pengiriman barang dagangan dari kantor pusat, akan mendebet rekening pengiriman dari Kantor Pusat karena persediaan barang dagangan kantor cabang bertambah.  Demikian juga sebaliknya jika terjadi pengembalian barang dagangan dari kantor cabang  ke kantor pusat.Rekening ini berguna untuk menentukan harga pokok penjualan dari kantor pusat dan kantor cabang secara terpisah, tetapi karena merupakan rekening timbal balik maka harus dilakukan eliminasi ketika menyusun laporan keuangan.

Page 5: Akuntansi Untuk Kantor Pusat Dan Kantor Cabang

Ringkasan penjelasan rekening timbal balik untuk rekening “Pengiriman ke Kantor Cabang dan rekening “Pengiriman dari Kantor Pusat” disajikan pada tabel 3.3.

RekeningPengiriman ke Kantor

Cabang

RekeningPengiriman ke Kantor

PusatPembukuan Di Kantor  Pusat Di Kantor  CabangSisi Debet    Pengembalian barang dari kantor

cabang    Penerimaan barang dari kantor pusat

Sisi Kredit    Penerimaan barang dari kantor cabang

   Pengembalian barang dari kantor Pusat

Tabel 3.3 Rekening Pengiriman ke Kantor Cabang dan Rekening Pengirimsn dari Kantor

Pusat

Jurnal Penyesuaian dan Eliminasi untukAkuntansi Kantor Pusat dan Kantor Cabang.

Penyesuaian berarti pencatatan atau pengakuan (jurnal dan posting) data-data transaksi tertentu pada akhir periode sehingga jumlah rupiah yang terdapat dalam tiap rekening menjadi sesuai dengan kenyataan pada akhir periode tersebut dan laporan keuangan yang dihasilkan menggambarkan keadaan yang senyatanya pada tanggal laporan neraca (evi, 2007).Penyesuaian yang dibuat dinyatakan dalam bentuk ayat jurnal penyesuaian.  Prinsip yang diperlukan dalam membuat jurnal penyesuaian dengan demikian adalah untuk melakukan penyesuaian semua perkiraan pendapatan dan biaya pada suatu dasar akrual dan melakukan pembukuan lanjutan ke Buku Besar.Ayat jurnal penyesuaian ini dibuat untuk memperoleh kecocokan antara pendapatan dan biaya dalam penentuan laba bersih pada periode berjalan dan untuk mendapatkan laporan yang akurat terhadap posisi Aktiva, Utang dan Modal pada akhir periode tersebut.

Page 6: Akuntansi Untuk Kantor Pusat Dan Kantor Cabang

Berikut ini adalah pos-pos yang memerlukan penyesuaian :1.      Pos Penangguhan  Beban yang  ditangguhkan (deffered expenses) atau biaya

dibayar dimuka (prepaid expenses).Merupakan pos yang sejak awal dicatat sebagai aktiva tetapi diharapkan menjadi beban dikemudian hari atau selama operasi normal bisnis.  Contoh : Perlengkapan dan Asuransi dibayar dimuka (Persekot Asuransi).

  Pendapatan yang ditangguhkan (deffered revenues) atau pendapatan diterima dimuka (unearned revenues). Merupakan pos yang sejak awal dicatat sebagai kewajiban tetapi diharapkan menjadi pendapatan dikemudian hari atau selama operasi normal bisnis.  Contoh : Sewa diterima dimuka.

2.      Pos Akrual  Beban Akrual/Kewajiban Akrual

Adalah beban yang sudah terjadi tetapi belum dicatat dalam akun.  Contoh : Upah akrual yang terutang kepada karyawan.

  Pendapatan Akrual/aktiva AkrualAdalah pendapatan yang sudah dihasilkan tetapi belum dicatat dalam akun.  Contoh : honor jasa yang telah diberikan oleh pengacara tetapi belum ditagih kepada klien pada akhir periode.

Eliminasi berarti proses pencaatan yang dilakukan dengan tujuan untuk menghilangkan atau meniadakan rekening timbal balik tertentu sehingga rekening tersebut menjadi memiliki saldo nol (0).  Eliminasi dilakukan dengan cara membuat jurnal eliminasi.Dalam akuntansi untuk kantor pusat dan kantor cabang, seperti yang telah diuraikan sebelumnya, hanya diperlukan dua jurnal eliminasi.

Page 7: Akuntansi Untuk Kantor Pusat Dan Kantor Cabang

Jurnal tersebut dibutuhkan pertama untuk membuat rekening timbal balik pada kantor  pusat  dan kantor cabang dengan mengeliminasi laba/rugi cabang dengan mengurangkan/menambahkan rekening cabang dengan saldonya sebelum penyesuaian.  Kedua, untuk mengeliminasi rekening “Kantor Pusat” dan rekening “Kantor Cabang”.

