akuntansi universitas

42
AKUNTANSI UNIVERSITAS PAPER diajukan guna melengkapi dan memenuhi tugas Matakuliah Akuntansi Sektor Publik Oleh: Kelompok 5 Annisa Aulia Rahmanti (130810301054) Nurul Fitriyah (130810301061) Nindya Tyas Hasanah (130810301083) 1

Upload: anisrahmanti

Post on 03-Dec-2015

40 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Akuntansi Sektor Publik

TRANSCRIPT

Page 1: Akuntansi Universitas

AKUNTANSI UNIVERSITAS

PAPER

diajukan guna melengkapi dan memenuhi tugas Matakuliah Akuntansi Sektor Publik

Oleh:

Kelompok 5

Annisa Aulia Rahmanti (130810301054)Nurul Fitriyah (130810301061)Nindya Tyas Hasanah (130810301083)

PROGRAM STUDI STRATA 1 AKUNTANSIJURUSAN AKUNTANSIFAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS JEMBER

1

Page 2: Akuntansi Universitas

2015DAFTAR ISI

Halaman Judul .................................................................................. i

Daftar Isi ..................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ....................................................................... 3

1.2. Rumusan Masalah .................................................................. 3

1.3. Tujuan..................................................................................... 4

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Universitas.............................................................................. 5

2.2 Akuntansi Universitas............................................................. 7

2.3 Badan Layanan Umum (BLU)................................................ 8

2.3 Akuntansi Badan Layanan Umum (BLU) Universitas........... 9

2.4 Implikasi Penerapan BLU terhadap Aplikasi Akuntansi........ 24

BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan ............................................................................ 26

DAFTAR PUSTAKA............................................................................ 27

2

Page 3: Akuntansi Universitas

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan tinggi diartikan sebagai pendidikan yang dilaksanakan setelah

pendidikan menengah yang mencakup program diploma, sarjana, magister,

spesialis, dan doktor yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi. Salah satu

indikator untuk menilai bahwa perguruan tinggi tersebut masuk dalam perguruan

tinggi yang baik. (Said, 2013)

Namun, dalam upaya mewujudkan targetnya tersebut, penyelenggaraan

perguruan tinggi di Indonesia masih menghadapi sejumlah kendala baik dari segi

kebijakan, implementasi, pengawasan maupun evaluasi. Salah sati isu penting

poerguruan tinggi adalah tata kelola perguruan tinggi dikaitkan dengan isu

komersialisasi, privatisasi, dan sebagainya.

Keberadaan perguruan tinggi dalam keseluruhan kehidupan berbangsa dan

bernegara memiliki peran yang sangat besar. Untuk itu diperlukan konsep institusi

perguruan tinggi yang dianggap cukup ideal yang dikenal dengan Good University

Governance (GUG). Menurut Wijatno dalam Noviana (2012) terdapat lima

prinsip GUG yaitu transparansi, akuntanbilitas, responsibilitas, indepedensi, dan

keadilan.

Akuntansi untuk institusi pendidikan diharapkan dapat memberikan arti

penting dalam menjamin akuntanbilitas penyelenggaraan pendidikan perguruan

tinggi sebagaimana tercakup dalam Undang-Undang Pendidikan Nasional.

Sebagai penjamin akuntanbilitas, akuntansi memberikan gambaran secara

menyeluruh tentang segala aktivitas serta operasi suatu perguruan tinggi dari sisi

keuangan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan dari permasalahan

sebagai berikut.

1. Apa yang dimaksud dengan universitas?

2. Apa yang dimaksud dengan akuntansi universitas?

3. Apa yang dimaksud dengan Badan Layanan Umum (BLU)?

3

Page 4: Akuntansi Universitas

4. Apa yang dimaksud dengan akuntansi Badan Layanan Umum (BLU)

universitas?

5. Bagaimana implikasi penerapan BLU terhadap penerapan aplikasi

akuntansi?

1.3 Tujuan

Tujuan penulisan paper ini adalah:

1. Mengetahui dan memahami universitas

2. Mengetahui dan memahami akuntansi universit.

3. Mengetahui Badan Layanan Umum (BLU).

4. Mengetahui dan memahami akuntansi Badan Layanan Umum (BLU)

universitas.

5. Mengetahui implikasi penerapan BLU terhadap penerapan aplikasi

akuntansi.

4

Page 5: Akuntansi Universitas

BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 Universitas

Universitas merupakan salah satu bentuk perguruan tinggi selain akademik,

politeknik, dan institut.

Berdasarkan PP RI Nomor 60 Tahun 1999 Pasal 3, perguruan tinggi

merupakan satuan pendidikan yang:

1. Menyelenggarakan pendidikan tinggi, penelitian, serta pengabdian kepada

masyarakat.