Kasus Akuntansi Kantor Pusat dan Kantor Cabang serta Pembahasannya.

PT. Maju Jaya adalah perusahaan berkembang yang bergerak di industri makanan, berkedudukan di Jakarta.  Karena reaksi pasar yang bagus terhadap produknya maka PT. Maju Jaya pada awal Desember 2009 mendirikan Kantor Cabang baru di Solo.

Berikut ini adalah transaksi yang terjadi di Cabang Solo selama bulan Desember 2009.

Tanggal Kejadian / Transaksi1 Des 09     Menerima kas  Rp 40.000.000 dari kantor pusat

    Membayar sewa kantor untuk 1 tahun sebesar  Rp 6.000.0002 Des 09     Menerima kiriman barang dagangan dari kantor pusat sebesar  Rp 32.000.000

    Membeli eralatan kantor dari expriva yang digunakan untuk kegiatan administrasi perusahaan, dengan taksiran umur ekonomis 2 tahun dengan harga Rp 7.500.000 secara tunai.

    Membeli per kas perlengkapan kantor dari Toko Gramedia sebesar  Rp 1.500.0004 Des 09  Membeli barang dagangan secara kredit dari  garuda group sebesar  Rp 20.000.0006 Des 09 Menjual barang dagangan secara tunai kepada Toko Agung dan Toko Tarudin masing-masing sebesar  Rp 27.500.000 dan Rp

32.500.00015 Des 09 Karena kantor pusat kekurangan barang, maka cabang mengembalikan barang dangan kiriman dari kantor pusat sebesar

10.000.00020 Des  09  Membayar pembelian tgl 4 Desember 2009 sebesar  Rp 10.000.00031 Des 09     Mengirimkan uang ke kantor  pusat sebesar  Rp 30.000.000

    Membayar gaji pegawai sebesar  Rp 12.000.000    Perlengkapan yang tersisa sebesar  Rp 575.000    Hasil perhitungan fisik persediaan diketahui persediaan dari kantor pusat dan garuda group sebesar  Rp 10.000.000

2.000.000

Page 8: Akuntansi Untuk Kantor Pusat Dan Kantor Cabang

Perusahaan melakukan pencatatan persediaan secara periodik.

Berikut ini disajikan Neraca Saldo Setelah Penyesuaian PT. Maju Jaya, per 31 Desember 2009.

Page 9: Akuntansi Untuk Kantor Pusat Dan Kantor Cabang

Pencatatan transaksi selama bulan Desember 2009 pada pembukuanKantor Pusat dan Kantor Cabang disajikan dalam tabel 3.4

PT. Maju Jaya dan Cabang SoloJurnal Umum

Desember  2009(dalam Rp dan 000)

Tgl Pembukuan Kantor Pusat Pembukuan Cabang Solo1 Cabang Solo                      40.000

     Kas         40.000

(mencatat transaksi pengiriman uang ke  Cabang Solo)

Kas                                          34.000Persekot Sewa                           6.000        Kantor Pusat                                      40.0000(mencatat transaksi penerimaan uang dari Kantor Pusat dan pembayaran sewa)

2 Cabang                               32.000    Pengiriman ke cabang solo               32.000(mencatat transaksi pengiriman barang dagangan ke cabang solo)

Pengiriman dari Kantor Pusat  32.000Peralatan                                     7.500Perlengkapan                              1.500        Kantor Pusat                                        32.000        Kas                                                         9.000(mencatat transaksi pembelian barang dagangan dari kantor pusat dan transaksi pembelian peralatan dan peralatan secara tunai)

4 Pembelian                                 20.000         Utang Dagang                                     20.000(mencatat transaksi pembelian barang dagangan dari pemasok lain secara kredit)

6 Kas                                            60.000          Penjualan                                            60.000

Tabel 3.4 Jurnal Umum PT. Maju Jaya dan Cabang Solo

Page 10: Akuntansi Untuk Kantor Pusat Dan Kantor Cabang

 PT.  Maju Jaya  dan  Cabang  SoloJurnal Umum

Desember 2009(dalam Rp dan 000)

Page 11: Akuntansi Untuk Kantor Pusat Dan Kantor Cabang

Tabel 3.4 Jurnal Umum PT. Maju Jaya dan Cabang Solo (lanjutan)

                

Page 12: Akuntansi Untuk Kantor Pusat Dan Kantor Cabang

Pada akhir periode yaitu tanggal 31 Desember 2009, Cabang Solo melakukan perhitungan Harga Pokok Penjualannya.