2. Pendidikannya berupa menghasilkan manusia terdidik.

3. Penelitiannya merupakan kegiatan telaah taat kaidah dalam usaha mencari

kebenaran dan/atau menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan ilmu

pengetahuan, teknologi, dan/atau kesenian.

4. Bentuk pengabdiannya kepada masyarakat berkaitan dengan usahah

memberikan manfaat melalui ilmu pengetahuan.

Bentuk-bentuk perguruan tinggi yang dibedakan berdasarkan defenisinya:

1. Akademi. Bentuk perguruan tinggi yang menyelenggarakan program

pendidikan professional pada satu cabang atau sebagian cabang ilmu

pengetahuan, teknologi, dan/atau kesenian tertentu.

2. Politeknik. Bentuk perguruan tinggi yang menyelenggrakan program

pendidikan professional pada beberapa bidang pengetahuan khusus.

3. Sekolah tinggi. Bentuk perguruan tinggi yang menyelenggarakan program

pendidikan akademik dan/atau professional dalam lingkup satu displin ilmu.

4. Institut. Bentuk perguruan tinggi yang menyelenggarakan program pendidikan

akademik dan/atau professional dalam sekelompok disiplin ilmu pengetahuan,

teknologi, dan/ atau kesenian yang sejenis.

5. Universitas. Bentuk perguruan tinggi yang menyelenggarakan program

pendidikan akademik dan/atau professional dalam beberapa disiplin ilmu

pengetahuan, teknologi, dan/atau kesenian tertentu. Jenis perguruan tinggi lain

selain universitas juga dapat merupakan organisasi sector public.

5

Page 6: Akuntansi Universitas

Pihak penyelenggara universitas dapat dibedakan menjadi dua:

1. Pemerintah adalah pihak yang menyelenggarakan universitas negeri

(universitas milik pemerintah). Pendirian universitas yang diselenggarakan

pemerintah ditetapkan atas dasar keputusan presiden atas usulan menteri

pendidikan nasional. Universitas negeri saat ini ada yang berstatus sebagai

Badan Hukum Milik Negara (BHMN) dan non-BHMN. Sampai saat ini,

status universitas masih merupakan universitas non-BHMN, anatar lain

Universitas Andalas, Universitas Soedirman, dan Universitas Hasanuddin.

Sementara itu, universitas negeri yang sudah berstatus BHMN, yaitu

Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut

Pertanian Bogor (ITB), Universitas Gajah Mada (UGM), Universitas

Sumatera Utara (USU), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung,

dan Uiversitas Erlangga (Unair) Surabaya.

2. Masyarakat adalah pihak yang menyelenggarakan universitas swasta.

Penyelenggara perguruan tinggi yang dilakukan oleh masyarakat (swasta)

haruslah berbentuk yayasan atau badan yang bersifat sosial. Peraturan ini

dimaksudkan untuk memberikan status badan hukum bagi universitas

swasta.

Konsep Penyelenggaraan Universitas

6

Universitas Swasta Universitas Negeri

Sekarang Rencana Dulu Sekarang

Yayasan

(Badan Hukum)

PTS BHP

(Badan Hukum)

Dikti

PTN BHMN

(Badan Hukum)

Page 7: Akuntansi Universitas

2.2 Akuntansi Universitas

American Accounting Assosiation dalam Halim dan Kusufi (2012)

mendefinisikan akuntansi dari sudut pandang proses adalah suatu proses

pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan, dan pelaporan transaksi ekonomi

(keuangan) dari suatu organisasi atau entitas yang dijadikan sebagai informasi

dalam rangka pengambilan keputusan ekonomi oleh pihak-pihak yang

memerlukan. Dalam aplikasi akuntansi dananya dapat dilihat dari praktik

akuntansi universitas sebagai salah satu jenis organisasi nirlaba. Jenis universitas

dikelompokkan menjadi dua, yaitu:

1. Universitas yang dikelola pihak swasta (private university), pelaksanaan

akuntansinya berdasarkan standar akuntansi yang diatur oleh Financial

Accounting Standard Board-FASB (Dewan Standar Akuntansi Keuangan)

dalam Statement of Financial Accounting Concepts nomor 4 (SFAC 4)

tentang tujuan laporan keuangan untuk organisasi nirlaba.

2. Universitas yang dikelola pihak pemerintah (public university),

pelaksanaan akuntansinya berdasarkan standar akuntansi yang diatur oleh

Governmental Accounting Standard Board-GASB (Dewan Standar

Akuntansi Pemerintah).

2.2.1 Siklus Akuntansi Universitas

Siklus akuntansi pada universitas dan lembaga pendidikan tinggi lainnya dapat

dikelompokkan menjadi tiga tahap (Bastian, 2007), yaitu:

1) Tahap Pencatatan

a) Kegiatan identifikasi dan pengukuran bukti transaksi dan bukti pencatatan.

b) Kegiatan pencatatan bukti transaksi ke dalam buku harian atau jurnal.

c) Memindahbukukan atau posting dari jurnal berdasarkan kelompok atau

jenisnya berdasarkan akun buku besar.

2) Tahap Pengikhtisaran

a) Penyusunan neraca saldo (trial balance) berdasarkan akun-akun buku

besar.

b) Pembuatan ayat jurnal penyesuaian (adjusting entries).

c) Penyusunan kertas kerja (work sheet) atau neraca lajur.

7

Page 8: Akuntansi Universitas

d) Pembuatan ayat jurnal penutup (closing entries).

e) Pembuatan neraca saldo setelah penutupan (post closing trial balance).

f) Pembuatan ayat jurnal pembalik (reversing entries).

3) Tahap Pelaporan

a) Laporan surplus defisit.

b) Laporan arus kas.

c) Neraca.

d) Catatan atas laporan keuangan.

2.2.2 Struktur Dana di Universitas

Struktur dana untuk universitas yang dikelola terdiri dari (Alfy, 2011):

1) Dana lancar (current fund), yaitu dana yang didirikan oleh universitas untuk

mengelola kekayaan atau sumber daya yang akan digunakan dalam rangka

membiayai kegiatan operasional sehari-hari. Current funds ini dibagi menjadi dua

bagian, yaitu sebagai berikut.

2.3 Badan Layanan Umum (BLU)

a. Pengertian

Definisi Badan Layanan Umum (BLU) berdasarkan Peraturan Pemerintah

Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum

adalah instansi di lingkungan pemerintah yang dibentuk untuk memberikan

pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual

tanpa mengutamakan keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan

pada prinsip efisien dan produktivitas. Dalam mengelola keuangannya, BLU

menerapkan pola keuangan yang memberikan fleksibilitas berupa keleluasaan

untuk menerapkan praktik-praktik bisnis yang sehat untuk meningkatkan

pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan

mencerdaskan kehidupan bangsa. Pola pengelolaan keuangan ini disebut dengan

Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU).

b. Tujuan dan Asas

BLU bertujuan untuk meningkatkan palayanan kepada masyarakat dalam

rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa

8

Page 9: Akuntansi Universitas

dengan memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip

ekonomi dan produkstivitas serta penerapan parktik bisnsis yang sehat.

Sedangkan asas-asas BLU adalah sebagai berikut.

1) BLU beroperasi sebagai unit kerja kementrian negara atau lembaga untuk

tujuan pemberi layanan umum yang pengelolaannya berdasarkan

kewenangan yang didelegasikan oleh intansi induk yang bersangkutan.

2) BLU merupakan bagian perangkat pencapaian tujuan kementrian negara

atau lembaga dan karenanya statu hukum BLU tidak terpisah dari

kementrian negara atau lemabag atau pemerintah daerah sebagai instansi

induk.

3) Menteri atau pimpinan lembaga bertanggung jawab atas pelaksanaan

kebijakan penyelenggaraan pelayanan umum yang didelegasikannya

kepada BLU dari segi manfaat layanan yang dihasilkan.

4) Pejabat yang ditunjuk mengelaola BLU bertanggung jawab atas

pelaksanaan kegiatan pemeberian layanan umum yang didelegasikan

kepadanya oleh menteri atau pimpinan lembaga.

5) BLU menyelenggarakan kegiatannya tanpa mengutamakan pencarian

keuntungan.

6) Rencana kerja dan anggaran serta laporan keuangan dan kinerja BLU

disusun dan disajikan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari rencana

kerja dan anggaran serta laporan keuangan dan kinerja kementrian negara

atau lembaga.

7) BLU mengelola penyelenggaraan layanan umum sejalan dengan praktik

bisnis yang sehat.

2.4 Akuntansi Badan Layanan Umum (BLU) Universitas

a. Penyusunan Laporan Keuangan BLU

Satuan kerja yang ditetapkan sebagai BLU mempunyai kewajiban untuk

menyusun dua laporan keuangan yaitu laporan keuangan berdasarkan Standar

Akuntansi Keuangan (SAK) dan Laporan Keuangan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP).

Akuntansi dan pelaporan keuangan BLU yang berdasarkan SAK sesuai yang diterbitkan

oleh Asosiasi Profesi Akuntansi Indonesia. Selanjutnya BLU selaku pengelolaan kekayaan

9

Page 10: Akuntansi Universitas

negara yang tidak dipisahkan adalah entitas akuntansi dan wajib menyusun laporan

keuangan untuk dikonsolidasikan atau dikonversikan ke SAP. Berikut rincian beberapa

akun yang harus dikonsolidasikan atau dikonversikan ke akun SAP.