Perhitungan Harga Pokok PenjualanCabang Solo

Persediaan, 1 Desember 2009                                                        Rp                   0Pembelian                                                                                       Rp  20.000.000Pengiriman dari Kantor Pusat                                                        Rp   22.000.000 Barang Tersedia di Jual                                                                  Rp  42.000.000Persediaan, 31 Desember 2009                                                     (Rp   12.000.000)

Harga Pokok Penjualan                                                                  Rp  30.000.000

Berikut ini disajikan Neraca Saldo Setelah Penyesuaian PT. Maju Jaya (Cabang Solo), per 31 Desember 2009.

PT. Maju Jaya (Cabang Solo)Neraca Saldo Setelah Penyesuaian

Per 31 Desember 2009(dalam Rp dan 000)

Page 13: Akuntansi Untuk Kantor Pusat Dan Kantor Cabang

PT. Maju Jaya dan Cabang SoloNeraca Saldo Setelah Penyesuaian dan Eliminasi

Per 31 Desember 2009(dalam Rp dan 000)

Page 14: Akuntansi Untuk Kantor Pusat Dan Kantor Cabang

PT. Maju Jaya dan Cabang SoloNeraca Saldo Setelah Penyesuaian dan Eliminasi

Per 31 Desember 2009(dalam Rp dan 000)

Page 15: Akuntansi Untuk Kantor Pusat Dan Kantor Cabang
Page 16: Akuntansi Untuk Kantor Pusat Dan Kantor Cabang

Berikut ini disajikan laporan keuangan gabungan antara PT. Maju Jaya dan Kantor  Cabang Solo untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009.

Page 17: Akuntansi Untuk Kantor Pusat Dan Kantor Cabang

Akuntansi Untuk Pengiriman Barang DaganganDiatas Harga Pokok

Kantor pusat ketika melakukan  transaksi pengiriman barang dagangan ke kantor cabang sering kali menetapkan kebijakan untuk mengirimkan barang dagangan  tersebut pada harga transper. Penetapan harga transper.  Penetapan harga transfer setiap perusahaanTertentunya  berbeda-beda tergantung dari kebijakan yang sudah dibuat oleh perusahaan.  Ada perusahaan.yang menetapkan harga transfer pada harga pokoknya dan ada juga beberapa perusahaan yang menetapkan harga diatas harga pokok barang yang dikirimkan.

Kebijakan penetapan harga transfer diatas harga pokok dibuat oleh perusahaan dengan tujuan agar alokasi pendapatan antar unit dalam perusahaan dilakukan dengan wajar, agar harga persediaan ditetapkan dengan efisien dan agar margin laba dari tiap-tiap cabang diungkapkan sesuai dengan sesungguhnya.

Perlakuan akuntansi untuk Kantor Pusat dan Kantor Cabang untuk transaksi pengiriman barang dagangan diatas harga pokok yaitu Kantor Pusat akan mencatat transaksi pengiriman barang dagangan dengan mencatat sebesar harga pokok sedangkan Kantor Cabang akan mencatat

Page 18: Akuntansi Untuk Kantor Pusat Dan Kantor Cabang

sebesar harga transfer sehingga Kantor Cabang pencatatan Harga Pokok Penjualan (HPP) menjadi tinggi dan labanya menjadi rendah maka perlu dibuatkan Ayat jurnal Penyesuaian pada akhir periode.

Perlakuan akuntansinya akan dijelaskan secara mendetail dibawah ini dengan menggunakan contoh kasus sebagai ilustrasinya.

Contoh Kasus Pengiriman Barang Dagangan Diatas Harga Pokok

PT. Indomarco adalah perusahaan berkembang di industri makanan, memiliki cabang di Yogyakarta. Berikut ini transaksi PT. Indomarco dengan Cabang Yogyakarta.

Tanggal Kejadian/Transaksi1 Jan 10 PT. Indomarco mengirim barang dagangan dengan harga pokok senilai Rp 200.000.000 ke

Cabang. Pengiriman ini dilakukan dengan mark up 20% diatas harga pokok.31 Jan 10 Penjualan Cabang Yogyakarta selama bulan ini adalah sebesar Rp 320.000.000 dan biaya-nya

sebesar Rp 30.000.000.31 Jan 10 Hasil perhitungan fisik persediaan di Cabang Yogyakarta adalah sebesar Rp 24.000.000.