No.BASIS AKUNTANSI

KETERANGANSAK SAP

ASET LANCAR

1. Kas dan Setara Kas 1. Kas di Bendahara Pengeluaran

SAP: Kas Bendahara Pengeluaran adalah sisa UP dari APBN (Non PNBP) yang belum dipertanggungjawabkan sampai dengan tanggal pelaporan.

2. Kas pada BLU SAP: Kas pada BLU merupakan saldo kas yang merupakan selisih antara pendapatan dan belanja yang telah dilakukan pengesahan. Kas pada BLU terdiri dari:

1. Kas - BLU adalah saldo kas yang merupakan selisih antara pendapatan dan belanja yang telah dilakukan pengesahan dan MP yang terkait dengan kas BLU.

2. Setara Kas - BLU adalah bagian dari aset lancar yang sangat likuid, yang dapat dikonversi menjadi kas dalam jangka waktu s.d 3 bulan tanpa mengalami

10

Page 11: Akuntansi Universitas

perubahan nilai yang signifikan, antara lain:a. Deposito

berjangka kurang dari 3 bulan;

b. Cek yang dapat diuangkan dalam waktu kurang 3 bulan;

c. Termasuk realisasi belanja yang bersumber dari PNBP yang belum disahkan pada tanggal pelaporan.

3. Kas lainnya dan Setara Kas

SAP: Kas Lainnya dan Setara Kas adalah kas yang ada pada rekening BLU selain Kas Bendahara Pengeluaran dan Kas pada BLU, antara lain:

1. Saldo kas di rekening bendahara pengeluaran yang bersumber dari APBN yang mencakup:a. Seluruh

SALDO rekening pada entitas termasuk yang tidak memiliki izin

b. Saldo uang LS yang dibayarkan ke bendahara Pengeluaran yang belum dibayarkan kepada yang berhak/akan

11

Page 12: Akuntansi Universitas

disetor ke KUNc. Dana titipan

(Bansos/Blokgrant) dari APBN atau DIPA satker lain

2. Saldo rekening operasional BLU di rekening-rekening bank (pusat).

3. Saldo uang tunai operasional non-APBN (uang muka kerja) di BPP Pusat, Fakultas, dan Unit-Unit.

4. Saldo rekening dana kelolaan.

5. Setara kas.2. Piutang Usaha Piutang dari keg.

Operasional BLUSAK dan SAP: Piutang yang terkait dengan pemberian jasa tri dharma perguruan tinggi BLU seperti jasa pendidikan, dan lain-lain.

Piutang Lain-Lain Piutang dari keg. Non-operasional BLU

SAK dan SAP: Piutang di luar pemberian jasa tri dharma perguruan tinggi BLU, seperti piutang bunga, piutang sewa, dan lain-lain.

3. Penyisihan Piutang Tidak Tertagih

Penyisihan Piutang Tidak Tertagih

SAK dan SAP: Sama yaitu untuk mencatat adanya penyisihan piutang yang kemungkinan tidak dapat ditagih.

4. Persediaan Persediaan BLU SAK dan SAP: Metode pencatatan menggunakan harga perolehan terakhir.

12

Page 13: Akuntansi Universitas

5. Investasi Jangka Pendek

Investasi Jangka Pendek

SAK dan SAP: Deposito 3 s.d. 12 bulan

6. Biaya Dibayar di Muka

Belanja Dibayar di Muka

SAP: Belanja dibayar di muka digunakan untuk pembayaran penuh (100%) tapi barang/jasa belum diterima.

Uang Muka Belanja

SAP: Uang muka belanja digunakan untuk pembayaran uang muka/panjar.

SAK: Uang muka belanja barang dan belanja modal menggunakan akun Biaya Dibayar di Muka.

ASET TETAP

1. Tanah Tanah BLU SAK dan SAP, menyajikan aset tetap tanah baik yang diperoleh dari APBN maupun hasil dari kegiatan BLU.

2. Peralatan dan Mesin Peralatan dan Mesin BLU

SAK dan SAP, menyajikan aset tetap Peralatan dan Mesin baik yang diperoleh dari APBN maupun hasil dari kegiatan BLU

3. Gedung dan Bangunan

Gedung dan Bangunan BLU

SAK dan SAP, menyajikan aset tetap Gedung dan Bangunan baik yang diperoleh

13

Page 14: Akuntansi Universitas

dari APBN maupun hasil dari kegiatan BLU

4. Jalan, Irigasi, dan Jaringan

Jalan, Irigasi, dan Jaringan BLU

SAK dan SAP, menyajikan aset tetap Jalan, Irigasi, da Jaringan baik yang diperoleh dari APBN maupun hasil dari kegiatan BLU

5. Aset Tetap Lainnya Aset Tetap Lainnya BLU

SAK dan SAP, menyajikan aset tetap lainnya baik yang diperolehdari APBN maupun hasil dari kegiatan BLU. Termasuk Aset Tetap Lainnya adalah Aset tetap dalam renovasi.

6. Akumulasi Penyusutan

- SAP, belum mencatat dan/atau mengakui adanya penyusutan tapi didasarkan pada penghapusan aset sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan dijelaskan dalam CaLK.SAK, mencatat dan/atau mengakui adanya penyusutan.

7. Konstruksi dalam Pengerjaan

Konstruksi dalam Pengerjaan BLU

SAK dan SAP, mencatat semua transaksi yang berhubungan dengan KDP baik yang diperoleh dar APBN maupun hasil dari kegiatan

14

Page 15: Akuntansi Universitas

PIUTANG JANGKA PANJANG

1. Tagihan Penjualan Angsuran

Tagihan Penjualan Angsuran

SAK dan SAP, merupakan tagihan atas penjualan aset pemerintah secara angsuran kepada pegawai pemerintah.

2. Tagihan Tuntutan Ganti Rugi

Tagihan Tuntutan Ganti Rugi

SAK dan SAP, merupakan tagihan kepada bendahara/pegawai karena kelalaian dalam pelaksanaan tugasnya harus membayar ganti rugi kepada negara.

3. Penyisihan Piutang Tidak Tertagih

Penyisihan Piutang Tidak Tertagih

SAK dan SAP: sama yaitu untuk mencatat adanya penyisihan piutang jangka panjang yang kemungkinan tidak dapat ditagih.

ASET LAINNYA

1. Aset Takberwujud Aset Takberwujud SAK dan SAP, menyajikan aset takberwujud yang diperoleh APBN dan hasil dari kegiatan BLU.

2. Akumulasi Amortisasi

- SAP, belum mencatat dan/atau mengakui adanya amortisasi tapi didasarkan pada penghapusan aset sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan dijelaskan dalam

15

Page 16: Akuntansi Universitas

CaLK.SAK, mencatat dan/atau mengakui adanya amortisasi.

3. Aset lain-lain Kemitraan dengan pihak ketiga

SAP: Kemitraan dengan Pihak Ketiga merupakan perjanjian antara BLU dengan satu pihak lain atau lebih dengan pola Bangun, Kelola, Serah (BKS) dan Bangun, Serah, Kelola (BSK)

Dana Kelolaan BLU

SAP: Dana kelolaan BLU merupakan dana untuk menampung dana antaral lain: Dana bergulir, dan/atau dana yang belum menjadi hak milik BLU.

Dana yang dibatasi penggunaannya

SAP: Dana yang dibatasi penggunaannya merupakan kas atau dana yang alokasinya hanya akan dimanfaatkan untuk membiayai kegiatan tertentu, contohnya antara lain: bank garansi, dana yang diperuntukkan untuk membayar imbalan kerja, termasuk dana abadi (endowment fund).

Aset lain-lain SAP, Aset lain-lain merupakan aset yang tidak dapat

16

Page 17: Akuntansi Universitas

dikategorikan sebagai aset yang disebutkan di atas. Termasuk aset lain-lain adalah:

a. Kumpulan dari aset tetap yang rusak dan untuk dihapuskan di masa yang akan datang.

b. Aset yang diperoleh dengan cara angsuran dicatat sebagai aset lain-lain dan diakui utang jangka panjangnya.

c. Aset yang diperoleh dengan cara leasing.

d. Piutang macet BLU yang dialihkan penagihannya kepada Kementerian Keuangan cq. Ditjen Kekayaan Negara

SAK, Aset lain-lain:Keempat akun yang ada di SAP tersebut di atas semuanya masuk ke akun Aset lain-lain di SAK.

KEWAJIBAN JANGKA PENDEK

1. Utang Usaha Utang kepada pihak ketiga BLU

SAK dan SAP, utang berasal dari kontrak.

2. Utang Pajak Utang kepada pihak ketiga lainnya

SAP, tidak mencatat adanya utang yang timbul dari transaksi pajak karena mencatat BUN.

17

Page 18: Akuntansi Universitas

SAK, mencatat transaksi yang timbul akibat belum dilunasinya pajak.

3. Utang Jaminan Utang lainnya SAK dan SAP sama, termasuk utang titipan.

4. Biaya yang Masih Harus Dibayar

Belanja yang Masih Harus Dibayar

SAK dan SAP, mencatat adanya utang kepada pihak lain karena telah menerima manfaat ekonomis, tapi belum melakukan pembayaran.

5. Pendapatan Diterima di Muka

Pendapatan Diterima di Muka

SAK dan SAP, mencatat adanya utang kepada pihak ketiga karena telah menerima uang kas, tetapi belum memberikan jasa.

6. Bagian Lancar Utang Jangka Panjang

Bagian Lancar Utang Jangka Panjang

SAK dan SAP, merupakan pembayaran angsuran yang akan jatuh tempo dalam 12 bulan mendatang.

KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (Dicatat pada BA.999.)

Utang Jangka Panjang

1. Utang Jangka Panjang

Utang Jangka Panjang

SAK dan SAP, merupakan utang yang akan dibayar dalam jangka waktu lebih dari 12 bulan.

2. Utang Bersyarat - SAP, tidak mencatat adanya transaksi dengan syarat-syarat tertentu karena tidak ada ketentuannya dalam peraturan

18

Page 19: Akuntansi Universitas

perundang-undangan.SAK, mencatat jika tingkat keterjadiannya besar dan nilainya andal (dapat diyakini), maka dapat diakui sebagai utang bersyarat. Jika tidak dapat diyakini, maka cukup diungkapkan saja dalam CaLK.

EKUITAS DANA LANCAR

1. - Cadangan Piutang SAP, merupakan jumlah dari akun piutang, bagian lancar TPA, dan bagian lancar TGR.SAK, tidak ada transaksi dengan akun/rekening ini.

2. - Cadangan Persediaan

SAP, merupakan akun kontra dari total persediaan.SAK, tidak ada transaksi dengan akun/rekening ini.

3. - Dana Lancar BLU SAP, merupakan akun kontra dari total kas pada BLU.SAK, tidak ada transaksi dengan akun Dana Lancar BLU.

EKUITAS DANA INVESTASI

1. - Diinvestasikan dalam Aset Tetap

SAP, merupakan akun kontra dari total aset tetap.SAK, tidak ada transaksi dengan akun/rekening

19

Page 20: Akuntansi Universitas

ini.

2. - Diinvestasikan dalam Aset Lainnya

SAP, merupakan akun kontra dari total aset lainnya.SAK, tidak ada transaksi dengan akun/rekening ini.

3. Ekuitas Tidak Terikat - SAP, tidak ada akun untuk ekuitas tidak terikat.SAK, sumber daya yang penggunaannya tidak dibatasi untuk tujuan tertentu oleh pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali.

4. Ekuitas Terikat - SAP, tidak ada akun untuk ekuitas terikat.SAK, sumber daya yang penggunaannya dibatasi untuk tujuan tertentu oleh pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali. Ekuitas terikat meliputi:

a. Tanah atau gedung/bangunan yang disumbangkan untuk tujuan tertentu dan tidak untuk dijual;

b. Aset yang digunakan untuk investasi yang mendatangkan pendapatan secara permanen;

c. Bantuan/sumbangan pemerintah atau pihak lain yang

20

Page 21: Akuntansi Universitas

mengikat secara permanen.

Sumber: Biro Keuangan Kemendikbud (2012).

b. Akuntansi Laporan Keuangan BLU berdasarkan SAP

1) Pendapatan

Pendapatan adalah semua penerimaan Kas Umum Negara (KUN) yang

menambahkan ekuitas dana lancar dalam periode tahun yang

bersangkutanmenjadi hak pemerintah dan tidak perlu lagi dibayar kembali

oleh pemerintah. Pendapatan BLU diklasifikasikan menurut sumber

penggunaannya, yaitu:

a) Pendapatan usaha dari jasa layanan, pendapatan yang diperoleh sebagai

imbalan atas jasa yang diserahkan kepada masyarakat sesuai dengan

tugas dan fungsi BLU, yaitu: jasa pendidikan dan pengajaran, penelitian

serta pengabdian kepada masyarakat;

b) Pendapatan hibah, setiap penerimaan BLUdalam bentuk uang, barang,

jasa, dan/atau surat berharga yang diperoleh dari pemberi hibah tidak

perlu dibayar kembali, yang berasal dari dalam negeri atau luar negeri,

yang atas pendapatan hibah tersebut, BLU mendapat manfaat secara

langsung yang digunakan untuk mendukung tugas dan fungsi BLU.

c) Pendapatan lainnya, pendapatan yang diperoleh dari aktivitas yang

tidak berhubungan langsung dengan tugas dan fungsi BLU, seperti

penyewaan aset BLU, kerja sama operasi, hasil investasi dan hasil

penjualan produk dari penyelenggaraan pendidikan serta pengajaran

2) Aset

Aset adalah sumber daya ekonomi yang dimiliki dan/atau dikuasai BLU

yang timbul akibat transaksi atau peristiwa di masa lalu dan darimana

manfaat ekonomi di masa depan diharapkan dapat diperoleh dan dapat

diukur dalam satuan uang. Manfaat ekonomi masa depan yang berwujud

dalam aset adalah potensi aset tersebut untuk memberikan kontribusi

langsung maupun tidak langsung untuk operasional BLU berupa arus kas

dan setara kas kepada BLU. Aset disajikan pada laporan posisi keuangan

dengan mengklasifikasikan ke dalam aset lancar dan aset tidak lancar dan 21

Page 22: Akuntansi Universitas

disajikan berdasarkan urutan tingkat likuidasinya. Berikut penjelasan

klasifikasi aset BLU berdasarkan urutan tingkat likuidasinya.