 

PT. Indomarco dan Cabang Yogyakarta

Page 19: Akuntansi Untuk Kantor Pusat Dan Kantor Cabang

Jurnal UmumJanuari 2010

(dalam Rp dan 000)

Pembukuan Kantor Pusat Pembukuan Cabang Yogyakarta

1 Jan Cabang Solo                           240.000   Pengiriman ke Cabang Yk                   200.000   Laba yang belum direalisasi                  40.000(mencatat pengiriman ke cabang Yogyakarta)

Pengiriman dari Kantor Pusat         240.000    Kantor Pusat                                             

(mencatat penerimaan barang dari  kantor pusat)31 Jan Kas                                                 290.000

Biaya                                                30.000     Penjualan                                                  (mencatat penjualan dan biaya) 

31 Jan Cabang Yk                               74.000    Laba Cabang Yk                                   74.000(mencatat t ransfer laba Yogyakarta)

Laba yang belum direalisasi    36.000    Laba Cabang Yk                                  36.000(mencatat penyesuaian untuk merealisasiLaba yang belum direalisasi) 

Penjualan                                        320.000Persediaan                                         24.000    Pengiriman dari Kantor Pusat                      Biaya                                                            Kantor Pusat                                             (mencatat jurnal Penutup)

  Perhitungan :

Realisasi Laba = (Harga transfer-persed akhir) x Laba belum direalisasi                                      Harga transfer 

                        = Rp 240.000.000 -   Rp 24.000.000   x  Rp 40.000.000  =  Rp 36.000.000                                    Rp 240.000.000

Total Laba Kantor Cabang = Rp 74.000.000 + Rp 36.000.000 = Rp 110.000.000

Latihan soal : Pengiriman Barang Dagangan Diatas Harga Pokok

Page 20: Akuntansi Untuk Kantor Pusat Dan Kantor Cabang

PT. Elok yang berkedudukan di Bandung memiliki kantor cabang di Cirebon.  Selama tahun 2009, PT Elok mengirimkan barang dagangan pada harga transfer sebesar Rp 150.000.000 kepada Cabang Magelang.  Harga transfer tersebut adalah harga setelah di mark-Up sebesar 20% di atas harga pokok.

Jika penjualan Cabang Cirebon selama tahun 2009 adalah sebesar Rp 240.000.000 dan biaya biaya lain yang terjadi pada cabang adalah sebesar Rp 45.000.000

Selain itu informasi pada akhir tahun menunjukkan jumlah persediaan di gudang Cabang Cirebon sebesar harga transfernya yaitu Rp 18.000.000.

Asumsi: seluruh persediaan Cabang Cirebon merupakan kiriman dari Kantor Pusat dan perusahaan menggunakan system  pencatatan persediaan secara periodik.

Diminta :

Buatlah Jurnal yang diperlukan untuk transaksi diatas baik untuk Kantor Pusat maupun Kantor Cabang Cirebon!

Hitung juga saldo akun laba/rugi Cabang Cirebon pada akhir tahun 2009!

Biaya – Kantor Pusat & Kantor Cabang

Kantor pusat maupun kantor cabang dalam kegiatan operasional perusahaan pastilah mengeluarkan biaya-biaya untuk menghasilkan pendapatan misalnya saja biaya

Page 21: Akuntansi Untuk Kantor Pusat Dan Kantor Cabang

pengiriman barang dagangan, biaya promosi, biaya pensiun dan umum, dan lain-lain.

Berikut adalah contoh kasus yang dapat digunakan sebagai ilustrasi untuk melakukan pencatatan biaya dan pengalokasian biaya-biaya yang terjadi di dalam kantor Pusat dan kantor Cabang.

Contoh kasus: Biaya kirim barang

Ongkos kirim yang dibayar Kantor Pusat sebesar Rp 2.500.000, untuk mengirim barang dagangan ke kantor cabang senilai 12,5% dari harga pokok  Rp 20.000.000.

Dari  transaksi tersebut, maka jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut : (dalam Rp dan 000)

Pembukuan Kantor Pusat Pembukuan Kantor CabangCabang                                         27.500      Pengiriman ke cabang                             20.000      Laba yg belum direalisasi                         5.000      Kas                                                            2.500(untuk mencatat pengiriman barang ke kantor cabang) 

Pengiriman dari Kantor Pusat            25.000Biaya Kirim                                         2.500      Kantor Pusat                                             27.500(untuk mecatat penerimaan barang dari kantor pusat)

Apabila ½ persediaan tidak terjual pada akhir tahun yaitu sebesar transfernya Rp 12.500.000.  Atas sisa persediaan tersebut, kantor pusat meminta kantor cabang  Untuk mengembalikannya karena ada kekurangan persediaan pada Kantor Pusat.

Analisis                                                            Persed 25.000.000                                                            Ongkos  yob2.500.000

Page 22: Akuntansi Untuk Kantor Pusat Dan Kantor Cabang

            Kantor Pusat                                                                           Kantor Cabang

                                                            Persed  12.500.000                                                            Ongkos  1.250.000Jika tidak ada kesalahan Kantor Pusat dalam mengalokasikan persediaan, maka biaya kirim yang dibebankan hanyalah sebesar Rp 1.250.000, tetapi pada kenyataannya biaya kirim yang terjadi sebesar Rp 3.750.000 sehingga terjadi kerugian pembebanan biaya kirim sebesar Rp 2.500.000

Dari transaksi tersebut, maka jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut :(dalam Rp dan 000)

Pembukuan Kantor Pusat Pembukuan Kantor CabangPengiriman ke Cabang                       10.000Laba yg belum direalisasi                    2.500Kerugian pembebanan biaya kirim      2.500           Cabang                                                    15.000(untuk mencatat penerimaan barang di kantor cabang)

Kantor Pusat                                  15.000      Pengiriman dari Kantor Pusat                 12.500      Biaya Kirim                                               1.250      Kas                                                            1.250(untuk  mencatat  pengembalian  barang   ke    kantor pusat)

Contoh kasus kesalahan Keputusan Manajemen dalam Mendistribusikan Barang ke Cabang.

Kantor Pusat Mentari Jakarta mengirimkan barang dagangan ke Cabang Cirebon Rp 100.000.000 dan membayar ongkos kirim sebesar Rp 4.000.000.

Dari transaksi tersebut, maka jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut :

Page 23: Akuntansi Untuk Kantor Pusat Dan Kantor Cabang

(dalam Rp dan 000)

Pembukuan Kantor Pusat Pembukuan Kantor Cabang CirebonCabang Cirebon                              104.000     Pengiriman ke Cab.Crb                          100.000     Kas                                                             4.000(untuk mencatat pengiriman barang ke kantor Cabang)                    

Pengiriman dari Kantor Pusat      100.000Biaya Kirim                                      4.000     Kantor Pusat                                            104.000(untuk mencatat pengiriman barang ke kantor pusat)

Beberapa hari kemudian cabang Semarang mengalami kehabisan persediaan dan meminta kiriman dari cabang Cirebon.  Ongkos kirim dari Cirebon ke Semarang Rp 2.000.000 dibayar oleh Cabang Semarang.  Ongkos kirim dari Jakarta ke Semarang Rp 5.000.000.

Analisis

Kantor Pusat

Cabang Cirebon                                                                                  Cabang Semarang

Jika barang tersebut langsung dikirim ke Cabang Semarang, maka biaya kirim dari Kantor Pusat ke Cabang Semarang hanyalah sebesar Rp 5.000.000.  tetapi karena ada barang dikirim dari Kantor Pusat (Jakarta) ke Cabang Cirebon terlebih dahulu baru kemudian Cabang Cirebon mengirimkan ke Cabang Semarang, maka biaya kirim yang terjadi adalah sebesar Rp 6.000.000 sehingga terjadi kerugian pembebanan biaya kirim sebesar Rp 1.000.000.

Page 24: Akuntansi Untuk Kantor Pusat Dan Kantor Cabang

Dari transaksi tersebut, maka jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut :

(dalam Rp dan 000)

Pembukuan Kantor Pusat Pembukuan Cabang CirebonPengiriman ke Cab Cirebon          100.000Cabang Semarang                         105.000Kerugian Pembebanan Bi.Kiriam      1.000     Cabang Cirebon                                     106.000     Pengiriman ke Cab.Semarang                100.000

(untuk mencatat transfer barang dagangan dari Cabang Cirebon ke Cabang Semarang

Kantor Pusat                                 106.000     Pengiriman dari Kantor Pusat                100.000     Biaya Kirim                                                4.000     Kas                                                             2.000(untuk mencatat Tranfer barang ke Cabang Semarang)

Pembukuan Cabang Semarang

Pegiriman dari Kantor Pusat       100.000Biaya Kirim                                     5.000     Kantor Pusat                                           105.000(untuk mencatat penerimaan barang dari Kantor Pusat melalui Cabang Cirebon).    

Alokasi Biaya – Kantor Pusat dan Kantor Cabang

Cabang Cirebon membayar Rp 10.000.000 untuk biaya promosi yang berhubungan dengan penjualan.  Biaya promosi tersebut dibagi sama rata antara Kantor Pusat dan Cabang Cirebon.

Dari transaksi tersebut, maka jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut :(dalam Rp dan 000)

Pembukuan Kantor Pusat Pembukuan Cabang CirebonBiaya Promosi                                  2.500     Cabang Cirebon                                        2.500

(untuk mencatat biaya promosi)

Biaya Promosi                                    2.500Kantor Pusat                                       2.500     Kas                                                            5.000(untuk mencatat biaya promosi)

Page 25: Akuntansi Untuk Kantor Pusat Dan Kantor Cabang

Biaya pension dan biaya umum yang terjadi di Kantor Pusat masing-masing sebesar Rp 100.000.000 dan Rp 240.000.000.