a) Aset lancar, disajikan berdasarkan urutan likuiditas meliputi antara lain:

kas bendahara pengeluaran, kas kepada BLU (kas dan setara kas), kas

lainnya dan setara kas, investasi jangka pendek BLU, piutang dari

kegiatan operasional BLU dan non-operasional BLU, bagian lancar

tagihan penjualan angsuran, bagian lancar tuntutan perbendaharaan atau

tuntutan ganti rugi, persediaan, belanja dibayar di muka dan uang muka

belanja.

b) Aset tidak lancar, disajikan berdasarkan urutan likuiditas meliputi

antara lain: investasi jabgka panjang, aset tetap, piutang jangka panjang,

tagihan penjualan angsuran (TPA) BLU, tagihan tuntutan

perbendaharaan atau tuntutan ganti rugi BLU, penyisihan piutang

tertagih dan penyisishan piutang tidk tertagih

c) Aset lainnya, aset lain dalam BLU terdri dari kemitraan dengan pihak

ketiga (kerja sama operasi atau KSO), aset tak berwujud BLU dan dana

yang dibatasi penggunaannya.

3) Kewajiban

Kewajiban adalah merupakan kewajiban masa kini yang timbul dari

peristiwa masa lalu, yang penyelesaiannya di masa depan akan

mengakibatkan arus keluar dari sumber daya BLU yang mengandung

manfaat ekonomi. Kewajiban masa kini berbeda dengan komitmen.

Keputusan untuk membeli aset dimana masa depan tidak dengan sendirinya

menimbulkan kewajiban kini. Kewajiban timbul saat ast telah diterima atau

BLU telah membuat perjanjian yang tidak dapat dibatalkan.

Dalam laporan posisi keuangan menyajikan kewajiban dengan

mengklasifikasikan ke dalam dua bagian, yaitu:

a) Kewajiban jangka pendek, terdiri dari utang kepada pihak ketiga, utang

perhitungan pihak ketiga, biaya yang masih harus dibayar, pendapatan

diterima di muka, uang muka dari KPPN, bagian lancar utang jangka

panjang dan utang jangka pendek lainnya.

22

Page 23: Akuntansi Universitas

b) Kewajiban jangka panjang, terdiri dari kewajiban yang tidak termasuk

dalam kewajiban jangka pendek, yang penyelesaiannya lebih dari satu

tahun.

4) Ekuitas Dana

Ekuitas dana adalah kekayaan bersih pemerintah, yaitu selisih antara aset

dan utang BLU. Ekuitas dana diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu:

a) Ekuitas dana lancar, merupakan selisih antara aset lancar dengan utang

jangka pendek. Ekuitas dana lancar terdiri dari cadangan piutang

merupakan akun kontra dari total piutang, bagian lancar TPA, bagian

lancar TP/TGR, cadangan persediaan merupakan akun kontra dari total

persediaan BLU, dana yang harus disediakan untuk pembayaran jangka

pendek yang harus dibayarkan kepada pihak-pihak ketiga, dana lancar

BLU merupakan akun kontra dari total kas yanga ada pada BLU, dan

barang atau jasa yang masih harus diterima merupakan akun kontra dari

total uang muka belanja dan belanja yang dibayar di muka.

b) Ekuitas dana investasi, mencerminkan seilisih antara aset tidak lancar

dan kewajiban jangka panjang. Ekuitas dana investasi dikelompokkan

menjadi diinvestasikan dalam investasi jangka panjang merupakan akun

kontra dari total investasi jangka panjang, diinvestasikan dalam aset

tetap merupakan akun kontra dari total aset tetap, diinvestasikan dalam

aset lainnya merupakan akun kontra dari total aset lainnya ditambah

dengan total piutang jangka panjang dan dana yang harus disediakan

untuk pembayaran utang jangka panjang merupakan akun kontra dari

total utang jangka panjang.

2.5 Implikasi Penerapan BLU terhadap Aplikasi Akuntansi

Terdapat beberapa implikasi yang akan dihadapi oleh perguruan tinggi universitas

dalam menerapkan sistem BLU tersebut, berkut beberapa implikasinya (Achjari,

2012):

1. Keuangan dan Anggaran

Dana masyarakata yang diterima oleh perguruan tinggi tersebut akan menjadi

Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNPB), dengan demikian maka

23

Page 24: Akuntansi Universitas

pengelolaannya harus mengikuti aturan Undang-Undang Keuangan Negara dan

penyimpangan atas pengelolaan PNPB dapat dikategorikan merugikan

keuangan negara. Selanjutnya anggaran yang disusun oleh perguruan tinggi

harus dikonsolidasikan dengan anggaran kemdikbud (pemerintah).