Dari transaksi terse but, maka jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut :dalam Rp dan 000)

Pembukuan Kantor Pusat Pembukuan Cabang CirebonBiaya Pensiun                             100.000Biaya Umum                               240.000     Kas                                                         340.000

(untuk mencatat biaya promosi)

-No Entry –

Biaya pensiun dan biaya umum yang terjadi di Kantor Pusat tersebut dialokasikan ke Cabang Cirebon dan Cabang Semarangmasing-masing sebesar 25%.

Perhitungan :          25% x Rp 100.000.000     =  Rp    25.000.000          25% x Rp 240.000.000     =   Rp       60.000.000                                                        Rp     85.000.000(25%+25%x Rp 100.000.000     =  Rp    50.000.000(25%+25%x Rp 240.000.000     =  Rp  120.000.000

Dari transaksi tersebut, maka jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut :

(dalam RP dan 000)

Pembukuan Kantor Pusat Pembukuan Cabang CirebonCabang Cirebon                         85.000Cabang Semarang                      85.000     Biaya Pensiun                                        50.000     Biaya Umum                                       120.000

(untuk mengalokasikan biaya pensiun dan umum ke CabangCirebon dan Cabang Semarang)     

Biaya Pensiun                        25.000Biaya umum                          60.000     Kantor Pusat                                       85.000(untuk mencatat alokasi biaya pension dan umum dari Kantor Pusat)

Pembukuan Cabang Semarang

Page 26: Akuntansi Untuk Kantor Pusat Dan Kantor Cabang

Biaya Pensiun                        25.000Biaya Umum                          60.000      Kantor Pusat                                       85.000(untuk mencatat alokasi biaya pension dan umum dari Kantor Pusat)

Latihan soal: Biaya & Alokasi Biaya – Kantor Pusat dan Kantor Cabang

PT. Ciki Food Jakarta mengirimkan sejumlah barang ke Cabang Bandung seharga Rp 500.000.000.  Ongkos angkut barang kiriman tersebut dari Jakarta ke Bandung adalah sebesar Rp 20.000.000.  beberapa hari kemudian Kantor Pusat memerintahkan Cabang Bandung agar barang kiriman barang dikirimkan ke Cabang Garut.  Biaya angkut dari Jakarta ke Garut adalah Rp 22.000.000, sedangkan biaya angkut dari Bandung ke Garut adalah Rp 8.000.000.

Kantor Pusat memiliki biaya gaji dan biaya listrik, telp dan air masing-masing sebesar Rp 195.000.000 dan Rp 152.500.000, biaya ini dialokasikan ke Kantor Pusat sama rata.

Buatlah jurnal yang diperlukan untuk mencatat transaksi-transaksi tersebut !

Soal Komprehensif dan Pembahasannya.Akuntansi Kantor Pusat dan Kantor Cabang

PT. Sany dan Cabang

Neraca Per 31 Desember 2008

(dalam Rp 000)

Page 27: Akuntansi Untuk Kantor Pusat Dan Kantor Cabang

 Catatan:  Setengah dari Rp 19.200.000  persediaan cabang pada tanggal 31 Desember 2008 diterima dari pemasok setempat dan sisanya diterima dari Kantor Pusat pada harga transfer.

Transaksi-transaksi yang terjadi antara Kantor Pusat PT. Sany dan Kantor Cabang Semarang selama tahun 2009 adalah sebagai berikut :

1.      Penjualan kredit PT. Sany untuk tahun 2009 berjumlah Rp 338.100.000 dimana Rp 240.000.000 adalah penjualan Kantor Pusat dan Rp 98.100.000 adalah penjulan Cabang Semarang.

2.      Pembelian Kredit Kantor Pusat dan Cabang selama tahun 2009 masing-masing senilai Rp 246.000.000 dan Rp 24.000.000.  Kantor Pusat mengirim barang dagangan ke Semarang sebesar Rp 48.000.000 dengan harga transfer Rp 60.000.000

Page 28: Akuntansi Untuk Kantor Pusat Dan Kantor Cabang

3.      Penagihan yang berhasil dilakukan oleh Kantor Pusat sebesar Rp 234.000.000  sedangkan Cabang sebesar Rp 95.700.000

4.      Cabang Semarang selama tahun 2009 mentransfer kas Rp 66.000.000 ke Kantor Pusat.

5.      Pembayaran Utang oleh Kantor Pusat Rp 252.000.000 dan cabang Rp 25.200.000.

6.      Selama tahun 2009 Kantor Pusat membayar biaya Operasi Rp 24.000.000 dan cabang Semarang membayar sebesar Rp 2.400.000.  dari biaya operasi yang dibayar Kantor Pusat Rp 1.200.000 dialokasikan ke Cabang Semarang.

7.      Total biaya penyusutan selama satu tahun Rp 9.600.000 dimana sebesar Rp 1.800.000 dialokasikan ke Cabang

8.      Persediaan akhir tahun Kantor Pusat Rp 30.000.000 sedangkan Kantor Cabang Semarang Rp 12.000.000 dimana setengah persediaan cabang merupakan barang yang diperoleh dari pusat.

Diminta:1.      Buatlah jurnal untuk setiap transaksi untuk Kantor Pusat

dan Kantor Cabang!2.      Hitunglah Harga Pokok Penjualan untuk Kantor Pusat dan

Kantor Cabang!3.      Hitunglah Laba/Rugi yang diperoleh Kantor Cabang!4.      Buatlah Kertas Kerja untuk PT. Sany Kantor Pusat dan

Kantor Cabang untuk tahun berakhir 31 Desember 2009!5.      Susunlah Laporan Keuangan Komperatif untuk tahun yang

berakhir 31 Desember 2009!PT. Sany dan Cabang Semarang

Jurnal Umum2009

(dalam Rp dan 000)

Page 29: Akuntansi Untuk Kantor Pusat Dan Kantor Cabang

Pembukuan Kantor Pusat Pembukuan Cabang Semarang

1 Piutang Dagang                         240.000     Penjualan                                                 240.000(mencatat transaksi penjualan)

Piutang Dagang                                   98.100     Penjualan                                                          98.100(mencatat transaksi penjualan)

2 Pembelian                                  246.000     Utang Dagang                                         246.000(mencatat transaksi pembelian barang)Cabang Semarang                         60.000      Pengiriman ke Cabang Semarang           48.000      Laba Belum Direalisasi                           12.000(mencatat transaksi pengiriman barang ke Cabang)  

Pembelian                                            24.000     Utang Dagang                                                  24.000(mencatat transaksi pembelian barang)Pengiriman dari Kantor Pusat              60.000     Kantor Pusat                                                    60.000(mencatat transaksi pengiriman barang dari Kantor Pusat)

3 Kas                                             234.000      Piutang Dagang                                     234.000(mencatat transaksi penerimaan uang dari Cabang)     

 Kas                                                      95.700      Piutang Dagang                                              95.700(mencatat transaksi pelunasan Piutang)

4 Kas                                               66.000      Cabang Semarang                                    66.000(mencatat transaksi penerimaan uang dari Cabang)   

Kantor Pusat                                        66.000      Kas                                                                  66.000(mencatat pengiriman uang ke Kantor Pusat)

5 Utang Dagang                             252.000       Kas                                                        252.000(mencatat transaksi pelunasan utang)                    

Utang Dagang                                      25.200      Kas                                                                  25.200(mencatat transaksi pelunasan utang)

6 Biaya Operasi                               24.000       Kas                                                          24.000(mencatat biaya operasi)Cabang Semarang                           1.200       Biaya Operasi                                           1.200

Biaya Operasi                                        2.400      Kas                                                                   2.400(mencatat  biaya operasi)Biaya Operasi                                        1.200      Kantor Pusat                                                    1.200(mencatat alokasi biaya dari Kantor Pusat)

7 Cabang Semarang                           1.800Biaya Operasi                                  7.800       Akumulasi Penyusutan                             9.600 (mencatat alokasi biaya penyusutan ke Cabang)                    

Biaya Operasi                                        1.800      Kantor Pusat                                                    1.800(mencatat alokasi biaya penyusutan dari Kantor Pusat)    

8 Cabang Semarang                           1.500       Laba Cabang Semarang                            1.500(mencatat transfer laba cabang)Laba belum direalisasi                  12.720       Laba Cabang Semarang                          12.720(mencatat realisasi laba cabang)Penjualan                                   240.000Persediaan, 31 Des 09                  30.000Pengiriman ke Kantor Cabang     48.000Laba Cabang Semarang               14.220       Persediaan, 1 Jan 09                               24.000       Pembelian                                            246.000       Biaya Operasi                                         15.000(mencatat Jurnal Penutup)

Penjualan                                             98.100Persediaan, 31 Des 09                          12.000      Persediaan, 1 Jan 09                                      19.200      Pengiriman dari Kantor Pusat                       60.000      Pembelian                                                      24.000      Biaya Operasi                                                   5.400      Kantor Pusat                                                     1.500(mencatat jurnal penutup)

Perhitungan% Mark up = Rp 60.000.000   -   Rp 48.000.000    x  100%  =  25%                                                   Rp 60.000.000

Page 30: Akuntansi Untuk Kantor Pusat Dan Kantor Cabang

Realisasi Laba = Rp 60.000.000   -   Rp 6.000.000   x  Rp 12.000.000 

                                                   Rp 60.000.000                              = Rp 10.800.000  +  Rp 1.920.000                         = Rp 12.720.000