Mengonsolidasikan laporan keuangan yang bersumber dari dana rupiah murni

(DIPA) dan PNBP. Dana DIPA dilaporkan dengan cara Sistem Akuntansi

Instansi (SAI) yang mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintah (SAP),

sedangkan dana masyarakat atau PNBP dilaporkan sesuai dengan Standar

Akuntansi Keuangan (SAK). Pengonsolidasian dua metode ini merupakan

kesulitan tersendiri karena masing-masing mempunyai kode akun yang berbeda

dan tata cara pengakuannya juga berbeda. DIPA mengacu pada pencatatan

berbasis kas sedangkan PNBP berbasis akrual.

2. Pengelolaan Aset

Aset yang dioperasionalkan di universitas akan masuk sebagai kategori barang

milik negara dan pengelolaannya harus mengikuti aturan yang diterbitkan

negara yaitu PP Nomor 6 Tahun 2006 tentang Barang Milik Negara yang

menjelaskan bahwa pengelolaan barang milik negara meliputi : perencanaan

kebutuhan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan,

pengamanan dan pemeliharaan penghapusan, pemindahtanganan,

penatausahaan, pembinaan, dan pengawasan serta pengendalian. Masing-

masing kegiatan tersebut memiliki dampak baik secara teknik pengelolaannya

maupun secara akuntansi pencatatannya.

3. Pengelolaan Piutang dan Utang

Pada prisipnya pengelolaan piutang BLU mengikuti aturan-aturan yang berlaku

pada satuan kerja pemerintah lainnya. Dalam pengelolaan keuangannya, BLU

dapat memberikan piutang terkait dengan tagihan sedangkan terkait denga

penghapusannya harus berdasarkan PP No 14 Tahun 2005 tentang Tata Cara

Penghapusan Piutang Negara atau Daerah.

Sedangkan untuk pembayaran utang BLU pada prinsipnya juga menjadi

tanggung jawab BLU itu sendiri. Pengelolaan utang harus sesuai dengan

peruntukannya yaitu utang jangka pendek untuk belanja operasional dan utang

jangka panjang untuk menutupi belanja modal. Hak tagih atas utang BLU

24

Page 25: Akuntansi Universitas

kadaluwarsa setelah lima tahun sejak utang tersebut jatuh tempo, kecuali

diterapkan lain oleh peraturan yang ada (undang-undang).

4. Pengelolaan Investasi

Satuan kerja BLU tidak diperkenankan melakukan investasi jangka panjang

kecuali atas persetujuan Menteri Keuangan. Meskipun demikian, dapat

dijelaskan bahwa investasi jangka panjang yang dimaksud antara lain berupa

penyertaan modal, pemilikan obligasi jangka panjang, misalnya pendirian

perusahaan. Namun, apabila satuan kerja BLU mendirikan atau membeli badan

usaha yang berbadan hukum, maka kepemilikannya berada pada Menteri

Keuangan, tetapi keuntungan yang diperoleh menjadi pendapatan satuan kerja

BLU.

25

Page 26: Akuntansi Universitas

BAB 3. KESIMPULAN

Universitas merupakan salah satu bentuk perguruan tinggi selain

akademik, politeknik, dan institut. Jenis universitas dikelompokkan menjadi dua,

yaitu: Universitas yang dikelola pihak swasta (private university) yang

pelaksanaan akuntansinya berdasarkan standar akuntansi yang diatur oleh

Financial Accounting Standard Board-FASB dan yang kedua adalah Universitas

yang dikelola pihak pemerintah (public university) dan pelaksanaan akuntansinya

berdasarkan standar akuntansi yang diatur oleh Governmental Accounting

Standard Board-GASB. Perguruan tinggi universitas menerapkan sistem BLU

yang dalam mengelola keuangannya, BLU menerapkan pola keuangan yang

memberikan fleksibilitas berupa keleluasaan untuk menerapkan praktik-praktik

bisnis yang sehat untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam

rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

Tetapi terdapat beberapa implikasi yang dihadapi oleh perguruan tinggi

universitas dalam menerapkan sistem BLU tersebut, seperti keuangan dan

anggaran; pegelolaan aset; pengelolaan piutang dan utang; serta pengelolaan

investasi.

26

Page 27: Akuntansi Universitas

DAFTAR PUSTAKA

Halim, Abdul & Muhammad Syam Kusufi. 2014. “Teori,Konsep, dan Aplikasi Akuntansi Sektor Publik”. Edisi Kedua. Jakarta Selatan : Salemba Empat.

Nordiawan, Deddi & Ayunintyas Hertianti. 2010. “Akuntansi Sektor Publik”. Edisi Kedua. Jakarta : Salemba Empat.

27