PT. Sany dan Cabang SemarangJurnal Eliminasi

Tahun 20091 Laba belum direalisasi                                                                Rp    1.920.000

     Harga Pokok Penjualan                                                                                                 Rp    1.920.000(mengeliminasi laba belum direalisasi pada persediaan awal Cabang)

2 Laba belum direalisasi                                                                Rp  12.000.000     Harga Pokok Penjualan                                                                                                 Rp  12.000.000(mengeliminasi laba belum direalisasi pada pengiriman ke cabang pada tahun berjalan)

3 Harga Pokok Penjualan                                                              Rp    1.200.000     Persediaan                                                                                                                     Rp    1.200.000(mengeliminasi laba belum direalisasi pada persediaan akhir cabang)

4 Kantor Pusat                                                                              Rp   48.600.000      Kantor Cabang                                                                                                            Rp    48.600.000(mengeliminasi saldo rekening “Kantor Pusat” dan “Kantor Cabang”) 

Page 31: Akuntansi Untuk Kantor Pusat Dan Kantor Cabang

PT. Sany dan Cabang SemarangNeraca Saldo Penyesuaian dan Eliminasi

Per 31 Desember 2009(dalam Rp dan 000)

PT. Sany dan Cabang SemarangNeraca Saldo Penyesuaian dan Eliminasi

Per 31 Desember 2009(dalam Rp dan 000)

Berikut ini disajikan laporan keungan gabungan antara PT Sany dan

Cabang Semarang untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009.

Page 32: Akuntansi Untuk Kantor Pusat Dan Kantor Cabang

PT. Sany dan Cabang SemarangLaporan Laba Rugi Komperatif

Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009Penjualan                                                                                                         Rp  338.100.000Biaya UsahaHarga Pokok Penjualan                 Rp  270.480.000Biaya Operasi                                Rp       36,000.000         Total Biaya Usaha                                                                                        Rp   306.480.000 Laba Usaha                                                                                                    Rp    31.620.000

PT. Sany dan Cabang SemarangLaporan Perubahan Laba Ditahan KomperatifUntuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009

Laba Ditahan, 1 Januari 2009                                                                           Rp   29.280.000Laba Tahun 2009                                                                                               Rp     31.620.000 Laba Ditahan, 31 Desember 2009                                                                    Rp   60.900.000 

PT. Sany dan Cabang SemarangLaporan Neraca Komperatif

Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009Aset LancarKas                                                          Rp  69.300.000Piutang Dagang-Neto                             Rp   86.400.000Persediaan                                               Rp   40.800.000   Total Aset Lancar                                                                                                     Rp  196.500.000Aset Tetap – Netp                                                                                                       Rp       74.400.000 Total Aset                                                                                                                   Rp  270.900.000KewajibanUtang Dagang                                         Rp  15.600.000Kewajiban Lain-lain                               Rp   14.400.000 Total Kewajiban                                                                                                       Rp    30.000.000ModalModal Saham                                         Rp  180.000.000Laba Ditahan, 31 Des 09                         Rp       60.900.000    Total Modal                                                                                                               Rp   240.000.000   Total Kewajiban + Modal                                                                                        Rp  270.000.000

Latihan: Soal Kantor Pusat  dan Kantor Cabang  PT Mangga

Page 33: Akuntansi Untuk Kantor Pusat Dan Kantor Cabang

Informasi khusus dari Neraca Saldo PT. Mangga dan Cabang tgl 31 Desember 2009 disajikan berikut ini.  Neraca saldo ini mencakup periode dari tgl 1-31 Desember 2009.

Cabang memperoleh sebagian barang dari kantor pusat  (yaitu 20% di atas harga pokok kantor pusat) dan sebagian lagi dari pemasok luar.

Kantor Pusat Cabang

PenjualanPengiriman ke CabangLaba belum direalisasiPembelianPengiriman dari Kantor PusatPersediaan, 1 Desember 2008Biaya

Rp   60.000.000          8.000.000          3.600.000        35.000.000               -        20.000.000        14.000.000

Rp    30.000.000               -               -           5.500.000           9.600.000         15.000.000           6.000.000        

Informasi tambahan :Persediaan barang 31 Desember 2009, HO Rp 20.000.000 dan Cabang Rp 10.000.000

1.      Berapa jumlah persediaan cabang 1 Des 2009 yang mencerminkan pembelian dari luar dan berapa banyak yang menggambarkan berasal dari HO (pada harga pokok dan mark up) ?

2.      Persediaan akhir cabang terdiri dari barang yang dikirim dari HO Rp 8.400.000 dan sisanya dari pemasok luar.

3.      Buatlah laporan laba rugi Cabang supaya diketahui total laba/rugi cabang !

4.      Buatlah jurnal penutup untuk Cabang dan Kantor Pusat